MPPL-11-20-Project Quality Management

63
PROJECT QUALITY MANAGEMENT IF3150 MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Transcript of MPPL-11-20-Project Quality Management

Page 1: MPPL-11-20-Project Quality Management

PROJECT QUALITY MANAGEMENTIF3150 MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Page 2: MPPL-11-20-Project Quality Management

PROJECT QUALITY MANAGEMENT

Quality didefinisikan sebagai: ISO8042:1994

Keseluruhan karakteristik dari suatu entitas untuk memenuhi kebutuhan tersurat atau yang tersirat.

ISO9000:2000 Ukuran untuk sekumpulan karakteristik yang dapat memenuhi kebutuhan atau persyaratan.

Quality didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dan kemampuan untukdigunakan.

2MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 3: MPPL-11-20-Project Quality Management

DEFINISI KUALITAS OLEH PIHAK LAIN

Pakar lain mendefinisikan kualitas berdasarkan Kesesuaian dengan persyaratan dan Kecocokan untuk digunakan..

Kesesuaian dengan persyaratan berarti bahwa proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi tertulis. Misalnya, jika pernyataan lingkup proyek memerlukan pengiriman 100 komputer dengan prosesor dan

memori tertentu, Anda dapat dengan mudah memeriksa apakah komputer yang sesuai telah dikirimkan.

Kecocokan untuk digunakan berarti bahwa suatu produk dapat digunakan sesuai dengan yang dimaksudkan. Jika komputer dikirimkan tanpa monitor atau keyboard dan ditinggalkan dalam kotak di customer’s

shipping dock, customer mungkin tidak puas karena komputer tidak akan layak digunakan. Customer mungkin berasumsi bahwa pengiriman termasuk monitor dan keyboard, membongkar

komputer, dan pemasangan sehingga mereka siap untuk digunakan.

3MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 4: MPPL-11-20-Project Quality Management

PROJECT QUALITY MANAGEMENT – THE PURPOSE

Untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan. Tim proyek harus mengembangkan hubungan yang baik dengan stakeholders

utama, terutama customer utama untuk proyek tersebut, untuk memahami apa arti kualitas bagi mereka.

Lagi pula, customer akhirnya memutuskan apakah kualitas dapat diterima. Banyak proyek teknis gagal karena tim proyek hanya berfokus untuk memenuhi persyaratan

tertulis untuk produk utama yang dibuat dan mengabaikan kebutuhan dan harapan stakeholder lain untuk proyek tersebut.

Misalnya, tim proyek harus tahu apa arti keberhasilan memberikan 100 komputer bagi customer.

4MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 5: MPPL-11-20-Project Quality Management

PROJECT QUALITY MANAGEMENT

Kesesuaian dengan kebutuhan artinya produk dan proses dalam proyeksesuai dengan spesifikasi yg ditulis/disepakati

Kemampuan untuk digunakan artinya produk dapat digunakansebagaimana diharapkan

Customer yang menentukan apakah kualitas dapat diterima Banyak proyek gagal karena hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan

teknis utama dan melupakan kebutuhan lain

5MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 6: MPPL-11-20-Project Quality Management

PROJECT QUALITY MANAGEMENT

Tujuan dari project quality management adalah memastikan bahwaproyek akan memuaskan dan memenuhi kebutuhan

Quality setingkat dgn scope, time, dan cost Proses utama dalam Project Quality Management:

Quality Planning Quality Assurance Quality Control

6MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 7: MPPL-11-20-Project Quality Management

PROJECT QUALITY MANAGEMENT

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 7

Project START Project FINISH

PlanQuality

Management

Perform Quality Assuranc

Perform Quality Control

Planning

• Quality Management Plan• Process Improvement Plan• Quality Metrics• Quality Checklist• Projecdt Documents updates

• Change Request• Project Mgt Plan Updates

• Project doc. Updates• Organizational process asset updates

• Quality control measurements, • validated changes, • validated deliverables, • work performance information, • change requests, • project management plan updates, • project documents updates, • organizational process asset updates

Monitoring and ControllingExecuting

output output output

Page 8: MPPL-11-20-Project Quality Management

QUALITY PLANNING (IT PRJ MGT)

Mengidentifikasi standar kualitas mana yg cocok utk proyek dan bagaimanamencapai standar tsb

Memasukkan standar kualitas ke dalam disain proyek merupakan bagian kuncidari perencanaan kualitas

Output utamanya adalah: Quality management plan Pengukuran kualitas Quality checklist Rencana penyempurnaan proses Quality baseline Perbaikan project management plan

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 8

Page 9: MPPL-11-20-Project Quality Management

QUALITY PLANNING (CONT.)

Quality planning mencakup kemampuan mengantisipasi situasi dan mempersiapkan aksi untuk mencapai outcome yg diharapkan

Saat ini pendorong utama untuk manajemen kualitas adalah: pencegahan kesalahan melalui program seleksi material yg sesuai, training &

indoktrinasi personal dalam hal kualitas, dan perencanaan proses untukmemastikan outcome yg tepat

9MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 10: MPPL-11-20-Project Quality Management

ASPEK PENTING UNTUK PROYEK IT TERKAIT KUALITAS (1)

Functionality: tingkat dari sistem dalam melaksanakan fungsi ygdiharapkan Feature: karakteristik khusus dari sistem yg ditawarkan ke user Penting utk diklarifikasi apa fungsi dan fitur yang wajib ada/mandatori dan yang

boleh tidak ada atau optional

System outputs, sbg contoh dlm hal ini adalah screens dan reports ygdihasilkan oleh sistem

10MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 11: MPPL-11-20-Project Quality Management

ASPEK PENTING UNTUK PROYEK IT TERKAIT KUALITAS (2)

Performance: Seberapa bagus suatu produk atau layanan melakukan fungsinya sesuai harapan

customer Terkait performance dlm disain kualitas sistem:

Volume data & transaksi yg mampu ditangani Jumlah user simultan yg didisain dapat ditangani Proyeksi pertumbuhan jumlah user Tipe perangkat utk menjalankan sistem Response time untuk berbagai situasi

Persoalan dalam pencapaian performansi adalah sulitnya menyiapkan lingkunganpengujian yang menyerupai lingkungan operasional

11MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 12: MPPL-11-20-Project Quality Management

ASPEK PENTING UNTUK PROYEK IT TERKAIT KUALITAS (3)

Reliability: kesanggupan produk atau layanan utk bekerja pada kondisinormal yg diharapkan Istilah umum: IT Service Management

Maintainability: kemudahan dalam melakukan pemeliharaan produk Quality akan terpenuhi dgn keseimbangan scope, time, dan cost, jika semua pihak

bertanggung jawab & saling mengkomunikasikan

12MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 13: MPPL-11-20-Project Quality Management

QUALITY ASSURANCE

Mencakup evaluasi periodik atas performansi proyek secara menyeluruhutk memastikan bahwa proyek akan mencapai standar kualitas yg sesuai

Mencakup pengambilan tanggung jawab kualitas selama siklus proyek Output utamanya adalah:

Perubahan-perubahan yang diminta Aksi perbaikan yg direkomendasikan Update project management plan

13MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 14: MPPL-11-20-Project Quality Management

QUALITY ASSURANCE (CONT)

Tujuan lain dari quality assurance adalah perbaikan kualitas ygberkelanjutan

Karena quality assurance dianggap penting, banyak organisasi yg membuatunit/departemen khusus utk ini

Quality Audit: review terstruktur atas aktivitas quality management utk membantu

mengidentifikasi leasson learned guna memperbaiki performansi saat ini dan kedepan.

Audit dapat dilakukan oleh pihak ketiga atau internal dan terjadwal atau sewaktu-waktu

14MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 15: MPPL-11-20-Project Quality Management

PENGENDALIAN KUALITAS (CONTROLLING QUALITY)

Mencakup pemantauan spesifik hasil proyek utk memastikan sesuai dgnstandar kualitas yg relevan dan dilakukan dgn mengidentifikasipeningkatan kualitas menyeluruh

Output utamanya mencakup: Pengukuran kontrol kualitas

Validasi dan rekomendasi perbaikan cacat

Update quality baseline dan project management plan

15MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 16: MPPL-11-20-Project Quality Management

QUALITY CONTROL (CONT)

Outcome utama dari proses quality control: Acceptance decisions:

Produk/jasa akan diterima atau ditolak Diterima artinya deliverable sudah divalidasi Ditolak artinya: perlu di kerjakan ulang (rework)

Rework: Aktivitas ini dilakukan terhadap item yg sudah ditolak Rework dilakukan agar sesuai dgn kebutuhan, spesifikasi, atau harapan stakeholder

Rework bisa jadi sangat mahal, karena itu sangat penting sejak awal projecdt manager sudah melakukan aktvitasperencanaan kualitas dan juga quality assurance (penjaminan kualitas)

Process adjustments: memperbaiki atau mencegah problem kualitas lebih lanjut berdasarpengukuran kontrol kualitas

16MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 17: MPPL-11-20-Project Quality Management

TOOLS DAN TEKNIK UNTUK QUALITY CONTROL

Seven Basic Tools for Quality

Statistical Sampling

Six Sigma

Total Quality Management (TQM)

Business Process Reengineering (BPR)

1717MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 18: MPPL-11-20-Project Quality Management

SEVEN TOOLS (PMBOK GUIDE 5TH EDITION)

1. Cause-and-effect diagram

2. Control Chart

3. Checksheet

4. Scattered Diagram

5. Histogram

6. Pareto Chart

7. Flowchart

18MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 19: MPPL-11-20-Project Quality Management

CAUSE-AND-EFFECT DIAGRAMS ORFISHBONE OR ISHIKAWA DIAGRAMS

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 19

Efek

Gunakan Teknik 5 WHYs

19

Page 20: MPPL-11-20-Project Quality Management

Terlambat Kuliah

MahasiswaOrang Tua

Pengaruh Alam Kendaraan

Tidak disiplin

Bosan

Kurang dididik

Kurang perhatian

Hujan Terus

Sakit

MacetBis sekolah

Tidur telat

Nilai jelekDosen Galak

Terlalu sibuk

Tidak peduli

Bencana lain

Perubahan cuaca

Fasilitas KurangAda kecelakaan

CAUSE-AND-EFFECT DIAGRAMS ORFISHBONE OR ISHIKAWA DIAGRAMS

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 20

Page 21: MPPL-11-20-Project Quality Management

CAUSE-AND-EFFECT DIAGRAMS ORFISHBONE OR ISHIKAWA DIAGRAMS

21 21MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 22: MPPL-11-20-Project Quality Management

CONTROL CHART

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 2222

Page 23: MPPL-11-20-Project Quality Management

CHECKSHEET

23MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 24: MPPL-11-20-Project Quality Management

SCATTERED DIAGRAM

24MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 25: MPPL-11-20-Project Quality Management

HISTOGRAM

25MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 26: MPPL-11-20-Project Quality Management

PARETO CHART

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 26

Page 27: MPPL-11-20-Project Quality Management

FLOWCHART

27MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 28: MPPL-11-20-Project Quality Management

RUN CHART

MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT 28

Page 29: MPPL-11-20-Project Quality Management

STATISTICAL SAMPLING

Dengan menggunakan konsep Statistical sampling Certainty factor

Standard Deviation

Variability

Sample statistik sering digunakan untuk memilih sebagian dari populasidata untuk inspeksi

29MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 30: MPPL-11-20-Project Quality Management

CASE STUDY

Sebuah perusahaan ingin mengembangkan sistem pertukaran data elektronik (EDI) untuk menangani data faktur dari semua suppliernya.

Asumsikan juga bahwa pada tahun lalu, perusahaan menerima 50.000 faktur dari 200 pemasok yang berbeda.

Akan sangat memakan waktu dan mahal untuk meninjau setiap faktur untuk menentukan data requirements untuk sistem baru.

Bahkan jika pengembang sistem meninjau semua 200 formulir faktur dari pemasok yang berbeda, data mungkin dimasukkan secara berbeda pada setiap formulir.

Para ahli statistik telah mengembangkan teknik untuk menentukan ukuran sampel yang tepat ketika tidak praktis atau tidak mungkin untuk mempelajari setiap anggota populasi.

Dengan menggunakan teknik statistik, pengembang sistem mungkin menemukan bahwa 100 faktur akan cukup untuk menentukan data requirements.

30MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 31: MPPL-11-20-Project Quality Management

Ukuran sampel tergantung pada seberapa representatif yang inginkan. Rumus sederhana untuk menentukan ukuran sampel adalah:

Ukuran sampel = 0,25 * (faktor kepastian / kesalahan yang dapat diterima)2

Faktor kepastian menunjukkan seberapa yakin menginginkan bahwa data sampel hanya mencakup variasi yang secara alami ada di populasi.

Menghitung faktor kepastian dari tabel yang tersedia di buku statistik. Kesalahan yang dapat diterima terkait dengan kepastian yang diinginkan dan 1%

kepastian / 100. Jadi jika menetapkan kepastian yang diinginkan hingga 95 persen, maka nilai

kesalahan yang dapat diterima adalah 1 - 95/100 = .05.Desired Certainty Certainty Factor

95% 1.960

90% 1.645

80% 1.281

31MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 32: MPPL-11-20-Project Quality Management

Sebagai contoh, anggaplah bahwa pengembang sistem EDI akan menerima 95 persen kepastian bahwa sampel faktur tidak akan berisi variasi kecuali muncul dalam populasi faktur total.

Ukurang sampel akan dihitung sebagai: Sample size = 0.25 * (1.960/.05)2 = 384

Jika pengembang akan menerima kepastian 90 persen, ukuran sampel akan dihitung sebagai: Sample size = 0.25 * (1.645/.10)2 = 68

Jika pengembang akan menerima kepastian 80 persen, ukuran sampel akan dihitung sebagai: Sample size = 0.25 * (1.281/.20)2 = 10

Asumsikan bahwa pengembang memutuskan 90 persen untuk faktor kepastian. Sehingga perlu memeriksa 68 faktur untuk menentukan jenis data yang perlu diambil sistem EDI.

Bahkan jika perlu meninjau semua 200 faktur, beberapa data dapat dimasukkan secara berbeda.

Sarana pengumpulan data tambahan harus digunakan untuk memastikan bahwa persyaratan penting pengguna terpenuhi.

32MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 33: MPPL-11-20-Project Quality Management

SIX SIGMA

MPPL - Project Quality Management 33

Page 34: MPPL-11-20-Project Quality Management

DEFINITION OF SIX SIGMA

Sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan kesuksesan bisnis. Six Sigma secara unik didorong oleh pemahaman yang mendalam tentang

kebutuhan pelanggan, penggunaan fakta secara disiplin, data, dan analisis statistik, dan perhatian yang rajin untuk mengelola, meningkatkan, dan menciptakan kembali proses bisnis.

34MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 35: MPPL-11-20-Project Quality Management

DESCRIPTION

Target Six Sigma untuk kualitas tidak lebih dari 3,4 kecacatan, kesalahan, atau kesalahan per juta peluang.

Proyek yang menggunakan prinsip Six Sigma untuk kontrol kualitas biasanya mengikuti proses perbaikan lima fase yang disebut DMAIC (diucapkan de-MAY-Ih) Definisikan, Ukur, Analisis, Tingkatkan, dan Kontrol.

DMAIC adalah suatu proses yang sistematis dan tertutup untuk perbaikan berkelanjutan yang bersifat ilmiah dan berdasarkan fakta.

35MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 36: MPPL-11-20-Project Quality Management

DMAIC

Define: Definisikan masalah / peluang, proses, dan persyaratan pelanggan. Alat penting yang digunakan dalam fase ini termasuk project charter, deskripsi kebutuhanpelanggan, peta proses, dan data Suara Pelanggan (VOC). Contoh data VOC termasuk keluhan, survei, komentar, dan riset pasar yang mewakili pandangan dan kebutuhan pelanggan organisasi.

Measure: Tetapkan ukuran dan kemudian kumpulkan, kompilasi, dan tampilkan data. Ukuran didefinisikan dalam hal cacat per peluang.

36MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 37: MPPL-11-20-Project Quality Management

DMAIC

Analisis: Periksa detail proses untuk menemukan peluang peningkatan. Tim proyek yang mengerjakan proyek Six Sigma, disebut tim Six Sigma, menyelidiki dan memverifikasi data untuk membuktikan dugaan akar penyebab masalah kualitas dan memperkuat pernyataan masalah. Alat penting dalam fase ini adalah diagram fishboneatau diagram Ishikawa.

Improve: Hasilkan solusi dan ide untuk memperbaiki masalah. Solusi akhir diverifikasi dengan sponsor proyek, dan tim Six Sigma mengembangkan rencana untuk menguji coba solusi tersebut. Tim Six Sigma meninjau hasil uji intisan untuk memperbaiki solusi, jika perlu, dan kemudian mengimplementasikan solusi di mana sesuai.

Control: Lacak dan verifikasi kestabilan peningkatan dan prediktabilitas solusi. Peta kendali adalah salah satu alat yang digunakan dalam fase kontrol.

37MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 38: MPPL-11-20-Project Quality Management

STATISTIC IN SIX SIGMA

38

One of the key concept in Six Sigma is to improve the quality by reducing variation

Sigma means Standard Deviation

Standard deviation measures how much variation exists in a distribution of data. A small standard deviation means that data clusters closely around the middle of a distribution and there is little variability

among the data. A large standard deviation means that data is spread around the middle of the distribution and there is relatively greater variability.

Statisticians use the Greek symbol σ (sigma) to represent the standard

deviation.

68.3 percent of the population is within one standard deviation (1σ) of the mean,

95.5 percent of the population is within two standard deviations (2σ), and;

99.7 percent of the population is within three standard deviations (3σ) of the mean.

38MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 39: MPPL-11-20-Project Quality Management

Standard deviation is a key factor in determining the acceptable number of defective units in a population.

The table illustrates the relationship between sigma, the percentage of the population within that sigma range, and the number of defective units per billion.

Specification Range

(in ± Sigmas)

Percent of Population within

Range

Defective Units per Billion

1 68.27 317,300,000

2 95.45 45,400,0003 99.73 2,700,0004 99.9937 63,0005 99.999943 576 99.9999998 2

Note that this table shows that being plus or minus six sigma in pure statistical terms means only two defective units per billion. Why, then, is the target for Six Sigma programs 3.4 defects per million opportunities, as stated earlier in this chapter?

39MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 40: MPPL-11-20-Project Quality Management

Based on Motorola’s original work on Six Sigma in the 1980s, the convention used for Six Sigma is a scoring system that accounts for more variation in a process than you would typically find in a few weeks or months of data gathering.

Time is an important factor in determining process variations.

Sigma Yield

Defects per Million

Opportunities (DPMO)

1 31.00% 690,000

2 69.20% 308,000

3 93.30% 66,800

4 99.40% 6,210

5 99.97% 230

6 100.00% 3.4

The table shows a Six Sigma conversion table applied to Six Sigma projects.

The yield represents the number of units handled correctly through the process steps.

A defect is any instance in which the product or service fails to meet customer requirements.

Because most products or services have multiple customer requirements, there can be several opportunities to have a defect.

For example, suppose that a company is trying to reduce the number of errors on customer billing statements. There could be several errors on a billing statement due to a misspelled

name, incorrect address, wrong date of service, or calculation error.

There might be 100 opportunities for a defect to occur on one billing statement. Instead of measuring the number of defects per unit or billing statement,

Six Sigma measures the number of defects based on the number of opportunities.

40MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 41: MPPL-11-20-Project Quality Management

The Six Sigma conversion table shows that a process operating at six sigma means there are no more than 3.4 defects per million opportunities. However, most organizations today use the term six sigma project in a broad sense to describe

projects that will help them in achieving, sustaining, and maximizing business success through better business processes.

In the telecommunications industry is six 9s of quality, which is a measure of quality control equal to 1 fault in 1 million opportunities. In the telecommunications industry, it means 99.9999 percent service availability or 30 seconds of

downtime a year. This level of quality has also been stated as the target goal for the number of errors in a

communications circuit, system failures, or errors in lines of code. Achieving six 9s of quality requires continual testing to find and eliminate errors or enough

redundancy and backup equipment in systems to reduce the overall system failure rate to the required level.

41MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 42: MPPL-11-20-Project Quality Management

TESTING

Banyak profesional TI masih menganggap pengujian sebagai tahap yang mendekati akhir pengembangan produk TI. Alih-alih menempatkan upaya serius ke dalam perencanaan, analisis, dan desain

proyek TI yang tepat, beberapa organisasi mengandalkan testing sesaat sebelum produk dikirimkan untuk memastikan tingkat kualitas tertentu.

Bahkan, testing harus dilakukan selama hampir setiap fase systems development life cycle, tidak hanya sebelum organisasi mengirimkan atau menyerahkan produk kepada customer.

42MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 43: MPPL-11-20-Project Quality Management

43MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 44: MPPL-11-20-Project Quality Management

MODERN QUALITY MANAGEMENT

MPPL - Project Quality Management 44

Page 45: MPPL-11-20-Project Quality Management

DEMING’S THEORY

Kualitas yang lebih tinggi berarti produktivitas yang lebih besar dan cost yang lebih rendah.

Deming’s Cycle Plan, Do, Check and Act (PDCA)

Six Sigma didasarkan pada Deming’s PDCA

• Dr. W. Edwards Deming is known primarily for his work on quality control in Japan

45MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 46: MPPL-11-20-Project Quality Management

14 BUTIR DEMING UNTUK MANAJEMEN

1. Ciptakan konsistensi tujuan untuk peningkatan produk dan layanan.2. Adopsi filosofi baru.3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas.4. Akhiri praktik pemberian bisnis berdasarkan label harga saja. Sebaliknya, minimalkan

total biaya dengan bekerja sama dengan pemasok tunggal.5. Tingkatkan terus dan selamanya setiap proses untuk perencanaan, produksi, dan

layanan.6. Pelatihan institut di tempat kerja.7. Adopsi dan lembagakan kepemimpinan8. Jauhkan ketakutan.

46MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 47: MPPL-11-20-Project Quality Management

14 BUTIR DEMING UNTUK MANAJEMEN (2)

9. Dobrak hambatan di antara staf.

10. Hilangkan slogan, desakan, dan target untuk tenaga kerja.11. Hilangkan kuota jumlah untuk tenaga kerja dan target jumlah untuk manajemen.12. Hilangkan hambatan yang merampas orang-orang yang bekerja. Hilangkan merit

system atau peringkat tahunan.

13. Lembagakan program pendidikan yang kuat dan perbaikan diri untuk semua orang.

14. Tempatkan semua orang di perusahaan agar bekerja untuk mencapai transformasi.

47MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 48: MPPL-11-20-Project Quality Management

JURAN – TOP MANAGEMENT COMMITMENT TO QUALITY

Juran’s Trilogy: Quality improvement Quality planning

Quality control

48MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 49: MPPL-11-20-Project Quality Management

JURAN – TOP MANAGEMENT COMMITMENT TO QUALITY

10 langkah Juran untuk peningkatan kualitas1. Bangun kesadaran akan kebutuhan dan peluang untuk perbaikan.2. Tentukan gol untuk perbaikan.3. Atur pencapaian tujuan (buat dewan yang berkualitas, identifikasi masalah, pilih proyek, tunjuk tim,

tunjuk fasilitator).4. Berikan pelatihan.5. Laksanakan proyek untuk memecahkan masalah.6. Laporkan kemajuan.7. Beri pengakuan.8. Komunikasikan hasil.9. Simpan skor.10. Pertahankan momentum dengan membuat bagian peningkatan tahunan dari sistem dan proses

reguler perusahaan.

49MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 50: MPPL-11-20-Project Quality Management

CROSBY AND STRIVING FOR ZERO DEFECTS

14 langkah Crosby untuk peningkatan kualitas1. Jelaskan bahwa manajemen berkomitmen terhadap kualitas.

2. Bentuk tim peningkatan kualitas dengan perwakilan dari masing-masing departemen.

3. Tentukan di mana masalah kualitas saat ini dan potensi kebohongan.

4. Evaluasi biaya kualitas dan menjelaskan penggunaannya sebagai alat manajemen.

5. Tingkatkan kesadaran kualitas dan perhatian pribadi dari semua karyawan.

6. Ambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang diidentifikasi melalui langkah sebelumnya.

7. Bentuk komite untuk program zero-defects.

50MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 51: MPPL-11-20-Project Quality Management

CROSBY AND STRIVING FOR ZERO DEFECTS (2)

8. Latih pengawas untuk secara aktif melaksanakan bagian mereka dari program peningkatan kualitas.

9. Adakan "hari tanpa cacat" untuk membiarkan semua karyawan menyadari bahwa telah terjadi perubahan.

10. Dorong individu untuk menetapkan tujuan peningkatan untuk diri mereka sendiri dan kelompok mereka.

11. Dorong karyawan untuk berkomunikasi dengan manajemen hambatan yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan peningkatan mereka.

12. Kenali dan hargai mereka yang berpartisipasi.

13. Tetapkan dewan kualitas untuk berkomunikasi secara teratur.

14. Lakukan lagi untuk menekankan bahwa program peningkatan kualitas tidak pernah berakhir.

51MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 52: MPPL-11-20-Project Quality Management

ISHIKAWA’S GUIDE TO QUALITY CONTROL

Kaoru Ishikawa terkenal karena bukunya Guide to Quality Control tahun 1972. Dia mengembangkan konsep quality circles dan memelopori penggunaan cause-and-

effect diagrams, seperti penjelasan sebelumnya. Quality circles adalah kelompok nonsupervisors and work leaders dalam satu

departemen perusahaan yang secara sukarela melakukan studi kelompok tentang cara meningkatkan efektivitas kerja di departemen mereka.

Ishikawa menyarankan agar manajer dan pekerja Jepang benar-benar berkomitmen pada kualitas, tetapi kebanyakan perusahaan AS mendelegasikan tanggung jawab untuk kualitas kepada beberapa anggota staf.

52MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 53: MPPL-11-20-Project Quality Management

TAGUCHI AND ROBUST DESIGN METHODS

Genichi Taguchi mengembangkan metode Taguchi untuk mengoptimalkan proses eksperimen teknik.

Konsep-konsep kunci dalam metode Taguchi adalah bahwa kualitas harus dirancang ke dalam produk dan tidak diinspeksi ke dalamnya, dan bahwa kualitas paling baik dicapai dengan meminimalkan penyimpangan dari nilai target.

Banyak perusahaan, termasuk Xerox, Ford, Hewlett-Packard, dan Goodyear, baru-baru ini menggunakan metode Robust Design dari Taguchi untuk mendesain produk berkualitas tinggi.

Metode Robust Design fokus pada menghilangkan cacat dengan menggantikan penyelidikan ilmiah untuk metode trial-and-error.

53MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 54: MPPL-11-20-Project Quality Management

FEIGENBAUM AND WORKERS’ RESPONSIBILITY FOR QUALITY

Armand V. Feigenbaum mengembangkan konsep total quality control (TQC) pada1983

Dia mengusulkan bahwa tanggung jawab atas kualitas harus ada pada orang-orang yang melakukan pekerjaan itu.

Pada TQC, kualitas produk lebih penting daripada tingkat produksi, dan pekerja diizinkan untuk menghentikan produksi setiap kali terjadi masalah kualitas.

54MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 55: MPPL-11-20-Project Quality Management

MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD

The Malcolm Baldrige National Quality Award bermula pada tahun 1987 di Amerika Serikat untuk mengakui perusahaan yang telah mencapai tingkat kompetisi kelas dunia melalui manajemen mutu.

Penghargaan ini diadakan untuk menghormati Malcolm Baldrige, yaitu Menteri Perdagangan AS dari 1981 sampai kematiannya dalam kecelakaan rodeo pada Juli 1987. Baldrige was a proponent of quality management as a key element in improving the prosperity and long-term

strength of U.S. organizations. The Malcolm Baldrige National Quality Award is given by the president of the United States to U.S. businesses

and organizations. Organizations must apply for the award, and they must be judged outstanding in seven areas: leadership,

strategic planning, customer and market focus, information and analysis, human resource focus, process management, and business results.

Three awards may be given annually in each of the categories of manufacturing, service, small business, and education/ healthcare.

The awards recognize achievements in quality and performance and raise awareness about the importance of quality as a competitive edge; the award is not given for specific products or services.

55MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 56: MPPL-11-20-Project Quality Management

ISO

ISO 9000, standar sistem mutu yang dikembangkan oleh ISO, adalah tiga bagian, siklus perencanaan, pengendalian, dan pendokumentasian kualitas yang berkelanjutan dalam suatu organisasi.

Menurut website ISO (www.iso.org) pd Maret 2015, “The ISO 9000 family membahas berbagai aspek manajemen kualitas dan berisi beberapa standar ISO yang paling dikenal. Standar ini memberikan panduan dan alat bagi perusahaan dan organisasi yang ingin memastikan bahwa produk dan layanan mereka secara konsisten memenuhi customer’s requirements, dan kualitas tersebut secara konsisten ditingkatkan.”

Standar dan pedoman manajemen mutu ISO telah mendapatkan reputasi global sebagai dasar untuk membangun sistem manajemen mutu.

56MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 57: MPPL-11-20-Project Quality Management

THE COST OF QUALITY

Biaya kualitas adalah biaya kesesuaian ditambah biaya ketidaksesuaian. Kesesuaian berarti mengirimkan produk yang memenuhi persyaratan dan kecocokan untuk

digunakan.

Contohnya termasuk biaya yang terkait dengan pengembangan rencana mutu, biaya untuk menganalisis dan mengelola persyaratan produk, dan biaya untuk pengujian. Biaya ketidaksesuaian berarti mengambil tanggung jawab atas kegagalan atau tidak terpenuhinya

harapan kualitas.

57MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 58: MPPL-11-20-Project Quality Management

COST CATEGORIES RELATED TO QUALITY (1)

Prevention cost: The cost of planning and executing a project so that it is error-free or within an acceptable error range. Preventive actions such as training, detailed studies related to quality, and quality surveys of suppliers and

subcontractors fall under this category. Detecting defects in information systems during the early phases of the systems development life cycle is

much less expensive than during the later phases. One hundred dollars spent refining user requirements could save millions by finding a defect before

implementing a large system. Example: The Year 2000 (Y2K) issue, If organizations had decided during the 1960s, 1970s, and 1980s that all

dates would need four computer characters to represent the year instead of two, they would have saved billions of dollars.

Appraisal cost: The cost of evaluating processes and their outputs to ensure that a project is error-free or within an

acceptable error range. Activities such as inspection and testing of products, maintenance of inspection and test equipment, and

processing and reporting inspection data all contribute to appraisal costs of quality.

58MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 59: MPPL-11-20-Project Quality Management

COST CATEGORIES RELATED TO QUALITY (2)

Internal failure cost: A cost incurred to correct an identified defect before the customer receives the product. Items such as scrap and rework, charges related to late payment of bills, inventory costs

that are a direct result of defects, costs of engineering changes related to correcting a design error, premature failure of products, and correcting documentation all contribute to internal failure cost.

External failure cost: A cost that relates to all errors not detected and corrected before delivery to the

customer. Items such as warranty cost, field service personnel training cost, product liability suits,

complaint handling, and future business losses are examples of external failure costs. Measurement and test equipment costs:

The capital cost of equipment used to perform prevention and appraisal activities.

59MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 60: MPPL-11-20-Project Quality Management

CAPABILITY MATURITY MODEL INTEGRATION

Maturity model popular lainnya adalah continuous development pada Software Engineering Institute (SEI) di Carnegie Mellon University.

The Capability Maturity Model Integration (CMMI) adalah "pendekatan perbaikan proses yang menyediakan organisasi dengan elemen penting dari proses yang efektif. Ini dapat digunakan untuk memandu peningkatan proses di seluruh proyek, divisi, atau seluruh organisasi. CMMI membantu mengintegrasikan fungsi-fungsi organisasi yang terpisah secara tradisional,

menetapkan tujuan dan prioritas perbaikan proses, memberikan panduan untuk proses kualitas, dan menyediakan titik acuan untuk menilai proses saat ini.

60MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 61: MPPL-11-20-Project Quality Management

CAPABILITY LEVEL OF CMMI

Incomplete: At this level, a process is either not performed or partially performed. No generic goals exist for this level, and one or more of the specific goals of the process area are not satisfied.

Performed: A performed process satisfies the specific goals of the process area and supports and enables the work needed to produce work products. Although this capability level can result in improvements, those improvements can be lost over time if they are not institutionalized.

Managed: At this level, a process has the basic infrastructure in place to support it. The process is planned and executed based on policies and employs skilled people who have adequate resources to produce controlled outputs. The process discipline reflected by this level ensures that existing practices are retained during times of stress.

Defined: At this maturity level, a process is rigorously defined. Standards, process descriptions, and procedures for each project are tailored from the organization’s set of standard processes.

Quantitatively managed: At this level, a process is controlled using statistical and other quantitative techniques. The organization establishes quantitative objectives for quality and process performance that are used as criteria in managing the process.

Optimizing: An optimizing process is improved based on an understanding of the common causes of variation inherent in the process. The focus is on continually improving the range of process performance through incremental and innovative improvements.

61MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 62: MPPL-11-20-Project Quality Management

CONCLUSION

Banyak industri mentolerir biaya ketidaksesuaian yang sangat rendah, tetapi bukan industri TI. Tom DeMarco terkenal dengan beberapa penelitian yang ia lakukan tentang biaya

ketidaksesuaian dalam industri TI. Pada awal 1980an, DeMarco menemukan bahwa rata-rata perusahaan besar

mencurahkan lebih dari 60 persen upaya pengembangan perangkat lunaknya untuk pemeliharaan.

Sekitar 50 persen dari biaya pengembangan biasanya dihabiskan untuk pengujian dan debugging pada software. Meskipun persentase ini mungkin telah meningkat sejak tahun 1980-an, mereka

tetap sangat tinggi terutama mengingat kebutuhan untuk mengatasi masalah keamanan kompute.

62MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT

Page 63: MPPL-11-20-Project Quality Management

CONCLUSION

Top management terutama bertanggung jawab atas tingginya biaya ketidaksesuaian di bidang TI. Top managers often sering mendesak organisasi mereka untuk mengembangkan

sistem baru dan tidak memberikan waktu atau sumber yang cukup kepada tim proyek untuk melakukan proyek dengan benar pada kali pertama.

Untuk memperbaiki masalah kualitas ini, manajemen puncak harus menciptakan budaya yang merangkul kualitas.

63MPPL - PROJECT TIME MANAGEMENT