MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media...

68
Laboratorium Pertanian Khas Madrasah Mengkhatamkan al-Qur’an Setiap Hari Saya Ingin Sekolah Menjadi Rumah Kedua INSPIRASI MTsN Kepanjen Kidul Kota Blitar Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP ISSN : 0215-3289 NO. 365 / RABI’UTSANI - JUMADIL ‘ULA 1438 H / FEBRUARI 2017 / TH. XXXXII

Transcript of MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media...

Page 1: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

1MPA 365 / Februari 2017

Laboratorium Pertanian Khas Madrasah

Mengkhatamkan al-Qur’an Setiap Hari

Saya Ingin SekolahMenjadi Rumah Kedua

INSPIRASIMTsN Kepanjen Kidul Kota Blitar

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP

ISS

N :

0215

-328

9N

O. 3

65 /

RA

BI’U

TSA

NI -

JU

MA

DIL

‘ULA

143

8 H

/ FE

BR

UA

RI 2

017

/ TH

. XX

XX

II

Page 2: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

2 MPA 365 / Februari 2017

Menag Lukman memberikan sambutan saat bersilaturahim dengan ulama dan tokoh agama di Bondowoso pada 13 Januari 2017.

Menag Lukman beri sambutan pada Halaqah Ulama 'Refleksi 33 tahun Khittah NU' di PP Salafiyah Syafiiyah Situbondo pada 12 Januari 2017.

Menag Lukman Hakim meresmikan Gedung Terpadu IAIN Jember dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita pada 13 Januari 2017.

Menag menandatangani prasasti peresmian STIBA Pesantren Darul Ulum Pamekasan, Madura pada 14 Januari 2017.

Menag, Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Rektor IAIN Jember saat peresmian 17 KUA dan Kantor Kemenag Jember yang baru pada 13 Januari 2017.

Page 3: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

3MPA 365 / Februari 2017

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 365 /FEBRUARI 2017

PEMIMPIN UMUM:H. Mahfudh Shodar

WAKIL PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI:

H. Musta’in

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid

STAF AHLI:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

DEWAN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR

SEKRETARIS REDAKSI:Machsun Zain, Syaikhul Hadi

BENDAHARA:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

DISTRIBUSI/TATA USAHA:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

LITBANG:Hj. Hikmah Rahman

STAF REDAKSIEditor:

Choirul Mustofa Reporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout: Muhammad Munib

Ilustrator:M. Tajudin Nurcholis

Korektor: Rasmanna Rahiem

Khoththot: M. Midzhar

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

DICETAK OLEH:PT. Antar Surya Jaya,

Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,Telp. (031) 8475000 (2200-2203)

Fax. : 031-8470600Isi di luar tanggung jawab percetakan

Pembaca setia, ide brilian ternyata bisa muncul dari areal sekitar kita. Itulah yang dilakukan MTs Negeri Turen Malang. Tanah yang kosong di sekitar madrasah, bisa disulap menjadi laboratorium khas madrasah. Tanpa membutuhkan modal yang besar, pihak madrasah

berhasil menanam dan menjual beragam tanaman yang dikelolanya. Ini sekaligus menjadi kegiatan para siswanya. Liputannya bisa Anda baca di rubrik Inspirasi.

Tak kalah menariknya, apa yang dilakukan MTs Negeri Kepanjen Kidul Kota Blitar. Disamping kedisiplinan siswa membaca al-Qur’an selama 15 menit saban pagi, guru dan karyawan juga diwajibkan dalam program One Day One Juz (ODOJ). Dengan kegiatan tersebut, madrasah ini saban hari mengkhatamkan al-Qur’an. Selengkapnya baca di rubrik Serambi Madrasah.

Begitupun yang dilakukan pondok pesantren al-Ikhlash Rambipuji Lumajang. Berangkat dari sebuah Musholla kecil di perkampung padat penduduk, akhirnya bisa menggeluti beragam usaha. Mulai dari produksi krupuk, tahu petis, ternak kambing, ternak ayam hingga membuat cat dinding.

Oh ya.. jika Anda pernah menyimak ide yang digelindingkan Mendikbud Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP tentang full day school, kami mengulasnya di rubri Taaruf. Ternyata, ide tersebut tak dlontarkan secara sembarangan. Ada tiga hal yang bisa diberikan sebagai landasan.

Yang pertama, jam tambahan hanya diisi sepenuhnya dengan pendidikan karakter dan bukan mata pelajaran. Dengan begitu siswa akan terhindar dari pergaulan negatif. “Saya ingin sekolah menjadi rumah kedua,” ujar Prof. Dr. Muhadjir Effendy. Kedua, para orangtua dapat menjemput anak-anaknya di sekolah saat pulang kerja. Dan yang ketiga, guru yang mengejar 24 jam mengajar demi sertifikasi, mereka bisa mencari tambahan dalam program tersebut.

Sedangkan untuk rubrik Lensa Utama edisi ini, kami membahas tema tentang pendidikan karakter dan radikalisme. Sebab Menteri Agama memastikan, bahwa program deradikalisasi harus terus berjalan. “Untuk menangkal aksi-aksi terorisme dan ekstremisme itu adalah proses yang tidak pernah selesai dan harus terus kita lakukan,” tandasnya.

Untuk membahas masalah tersebut, kami mewawancari Prof. Masdar Hilmy, MA, Ph.D (Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya) dan Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur (Pengasuh PP, Sunan Drajat Lamongan). Sedangkan yang berkaitan dengan pendidikan karakter, kami meminta Drs. H. Supandi S.Pd, M.Pd (Kabid Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jatim) dan Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Jatim) untuk angkat bicara.

Untuk melengkapi hasil wawancara di atas, kami sempatkan pula untuk meminta tanggapan dari H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I (Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim) dan KH. Abdusshomad Buchori (Ketua MUI Provinsi Jawa Timur).

Harapan kami, semoga hasil liputan ini dapat menambah wawasan kita bersama, sehingga bersama-sama kita dapat menangkal radikalisme dan terorisme.

Teropong ------------------------------- 5Lensa Utama --------------------------- 6Lensa Khusus --------------------------- 13Inspirasi --------------------------------- 18Agama ---------------------------------- 29Tafsir Maudlu’i ------------------------- 33Keluarga -------------------------------- 24Bilik Santri ----------------------------- 27Ta’aruf ---------------------------------- 34Edukasi --------------------------------- 36

Serambi Madrasah --------------------- 42Khotbah -------------------------------- 44Syifa ------------------------------------ 46Lintas Peristiwa ------------------------ 50Annisa’ --------------------------------- 58LAA Remaja ---------------------------- 59Cerpen ---------------------------------- 60Cuplikan Tarikh ------------------------ 61Sahabat --------------------------------- 64Dunia Islam ---------------------------- 66

Page 4: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

4 MPA 365 / Februari 2017

Seni Memuji Anak

Memuji anak adalah seni. Bukan sesuatu yang bisa ditentukan rumusnya. Efektivitas pujian tak

hanya ditentukan oleh cara kita memuji, tetapi juga dipengaruhi oleh karakter anak dalam merespon pujian.

Memuji mungkin menjadi ekspresi yang menunjukkan rasa bangga sekaligus menumbuhkan motivasi  anak. Pujian akan menambah rasa percaya diri anak, sehingga membuatnya lebih yakin untuk melakukan sikap-sikap yang baik. Itu sebabnya melayangkan pujian tidak boleh sembarangan karena ada beberapa pujian yang justru memicu perkembangan pribadi kurang baik bagi si kecil, seperti tidak jujur, lebih mementingkan hasil, juga narsistik. Maka penting untuk mengetahui pemilihan pujian yang tepat bagi anak.

Pujian perlu diberikan pada anak, asalkan sesuai dengan kemampuan anak, spesifik, tidak berbohong dan melebih-lebihkan. Misalnya, ketika anak mau makan sayuran, puji si kecil sebatas apa yang sudah dilakukan.”Pujian seperti ‘wah adik hebat, sekarang paling pintar makan,’ sebenarnya tidak spesifik dan terlalu berlebihan. Padahal maksudnya hanya untuk memuji bahwa anak sudah mau makan sayuran. Sebaiknya gantilah dengan kalimat, ‘wah adik sekarang mau makan sayuran’. “Intinya, spesifik pada yang anak lakukan,”

Berikan pujian secara proporsional dan tidak berlebihan. Pujian, juga perlu diberikan dalam rentang waktu yang proporsional dengan frekuensi yang tidak berlebihan.

“Pujian yang berlebihan diberikan akan membuatnya tidak spesial. Cara memuji juga perlu diperhatikan. Pujian sebaiknya tidak diikuti dengan membanding-bandingkan anak dengan anak lain. Hal tersebut akan memicu kecemburuan dan rasa iri bagi anak yang dibandingkan Bukannya memotivasi, pujian akan dianggap anak sebagai aktivitas yang membosankan,

Pujian boleh diberikan di depan anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman, bibi, kakak, bahkan guru. Hal tersebut akan membuat pujian terasa lebih bermakna dan mengena di hati anak,

Yang juga perlu kita perhatikan, ada anak-anak yang dipuji sedikit sudah langsung bersemangat. Ada anak yang membutuhkan banyak pujian supaya semangat. Tetapi, ada juga anak-anak yang justru jadi tak semangat kalau terlalu banyak pujian. Bagaimana kita memuji anak, kita perlu menyesuaikan hal di atas.

Berikut ini beberaparambu-rambu memuji anak:

Hindari memuji berlebihan Puji secu-kupnya. Jangan terlalu banyak. Jangan menjadi pemujaan pada anak sehingga sedikit-sedikit yang dilakukan anak, Anda langsung memujinya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya.

Puji untuk usaha anak Fokus kan pada usaha, bukan hanya pada hasil. Terkadang,

hasil yang diperoleh anak belum sempurna, tetapi niat dan usahanya bagus. Puji perj-uangan dan usaha anak. “Terima kasih sudah menolong Ibu membereskan tempat tidur.”

Puji secara spesifik, bukan umum Berikan pujian untuk usaha yang dilakukan anak, bukan untuk anaknya sendiri. Lebih baik mengatakan pujian “prakarya buatanmu keren” daripada memuji “kamu anak yang pandai”.

Pujian bukan toleransi kegagalan Ketika anak gagal, pujian pada usaha anak dapat menolong anak untuk mengatasi kekecewaannya. Tetapi pujian tetap harus dapat berfungsi memicu anak untuk menjadi lebih baik di waktu yang lain. Jangan sampai, anak merasa bahwa keberhasilan dan kegagalan adalah dua hal yang sama saja.

Pujian tak hanya kata-kata Pujian tak hanya diwujudkan dengan kata-kata verbal. Pujian bisa ditunjukkan dengan acungan jempol, tepukan bahu, senyuman, belaian di rambut, dan sebagainya. Walaupun kita tak mengatakan apa-apa, anak tahu bahwa kita sedang menunjukkan pujian kita.

Dorong anak memuji orang lain Supaya anak tak egois dan hanya berfokus pada dirinya sendiri, perlihatkan contoh dengan memuji anak lain atau karya lain di depan anak kita. Lakukan pujian kepada siapapun yang berhak dipuji: pasangan, adik, tetangga, pembantu, atau siapapun. Suatu hari penulis terkejut saat anak mengomentari foto yangti di dinding rumah. Wah…yangti cantik sekali. Langsung sang nenek tersenyum penuh makna.

Pelit memberikan pujian akan membuat anak merasa tak pernah dihargai. Sebaliknya, terlalu banyak mendapat pujian akan membuat anak tidak merasa special dan menjadikannya kurang bermakna.

Oleh Nihla Farida

JENDELA KELUARGA

Page 5: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

5MPA 365 / Februari 2017

Februari merupakan bulan istimewa bagi para muda-mudi kaum pagan Romawi jaman baheula. Karena kaum Gregorian dan Julian menjadikan bulan khusus tersebut sebagai Bulan Cinta.

Pada hari penuh bahagia itu, puncaknya pada sekitar pertengahan bulan, para gadis lajang harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada lelaki pasangannya. Para pemudapun bebas melampiaskan hasrat nafsu syahwatnya, sebagai pemujaan kepada Dewa dan Dewi Cinta. Ritual turun temurun tersebut berlangsung setiap bulan Februari. Inilah peninggalan tradisi para pemuja Dewa dan Dewi Cinta yang terus diwarisi dari generas ke generasi.

Warisan paganisme dari berbagai pemujaan penganut Polytheisme, Animisme dan Dinamisme masih kental hingga saat ini. Pemujaan terhadap para Dewa dan Dewi terdapat dimana-mana. Modernisasi dan kemajuan sains tidak serta merta menghilangkan tradisi para penyembah berhala ini. Diantara upacara kaum pagan adalah Lupercalia Festival. Suatu ritual pemujaan yang dipersembahkan kepada Dewi Cinta (Queen of Fererish Love), bernama Juno Februata. Upacara berlangsung mulai tanggal 13 sampai dengan 18 Februari. Pada hari pertama upacara, pendeta tertinggi pagan Romawi mengumpulkan pemuda dan pemudi untuk mendatangi kuil pemujaan. Setelah diundi setiap pemuda nantinya mendapatkan seorang gadis. Para gadis tersebut harus bersedia melayani sang pemuda selama setahun kedepan tanpa ikatan perkawinan (Era Muslim).

Valentine artinya “Sang Maha Perkasa, Maha Kuat dan Maha Kuasa”, Jika seseorang minta kepada kekasihnya “To be my Valentine”, berarti seseorang itu minta agar pasangannya menjadi “Sang Maha Kuasa dan Maha Perkasa”. Pada hal sifat itu hanya milik Tuhan yang Maha Kuasa. Pada awalnya pada masa Romawi kuno kata Valentine hanya ditujukan kepada Lupercus, Tuhan orang Romawi. Maka tidak sepatutnya seorang beriman mengikuti jejak kaum pagan itu dengan menjadikan kekasihnya sebagai sosok Maha Kuasa dan Maha Perkasa.

Salah satu lambang dari upacara pada hari kasih sayang itu adalah Cupid -Si Bayi lelaki yang rupawan, ia merupakan lambang sebagai putra Nimrod, Dewa Matahari. Cupid disebut sebagai dewa Cinta, yang begitu rupawan nantinya banyak dikejar kejar kaum perempuan yang jatuh cinta padanya. Bahkan ibu kandungnya sendiripun jatuh hati sampai melakukan perbuatan nista. Versi lain menceritakan bahwa ritual pada bulan Februari itu adalah untuk memperingati perkawinan antara dewa Zeus dengan dewi Hera. Masih banyak lagi versi dengan mitos-mitos lainnya.

Upacara kaum pagan ini pernah diadopsi oleh gereja. Tokoh idolanya adalah Santo Valentinus dan Santo Marius. Keduanya mententang kebijakan Kaisar Claudius. Kedua tokoh Katolik ini menentang Kaisar dan tetap mempersandingkan para pemuda dan pemudi, pada hal dilarang oleh kaisar, sampai kaisar menghukumnya. Pada waktu Romawi dikuasai oleh gereja dengan kaisarnya Paus I (Konstatin) perayaan Valentine Day ini dimasukkan dalam kegiatannya. Berikutnya paus Gelasius II secara resmi mengadopsi Valentine Day ini dalam rangkaian perayaan keagamaan dan masuk dalam deretan hari- hari besar gerejawi. Dimasukkan mitos Santo Valentino yang dikatakan meninggal pada 14 Februari tahun 270 M. Tetapi pada tahun 1969 kegiatan Valentine Day ini dilepas dari gereja.

Perayaan Valentine Day merambah ke berbagai negara dan wilayah. Tidak terkecuali negara-negara muslim. Di Indonesia perayaan yang

V. DAY: WARISAN PAGANISME

digemari anak-anak muda ini mulai marak sekitar tahun 1980-an. Penyebaran dan perluasan perayaan kaum pagan ini tidak bisa lepas dari usaha kaum Zionis sebagai pelopor perang peradaban {Ghozwul Fikri) untuk menghilangkan nilai -nilai agama. Banyak pemuda dan pemudi muslim tertarik pada kegiatan yang banyak hura-hura ini. Perlu diingatkan jika mereka mengikuti kegiatan kaum pagan ini berarti para pelakunya termasuk kedalam golongan mereka. Maka hendaklah kaum muslimin jangan sampai ikut-ikutan merayakan Valentine-Day ini.

Makin marak dan meriahnya perayaan kaum pagan ini tidak tidak bisa dipisahkan dengan upaya para pebisnis. Diantaranya para pengusaha yang bergerak dibidang percetakan, pemilik hotel, penjual bunga, penyelenggara acara -event organization- pengusaha coklat dan perusahaan lainnya. Dengan makin berkembangnya perayaan hari kasih sayang ini makin besar pula pengusaha-pengusaha tersebut meraup keuntungan.

Bagi para pengikut Satanisme, hari kasih sayang yang banyak diwarnai hura-hura dan kemaksiatan ini didayagunakan untuk menghancurkan moralitas umat beragama dan menjauhkan mereka dengan nilai-nilai agama. Sebab mereka tidak akan memaksakan kehendak agar umat Islam berpindah agama ke agama mereka. Khususnya kepada umat Islam, cukup diupayakan bagaimana umat Islam secara tak sadar meninggalkan ajaran agama mereka. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh seorang tokoh Yahudi sebagai berikut. “Kita jadikan para generasi umat Islam itu jauh dari ajaran agamanya. Kita jadikan generasi mudanya menjadi generasi yang malas bekerja, suka berfoya-foya, senang dengan kemaksiatan, memburu kenikmatan hidup dan berorientasi semata untuk memuaskan hawa nafsunya” (Samuel Zwemmer dalam suatu Konferensi Misi Yahudi).

Pernyataan tokoh Zionis tersebut cukup menjadi pelajaran bagi umat Islam. Bahwa suatu keniscayaan bagi kaum muslimin untuk tidak mengikuti perayaan dan ritual keagamaan apapun selain kegiatan agamanya sendiri •RAW.

Misi utama kita bukanlah menjadikan kaum musliminberalih agama mengikuti agama kita. Tetapi cukuplahdengan menjauhkan mereka dari ajaran agamanya”

(Samuel Zwemmer, Tokoh Yahudi)

TEROPONG

Page 6: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

6 MPA 365 / Februari 2017

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan, bahwa program deradikalisasi harus terus berjalan. “Untuk menangkal aksi-aksi terorisme dan ekstremisme itu adalah proses yang tidak pernah selesai dan harus terus kita lakukan,” tandasnya.

PENTINGNYA MEMPROMOSIKANISLAM MODERAT

Program Deradikalisasi

Dia juga mengungkapkan bahwa langkah efektif yang bisa dilakukan untuk menekan gerakan radikalisasi,

adalah dengan menyebarkan toleransi sebaik-baiknya. Ini dilakukan dengan memberikan pemahaman bahwa toleransi adalah kese-diaan menghargai dan menghormati perbe-daan yang ada pada pihak lain. “Dan harus digarisbawahi, menghargai itu bukan berarti membenarkan perbedaan itu. Jadi jangan disalahpahami,” tegasnya.

Selain itu, upaya menghadang gera-kan radikal dan ekstrem juga harus dilaku-kan melalui pendidikan karakter di dunia pendidikan. Artinya, lembaga pendi dikan harus memasukkannya dalam kegia tan belajar-mengajar tentang jati diri keIndo-nesiaan sebagai masyarakat yang religius dan sangat memperhatikan keraga man, kemajemukan dan kebhinekaan. “Inilah yang harus senantiasa dijaga dan dikembangkan oleh semua lembaga pendidikan kita tak terke-cuali lembaga pendidikan Islam,” himbaunya.

Saat ini, di Indonesia terdapat 318.500 institusi pendidikan Islam dengan jumlah murid sebanyak 42 juta. Sebagai sub-sektor sistem pendidikan nasional, pendidikan Islam saat ini telah memberikan layanan pendidikan kepada sedikitnya 66,6 juta murid di Indonesia dan menjadi kontributor besar bagi total kepesertaan pendidikan secara nasional.

Sementara itu, salah satu visi pendidikan Islam ke depan adalah mewujudkan pendi-dikan Islam yang unggul, moderat dan menjadi rujukan dunia dalam integrasi agama, pengetahuan dan teknologi. Demi memastikan kualitas sumberdaya manusia yang baik, maka pendidikan Islam perlu fokus pada sedikitnya tiga aspek; yaitu

kualitas pendidikan, pembentukan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta pengem-bangan keterampilan mereka dalam berpikir tingkat tinggi.

Hal ini juga sesuai dengan semangat Kementerian Agama selama ini. Di mana Kemenag mendorong pendidikan agama secara subtantif kepada masing-masing peme luknya. “Sebab sudah seharusnya agama diarahkan kepada sisi-sisi substansi dan esensinya. Sehingga proses penyebaran agama dilakukan secara promotif dan bukan konfrontatif,” ucapnya tegas.

Jika agama disebarluaskan dengan pende katan konfrontatif, maka disin-tegrasi bang sa akan muncul. Aki batnya, keragaman, kema je mukan dan kebhi-nekaan justru tidak bisa disatukan. Menu rutnya, di sinilah pentingnya agama dikembalikan pada esen sinya yang memanusiakan manusia. Agar setiap manusia senantiasa terjaga harkat, martabat dan derajatnya. Apalagi Indo-nesia dianugerahi wilayah yang sangat luas dengan tingkat keragaman masyarakat dan jumlah populasi yang tidak sedikit.

Lantaran itulah, deradikalisasi harus tetap dilakukan dan tidak boleh berhenti. Dan Kemenag senantiasa berupaya menjaga kerukunan umat beragama. Tak hanya itu, Kemenag juga terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, serta dengan tokoh-

Lukman Hakim Saifuddin

Menteri Agama RI

Page 7: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

7MPA 365 / Februari 2017

tokoh ormas keagamaan untuk melakukan deteksi dini.

Kemenag juga memantau dan mencer-mati kejadian terkini. Sebab di era globalilasi dan maraknya media sosial, masyarkat begitu mudah menerima beragam informasi dari dunia maya. Tak menutup kemungkinan, ragam informasi yang membanjiri publik itu sebagian di antaranya tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Dengan fenomena ini, Menag juga berharap dunia kampus Islam tidak berdiam diri terhadap maraknya gerakan radikalisme dan intoleransi. Kampus Islam terutama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus dapat menangkalnya melalui sistem pendidikan yang khas dan moderat.

Oleh karenanya, kampus Islam harus banyak memproduksi kajian ilmiah, diskusi, publikasi dan kegiatan lainnya yang sifatnya dapat mengisi wacana publik. Dengan begitu, cepat atau lambat akan tumbuh kesadaran di tengah masyarakat mengenai pentingnya menumbuhkan sikap moderat. Saat ini Kemenag juga sedang merumuskan rencana aksi di lingkungan PTKIN agar dapat menjadi mediator yang mempromosikan Islam moderat.

Menguatnya gerakan radikalisme saat ini, juga mendapat respon dari kalangan kampus. Menurut Prof. Masdar Hilmy, MA, Ph.D, merebaknya ideologi tersebut disinyalir lantaran lemahnya poin-poin integrasi keilmuan di dunia pendidikan.

Menurut Wakil Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya itu, selama ini pendidikan agama cenderung lepas dari pendidikan umum. Begitupun sebaliknya. Dia lantas mencontohkan, dalam pelajaran PAI seringkali yang dikupas adalah sisi ajaran syariat atau fiqih. Di dalamnya belum terangkum bagaimana mempersonifikasikan sebagai warna negara Indonesia yang baik. “Ketika membahas jihad misalnya, itu tidak menyatu dengan tanggungjawab sebagai warna negara dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Sebab menjadi warga negara yang baik juga bisa termasuk bagian dari jihad kan..,” tuturnya.

Di sisi lain, ketik berbicara empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, seolah tidak ada sangkut pautnya dengan agama. Padahal menurut Guru Besar Ilmu-ilmu Sosial UIN Surabaya ini, jika dibedah satu persatu tidak ada yang terlepas dari esensi ajaran agama.

Berkaca dari hal tersebut, penulis buku ‘Islamism and Democracy in Indonesia’ ini menekankan pentingnya megin ter gasikan mata pelajaran. Namun menurutnya, poin integrasi ini bukan berarti mencampuradukkan esensi mata pelajaran secara ontologis dan epistemologis. Sebab

University of Melbourne Australia ini tak sepenuhnya setuju jika pendidikan karakter dijadikan satu-satunya instrumen untuk memerangi gencarnya gerakan radikalisme.

Sebab menurutnya, yang diperlukan adalah perubahan konsep nasionalisme yang diadaptasikan dengan kebutuhan-kebutuhan modern saat ini. Dia meyakini konsep nasionalisme membutuhkan perubahan-perubahan pemaknaan. Tidak mungkin nasionalisme saat ini dipersamakan dengan nasionalisme saat mengusir penjajah dahulu. “Yang harus kita lakukan sekarang, adalah mengidentifikasi ulang nasionalisme. Ini yang perlu dilakukan pemerintah sekarang,” tuturnya mengingatkan.

Salah satu yang perlu dilakukan, adalah mengidentifikasi musuh bersama. Jika dulu penjajah sebagai musuh, saat ini korupsi sebagai penyakit nasional yang layak dijadikan commond enemy. Ini bisa dimasukkan dalam rumusan konsep nasionalisme dalam konteks sekarang. “Jadi siapapun, tak terkecuali orang yang berfaham nasionalis, jika melakukan korupsi otomatis dia bukan seorang nasionalis lagi,” tegasnya.

Menurut penulis buku ‘Islam Profetik: Substansiasi Nilai-nilai Agama dalam Ruang Publik’ ini, ada dua hal penting yang harus dilakukan pemerintah demi menanggulangi menguatnya faham radikal dan jihadis khususnya di dunia pendidikan. Pertama, adalah pengintegrasian kurikulum pendidikan. Penintegrasian ini harus dilakukan secara tepat dan simultan.

yang mendesak saat ini adalah pada aspek aksiologi atau tindakan. “Tapi kalau bisa secara ontologis dan epistemologis itu lebih baik,” tukasnya.

Namun sesungguhnya semangat integrasi keilmuan telah memperoleh angin segar saat digulirkan Kurikulum 2013. Bahkan dalam kurikulum tersebut juga mulai ada titik tekan pada pendidikan karakter. Menurutnya, kurikulum tersebut adalah kurikulum paling ideal. Namun lulusan Program Magister Institute for Islamic Studies McGill University Montreal Canada dan Program Doktor The

Jika agama disebarluaskan dengan pendekatan konfrontatif, maka disintegrasi bang sa akan muncul. Akibatnya, keragaman, kema je mukan dan kebhinekaan justru tidak bisa disatukan.

Lukman Hakim Saifuddin

Prof. Masdar Hilmy, MA, Ph.D

Menteri Agama RI

Wakil Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Page 8: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

8 MPA 365 / Februari 2017

Misalnya mengiintegrasikan semangat nasionalisme kebangsaan dengan pelajaran agama. Baginya, ini sangat penting agar siswa tidak memiliki persepsi bahwa empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara produk pemikiran sekuler. Sehingga para pemeluk agama menjadikannya bagian dari agama mereka, serta menjadi visi bersama yang dimiliki setiap elemen bangsa dan komunitas beragama. “Yang kedua, pemerintah harus merinci pendidikan karakter secara konkret di lapangan. Agar peserta didik tidak menjadi makhluk yang terbelah secara kepribadian,” tukasnya mengingatkan.

Apapun rumusannya tentang radikalisme dan terorisme, kata Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, adalah fitnah besar jika Islam dikatakan sebagai agama teroris. Tuduhan ini semakin gencar pasca peristiwa pengeboman gedung WTC di Amerika pada 11 September 2011 silam. “Tuduhan tersebut hanya fitnah dan konspirasi besar yang dibuat oleh negara Barat. Mereka tidak ingin melihat Islam makin berkembang dan maju,” tegasnya.

Bahkan di tanah air sendiri, tuduhan itu merembet ke kantong-kantong Islam. Salah satunya, bahwa pesantren dicap sebagai sarang teroris. Menurut Pengasuh PP, Sunan Drajat Lamongan ini, steorotip itu tak mendasar dan terkesan asal-asalan. Sebab sejak awal pesantren merupakan pusat perkembangan Islam di Indonesia. “Dalam sejarahnya pesantren senantiasa mengajarkan

Islam yang damai dan bukan kekerasan,” katanya memberikan alasan.

Apalagi proses masuknya Islam di Indonesia merupakan paling unik di dunia. Sebab melalui cara damai tanpa proses perang. Berbeda dengan beberapa wilayah lain yang cenderung dengan pendekatan penaklukan wilayah. Inilah jasa besar para Walisongo pembawa Islam di bumi Nusantara.

Menurutnya, Walisongo dalam proses mengi slamkan Nusantara berpedoman pada falsafah Jawa “kenek iwake ga buthek banyune (tertangkap ikannya tanpa mem buat airnya keruh)”. Maksudnya, dalam mengi slamkan para penduduk Indonesia tanpa terjadi gegeran atau kekacauan seperti perang dan yang

Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur

Pengasuh PP, Sunan Drajat Lamongan

lainnya. “Pedoman ini layak nya diteruskan sebagai pegangan dalam berdakwah demi menyelesaikan berbagai permasalahan hidup di masyarakat,” imbuhnya.

Model Islam Walisongo inilah yang kini dikembangkan pondok pesantren di Indonesia. Dan pesantren juga menjadi satu-satunya lembaga pendidikan tertua di Indoensia. Sebab telah ada jauh sebelum mucul sistem pendidikan modern. Bahkan kini banyak lembaga pendidikan formal yang mengadopsi sistem pesantren; seperti penerapan sistem full day school hingga sekolah berasrama. “Inilah bukti bahwa pesantren merupakan pendidikan yang terbaik,” tandasnya.

Dewasa ini pesantren bahkan menjadikan seseorang tidak hanya memiliki ijazah resmi dari negara, tapi juga membekali santri dengan kemampuan agama yang mumpuni. Model pesantren yang mengasramakan para santri mengajarkan kemandirian. Tak hanya itu, sebagai sebuah masyarakat mini, pesantren juga mampu membentuk pribadi yang sabar, sederhana, rendah hati, peduli, ikhlas, rajin, disiplin, hemat, bersahaja, santun dan beradab. “Inilah model pendidikan karakter yang nyata. Sebuah pendidikan yang banyak diidam-idamkan lembaga pendidikan formal,” simpulnya.

Lantaran efektifitas sistem pendidan pesantren selama ini, Kiai Ghofur – panggilan karibnya – pun berharap terwujudnya “negara pondok”. Di mana semua unit pendidikan berbasis pondok pesantren. Menurutnya, dengan ini akan mampu dihasilkan sumberdaya manusia yang mumpuni. “Bila menjadi pemimpin, SDM pesantren pasti amanah dalam mewujudkan negara sejahtera, agamis dan bebas korupsi,” tukasnya.

Laporan: Suprianto (Surabaya).

Page 9: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

9MPA 365 / Februari 2017

Pada Oktober 2010 hingga Januari 2011, survei Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) mengungkapkan

hampir 50 persen pelajar setuju tindakan radikal. Data itu menyebutkan pula, bahwa 25 persen siswa dan 21 persen guru menyatakan Pancasila tidak relevan lagi. Sementara 84,8 persen siswa dan 76,2 persen guru setuju dengan penerapan Syariat Islam di Indonesia. Adapun yang menyatakan setuju dengan kekerasan untuk solidaritas agama mencapai 52,3 persen siswa dan 14,2 persen membenarkan serangan bom.

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh lembaga seperti Setara Institute juga mengungkana fakta yang sama. Dari 114 Sekolah Menengah Umum (SMU) di Jakarta, lembaga ini menyimpulkan bahwa terdapat 16,9 persen responden yang membenarkan tindakan yang dilakukan oleh ISIS dan menyebut mereka sebagai pejuang Islam.

Bagi Supandi, salah satu yang harus segera dilakukan agar acaman ini tidak

Radikalisme, sebagai pintu masuk menjadi teroris, disinyalir sudah menjalar ke sejumlah sekolah.Survei yang dilakukan Kementerian Agama menguatkan kesimpulan tersebut. “Memang banyak analisa yang menyatakan demikian.

Tapi menurut saya, justru sekolah lebih rentan dari pada madrasah,” ujar Drs. H. Supandi S.Pd, M.Pd.

Drs. H. Supandi S.Pd, M.Pd

Kabid Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jatim

MENGHALAU GERAKAN RADIKALDARI PESANTREN

Deradikalisasi Kaum Pelajar

kian merebak, adalah integrasi kurikulum di dunia pendidikan. Menurutnya, semua mata pelajaran harus saling terkait dan mengajarkan nilai-nilai karakter. Ada 18 nilai

karakter yang dirumuskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diantaranya adalah kejujuran, loyalitas, hormat, cinta, tidak egois, baik hati, keberanian, kedamaian, mandiri, disiplin, setia, keadilan dan kasih sayang.

Pendidikan karakter dalam bahasa agama, adalah akhlakul karimah. Merujuk pendapat Imam al-Ghazali, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini mendefiniskan, bahwa karakter berkaitan dengan spontanitas manusia dalam bersikap atau melakukan tindakan yang telah menyatu dalam diri manusia. Sehingga ketika muncul tidak perlu berpikir lagi. “Karakter inilah yang harus dikuatkan pada peserta didik agar siswa tidak mudah terpengaruh faham berhaluan keras,” tandasnya.

Dalam integrasi ilmu, lanjuat mantan Kabid PAIS ini, nilai-nilai karakter positif tersebut bisa dimasukkan dalam semua mapel seperti fiqih, kimia, fisika, biologi dan seterusnya. Juga dikuatkan dalam

Page 10: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

10 MPA 365 / Februari 2017

perspektif masing-masing keilmuan. “Jadi, integrasi keilmuan ini sudah menjadi sebuah kebutuhan mendesak saat ini,” tukasnya.

Labih jauh pria kelahiran Lamongan 13 Oktober 1960 ini mengingatkan, bahwa memperbaiki dunia pendidikan tidak bisa secara parsial. Yang dibutuhkan adalah perbaikan secara holistik. Jadi pendidikan tidak berhenti di sektor pendidikan formal semata, karena antara sekolah, rumah dan lingkungan saling terkait. Apalagi saat ini telah terjadi alih fungsi peran orangtua dalam keluarga. “Lingkungan yang kondusif sangat berpengaruh dalam membentuk pribadi seorang anak,” ucapnya menekankan.

Pada saat masa pertumbuhan, seorang anak akan mencari jati dirinya. Jika lingkungan tempat dia tumbuh kembang banyak mengajarkan faham kekerasan, anak juga tumbuh dengan sikap itu. Padahal menurut mantan Kakankemenag Kota Madiun ini, Rasulullah sendiri tidak pernah bersikap keras meski terhadap para pembencinya. Pada masa Nabi Muhammad SAW, antara Muslim dan Muslim bisa hidup berdampingan. “Islam rahmatan lil ’alaminlah yang harus terus diajarkan kepada anak-anak kita,” tandasnya.

Menurut Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd, penguatan pendidikan karakter itu tidak hanya berupa pelajaran semata yang dimasukkan ke dalam kurikulum. Pendidikan karakter adalah suatu teladan yang baik. Dan itu bisa mulai diterapkan pada anak usia dini.

Sejak masa kanak-kanak harus diberikan semacam contoh-contoh atau perilaku yang positif. “Semisal pemahaman bahwa bangsa Indonesia itu mempunyai karakter-karakter tertentu seperti kesopanan dan etika,” katanya mencontohkan. “Jadi sejak kecil harus sudah dikuatkan,” ujarnya menambahkan.

Jika dikaitkan dengan psikologi keji-waan anak, sambung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur ini, tahapan-tahapan penting ini disebut dengan tahap asimilasi. Usia asimilasi merupakan tahapan di mana anak banyak meniru. Oleh karenanya, pada tahapan tersebut perlu diberikan contoh bagaimana dia hormat kepada orang tua, atau hormat kepada yang lebih tua.

Peran orangtua juga sangat penting, karena guru yang pertama bagi anak adalah orangtua. Orangtua yang mengajarkan dia bisa berbicara dan seterusnya. “Ketika anak mulai belajar membaca dan lain-lain, baru diserahkan kepada sekolah melalui kelompok belajar atau kelompok bermain,” paparnya.

Oleh karenanya, menurut doktor lulusan Universitas Negeri Malang ini, orientasi pendidikan karakter bangsa harus dikuatkan pada tahapan tersebut. Seperti dimasukkannya nilai agama, budi pekerti, serta tatanan-tatanan yang baik. Disamping pula pemahaman tentang ideologi Pancasila.

Dengan demikian, karakter yang khas Indonesia akan tertanam; bahwa bangsa

Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Jatim

Page 11: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

11MPA 365 / Februari 2017

ini beraneka ragam suku dan etnis dengan beragam karakter sukunya yang sangat kuat dan menguatkan keberadaan Indonesia dengan adat istiadatnya. Bahwa dalam nilai Pancasila terkandung agama, persatuan dan keadilan. “Kuatnya Indonesia itu karena berbeda-beda suku yang dipayungi Pancasila,” tandasnya.

Jika akhir-akhir ini muncul gerakan-gerakan radikal, tutur pria asli Surabaya ini, maka yang perlu dikuatkan lagi adalah kesukuannya dengan payung Pancasila, serta agama dan peran lingkungan sosial. ”Jika ketiganya tidak diperkuat, tentu tatanan tersebut akan jebol. Seperti halnya negara Arab yang sulit bersatu karena saling menganggap dirinya paling kuat,” ungkapnya.

Maka yang perlu digarisbawahi, bahwa gerakan radikal bukanlah karena agama. Perbuatan radikal itu berasal dari tindakan ekstrim yang dipengaruhi terlebih dahulu dengan pencucian otak. Mereka masuk ke anak-anak muda yang agamanya kurang matang, sehingga berada pada tahapan kosong dan labil agar mudah dipengaruhi.

Oleh karenanya, jika orangtua membina dengan mengaji yang bagus atau lingkungan sosialnya bagus dan mantap, mereka pasti tidak akan terpengaruh. Dengan demikian, perlu penguatan agama yang sesungguhnya. “Jadi, deradikalisasi itu adalah dengan penguatan Islam yang sebenarnya. Jangan sampai anak-anak kita terbawa oleh hal-hal yang di luar itu,” pungkasnya.

Alhasil, pendidikan karakter menjadi tumpuan besar untuk menyelesaikan pro-blem menguatnya gerakaan Islam berfaham radikal. “Kita harus bangga dengan pesantren. Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi saat ini jika kita tidak diwarisi lembaga pesantren,” tutur H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I.

Baginya, pondok pesantren adalah salah satu benteng terbaik bangsa Indonesia dalam memerangi faham radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Pondok pesantren adalah pelopor dalam menanamkan pemahaman agama Islam yang benar, yakni Islam yang rahmatan lil alamin dalam membentuk jiwa mulia.

Menurut Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, pesantren merupakan lembaga yang mampu bertahan di tengah gelombang zaman. Bahkan di tengah hirukpikuk perubahan kurikulum nasional, pendidikan pesantren tetap eksis dengan ciri khasnya. “Perubahan kurikulum apapun yang dilakukan pemerintah, pesantren tetap jalan saja dan tak terpengaruh,” tandasnya.

Di tengah terombang-ambingnya pendi-dikan formal lantaran berulang kali harus berganti kurikulum, menyebabkan arah pendidikan kian kehilangan arah. Apalagi seolah menjadi ritual ‘tiap berganti menteri berganti pula kebijakan’. Dan tentu saja ini sangat berdampak bagi para peserta didik. “Pesantrenlah benteng pertahanan

H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I

Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim

pendidikan kita. Sehingga banyak kader-kader kita yang terselamatkan,” ucap mantak Kepala Kankemenag Magetan ini.

Di tengah temuan radikalisasi di sekolah, justru pesantren relatif terselamatkan dari faham ekstrem tersebut. Itu lantaran pesantren memiliki benteng pendidikan karakter dengan wawasan kebangsaannya. Terbukti selama ini dunia pesantren telah banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional. Bahkan kalangan pesantren juga turut berjuang mendirikan republik ini.

Meski tidak secara khusus menerapkan kurikulum wawasan kebangsaan, tapi nilai nasionalisme diwujudkan dalam laku keseharian. Sebab karakter yang dibangun pesantren diekspresikan pada perilaku sehari-hari. “Wacana kebangsaan sudah final di

pesantren sejak lama,” ucapnya menegaskan.Nilai-nilai tersebut masih dipertahankan

hingga kini, terutama di kalangan pesantren Nahdliyin. Nilai-nilai ukhuwah Islamiya, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah sangat ditekankan bagi para murid di pesantren. “Jadi tidak usah dipetanyakan lagi kecintaan mereka terhadap Tanah Air. Terbukti banyak pahlawan nasional yang lahir dari rahim pesantren,” katanya meyakinkan.

Namun pada 2016 lalu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sem pat megendus 19 pesantren terindikasi mengajar-kan doktrin bermuatan radikalisme. Hal ini diperkuat dengan temuan PBNU, bahwa terdapat 20 pesantren berfaham ekstrem yang selangkah lagi menjadi gerakan terorisme dan mengancam keutuhan NKRI.

Bagi Mas’ud, secara jumlah model pesan-tren seperti itu sangatlah sedikit. Umumnya lembaga pendidikan itu meru pakan pesan-tren baru dan jauh berbeda dengan pesantren yang sudah ada selama ini. Di Jawa Timur sudah terdeteksi pesantren yang berhaluan ekstrem tersebut.

Yang bisa dilakukan Kemenag saat ini, adalah melakukan pengawasan secara intensif. Sebab penindakan tidak bisa sertamerta dilakukan selama belum melakukan tindakan. “Agar tidak menimbulkan efek yang besar, kita melakukan antisipasi-antisipasi. Kemenag juga melakukan koordinasi dengan pihak berwajib dan ormas keagamaan untuk bersama-sama menghalaunya,” tukasnya.

Laporan: Muhammad Hisyam,Suprianto (Surabaya).

Page 12: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

12 MPA 365 / Februari 2017

Menurut Ketua MUI Provinsi Jawa Timur ini, Islam wasathiyah adalah Islam yang akan berada di tengah-

tengah. Itu jika memang ada barang yang bisa ditaruh di tengah-tengah. Namun ketika ada barang bathil dan haq, maka tidak bisa wasathiyah. Karena jika harus memilih antara barang haq dan bathil, maka yang harus dipilih adalah haq. “Jadi, tidak mungkin berada di tengah-tengah di antara yang bathil dan haq,” tegasnya.

Dalam pandangannya, ada persepsi salah di masyarakat terkait radikal ini. Karena dalam pandangan masyarakat mengatakan radikal itu keras. Ketika ada orang pidato yang benarpun, masyarakat memberikan komentar bahwa itu radikal. Padahal sebenarnya itu tegas. “Jadi harus dipilah-pilah. Sebab radikalisme itu adalah menempatkan sesuatu yang tidak proporsional,” ulasnya.

Sekalipun ada tindakan radikal, dalam pendekatannya seharusnya tidak seperti sekarang ini. Sebab masih bisa ditempuh secara manusiawi. Semisal pendekatan-pendekatan yang kultural, jangan langsung dihan tam saja. “Jangan kalau ngomong radikal itu yang berhubungan dengan agama terus, karena sepakbola saja ada radikal. Penggu-suran rumah juga ada radikalisme,” paparnya.

Imam besar Masjid al-Akbar ini menje-laskan, bahwa Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas Muslim. Menurut azas kepatutan, yang memimpin harus orang Muslim di tingkat nasional. Dan dalam hukum syari’ah menyatakan wajib. Sehingga Indonesia itu wajib dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden dalam satu paket yang Muslim karena itu sudah ranah politik.

Karena dalam kaitannya dengan wanita yang menikah yang tidak punya wali, pemerintah berposisi sebagai wali hakim. Dan wali hakim adalah minkum sesuai dengan ayat ‘athii-ullaha wa ‘athii-ur rasul wa ‘ulil amri minkum. Sehingga jika tidak minkum, maka delegation of

authority ke bawah tidak bisa dijalankan.Namun ketika hal itu dilontarkan,

dianggap tidak demokratis dan dianggap keliru. Padahal mereka sedang menyusun kekuatan untuk mengusung Presiden Muslim dan wakilnya non Muslim. Kalau berbicara pemimpin resepsional, semisal di Provinsi Bali dipimpin orang Hindu itu lumrah atau di NTT dipimpin orang Kristen juga lumrah. Yang tidak lumrah adalah jika di Jawa Timur dipimpin oleh non Muslim. “Jadi, kalau ada omongan seperti ini, saya jangan dituduh radikal,” ujarnya.

Saat ini perlu ditekankan lagi kepada masyarakat tentang batasan-batasan ajaran. Islam sudah mempunyai batasan-batasan tersebut. Jika mereka non Muslim, maka itu adalah urusan mereka. Yang terpenting tidak mencampuradukkan antara yang haq dan bathil. Karena dalam masyarakat sekarang ini ada anggapan, bahwa toleran adalah dengan mencampuradukkan ajaran agama. Seperti mengkolaborasi al-Qur’an dengan lagu-lagu geraja dengan dalih seni dan kebebasan.

Padahal itu malah merusak. Mereka tidak menyadari, bahwa itu akan merusak dan menodai agama Islam itu sendiri. Ada juga orang yang menganggap radikal jika berkhutbah dengan ayat wa lan tardho ‘ankal yahuudu wa lan nashara. “Padahal al-Qur’an itu mengatakan seperti itu,” jelasnya.

Masyarakat juga harus dipahamkan kembali, jangan menstigmatisasi radikal itu kepada Islam saja. Sebab radikal itu ada di mana-mana. Radikal itu tumbuh karena ada faktor pemicu. Kalau mereka tetap tidak mengganggu yang lain, radikalisme akan

cenderung menurun. “Karena di sisi lain, ada respon berbeda ketika Israel menggempur Palestina. Tidak ada yang mengatakan bahwa itu adalah radikal,” katanya mencontohkan.

Juga bagaimana Amerika menggempur Timur Tengah seperti sekarang ini. Tidak ada koran yang menyebutnya radikalisme. Sedangkan jika ada anak umur 18 tahun membawa mercon dan bukan bom masuk ke gereja sebagaimana kejadian di Medan, koran ramai-ramai memberitakan bahwa itu adalah radikalisme. “Di sisi yang lain, jika ada muballigh masuk gereja, banyak yang mengatakan bahwa itu dakwah sejuk. Padahal itu keliru. “Tolong, jernihlah melihat hal semacam ini,” pungkasnya menekankan.

Laporan: Muhammad Hisyam(Surabaya).

Model Islam yang Tidak EkstrimDalam Munas MUI yang ke-9 di Surabaya, MUI telah memutuskan, bahwa Islam Indonesia memposisikan sebagai Islam

wasathiyah atau dakwah wasathiyyah. Ini merupakan model Islam yang tidak ekstrim, tapi juga tidak liberal. Karena liberal sebenarnya adalah ujung lain dari ekstrim juga. “Moderat itu bukan liberal,” ujar KH. Abdusshomad Buchori menekankan.

KH. Abdusshomad Buchori

KH. Abdusshomad Buchori

Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur

Page 13: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

13MPA 365 / Februari 2017

KUA adalah kepanjangan tangan Kemen terian Agama yang mengem-ban misi sangat strategis. Tak heran

jika, kinerja KUA selalu menjadi sorotan masyarakat. Ada anggapan KUA selama ini, sebagai sarang gratifikasi dan pungutan. Tapi dengan penetapan biaya nikah gratis di KUA dan Rp 600.000,- di luar kantor KUA, itu mampu menepisnya. Dan penghargaan pun kian datang. Inilah bukti bahwa Kemenag serius menata diri.

Dalam acara yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Jember, Pejabat Kemenag RI, Kakanwil Kemenag Jatim dan Rektor IAIN Jember itu, Menag juga ingin KUA ingin lebih memberdayakan keluarga. Sebab dirinya prihatin dengan maraknya perceraian di masyarakat, juga semakin meningkatnya angka kekerasan dalam keluarga. “Orang bercerai saat ini menjadi hal yang biasa saja. Padahal semua agama meletakaan pernikahan sebagai sesuatu yang cukup sakral. Diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk merubah kondisi itu,” tandas Lukman.

Dengan munculnya berbagai persoalan itu, maka Kementeriaan Agama juga telah menyiapkan program Pendidikan Pra Nikah. Nantinya, ini akan disosialisasikan secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat melalui KUA di seluruh daerah. “Dengan ini, setidaknya setiap remaja yang akan memasuki jenjang pernikahan sudah memiliki bekal wawasan yang benar tentang membangun keutuhan sebua keluarga. Pada akhinya kita harapkan bisa menekan angka perceraian sekaligus meningkatkan kualitas keluarga jauh lebih baik,” ucapnya

Menag Prihatin dengan Maraknya PerceraianMenteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiai kinerja penghulu. Sebab baru-baru ini, Kementerian Agama meraih PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Awards 2016 dalam kategori Kementerian/Lembaga dengan PNBP Terbesar. Hal ini disampaikan Menag saat meresmikan Gedung Baru Kantor Kemenag Jember dan 17 Kantor Urusan

Agama KUA di Jatim pada 13 Januari lalu yang dipusatkan di Jl. Wahid Hasyim Kaliwates Jember.

di hadapan acara yang turut pula dihadiri Kabid dan 17 Kakankemenag penerima bantuan pembangunan KUA dengan skema pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) serta para ulama.

Selain sebagai pusat pembinaan keluarga, KUA juga dimaksimalkan sebagai pusat manasik haji. Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengingatkan bahwa haji tidak hanya sekedar ibadah tetapi juga proses perubahan. Sebab, itulah implementasi dari kemabruran haji itu sendiri. Karenanya, manasik haji tidak hanya sekedar tata cara berhaji saja, tetapi masyarakat juga dipahamkan hakekat haji demi kemabruran seseorang dalam berhaji. Sehingga nantinya mampu memberi kemanfaatan kepada lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Mahfudz Shodar, menyam-paikan ungkapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Menag yang sangat men-dukung pembangunan ini. “Terimakasih juga saya sampaikan kepada Wakil Bupati Jember beserta Bupati yang mendukung dan selalu memberi kontribusi hubungan yang harmonis dengan Kementerian Agama yang ada di Kabupaten Jember ini,” ujarnya.

Peresmian KUA yang dilakukan oleh Menag ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya telah dilakukan di Sumenep pada tahun lalu. Dan di tahun 2017 direncanakan peresmian tidak kurang 25 kantor KUA dengan sumber dana SBSN baru di Jawa Timur akan diresmikan.

•Suprianto dan Sri Ratna.

LENSA KHUSUS

Kakanwil (kanan) mendampingi Menag meresmikan Gedung baru Kankemenag Jember.

Menag didampingi Kakanwil dan Wakil Bupati Jembermenandatangani 17 Prasasti Pembangunan KUA Baru skema SBSN.

Dihadapan Wakil BUpati Jember, Pejabat Kemenag RI danPejabat Kawil Kemenag Prov. Jatim, Menag menagpresiasi kinerja KUA.

Page 14: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

14 MPA 365 / Februari 2017

Menag pun mengapresiasi pem-bangu nan tiga gedung yang sumber dananya berasal dari

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Menurutnya, Ke men terian Agama telah melakukan pening katan sarana pra sarana berbasis SBSN tidak hanya di perguruan tinggi saja, tapi juga pembangunan Balai nika dan gedung manasik haji di KUA. “Kementerian Agama akan terus berjuang dan meyakinkan Kementerian Keuangan, Bappenas dan stake holder lain agar dana SBSN juga dapat digunakan oleh lembaga pendidikan seperti madrasah dan pondok pesantren,” ucapnya saat memberikan kuliah umum bertemakan “Peningkatan Kinerja Pegawai dan Perguruan Tinggi Menuju World Class University”.

Didampingi pejabat Kemenag RI dan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim serta Wakil Bupati Jember, Lukman juga bangga dengan

Kemenag Perjuangkan Dana SBSNuntuk Madrasah dan Pesantren

Dalam rangkaian kunjungan kerja selama 3 hari di Jawa Timur, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan tiga gedung baru IAIN Jember pada 13 Januari lalu. Ketiga bangunan itu adalah gedung kuliah terpadu,

gedung dosen dan gedung laboratorium terpadu. Tiga gedung baru ini mulai dibangun pada awal Mei 2016 dan selesai Desember 2016. Total nilai kontrak pembangunannya sebesar Rp 46.5miliar.

hadirnya kampus TV di IAIN Jember. Dia berharap, kehadiran kampus TV mendorong civitas akademika mampu menjadi agen dalam mensosialisasikan informasi dan berita positif di tengah kekisruhan pemberitaan terutama media sosial saat ini.

Selang sehari, yakni tanggal 14 Januari 2017, Menag juga menyapa ribuan warga Jember dalam Funi Bike bertajuk “‘Ngonthel Bareng Menag”. Acara ini diselenggarakan IAIN Jember ini sebagai bagian dari peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemen-terian Agama yang ke-71.

Fun Bike ini mengambil start di depan kampus IAIN Jember pada pukul 06.30 WIB dengan rute sejauh 23 km. Gelaran Fun Bike ini diawali dengan sambutan dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rektor IAIN Jember, serta tokoh-tokoh agama dari forum kerukunan beragama di Jember.

Lukman mengaku, bersyukur dapat

melaksanakan acara tasyakur HAB bersama masyarakat Jember. Dia juga memberikan pengharagaan kepada para tokoh-tokoh agama di Jember khususnya, yang tetap istiqamah dalam menjaga kerukunan umat beragama. Tak hanya itu, Menag juga menyampaikan ucapan terima kasih pada Pemerintah Kota Jember atas dukungannya dalam penyelenggaraan kegiatan fun bike ini.

Didampingi Rektor IAIN Jember Babun Suharto beserta para Rektor serta Pejabat Eselon I dan II Kemenag, Menag mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat di sepanjang jalan Kota Jember. Fun bike ini sendiri, selain civitas akademika IAIN dan masyarakat Jember, diikuti masyarakat Nganjuk, Kediri, Sidoarjo, Malang, Probolinggo, Bali, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. •Suprianto dan Bagus

Suasan Stadium General di IAIN Jember bertajuk Peningkatan KInerja Pegawai dan Mutu Perguruan Tinggi Islam Negeri menuju World Class University.

Menag saat memberikan kuliah umum di IAIN Jember. Ribuan masyarakat antusias melakukan ngontel bareng Menag dalam peringatan HAB Kemenag ke-71 di IAIN Jember.

LENSA KHUSUS

Page 15: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

15MPA 365 / Februari 2017

Menag Meresmikan STIQSI Lamongan disaksikan Kakanwil Kemenag Jatim, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Wagub Jatim dan Wakil Bupati

Lamongan serta Pengasuh PP Al-Islah.

Suasan peringatan Haflah Kesyukuran PP AL-Islah dan Peresmian STIQSI.

LENSA KHUSUS

Dalam sambutannya Menag menyam-but gembira berdirinya STIQSI. Menurutnya, keberadaanya penting

untuk meningkatkan daya saing bangsa. Bahkan, dengan SDM handal yang nantinay dihasilkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap umat. “Sekolah Tinggi Ilmu al-Quran ke depan akan memberikan kontribusi bagi umat manusia dan sangat bermakna besar khususnya bagi umat Islam,” ujarnya penuh semangat.

Sementara dengan sains, akan lebih mem berikan bobot bagi perkembangan pera-daban dunia melalui masyarakat Indonesia. Menurutnya, pilihan mendirikan Sekolah Tinggi Al-Quran dan Sains adalah pilihan yang sesungguhnya khas. Sebab, tak banyak lembaga pendidikan tinggi keagaman yang fokus pada sains.

Di sisi lain, Menag juga mengingatkan masyarakat agar cerdas dan bijak meman-faatkan produk ilmu pengetahuan terlebih tekno logi informasi. Dia mengingatkan bahwa banyak terjadi perubahan yang begitu cepat di era globalisasi ini. Salah satunya adalah karean perkembangan teknologi infor-masi. “Percepatan teknologi informasi yang luar biasa juga bisa berpengaruh terha dap nilai yang kita anut,” tandasnya mengingatkan.

Menurutnya, di sinilah pentingnya menghidupkan budaya literasi media sosial

Menag: “Penting HidupkanBudaya Literasi Media Sosial dengan Baik”

Pesantren al-Islah Sendangagung Lamongan mendapatkan kado manis di hari jadinya. Sebab tepat pada peringatan Haflah Kesyukurannya yang ke-30 tahun, pesantren yang terletak di kecamatan Paciran ini mendapatkan Surat Keputusan Pendirian

Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an al-Islah (STIQSI) langsung dari Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin pada 19 Januari lalu.

dengan baik. Perkembangan dunia maya jika tidak diimbangi dengan kemampuan literasi yang cukup justru menjadi alat pemecah anak bangsa. “Untuk itu, penting memahami isi atau materi sebuah infomasi. Dan jangan pula mudah meneruskan berita yang diragukan valiasinya,” katanya.

Dikatakan Menag, ketika ikut mene-ruskan berita yang tidak berdasar, kita tidak hanya ikut menyebarkan sebuah informasi. Tapi kita juga justru ikut memperkuat dan membenarkan informasi tersebut yang notabene belum teruji kebenarannya.

Dengan keberadaan STIQSI ini, Menag berharap urgensi dan relevansi ilmu al-Quran harus terus dikaji dalam merespon perkem-bangan dunia. Karena Alquran adalah pedoman hidup. Terlebih, dalam meng-hadapi perubahan kehidupan amal yang luar biasa, maka harus dilandasi dengan nilai-nilai agama yang dipahami dengan baik.

Diakuinya, al-Quran telah menimbulkan makna beragam. Hal itu karena keterbatasan manusia. Meski demikian, Keberagaman ini bisa saling mengisi dan menyempurnakan satu dengan yang lain. Sebab, keragaman dan kemajemukan merupakan takdir Allah. “Saat ini, ada sebagian masyarakat tertentu yang ingin menyeragaman tafsir al-Quran yang beragam. Semoga dengan hadirnya STIQSI ini, akan memberikan kontribusi besar dalam

memberikan pemahaman bahwa kebenaran tidak bisa dimonopoli seseorang,” ucapnya penuh harap.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf yang turut hadir dalam acara ini juga memiliki harapan besar terhadap dunia pesantren. “Kehadiran pesan-tren akan terus menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi kemajuan umat,” katanya.

Baginya, pesantren senantiasa dibutuhkan masyarakat dan relevan dalam kondisi saat ini. Satu-satunya harapan terlahirnya generasi yang cakap dan terampil serta dekat dengan Allah adalah generasi al-Qur’an. “Generasi pemenang di masa mendatang adalah generasi al-Qur’an. Dan melalui pesantrenlah akan diciptakan generasi Al-Quran yang cakap, terampil dan dekat dengan Allah dengan mengerti Al-Quran sekaligus memahami dan mengamalkan isi Al-Quran,” tandas Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini bangga.

Selain Gus Ipul, turut hadir dalam Haflah Kesyukuran ini adalah Direktur Pendidikan Tiggi Islam, Amsal Bahtiar, Direktur Pondok Pesantren, Mohsen, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Mahfudz Shodar dan Wakil Bupati Lamongan, Kartika. Tampak hadir pula, Rek-tor UIN Surabaya Abdul A’la, Rektor Univer-sitas Darussalam Gontor, Amal Fathulloh dan tokoh masyarakat. •Suprianti dan Nuris

Page 16: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

16 MPA 365 / Februari 2017

Lantaran itulah pada 9 Januari lalu, Kanwil Ke menag Prov. Jatim

mengge lar bimtek e-kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebuah aplikasi untuk mengu-kur kinerja pegawai meng-hadapi pemberlakuan e-kinerja. Acara ini sendri dihelat di Aula Al-Ikhlas dan diikuti seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Kemena Prov. Jatim.

E-kinerja sendiri meru-pakan sistem aplikasi penge-lolaan kinerja berbasis web yang dikem bangkan Inspektorat Jenderal Kemenag untuk meningkatkan kiner ja pegawai. Selain itu, tujuan aplikasi ini dibuat dalam rangka mewu judkan pengelolaan kinerja pegawai yang akuntable. “Di dalamnya juga ada sistem pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaan tiap program dan kegiatan,” tutur Drs. H. Mahfudz Shodar saat membuka acara.

Menurut Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini, aplikasi berbasis online ini untuk mempermudah pembuatan catatan kinerja harian ASN. Catatan kinerja ini sekaligus merupakan penilaian sasaran kinerja pegawai (SKP) dan prestasi kerja

bagi pegawai Kementerian Agama. “Sistem e-kinerja ini juga menjadi salah satu instrumen pendukung bagi pimpinan dalam mengambil keputusan terkait kinerja pegawai, unit dan satuan kerja,” tandasnya.

Selain itu, e-kinerja juga bisa diman-faatkan untuk meningkatkan kesejahteraan aparatur mengacu pada prinsip keadilan “equal jobs for equal pay”. Selanjutnya, dengan sistem ini memungkinkan setiap

pegawai memiliki pekerjaan setiap hari nya. Dan diha rapkan tidak ada lagi pega wai yang menganggur pada jam kerja.

Dan Seiring dengan pem-berlakuan e-kinerja ini, Kakan-wil berharap semua ASN mam-pu dan bisa menggunakan tekno logi. Menurutnya, dalam menyam but peruabhan ini diper lukan energi perubahan dalam organisasi dan memak-simal kan teknologi yang meno -pangnya. Rencananya, e-kinerja mulai diberlakukan pada Kanwil kemenag Prov. Jatim sejak awal Februari ini setelah keleng kapan aplikasi ini siap.

Seiring dengan itu, sejatinya Reformasi Birokrasi ini sudah dicanangkan sejak tahun 1999 silam. Namun diakui atau tidak, pada konteks pelaksanaan belum menemukan titik kesempurnaan. Meski demikian, seakan tanpa lelah, Reformasi Birokrasi terus digalakkan. Hal ini dilakukan guna mencapai predikat good governance and clean goverment”. Dengan demikian, tentu cita-cita Indonesia mencapai predikat world class governance seperti yang sudah diperoleh negara tetangga tentu bukan sesuatu yang mustahil. •pri

Tingkatkan Kinerja Pegawaidengan E-Kinerja

Aplikasi berbasis elektronik sudah menjadi kebutuhan bahkan di ranah pemerintahan. Telah banyak kementerian maupun lembaga yang menggunakan sistem tersebut. Hal ini dilakukan guna menunjang

semangat Reformasi Birokrasi yang menuntut kecepatan dan ketepatan tinggi dalam bekerja.

Kakanwil saat memberikan paparan terkati e-kinerja.

Para staf dan pejabat Kanwil Kemenag menadapatkan bimbingan teknik e-kinerja. Suasana bimtek e-kinerja di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

LENSA KHUSUS

Page 17: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

17MPA 365 / Februari 2017

Silaturahim Menag dengan Kiaidan Memotivasi Santri

Ada tiga pesantren yang disambangi Menteri Agama saat kunjungan kerjanya di Lamongan pada 19 Januari lalu.Selain menghadiri Haflah Kesyukuran PP al-Ishlah Sendangagung Paciran, Lukman Hakim Saifuddin

juga bersilaturahim ke Pondok Pesantren Ismailiyah Al-Muhtadi Paciran.

Di hadapan ratusan santri dan masyayikh pesantren salaf ini, Menag mengingatkan pen-

tingnya mengedepankan dakwah secara damai. Sebuah metode dakwah yang mempromosikan nilai Islam dengan cara positif. Sebab, kini ada upaya sebagai kelom-pok yang menggunakan cara-cara keras dalam mendakwahkan Islam. “Yang harus kita kedepankan adalah dakwah Islam yang promotif bukan Islam yang konfrontatif,” tuturnya di hadapan para kiai.

Menurutnya, dengan cara konfrontatif justru akan melemahkan persatuan umat. Pengalaman pahit itu pernah dirasakan saat bangsa Indonesia saat masa kolonialisme. Di mana ketika itu, dengan metode devide at impera-nya mengadu domba sesama elemn bangsa. “Mesi saat ini kita sudah merdeka, rupa-rupanya ada pihak-pihak yang mencoba membenturkan anak bangsa,” ucapnya mengingatkan.

Di dunai yang serba kompetitif ini, Indonensi menjadi wilayah yang banyak diperebutkan banyak pihak. Sehingga banyak upaya dilakukan agar bangsa yang besar ini tidak sempat berpikir produktif membesarkan peradaban. Elemen bangsa ini dibuat sibuk untuk mengurusi perselisihan tak berujung.

Lantaran itulah, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia ini harus sadar dan waspada akan ancaman ini. Dan kembali merajut dan menguatkan kearifan yang sudah lama dibangun yakni sebagai bangsa yang religius dengan corak Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Di dalamnya terkandung nilai moderat, toleran, seimbang dan adil. “Itulah nilai

yang diajarkan para pendahulu kita yang harus senantiasa dilestarikan,” pesannya.

Selepas beramah tama dengan para kiai, pengasuh dan santri pesantren yang berdekatan dengan situs sejarah Makam Sedangduwur ini, Menag pun melanjutkan perjalanan menuju Pondok Pesantren Karangasem. Turut bersama rombongan menag adalah Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI, Direktur Pondok Pesantren, dan Sekretaris Menteri Agama.

Selain itu, ada pula Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Rektor UIN Surabaya, Kabid PD Pontren dan Kabid Pendma sekaligus Plt Kakankemenag Lamongan.

Di hadapan ratusan satri pesantren di pesisir lamongan itu, Menag berbagi pengala man saat menempuh pendidikannya. “Dari sekian lama menempuh pendidikan, yang paling berkesan adalah saat belajar di pondok pesantren,” katanya memotivasi para santri.

Menurutnya, di dalam sistem pendidikan pesantren yang dilangsungkan selama 24 jam itu penuh dengan nilai edukasi. Bagi Menag pesantren tak hanya mengajarakan ilmu agama tapi juga membekali ilmu hidup. “Ilmu hidup itu macam-macam. di antaranya adalah kedisiplinan. Dan itu berguna selamanya,” ucapnya menyihir para santri yang berusia rata-rata berusia remaja itu.

Selain itu, pondok pesantren juga mengajarkan tentnag penghargaan terhadap perbedaan. Tak hanya perbedaan suku, ras, budaya, golongan dan status sosial, tapi juga perbedaan cara berpikir. Menurutnya, tanpa penghargaan akan perbedaa, akan sulit untuk beradaptasi dan berkembang.

Di pondok pesantren pula, lanjut Menag, santri belajar fiqih dengan banyak perbedaan mahzab. Inilah kontribusi besar dunia pesantren dalam menghasilkan generasi berwawasan luas. “Untuk itu, sekali lagi, gunakan waktu sebaik mungkin. Ingat, tidak semua anak negeri memperoleh pendidikan termasuk di pondok,” pesannya. “Dan pemerintah sangat berterimakasih kepada pondok pesantren atas sumbangsihnya dalam membantu negara mempersiapkan generasi mendatang,” imbuhnya. •Suprianto dan Nuris

Sihir Menag dterhadap para santri dengan kata-kata motivasi.

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim menemani Menag bercengkrama dengan Pengasuh Ponpes al-Ismailiyah

al-Muhtadi Lamongan.

Menag saat bersilaturahim dengan para kiai dan santriPP al-Ismailiyah al-Muhtadi Sendangagung Lamongan.

LENSA KHUSUS

Page 18: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

18 MPA 365 / Februari 2017

Laboratorium Pertanian Khas MadrasahIde kreatif dan brilian bisa muncul dari mana saja. Pun bisa pula dari kondisi alam sekitar. Bermula dari keprihatinan Hj. Siti Hamidah,

M.Ag saat melihat kondisi lahan kosong seluas 0,5 ha di belakang bangunan madrasah. Tanah tersebut masih belum dimanfaatkan dan dibiarkan menganggur begitu saja. Lantas timbul ide dari Kepala MTsN Turen Malang ini untuk segera memberdayakan lahan tersebut.

“Sungguh sayang jika membiarkan lahan mati, tak dikelola dan tidak dimanfaatkan,” tukasnya singkat.

Di tahun 2012, atas usul Waka Sarana dan Prasarana, lantas dimulailah usaha pemanfaatan tanah tersebut.

Tanah yang semula ditumbuhi bambu, tanaman liar dan ilalang itupun dibersihkan. Selanjutnya, areal tersebut ditanami pohon pepaya. “Pertumbuhan tanaman pepaya cukup bagus. Sebab pada dasarnya, tanahnya cukup subur,” ulasnya.

Belum sempat dipanen, sebagian pohon pepaya itu harus ditebang lantaran sebagian lahan dimanfaatkan untuk pembangunan Ma’had yang merupakan proyek bantuan Kemenag Pusat. Pembangunan Ma’had tuntas pada tahun 2014 dan diresmikan penggunaannya untuk 72 siswi. Sedangkan Ma’had untuk siswa, baru selesai dan ditempati pada tahun 2015 untuk 25 anak.

Sejalan dengan pembangunan gedung Ma’had inilah, pohon-pohon pepaya yang ditanam itupun sudah bisa mulai dipanen. Selanjutnya, tanaman dikembangkan dengan jenis tanaman kacang, ketela pohon, ketela rambat dan terong. Pemilihan tanaman dilakukan dengan mempertimbangkan kemu-da han dalam perawatan, pemanfaatan hasil tana man dan tidak membutuhkan modal besar.

Pemilihan tanaman palawija sebagai tanaman utama, karena merupakan jenis tanaman yang mudah perawatannya pada lahan kering, tahan hama dan tidak banyak membutuhkan air. Pemilihan jenis tanaman juga harus melihat musim. Semisal pepaya, waktu menanam lebih bagus kalau dilakukan saat musim kem-rau. Selain tidak membutuhkan banyak air. sekaligus untuk penguatan batang.

“Namun ada pula jenis pepaya yang membutuhkan banyak air,” jelasnya.

Pemasaran hasil panen juga mudah, karena banyak home industri makanan camilan yang membutuhkan bahan baku dari tanaman palawija. Bahkan bisa menjadi media praktek siswa dalam pembuatan makanan olahan yang berbahan ketela pohon dan rambat. Yang sudah pernah dilakukan, adalah pembuatan tape dengan bahan singkong. “Pada saat mengolah bahan baku singkong menjadi tape, siswa juga dikenalkan istilah kimianya dengan menggunakan jamur ragi tape yang dikenal dengan sacharomjees ceceviceae,” urainya. “Jadi, siswa tidak hanya tahu singkong bisa diolah menjadi makanan tape namun sekaligus paham prosesnya,” tandasnya.

Tidak berhenti sampai di situ saja. Para siswa juga dikenalkan dengan biotek konvensional dan biotek modern yang sudah menggunakan sentuhan teknologi. Singkong yang selama ini hanya dikenal sebagai bahan makanan yang diolah dengan cara dikukus dan digoreng, ternyata bisa diolah menjadi bahan pangan alternatif; yakni menjadi tepung tapioka. Buah sukun yang busukpun difragmentasi menjadi ethanol atau spirtus. “Itu semua adalah pengetahuan yang ber-sumber dari sumberdaya yang berada di sekitar madrasah. Maka sungguh sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ujarnya bersemangat.

Sebelum adanya siswa dan pengasuh yang menghuni Ma’had, perawatan diserahkan kepada guru dan siswa pada saat praktek mata pelajaran biologi. Setelah adanya ma’had, pengawasan tanaman menjadi lebih mudah dengan program pembelajaran

prakarya. Terutama pada sore hari atau saat libur sekolah.

Tentu saja pelaksanaan program tersebut terlebih dahulu dimusyawarahkan dengan Komite Madrasah. Dukungan penuh dari pihak Komite inilah, yang memacu semangat madrasah untuk memberikan pembelajaran bercocok tanam. Di samping itu, topografi wilayah MTs Negeri Turen ini merupakan wilayah agraris. Sebagian besar mata pencaharian orangtua siswa adalah petani. “Kami ingin lebih mengenalkan dunia pertanian kepada siswa-siswi dan menumbuhkan kecintaan pada lingkungan alam,” ujar Bu Hamidah – sapaan akrabnya.

Areal sekitar Ma’had putra, paparnya, juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan tawar dengan memanfaatkan air bekas wudlu yang dialirkan ke kolam. Mengenai pemilihan bibitnyapun juga tidak sulit. Sebab tak sedikit usaha pembibitan tanaman di sekitar madrasah.

Kegiatan tersebut sungguh berdampak positif bagi siswa. Nyatanya mereka lebih ber-minat dan bisa belajar di luar kelas. Dukungan dari orangtuapun juga terus mengalir. Sebab dengan pembelajaran semacam ini, para siswa-siswi lebih menghargai jerih payah orangtua mereka sebagai petani.

Alhasil, dari lahan kosong yang tak terurus nyatanya dapat disulap menjadi labo ratorium pertanian khas madrasah. Disamping berfungsi sebagai lahan prak tek biologi dan prakarya laboratorium alam, sekaligus dapat meningkatkan kesejah-teraan dan menopang lingkungan MTsN Negeri Turen. •Syaifudin Ma’arif

Praktek menanam didampingi Guru Mapel.Kepala MTsN bersama Siswa saat Memanen.

INSPIRASI

Page 19: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

19MPA 365 / Februari 2017

LAA TASUBBANNA AHADANSaid bin Musayyib menceritakan,

”Ketika Rasulullah Saw sedang duduk-duduk bersama para shahabatnya,

tiba-tiba seorang laki-laki mengata-ngatai (mencela) Abu Bakar Ra, namun Abu Bakar mendiamkannya. Kemudian orang itu mencela lagi, tetapi Abu Bakar Ra, tetap mendiamkannya. Lalu orang itu mecela Abu Bakar lagi hingga ketiga kalinya. Baru yang ketiga ini, Abu Bakar Ra berusaha membela diri. Akan tetapi ketika Abu Bakar berusaha membela diri, justru pada saat itu Rasulullah Saw bangkit berdiri dan meninggalkannya. Maka dengan serta merta Abu Bakar menyusul beliau Saw seraya berkata, ’Wahai Rasulullah, adakah yang salah dariku?’ Rasulullah Saw menjawab, ’Sesungguhnya tadi ada malaikat yang turun mendustakan apa yang dituduhkan laki-laki itu kepadamu. Akan tetapi tatkala kamu berusaha membela diri, tiba-tiba salah satu setan datang. Karena ada setan yang ikut nimbrung, maka aku tidak jadi duduk bermajelis bersama kalian” (HR Abu Daud, 4896).

Sebentar kemudian, beliau Saw melan-jutkan sabdanya : ”Wahai Abu Bakar, tiga perkara yang kesemuanya merupakan kepas-tian (yaitu), Setiap hamba yang dizalimi dengan suatu kezaliman, lalu ia mendiam-kannya karena Allah Swt, pasti Allah Swt akan memuliakannya dengan cara menolongnya. Dan setiap hamba (yang) membuka pintu pemberian dan ia hanya berharap untuk menyambung tali kekerabatan, pasti Allah Swt akan semakin menambahnya lebih banyak. Dan setiap hamba yang membuka pintu permintaan, dan ia hanya berharap ingin memperbanyak (hartanya), pasti Allah Swt akan semakin menambah kekurangannya” (HR Ahmad, XIX / 82, Al-Fathur Rabbani).

Uqbah bin Amir juga mengisahkan, ”Suatu hari aku bertemu dengan Rasulullah Saw, lalu aku pegang tangan beliau Saw seraya berkata,

’Wahai Rasulullah, tolong kabarkan kepadaku tentang amal-amal yang utama’. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, ’Wahai Uqbah, sambunglah orang yang memutus hubungan denganmu. Berilah orang yang menahan pemberiannya kepadamu (orang yang kikir). Dan berpalinglah (memaafkan)dari orang yang menzalimimu’. Dalam riwayat yang lain disebutkan,’ Dan maafkanlah orang yang menzalimi dirimu” (HR Ahmad , XIX / 82).

Orang yang membela diri, jangan dengan cara membalas kezaliman dengan kezaliman serupa. Tak selayaknya, celaan dibalas dengan celaan sepadan. Dan tak sepatutnya, cacian dibalas dengan cacian semisal. Karena Jabir bin Sulaim, pernah mengikat janji dengan Rasulullah Saw seraya berkata, ”Wahai Rasulullah, tolonglah ikatlah aku dengan sebuah janji. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, ”Laa Tasubbanna Ahadan’ (Jangan sekali-kali kamu mencela seseorang). Sejak saat itu, aku tidak pernah mencela orang merdeka, budak sahaya, onta maupun kambing. Kemudian Rasulullah bersabda lagi, ’Jangan sekali – kali kamu meremehkan perbuatan baik meskipun kecil. Jika kamu berbicara dengan saudaramu, berbicaralah dengan wajah yang ceria, karena itu adala bagian dari perbuatan baik. Angkatlah kain sarung atau celanamu hingga setengah betis . Jika kamu merasa keberatan, angkatlah hingga kedua mata kaki. Jauhilah ’isbal’. Karena isbal adalah kesombongan. Sesungguhnya Allah Swt tidak mencintai kesombongan. Jika seseorang mencela dan mencacimu karena kekurang yang dilihatnya darimu. Janganlah kamu balas dengan mencela dan mencacinya karen kekurangan yang kamu lihat darinya. Sesungguhnya, bencana celaan itu hanya akan menimpa dirinya”, (HR Ahmad, XVII / 333, Al-Fathur Rabbani).

Membela diri adalah perkara mubah dan disyariatkan, sebagaimana firman Allah

Swt : ”Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah Swt. Sungguh, Dia Swt tidak menyukai orang-orang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. Sesungguhnnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksaan yang pedih” (QS. As-Syuuraa : 39 – 42).

Akan tetapi, dengan tetap bersabar sambil menahan diri, meskipun mampu membela diri, dengan mengharap pahala kepada Allah Swt, adalah sebuah ’azimah (keteguhan), yaitu suatu tingkatan kedudukan yang tinggi dan merupakan ahlak yang mulia, yang akan mengangkat pemiliknya kepada derajat kesempurnaan.

Posisi semacam itulah sebenarnya yang diharapkan Nabi saw dari Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra. Mengingat Abu Bakar adalah orang kedua dari umat ini yang imannya menjadi timbangan (ukuran) bagi iman seluruh ummat ini setelah Rasulullah Saw. (Dr. M.An – Nuaim: 2014).

Dalam situasi semrawut dan gonjang – ganjingnya keadaan semacam sekarang ini, dalam mana menghina, mencela, bahkan menfitnah orang dan atau pihak lain, sudah dianggap biasa, yang dalam kamus medsosnya disebut ’hate – speech’ atau juga ’hoax’ ; yang dilakukan oleh hampir semuah pihak, mulai dari orang biasa sampai orang gedean dan gedongan; maka ada baiknya ayat dan riwayat diatas dibaca, direnungkan, dan dipedomani. Semoga. •Ahar

CAHAYA HATI

Page 20: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

20 MPA 365 / Februari 2017

Rencana moratorium (penghentian sementara) Ujian Nasional (UN) yang digulirkan oleh Menteri Pendidikan Nasional Muhadjir Effendy, akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Berbagai pertimbangan mengiringi keputusan batalnya moratorium tersebut. Meski Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa rencana moratorium tersebut

sudah berdasarkan rekomendasi dari hasil kajian terhadap pelaksanaan UN selama ini.

UN Sebagai Pemetaan danPeningkatan Mutu Pendidikan Nasional

Menurut Mendiknas, moratorium UN dilakukan bertujuan untuk memenuhi putusan Mahkamah

Agung pada 2009 yang memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tahun 2007. Dalam putusan tersebut, pemerintah diperintahkan meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, serta akses informasi di seluruh Indonesia. Kualitas guru serta sarana dan prasarana yang memadai diperlukan bagi pelaksanaan UN.

Kabar kepastian pembatalan pelaksanaan moratorium tersebut diperoleh setelah diadakannya rapat paripurna kabinet di Kantor Presiden pada tanggal 7 Desember 2016. Hasilnya menyatakan, bahwa mora-torium UN tidak disetuju tapi perlu dikaji lebih dalam untuk memperbaiki mutu pelaksanaan UN.

Wakil Presiden Jusuf Kalla di hari yang sama sempat memberikan penjelasan, bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan serta pemerataan kualitas pendidikan dibutuhkan banyak upaya. Dan salah satu upaya tersebut adalah pelaksanaan Ujian Nasional. Tanpa ujian nasional, maka semangat belajar anak-anak juga akan berkurang. Apalagi di nega-ra lain di Asia juga masih menerapkan ujian negara ini.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut, pelaksanan Ujian Nasional tetap dilaksanakan di seluruh Indonesia. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Drs. Saiful Rachman, MM, M.Pd, Ujian Nasional ini penting untuk dilaksanakan. Karena UN adalah sebagai pemersatu. Selain sebagai pemetaan mutu pendidikan, juga sebagai pemetaan standar

proses pengajaran nasional. Mengingat kurikulum pendidikan yang dijalankan saat ini adalah bersifat nasional. “Kalau nanti Ujian Nasional dilaksanakan sendiri-sendiri, akhirnya menjadi kurikulum lokal,” ujarnya.

Menurutnya, dengan dilaksanakan se-cara nasional, maka standarnya menjadi sama. Meskipun beban kesulitannya berbeda, namun tetap mengacu pada satu kurikulum. Pelaksanaan UN juga dirasakan adil, karena

semua punya rasa kebanggaan mempunyai satu ijazah yang diujikan berstandar nasional. Jikapun ada sebagian yang merasa belum siap, kewajibanya untuk mengejarnya. Karena pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi, juga kabupaten/kota. “Pendidikan adalah merupakan tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Selain itu, Ujian Nasional juga dimak-sudkan sebagai ajang berlomba-lomba meningkatkan kualitas. Karena tujuan utamanya adalah membuat pendidikan yang bermutu. Dalam pelaksanaannya, UN di Jawa Timur untuk tingkat SMA/SMK telah siap seratus persen menggunakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Ini dimungkinkan karena jadwal pelaksanaan SMA dan SMK tidak berbarengan. “Sehingga jika SMK melaksanakan UNBK terlebih dahulu, bisa memanfaatkan fasilitas di SMA dan begitu juga sebaliknya,” terangnya.

Pelaksanaan UNBK ditekankan untuk memanfaatkan teknologi yang ada. Karena teknologi saat ini telah memungkinkan untuk itu. Meskipun memang terasa mahal di awal, namun masih bisa diminimalisir dengan menggunakan fasilitas yang lain. Semisal meminjam dari siswa. “Karena dengan UNBK, tingkat kecurangan bisa dikurangi,” paparnya.

Oleh karenanya, untuk menyukseskan pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini, ber-bagai persiapan telah dilaksanakan. Seperti latihan-latihan proctor-proctor, juga try out-try out. Selain juga bekerjasama dengan Telkomdan PLN se-Jawa Timur agar saat pelaksanaannya tidak terkendala gangguan teknis. •Syam

Drs. Saiful Rachman, MM, M.Pd

Kepala Dinas Pendidikan dan KebudayaanProvinsi Jawa Timur.

LIPUTAN KHUSUS

Page 21: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

21MPA 365 / Februari 2017

Fatwa Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) di penghujung tahun 2016 menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Itu tak terlepas dari hirukpikuk terutama dalam menyikapi pandangan keagamaan MUI terhadap pidato Basuki Tjahaja Purnama di pulau Seribu. MUI berpandangan bahwa

pidato mengenai surat al-Maidah ayat 51 tersebut telah menodai agama. Oleh karenanya perlu dipahamkan kembali kepada masyarakat, bagaimana kedudukan fatwa ini dalam sistem hukum di Indonesia. Apa saja yang perlu dilakukan oleh dalam menyikapi fatwa tersebut.

Fatwa MUI MengikatSetelah Dilegalisir Pemerintah

Terkait fatwa tersebut, KH. Hasyim Abbas selaku Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama’ Indonesia Provinsi

Jawa Timur menerangkan, bahwa dalam sejarahnya sejak masa hidup Nabi SAW sudah ada tradisi meminta fatwa. Dan hal itu meningkat lagi ketika zaman Khulafaur Rasyidin dan terus berlanjut sesudahnya. Sekalipun para ulama’ sudah menyusun kitab fiqh, masih ada saja orang yang meminta fatwa.

Fatwa tersebut sifatnya adalah pelayanan terhadap masyarakat yang memerlukan penjelasan tentang aspek syari’ah. Tidak hanya hukum saja, namun juga tentang aqidah atau juga etika. Meminta fatwa kepada orang-orang tertentu yang dipandang menguasai masalah, lalu jawaban itulah yang dinamakan fatwa. “Jadi, fatwa merupakan jawaban atas pertanyaan dari masyarakat mengenai suatu hal yang berkaitan dengan agama,” ujarnya.

Pada zaman Nabi SAW, yang menjawab permintaan fatwa adalah Rasulullah sendiri secara langsung. Ini dampaknya lain, karena sifat fatwa pada saat itu adalah mengikat, mengingat Nabi adalah sumber hukum. Hal ini terlihat dalam beberapa ayat dalam al-Qur’an yang turun karena sebelumnya ada proses permintaan fatwa.

Ada yang bertanya, lalu Allah SWT menjawab. Biasanya dalam pengantar ayat itu terbaca. Seperti yas’aluunaka ‘anil khomri, yas’aluunaka anil yataama dan lain-lain. Dampak fatwa yang dikeluarkan saat ini berbeda dengan zaman Nabi SAW. Karena fatwa itu menjawab pertanyaan seseorang, lembaga atau kelompok masyarakat yang memerlukan, maka sifat mengikatnya moral saja. Tidak mengikat secara formal.

Hal ini akan lain jika struktur mufti atau pemberi fatwa itu dilembagakan oleh

pemerintah. Seperti di Saudi dengan lembaga lajnah ad-daimah lil buhuts al-ilmiyah al-ifta’-nya, maka muftinya berkekuatan tetap dan mengikat. Karena lembaga ini langsung diangkat oleh al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Saudiyah. Seperti juga mufti di Mesir atau di Kuwait. Lain halnya di Indonesia, mufti yang ada di Indonesia, karena fatwa itu tidak diatur oleh pemerintah sehingga sifat mengikatnya tidak formil. “Hanya secara moral mengikat orang yang bertanya,” jelasnya.

Menurut dosen UNHASY Tebuireng Jombang ini, fatwa di Indonesia akan mengikat jika fatwa itu diadopsi atau dile-galisir menjadi keputusan pemerintah. Con-tohnya adalah fatwa yang ditokohi oleh Kiai Hasyim Asy’ari yang pada saat itu menyikapi

perihal penolakan suku-suku dari Indonesia Timur yang keberatan dengan “kewajiban mengamalkan syari’ah Islam bagi pemelukn-ya” yang ada dalam Pancasila sila pertama. Kemudian Kiai Hasyim memberi fatwa ke-pada putranya yaitu KH. Wahid Hasyim se-laku anggota penyusun Pancasila. Akhirnya kalimat itu dihapus dan dilegalisir. “Maka fatwa itu menjadi mengikat, setelah dilegalisir pemerintah,” ungkapnya.

Contoh lain adalah apa yang digagas oleh almarhum pak Subhan selaku Ketua Umum Front Nasional yang menyatakan, bahwa Par-tai Komunis Indonesia sebagai pemberontak sehingga harus dibubarkan. Lalu fatwa ini direspon oleh Presiden dengan dikukuhkan-nya PKI sebagai partai terlarang di Indonesia. Oleh karenanya, fatwa yang ada perlu dieks-pose, dideklarasikan, atau dilaporkan untuk dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk ke-polisian, kejaksaan, ataupun kehakiman.

Oleh karenanya, menurut anggota A’wan PWNU Jatim ini, pemerintah perlu kaji banding dengan negara-negara Islam yang lain bagaimana menempatkan fatwa dalam jalur struktur pemerintahan. Karena banyak negara Islam yang sudah mempunyai mufti yang resmi. MUI merupakan mitra pemerin-tah dalam menangani masalah-masalah yang menimbulkan gejolak sosial di masyarkat.

Itulah alasan mengapa MUI rajin menge-luarkan fatwa, yang bertujuan mengantisi-pasi fatwa liar dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan yang bukan ahlinya. MUI juga ingin memperkuat ketahanan be-ragama masyarakat, serta mendekatkan sikap keagamaan yang ada di masyarakat. “Karena di Majelis Ulama’ itu perwakilan dari banyak lembaga organisasi keagamaan Islam, seh-ingga merupakan sikap kolektif masyarakat Islam Indonesia,” pungkasnya. •Syam

KH. Hasyim Abbas

Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama’ IndonesiaProvinsi Jawa Timur.

LIPUTAN KHUSUS

Page 22: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

22 MPA 365 / Februari 2017

Ada angin segar bagi keberlangsungan Madrasah Aliyah Program Khusus (MA PK) yang lama mati suri.Sebab Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam akan merevitalisasinya.

Kemenag MembukaPendaftaran MA PK Secara Online

Program revitalisasi ini merupakan imple mentasi dari kebijakan yang ter-tuang dalam Peraturan Menteri Agama

(PMA) Nomor 60 Tahun 2015 tentang perubahan atas PMA Nomor 90 Tahun 2013. Dalam perubahan tersebut ditetapkan tentang penganekaragaman madrasah menjadi tiga tipologi, yaitu: akademik, keterampilan/kejuruan, dan keagamaan. Adapun bentuk revitalisasi MA PK adalah melalui penguatan kurikulum asramanya terutama dari aspek tafaqquh fiddin. Jadi nantinya hampir mirip dengan pesantren.

MA PK sendiri pertama kali diprakarsai Menteri Agama Munawir Sjadzali pada akhir tahun 1987 silam. Madrasah Aliyah ini didesain dengan kurikulum keagamaan yang padat serta penekanan pada penguasaan Bahasa Arab dan Inggris. Dibuka pertama kali pada lima daerah, yaitu: Ujung Pandang, Jember, Yogyakarta, Ciamis, dan Padang Panjang. MA PK ini dinilai berhasil menyiap-kan lulusan yang berwawasan ke-Islaman, ke-Indonesiaan, dan kemodernan yang baik.

Dan melalui keputusan Dirjen Pendis Nomor 4923 tahun 2015 lalu, telah ditetapkan 10 MA PK di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah MAN 1 Surakarta, MAN Koto Baru Sumatera Barat, MAN 2 Samarinda Kali-mantan Timur, MAN 2 Mataram Nusa Tenggara Barat, MAN 2 Martapura Kaliman-tan Selatan, MAN 1 Yogyakarta dan MAN 3 Makasar Sulawesi Selatan. Dan Khusus Jawa Timur ada dua MA PK yakni MAN 1 Jember dan MAN Denanyar Jombang.

Penunjukkan ini bagi MAN 1 Jember, tentu bukan sesuatu yang baru. Pasalnya, peraih Juara II Madrasah Berprestasi tingkat

Nasional tahun 2007 ini merupakan bagian dari sejarah manis kesusesan MA PK yang dibentuk pada tahun 1987 silam. “Kami cukup optimistis dengan keberhasilan program ini. Sebab madrasah ini menjadi salah satu cerita sukses pilot poject MA PK dulu,” ujar Drs. Anwaruddin, M. Si. “Jadi kami tinggal mengembangkan konsep sebelumnya dengan disesuaikn dengan kebutuhan kekinian saja,” imbuhnya.

Menurut Kepala MAN 1 Jember ini, dari sisi lulusan memang telah banyak tokoh yang dihasilkan oleh madrasah peraih Peringkat 1 Madrasah Award tingkat Nasional kategori vokasional tahun 2013 ini. Diantara alumni MA PK Jember adalah Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (Mantan Ketua Komisi

Perlindungan Anak Indonesia), Al Makin, Ph. D (penulis, dan dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kaliaga), dan Qamaruddin SF (Pegiat Komunitas Lingkar Matahati). Selain itu, ada pula Ilham Khoiri (Wartawan Kompas dan kurator seni rupa), Asrori S. Karni (Redaktur Majalah Gatra), dan Ahmad Muhibbuddin (Deputy Head of Corporate Communication AHM).

Berbekal keberhasilan ini, Madrasah Model Terbaik tingkat Jatim tahun 2004 ini pun menatap penuh senyum program MAN PK ke depan. Bahkan dengan penerapan sistem boarding school, tak menjadi kendala berarti di madrasah yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 50 ini. Sebab madrasah ini telah memiliki dua ma’had atau asrama yang cukup representatif dengan daya tampung 350 orang. “Yang satu merupakan asli asrama peninggalan MA PK dulu. Satunya lagi merupakan komplek Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) bekas MAN Model yang sudah tidak difungsikan secara maksimal,” beber Anwar – panggilan karib Drs. Anwaruddin, M. Si – sambil tersenyum bangga.

Selain itu, fasilitas penunjang lainnya adalah laboratorium biologi, perpustakaan, media pembelajaran, ruang pembelajaran, buku pembelajaran, dan perpustakaan. Demi efektifitas pebelajaran, khusus siswa MA PK nantinya seluruh proses pembelajaran akan difokuskan di ma’had atau asrama. “Secara periodik kita juga akan mendatangkan para pakar bidang keilmuan untuk berbagi bersama siswa,” ungkapnya.

Tahun ajaran 2017/2018 ini, MAN I Jember akan membuka dua kelas MAN PK. Masing-masing terdiri dari 24 siswa

Drs. Anwaruddin, M. Si

Kepala MAN 1 Jember.

Para siswa begitu menikmati kegiatan di MAN Denanyar.

LIPUTAN KHUSUS

Page 23: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

23MPA 365 / Februari 2017

dan 24 siswi. Tapi seiring dengan itu, ada dua kelas Program MA Akademik. Jadi nantinya ma’had akan dihuni 2 kelas putra dan 2 kelas putri. Yang membedakan hanyalah pembinaan saja dengan tetap mempertahankan ciri pendidikan Islam. Sebab, madrasah ini ingin melahirkan intelektual dan ahli sains sekaligus keduanya mumpuni bidang agama.

Tak ingin kalah dengan MAN 1 Jember, MAN Denanyar Jombang pun turut berbenah. Sebagai satu-satunya penye lengga-ra program MA PK yang berada di lingkungan pesantren, tentu menjadi tan tangan tersendiri. “Tentunya ada ciri khas berbeda MA PK yang akan kami kembangkan,” tutur H. Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd.I.

Menurut Kepala MAN Denanyar ini, nantinya tidak hanya suasana pesantren yang akan dihadirkan. Tapi juga penguatan ilmu pesantren dimaksimalkan. “Kami ingin lulusan MA PK di sini menjadi sosok berwawasan global tapi tetap mempertahankan nila-nilai kepesantrenan,” ungkapnya.

Sejatinya pada tahun 1990-an, madrasah yang beralamat di Jl. Bishri Syansuri No. 21 ini sudah pernah menggelar program MA PK. Hanya saja, seiring perubahan regulasi, program ini mengalami banyak perubahan. “Dulu kami memiliki asrama representatif bagi siswa. Tapi kini bangunan itu telah beralih fungsi,” ungkap lelaki kelahiran Jombang, 14 Juli 1962 ini.

Setelah ditetapkan sebagai satu dari sepuluh penyelenggara MA PK, hal pertama yang dilakukan adalah menyediakan sarana dan prasarana. Maka, desain maket pengembangan MAN Denanyar ke depan pun dibuat. Tanah seukuran lahan madrasah saat ini telah disiapkan. Sudah ada dua lokal baru yang diperuntukan bagi siswa MA PK. “Sembari berjalan kita akan menyempurnakan fasilitas yang ada,” janji mantan Kepala MAN Jombang ini.

Dengan anggar 2 milyar yag dikucurkan pemerintah, tentu dirinya harus berpikir keras untuk melengkapi fasilitas serta operasional pembelajaran selama setahun. Hal ini berbeda dengan madrasah penyelengara program keagamaan yang telah lebih dahulu memiliki asrama atau ma’had. Sehingga lebih leluasa dalam mengelola anggaran untuk pengembangan MA PK.

Pada tahun ajaran 2017/2018 ini, MAN Denanyar menerima 2 kelas program keagamaan. Masing-masing, satu kelas untuk putra dan putri. Namun, Syamsul – panggilan karibnya – menjamin proses pembelajaran tetap bisa berjalan efektif meski asram a yang tersedia baru untuk peserta didik putra. Sementra murid putri akan ditempatkan di pesantren sekitar. “Sudah ada perbicaraan dengan pesantren sekitar untuk menampung anak putri,” tukasnya.

Sementara itu terkait kurikulum, MA PK akan melaksanakan kurikuum nasional yang telah ditetapkan pemerintah dengan dimodifiasi sesuai dengan visi, misi dan

target madrasah. Modifikasi tersebut berupa penguatan konsep dasar penguasaan ilmu keagamaan dan kebahasaan. Dan kurikulumnya merupakan kurikulum terintegrasi yang meliputi pembelajaran siang dan malam hari.

Dalam Petunjuk Teknis Penyelenggaraan MA PK disebutkan bahwa selain kurikulum yang mengacu pada kurikulum nasional, juga terdapat tambahan materi keagamaan. Materi dasar meliputi fikih, qur’an-hadis, akhlak, tauhid, sejarah Islam dan bahasa (Arab dan Inggris). Materi pendalaan minat terdiri dari usul fikih, ulum al-Qur’an, ulum al-hadis, ilmu bahasa (nahwu, balaghah), dan mantik.

Adapun kitab turats atau kitab kuning yang dipakai diantaranya adalah al-Khusnul Hamidiyah dalam bidang tauhid. Kitab akhlak menggunakan Mau’idhatul Mu’minin dan Ta’lim Muta’alim (akhlak). Adapun kitab ilmu tafsir yang dikaji adalah Mabahits fi “ulumil Qur’an (Subhi as-Salih) dan Tafsir wa ‘ulumih (Syaikh Mahmud Termas). Sedangkan tafsirnay memakai Kitab Tafsir Jalalain, Tafsir al-Maraghi;Interpreting Wuran (Abdul Halim), The Holy Quran:Text, Translation and Commentary (Abdullah Yusuf Ali) dan The Message of Quran (Muhammad Asad). Dan masih banyak lagi kitab turats yang berkaitan dengan ulumul hadis, hadis, usul fikih, fikih, sejarah dan mantik.

Sementara itu, untuk mempermudah pendaftaran, Kemenag membuka pendaf-taran MA PK secara online. Calon peserta didik bisa melakukannya pada 4 Pebruari ini hingga 4 Maret mendatang. Dan mereka diberikan 2 pilihan madrasah penyelenggara program keagamaan.

Bagi peserta yang lolos seleksi administratif, nantinya harus mengikuti tes tulis yang akan dilakukan serentak pada 25 Maret 2017. Adapun kuota disediakan secara nasional adalah 528 siswa. •Suprianto

H. Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd.I.

Kepala MAN Denanyar.

Gedung Asrama putra MAN Jember 1. Asrama putri MAN Jember 1 yang cukup rindang.

Page 24: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

24 MPA 365 / Februari 2017

“Pak Syam motornya kok belum ganti?” Tanya Pak Nanang yang tiba-tiba berada tepat di pinggir

Pak Syamsul. Pak Nanang mengusap motor maticnya, masih kinclong warnanya, harum toko masih menyengat. Pak Syamsul hanya tersenyum kuning.

“Gak apa-apa Pak, selama motor saya ini masih bisa menggelinding ke depan, dipertahankan saja. Kalau menggelindingnya ke belakang,baru saya beli baru.” Jawab Pak Syamsul enteng sambil menyimpan jaket coklat tuanya yang agak berwarna kemerah-merahan karena sering tersorot tajamnya sinar matahari. Pak Nanang ngakak. Entah sudah berapa puluh atau berapa ratus pertanyaan serupa yang dilontarkan orang-orang kepadanya. Susah dijawab dengan kacamata idealis karena kebanyakan sudah menggunakan kaca mata hedonis.

Kebanyakan hanya berkutat dengan anyaman mimpi-mimpi wajib tentang benda-benda untuk deretan koleksi rumah dari hasil pencairan sertifikasi. Tak lebih dari bentuk prestise yang menunjukkan keminderan jati diri di depan orang lain tanpa menunjukkan pertanggungjawaban total sebagai guru yang sudah bersertifikat. Bagaimana hal itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan sang Kuasa nanti jika sikap berleha-leha

menjadi kebiasaan, hidup berfoya-foya sebagai suatu fashion.

Pak Syamsul sering merasa miris melihat fenomena yang tersuguh di depan mata kepalanya sendiri. Tidak ada gurat wajah penyesalan ketika ngajar terlambat, saat jam pelajaran ngobrol di luar kelas dengan guru lain, mengajar asal-asalan, perangkat pembelajaran dibuat ketika mau disupervisi oleh pengawas, semua serba asal. Suatu pemandangan yang membuat hati Pak Syamsul dilanda kerisauan. Haruskah budaya seperti ini terus menjalar ke generasi selanjutnya? Terngiang kembali nyanyian Hymne Guru yang kerap dinyanyikannya masa kanak-kanak dulu sebagai nyanyian favorit sanjungan pengorbanan guru seba gai pahlawan tanpa tanda jasa. Bisakah kepah-lawanan itu direbut kembali saat ini?

“Hp Pak Syamsul kok masih jadul sih? Gak beli BB saja Pak? Biar informasi bisa cepat terakses dan tentunya lebih keren.” Tiba-tiba Pak Andoyo nimbrung saat istirahat ketika Pak Syamsul sedang sms-an. Pak Syamsul melirik sekilas kepada Pak Andoyo, menyelesaikan tulisan smsnya.

“Ah, tidak apa-apalah pak, yang penting masih bisa sms dan telpon.” Pak Syamsul mesem. Seperti hari-hari yang berlalu, saat istirahat adalah waktu yang menjadi momen guru-guru untuk bercerita sekitar benda-

benda yang sudah dibeli dari hasil pencairan. Entah motor keluaran baru, hp keluaran baru, mobil keluaran baru, pembangunana fasilitas rumah, perabotan rumah baru, bahkan ada yang berkelakar pasangan hidup baru.

Ada gemuruh di hati Pak Syamsul tatkala mendengar perbincangan dengan ruang lingkup benda-benda. Dadanya sesak. Bukan karena dia tidak memiliki apa yang diperbincangkan oleh teman-temannya, bukan karena iri karena dia tidak punya apa yang didiktekan oleh teman-temannya. Bukan itu masalahnya. Tidakkah lebih berarti tunjangan itu dipakai untuk pengembangan diri, bagi kekayaan ruhani, bagi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk orang banyak? Apakah tidak berpikir bahwa akad uang kesejahteraan guru itu supaya guru lebih profesional dalam mengajar, sehingga anak didik yang diajar juga semakin berkualitas, cakap dalam berbagai hal dan berbudi pekerti luhur?

Pak Syamsul lebih banyak diam di kantor ketika riuh perbincangan. Dia memilih berkutat dengan laptopnya untuk mengakses berbagai macam informasi, menuliskan ide, atau menyepi di masjid sekolah depan pohon mangga yang rindang. Ada kesejukan yang menyelusup ke dalam stalagnit hatinya. Dingin hatinya ketika bersimpuh di hapadan Ilahi dalam shalat-shalat sunnahnya. Kesadaran bahwa manusia sebagai makhluk

Hymne Sang GuruPak Syamsul memarkirkan motor tuanya di bawah rerimbunan pohon talo yang sedang berbuah ranum. Kibasan angin

menyapu wajahnya yang sayu. Di pinggirnya berjejer beberapa mobil dan motor baru milik teman-temannya sesama guru. Dilihatnya kembali motor tuanya yang warnanya sudah mulai pudar. Motor tua hasi jerih payah menabung selama menjadi

guru honorer yang telah merajut berbagai histori perjuangannya. Pak Syamsul tersenyum kecut.

Cerpen El Nafisa

TSAQOFAH

Page 25: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

25MPA 365 / Februari 2017

yang tidak mempunyai apa-apa dan akan kembali kepadaNya dalam keadaan tidak mempunyai apa-apa semakin tercium aromanya menyisir pinggir-pinggir cadas hatinya yang kadang mengeras kena benturan kehidupan serba terjal.

“Pak Andi sudah punya mobil ya Pak?” tanya istri Pak Syamsul suatu ketika lewat mobil Pak Andi depan rumahnya.

“Mobil pinjaman,” jawab Pak Syamsul enteng di sela-sela membaca buku tebalnya tentang pendidikan.

“Masa mobil pinjaman? Kata istrinya baru beli, nyicil dari pencairan sertifikasi, masa iya minjam?” Kening istrinya berkerut, menghentikan sejenak mesin jahit yang sedang diputarnya.

Pak Syamsul tersenyum tipis. “Semua yang manusia miliki memang barang pinjaman sementara sebelum mati, yang punya itu hanya Allah SWTsaja.”

“Oalah… iyalah.” Istrinya turut ter-senyum. Kembali Pak Syamsul mensyukuri karunia Allah yang tiada hingganya menda-patkan istri yang tidak menuntut aneka rupa. Uang sertifikasinya sebagian dia gunakan untuk keperluan rumah tangga, sebagian unuk pengembangan diri dengan mengikuti berbagai macam pelatihan, sebagian diguna-kan untuk kemaslahatan orang banyak.

Pak Syamsul merintis Rumah Baca di samping rumahnya. Mengajak anak-anak

sekitar untuk hobi membaca dan menulis. Suatu cita-cita tinggi menjadikan anak-anak Rumah Baca menjadi anak-anak yang hobi membaca dan menulis, dan tentunya berakhlak mulia. Dia dan istrinya bahu membahu dalam mengajar anak didiknya di rumah. Ada kebahagiaan tersendiri tatkala hidup penuh makna.

Malam temaram. Jemari Pak Syamsul masih menekuk, memijit-mijit keybord laptop kesayangannya. Malam menggigil sesudah hujan mengguyur dengan cukup deras. Kesunyian mulai marambat lewat keremangan malam dengan lampu-lampu jalan dan rumah yang perlahan memudar. Sepi, hanya tinggal satu dua kendaraan yang lewat di jalan. Sesekali suara tangisan bayi merah terdengar melengking di beberapa rumah tetangga memecah kesunyian, sesudah itu kembali senyap.

Satu jam lalu isri Pak Syamsul sudah rebah bersama keempat anaknya yang masih usia sekolah dasar dan sekolah menengah. Gurat kelelahan tak dapat dipungkiri, nyata jelas dari lengkung garis wajah istri Pak Syamsul. Seharian mengabdikan dirinya untuk keluarga, untuk suami dan anak-anaknya. Belum lagi kegiatan ngajar di TK, ngajar di Rumah Baca, pengajian, yasinan, dan beberapa kegiatan lain di sekitar rumah. Diam-diam Pak Syamsul sangat bersyukur karena telah dikaruniai seorang wanita

tangguh untuk menemani hari-harinya yang penuh dengan perjuangan keras di jalan kehidupan yang penuh onak dan kerikil-jerikil tajam. Sholihah, nama istrinya sungguh tepat dengan namanya. Tidak sia-sia jika dia dulu mempersunting sholihah waktu baru lulus PGTK.

Suara jarum jam dinding di kamarnya menyeret waktu dalam keheningan malam yang semakin beku. Mata Pak Syamsul menyala. Semakin malam semakin liar nyalanya. Ada suatu gairah yang merasuk sukma. Ada ketagihan yang menggila ketika berhadapan dengan laptop kusamnya untuk menulis, menumpahkan serangkaian ide yang kerap bergelantungan di setiap dinding otaknya ke dalam berbagai jenis tulisan. Pikirannya hanyut dalam tulisan. Dia teringat kata-kata seorang temannya yang sudah menjadi penulis besar. ”Guru yang tidak senang membaca seperti seorang buta, dan guru yang tidak senang menulis seperti seorang lumpuh.”

Matanya menjadi jalang, jemarinya mengetuk-ngetuk keybord mengiringi letupan-letupan pikiran yang menggunung dalam otaknya. Pak Syamsul tidak mau menunda ide tulisan itu terbang, lenyap ke alam antah berantah. Dia harus menuangkan dulu ke dalam bentuk sajian yang sekiranya pantas dan enak, minimal untuk suguhan sendiri, disajikan kepada anak-anak didiknya di kelas, untuk dipublikasikan di media, atau untuk yang lebih tinggi lagi. Setiap jejak adalah ilham untuk menulis dan mendidik, begitulah misi dan visi Pak Syamsul. Wajahnya akan berbinar manakala apa yang sudah ditulisnya rampung. Dibaca ulang dan diedit. Ada suatu kenikmatan tersendiri penggugah selera. Baginya menulis adalah olahraga otak yang menyegarkan untuk kesehatan lahir dan batin. Dua dunia yang sangat dicintainya, mendidik dan menulis.

Berkecimpung dalam dunia pendidikan adalah anugrah bagi hidupnya, menulis adalah harta kekayaan yang tak ternilai harganya. Apalagi dengan menyandang gelar guru sertifikasi. Label penyemat sebagai seorang guru yang harus berkompeten terhadap berbagai urusan pendidikan. Gelar yang sebetulnya merupakan amanah berat yang harus dipikul dan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.

Suatu binar-binar yang mampu mengge-rus semua keresahan, kegelisahan, dan kerisauan saat sebuah pengumuman berbagai sumber resmi, Pak Syamsul dinobatkan sebagai guru teladan, perintis Rumah Baca teladan, dan penulis terbaik tingkat pusat yang menjadi kebanggaan sekolah dan wilayah. Sujud syukur, untaian doa, dan air mata cita. Sirna sudah kelelahan dalam menapaki jejak perjuangan. Selebihnya adalah kebahagiaan pemupus berbagai kesulitan.

“Kan kurebut hymne guru,” janji Pak Syamsul lirih.

Page 26: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

26 MPA 365 / Februari 2017

Memaksimalkan Sektor Perencanaan

Disiplin Menjalani Hidup

Mengikuti irama kehidupan. Itulah prinsip Drs. Imam Syafi’i, M.Pd.I dalam mengarungi pahit getirnya hidup. “Saya tidak pernah merancang

garis takdir. Saya hanya sekedar mengikutinya saja,” ucapnya filosofis.

Memang, manusia tidak akan pernah bisa menentukan garis tangan sendiri. Kesadaran itulah, yang mendorong Imam – panggilan karibnya, untuk senantiasa berusaha maksimal dalam bekerja dan mengabdi.

Berawal dari seorang guru DPK di sebuah madrasah filial – yang kini beralih status menjadi MAN 3 Jember, dirinya tidak pernah membayangkan sedikitpun akan jabatan. “Apalagi tempat pertama kali saya mengabdi merupakan madrasah pinggiran dengan fisilitas terbatas. Jadi butuh keikhlasan dan totalitas berlebih,” kata lelaki kelahiran Jember 6 Mei 1963 berkisah.

Sebagai seorang guru dengan spesialisasi matematika ketika itu, dia hanya berusaha total dalam mengabdi. Dan pengabdian terbesarnya bukan dilandasi karena pimpinan tapi demi para siswanya. Seumpama terlambat masuk ke madrasah, dia bukan malu kepada kepala tapi justru malu kepada siswa. “Sebab guru adalah sosok yang wajib diguguh lan ditiru. Jika kita tidak mampu memberikan tauladan yang baik, maka tidak pantas rasanya menyandang status sebagai pendidik,” ucapnya tegas.

Memang bukan tanpa sebab, dirinya memilih profesi sebagai guru. Sosok sang ayahlah yang mendorongnya menjadi “Umar Bakri”. Sang ayah selalu

memotivasi bahwa medan perjuangan kotemporer bukan di medan perang seperti masa perebuatan kemerdekaan. “Salah satu medan perjuaganmu itu di sekolah. Bukan dengan mengangkat senjata tapi cukup dengan sebiji kapur,” ucapnya menirukan kata-kata ayahnya.

Tak heran jika selepas studi di MAN Tlogo Blitar tahun 1982, Guru Teladan Madrasah Aliyah Jember 2005 ini memilih melanjutkan ke IAIN Jember. Dan lulus sebagai sarjana muda tiga tahun berselang. Tak berhenti di situ, dia pun menempuh pendidikan S1 di FPMIPA Matematika IKIP PGRI Jember dan lulus tahun 1992.

Sementara itu, awal karirnya di Kemenag dimulai pada tahun 1987. Pada tahun 2007, dirinya dipercaya sebagai Kepala MTs Negeri Umbulsari Jember. Lalu tahun 2010 dimutasi sebagai Kepala MTs Negeri 2 Jember. Setahun kemudian, Mantan Master Trainer Kecakapan Personal dan Sosial ILO –PBB ini didaulat sebagai Kasi PAIS Kankemenag Jember. Dan akhir 2016 lalu, jabatan sebagai Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Prov. Jatim pun disematkan kepadanya. “Dengan amanah baru ini saya akan menjalankan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Di kursi yang baru ini, dia akan bekerja mengacu kepada renstra Kemenag, baik tingkat Jatim maupun Nasional. “Saya ingin memaksimalkan di sektor perencanaan. Sebab dengan perencaaan yang baik, sebuah pekerjaan sudah berhasil 50 persen. Dan sisanya tinggal dioptimalkan dalam pelaksanaan. Di sinilah pentingnay pendampingan,” tandasnya. •pri

Drs. Imam Syafi’i, M.Pd.I

Misbachul Munir, M.Ag

Ibu merupakan sosok inspiratif bagi Misbachul Munir, M.Ag. Dari sang ibulah, dirinya banyak memungut biji ketegasan dan kedisiplinan hidup meski bukan dari

kalangan militer. “Ibu saya itu sangat tegas dan disiplin dalam mendidik,” ucapnya.

Selama sehari penuh, jadwal sudah dibuat oleh sang ibu bagi dirinya dan kelima saudaranya. Ketika ada yang melanggar, maka tak perlu menunggu waktu lama bagi sang ibu untuk memberikan teguran. “Memang bukan hukuman fisik yang diberikan, tapi kata-kata yang meluncur dari bibirnya mampu membuat ciut hati,” kenangnya.

Meski demikian, model didikan seperti itu tak pernah dikeluhkan pria kelahiran Tuban 16 Juni 1970 ini. Sebab, dirinya sadar bahwa untuk menjadi pribadi sukses dibutuhkan sikap disiplin dalam menjalani hidup. Bagi putra penjahit dan petani ini, tiada kesuksesan tanpa dibarengi kedisiplinan.

Sikap disiplin ini pun dibawahnya hingga kini. Semisal datang ke kantor, dia akan datang lebih awal dari yang lain. Baginya, dengan datang lebih awal tentu saja akan banyak pekerjaan yang bisa dirampungkan. “Insyaallah sejak pertama kali menjadi PNS hingga kini, saya selalu saya berusaha datang sebelum jam masuk kantor,” tutur alumni S2 UIN

Sunan Ampel Surabaya ini.Entah bertemali secara langsung apa tidak,

nyatanya karir Misbah – panggilan karibnya – terbilang lempeng. Diawali sebagai Calon Pegawai Pentatat Nikah (CPPN) tahun 1995, dua tahun berselang dirinya dipercaya menjadi Wakil PPN. Empat tahun kemudian alumni Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya ini didaulat sebagai Kepala KUA Krembung.

Tahun 2004, dirinya dimutasi sebagai Kepala KUA Jabon. Lalu pada tahun 2006 menjabat Kepala KUA Porong. Dan tak lama berselang, di tahun itu pula dirinay dilantik sebagai Kasi Penamas Kankemenag Sidoarjo. Berkat dedikasinya, tahun 2008 dirinya diamanahi sebagai Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU). Dua tahun kemudian, Misbah dipercaya sebagai orang kedua di Kankemenag Sidoarjo, yakni menempati posisi sebagai Kasubbag TU. Hingga akhir 2016 lalu, dia dilantik sebagai Kasubbag Umum Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Di posisi yang baru ini, dirinya pun bertekad untuk bekerja sebaik-baiknya. Artinya tugas dan fungsi akan dijunjungnya. Dan sebagai bagian dari struktur organisasi, pria yang sempat hampir drop out dari bangku MTs ini pun menyadari pentingnya mentaati arahan pimpinan. •pri

FIGUR

Page 27: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

27MPA 365 / Februari 2017

Bermula dari sebuah mushalla kecil di perkampungan padat Jl. Pemuda No. 31 Dusun Gudang Karang Rambipuji,

pesantren ini mengkhususkan diri dalam pendidikan al-Qur’an tanpa wajib mukim bagi santri. Namun seiring berjalannya waktu, ada lima santri jebolan dari pesantren yang ditipkan ke pesantren ini. “Otomatis, mereka juga harus beradaptasi dengan pembelajaran yang hanya dilakukan tiap sore itu,” tutur KH. Anshori, S.Pd.I.

Setelah beberapa lama, ada yang menganggu pikiran Kiai Anshori. Sebab, sangat sayang jika santri yang mukim itu waktunya banyak terbuang percuma. Apalagi mereka tidak melanjutan studi di sekolah formal. Jadi praktis hanya ngaji tiap sore saja. “Selain itu, saya juga harus berpikir untuk memenuhi kebutuhan harian mereka,” ucap pengasuh pesantren al-Ikhlash ini.

Akhirnya, sang pengasuhpun berpikir keras. Lalu dipilihlah usaha pembuatan tempe. Selain praktis dan mudah, olahan dari kedelai ini bisa langsung dijual. Jadilah, santri diajak dalam memproduksi tempe ini mulai dari pembuatan hingga penjualan.

Biasanya, para santri mulai membuat tempe selepas ngaji. Selain memilah bahan baku, mereka juga turut memasak hingga

yang hanya berupa musholla sederhana di gang sempit itupun harus dilakukan revitalisasi. Sebab kebutuhan asrama bagi santri sangat mendesak. Sembari pross pembangunan gedung yang representatif terus berjalan, pembukaan usaha-usaha barupun terus dilakukan. Beragam usaha digeluti; mulai dari produksi krupuk, tahu petis, ternak kambing, ternak ayam hingga membuat cat dinding.

Seperti ghalibnya dunia usaha memang tak selalu berjalan mulus. Meski beragam jenis usaha dilakkan, tentu tak semuanya menuai hasil seperti yang diharapkan. Dan resiko terburukpun harus siap dihadapi seperti halnya bencana alam. Itu pula yang dirasakan oleh pesantren yang menempati lahan seluas 452 m2 ini saat menerima kenyataan ternak ayam dan sapi ikut hanyut dalam banjir bandang. “Ada 750 ekor ayam dan 60 ekor kambing yang ikut hanyut terbawah air bah. Padahal sudah siap panen,” ucap Kiai Anshori sembari melepas tawa renyah seakan sudah melupakannya.

Meski demikian, tak berarti pondok ini kehilangan ghirah mencoba peruntungan usaha baru. Kali ini yang dilirik adalah produksi cat tembok. Hal itu berbarengan dengan kebutuhan untuk melakukan

PP al-Ikhlash Rambipuji Lumajang

Produksi KrupukHingga Cat Dinding

Rel kereta api Rambipuji seakan menjadi “saksi sunyi” kerasnya perjuangan pesantren ini meniti kemandirian. Seperti halnya rel kereta api yang tak pernah lelah, PP. Al-Ikhlash Rambi Puji Lumajang senantiasa berkreasi dalam menciptakan unit usaha.

Menariknya, tiap usaha yang dirintis juga melibatkan para santrinya. Memang sedari awal, tujuan pesantren yang berdiri tahun 1999 ini tak hanya membekali santri dengan ilmu agama, tapi skill ketrampilan pula.

memasukkannya ke dalam plastik. Seelah proses peragian, pagi harinya tempe yang sudah jadi dipasarkan secara langsung ke pembeli. Untuk beberapa waktu usaha inipun berkembang.

Seiring perjalanan waktu, pesantren ini kebanjiran santri mukim. Otomatis bangunan

KH. Anshori, S.Pd.I.Pengasuh PP al-Ikhlash Rambipuji Lumajang.

Page 28: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

28 MPA 365 / Februari 2017

pengecatan bangunan baru pesantren berlantai 3. “Kalau harus membeli kan pasti mahal biayanya. Apalagi kebutuhan pengecatan itu tidak hanya sekali dilakukan,” tukas Kiai Nyentrik ini beralasan.

Berbekal hasil bacaan buku, dirinya memberanikan diri mencoba-coba mencampur sendir bahan dasar cat. Meski otodidak, hasilnya ternyata tidak mengecewakan. Bahkan secara kualitas tak kalah jika dipersandingkan dengan cak merk medium di pasaran. Sontak saja, cat hasil produksi pertama ini diperuntukkan untuk menghias seluruh dinding asrama santri.

Keberhasilan pesantren yang memiliki 3 lokal santri putra dan 5 lokal santri putri ini terdengar masyarakat sekitar. Alhasil, masyarakat berbondong-bondong ke pondok ingin mencoba cat produksi pesantren al-Ikhlash. Lambat laun, kabar itupun semakin menyebar dari mulut ke mulut.

Tak heran jika kini tiap menjelang Ramadhan dan Lebaran, permintaan cat made in al-Ikhlash begitu besar. Sebab sudah menjadi tradisi bagi smasyarkat Muslim setiap tahunnya mempercantik rumah menyambut bulan mulia tersebut. Dan total penjualan cat dalam setahun bisa mencapai 13 ton.

Tentu itu angka yang cukup fantastis. Ini mengingat produksi massal masih digunakan secara manual dengan alat sekadarnya. Dan lagi, hingga saat ini cat kreasi pondok yang terletak tak jauh dari Stasiun KA Rambipuji ini belum memiliki merek paten. Sejauh ini memang pihak pesantren belum memberikan merek khusus. Lantran itulah, produk cat ini tidak bisa dijumpai di etalase toko bangunan.

Tentu bukan tanpa alasan, cat karya santri dan pengasuh ini tak dilabeli. Sebab banyak persyarat yang harus dilalui untuk bisa mendapatkan merek paten. “Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Mulai dari pendirian usaha hingga pengurusan

hak paten,” urai Kiai kelahiran Jember 2 Maret 1959 ini. “Masih banyak dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan operasional pembelajaran di pesantren,” imbuh Suami Hj Arrohma alias Niti ini.

Terlepas dari itu, sesungguhnya keuntungan dari bisnis cat tersebut cukup menjanjikan. Sebab dari total modal bisa mendapatkan keuntungan hingga dua kali lipat. Jadinya, sambil melanjutkan denyut kehidupan pesantren dengan beragam kegiatan, produksi cat tetap dijalankan untuk memenuhi pesanan pelanggan.

Selain cat, ada bisnis baru yang dirintis pondok dibawah naungan Yayasan al-Ikhlash ini. Saah satunya adalah pembuatan krupuk. Meski tak bermerk – seperti halnya cat, namun konsumennya menembus hingga ke luar Jawa. Hal ini disebabkan model penjulannya tidak hanya mengandalkan cara konvensional tapi juga secara online.

Usaha krupuk ini sudah dirintis sejak 2011 silam. Dan resepnya berasal dari istri sang pengasuh pesantren. Sama halnya

cat, resep krupuk juga ditemukan secara kebetulan. Rasanya yang gurih dan renyah, menjadikan krupuk olahan pondok ini banyak peminatnya. “Selain itu, kami juga membuat tahu petis loh,” ungkap Kiai Anshori sumringah.

Melihat aneka jenis usaha ini, tentu membuat hati berdetak kagum. Ternyata jiwa kemandirian secara ekonomi pesantren nyata adanya. Tapi sayangnya, kreativitas pesantren ini belum diimbangi dengan perhatian dari instansi terkait. “Andai saja ada support dari pemerintah secara khusus, tentu kami bisa lebih mengembangkannya lagi,” tutur Ayah 3 anak ini.

Meski demikian, Kiai Ansori tidak terlalu merisaukannya. Apa yang dilakukannya sejauh ini merupakan bagian dari proses pendidikan penting bagi para santrinya. Sebab citra santri yang diinginkannya tidak hanya pandai ilmu agama, tapi juga memiliki jiwa wirausaha. Agar kelak ketika kembali ke masyarakat, mereka bisa memberikan manfaat yang lebih nyata. •Suprianto

DI sela-sela pembelajaran, santri juga diberikan skil pembuatan krupuk. Jamur Tiram juga menjadi lini usaha pesantren al-Ikhlash Rambipuji.

Pawai Budaya Santri PP al-Ikhlash Rambipuji Jember.

Page 29: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

29MPA 365 / Februari 2017

Sama Rasa Sama Rata

04

Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

@ Puasa itu tidak lepas relevansinya dengan pahala-puasa, yaitu barang siapa berpuasa dia wajib menjauhi perbuatan maksiat dan durhaka kepada Allah, maka siapa yang berpuasa tetapi diselingi dengan perbuatan maksiat maka pahalanya lenyap mengingat hadis Rasulullah Saw:

Artinya:“Dari [Abu Hurairah] dari Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan kotor, melakukan hal itu dan masa bodoh, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasa).” Ahmad berkata; Seorang laki-laki memahamkanku tentang isnad hadits ini”(HR. Bukhari no. 5597).

“Sungguh Abu Hurairah r.a. berkata; Rasulullah Saw bersabda: “ Apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan puasa, maka janganlah dia berkata rafats dan yash-khab, bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan ‘Aku sedang berpuasa”(HR. Bukhari no. 1771).

Artinya“Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah

Saw mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya sedekah diantara berbagai sedekah” (HR. Abu Daud : 1371)

CatatanBeberapa perbuatan yang menghapus

pahala puasa ialah:1. Qauluz-zur yakni ucapan dusta (Lih.

Fathul Bari:4/117)2. Rafats kata-kata keji, kotor dan porno

(Lih. At-Targhib 1/481]).3. Laghwu ialah omong kosong tidak ada

gunanya(LIhat An-Nihayah:4/257;Al-Mishbahul Munir h555; Faidhul Qodir:6228).

4. Yashakhab yakni bersuara keras dan ribut disebabkan karena pertikaian (An-Nihayah:3/14, Lisanul Arab:1/521).

Asy-Syaikh Al-Albani mengartikannya: Jangan berteriak dan jangan bertengkar (Mukhtashar Shahih al-Bukhari h.443]

Demikian beberapa hal yang mesti dijauhi saat seseorang sedang berpuasa agar pahalanya tidak berkurang atau batal puasa.

Maka inti sari dari puasa ialah pelatihan menuju nuansa Taqwa yaitu menepati apa yang dibenarkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dipandang Allah sebagai salah, dalam hal ini ialah firman Allah :

16:71. Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah? (S16 An-Nahl 71).

Page 30: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

30 MPA 365 / Februari 2017

RadikalismeSaat ini, semakin marak tindakan radikal di tengah masyarakat. Sehingga mengakibatkan kesalahpahaman dalam menyikapi tindakan

radikalisme. Mereka berasumsi bahwa tindakan radikal hanya dilakukan oleh orang yang fanatik dalam beragama.

Tidak mustakhil sebagian pihak yang memanfaatkan isu radikalisme untuk menghambat laju perjalanan dakwah

Islamiyah. Mereka menyebarkan informasi yang menyesatkan di media masa, bahwa radikalisme disebabkan oleh kefanatikan terhadap ajaran Islam.

“Radikalisme (dari bahasa Latin radix yang berarti “akar”) adalah istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung Gerakan Radikal. Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di Britania Raya ini meminta reformasi sistem pemilihan secara radikal. Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri-jauh yang menentang partai kanan-jauh. Begitu “radikalisme” historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik, pada abad ke-19 makna istilah radikal di Britania Raya dan Eropa daratan berubah menjadi ideologi liberal yang progresif” (http://id.wikipedia.org/wiki/ Radikalisme _%28sejarah%29).

Asal muasal tindakan radikal muncul dari salah satu aliran politik bukan dari ajaran agama tertentu. Dengan kata lain dapat pula kita nyatakan bahwa gerakan radikal tidak bersumber dari ajaran agama. Namun bisa saja terjadi kesalah pahaman dalam agama menimbulkan gerakan radikal.

Perlu kita ketahui bahwa tuduhan radikalisme untuk umat Islam baru dikenal beberapa tahun belakangan ini. Diawali sejak perang dingin antara dua negara adikuasa

Oleh Drs. H. Athor Subroto, M. Si

berakhir, setelah kalahnya adikuasa Uni sovyet dalam melawan Afganistan. Lalu negara-negara Islam yang barada dalam cengkraman negara tersebut berusaha melepaskan diri. Kemu dian lebih mengemuka lagi setelah keja dian 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Radikalisme sudah mulai ada sejak diutusnya Nabi Nuh Alaihissallam, dimana kaum beliau tidak segan-segan mengejek dan menghina Nabinya untuk mempertahankan keyakinan yg mereka anut. Kemudian berlanjut sesuai dengan perjalanan waktu sampai pada masa Nabi Ibrâhîm Alaiihssallam, dimana beliau mengalami penyiksaan dari kekuatan politik Namrud yang Radikal.

Selanjutnya nabi Musa Alaihissallam, bagaimana pula beliau bersama bani Israil mengalami berbagai penyiksaan dan pembunuhan dari kekuatan politik yang radikal dibawah pinpinan Fir’aun. Bahkan Fir’aun dan kaumnya menuduh Nabi Musa Alaihissallam sebagai orang yang berbuat kerusakan di muka bumi. Sebagaimana Allâh Azza wa Jalla sebutkan dalam al-Qur’ân:

Masyarakat dari kaum Fir’aun berkata, “Apakah engkau ingin membiarkan Musa berbuat kerusakan di muka bumi ini? Dan ia meninggalkan kamu dan sesembahanmu.” Fir’aun menjawab, “Kita akan bunuh anak-anaak mereka yang laki-laki dan membiarkan anak-anak perempuan mereka. Dan sesungguhnya kita orang-orang yang berkuasa di atas mereka. (QS. Al-A’râf [7]:128)

Demikian pula radikalisme yang dilakukan oleh umat Yahudi terhadap Nabi Isa Alaihissallam. Hal yang sama, bahkan lebih dari itu yang dialami oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para Shahabat beliau Radhiyallahu anhum di kota Mekah. Mereka ditindas, disiksa, bahkan dibunuh.

Di zaman era globalisasi betapa banyak tindakkan politik radikal yang telah membunuh ratusan juta jiwa dan membi nasakan harta-benda, seperti Afganistan, Iraq, Iran, Libia, Suria dan Yaman serta pembunuhan yang terjadi di bumi Palestina yang tidak pernah dipandang oleh dunia sebagai tindakkan radikal.

Maka inti dari permasalahan Radikalisme adalah ketika menilai pelaku tindak radikal yang teroganisir sebagai gerakan anti radika lis me, pada hal sejatinya mereka yang lebih pantas untuk disebut sebagai kaum radikal.

Page 31: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

31MPA 365 / Februari 2017

Mengenal sebab tentang sesuatu hal yang ingin kita terapi adalah amat penting. Karena melalui sebab-sebab tersebut akan dilakukan diagnosa untuk memberikan terapi yang tepat terhadap suatu penyakit. Oleh sebab itu sebelum memberikan resep dan terapi, kita penting mengenal sebab akibat dari suatu penyakit. Supaya terapi yang diberikan tepat mengena sasaran, sehingga diharapkan kesehatan akan sangat cepat dapat dipulihkan. Bahkan terapinya tidak mesti makan obat, akan tetapi mungkin cukup dengan menghindari sebab-sebanya saja.

Jika kita cermati banyak sekali persoalan yang mendukung dan menyebabkan muncul dan berkembangnya Radikalisme. Pada berikut ini kita akan sebutkan yang paling dominan saja, diantaranya:

1. Penjajahan dan pencaplokan terhadap negara-negara Muslim, seperti Palestina, Iraq, dan Afganistan. Dunia bungkam seribu bahasa terhadap penjajahan yang dila ku-kan Israil dan Amerika. Kenapa yang dihan-curkan dan dimusnahkan adalah negara dan manusia yang tidak bersalah hanya demi untuk menangkap Saddam dan Bin Laden? Sesungguhnya orang-orang kafir memang tidak akan pernah berbuat adil.

Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim. (QS. Al-Baqarah [2]:254)

Allâh Azza wa Jalla tegaskan lagi pada aya

Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung (QS. Yûsuf [12]:23)

2. Penindasan terhadap umat Islam di berbagai belahan dunia terutama di negara-negara yang mayoritas penduduknya orang-orang kafir, mereka dikekang dan dibelenggu, tidak bebas menjalankan ajaran agama mereka secara sempurna. Walaupun menurut undang-undang international setiap individu dijamin kebebasan untuk menjalankan agamanya. Akan tetapi undang-undang ini hanya dinikmati oleh orang-orang kafir yang berada di negara-negara Muslim. Adapun untuk orang Muslim yang berada di negara-negara orang-orang kafir undang-undang tersebut tidak diberlakukan. Tentu yang berkewajiban menyampaikan hal ini adalah para penguasa Muslim di hadapan para pemimpin dunia.

3. Kezhaliman dari sebagian penguasa terhadap aktivis-aktivis dakwah, yang menimbulkan dendam yang berkepanjangan dalam diri sebagian mereka. Kemudian diiringi dengan konflik perebutan kebijakan dalam kekuasaan antara aktifis dakwah

pemahaman agama tersebar di tengah-tengah masyarakat Islam, terutama generasi muda, maka ini menjadi ladang subur bagi alira-aliran sesat untuk menyebarkan doktrin-doktrin mereka termasuk gerakan Radikalisme terutama dikalangan generasi muda. Pembodohan tersebut ada terprogram dalam sistem pendidikan dan ada pula yang tidak disengaja.

5. Ghuluw (eksrim) dalam pemahaman dan pengamalan agama dari sebagian generasi muda Islam. Semangat beragama yang tidak diiringi dan didukung oleh pengetahuan agama yang cukup dan pemahaman yang benar sering membawa kepada sikap eksrim dalam bersikap dan bertindak.

Sesungguhnya setan dalam menjerumuskan manusia kedalam kesesatan itu dengan memanfaatkan dua pintu; pintu syahwat (maksiat) dan pintu syubhat (bid’ah/ ghuluw). Jika seseorang gila syahwat maka setan akan menyesatkanya melalui pintu maksiat. Dan bila seseorang senang berbuat taat, maka setan akan menyesatkan melalui pintu bid’ah atau ghuluw. Hal ini terjadi jika keta’atan tersebut tidak berdasarkan kepada ilmu dan sunnah.

Yang dimaksud dengan ghuluw adalah melampaui batas perintah agama, sampai akhirnya terjerumus kepada perbuatan bid’ah. Berikut kita sebutkan dalil dari al Qur’an dan sunnah tentang larangan tindakan ghuluw dalam agama:

Diriwayat oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Wahai manusia! Jauhilah sikap ghuluw (eksrim) dalam beragama. Karena sungguh sikap ghuluw beragama telah membinasakan orang-orang sebelum kalian”[6] .

6. Jauh dari bimbingan Ulama dalam mempelajari dan memahami ajaran agama. Mempelajari agama dengan acara otodidak atau belajar agama bukan kepada ahlinya adalah diantara penyebab utama lahirnya berbagai kesesatan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Yang salah bukan agama, akan tetapi cara dan jalan yang ditempuh dalam memahaminya. Oleh sebab itu Allâh Azza wa Jalla perintahkan agar kita bertanya kepada ahlinya.

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl [16]:43)

Semoga Allâh Azza wa Jalla memper-lihatkan kepada kita yang benar itu adalah benar, kemudian menuntun kita untuk mengi-kutinya. Dan memperlihatkan kepada kita yang salah itu adalah salah, dan kita dijauh kan dari mengikuti hal yang salah tersebut.

•Diolah dari majalah As-SunnahEdisi 07/Tahun XVIII/1436H.

Asal muasal tindakan

radikal muncul dari

salah satu aliran politik

bukan dari ajaran agama

tertentu. Dengan kata

lain dapat pula kita

nyatakan bahwa gerakan

radikal tidak bersumber

dari ajaran agama.

Namun bisa saja terjadi

kesalah pahaman dalam

agama menimbulkan

gerakan radikal.

dengan sebagian penguasa. Sehingga tidak jarang bermuara kepada penculikkan dan pembunuhan dari pihak penguasa terhadap aktifis dakwah. Ditambah lagi adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang sengaja membenturkan antara umat Islam dengan pihak penguasa. Sehingga ada kekuwatiran dari pihak penguasa akan terjadinya Islamisasi terhadap sebuah bangsa. Lalu dianggap dapat mengganggu keamanan dan persatuan bangsa.

Kesalahan ini tidak bisa dibebankan pada pihak tertentu, tetapi dari kedua belah pihak terdapat kesalahan. Karena diantara aktivis dakwah ada yang menjadikan isu Islam sebagai batu loncatan untuk memuaskan nafsu politiknya. Tetapi perlu diyakini oleh semua penegak bangsa ini bahwa Islam adalah perekat persatuan bangsa. Islam menyuruh pemeluknya untuk taat kepada penguasa dalam segala kebenaran. Islam mengharamkan tindaka-tindakan yang dapat melemahkan penguasa walau terdapat penyimpangan di tengah-tengah penguasa. Hal ini ditekankan oleh setiap Ulama dalam kitab-kitab aqidah Ahlussunnah wal jama’ah.

4. Kebodohan umat terhadap agama terutama masalah aqidah dan hukum-hukum jihad. Tat kala kebodohan dan kemunduran terha dap

Page 32: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

32 MPA 365 / Februari 2017

Detik-detik MenegangkanSetiap manusia pasti mengalami kematian. Tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik

menegangkan lagi menyakitkan. Agama menyebutnya sebagai sakaratul maut.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meri wa yatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kema-

tian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air men-didih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya” (Al Maut hlm. 69)

Firman Allah:

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya”. (QS. Qaaf: 19)

Sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah

tiba sakaratul maut dengan kematian (Jami’u Al Bayan Fii Tafsiri Al Quran (26/100-101) )

Juga ayat:

“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerong-kongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapa-kah yang dapat menyembuhkan”. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpi-sahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau”. (QS. Al Qiyamah: 26-30)

Syaikh Sa’di menjelaskan: “Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfi man: “Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang akan menyembuhkan?”

artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi.

Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta’ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan”. (Taisir Al Karimi Ar Rahman Fi Tafsiri Kalami Al Mannan hlm. 833)

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, ia bercerita (men-jelang ajal menjemput Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Oleh Ibnu H. Ya’qub Bawan Aly

Page 33: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

33MPA 365 / Februari 2017

“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut”. Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafi qil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas”(HR. Bukhari).

Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata: “Tatkala kondisi Nabi makin memburuk,

Fathimah berkata: “Alangkah berat penderi-taanmu ayahku”. Beliau menjawab: “Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini… [al hadits]” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat Tirmidzi dengan, ‘Aisyah menceritakan:

“Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah” (HR. Tirmidzi).

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman fi rman Allah: “Setiap jiwa akan merasakan mati”. (QS. Ali ‘Imran: 185). Dan sabda Nabi: “Sesungguhnya kematian ada kepedihannya”. Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda. (At Tadzkirah Fi Ahwali Al Mauta Wa umuri Al Akhirah [1/50-51]).

Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Dalilnya, hadits Al Bara` bin ‘Azib Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang proses kema-tian seorang mukmin:

“Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: “Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya”. Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi..”(HR. Ahmad).

Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dan ridla Allah untuknya. Secara tegas dalam fi rman-

Nya, Allah menyatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut dan sedih, serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfi rman:

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: “Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):” Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Fushshilat: 30)

Ibnu Katsir mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong mereka dengan berkata “janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan untuk akhirat. Jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik itu anak, istri, harta atau agama, sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu. Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan turunnya kebaikan”.

Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam: “Kabar gembira akan terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari kebangkitan”. Dan mengomentarinya dengan: “tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran yang bagus sekali

dan memang demikian kenyataannya”.Firman-Nya: “Kamilah pelindung-

pelindungmu di dunia dan akhirat, maksudnya para malaikat berkata kepada orang-orang beriman ketika akan tercabut nyawanya, kami adalah kawan-kawan kalian di dunia, dengan meluruskan, memberi kemudahan dan menjaga kalian atas perintah Allah, demikian juga kami bersama kalian di akhirat, dengan menenangkan keterasinganmu di alam kubur, di tiupan sangkakala dan kami akan mengamankan kalian pada hari Kebangkitan, Penghimpunan, kami akan membalasi kalian dengan shirathal mustaqim dan mengantarkan kalian menuju kenikmatan syurga”. (Tafsiru Al Quranil ‘Azhim [4/100-101])

Dalam ayat lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan fi rman-Nya:

“(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salamun ‘alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)”, masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. An Nahl: 32).

Syaikh Asy Syinqithi mengatakan: “Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa orang yang bertakwa, yang melak sa nakan perintah Rabb mereka dan menjauhi larangan-Nya akan diwafatkan para malaikat yaitu dengan mencabut nyawa-nyawa mereka dalam keadaan thayyibin (baik), yakni bersih dari syirik dan maksiat, (ini) menurut tafsiran yang paling shahih, (juga) memberi kabar gembira berupa syurga dan menyambangi mereka mereka dengan salam… (Adhwaul Bayan [3/266])

Kondisi umum proses pencabutan nyawa seorang mukmin mudah lagi ringan. Namun kadang-kadang derita sakarul maut juga mendera sebagian orang sholeh. Tujuannya untuk menghapus dosa-dosa dan juga mengangkat kedudukannya. Sebagaimana yang dialami Rasulullah. Beliau Shallallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan pedihnya saka-ratul maut seperti diungkapkan Bukhari dalam hadits ‘Aisyah di atas.

Ibnu Hajar mengatakan: “Dalam hadits tersebut, kesengsaran (dalam) sakaratul maut bukan petunjuk atas kehinaan martabat (seseorang). Dalam konteks orang yang beriman bisa untuk menambah kebaikannya atau menghapus kesalahan-kesalahannya”. (Fathul Bari Syarhu Shahihil Bukhari [11/363]).

Sekarang, kita berusaha membangun dan mempertahankan iman yang kuat. Kemudian didukung amal yang shalih sampai akhir hayat. Inilah kunci untuk meringankan sakitnya sakaratul maut.

Sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya.

Page 34: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

34 MPA 365 / Februari 2017

Ambil misal ide pengeterapan sekolah sehari penuh alias full day school. Ide yang «diadopsi” dari Firlandia itu,

dinilainya memiliki sumberdaya manusia terbaik karena para siswa diberi pendidikan karakter. Meski terobosan baru tersebut menuai kontroversi, namun pihaknya memetakan sekolah mana saja yang dianggap siap mengimplementasikan perpanjangan jam sekolah tersebut.

Untuk menanggapi kritik tersebut, mantan

Rektor UMM ini mengemukakan tiga alasan. Yang pertama, tidak ada mata pelajaran dalam jam tambahan tersebut. Sehingga yang dilaku-kan para siswa adalah kegiatan ekstrakulikuler yang menyenangkan. Dalam kegiatan ekstr-akulikuler inilah, mereka diajari pendidikan karakter; seperti sikap disiplin, kejujuran, toler-ansi, hingga cinta Tanah Air. “Dengan kegiatan semacam ini, para siswa akan dapat terhindar dan jauh dari pergaulan yang negatif,” ulasnya.

Alasan yang kedua, para orangtua dapat

Saya Ingin SekolahMenjadi Rumah Kedua

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP

Harapan yang disematkan pada Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP untuk meningkatkan upaya membangun peradaban pendidikan Indonesia, nyatanya tak sia-sia. Tak sedikit ide brilian dan terobosan

inovatif yang ditelorkan sejak dirinya dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

menjemput anak-anaknya di sekolah. Ini akan sangat bermanfaat lebih-lebih bagi orangtua yang tinggal di perkotaan. Sebab rata-rata mereka bekerja hingga jam 5 sore. Dengan program full day school, sepulang kerja mereka bisa langsung menjemput pu-tra-putrinya di sekolah. “Selama ini siswa pulang jam 1 sementara orangtua pulang jam 5 sore. Lantas siapa yang bertanggung jawab pendidikannya sepulang jam sekolah,” katan-ya mempertanyakan.

TA’ARUF

Page 35: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

35MPA 365 / Februari 2017

Sedangkan alasan yang ketiga, bahwa program tersebut dapat membantu sertifika-si guru. Dengan sekolah sehari penuh, tentu para guru tak kesulitan lagi cari tambahan jam kesana-kemari guna memenuhi durasi jam mengajar 24 jam per minggu sebagai syarat mendapatkan sertifikasi guru. “Jadi mereka cukup mencari tambahan jam dari program ini,” ujarnya.

Alhasil, kekhawatiran masyarakat bahwa anak-anaknya akan merasa jenuh di sekolah sudah terjawab. Sebab mereka tak saja mera-sa gembira, namun juga memperoleh pendi-dikan karakter di atas kesenangan tersebut. Dengan demikian, anak-anak tak lagi merasa terbebani dengan lamanya jam sekolah lan-taran mereka merasa aman dan nyaman. “Saya ingin sekolah yang menjadi rumah kedua dan bukan swalayan atau mall,” tandasnya.

Ide tersebut tampak brilian. Sebab me-mang tak mungkin menyerahkan pendidikan karakter hanya pada mata pelajaran jam biasa. Maka perlu tambahan jam tersendiri untuk memperdalam pendidikan karakter tersebut. Menurut rumusan Ketua PP Muhammadi-

yah bidang pendidikan tinggi, penelitian dan pengembangan ini, untuk pendidikan dasar porsinya mencapai 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen pendidikan pengeta-huan. Sedangkan untuk sekolah menengah, porsinya berubah menjadi 60:40.

Terobosan lain yang dilakukan Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fak. Ilmu Pendidikan UM ini, adalah sekolah 5 hari. Bahkan rencananya akan diterapkan mulai ajaran 2017/2018. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari penerapan Program Penguatan Pendidikan Karakter (P3K). “Jadi pada pembelajaran mendatang, guru wajib berada di sekolah 8 jam dan hari belajarnya 5 hari. Sedangkan 2 hari diliburkan untuk hari keluarga dan wisata keluarga,” paparnya.

Namun demikian, tutur dosen Pascasarjana UMM ini, dirinya akan memba-talkan rencana tersebut jika masyarakat merasa keberatan. Sebab ini masih baru “jualan ide” dan mau melihat respon masyarakat terhadap ide tersebut. “Jika memang belum dapat dilaksanakan, saya akan

menarik rencana itu dan mencari pendekatan lain,” tukasnya singkat. “Masyarakat harus mengkritik gagasan ini. Jangan sampai nantinya keputusan sudah dibuat, kemudian merasa tidak cocok,” tegasnya.

Dirinya mengaku senang dengan tangan terbuka siap menerima kritik dan saran masyarakat terkait wacana  yang dilontarkan. Sebab hal itu adalah cerminan masyarakat demokratis yang kritis dan cerdas. ”Semua kritik akan kita tampung, kita olah. Ini masih sosialisasi, baru sekedar mengenalkan gagasan. Saya malah curiga kalau masyarakat langsung main terima saja,” tuturnya.

Ide lain yang tak kalah menariknya, adalah penerapan transaksi elektronik. Ini sekaligus untuk mengatasi pungli di lingkungan seko-lah. Pihaknya akan mengembangkan tran-saksi elektronik pada seluruh pelayanan pendidikan; seperti pembelian buku dan peralatan pendidikan lainnya.

Di tahun 2017 ini, ada enam hal yang ingin dicapai Mendikbud demi meningkatkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul, kompetitif dan berkarakter. Pertama, adalah penguatan pelaku pendidikan yang berdaya; yakni dengan meningkatkan kompetensi, kinerja dan apresiasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan, kemitraan dan penguatan peran orangtua, serta pelibatan masyarakat dalam aktivitas pendidikan.

Yang kedua, adalah meningkatkan akses pendidikan; yakni dengan memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), membangun unit sekolah dan ruang kelas baru, mereha-bilitasi ruang kelas, merenovasi sekolah, serta membangun laboratorium dan perpustakaan.

Yang ketiga, adalah membantu pening-katan kualifikasi guru, menyediakan guru pembelajar, menyediakan bantuan peralatan pendidikan dan keaksaraan, melakukan pen dam pingan sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, serta mengakreditasi seko-lah dan lembaga.

Keempat, adalah peningkatan dan penguatan pelestarian dan diplomasi budaya. Pihaknya akan mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengang kat budaya lokal, meningkatkan proses pertukaran budaya untuk kemaje-mukan sebagai kekuatan budaya.

Kelima adalah peningkatan dan pengua tan pengembangan, pembinaan dan perlindungan bahasa. Pihaknya akan mem percepat pengembangan kosa kata, pengembangan literasi sekolah, pengem-bangan laboratorium kebhinekaan, serta menye barluaskan bahasa negara.

Dan yang keenam, adalah penguatan tata kelola dan partisipasi publik. Pihaknya akan melakukan penguatan terhadar pengawasan internal melalui Satuan Pengawas Internal, meningkatkan kualitas pengelola keuangan, penguatan e-procurement, e-office, simkeu, e-planning, simbaja dan peningkatan layanan Unit Layanan Terpadu. •Il/berbagai sumber

TA’ARUF

Page 36: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

36 MPA 365 / Februari 2017

Sangat beralasan apabila Raden Mas Soeryadi Soeryaningrat yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara menempatkan keluarga sebagai pusat pendidikan karakter yang pertama dan utama. Lingkungan keluarga merupakan pondasi utama dalam pembentukan kepribadian anak.

Ketika anak berusia 0-6 tahun, mereka mulai belajar bersosialisasi. Mulai mengembangkan aspek kognitif, maupun psikomotornya. Pada usia 2 tahun anak dengan mudah menyerap dan akhirnya meniru segala sesuatu yang dia lihat maupun yang dia dengar.

Semua   perilaku, verbal maupun non-verbal seperti kata-kata, mimik wajah, aktivitas fisik, dan semua contoh perilaku dalam kontrol orangtua seperti televisi, dengan mudah diserap dan dicontoh oleh

‘Alam Keluarga’ PembentukKarakter Anak Bangsa

Seorang anak kecil membuka bungkus permen dengan jari-jemarinya yang mungil. Dengan cekatan tangan kanannya memasukkan permen tersebut ke mulutnya. Di luar dugaan, tangan kirinya segera memasukkan bungkus

permen yang ia pegang ke dalam saku celananya. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, seorang ibu paroh baya melakukan hal yang sama. Ibu tersebut tak lain adalah ibu dari sang anak.

Oleh :Sukarti, M.Pd

Guru Bahasa Indonesia di MTsN 2 Kota Kediri.

anak. Sebagai ilustrasi, perkembangan otak anak usia golden age ini seperti spons yang akan menyerap semua informasi yang ada di sekitarnya. Baik informasi yang baik maupun informasi yang kurang baik.

Apabila orangtua dalam suatu keluarga terbiasa melakukan hal-hal yang positif, InsyaAllah anak-anak mereka akan mela-kukan hal yang sama. Apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar secara tidak langsung akan tertanam kuat dalam jiwa mereka. Hal ini pasti akan berpengaruh ter-hadap perilaku mereka sehari-hari.

Semisal contoh kecil sebagaimana yang terdapat di awal tulisan ini, kebiasaan kecil tetapi sangat berpengaruh terhadap kebiasaan dan kehidupan anak selanjutnya. Bahkan sangat mungkin dalam kehidupannya kelak ketika sudah dewasa dan berkeluarga. Begitu

Pada kesempatan lain seorang pemuda terlihat marah-marah pada tukang parkir yang dia anggap tidak becus

memberikan aba-aba. Kata-kata kotor dan serapah meluncur deras dari mulutnya. Melihat kejadian itu, di dalam mobil terlihat sepasang suami istri tersenyum sambil saling melemparkan pandangan. Suami istri yang tak lain adalah orangtua dari si pemuda tersebut. Sama sekali tidak menganggap ada yang salah dari perlakuan putranya.

Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai tokoh pendidikan Indonesia, menetapkan Alam Keluarga merupakan ‘pusat pendidikan’ yang pertama dan terpenting dalam Trisentra Pendidikan di samping Alam Perguruan (sekolah) dan Alam Pergerakan Pemuda (pergaulan). Sistem Trisentra Pendidikan merupakan pusat pendidikan yang sangat penting dalam pendidikan karakter anak; keluarga-sekolah-pergaulan menjadi inti pedidikan karakter dan pengembangan pengetahuan.

EDUKASI

Page 37: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

37MPA 365 / Februari 2017

pula sebaliknya, ketika orangtua terbiasa membuang sampah sembarangan, anak-anak mereka akan melakukan hal yang sama. Mereka selamanya akan menganggap hal tersebut tidak salah karena orangtua mereka juga memberikan contoh yang salah.

Kebiasaan salah tersebut akan terus berulang apabila tidak pernah ada yang mengingatkan bahwa perilaku tersebut salah. Begitu juga apabila kata-kata kasar sudah terbiasa didengar, dia tidak akan merasa bersalah jika sumpah serapah juga keluar dari mulutnya.

Kemajuan teknologi berdampak sangat luas terhadap segala lini kehidupan manu-sia, terutama dalam perkembangan anak. Kemajuan teknologi juga membawa banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Hanya saja, saat ini yang berkembang bukan manusia yang menguasai teknologi, tetapi tekno logilah yang justru telah menguasai manusia. Manusia tidak lagi bisa menjadi manusia seutuhnya.

Dengan kemajuan teknologi, manusia tidak lagi menjadi makhluk sosial, tetapi telah menjelma menjadi makhluk individualis. Pada zaman sekarang tidak sedikit keluarga yang menyerahkan pendidikan anak-anak mereka pada televisi, gagdet dan handphone tanpa filter sedikitpun. Untuk itu perlu mengembalikan peran keluarga yang sebenarnya terhadap pendidikan dan perkembangan putra-putrinya.

Empat kata ajaib bisa digunakan untuk menjadi dasar pembentukan karakter anak. Tolong, terima kasih, permisi dan maaf merupakan empat kata yang sangat sederhana tetapi mampu membawa dampak yang sangat luar biasa.

Pertama, pembiasan untuk mengatakan tolong pada anak ketika ingin meminta bantuan orang lain harus ditanamkan sejak dini. Hal ini bisa membuat anak tidak berbuat semena-mena pada orang lain. Terutama orang yang dia anggap status sosialnya di bawahnya – misalnya pada asisten rumah tangga.

Kedua, mengucapkan terima kasih apabila tidak dibiasakan dari kecil, mereka juga merasa kikuk ketika harus mengucapkannya pada orang lain walaupun pada orang yang sudah menolongnya. Tidak semua orang dengan mudah mengucapkan kata tersebut meskipun sudah mendapatkan bantuan dari orang lain.

Ketiga, permisi. Di era sekarang ini sudah jarang kita temui sikap anak-anak yang tawadhu’. Mereka tanpa segan berdiri di dekat orangtua yang sedang duduk di dekatnya. Ataupun berjalan melenggang di depan orangtua yang sedang bercakap-cakap. Kata permisi perlu ditanamkan pada anak-anak agar mereka kelak dapat menjadi generasi penerus bangsa, Tak hanya hebat kemampuan kognitif dan psikomotornya, tetapi yang tidak kalah pentingnya juga memiliki aspek afektif yang hebat.

maaf. Di samping itu, anak juga harus diajarkan untuk mau memberikan maaf.

Dengan membiasakan mau memberikan maaf, secara tidak langsung orangtua sudah mengajarkan pada anak untuk tidak mempunyai rasa dendam. Pembiasaan harus dilakukan pada anak-anak ketika mereka dalam usia yang masih sangat belia. Oleh karena itu, penguatan pembentukan karakter anak tidak bisa lepas dari pembiasaan dan peran orangtua mereka sehari-hari.

Tantangan zaman yang luar biasa berat bagi anak-anak saat ini, membutuhkan peran orangtua dalam pembentukan karakter serta tumbuh kembang mereka. Menurut Elly Risman, Psi, Direktur dan Psikolog ‘Yayasan Kita dan Buah Hati’, obrolan sederhana yang dibangun orangtua, terutama ayah, akan membuat anak menjadi pribadi dewasa yang suka menghibur, punya harga diri yang tinggi, mampu mendapatkan nilai akademis di atas rata-rata dan membuat anak lebih pandai bergaul. Dengan pola pengasuhan yang benar, anak tidak perlu mencari validasi dari orang lain. Mereka membutuhkan 3P: penerimaan, penghargaan dan pujian.

Dengan memberikan “pondasi’ yang kuat berupa iman dan nilai-nilai kehidupan yang positif pada anak-anak kita, InsyaAllah mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang cerdas, tangguh dan berakhlakul kharimah.

Dengan pembentukan karakter dari “Alam Keluarga” yang kuat, diharapkan tidak ada lagi remaja yang tawuran, tidak ada lagi remaja yang terbelenggu narkoba. Dan dari “Alam Keluarga” yang kuat, akan lahir remaja-remaja yang peduli pada sesama, yang optimis dan penuh percaya diri dalam menyongsong masa depannya; masa depan bangsa.

Dengan kemajuan teknologi, manusia tidak lagi menjadi makhluk sosial, tetapi telah menjelma menjadi makhluk individualis. Pada zaman sekarang tidak sedikit keluarga yang menyerahkan pendidikan anak-anak mereka pada televisi, gagdet dan handphone tanpa filter sedikitpun. Untuk itu perlu mengembalikan peran keluarga yang sebenarnya terhadap pendidikan dan perkembangan putra-putrinya.

EDUKASI

Keempat, ucapan maaf. Mau meminta maaf adalah sifat ksatria. Dengan mau meminta maaf anak tidak hanya diajarkan berani mengakui kesalahannya, tetapi sekaligus diajarkan untuk berani meminta

Page 38: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

38 MPA 365 / Februari 2017

EDUKASI

Tentu tidak! Sebagaimana dikemukakan Muchlas Samani dan Hariyanto dalam buku ‘Konsep dan Model Pendidikan Karakter’ (2012:7), bahwa sejak Orde Lama pendidikan karakter sempat mewarnai kurikulum di Indonesia dengan nama pendidikan budi pekerti. Hal itu terintegrasi dalam berbagai bidang studi dengan landasan pengembangan kebudayaan dan lebih banyak ditekankan pada hubungan antar-manusia; antara peserta didik dengan pendidik, orangtua mereka dan masyarakat di sekitarnya.

Pertanyaan yang kemudian muncul, siapa yang paling berperan dalam memper-kuat serta menanamkan nilai-nilai pendidi-kan karakter pada generasi muda? Untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karak ter memang membutuhkan peran dan tanggung jawab semua stakeholders. Mulai dari

Sebuah Kajian Terhadap Dekadensi Karakter Anak BangsaTantangan bagi para pendidik sepertinya akan terus bertambah di tengah dinamika kehidupan masyarakat yang dilanda arus globalisasi. Disamping mempersiapkan generasi muda terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni di era global, fungsi pendidik lainnya adalah mencetak generasi muda yang berkarakter, mampu berpikir dewasa dan bijak dalam menjalankan aturan dan norma di kehidupan bermasyarakat.

Oleh :Ratna Wulandari, S.S, M.Pd

Guru Bahasa Inggris MAN Kota Blitar.

pemerintah, orangtua peserta didik, pemer-hati pendidikan, tokoh masyarakat maupun tokoh agama.

Namun tidak berlebihan jika peran pendidik perlu lebih diutamakan. Mengingat pendidik menjadi fasilitator utama dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakter melalui pendidikan formal di sekolah/madrasah yang notabene adalah tempat peserta didik menghabiskan waktu terbesar kedua setelah lingkungan rumah. Sehingga sosok pendidik sangat dibutuhkan dan begitu penting dalam mengejawantahkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut ke dalam tiga domain atau ranah pendidikan; yakni kognitif (pengetahuan), afektif (sikap, perilaku) dan psikomotor (keahlian atau ketrampilan) dari output belajar peserta didik.

Tak pelak seorang pendidik menjadi

Munculnya kasus gugatan terhadap pendidik oleh peserta didiknya sendiri, ataupun kasus-kasus penu-

runan nilai moral anak bangsa lainnyasebagai dampak penggunaan teknologi tanpa filter yang memadai, menunjukkan pada kita bahwa masih banyak yang harus dibenahi pada karakter generasi muda saat ini.

Begitu banyak hal yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka mensukseskan pendidikan karakter pada generasi muda. Kitapun mengenal istilah pendidikan karakter, silabus dan rpp berkarakter, dan jargon serupa lainnya. Bahkan alasan utama pencetusan Kurikulum 2013, adalah untuk meningkatkan pendidikan karakter anak bangsa.

Lantas, apakah kita harus mengklaim bahwa pada kurikulum-kurikulum sebe-lumnya tidak terdapat pendidikan karakter?

Page 39: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

39MPA 365 / Februari 2017

EDUKASI

tumpuan utama dalam upaya menanamkan pendidikan karakter, khususnya melalui ranah afektif dan psikomotor dalam suatu pembelajaran. Dan harus diakui, selama ini banyak kalangan yang menilai bahwa ranah afektif dan psikomotor seakan mati suri ketimbang ranah kognitif.

Betapa tidak, para orangtua dan pendidik akan lebih bangga ketika peserta didiknya mampu menghafal banyak catatan, materi, serta konsep-konsep pelajaran yang diajarkan dan sukses menyimpannya ke dalam ingatan atau melihat tingginya nilai rapor dan ujian mereka. Ini ketimbang melihat peserta didik berinovasi, mempraktekkan apa yang mereka peroleh di dalam kehidupan nyata. Walaupun mungkin hasil yang diperoleh bukan sepenuhnya diraih dengan kejujuran. Kebanyakan orangtua lebih menekankan anak-anak mereka pada “Anak saya ranking berapa?” daripada “Sudah tertibkah anak saya dalam melaksanakan shalat?’ ataupun “Sudah mampukah anak saya menghargai orang-orang di sekitarnya?”

Dengan mencermati fenomena yang terjadi, maka sudah saatnya materi serta konsep-konsep tersebut di atas harus benar-benar diimplementasikan dalam keseharian peserta didik. Baik dalam lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Sehingga semua ranah di dalam kurikulum yang sedang dijalankan dapat berjalan seimbang dan seiring.

Selanjutnya, bagaimana pendidik dapat melihat dan menilai sikap maupun keahlian peserta didik ketika mereka berada di lingkungan masyarakat? Hal ini agaknya sulit. Namun pada kondisi tersebut, pendidik harus mampu melihat dan menilai peserta didiknya di dalam keseharian dengan kompetensi sosial yang dimiliki, yakni bagaimana menjaga hubungan baik dengan lingkungan sosial, masyarakat, maupun orangtua peserta didik, serta kompetensi personal yang dimiliki; yakni bagaimana peserta didik menunjukkan kepribadian (personality) dan sikap (attitude) yang baik sesuai dengan norma yang berlaku.

Kenyataan memang tidak semudah menyebutkan namanya. Begitu banyak hal yang harus diimplementasikan dalam sebuah pendidikan karakter. Termasuk kebutuhan akan kearifan dan keluasan pengejawantahan dari para pendidik, keluarga peserta didik, serta anggota masyarakat lainnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Kearifan dalam menyikapi tingkah polah peserta didik kita dewasa ini, kontras dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang SISDIKNAS yang mengutamakan pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Tak cukup hanya dengan kasus-kasus

tawuran, bullying, pemerasan, perbuatan tidak senonoh yang dipertontonkan secara vulgar di sosial media. Merekapun sering menempatkan diri sebagai kritikus dadakan dengan ungkapan yang seringkali kurang pantas di berbagai tempat. Menanggapi permasalahan-permasalahan tersebut, orangtua tidak bisa menganggap bahwa pendidikan karakter hanya lah tanggung jawab pihak madrasah saja.

Munculnya arus penggunaan gadget ataupun game on-line yang berlebihan, merupakan wujud sikap permisif orangtua terhadap penggunaan teknologi canggih tanpa batas waktu. Kurang adanya filter yang tepat, juga memicu terjadinya dekadensi karakter anak bangsa. Seharusnya, jika pihak madrasah/sekolah telah membatasi penggunaan segala bentuk teknologi tersebut, pihak orangtua juga perlu memberikan batasan waktu dalam penggunaan perangkat generasi Z tersebut, serta lebih meluangkan waktu mereka untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak mereka secara proporsional.

Pada dasarnya, pendidikan karakter merupakan salah satu rangkaian usaha aktualisasi secara optimal terhadap potensi yang dimiliki oleh anak sejak lahir. Karena secara kodrati, manusia telah mempunyai potensi dasar sejak lahir yang harus ditumbuhkembangkan agar bermanfaat bagi kehidupannya di kemudian hari.

Orangtua merupakan lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua. Disinilah awal dari suatu proses pendidikan dimulai, karena sebagian besar kehidupan anak berada di dalam keluarga.

Menurut PP No. 74 tahun 2008 disebutkan, bahwa tugas utama seorang pendidik adalah mendidik, mengajar, mem-bim bing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Di dalam menjalankan tugasnya, seyo-gyanya pendidik diberikan kebebasan akademik untuk melakukan metode-metode yang ada. Kemudian pada pasal 39 ayat 1 disebutkan, bahwa pendidik memiliki kebebasan memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan, peraturan tingkat satuan pendidikan dan peraturan perundang-undangan dalam proses pembelajaran yang berada di bawah kewenangannya.

Dalam ayat 2 juga disebutkan, sanksi tersebut dapat berupa teguran dan/atau peringatan, baik lisan maupun tulisan, serta hukuman yang bersifat mendidik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru dan peraturan perundang-undangan.

Akan tetapi pendidik juga harus sadar bahwa hukuman fisik tidak selamanya dibenar-kan. Karena seringkali hanya menimbulkan dendam dan trauma berkepanjangan antara peserta didik dan pendidik itu sendiri. Pada dasarnya, pendidikan karakter dapat dimulai dari keteladanan, baru kemudian teguran.

Disinilah kerjasama antara pendidik dan orangtua peserta didik sangat diperlukan. Kita bisa mempelajari pendidikan di negara Denmark, Finlandia dan New Zealand yang memiliki tingkat korupsi nyaris nol. Mereka begitu yakin bahwa kejujuran merupakan awal dari semua kebaikan dan bukannya kepintaran. Mereka yakin semua anak terlahir pintar dan bisa dikembangkan nantinya.

Oleh karena itu, bila kita ingin memper-baiki karakter anak-anak bangsa yang kian hari semakin buruk, bobrok dan jauh dari nilai-nilai religius maupun nilai-nilai budaya bangsa. Maka peran orangtua, pendidik dan peran guru BK untuk menangani masalah personal peserta didik dan perilakunya melalui implementasi kurikulum secara tepat adalah mutlak.

Page 40: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

40 MPA 365 / Februari 2017

sikap jujur, berani, kerja keras, kebersihan dan jahatnya kecurangan. Tetapi nilai-nilai kebaikan itu diajarkan dan diujikan sebatas pengetahuan di atas kertas dan dihafal sebagai bahan yang wajib dipelajari, karena diduga akan keluar dalam kertas soal ujian.

Praktek-praktek tidak terpuji terus berlangsung dengan kasat mata di tengah masyarakat. Tidak terkecuali di dunia pendidikan. Pungutan liar di saat penerimaan peserta didik baru di sekolah-sekolah negeri bukanlah cerita khayalan. Di tengah meningkatnya kucuran dana pen didikan dari pemerintah, juga terjadi pening katan pungutan biaya pendidikan kepada peserta didik. Orangtua dibuat tidak berdaya. Sebab seringkali pungutan itu

Pendidikan Karakter SajaTidak Cukup!

Karakter yang baik lebih patut dipuji daripada bakat yang luar biasa. Hampir semua bakat adalah anugerah. Karakter yang baik, sebaliknya, tidak dianugerahkan kepada kita. Kita harus membangunnya sedikit demi sedikit – dengan pikiran,

plilihan, keberanian dan usaha keras) (Jhon Luther, dikutip dari Ratna Megawangi ‘Semua Berakar pada Karakter’)

Oleh :Agus Salim, M.PdI

GPAI SMP Negeri 1 Sukodono Lumajang

diatas namakan kesepakatan komite sekolah yang beranggotakan orangtua atau wali peserta didik.

Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian dan teknik-teknik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berperilaku jujur, kesatria, malu berbuat curang, malu berbuat malas, malu membiarkan lingkungan kotor dan seterusnya. Karakter tidak terbentuk secara instan, tetapi harus dilatih secara serius dan proposional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal.

Di sinilah bisa kita pahami, mengapa ada kesenjangan antara praktek pendidikan dengan karakter peserta didik. Bisa dikata-

Pemerintah Indonesia, melalui kemen-terian Pendidikan Nasional (era bapak M. Nuh) sudah mencanangkan

penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan dari SD – Perguruan Tinggi. Sesungguhnya munculnya gagasan program pendidikan karakter tersebut bisa dimaklumi. Sebab selama ini dirasakan, proses pendidikan belum berhasil mem-bangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal karena banyak lulusan sekolah atau sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tapi mental dan moralnya lemah.

Banyak pakar bidang moral dan agama yang sehari-hari mengajar tentang kebaikan, tetapi perilakunya tidak sejalan dengan ilmu yang diajarkannya. Sejak kecil anak-anak diajarkan menghafal tentang bagusnya

Page 41: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

41MPA 365 / Februari 2017

kan, dunia pendidikan di Indonesia kini sedang memasuki masa-masa yang pelik. Kecurangan anggaran pendidikan yang sangat besar disertai berbagai program terobosan sepertinya belum mampu memecahkan persoalan mendasar dalam dunia pendidikan, yakni bagaimana mencetak alumni pendidikan yang unggul, yang beriman, bertaqwa dan berkarakter, sebagaimana tujuan pendidikan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional.

Budayawan Mochtar Lubis pernah memberikan deskripsi karakter bangsa Indonesia yang sangat negatif. Dalam sebuah ceramahnya suatu ketika di Taman Ismael Marzuki, beliau mendeskripsikan ciri-ciri umum manusia Indonesia sebagai berikut: munafik, enggan bertanggung jawab, berjiwa feudal, masih percaya takhayul, lemah karakter, cenderung boros, suka jalan pintas, dan sebagainya. Tentu silahkan diantara kita ada yang tidak setuju dengan pendapat Moechtar Lubis di atas. Benarkah begitu buruk karakter manusia Indonesia?

Pendidikan karakter adalah perkara besar. Ini masalah bangsa yang sangat serius. Bukan urusan Kementerian Pendidikan semata, Presiden, menteri, anggota DPR dan para pejabat lainnya. Pada skala mikro, pendidikan karakter ini harus dimulai dari sekolah, pesantren, rumah tangga, juga kantor kementerian pendidikan dan kementerian agama.dari atas sampai ke bawah, dan sebaliknya. Sebab guru, murid dan juga rakyat sudah terlalu sering melihat berbagai paradoks. Banyak pejabat dan tokoh agama berbicara tentang taqwa. Tapi faktanya apa yang dibicarakan dicederai dengan aksi-aksi mereka sendiri.

Pemimpin Cina, Deng Xiaoping pada tahun 1985 sudah mencanangkan pendidikan karakter. Kata beliau: “Troughout the reform of the education, it is imperative to bear in mind the reform id for the fundamental purpose of turning every citizen into a man or woman of character and cultivating more constructive members of society”.

Jika bangsa Cina maju sebagai hasil pendidikan karakter, lalu apa bedanya orang komunis yang berkarakter dengan orang Muslim yang berkarakter? Orang kamunis atau atheis, bisa saja menjadi pribadi yang jujur, pekerja keras, berani, bertanggung jawab, mencintai kebersihan dan sebagainya.

Kabarnya di Jepang jika ketinggalan barang di taxi, hampir pasti akan bisa kembali. Di Cina, masyarakat ditanamkan disiplin yang sangat tinggi dalam soal sampah. Di jalan-jalan sangat sulit ditemukan sampah berceceran. Bahkan sampah selembar daunpun bisa mereka manfaatkan untuk bahan bakar. Artinya, karakter yang bagus bisa dibentuk pada setiap manusia, tanpa memandang agamanya apa.

Lalu, dimana perbedaan antara Muslim dan non Muslim yang berkarakter? Beda

antara Muslim dengan non Muslim meskipun sama-sama berkarakter adalah pada konsep adab. Yang diperlukan oleh kaum Muslim Indonesia bukan hanya menjadi seorang yang berkarakter, tetapi juga harus menjadi seorang yang berkarakter dan beradab. Jadi,

berkarakter saja tidaklah cukup!Terminologi adab merupakan salah

satu istilah dasar dalam Islam. Para ulama’ telah banyak membahas makna adab dalam pandangan Islam. Istilah adab bisa ditemukan dalam sejumlah Hadits Nabi. Misalnya Anas r.a. meriwayatkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda: “akrimuu awladaku wa ahsinuu adabahum” (muliakan anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka).

Pendiri Nahdhatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari juga dalam kitabnya Adabul Alim wa al- Muta’allim mengutip pendapat Iman Syafi’i yang menjelaskan begitu pentingnya kedudukan adab dalam Islam. Sampai beliau mengungkapkan, mengejar adab laksana ibu yang mengejar anak satu-satunya yang hilang.

Karena itulah, sudah sepatutnya dunia pendidikan kita menekankan proses ta’dib. Sebuah proses pendidikan yang mengarahkan para peserta didik untuk menjadi orang-orang yang beradab. Sebab jika adab hilang pada diri seseorang, maka akan mengakibatkan kezaliman, kebodohan dan menuruti hawa nafsu yang merusak. Karena itu, adab mesti ditanamkan pada seluruh manusia dalam berbagai lapisan, pada murid, guru, pemimpin rumah tangga, pemimpin bsinis, pemimpin masyarakat dan lainnya.

Dengan adab inilah, seorang Muslim dapat menempatkan karakter pada tempatnya. Kapan dia harus jujur, kapan dia boleh berbohong. Dalam pandangan Islam, jika semua itu dilakukan untuk tujuan-tujuan pragmatis duniawi, maka tindakan itu termasuk kategori “tidak beradab” alias biadab.

Jadi, setiap Muslim harus berusaha menjalani pendidikan karakter, sekaligus menjadikan dirinya sebagai manusia beradab. Oleh karena itu, seharusnya program mencetak manusia berkarakter dan beradab ini masuk dalam program resmi pendidikan nasional, sesuai dengan sila kedua Pancasila; Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian dan teknik-teknik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berperilaku jujur, kesatria, malu berbuat curang, malu berbuat malas, malu membiarkan lingkungan kotor dan seterusnya. Karakter tidak terbentuk secara instan, tetapi harus dilatih secara serius dan proposional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal.

Page 42: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

42 MPA 365 / Februari 2017

MTsN Kepanjen Kidul Kota Blitar

Mengkhatamkan al-Qur’anSetiap Hari

Suasana madrasah yang telah menda-patkan adiwiyata sejak tahun 2013 ini, memang kebilang nyaman dan aman.

Itulah yang membuat para siswa betah untuk menghabiskan waktunya di madrasah. Bayangkan, pohon-pohon rindang dan bunga-bunga yang tertata rapi menambah asri pemandangan.

Apalagi sejak tahun ini, ikon adiwiyata berupa pohon jambu biji sudah mulai terlihat buahnya. Jambu biji ini dipilih sebagai ikon karena mempunyai beberapa manfaat. Salah satunya, berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan haemoglobin darah meningkat. Jika dikonsumsi, akan mampu menangkal deman berdarah.

Puluhan pohon jambu biji dari perwakilan tiap-tiap kelas telah ditanam di sawah, yang nantinya dimanfaatkan buahnya sebagai minuman sehat dan menyegarkan berupa jus buah. “Karakter hidup sehat seperti budaya bersih dan pengelolaan sampah, tak lepas juga dari karakter yang ada pada adiwiyata,” ujar Drs. H. Ahmad Mukromin.

Ketertarikan masyarakat untuk menye-kolahkan anaknya ke sini, tutur Kepala MTsN Kepanjen Kidul ini, tak lepas dari peraihan yang dicapai pihak madrasah. Di antaranya, adalah kedisiplinan yang diterapkan. Kedisiplinan tersebut tak

hanya bagi siswa semata, namun juga bagi seluruh pendidik dan tenaga kepen-didikan. Seperti kedisiplinan ketika mem-baca al-Qur’an selama 15 menit sebe lum melangsungkan kegiatan belajar menga-jar. Juga penerapan teguran hingga skor-sing bagi yang melanggar peraturan. “Untuk kedisiplinan ini, sangat sulit jika

tidak dijalankan dengan benar,” katanya menekankan.

Selain itu, rasa kepedulian guru terhadap siswa juga diperlihatkan saat siswa datang pagi ke madrasah. Guru-guru sudah siap dengan sambutan yang hangat, memberi senyuman sekaligus bersalaman dengan para siswa saat mereka diantar orangtuanya. Dengan demikian, wali murid merasa nyaman karena anak-anak mereka betul-betul diperhatikan di madrasah. Di sisi lain, masyarakat umum yang lalulalang juga bisa melihat dan memberikan apresiasi yang positif.

Program peningkatan performance pendidik dan tenaga kependidikan madrasah juga tak kalah menariknya. Pengembangan bidang tersebut dirasa penting, karena banyak Kepala Madrasah yang tidak menyadari bahwa jika guru mempunyai performance yang bagus tentu akan memberikan kesan yang bagus pula kepada masyarakat.

Maka tak heran ketika ada karnaval, pawai pembangunan atau HAB Kemenag atau lainnya yang diadakan di Kota Blitar, madrasah tsanawiyah yang biasa dikenal dengan MTsN Ke-Ki ini tak tanggung-tanggung dalam mengikutinya. “Penampilan mereka tidak setengah-setengah. All out. Karena begitu maksimal, tentu akan meningkatkan brand kita,” paparnya.

Drs. H. Ahmad Mukromin

Kepala MTsN Kepanjen Kidul

“Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah”. Jargon tersebut kiranya tercermin pada MTsN Kepanjen Kidul Kota Blitar. Betapa tidak, hanya dalam kurun waktu 4 tahun saja, peningkatan jumlah siswanya hampir dua kali lipat. Tentu saja, bukannya tanpa

alasan masyarakat menitipkan putra-putri di madrasah kebanggaan masyarakat yang terkenal dengan ‘kampung coklat’nya ini.

SERAMBI MADRASAH

Page 43: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

43MPA 365 / Februari 2017

Program-program siswa, juga tak sepenuhnya dilakukan di intern madrasah saja. Sebab ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di luar madrasah. Ini dimak-sudkan untuk mengenalkan madrasah kepada masyarakat. Seperti kegiatan rutin pentas seni di gedung Graha Patria milik Pemkot Blitar. Program tersebut bertujuan agar masyarakat tahu, bahwa di madrasah juga mengembangkan kesenian.

Sementara untuk program di dalam madrasah dikembangkan dengan bimbingan belajarnya, pendalaman materi, juga beragam ekstrakulikuler. Beberapa ekstranya seringkali mendapatkan juara, terutama PMR dan Pramuka yang tiga tahun berturut-turut menyabet Juara Umum se-Karesidenan Kediri. Tak ketinggalan pula pada ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo 2016, siswa madrasah ini mendapatkan medali. “Ternyata yang ke luar itu juga kelihatannya lebih menarik,” ungkap alumnus IAIN Malang ini.

Yang tak kalah membanggakan, dari ekstra KIR juga telah menorehkan prestasinya di tingkat nasional. Pada tahun 2016 ini, siswa yang bernama Shinta Nuriyah berhasil meraih juara 4 Lomba Menulis Cerpen dalam rangka Hari Informasi Geospasial Tingkat Nasional kategori SMP/Sederajat.

Tak berhenti di situ, karya-karya Shinta kemudian bergabung dengan penulis-penulis yang lain dalam 4 buku yang sudah dicetak dan beredar luas di tokok-toko buku. Keempat buku tersebut berjudul

Hafidzah Cilik, Semulia Hati Bunda, Semua Karena Sayang, Bisakah Aku Sepertimu, yang tergabung dalam PECI (Penulis Cilik Indonesia). “Ini adalah kumpulan tulisan dari beberapa penulis cilik, dan Shinta masuk salah satunya,” kata pria murah senyum ini mengungkapkan.

Meskipun begitu, bagi Kepala Madrasah yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Ngunut Tulungagung ini, tak lupa memprogramkan kegiatan yang bernuansakan religi. Setiap harinya, guru dan karyawan dilibatkan dalam program One Day One Juz (ODOJ). Program yang diluncurkan seusai shalat Ashar ini menargetkan al-Qur’an dapat dikhatamkan bersama-sama dalam satu hari. Meskipun pada mulanya sangat berat untuk dilaksanakan, namun lambat laun setelah satu tahun dilalui, kini sudah menjadi kebiasaan. Jika awalnya membawa al-Qur’an ke mana-mana malu, kini sudah terbiasa.

Di lain sisi, setiap pekannya seribuan siswa beserta guru bersama-sama melan-tunkan surat Yasin, Dengan demikian, jika dihitung dalam satu bulannya, tak kurang dari 30 kali khatam al-Qur’an dan 4.000 surat Yasin terlantunkan di madrasah ini. “Saya beranggapan bahwa di saat kita berpijak kepada Allah, untuk yang lain pasti mengikuti,” tandasnya. “Kita ingin masuk surga bersama-sama. Kita harus punya komunitas untuk nantinya masuk surga bersama-sama,” tukasnya menambahkan.

Sebagai langkah tindak lanjutnya, untuk para siswa juga terdapat program tahfidz. Mereka ditargetkan untuk menghafalkan al-Qur’an, meskipun dimulai dari surat-surat pendek. Pada pembelajaran formalnya, sepekan sekali pada pukul 10 hingga 11, semua siswa ikut menghafalkan surat-surat pendek. Program ini setidaknya mulai terlihat hasilnya dengan terpilihnya dua perwakilan siswa yang bersiap mengikuti lomba tahfidz 5 juz pada ajang Aksioma (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah) Tingkat Provinsi tahun ini di Kediri.

Prestasi yang diperoleh siswa ataupun inovasi yang dikembangkan oleh guru, tak lepas dari kepercayaan yang diberikan oleh Pak Mukromin – sapaan akrab Drs. H. Ahmad Mukromin. Para guru kini termotivasi dan berlomba-lomba untuk mengeksplore potensinya, sehingga madrasah yang dulunya sepi kegiatan dan dinomorduakan oleh masyarakat, kini menjadi ramai dan meningkat kepercayaan masyarakat.

Meski pekerjaan rumah madrasah berupa penyediaan sarana prasarana yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring melonjaknya antusiasme masyarakat kepada madrasah yang beralamatkan di Jl. Ciliwung No. 140 Kota Blitar ini, kini pelebaran dan pembangunan ruang kelas baru juga masih terus dikerjakan. “Kami ingin madrasah Kepanjen Kidul ini menjadi pilihan utama masyarakat,” kata pria yang menjabat Kepala Madrasah sejak tahun 2012 ini meyakinkan.

•Muhammad Hisyam dan Moza

Shinta Nuriyah bersama Kepala Madrasah, Waka Humasy MTsN diterima Kakankemenag Kota Blitar.

Tim Pramuka MTsN Kepanjen Kidul sedang berpose seusai menyabet berbagai piala.

Mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai Madrasah Adiwiyata tingkat provinsi.

Berjaya pada ajang Aksioma tingkat Kota Blitar mengantarkan 12 siswanya ke jenjang Provinsi.

Page 44: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

44 MPA 365 / Februari 2017

Oleh : Hafi dz, M.Pd.IGPAI SD Plus Qurrota A’yun dan SDN Kauman 1 Kota Malang (asal Sumenep)

Hadhirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah!Mari kita bersyukur atas semua karunia yang telah dilimpahkan Allah SWT, sehingga pada siang ini

kita bisa berkumpul dengan tujuan yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT. Dalam kesempatan ini saya berwasiat, wasiat ini terutama saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Allah SWT berfi rman dalam surat Ali Imran 102 :

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “

Hadirin Sidang Jum’ah RahimakumullahDalam kehidupan manusia, tidak lepas dari rahmat Allah SWT, mulai bangun dari tidur masih dapat

menghirup udara segar yang telah disiapkan oleh Allah SWT. Pertanyaannya apakah kita menyadari bahwa udara itu sangat membantu kesegaran tubuh kita? Itulah bentuk rahmat atau kasih sayang Allah kepada hambaNya, dan masih banyak lagi rahmat Allah yang kita rasakan dalam hidup ini.

Upaya Meraih Rahmat Allah SWT

Page 45: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

45MPA 365 / Februari 2017

Lalu bagaimana seorang manusia agar selalu dinaungi oleh rahmat Allah SWT? Mari kita perhatikan fi rman Allah SWT dalam surat at-Taubah [9]: 71:

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Dalam ayat tadi dijelaskan bahwa ada segolongan manusia yang akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, yakni sebagai berikut:

1. Sesama mu’min saling menjadi pembelaPotongan ayat ini menjelaskan bahwa mukmin yang satu

hendaklah menjadi pembela bagi mukmin lainnya. Artinya seorang mu’min tidak boleh membiarkan saudaranya dalam kesusahan, menghujatnya karena tidak suka, membuka aibnya. Rasulullah SAW memberikan motivasi agar menjaga dan tidak membuka aib saudaranya, beliau bersabda;

Artinya: “Tidaklah seorang hamba menutupi aib seorang hamba di dunia, kecuali Allah akan menutupi aibnya pada hari qiyamat” (HR. Muslim)

Dari hadits ini jelaslah bahwa apabila kita ingin mendapatkan pertolongan Allah SWT maka harus menolong hamba Allah yang lain. Bukan sebaliknya, dengan membeberkan kejelekan aib sesama mukmin.

2. Selalu menyeru pada kebaikanMenyeru, mengajak, dan memberi contoh berbuat kebaikan

merupakan sarana untuk mendapatkan rahmat Allah SWT. Di samping itu mengajak pada kebaikan akan mendatangkan kebaikan bagi kita dunia akhirat.

Perlu diketahui bahwa setiap tindakan pasti menghadapi tantangan termasuk mengajak pada kebaikan. Maka berda’wah harus siap dengan segala resikonya, karena tidak semua yang baik akan diterima dengan baik, sehingga tidak jarang akan mendapat tantangan dan rintangan.

3. Berupaya selalu mencegah proses kemungkaranBegitu banyak proses kejahatan yang terjadi disekitar kita, dan

semua menjurus pada tindak kemungkaran (bahasa qur’an) dan hal ini lebih sulit dari pada sekedar mengajak pada kebaikan. Bagaimana sikap kita? Menegur, melarang, atau membiarkannya? Jawabannya ada pada diri dan keimanan kita, jika kita membiarkan tentu rahmat Allah akan menjauh dari kehidupan kita, sebaliknya jika kita berusaha untuk melakukan beberapa pilihan di atas, maka rahmat Allah selalu menaungi kehidupan kita, karena rahmat Allah jauh lebih baik dan lebih besar dari pada tantangan yang kita hadapi.

4. Khusyu’ dalam shalatMendirikan shalat berbeda dengan melaksanakan, makna

melaksanakan hanya sekedar gugur kewajiban. Sedangkan mendirikan shalat seseorang berada pada dua kondisi yaitu: menjaga waktu-waktu shalat dan kondisi hati pada saat shalat.

Menjaga waktu shalat dengan berusaha shalat diawal waktu tidak menunda-nundanya. Dalam al-Qur’an surat an-Nisa [4]:103, Allah SWT berfi rman:

kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman“

5. Menyampaikan hak orang lainBerikutnya adalah menyampaikan hak orang lain dari harta kita

yaitu “Zakat”, bagi seorang mukmin ada ketentuan untuk membayar zakat. Tentu saja ada syarat dan rukunnya. Dengan membayar zakat, maka harta yang kita miliki bersih dari hak orang lain dan menjadi barakah bagi pemiliknya. Rasulullah SAW memotivasi umatnya dalam hal zakat/shadaqah “tidak akan berkurang harta yang dishadaqahkan”(HR. Muslim)

6. Memelihara ketaatan kepada Allah dan RasulNyaMemelihara ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya juga

menjadikan seorang hamba mendapat rahmat dari Allah SWT, sama seperti lima macam hal sebelumnya.

Hadirin Sidang Jum’ah RahimakumullahDi penghujung surat at-Taubah [9]: 71 tersebut, Allah SWT

berfi rman:

Artinya: “ ... mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“

Page 46: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

46 MPA 365 / Februari 2017

Klinik.Penyakit antrax disebabkan oleh kuman

Bacillus anthracis; penyakit ini semula menyerang hewan ternak maupun buruan liar, terutama kuda, sapi, domba, kambing. Kuman antraks ini masuk tubuh manusia dengan terpindahkan kuman lewat luka ataupun lecet ketika kontak langsung dengan hewan yang sakit. Kuman dapat juga masuk ke tubuh manusia oleh spora terbawa oleh bulunya, yang “melekat” di kulitnya, ataupun karena memakan dagingnya yang tercema; limbah cucian pemrosesan sembelihan juga dapat menularkan kuman. Di kawasan yang telah tercemar, kuman dapat masuk ke tubuh orang karena kuman ataupun sporanya terbawa oleh debu yang terbawa angin terhirup bersama udara pernafasan; ini dapat juga menimbulkan wabah. Di Amerika Serikat sejumlah orang jatuh sakit antraks ketika membuat genderang tradisional yang menggunakan kulit hewan yang tercemari spora antraks.

Kuman antraks menghasilkan tiga macam racun (toksin) dalam menimbulkan berbagai gejala penyakit antraks secara bersama-sama. Bentuk penyakit yang muncul tergantung pada bagaimana masuknya kuman ke dalam tubuh; ada yang hanya berupa kulit menebal dan merah, tetapi ada yang cepat menuju pingsan dan kematian. Ada kuman yang masuk tubuh dan menyerang jaringan tubuh yang dekat kulit (cutaneous), sakit perut (gastrointestinal), ataupun paru (pulmonal); dari itu gejala penyakit ini menjadi banyak berbeda pada satu dan lain penderita. Walaupun penyakit dalam muncul dalam hitungan jam, biasanya penderita akan menunjukkan gejala penyakitnya dalam waktu sepekan setelah masuknya kuman ke dalam tubuh; untuk pengidap antraks paru gejala itu kadang-kadang baru muncul setelah beberpa pekan.

Kulit.Jaringan di bawah kulit yang dimasuki

oleh kuman antraks itu akan bereaksi dengan segera menebal dan gatal, mirip kulit yang digigit serangga. Kadang-kadang ada juga yang serangannya muncul sebagai luka tanpa nyeri yang mulanya diawali dengan

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Berita munculnya serangan antrax di Kulonprogo, Yogya, merupakan kasus yang perlu kewspadaan bersama. Padahal Anthrax yang selama ini ditangkal dengan pengawasan ketat masuknya ternak dari negara yang di sana

banyak ternaknya yang terserang penyakit antrax. Antraks merupakan penyakit yang mematikan!

Anthrax yang Mulai Mengancam

munculnya lepuh dengan bintik hitam yang khas di tengahnya. Kebanyakan gejala itu muncul di bagian tubuh yang “terbuka”, misalnya wajah, leher, lengan, tangan. Ini semua akan segera diikuti pembesaran kelenjar getah bening di dekatnya.

Narkoba suntik.Pada pengguna Narkoba suntik, infeksi

antraks dapat terjadi misalnya karena tidak menjaga kebersihan sehingga kuman masuk lewat luka suntikan dengan jarum yang tidak steril. Pada mereka ini kulit tempat suntikan memerah dan menebal sangat, walaupun tak tampak adanya bintik hitam khas di tengahnya. Biasanya gejala cepat merebak dengan diikuti syok, kerusakan banyak organ tubuh, radang otak, dan berakhir dengan kematian. Kasus seperti ini sering kali juga karena Narkoba suntik yang digunakan itu berasal dari negara yang di sana banyak ternak atau orang pengidap antraks.

Pencernaan.Kuman dapat masuk ke dalam usus

setelah seseorang makan daging yang ter-cemar. Penderita akan menunjukkan gejala

terinfeksi yang berupa mual, muntah, nyeri perut, sakit kepala, nafsu makan hilang, demam; jika parah keadaan ini akan disusul oleh berak-berak berdarah di kulitnya. Selain itu akan muncul juga sakit tenggorokan, dengan kesulitan menelan, disertai dengan pembesaran leher mirip serangan sakit difteri.

Pernafasan.Jika orang menghirup udara yang

tercemar oleh antraks, nasibnya biasanya buruk; banyak yang tak tertolong jiwanya meskipun sudah diupayakan pengobatan yang memadai. Penderitanya pada awalnya biasanya menunjukkan gejala seperti flu (tenggorokan sakit, sedikit demam, rasa lemah, nyeri otot) selama beberapa hari ataupun beberapa jam saja dari saat masuknya kuman. Kemudian muncullah rasa tak enak di dada, dan disusul oleh nafas pendek, mual, nyeri menelan, dan batuk darah. Selanjutnya jika kian parah penderita akan mengalami demam tinggi dan sulit bernafas. Keadaan ini tidak jarang disertai dengan pingsan (shock), bahkan dari paru ini kuman dapat tersebar lewat aliran darah sampai ke otak dan menimbulkan meningo-encephalitis

Page 47: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

47MPA 365 / Februari 2017

(radang otak, sumsum belakang, dan selaput otak) yang mematikan. Bila antraks sudah sampai ke meninges (selaput bungkus otak) itu ataupun berada di dalam cairan perendam otak dan sumsum belakang karena akan menimbulkan perdarahan di selaput itu; ini sulit teratasi, biasanya akan berakhir dengan kematian.

Ancaman kuman.Kuman antraks pada dasarnya memang

“hidup” di tanah; jika lingkungan hidupnya terganggu maka untuk “menyelamatkan” diri dan keturunannya, kuman ini mengubah dirinya menjadi bentuk spora. Dalam bentuk spora ini kuman dapat “bertahan hidup” sampai bertahun-tahun (ada yang melaporkan sampai 40 tahun!) jika belum memperoleh tempat hidup yang cocok untuknya misalnya hewan peliharaan ataupun hewan buruan. Dalam bentuk spora ini kuman antraks menjadi tahan cuaca, tidak mati oleh kekeringan ataupun panasnya sinar matahari. Spora ini dapat berada banyak tersebar luas di tanah, sehingga mudah pula menimbulkan penyakit.

Walaupun pengidap antraks gejalanya banyak mirip dengan flu, tidak berarti orang yang mengalami gejala seperti itu harus buru-buru ke dokter, meskipun terlambat ke dokter berarti makin kecil peluang sembuh bagi pengidap antraks. Namun jika orang berada di daerah yang antraks banyak menyerang, maka gejala seperti itu memang tidak boleh diabaikan; apalagi jika jelas baru saja menangani kasus penyakit antraks. Yang harus waspada adalah mereka yang bekerja di rumah potong hewan, sehabis menyembelih ternak yang sakit aneh, sehabis mengubur bangkai kambing atau sapi yang mati mencurigakan, lebih-lebih jika bangkai itu terbukti memang terkena antraks.

Diagnosa.Untuk memastikan ada atau tidaknya

antraks pada penderita yang menunjukkan gejala yang mencurigakan terjangkit antraks dapat dilakukan berbagai macam pemeriksaan laboratorium, yaitu untuk menemukan kuman antraks. Bahan pemeriksaan dapat dari getah atau nanah di jaringan kulit yang sakit, biopsi (operasi kecil untuk mengambil contoh kulit), contoh darah, pemeriksaan tinja, “suntik sumsum” (lumbar puction, mengambil cairan perendam otak). Foto ronsen ataupun CT Scan (Computerized Tomography Scan) biasanya diperlukan pada penderita antraks paru.

Pengobatan.Untuk mengatasi akibat buruk dari

racun (toxin) dari kuman antraks, sejak 2001 Amerika Serikat telah mengupayakan adanya antitoxin (obat penawar) untuknya, namun sampai sekarang belum berhasil. Pada

pengguna narkoba suntik, jika infeksi belum meluas maka jaringan tubuh yang terinfeksi antraks itu dapat dioperasi (excission) untuk membuang sumber penyebararan; tindakan ini mempercepat penyembuhan.

Tergantung pada parah atau tidaknya penyakit, serta cepat ataukah tidaknya merebaknya penyakit dan bagian tubuh yang terserang serta umur penderita, maka macam antibiotika yang digunakan dapat berbeda; biasanya berupa kombinasi beberpa macam antibiotika. Biasanya makin segera diobati keberhasilan pengobatan makin tinggi. Antibitotika yang dianggap manjur untuk mengatasi antraks adalah cyprofloxacine, doxycycline, ataupun levofloxacine.

Pencegahan.Jika orang curiga apakah kasus yang

ditanganinya itu mengidap antraks, perlin-dungan diri dapat minum obat cyprofloxacine ataupun doxycycline setiap hari selama dua bulan penuh.

Untuk mereka yang suka melancong atau tinggal di daerah yang banyak ternaknya terserang antraks, padahal di situ ternak tidak rutin mendapat vaksinasi, hendaknya selalu menjaga diri agar tidak bersinggungan dengan kulit ternak. Jangan makan olahan dagingnya yang kurang matang. Kulit import, maupun produk bulu atau rambutnya (misalnya kain wol) harus disikapi dengan benar; spora antraks mungkin ada di situ dan dapat menimbulkan infeksi, padahal spora dapat bertahan hidup selama beberapa tahun di barang-barang itu.

Tangani hewan mati dengan benar, terutama yang tidak jelas penyebab kema-tiannya, termasuk cara penguburannya; spora kuman ini dilaporkan dapat bertahan hidup sampai 40 tahun!

Upaya untuk pencegahan penyakit ini sudah dilakukan dengan imunisasi (vaksinasi), namun imunisasi antraks ini belum dapat dijadikan andalan umum, karena adanya efek samping yang mungkin ditimbulkannya; vaksin ini hanya digunakan untuk tentara, para peneliti yang memang banyak terkait dengan kuman antraks, serta untuk mereka yang pekerjaannya rawan terjangkiti kuman ini. Vaksin itu akhirnya masih hanya banyak digunakan untuk ternak.

Penutup.Berita tentang adanya korban penyakit

antraks di Kulonprogo itu harus disikapi dengan benar, terutama oleh para petugas yang harus menyelamatkan masyarakat. Petugas harus tegas bersikap agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang mematikan ini; penyakit ini bukan hanya mengancam ternak tetapi juga manusia yang terkait dengannya (peternak, pengolah makanan dagingnya, pemakannya; ekonomi).

Semoga uraian di atas bermanfaat.

Walaupun pengidap antraks gejalanya banyak mirip dengan flu, tidak berarti orang yang mengalami gejala seperti itu harus buru-buru ke dokter, meskipun terlambat ke dokter berarti makin kecil peluang sembuh bagi pengidap antraks. Namun jika orang berada di daerah yang antraks banyak menyerang, maka gejala seperti itu memang tidak boleh diabaikan; apalagi jika jelas baru saja menangani kasus penyakit antraks.

Page 48: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

48 MPA 365 / Februari 2017

Islam and Iman have certain specific characteristic, therefore, someone who admits to believe in that he or she is believer must be justified the believer in God because Allah has ever confirmed in Al-Baqarah : 8 :”Of the people there are some who say,”We believe in God and the last day”. But they don’t really believe.”

Actually definition of Moslem is someone who submits and bows the body and his soul to Allah, all of deeds are appropriated to His command, his tongue never says bad for instance, to call down, to lie, to perjure, to like to reveal a secret od another person, his arms never make matters that are forbidden like talking something that isn’t his own self, striking another person without reason or wrong and etc. On the contrary, his tongue is always used to call and remember Allah and to invite to make kindness. His arms are used for looking for rightful job and help another person.

True Moslem will not ever dare to change law that is written in His book (al Quran) and criticize Islam tenet which is most likely confirmed in As-Shaf : 7 ; “Who doth greater wrong than one who invents falsehood against God, even as he is being invited to Islam? And God guides not those who do wrong.”

While, true believers who are explained in al Quran and hadits are when being called the Allah’s name their heart shakes and their body feels peaceful and increases the conviction. When praying their humble before God and the debasement increase. When having wealthy they always use it for helping mosque development, school. Moslem boarding school and the others related to public interest.

True believers are who believe truth of al Quran’s contents, leave ugly matters and sin, and fulfil the promise, keep over the part of body from prohibited deed, carry out praying 5 times on the condition and harmonious. Those are appropriated to Allah’s decree in Al Mukminun 1-3 : “The believers must (eventually) win through. Those who humble themselves in their prayers. Who avoid vain talk.”

True believers is someone whom the collection friend are also believers, dislike to commune with people who competes against Islam such as those which are explained in Al Hujurat 10 : “The believers are but a single brotherhood: so make peace and reconciliation between your two (contending) brothers and fear God that you may receive Mercy.”

THICK AND THE THIN SOMEBODY BELIEF

A. READING (WACANA)

B. VOCABULARY (KOSAKATA)Certain = tertentuAdmits = mengakuJustified = dibenarkanSubmits = pasrahBows = tundukPerjure = bohong, bersumpah palsuStriking = memukulDare = beraniTenet = ajaran, prinsipThe conviction = pendirian, keyakinan, penghukumanThe debasement = penurunan harga/nilaiWealthy = kaya, kaum hartawanDecree = sabdaEventually = akhirnya

Humble = sederhana, rendah hatiHoly = suciMouming = takziyahUccustome = biasakanlahDecreed = disabdakanSwing = buaianTomb = liang lahatHereafter = akhiratGlorify = muliakanlahGather = mengumpulkanWealthy = kekayaanInheritance = warisanBy force = dengan paksa; rebutanGamble = judiThe utterance = ungkapan

C. DIALOGUEAPPOINTMENT

Zahro : Good morning, Sir. Can I help you?Hamman : Good morning, my name is Hamman and I represent Pratama Inc.Z : Well, who do you want to see?H : I have an appointment with Mr. FredyZ : A moment, please. Let me seeH : Thank youZ : Oh. Mr Fredy is waiting for you. Will it be convenient for you to see me tomorrow?H : What for?Z : There’s something important to discuss.H : Tell me your problem now?Z : No, I have no time enough

H : Oh, sorry. I’ll be very busy tomorrow. What about next Monday?Z : Okay. What time will you to come to my office?H : At nine thirtyZ : Don’t be late. Come on time. Please.H : Don’t worry.Z : See you again.

D. NEW WORDSAppointment = Janji bertemuRepresent = mewakiliConvenient = cocok, setujuEnough = cukupDon’t worry = jangan khawatirSee you again = sampai jumpa lagi

Pengasuh :Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

Page 49: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

49MPA 365 / Februari 2017

Pengasuh :Ustd. Faiz Abdur Rozak

Kosakata/Terjemah :

Paling Dini

Diperbaharui

Tulisan Qur'an secara umum

Sebagaimana kita saksikan kiniKelompok-kelompok

Bagian per bagian

Perlimaan

PerpulakanDibedakan

Seni mewarnaidengan warna emasOrnament (hiasan tepi) ilustrasi

Islamic Patterns(Ornament Islamy)Bagian yang Nyata

Mushaf Ibn Muqlah dianggap sebagai Mushaf yang paling awal (dini)...

yang ditulis dengan khat...

Jenis seni khat / kaligrafi Naskhi

KaligraferKaligrafi asal Iraq

yang termashurdi dunia Islam seluruhnyaKeseluruhan (seluruhnya)

Dianggap/sebagai

Page 50: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

50 MPA 365 / Februari 2017

Kakankemenag Kab. Gresik H. Abd. Wahib mengangkat bendera sebagai tandadimulainya kegiatan fun bike yang pesertanya tidak hanya dari Kabupaten Gresik.

Dalam acara upacara menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag RI ke-71,sebanyak 20 siswa madrasah yang kurang mampu mendapatkan bantuan sepeda angin.

Para ASN Kankemenag Kota Surabaya dengan sukarela menyisihkan rezekinya untuk ikut serta meringankan saudara-saudara yang terkena bencana di Aceh dan NTB.

GRESIK – Kemenag Kab. Gresik adakan fun bike dalam rangka memperingati HAB (Hari Amal Bhakti) Kemenag ke-71, (8/1). Kegiatan

yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini secara resmi dilepas oleh Kepala Kemenag Gresik H. Abd. Wahib. Ratusan peserta ikut gowes yang datang tidak hanya dari Gresik, tetapi juga Lamongan, Surabaya, Bojonegoro, Malangmaupun Tuban. Tempat start dan finish dipusatkan di depan Kankemenag Kab. Gresik.

Kakankemenag Kab. Gresik dalam sambutannya berterima kasih atas kehadiran peserta serta berpesan agar dalam mengikuti fun bike ini berhati-hati di jalan, patuhi rambu lalu lintas. “Selamat jalan dan semoga kembali dengan selamat,” harapnya.

Pada kegiatan fun biketahun ini, panitia penyelenggara menyediakan banyak sekali hadiah dengan hadiah utama berupa sepeda motor sebanyak 2 buah.

Selain Fun Bike kegiatan lain yang gelar dalamrangka Hari Amal Bhakti (HAB) adalah senam pagi bersama dilanjutkan jalan sehat, donor darah, pertandingan olah raga, kesenian berupa lomba qosidah, lomba hymne dan mars madrasah, lomba menu sehat, khotmil Qur’an, ziarah wali Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, upacara bendera, dan terakhir fun bike. •Fudlla

LINTAS PERISTIWA

SURABAYA – Bertempat di halaman depan Kankemenag Kota Surabaya diselenggarakan upacara bendera dalam rangka HAB

Kemenag RI ke-71, (3/1). Upacara ini diikuti 700 peserta, terdiri dari ASN di lingkungan Kankemenag Kota Surabaya mulai Satker, KUA, Penghulu, Penyuluh PNS, Non PNS serta undangan dari para mantan pejabat Kankemenag Kota Surabaya.

Kakankemenag Kota Surabaya, Dr. H. Haris Hasanudin, M.Ag. selaku inspektur upacara membacakan naskah sambutan Menag dengan tema sentral “Bersih Melayani” dengan motto “Lebih Dekat Melayani Umat”. Pada akhir sambutannya, beliau mengajak kepada peserta upacara untuk ambil bagian dalam “Kemenag Peduli Bencana“ dengan menginfakkan sebagian rizkinya guna meringankan beban saudara-saudara yang mengalami dampak bencana di Nusantara. Di antaranya gempa bumi di Aceh atau bencana banjir di NTB.

Dalam upacara tersebut disampaikan pula santunan kepada siswa-siswi berprestasi, penyerahan secara simbolis SK Penyuluh Non-PNS, dan hadiah berbagai lomba. Dan di akhir acara, panitia mengumumkan hasil infaq Kemenag Peduli Bencana sebesar Rp. 13.700.000 (tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). •Dori

KOTA MADIUN – Kegiatan upacara, pembinaan ASN dan sujud syukur merupakan puncak kemeriahan Hari Amal Bakti Kemenag ke-71 dari 22 kegiatan dan lomba yang dilaksanakan di Kankemenag Kota Madiun, (3/1).

Bertempat di halaman MAN 2 Kota Madiun, Dr. Drs. M. Amir Sholehudin, M.PdI selaku pembina upacara membacakan sambutan Menteri Agama dan diawali penyerahan bantuan sepeda angin dari BAZNAS Kota Madiun untuk 20 siswa madrasah yang kurang mampu.

Sesai upacara, dilaksanakan pembinaan oleh Kakankemenag Kota Madiun yang mengingatkan akan visi dan misi Kankemenag Kota Madiun dengan empat program pokoknya yaitu peningkatan pelayanan kehidupan beragama, peningkatan pemahaman dan pendalaman agama serta kerukunan hidup umat beragama, peningkatan kualitas pendidikan agama serta peningkatan pembinaan lembaga sosial keagamaan.

Malam harinya, bertempat di Masjid “Daarul Arqom” usai sholat Isya’ dilaksanakan sujud syukur dan santunan 40 siswa yatim/piatu. “Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan HAB telah selesai, mari

warga Kemenag melaksanakan apa yang menjadi tema HAB ke-71 yaitu lebih dekat melayani umat,” ucap Kakankemenag. •Agung

Fun Bike Kemenag Kab. Gresik Tahun 2017 Disambut Meriah Para Peserta

Kemenag Peduli Bencana Warnai Upacara Bendera HAB Kemenag di Surabaya

Upacara, Pembinaan dan Sujud Syukur Tutup Kegiatan HAB Kemenag Ke-71

Page 51: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

Para guru MI Nurul Huda Kota Blitar sedang membentangkan spanduk aksi “Kami Sayang Syifa”di depan Kankemenag Kota Blitar sesuai memberikan bantuan sosial kemanusiaan.

51MPA 365 / Februari 2017

KAB.JEMBER – Kankemenag Kabupaten Jember melalui Seksi Bimas Islam melaksanakan penyerahakan SK sekaligus pembinaan

SIDOARJO - Kankemenag Kab. Sidoarjo sebagai UPZ (Unit Pengumul Zakat) Baznas kabupaten berbagi kesejahteraan kepada

Penyerahan SK Penyuluh Agama Islam Non PNS Sekaligus Pembinaan

Kemenag Kab. Sidoarjo Selaku UPZ Berbagi Kesejahteraan Kepada Pertuni

kepada para Penyuluh Agama Islam Non PNSdi aula Kankemenag Kab.Jember, (19/1).

Kasi Bimas Abdullah dalam laporannya mengatakan bahwa penyuluh yang dibina ini adalah penyuluh non PNS yang telah lolos dalam seleksi perekrutan. Ada 248 orang penyuluh dengan 8 orang di setiap kecamatan. Kasi Bimas menekankan bahwa peran punyuluh adalah menyampaikan informasi dan syiar agama. “Oleh karena itu, setelah diadakan pembinaan ini penyuluh dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh semangat,” harapnya.

Selanjutnya, Kakankemenag Kab. Mohammad Fahrur Rosi menyampaikan bahwa penyuluh mempunyai peranan penting dalam menyampaikan informasi. Penyuluh merupakan penyambung tugas pemerintah dalam bidang keagamaan. Seorang penyuluh harus benar-benar menguasai ilmu agama sehingga fungsi penyuluh ini dapat terlaksana dengan baik. Seusai pembukaan, dilanjutkan penyerahan SK kepada para Penyuluh Non PNS, selanjutnya pembinaan dari Kakankemenag Kab. Jember Mohammad Fachrur Rozi, Kasi Bimas Abdullah serta Pokjaluh Moh. Muslim. •Ratna

Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) cabang Sidoarjo di aula setempat, (4/1). Baksos dihadiri Sekda Pemkab, Kakankemenag, Kasubbag TU, Kasi Bimas Islam, Kasi PHU, Kasi PAIS, Kasi PD Pontren, dan 50 anggota Pertuni kabupaten beserta pendampingnya.

Kasubbag TU sekaligus Ketua Panitia, H. Moh. Arwani, M.Ag. M.HI menyampaikan bahwa baksos ini dilaksanakan sebagai kepedulian Kemenag kepada Pertuni. Bingkisan yang diberikan berupa paket sembako dan uang tunai Rp. 400.000/orang. Sementara Ir. H. Djoko Sartono, M.Si, selaku Sekda meminta agar tahun depan jumlah Pertuni yang disantuni ditambah 100%. “Tersentuh kalbu saya ketika mendengar salah satu anggota Pertuni tampil menjadi qori’ bahkan bisa menghafal al-Qur’an”, ucap mantan Kepala Bappekab.

H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I mengatakan, baksos ini sangat inspiratif. Karena mereka adalah orang-orang yang sabar dan sedikit dosa-dosanya karena tidak sempat melihat maksiat. “Orang-orang ini perlu kita mintai doa supaya kita mampu bekerja dalam melayani umat,” ujarnya. •MS

KOTA BLITAR – MI Nurul Huda Kota Blitar menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk ananda Syifa, putri salah satu ASN di Kantor Kementerian Agama Kota Blitar. Bantuan kemanusiaan tersebut diserahkan pada Selasa (24/01), usai pelaksanaan kegiatan apel pagi rutin di halaman Kemenag Kota Blitar.

Bantuan yang diberikan ini, kata Bisri Mustofa – perwakilan dari guru MI Nurul Huda, murni merupakan bantuan sosial kemanusiaan. Para guru memperoleh informasi lengkap tentang derita ananda Syifa dari laman https://ktbs.in/mg4vn. Dan berdasarkan informasi dari linktersebut, warga MI Nurul Huda tergugah untuk turut membantu.

Bisri Mustofa berharap agar bantuan ini tidak dihitung berapa nominalnya, sebab akan sangat tidak berarti jika dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk pengobatannya. Apalagi jika dibandingkan dengan ‘sakit’ yang dirasakan oleh ananda Syifa serta rasa sedih ibundanya. Keluarga besar MI Nurul Huda turut mendukung aksi Kami Sayang Syifa, bersama do’a-do’a yang selalu terpanjatkan agar Allah SWT segera mengangkat penyakitnya.

“Kami membantu semampu kami atas inisiatif sendiri dan semoga bermanfaat, Aamiin, ” pungkas Bisri Mustofa. •Moza

MI Nurul Huda Kota Blitar Dukung Aksi Kami Sayang Syifa

LINTAS PERISTIWA

Kakankemenag Kab. Jember Mohammad Fahrur Rosi memberikan SK secara simboliskepada salah seorang dari 248 Penyuluh Agama Islam Non PNS.

Anggota Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) tampak sumringah saat diundangoleh Kemenag Kab. Sidoarjo selaku Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk berbagi kepedulian.

Page 52: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

52 MPA 365 / Februari 2017

PEMANTAPAN SIMPENAISKABUPATEN MALANG

KAB. MALANG – Bergabung dalam Keluarga Besar Kemenag merupakan sebuah anugerah yang harus disyukuri, karena tidak semua orang terpilih untuk itu. Memerlukan perjuangan dan kerja keras untuk mewujudkannya, bersaing dengan banyak orang dan memiliki tujuan yang sama. Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS yang dilakukan secara terbuka dengan menggunakan tes tulis dan wawancara merupakan cara pemerintah untuk memilih SDM yang kompeten di bidangnya. Demikian sambutan Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Malang, H. Sonhaji, S.Ag, MH saat memberikan pembinaan kepada 264 Penyuluh Agama Islam Non PNS di aula setempat (16/1).

Sementara itu Syaifudin Ma’arif, S.Ag., M.Si selaku narasumber pembinaan menyam-paikan materi tentang pendataan SIMPENAIS yang berisi tentang data budayawan Islam, penulis, guru ngaji, LPTQ, organasi keagamaan, lembaga dakwah, lembaga sosial, dan seterusnya. Data merupakan pondasi utama dalam perencenaan program pembagunan. Oleh karena itu, proses pendataan harus berjalan dengan maksimal sehingga terkumpul data yang valid dan terukur. Lebih lanjut disampaikan agar proses pendataan ini bisa berjalan dengan baik, perlu menyatukan persepsi. •Arif

SERIBUAN ASN IKUTI PEMBINAAN DARI KAKANWIL KEMENAG JATIM.

KAB. MAGETAN – Kankemenag Kab. Magetan selenggarakan kegiatan pembinaan ASN dengan pembina tunggal Mahfudh Shodar selaku Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, (10/1). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh keluarga besar Kankemenag Kab. Magetan dengan jumlah peserta sekitar seribu orang. Hadir juga, Mas’ud selaku Kabid Pontren Kanwil Kemenag Jatim, Kakankemenag Kota Madiun, Plt Kakankemenag Kab. Pacitan, Kab. Ngawi, Kasubag TU Kankemenag Kab. Madiun, Kab. Ponorogo dan beberapa kiai dan ulama di Kab.Magetan.

Dalam pembinaannya, Mahfudh Shodar antara lain mengatakan bahwa untuk menjaga dan meningkatkan prestasi, ASN Kemenag dalam setiap menjalankan tugasnya harus sesuai dengan UU dan PP yang berlaku. Dengan itu, akan diketahui apa yang yang harus dikerjakan dan apa yang menjadi tanggung jawab seorang ASN.

Pada akhir paparannya, Kakanwil Kemenag Jatim mengingatkan, bahwa ASN Kementerian Agama merupakan alat pemersatu bangsa. Karena Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat dan agama. Untuk itu, semangat toleransi harus terus ditegakkan. “Jadi kita harus bisa saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut,” pungkasnya mengakhiri. •Mkd

UPACARA HAB KEMENAG RI KE-71 KAB. BLITARKAB. BLITAR - Pagi yang sedikit

mendung tidak menyurutkan semangat para peserta upacara dalam rangka memperingati HAB Kemenag RI yang ke-71, (3/1). Hadir dalam upacara tersebut segenap Kasi dan Penyelenggara Syari’ah, Kepala KUA, Penyu luh, Pengawas, guru dan seluruh karyawan-karyawati di lingkungan Kemenag Kab. Blitar.

Dalam amanat pembina upacara, Drs. H. Suhadi, MM membacakan sambutan Kemenag RI dan mengajak kepada selu-ruh peserta upacara untuk senantiasa mengedepankan pelayanan prima kepada masyarakat dan lebih dekat melayani umat. Senantiasa berpedoman pada 5 budaya kerja Kementerian Agama juga senantiasa menjaga keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar, bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik, menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik, bekerja secara tuntas dan konsekuen serta menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

Upacara kali ini berlangsung dengan khidmat dan tertib. Upacara kali ini diharapkan menambah semangat warga Kementerian Agama untuk senantiasa bekerja dan berkarya, mengedepankan pelayanan prima dan lebih dekat dalam melayani umat. •Han

SEBANYAK 285 SK PENYULUH DAN PEGAWAI NON PNS DISERAHKAN

KAB. KEDIRI – Sejumlah 285 SK (Surat Keputusan) diserahkan. Kakankemenag Kab. Kediri H. Suryat, S.Ag., M.Pd.I. secara simbolis menyerahkannya kepada 208 penyuluh dan 77 PPNPN.

Kasi Bimas Islam, H. Abdul Kholiq Nawawi, S.Ag., M.Pd.I. melaporkan bahwa jumlah pendaftar penyuluh sebanyak 375 orang dan yang lulus 208 orang. Sedangkan untuk Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dari 79 pendaftar, diterima 77 orang. “Kepada semua penyuluh yang telah diterima agar meningkatkan kualitasnya. Tidak hanya ahli di satu bidang saja, melainkan harus multi kemampuan,” harapnya.

Sebelum menyerahkan SK, Kepala Keme-nag berpesan agar semua penyuluh dan PPNPN bersyukur dengan melaksanakan tugas secara ikhlas dan maksimal. Beliau mengung kapkan seberat apapun tugas, tatkala dilaksanakan dengan ikhlas, akan tetap bernilai ibadah dan kesehatan tetap terjaga.

Usai menerima SK, penyuluh melak-sanakan sosialisasi optimalisasi tugas penyuluh berupa program pendataan potensi dakwah tahun 2017 yang disampaikan oleh penyuluh agama fungsional, Alfiatu Solikah, M.Pd.I. dan diteruskan dengan pembagian tugas dan pembentukan pengurus FKPAI Kabupaten Kediri. •Alfy

APLIKASI E-MONITORING KUA AKSES MUDAH MENUJU PELAYANAN PRIMA

KAB. PROBOLINGGO - Bertempat di aula al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, Seksi Bimas Islam menyelenggarakan Bimbingan Teknis Aplikasi e-Monitoring KUA yang diikuti seluruh Kepala KUA dan perwakilan petugas entri dan penghulu dari 24 KUA se-Kab. Probolinggo. (28/12).

Kasi Bimas Islam, H. A. Wafi dalam laporannya menyampaikan bahwa aplikasi ini bersumber dari Direktur Jendera Bimas Islam Kementerian Agama RI yang dirancang untuk monitoring peningkatan pelayanan KUA kepada masyarakat.

Mengawali sambutannya, Kakankemenag Kab. Probolinggo, H. Santoso berharap agar para peserta bisa lebih paham dan mengerti dalam melakukan pengisian data secara cepat dan tepat sehingga dalam pengoperasian aplikasi bisa terpantau langsung oleh Kemenag Pusat dan Kanwil Provinsi Jawa Timur.

Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Jatim, H. Rosyadi menjelaskan bahwa; Aplikasi e-Monitoring mempunyai tujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat baik menyangkut data maupun pernikahan sehingga lebih mudah dalam mengakses data. Sehingga dengan aplikasi e-Monitoring KUA, akses mudah menuju pelayanan prima. •Ansori

H. SANTOSO : PENYULUH AGAMA GARDA TERDEPAN KEMENTERIAN AGAMA

KAB. PROBOLINGGO – Seusai pengumuman kelulusan para Penyuluh Agama Islam Non PNS, Kankemenag Kabupaten Probolinggo melalui Seksi Bimas Islam menggelar Rakoor perdana yang dihadiri Kakankemenag Kab. Probolinggo, H. Santoso, Kasubag TU, H. Fausi, Kasi Bimas Islam, H. A. Wafi, para penyuluh agama Islam Fungsional dan calon penyuluh agama Non PNS se-Kab. Probolinggo. (11/1).

H. A. Wafi mengajak para penyuluh agama sebagai muballigh-muballighah, da’i-da’iyah agar terus berjuang mensyiarkan Islam hingga ke pelosok desa. Wafi menga-takan, melalui rakor ini akan dibahas kebijakan penyuluh agama kedepannya yang tentunya tetap mengarah pada kebijakan pusat dan melalui pengembangan potensi dan kebutuhan daerah.

H. Santoso yang membuka acara mengatakan bahwa penyuluh agama merupakan garda terdepan Kemenag. Oleh karenanya, dalam rekruitmen penyuluh agama khususnya non PNS, Kemenag Kab. Probolinggo melaksanakannya dengan hatian-hati. Sebagaian besar yang lulus adalah pemuka agama atau tokoh agama dengan mempertimbangkan keahlian dan kualitas pendidikan, peran dalam kegiatan organisasi sosial keagamaan yang berakulturasi dengan budaya lokal. •Ansori

LINTAS PERISTIWA

Page 53: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

53MPA 365 / Februari 2017

KAB. MADIUN – Bersamaan dengan upacara bendera di Kankemenag Kab. Madiun, dilangsungkan penyerahan Ijin Operasion-

PONOROGO – Kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin di Kabupaten Ponorogo, dilaksanakan selama dua hari

Para Calon Pengantin (Catin) tengah dengan seksama mendengarkan pengarahan yang diberikanoleh nara sumber terkait problematika rumah tangga dan solusinya.

Kakankemenag Serahkan Ijin Operasional Sekaligus Trophy Kejuaraan

Seksi Bimas Islam Adakan Bimbingan Perkawinan Catin Dua Angkatan

al MTs, MI dan RA dan penyerahan trophy kejuaraan Kompetisi Sain Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) ke-6 tingkat MI, (17/1). Penyerahan ini dilaksanakan oleh Kakankemenag Kab. Madiun HM. Sakur yang didampingi Plt. Kasi Pen-ma Muhamat Basid dan Ketua KKM-MI Fahrurrozi.

Ada 7 lembaga yang menerima ijin operasional, yaitu 6 ma-drasah dan 1 RA. Sedangkan penerima trophy kejuaraan KSM ada 7. Sedangkan penerima trophy kejuaraan AKSIOMA sebanyak 66 anak. Pada ajang Aksioma tahun ini, MI Kresna dinobatkan sebagai juara umum.

Dalam amanatnya Kakankemenag Kab. Madiun selaku inspektur upacara memberikan selamat kepada penerima ijin operasional sekaligus berpesan untuk menjaga lembaga pendidikannya dengan terus meningkatkan mutu pelayanannya kepada masyarakat. Beliau mengapresiasi kepada siswa-siswi pemenang kejuaraan. “Terimakasih kepada guru, pendamping dan segenap civitas madrasah maupun mas-yarakat umum yang turut mensukseskan ajang penggalian prestasi bagisiswa madrasah ini,” ujarnya. •Arf

di Hall Hotel Gajah Mada, (17-18/1). Bimbingan yang dimotori oleh Seksi Bimas Islam Kankemenag Kab. Ponorogo ini diikuti 200 calon pengantin (catin) yang berasal dari 21 kecamatan dan berlangsung dua angkatan. Peserta mendapatkan fasilitas berupa tas, al-Qur’an, materi, note book, pulpen dan konsumsi dari panitia.

Dalam seremonial pembukaannya, Kakankemenag Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I menyampaikan bahwa berbagai problem yang akan dihadapi dalam masa awal pernikahan harus bisa di selesaikan kedua mempelai dengan bijaksana. Al Qur’an menjelaskan bahwa disamping ada kesulitan pasti juga ada kemudahan. “Dengan mengikuti bimbingan perkawinan ini, pasangan baru ini akan mampu menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah,” harapnya.

Dalam kegiatan ini peserta menerima materi problematika rumah tangga dan solusinya, perkawinan dalam perspektif syari’at Islam dan penjelasan UU 1 tahun 1974 tentang perkawinan dari Kementerian Agama. Sedangkan materi kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin diulas oleh Dinas Kesehatan Kab. Ponorogo. •IFROH

KAB. MOJOKERTO – Bertempat di lapangana MAN Mojosari, dilaksanakan upacara Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-71, (3/1). Upacara ini dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional, dan Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kab. Mojokerto.

Kakankemenag Kab. Mojokerto H. Barnoto selaku pembina upacara membacakan sambutan Menteri Agama RI. Di antara isi sambutannya adalah pembentukan Kementeriam Agama merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi Indonesia sebagai negara religius yang nasionalis. Agama yang diyakini dan diamalkan oleh umatnya masing-masing harus menjadi unsur pembentuk nation character building bangsa Indonesia yang majemuk. Karena itu, seluruh umat beragama harus menyadari dan disadarkan bahwa nilai-nilai agama merupakan unsur perekat integrasi nasional. Menag mengharapkan agar peringatan ini semakin memperkuat komitmen warga Kemenag untuk mengedepankan integritas dan etos kerja sebagai pelayan masyarakat dan pengayom semua umat beragama.

Pada momen ini diserahkan hadiah lomba-lomba HAB, penyerahan hadiah dan penghargaan bagi ASN dan siswa berprestasi serta penyerahan SK Penyuluh Non PNS secara simbolis oleh Kakankemenag. •Echo

Penghargaan bagi ASN dan Siswa Berprestasi, Hiasi Upacara HAB Kemenag Ke-71

Trophy piala ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni danOlahraga (AKSIOMA) diserahkan langsung oleh Kakankemenag Kab. Madiun HM. Sakur.

Kakankemenag Kab. Mojokerto H. Barnoto memberi hormat kepada bendera merah putih saat melaksanakan upacara bendera peringati Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-71 di MAN Mojosari.

LINTAS PERISTIWA

Page 54: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

54 MPA 365 / Februari 2017

KAKANWIL BERI PENCERAHANKEPADA ASN KEMENAG KAB SIDOARJOSIDOARJO – Drs. H. Mahfudh Shodar,

M.Ag Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur memberi pencerahan kepada 700 ASN di lingkungan Kankemenag Kab. Sidoarjo di aula Kankemenag, (5/1). Muwajahah Kakanwil dengan para pejabat struktural, fungsional dan seluruh ASN dikemas dalam acara “Resepsi Peringatan HAB ke-71 dan Pembinaan ASN oleh Kakanwil”.

Di hadapan 700 hadirin, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag menandaskan pentingnya 3 wawasan kepegawaian – birokrasi bagi ASN. Pertama, menjadi ASN merupakan amanat yang wajib disyukuri. “Maka syukuri amanat tersebut dan realisasikan dengan bekerja yang ikhlas dan penuh dedikasi,” tegasnya. Kedua, laksanakan kewajiban dan hak ASN sesuai PP nomor 53 tahun 2010. Ketiga, orang Kemenag harus menjadi teladan dan rukun dengan sesama ASN.

H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd.I. Kakankemenag Kab. Sidoarjo menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan puncak rangkaian peringatan HAB ke-71 di kabupaten Sidoarjo. Beliau berterima kasih atas kehadiran Kakanwil, pejabat struktural Kankemeng, kepala satker, kepala KUA, guru DPK dan semua hadirin. “Apa yang ditausiahkan oleh Bapak Kakanwil, mari kita laksanakan”, ajaknya. •MS

KANKEMENAG KOTA KEDIRI, KEMBALI ADAKAN DONOR DARAH PERINGATI HAB KEMENAGKOTA KEDIRI – Kankemenag Kota Kediri

mengadakan donor darah dalam rangka HAB Kemenag ke-71, (1/1). Kegiatan ini bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kota Kediri.

Delapan orang pegawai dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri nampak sigap melayani prosedur pendonoran darah. Para pendonor pun terlihat antusias mendaftar sebelum mereka masuk untuk cek darah, tensi, kemudian mendonorkan darahnya.

Kakankemenag Kota Kediri, Zuhri dalam sambutan yang dirangkai dengan pembukaan kegiatan tersebut mengatakan kegiatan ini merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh Kankemenag Kota Kediri setiap memperingati hari ulang tahun Kementerian Agama. “Kegiatan ini harus terus dilakukan, sebab banyak saudara-saudara kita yang butuh pertolongan dalam hal donor darah,” ungkapnya.

Nur Salim, selaku koordinator kegiatan menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program dalam rangka ikut memeriahkan Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 71. Donor darah ini diikuti oleh 50 pendonor yang terdiri dari unsur pejabat, pegawai, guru dan siswa di lingkungan Kankemenag Kota Kediri. “Antusiasme pendonor sangat tinggi, di luar prediksi panitia,” ujarnya. •Basith

ATRAKSI ROBOT TRANSPORTERMARAKKAN AKSIOMA

LAMONGAN – Atraksi robot Transporter MI YPPI 1945 Babat pukau peserta upacara pembu kaan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat Kabu-paten Lamongan gabungan jenjang MI, MTs, dan MA di halaman MAN Lamongan, (23/12).

Robot yang dikendalikan ini mengantar gunting kepada Kasubbag TU H. M. Rusdi, M.Ag. selaku pembina upacara, untuk melepas benang pengikat balon sebagai simbol pembukaan acara.

Cabang seni yang dilombakan yaitu MTQ, tahfidz, pidato 3 bahasa, kaligrafi, paduan suara, singer, desain grafis, cipta dan baca puisi kandungan Al Qur’an. Sedang cabang olahraga yaitu atletik, bulutangkis, bola voli, futsal, dan catur. Pelaksanaan lomba jenjang MI dipusatkan di MI Sabilillah dan MI Sunan Drajat Kec. Lamongan, jenjang MTs di MTsN Model Babat, dan jenjang MA di MAN Lamongan. Juara umum jenjang MI diraih kontingen Kecamatan Babat, sedang jenjang MTs dan MA dimenangkan KKM Paciran dan Brondong.

Abdur Rozak, M.Pd. ketua panitia mengatakan, AKSIOMA selain sebagai ajang ukhuwwah, juga untuk merekrut kontingen Kab. Lamongan di ajang serupa tingkat provinsi. “Kami bertekad mengenggam juara umum AKSIOMA Jawa Timur,” ujarnya optimis. Nsr

HADIAH UMROH JADI REBUTAN PESERTA JALAN SEHAT

LAMONGAN– KegiatanJalan Sehat Kerukunan sebagai rangkaian peringatan HAB ke-71 Kemenag RI di Kab. Lamongan, tahun ini lebih semarak, (15/1). Hal ini karena KH. Abdullah Mujib Hasan selaku pimpinan KBIH Darul Fiqhimenambah daya tarik hadiah berupa paket umroh sehingga jadi rebutan peserta. Kegiataninimerupakankegiatanpenyemarakperingatan HAB Kemenag RI selain kegiatan upacara bendera pada3 Januari 2017 bertempat di halaman MAN Lamongan.

Selain itu, kegiatan pendukung lainnya adalahgerakan Jum’at bersih, kajian kitab kuning,Festival Anak Shaleh dan kretivitas guru RA, AKSIOMA, khotmul qor’anbil ghoib, lomba madin takmiliyah, K3L RA dan KUA, dan perpustakaan madrasah.Sementara kegiatan olahraga prestasi dan rekreasi diisi dengan lomba bola voli, bulutangkis, futsal, dan gowes.

Kegiatan sosial diisi dengan donor darah dan santunan bagi PNS purnatugas. Khusus untuk anggota Dharma Wanita dilaksanakan lomba: baca doa dan kreasi nasi kuningmini, “Kita sepakat untuk menyelenggarakan peringatan HAB ke-71 Kemenag RI secara sederhana namun harustetap semarak,” beber Drs. H. Sunhaji, M.Ag, ketua umum panitia yang juga Kasubag TU. •Nsr

GELAR UPACARA HAB, DISERAHKAN PIAGAM PENGHARGAAN MASA KERJA.

BANGKALAN - Tanggal 3 Januari adalah tanggal berdirinya Kementerian Agama. Oleh karena itu, di Kantor Kementerian Agama se-Indonesia pada tanggal tersebut diperingati dengan Upacara Hari Amal Bakti yang digelar secara serentak. Tak terkecuali di Kantor Kemenag Kab. Bangkalan. Bertempat di lapangan MTsN Bangkalan, diselenggarakan upacara dengan menghadirkan seluruh ASN Kementerian Agama se-Kabupaten Bangkalan. Bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Wakil Bupati Bangkalan, KH. Ir. Mondir A. Rofi’i.

Disamping ASN Kementerian Agama, hadir pula siswa-siswi MAN, MTsN, Dharma Wanita, tokoh masyarakat dan para pengurus PPKA (Paguyuban Pensiunan Kementerian Agama). Para peserta upacara ini menyimak dengan hikmat sambutan Menteri Agama yang dibacakan oleh Wakil Bupati Bangkalan.

Sesekali terdengar tepuk tangan meriah dari peserta upacara terkait dibacakannya sederet prestasi yang berhasil diraih Kementerian Agama sepanjang tahun 2016. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan piagam penghargaan dari presiden untuk ASN Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan masing-masing untuk masa kerja 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun. •Sulaiman

LOMBA PERAWATAN JENAZAH DAN BARZANJI PERINGATI MAULID NABI

KOTA MADIUN – Dengan berpakaian kebaya dan penuh kesederhanaan, DWP Kankemenag Kota Madiun mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, Hari Ibu ke-88, HUT DWP ke-17 dan HAB Kemenag ke-71, (21/12). Agenda kegiatan adalah al-Barzanji, lomba mengurus jenazah perempuan dan pengajian bertempat di aula dan Masjid “Darul Arqom”.

Hj. Marlik, M. PdI selaku Ketua DWP Kemenag Kota Madiun dalam sambutanya berterima kasih kepada anggota atas kerjasama mewujudkan program kerja tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan utama untuk memupuk dan meningkatkan rasa cinta pada Rasulullah SAW. Juga sebagai sarana belajar ibu-ibu untuk lebih bisa meningkatkan kualitas keilmuanya sebagai bekal pengabdian pada masyarakat di tempat tinggalnya masing-masing.

Sementara Dr. HM. Amir Sholehuddin, M.Pd.I selaku Kakankemenag Kota Madiun sekaligus narasumber beliau menekankan akan aplikasi cinta pada Rosulullah. Menurutnya, ada 10 sifat istri yang menda-tangkan rizki bagi suami yaitu yang bersyukur, tawakal, baik agamanya, banyak istigfar, gemar silaturrahmi, suka bersedekah, bertaqwa, mendoakan suami, sholat Dluha dan taat dalam melayani suami. •AJ

LINTAS PERISTIWA

Page 55: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

55MPA 365 / Februari 2017

DILANTIK, PENGAWAS DANKEPALA MAN BANGKALAN

BANGKALAN – Bertempat di aula al-Ikhlash Kankemenag Kab. Bangkalan, dilaksanakan Pelantikan Pejabat Fungsional di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan, (28/12). Acara ini disaksikan oleh para Kasi dan Pengawas serta Penyelenggara Syari’ah yang bertindak sebagai rohaniwan. Pejabat yang dilantik adalah Drs. H. Moh. Ali Wafa sebagai Kepala MAN Bangkalan dan H. Abusiri, S. Ag., M. Si. sebagai Pengawas PAIS.

Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Mudjalli, M. HI., dalam sambutannya menyampaikan bahwa mutasi dan pro-mosi adalah hal yang biasa dalam organisasi dan merupakan amanah dari Allah SWT. Amanah ini harus benar-benar dilaksanakan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Kepala Kemenag juga berharap agar pejabat yang dilantik segera beradaptasi di tempat tugas masing-masing agar dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.

Sementara itu, di hari yang sama, Kakankemenag Kab. Bangkalan didampingi para Kasi, Penyelenggara Syari’ah dan Pranata Humas berkenan menerima tamu dari Bidang Adm. Kesra beserta Seksi PHU Kemenag Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Kedatangan tamu ini bermaksud untuk sharing seputar penyelenggaraan ibadah haji. •Sulaiman

PERINGATAN HAB KEMENAG, JAGA MARWAH KEMENTERIAN AGAMA

KAB. NGANJUK – Bertempat di lapangan GOR Bung Karno Begadung Nganjuk Nganjuk, Kankemenag Kab. Nganjuk mengadakan upacara bendera sebagai puncak Hari Amal Bhakti Kemenag RI Ke-71, (3/1). Uacara yang dihadiri seluruh ASN di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk dan pejabat yang sudah purna tugas ini dipimpin langsung oleh H. Barozi selaku Kakankemenag Kab. Nganjuk bertindak sebagai inspektur upacara dan

Pada upacara kali ini H. Barozi menyampaikan pidato Menteri Agama yang menerangkan bahwa 71 tahun yang lalu pemerintah atas usul dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) membentuk Kementerian Agama. Pembentukan Kemen-terian Agama merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara religius yang nasionalis. Menteri agama berpesan kepada seluruh jajaran Kementerian Agama agar senantiasa menjaga marwah kementerian sebagai organisasi yang sarat dengan nilai, kultur, dan tradisi baik.

Di penghujung upacara, Kakankemenag Kab. Nganjuk didampingi Ketua DWP memberikan trophy bagi pemenang lomba cerdas cermat DWP, administrasi RA, futsal, tenis meja, bulu tangkis, catur, voly ball, lari sprint. •Nur

KEPALA KANKEMENAG. KAB. PAMEKASAN ADAKAN SAFARI TA’ARUF

PAMEKASAN – Mengawali kepemimpi-nannya di lingkungan Kankemenag Kab. Pamekasan, selain menjalankan tugas rutini-tas kedinasannya H.Moh. Shodiq melak sa-nakan safari ta’aruf selama bulan Januari ini.

Safari kedinasan dimulai dari Kec. Pademawu, Pamekasan, Tlanakan, Proppo yang berpusat di MI Nurul Ulum Teja Barat Pamekasan, (5/1). Dilanjutkan, ke Kec. Waru, Pasean, Batumarmar yang dilaksanakan di MI Bustanul Ulum Waru dan MIN Sanadaya Pasean (10/1). Dan berikutnya ke Kec. Palengaan dan Pegantenan yang dilaksanakan di PP. Sirajut Tholibin Palengaan (12/1). Sedangkan di Kec. Larangan, Galis, Kadur dan Pakong dilaksanakan di MI Tarbiyatul Banin I Larangan (13/1). Sementara pada pekan berikutnya, Kakankemenag melanjutkannya ke Kelompok Kerja Madrasah, baik di MIN, MTsN maupun ke MAN.

Menurut H. Nawawi, selaku Kasi Pendma, kegiatan ini bertujuan memper-kenalkan Kakan kemenag kepada kepala madrasah, tokoh pendidikan, ulama, komite dan lainnya. Juga untuk mendengar masu-kan-masukan demi peningkatan mutu pendi-dikan di Pamekasan.

Dalam safari ini, H. Moh. Shodiq didam-pingi oleh Kasi Pendma, Pokjawas, Korwas dan pejabat yang terkait lainnya. •SM

HARI AMAL BAKTI KE 71, LEBIH DEKAT MELAYANI UMAT

KAB. MAGETAN – Dalam rangka mem-peringati hari lahir Kementerian Agama RI ke-71, Kankemenag Kab. Magetan menye-lenggarakan upacara bendera di halaman Kankemenag yang diikuti seluruh pejabat dan pegawai Kankemenag, Kepala KUA, Pengawas, Penyuluh Agama Fungsional, dan Kepala MIN/MTsN/MAN dan juga Kepala Madrasah Definitif se-Kab. Magetan, (3/1).

Muttakin, M.Ag., Plt Kakankemenag Kab. Magetan yang dalam amanahnya mem-bacakan sambutan Menag RI, antara lain mengajak untuk membenahi catatan-catatan negatif Kemenag yang tersisa. Karena itu, slogan “Bersih Melayani” pada HAB tahun lalu, tahun ini dilengkapi dengan “Lebih Dekat Melayani Umat” yang bermakna harus lebih peka mendeteksi aspirasi masyarakat, lebih sigap membereskan masalah, dan lebih cekatan memenuhi kebutuhan umat.

Menag menambahkan, demi menjaga ikatan agama dan bangsa, harus ditunjukkan bahwa kebaikan ajaran agama merupakan obor penerang bagi perbaikan kualitas manusia. Ini untuk menepis anggapan bahwa kemajuan pemerintahan tak ada relevansinya dengan agama. Justru sebaliknya, reformasi birokrasi yang berorientasi pada tingginya peradaban masyarakat adalah perwujudan nilai-nilai agama. •Mkd

BIMAS ISLAM NGAWI ADAKAN BIMTEK INTEGRASI SIMPONI DAN SIMKAH

NGAWI – Bimas Islam Kankemenag Kab. Ngawi adakan Bimbingan Teknis Sistem Informasi PNBP on Line (Simponi) dan Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah) Kankemenag Kab. Ngawi Tahun 2016, (27/12).

Kegiatan yang diadakan di Rumah Makan Hj. Maimun Ngawi itu dibuka oleh Plt. Kakankemenag Kab. Ngawi H. Zaenal Arifin. Pada sambutannya beliau menyampaikan bahwa dengan adanya kemajuan informatika maka Kementerian Agama khususnya di KUA juga dituntut untuk melek informasi. “Untuk itu saya mohon kepada operator dan penghulu semuanya minimal laptop kudu nduwe (harus punya) atau setidak-tidaknya HP android,” himbaunya.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam H. Suroto di hadapan para peserta menyampaikan bahwa pengelolaan administrasi perkantoran yang bersifat konvensional dituntut sesegera mungkin beralih ke era digital. Hal ini seiring dengan semakin berkembangnya teknologi yang efektif dan efisien. “Pengimplementasian SIMPONI dalam pembayaran atau penyetoran PNBP terbukti sangat membantu Kementerian dan lembaga dalam menjalankan tugas-tugasnya,” tuturnya.

Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Chusnul Amin dan M. Faruq Rizali. •Prie

LEBIH DEKAT MELAYANI UMAT DALAM UPACARA BENDERA HAB KEMENAG RIKAB. PASURUAN - Bertempat di lapangan

MTs Negeri Bangil dilaksanakan upacara bendera HAB Kemenag RI ke-71 yang diikuti 10 pleton yakni ASN Kankemenag, KKM dan siswa-siswi MTsN Bangil, (3/1). Kakankemenag Kab. Pasuruan, Dr. H. Muhammad As’adul Anam, M.Ag. bertindak sebagai pembina upacara.

Dalam sambutannya, Kakankemenag memba cakan naskah pidato Menteri Agama RI yang mengingatkan kembali seja rah pembentukan Kementerian Agama. Kemen-terian Agama tidak dapat dipisahkan dari NKRI yang religius dan nasionalis. Agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa dan negara. Semangat dan motivasi keagamaan merupakan sumber kekuatan dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga keutuhan NKRI.

Sejalan dengan tema HAB Kemenag tahun ini yaitu “Bersih Melayani” dan motto “Lebih Dekat Melayani Umat”, Menag RI berharap agar semakin kuat komitmen semua akan integritas dan etos kerja sebagai pelayan masyarakat dan pengayom semua umat beragama. Seluruh ASN Kemenag harus mengembangkan wawasan serta meningkatkan ketrampilan dan kesigapan dalam bertugas. Dan ego sektoral, sektarianisme, dan sejenisnya harus disingkirkan. •Fin

LINTAS PERISTIWA

Page 56: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

56 MPA 365 / Februari 2017

SITUBONDO – Momentum HAB Kemenag ke-71, tidak dilewatkan begitu saja oleh jajaran Kemenag Kab. Situbondo. Berbagai kegiatan

KAB. TULUNGAGUNG – Bertempat di halaman IAIN Tulungagung, upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-

Hari Amal Bhakti Kemenag RI, Kemenag Peduli dan Kemenag Cerdas

Upacara HAB di Kankemenag Kab. Tulungagung Berlangsung Khidmat

lomba diadakan dalam rangka memeriahkan hari milad Kemenag ini. Dan sebagai ungkapan rasa syukur, Kemenag Kab. Situbondo lewat dana UPZ menyelenggarakan kegiatan “Kemenag Peduli dan Kemenag Cerdas”. Dalam kegiatan Kemenag Peduli diadakan khitanan masal, donor darah dan pemberian sembako, sedangkan Kemenag Cerdas memberikan beasiswa kepada 160 siswa/wi RA, MI, MTs dan MA.

Kakankemenag Kab. Situbondo Drs. H.M. Nur Sjamsudin AM, M.Si, dalam pengarahannya berharap agar kegiatan sosial semacam ini terus diupayakan menjadi kegiatan rutin. Karena ini adalah kegiatan berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan, dan sekaligus bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua.

Beliau berharap dalam pentasyarufan dana UPZ yang dihimpun dari seluruh ASN Kemenag Situbondo mampu memberikan manfaat yang begitu besar bagi pelaksanaan program sosial kemasyarakatan. “Terimakasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah bersusah payah mensukseskan acara ini,” ujarnya. •Lis

71 berlangsung khidmad, (3/1). Upacara yang dipimpin oleh inspektur upacara Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Nuril Huda diikuti oleh seluruh pegawai Kankemenag, pegawai IAIN Tulungagung, dan siswa madrasah.

Membacakan sambutan Menteri Agama RI, inspektur upaca-ra menyampaikan bahwa agama yang diyakini dan diamalkan oleh umatnya masing-masing harus menjadi unsur pembentuk Nation and Character Building bangsa Indonesia yang majemuk. Karena itu, seluruh umat beragama harus menyadari dan disadarkan bahwa nilai-nilai agama merupakan unsur perekat integrasi nasional.

Dalam upacara ini, Nuril menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya kepada 6 pegawai yang telah mengabdi selama 10, 20, dan 30 tahun. Juga penghargaan operator Satker terbaik kepada Nofiar Efendi dari MAN 1 Tulungagung, Alin Rohmiyati dari MIN Mergayu, dan Nuria Chrisanti dari MIN Pandansari.

Bertindak sebagai perwira upacara Kepala Subbagian TU H. Imam Saerozi, Paskibraka dari MAN 1 Tulungagung, dan koorsik dari MAN 2 Tulungagung. Fat

KAB. SUMENEP – Padaawal tahun 2017 ini, Kakankemenag Kab. Sumenep melaksanakan pengambilan sumpah, pelantikan dan serah terima jabatan di lingkungan Kankementerian Agama Kab. Sumenep, (4/1). Acara tersebut digelar di aula atas al-Ikhlasdan hadiri oleh seluruh pejabat Kankemenag Sumenep.

Adapun pejabat yang dilantik diantaranya adalah H. Abd. Aziz sebagai Kasi Bimas Islam, H. Muh. Rifa’i Hasyim sebagai Kasi PHU, H. Anif sebagai Kasubbag TU

Pada kesempatan ini, Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh. Bakri berpesan agar tidak menjadikan mutasi ini sebagai hukuman atau punishment, tetapi mutasi ini hanyalah hal yang biasa dalam organisasi dan bahkan sebagai penyegaran.

Dihadapan 131 undangan, Kakankemenag berterima kasih atas dedikasi dan kinerja yang telah ditunjukkan oleh para Kasi yang telah menunjukkan prestasi dari tahun ke tahun. Beliau juga mengajak kepada seluruh pejabat yang ada dilingkungan Kankemenagkab. Sumenep agar meningkatkan prestasi kerja, disiplin, bekerja keras

dan cerdas agar tujuan, visi serta misi tercapai, serta bekerja jujur, amanah, dan ikhlas. •Zarkasyi

Tiga Pejabat Ikuti Pengambilan Sumpah, Pelantikan dan Serah Terima Jabatan

Kakankemenag Kab. Situbondo Drs. H.M. Nur Sjamsudin AM, M.Si saat memberikan bingkisan sembako kepada salah seorang mustahiq sebagai bagian dari kegiatan Kemenag Peduli.

Disaksikan oleh Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh. Bakri, salah seorang pejabat terlantiksedang membubuhkan tanda tangan di Berita Acara pelantikan dan serah terima jabatan.

Pasukan pengibar bendera merah putih sedang mengibarkan sang dwi warna merah putih saat upacara Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag RI ke-71 di halaman IAIN Tulungagung.

LINTAS PERISTIWA

Page 57: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

57MPA 365 / Februari 2017

EDUCATION FAIR 2017DAN JALAN SEHAT KERUKUNAN

PONOROGO – Jalan sehat kerukunan dan Education Fair 2017 dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) berlangsung meriah dan tertib atas kerjasama dengan Sosis Sonice, Hemaviton dan 97,2 MHz Radio Raka FM Tulungagung, (7/1). Acara yang dipusatkan di depan Kankemenag Kab. Ponorogo ini diikuti sekitar 10.000 peserta dari Satker Madrasah Negeri serta Swasta, KUA, dan 10 stand pameran dari berbagai madrasah yang ada di lingkungan Kemenag Kab. Ponorogo

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Ponorogo menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan semua pihak, sehingga kegiatan jalan sehat ini dapat terselenggara dengan baik. Pada kesempatan tersebut, beliau juga berpesan agar sesuai dengan motto HAB ke-71 pada tahun ini, keluarga besar Kemenag bisa lebih baik lagi dalam meningkatkan kinerjanya serta bisa melayani masyarakat semaksimal mungkin serta bisa menjalankan anjuran dari pemerintah pusat untuk membersihkan instansi kita dari unsur-unsur negative seperti pungli. “Semoga kedepan lembaga kita semakin baik lagi dalam menjalankan amanat yang dipercayakan oleh masyarakat sehingga bisa menjadi suri teladan bagi lembaga-lembaga yang lain,” ungkapnya berharap. •NH

UPACARA HAB KEMENAG KE- 71 TAHUN 2017KAB. SUMENEP – HariAmal Bakti

(HAB) Kementerian Agama ke-71 di Kab. Sumenep ditandai dengan upacara bendera dilapangan MAN Sumenep, (3/1). Upacara dihadiri oleh seluruh PNS baik struktural maupun fungsional dilingkungan Kankemenag Sumenep, dan siswa dan siswi MAN dan MTsN Sumenep, dipimpin langsung oleh Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh Bakri.

H. Moh. Bakri dalam sambutannya mengingatkan agar selalu bersyukur serta istiqomah dalam jalur yang baik juga membenahi diri sebagai wujud dari motto”Lebih dekat melayani umat” agar benar-benar bersih serta lebih peka mendeteksi aspirasi masyarakat,lebih sigap mem bereskan masalah,dan lebih cekatan memenuhi kebutuhan umat. ASN Kemenag kerap dinilai punya keunggulan religiusitas dibanding ASN lain, untuk itu ASN Kemenag dituntut mengoptimalkan energi spiritual sebagai landasan kerja profesional dan diniatkan sebagai ibadah yang tulus.

Di akhir kata sambutannya, seluruh jajaran Kemenagdiharpkan agar senantiasa menjaga marwah Kementerian sebagai organisasi yang syarat dengan nilai,kultur,dan tradisi yang baik serta tetap memelihara silaturohim dengan para senior yang pernah menjabat di masa lampau. •Zarkasyi

KENALKAN DIRI, H. NURIL HUDA SOWAN KIAIKAB. TULUNGAGUNG – Pasca dilantik

awal Desember 2016 lalu, Kakankemenag Kab. Tulungagung H Nuril Huda rajin memperkenalkan diri kepada para tokoh dan kiai guna menjalin silaturahmi. Kunjungan diawali ke Ponpes Panggung pimpinan KH. Abu Sofyan Sirojuddin, (9/1). Kepada Nuril, Kiai Abu mengatakan bahwa orang Tulungagung itu gampang dipimpin dan diarahkan. “Syaratnya harus pandai-pandai ‘mengorangkan’ orang,” kata kiai yang pernah menjabat Ketua MUI Kab. Tulungagung ini.

Perjalanan dilanjutkan ke KH. Ali Ma’dhum Badjuri, pimpinan Ponpes Ma’dinul Ulum Campurdarat. Menurut Gus Ma’dhum, pekerjaan rumah para kiai adalah membim-bing masyarakat yang masih banyak menga-nut Islam Kejawen ke arah tauhid yang benar.

Pada hari kedua (10/1), diawali ke kediaman KH. Djumar di Sumbergempol. Seorang tokoh yang banyak berkecimpung di kepengurusan LPTQ sekaligus pengurus aktif Jantiqo. Dilanjutkan ke pimpinan Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Ngunut KH. Makrus Maryani yang saat ini menjadi Rois Syuriah PCNU. Kiai Makrus mendoakan agar Nuril diberi kesehatan, kemampuan dalam mengemban amanah dan tanggung jawab. Safari diakhiri di kediaman KH. Dimyati, tokoh agama Rejotangan. •Fat

OPENING CEREMONY AKSIOMA 2017TINGKAT MTS DAN MA

KOTA PASURUAN – AKSIOMA tingkat MTs dan MA se-Kota Pasuruan digelar di halaman MTsN Kota Pasuruan, yang dihadiri oleh Kakankemenag Kota Pasuruan, Kasubag TU, Kasi, Pengawas, Kepala MAN dan MTs dan seluruh kontingen, (9/1)

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Pasuruan Ma’mur Salim berterimakasih kepada peserta dan juga panitia serta semua Kepala MTs maupun MA yang ikut hadir. Kakankemenag mengatakan bahwa salah satu faktor kunci mengembangkan potensi peserta didik adalah adanya upaya maksimal baik melalui proses pembelajaran bermutu maupun latihan-latihan yang kontinyu dan komprehensif salah satunya melalui ajang Aksioma ini. “Aksioma ini bertujuan untuk menumbuhkan sikaf kreatif, professional dan sportif dalam mewujudkan madrasah berprestasi dan bermartabat,” ujarnya.

Aksioma yang pembukaannya berlang-sung meriah ini memperlombakan sembilan cabang seni, dan enam cabang olahraga. Pemenang di tingkat kota, akan diikutkan dalam ajang yang sama di tingkat provinsi. “Kami harap wasit atau dewan juri dapat melaksanakan lomba secara maksimal dan obyektif, agar kontingen kita yang akan dikirim minimal meraih juara provinsi,” tutur Ma’mur Salim. •Mdk

TERIMA DIPA 2017, H. ATOK ILLAH MINTA PROGRAM SEGERA DILAKSNAKAN

KOTA PROBOLINGGO – Kasubbag TU, H. Atok Illah dan beberapa Kasi di lingkungan Kankemenag Kota Probolinggo menghadiri dan menerima secara langsung Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 dari Plt. Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad, (5/1).

Dalam sambutannya, Plt. Kakankemenag Kota Probolinggo berpesan agar dengan diterimanya DIPA ini kepada seluruh seksi dan satuan kerja di lingkungan Kankemenag Kota Probolinggo, bisa memaksimalkan anggaran yang ada dan juga tepat sasaran.

Seiring dengan penyerahan DIPA ini, Kasubbag TU Kankemenag Kota Probolinggo H. Atok Illah berharap agar program dan kegiatan mulai bulan Januari dapat segera dilaksanakan. Kendati demikian, Kasubbag TU berharap agar para Kasi dan Kepala Satker setelah menerima DIPA hendaknya mempelajari dan menelaah kembali DIPA yang telah diperoleh. Apakah DIPA sudah sesuai dengan outcome program, target, dan sasaran program. “Jika terdapat kegiatan yang tidak sesuai dengan hal tersebut di atas, maka segera lakukan revisi dengan mengalihkan untuk kegiatan prioritas lain yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat,” katanya memberi pengarahan. •Arb

PEMBINAAN DAN PENYERAHAN BUKU REKENING PAI NON ASN

PAMEKASAN – Bertempat di aula Arofah Kankemenag. Kab. Pamekasan dilaksanakan pembinaan dan penyerahan buku rekening Penyuluh Agama Islam Non ASN se-Kabupaten Pamekasan, (19/1).

Menurut Kakankemenag yang diwakili oleh H. Abdul Wafi, dalam sambutannya mengatakan bahwa potensi umat Islam hendaknya menjadi kebanggaan bagi umat Islam lainnya. Untuk itu penting sekali persatuan dan kesatuan yang dilandasi nilai kebersamaan. Bermacam-macam latar belakang Penyuluh Agama, hendaknya menjadikan cara berdakwah yang bervariasi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Penyuluh agama juga hendaknya bisa memposisikan diri sebagai figur dan panutan yang dapat digugu dan ditiru. Sebagai konsekuensi logisnya, seorang penyuluh harus seirama antara apa yang dikatakan dengan yang diperbuatnya.

Menurut Kasi Bimas Islam, H. A. Zayyaduz Zabidi, tujuan utama diadakan pembinaan ini adalah menjalin tali silaturahim antar penyuluh agama dan menyamakan persepsi dalam menghadapi maraknya aliran sesat. Semoga dengan imbalan yang sangat tidak pantas, tetap menjadikan penyuluh agama tegar dalam menghadapi cobaan, ikhlas dalam berdakwah dan sabar dalam menghadapi binaannya. •SM

LINTAS PERISTIWA

Page 58: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

58 MPA 365 / Februari 2017

ANNISA’

Apakah Anda minum susu setiap hari? Jawabannya beragam, alasan umumnya takut gemuk. Akan tetapi

ada yang tidak mau karena baunya. Sekarang susu yang dijual sudah ditambahkan dengan rasa untuk menghilangkan baunya seperti coklat, strowbery, gandum dan lain-lain. Kalau lihat film India maka setiap anggota keluarga sebelum tidur harus minum susu. Nah sepertinya orang India lebih faham tentang manfaat susu.

Kandungan Gizi Susu untuk Kesehatan. Protein,mineral, dan vitamin berguna

sebagai bahan pertumbuhan dan perkem-bangan daya pikir. Itulah sebabnya anak-anak yang sedang tumbuh dianjurkan minum susu sebanyak mungkin. Juga, vitamin dan mineral sebagai bahan proses matebolisme dan ketahanan sel tubuh. Dengan kata lain, unsur gizi dalam susu mempunyai nilai biologis yang berkhasiat dan sangat menguntungkan pemakainya. Badan menjadi sehat dan kuat, daya tahan terhadap penyakit lebih tinggi, dan waktu kesembuhan untuk yang sakit dipercepat. Unsur gizi yang mempunyai nilai pelindung ialah asam amino (protein), sedangkan mineral dan vitamin sangat mem-bantu terselenggaranya pertumbuhan mental dan fisik secara sempurna.

Terdapat tiga macam zat antioksidan yang tergolong penting, yaitu vitamin E, vitamin C dan selenium. Mentega dan susu cukup banyak mengandung vitamin E, selain itu lemaknya memberikan fasilitas absorbsi dan daya guna. Vitamin E merupakan zat anti oksidan yang terpenting. Bila kita mengkonsumsi vitamin sebesar 300 sampai 500 IU dari makanan kita sehari-hari. Kita akan tampak awet muda dan mempunyai prospek umur lebih panjang.

Manfaat susu untuk KecantikanVitamin E yang terdapat dalam susu

yang berfungsi sebagai zat anti oksidan yang melindungi kerusakan membran sel dari reaksi radikal bebas, sehingga berguna untuk memperlambat proses ketuaan, membut orang lebih cantik dan lebih energik.

Orang dewasa, khususnya kaum wanita, sering merasa tidak perlu minum susu karena

beranggapan minum susu hanyalah untuk anak dalam masa pertumbuhan, susu juga mereka anggap sebagai penyebab kegemukan. Padahal, sesungguhnya susu serta makanan lain yang mengandung kalsium tetap kita butuhkan hingga dewasa. Hasil penelitian me nunjukkan bahwa kalsium dapat men-cegah osteoporosis, yakni mengecilnya tulang – tulang pada wanita pada usia lebih dari 50 tahun kalsium juga dapat mencegah tekanan darah tinggi dan kanker usus.

Seseorang yang mendekati atau manopos usia senja biasanya mempunyai kesulitan men cernakan susu yang diminumnya karena mereka kekurangan enzim untuk mencer-nakan gula dalam susu (laktose). Untuk mengatasi hal itu mereka dapat makan yogurt, keju serta makanan dari susu lainnya yg telah dikurangi kadar laktosanya.

Setiap napas, terjadi pembakaran dalam sel, berarti selangkah bertambah tua dan dalam proses degenerasi dalam perjalanan menuju ketuaan. Proses degenerasi dapat diperlambat, tergantung antara lain kepada apa yang dimakan, makanan yang dimakan selanjutnya mengalami metabolisme di dalam badan.

Manfaat Minum susu sebelum tidur Minum susu sebelum tidur memiliki

manfaat diataranya : 1). Mempermudah penyerapan kalsium sehingga bisa tumbuh dengan optimal. Buat yang sudah berumur, minum susu bukan berarti akan menambah tinggi badan, tapi mencegah osteporosis. 2). Susu mengandung triptofan, yaitu zat yang bisa berubah menjadi melatonin yakni hormon yang bisa membuat tidur lebih nyenyak, maka minumlah susu biar tidurmu cepat dan pulas. 3). Susu mengandung banyak vitamin dan mineral sehingga baik untuk kesehatan. Susu juga rendah lemak, jadi tidak akan bikin gemuk. 4). Susu bisa menjadi minuman penunda lapar. Apabila malam hari merasa kelaparan, dan takut gemuk kalau makan atau ngemil, maka minum susu aja. 5). Mempermudah BAB di waktu pagi. Ya, ternyata selain makan pepaya sebelum tidur, minum susu juga bisa jadi alternatif agar BAB menjadi besok pagi lebih lancar.

Nah sekarang jangan ragu untuk minum susu karena hasil penelitian membuktikan bahwa, Minum susu justru membantu mendapatkan tubuh langsing dan ideal. Selain itu, masih banyak alasan penting lain yang membuat Anda perlu minum susu setiap hari. Ayo minim susu sekarang juga !!!.

•FUDLLA Humas Kemeng Gresik.

Manfaat Minum Susuuntuk Kesehatan dan Kecantikan

Susu murni merupakan bahan makanan yang paling tinggi nilai gizinya, sapi dan kambing adalah sumber susu yang paling populer bagi manusia. Adakalanya orang juga mengkonsumsi susu binatang ternak lain yang ada di negerinya, misalnya kuda, unta dan yak sejenis lembu

di negara Tibet India. Air susu rasanya sedikit agak manis, karenanya susu murni sebenarnya tidak perlu ditambah gula.

Page 59: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

59MPA 365 / Februari 2017

Juara Robotika di 2 Negara Berbeda

Di Malaysia, mereka sukses meraih prestasi pada ajang International

Robotic Training and Competition (IRTC). Dalam even yang dihelat pada 18 -19 Januari itu, ketiganya berhasil meraih medali emas. “Kami bertiga tidak menyangka sebelumya. Apalagi ini lomba intrnasional pertama yang kami ikuti,” ungkap Rifqy Taufiq Aprilianto seakan tak percaya.

Diceritakan siswa kelas X MAN 2 Probolinggo ini, mereka harus berjuang keras mengumpulkan poin. Peni-laiannya didasar kan pada aspek logika logaritma, waktu tempuh robot menuju finish, dan juga asprk retry dan pinalti. “Jadi robot yang cepat sampai finish dan mendapatkan point yang banyak lah yang menang,” paparnya. “Dan alham dulillah kami men-jadi yang tercepat,” imbuhnya.

Sementara pada ajang Robot Intelligent Contest (RIC) di Singapura, tim robotika MAN 2 Probolinggo ini ditantang untuk men-design, merakit, dan memprogram robot. Robot yang dihasilkan harus mampu memilah barang berdasarkan warna dan menaruh barang tersebut pada tempat yang ditentukan. Memang pada robot yang dirakit tersebut dilengkapi dengan camera pixy

untuk memilah barang dan sensor garis. Adapaun penilaiannya didasarkan pada

kecepatan bekerja, banyaknya barang yang dikumpulkan, dan pinalti yang dilakukan. Hasil kerja ketiga peserta Program Prodistik ini pun haru spuas finis di posisi ke-4. “Inilah hasil terbaik kami. Apalagi yang kami hadapi rata-rata adalah mahasiswa,” tutur Rois – panggilan karib Muhammad Rois Amin – ini bangga.

Dan memang, kompetitor ajang ini tak main-main. Banyak mahasiswa kampus

bergensi yang mengambil bagian. Diantaranya adalah mahasiswa polytechnic singapore, Na-Yang, Temasek, Ngee Aan polytechnic. “Banyak banyak mendapatkan pelajaran berharga,” tukas siswa kelas XI Mandapro ini mengambil pelajaran.

Selain itu, ketiga siswa ini men dapatkan tropi, medali, dan sertifikat. Lebih dari itu, penga-laman berkompetisi dengan negara-negara lain di Asia juga menjadi hadiah tersendiri bagi mereka. Apalagi, perjalanan tim ini ke Malaysia dan Singapura juga tidak lepas dari persoalan, utamanya soal pendanaan. “Me-mang butuh pengorbanan untuk meraih prestasi, no gains without

pains,” ujar M. Alfan Makmur.Kepala MAN 2 Probolinggo ini berharap,

dalam festival dan kompetisi ini mampu memantik prestasi siswa-siswi MAN 2 Kota Probolinggo terus meningkatkan prestasinya. Bahkan ke depan, dirinya pun berancang-ancang untuk membuatkan ruang khusus robotika. “Dan saya berhap nantinya siswa Mandapro mempelopori berdirinya komunitas robotika di Pribolinggo. Selain untuk meningkatkan skill robotik, juga bisa menjadi sarana gratis promosi madrasah,” katanya. •pri

Kealvin Al Akbari, Muhammad Rois Amin dan dan Rifqy Taufiq Aprilianto

Tiga siswa MAN 2 Probolinggo mencatatkan diri di kancah internasional. Mereka adalah Muhammad Kealvin Al Akbari, Muhammad Rois Amin, dan Rifqy Taufiq Aprilianto. Ketiganya berhasil meraih juara robotika di 2 negara berbeda, Malaysia dan Singapura.

COVER LAA

Page 60: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

60 MPA 365 / Februari 2017

Ia terus melangkah. Matanya tidak berkedip menatap puncaknya. Tangannya mencengkeram kuat dan kakinya perlahan terus menjejak naik. Bukit dari timbunan jerami dan tanah itu tidak sanggup menahan berat tubuhnya dan membuatnya tergelincir ke bawah. Perempuan itu menjerit. Tubuhnya bergulingan dan kembali berhenti di pematang. Ia mengibaskan tangan dan membersihkan tanah yang menempel di

bajunya. Ia bersiap naik kembali. “Sisyphus telah mati dan aku masih hidup. Tentu, aku lebih kuat darinya,” batin gadis itu.

Oleh : Saiful Anam Assyaibani*)

Sekarang Rabi’ah telah berdiri di atas bukit itu. Tangannya terbentang sambil menghadap ke langit. Ia tidak

menghiraukan hari yang semakin gelap atau orang yang menggelengkan kepala ketika melihat perilakunya. Mereka pun sebenarnya tidak peduli terhadap Rabi’ah. ‘dia itu gila, biarkan dia berbuat sesuka hatinya’, begitu menurut mereka.

Sementara Rabi’ah bergumam sendiri. “Aku yakin dengan surgaku seperti kalian yakin dengan surga kalian sendiri. Kita sama-sama memiliki surga. Kalian tidak perlu membakar surgaku dan aku pun bisa bersenang-senang menatap surga kalian dari kejauhan. Betapa menyenangkan bila kita bertemu dan saling bercerita tentang surga kita masing-masing? Berapakah pelayan yang kalian miliki?”

Perempuan itu memejamkan matanya dan berjuang untuk menepiskan segala sampah yang menodai kebersihan istananya di surga. Ia juga merelakan separuh dirinya yang tercipta dari tanah paling gelap. Ia membiarkan semua sapaan, cacian, pujian, pertanyaan, jawaban, senyuman, muka masam, atau apa saja sikap orang lain terhadap dirinya, secara perlahan-lahan melepuh dan terurai dihembus angin. Ia berdiri di surga dengan lantai tanah berwarna putih keemasan, angin yang berhembus semilir, kerik jengkerik, kecak belalang, desis ular, atau desau hujan. Ia menghuni surganya sendiri.

Tangan dan kakinya kesemutan. Ia kehilangan darah yang menghantarkan rasa di sepanjang urat nadinya. Ia seperti berpijak tanpa berpijak. Dalam senyap ia berbisik lirih. “Aku pendosa yang ribuan tahun memohon ampun. Aku penyeru yang diselamatkan dalam perahu. Aku pecahkan patung-patung berhala dan dibakar. Aku buang anakku ke sungai. Aku belah lautan dan menggiring kaum teraniaya. Aku melompat ke kuali

minyak mendidih agar ibuku tak ragu-ragu. Aku terusir dan terhinakan karena disangka pelacur. Aku tanggung luka manusia dan tersalibkan. Aku lantunkan mohon ampunan atas khilaf, aku dendangkan permohonan sabar atas cobaan, dan aku senandungkan pepujian atas segala karunia-MU.”

Setetes embun jatuh di ubun-ubunnya. Ia tersentak dan lidahnya memohon ampun, karena lancang berlaku sombong mengaku sebagai barisan para nabi yang suci. Ia tidak pantas diselusupkan di antara mereka, seperti semut rangrang hitam di kain putih. Ia merindukan surga hanya karena orang-orang tidak peduli dirinya. Ia tidak mewakili Tuhan. Ia mewakili dirinya sendiri.

Kesadaran baru membuatnya tak mera-sakan apa-apa. Ia hilang dan melayang entah ke mana. Ia seolah sendirian di padang sahara maha luas. Ia menyebut orang-orang yang dikenalnya, tapi suaranya seperti gema tanpa jawaban. Ia terus memanggil-manggil mereka agar tidak terbelenggu dalam kesepian alam tak terbatas. Ia bayangkan ibunya, ayahnya. Ya hanya bayangan dan dia benar-benar sendirian di alam yang tidak dikenalinya itu.

Gadis itu menjerit panjang. Ia meronta, ia tidak lagi mampu berdiri, tapi terlentang di atas bukit tanah. Pakaiannya tidak karuan. Rambutnya awut-awutan. Dalam sekian waktu. Ia tersadar dan segera duduk memeluk lutut dan membenahi pakaiannya. Ia mengelebatkan bayangan prasangka ten-tang peristiwa yang dialaminya. Matanya sayu. Setetes air menitik dari sudut matanya. Dan ia biarkan titik-titik air dingin itu membasahi pipi, melewati lengan, kemudian jatuh ke tanah. Ia mengutuki langit dengan suara-suara yang menggetarkan.

Dari kejauhan gadis itu mendengar suara memanggil namanya. Ia memasang telinganya baik-baik. Suara itu seperti suara

ibunya. “Rabi’ah! Pulang, Nak.” Rabi’ah tertawa. Ibunya telah lama meninggal karena kemiskinan dan kelaparan yang merenggut seluruh keluarganya. Orang yang meninggalkan alam ini tidak mungkin kem-bali. Ia memang gila tapi tidak kehilangan akal. “Rabi’ah! Pulang, Nak.” Kali ini suara bapaknya. Rabi’ah tersenyum.

Panggilan ayah dan ibunya itu mengingatkannya pada masa kanak-kanak ketika mandi di tepi bengawan solo. Di dataran pasir itu ia selalu menggali lubang hingga lupa dengan waktu. Tanpa sadar tangannya kini menggali timbunan jerami dan tanah itu. Beberapa saat ia telah berada di lubang yang digalinya sendiri. Gundukan tanah di sekitarnya makin tinggi, sementara tubuhnya makin terperosok ke lubang. Tangannya tidak berhenti menggali. Lubang yang dalam pun menenggelamkan tubuhnya hingga sebatas leher.

Setelah itu ia menimbuni dirinya dalam keadaan berlutut. Gerakannya sedikit lemah. Keringat yang keluar menghangatkan tubuhnya dari dingin malam. Ia terus menimbuni dirinya hingga tinggal tangan dan kepalanya yang menyembul di puncak bukit tanah. Ia tersenyum lega. “Tidak ada yang bisa menggangguku mengunjungi surga!” gumamnya tajam.

“Ya Rabbi! aku telah menjadikan diriku budak bagi dunia ini. Seandainya aku bebas, pasti aku akan persembahkan seluruh waktu dalam hidupku ini untuk berdoa kepada-Mu. Tuhanku, bintang-bintang bersinar bergemerlapan, manusia sudah tidur nyenyak dan raja-raja telah menutup pintunya, tiap orang bercinta sedang asyik dengan kesayangannya dan di sinilah aku sendirian bersamaMu”. Langit hening!

•Tafaqquh Fiddin di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Lamongan.

Page 61: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

61MPA 365 / Februari 2017

Pohon Kurma SurgaDi suatu kebun kurma, ada salah satu pohon kurma yang mayangnya (bunga yang akan menghasilkan buah) menjulur ke rumah

seorang keluarga yang sangat fakir. Pemilik kebun tersebut seorang muslim tetapi ia bersifat bakhil atau pelit. Jika ia ingin mengambil buah kurma tersebut, ia memetiknya dari rumah tetangganya yang fakir itu. Tetapi ia sama sekali tidak pernah memberi sedikit pun

kepada keluarga fakir tersebut. Jika ada kurma yang jatuh kemudian diambil oleh anak-anak si fakir, ia langsung mendatangi dan merampasnya. Bahkan, jika kurma itu sudah ada di mulut pun, ia akan memaksa untuk mengeluarkannya.

Karena perilaku pemilik kebun yang seperti itu, si fakir mengadukan halnya kepada Nabi Muhamamd

SAW. Rasulullah pun berjanji akan menyelesaikannya. Suatu ketika Rasulullah bertemu dengan pemilik kebun tersebut. “Berikanlah kepadaku pohon kurmamu yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggamu yang fakir, dan sebagai gantinya bagimu adalah sebuah pohon kurma di surga,” ucap Rasul sembari memberikan pahala surga

“Hanya segitukah penawaran engkau?” tanya pemilik kebun itu, yang terlalu cinta terhadap dunia.

“Iya,” jawab Rasulullah.“Saya mempunyai banyak sekali pohon

kurma, dan pohon yang engkau minta itu, yang paling baik buahnya!” katanya, kemudian ia berlalu pergi.

Nabi SAW hanya memandang keper-giannya dengan sedih tanpa berucap apa-apa. Tetapi ada sahabat lain yang mendengar pembicaraan tersebut dan ia sangat tertarik dengan penawaran Rasulullah SAW. Lelaki itu mendatangi beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah penawaran engkau itu berlaku juga bagiku, jika pohon itu milikku?”

Nabi Muhammad pun mengiyakannya. Lalu lelaki itu pamit. dan segera pergi

menemui pemilik kebun tersebut. Setelah mereka bertemu ia segera menyampaikan maksudnya untuk membeli pohon kurma miliknya, yang mayangnya menjulur ke rumah tetangganya yang fakir itu. Tetapi jiwanya yang materialistis, membuat pemilik pohon kurma itu berkata, “Apakah engkau tahu, bahwa Rasulullah SAW. telah menjanjikan sebuah pohon di surga sebagai ganti pohon kurmaku tersebut? Sungguh aku telah mencatat tawarannya, tetapi pohonku itu buahnya sangat mengagumkan. Aku memiliki banyak sekali pohon kurma, tetapi tidak ada yang buahnya selebat itu.”

“Apakah engkau mau menjualnya?” tanya lelaki deermawan itu.

“Tidak, kecuali bila ada yang mau memenuhi keinginanku. Tetapi sepertinya tidak ada yang sanggup memenuhinya.” jawabnya, sangat kentara jiwa oppourtunis dalam ucapannya tersebut.

“Berapa yang engkau inginkan?”“Aku inginkan empatpuluh pohon kurma

sebagai penggantinya.”Lelaki dermawan itu terdiam, seolah

tidak percaya dengan ucapan lawan bicara. Tetapi bagi dirinya, tawaran Rasulullah SAW. tersebut tampak lebih menggiurkan. Kemudian ia berkata, “Sungguh permin-

taanmu itu tidak masuk akal, tetapi baiklah, aku akan memenuhi pertukaran tersebut. Dan aku minta beberapa orang saksi jika engkau benar-benar ingin menukarnya.”

Pemilik kebun kurma itu tampak sangat gembira dan mengiyakannya. Si dermawan memanggil beberapa orang temannya untuk menjadi saksi tukar-menukar tersebut, setelah itu ia dengan gembira ia segera pergi menemui Rasulullah SAW. Sungguh suatu pertukaran yang sangat tidak seimbang, tetapi sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Hanya saja yang satu hanya memperoleh keuntungan duniawiah, tetapi satunya lagi sudah pasti memperoleh keuntungan akhirat.

Sampai di hadapan Rasulullah SAW. lelaki dermawan itu berkata, “Wahai Rasulullah, pohon kurma tersebut telah menjadi milik saya. Dan sekarang saya serahkan kepada engkau.”

Rasulullah SAW. sangat gembira dengan pemberiannya itu dan beliau mendoakannya dengan kebaikan. Setelah itu, beliau mendatangi lelaki fakir itu bersama beberapa sahabat dan bersabda, “Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu.”

*) Siswi Kelasa X Ilmu Bahasadan Budaya MAN 1 Jember

Oleh : Lutfiah Fikri Azizah *)

CUPLIKAN TARIKH

Page 62: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

62 MPA 365 / Februari 2017

MUSTAJABAH Berdiri tegakku menatap sang awanHujan rintih turun di pagi ituPerlahan kaki ini mulai melangkahMelewati gerbang menuju masa depan Perlahan ku memasuki ruanganMenyapa semua insan Kukenakan mukenah suci iniPerlahan mengarah pada sunah-Mu Ku berbaris meluruskan shofkuKu mantapkan niatkuDengan hati yang tenang, ku menyebut nama-Mu‘’ Allahu Akbar’’ dan mulai kubaca ayat-ayat suci-MuKuangkat tanganku Dengan lirih ku meminta pada-Mudan berharap kau mengabulkannyaKini ku menunggu mukjizat-Mu Kau Yang Maha PenciptaKau Yang Maha PenyayangLuruskanlah jalankuJangan kau biarkan aku rapuhAgar aku tak keluar jalan-MuJangan kau lepaskan gengaman-MuAgar aku selalu ada dalam ridho-Mu Rifky Farah, kelas IX-PMTsN Tambakberas Jombang

DESAKUDesaku yang sangat kucintai dan kubanggakan,Di sanalah kutemukan kedamaian dan kesejahteraan.

Kurasakan kesejukan dalam kehidupankukala ku berada di desaku.

Desaku,Tetaplah terjaga keindahanmu, kebersihanmu, kea-mananmu,hingga akhir hayatkuKarena engkaulah tempatku dilahirkan, bahkan hingga ku menutup mata

Desaku, padamulahseparuh jiwa kehidupan bangsaku

Diah Retno LarasatiKelas VIIId MTs Negeri Kencong-JemberJln. Panjaitan 02 Wonorejo Kencong Jember (68167)

ADA SELEPAS TAK APALegam khas kota polusiMenjaring satu, dua seorang imitatorHey, jangan sekalipun teriak basiHanya karena banyak menjelma provokatorTadi....Luka mengeluarkan diri dari persembunyianmengelupas pelan penuh ketekadanmenjarah baik baik saja tanpa ungkapan

Dan cukup.Berlarilah kesana di ujung penyesalanBaru saja...Kudapati wibawa ditengah istana merekaSekejap...Dan menghilang..Apa ada yang perlu dipermasalahkan lebih dari itu??

Rahma Khoirun Nisa’ K.Pon.Pes Putri Al-Lathifiyyah 1Jl. KH Wahab Chasbullah, Jombang, Jawa Timur, Indonesia 61451

RINGKUK DALAM KASIHKepada-Mu Kasih kusampaikan seribu laraYang ditinggal detak, kala ia merekam dzikir dan suluk kamiAdalah pedih yang tak mampu kunyatakan meski kami mengetahui Kepada-Mu Kasih kusampaikan seribu pedihPerihal luka yang disemaikan tiap titik dalam pandanganIni tertahan, namun tak lagi mampu menahan Kepada-Mu Kasih kusampaikan seribu lukaperihal dusta-dusta yang dilagukan para penistaampunan; berilah ampunan Tuhan Kepada-Mu Kasih kusemayamkan jiwa-jiwa yang melusuhmeratap akibat, perangi sebab sebabKudekap, kusumpal semakin eratNyatanya bibir ini semakin meratapAmpunan; berilah ampunan

Kepada-Mu kasih kupenggal duka lukaYang meringkuk lesu Di bawah kubah agung-Mu Kasihmu, GustiYang mencipta manusia dan alur bahagianya Isa Asmaul Khusna Siswi MAN Kediri 1 Becek-Kalirong, Kec Tarokan Kab Kediri 64152

DOA SENJAButiran debu debu ituMenodai bening kalbuMenyusupi indra yang bernafsuMenggunung menirai kerajaan tubuh

Kini senja mengintip menguntitDengan tatapan matanya yang mulai menyipitMenggerogoti tubuh keriput mengulitDengan langkah tak lagi gesitBakal pergi tanpa pamit

Sejarah pagi: itu telah pergi takkan pernah terulang lagiMewariskan sesal menyakitiHanya harap mengiringi doa menebus dosa dosaDalam sujud sujud abadi dan air mata membasahiDengan ampunan tak terbatasiSebelum matahari benar benar tenggelam

Moh. LutfiMTs. Darul UlumJl.Toghur Billah Desa Batuputih Kenek Kec. BatuputihKab. Sumenep Madura 69453

Page 63: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

BULAN FEBRUARI 2017

63MPA 365 / Februari 2017

1. MUSTHOFA DB MTSN PARON JL. RAYA PARON 01 PARON NGAWI (63253)2. AHMAD SLAMET DSN. MANDIRO RT 01 RW 04 DS. MOJOPURO KEC. NGARIBOYO MAGETAN (63351)3. ALI MAHFUDH KUA KEC. TAMBAKBOYO KAB. TUBAN JL. MASJID NURUL ISLAM TAMBAKBOYO4. YULIYA HANIFAH JL. SETIABUDI 10 PAJAGALAN SUMENEP5. NOVISDA DWI RACHMADINI RUNGKUT ASRI UTARA III/24 SURABAYA

KETENTUAN :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Februari 2017 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 366.

PERAIH HADIAH TTM NO. 364

DAFTAR PERTANYAAN :

MENDATAR :1. Keterangan yang benar dan nyata , dpat dijadikan dasar analisa4. Alat rumah tangga dibuat dari ijuk7. Orang yang melakukan sesuatu atas dasar kesenangan bukan untuk mencari nafkah8. Tanda, sasara, tujuan11. Economic Commition for Asia and the Far East14. Menyundul bola dengan kepala16. Hubungan yang dekat dan erat\19. Orang yang mengedit tulisan/naskah22. Perawatan dengan menginap di rumah sakit23. Jarum penyemat, peniti24. Lawan kanan25. Lawan turun

MENURUN :1. Penyakit sering buang air besar2. Giat bekerja, berusaha3. Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan4. Perkataan untuk menegur5. Uang yang wajib dibayarkan kepada negara9. Tidak ingat10. Musyawarah Kerja Gotong Royong12. Tidak dipedulikan13. Di luar bagian15. Burung terbang dengan menggerakkan sayapnya17. Lawan kiri18. Berarti istirahat (bhs Inggris)20. Bagian pinggir, tidak ditengah21. Warna cahaya muka

JAWABAN TTM NO. 363MENDATAR :1.BARITO 4.GAIB 6.BLOG 8.JELATA 10.ABI 11.KUTU 13.RAPI 15.UNTA 17.IRIT 19.NOT 20.OPNAME 22.ADAB 24.IMAM 25.TERAPI

MENURUN :1.BANJAR 2.REAL 3.OMBAK 4.GPO 5.BUDI 7.GAUN 9.AMIR 12.TUAN 14.PITA 16.ALERGI 18.TOBAT 19.NAHI 21.ALFA 23.DAM

TTMEDISI 365

MPA

TTM EDISI 365

KUPONNO : 365

Page 64: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

64 MPA 365 / Februari 2017

TTL : Surabaya, 14 Juni 2010

Alamat : Jl. Margorejo Sawah 50 E

Surabaya

Orangtua : Bapak Wagiran dan Bu Dian

Panggilan : Jazuli

TTL : Lumajang, 2 Oktober 2015

Alamat : Kaliboto Lor - Jatiroto

Cita-cita : Dokter

Hobi : Makan mie ayam

Orangtua : Ahmad Fathoni dan Nur Imala

Fahril Albar El-Zaky

Panggilan : Yahya

TTL : Lumajang, 15 juni 2016

Alamat : Denok Lumajang

Cita-cita : Dosen Pertanian

Hobi : Makan Bakso

Orangtua : Abdullah dan Halimatus Zahro

Panggilan : Rafa

TTL : Malang , 14 sept 2014

Alamat : Perum. Sulfat Inside Kota Malang

Hobi : Olahraga dan Travelling

Cita-cita : Wali Kota

Orangtua : Bustanul Arif S dan Evi Kartika R

Panggilan : Anashrullah TTL : Sidoarjo, 27 Nopember 2013Alamat : Tambakrejo Krembung Sidoarjo Hobi : jalan-jalanCita-cita : Dokter Spesialis Orangtua : Sutrisno, S.Pd.I dan Mania Sri Lestari

Panggilan : Fika

TTL : Sumenep, 10 Januari 2010

Alamat : TK Miftahul Ulum, Jl Salak Lenteng Timur

Hobby : Menggambar

Cita-cita : Penyair

Orangtua : Akh. Sudiarso S.Ag dan Sri Handayani S.Pd

MuhammadYahya Abdullah Mohammad Nashrullah

Khusnus ShobriIbnu Sutrisna

Rafandra Aqlan As Sofyan

Atina Barakatul Fauziyah

AhmadJazuli Akbar

SAHABAT

Page 65: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

65MPA 365 / Februari 2017

Dalam kegiatannya itu, dia mene-mukan sebuah rumah yang dari luar tampak reot dan tak layak huni.

Dia pun tertarik untuk mengetahui ikhwal penghuninya. Dan Amirul Mukminin pun terperanjat. Ternyata rumah itu dihuni oleh seorang nenek tua sebatang kara.

Sambil mengucapkan salam dia pun berniat menemui sang empunya rumah. Sang pemilik rumah pun menerimanya dengan hangat. Di tengah perbincangan dengan sang nenek, Umar pun menanyakan ikhwal Khalifah kepada sang nenek. “Apakah anda pernah mendengar kabar berita tentang pemimpin kaum muslimin Umar bin Khattab?” “Iya… Aku mendengar berita Umar baru saja pulang dari Syria dengan selamat,” jawab sang nenek datar.

Syayidina Umar pun menanyakan lagi tentnag pendapatnya tentang Umar. Dan dia pun menrangkan bahwa selama ini Umar adalah tipe pemimpin yang jauh dari rakyatnya. “Sebab semenjak menjadi khalifah dia belum pernah menjengukku

apalagi menyantuniku,” tukas wanita tersebut bernada geram,

Mendengar kata-kata tadi Khalifah Umar pun terperanjat dan kaget. Tentu saja tanpa diketahu sang wanita tua di hadapannya. Dalam hati Umar pun menyesal sambil berucap dalam hati; “Celakalah aku sebab rakya ternyata kecewa padaku.” Tak terasa air mata pun kelaur dari kedua matanya.

Tak beberapa lama kemuadia dia pun bertanya lagi kepada sang nenek tadi. “Wahai nenek, berapakah tebusan bagi kedzaliman Umar terhadap nenek? Saya kasihan kalau Umar mati nanti akan masuk neraka,” tukas Umar mengiba.

Setelah diajukan angka 25 dinar, sang nenek pun menyetujuinya pertukaran itu. “Terima kasih tuan, engaku benar-benar memliki budi yang luhur,” kata nenek sambil mengambil uang tersebut.

Di saat yang hampir bersamaan, melintaslah Ali bin Thalib dan Abdullah bis Mas’ud. Dan memberikan salam kepada Umar. Mendengar ucapan tersebut, sang

nenek pun baru sadar jika sosok yang di hadapannya dari tadi adalah khalifah Umar bin Khattab. “Masya Allah, celakalah aku dan ampunilah nenek atas kelancangan tadi ya Amirul Mukminin,” ucap sang nenek dengan suara gemetar.

Tak berselang lama, sang Khalifah Umar pun membuka bajunya dan menuliskan sebuah tulisan. “Bismillahirrahmanirrahim, Dengan ini Umar telah menebus dosa atas kedza limannya terhadap seorang nenek yang merasa didzalimi oleh Umar semenjak menjadi khalifah sehingga ditebusnya dengan 25 dinar. Dengan ini jika perempuan itu men-dakwa Umar di hari Mahsyar, maka Umar sudah bebas dan tidak bersangkut paut lagi.”

Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Saiyidina Ali bin Abu Thalib dan disaksikan oleh Abdullah bin Mas’ud. Baju tersebut lantas diserahkan Umar kepada Abdullah bin Mas’ud sambil berpesan. “Simpahlah baju ini dan jika aku mati masukkan ke dalam kain kafanku untuk dibawa mengadap Allah.”

•Yuliana/dari berbagai sumber.

SARI HIKMAH

Tebusan Umar untuk Sebuah KedzalimanSuatu hari Khalifah Umar Al-Khatab baru saja pulang dari lawatannya ke negeri Syria. Dan seperti

kebiasaannya, dia selalu menyempatkan blusukan sambil meninjau kantong-kantong kemiskinan secara langsung. Sebab sang khalifah ingin mengetahui bagaimana keadaan rakyat yang dipimpinnya.

Page 66: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

66 MPA 365 / Februari 2017

DUNIA ISLAM

Penyebaran Islam ke arah barat dan selatan Afrika melalui pendekatan kultural. Dahulu, warga Mauritania

memiliki kepercayaan tradisional dengan meyembah roh nenek moyang. Melalui pendekatan kultural, tradisi kepercayaan ini dapat beralih keajaran tawhid.

Mauritania adalah sebuah negara diwilayah Maghreb di Afrika Utara Barat. Berbatasan dengan Aljazair, Mali, Senegal, dan Sahara Barat. Secara resmi, hampir 100 persen warga Mauritania adalah Muslim. Meskipun juga ada komunitas kecil Kristen dan sekitar 4.500 orang Katolik Roma, terutama dari warga negara asing.

Sejak kemerdekaan pada 1960, Mauritania menyatakan sebagai Republik Islam. Piagam Konstitusi 1985, menyatakan Islam sebagai agama negara dan hukum yang berlaku adalah hukum syari’ah. Negara memiliki Departemen Kebudayaan dan Oreintasi Islam dan Dewan Tinggi Islam, yang terdiri enam imam, yang atas per-mintaan pemerintah, menyarankan adanya kesesuaian legislasi ajaran Islam. Peradilan terdiri dari satu sistem pengadilan dengan sistem hukum yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

Meskipun hampir semua penduduk Mauritania adalah Muslim Sunni yang bermadzhab Maliki, namun tingkat regiulitasnya bervariasi. Ada Muslim liberal, moderat, dan juga jihadis. Penduduk ekspatriat non-Muslim dan warga non-Muslim lainnya dapat mempraktekkan ajaran agama mereka secara terbuka, dengan keterbatasan tertentu pada penyebaran agama dan transmisi materi keagamaan. Meskipun pemerintah melarang adanya misionaris, tetapi secara umum hubungan antara komunitas Muslim dengan masyarakat non-Muslim dapat berjalan damai dan har monis. Agama, dipandang pemerintah sebagai elemen penting dalam mewujudkan persa tuan nasional, di tengah kemajemukan suku dan etnis.

Di Mauritania, LSM agama dan sekuler diberikan pembebasan pajak. Pemerintah tidak mewajibkan kelompok keagamaan

mendaftar. Tetapi, LSM lainnya, termasuk LSM kemanusiaan,dan LSM yang berafiliasi dengan kelompok agama, harus mendaftar ke Kementrian Dalam Negeri.

Sumbangan dana dari Arab Saudi dan negara teluk lainnya, melahirkan sejumlah sekolah-sekolah Islam dan Badan Pusat Amal di seluruh negeri. Tetapi, karena sejumlah alasan, maka sebagian ada yang ditutup pemerintah pada 2003. Pendidikan agama, menjadi pelajaran wajib di Mauritania . Namun, jumlah alokasi jam belajar agama di sekolah umum lebih sedikit dibanding sekolah keagamaan. Masjid dan Sekolah Al-Quran, biasanya didanai secara pribadi oleh kelompok Muslim atau melalui donateur lainnya. Sedang gaji Imam Masjid Central di ibukota Nouakchoott, disediakan oleh pemerintah.

Moktar Ould Daddah, menjadi presiden pertama pasca kemerdekaan. Namun, sebuah kudeta militer 1978 menggulingkan Daddah. Kolonel Mohammed Ould Khouna Haidalla, salah seorang pengkudeta menggantikannya

menjadi kepala pemerintahan. Pada 2005, Maaouya Ould Sid Ahmed Taya, penerus Ould Haidalla, kembali digulingkan dalam kudeta militer.

Politik Islam atau Islamisme diperke-nalkan diwilayah ini pada 1970 – an. Ketidak-stabilan pemerintahan yang diikuti oleh kudeta yang menggulingkan Daddah, telah melahirkan gerakan-gerakan keagamaan, seperti Ikhanul Muslimin, Wahabisme, dan Jamaah Tabligh. Islamis Bersatu sebagai partai politik eksis sekitar 1980-an. Tetapi secara politik keberadaan mereka mulai ditekan sejak 1994 –an. Tekanan pemerintah terhadah organisasi Islam itu terus berlanjut sepanjang tahun 2000-an. Bahkan pada tahun 2005 – 2006, sejumlah tokoh Islam dituduh sebagai penyebar ajaran terorisme. Akibatnya, sekitar 80 orang telah ditangkap dan belasan lainnya dimasukkan ke penjara.

•diolah dari islam digest repdes 16) ; AHAR

PERKEMBANGAN ISLAM DI MAURITANIAIslam pertama kali masuk ke selatan Afrika Barat, termasuk Mauritania, melalui pedagang dan pengrajin Muslim. Mereka

kemudian mendirikan tarekat. Pengembangan Islam melalui tarekat ini diterima sampai kepelosok daerah. Salah satu faktornya adalah sikap antipati terhadap kolonialisme (negara-negara barat) yang telah menumbuh kembangkan dan

mendongkrak pengaruh tarekat itu. Dua tarekat sufi terbesar di Mauritania adalah Tarekat Tijaniyah dan Qadiriyah. Namun tarekat-tarekat kecil juga ada antara lain tarekat Syadziliyah yang berpusat di sejumlah wulayah tertentu.

Page 67: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

67MPA 365 / Februari 2017

Menag bersama Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kakanwil Kemenag Jatim, Rektor UIN Surabaya saat beramatama dengan Atase Dubes Saudi

Arabia dan Pengasuh PP Al-Ishlah pada 19 Jauari 2017.

Didampingi Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kakanwil Kemenag jatim dan Wagub Jatim, Menag menyerahkan SK pendirian STIQSI kepada pengasuh PP Al-Ishlah Lamongan pada 19 Januari 2017.

Kakanwil Kemenag Jatim memapah Pengasuh Pesantren al-Ismailiah al-Muhtadi seusai memberikan ucapan selamat datang kepada

Menag pada 19 Januari 2017.

Menag saat memaparkan kondisi keumatan terkini dalam silaturahim dengan kiai dan santri PP al-Ismailiyah al-Muhtadi Lamongan pada 19 Januari 2017.

Menag saat memompa motivasi belajar santridi Pesantren Karangasem pada 19 Januari 2017.

Page 68: MPA 365 - Februari 2017 - Kementerian Agama Provinsi Jawa ... · mpa 365 / fbruari 3 media informasi, komunikasi, dan edukasi, kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa timur

68 MPA 365 / Februari 2017

PAD

A M

AJA

LAH

INI T

ER

DA

PAT

KU

TIPA

N A

YAT-

AYAT

AL

QU

R’A

N. U

NTU

K IT

U J

AG

A D

AN

SIM

PAN

SE

BA

GA

IMA

NA

ME

STI

NYA

.

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.

Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud....

(Al-Fath Ayat 29)

Masjid Agung Al-Abror - Situbondo