MSBL fatmawati

67
1 Peraturan Intern al Sta f Medis 1 (Medical Staff Bylaws) RSUP Fatmawati Jak arta Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati Jakarta PENDAHULUAN Dengan terbitnya Peratur an Menteri Kesehatan RI yang baru tentang penyelenggaran Komite Medik di rumah sakit, maka Keputusan Menteri Keseha tan Nomor 772/Me nkes/S K/VI/ 2002 tentang Ped oma n Per atu ran Inter nal Rumah Sa kit (Ho spit al By Laws)  sepa nja ng me ngen ai pe nga tu ran st af me di s, Keputu sa n Menteri Kesehatan Nomor 496/Me nkes /SK /IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyusun an Peraturan Internal Staf Medi s dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Visi Komite Medik RSUP Fatmawati adalah menjadi Komite Medik terbaik dan panutan di Indonesia. Misi Komite Medik RSUP Fatmawati adalah: 1. Organisasi Profe si yang bersa tu, aktif dan profesional 2. Meningkatkan mutu profesi : a. Keteramp il an (Skill ), Pengetahuan (Knowledge ) dan Etika b. Pelaya nan Prof esi c. Pen didika n dan Pel ati ha n Pro fes i d. Penelitian 1 Disampaikan pada Sidang Pleno Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta 7 November 2011.

description

MSBL fatmawati

Transcript of MSBL fatmawati

  • 1Peraturan Internal Staf Medis1

    (Medical Staff Bylaws)RSUP Fatmawati Jakarta

    Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MAKetua Komite Medik

    RSUP Fatmawati Jakarta

    PENDAHULUAN

    Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang barutentang penyelenggaran Komite Medik di rumah sakit, makaKeputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital ByLaws) sepanjang mengenai pengaturan staf medis, KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentangPedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor631/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman PenyusunanPeraturan Internal Staf Medis dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.

    Visi Komite Medik RSUP Fatmawati adalah menjadi Komite Medikterbaik dan panutan di Indonesia.

    Misi Komite Medik RSUP Fatmawati adalah:1. Organisasi Profesi yang bersatu, aktif dan profesional2. Meningkatkan mutu profesi :

    a. Keterampilan (Skill), Pengetahuan (Knowledge) danEtika

    b. Pelayanan Profesic. Pendidikan dan Pelatihan Profesid. Penelitian

    1 Disampaikan pada Sidang Pleno Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta 7 November 2011.

  • 2Nilai Nilai Komite Medik RSUP Fatmawati adalah

    a. Tanggung Jawabb. Profesionalismec. Ramahd. Pedulie. Jujur

    Tujuan dari Peraturan Menteri Kesehatan yang baru tersebutadalah untuk mengatur tata kelola klinis (clinical governance) yangbaik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien dirumahsakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengaturpenyelenggaraan komite medik di setiap rumah sakit dalam rangkapeningkatan profesionalisme staf medis.

    Oleh karena itu perlu disusun Peraturan Internal Staf Medis(Medical Staff Bylaws) RSUP Fatmawati yang baru sesuaiperaturan dan perundangan yang baru.

  • 3BAB IKETENTUAN UMUM

    1. Staf Medis adalah dokter (dokter, dokter gigi, dokterspesialis dan dokter gigi spesialis) yang bergabung dalamsalah satu kelompok staf medis yang dinamakan Staf MedisFungsional (SMF).

    2. Staf Medis Fungsional (SMF) adalah kelompok dokter(dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigispesialis) berdasarkan Surat Tanda Registrasi (STR) danSurat Ijin Praktik (SIP).

    3. Kewenangan Klinis adalah kewenangan staf medis untukmelaksanakan pelayanan medis, pendidikankedokteran/dokter spesialis dan penelitian sesuai dengankompetensi profesi dan keahliannya.

    4. Penugasan Klinis adalah adalah penempatan staf medis kekelompok staf medis (Staf Medis Fungsional/SMF) danDivisi sesuai dengan Kewenangan Klinis yang diberikan.

    5. Komite Medik adalah adalah organisasi non struktural yangdibentuk oleh Direktur Utama dalam rangka meningkatkanprofesionalisme staf medis.

    6. Personalia Komite Medik adalah terdiri dari Ketua KomiteMedik, Ketua dan Anggota Sub Komite.

  • 4BAB IITUJUAN

    1. Dalam rangka menyesuaikan Peraturan Menteri KesehatanNomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang PenyelenggaraanKomite Medik di Rumah Sakit.

    2. Terwujudnya Tata Kelola Klinis yang baik (good clinicalgovernance)

    BAB IIIKEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

    1. Pelayanan medis, pendidikan dokter/dokter spesialis danpenelitian kedokteran hanya boleh dilakukan oleh staf medisyang telah diberikan Kewenangan Klinis.

    2. Pemberian dan Perubahan Kewenangan Klinis staf medisditetapkan atas rekomendasi Komite Medik dan disahkanoleh Direktur Utama.

    3. Mekanisme (2) di atas diatur dalam:

    i. Pedoman Kewenangan Klinis dari Komite Medikii. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Staf Medis dari

    Komite Medik

  • 5BAB IVPENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT)

    1. Penempatan staf medis ke salah satu kelompok staf medis(Staf Medis Fungsional) berdasarkan Surat Penugasan KlinisRumah Sakit dari Direktur Utama berdasarkan rekomendasiKomite Medik.

    2. Penempatan staf medis ke Divisi dalam satu kelompok stafmedis (Staf Medis Fungsional) berdasarkan Surat PenugasanKetua Staf Medis Fungsional (SMF)

    3. Perubahan Penugasan Klinis staf medis dapat dilakukan olehDirektur Utama atas rekomendasi Komite Medik.

    4. Mekanisme (1), (2) dan (3) di atas diatur dalam PedomanKredensial dan Re-Kredensial dari Komite Medikberdasarkan:

    i. Pedoman Kewenangan Klinisii. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Staf Medisiii. Pedoman Pembinaan Etika dan Disiplin Profesi Medisiv. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika dan

    Disiplin Profesi Medis

  • 6BAB VKOMITE MEDIK

    1. Komite Medik adalah organisasi non struktural yang dibentukoleh Direktur Utama.

    2. Tugas Komite Medik adalah meningkatkan profesionalismestaf medis secara:

    i. Melakukan kredensial dan rekredensial seluruhstaf medis

    ii. Memelihara mutu profesi staf medis dalampelayanan, pendidikan dan penelitian

    iii. Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis

    3. Komite Medik dipimpin oleh seorang ketua dan disebutsebagai Ketua Komite Medik dengan susunan perangkatorganisasinya sebagai berikut:

    i. Ketua Komite Medikii. Sekretaris Komite Medikiii. Anggota terdiri dari:

    a. Sub Komite Kredensialb. Sub Komite Mutu Profesi Medisc. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi

    4. Pengangkatan dan Pemberhentian seluruh Personalia KomiteMedik oleh Direktur Utama

    5. Dalam melaksanakan tugas (2) di atas, Komite Medikmenyusun dan membuat Pedoman Pedoman yang diperlukan.Pedoman tersebut ditetapkan dan disahkan penggunaannyaoleh Direktur Utama.

  • 7BAB VIRAPAT

    1. Mekanisme pengambilan keputusan Komite Medikberdasarkan pendekatan berbasis bukti (evidence-based).

    2. Keputusan (1) tersebut diatas melalui Rapat Komite Medikdan Sub Komite.

    3. Mekanisme, jenis rapat dan pelaksanaan rapat tersebutdiatur lebih lanjut dalam Pedoman Rapat PengambilanKeputusan Komite Medik.

    BAB VIISUB KOMITE KREDENSIAL

    1. Sub Komite Kredensial bertugas menapis profesionalismestaf medis dengan cara melakukan kredensial dan kredensial.

    2. Sub Komite Kredensial terdiri dari:a. Ketua Sub Komite Kredensialb. Sekretarisc. Anggota

    3. Dalam melaksanakan tugas (1) di atas Sub Komite Kredensialberpedoman kepada:

    a. Pedoman Kredensial dan Rekredensialb. Pedoman Kewenangan Klinisc. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Dokter dan Dokter

    Spesialis4. Sub Komite Kredensial bertanggung jawab kepada Ketua

    Komite Medik.

  • 8BAB VIIISUB KOMITE MUTU PROFESI

    1. Sub Komite Mutu Profesi bertugas memelihara mutu profesistaf medis dengan cara mempertahankan kompetensi danprofesionalisme staf medis dalam bidang pelayanan,pendidikan dan penelitian.

    2. Sub Komite Kredensial terdiri dari:a. Ketua Sub Komite Kredensialb. Sekretarisc. Anggota

    3. Dalam melaksanakan tugas (1) di atas Sub Komite MutuProfesi berpedoman kepada:

    a. Pedoman Tata Kelola Klinis (Clinical Governance)b. Pedoman Audit Medisc. Pedoman Pelaksanaan Ronde Ruangan (Ward Round)d. Pedoman Pelaksanaan Laporan Jaga (Morning Report)e. Pedoman Pembahasan Kasus Kematianf. Pedoman Pembahasan Kasus Sulitg. Pedoman Pelaksanaan Journal Readingh. Pedoman Evidence-based Practice dan Health

    Technology Assessmenti. Pedoman Dosen Klinis (Clinician Educators)j. Pedoman Pendampingan Profesi Medis (Proctoring)

    4. Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada KetuaKomite Medik.

  • 9BAB IX

    SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

    1. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi bertugas menjagaetika, disiplin dan perilaku staf medis dengan caramelindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidakmemenuhi syarat (unqualified) dan tidak layak(unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis (clinical care)serta membina staf medis.

    2. Sub Komite Kredensial terdiri dari:

    a. Ketua Sub Komite Kredensialb. Sekretarisc. Anggota

    3. Dalam melaksanakan tugas (1) di atas Sub Komite Kredensialberpedoman kepada:

    a. Pedoman Pembinaan Etika dan Displin Profesi Medisb. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika dan

    Displin Profesi Medis

    4. Sub Komite Etik dan Displin Profesi bertanggung jawabkepada Ketua Komite Medik.

  • 10

    BAB X

    PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS(CLINICAL GOVERNANCE)

    1. Staf Medis melaksanakan keprofesian medis sesuai denganKewenangan Klinis dan Penugasan Klinis masing masing dalamTata Kelola Klinis (Clinical Governance) Rumah Sakit dankelompok staf medis (SMF).

    2. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit (Clinical Governance) adalahsistem penjaminan mutu layanan di rumah sakit.

    3. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit disusun oleh Direktur Medikdan Keperawatan; ditetapkan serta disahkan oleh DirekturUtama.

    4. Tata kelola Klinis Staf Medis Fungsional disusun oleh KetuaStaf Medis Fungsional; ditetapkan dan disahkanpenerapannya oleh Direktur Utama.

    5. Pelaksanaan (4) dan (5) diatas untuk staf medis diatur lebihlanjut dalam bentuk Medical Staff Rules and Regulation.

    6. Medical Staff Rules and Regulation disusun oleh DirekturMedis dan Keperawatan bersama para Staf MedisFungsional; ditetapkan dan disahkan oleh Direktur Utama.

  • 11

    BAB XI

    TATACARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURANINTERNAL STAF MEDIS

    1. Peraturan Internal Staf Medis ini dapat dilakukan reviewdan perubahan bilamana:

    a. Adanya Perubahan Peraturan Menteri Kesehatantentang Peraturan Internal Korporasi Rumah Sakit,Peraturan Internal Staf Medis ataupunperaturan/perundangan lainnya yang menyangkutprofesi medis.

    b. Kebijakan baru lain mengenai status rumah sakit

    2. Mekanisme dan cara perubahan (1) di atas diatur lebih lanjutdalam Pedoman Review dan Perbaikan Peratuturan InternalStaf Medis.

    BAB XII

    KETENTUAN PENUTUP

    1. Peraturan Internal Staf Medis ini berlaku sejak tanggalditetapkan

    2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:HK.02.04/I/892/2011 tentang Peraturan Internal (HospitalBylaws) Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati mengenai BukuII Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws)Bab V sampai Bab IX dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

  • 12

    LAMPIRAN PEDOMAN:

  • 13

  • 14

  • 15

  • 16

  • 17

  • 18

  • 19

  • 20

  • 21

  • 22

  • Komite Medik Rumah Sakit

    Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MAKetua Komite Medik

    RSUP Fatmawati Jakarta.

    Disampaikan pada Sidang Pleno Komite Medik RSUP Fatmawati Jakarta 7 November 2011

  • 5 Nov 2011

  • 259

    5 Mei 2011

    5 November 2011

  • KOMITE MEDIKKOMITE MEDIKPeran dan fungsi : menegakkan etik dan mutu profesimedik

    Tugas : meningkatkan profesionalisme staf medis yangbekerja di rumah sakit dengan cara:

    melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yangSUBKOMITESUBKOMITE melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yangakan melakukan pelayanan medis di rumah sakit;

    memelihara mutu profesi staf medis; dan

    menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi stafmedis.

    SUBKOMITEKREDENSIALSUBKOMITE

    KREDENSIAL

    SUBKOMITEMUTU PROFESI

    SUBKOMITEMUTU PROFESI

    SUBKOMITEETIKA & DISIPLIN PROFESI

    SUBKOMITEETIKA & DISIPLIN PROFESI

  • Bab I. Ketentuan Umum dan Bab II. Tujuan

    Bab II. Tujuan:

    1. Komite Medik RS menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (good

    Bab I. Ketentuan Umum:

    Berisi pengertian yang memuat definisi dan penjelasan tentang istilah-istilah dan konsep-konsep yang digunakan dalam peraturan internal stafmedis (medical staf bylaws) .

    1. Komite Medik RS menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (goodclinical governance) melalui mekanisme:

    a. kredensial,b. peningkatan mutu profesi, danc. penegakan disiplin profesi.

    2. untuk memberikan dasar hukum bagi mitra bestari (peer group) dalampengambilan keputusan profesi melalui komite medik berlandaskanhanya staf medis yang kompeten dan berperilaku profesional yangboleh melakukan pelayanan medis dirumah sakit.

  • Bab III. Kewenangan Klinis dan Bab IV. Penugasan Klinis

  • Bab V. Organisasi Komite Medik dan Bab VI. Rapat

    Bab V. Komite MedikPengorganisasian komite medik:Organisasi

    1. Tugas2. Fungsi3. Wewenang4. Tanggung Jawab5. Masa jabatan6. Cara penetapan ketua komite medik dan perangkatnya.6. Cara penetapan ketua komite medik dan perangkatnya.7. Subkomite-subkomite:

    a. Subkomite kredensialb. Subkomite mutu profesic. Subkomite disiplin profesi

    8. Panitia ad-hoc (bila diperlukan)

    Bab VI. Rapat Komite Medik1. Sidang Pleno2. Rapat Rutin Subkomite dan Panitia Ad-hoc3. Rapat Terbatas Pimpinan

  • Bab VII. Sub Komite Kredensial Komite Medik

  • KetuaKomite Medik

    Direktur Utama

    Ketua SMF

    Surat Rekomendasi

    Surat Penugasan (Clinical Appointment)

    Sub Komite Kredensial

    Ketua SMF

    Dokter

    Surat Penugasan (Clinical Appointment)

    Pelayanan Pendidikan Penelitian

  • Standar ProfesiSPM/PNPK/PPK

    Standar PendidikanKurikulumLog BookPortfolio

    Kewenangan Klinis

  • Bab VIII. Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik

    Format Formulir masih dapat dipergunakanFormat Formulir masih dapat dipergunakan

  • 1. SPM/PNPK2. PPK

    1. TOC Godfratt2. Sistem sistem3. Revisi PPK4. Revisi Clinical

    1. Ruang Lingkup (scope)2. Dimensi Waktu3. Dimensi Tempat Pelayanan4. Dimensi Tim5. Dimensi Individu

    1

    25

    2. PPK3. Clinical Pathways

    1. Implentasi ClinicalPathways kasusnya

    2. Penilaian Mini-PAT3. KODEKI4. KODERSI

    1. Formulir Audit Medis 1st Party2. Formulir Audit Manajemen 1st Party3. Formulir Audit Medis 2nd Party

    4. Revisi ClinicalPathways

    34

  • Journal ReadingEVALUASI

    1. Topik2. Jadwal Berkala3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)5. % Critical Appraisal6. % Diagnosis6. % Diagnosis7. % Prognosis8. % Terapi9. % Profilaksis

    95% CI: A + 2 SE9. Tindak Lanjut

  • Evidence-based Practice

    EVALUASI1. Topik2. Jadwal Berkala3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)

    Evidence-basedPractice

    4. Jumlah (N)5. % Critical Appraisal6. % Diagnosis7. % Prognosis8. % Terapi9. % Profilaksis

    95% CI: A + 2 SE9. Tindak Lanjut

  • Script Concordance Methods

  • Script Concordance Methods1. Clinical Reasoning2. Kesepakatan Antar Staf dalam

    penanganan kasus pasien

  • Hubungan Script Concordance Test dalam pendampingandan Clinical Pathways dalam pelayanan

  • Bab IX. Sub Komite Etika dan Displin Profesi Komite Medik

    Tujuan:

    1. melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidakmemenuhi syarat (unqualified) dan tidak layak(unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis (clinicalcare).

    2. memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme2. memelihara dan meningkatkan mutu profesionalismestaf medis di rumah sakit.

  • Competence indicates what peoplecan do in a contextual vacuum,under perfect conditions.This might be evident usingcontrolled assessment methodslooking at the lower tiers ofMillers pyramid.

    Competence versus performance

    Performance, however, indicateshow people behave in real life, ona day-to-day basis.a day-to-day basis.

    The problem is that what doctors doin controlled assessment situationscorrelates poorly with their actualperformance in professional practice(Rethans et al., 2002).

    Therefore we need assessmentmethods that focus on the top endof the pyramid. This is whereworkplace-based assessment comesin.

  • Skill & Performance AssessmentsSkill & Performance Assessments

    Simulation Standardized Patients Computerized Manikins Virtual Reality

    Simulation Standardized Patients Computerized Manikins Virtual Reality

    Workplace-based Mini-CEX DOPS Case-based Discussion Mini-PAT

    Workplace-based Mini-CEX DOPS Case-based Discussion Mini-PAT

    Judging CriteriaJudging CriteriaJudging Criteria Reliability Validity Feasibilty Equivalence Educational Effect Opportunity for Feedback

    Judging Criteria Reliability Validity Feasibilty Equivalence Educational Effect Opportunity for Feedback

  • Cambridge Model for WPBA

  • Clinical GovernanceCasemix INA CBG

    UU No 29/2004UU No 40/2004UU No 44/2009

    KODEKIKODERSICasemix INA CBG KODERSIHealthy etc

    HBL/MSBL

    Medical Errors - LatentMedical Errors - ActivePatient Safety

  • 1. Berprofesi dalam Sistem

  • 2. Kinerja

  • 3. Patient Safety

  • AuditMedis

    DataKlaim

    RS PPDS

    LogBookPPDS Langsung

    PenilaianObservasiLangsung

    OutcomesProses Volume

    Portfolio

  • UU No. 29/2004Praktik Kedokteran

    Psl 44 ayat 3Standar Pelayanan

    Kedokteran

    SPKPNPK

    SPO

    Dibuat : ProfesiDisahkan: MenkesDitetapkan: ?

    Dibuat & ditetapkan:Pimpinan RS

    Panduan Praktik Klinis Clinical Pathways

    1. Pengertian (Definisi)

    Dikoordinasikan: Komite MedisDisusun: SMF

    RINGKASAN PERATURANMENTERI KESEHATAN

    No. 1438/Menkes/Per/IX/2010

    PerMenKesNo 1438/IX/2010Standar PelayananKedokteran (SPK)

    Berita NegaraTahun 2010 No 464

    24 Sept 2010

    Clinical Pathways Algoritme Protokol Prosedur Standing Order

    1. Pengertian (Definisi)2. Anamnesis3. Pemeriksaan Fisik4. Kriteria Diagnosis5. Diagnosis6. Diagnosis Banding7. Pemeriksaan Penunjang8. Terapi9. Edukasi10.Prognosis11. Kepustakaan DF2010

  • 1. Pembatasan

    Re-Appraisal

    1. Pembatasan2.Re-training3.Rekomendasi

  • UNTUK RS PENDIDIKAN

  • MiniCEX Cb D

    DOPS

    MiniPAT

    SCTSCT

    ClinicalPathways

  • Bab X s/d Bab XII

    Sesuai Sistem Komite Medik, Sistem SMF dan MSBLyang sudah ada

  • Akreditasi:

    KARS 2012 JCI Hospital 20111. Instrumen

    JCI 20112. MDGs2. MDGs

  • Unmet

  • Akreditasi JCI 2011:

    TRACERMETHODOLOGY

    1. Continuity ofprocess system

    2. Detecting potentialprocess system

    2. Detecting potentialrisks point in thesystem

    3. Managing Risks

  • Untuk Pasien:1. Jelas2. Terukur3. Pasti4. Safety

    Untuk Profesi:1. UUPK 29/20042. UURS 44/20093. Safety2. UURS 44/20093. Safety4. Pendidikan5. Penelitian

    Untuk RS:1. Efisien,Transparans,

    Akuntabel2. Team-work & Sistem3. Safety

  • Untuk Asuransi:1. Jelas2. Pasti3. Prospective

    Payment4. Premi pasti

    Untuk Pemerintah(Pusat/Daerah):Untuk Pemerintah(Pusat/Daerah):1. Cost-Weight/CMI/

    Base Rate2. Benchmarking3. Comparative

    Effectiveness4. Predictive Budgeting

  • Akreditasi JCI 2011:

  • Mini - CEX

    EVALUASI1. Topik2. Jadwal Berkala3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)5. Tdk Lengkap (n1)

    TIDAK LENGKAP

    4. Jumlah (N)5. Tdk Lengkap (n1)

    = (n1/N) x 100 %6. Tindak Lanjut

  • Hubungan Mini-CEX dalam pendidikan dan Clinical Pathways dalam pelayanan

  • DOPS

    EVALUASI1. Topik2. Jadwal Berkala3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)5. Tdk Lengkap (n1)4. Jumlah (N)5. Tdk Lengkap (n1)

    = (n1/N) x 100 %6. Waktu Rerata: A7. 95% CI: A + 2 SE6. Tindak Lanjut

  • Hubungan DOPS dalam pendidikan dan Clinical Pathways dalam pelayanan

  • Case-basedDiscussion

    EVALUASI1. Topik2. Jadwal Berkala3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)5. Tdk Lengkap (n1)

    = (n1/N) x 100 %6. Waktu Rerata: A7. 95% CI: A + 2 SE6. Tindak Lanjut

  • Hubungan CbD dalam pendidikan dan Clinical Pathways dalam pelayanan

  • Mini-PAT360 Degreesa. Staf Pendidikb. Perawatc. PPDSd. PPDU

    EVALUASI1. Topik2. Jadwal Berkala3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)3. Daftar Hadir4. Jumlah (N)5. % Staf Pendidik6. % Perawat7. % PPDS8. % PPDU

    95% CI: A + 2 SE9. Tindak Lanjut

  • Hubungan Mini-PAT dalam pendidikan dan Clinical Pathways dalam pelayanan

  • TERIMA KASIH