MSDM – Handout 9 Penilaian Kinerja

32
MID SEMESTER II MID SEMESTER II

description

MSDM – Handout 9 Penilaian Kinerja. MID SEMESTER II. TUJUAN SESSI INI :. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan kinerja perusahaan di suatu organisasi/perusahaan dalam waktu tertentu. Apa Arti “ Kinerja ”/“Performance”?. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MSDM – Handout 9 Penilaian Kinerja

Page 1: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

MID SEMESTER IIMID SEMESTER II

Page 2: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

TUJUAN SESSI INI :Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang

berkaitan dengan pengelolaan kinerja perusahaan di suatu organisasi/perusahaan dalam waktu tertentu.

Page 3: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Apa Arti “Kinerja”/“Performance”?Hasil Pelaksanaan suatu Pekerjaan (Prof. Dr.

Hadari Nawawi, Manajemen SDM Untuk Bisnis yang Kompetitif :2005 hal.234)

Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerjaPrestasi yang diperlihatkan

Webster DictionaryThe act of performing ExecutionA thing performedEfficiency

Nelson DictionaryThe carrying out (of a task or duty etc)An achiementA noteworthy action or feat

Page 4: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

SISTEM MANAJEMEN KINERJA:Latar Belakang

Penggunaan rasio finansial secara tunggal tidak lagi mencukupi untuk menganalisis kinerja perusahaan

Diperlukan sistem manajemen kinerja sistem manajemen kinerja yang baru untuk mengakomodasi perubahan lingkungan persaingan dunia usaha

Page 5: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Manajemen KinerjaKonsep manajemen kinerja (performance

management) perlu sedikit dijelaskan di depan karena penilaian kinerja (performance appraisal) adalah salah satu unsur penting dalam manajemen kinerja.

Sistem manajemen kinerja adalah proses formal yang terstruktur untuk mengukur, mengevaluasi, dan mempengaruhi sikap, perilaku, dan hasil kinerja para karyawan yang terkait dengan jabatan/pekerjaan mereka. (Schuler & Jackson 2006)

Sistem manajemen kinerja membantu mengarahkan dan memotivasi para karyawan untuk memaksimalkan usaha mereka dalam mencapai tujuan organisasi. (Schuler & Jackson 2006)

Page 6: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Manajemen KinerjaManajemen kinerja adalah proses

berorientasi tujuan yang diarahkan untuk memastikan bahwa proses-proses organisasi ada pada tempatnya guna memaksimalkan produktivitas para karyawan, tim, dan akhirnya organisasi itu sendiri. (Mondy 2008)

Ada dua komponen manajemen kinerja (Schuler & Jackson 2006), yaitu:Pengukuran dan umpan balik kinerja Dibahas pada handout ini

Komponen imbalan dari kompensasi total Dibahas pada handout 10 dan 11

Page 7: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Penilaian Kinerja Penilaian kinerjaPenilaian kinerja adalah proses yang dilakukan adalah proses yang dilakukan

organisasi untuk mengevaluasi organisasi untuk mengevaluasi hasil kerjahasil kerja para para karyawannya. (Werther & Davis 1996)karyawannya. (Werther & Davis 1996)

Penilaian kinerja Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk adalah sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi meninjau dan mengevaluasi kinerjakinerja para para individuindividu atau atau timtim dalam menjalankan dalam menjalankan tugastugasnya. (Mondy 2008)nya. (Mondy 2008)

Penilaian kinerjaPenilaian kinerja melibatkan evaluasi melibatkan evaluasi kinerjakinerja yang didasarkan pada yang didasarkan pada penilaianpenilaian dan dan pendapatpendapat dari para dari para bawahanbawahan, , rekanrekan kerjakerja, , atasanatasan, , manajermanajer lainnyalainnya, dan bahkan , dan bahkan karyawankaryawan ituitu sendirisendiri. (Schuler & Jackson 2006). (Schuler & Jackson 2006)

Page 8: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Penyelarasan SMK dengan strategi perubahan lain

• Pogram SMK saat ini• Penjelasan pentingnya SMK• Skenario kemungkinan perkembangan SMK• Fleksibilitas rancangan SMK terhadap kemjuan jaman

7 Langkah Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja

Penjelasan tujuan dan manfaat SMK baru

• Kemitraan• SMK membantu perubahan• Penetapan tujuan 2-3 tahun•Pengarahan program perancangan SMK• Identifikasi karyawan kunci• Langkah ikutan: tindak lanjut, aturan main, jangka waktu, konsekuensi

Penetapan kesepakatan dalam pengembangan dan

pemanfaatan SMK

• Pembentukan forum konsultatif• Penetapan titik mula• Penyusunan rencana kerja dan publikasi• Persetujuan kerangka kerja• Pemfokusan pelaksanaan target dan sumber daya• Penggunaan forum konsultatif sebagai monitoring/fasilitator

Identifikasi faktor keberhasilan yang kritis

• Konsultasi rencana strategis• Pengkajian• Finalisasi• Pengkomunikasian• Penggunaan SMK dalam seluruh bagian perusahaan

Pembentukan tim yang ditugasi memilih SMK

• Identifikasi proses• Memberikan spirit• Pengintegrasian SMK

Fasilitasi pemanfaatan SMK

• Perpanjangan penggunaan SMK• Konsultasi dengan stakeholder• Standarisasi SMK

Pengembangan kerangka display

• Pelatihan individu• Promosi penggunaan SMK• Penyediaan grafik yang konsisten• Presentasi grafik yang bervariasi• Pemberian dukungan• Pengkajian ulang

1 2 3 4

567

Page 9: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Pengukuran Kinerja

Evaluasi Hasil Pengukuran

Diagnosa Proses

Perbaikan

TindakLanjut

Proses Perbaikan

Berkelanjutan

Proses Perubahan Fundament

al

Dermawan Wibisono, Ph.D, MANAJEMEN KINERJA, 2006: 186

Page 10: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Penilaian KinerjaPenilaian kinerja adalah proses formal

untuk mengevaluasi kinerja dan memberi umpan balik. (Schermerhorn 1996)

Penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan/atau di masa lalu relatif terhadap standar prestasinya. (Dessler 2006)

Page 11: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Manfaat Penilaian Kinerja (Werther & Davis 1996)

Perbaikan kinerjaPenyesuaian kompensasiPenempatan karyawanKebutuhan pelatihan dan pengembanganPerencanaan dan pengembangan karirMendeteksi kelemahan proses staffingMendeteksi ketidaktepatan informasiMendeteksi kesalahan desain jabatanMenjamin kesempatan kerja yang setaraMendeteksi faktor eksternal yang

mempengaruhi kinerjaMemberikan umpan balik bagi departemen

SDM

Page 12: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Syarat Penilaian KinerjaSuatu sistem penilaian kinerja harus mampu

menggambarkan secara akurat kinerja yang tipikal dari seorang karyawan. Untuk itu sistem penilaian kinerja harus:Job-related: Mengevaluasi berbagai perilaku

kritikal yang dapat menghasilkan kinerja yang sukses.

Praktis: Dapat dipahami dengan mudah oleh para evaluator dan karyawan.

Terstandarisasi: Memungkinkan terwujudnya praktik penilaian kinerja yang seragam.

Page 13: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Kinerja Karyawan

Arsip-arsip Karyawan

Standar-standar yang terkait

dengan Kinerja

Ukuran-ukuranKinerja

Umpan Balik Karyawan

Penilaian Kinerja

Keputusan-keputusan SDM

Page 14: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Standar KinerjaStandar kinerja (performance standards)

adalah tolok ukur (benchmark) yang digunakan untuk mengukur kinerja.

Agar efektif, standar tersebut harus terkait dengan hasil yang diharapkan dari suatu jabatan.

Standar-standar kinerja yang terkait dengan suatu jabatan (job-related) bisa diperoleh melalui proses analisis jabatan.

Page 15: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Standar Kinerja (2)Prinsip SMART dalam penetapan standar

kinerja:Specific: Jelas dan rinci Measurable: Dapat diukurAchievable: Dapat dicapai (berdasarkan

kesepakatan antara karyawan dengan atasannya).

Result oriented: Berorientasi pada hasilTime framed: Jelas jangka waktu

pencapaiannya.

Page 16: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Ukuran KinerjaUkuran kinerja (performance measures)

adalah nilai atau peringkat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja.

Ukuran kinerja harus mudah digunakan, dapat diandalkan (reliable), dan mampu melaporkan perilaku-perilaku kritikal yang menentukan kinerja.

Page 17: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Jenis dan Akurasi Ukuran Kinerja

Tipe Ukuran Kinerja

Tingkat Akurasi Relatif

Langsung Tidak Langsung

ObyektifSangat tinggi Tinggi

SubyektifRendah Sangat rendah

Page 18: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Mengidentifikasi tujuan-tujuan spesifik

penilaian kinerja

Menyusun kriteria -kriteria kinerja

dan mengkomunikasikannya

kepada para karyawan

Memeriksa pelaksanaan pekerjaan

Menilai kinerja

Mendiskusikan hasil penilaian bersama karyawan

Page 19: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Tantangan Penilaian KinerjaDalam merancang sebuah sistem penilaian

kinerja yang efektif, kita perlu mempertimbangkan berbagai tantangan berikut ini:Kendala HukumBias Penilai Masalah Lintas Budaya

Page 20: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Kendala Hukum (Werther & Davis 1996, Schuler & Jackson 2006)Negara seperti Amerika Serikat sudah sangat maju dalam

mengatur masalah penilaian kinerja secara hukum. Di negara kita hal ini memang masih belum diatur secara khusus. Namun dengan terbentuknya Pengadilan Hubungan Industrial (dipelajari secara khusus pada mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan) bukan tidak mungkin dalam waktu tidak lama lagi akan muncul aturan-aturan hukum yang terkait dengan penilaian kinerja di perusahaan-perusahaan Indonesia.

Menurut Hukum, Penilaian kinerja harus: Bebas dari diskriminasi Job-related (berkaitan dengan jabatan/pekerjaan)Valid (sah sebagai alat ukur)Reliable (dapat diandalkan)Dipergunakan secara adil

Page 21: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Beberapa Syarat Penilaian Kinerja dan Umpan Balik yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Hukum (Diringkas dari Schuler & Jackson 2006) Harus didasarkan pada hasil analisis jabatan Harus standar dan formal Standar harus dikomunikasikan kepada karyawan sebelum

periode penilaian Data yang digunakan harus obyektif dan tidak terkontaminasi Pengukuran harus pada dimensi kerja yang spesifik Jika yang dinilai adalah perilaku, maka penilai harus punya cukup

waktu untuk melakukan observasi Untuk meningkatkan reliabilitas, perlu ada lebih dari satu penilai Penilaian yang ekstrem perlu dilengkapi dokumentasi

keperilakuan Para karyawan harus diberi kesempatan meninjau hasil penilaian

terhadap mereka Para penilai (raters) harus dilatih untuk mencegah diskriminasi

dan agar mampu menilai secara konsisten Penilaian harus sering dilakukan, paling tidak setahun sekali

Page 22: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Bias PenilaiBias adalah gangguan ketidakakuratan

dalam pengukuran. Beberapa bias penilai (rater biases) yang paling umum terjadi adalah:Efek haloKesalahan karena tendensi pusat (central tendency) Bias karena kemurahan (leniency) atau kekakuan

(strictness)Bias lintas budaya (cross-cultural biases)Prasangka pribadi (personal prejudice)Efek resensi

Page 23: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode penilaian umpan balik 360-derajatMetode skala penilaian (rating scales method)Metode insiden kritis (critical incident method)Metode esai (essay method)Metode standar kerja (work standards method)Metode peringkat (ranking method)Metode distribusi dipaksakan (forced

distribution method)Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan

(behaviorally anchored rating scale/BARS)Sistem berbasis-hasil (Results-based system)

Page 24: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode penilaian umpan balik 360-derajat:Meliputi masukan evaluasi dari banyak level

dalam perusahaan sebagaimana pula dari sumber-sumber eksternal.

Dalam metode ini, orang-orang di sekitar karyawan yang dinilai bisa memberikan nilai, termasuk manajer senior, karyawan itu sendiri, atasan, bawahan, anggota tim, dan pelanggan internal atau eksternal.

Page 25: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode skala penilaian (rating scales method):Menilai para karyawan berdasarkan faktor-faktor yang

telah ditetapkan.Para evaluator menilai kinerja pada sebuah skala yang

meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5 sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan.

Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi biasanya ada dua macam: Faktor yang berhubungan dengan jabatan (job-related) Karakteristik-karakteristik pribadi.

Contoh metode skala penilaian bisa dilihat pada Lampiran 9.1.

Page 26: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode insiden kritis (critical incident

method): Metode penilaian kinerja yang membutuhkan

pemeliharaan dokumen-dokumen tertulis mengenai tindakan-tindakan karyawan yang sangat positif dan sangat negatif.

Ketika tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis, mempengaruhi efektivitas departemen sacara signifikan, secara positif ataupun negatif, manajer mencatatnya.

Pada akhir periode penilaian, penilai menggunakan catatan-catatan tersebut bersama dengan data-data lainnya untuk mengevaluasi kinerja karyawan.

Page 27: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode esai (essay method):

Penilai menulis narasi singkat yang menggambarkan kinerja karyawan.

Metode ini cenderung berfokus pada perilaku ekstrim dalam pekerjaan karyawan alih-alih kinerja rutin harian.

Penilaian jenis ini sangat bergantung pada kemampuan si penilai dalam menulis.

Page 28: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode standar kerja (work standards

method):Membandingkan kinerja setiap karyawan

dengan standar yang telah ditetapkan atau tingkat output yang diharapkan.

Standar-standar mencerminkan output normal dari seorang karyawan rata-rata yang bekerja dengan kecepatan normal.

Metode untuk menentukan standar kerja: Studi waktu (time study) Pengambilan sampel pekerjaan (work sampling).

Page 29: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode peringkat (ranking method):

Penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok dalam urutan kinerja keseluruhan.

Sebagai contoh, karyawan terbaik dalam kelompok diberi peringkat tertinggi, dan yang terburuk diberi peringkat terendah. Anda mengikuti prosedur ini hingga Anda memeringkat semua karyawan.

Kesulitan timbul ketika semua orang bekerja pada tingkat yang sebanding (sebagaimana dipersepsikan oleh si evaluator).

Page 30: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaMetode distribusi dipaksakan (forced

distribution method):Mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang

dalam sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori terbatas, mirip suatu distribusi frekuensi normal.

Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan (behaviorally anchored rating scale/BARS):Menggabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional

dengan metode insiden kritis. Berbagai tingkat kinerja ditunjukkan sepanjang sebuah

skala yang masing-masing dideskripsikan menurut perilaku kerja spesifik seorang karyawan.

Contoh metode BARS bisa dilihat pada Lampiran 9.2.

Page 31: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

Metode-Metode Penilaian KinerjaSistem berbasis-hasil (Results-based

system): Di masa lalu merupakan suatu bentuk manajemen

berdasarkan tujuan (management by objectives).Manajer dan bawahan secara bersama-sama

menyepakati tujuan-tujuan untuk periode penilaian berikutnya.

Dalam sistem tersebut, salah satu tujuannya misalkan saja adalah mengurangi limbah sebesar 10 persen. Pada akhir periode penilaian, sebuah evaluasi berfokus pada seberapa baik karyawan mencapai tujuan tersebut.

Page 32: MSDM – Handout 9  Penilaian Kinerja

ReferensiDessler, G., 2006, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Edisi Kesepuluh (Terjemahan), Jakarta: PT Indeks.

Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.

Schermerhorn, J.R., 1996, Management, 5th Ed., New York: John Wiley & Sons, Inc.

Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International Perspective, Mason: Thomson South-Western.

Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources and Personnel Management, 5th Ed., Boston: McGraw-Hill.

Hadari Nawawi, 2005, Manajemen SDM untuk Bisnis yang Kompetitif, Gajah Mada UP.