movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... ·...

104
i Moving Towards movingtowards Laporan Tahunan Annual Report 2012

Transcript of movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... ·...

Page 1: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

iMoving Towards

Gedung Jaya Lantai 6

Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340

Tel. +62 21 3147654 , +62 21 3157611

Fax. +62 21 3157609

movingtowards

Laporan TahunanAnnual Report2012

Laporan Tahunan Annual Report 2012

movingtow

ards

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

PT Pioneerindo Gourm

et International Tbk

scan me for website info

Page 2: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

ii Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbkii Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Dalam bisnis ritel, penampilan gerai memainkan peran penting un-

tuk menarik calon pelanggan dan menjadikan mereka pelanggan

setia. Itu sebabnya, Grup secara berkala melakukan renovasi ber-

skala kecil dan besar dengan desain interior yang menarik, yang

memprioritaskan kenyamanan pelanggan. Selain itu, renovasi juga

bertujuan untuk meningkatkan fasilitas serta mengubah suasana

restoran sesuai tren. Beberapa restoran yang

sudah tidak lay- ak beroperasi

atau karena masa sewa

telah ber akhir dan

t i d a k d a p a t

d i p e r- panjang

k a r e - na satu

d a n l a i n

h a l , t e l a h

d i - t u t u p

s e - mentra

m e n - u n g g u

u n t u k d i p i n -

dahkan ke lokasi lain-

nya. Perusa- haan memilih

sistem franchise untuk ekspansi

jaringan bisnisnya dan secara konsisten me-

monitor perkembangan gerai franchise yang sudah berjalan. Untuk

menambah franchise baru, Perusahaan mengikuti berbagai event

pameran ataupun kegiatan usaha franchise.

Pioneerindo 2012 Annual Report

Page 3: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

1Moving Towards

Daftar IsiTable of contents

Visi dan Misi

Ikhtisar Data Keuangan

Laporan Manajemen

Sambutan Dewan Komisaris

Laporan Dewan Direksi

Profil Perusahaan

Profil Dewan Komisaris

Profil Dewan Direksi

Jaringan Restoran

Aktifitas Penting 2012

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Komite Audit

Laporan Keuangan

Vision and Mission

Financial Highlights

Management Report

Message From The Board Of Commissioners

Report From The Board Of Directors

Company Profile

Profile Of Commissioners

Profile Of Directors

Restaurant Outlets

Significant Activities In 2012

Good Corporate Governance

Audit Committee’s Report

Financial Report

02

04

07

18

22

27

30

32

34

36

38

43

45

ii Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Dalam bisnis ritel, penampilan gerai memainkan peran penting un-

tuk menarik calon pelanggan dan menjadikan mereka pelanggan

setia. Itu sebabnya, Grup secara berkala melakukan renovasi ber-

skala kecil dan besar dengan desain interior yang menarik, yang

memprioritaskan kenyamanan pelanggan. Selain itu, renovasi juga

bertujuan untuk meningkatkan fasilitas serta mengubah suasana

restoran sesuai tren. Beberapa restoran yang

sudah tidak lay- ak beroperasi

atau karena masa sewa

telah ber akhir dan

t i d a k d a p a t

d i p e r- panjang

k a r e - na satu

d a n l a i n

h a l , t e l a h

d i - t u t u p

s e - mentra

m e n - u n g g u

u n t u k d i p i n -

dahkan ke lokasi lain-

nya. Perusa- haan memilih

sistem franchise untuk ekspansi

jaringan bisnisnya dan secara konsisten me-

monitor perkembangan gerai franchise yang sudah berjalan. Untuk

menambah franchise baru, Perusahaan mengikuti berbagai event

pameran ataupun kegiatan usaha franchise.

Pioneerindo 2012 Annual Report

Page 4: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

2 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Menjadi restoran pilihan utamadengan pelayanan dan kualitasterbaik di Indonesia.

Mengembangkan eksistensi usaha dengan melahirkan produkberkualitas prima.

Meningkatkan nilai-nilai Perusahaan dari segi keuangan dan sumber daya manusia.

To be the restaurant of choice with the best service and quality in Indonesia

To develop business existence by delivering premium quality products.

To enhance Company’s values, in terms of financial and human resources.

Misi

Visi

Mission

Vision

Page 5: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

3Moving Towards

CONSTANTLY LOOKING FOR EFFECTIVE WAYS

Perusahaan berkomitmen untuk menegakkan tata kelola

perusahaan yang baik.

The Company has committed to uphold good corporate governance.

Page 6: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

4 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Hasil UsaHa dan KeUangan (RibUan Rp)Result of Operation and Financial (Thousands Rp) :

Pendapatan Usaha

Laba Kotor

Laba Usaha

Laba Sebelum Pajak

Laba Bersih

Jumlah Aset

Jumlah Liabilitas

Jumlah Ekuitas

Jumlah Saham Beredar

posisi saHam (Rp. penUH ) Stock Position (Rp. Full Amount) :

Laba Bersih per Saham

Harga Saham terhadap Laba Bersih per Saham (x)

Rasio KeUangan (%)Financial Ratios (%) :

Pertumbuhan Pendapatan Usaha

Pertumbuhan Laba Usaha

Pertumbuhan Laba Bersih

Beban Usaha terhadap Pendapatan Usaha

Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha

Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha

Laba Bersih terhadap Jumlah Aset

Laba Bersih terhadap Ekuitas

Kewajiban terhadap Ekuitas

Kewajiban terhadap Aset

Operating Revenues

Gross Profit

Operating Profit

Profit Before Tax

Net Profit

Total Assets

Total Liabilities

Total Equity

Stock Issued

Earning Per Share

Price Earning Ratio (X)

Revenue Growth

Operating Profit Growth

Net Profit Growth

Operating Expenses to Revenue

Operating Profit Margin

Net Profit Margin

Return on Assets

Return on Equity

Liabilities to Equity

Liabilites to Total Assets

201020112012

Ikhtisar Data KeuanganFinancial Highlights

2009 2008

353,780,408

234,474,995

49,300,561

47,758,930

34,371,777

203,876,991

85,038,776

118,838,214

220,808

155.7

17.7

21.0

33.6

32.7

52.3

13.9

9.7

16.9

28.9

71.6

41.7

292,477,519

192,484,508

36,898,144

36,036,602

25,911,802

133,432,784

63,220,957

70,211,826

220,808

117.3

5.9

18.2

58.7

64.3

53.2

12.6

8.9

19.4

36.9

90.0

47.4

247,503,238

162,372,124

23,246,779

22,975,887

15,766,633

109,008,910

67,771,121

41,237,789

220,808

71.4

4.3

9.1

41.1

44.0

56.2

9.4

6.4

14.5

38.2

164.3

62.2

226,789,755

144,801,623

16,479,031

17,101,502

10,948,539

90,667,258

69,399,147

21,268,112

220,808

49.6

5.6

9.4

20.0

155.4

56.6

7.3

4.8

12.1

51.5

326.3

76.5

207,324,401

131,220,041

13,732,430

6,887,730

4,287,123

81,755,257

73,508,285

8,246,972

220,808

2008 62.19

19.4

20.6

26.6

177.7

2,523.5

56.7

6.6

2.1

5.2

52.0

891.3

89.9

201020112012 2009 2008

201020112012 2009 2008

Page 7: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

5Moving Towards

Laba KotorGross Profit

Laba UsahaOperating Profit

Dalam Milyar RupiahIn Billion of Rupiah

Pendapatan UsahaOperating Revenues

226

,8

247

,5

292,

5

353,

8

‘09 ‘10 ‘11 ‘12

Jumlah EkuitasTotal Equity

Dalam Milyar RupiahIn Billion of Rupiah

144

,8

162

,4

192,

5

234,

5

‘09 ‘10 ‘11 ‘12

16.

5

23,

2

36,9

49,3

‘09 ‘10 ‘11 ‘12

Jumlah AsetTotal Assets

90

,7

10

9

133,

4

203,

9

‘09 ‘10 ‘11 ‘12

Laba BersihNet Profit

11,0 15,8

25,9

34,4

‘09 ‘10 ‘11 ‘12

21,2

41,2

70,2

118

,8

‘09 ‘10 ‘11 ‘12

32.7% up

*Laba Bersih Net Profit

Grup pada tahun 2012 membukukan laba bersih sebesar Rp 34,4 milyar, meningkat sebesar Rp 8,5 milyar atau 32,7% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 25,9 milyar.

Group in 2012 posted a net profit of Rp 34.4 billion, increased by Rp 8.5 billion or 32.7% compared with a net profit of Rp 25.9 billion in 2011.

21% up

*Pendapatan Usaha Revenues

52.8% up

*Jumlah Aset Total Assets

‘08 ‘08 ‘08

‘08 ‘08 ‘08

20

7,3

131,

2

13,

7 8

,2

81,

7

4,3

Page 8: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

6 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

2012 2011KuartalQuarter

I

II

II

IV

1820

2100

2400

2450

450

630

670

690

690

1800

1870

2300

375

590

580

600

TertinggiHighest

TertinggiHighest

TerendahLowest

TerendahLowest

Pendapatan UsahaOperating Revenues

Persentase Pendapatan Usaha CFCCFC Percentage Operating Revenue

Persentase Pendapatan Usaha Cal DonatCal Donat Percentage Operating Revenue

Persentase Pendapatan Usaha Sapo Sapo Percentage Operating Revenue

Persentase Pendapatan UsahaPercentage Operating Revenues

Kebijakan DividenThe Policy on Dividends

Kebijakan dividen Perusahaan adalah sebagai berikut:The Company’s policy on dividends is as follows:

LABA BERSIH NET INCOME DIVIDEN TUNAITERHADAP LABA BERSIH

OF CASH DIVIDENDSTO NET INCOME

s/d Rp 5 Milyar Up to Rp 5 Billion 20%

Rp 5 Milyar s/d 10 Milyar

Rp 5 Billion to Rp 10 Billion

25%

Lebih dari Rp10Milyar

More than Rp 10 Million

30%

Analisa Harga SahamShare Price Performance

Catatan Harga saham Perusahaan yang diperdagangkandi lantai Bursa Efek Indonesia selama dua tahun terakhiradalah sebagai berikut:

Recorded share prices the Company traded onThe Indonesia Stock Ecxhange during the last twoyears were as follows:

92,5%

6,2%

1,3%

Page 9: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

7Moving Towards

Laporan ManajemenManagement Report

PENDAPATAN USAHA

Pada tahun 2012, pendapatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut “Grup”) meningkat 21,0% dari Rp 292,5 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 353,8 milyar di tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan dari gerai-gerai yang baru dibuka, pertumbuhan penjualan dari gerai-gerai yang sudah ada (same store) sebesar 6,53%, penerapan strategi pemasaran yang efektif dan penjualan produk yang tepat sasaran serta layanan yang semakin baik.

Pendapatan dari penjualan CFC memberikan kontribusi terbesar dari seluruh pendapatan usaha Grup, yakni 92,5%. Sisanya berasal dari penjualan Sapo Oriental dan Cal Donut masing-masing 6,2% dan 1,3%.

BEBAN POKOK PENJUALAN

Semakin meningkatnya produktifitas dan efisiensi operasional Grup, ditunjang pula dengan tingkat inflasi yang stabil, membuat beban pokok penjualan pada tahun 2012 menurun sebesar 0,5% bila dibandingkan dengan tahun 2011, yakni dari 34,8% menjadi 34,3%.

BEBAN USAHA

Beban usaha pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 185,2 milyar, atau meningkat 19,0% dari tahun 2011, sebesar Rp 155,6 milyar. Peningkatan terbesar terjadi pada beban penjualan akibat adanya penambahan gerai-gerai baru dan kontribusi terbesar terdapat pada biaya gaji dan tunjangan, sewa gedung dan utilitas.

Namun bila dilihat dari perbandingan beban usaha terhadap pendapatan usaha, maka terlihat adanya peningkatan efisiensi sebesar 0,9% dari 53,2% di tahun 2011 menjadi 52,3% di tahun 2012. Efisiensi ini mencerminkan semakin baiknya kontrol dan produktifitas di setiap gerai.

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

Laba sebelum pajak pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 47,8 milyar, meningkat 32,5% dari tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp. 36,0 milyar. Kenaikan ini terutama disebabkan karena persentase kenaikan pendapatan usaha yang lebih tinggi daripada beban pokok penjualan, beban usaha dan ditambah lagi sedikitnya gerai yang ditutup sepanjang tahun 2012.

OPERATING INCOME

In 2012, the operating revenues of the Company and its subsidiary (hereinafter referred to as “Group”) increased 21.0% from Rp 292.5 billion in 2011 to Rp 353.8 billion in 2012. This is attributable to sales from the newly open outlets, as well as the increase in sales from the existing outlets (same store) as much as 6.53%, effective implementation of marketing strategy, selling the right product on the right target, and improved customers services.

CFC’s sales contributed the biggest portion to total income of the Group, namely 92.5%. The rest comes from the sales of Sapo Oriental and Cal Donut, which were 6.2% and 1.3%respectively.

COST OF REVENUE

With the increasing productivity and efficiency of Group’s operational, supported by stable level of inflation, the cost of goods sold in 2012 decrease by 0.5% compared with the previous year, from 34.8% to 34.3%.

OPERATING COST

Operating cost in 2012 was Rp 185.2 billion, or up by 19.0% from 2011, Rp 155.6 billion. The largest increase of operating cost incurred due to outlet expansion, with the largest contribution came from employee expenses, building rental fee and utility.

However, by comparing operating cost against operating income, there was a 0.9% increase of efficiency from 53.2% in 2011 to 52.3% in 2012. The efficiency aroused in the cost of utilities and rent of building, reflecting the ever better control and productivity in every outlet.

EARNING BEFORE INCOME TAX

Earning before income tax in 2011 was Rp 47.8 billion, rose by 32.5% to Rp 36.0 billion in the previous year. The increase was mostly due to the percentage of increase in operating revenue was higher than that of cost of good sold, operating cost, and the low number of outlets ceased to operate in 2012.

Di tahun 2012, Grup membukukan laba bersih setelah pajak yang signifikan, yaitu sebesar Rp 34,4 milyar. Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) masing-masing sebesar 28,9% dan 16,9%.

In 2012, the Group posted significant net income after tax, amounted Rp 34.4 billion. Return on Equity (ROE) and Return on Assets (ROA) of 28,9% dan 16,9% respectively.

TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL OVERVIEW

Page 10: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

8 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

LABA BERSIH

Pada tahun 2012, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk adalah sebesar Rp 34,4 milyar, meningkat sebesar Rp 8,5 milyar atau 32,7% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 25,9 milyar. Laba bersih per saham menjadi Rp 155,7 naik 32,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 117,3. EBITDA mengalami pertumbuhan sebesar 30,9% dari Rp 45,7 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 59,8 milyar di tahun 2012.

TOTAL ASET

Total aset Grup meningkat 52,8% dari Rp 133,4 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 203,9 milyar di tahun 2012. Sementara itu, aset lancar meningkat 37,4% atau Rp 22,1 milyar, dimana peningkatan signifikan terdapat pada kas dan setara kas, investasi tersedia untuk dijual, piutang usaha pihak ketiga serta persediaan. Aset tidak lancar naik 65,0% atau Rp 48,3 milyar, peningkatan signifikan terdapat pada penambahan aset tetap dari gerai baru berupa peralatan dan renovasi serta aset tetap pembelian gedung baru untuk kantor di Jln. Palmerah Utara No. 100, Jakarta Barat.

Aset tetap berupa gedung untuk kantor tersebut dibeli dari PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, yang merupakan perusahaan dalam 1 Grup. Transaksi pembelian tersebut adalah :1. Transaksi materal yang tidak perlu RUPS (Per IX.E.2 &

Kep 614/BL/2011).2. Transaksi afiliasi (Per IX.E.1), dengan Laporan

Pendapat Wajar oleh Penilai Independen “Kantor Jasa Penilai Publik Asmawi dan Rekan”.

TOTAL LIABILITAS

Total liabilitas Grup tahun 2012 tercatat sebesar Rp 85,0 milyar naik 34,5% bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar Rp 63,2 milyar. Kenaikan signifikan terletak pada liabilitas jangka panjang bagian utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang sebesar Rp 14,2 milyar. Kenaikan ini disebabkan adanya pinjaman dari bank BCA untuk pembelian gedung kantor Perusahaan.

Meskipun terjadi kenaikan liabilitas, Debt to Aset Ratio masih mengalami penurunan 5,67% dari 47,4% di tahun 2011 menjadi 41,7% di tahun 2012. Penurunan ini disebabkan persentase pertumbuhan aset yang masih lebih besar daripada pertumbuhan liabilitas. Pertumbuhan aset lancar juga lebih besar daripada pertumbuhan liabilitas lancar, sehingga Current Ratio mengalami kenaikan sebesar 28,6% dari 118,7% di tahun 2011 menjadi 147,4% di tahun 2012

TOTAL EKUITAS

Di tahun 2012, Grup mampu mencatat peningkatan ekuitas sebesar Rp 48,6 milyar atau 69,3% dari Rp 70,2 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 118,8 milyar di tahun 2012. Kontribusi terbesar dari peningkatan ekuitas ini disebabkan oleh penambahan laba Grup pada tahun 2012 dan pendapatan komprehensif lainnya dari cadangan keuntungan atas harga pasar surat berharga yang belum direalisir. Pertumbuhan persentase ekuitas yang lebih besar dari pertumbuhan liabilitas, menyebabkan Debt to Equity Ratio menurun dari 90,0% di tahun 2011 menjadi 71,6% di tahun 2012.

NET PROFIT

In 2012, the net profit attributed to parent entity was Rp 34.4 billion increased by Rp 8.5 billion or 32.7% compared to the net profit of Rp 25.9 billion in 2011. Net income per share was Rp 155.7 increased by 32.6% compare to that of 2011, which amounted to Rp 117.3.EBITDA growth amounting to 30.9% from Rp 45.7 billion in 2010 to Rp 59.8 billion in 2012.

TOTAL ASSET

The Grup’s total assets increased by 52.8% from Rp 133.4 billion in 2011 to Rp 203.9 billion in 2012, while Current Assets increased by 37.4% or Rp 22.1 billion, a significant increase in cash and cash equivalents, short term investments, third parties payables, and inventories. Non- Current Assets rose significantly by 65.0%or Rp 48.3 billion, significant increase was due to the addition of fixed assets for new outlets, in form of new equipment and renovation, and from the purchase of new office building at Jln. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta.

The Company’s fixed Asset, i.e. office building, was acquired from PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, sister company under one Group. The transaction was :

1. Material transaction that does not require GMS (Per IX.E.2 & Kep 614/BL/2011).

2. Affiliation transaction (Per IX.E.1), with a fair value opinion from Independent Appraiser “Public Appraisal Office Asmawi and Associates”.

TOTAL LIABILITIES

The Group’s total liability In 2011 was Rp 85.0 billion increased by 34.5% compared with the year 2011 which amounted to Rp 63.2 billion. Significant increase occurred in long-term loans from bank and financial institution amounted Rp 14.2 billion. This increase was due to loan from Bank BCA for the purchase of the Company’s new office.

Despite the increase in liabilities, the Debt to Asset Ration decreased by 5.67% from 47.4% in 2011 to 41.7% in 2012. This is attributable to the higher percentage of increase in asset growth than liabilities growth. Current assets growth was also higher than the current liabilities growth, resulting an increase in Current Ratio of 28.6% from 118.7% in 2011 to 147.4% in 2012.

TOTAL EQUITY

In 2012, the Group managed to increase its equity by Rp 48.6 billion or 69.3% from Rp 70.2 billion in 2011 to Rp 118.8 billion in 2012. The largest contribution behind the increase in equity is the Group’s profit increase in 2012 and other comprehensive income from reserve for the unrealized gain over market price of the securities held. Growth of equity percentage is higher than the growth of liabilities, resulted in the decrease of Debt to Equity Ratio from 90.0% in 2011 to 71.6% in 2012.

Page 11: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

9Moving Towards

Tahun 2012Grup mampu mencatatpeningkatan ekuitas sebesarRp 48,6 milyar In 2012, the Group managed to increase its equity by Rp 48.6 billion

Page 12: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

10 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Tinjauan OperasiOperation Overview

Strategi ekspansi Grup pada tahun 2012 tetap difokuskan pada upaya membangun lebih banyak gerai bertipe free standing di lokasi-lokasi yang strategis seperti SPBU, rumah sakit, bandara udara dan stasiun kereta api.

Hadirnya gerai bertipe free-standing telah membantu meningkatkan brand awareness. Selain itu juga memberi fleksibilitas operasi yang lebih tinggi dan fasilitas yang lebih lengkap, seperti sarana outdoor merokok, buka lebih awal dan tutup lebih malam dari jam operasional yang telah ditetapkan dan ada juga yang buka 24 jam.

Untuk memperluas jaringan dan memperkuat kehadirannya di tengah masyarakat, Perusahaan menjalin kemitraan yang kuat dengan beberapa mitra usaha lokal maupun internasional, antara lain Jogja Department Store, Borma Department Store, Aksara Supermarket, Naga Department Store, Ramayana Department Store, Matahari Food Court dan Lotte Mart. Aliansi strategis yang saling menguntungkan ini telah berlangsung bertahun-tahun dan akan terus berlangsung hingga bertahun-tahun ke depan.

Dalam bisnis ritel, penampilan gerai memainkan peran penting untuk menarik calon pelanggan dan menjadikan mereka pelanggan setia. Itu sebabnya, Grup secara berkala melakukan renovasi berskala kecil dan besar dengan desain interior yang menarik, yang memprioritaskan kenyamanan pelanggan. Selain itu, renovasi juga bertujuan untuk meningkatkan fasilitas serta mengubah suasana restoran sesuai tren.

Beberapa restoran yang sudah tidak layak beroperasi atau karena masa sewa telah berakhir dan tidak dapat diperpanjang karena satu dan lain hal, telah ditutup sementara menunggu untuk dipindahkan ke lokasi lainnya.

Perusahaan memilih sistem franchise untuk ekspansi jaringan bisnisnya dan secara konsisten memonitor perkembangan gerai franchise yang sudah berjalan. Untuk menambah franchise baru, Perusahaan mengikuti berbagai event pameran ataupun kegiatan usaha franchise.

In 2012, the Group’s expansion strategy was still focused on the effort of establishing more free-standing types of outlet in strategic locations such as petrol stations, hospitals, airports and railway stations.

Free-standing outlets has helped increasing Company’s brand awareness. In addition they also provide us with more flexibility of operation and complete facilities, to name a few are outdoor facilities for smoking, longer service hour, some even open 24 hours.

To expand its network and to strengthen its presence in the community, the Company forged strong partnerships with several local and international business partners, including Jogja Department Store, Borma Department Store, Aksara Supermarket, Naga Department Store, Ramayana Department Store, Matahari Food Court and Lotte Mart. This mutual strategic alliance has been going on for years and will continue for years to come.

In the retail business, outlets appearance plays an important role in attracting customers and making them loyal customers. Therefore, the Group periodically conducts minor as well as major renovations, with attractive interior design, while prioritizing customer convenience. In addition, renovation is intended to add facilities and to change the atmosphere to suit with the latest trend.

Some of the restaurants not worthy of operation or the lease period has ended and cannot be extended because one or other reasons have been temporarily closed while waiting for potential locations to be relocated.

The Company chooses franchise system to expand its business network and consistently monitor the progress of the existing franchise outlets. To add new franchisee, the Company attended various exhibition or activities for franchise business events.

Saat ini, secara total gerai yang beroperasi hingga akhir 2012 adalah 274 gerai dengan perincian 244 gerai CFC, 7 gerai Sapo dan 23 gerai Cal Donat. Untuk gerai CFC masing-masing 40 gerai franchise dan 204 gerai milik sendiri.

To date, total outlets in operation until the end of 2012 are 274 outlets, comprising 244 CFC outlets, 7 Sapo outlets and 23 Cal Donut outlets. For CFC outlets, 40 are franchise outlets and 204 outlets are self-owned.

Page 13: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

11Moving Towards

Grup senantiasa memperhatikan kebutuhan dan permintaan pelanggan dan tidak henti melakukan inovasi untuk memenuhi kepuasan daripada pelanggan setianya.

Pada tahun 2012 Grup meluncurkan program up-size nasi atau soft drink. Dengan program up-size ini pelanggan hanya menambah Rp 1.000 untuk mendapatkan nasi atau soft drink dengan ukuran/size yang lebih besar. Untuk memenuhi kebutuhan dari pelanggan usia anak-anak, Grup meluncurkan paket Fun-Meal, dimana setiap pembelian paket tersebut pelanggan mendapatkan makanan, minuman ditambah dengan mainan robot yang menarik dan mendidik. Sedangkan produk unggulan antara lain ayam goreng, chicken strip, nasi goreng, chicken burger, cheese burger, corn soup, cal blend, avocado float, dan chicken teriyaki tetap menjadi produk yang selalu ada di hati pelanggan.

Untuk menarik pelanggan ke restoran untuk sekedar bersantai khususnya di sore hari, tersedia menu seperti: pancake maupun strawberry jelly. Menu ini cocok disantap pada saat santai ataupun bertemu teman dengan suasana dan dekorasi restoran yang nyaman dan menyenangkan.

Kami juga menyadari pentingnya menjaga kualitas operasional seluruh gerai yang ada. Pada tahun 2012, Grup senantiasa menjaga standar seluruh gerai yang tercermin dalam nilai standar ROE (Restaurant Operation Evaluation). Standard ROE mencakup empat pilar penting yaitu Discipline, Quality, Service, Cleanliness. Penilaian dilakukan secara rutin setiap bulan oleh Tim QA (Quality Assurance) dengan cara sidak.

Saat ini, secara total gerai yang beroperasi hingga akhir 2012 adalah 274 gerai dengan perincian 244 gerai CFC, 7 gerai Sapo dan 23 gerai Cal Donat. Untuk gerai CFC masing-masing 40 gerai franchise dan 204 gerai milik sendiri.

The Group, always attentive to customer need and demands, never cease to search for ways to maximize its loyal customer satisfaction through innovation.

In 2012 Group launched the up-size program for rice or soft drink. With this up-size program, customers only add Rp 1,000 to get bigger rice or larger soft drink. As for children customers, the Group launched Fun-Meal package, in which, with every purchase customers get the food, beverage plus an attractive educational toy robot. While other products, such as fried chicken, chicken strips, fried rice, chicken burger, cheeseburger, corn soup, cal blend, avocado float, and chicken teriyaki remains everybody’s choice and always in the hearts of customers.

To attract customers to come in for a cozy time, especially in the afternoon, the restaurant offers menu such as pancakes and strawberry jelly. Suitable for cozy time or meeting with friends, in a comfortable and enjoyable ambiance and decoration.

We also recognize the importance of maintaining operational quality of all existing outlets. In 2012, the Group always maintains the standard of all outlets, as reflected in the standard scores of ROE (Restaurant Operation Evaluation). ROE Standard comprises four essential pillars namely Discipline, Quality, Service, Cleanliness. The assessment is carried out regularly every month by a team of QA (Quality Assurance) using unannounced inspections.

To date, total outlets in operation until the end of 2012 are 274 outlets, comprising 244 CFC outlets, 7 Sapo outlets and 23 Cal Donut outlets. For CFC outlets, 44 are franchise outlets and 204 outlets are self-owned.

Sapo Oriental “ Pondok Indah Mall “

Page 14: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

12 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Aktivitas PemasaranMarketing Activities

Untuk mempertahankan brand image dan brand awareness, pada tahun 2012 Perusahaan tetap konsisten melakukan aktivitas promosi secara above the line maupun below the line.

Secara above the line, Perusahaan melalui iklan TV media secara berkala mempromosikan lezatnya berbagai produk CFC seperti : chicken drumz, chicken kranz maupun chicken strip dan melalui iklan media radio lokal secara nasional mempromosikan program up-size nasi dan soft drink, selain itu dilakukan kerjasama promosi dengan media komunikasi seperti Indosat untuk program “ Indosat Senyum”, dimana pelanggan dapat melakukan pembayaran untuk pembelian produk di CFC dengan menukarkan poin dari penggunaan kartu Indosat.

Secara below the line, di tahun 2012 Perusahaan secara konsisten melakukan brand aktivasi melalui event seperti :

Event Pantura, Event Sekolahan Alix Cup, SMAK I Penabur serta co branding dalam acara Kresna Food, hari ulang tahun Pusat Grosir Cililitan. Semua program marketing yang telah dilakukan di tahun 2012 akan menjadi dasar Perusahaan untuk melanjutkan program secara berkesinambungan dan terus menerus untuk tahun-tahun yang akan datang.

Perusahaan juga senantiasa ingin bisa mengenal lebih dekat dengan pelanggannya dengan menyiapkan media website dan jejaring sosial, untuk itu pelanggan dapat mengunjungi website di www.cfcindonesia.com dan jejaring sosial seperti facebook di www.facebook.com maupun twitter di twitter @CFC_pioneerindo. Sampai saat ini fans dari facebook sudah mencapai 927.000 dan talk about sekitar 25.000, sedangkan dari twitter sudah mencapai 1.000. Media ini sangat membantu Perusahaan menjalin komunikasi dua arah antara Perusahaan dengan pelanggan setianya.

To maintain brand image and brand awareness, in 2012 the Company consistently performing promotional activities through above or below the line.

As for above the line, the Company through TV advertising media periodically promotes the deliciousness of CFC various products such as : chicken drumz, chicken kranz or chicken strips and via local radio media, advertising nationally promoting rice and soft drink up-size program, also conducted joint promotions with communication media such as Indosat for ‘Indosat Senyum’ program, where customers can make payment for the purchase of products in CFC with exchange of points from Indosat’s card.

As for below the line, in the year 2012 the Company consistently executed brand activation through events such as : Pantura Event, School Event “Alix Cup”, SMAK I Penabur and co-branding in programs with Kresna Food, anniversary of Pusat Grosir Cililitan. All marketing programs that have been carried out in the year 2012 will be the basis for the Company to continuing the programs on an ongoing basis and extended for many years to come.

The Company always wanted to get to know closer its customers by setting up websites and social networking media, thus, the customers can visit the website at www.cfcindonesia.com and social networks like facebook and twitter on www.facebook.com and twitter @CFC_pioneerindo. Until now the fans of facebook has reached 927,000 and with some 25,000 talk about, while twitter has reached 1,000. This media is helping the Company to establish two-way communication with its loyal customers.

Page 15: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

13Moving Towards

Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction

Service, yang mencakup pelayanan harus cepat, tepat, ramah, dan antusias.Service, which includes fast, accurate, friendly and enthusiastic services.

03 Cleanliness, yang mencakup kebersihan terhadap diri (badan dan pakaian), lingkungan kerja, equipment, dan kebersihan produk yang dijual.Cleanliness, which includes personal hygiene (body and clothing), work environment, equipment and hygiene on the products sold.

04

Quality, yang mencakup kualitas produk (bau, warna, rasa bentuk, berat & porsi), kualitas penyajian (makanan panas harus disajikan panas dan makanan dingin harus disajikan dingin).Quality, which includes product quality (smell, color, taste, shape, weight & servings), quality of presentation (hot food should be served hot and cold food should be served cold).

02Discipline, yang mencakup disiplin terhadap penampilan kebersihan diri, waktu jam kerja/istirahat dan prosedur (SOP pembuatan produk, SOP administrasi store).Discipline, which includes disciplines on the appearance on personal hygiene, working hour/rest hour and procedures (SOP on product making, SOP on stores administrative).

01

Dalam mengembangkan layanannya bagi konsumen, Grup mengacu pada konsep DQSC, yang telah menjadi budaya kerja Perusahaan, yang harus dijalankan oleh setiap karyawan. Sejak masa Program Orientasi Karyawan Baru, karyawan baru sudah harus mempelajari konsep ini.

Penerapan konsep DQSC ini sangat penting untuk menjaga daya saing di tengah ketatnya persaingan dalam industri layanan. Untuk itulah Grup membentuk departemen khusus, yakni Departemen Quality Assurance (QA), untk melakukan evaluasi/audit secara rutin terhadap pelaksanaan konsep tersebut di setiap gerai. Hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan dalam bentuk ROE (Restaurant Operation Evaluation) yang dibahas secara rutin setiap bulan dalam operasional meeting. Gerai-gerai yang berhasil mendapatkan nilai ROE tertentu akan mendapatkan insentif setiap bulan.

Dengan adanya kebijakan ini, Grup berharap dapat meningkatkan kunjungan ulang dari para konsumen akan yang puas dengan layanan yang disajikan.

In developing its customer services, the Group refers to DQSC concept that has been adopted as corporate culture and shall be abode by all employees. Since New Employee Orientation Program, the new employee shall learn about this concept.

The implementation of DQSC is important in maintaining competitiveness in the midst of tight competition in services industry. Therefore, the Group established a special department, namely Quality Assurance (QA) department, to evaluate/audit on regular basis the implementation of this concept in each outlet. The result will be reported in form of ROE (Restaurant Operation Evaluation) and will be discussed routinely each month during operational meeting. Outlets that meet certain score of ROE are entitled to have monthly incentives.

The Group expected this policy would have effect of the repeated visit of customers impressed and satisfied with the services.

Piagam “Pekanbaru Service Excellence Champion 2012“Kategori : Fast Food

Certificate “Pekanbaru Service Excellence Champion 2012“Category : Fast Food

Page 16: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

14 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

In 2012, the Company changed the the name of Training Centre Department to Learning Centre in order to provide a more effective two-way training method, in which employees in training besides comprehending the material provided, are also expected to give feedback in the form of ideas, for improvement or for their own practical skills. Meanwhile, the recruitment and supply of labor to the operations department in a timely manner was conducted by HR department. To recruit operational employee, HR Department cooperated with the College of Tourism, actively joined the Job Fair Exhibition and placed online advertisement on jobstreet.com and karir.com.

The success in retaining the best employees in the long term will increase the sustainability of growth. This concept is the Company’s commitment in efforts to maintain and improve the quality of human resources.

The Company is aware of the importance of upholding food safety on the products that are entirely self-produced from raw materials to products ready to be served to the public. This must be supported by reliable human resources.

During the year 2012, the Company consistently implemented integrated training programs to support the continuity and smoothness of its operations effectively. In this regard, the Company has undertaken a continuous program for all levels, crew to management.

Following are the types of training / internal program:

• New Employee Program• Beauty Class• Service Excellent• Food Safety• Guest Satisfaction• Communication• English for Cashier• Greeter• Handling Complain• Management Lost Control

To further motivate its employees, the Company provides opportunity for all employees who excel in their job to get a better career through accelerated promotion of employees, which is called “The Best Staff” program and “The Best Store Manager” program. Both programs are effective and swift in creating future leaders since the employee under this program were continuously assessed during their work at the outlets.

Pada tahun 2012, Perusahaan mengganti nama Departemen Training Centre menjadi Departemen Learning Centre. Penggantian ini dimaksudkan agar pelatihan berjalan lebih efektif dan bersifat dua arah, dimana karyawan yang mengikuti pelatihan, selain dapat mengerti materi yang diberikan diharapkan juga dapat memberikan masukan berupa ide untuk perbaikan maupun peningkatan kemampuan praktis karyawan tersebut. Sementara itu proses perekrutan dan supply tenaga kerja ke departemen operasional yang tepat waktu dilakukan oleh departemen HRD. Untuk merekrut tenaga operasional, Departemen HRD melakukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata, aktif ikut acara Job Fair dan pasang iklan online di jobstreet.com dan karir.com.

Keberhasilan mempertahankan pegawai terbaik dalam jangka waktu yang lama juga semakin meningkatkan sustainability dari pertumbuhan Perusahaan. Konsep ini merupakan komitmen Perusahaan dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Perusahaan sangat sadar untuk mendukung proses food safety atas produk yang sepenuhnya diproduksi sendiri dari raw material sampai produk siap disajikan ke hadapan publik, perlu dipersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal.

Sepanjang tahun 2012, Perusahaan selalu konsisten melaksanakan program-program pelatihan terpadu, sehingga hasilnya dapat menunjang kelangsungan dan kelancaran operasional secara efektif. Dalam hal ini, Perusahaan telah melaksanakan suatu program yang berkesinambungan dari level crew sampai level manajemen.

Adapun jenis-jenis pelatihan/program internal yang telah berjalan secara konsisten berupa :• Program Orientasi Karyawan Baru• Beauty Class• Service Excellent• Food Safety• Guest Satisfaction• Communication• English for Cashier• Greeter• Handling Complain• Management Lost Control

Untuk lebih memberikan motivasi bagi setiap karyawan, Perusahaan juga memberikan kesempatan kepada setiap karyawan yang berprestasi untuk mendapatkan jenjang karir yang lebih baik melalui program percepatan promosi karyawan, yaitu disebut dengan program “The Best Staff” dan “The Best Store Manager”. Program ini dinilai lebih efektif & cepat menghasilkan calon pemimpin yang diinginkan karena karyawan tersebut terus menerus dinilai selama praktek langsung di gerai.

Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

Page 17: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

15Moving Towards

The parameters for The Best Staff assessment are: The outlets where the said staff is in charge must meet the standard score of Restaurant Operations Evaluation (ROE), has followed a standard training curriculum, discipline, individual and team performance. While the parameters for The Best Store Manager assessment are: the store where the said store manager is in charge must meet the standard score of ROE, target sales, food cost, and has followed the standard training curriculum. Participants who meet the requirements in the selection process is eligible to immediately assuming the position of Assistant / Store Manager for the The Best Staff program and became the Area Manager for The Best Store Manager program.

Each employee that will be promoted to higher level should have followed the training materials, called Curriculum Training. Any training that has been attended will be logged in the Report Card, indicating which training program materials have been attended.

Each level has a training program materials that must be followed:

Besides, the Company also sends outstanding employees for training / workshops organized by renowned external training institutions. Various training programs / workshops for the year 2012 include :

• The Power of Value in Action by Tendi Naim-NHI• HCCP (Hazard Analysis Critical Control) dan PRP

(Pre Requisite Program) by Premysis Consulting-IPB• HR Cafe by Jamil Azzaini-Kubik• Handling & Preparation of US Potato by Mr. Jeffrey

Lieuw• Good Boss Bad Boss by Antonio Dio Martin• 1st Champion Supervisor by James Gwe

Partnerships Program with employee, through incentive program that can better motivate employee, is still in implementation and continuously improved. To award the restaurant management level, the Company implements an incentive program for all employees involved in the outlet. Regional Manager, Area Manager, Store Manager and the rest of the team involved who have demonstrated consistent performance according to criteria applied by the company, including sales targets, food cost, and the ROE, are eligible to receive the incentive. The program is proven to be effective and work well in 2012.

Jenjang Crew

Jenjang Shif Manager

Jenjang Assistant Manager

Jenjang Store Manager

12 materi (Basic Skill)

8 materi (Basic Management)

5 materi (Intermediate Management Training)

5 materi (Advance Management Training)

12 materials (Basic Skill)

8 materials (Basic Management)

5 materials (Intermediate Management Training)

5 materials (Advance Management Training)

Crew Level

Shift Manager Level

Assistant ManagerLevel

Store ManagerLevel

JENJANG LEVEL PROGRAM MATERI

MATERIALSPROGRAMME

Adapun poin yang dinilai daripada The Best Staff adalah : Gerai di mana staff tersebut inchage harus mencapai standar nilai Restaurant Operation Evaluation (ROE) yang ditetapkan, telah mengikuti standar curriculum training, kedisiplinan, performance kerja perorangan beserta tim, sedangkan poin penilaian untuk The Best Store Manager adalah: gerai di mana store manager tersebut inchage harus mencapai standar nilai ROE yang ditetapkan, target sales, food cost serta telah mengikuti standar curriculum training. Peserta yang memenuhi persyaratan dalam proses seleksi tersebut akan dapat langsung menempati jenjang sebagai Assistant/ Store Manager untuk program The Best Staff dan menjadi Area Manager untuk program The Best Store Manager.

Setiap karyawan yang akan naik ke jenjang yang lebih tinggi harus telah mengikuti program materi training yang ditetapkan, yang disebut Curriculum Training. Setiap training yang telah diikuti akan dicatat secara konsisten dalam Buku Rapor, yang menunjukkan program materi training yang telah diikuti.

Setiap jenjang mempunyai program materi training yang harus diikuti :

Disamping itu Perusahaan juga mengirimkan karyawan berprestasi ke pelatihan/lokakarya eksternal yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pelatihan ternama. Berbagai program pelatihan/lokakarya selama tahun 2012 antara lain :• The Power of Value in Action oleh Tendi Naim-

NHI• HCCP (Hazard Analysis Critical Control) dan

PRP (Pre Requisite Program) oleh Premysis Consulting-IPB

• HR Cafe oleh Jamil Azzaini-Kubik• Handling & Preparation of US Potato oleh Mr.

Jeffrey Lieuw• Good Boss Bad Boss oleh Antonio Dio Martin• 1st Champion Supervisor oleh James Gwe

Program kemitraan dengan karyawan melalui program insentif yang secara menyeluruh dapat meningkatkan motivasi karyawan terus dijalankan dan ditingkatkan. Untuk penghargaan tingkat manajemen restoran, Perusahaan melaksanakan suatu program insentif kepada semua karyawan yang terlibat dalam kegiatan gerai. Regional manager, Area manager, Store manager dan seluruh tim yang terlibat yang berhasil menunjukkan prestasi secara konsisten berdasarkan kriteria yang diterapkan perseroan, termasuk mencapai target sales, food cost, dan ROE akan mendapatkan insentif, dan hasil ini telah terbukti efektif dan berjalan dengan baik sepanjang tahun 2012.

Page 18: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

16 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

In 2012, the Group recorded a very satisfactory growth performance in line with Indonesia’s economic growth.

Looking at 2013, Indonesia, with its consumer-based economy and a large number of people that reached more than 240 million people, still possesses high growth prospects for the retail industry, particularly food sector. An accelerated growth of GDP of around 6.3% in 2012 coupled with a stable inflation rate at 4.3%, makes Indonesia still appealing as an investment destination.

The modern lifestyle of the growing number of middle classes nowadays, as well as a significant increase in minimum wage in 2013 are expected to increase power consumption, and become main driver for investment opportunities and positive momentum for years to come.

Entering the year 2013, through the planned expansion of new outlets and quality improvement of existing outlets and continually upgrading the quality of human resources, high quality food products and the best service quality for customers, the Company believes that in 2013 the Group will encounter positive and sustainable growth.

Tahun 2012, Grup mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat memuaskan seiring juga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Melihat prospek 2013, Indonesia dengan perekonomian yang berbasis konsumen dan besarnya jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta orang, masih memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi untuk industri ritel terutama sektor makanan. Daya percepatan pertumbuhan GDP sekitar 6,3% di tahun 2012 dengan tingkat inflasi stabil di tingkat 4,3%, masih menjadi daya tarik sebagai negara tujuan investasi.

Tren gaya hidup konsumen yang semakin modern dengan basis kelas menengah yang semakin luas dari total populasi saat ini, serta kenaikan signifikan UMP di tahun 2013 yang diharapkan dapat meningkatkan daya konsumsi masyarakat, menjadi motor penggerak utama bagi peluang investasi dan momentum positif untuk tahun-tahun mendatang.

Memasuki tahun 2013, melalui rencana ekspansi gerai-gerai baru dan peningkatan kualitas gerai-gerai yang sudah ada serta senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia, produk yang berkualitas tinggi, serta kwalitas layanan terbaik bagi pelanggan, Perusahaan berkeyakinan di tahun 2013 Grup akan mengalami pertumbuhan yang positif dan berkesinambungan.

Prospek UsahaBusiness Prospect

Chicken Drumz

Page 19: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

17Moving Towards

Page 20: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

18 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Sambutan Dewan KomisarisMessage From The Board Of Commissioners

Pada 2012, Grup berhasil mencatat prestasi yang menggembirakan dengan peningkatan Pendapatan 21,0% dan kenaikan Total Aset 52,8%. Angka-angka ini meyakinkan kami bahwa strategi kami tempuh berhasil menempatkan kami di jalur yang tepat dalam mewujudkan visi menjadi produsen makanan cepat saji dengan kualitas produk dan layanan terbaik di Indonesia.

In 2012, the Group attained a remarkableachievement with 21.0% increase in Revenues and 52.8% increase in Total Assets. Those figures convinced us that our strategy has placed us on the right track in realizing our vision to become a fast food producer with the best quality products and services in Indonesia.

Mr. Suhanda WiraatmadjaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Mr. Yanto Jayadi WibisonoKomisaris

Commissioner

Mr. Tjan Soen EngPresiden Komisaris

President Commissioner

Mrs. Tjhin Leeris HarniKomisaris

Commissioner

Dari kiri ke kananFrom left to right

Page 21: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

19Moving Towards

Pemegang Saham yang terhormat,

Prospek perekonomian global pada tahun 2013 masih menyisakan efek dari krisis yang terjadi antara tahun 2008-2009 lalu dan kemungkinan besar akan masih terasa hingga beberapa tahun ke depan. Di tengah situasi perekonomian global yang masih penuh dengan ketidakpastian ini, Indonesia kembali berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi, yakni sebesar 6,3 persen, sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Selepas dampak merugikan krisis keuangan Asia tahun 1997, perekonomian Indonesia mampu bangkit dan cukup kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi global 2008. Melihat apa yang terjadi dengan perekonomian di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, investor terdorong untuk beralih ke emerging market, termasuk ke Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup cepat, terutama karena tingkat konsumsi domestik yang cukup tinggi dengan dukungan populasi yang mencapai 240 juta orang, serta situasi politik yang relatif stabil, Indonesia menawarkan peluang bisnis yang besar di industri makanan khususnya makanan cepat saji.

Untuk tetap dapat meraih keuntungan dari pasar makanan yang terus berkembang dan bersaing, kami mengambil keputusan untuk melanjutkan dengan strategi bisnis yang telah kami jalankan selama bertahun-tahun, dan mendukung Direksi untuk lebih agresif dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan memperluas pangsa pasar kami di seluruh Indonesia. Di sisi lain, kami juga menyadari kebutuhan untuk terus meningkatkan kinerja operasional internal kami dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk, gerai, dan pelayanan. Kami yakin bahwa strategi yang kami tempuh ini adalah pilihan terbaik dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat.

Pada 2012, Grup berhasil mencatat prestasi yang menggembirakan dengan peningkatan Pendapatan 21,0% dan kenaikan Total Aset 52,8%. Angka-angka ini meyakinkan kami bahwa strategi kami tempuh berhasil menempatkan kami di jalur yang tepat dalam mewujudkan misi menjadi restoran pilihan utama dengan pelayanan dan kualitas terbaik di Indonesia. Namun strategi yang baik pasti membutuhkan eksekusi yang baik pula. Itu sebabnya pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kami kepada Dewan Direksi atas kepemimpinan mereka dan kepada seluruh karyawan atas kontribusi mereka dalam pencapaian ini.

Dear Shareholders,

The global economy outlook in 2013 has yet to shake off the effect from the global crisis of 2008-2009 and will likely continue. Against this backdrop of uncertainty across the world, Indonesia managed to post an economic growth of 6.3 percent, slightly slower than the previous year. Having recovered from the detrimental impact of the 1997 Asian financial crisis, Indonesia came through relatively unharmed from the 2008 global economy turmoil. Investors were turning to emerging markets, including Indonesia, as economies in the United States, Europe and Japan stalled.

With rapid economic growth, largely due to domestic consumption supported by population reaching 240 million people and a relatively stable political situation, Indonesia offers a large business opportunity in the food industry especially in the sector of fast-food.

To continuously reap the benefits from the ever-growing and competitive market of food services, we decided to continue with our business strategy from the past years, supporting our Board of Directors to more aggressively improve performance and expand our market share across every part of Indonesia. On the other hand, we also realized the need to continuously improve our internal operations with the goal of improving product quality, store image, and customer service. We firmly believe that those are the best options in facing the ever-increasing competition in food services market.

In 2012, the Group attained a remarkable achievement with 21.0% increase in Revenues and 52.8% increase in Total Assets. Those figures convinced us that our strategy has placed us on the right track in realizing our mission to become the consumer’s number one choice with the best service and quality in Indonesia. And without any doubt, a good strategy need good follow-through. We would like to convey our heartfelt thanks to the Board of Directors for their leadership and to all employees for their contribution in making this achievement possible.

Page 22: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

20 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Strategi kami selama ini selalu difokuskan pada tiga pilar, yakni pertumbuhan jumlah gerai, penampilan gerai, serta kualitas makanan dan pelayanan. Selain pertumbuhan Pendapatan dan Total Aset, pada tahun 2012 Perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 34,4 milyar meningkat sebesar 32,7% dari tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 25,9 milyar. EBITDA juga mengalami pertumbuhan dari Rp 45,7 milyar menjadi Rp 59,8 milyar, atau meningkat sebesar 30,9%.

Dewan Komisaris bersama Komite Audit selalu memantau Direksi dan tim manajemen, dan mengevaluasi kinerja Perusahaan berdasarkan rencana bisnis tahunan yang telah disepakati. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap keputusan manajemen memiliki dampak positif dalam meningkatkan efisiensi operasional atau meningkatkan manajemen risiko secara keseluruhan. Berbagai peningkatan kualitas dan program jaminan kualitas yang diterapkan Perusahaan untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan layanan dalam setiap aspek dari operasi dan layanan pelanggan di gerai.

Perusahaan memiliki komitmen untuk menegakkan tata kelola Perusahaan yang baik dengan standar yang tinggi dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari. Hal ini telah menjadi bagian integral dari cara kami beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen, mitra bisnis, vendor, regulator, dan pemegang saham.

Sebagai Dewan Komisaris, kami melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan kami melalui berbagai pertemuan dengan baik internal maupun dengan Direksi, eksekutif senior, dan Audit Internal. Selain melalui rapat-rapat formal, kami juga membangun komunikasi terbuka dengan setiap anggota Direksi dan eksekutif senior, sehingga kami dan Dewan Direksi dapat bertindak cepat dan proaktif dalam menangani setiap tantangan atau masalah yang timbul dalam operasional perusahaan sehari-hari.

Pada 2012, kami mengambil sejumlah langkah berikut untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis pada tingkat yang tinggi :

1. Inovasi produk dan perbaikan lebih lanjut dalam layanan pelanggan.

2. Memfokuskan dan mengkonsolidasikan berbagai inisiatif operasional untuk menangkap peluang bisnis di berbagai daerah.

3. Memperkuat kapabilitas manajemen inti.4. Mengoptimalkan penggunaan Teknologi Informasi

dengan terus memanfaatkan infrastruktur TI yang sudah ada untuk meningkatkan kinerja di semua bidang operasi dan pemasaran.

5. Lebih meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan sebagai aset penting dalam pencapaian tujuan.

Our strategy has always been focused on three pillars, namely the growth in number of store outlets, store appearance, and quality of food and services. In addition to the aforementioned Revenues growth and Total Assets growth, in 2012 the Company managed to book a net profit of Rp 34.4 billion, increased by 32.7% from the previous year, which was amounted Rp 25.9 billion. The EBITDA also grew from Rp 45.7 billion to Rp 59.8 billion, or increased by 30.9%.

The Board of Commissioners together with the Audit Committee consistently monitors the Board of Directors and the management team, and evaluate the Company’s performance based on its annual business plan. Our main objective is to ensure that each management decision has the impact to increase operational efficiency or improve overall risk management. Various quality improvement and quality assurance programs are implemented to enhance the speed and sharpness of execution in every aspect of the Company operations and customer service at the store level.

Our Company has a commitment to uphold a high standard of good governance in managing our day-to-day operation. It has become an integral part of how we operates and interacts with our consumers, business partners, vendors, regulators, and shareholders.

As the Board of Commissioners, we discharge our supervisory duties and responsibilities with diligence by conducting board meetings, attended by the Board of Commissioners, the Board of Directors, senior executives, and Internal Audit. In addition to formal board meetings, we also maintain an open line of communication with every member of the Board of Directors and senior executives, to allow us, and the Board of Directors, to act swiftly and proactively in handling any challenges or issues in our day-to-day operations.

In 2012, a number of measures have been taken to maintain the business growth at high level. Among others are :

1. Product innovation and further improvements in customer service.

2. Focus and consolidate operational initiatives to concentrate on capturing business opportunities in regional areas.

3. Strengthen management core capabilities by developing the skills of the management team.

4. Optimize the use of Information Technology by continuing to leverage our existing IT infrastructure to enhance capabilities in all areas of operations and tactical marketing.

5. Further enhance and develop the Company’s human resources as the key asset in driving the achievement of goals.

Page 23: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

21Moving Towards

Tjan Soen EngPresiden Komisaris

President Commissioner

Suhanda WiraatmadjaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Tjhin Leeris HarniKomisaris

Commissioner

Yanto Jayadi Wibisono, SEKomisaris

Commissioner

Setelah mempelajari rencana bisnis tahun 2013 yang disusun oleh Direksi, kami gembira dan yakin bahwa target pertumbuhan yang ditetapkan oleh Direksi dapat dicapai, dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal.

Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Direksi untuk kepemimpinan mereka, kepada karyawan atas dedikasi mereka dan kepada Pemegang Saham atas dukungan mereka. Kami yakin bahwa pencapaian kami di tahun 2012 telah meletakkan landasan yang kokoh untuk pertumbuhan kami di tahun 2013 dan tahun-tahun selanjutnya.

Having reviewed the business plan for 2013 prepared by the Board of Directors and taking into account external and internal factors, we are pleased and assured that the growth target set by the Board of Directors is attainable.

Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to convey our appreciation to the Board of Directors for their consistent leadership, to our employees for their dedication, and to our stakeholders for their continued support. We are confident that the good work we completed in 2012 has laid a strong foundation for our growth in 2013 and many years to come.

Jakarta, Maret 2013 / March 2013Dewan Komisaris / Board of Commissioners

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Page 24: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

22 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Laporan Dewan DireksiReport From The Board Of Directors

Mr. Kusuwandi TaminDirektur Utama

President Director

Mr. Iskonda Japiar BudhiDirekturDirector

Mr. Teh Kian KunDirekturDirector

Mrs. Susanna KusnowoDirekturDirector

Dari kiri ke kananFrom left to right

Grup kembali mencatat hasil yang memuaskan, dimana laba bersih setelah pajak meningkat 32,7% dari Rp 25,9 milyar tahun lalu menjadi Rp 34,4 milyar di 2012. Return on Asset (ROA) tercatat sebesar 16,9% dan Return on Equity (ROE) mencapai 28,9%. Our net profit after tax grew 32.7% from Rp 25.9 billion a year ago to Rp 34.4 billion in 2012. Return on Assets (ROA) was 16.9% and Return on Equity (ROE) stood at 28.9%.

Page 25: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

23Moving Towards

Pemegang Saham yang terhormat,

Dengan penuh suka cita, ijinkan kami melaporkan bahwa pada tahun 2012, Grup kembali mencatat hasil yang memuaskan, dimana laba bersih setelah pajak meningkat 32,7% dari Rp 25,9 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 34,4 milyar di 2012. Return on Asset (ROA) tercatat sebesar 16,9% dan Return on Equity (ROE) mencapai 28,9%.

Pencapaian ini terutama karena adanya pertumbuhan pendapatan dari Rp 292,5 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 353,8 milyar di tahun 2012, atau meningkat 21,0%. Adanya pertumbuhan pendapatan yang signifikan juga mendorong pertumbuhan aset secara signifikan dari Rp 133,4 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 203,9 milyar di tahun 2012, atau naik 52,8%. Ekuitas tumbuh 69,3% dari Rp 70,2 milyar menjadi Rp 118,8 milyar pada tahun 2012.

Di tahun 2012, Perusahaan juga mendapatkan berbagai penghargaan dari lembaga penilai, seperti dari:• Forbes, dimana Perusahaan kami terpilih sebagai

salah satu perusahaan dalam kategori “Best of The Best (Top 50)”, dengan formula penilaian dilihat dari konsistensi pertumbuhan selama 5 tahun operasi untuk kategori pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba usaha, pertumbuhan harga saham dan pertumbuhan laba bersih per saham (EPS Growth).

• Plimsoll, dimana Perusahaan terpilih sebagai salah satu perusahaan dengan kategori “153 Restoran dengan Performance Baik” ranking “STRONG”.

• Dan dari Markplus, dimana Perusahaan terpilih sebagai perusahaan yang memberikan layanan Franchise terbaik.

Pengalaman panjang mengajarkan kami bahwa pelaksanaan strategi yang tepat sasaran adalah kunci mencapai kinerja bisnis yang sukses. Menyadari semakin ketatnya persaingan di industri makanan cepat saji, maka untuk mempertahankan daya saing di tengah pasar yang penuh tantangan, dari waktu ke waktu Perusahaan secara konsisten menyesuaikan strategi dengan kondisi domestik dan kontinjensi.

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi sekitar 6 persen, walaupun tengah terjadi pelemahan ekonomi global. Pada tahun 2012, Indonesia mampu menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan 6,3% dan tingkat inflasi yang rendah sekitar 4,3%. Kondisi makro-ekonomi yang kuat ini disebabkan konsumsi domestik yang tetap tinggi, iklim investasi yang kuat serta kondisi politik yang relatif stabil.

Dear Shareholders,

We are pleased to report that the financial year 2012 was another satisfactory year for the group. Our net profit after tax grew 32.7% from Rp 25.9 billion in 2011 to Rp 34.4 billion in 2012. Return on Assets (ROA) was 16.9% and Return on Equity (ROE) stood at 28.9%.

This achievement was attributable to the growth in our revenues, from Rp 292.5 billion in 2011 to Rp 353.8 billion in 2012, or increase by 21.0%. With such a significant growth of revenues, our assets also grew significantly from Rp 133.4 billion to Rp 203.9billion in 2012, or a 52.8% increase. Equities grew 69.3% from Rp 70.2 billion to Rp 118.8 billion in 2012.

In 2012, the Company received awards from various rating institutions, such as:• Forbes named our Company as one of the “Best of

The Best (Top 50)”, based on our consistent growth over the past 5 years of operation, for the category of revenue growth, operating income growth, share price growth and Earning Per Share Growth.

• Plimsoll named the Company as one of the “153 Restaurants with Excellent Performance” ranking “STRONG”.

• And Markplus named the Company as the best franchise service provider.

Decades of experience teach us that the implementation of right on target strategy is the key to having a successful business performance. Being aware of the increasing competition in the fast-food industry, to stay competitive in the midst of challenging market place, from time to time the Company consistently adjusts its strategy to suit domestic conditions and contingencies.

Over the past few years, Indonesia has seen growth rates around 6 percent, despites the modest growth of the global economy. In 2012, with a 6.3% growth and a low inflation rate of around 4.3%, Indonesia managed to show a strong economic performance. Such a strong macro-economy condition is attributable to steady domestic consumption, a robust investment climate and relatively stable political condition.

Page 26: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

24 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Sebagai negara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 240 juta jiwa yang memiliki daya beli relatif kuat, Indonesia merupakan lahan subur untuk pertumbuhan bisnis makanan cepat saji. Industri makanan cepat saji itu sendiri merupakan salah satu sub-sektor industri makanan yang memiliki pertumbuhan tercepat. Memanfaatkan dengan baik peluang pasar Indonesia yang terus berkembang, Perusahaan mampu mengembangkan diri menjadi salah satu franchisor terkemuka di Indonesia.

Grup menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 dan terus meningkatkan pangsa pasarnya.

Untuk mendukung pertumbuhan keuangan yang kuat di masa depan, Perusahaan meningkatkan dan menyempurnakan strategi bisnis, rencana pemasaran dan pengembangan sumber daya manusia. Pada tahun 2013, kami telah menyiapkan Revenue Management Strategy, Menu Management Strategy, dan People - Operational Excellence.

Revenue Management Strategy adalah sistem yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas, penetapan harga dan pengaturan pengunjung hunian sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil terbaik. Menu Management Strategy adalah strategi menyesuaikan tampilan dan nuansa dari menu untuk menarik pengunjung. Sedangkan People-Operational Excellence yaitu sumber daya manusia operasional yang handal dapat dicapai dengan upaya perbaikan sumber daya yang berkelanjutan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang lebih baik.

Kami juga menyadari pentingnya mematuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan memantau pelaksanaannya di semua tingkat organisasi dengan mengacu pada standar praktik terbaik. Adalah komitmen kami untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagai dasar untuk membangun rasa saling percaya dengan para pemangku kepentingan dan telah menjadi bagian integral dalam menjalankan kegiatan usaha dan berinteraksi dengan konsumen, mitra bisnis, vendor, regulator, dan pemegang saham. Kami mematuhi sepenuhnya semua standar pelaporan keuangan yang baru yang berlaku pada tahun 2012.

Sementara itu di tahun 2013, Perusahaan menghadapi kenyataan akan besarnya kenaikan Upah Minimum Propinsi yang secara rata-rata lebih dari 30% , kenaikan biaya gas 38%, rencana pemerintah menaikkan biaya listrik yang mencapai 15%.

Semuanya itu menjadi tantangan yang berat untuk industri makanan, namun kami percaya bahwa strategi yang telah kami canangkan di tahun 2013 dan komitmen untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, akan memungkinkan kami untuk melanjutkan momentum pertumbuhan kami di tahun-tahun mendatang.

As a country with population reaching over 240 million with considerable purchase power, Indonesia provides fertile soil for fast-food business. Fast-food business itself is among the fastest growth sector in the world’s food business industry. Tapping into the opportunities of Indonesia’s growing market, the Company manage to evolve to become one of the leading franchisor in Indonesia.

The group has demonstrated a strong growth in the period of 5 years from the year 2007 to the year 2012 and continued to increase its market share.

In support of solid financial growth in the future, the Company has been improving and refining its business strategy, marketing plan and human resource development. For 2013, we have prepared new Revenue Management Strategy, Menu Management Strategy, and People - Operational Excellence.

Revenue Management Strategy is a system for increasing profitability, pricing and occupancy in such a way to have the greatest effect. Menu Management Strategy is the strategy of adjusting the look and feel of the menu in order to attract visitors. Furthermore, People-Operational Excellence is a good operational human resources development attainable by making continuing human resources improvements to achieve a better competitive advantage.

We also realize the importance of adhering the Good Corporate Governance (GCG) principles by monitoring its implementation at all levels of the organization by referring to the best practice standards. It is of our commitment to uphold GCG principles as a basis for building mutual trust with our stakeholders and has become an integral part of how we operates and interacts with our consumers, business partners, vendors, regulators, and shareholders. We are also in full compliance with all new financial reporting standards that are in effect in 2012.

Meanwhile in 2013, the Company will face the reality of the magnitude of the increase in the minimum wage in provincial with averaging more than 30%, the increase in gas costs about 38%, the Government’s plan to raise the cost of electricity that reaches 15%.

They are a tough challenge for the food industry, but we believe that the strategy we have laid out for 2013 and a commitment to bring about good corporate governance, will allow us to continue our growth momentum in the coming years.

Page 27: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

25Moving Towards

Teh Kian Kun DirekturDirector

Susanna Kusnowo DirekturDirector

Iskonda Japiar Budhi DirekturDirector

Kusuwandi Tamin Direktur Utama

President Director

Jakarta, Maret 2013 / March 2013Dewan Direksi / Board of Directors

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Akhir kata, atas nama Dewan Direksi, ijinkan kami menutup laporan ini dengan mengucapkan selamat kepada seluruh karyawan Grup untuk satu tahun yang penuh prestasi dan kerja keras mereka yang inspirasional dalam mempertahankan tren pertumbuhan usaha. Kami juga ingin berterima kasih kepada pelanggan dan mitra, yang telah berjalan bersama kami selama ini. Ucapan terima kasih juga ingin kami sampaikan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham atas dukungan dan arahannya kepada kami.

Finally, on behalf of the Board of Directors, let us in closing, congratulate all of the employees of the group for another year of achievement and for their inspirational efforts in maintaining business growth trend. We wish also to thank our customers and partners, who, in sharing our confidence, have embarked on our journey of growth. Many thanks also go to the Board of Commissioners and shareholders for their continued support and guidance.

Page 28: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

26 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

CFC “ Bekasi Junction”

Page 29: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

27Moving Towards

CFC “ Bekasi Junction”

Profil Perusahaan Company Profile

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (formerly PT Putra Sejahtera Pioneerindo) was founded in 1983. Among the first to introduce chicken-based fast-food service in Indonesia under the trademark California Pioneer Chicken, a franchisee of Pioneer Take Out from the United States of America, the Company has evolved to become one of the public’s favorite fast-food restaurants thanks to its quality product and services.

In 1989, after seven years of experience and a proven market share, the Company upgraded itself from franchisee to franchisor that produce and market its own brand California Fried Chicken (CFC). Business foundation was strengthened using franchise system and later by establishing subsidiary companies, namely PT Putra Asia Perdana Indah and PT Mitra Hero Pioneerindo, to fully support the Company’s performance with an integrated partnership framework that operated as a synergy to boost its business growth.

Besides CFC, the Company expanded its business to develop other opportunities in the market, by launching Cal Donut in 1993.

Public trust is essential for the Company’s business and therefore shall be safeguarded. The Company always maintains the stability and continuity of its business by upholding the commitment for quality. The Company went public and listed itself in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) in April 1994.

The year 1996 saw another important step in the milestone of the Company, with the launching of Sapo Oriental, a family restaurant concept that is well accepted by the public, proving the Company’s excellent market recognition.

The Company always keeps abreast with the development of fast-food industry. The increasing competition coupled with the rising of public awareness on health food presented challenges for the future growth of the Company. To answer such challenges, the Company revitalized itself in 2001, and marked with the change of the Company’s name to PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

A 29-year of successful experience and continuous growth has placed the Company as the restaurant of choice by customers. By the end of 2012, the Company has 3 trademarks, and supported by 2,723 permanent employees.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera Pioneerindo) didirikan pada tahun 1983. Menjadi salah satu Perusahaan pertama di Indonesia yang memperkenalkan model restaurant cepat saji berbahan dasar ayam dengan nama dagang California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out dari Amerika Serikat, Perusahaan tumbuh menjadi salah satu restoran cepat saji favorit masyarakat berkat kualitas produk dan layanannya.

Pada tahun 1989, setelah tujuh tahun menempa pengalaman dan teruji dalam penguasaan pasar, Perusahaan meningkatkan diri dari franchisee menjadi franchisor yang memproduksi dan memasarkan merek sendiri, yaitu California Fried Chicken (CFC). Basis usahapun diperkuat dengan membentuk franchise dan mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Putra Asia Perdana Indah dan PT Mitra Hero Pioneerindo, guna mendukung penuh kinerja Perusahaan dengan pola kemitraan terpadu yang dijalankan sebagai sebuah kekuatan sinergi untuk memacu pertumbuhan usaha.

Selain CFC, Perusahaan melakukan ekspansi bisnis dengan menggarap peluang pasar berikutnya, melalui Cal Donut pada tahun 1993.

Kepercayaan publik adalah hal penting bagi bisnis Perusahaan dan untuk itu harus senantiasa dijaga. Perusahaan senantiasa menjaga stabilitas dan kontinuitas usaha dengan berpegang teguh kepada komitmen kualitas. Perusahaan mencatatkan diri sebagai Perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada bulan April 1994.

Pada tahun 1996, Perusahaan sekali lagi membuat langkah penting dalam sejarah usahanya dengan membuka Sapo Oriental, sebuah restoran keluarga yang disambut baik oleh masyarakat, membuktikan kemampuan Perusahaan dalam mengenali pasar.

Perusahaan senantiasa mengikuti perkembangan dunia usaha khususnya industri makanan cepat saji. Meningkatnya persaingan dan kesadaran masyarakat akan makanan sehat merupakan tantangan bagi Perusahaan untuk terus bertumbuh. Untuk menjawab tantangan tersebut, Perusahaan melakukan revitalisasi yang ditandai dengan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan yang berkelanjutan selama 29 tahun, menjadikan Perusahaan merupakan restoran pilihan utama dari pelanggan. Pada akhir tahun 2012, Perusahaan memiliki 3 merek dagang dan didukung oleh 2.723 karyawan tetap.

Pada akhir tahun 2012, Perusahaan memiliki 274 gerai dengan 3 merek dagang dan didukung oleh 2,723 karyawan tetap. At the end of 2012, the Company has 274 outlets and 3 trademarks, and supported by 2.723 permanent employees.

Page 30: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

28 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Struktur Organisasi Perusahaan Organization Structure of the Company

Page 31: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

29Moving Towards

Struktur Organisasi Perusahaan Better practices

deliver the best results.

Grup senantiasa memperhatikan kebutuhan dan permintaan pelanggan

dan tidak henti melakukan inovasi untuk memenuhi kepuasan daripada

pelanggan setianya.

The Group always attentive to customer needsand demands, never cease to search for ways

to maximize its loyal customer satisfaction through innovation.

Page 32: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

30 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Profil Dewan KomisarisProfile of Commissioners

Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Beliau lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 28 Maret 1956. Pada saat ini beliau berkecimpung dan menangani berbagai tugas eksekutif serta bertindak sebagai pengambil kebijakan dan keputusan strategis pada berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri asuransi, jasa pembiayaan, sektor pariwisata dan properti. Pengalaman kerja lainnya adalah beliau berkarya sebagai konsultan keuangan dan partner pada Ernest & Young selama 7 tahun, dan memiliki berbagai pengalaman memimpin tim dan langsung dalam menangani berbagai tugas merger/akuisisi, uji tuntas, penilaian badan usaha, strukturisasi keuangan dan korporasi, serta pembenahan strategi perusahaan.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya pada tahun 1981. Kemudian beliau melanjutkan studi di University of Nebraska, Lincoln, Nebraska, USA, untuk meraih gelar MBA di tahun 1984 dan PhD tahun 1988.

Mr. Tjan Soen Eng Presiden KomisarisPresident Commissioner

Mr. Suhanda WiraatmadjaKomisaris Independen Independent Commissioner

President Commissioner of the Company since 2007. He was born on 28 March 1956 in Tondano, North of Sulawesi. Currently he is involved and handling a variety of executive duties and act as a strategic policy and decision makers at various companies engaged in the insurance industry, financial services, tourism and property sectors. Other work experience is working as financial consultant and partner at Ernest & Young for 7 years, and has several experiences as team leader and directly involved in handling the various tasks of mergers/ acquisitions, due diligence, company valuation, financial and corporate restructuring and revamping of corporate strategy. He earned a Bachelor’s degree from Atmajaya Catholic University of Indonesia in 1981. Then he continued his studies at the University of Nebraska, Lincoln, Nebraska, United States of America, in order to obtain an MBA degree in 1984 and PhD in 1988.

Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954 sebagai Warga Negara Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Towers Watson Purbajaga dan PT Dharma Nilaitama serta Komisaris Independen PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, PT Bayu Buana Tbk, dan PT Towers Watson Indonesia.

Dan sebelumnya pernah menjabat sebagaiKomisaris Utama PT Zurich Insurance,PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

Born in Jakarta on 25th March 1954 as an Indonesian Citizen, and who has successfully completed his studies for a degree in accountancy at the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982, and currently has held some positions as President Commissioner of PT Towers Watson Purbajaga & PT Dharma Nilaitama and as Independent Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, PT Bayu Buana Tbk and PT Towers Watson Indonesia.

And before that ever held some positions as President Commissioner of PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

Page 33: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

31Moving Towards

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta, 5 Oktober 1967. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Beliau menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 1986 dan AKSEK LPK Tarakanita di tahun 1989. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai sekretaris dari Presiden Direktur di Divisi Property PSP Group (1990), legal Officer di Divisi Property PSP Group (1991 - 1993), Chief Legal di Divisi Property PSP Group (1993 - 1997) dan sebagai Coorporate Secretary di PSP Group (1997 - 2000). Beliau juga menjabat sebagai Coorporate Legal dan Lisence di PT Triputra sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang.

Lahir di Jakarta, tanggal 17 Mei 1967. Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Parahyangan, Bandung, pada tahun 1990. Sejak Mei 2012 bergabung di PT Pioneerindo Gourmet International Tbk sebagai Komisaris.

Sebelum bergabung dengan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk menjabat posisi eksekutif sebagai AVP, CFO dan Direktur di beberapa perusahaan antara lain di group Tamara, group Sinarmas dan group Asco yang bergerak di bidang perbankan, investasi, perdagangan dan properti. Juga pernah menjabat sebagai Komisaris di Bank Chinatrust Indonesia dan beberapa perusahaan lainnya.Saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan Komisaris di PT Bayu Buana Tbk.

Mrs. Tjhin Leeris HarniKomisaris Commissioner

Mr. Yanto Jayadi Wibisono, SEKomisarisCommissioner

An Indonesian citizen, born in Jakarta on 5 October 1967. She was appointed as Company’s Commissioner since 2011. She completed her study at Accounting Faculty of Yayasan Administrasi Indonesia in 1986 and AKSEK LPK Tarakanita in 1989. Previously, she has held several positions, as Secretary to the President Director of PSP Group’s Property Division (1990), as Legal Officer of PSP Group’s Property Division (1991 - 1993), as Chief Legal at Property Division of PSP Group (1993 - 1997) and as Coorporate Secretary of PSP Group (1997 - 2000). She is currently holding a position as Corporate Legal and License at PT Triputra since 2001.

Born in Jakarta, May 17, 1967. Graduated from the Faculty of Economics, University of Parahyangan, Bandung, in 1990. He joined PT Pioneerindo Gourmet International Tbk as Commissioner since May 2012,

Prior to joining PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, he held several executive positions as AVP, CFO and Director at several companies, among others in Tamara Group, Sinarmas Group, and Asco Group engaged in banking, investment, trade and property. Also served as a Commissioner in Bank Chinatrust Indonesia and several other companies.Currently, he also serves as Director at PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and Commissioner at PT Bayu Buana Tbk.

Page 34: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

32 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Profil Dewan DireksiProfile of Directors

Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Lahir di Tanjung Pandan 47 tahun yang lalu. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia tahun 1990 dan meraih gelar Magister Management di IPMI Business School tahun 2002 dengan spesialisasi bidang Manajemen Internasional. Tahun 1987 berkarir sebagai Chief Accountant di PT Tiga Ikan Engineering dan mulai bergabung di Perusahaan sejak tahun 1988 dengan menempati berbagai posisi mulai dari Chief Accountant, Finance Manager, Direktur Keuangan, Komisaris, Direktur Operasional, dan Managing Direktur.

Warga Negara Indonesia lahir di Pematang Siantar pada tahun 1968, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 1993. Sejak tahun 2007 beliau bergabung dengan PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk sebagai Direktur Keuangan. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai asisten Direktur PT. ABDA Insurance, Tbk. Direktur PT Putra Swareka Perdana, Direktur Utama PT BPR Kumara Abadi dan PT BPR Mitrakarya Aratamulia.

Mr. Kusuwandi TaminPresiden DirekturPresident Director

Mr. Teh Kian KunDirekturDirektur

Indonesian citizen, born in Pematang Siantar in 1968, graduated from the Accounting School of the Faculty of Economics at the Tertiary School of Economics Education, Foundation of Administrative Indonesia in 1993. Since 2007, he joined PT Pioneerindo Gourmet International Tbk as the Director of Finance. Previously, he served as Assistant Director of PT ABDA Insurance Tbk, Director of PT Putra Swareka Perdana, President Director of PT BPR Kumara Abadi and PT BPR Mitrakarya Aratamulia.

President Director of the Company since 2007. Born in Tanjung Pandan 47 years ago. He graduated with a Degree in Accounting from STIE Yayasan Administrasi Indonesia in 1990 and Magister Management from IPMI Business School in 2002, majoring in International Management. In 1987 served as Chief Accountant in PT Tiga Ikan Engineering and joined the Company in 1988 as Chief Accountant, then Finance Manager, Finance Director, Commissioner, Director of Operation, and Managing Director.

Page 35: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

33Moving Towards

Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir di Jakarta, 11 Januari 1969. Beliau menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science dalam bidang Finance pada Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, tahun 1990. Selama memasuki dunia kerja sejumlah posisi telah diduduki olehnya, yaitu: 1989 – 1990 sebagai Floor Operation Supervisor di Wells Fargo Bank, Los Angeles, California, USA; tahun 1990 – 1991 sebagai Quality Control Supervisor di raksasa industri restoran McDonalds Corporation, Los Angeles, California, USA; tahun 1991 – 1993 Chief Financial Officer Asean Computer Technology, Walnut, California, USA. Audit Manager di PT Putra Sejahtera Pioneerindo tahun 1993 – 1994 dan tahun 1994 – October 1996 dipromosikan menjadi Direktur PT Putra Sejahtera Pioneerindo, dan tahun 1996 – 1998 menjadi Deputy General Manager Marketing PT Putra Surya Perkasa. Sejak bulan Juli 1998 - 2001 beliau menjabat sebagai Direktur PT Putra Sejahtera Pioneerindo, dan tahun 2001 - sekarang, menjabat sebagai Direktur PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (sebelumnya dikenal sebagai PT Putra Sejahtera Pioneerindo).

Komisaris Perseroan sejak 2006. Beliau lahir di Bandung, 5 Januari 1958 dan lulusan Arsitektur di UK tahun 1982. Pada tahun 1985 - 1990 menjabat sebagai Managing Director di Putra Asia Perdana Indah. Kemudian menjabat juga sebagai Direktur Utama di Perusahaan yang sama sejak tahun 1990 - sekarang. Sejak 2006 - April 2011, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan sejak Mei 2011 - sekarang beliau sebagai Direktur Operasi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

Mrs. Susanna KusnowoDirekturDirector

Mr. Iskonda Japiar BudhiDirekturDirektur

Director of the Company since 1998. Born in Jakarta on 11 January 1969. She finished her study for Bachelor of Science in Finance degree at Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, in 1990. Entering the business world, she held several positions during her career, which include: 1989 – 1990, as Floor Operation Supervisor at Wells Fargo Bank in Los Angeles, California, USA; 1990 – 1991, as Quality Control Supervisor at restaurant industry giant McDonalds Corporation, Los Angeles, California, USA; 1991 – 1993,as Chief Financial Officer, Asean Computer Technology, Walnut, California, USA. Audit Manager at PT Putra Sejahtera Pioneerindo for period 1993 – 1994 and subsequently promoted to become a Director of PT Putra Sejahtera Pioneerindo which position she held tor period 1994 – 1996. Following this, she held the position of Deputy General Manager Marketing at PT Putra Surya Perkasa for the period 1996 – 1998. Since July 1998 - 2001, she held position as Director of PT Putra Sejahtera Pioneerindo and since then (2001), she became The Director of PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk. (previously known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo).

Commissioner of the Company since 2006. Born in Bandung on 5 January 1958, who in 1982 graduated from his studies in architecture in the UK. During the period 1985 – 1990 he held position of Managing Director of PT Putra Asia Perdana Indah, and later he became President Director, also at the same Company and which position he has been holding since 1990. Since 2006 - April 2011, as Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, and since May 2011 he was appointed as Operations Director of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

Page 36: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

34 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Jaringan RestoranPembukaan 30 gerai baru di tahun 2012.The opening of 30 new outlets in 2012.

Page 37: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

35Moving Towards

244 237Gerai / Outlets Gerai / Outlets Gerai / Outlets

Page 38: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

36 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Aktivitas Penting 2012Significant Activities In 2012

01

02

04

05

08

03 06

07

Page 39: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

37Moving Towards

01 Forbes - Best of The Best,6 Desember 2012, JakartaForbes - Best of The Best,6 December 2012, Jakarta

09

071110

02 Natal,12 Desember 2012, Pondok GedeChristmas,12 December 2012, Pondok Gede

03 “Buka Puasa bersama anak-anak Panti Asuhan”6 Agustus 2012, Jl. Sabang, Jakarta“Breaking Fast Together with Orphanage “6 August 2012, Jl. Sabang, Jakarta

04 Pameran Franchise,14-16 September 2012, JCC, JakartaFranchise Exhibition,14-16 September 2012. JCC, Jakarta

05 Donor Darah,27 Juni 2012. Gedung Jaya, JakartaBlood Donor Program,27 June 2012. Gedung Jaya, Jakarta

06 Championship 2012,Gedung BPPT, JakartaChampionship 2012,BPPT Building, Jakarta

07 Tur Motivasi Karyawan Manajerial,17-26 Mei 2012, CinaManagerial Employee Motivation Tours,17-26 May 2012, China

08 RUPS 2012,11 Mei 2012. Hotel Morrissey, JakartaRUPS 2012,11 May 2012. Morrissey Hotel, Jakarta

09 Office Outing,14-15 Desember 2012. Lembang, Jawa BaratOffice Outing,14-15 December 2012. Lembang, West Java

10 Rakernas Supervisor,17-18 Oktober 2012. Ciawi, BogorRakernas Supervisor,17-18 October 2012. Ciawi, Bogor

11 Rakernas II,5-8 November 2012, BogorRakernas II,5-8 November 2012, Bogor

Page 40: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

38 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Perusahaan terus berkomitmen untuk menerapkan secara efektif tata kelola Perusahaan yang baik yang antara lain meliputi:1. Tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan

usaha.2. Transparan dalam menjalankan kegiatan usaha.3. Akuntabilitas dari anggota Dewan Komisaris dan

Direksi.4. Kemandirian dalam menjaga aset Perusahaan

dan nilai jangka panjang pemegang saham.

Struktur dan prosedur internal yang dijalankan saat ini dibuat sejalan dengan usaha pemenuhan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

KARYAWAN

Karyawan merupakan bagian dari struktur internal yang dituntut menjalankan prosedur standar pemenuhan tata kelola Perusahaan yang baik meliputi:

1. ETIKA KERJAEtika Kerja merupakan sistem nilai atau norma yang digunakan seluruh karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing, seperti: memelihara dengan baik semua milik Perusahaan, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh atasan, menjaga kerahasiaan Perusahaan , menjaga kualitas layanan kepada setiap konsumen, jujur, serta disiplin.

2. ETIKA USAHAEtika Usaha merupakan sistem nilai atau norma Perusahaan yang diwujudkan melalui seluruh karyawannya dalam menjaga hubungan dengan lingkungan usaha, seperti : menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra usaha, mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta mementingkan kejujuran dan integritas dalam usaha.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 4 anggota, merupakan para profesional yang dipilih melalui RUPS dan bertanggung jawab kepada pemegang saham.

Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 Komisaris Utama dan 3 anggota Komisaris yang mana 1 anggota diantaranya merupakan merupakan Komisaris Independen.

Dewan Komisaris berfungsi mengawasi dan memberi nasihat atas kebijakan yang dijalankan oleh Direksi, melakukan pengawasan atas tindakan hukum yang dilakukan Direksi, menerima laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha, serta memberikan laporan atas tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.

The Company is fully committed to the effective implementation of Good Corporate Governance practices, among others include:1. The responsibility of maintaining the stability of

business growth. 2. The transparency in conducting any business

activities.3. The accountability of members of the Board of

Commissioners and Directors. 4. The self-sufficiency in keeping the Company’s assets

and long-term shareholders’ value.

Structure and internal procedures executed at present was made in line with the efforts to fulfill a Good Corporate Governance.

EMPLOYEES

Employee is part of the internal structure that is obliged to implement the standard procedure of good corporate governance, which include:

1. WORK ETHIQUEWork ethic is a system of values or norms serving as guidance for all employees in conducting their respective duties, such as: keeping well all properties belonging to Company, obeying the instructions given by their superior, maintaining the confidentiality of Company, maintaining the service quality to every consumer, being honest and discipline.

2. BUSINESS ETHIQUE Business Ethics is a system of value or norms of a Company that are realized through all its employees in keeping the relationship with business environment, such as: maintaining mutually beneficial relationships with business partners, comply with applicable laws and regulations, as well as upholding honesty and integrity in conducting business.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners the Company consists of 4 members, all of them are professionals, appointed in the Annual General Shareholders Meeting and are responsible to shareholders.

Current composition of BOC consists of 1 President Commissioner and 3 Commissioners; one of them is an Independent Commissioner.

BOC oversees and provides advices on the policy undertaken by the Directors, conducts supervision over legal action taken by the Directors, receives reports from the Directors on all the important events that happened in the course of the business activities, as well as providing reports on supervising duty that has been carried out over the pass year to the Annual General Shareholders Meeting.

Page 41: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

39Moving Towards

Daftar Kehadiran Rapat Dewan DireksiBoard of Directors’ Meeting Attendance List

JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance

NAMAName

Kusuwandi TaminTeh Kian KunSusanna KusnowoIskonda Japiar Budhi

Jumlah Rapat/ Number of Meetings

39383836

41

Daftar Kehadiran Rapat Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Meeting Attendance List

Tjan Soen EngSuhanda WiraatmadjaTjhin Leeris HarniYanto Jayadi Wibisono

Jumlah Rapat/ Number of Meetings

16171916

20

Dewan Komisaris mengadakan rapat berkala dengan Dewan Direksi yang diatur sebagai berikut:

• Rapat berkala 2 mingguan (Minggu ke 1 dan 3) antara 1 anggota Dewan Komisaris dengan seluruh Dewan Direksi yang membahas progress mingguan yang sudah berjalan dan isu-isu penting yang terjadi sampai dengan minggu tersebut.

• Rapat berkala 2 mingguan (Minggu ke 2 dan 4) antara seluruh anggota Dewan Komisaris dan seluruh Dewan Direksi untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dalam menjalankan kegiatan usaha, serta mendiskusikan langsung risalah Komite Audit apabila ada.

DEWAN DIREKSI

Dewan Direksi Perusahaan terdiri dari 1 Direktur Utama dan 3 Direktur Bidang. Direksi bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan daripada visi dan misi.

Rapat Direksi diadakan secara berkala kwartalan (rakernas) untuk membahas program kerja yang sudah dicapai dan menentukan rencana kerja kwartal berikutnya dan secara mingguan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kerja dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.

BOC meets regularly with the Directors, which have been laid out as follows :

• Biweekly periodic meetings (week 1 and 3) between 1 member of the Board of Commissioners with all the Board of Directors discussing on-going weekly progress and important issues that occur up to the week.

• Biweekly periodic meetings (week 2 and 4) among all members of the Board of Commissioners with all the Board of Directors to discuss the important issues that occur in carrying out business activities, as well as discussing directly minutes of meeting of the Audit Committee, if any.

BOARD OF DIRECTORS

The Company’s Board of Directors consists of 1 President Director and 3 Division Director. BOD is responsible for achieving the Company’s vision and mission.

BOD holds regular meeting every quarter (rakernas) to discuss the work program that has been realized and determine the plan for the next quarter; and every week to evaluate the effectiveness of the implementation of the work program and other important things in order to reach the goals and purpose of Company.

JUMLAH KEHADIRAN RAPAT BERKALA / Number of Attendance

MINGGU KE 2 DAN 4 / Week 2 and 4 MINGGU KE 1 DAN 3 / Week 1 and 3

---

15

15

NAMAName

Page 42: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

40 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

KOMITE AUDIT

Komite Audit merupakan komite yang tugas dan fungsinya membantu Dewan Komisaris. Komite Audit merupakan pihak independen yang tugas dan fungsinya memenuhi Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia no. Kep-339/BEJ/01-2001 dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK no. Kep-29/PM/2004.

Fungsi dan tanggungjawab Komite Audit adalah mengawasi sistem pengendalian internal Perusahaan dan pertanggungjawaban atas laporan keuangan Grup. Untuk hal ini Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan dan membuat suatu risalah guna memberikan masukan kepada Dewan Komisaris.

Adapun susunan Komite Audit sudah tertera pada Laporan Keuangan Konsolidasian.

Kegiatan Komite Audit yang telah dijalankan :

1. Menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Grup secara periodik.

2. Menilai sistem akuntansi serta pengendalian internal.

3. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan lainnya berhubungan dengan kegiatan usaha.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is a committee whose tasks and functions are to help the Board of Commissioners. The Audit Committee is an independent party that was established pursuant to the Decision of Board of Directors of the Indonesia Stock Exchange No. Kep-339/JSE/01-2001 and Bapepam-LK Rules No. IX.I.5 annexes Decisions of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004.

The functions and responsibilities of the Audit Committee is supervising the internal control system of the Company and the responsibility over financial reporting of the group. For this ends, the Audit Committee has the authority to access the records or information of the Company and make a minute in order to provide input to the Board of Commissioners.

As for the composition of the Audit Committee are already set forth in the consolidated financial statements.

The Audit Committee has performed the following activities :1. Reviewing financial statements issued periodically

by the group.2. Assessing the accounting systems and internal

control. 3. Examining the Company’s compliance to laws

and regulations in the capital markets and other regulations related to business activities..

Page 43: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

41Moving Towards

INTERNAL AUDIT

Departemen Internal Audit dimaksudkan untuk membantu Direksi untuk melakukan pengawasan internal untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta memastikan efektivitas pengendalian internal operasional Perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Saat ini Kepala Unit Internal Audit adalah Bapak Simon Situmorang, SE.

Internal Audit melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang. Hasil daripada pemeriksaan audit, saran-saran dan rekomendasi diberikan kepada Direksi sebagai masukan untuk peningkatan efektivitas pengawasan internal.

Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan oleh Grup.2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Grup

terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

3. Melaporkan kepada Direktur Utama tentang berbagai resiko yang dihadapi Grup dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi.

4. Menerbitkan laporan kepada Direktur Utama atas hasil penelaahan serta memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan.

SEKRETARIAT PERSEROAN

Perusahaan menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan dengan tugas dan fungsi mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.

Perusahaan telah menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, transparan, solid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun tugas pejabat Sekretaris Perusahaan sudah tercantum pada Laporan Keuangan Konsolidasian.

Tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti perkembangan di Pasar Modal

khususnya untuk peraturan-peraturan yang berlaku.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan tentang Perusahan.

3. Memberikan masukan kepada Perusahaan untuk mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

4. Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat.

INTERNAL AUDIT

The Internal Audit Department is intended to help Directors to perform internal oversight, in order to prevent the occurrence of irregularities and breach of authority and Company’s wealth, as well as to ensure the effectiveness of internal control of Company’s operational is in compliance with the policies and systems that have been set. The current Head of the Internal Audit Unit is Mr. Simon Situmorang, SE.

The Internal Audit audits the notes and the financial statements from the headquarter and branches. The results of the audit examination, suggestions and recommendations given to the Directors as input for enhancement of the effectiveness of internal control.

The activities conducted are as follows:1. Examination of financial information to be issued

by group. 2. Review on the compliance of the group to the

system and procedures that were set forth by the Company.

3. Report to the President Director about the various risks faced by the group and implementation of risk management by the Directors.

4. Submits report to the President Director on results of review and provide recommendations and suggestions for improvement.

CORPORATE SECRETARY

The company appointed a Corporate Secretary in which tasks and functions refer to rule number IX.1.4 annexes Capital Markets Supervisory Agency (Bapepam) Decision number Kep-63/PM/1996 dated 17 January 1996, regarding the formation of the Corporate Secretary and the Decision of the Directors of PT Jakarta Stock Exchange number Kep-339/JSE/07-2001 dated 20 July 2001 on General Provision for Security Listing in the form of Equity in Exchanges.

The Company has appointed a Corporate Secretary with the objective of implementing the principles of good corporate governance in transparent, solid, and responsible manner.

As for the Corporate Secretary in charge has been shown in the consolidated financial statements.

Duties and functions of the Corporate Secretary are as follows:1. Closely follow the developments in the stock

market especially to the regulations in force. 2. Provide information about the Company to the

public. 3. Giving inputs for the Company to obey the rules

and regulations in the capital market. 4. As liaison / contact person between the Company

with Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange and the public.

Page 44: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

42 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Gerai CFCOutlet CFC

Gerai Sapo OrientalOutlet Sapo Oriental

Page 45: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

43Moving Towards

Laporan Komite AuditAudit Committee’s Report

Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 dan Bursa Efek Indonesia mengenai pembentukan Komite Audit, Perusahaan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan.

Tugas dari Komite Audit antara lain untuk memberikan pendapat secara independen dan profesional kepada Dewan Komisaris mengenai laporan keuangan, pengendalian internal dan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di Pasar Modal dengan melibatkan audit internal dan eksternal.

Pada tahun 2012, Komite Audit telah melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan Grup, ikut mengawasi program kerja dan secara berkala mengadakan rapat dengan Dewan Direksi. Setiap risalah rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris, disertakan pendapat dan usulan, jika terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.

Untuk lebih memastikan kepatuhan Perusahaan dalam menjalankan peraturan internal maupun eksternal, Komite Audit juga menghadiri pertemuan akhir dengan auditor internal maupun auditor eksternal.

Berdasarkan hasil penelaahan sebagaimana tersebut di atas : • Komite tidak menemukan hal-hal yang cukup

material untuk dilaporkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2012.

• Berdasarkan saran auditor eksternal, Perusahaan telah menjalankan Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang direvisi (PSAK revisi dan ISAK).

Pursuant to Bapepam-LK Regulations No. IX.I.5 and Indonesia Stock Exchange concerning the Establishment of the Audit Committee, the Company has established the Audit Committee to assist the Commissioner in performing the oversight duties.

The Audit Committee’s duty, among others, is to provide independent and professional opinions to the Board of Commissioners with respect to financial reporting, internal control and compliance to regulations in capital market by involving internal and external audits.

In 2012, the Audit Committee has reviewed the Group’s financial statements, performed control duties over the work programs and regularly attended meeting with the Board of Directors. Each minutes of meeting of the Audit Committee is reported to the Board of Commissioners, including the opinions and recommendations in the event that there is things need to get BOC’s attention.

To ensure compliance with internal and external rules, the Audit Committee also attended the final meeting with internal or external auditors.

Based on the aforementioned review:

• The Committee did not find any material findings that need to be reported in the 2012 Annual Report.

• Based on the suggestions from external auditor, the Company has implemented the application of statement and interpretations of Financial Accounting Standards that was revised (PSAK revised and ISAK).

Jakarta, Maret / March 2013Komite Audit / Audit Committee

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Suhanda Wiraatmadja Ketua

Chairman

Page 46: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

44 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Laporan Tahunan ini telah disetujui dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk pada bulan Maret 2013.

This Annual Report have been approved and signed by the Board of Commissioners and Directors of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk in March 2013

Dewan Komisaris - Board of CommissionersPT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

Tjan Soen EngKomisaris Utama

President Commissioner

Suhanda WiraatmadjaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Tjhin Leeris HarniKomisaris

Commissioner

Yanto Jayadi WibisonoKomisaris

Commissioner

Dewan Direksi - Board of DirectorsPT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

Kusuwandi TaminDirektur Utama

President Director

Teh Kian KunDirekturDirector

Susanna KusnowoDirekturDirector

Iskonda Japiar BudhiDirekturDirector

Page 47: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

45Moving Towards

Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Auditor Independen The Consolidated Financial Statements and Independent Auditor’s Report

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada

and susidiaries for the years ended

31 Desember 2012 dan 2011December 31st, 2012 and 2011

Laporan KeuanganFinancial Report

Page 48: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

46 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Page 49: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,
Page 50: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,
Page 51: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The aaccompanying notes to the consolidated financial statements form an intergral part of these consolidated financial statements

taken as a whole

D1/March 21, 2013 1 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta

1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Ribuan, Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2012 and 2011, and

January 1, 2011/December 31, 2010

(Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

1 Jan 2011/

31 Des 2010/

ASET Catatan/ 2012 2011 Jan 1, 2011/ ASSETS

Dec 31, 2010

Note Rp Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 3.d, 3.e, 3.n, 4, 33, 35 18,215,595 15,759,269 10,323,104 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual 3.n, 5, 35 23,117,269 10,274,342 7,435,379 Available for Sale Investments

Piutang Usaha-Pihak Ketiga 3.n, 6, 35 3,252,069 2,096,755 2,587,156 Trade Receivables-Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.n, 7, 35 210,760 653,974 1,650,860 Other Current Financial Assets

Persediaan 3.j, 8 20,520,370 14,163,757 12,486,986 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 3.f, 18.c -- 131,984 4,419 Prepaid Taxes

Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka 3.l, 9 14,331,599 14,557,970 11,456,437 Current Portion of Prepaid Expenses

Aset Lancar Lainnya 10 1,656,971 1,522,110 2,472,850 Other Current Assets

Total Aset Lancar 81,304,633 59,160,161 48,417,191 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 11 3,437,542 3,052,093 3,051,494 Other Non Current Financial Assets

Aset Tetap 3.k, 3.r, 12 110,599,515 64,793,193 53,372,833 Fixed Assets

Aset Takberwujud 3.m, 3.r 117,960 140,134 163,489 Intangible Assets

Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang 3.l, 9 6,245,916 4,599,287 3,909,154 Long Term Prepaid Expenses

Aset Pajak Tangguhan 3,f, 18.b 237,706 167,749 94,749 Deferred Tax Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 13 1,933,722 1,520,170 -- Other Non Current Assets

Total Aset Tidak Lancar 122,572,361 74,272,626 60,591,719 Total Non Current Assets

TOTAL ASET 203,876,994 133,432,787 109,008,910 TOTAL ASSETS

Page 52: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The aaccompanying notes to the consolidated financial statements form an intergral part of these consolidated financial statements

taken as a whole

D1/March 21, 2013 2 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(Lanjutan)

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta

1 Januari 2011 / 31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Ribuan, Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

As of December 31, 2012 and 2011, and

January 1, 2010 / December 31, 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1 Jan 2011/

31 Des 2010/

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ 2012 2011 Jan 1, 2011/ LIABILITIES AND EQUITY

Dec 31, 2010

Note Rp Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha-Pihak Ketiga 3.n, 15, 35 16,679,927 16,316,777 16,548,180 Trade Payables-Third Parties

Beban Akrual 3.n, 17, 35 6,589,114 5,611,929 6,998,903 Accrued Expenses

Utang Pajak 3.f, 18.d 12,597,080 10,994,919 8,493,741 Taxes Payable

Utang Bank Jangka Pendek 3.e, 3.n, 14, 33, 35 5,163,361 4,711,067 4,907,005 Short Term Bank Loans

Bagian Lancar atas Utang Bank Current Portion of Bank Loans

dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 3.e, 3.n, 19, 33, 35 9,373,429 8,161,200 8,991,000 and Long Term Financial Institutions

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 3.n, 16, 35 4,771,392 4,030,644 1,981,805 Other Financial Current Liabilites

Total Liabilitas Jangka Pendek 55,174,303 49,826,536 47,920,634 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Bank Loans and Long Term

Jangka Panjang 3.e, 3.n, 19, 33, 35 19,642,857 5,440,800 13,486,500 Financial Institutions

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 3.o, 20 5,059,920 4,106,618 3,814,930 Long Term Employee Benefits Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan 3.f, 18.b 5,161,697 3,697,049 2,420,882 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Tidak Lancar Lainnya -- 149,955 128,175 Other Non Current Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 29,864,474 13,394,422 19,850,487 Total Non Current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 85,038,777 63,220,958 67,771,121 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada: Equity Attributable to:

Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity

Modal Saham - nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per Saham Share Capital - Rp 500 (Full amount) Par Value per Share

Modal Dasar - 883.232.000 saham Authorized Capital - 883,232,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and Paid-Up Capital

220.808.000 saham 22 110,404,000 110,404,000 110,404,000 220,808,000 shares

Tambahan Modal Disetor 23 5,900,000 5,900,000 5,900,000 Additional Paid-In Capital

Saldo Rugi Accumulated Losses

Telah ditentukan penggunaannya 24 75,968 75,968 75,968 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya (24,676,214) (59,047,991) (84,959,796) Unappropriated

Pendapatan Komprehensif Lainnya 3.n, 5, 35 20,680,882 7,837,955 4,998,992 Other Comprehensive Income

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to

Pemilik Entitas Induk 112,384,636 65,169,932 36,419,164 Owners of the Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali 21 6,453,581 5,041,897 4,818,625 Non Controlling Interests

TOTAL EKUITAS-BERSIH 118,838,217 70,211,829 41,237,789 TOTAL EQUITY-NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 203,876,994 133,432,787 109,008,910 TOTAL LIABILITIES AND EQUITYSTOCKHOLDERS' EQUITY

Page 53: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The aaccompanying notes to the consolidated financial statements form an intergral part of these consolidated financial statements

taken as a whole

D1/March 21, 2013 3 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan, Rupiah

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF

COMPREHENSIVE INCOME

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2012 2011

Note Rp Rp

PENDAPATAN USAHA-BERSIH 3.g, 3.h, 3.i, 25 353,780,408 292,477,518 OPERATING REVENUES-NET

BEBAN POKOK PENJUALAN 3.g, 26 (119,305,413) (99,993,010) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 234,474,995 192,484,508 GROSS PROFIT

Pendapatan Lainnya 29 2,485,921 758,772 Other Income

Beban Penjualan 3.g, 27 (162,288,015) (133,943,833) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi 3.g, 28 (23,886,032) (21,275,767) General and Administrative Expenses

Beban Lainnya 3.k, 3.n, 12 (1,486,308) (1,125,536) Other Expenses

LABA USAHA 49,300,561 36,898,144 OPERATING INCOME

Biaya Keuangan (1,878,288) (1,021,522) Finance Costs

Penghasilan Keuangan 336,656 159,983 Finance Income

LABA SEBELUM PAJAK 47,758,929 36,036,605 INCOME BEFORE TAX

Beban Pajak 3.f, 18.a (11,975,468) (8,921,528) Income Tax Expenses

LABA TAHUN BERJALAN 35,783,461 27,115,077 INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan Unrealized Gain on

yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual 12,842,927 2,838,963 Financial Asset Classified as Available For Sale

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 48,626,388 29,954,040 FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG INCOME FOR THE YEAR

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 34,371,777 25,911,805 Owner of the Parent Company

Kepentingan Non Pengendali 21 1,411,684 1,203,272 Non Controlling Interest

35,783,461 27,115,077

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 47,214,704 28,750,768 Owner of the Parent Company

Kepentingan Non Pengendali 1,411,684 1,203,272 Non Controlling Interest

48,626,388 29,954,040

LABA PER SAHAM 3.p, 31 EARNINGS PER SHARE

Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan 155.66 117.35 Basic, profit for the year attributable to

kepada pemegang saham biasa entitas induk shareholders of common shares of the parent entity

Page 54: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The aaccompanying notes to the consolidated financial statements form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole

D1/March 21, 2013 4 paraf

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan, Rupiah

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

For the Years Ended December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Modal Tambahan Modal Kepentingan Total Ekuitas/

Saham/ Disetor/ Yang Telah Yang Belum Non Total

Share Capital Additional Ditentukan Ditentukan Pengendali/ Equity

Paid In Penggunaannya/ Penggunaannya/ Non

Capital Appropriated Unappropriated Controlling

Interest

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 110,404,000 5,900,000 75,968 (84,959,796) 4,998,992 36,419,164 4,818,625 41,237,789 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010`

Dividen Kas -- -- -- -- -- -- (980,000) (980,000) Cash Dividend

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- 25,911,805 2,838,963 28,750,768 1,203,272 29,954,040 Total Comprehensive Income for the Year

SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 110,404,000 5,900,000 75,968 (59,047,991) 7,837,955 65,169,932 5,041,897 70,211,829 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011`

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- 34,371,777 12,842,927 47,214,704 1,411,684 48,626,388 Total Comprehensive Income for the Year

SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 110,404,000 5,900,000 75,968 (24,676,214) 20,680,882 112,384,636 6,453,581 118,838,217 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012`

Ekuitas yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/

Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Saldo Laba/ Retained Earnings

Pendapatan

Komprehensif Lainnya-

Aset Tersedia untuk

Dijual/Other

Comprehensive Income-

Asset Available for Sale

Jumlah / Total

Page 55: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The aaccompanying notes to the consolidated financial statement form an intergral part of these consolidated financial statements

taken as a whole

D1/March 21, 2013 5 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan, Rupiah

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2012 2011

Note Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 352,625,094 292,457,014 Collection from Customers

Pembayaran Pajak Penghasilan (10,442,344) (5,535,317) Cash Paid for Income Tax

Pembayaran kepada Karyawan (78,845,326) (60,768,416) Payments for Employess

Pembayaran kepada Pemasok dan Payment to Suppliers and

Pihak Ketiga (224,212,321) (189,862,593) Third Parties

Arus Kas Bersih Diperoleh Net Cash Flows Provided by

dari Aktivitas Operasi 39,125,103 36,290,688 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Deposito Berjangka Time Deposit

Penempatan (500,000) (500,000) Placement

Pencairan 5,500,000 1,500,000 Proceeds

Penerimaan Penjualan Aset Tetap 12 2,335,189 296,877 Proceeds from Sale of Fixed Assets

Pembelian Aset Tetap (58,069,525) (21,400,894) Purchases of Fixed Assets

Penerimaan Dividen 344,731 337,972 Dividends Received

Pembayaran Dividen oleh Perusahaan Dividend Payment by Subsidiaries

Anak kepada Pemegang Saham Minoritas -- (980,000) to Minority Shareholders

Arus Kas Bersih Digunakan Net Cash Flows Used In

untuk Aktivitas Investasi (50,389,605) (20,746,045) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru 19 25,000,000 -- Receipt of New Long-Term Loan

Utang Bank (Rekening Koran) Bank Loan (Overdraft Facilities)

Penerimaan 5,163,361 4,711,067 Proceeds

Pembayaran (4,711,067) (4,907,005) Payment

Fasilitas Time Loan Revolving Time Loan Revolving Facility

Penerimaan 2,500,000 -- Proceeds

Pembayaran (2,500,000) -- Payment

Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (10,170,714) (8,817,500) Payments of Long-Term Loans

Pembayaran Biaya Keuangan (1,559,952) (1,094,918) Payment of Financial Costs

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used In)

Aktivitas Pendanaan 13,721,628 (10,108,356) Financing Activities

KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN

KAS DAN SETARA KAS 2,457,126 5,436,287 CASH AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK SELISIH KURS PADA EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE

KAS DAN DIFFERENCE ON CASH AND

SETARA KAS (800) (122) CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS

AWAL TAHUN 15,759,269 10,323,104 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS

AKHIR TAHUN 4 18,215,595 15,759,269 AT END OF YEAR

Page 56: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 6 paraf:

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”), semula bernama PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, S.H., No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2169-HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“the Company”) formerly known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk was established under on Notarial Deed of Arikanti Natakusumah, S.H., No.84 dated December 13, 1983. The Articles of Association was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 dated April 10, 1984 and registered at the State Court of Central Jakarta under registration No.1218/1984 dated May 4, 1984.

Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-79006.AH.01.02 .Tahun 2008, tanggal 28 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Januari 2009 No. 9, Tambahan No. 2690.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was based on Notarial Deed No. 79 dated August 13, 2008 of The General Meeting of Shareholders from Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., a Notary in Jakarta, concerning the changes of the composition of th Board of Directors and Commissioners. The deed had been received and recorded on Legal Entity Administrative System Database (Sismin Bakum) of the Directorate General of Legal Administration of Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-79006.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 28, 2008 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 9 Supplement No. 2690 dated January 30, 2009.

Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 362925, No. 382249, dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996. Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masing-masing dengan nomor pendaftaran No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 dan No. IDM 000164977 pada tanggal 2 Juni 2009, 16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.

The Company’s main activity is engaged in restaurant business using the trademark of “California Fried Chicken” abbreviated as CFC, Sapo Oriental and Cal Donat. All trademarks had been registered at the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia, Directorate General of Copyright, Patent and Trademark with registration number No. 362925, No. 382249 and No. 412199 dated June 26, 1996, August 15, 1997, and June 21, 1996, respectively. In 2009 all trademarks was extended with registration number No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 and No. IDM 000164977 on June 2, 2009, April 16, 2009 and, April 16, 2009. The Company’s commercial operation started in 1984.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Jaya lantai 6, Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat. Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 274 gerai dan 244 gerai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Company’s head office is located at Jaya Building, 6th floor, Jl. M.H. Thamrin No. 12, Central Jakarta. The total Company’s and subsidiaries and franchisee’s outlets throughout Indonesia totalled 274 and 244 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.

Page 57: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 7 paraf:

1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1.b. The Company’s Public Offerings of Shares Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Mei 1994.

The Company’s initial public offering was consist of 9,000,000 shares to public and was declared effective by the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) decree No. S-520/PM/1994, dated March 29, 1994, and subsequently, listed at the Jakarta and Stock Exchange on May 30, 1994.

1.c. Struktur Entitas Anak

1.c. Subsidiaries’ Structure

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak

langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai

berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%,

directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Domisili/ Domicile

Aktivitas Utama/

Main Activities

Persentase Kepemilikan/ Percentage

of Ownership

Tahun Operasi Komersial/ Years of Commercial

Operation

Jumlah Aset/ Total Assets

2012 2011 % Rp Rp PT Putra Asia Perdana Indah Bandung Restoran Ayam Goreng/

Fried Chicken Restaurant 51 Januari 1985/

January 1985 18,310,739 14,320,121

PT Mitra Hero Pioneerindo Jakarta Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant

51 April 1990/ April 1990

778,064 969,856

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan

entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena

tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi

kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.

In these consolidated financial statements, the Company

and its subsidiary are collectively referred as (“the Group”).

The Company does not have a controlling parent entity

since there are no stockholders that has effective

ownership or voting rights above 50%.

1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit,

Sekretaris Perusahaan dan Karyawan 1.d. Board of Commissioners Board of Directors, Audit

Committee, Corporate Secretary and Employees

Berdasarkan akta Notaris No. 93 tanggal 11 Mei 2012, yang

dibuat dihadapan Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono,

S.H., mengenai perubahan susunan Komisaris dan Direksi.

Susunan pengurus Perusahaan pada 31 Desember 2012

dan 2011, adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 93 dated May 11, 2012 of

notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., regarding

changes in the composition of Board of Commissioners

and Directors. The Composition of the Company’s Key

Management as of December 31, 2012 and 2011 are as

follow:

2012 2011

Komisaris: Commissioners:

Komisaris Utama Tjan Soen Eng Tjan Soen Eng President Commissioner

Komisaris Independen Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja Independent Commissioner

Komisaris Tjhin Leeris Harni Tjhin Leeris Harni Commissioner

Komisaris Yanto Jayadi Wibisono -- Commissioner

Direktur: Directors:

Direktur Utama Kusuwandi Tamin Kusuwandi Tamin President Director

Direktur Teh Kian Kun Teh Kian Kun Director

Direktur Susanna Kusnowo Susanna Kusnowo Director

Direktur Iskonda Japiar Budhi Iskonda Japiar Budhi Director

Komite Audit: Audit Committee:

Ketua Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja Chairman

Anggota Teddy Sujana Teddy Sujana Member

Anggota Herlani Sunardi Irawan Kurniadi Member

Audit Internal Simon Situmorang Simon Situmorang Internal Audit

Sekretaris Perusahaan Kusuwandi Tamin Kusuwandi Tamin Corporate Secretary

Page 58: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 8 paraf:

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing sebanyak 2.723 dan 2.133 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2012 and 2011, the Group has 2,723 and 2,133 permanent employees, respectively (unaudited).

2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi 2. Adoption of Revised Statements of

Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi Accounting Standards and Interpretation to

(PSAK dan ISAK Revisi) Statements of Financial Accounting Standards

(Revised SFAS and IFAS)

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah

Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK

– IAI) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut Bapepam-LK), untuk

entitas yang berada di bawah pengawasannya. Berikut SAK

baru yang diterapkan dalam Grup beserta dampaknya, yaitu:

Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) are

Standards and Interpretations issued by the Financial

Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of

Accountants (DSAK-IAI) and the regulation of capital market

regulator, that is the Indonesia Financial Services Authority

(OJK) (or formerly called Bapepam-LK), for the entity under

its supervision. The following new SAK applied in the Group

along with its impact, which is:

2.a. Peraturan Regulator Pasar Modal

Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan

No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, mengenai

ketentuan Penyajian dan Pengungkapan Laporan

Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana

diatur dalam Peraturan No. VIII.G.7 yang berlaku untuk

laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah

tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan keputusan ini,

maka keputusan Ketua Bapepam-LK No.

KEP-554/BL/2010 dan No. KEP-06/PM/2000, serta

Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-03/BL/2011,

No. SE-02/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 telah dicabut

dan dinyatakan tidak berlaku sejak 31 Desember 2012.

Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Grup telah

melakukan penyesuaian nama-nama pos laporan

keuangan, pengelompokan pos-pos laporan keuangan

dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian

dan reklasifikasi terhadap pengungkapan dan penyajian

dalam laporan keuangan.

2.a. Regulation of Capital Market Regulator

The Chairman of Bapepam-LK has issued the Decree

No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding

the Presentation and Disclosure of the Financial

Statements of the Issuers and the Public Companies

as set forth in the Regulation No. VIII.G.7 are effective

for financial statements which ends on or after

December 31, 2012. According to this decree, the

previous decree of the Chairman of Bapepam-LK. No.

KEP-554/BL/2010 and KEP-06/PM/2000, and Circular

of Chairman of Bapepam-LK No. SE-03/BL/2011, SE-

02/PM/2002 and SE-02/BL/2008 are revoked and

declared not applicable since December 31, 2012.

In order to implement this regulation, the Group has

adjusted the names of the financial statement items,

grouping items in the financial statements of the same

main components as well as adjustments and

reclassification to the disclosure and presentation of

the financial statements.

2.b. Standar dan Interpretasi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK), Interpretasi Standarr Akuntansi

Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar

Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang telah diterbitkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) untuk diterapkan

pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2012:

2.b. Standards and Interpretations Effective in the Current Year

The following are the Statement of Financial

Accounting Standards (PSAK), Interpretation of

Financial Accounting Standards (ISAK) and

Revocation of Financial Accounting Standards

(PPSAK) that have been issued by the Indonesian

Institute of Accountants (DSAK-IAI) effective on or

after January 1, 2012:

PSAK No. 10 (Revisi 2010): “Pengaruh Perubahan

Kurs Valuta Asing”

PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi”

PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap”

SFAS No. 10 (Revised 2010): “The Effects of

Changes in Foreign Exchange Rates”

SFAS No. 13 (Revised 2011): “Investment

Property”

SFAS No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets”

Page 59: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 9 paraf:

PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”

PSAK No. 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja”

PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman”

PSAK No. 28 (Revisi 2012): “Akuntansi Kontrak

Asuransi Kerugian”

PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Sewa”

PSAK No. 33 (Revisi 2010): “Aktivitas Pengupasan

Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

pada Pertambangan Umum”

PSAK No. 34 (Revisi 2010): “Kontrak Konstruksi”

PSAK No. 36 (Revisi 2012): “Akuntansi Kontrak

Asuransi Jiwa”

PSAK No. 45 (Revisi 2010): “Pelaporan Keuangan

Organisasi Nirlaba”

PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Pajak Penghasilan”

PSAK No. 50 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan:

Penyajian”

PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis

Saham”

PSAK No.55: (Revisi 2011): “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK No.56 (Revisi 2010): “Laba per Saham”

PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 61: “Akuntansi Hibah Pemerintah dan

Pengungkapan Bantuan Pemerintah”

PSAK No. 62: “Kontrak Asuransi”

PSAK No. 63: “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi

Hiperinflasi”

PSAK No. 64: “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada

Pertambangan Sumber Daya Mineral”

ISAK No. 13: “Lindung Nilai Investasi Neto dalam

Kegiatan Usaha Luar Negeri”

ISAK No. 15: “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya”

ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa”

ISAK No. 18: “Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi

Spesifik dengan Aktivitas Operasi”

ISAK No. 19: “Penerapan Pendekatan Penyajian

Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi”

ISAK No. 20: “Pajak Penghasilan - Perubahan Status

Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas”

ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa:

Pengungkapan”

ISAK No. 23: “Sewa Operasi – Insentif”

ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”

ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah”

SFAS No. 18 (Revised 2010): “Accounting and

Reporting by Retirement Benefit Plans”

SFAS No. 24 (Revised 2010): “Employee

Benefits”

SFAS No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs”

SFAS No. 28 (Revised 2012): “Accounting for

Losses on Insurance Contract”

SFAS No. 30 (Revised 2011): “Leases”

SFAS No. 33 (Revised 2010): “Stripping Activities

and Environmental Management in General

Mining”

SFAS No. 34 (Revised 2011): “Contruction

Contracts”

SFAS No. 36 (Revised 2012): “Accounting for

Life Insurance”

SFAS No. 45 (Revised 2011): “Financial

Reporting for Non-Profit Entity”

SFAS No. 46 (Revised 2010): “Income Taxes”

SFAS No. 50 (Revised 2010): “Financial

Instruments: Presentation”

SFAS No. 53 (Revised 2010): “Share-based

Payment”

SFAS No. 55 (Revised 2011): “Financial

Instruments: Recognition and Measurement”

SFAS No. 56 (Revised 2010): “Earnings Per

Share”

SFAS 60: “Financial Instruments: Disclosures”

SFAS No. 61: “Accounting for Government

Grants and Disclosure of Government

Assistance”

SFAS No. 62: “Insurance Contract”

SFAS No. 63: “Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies”

SFAS No. 64: “Exploration and Evaluation

Activities in the Mining and Mineral Resources”

IFAS No. 13: “Hedges of Net Investment in a

Foreign Operation”

IFAS No. 15: “SFAS No. 24 - The Limit on a

Defined Benefit Asset, Minimum Funding

Requirements and their Interaction”

IFAS No. 16: “Service Concession Arrangements”

IFAS No. 18: “Government Assistance - No

Specific Relation to Operating Activities”

IFAS No. 19: “Applying the Restatement

Approach under SFAS No. 63: Financial

Reporting in Hyperinflationary Economies”

IFAS No. 20: “Income Taxes-Change in the Tax

Status of an Entity or its Stockholders”

IFAS No. 22: “Service Concession Arrangements:

Disclosure”

IFAS No. 23: “Operating Leases – Incentives”

IFAS No. 24: “Evaluating the Substance of

Transactions in the Legal Form of a Lease”

IFAS No. 25: “Landrights”

Page 60: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 10 paraf:

ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

PPSAK No. 7: “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi

Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48

dan 56 – 61”

PPSAK No. 8: “Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi

Perkoperasian”

PPSAK No. 9: “Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi

atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang

Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek

dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual”

PPSAK No. 11: “Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi

Kerja Sama Operasi”

IFAS No. 26: “Reassessment of Embedded

Derivatives”

PPSAK No. 7: “Revocation of PSAK No. 44:

Accounting for Real Estate Development Activity

paragraph 47-48 and 56-61”

PPSAK No. 8: “Revocation of PSAK No. 27:

Accounting for Cooperatives”

PPSAK No. 9: “Revocation ISAK No. 5:

Interpretation of Paragraph 14 on PSAK No. 50

(1998) regarding the Reporting of Fair Value

Changes in Equity Investment – Available-for-

Sale”

PPSAK No. 11: “Revocation of PSAK No. 39:

Accounting for Joint Ventures”

Perubahan standar akuntansi di atas yang relevan atau

memiliki dampak terhadap laporan keuangan

konsolidasian Grup, antara lain:

The changes of the above new standards which are

relevant or have effect to the Group’s consolidated

financial statements, as follows:

PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”

Standar ini memberikan panduan dalam perhitungan

dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24 yang

baru memberikan opsi tambahan dalam pengakuan

keuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca kerja di

mana keuntungan/kerugian aktuarial dapat diakui

seluruhnya melalui pendapatan komprehensif

lainnya.

Grup telah memilih untuk tetap menggunakan

pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan/

kerugian aktuarial.

Standar yang direvisi juga mensyaratkan

pengungkapan baru tambahan. Pengungkapan yang

disyaratkan tersebut telah diungkapkan dalam

Catatan 20 yang telah disusun sesuai dengan

standar.

SFAS No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”

The standard provides guidance for calculation and

disclosure for employee benefits. The revised SFAS

No. 24 and another option for recognition of actuarial

gain/loss post employment benefits which is full

recognition through other comprehensive income.

The Group has determined to continue to use the

corridor approach in the recognition of actuarial

gains/losses.

The revised standard also introduces additional new

disclosures. The new disclosure requirements as

disclosed in Note 20 have been in accordance with

the standard.

PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

Standar ini mensyaratkan pengungkapan dalam

laporan keuangan yang memungkinkan para

pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen

keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan

sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen

keuangan yang mana entitas terekspos selama

periode dan akhir periode pelaporan, dan bagaimana

entitas mengelola risiko tersebut.

Pengungkapan tambahan sehubungan dengan PSAK

No. 60 telah diungkapkan pada Catatan 35 atas

laporan keuangan konsolidasian.

SFAS No. 60 “Financial Instrument: Disclosures”

The standard requires disclosures to consolidated

financial statements that enable users to evaluate

the significance financial instruments for financial

position and performance; and the nature and extent

of risks arising from financial instruments to which

the entity is exposed during the period and at the

end of the reporting period, and how the entity

manages those risks.

Additional disclosures related to SFAS No. 60 is

disclosed in Note 35 to the consolidated financial

statements.

Page 61: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 11 paraf:

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 3. Summary of Significant Accounting Policies

3.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusaan No. KEP-

347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan

laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

3.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS)

The Group’s consolidated financial statements has been

prepared in accordance with Indonesian Financial

Accounting Standards which include the Statements of

Financial Accounting Standards (SFAS) and

Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS)

issued by the Financial Accounting Standards Board -

Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA) and

Regulations from Capital Market and Supervisory Board

and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7

regarding the “Preparation of Financial Statements” and

Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation

and disclosure of financial statements the issuer or public

company.

3.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan

asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,

kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan

dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya

perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan

pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan

akuntansi masing-masing akun tersebut.

3.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements

The consolidated financial statements have been

prepared based on the going concern assumption and

accrual basis, except for the consolidated statements of

cash flows which used the cash basis. The basis of

measurement in preparation of these consolidated

financial statements is the historical costs concept,

except for certain accounts which have been prepared on

the basis of other measurements as described in their

respective accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode

langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus

kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared

using the direct method by classifying cash flows into

operating, investing and financing activities.

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi

dicatat menggunakan mata uang fungsional.

The functional currency of the Group is Rupiah.

Transactions are recorded using the functional currency.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

The reporting currency used in the preparation of the

consolidated financial statements is Rupiah.

3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan

keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan

secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari

50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.

3.c. Principles of Consolidation

The consolidated financial statements incorporate the

financial statements of the Company and entity in which

the Company has the ability to directly exercise control

with ownership percentage of more than 50%, as

described in Note 1.c.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki

setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika

terdapat:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai

perjanjian dengan investor lain;

b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan

operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian;

Control also exists when the parent entity owns half or

less of the voting power of an entity when there is:

a. power over more than half of the voting rights by

virtue of an agreement with other investors;

b. power to govern the financial and operating policies

of the entity under a statute or an agreement;

Page 62: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 12 paraf:

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian

besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ

tersebut; atau

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada

rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ

tersebut.

c. power to appoint or remove the majority of the

members of the board of directors or equivalent

governing body and control of the entity is by that

board or body; or

d. power to cast the majority of votes in the meetings

of the board of directors or equivalent governing

body and control of the entity is by that board or

body.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang

dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode

pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah

suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur

kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana

pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak

lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai

pengendalian efektif.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara

perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material

telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan

konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan

hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.

Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) tahun

berjalan dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar

proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi)

tahun berjalan dan ekuitas entitas anak.

The existence and effect of potential voting rights that

can be implemented or converted on the date of the

reporting period should be considered when assessing

whether an entity has the power to govern financial and

operating policies of another entity.

The entities are consolidated from the date on which

effective control was transferred to the Company and are

no longer consolidated when the Company ceases to

have effective control.

The effects of all significant transactions and balances

between companies within the Group have been

eliminated in the consolidated financial statements to

reflect the financial position and results of operations of

the Group as one business entity.

Non controlling interest in the net income (loss) and

equity of subsidiary is stated as a proportion of the

minority shareholders on profit (loss) for the year and

equity of subsidiary.

3.d. Setara Kas

Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya kurang

dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak

dijadikan jaminan.

3.d. Cash Equivalents

Cash equivalents consist of time deposits with maturity

date of not more than 3 (three) months since their

placement and not pledged as collateral.

3.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 3.e. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang

berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter

dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang

Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia

yang berlaku untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada

tanggal tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 kurs yang

digunakan adalah:

Transactions involving foreign currencies are recorded at

the rates of exchange prevailing at the time the

transactions are made. At each reporting dates, monetary

assets and liabilities denominated in foreign currencies are

converted to reflect the rates of exchange prevailing at

Bank Indonesia at that date.

The prevailing exchange rate on December 31, 2012 and

2011 are as follows:

2012 Rp

2011 Rp

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9,670 9,068 1 United States Dollar

Page 63: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 13 paraf:

Keuntungan/kerugian yang timbul sebagai akibat dari

penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang

asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Gain/loss resulting from conversion of monetary assets and liabilities in foreign currency are recorded as gain or loss in current year.

Gain/loss resulting from conversion of monetary assets

and liabilities in foreign currency are recorded as gain or

loss in current year.

3.f. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset

dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui

sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca.

Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku

atau yang secara subtansial telah berlaku.

3.f. Income Tax

All temporary differences between the tax bases of

assets and liabilities and their carrying value for financial

reporting purposes are recognized as deferred tax using

balance sheet liability method. Currently or substantially

enacted tax rates are used to determine deferred income

tax.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat

ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah

ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when the tax

decision letter is received or, if an appeal is filed, when the

decision of such appeal has been determined.

Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu

laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang

berlaku.

Current income tax is determined based on taxable

income, which is computed using the prevailing tax rates.

Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat

perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan

fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang

berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk

laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan

fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset

dan liabilitas pajak tangguhan.

For revenues subject to final income tax, there is no

temporary difference between commercial and tax

reporting purposes. If the carrying value of assets and

liabilities related to the final income tax between

commercial and tax reporting is different, it is not

recognized as deferred tax assets or liabilities.

Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini

dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:

1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang

diakui; dan

2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto,

atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas

secara bersamaan.

Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak

tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:

1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan saling hapus aset pajak kini

terhadap liabilitas pajak kini; dan

2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan

terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh

otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang

sama.

Current tax assets dan current tax liabilites are offset if,

and only if, the entity:

1) has a legally enforceable right to set off the recognised

amount; and

2) intents to settle in net basis, or realizes and settles the

asset and liability simultaneously.

Deferred tax assets dan deferred tax liabilites are offset if,

and only if, the entity:

1) has a legally enforceable right to set off current tax

asset against current tax liability; and

2) the deferred tax asset and the deferred tax liability

relate to income taxes levied by the same tax authority

on the same taxable entity.

3.g. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban 3.g. Revenue from Sales and Expenses Recognition

Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan

tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat

terjadinya (accrual basis).

Revenue from sales is recognized based on the cash

receipt from cash register, while expenses are recognized

when they are incurred (accrual basis).

Page 64: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 14 paraf:

3.h. Pendapatan Royalti 3.h. Royalty Revenues Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor entitas waralaba yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan entitas waralaba.

Royalty revenue represents income which is computed at certain percent of gross sales of franchisee using the Company’s trademark and logo of California Fried Chicken. Royalty revenue is computed and recognized based on the franchisee’s monthly gross sales.

3.i. Initial Fee 3.i. Initial Fee Initial fee merupakan pendapatan yang diterima Grup dengan entitas waralaba yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana Perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.

Initial fee represents revenue received by the Group with the franchisee of California Fried Chicken trademark and logo. The amount of the fee is defined in Franchise Agreement depends on the location or the place of franchise Company was established. The initial fee is recognized upon signing of the franchise and license agreement.

3.j. Persediaan 3.j. Inventories Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode first-in first-out (FIFO) yang meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.

Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the first-in first-out method which includes expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition.

Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

3.k. Aset Tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK

No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. Penerapan PSAK yang

direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.

Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Grup telah memilih

metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.

3.k. Fixed Assets

Effective on January 1, 2012, the Group has applied SFAS

No. 16 (Revised 2011) “Fixed Assets”. The adoption of this

revised SFAS has no significant impact on the related

disclosures in the financial statements. In accordance with

SFAS No. 16 (Revised 2011), the Group have choosen the

cost model for the measurement of its fixed assets.

Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan

biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi

penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus (straight-line method)

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap

yang bersangkutan. Taksiran masa manfaat ekonomis untuk

masing-masing aset tetap adalah sebagai berikut:

Fixed assets, after initial recognition, are stated at cost

less accumulated depreciation and impairment losses.

Depreciation is computed using the straight-line method

based on the estimated useful lives of the assets as

follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Building

Furniture 10 Furniture

Mesin 10 Machineriess

Peralatan Restoran 2 dan/and 10 Store Equipments

Kendaraan Bermotor 5 Motor Vehicles

Renovasi Bangunan Sewa

10 Renovation of Rented Building

Tanah tidak disusutkan

Land is not depreciated

Page 65: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 15 paraf:

Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak

disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal

diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya

tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan

pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud

dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam

nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika

terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi

tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup

dan dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen

yang diganti dihentikan pengakuannya.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian saat

terjadinya biaya-biaya tersebut.

Grup melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap

apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang

mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut

kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu

aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, nilai aset tersebut

diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan,

yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

Land is stated at cost and is not depreciated. Initial legal

costs incurred to obtain legal rights are recognized as part

of the the acquisition cost of the land, and these cost are not

depreciated. Cost related to renewal of landrights are

recognized as intangible assets and amortized over the

period of the landrights.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying

amount and recognized as a separate asset, only when it is

probable that future economic benefits associated with the

item will flow to the Group and the cost of the item can be

measured reliably. The carrying amount of replaced parts is

derecognized.

The cost of maintenance and repairs is charged to

consolidated statements of comprehensive income as

incurred.

The Group evaluates its fixed assets for impairment

whenever events and circumstances indicate that the

carrying amount of the assets may not be recoverable.

When the carrying amount of an asset exceeds its

estimated recoverable amount, the asset is written down to

its estimated recoverable amount, which is determined

based upon higher of fair value less cost to sell and value in

use.

Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual,

nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut

dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan

keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun

yang bersangkutan.

When assets are retired or otherwise disposed of, their

costs and the related accumulated depreciation are

removed from the accounts and any resulting gain or loss is

reflected in the current consolidated statements of

comprehensive income.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode

penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari

setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektip.

The estimated usefull lives, residual values and depreciation

method are reviewed at each year end, with the effect of

any changes in estimated accounted for on a prospective

basis.

3.l. Biaya Dibayar di Muka 3.l. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dalam jangka

waktu tertentu dengan menggunakan metode garis lurus

(straight-line method).

Prepaid expenses is amortized over the periods benefited

using straight-line method.

3.m. Aset Takberwujud 3.m. Intangible Asset Aset takberwujud merupakan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya 5 (lima) tahun.

Intangible asset represents patent of trademark which is carried at carrying amount which is acquisition cost less accumulated amortization. Intangible assets is amortized using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 (five) years.

3.n. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam

kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi; (ii) pinjaman yang diberikan dan

3.n. Financial Instruments Financial Assets

The Group classifies its financial assets in the following

categories (i) financial assets at fair value through profit or

loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity

Page 66: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 16 paraf:

piutang; (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset

keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi

aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi adalah aset keuangan yang

ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan

diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika

diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli

kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti

mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek

yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset

diperdagangkan, kecuali telah ditetapkan dan efektif

sebagai instrumen lindung nilai.

Pada 31 Desember 2012 dan 2011, Grup tidak

memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi

sehubungan dengan perolehannya diakui pada

laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau

penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada

laporan laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset

keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap

atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di

pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman

yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya

ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur

pada biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif.

Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman

yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara

kas, piutang usaha pihak ketiga dan aset keuangan

lancar lainnya.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah

aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi

positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan

tersebut hingga jatuh tempo, selain:

a. Investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

investments; and (iv) available-for-sale financial assets.

This classification depends on the Group’s purpose of

financial assets’ acquisition. The management recognizes

financial assets’ classification upon initial acquisition.

(i) Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Financial assets which recognized at FVTPL are

financial assets for trading. Assets are classified in

this category when they are held principally for the

purpose of selling or repurchasing in the near term

and there is evidence of a recent actual pattern of

short-term profit taking. Derivatives are classified as

trading assets, except when designated and effective

as hedging instruments.

As of December 31, 2012 and 2011, the Group has

no financial assets at fair value through profit or loss.

At initial recognition, financial assets measured at

FVTPL are measured at fair value. Transaction costs

related to the acquistion are recognized in the current

year profit or loss. Subsequent increase or decrease

in fair value is recognized in profit or loss.

(ii) Loans and Receivables

Loans and receivables are non-derivative financial

assets with fixed or determinable payments that are

not quoted in an active market. At initial recognition,

loans and receivables are recognized at fair value

plus transaction costs and subsequently measured at

amortized cost using the effective interest rate

method.

The financial assets which classified as loans and

receivables are cash and cash equivalents, trade

receivables-third parties and other current financial

assets.

(iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments

HTM investments are non-derivative financial assets

with fixed or determinable payments and fixed

maturity that Management has the positive intention

and ability to hold to maturity, other than:

a. Investments which from initial recognition, were

designated as financial assets measured at

FVTPL;

Page 67: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 17 paraf:

b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok

tersedia untuk dijual; dan

c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang

diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga

jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah

biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif.

Grup mengklasifikasikan deposito yang jatuh tempo

dalam 6 (enam) bulan sebagai investasi yang dimiliki

hingga jatuh tempo.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset

keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki

selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam

rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku

bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang,

investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok

dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia

untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya

transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya

dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan

ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian

penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari

selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan

pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk

dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi

yang sebelumnya diakui pada bagian laporan

perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung

menggunakan metode suku bunga efektif dan

keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai

tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai

kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian.

Grup mengklasifikasikan investasi jangka pendek

dalam bentuk saham ke dalam kategori aset

keuangan tersedia untuk dijual.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i)

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur

dengan biaya perolehan diamortisasi.

b. Investments which designated as available-for-

sale; and

c. Investments that meet the definition of loans and

receivables.

At initial recognition, HTM investments are recognized

at fair value plus transaction costs and are

subsequently measured at amortized cost using the

effective interest rate method.

The Group classified time deposits which mature in 6

(six) months as held to maturity investments.

(iv) Available-for-Sale Financial Assets (AFS)

Available for sale financial asset are non-derivative

financial assets that held during a certain period with

intention for sale in order to fulfill liquidity needs,

changes in interest rates or foreign exchange, or

those that are not classified as loans and receivables,

investments that classified into held-to-maturity or

financial assets at fair value through profit or loss.

At initial recognition, available for sale financial assets

are recognized at fair value plus transaction costs and

subsequently measured at fair value with any gain or

loss recognized in the consolidated statements of

changes in equity, except for impairment loss and

foreign exchange to derecognized. If available for sale

financial assets are impaired, the accumulated profit

or loss previously recognized in the consolidated

statements of changes in equity is recognized in the

consolidated statements of comprehensive income.

Interest income is calculated using the effective

interest rate method and gains or losses from

changes in exchange rates of monetary assets that

classified as available for sale financial assets are

recognized in the consolidated statements of

comprehensive income.

The Group classified its short term investment in form

of shares as available for sale financial assets.

Financial Liabilities and Equity Instruments

Financial Liabilities

Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities

at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities

at amortized cost.

Page 68: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 18 paraf:

• Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar

Melalui Laporan Laba Rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang

ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan

diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh

terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam

waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil

untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif

diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali

ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan

diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya

transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga

efektif.

Pada 31 Desember 2012 dan 2011, Grup tidak memiliki

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi.

• Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya

Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya

perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi terdiri dari utang usaha pihak ketiga, liabilitas

keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang

bank jangka pendek dan utang bank dan lembaga

keuangan jangka panjang.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi

terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal

pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat

bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa

yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan

peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada

estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang

dapat diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak

tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka

panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah

biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif

penurunan nilai.

• Financial Liabilities at Fair Value through Profit or

Loss

The fair value of financial liabilities measured at fair value

through profit or loss are the financial liabilities that are

designated for trade. Financial liabilities are classified for

trade if acquired primarily for the purpose of selling or

repurchasing in the near term and there is evidence of a

pattern of short-term profit taking. Derivatives are

classified as trading liabilities except those effectively

designated as hedging instruments.

At initial recognition, financial liabilities measured at fair

value, net of transaction costs, and are subsequently

measured at amortized cost using effective interest rate

method.

As of December 31, 2012 and 2011, the Group has no

financial liabilities at fair value through profit or loss.

• Financial Liabilities at Amortized Cost

Financial liabilities not classified as financial liabilities at

fair value through profit or loss are categorized and

measured using amortized cost.

Financial liabilities at amortized cost consists of trade

payables-third parties, other current financial liabilities,

accrued expenses, short term bank loan and bank loans

and long term financial institutions. Impairment of Financial Assets

Financial assets, other than those at FVTPL, are

assessed for indicators of impairment at reporting date.

Financial assets are impaired where there is objective

evidence that, as a result of one or more events that

occurred after the initial recognition of the financial asset,

the estimated future cash flows of the investment have

been impacted.

For listed and unlisted equity investments classified as

AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of

the equity investment below its cost is considered to be an

objective evidence of impairment.

Page 69: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 19 paraf:

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai

berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit

atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi

atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang,

penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti

objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat

termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di

masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan

pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan

juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi

nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas

piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan

yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan

dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang

didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif

awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan

kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset

keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi

melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang

tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun

penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang

sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun

penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan

piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya

telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba

rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang

bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada

periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan

penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah

peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut

diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui

dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat

investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak

melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan

kerugian penurunan nilai dilakukan.

Some objective evidence for impairment value are as

follows:

significant financial difficulty of the issuer or

counterparty; or

default or delinquency in interest or principal

payments; or

it becoming probable that the borrower will enter

bankruptcy or financial reorganization.

For certain categories of financial asset, such as

receivables, the impairment value of assets are assessed

individually. Objective evidence of impairment for a

portfolio of receivables could include the Group’s past

experience of collecting payments, an increase in the

number of delayed payments in the portfolio past the

average credit period and observable changes in the

national or local economic conditions that correlate with

default on receivables.

For financial assets carried at amortized cost, the amount

of impairment is the difference between the assets’s

carrying amount and the present value of estimated future

cash flows, discounted at the financial assets’s original

effective interest rate.

The carrying amount of the financial asset is directly

reduced by the amount of impairment loss for all financial

assets with the exception of receivables, where the

carrying amount is reduced through the use of an

allowance account. When a receivable is considered

uncollectible, it is written-off against the allowance

account. Subsequent recoveries of amounts previously

written-off are credited against the allowance account.

Changes in the carrying amount of the allowance account

are recognized in the consolidated statement of

comprehensive income.

When an AFS financial asset is considered to be

impaired, cumulative gains or losses previously

recognized in equity are reclassified to the consolidated

statement of comprehensive income in the current period.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a

subsequent period, the amount of the impairment loss

decreases and the decrease can be related objectively to

an event occurring after the impairment was recognized,

the previously recognized impairment loss is reversed

through profit or loss to the extent that the carrying

amount of the investment on the date of the impairment is

reversed does not exceed the amortized cost had there

been no impairment recognized.

Page 70: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 20 paraf:

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai

yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui

laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah

penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang

jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk

tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal,

reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen

utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar asset

keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan

jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan

konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang

telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan

aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan

hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari

aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan

secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat

atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak

mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas

seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih

mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui

keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan

liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus

dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh

risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang

ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga

mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang

diterima. Grup menghentikan pengakuan liabilitas

keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah

dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan

untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan

pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang

(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang

dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak

yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku

bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto

lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan,

atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat

untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan

pada saat pengakuan awal.

In respect of AFS equity securities, impairment losses

previously recognized in the consolidated statement of

comprehensive income are not reversed through profit or

loss. Any increase in fair value subsequent to an

impairment loss is recognized directly in equity.

Reclassification of Financial Assets

Reclassification is only permitted in rare circumstances

and where the asset is no longer held for the purpose of

selling in the short-term. In all cases, reclassification of

financial assets is limited to debt instruments.

Reclassifications are accounted for at the fair value of the

financial asset on the date of reclassification.

Offsetting of Financial Instruments

Financial assets and liabilities are offset and the net

amount is reported in the consolidated statements of

financial position when there is a legally enforceable right

to offset the recognized amounts and there is an intention

to settle on a net basis, or realize the asset and settle the

liability simultaneously.

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

The Group derecognizes a financial asset only when the

contractual rights to the cash flows from the asset expire,

or when it transfers the financial asset and substantially

all the risks and rewards of ownership of the asset to

another entity. If the Group neither transfers nor retains

substantially all the risks and rewards of ownership and

continues to control the transferred asset, the Group

recognizes their retained interest in the asset and an

associated liability for the amounts they may have to pay.

If the Group retains substantially all the risks and rewards

of ownership of a transferred financial asset, the Group

continues to recognize the financial asset and also

recognizes a collateralized borrowing for the proceeds

received. The Group derecognizes financial liabilities

when, and only when, the Group’s obligations are

discharged, cancelled or are expired.

Effective Interest Method

The effective interest method is a method of calculating

the amortized cost of a financial instrument and of

allocating interest income over the relevant period. The

effective interest rate is the rate that exactly discounts

estimated future cash receipts (including all fees and

others paid or received that form an integral part of the

effective interest rate, transaction costs and other

premiums or discounts) through the expected life of the

financial instrument, or, where appropriate, a shorter

period to the net carrying amount on initial recognition.

Page 71: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 21 paraf:

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk

instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan

FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for

financial instruments other than those financial

instruments at FVTPL.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk

keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk

keperluan pengungkapan.

Fair Value Determination

The fair value of financial assets and liabilities must be

estimated for recognition and measurement or for

disclosure purposes.

PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar

dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar

aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1)

(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam

tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga)

atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari

harga) (tingkat 2), dan

(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi

(input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires

disclosure of fair value measurements by level of the

following fair value measurement hierarchy:

(i) quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (level 1)

(ii) inputs other than quoted prices included within level 1

that are observable for the asset or liability, either

directly (as prices) or indirectly (derived from prices)

(level 2), and

(iii) inputs for the asset or liability that are not based on

observable market data (unobservable inputs) (level

3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan

kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai

pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah

harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas

keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen

keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active

markets is based on quoted market prices at the reporting

date. The quoted market price used for financial assets held

by the Group is the current bid price, while financial

liabilities use ask price. These instruments are included in

level 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan

menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut

menggunakan data pasar yang dapat diobservasi

sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak

mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan

atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini

termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in

an active market is determined using valuation techniques.

These valuation techniques maximize the use of observable

market data where it is available and rely as minimum as

possible on estimates. If all significant inputs required to fair

value an instrument are observable, the instrument is

included in level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka

instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku

untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak

diperdagangkan di bursa.

If one or more of the significant inputs is not based on

observable market data, the instrument is included in level

3. This is the case for unlisted equity securities.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan

nilai instrumen keuangan mencakup:

penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau

pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;

teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto

digunakan untuk menentukan nilai instrumen

keuangan lainnya.

Specific valuation techniques used to value financial

instruments include:

the use of quoted market prices or dealer quotes

for similar instruments and;

other techniques, such as discounted cash flow

analysis, are used to determine fair value for the

remaining financial instruments.

Page 72: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 22 paraf:

3.o. Imbalan Kerja 3.o. Employee Benefits Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek yang mencakup

upah dan gaji diakui pada dibayarkan kepada karyawan.

Short-Term Employee Benefits Liabilities

Short term employee benefits liabilities is includes wages

and salaries paid to employees.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang diakui sebesar

jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar

diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya

kepada Grup dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas

dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria

yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul

dari praktik kebiasaan Grup. Dalam perhitungan

liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan

menggunakan metode projected unit credit.

3.p. Laba per Saham

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan

membagi laba (rugi) bersih residual (laba atau rugi

setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang

tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah

rata rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam

tahun yang bersangkutan

3.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait

dengan Grup (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai

relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

Long-Term Employee Benefits Liabilities

Long term employee benefits liabilities are recognized at

discounted amount when the employees have rendered

their service to the Group during the accounting period.

The liabilities and expenses are measured using actuarial

techniques which include constructive obligation that

arises from the Group’s common practices. In calculating

liabilities, the benefit must be discounted using the

projected unit credit method.

3.p. Earnings Per Share

Earnings per share is computed by dividing residual net

income (loss) (income after income tax less dividends of

primary stockholders) by the weighted average number of

shares outstanding during the year.

3.q. Transactions and Balances with Related Parties

A related party is a person or an entity related to the

Group (as reporting entity) which consist of:

(a) A person or a close member of that person’s family

is related to a reporting entity if that person:

(i) has control or joint control over the reporting

entity;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau

entitas induk entitas pelapor.

(ii) has significant influence over the reporting

entity; or

(iii) is a member of the key management personnel

of the reporting entity or of a parent of the

reporting entity.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya

terkait dengan entitas lain);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura

bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi

atau ventura bersama yang merupakan anggota

suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain

tersebut adalah anggotanya);

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama

dari pihak ketiga yang sama;

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga;

(b) An entity is related to a reporting entity if any of the

following conditions applies:

(i) The entity and the reporting entity are members

of the same business group (i.e. parent entity,

subsidiary and the fellow subsidiary is related

to the others);

(ii) One entity is an associate or joint venture of

the other entity (or an associate or joint venture

of a member of a business group of which the

other entity is members);

(iii) Both entities are joint ventures of the same

third party;

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and

the other entity is an associate of the third

entity;

Page 73: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 23 paraf:

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan

pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu

entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan

entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah

entitas yang menyelenggarakan program

teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi

dengan entitas pelapor;

(v) The entity is a post-employment benefit plan for

the benefit of employees of either the reporting

entity or an entity related to the reporting entity.

If the reporting entity is itself such a plan, the

sponsoring employers are also related to the

reporting entity;

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam

huruf (a); atau

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i)

memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau

personil manajemen kunci entitas (atau entitas

induk dari entitas).

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a

person identified in (a); or

(vii) A person identified in (a)(i) has significant

influence over the entity or is a member of the

key management personnel of the entity (or of

a parent of the entity).

3.r. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset

non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi

bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika

terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh

kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat

kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak

memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat

diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup

mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit

penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah

nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika

jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-

keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai

tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas)

dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh

kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba

rugi.

3.r. Impairment of Non-Financial Assets

At reporting date, the Group reviews the carrying amount

of non-financial assets to determine whether there is any

indication that those assets have suffered any

impairment. If any such indication exists, the recoverable

amount of the assets is estimated in order to determine

the extent of any impairment loss. Where it is not possible

to estimate the recoverable amount of an individual asset,

the Group estimates the recoverable amount of the cash-

generating unit (CGU) of the asset.

Estimated recoverable amount is the higher of net selling

price or value in use. If the recoverable amount of non-

financial assets (cash-generating unit) is lower than its

carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-

generating unit) is reduced to its recoverable amount and

impairment loss is recognized immediately to profit or

loss.

3.s. Informasi Segmen 3.s Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal

mengenai komponen dari Grup yang secara regular

direview oleh pengambil keputusan operasional dalam

rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja

segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal

reports about components of the Group that are regularly

reviewed by the operational decision maker in order to

allocate resources to the segments and to assess their

performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan

transaksi dengan komponen lain dari entitas yang

sama);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh

pengambil keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan

pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan.

An operating segment is a component of an entity:

a) that engages in business activities from which it may

earn revenue and incur expenses (including revenue

and expenses relating to the transaction with other

components of the same entity);

b) whose operating results are reviewed regularly by the

Company’s operational decision maker to make

decision about resources to be allocated to the

segments and assess its performance; and

c) for which discrete financial information is available.

Page 74: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 24 paraf:

3.t. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting 34. Critical Accounting Estimates and Judgements 3.t. Critical Accounting Estimates and Judgements

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat

pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi

jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan

liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi,

pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai

asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan

penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset

dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial

statements requires management to make judgments,

estimates and assumptions that affect the reported

amounts of revenues, expenses, assets and liabilities,

and the disclosure of contingent liabilities, at the end of

the reporting period. Uncertainty about these

assumptions and estimates could result in outcomes that

require a material adjustment to the carrying amount of

the asset and liability affected in future periods.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang

memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material

terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk

tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Grup

mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang

tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi

dan situasi mengenai perkembangan masa depan,

mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi

diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan

dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key

sources of estimation uncertainty at the reporting date

that have a significant risk of causing a material

adjustment to the carrying amounts of assets and

liabilities within the next financial year/period are

disclosed below. The Group based its assumptions and

estimates on parameters available when the financial

statements were prepared. Existing circumstances and

assumptions about future developments may change due

to market changes or circumstances arising beyond the

control of the Group. Such changes are reflected in the

assumptions as they occur.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap

Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat

ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti

kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa

depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi

secara material atas perubahan estimasi ini yang

diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan

di atas.

Estimated Useful Lives of Fixed Asset

The Group reviews periodically the estimated useful lives

of fixed assets based on factors such as technical

specification and future technological developments.

Future results of operations could be materially affected

by changes in these estimates brought about by changes

in the factors mentioned.

Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat

renovasi bangunan sewa berdasarkan faktor-faktor

seperti manfaat di masa depan dan potensi keuntungan

yang diperoleh dari lokasi gerai yang disewa. Kondisi ini

dapat menyebabkan Grup melakukan penutupan gerai

apabila selama 3 tahun berturut-turut pendapatan yang

diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan biaya

operasional gerai yang bersangkutan.

The Group reviews periodically the estimated useful lives

of renovation of rented buildings based on factors such as

future benefits and potential income that can be

generated from the rented store. This condition may

cause the Group to close the store if during 3 consecutive

year, the revenue generated is lower than the related

operational costs.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka pendek tergantung

pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar

aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan

asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan

kerja jangka pendek.

Short Term Employee Benefit Liabilities

The present value of the short term employee benefit

liabilities depends on a number of factors that are

determined on an actuarial basis using a number of

assumptions. Any changes in these assumptions will

impact the carrying amount of short term employee

benefit liabilities.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada

akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang

harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas

keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk

menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku

bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat

The Group determines the appropriate discount rate at

the end of each reporting period. This is the interest rate

that should be used to determine the present value of

estimated future cash outflows expected to be required to

settle the obligations. In determining the appropriate

discount rate, the Group considers the interest rates of

Page 75: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 25 paraf:

suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan

dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki

jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas

yang terkait.

Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja jangka pendek

sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.

government bonds that are denominated in the currency

in which the benefits will be paid and that have terms to

maturity approximating the terms of the related obligation.

Other key assumptions for short term employee benefit

liabilities are based in part on current market conditions.

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia

di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai

teknik penilaian termasuk penggunaan model

matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari

data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut

tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak

tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk

menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut

mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto,

tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal

bayar.

Fair Value of Financial Instruments

Where the fair values of financial assets and financial

liabilities recorded on the financial statement position

cannot be derived from active markets, they are

determined using a variety of valuation techniques that

include the use of mathematical models. The inputs to

these models are derived from observable market data

where possible, but where observable market data are

not available, judgment is required to establish fair values.

The judgments include considerations of liquidity discount

rates, prepayment rates, and default rate assumptions.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan

provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi

dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya

adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan

berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak

penghasilan badan.

Income Tax

Significant judgement is involved in determining provision

for corporate income tax. There are certain transaction

and computation for which the ultimate tax determination

is uncertain during the ordinary course of business. The

Group recognized liabilities for expected corporate income

tax issues based on estimates of whether additional

corporate income tax will be due.

Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak

tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini

tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang

mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba

kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi

manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini

tergantung pada estimasi jumlah penjualan produk

makanan, penambahan outlet, harga bahan baku, biaya

operasi, belanja modal, deviden dan transaksi

manajemen modal lainnya di masa depan.

Deferred Tax Asset

Deferred tax asset are recognized only when deferred tax

will be recovered, in this case is dependent on generation

of sufficient future taxable profits. Assumptions about the

generation of future taxable profits depend on

management estimates of future cash flows. These

depend on estimates of the number of sales product,

additional outlet, raw material cost, operating cost, capital

expenditure, dividends, and other capital management

transactions.

Liabilitas Pajak Tangguhan

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan

temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan

diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan

dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar

kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia

sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan

dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat

dimanfaatkan.

Deferred Tax Liabilities

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable

temporary differences and deferred tax assets are

recognized for deductible temporary differences and

unused tax losses to the extent that it is probable that

taxable income will be available in future years against

which the deductible temporary differences and unused

tax losses can be utilized.

Page 76: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 26 paraf:

Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying the Accounting Policies

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam

rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang

memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang

diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the

process of applying the Group’s accounting policies that

have the most significant effects on the amounts

recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan

pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55

(Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset

keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan

kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada

Catatan 3.n.

Classification of Financial Assets and Liabilities

The Group determine the classifications of certain assets

and liabilities as assets and financial liabilities by judging if

they meet the definitions set forth in SFAS No. 55

(Revised 2011). Accordingly, the financial assets and

financial liabilities are accounted for in accordance with the

Group accounting policies disclosed in Note 3.n.

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2012 2011

Rp Rp

Kas 8,103,085 1,151,172 Cash on Hand

Bank Cash in Bank

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 4,830,633 4,270,674 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 2,118,312 1,848,264 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 690,198 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Permata Tbk 689,440 1,521,855 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 533,106 -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 401,351 520,759 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 280,810 104,079 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Mega Tbk 42,615 1,061,848 PT Bank Mega Tbk

Deutsche Bank 8,655 -- Deutsche Bank

PT Bank OCBC NISP Tbk 4,579 266,209 PT Bank OCBC NISP Tbk

9,599,699 9,593,688

US Dolar US Dollar

PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Mutiara Tbk

(2012 : USD 1,325 ; 12,811 14,409 (2012 : USD 1,325 ;

2011 : USD 1,589) 2011 : USD 1,589)

12,811 14,409

Total Bank 9,612,510 9,608,097 Total Cash in Banks

Deposito Berjangka Time Deposit

Rupiah RupiahPT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 500,000 -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

PT Bank Victoria International Tbk -- 5,000,000 PT Bank Victoria International Tbk

Total Kas dan Setara Kas 18,215,595 15,759,269 Total Cash and Cash Equivalents

Deposito Berjangka Time Deposits

Tingkat Suku Bunga 7,25% 8,5% Interest Rates

Jatuh Tempo 3 bulan 1 bulan Maturity Period

Page 77: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 27 paraf:

5. Investasi Tersedia untuk Dijual 5. Available for Sale Investments

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Tersedia untuk Dijual Available for Sale

Instrumen Ekuitas 2,436,387 2,436,387 Equity Instrument

Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan Unrealized Gain on

yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual 20,680,882 7,837,955 Financial Asset Classified as Available For Sale

Total Investasi 23,117,269 10,274,342 Total Investments

Investasi pada efek ekuitas merupakan investasi 8.447.600

lembar saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI)

yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga

perolehan sebesar Rp 135 per saham. Pada bulan Juni 2004

Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham

dengan nilai Rp 400 per saham serta saham bonus sebesar

844.760 saham. Bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978

saham deviden dengan nilai Rp 320 per saham serta saham

bonus sebesar 599.012 saham. Perusahaan mempunyai

13.518.870 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai pasar MREI per

lembar masing-masing sebesar Rp 1.710 dan Rp 760 sehingga

nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-

masing sebesar Rp 23.117.269 dan Rp 10.274.342. Selisih

harga pasar dengan harga perolehan yang merupakan laba yang

belum direalisasikan masing-masing sebesar Rp 20.680.882 dan

Rp 7.837.955 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

disajikan sebagai komponen ekuitas.

Investment in equity instrument is represented by investment in

8,447,600 shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

(MREI) which is classified as available for sale with an

acquisition price of Rp 135 per share. In June 2004, the

Company received shares dividend of 1,689,520 shares, at

Rp 400 per share and bonus shares of 844,760 shares. In

August 2009 recieved 1,937,978 shares dividend, at Rp 320

per shares and bonus shares of 599,012 shares, the Company

has 13,518,870 shares as of December 31, 2012 and 2011.

On December 31, 2012 and 2011, market price for MREI

shares is Rp 1,710 and Rp 760 respectively, which resulted in

fair value of on December 31, 2012 and 2011 amounting to

Rp 23,117,269 and Rp 10,274,342 respectively. The Difference

between market price over its acquisition price which

represents the unrealized gain of Rp 20,680,882 and

Rp 7,837,955 as of December 31, 2012 and 2011,

respectively, were recorded as a component of equity.

6. Piutang Usaha-Pihak Ketiga 6. Trade Receivables-Third Parties

Piutang ini merupakan tagihan atas pemakaian bahan baku

kepada franchise, pengguna merek dan logo Grup melalui

perjanjian waralaba masing-masing per 31 Desember 2012 dan

2011 sebesar Rp 3.252.069 dan Rp 2.096.755. Seluruh piutang

ini jatuh tempo dalam waktu satu bulan.

This account represents the receivables from usage of raw

material by franchisees, the users of trademark and logo of the

Group through franchise agreement, the balance were

Rp 3,252,069 and Rp 2,096,755 as of December 31, 2012 and

2011, respectively. All of these trade receivables are due within

one month.

Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan

manajemen juga berkeyakinan bahwa piutang usaha seluruhnya

dapat ditagih.

The Group did not provide allowance for impairment of trade

receivables since there was no indication of impairment issue,

and the management also believes that all trade receivables

are collectible.

7. Aset Keuangan Lancar Lainnya 7.Other Current Financial Assets

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Piutang Lain-lain 210,760 153,974 Other Receivables

Deposito Berjangka -- 500,000 Time Deposit

Total Aset Keuangan Lancar Lainnya 210,760 653,974 Total Other Current Financial Assets

Page 78: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 28 paraf:

Piutang kepada karyawan diberikan oleh Grup tanpa bunga

dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji

karyawan yang bersangkutan. Selain itu pula terdapat

pembayaran dari pelanggan melalui kartu kredit.

The other receivables account represents non-interest bearing

loan provided by the Group to its employees which are being

paid through salary deduction. Other than that there are

payments from customers via credit card.

8. Persediaan 8. Inventories

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Persediaan Barang Dagangan Merchandises

Ayam Segar dan Ayam Marinasi 5,791,386 2,734,158 Fresh and Marinated Chicken

Bahan Pelengkap 4,034,192 3,446,598 Complimentary Material

Bahan Pembungkus 3,519,991 2,441,510 Packaging

Bahan Makanan 2,012,482 1,542,909 Food Material

Bahan Minuman 1,576,142 1,293,205 Beverages

16,934,193 11,458,380

Persediaan Non Barang Dagangan Non Merchandises

Suku Cadang 1,968,077 1,405,185 Spareparts

Gas dan Bahan Pembersih 767,968 689,785 Gas and Cleaner

Souvenir 662,337 187,663 Souvenir

Seragam 142,673 311,905 Uniform

Lain-lain 45,122 110,839 Others

3,586,177 2,705,377

Total 20,520,370 14,163,757 Total

Persediaan Grup dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang

diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 14).

Inventories of the Group are secured for loan facilities obtained

from PT Bank Central Asia Tbk (see Note 14).

Persediaan barang dagangan Grup per 31 Desember 2012 dan

2011 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-

masing sebesar Rp 16.742.800 dan Rp 13.991.300. Manajemen

berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk

menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s merchandise

inventories have an insurance coverage amounting to

Rp 16,742,800 and Rp 13,991,300, respectively. Management

believes that the coverage value is adequate to cover any

possible losses on the insured assets..

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan

terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang

usang.

Management of the Group believes that there is no event or

change in circumstances that indicates material impairment on

inventories and there are no obsolete inventories.

9. Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka 9. Current Portion of Prepaid Expenses

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Sewa dan Service Charge 17,599,473 14,977,103 Rental and Service ChargeAsuransi 359,126 422,528 InsuranceLain-lain (saldo masing-masing di bawah -- --

Rp 50 Juta) 2,618,916 3,757,626 Others (below Rp 50 million each)

20,577,515 19,157,257

Dikurangi: Bagian Jangka Panjang (6,245,916) (4,599,287) Less: Long Term Portion

Total Bagian Lancar atas Biaya Dibayar Di Muka 14,331,599 14,557,970 Total Current Portion of Prepaid Expenses

Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas

sewa ruang kantor pusat, gerai dan gudang.

Rental and service charge represent the advance payment of

rental for head office, outlets and warehouse.

Page 79: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 29 paraf:

10. Aset Lancar Lainnya 10. Other Current Assets

Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang

muka pembelian persediaan dan uang muka operasional

lainnya, masing-masing sebesar Rp 1.656.971 dan

Rp 1.522.110 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

This accounts represents advance payments for opening new

outlets, purchase of inventories and other operational advances,

the balance were Rp 1,656,971 and Rp 1,522,110 as of

December 31, 2012 and 2011, respectively.

11. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 11. Other Non Current Financial Assets

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Uang Jaminan Sewa Gerai 3,064,884 2,743,386 Outlets Rental Deposits

Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya 372,658 308,707 Electricity, Telephone and Other Deposits

Total 3,437,542 3,052,093 Total

Uang jaminan sewa gerai dikenakan atas lokasi gerai yang

disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini

dapat diterima kembali bila Grup telah memenuhi segala liabilitas

yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir

Outlets rental deposits are charged to outlet locations which is

required by the property owners as stated in the related

agreement. The deposit is refundable if the Group have

completed all terms and conditions stated in the agreement at the

end of rental period.

12. Aset Tetap 12. Fixed Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Reclassification Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Hak atas Tanah 958,054 24,699,465 -- -- 25,657,519 Landright

Bangunan 2,216,470 6,084,222 -- -- 8,300,692 Building

Mesin 691,076 -- 5,184 -- 685,892 Machineries

Kendaraan Bermotor 4,376,520 1,828,258 315,588 408,812 6,298,002 Motor Vehicles

Furniture 7,257,216 1,040,708 2,400 (194,627) 8,100,897 Furniture

Perlengkapan 69,360,522 11,801,023 3,016,847 (480,708) 77,663,990 Equipments

Subtotal 84,859,858 45,453,676 3,340,019 (266,523) 126,706,992 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 53,772,257 12,615,850 520,800 266,523 66,133,830 Renovation of Rented Building

Total harga perolehan 138,632,115 58,069,526 3,860,819 -- 192,840,822 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 1,765,289 243,613 -- (235,166) 1,773,736 Building

Mesin 517,013 27,705 5,184 (4,061) 535,473 Machineries

Kendaraan Bermotor 3,261,135 592,396 315,586 260,892 3,798,837 Motor Vehicles

Furniture 4,046,662 482,477 2,400 30,731 4,557,470 Furniture

Perlengkapan 44,069,832 4,701,959 1,634,163 (671,181) 46,466,447 Equipments

Subtotal 53,659,931 6,048,150 1,957,333 (618,785) 57,131,963 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 20,178,991 4,464,628 259,382 725,107 25,109,344 Renovation of Rented Building

Total akumulasi penyusutan 73,838,922 10,512,778 2,216,715 106,322 82,241,307 Total accumulated depreciation

Nilai buku bersih 64,793,193 110,599,515 Net book value

2012

Page 80: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 30 paraf:

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Reclassification Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Hak atas Tanah 958,054 -- -- -- 958,054 Landright

Bangunan 2,216,470 -- -- -- 2,216,470 Building

Mesin 674,199 16,877 -- -- 691,076 Machineries

Kendaraan Bermotor 4,118,120 258,400 -- -- 4,376,520 Motor Vehicles

Furniture 6,227,078 1,063,869 33,731 -- 7,257,216 Furniture

Perlengkapan 62,384,057 7,654,339 677,874 -- 69,360,522 Equipments

Subtotal 76,577,978 8,993,485 711,605 -- 84,859,858 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 43,215,120 12,407,409 -- (1,850,272) 53,772,257 Renovation of Rented Building

Total harga perolehan 119,793,098 21,400,894 711,605 (1,850,272) 138,632,115 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 1,664,042 101,247 -- -- 1,765,289 Building

Mesin 476,336 40,677 -- -- 517,013 Machineries

Kendaraan Bermotor 2,967,244 293,891 -- -- 3,261,135 Motor Vehicles

Furniture 3,731,030 342,806 27,174 -- 4,046,662 Furniture

Perlengkapan 40,591,493 3,938,304 459,965 -- 44,069,832 Equipments

Subtotal 49,430,145 4,716,925 487,139 -- 53,659,931 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 16,990,120 3,906,256 717,385 -- 20,178,991 Renovation of Rented Building

Total akumulasi penyusutan 66,420,265 8,623,181 1,204,524 -- 73,838,922 Total accumulated depreciation

Nilai buku bersih 53,372,833 64,793,193 Net book value

2011

Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset

adalah sebagai berikut:

Deductions in fixed assets which represent sale of assets are

as follows:

2012 2011

Rp Rp

Nilai Buku 1,382,685 223,862 Book Value

Harga Jual 2,335,189 296,877 Selling Price

Keuntungan Penjualan Aset Tetap 952,504 73,015 Gain on Sale of Fixed Assets

Pengurangan aset tetap selain karena penjualan juga merupakan penghapusan aset tetap. Penghapusan aset tetap pada tahun 2012 dan 2011, masing-masing dengan nilai buku sebesar nihil dan Rp 605 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan dalam akun “Kerugian Penghapusan Aset Tetap”.

Deduction of fixed assets consist of written-off and sale of fixed assets. The net book value of the written-off fixed assets in 2012 and 2011 amounting to nil and Rp 605 respectively was recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Loss on Write off of Fixed Assets”.

Pembebanan penyusutan tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut (Catatan 27 dan 28):

Depreciation charged for 2012 and 2011 are as follows (Notes 27 and 28):

2012 2011

Rp Rp

Biaya Penjualan 9,698,260 7,393,940 Selling Expenses

Biaya Umum dan Administrasi 814,518 1,229,241 General and Administrative Expenses

Total 10,512,778 8,623,181 Total

Pada tanggal 29 Juni 2012, Grup melakukan pembelian atas

tanah dan bangunan perkantoran di Jl. Palmerah Utara

No. 100, Jakarta Barat dengan nilai total Rp 30.881.823

On June 29, 2012, the Group purchased land and office

buildings on Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta with a

total value of Rp 30,881,823.

Page 81: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 31 paraf:

Aset tetap berupa tanah dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman

yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 14).

Land is pledged as collateral for loan obtained from PT Bank

Central Asia Tbk (see Note 14).

Aset tetap Grup per 31 Desember 2012 dan 2011 telah

diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan

Rp 84.468.385 dan Rp 69.632.674. Manajemen berpendapat

bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The Group’s fixed assets as of December 31, 2012 and 2011

have been insured with the coverage value of

Rp 84,468,385 and Rp 69,632,674, respectively. The

Management believes that the coverage value is adequate to

cover possible loss over the insured assets.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 manajemen

berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan-

keadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan

nilai.

As of December 31, 2012 and 2011 the management believes

that there are no indications of changes in condition that might

cause an impairment in value of fixed assets.

Pada tahun 2012 dan 2011, pengurangan nilai buku renovasi

bangunan sewa pada Grup merupakan penghapusan renovasi

bangunan sewa sehubungan dengan penutupan gerai yang tidak

menguntungkan dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian tahun berjalan dalam akun “Kerugian

Penghapusan Aset Tetap”.

During 2012 and 2011, the deduction in the book value of

renovation of rented building in the Group represents writte-off

in connection with the closure of unprofitable outlets. This was

recognized and presented in the consolidated statements of

comprehensive income under “Loss on Write-off of Fixed

Asset”.

Rincian kerugian penghapusan renovasi bangunan sewa

sehubungan dengan penutupan gerai sebagai berikut :

The details of loss on write-off of renovation of rented Building

are as follows:

2012 2011

Rp Rp

Perusahaan 53,426 1,105,567 The Company

Entitas Anak 207,992 19,969 Subsidiaries

Total 261,418 1,125,536 Total

Renovasi bangunan sewa per 31 Desember 2012 dan 2011,

telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan

sebesar Rp 51.317.142 dan Rp 44.344.345. Manajemen

berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk

menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

Renovation of rented building as of December 31, 2012 and

2011, have been insured with coverage value of

Rp 51,317,142 and Rp 44,344,345, respectively. The

Management believes that the coverage value is adequate to

cover any possible loss.

13. Aset Tidak Lancar Lainnya 13. Other Non Current Assets

Akun ini merupakan aset yang belum digunakan seperti

peralatan kantor yang dibeli untuk digunakan untuk outlet baru

oleh Grup, masing-masing sebesar Rp 1.933.722 dan

Rp 1.520.170 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

This account represent unused assets such as store equipments

purchased by the Group to be used for the new stores, the

balance amounted to Rp 1,933,722 and Rp 1,520,170 as of

December 31, 2012 and 2011, respectively.

14. Utang Bank Jangka Pendek 14. Short Term Bank Loans

Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh

fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah plafon

Rp 7.500.000 dari PT Bank Central Asia Tbk. Perjanjian fasilitas

ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui

akta perjanjian kredit No. 242, tanggal 29 Juni 2012 yang

memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan

10 Agustus 2013. Pinjaman ini dikenakan bunga 10,25% per

tahun. Saldo pinjaman rekening koran per 31 Desember 2012

dan 2011 adalah Rp 5.163.361 dan Rp 4.711.067.

On August 10, 2009, the Company obtained Overdraft facility

with maximum limit of Rp 7,500,000 from PT Bank Central Asia

Tbk. This facility agreement has been amended several times,

most recently, through loan agreement deed No. 242 dated

June 29, 2012 which extended the term period of facility up to

August 10, 2013. This loan bears annual interest rate of 10.25%

per annum. The outstanding balance of loan as of

December 31, 2012 and 2011 were Rp 5,163,361 and

Rp 4,711,067, respectively.

Page 82: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 32 paraf:

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan

juga memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving dengan

jumlah plafon Rp 2.500.000. Perjanjian fasilitas ini telah

mengalami perubahan, terakhir melalui akta perjanjian kredit

No. 242 tanggal 29 Juni 2012. Pinjaman ini jatuh tempo pada

10 Agustus 2013 dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun.

Pada tanggal 1 Agustus 2012 seluruh saldo pinjaman ini sudah

dilunasi.

Related to the above mentioned loan agreement dated

July 22, 2011, the Company also obtained a Time Loan

Revolving facility with maximum limit of Rp 2,500,000. This

facility agreement has been amended, most recently, through

loan agreement deed No. 242 dated June 29, 2012. This loan

will mature on August 10, 2013 and bears an annual interest

rate of 10% per annum. On August 1, 2012 the entire balance

of the loans had been repaid.

Utang bank ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:

a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 481 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Karya Jasa, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kotamadya Medan (lihat Catatan 12).

b. Tanah dan bangunan (ruko) dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 548 atas nama Perusahaan, yang terletak di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (lihat Catatan 12).

This bank loans are secured by the Group’s assets as follows:

a. Land and building under Building Right Title No. 481 registered under the name of the Company, located at Jl. Karya Jasa, Pangkalan Masyhur sub district, Medan Johor district, Medan City (see Note 12).

b. Land and building (shop) under Building Right Title No.548 registered under the name of the Company, located at Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (see Note 12).

c. Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 549 atas nama Perusahaan, yang terletak di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (lihat Catatan 12).

d. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 722 atas nama Perusahaan, yang terletak di Perkav. Mas Naga Blok A6 Kav No 13, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (lihat Catatan 12).

e. Persediaan barang berupa bahan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Perusahaan (lihat Catatan 8).

c. Land under Building Right Title No.549 registered under the name of the Company, located at Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (see Note 12)

d. Land and building under Building Right Title No. 722 registered under the name of the Company, located at Perkav. Mas Naga Blok A6 Kav No 13, Pondok Kopi sub district, Duren Sawit district, East Jakarta (see Note 12).

e. Inventories of goods in the form of food and beverages that are owned by the Company (see Note 8).

15. Utang Usaha-Pihak Ketiga 15. Trade Payables-Third Parties

Merupakan utang usaha Grup kepada para pemasok bahan

baku, terdiri dari:

This account represents the Group's payable to suppliers for

purchase of raw material, consist of the following:

2012 2011

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

PT Putra Mandiri 2,183,213 1,966,482 PT Putra Mandiri

PT Unilever Indonesia 1,380,925 845,882 PT Unilever Indonesia

PT Buana Distrindo 1,264,327 1,066,542 PT Buana Distrindo

PT Sukanda Jaya 897,314 814,021 PT Sukanda Jaya

PT Ciomas Adisatwa 877,377 426,006 PT Ciomas Adisatwa

PT Sinar Sosro 835,619 491,080 PT Sinar Sosro

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 822,558 313,194 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

PT Heinz ABC Indonesia 746,579 433,629 PT Heinz ABC Indonesia

Michael Leong 708,817 -- Michael Leong

PT Sinar Meadow International Indonesia 625,089 348,085 PT Sinar Meadow International Indonesia

Toko Yanti -- 868,689 Toko Yanti

PD Petra Foods -- 521,279 PD Petra Foods

Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below

Rp 500 juta) 6,338,109 8,221,888 Rp 500 million)

Total 16,679,927 16,316,777 Total

Page 83: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 33 paraf:

Rincian umur utang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal

faktur adalah sebagai berikut:

A detail of aging trade payables-third parties based on its

invoice date is as follows:

2012 2011

Rp Rp

Belum jatuh tempo 10,565,430 9,245,676 Not yet due

Telah Jatuh Tempo: Over Due :

1 - 30 Hari 5,208,352 6,450,330 1 - 30 days

31 - 60 Hari 906,145 620,771 31 - 60 days

Total Utang Usaha Pihak Ketiga 16,679,927 16,316,777 Total Trade Payables-Third Parties

Seluruh utang usaha Grup adalah dalam mata uang Rupiah.

All Group’s trade payables are denominated in Rupiah.

16. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 16. Other Current Financial Liability

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya merupakan utang

lainnya kepada pihak ketiga atas pembelian lainnya selain bahan

baku dan deposit royalti, masing-masing sebesar Rp 4.771.392

dan Rp 4.030.644 per 31 Desember 2012 dan 2011.

Other current financial liability account represents other

payable to third parties for purchases other than raw materials

and royalty deposits, amounting to Rp 4,771,392 and Rp

4,030,644 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.

Seluruh liabilitas jangka pendek lainnya Grup adalah dalam mata

uang Rupiah.

All Group’s other current liabilities are denominated in Rupiah.

17. Beban Akrual 17. Accrued Expenses

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Sewa Gedung dan Service Charge 3,068,706 2,832,961 Building Rent and Service Charges

Listrik, Air, Telepon, dan Gas 1,951,670 1,438,113 Electricity, Water, Telephone and Gas

Bunga Pinjaman 196,043 214,363 Interest on Loan

Jamsostek 81,004 22,669 Jamsostek

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 Juta ) 1,291,691 1,103,823 Others (each below Rp 50 million)

Total 6,589,114 5,611,929 Total

Bunga pinjaman merupakan bunga atas fasilitas pinjaman bank

diperoleh Grup (lihat Catatan 14 dan 19).

Loan interest represents accrual of interest from bank loan

facilities obtained by the Group (see Notes 14 and 19).

18. Perpajakan 18. Taxation a. Beban Pajak Penghasilan

a. Income Tax Expense

2012 2011

Rp Rp

Kini (10,580,777) (7,718,361) Current

Tangguhan (1,394,691) (1,203,167) Deferred

Total Beban Pajak Penghasilan Total Consolidated Income

Konsolidasian- Bersih (11,975,468) (8,921,528) Tax Expenses - Net

Page 84: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 34 paraf:

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember

2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Current Tax

A reconciliation between income before income tax as

presented in the consolidated statements of comprehensive

income with tax income for the years ended December 31,

2012 and 2011, is as follows:

2012 2011

Rp Rp

Laba Sebelum Taksiran Pajak Income Before Income Tax

Penghasilan Sesuai dengan Laporan presented in the to Consolidated

Laba Rugi Konsolidasian Komprehensif 47,758,929 36,036,605 Statements of Comprehensive Income

Dikurangi : Less:

Laba Sebelum Pajak Entitas Anak 3,981,476 3,145,550 Income Before IncomeTax of Subsidiaries

Laba Sebelum Pajak Income Before

Penghasilan Perusahaan 43,777,453 32,891,055 Income Tax of The Company

Perbedaan Waktu: Timing Differences:

Penyusutan Aset Tetap (6,721,798) (5,371,276) Depreciation of Fixed Assets

Manfaat Imbalan Kerja 895,972 243,528 Employee Benefits

(5,825,826) (5,127,748)

Perbedaan Permanen: Permanent Differences:

Penyusutan Penghapusan Depreciation from Fixed

Aset Tetap (3,571) (10,185) Assets Written-Off

Perjamuan dan Hadiah 6,440 8,037 Entertainment and Donation

Laba Penghapusan Aset Lain-lain 27,545 47,988 Gain on Other Assets Written Off

Pendapatan Deposito -- -- Interest Income on Time Deposit

dan Jasa Giro (307,950) (10,338) and Current Accounts

(277,536) 35,502

Estimasi Laba Kena Pajak Tahun Berjalan 37,674,091 27,798,809 Estimated Taxable Income for the Year

Pembulatan 37,674,000 27,798,800 Rounded - off

Estimasi Pajak Kini - Perusahaan 9,418,500 6,949,700 Estimated Current Income Tax - The Company

Estimasi Pajak Kini Entitas Anak 1,162,255 768,659 Estimated Current Income Tax - Subsidiaries

Beban Pajak Kini Konsolidasian 10,580,755 7,718,359 Consolidated Current Tax Expenses

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Prepayments of Income Tax

Perusahaan The Company

Pasal 23 (908,521) (735,402) Article 23

Pasal 25 (6,002,888) (3,661,313) Article 25

Estimasi Utang Pajak - Perusahaan 2,507,091 2,552,985 Estimated Tax Payable - The Company

Entitas Anak Subsidiaries

Pasal 25 (743,079) (651,225) Article 25

Estimasi Utang Pajak - Entitas Anak 419,176 117,434 Estimated Tax Payable - Subsidiaries

Estimasi Utang Pajak Penghasilan Badan Estimated Corporate Income Tax Payable

Konsolidasian 2,926,267 2,670,419 Consolidated

Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak

penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan

dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang

terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat

digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).

In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income

tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries

in the understanding that they are separate legal entities (the

consolidated financial statements are not permitted for

computing corporate income tax) on an annual basis.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak Laba Fiskal untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2011 tersebut di atas telah sesuai

dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) Pajak 2011 yang

dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak untuk tahun pajak

2011. Laba kena pajak tahun 2012 tersebut diatas akan

menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2012.

Calculation of Taxable Income Tax Income for the year ended

December 31,2011 above are in accordance with the

Corporate Income Tax Returns (SPT) for Fiscal Year 2011

that the Company reported to the tax office for 2011 fiscal

year. Taxable income for 2012 above will be the basis in filling

SPT for Fiscal Year 2012.

Page 85: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 35 paraf:

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba

komersial sebelum pajak penghasilan dengan dan tarif pajak

penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense with the result of

computation of commercial income with the prevailing tax rate

is as follows:

2012 2011

Rp Rp

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Income Before Income Tax

Menurut Laporan Laba Rugi as presented in the to Consolidated

Komprehensif Konsolidasian 47,758,929 36,036,605 Statements of Comprehensive Income

Dikurangi: Less :

Laba Entitas Anak (3,981,476) (3,145,550) Income of Subsidiaries

Laba Komersil Perusahaan 43,777,453 32,891,055 Commercial Income - the Company

Pajak Penghasilan Dihitung dengan Income Tax Calculated using

Tarif Pajak Yang Berlaku (10,944,363) (8,222,764) Current Tax Rate

Beban yang Tidak Dapat Menjadi

Pengurang Pajak (7,604) (11,460) Non Deductible Expenses

Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan Non-Taxable Income/

Pajak Final 76,988 2,585 Subject to Final Tax

Total Beban Pajak Penghasilan Perusahaan (10,874,979) (8,231,639) Total of Company Income Tax Expenses

Pajak Kini Entitas Anak (1,162,255) (768,659) Current Tax - Subsidiaries

Pajak Tangguhan Entitas Anak 61,766 78,770 Deferred Tax - Subsidiaries

Total Beban Pajak Penghasilan - Total of Income Tax Expenses-

Entitas Anak (1,100,489) (689,889) Subsidiaries

Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (11,975,468) (8,921,528) Total Consolidated Income Tax Expenses

b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan b. Deferred Tax Assets (Liabilities)

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti yang

disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The detail of deferred asset and liabilities as presented in

consolidated statements of financial position as of

December 31, 2012 and 2011 are as follows:

31 Des 2010/ Dibebankan 31 Des 2011/ Dibebankan 31 Des 2012/

Dec, 31 2010 (Dikreditkan) Dec, 31 2011 (Dikreditkan) Dec, 31 2012

pada Laporan pada Laporan

Laba Rugi Laba Rugi

Komprehensif Komprehensif

Konsolidasian/ Konsolidasian/

Charged Charged

(Credited) to (Credited) to

Consolidated Consolidated

Statement of Statement of

Comprehensive Comprehensive

Income Income

Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Entitas Anak Subsidiaries

PT Putra Asia Perdana Indah 94,749 73,000 167,749 69,957 237,706 PT Putra Asia Perdana Indah

Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Perusahaan The Company

Imbalan Kerja 858,140 60,882 919,022 223,993 1,143,015 Employee Benefits

Penyusutan Aset Tetap (3,263,520) (1,342,819) (4,606,339) (1,680,450) (6,286,789) Depreciation of Fixed Assets

(2,405,380) (1,281,937) (3,687,317) (1,456,457) (5,143,774)

Entitas Anak Subsidiaries

PT Mitra Hero Pionerindo (15,502) 5,770 (9,732) (8,191) (17,923) PT Mitra Hero Pionerindo

Total Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih (2,420,882) (1,276,167) (3,697,049) (1,464,648) (5,161,697) Deferred Tax Liabilities - Net

c. Pajak Dibayar di Muka c. Prepaid Taxes

2012 2011

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Pertambahan Nilai -- 131,984 Value Added Tax

Total Pajak Dibayar di Muka -- 131,984 Total Prepaid Taxes

Page 86: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 36 paraf:

d. Utang Pajak d. Taxes Payable

2012 2011

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 15 533 -- Article 15

Pasal 21 182,565 389,523 Article 21

Pasal 23 9,531 20,833 Article 23

Pasal 25 534,952 360,870 Article 25

Pasal 29 2,507,114 2,552,987 Article 29

Pasal 4 ayat (2) 315,211 432,708 Article 4 verse 2

Pajak Pembangunan I 7,957,599 6,749,417 Development Tax 1

Pajak Pertambahan Nilai 228,221 -- Value Added Tax

11,735,726 10,506,338

Entitas Anak Subsidiaries

PT Putra Asia Perdana Indah 813,315 440,713 PT Putra Asia Perdana Indah

PT Mitra Hero Pioneerindo 48,039 47,868 PT Mitra Hero Pioneerindo

Total Utang Pajak 12,597,080 10,994,919 Total Taxes Payable

19. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 19. Bank Loans and Long Term Financial

Jangka Panjang Institutions

2012 2011

Rp Rp

Perusahaan The Company

Utang Bank Bank Loans

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia, Tbk (Kredit Investasi) 23,214,286 -- PT Bank Central Asia, Tbk (Credit of Investment)

Lembaga Keuangan Financial Institutions

US Dolar US Dolar

Tuscan Asset Ltd (d/h Coralbells Tuscan Asset Ltd (formerly Coralbells

International Ltd) (2012: USD 600,000 International Ltd) (2012: USD 600,000

2011: USD 1,100,000) 5,802,000 9,974,800 2011: USD 1,100,000)

Income Holding Ltd (2012: USD 0; Income Holding Ltd (2012: USD 0;

2011:USD 400,000) -- 3,627,200 2011:USD 400,000)

Total Utang Bank dan Lembaga Keuangan Total Bank Loans and Long Term

Jangka Panjang 29,016,286 13,602,000 Financial Institutions

Dikurangi Bagian Lancar (9,373,429) (8,161,200) Less : Current Portion

Bagian Jangka Panjang 19,642,857 5,440,800 Non Current Portion

Berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 242 tanggal

29 Juni 2012, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo

Sugeng Haryono, S.H. Perusahaan memperoleh fasilitas

pinjaman Kredit Investasi dengan jumlah plafon

Rp 25.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada

28 Juni 2019 dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun. Pada

tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman Perusahaan atas

fasilitas ini adalah Rp 23.214.286.

Based on credit facilities agreement deed No. 242 dated

June 29, 2012, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng

Haryono, S.H. the Company also obtained a Investment

Credit facility with maximum limit of Rp 25,000,000.

This loan will mature on June 28, 2019 and bears an interest

rate of 10% per annum. As of December 31, 2012, the

Company outstanding balances of the loans was

Rp 23,214,286.

Fasilitas Kredit Investasi digunakan untuk pembiayaan

pembelian tanah di Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta

Barat yang akan digunakan sebagai Kantor Pusat,

Processing, Operasional dan Gudang.

Facility Credit Investment is used to finance the purchase

of land in Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta, which

will be used as an Officer Center, Processing, Operations

and Warehouse.

Page 87: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 37 paraf:

Utang bank untuk fasilitas kredit investasi ini dijamin dengan aset

Perusahaan sebagai berikut:

a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 455 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 100, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (lihat Catatan 12).

b. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 502 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 14 B, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (lihat Catatan 12).

This bank loans for facility credit investment are secured by the Company’s assets as follows:

a. Land and building under Building Right Title No. 455 registered under the name of the Company, located at Jl. Palmerah Utara No. 100, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (see Note 12).

b. Land and building under Building Right Title No.502 registered under the name of the Company, located at Jl Palmerah Utara No. 14 B, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (see Note 12).

Lembaga Keuangan Financial Institutions

a. Pada tanggal 22 Pebruari 2002 dan 24 Juni 2004,

Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd., pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan sebesar USD 6,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.

Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd. kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD 2,750,000 berikut bunganya dialihkan ke Tuscan Assets Ltd., pihak ketiga. Efektif sejak Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga tetap 6% per tahun sesuai dengan addendum perjanjian pada tanggal 30 Mei 2008. Berdasarkan addendum perjanjian pada tanggal 16 Desember 2009 jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015.

a. On February 22, 2002 and June 24, 2004, the Company obtained a long term loan from Coralbells International Ltd., third party, totaling USD 6,000,000. This loan is used to support the Company’s operational activities.

Based on letter dated April 30, 2008 from Coralbells International Ltd. to the Company, effective on May 1, 2008, all outstanding principal long term loans amounted to USD 2,750,000 included the interest were transferred to Tuscan Assets Ltd., third party. Effective since June 2008, this loan bears interest rate of 6% per annum according to the amendment of the agreement dated May 30, 2008. Based on amendment of the agreement dated December 16, 2009 which states that the term period of loan is extended up to July 2, 2015.

b. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Income Holding Ltd

sebesar USD 1,100,000. Pinjaman ini tanpa jaminan.

Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 29 Mei 2008,

terhitung efektif sejak tanggal 1 Juni 2008, pinjaman ini

dikenakan bunga tetap 6% per tahun. Perjanjian pinjaman

telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir

berdasarkan addendum perjanjian tanggal 21 Desember

2009 yang memperpanjang pinjaman sampai dengan

tanggal 25 Pebruari 2015. Pada tanggal 10 September 2012

seluruh saldo pinjaman ini sudah dilunasi.

b. The Company obtained loan from Income Holding Ltd amounting to USD 1,100,000. The loan has no collateral. Based on amendment of agreement dated May 29, 2008, effectively on June 1, 2008, the loan bears an annual fixed interest of 6%. The loan agreement had been amended several times and the latest amendment was made on December 21, 2009 which extended the loan up to February 25, 2015. On September 10, 2012, the entire balance of the loans had been repaid.

20. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 20. Long Term Employee Benefits Liabilities Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja

berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tanggal

25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan

kerja sejumlah 2.723 dan 2.133 orang masing-masing pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Group calculated and recognized the liabilities on

employee benefits based on Labor Law No. 13 dated

March 25, 2003. The number of employees who are entitled to

receive the benefit totalled 2,723 and 2,133 employees as of

December 31, 2012 and 2011, respectively.

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dihitung oleh Aktuaris

Independen PT Prima Bhaksana Lestari yang menerbitkan

laporan masing-masing pada tanggal 18 Februari 2013 dan

12 Maret 2012.

Estimated liabilities on employee benefits are calculated by the

Independent Actuary of PT Prima Bhaksana Lestari which

issued their report dated February 18, 2013 and

March 12, 2012, respectively.

Page 88: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 38 paraf:

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan

liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan

2011, adalah sebagai berikut:

Actuarial assumptions used for determination of expenses and

liabilities of employee benefits as of December 31, 2012 and

2011, are as follows:

2012 2011

Usia pensiun normal 55 tahun/55 years old 55 tahun/55 years old Normal pension age Tingkat diskonto 6.4% 7.3% Discount rate Estimasi kenaikan gaji di masa datang 6.5% 6.5% Estimated future salaries increase Tingkat pengunduran diri Umur/Age 18 - 35 = 18% per

tahun/per annum Umur/Age 18 - 35 = 15% per

tahun/per annum Resignation rate

Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum

Umur/Age 36 - 44 = 10% per tahun/per annum

Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum

Umur/Age 45 - 54 = 1% per tahun/per annum

Tabel mortalita CSO - 1980 CSO – 1980 Mortality table Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi

keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in employee benefits liability in the consolidated

statements of financial position are as follows:

2012 2011

Rp Rp

Saldo Awal 4,106,618 3,814,930 Beginning Balance

Pembayaran Manfaat Karyawan Selama Payment of Employee Benefit during the

Tahun Berjalan (978,025) (1,067,088) Current Year

Beban Imbalan Employees' Benefits Expenses

Kerja Tahun Berjalan 1,931,327 1,358,776 in the Current Year

Liabilitas Akhir Tahun 5,059,920 4,106,618 Liabilities at the End of Year

Rincian beban manfaat pasca kerja karyawan yang diakui di

tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The details of employee benefits expenses for the current year

are as follows:

2012 2011

Rp Rp

Biaya Jasa Kini 1,235,935 872,029 Current Services Cost

Biaya Bunga 565,888 441,090 Interest Expenses

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui 129,504 45,657 Realized Actuarial Gain (Loss)

Total Beban Imbalan Kerja Karyawan 1,931,327 1,358,776 Total Employee Benefits Expenses

Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits liabilities recognized in the consolidated

statements of financial position are as follows:

2012 2011

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti 11,174,345 8,718,257 Present Value of Defined Benefits Obligation

Kerugian Aktuarial yag belum diakui (6,114,425) (4,611,639) Unrecognized Actuarial Losses

Total 5,059,920 4,106,618 Total

Page 89: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 39 paraf:

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan

pasti yang adalah sebagai berikut:

Reconciliation of beginning and ending balance of present

value of defined benefits obligation is as follows:

2012 2011

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Present Value of Defined Benefits Obligation

Awal Tahun 8,718,257 5,661,780 at Beginning of Year

Beban Jasa Kini 1,235,935 872,029 Current Service Cost

Beban Bunga 565,888 441,090 Interest Cost

Pembayaran Imbalan (978,025) (1,067,088) Expected Benefit Payment

Kerugian Aktuarial yang belum diakui 1,632,290 2,810,446 Actuarial Gain on Obligation

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Present Value of Defined Benefits Obligation

Akhir Tahun 11,174,345 8,718,257 at End of Year

Rincian nilai kini liabilitas, surplus dan defisit program serta

penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan empat tahun

sebelumnya adalah sebagai berikut:

Detail of present value of liabilities, surplus and deficit program

and experience adjustment on liability program for the year

ended December 31, 2012 and previous four annual periods

are as follows:

2012 2011 2010 2009 2008

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 11,174,345 8,718,257 5,661,780 3,682,983 4,399,972 Present Value of Liabilities

Defisit Program 11,174,345 8,718,257 5,661,780 3,682,983 4,399,972 Deficit Program

Penyesuaian Pengalaman Experience Adjustment

pada Liabilitas Program -- -- -- -- -- on Liability Program

21. Kepentingan Non Pengendali 21. Non Controlling Interest

Hak minoritas pada entitas merupakan hak pada PT Mitra Hero

Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah sesuai dengan

kepemilikannya pada ekuitas dan laba rugi komprehensif pada

entitas anak.

Non Controlling Interest in subsidiary represents interest in

PT Mitra Hero Pioneerindo and PT Putra Asia Perdana Indah

according to its shares of ownership in the equity and

comprehensive income in subsidiary entity.

22. Modal Saham 22. Share Capital

Susunan pemegang saham Grup berdasarkan laporan PT EDI

Indonesia, Biro Administrasi Efek pada

31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Composition of the Group’s stockholders based on report from

PT EDI Indonesia, Share Registrar as of

December 31, 2012 and 2011 is as follows:

Jumlah Jumlah/ Persentase

Saham/ Total Kepemilikan/

Number of Percentage of

Shares Ownership

(Lembar)

Pemegang Saham /Shares Rp (%) Stockholders

BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. 104,997,320 52,498,660 47.55 BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd.

Deutsche Bank AG Singapore 48,234,900 24,117,450 21.84 Deutsche Bank AG Singapore

ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd 20,697,000 10,348,500 9.37 ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd

PT Bayu Buana Tbk 19,682,000 9,841,000 8.91 PT Bayu Buana Tbk

Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) 27,196,780 13,598,390 12.33 Public (below 5 % each)

Total 220,808,000 110,404,000 100.00 Total

2012 dan/and 2011

Page 90: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 40 paraf:

23. Tambahan Modal Disetor 23. Additional Paid-in Capital

Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio

saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan

nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi

dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995,

dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the difference between the price in

which the shares were sold to the public (initial public offering)

and its par value in 1994 after deducting the bonus shares

issued in 1995, with details as follows:

Rp

Hasil penjualan 9.000.000 lembar Saham Proceeds from sale of 9,000,000

dengan nilai @ Rp 5.100 45,900,000 Shares @ Rp 5,100

Nilai nominal 9.000.000 lembar Saham Face value of 9,000,000

dengan nilai @ Rp 1.000 (9,000,000) Shares @ Rp 1,000

36,900,000

Dikurangi: Saham Bonus (31,000,000) Less: Distribution of Bonus Shares Total

5,900,000

Total

24. Cadangan Umum 24. General Reserves

Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, S.H.,

No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Grup menyisihkan sebagian dari

saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp 75.968.

In 1997, based on the Notarial Deed of Mudofir Hadi, S.H.,

No. 55 dated June 19, 1997, the Group provided general

reserves amounting to Rp 75,968 from retained earnings.

25. Pendapatan Usaha - Bersih 25. Operating Revenues- Net

Akun ini merupakan pendapatan dari penjualan Grup masing-

masing pada 234 dan 208 gerai pada tahun 2012 dan 2011

dengan rincian sebagai berikut :

This account represents revenue generated by the Group from

the 234 and 208 outlets in 2012 and 2011, respectively, with

the following details:

2012 2011

Rp Rp

California Fried Chicken 322,238,243 262,853,308 California Fried Chicken

Sapo Oriental 21,520,789 20,787,113 Sapo Oriental

Cal Donat 4,467,922 3,895,658 Cal Donat

Subtotal 348,226,954 287,536,079 Subtotal

Pendapatan dari Royalti dan Franchise Fee 5,553,454 4,941,439 Revenue from Royalty and Initial Fee

Total 353,780,408 292,477,518 Total

26. Beban Pokok Penjualan 26. Cost of Goods Sold

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Rp Rp

Persediaan Awal 11,458,380 11,017,219 Beginning Balance of Inventories

Pembelian 124,781,226 100,434,171 Purchases

Barang Tersedia untuk Dijual 136,239,606 111,451,390 Goods Available for Sale

Persediaan Akhir (16,934,193) (11,458,380) Ending Balance of Inventories

Beban Pokok Penjualan 119,305,413 99,993,010 Cost of Goods Sold

Page 91: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 41 paraf:

Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian

bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 merupakan

pembelian bahan baku kepada pihak ketiga adalah sebagai

berikut:

Purchases of raw materials which represent more than 10% of

net purchases in 2012 and 2011 represent purchases from third

parties are as follows:

2012 2011 2012 2011

Rp Rp % %

PT Putra Mandiri 20,009,736 14,389,304 16.04 14.33 PT Putra Mandiri

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 7,879,010 12,739,051 6.31 12.68 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Total 27,888,746 27,128,355 22.35 27.01 Total

of Total Purchases

Persentase dari

Total Pembelian/

Percentage

Total

27. Beban Penjualan 27. Selling Expenses

2012 2011

Rp Rp

Gaji dan Tunjangan 63,130,930 46,648,456 Salaries and Allowances

Sewa dan Service Charge 33,114,882 30,423,675 Rent and Service Charges

Listrik, Air, dan Telepon 27,789,616 22,814,254 Electricity, Water and Telephone

Penyusutan Aset Tetap 9,698,260 7,393,940 Depreciation of Fixed Assets

Biaya Pemasaran 9,352,122 11,198,804 Marketing Expenses

Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi 7,312,954 6,504,180 Expedition, Travel and Transportation

Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang 5,227,725 3,969,694 Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts

Alat-alat Kantor 2,451,570 1,661,002 Office Supplies

Iuran dan Retribusi 1,600,935 1,203,446 Fees and Retribution

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 2,609,021 2,126,382 Others (each below Rp 1 billion)

Total Beban Penjualan 162,288,015 133,943,833 Total Selling Expenses

28. Beban Umum dan Administrasi 28. General and Administrative Expenses

2012 2011

Rp Rp

Gaji dan Tunjangan 15,714,396 14,086,428 Salaries and Allowances

Sewa dan Service Charge 1,452,270 1,388,247 Rent and Service Charges

Listrik, Air, dan Telepon 1,004,038 716,526 Electricity, Water and Telephone

Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi 983,616 1,249,718 Expedition, Travel and Transportation

Kesejahteraan Karyawan 953,302 291,688 Employee Benefits

Penyusutan Aset Tetap 814,518 1,229,241 Depreciation of Fixed Assets

Jasa Profesional dan Pelatihan 779,075 400,388 Professional Fees and Training

Alat-alat Kantor 703,100 500,141 Office Supplies

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 1,481,717 1,413,390 Others (each below Rp 500 million )

Total Beban Umum dan Administrasi 23,886,032 21,275,767 Total General and Administrative Expenses

Page 92: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 42 paraf:

29. Pendapatan Lainnya 29. Other Income

2012 2011

Rp Rp

Keuntungan Penjualan Aset Tetap 952,504 73,016 Gain on Disposal of Fixed Assets

Pendapatan Dividen 405,566 337,972 Dividend Income

Lain-lain 1,127,851 347,784 Others

Total Pendapatan Lainnya 2,485,921 758,772 Total Other Income

30. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi 30. Related Party Transactions

Manajemen kunci termasuk dewan direksi, dewan komisaris dan

personil manajemen kunci lainnya (Catatan 1.d).

Key management includes board of directors, board of

commisioners and other key management personnel

(Note 1.d).

Tidak ada imbalan pasca kerja untuk personil manajemen kunci.

Manfaat jangka pendek untuk personil manajemen kunci

merupakan gaji kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris

masing-masing sebesar Rp 4.756.063 dan Rp 4.489.727.

No post employment benefit for key management personnel.

The short-term benefits for key management personnel

represents salaries paid to Board of Directors and Board of

Commisioners amounting to Rp 4,756,063 and Rp 4,489,727,

respectively.

Hubungan dan sifat saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut:

The relationship and nature of transactions with related

parties are as follows:

No. Pihak Berelasi/ Related Parties

Hubungan dengan Perusahaan/ Relationship

Transaksi/ Transaction

1. Komisaris dan Direksi/

Commissioners and

Directors

Manajemen Kunci/ Key

Management

Beban Imbalan Kerja/ Employee Benefit Expense

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan

dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties have been disclosed the

consolidated financial statements.

31. Laba per Saham 31. Earnings Per Share

2012 2011

Rp Rp

Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Income Attributable to Owner of the

Entitas Induk (Rupiah Penuh) 34,371,777,658 25,911,801,751 Parent Entity (Full Amount)

Total Saham Beredar (Lembar) 220,808,000 220,808,000 Total Common Outstanding Share (shares)

Laba per Saham (Rupiah Penuh) 155.66 117.35 Earnings per Share (Full Amount)

Page 93: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 43 paraf:

32. Ikatan dan Perjanjian 32. Commitments and Agreements

Grup melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk

menggunakan merek dagang milik Grup “California Fried

Chicken (CFC)”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masing-

masing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar

kepada Group berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar

Rp 125.000 dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.

The Group entered into franchise agreements with the third

parties to use Group trademark “California Fried Chicken

(CFC)”. According to franchise agreement, the user of franchise

brand should pay initial fee to the Group amounting to

Rp 125,000 and 7% royalty from gross sales.

Jumlah gerai waralaba sampai dengan 31 Desember 2012 dan

2011 masing-masing sebanyak 40 dan 36 yang tersebar di

beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama

5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan tahun 2017.

The number of franchise outlets as of December 31, 2012 and

2011 totalled 40 and 36, repectively that located spreadly

throughout Indonesia. The term of agreement is 5 (five) years

which the latest will be ended in 2017.

33. Transaksi dan Saldo dalam 33. Balances and Transactions in

Mata Uang Asing Foreign Currencies

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Group mempunyai

aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai

berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s monetary

assets and liabilities denominated in foreign currency are as

follows:

2012 2011 2012 2011Aset / Assets

Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents

Pihak Ketiga / Third Parties USD 1,324.86 1,588.99 12,811 14,409

12,811 14,409Liabilitas / Liabilities

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang/

Bank Loan and Long Term Financial InstitutionsPihak Ketiga / Third Parties USD 600,000 1,500,000 5,802,000 13,602,000

5,802,000 13,602,000Total - Bersih / Total - Net

(5,789,189) (13,587,591)

Mata Uang Asing / Foreign Currency Ekuivalen / Equivalent Rupiah

34. Informasi Segmen 34. Segment Information

Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada

laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam

mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan

operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis dan geografis.

The management has classified segment operation based on

the report evaluated by the Director, which has been used as a

basis of strategic decision. The Director considered the

business operation from the perspective of business

classification and geographics.

Segmen operasi Grup dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) unit

bisnis stratejik yang menawarkan produk yang berbeda yaitu

ayam goreng (California Fried Chicken), masakan oriental (Sapo

Oriental) dan donat (Cal Donat).

Operating segment of the Group can be classified into 3 (three)

strategic business units which provide various products consist

of fried chicken (California Fried Chicken), oriental food (Sapo

Oriental) and donuts (Cal Donuts).

Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan

operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur

dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam

laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas ini

dialokasikan berdasarkan operasi segmen.

The amounts provided to the chief operating decision-maker

with respect to total assets and liabilities are measured in a

manner consistent with that of the consolidated financial

statements. These assets and liabilities are allocated based on

the operations of the segment.

Page 94: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 44 paraf:

Tidak ada pendapatan, aset, dan liabilitas yang tidak dapat

dialokasikan kepada operasi segmen tertentu.

There are no revenue, assets, and liabilities that cannot be

allocated to a particular operating segment.

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Revenues

Pihak Eksternal 332,471,639 21,520,789 4,467,922 358,460,350 (4,679,942) 353,780,408 External Parties

Antar Segmen -- -- -- -- -- -- Among Segment

Jumlah Pendapatan 332,471,639 21,520,789 4,467,922 358,460,350 (4,679,942) 353,780,408 Total Revenues

Hasil Results

Hasil Segmen 84,873,812 (1,502,337) (221,821) 83,149,654 (4,679,942) 78,469,712 Segment Results

Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi (30,168,762) (30,168,762) Unallocated Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha 84,873,812 (1,502,337) (221,821) 52,980,892 (4,679,942) 48,300,950 Income (Loss) from Operation

Penghapusan Aset Tetap dan Fixed Assets Written

Lain-lain (261,417) -- -- (261,417) -- (261,417) off and Others

Keuntungan Penjualan Aset Tetap 952,504 -- -- 952,504 -- 952,504 Gains on Sale of Fixed Assets

Pendapatan (Beban) Lain-lain Unallocated Other Income

Tidak Dapat Dialokasi: (Expenses):

Keuntungan Selisih Kurs (1,016,227) -- -- (1,016,227) -- (1,016,227) Gain on Foreign Exchange

Pendapatan Dividen 405,566 -- -- 405,566 -- 405,566 Dividend Income

Pendapatan Bunga 336,656 -- -- 336,656 -- 336,656 Interest Income

Beban Bunga (1,878,288) -- -- (1,878,288) -- (1,878,288) Interest Expenses

Beban Lain-lain 919,185 -- -- 919,185 -- 919,185 Others Expenses

(542,021) -- -- (542,021) -- (542,021)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 84,331,791 (1,502,337) (221,821) 52,438,871 (4,679,942) 47,758,929 Income (Loss) Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan Tidak Unallocated Income Tax

dapat Dialokasi -- -- -- (11,975,468) -- (11,975,468) Expense

Kepentingan Non Pengendali -- -- -- (1,411,684) -- (1,411,684) Non Controlling Interest

Laba (Rugi) Setelah Income (Loss) After

Pajak Penghasilan Income Tax

dan Hak Minoritas 84,331,791 (1,502,337) (221,821) 39,051,719 (4,679,942) 34,371,777 and Minority Interest

2012

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Segmen 154,600,250 9,279,311 613,020 164,492,581 15,518,332 180,010,913 Segment Assets

Investasi Tersedia Untuk Dijual 23,117,268 -- -- 23,117,268 (23,117,268) -- Available for Sale Investments

Aset tidak dapat Dialokasi 23,866,081 -- -- 23,866,081 -- 23,866,081 Unallocated Assets

Total Aset 201,583,599 9,279,311 613,020 211,475,930 (7,598,936) 203,876,994 Total Assets

Liabilitas Segmen 27,844,390 -- -- 27,844,390 -- 27,844,390 Segment Liabilities

Liabilitas tidak dapat Dialokasi 57,194,387 -- -- 57,194,387 -- 57,194,387 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 85,038,777 -- -- 85,038,777 -- 85,038,777 Total Liabilities

2012

California Fried Sapo Cal Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 38,125,271 901,002 98,830 39,125,103 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (49,946,212) (406,562) (36,831) (50,389,605) Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 13,721,628 -- -- 13,721,628 Cash Flows from Financing Activities

2012

Page 95: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 45 paraf:

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Revenues

Pihak Eksternal 271,604,484 20,787,113 3,895,658 296,287,255 (3,809,737) 292,477,518 External Parties

Antar Segmen -- -- -- -- -- -- Among Segment

Total Pendapatan 271,604,484 20,787,113 3,895,658 296,287,255 (3,809,737) 292,477,518 Total Revenues

Hasil Results

Hasil Segmen 72,795,706 (1,753,339) (83,178) 70,959,189 (3,809,737) 67,149,452 Segment Results

Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi -- -- -- (29,884,547) -- (29,884,547) Unallocated Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha 72,795,706 (1,753,339) (83,178) 41,074,642 (3,809,737) 37,264,905 Income (Loss) from Operation

Penghapusan Aset Tetap dan Fixed Assets Written

Lain-lain (1,125,536) -- -- (1,125,536) -- (1,125,536) off and Others

Keuntungan Penjualan Aset Tetap 73,016 -- -- 73,016 -- 73,016 Gains on Fixed Assets

Pendapatan (Beban) Lain-lain Unallocated Other Income

Tidak Dapat Dialokasi: (Expenses):

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs 54,094 -- -- 54,094 -- 54,094 Gain on Foreign Exchange

Pendapatan Dividen 357,940 -- -- 357,940 -- 357,940 Dividend Income

Pendapatan Bunga 159,983 -- -- 159,983 -- 159,983 Interest Income

Pendapatan Sewa -- -- -- -- -- -- Rent Income

Beban Bunga (1,021,522) -- -- (1,021,522) -- (1,021,522) Interest Expenses

Beban Lain-lain 304,709 -- -- 304,709 (30,984) 273,725 Others Expenses

(1,197,316) -- -- (1,197,316) (30,984) (1,228,300)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 71,598,390 (1,753,339) (83,178) 39,877,326 (3,809,737) 36,036,605 Income (Loss) Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan Tidak Unallocated Income Tax

dapat Dialokasi (8,921,528) -- -- (8,921,528) -- (8,921,528) Expense

Kepentingan Non Pengendali (1,203,272) -- -- (1,203,272) -- (1,203,272) Minority Interest

Laba (Rugi) Setelah Income (Loss) After

Pajak Penghasilan Income Tax

dan Hak Minoritas 61,473,590 (1,753,339) (83,178) 29,752,526 (3,809,737) 25,911,805 and Minority Interest

2011

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Segmen 97,986,999 8,899,816 616,322 107,503,137 3,952,390 111,455,527 Segment Assets

Investasi Tersedia untuk Dijual 10,274,341 -- -- 10,274,341 (10,274,341) -- Available for Sale Investments

Aset tidak dapat Dialokasi 21,977,257 -- -- 21,977,257 -- 21,977,257 Unallocated Assets

Jumlah Aset 130,238,597 8,899,816 616,322 139,754,735 (6,321,951) 133,432,784 Total Assets

Liabilitas Segmen 26,969,204 -- -- 26,969,204 (1,074,262) 25,894,942 Segment Liabilities

Liabilitas tidak dapat Dialokasi 37,326,016 -- -- 37,326,016 -- 37,326,016 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 64,295,220 -- -- 64,295,220 (1,074,262) 63,220,958 Total Liabilities

2011

California Fried Sapo Cal Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 34,351,801 1,860,461 78,426 36,290,688 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (19,215,241) (1,460,529) (70,275) (20,746,045) Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (10,108,356) -- -- (10,108,356) Cash Flows from Financing Activities

2011

Grup tidak menyajikan informasi geografis dalam catatan atas

laporan keuangan, karena informasi yang relevan digunakan

untuk pengambilan keputusan manajemen didasarkan pada

informasi segmen usaha atas produk yang ditawarkan.

Seluruh kegiatan Grup dijalankan dan terpusat di Indonesia.

The Group does not disclose geographical information in the

notes to the consolidated financial statements, since relevant

information used for the management’s decision making is based

on the operating segment information for the deliverable

products.

Whole operation of the Group are solely based in Indonesia.

Page 96: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 46 paraf:

35. Instrumen Keuangan: Manajemen Risiko 35. Financial Instruments: Financial Risk

Keuangan Management

a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

a. Factors and Policies of Financial Risk Management

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu, risiko

likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko

kredit. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai

berikut:

In its operating, investing and financing activities, the

Group are exposed to the following financial risks:

liquidity risk, foreign currency risk, interest rate risk and

credit risk and define those risks as follows:

Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan

Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo.

Saat ini Grup berharap dapat membayar semua

liabilitas pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk represents risk of the Group’s inability

to repay all their liabilities at maturity date. At

present the Group does expect to pay all liabilities at

their contractual maturity.

Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai

instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai

tukar mata uang asing.

Foreign currency risk represents fluctuation of

financial instrument caused by changes of foreign

currency exchange.

Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas

nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen

keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga

pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko

arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena

perubahan suku bunga pasar.

Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas

nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen

keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga

pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko

arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena

perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk consists of fair value interest rate

risk, which is the risk of fluctuation of financial

instrument caused by changes in in market interest

rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk

that the future cash flow of a financial instruments

will fluctuate due to changes in market interest rate.

Interest rate risk consists of fair value interest rate

risk, which is the risk of fluctuation of financial

instrument caused by changes in in market interest

rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk

that the future cash flow of a financial instruments

will fluctuate due to changes in market interest rate.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara

efektif, Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi

untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan

tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan

yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko

keuangan yang dihadapi Grup.

In order to effectively manage those risks, the Board of

Directors of the Group has approved some strategies for

the management of financial risks, which are in line with

corporate objectives. These guidelines set up objectives

and action to be taken in order to manage the financial

risks that the Group faces.

Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:

Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan

risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan

menyediakan cadangan mata uang yang cukup;

Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah

yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting

alami antara pendapatan dan biaya dan hutang piutang

dalam mata uang yang sama; dan

Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan

secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik

pasar terbaik.

The major guidelines of this policy are the following:

Minimize effect of changes in foreign exchange and

market risk for all kind of transactions by providing

adequate foreign currencies reserve;

Maximize the use of “natural hedge” favouring as

much as possible the natural off-setting of revenue

and costs and payables receivables denominated in

the same currency; and

All financial risk management activities carried out

on a prudent, consistent basis, and following the

best market practices.

(i) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa

memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.

Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua

liabilitas pada saat jatuh tempo. Grup memiliki kas dan

setara kas dan aset keuangan lainnya yang dapat

(i) Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk that the Group is unable to

meet its obligations when they fall due.

At present the Group expects to pay all liabilities at

their contractual maturity. The Group has cash and

cash equivalents and other financial assets which

Page 97: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 47 paraf:

digunakan untuk memenuhi memenuhi liabilitas

keuangan jangka pendeknya.

can be used to meet its short term financial liabilities.

Untuk memenuhi liabilitas keuangan jangka panjangnya,

Grup berharap dapat meningkatkan pendapatan

usahanya setiap tahun melalui penambahan gerai dan

peningkatan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga

maupun pihak berelasi.

Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan

sisa umur jatuh temponya:

To fulfill their long term financial liabilities, the Group

expects to increase their annual revenues through

expansion of stores and increase the franchise

cooperation with third parties and related parties.

The following table analyses financial liabilities by

remaining contractual maturity:

Kurang dari 1 - 2 Tahun/ 2 - 5 Tahun/ Diatas 5 Tahun/ Jumlah/ Total

Satu Tahun/Less Years Years More than 5 Years

than One Year

Liabilitas Keuangan diukur pada Financial Liabilities at Amortized

Biaya perolehan diamortisasi: cost:

Utang Usaha-Pihak Ketiga 16,679,927 -- -- -- 16,679,927 Trade Payables-Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 4,771,392 -- -- -- 4,771,392 Other Current Financial Liabilites

Beban Akrual 6,589,114 -- -- -- 6,589,114 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Pendek 5,163,361 -- -- -- 5,163,361 Short Term Bank Loans

Bagian Lancar atas Utang Bank Current Portion of Bank Loans

dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 5,802,000 3,571,429 -- -- 9,373,429 and Long Term Financial Institutions

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Bank Loans and Long-Term

Jangka Panjang -- -- -- 19,642,857 19,642,857 Financial Institutions

Total 39,005,794 3,571,429 -- 19,642,857 62,220,080 Total

2012

Kurang dari 1 - 2 Tahun/ 2 - 5 Tahun/ Diatas 5 Tahun/ Jumlah/ Total

Satu Tahun/Less Years Years More than 5 Years

than One Year

Liabilitas Keuangan diukur pada Financial Liabilities at Amortized

Biaya perolehan diamortisasi: cost:

Utang Usaha-Pihak Ketiga 16,316,777 -- -- -- 16,316,777 Trade Payable-Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 4,030,644 -- -- -- 4,030,644 Other Current Financial Liabilites

Beban Akrual 5,611,929 -- -- -- 5,611,929 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Pendek 4,711,067 -- -- -- 4,711,067 Short Term Bank Loans

Bagian Lancar atas Utang Bank Current Portion of Bank Loans

dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 8,161,200 -- -- -- 8,161,200 and Long Terrm Financial Institutions

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Bank Loans and Long-Term

Jangka Panjang -- -- 5,440,800 -- 5,440,800 Financial Institutions

Total 38,831,617 -- 5,440,800 -- 44,272,417 Total

30,670,417

2011

(ii) Risiko Mata Uang

Grup tidak signifikan terekspos risiko mata uang asing

untuk pinjaman jangka panjang dalam US. Dolar. Grup

tidak mempersiapkan kebijakan khusus untuk

meminimalkan risiko. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata

uang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

(ii) Foreign Currency Risk

The Group is exposed to currency risk for payment

of long term loan in US. Dollar. The Group did not

prepare any specific policy to minimize the risk.

There is no currency hedging activities as of

December 31, 2012 and 2011.

Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada

31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan jenis mata uang

disajikan pada Catatan 33.

Financial assets and liabilities denominated in

foreign currency as of December 31, 2012 and

2011 based on foreign currency represented in

Note 33.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan

perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap

Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak

terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai

berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to

a reasonably changes of foreign currencies against

Rupiah, with all other variable held constant, with

the effect to the consolidated income before

corporate tax expense:

Page 98: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 48 paraf:

2012 2011

Rp Rp

Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Effect on Income Before Income Tax

Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) (57,892) (135,876) Change in exchange rate against Rupiah (1%)

Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%) 57,892 135,876 Change in exchange rate against Rupiah (-1%)

(iii) Risiko Suku Bunga

Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus

kas masa depan dari suatu instrumen keuangan

berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Grup memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga

mengambang dan jangka panjang dengan bunga tetap.

Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku

bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami

kenaikan yang signifikan maka Grup akan

menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi

pinjaman.

Pada saat ini, Grup tidak mempersiapkan kebijakan atau

pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga

untuk mengarungi risiko nilai wajar yang berhubungan

dengan risiko arus kas yang terkait dengan liabilitas

tingkat bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas

lindung nilai tingkat bunga pada tanggal

31 Desember 2012 dan 2011.

(iv) Risiko Kredit

Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan

menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau

penolakan kontrak kredit baru dan kepatuhan atas

kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian

dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut,

reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan

pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang

terkonsentrasi secara signifikan.

Jumlah aset keuangan merupakan eksposur kredit

maksimum. Eksposur maksimum risiko kredit pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai

berikut:

(iii) Interest Rate Risk

Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash

flows of a financial instrument will fluctuate because of

changes in market interest rates.

The Group has short term and long term debt with

floating interest rates. The Group will strictly monitor the

market interest rate fluctuation and if the interest rate

significantly increased, the Group will renegotiate the

interest rate to the lender.

At present, the Group did not prepare certain policy or

arrangement in order to manage the interest rate risk to

mitigate the fair value risk relating to the cash flow risk

related to floating interest rate liabilities. There is no

interest rate hedging activities in place as of

December 31, 2012 and 2011.

(iv) Credit Risk

The Group controls its exposure to credit risk by setting

its policy in approval or rejection of new credit contract

and compliance is monitored by the Board. As part of the

process in approval or rejection, the customer reputation

and track record is taking into consideration. There are

no significant concentrations of credit risk.

The amount of financial assets represents the maximum

credit exposure. The maximum exposure to credit risk as

at December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Kas dan Setara Kas 18,215,595 15,759,269 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual -- -- Available for Sale Investments

Piutang Usaha-Pihak Ketiga 3,252,069 2,096,755 Trade Receivables -Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 210,760 653,974 Other Current Financial Assets

Total 21,678,424 18,509,998 Total

Pada tanggal pelaporan, tidak ada konsentrasi signifikan

atas resiko kredit. As of reporting date, there were no significant

concentrations of credit risk.

Page 99: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 49 paraf:

b. Estimasi Nilai Wajar b. Fair Value Estimation

Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing

kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember

2012 dan 2011:

The schedule below presents the carrying amount of the

respective categories of financial assets and liabilities as

of December 31, 2012 and 2011:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan Setara Kas 18,215,595 18,215,595 15,759,269 15,759,269 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual 23,117,269 23,117,269 10,274,342 10,274,342 Available for Sale Investments

Aset Lancar Lainnya 1,656,971 1,656,971 1,522,110 1,522,110 Other Current Asset

Piutang Usaha-Pihak Ketiga 3,252,069 3,252,069 2,096,755 2,096,755 Trade Receivable-Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 210,760 210,760 653,974 653,974 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 3,437,542 3,437,542 3,052,093 3,052,093 Other Non Current Financial Assets

Total 49,890,206 49,890,206 33,358,543 33,358,543 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Utang Bank Jangka Pendek 5,163,361 5,163,361 4,711,067 4,711,067 Short Term Bank Loans

Utang Usaha-Pihak Ketiga 16,679,927 16,679,927 16,316,777 16,316,777 Trade Payables-Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 4,771,392 4,771,392 4,030,644 4,030,643 Other Current Financial Liabilites

Beban Akrual 6,589,114 6,589,114 5,611,929 5,611,929 Accrued Expenses

Bagian Lancar atas Utang Bank Current Portion of Bank Loans

dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 9,373,429 9,373,429 8,161,200 8,161,200 and Long Term Financial Institutions

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Bank Loans and Long Term

Jangka Panjang 19,642,857 19,642,857 5,440,800 5,440,800 Financial Institutions

Total 62,220,080 62,220,080 44,272,417 44,272,416 Total

2012 2011

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 manajemen

memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas

keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak

ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya,

dan tingkat bunga hutang bank dan sewa pembiayaan

diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.

As of December 31, 2012 and 2011 management

considers that the carrying amount of financial assets and

liabilities recorded at amortized cost in the consolidated

statements of financial position approximate their fair

value for both short term and those which maturities were

not determined, and bank loans and financial lease

interest rate assuming equal with the market discount

rate.

36. Pengelolaan Permodalan 36. Capital Management

Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk

mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta

memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya.

The Group’s objectives when managing capital are to

safeguard the Group’s ability to continue as a going concern

whilst seeking to maximize benefits to shareholders and

other stakeholders.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur

permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil

pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan

mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi

modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang,

proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi

peluang investasi yang strategis. Dalam rangka

mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat

menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para

pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset

untuk mengurangi utang.

The Group actively and regularly reviews and manages its

capital structure to ensure optimal capital structure and

shareholder returns, taking into consideration the future

capital requirements and capital efficiency of the Group,

prevailing and projected profitability, projected operating

cash flows, projected capital expenditures and projected

strategic investment opportunities. In order to maintain or

adjust the capital structure, the Group may adjust the

amount of dividends paid to shareholders, issue new shares

or sell assets to reduce debt.

Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian.

Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan

jumlah ekuitas yang disesuaikan. Pinjaman bersih dihitung

dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara

kas serta kas yang dibatasi penggunaannya.

The Group monitors capital on the basis of the Group’s

consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as

net debt divided by adjusted equity. Net debt is calculated as

total borrowings less cash and cash equivalents and

restricted funds.

Page 100: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 50 paraf:

Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

adalah sebagai berikut:

The gearing ratios as of December 31, 2012 and 2011 are

as follows:

2012 2011

Rp Rp

Total Utang Bank dan Lembaga Keuangan 34,179,647 18,313,067 Total Bank Loans and Financial Institutions

Dikurangi: Less:

Kas dan Setara Kas 18,215,595 15,759,269 Cash and Cash Equivalents

Pinjaman - Bersih 15,964,052 2,553,798 Net - Payable

Total Ekuitas Yang Disesuaikan 118,838,217 70,211,829 Adjusted Equity

Rasio Gearing Konsolidasian 13% 4% Consolidated Gearing Ratio

37. Perkembangan Terakhir Standar 37. Latest Development in Financial

Akuntansi Keuangan Accounting Standard

Pada tahun 2012 DSAK – IAI telah mengeluarkan PSAK No. 38

(Revisi 2012) mengenai Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

dan PPSAK No. 10 mengenai Pencabutan PSAK No. 51:

Akuntansi Kuasi Reorganisasi yang berlaku untuk diterapkan

pada periode tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2013.

Selain itu DSAK-IAI juga telah mengeluarkan ISAK No. 21

mengenai Perjanjian Konstruksi Real Estat dan PPSAK No.7

mengenai Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas

Pengembangan Real Estat paragraf 1 – 46, 49 – 55 dan 62 –

64 yang sampai dengan tanggal laporan ini masih belum

ditentukan efektif berlakunya sesuai dengan surat

pengumuman DSAK-IAI No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal

21 September 2012.

Manajemen masih mengevaluasi dan belum menentukan

dampak penerapan PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut di atas

terhadap laporan keuangan konsolidasian.

In 2012 DSAK - IAI has issued SFAS No.38 (Revised 2012)

regarding the Business Combination and PPSAK No. 10

regarding Revocation. SFAS 51: Accounting Quasi-

Reorganization that apply t to the period of fiscal year financial

statements beginning on or after January 1, 2013.

Additionally DSAK-IAI has also issued No. IFAS. 21 of the

Real Estate Construction Agreement and PPSAK No.7

regarding Revocation SFAS No. 44: Accounting for Real

Estate Activities paragraphs 1-46, 49-55 and 62-64 are up to

the date of this report has not been determined in accordance

with the letter of the effective-IAI No.0643/DSAK/IAI/IX/2012

DSAK announcement dated September 21, 2012.

Management is still evaluating and has not determined the

Impact os SFAS, IFAS and PPSAK above to the consolidated

financial statements.

38. Reklasifikasi Akun 38. Accounts Reclassification

Laporan keuangan konsolidasian, pada tahun 2012

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan Entitas Anak

telah menerapkan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK

No. KEP-347/BL/2012 tentang Pedoman Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan

Publik. Penerapan ini mengakibatkan beberapa angka

perbandingan di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember

2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah

direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember

2012. Rincian akun – akun signifikan yang direklasifikasi adalah

sebagai berikut:

The consolidated financial statements, in 2012 the Group have

implemented The Decision of Chairman BAPEPAM-LK

No. KEP-347/BL/2012 regarding Guidelines on Financial

Statements Presentations and Disclosures for Issuer or Public

Companies. The implementation of this makes several

comparative figures in the statement of financial position on

December 31, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010

have been reclassified to conform with the presentations of the

consolidated statement of financial position as of December

31, 2012. The details of the significant accounts being

reclassified are as follows:

Page 101: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 51 paraf:

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ After

reclassification Reclassification reclassification

Laporan posisi keuangan Consolidated statement

konsolidasian of financial position

31 Desember 2011 December 31, 2011

Aset Lancar Current Assets

Investasi 10,774,342 (10,774,342) -- Short - term investments

Investasi tersedia untuk dijual -- 10,774,342 10,774,342 Available for sale investments

Investasi tersedia untuk dijual 10,774,342 (500,000) 10,274,342 Available for sale investments

Aset keuangan lancar lainnya -- 500,000 500,000 Other current financial assets

Piutang lain-lain 153,974 (153,974) -- Other receivables

Aset keuangan lancar lainnya -- 153,974 153,974 Other current financial assets

Uang muka 1,522,110 (1,522,110) -- Advances

Aset lancar lainnya -- 1,522,110 1,522,110 Other current assets

Aset tidak Lancar Non Current Assets

Aset lain-lain(Jaminan) 3,052,093 (3,052,093) -- Other assets(Deposit)

Aset keuangan tidak lancar lainnya -- 3,052,093 3,052,093 Other non current financial assets

Aset tetap 31,199,926 33,593,265 64,793,191 Fixed assets

Renovasi bangunan sewa 33,593,265 (33,593,265) -- Renovation of Rented Building

Aset lain-lain 1,520,170 (1,520,170) -- Other assets

Aset tidak lancar lainnya -- 1,520,170 1,520,170 Other Non Current Assets

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Bagian lancar atas utang bank dan Current portion of bank loans

lembaga keuangan jangka panjang -- 8,161,200 8,161,200 and long term financial institution

Liabilitas Jangka Panjang Non Current Liabilities

Utang bank dan lembaga Bank loans and long term

keuangan jangka panjang 13,602,000 (8,161,200) 5,440,800 financial institutions

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ After

reclassification Reclassification reclassification

Laporan posisi keuangan Consolidated statement

konsolidasian of financial position

31 Desember 2012 dan 2011, serta December 31, 2012 and 2011,

1 Januari 2011/31 Desember 2010 and January 1, 2011/December 31, 2010

Aset Lancar Current Assets

Investasi 8,935,379 (8,935,379) -- Short - term investments available for sale

Investasi tersedia untuk dijual -- 8,935,379 8,935,379 Available for sale investments

Investasi tersedia untuk dijual 8,935,379 (1,500,000) 7,435,379 Available for sale investments

Aset keuangan lancar lainnya -- 1,500,000 1,500,000 Other current financial assets

Piutang lain-lain 150,860 (150,860) -- Other receivables

Aset keuangan lancar lainnya -- 150,860 150,860 Other current financial assets

Uang muka 2,472,850 (2,472,850) -- Advances

Aset lancar lainnya -- 2,472,850 2,472,850 Other current assets

Aset tidak Lancar Non Current Assets

Aset lain-lain(Jaminan) 3,051,493 (3,051,493) -- Other assets(Deposit)

Aset keuangan tidak lancar lainnya -- 3,051,493 3,051,493 Other non current financial assets

Aset tetap 27,147,834 26,224,999 53,372,833 Fixed assets

Renovasi bangunan sewa 26,224,999 (26,224,999) -- Renovation of Rented Building

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Bagian lancar atas utang bank dan Current portion of bank loans

lembaga keuangan jangka panjang -- 8,991,000 8,991,000 and long term financial institution

Liabilitas Jangka Panjang Non Current Liabilities

Utang jangka panjang Bank loans and long term

keuangan jangka panjang 22,477,500 (8,991,000) 13,486,500 financial institutions

Page 102: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/March 21, 2013 52 paraf:

39. Tanggung Jawab dan Penerbitan 39. Responsibility and Authorisation of

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyajian laporan

keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian

telah diotorisasi dan disetujui untuk terbit oleh Direksi pada

tanggal 8 Maret 2013.

The management of the Group is responsible for the

preparation and presentation of the consolidated financial

statements. The consolidated financial statement have been

authorized and approved for issuance by the Board of

Directors on March 8, 2013.

Page 103: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

47Moving Towards

Page 104: movingtowards - cfcindonesia.comcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · Gedung Jaya Lantai 6 Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3147654 ,

48 Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Gedung Jaya Lantai 6

Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340

Tel. +62 21 3147654 , +62 21 3157611

Fax. +62 21 3157609

movingtowards

Laporan TahunanAnnual Report2012

Laporan Tahunan Annual Report 2012

movingtow

ards

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

PT Pioneerindo Gourm

et International Tbk

scan me for website info