Movie Scenario - Canting Batik Cantik
-
Upload
vinca-callista -
Category
Documents
-
view
115 -
download
0
description
Transcript of Movie Scenario - Canting Batik Cantik
DRAFT – 2
www.youtube.com/SkypicsProduction
Skenario oleh:
VINCA CALLISTA
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
SINOPSIS
NINI (wanita tua, usia kepala 7, galak, tegas, disiplin) adalah seorang penari
Jaipong. Anak semata wayang dan istrinya telah meninggal dunia karena kecelakaan
dan meninggalkan dua orang anak perempuan yang kini tinggal bersama NINI, yaitu
CANTING dan BATIK.
CANTING (perempuan, 25 tahun, pendiam, tertutup, penurut, mahir menari
jaipong) dilangkahi oleh BATIK adiknya yang akan menikah dengan WISA kekasihnya.
NINI jadi sering kali menyindir CANTING yang tidak juga mendapat kekasih dan kerap
menakutinya kalau tidak segera menikah CANTING akan jadi perawan tua. CANTING
hanya pasrah terhadap sikap NINI dan sabar mendengar ocehan BATIK tentang
pernikahan.
Di resepsi pernikahan BATIK (perempuan, 23 tahun, periang, cerewet, mahir
menari jaipong) dan WISA (laki-laki, 25 tahun, tampan, arogan) nanti, CANTING akan
menari bersama NINI, maka dari itu mereka sedang rajin latihan.
Dua hari sebelum acara pernikahan, NINI ditemukan tewas gantung diri di
tempat latihan menari. Berita itu sangat menggegerkan warga dan pernikahan BATIK
pun dibatalkan. Karena itu, walaupun sedih, BATIK merasa kesal juga karena NINI
malah bunuh diri sebelum pernikahannya.
Untuk menutupi utang-utang dari pernikahan yang ditunda, BATIK dan WISA
berniat menjual barang-barang NINI, termasuk TUSUK KONDE yang menjadi warisan
turun-temurun keluarga mereka. CANTING sangat menentang niat adiknya, sampai
mereka berseteru.
BATIK dan WISA berniat jahat untuk mengusir CANTING dari rumah NINI. Tetapi
kejadian-kejadian aneh lalu terjadi. CANTING suka menari sendirian tengah malam
menggunakan topeng peninggalan NINI. BATIK dan WISA mengira CANTING kerasukan
arwah NINI.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Lama-lama tingkah CANTING yang misterius jadi menakuti BATIK dan WISA.
Pasangan jahat itu berencana untuk membuang CANTING ke hutan di dekat rumah
NINI. BATIK dan WISA berhasil memasukkan CANTING ke karung besar dan
membuangnya di tengah hutan.
Namun ternyata selama ini CANTING tidak pernah sendirian, ada CANTIK di
dalam dirinya. Ketika CANTING sudah tidak kuat menahan hinaan NINI karena
dilangkahi menikah oleh adiknya, CANTIK (kepribadian ganda CANTING, agresif, sinis,
sadis, jahat) lah yang muncul dan membunuh NINI dengan cara mencekiknya
menggunakan selendang.
CANTIK pula yang menakuti BATIK dan WISA yang sering berzinah di rumah.
Maka kemudian CANTIK juga yang mengejar BATIK dan WISA, dan membunuh mereka
satu persatu.
***
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
01. INT. RUANG TAMU – SIANG (Hari 1)
Backsound : Musik instrumental mellow 1 – down beat
CLOSE UP : Foto-foto dalam figura kecil di atas meja. (Foto CANTING yang
tanpa ekspresi, foto BATIK sendirian dengan mimik wajah ceria, foto CANTING-BATIK-
NINI, foto CANTING dan BATIK dalam kostum jaipong setelah menarik bersama).
(MELATARBELAKANGI NAMA-NAMA PEMAIN DAN KRU FILM)
CUT TO
02. INT. KAMAR BATIK – SIANG (Hari 1)
Backsound : Musik instrumental mellow 1 – down beat
CLOSE UP : BATIK duduk di meja rias sambil menyisir rambut panjangnya.
(MELATARBELAKANGI NAMA-NAMA PEMAIN DAN KRU FILM)
CUT TO
03. INT. KORIDOR MENUJU KAMAR BATIK – SIANG (Hari 1)
Backsound : Musik instrumental mellow 1 – down beat
CLOSE UP : KAKI CANTING yang berjalan menuju kamar BATIK sambil
membawa kebaya pengantin yang baru dikirim dari butik.
(MELATARBELAKANGI NAMA-NAMA PEMAIN DAN KRU FILM)
CUT TO
04. INT. KAMAR BATIK – SIANG (Hari 1)
Backsound : Musik instrumental mellow 1 – down beat
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CLOSE UP : FOTO WISA pada figura kecil yang ditaruh di meja rias BATIK.
BATIK meraih FOTO WISA dan memandanginya sambil tersenyum simpul.
Kemudian pintu kamar BATIK diketuk dari luar, membuat BATIK otomatis berpaling.
BATIK :
“Masuk!”
(MELATARBELAKANGI NAMA-NAMA PEMAIN DAN KRU FILM)
CUT TO
05. INT. KAMAR BATIK – SIANG (Hari 1)
Backsound : Natural sound
CANTING membuka pintu kamar BATIK dari luar, lalu melangkah masuk sambil
membawa kebaya pengantin yang baru dikirim dari penjahit.
CANTING :
(Memperlihatkan kebaya di tangannya sambil tersenyum)
“Kebaya pengantinmu baru saja tiba.”
BATIK langsung berdiri dan meraih kebaya pengantinnya, kemudian menelitinya
dengan ekspresi wajah bahagia.
BATIK :
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
“Tiga hari lagi saya akan memakai kebaya ini!”
CANTING menatap BATIK dengan penuh kasih sayang. Sementara itu BATIK
beranjak untuk menaruh kebaya pengantinnya di atas kasur, lantas mengganti
pakaiannya dengan kebaya pengantin itu.
Setelah memakai kebaya pengantinnya, BATIK mematut-matut diri di depan
meja rias. CANTING berjalan menghampiri BATIK dan berdiri di sampingnya.
CANTING :
(Tersenyum simpul)
“Cantik.”
BATIK :
(Bahagia)
“Saya akan jadi pengantin, Teh!”
CANTING menggiring BATIK duduk di kursi meja rias, lalu mengambil sisir dan
menyisiri rambut panjang BATIK penuh kasih sayang.
BATIK :
(Tatapan sedikit menerawang)
“Tidak ada yang bisa menghalangi pernikahanku dengan WISA.”
(Tangan BATIK bergerak memegang foto WISA di atas meja rias)
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTING hanya menimpalinya dengan tersenyum tipis sambil terus menyisiri
rambut panjang BATIK.
BATIK :
(Melirik CANTING melalui refleksinya di cermin)
“Jadi, TEH CANTING kapan menyusul?”
Mendengar pertanyaan yang selalu menohok hatinya itu, CANTING otomatis jadi
termenung dan tangannya berhenti menyisiri rambut BATIK sejenak. Sorot mata
CANTING kosong dan tidak balik menatap BATIK. Sementara itu, BATIK tidak
memperhatikannya, malah meraih foto WISA dan terus memandanginya.
Tetapi kemudian CANTING segera menguasai dirinya lagi. CANTING kembali
menyisiri rambut panjang BATIK, sambil tersenyum lebar menutupi perasaan sedihnya.
CUT TO
06. INT. KAMAR CANTING – PAGI BUTA (Hari 2)
Backsound : Natural sound
CLOSE UP : Jam dinding yang menunjukkan pukul 02.00
Kamar CANTING gelap dan sunyi. CANTING sedang tidur lelap di tempat tidur
bertiang empat yang kelambunya dibuka. Tiba-tiba terdengar sayup-sayup alunan lagu
jaipong dari arah kamar NINI.
Backsound : Lagu Jaipong 1 – up beat
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTING termenung sebentar, mendengarkan Lagu Jaipong itu dengan seksama.
Kemudian CANTING tergerak untuk bangun dari kasur dan keluar kamar, berjalan
menuju kamar NINI.
CUT TO
07. INT. KAMAR NINI – PAGI BUTA (Hari 2)
Backsound : Lagu Jaipong 1 (volume pelan) – up beat
CLOSE UP : Secara misterius, NINI (tampak belakang) sedang membersihkan
TUSUK KONDE menggunakan kain.
CUT TO
08. INT. DEPAN KAMAR NINI – PAGI BUTA (Hari 2)
Backsound : Lagu Jaipong 1 (sayup-sayup) – up beat
CANTING berdiri di depan pintu kamar NINI yang sedikit terbuka. Sejenak
CANTING merasa ragu untuk masuk. Tetapi lalu CANTING pun membuka pintu dan
memasuki kamar NINI guna mengingatkan NINI untuk beristirahat.
NINI tampak sedang duduk di tepi tempat tidurnya yang berkelambu.
Kelambunya dibuka. Posisi duduk NINI membelakangi posisi CANTING berdiri, dan
NINI tampak sedang membersihkan TUSUK KONDE warisan keluarganya turun-
temurun.
CANTING :
“NINI, ayo tidur.... Sudah tengah malam. NINI perlu istirahat. Besok, kan, kita mesti
latihan seharian.”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CLOSE UP : Tangan NINI yang berhenti mengelap TUSUK KONDE. Wajah NINI
tetap belum diperlihatkan (untuk menambah kesan misterius).
NINI :
(Tampak belakang)
“CANTING, ambil selendang hitam itu.”
(Kepala NINI sedikit menoleh ke kanan, dan tangan kanan NINI yang tidak memegang
TUSUK KONDE pun menunjuk ke arah selendang hitam yang dilipat rapi di ujung tempat
tidur)
Tanpa membantah, CANTING mengambil selendang hitam kesayangan NINI dan
memperhatikannya dengan seksama.
CLOSE UP : Tangan NINI yang kembali mengelap TUSUK KONDE pelan-pelan.
NINI :
(Menjadi backsound saat mengelap TUSUK KONDE)
“Selendang itu untukmu.”
Seketika CANTING terkejut mendengar perkataan NINI barusan.
CANTING :
“Tapi, tapi... ini kan selendang kesayangan NINI! Pemberian dari almarhum AKI....”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
NINI :
(Masih tampak belakang, supaya menambah kesan misterius)
“Selendang itu akan cocok dengan kebaya yang akan kau gunakan saat menari di
pernikahan adikmu.”
CANTING terus memperhatikan selendang hitam di tangannya dengan ekspresi
tidak percaya, sekaligus terharu dan gembira.
Tiba-tiba NINI menoleh ke belakang dengan gerakan pelan-pelan (untuk
memberi kesan horor).
NINI :
(Pelan namun tegas)
“Mengapa masih di sini, CANTING? Cepat kembali ke kamarmu. Tidur.
Nanti kita akan mulai latihan menari sejak matahari baru terbit.”
CANTING langsung patuh, mengangguk sambil berkata dengan pelan dan sopan.
CANTING :
“Baik, NI. Te-terima kasih banyak atas selendang ini.”
NINI yang sudah kembali duduk membelakangi CANTING pun hanya berdehem
untuk menyahutinya. CANTING bergegas keluar dari kamar NINI.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Pintu kamar NINI dibiarkan menutup sendiri, menyebabkan suara gesekan pintu
yang pelan dan misterius. Sementara itu, NINI tampak mengambil kain untuk menutupi
TUSUK KONDE yang tersimpan di sampingnya.
CLOSE UP : NINI tampak belakang, angin mengembus rambutnya pelan.
(Menambah kesan misterius)
CUT TO
09. EXT. LAPANGAN RUMPUT – SORE (Hari 2)
Backsound : Natural sound
BATIK (menggunakan blus dan rok sepanjang betis) sedang berlarian dengan
riang gembira di lapangan rumput yang luas. WISA (menggunakan kemeja putih berpolet
garis yang dimasukkan ke celana katun hitam yang dilengkapi dengan bretel) mengejar
BATIK dengan senyuman lebar. BATIK dan WISA tertawa-tawa kesenangan.
CUT TO
10. EXT. PENDOPO LATIHAN – SORE (Hari 2)
Backsound : Lagu Jaipong 1 – up beat
CANTING (memakai kaus putih dan kain batik, dipadu dengan selendang hitam
pemberian NINI yang diikatkan di pinggang) dan NINI (memakai kebaya hitam
sederhana dan kain batik, dipadu dengan selendang hijau yang diikatkan di pinggang)
sedang latihan Jaipong terakhir sebelum tampil di pernikahan BATIK lusa.
Posisi NINI berdiri di depan CANTING. Ekspresi wajah NINI tampak serius dan
tegas seperti biasa.
CUT TO
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
11. EXT. LAPANGAN RUMPUT – SORE (Hari 2)
Backsound : Natural sound
Setelah berlarian dan berkejaran dengan WISA kekasihnya, BATIK duduk dan
langsung berbaring di atas rerumputan dengan napas terengah-engah karena
kecapekan. WISA yang segera menyusulnya pun berbaring di samping kanan BATIK.
Sejenak keduanya hanya menatap langit sambil terengah-engah dan tertawa-
tawa kecil.
Backsound : Lagu romantis 1 – down beat
Masih dalam posisi berbaring, tangan kiri WISA kemudian menggenggam tangan
kanan BATIK. Lantas secara otomatis BATIK pun berpaling menatap wajah tampan
WISA. Satu detik kemudian, WISA balas memandang wajah BATIK.
CUT TO
12. INT. DAPUR – SORE (Hari 2)
Backsound : Natural sound
CLOSE UP : Tangan kanan CANTING yang sedang mengaduk teh dalam cangkir
menggunakan sendok kecil. Kemudian sendoknya disentuhkan ke pinggiran cangkir
untuk membersihkannya, sehingga timbul bunyi “Ting!” dua kali.
CANTING membawa cangkir teh di atas tatakan itu kembali ke pendopo latihan
untuk diberikan kepada NINI.
CUT TO
13. EXT. LAPANGAN RUMPUT – SORE (Hari 2)
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Backsound : Lagu romantis 1 – down beat
WISA dan BATIK berjalan beriringan sambil berpegangan tangan, lalu mereka
berhenti di puncak bukit untuk menyaksikan pemandangan matahari terbenam. BATIK
dan WISA saling merangkul.
CUT TO
14. EXT. KORIDOR MENUJU PENDOPO LATIHAN – SORE (Hari 2)
Backsound : Lagu Jaipong 1 yang terdengar sayup-sayup dari pendopo
CLOSE UP : Tampak atas, cangkir teh yang dibawa CANTING, dan kaki
CANTING yang berjalan menelusuri koridor menuju pendopo latihan.
Tampak belakang, CANTING berjalan pelan kembali ke pendopo latihan. Dari
jauh tampak NINI tergantung dengan selendang hitam melilit di lehernya. (BLUR, dan
jangan close up, supaya kasih kesan misterius).
Masih tampak belakang, CANTING melemparkan cangkir yang dibawanya ke
samping, kemudian buru-buru berlari menghampiri NINI. CANTING berlutut di bawah
mayat NINI dan menangis histeris.
CUT TO
15. EXT. LAPANGAN RUMPUT – SORE (Hari 2)
Backsound : Natural sound
BATIK dan WISA berdiri di tepi bukit, ketika PRIA TETANGGA lari tergopoh-
gopoh menghampiri mereka. Dari jarak 1 meter, PRIA TETANGGA berhenti berlari dan
memanggil nama BATIK (Tidak ada suara). Otomatis BATIK berpaling ke belakang dan
mimik wajahnya berubah penasaran karena PRIA TETANGGA terlihat panik.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
PRIA TETANGGA berlari semakin mendekati BATIK. Setelah berdiri di
hadapannya, PRIA TETANGGA memberi tahu BATIK bahwa NINI meninggal dunia
karena gantung diri di pendopo latihan.
Begitu mendengar berita yang sangat mengejutkan itu, BATIK langsung lemas
dan WISA segera memeluknya erat supaya tidak jatuh.
CUT TO
16. INT. KAMAR NINI – SIANG (Hari 3)
Backsound : Natural sound
CANTING (memakai kaus hitam polos dan rok panjang seperti kesehariannya) dan
BATIK (memakai kaus putih polos dan rok di bawah lutut) sedang duduk termenung di
kamar NINI, meratapi kematian NINI yang sangat tiba-tiba dan tidak terduga. Mayat
NINI sudah dimakamkan kemarin.
CANTING duduk di tepi tempat tidur NINI, dan BATIK duduk di kursi yang dekat
dengan meja di samping tempat tidur.
BATIK :
(Sedih namun kesal)
“Saya tidak mengerti, mengapa NINI setega ini?!”
CANTING :
(Masih dengan ekspresi sedih, melirik BATIK, lalu menghela napas panjang)
“Tidak ada yang tahu, Adikku. Tidak ada yang tahu. Kita akan mencari cara untuk
membayar semua kerugian dan utang biaya pernikahanmu.”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Tiba-tiba BATIK menenggelamkan wajahnya di kedua belah tangannya, dan
menangis terisak-isak.
BATIK :
“Saya seharusnya menikah hari ini! Saya malu pada warga, saya malu pada keluarga
WISA! Pernikahan kami batal gara-gara NINI bunuh diri!”
CANTING :
(Menegur)
“BATIK! Sungguh tidak pantas kau menyalahkan NINI atas kejadian ini! Kita tidak
pernah tahu apa yang menjadi pemikiran NINI. Mungkin saja ini terjadi karena kita.”
BATIK :
(Menjauhkan kedua tangannya dari wajah, dan menatap CANTING dengan ekspresi tidak
terima atas dugaan CANTING)
“Karena kita?? Memangnya hal buruk apa yang kita perbuat sampai NINI bunuh diri??
Mungkin dia hanya ingin menghancurkan hidup saya!”
CANTING :
(Terbelalak kaget)
“Tutup mulut! Kau masih kacau, BATIK. Kita seharusnya mendoakan arwah NINI!”
BATIK :
(Menjerit saking kesal)
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
“Biarkan saja dia tidak tenang dan gentayangan!”
CANTING terkesiap, kemudian memegangi dadanya yang terasa sesak dan sakit
melihat tingkah laku BATIK yang tidak pernah diduganya; BATIK menunjukkan sisi
buruknya. Sementara itu, BATIK segera meraih TUSUK KONDE yang disimpan di atas
meja di belakangnya.
Mata BATIK berbinar memandangi TUSUK KONDE warisan yang kini ada di
tangannya.
BATIK :
(Tiba-tiba menjadi sumringah)
“TUSUK KONDE ini pasti mahal, kan, TEH? Pasti bisa membayar semua utang kita ke
tetangga!”
CANTING :
(Tidak setuju)
“Apa maksudmu?! Kau tidak boleh menjual TUSUK KONDE itu! Tidak akan pernah!”
BATIK :
(Mendebat)
“Lalu apa yang akan kau lakukan? Menari sambil menjual tubuhmu kepada para pejabat
kaya untuk mendapatkan uang?!”
CANTING otomatis berdiri untuk berjalan menghampiri BATIK, dan dengan
cepat tangan kanan CANTING menampar pipi kiri BATIK.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTING :
“Kau kacau! Semoga NINI mengampuni sikap burukmu!”
Lalu CANTING menyambar TUSUK KONDE dari tangan BATIK dan membawanya
keluar dari kamar NINI. Tinggallah BATIK sendirian di kamar NINI.
Backsound : Instrumental yang mencekam – down beat
CLOSE UP : TOPENG yang digantung pada dinding di seberang tempat tidur
NINI.
CUT TO
17. INT. KORIDOR MENUJU PENDOPO LATIHAN – MALAM (Hari 3)
Backsound : Lagu Jaipong 1 (sayup-sayup), dan tawa cekikikan BATIK
CANTING (memakai kaus hitam polos, kain batik, dan selendang hitam yang diikat
di pinggangnya) berjalan menuju pendopo latihan, sudah siap untuk berlatih. Ekspresi
wajahnya keheranan, kedua alisnya bertaut, merasa penasaran akan apa yang membuat
BATIK terdengar tertawa-tawa di pendopo latihan.
CANTING masuk ke pendopo latihan dan menemukan BATIK (memakai kaus
putih polos, kain batik, dan selendang hijau yang diikat di pinggangnya) sedang
berpelukan dengan WISA. BATIK sudah selesai latihan Jaipong. Dan WISA baru saja
membisikkan lelucon kotor sehingga BATIK tertawa-tawa di pelukannya. WISA tampak
memperhatikan BATIK dengan tatapan nakal dan senyum menyungging.
CANTING :
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
(Berdiri di dekat BATIK dan WISA)
“Mengapa kau belum pulang, WISA? Ini sudah larut malam.”
BATIK dan WISA yang tadinya tidak menyadari kedatangan CANTING pun
spontan berpaling kepada CANTING dan otomatis menatapnya dengan sinis.
BATIK :
“Mulai sekarang WISA tinggal di rumah ini.”
CANTING terkejut mendengar keputusan sepihak dari BATIK itu.
CANTING :
“Atas izin siapa? Ini rumah NINI, dan masih ada saya juga di sini. Kau tidak bisa
seenaknya tinggal dengan laki-laki yang bukan suamimu.”
BATIK berjalan menghampiri CANTING dengan tatapan mengancam, kedua
matanya memicing berbahaya. WISA berjalan mengikuti di belakangnya dengan gaya
angkuh dan penuh kemenangan, tangan kirinya dimasukkan ke saku celana katun
cokelatnya.
BATIK :
“Atas izin saya. NINI sudah mati, dan sekarang rumah ini juga milik saya! Saya bebas
melakukan apapun yang saya mau. Dan kau, kau lakukan saja apapun yang kau mau.
Saya tidak peduli. Jadi kau tidak usah repot-repot memedulikan apa yang saya lakukan.”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Kemudian BATIK menggandeng tangan kanan WISA dan mereka berdua berjalan
keluar dari pendopo latihan, meninggalkan CANTING termenung sendirian.
Backsound fades out.
CUT TO
18. INT. KAMAR NINI – SIANG (Hari 4)
Backsound : Natural sound
CANTING yang sudah selesai mencuci kebaya-kebaya dan kain-kain batik
kepunyaan NINI, membawanya ke kamar NINI. Dan begitu masuk ke kamar NINI,
CANTING melihat pintu lemari pakaian NINI terbuka, dan laci di dalamnya juga masih
terbuka lebar. Faktanya, itu adalah akibat perbuatan BATIK yang tadi mengambil kotak
perhiasan emas milik NINI.
Backsound : Musik intrumental mencekam 1 – up beat
CANTING belum tahu perbuatan BATIK, maka CANTING langsung panik karena
mengira ada maling masuk ke rumah mereka.
CANTING :
(Terkesiap kaget di depan lemari pakaian NINI)
“Maling!”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Buru-buru CANTING menaruh kebaya-kebaya dan kain-kain batik NINI di dalam
lemari pakaian NINI, kemudian CANTING segera berlari keluar kamar untuk mencari
BATIK.
CUT TO
19. INT. RUANG TAMU – SIANG (Hari 4)
Backsound : Musik instrumental mencekam 1 – up beat
CANTING sedang berlari dengan panik dan tergesa-gesa, ketika BATIK muncul
dari arah pintu masuk rumah. BATIK sedang menghitung uang di tangannya, uang Rp.
2.000.000 yang baru saja didapatnya dari PEMBELI EMAS.
CANTING :
(Spontan berhenti berlari di depan BATIK)
“BATIK! Ada maling masuk ke rumah! Lemari NINI....”
(Ucapan CANTING terputus begitu melihat uang yang dibawa BATIK)
“Dari mana kau dapat uang sebanyak itu?”
Sebelum BATIK menjawab, CANTING sudah curiga kalau uang itu ada
hubungannya dengan perhiasan emas NINI yang hilang. Sedangkan BATIK tidak
menghiraukannya, malah sibuk terus menghitung uang di tangannya.
Backsound : Natural sound.
CANTING :
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
(Curiga dan menuduh)
“Kau tidak menjual perhiasan NINI, bukan?”
Barulah BATIK berpaling kepada CANTING dan menyahuti dengan nada tinggi
dengan dagu yang terangkat angkuh.
BATIK :
“Kita butuh uang untuk membayar utang. Dan kau pikir, makananmu itu tidak mesti
dibeli?! Istri Pak Lurah membayar mahal untuk semua harta berharga di lemari NINI.”
CANTING terperangah, hatinya mencelos, tubuhnya jadi lemas. CANTING
langsung menjatuhkan diri di atas kursi kayu yang paling dekat dengannya. Tatapan
mata CANTING kosong ke depan, menyiratkan dirinya sedang frustasi.
CANTING :
“Saya tidak percaya kau begini tega pada NINI, BATIK...”
(Kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan, dan mulai terisak)
BATIK lalu bicara dengan santai dan tidak peduli, sambil berjalan melengos di
belakang kursi yang diduduki CANTING.
BATIK :
“NINI juga sampai hati menghancurkan pernikahan saya.”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CUT TO
20. INT. KAMAR BATIK – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Natural sound
CLOSE UP : Jam kuno yang ditaruh di meja sebelah tempat tidur menunjukkan
pukul 02.00.
Di kamarnya yang gelap dan hening, BATIK (menggunakan gaun tidur warna
cream polos) sedang tidur sambil memeluk WISA yang tidur di sampingnya. Tiba-tiba
terdengar Lagu Jaipong yang cukup mengganggu BATIK.
Backsound : Lagu Jaipong 1 – up beat
Pelan-pelan mata BATIK terbuka dan wajahnya mengerenyit, mengekspresikan
perasaan kesal karena tidurnya terganggu oleh Lagu Jaipong 1.
BATIK :
(Menggerutu pelan)
“CANTING.”
Kemudian BATIK beranjak turun dari tempat tidurnya, meninggalkan WISA yang
masih terlelap.
Setelah BATIK keluar dari kamarnya, di jendela yang terletak di depan tempat
tidur tiba-tiba muncul sekelebat BAYANGAN CANTIK yang memakai kostum lengkap
penari Jaipong dan TOPENG.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CUT TO
21. INT. KORIDOR MENUJU PENDOPO LATIHAN – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Lagu Jaipong 1 – up beat
Dengan langkah cepat dan ekspresi wajah yang jelas kesal, BATIK (menggunakan
gaun tidur warna cream polos) berjalan menuju ke pendopo latihan.
Begitu BATIK mendekat, tampak CANTIK (memakai kostum lengkap penari
JAIPONG dan TOPENG) sedang menari dengan energik. CANTIK tidak memedulikan
kehadiran BATIK.
BATIK segera berjalan menghampiri audio tape dan langsung mematikan Lagu
Jaipong 1, namun CANTIK terus saja menari seolah-olah diiringi oleh musik.
BATIK :
(Nada kesal)
“Kau tidak tahu ini tengah malam?!”
CANTIK terus menari, seakan tidak pernah mendengar ocehan BATIK.
BATIK :
(Semakin merasa kesal)
“Hey! Kau dengar, tidak?! Saya jadi tidak bisa tidur! Apa tidak ada waktu lain untuk
berlatih?!”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Secara tidak terduga, CANTIK bicara dengan menggunakan bahasa Sunda, sambil
terus menari seperti orang kesurupan.
CANTIK :
(Suara mendesis dan menggema)
“Nurut ka kolot atawa maot. Nurut ka kolot atawa maot. Nurut ka kolot atawa maot....”
BATIK sangat terkejut mendengar kalimat-kalimat CANTIK yang menakutinya
itu. Sejenak BATIK hanya mematung di tempatnya berdiri, dengan mata terbelalak
memandangi CANTIK yang terus saja menari Jaipong.
Kemudian CANTIK tiba-tiba berhenti menari dan menoleh cepat kepada BATIK,
menyebabkan BATIK otomatis tersentak kaget dan lari terbirit-birit pergi dari pendopo
latihan.
Saat BATIK berlari menyusuri koridor pendopo latihan, dari jauh CANTIK tidak
tampak di tempatnya (seolah-olah menghilang secara misterius, padahal menyalakan
kembali musik di audio tape).
Backsound : Lagu Jaipong 1 yang tiba-tiba menyala lagi – up beat
CUT TO
22. INT. KAMAR BATIK – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Natural sound
Dengan tergopoh-gopoh dan panik, BATIK masuk ke kamarnya dan naik ke
tempat tidur untuk membangungkan WISA.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
BATIK :
(Berlutut di sebelah WISA sambil mengguncang-guncangkan tubuh lelaki itu)
“Bangun! WISA, bangun!”
Sedikit demi sedikit WISA membuka matanya, merasa keberatan diganggu saar
sedang tidur nyenyak.
WISA :
(Matanya memicing karena masih mengantuk, berkata dengan nada kesal)
“Ada apa?!”
BATIK :
“Teh CANTING bersikap aneh! Ayo, kau harus lihat!”
(Menarik-narik tangan WISA)
WISA :
“Aneh bagaimana?? Dia memang aneh, bukan?”
BATIK :
“Dia seperti orang kesurupan! Ayo kau harus lihat di tempat latihan!”
Lantas dengan ogah-ogahan WISA menuruti ajakan BATIK yang terus menarik-
narik tangannya dengan penuh paksaan. BATIK dan WISA pun keluar dari kamar.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CUT TO
23. INT. PENDOPO LATIHAN – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Suara jangkrik di kejauhan
BATIK dan WISA sampai di pendopo latihan dengan antusias dan penasaran.
Tetapi mimik wajah BATIK langsung berubah jadi keheranan sebab tidak menemukan
siapa-siapa di sana. CANTIK sudah tidak ada di sana. Pendopo latihan kosong.
WISA :
“Katamu CANTING ada di sini.”
BATIK :
(Ngotot)
“Barusan dia ada di sini!”
BATIK segera berbalik arah, untuk berlari menuju ke kamar CANTING. Melihat
BATIK pergi, WISA pun buru-buru mengikutinya.
CLOSE UP : Angin berembus di pendopo latihan yang kosong (untuk
menambah kesan misterius).
CUT TO
24. INT. KAMAR CANTING – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Musik instrumental mencekam 2 – up beat
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Merasa dipermainkan, BATIK masuk ke kamar CANTING dengan perasaan
marah. Kamar CANTING yang tadinya gelap dan hening menjadi rusuh. CANTING
(memakai gaun tidur berwarna merah polos) yang sedang tidur lelap di atas tempat
tidurnya otomatis terbangun begitu BATIK menyalakan lampu kamarnya dan menarik
selimutnya dengan kasar.
BATIK :
(Marah)
“Apa maksudmu barusan?!”
CANTING terduduk di atas tempat tidurnya dan menatap BATIK dengan ekspresi
wajah yang luar biasa terkejut. CANTING tidak pernah tahu apa yang dilakukan oleh
CANTIK ketika kepribadian gandanya itu menguasai tubuhnya.
CANTING :
(Mengerjap-kerjapkan kelopak mata dengan panik)
“S-Saya tidak mengerti... A-Ada apa, BATIK?”
BATIK berdiri di samping tempat tidur CANTING, marah-marah kepadanya
dengan frustasi. Sementara itu WISA berdiri di sebelahnya sambil memandangi
CANTING dengan tatapan menuduh.
BATIK :
(Marah-marah)
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
“Barusan kau menari-nari seperti orang gila di ruang latihan, menakut-nakuti saya
dengan ucapan.... ─APA KAU SENGAJA?!”
CANTING :
(Panik saking keheranan)
“Menari-nari?? Menakutimu dengan ucapan apa?? Sejak tadi saya tidur di sini!”
BATIK :
(Mengerang frustasi)
“A-AH!”
Kemudian, tanpa izin, BATIK menggeledah kamar CANTING untuk mencari
TOPENG. WISA dan CANTING melihatnya dengan perasaan heran dan belum mengerti
penyebab BATIK bertingkah seperti orang gila.
BATIK :
(Sambil mengobrak-abrik kamar CANTING untuk mencari TOPENG)
“Mana?! Mana topeng sialan itu?! Kau sembunyikan di mana?!”
CANTING :
(Jadi ikut frustasi sampai berlinang air mata)
“Topeng apa, BATIK?? Topeng apa maksudmu??”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
BATIK mulai mengentak-entakkan kaki dan menjerit-jerit kegilaan.
BATIK :
(Melotot sambil menunjuk-nunjuk CANTING)
“Topeng mengerikan yang barusan kau pakai untuk menari dan menakuti saya!”
WISA khawatir melihat BATIK yang sudah kelepasan. Dengan sigap WISA
memeluk BATIK dan belakang dan menahan BATIK supaya tidak terus meronta-ronta.
WISA :
“Sudah, BATIK. Tenangkan dirimu! TENANG!”
BATIK :
(Masih memelototi CANTING sambil meronta-meronta, berusaha melepaskan diri dari
WISA)
“Kau sengaja memakainya, kan?! MANA TOPENG ITU, CANTING?!? MANAAA??!!”
CUT TO
25. INT. KAMAR NINI – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Natural sound
CLOSE UP : TOPENG yang digantung pada dinding di seberang kamar NINI.
Lalu muncul tangan CANTING yang mengambilnya.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTING, BATIK, dan WISA berada di kamar NINI untuk membuktikan bahwa
TOPENG PANJI yang dimaksud BATIK ada di sana. Ternyata memang benar, TOPENG
PANJI itu ada pada tempatnya. CANTING kini memegangnya dan menatapnya dengan
kening berkerut heran.
CANTING :
(Bertanya kepada BATIK)
“Maksudmu topeng ini?”
BATIK menatap TOPENG PANJI di tangan CANTING dengan mimik wajah
ketakutan, napasnya memburu sampai dadanya naik-turun dengan sangat cepat. WISA
merangkul bahu BATIK.
CANTING :
(Menjelaskan)
“Topeng ini sejak dulu ada di sini.”
BATIK :
(Tiba-tiba menjerit frustasi)
“Arwah NINI masih di sini! Arwah NINI masih di siniii! Kau kerasukan arwah NINI!”
BATIK langsung berlari keluar dari kamar NINI. WISA terkejut dan sempat
memanggil nama BATIK, tetapi lantas buru-buru mengejarnya keluar.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Sementara itu, CANTING sendiri keheranan melihat tingkah BATIK yang
menurutnya aneh. Kemudian CANTING menatap TOPENG di tangannya dengan kening
mengkerut, mimik wajahnya bertanya-tanya misteri apa yang sedang terjadi.
CLOSE UP : TOPENG di tangan CANTING.
CUT TO
26. INT. RUANG TAMU – SIANG (Hari 6)
Backsound : Natural sound
Di ruang tamu ada TIGA ORANG LELAKI yang berlalu-lalang mengeluarkan guci-
guci antik dan kursi-kursi dari ruang tamu. CANTING melangkah masuk ke ruang tamu
dan terkejut melihat mereka.
Otomatis CANTING bertanya kepada LELAKI 1 yang sedang mengangkut guci
antik kecil keluar.
CANTING :
(Panik)
“Mengapa kalian membawa barang-barang kami?!”
LELAKI 1 tidak menyahuti. CANTING pun segera beralih ke LELAKI 2 yang
membawa guci antik lainnya.
CANTING :
“Hey! Kalian tidak bisa seenaknya membawa barang-barang kami! Kalian maling!”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
(Berteriak dengan panik, bernada meminta tolong)
“Maling!”
Melihat CANTING, LELAKI 3 yang baru masuk lewat pintu depan dan hendak
mengangkut kursi pun menyahuti CANTING dengan tenang.
LELAKI 3 :
“Adikmu yang menjual barang-barang di rumah ini kepada kami.”
CANTING spontan terperanjat kaget.
CUT TO
27. INT. DI DEPAN KAMAR CANTING – SIANG (Hari 6)
Backsound : Natural sound
BATIK berjalan keluar kamar CANTING sambil membawa TUSUK KONDE,
bermaksud untuk menjualnya juga. Saat itu CANTING datang menghampirinya dan
menginterogasi.
CANTING :
(Nada menuduh)
“Beraninya kau masuk kamar saya tanpa izin dan mengambil TUSUK KONDE! Apa yang
kau pikir akan kau lakukan dengan TUSUK KONDE itu?”
BATIK berhenti melangkah dan mendelik sinis kepada CANTING.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
BATIK :
(Nada menantang)
“Menukarnya dengan uang! Memangnya kau bisa mendapatkan uang banyak hanya
dengan menari?? Ingat, kau tidak sepopuler NINI!”
Ekspresi wajah CANTING menyiratkan perasaan hatinya yang terluka. Namun
kemudian dengan sigap CANTING menyambar TUSUK KONDE dari tangan BATIK.
CANTING :
“Sebelum kau menjual TUSUK KONDE ini, langkahi dulu mayat saya!”
Lalu CANTING masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras. BATIK
berdecak kesal sambil mengentakkan kakinya.
CUT TO
28. INT. KAMAR BATIK – PAGI BUTA (Hari 7)
Backsound : Natural sound
BATIK dan WISA sedang tidur bersama. BATIK tampak hanya memakai selimut
saja, WISA hanya memakai sarung dan bertelanjang dada. Kamar BATIK remang-
remang dan hening.
CLOSE UP : Jam kuno kecil yang ditaruh di atas meja sebelah tempat tidur yang
menunjukkan pukul 02.00
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
WISA terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil, lantas turun dari
tempat tidur dan keluar dari kamar BATIK untuk menuju kamar mandi.
CUT TO
29. INT. LORONG DEPAN KAMAR MANDI – PAGI BUTA (Hari 7)
Backsound : Suara jangkrik di kejauhan
WISA berjalan menuju pintu kamar mandi, lalu masuk ke kamar mandi.
Pada lantai lorong yang hanya diterangi oleh lampu remang-remang di depan
kamar mandi, tiba-tiba muncul BAYANGAN CANTIK (menggunakan kostum Jaipong
lengkap dan TOPENG) yang berlari.
Setelah itu terdengar suara air yang disiram dari dalam kamar mandi, dan WISA
pun lantas keluar kamar mandi sambil merapikan sarungnya, berjalan kembali ke
kamar BATIK.
CUT TO
30. INT. KAMAR BATIK – PAGI BUTA (Hari 7)
Backsound : Lagu Jaipong 1 (sayup-sayup) – up beat
WISA membuka pintu dari luar, masuk kamar BATIK, dan menutup pintunya lagi
dari dalam. Namun, sebelum naik ke tempat tidur, mata WISA otomatis memicing begitu
sadar dirinya mendengar lagu Jaipong yang muncul secara misterius.
Karena curiga lagu Jaipong itu berasal dari luar kamar, maka WISA berjalan
menghampiri jendela yang terletak di seberang tempat tidur tempat BATIK masih
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
terlelap. Dengan cepat WISA membuka gorden lebar-lebar, dan seketika WISA tersentak
kaget begitu melihat CANTIK (memakai kostum Jaipong lengkap dan TOPENG) sedang
menari dengan energik di antara pepohonan di luar kamar BATIK.
Saat terlonjak kaget itu WISA berteriak kencang dan langsung mundur sampai
menabrak ujung tempat tidur BATIK, menyebabkan BATIK jadi terbangun.
BATIK :
(Matanya masih memicing karena mengantuk)
“Apa yang terjadi? Mengapa kau teriak-teriak??”
WISA secara terbata-bata menunjuk ke arah luar jendela, ekspresi wajahnya
tegang sekaligus ketakutan. Bersamaan dengan itu, BATIK langsung sadar dirinya
mendengar alunan musik Jaipong dan di luar jendela tampak CANTIK yang terus menari
sambil berjalan cepat mendekati jendela kamar BATIK.
Saking terkejut, BATIK otomatis terduduk sambil menutupi badannya yang
telanjang dengan selimut, tatapan matanya tidak lepas dari sosok mengerikan CANTIK
yang semakin lama semakin mendekati jendela kamarnya. WISA mematung di
tempatnya berdiri sambil berpegangan pada salah satu tiang kelambu tempat tidur
BATIK, terbelalak kaget melihat CANTIK di luar jendela. Sedangkan, dengan penuh
ketakutan, BATIK pun berteriak histeris.
CLOSE UP : CANTIK yang sudah menari tepat di depan jendela kamar BATIK.
TOPENG yang dipakainya seolah-olah menatap ke kamera.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CUT TO
31. INT. DAPUR – PAGI (Hari 7)
Backsound : Natural sound
WISA (memakai sarung yang sama dengan SCENE 30 dan kemeja kotak-kotak
yang dikancing asal-asalan, dua kancing teratas dibuka) sedang minum kopi di meja
makan. BATIK (memakai gaun tidur berwarna hijau polos) sedang mencuci piring.
CANTING masuk ke dapur dan duduk di kursi di seberang WISA. BATIK tahu
CANTING datang, tapi tidak menghiraukannya karena masih sangat kesal atas kelakuan
CANTING yang menakutinya juga WISA tadi malam.
CANTING :
(Bicara kepada WISA dengan sopan dan halus seperti biasa)
“Sampai kapan kau akan tinggal di sini? Warga sudah mulai ramai membicarakan
kalian. Pasangan yang belum menikah sebaiknya tidak tinggal satu rumah, apalagi satu
kamar.”
CLOSE UP : BATIK melemparkan cangkir yang sedang dicucinya, kemudian
berbalik menghadapi CANTING dan menyahutinya dengan kasar.
Backsound : Musik instrumental menegangkan 1 – up beat
BATIK :
(Emosional)
“Tapi bukan berarti kau bisa seenaknya menakut-nakuti kami dengan topeng sialan itu!
Sampai kapan kau mau bersembunyi di baliknya dan bertingkah seperti orang gila?!”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
WISA dengan santai menyeruput kopinya sambil mendelik kepada CANTING.
Sementara itu, CANTING sendiri langsung tampak kebingungan atas tuduhan BATIK.
CANTING :
(Mimik wajah keheranan)
“Apa maksud perkataanmu? Menakuti kalian?? Topeng?? Saya tidak mengerti.”
BATIK berjalan maju sampai berhenti di sebelah kursi WISA, sambil terus
memelototi CANTING.
BATIK :
(Nada mengancam)
“Berhenti menari menggunakan topeng NINI. Saya tidak akan terpengaruh tingkahmu
itu.”
CLOSE UP : CANTING betul-betul tidak mengerti perkataan BATIK, sebab yang
suka menakut-nakuti BATIK dan WISA dengan menari menggunakan TOPENG adalah
kepribadiannya yang lain sebagai CANTIK.
Tiba-tiba BATIK menggebrak meja makan, sehingga cangkir kopi WISA
menimbulkan bunyi nyaring. CANTING terkejut, sedangkan WISA tetap menatap
CANTING dengan penuh dendam seperti BATIK.
BATIK :
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
“Berikan TUSUK KONDE itu. Kita butuh uang.”
CANTING :
(Bersikeras)
“Tidak akan pernah! Sudah cukup kau menjual barang-barang NINI! Kau tidak boleh
menjual TUSUK KONDE peninggalan turun-temurun dari keluarga kita!”
BATIK :
(Nada mengancam)
“Baiklah. Kalau begitu, saya akan menjual rumah ini! Sebaiknya kau mulai
membereskan barang-barangmu!”
Backsound : Musik instrumental menegangkan 1 berhenti
Backsound : Natural sound
CANTING sangat terperangah mendengarnya, sampai tidak bisa berkata-kata.
Setelah selesai berbicara, BATIK langsung melangkah keluar dapur. WISA
menyunggingkan senyuman penuh kemenangan kepada CANTING, kemudian beranjak
menyusul BATIK keluar dapur.
CANTING termenung di kursinya, menatap meja di depannya dengan ekspresi
kesedihan yang luar biasa, lalu menutup wajahnya dengan kedua belah tangan dan
mulai menangis terisak-isak.
CUT TO
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
32. INT. KAMAR CANTING – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Suara jangkrik di kejauhan
CLOSE UP : Jam dinding di kamar CANTING menunjukkan pukul 02.00
CANTING sedang tertidur lelap, ketika tiba-tiba mulutnya dibekap oleh WISA dan
tangannya dipegang kuat-kuat oleh BATIK. Secara spontan CANTING terbangun dan
meronta-ronta sekuat tenaga.
WISA mengambil figura foto CANTING, BATIK, dan NINI dari atas meja dan
memukulkannya ke kepala CANTING sampai kepala CANTING berdarah dan CANTING
pun pingsan.
BATIK dan WISA mengikat tangan CANTING menggunakan tambang kecil dan
memasukkannya ke dalam karung besar yang sudah mereka bawa. Kemudian BATIK
dan WISA mengangkut KARUNG BERISI CANTING keluar kamar.
CUT TO
33. EXT. HALAMAN RUMAH MENUJU KE HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Musik instrumental mencekam 3 - up
BATIK dan WISA saling membantu menyeret KARUNG BERISI CANTING masuk
ke hutan, sambil celingak-celinguk untuk memastikan tidak ada orang lain yang melihat
perbuatan jahat mereka.
CUT TO
34. EXT. HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Musik instrumental mencekam 3 - up
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
BATIK dan WISA sudah sampai di tengah hutan, di tepi tanjakan yang tinggi. Lalu
BATIK dan WISA menggulingkan KARUNG BERISI CANTING hingga jatuh berguling-
guling ke tepi sungai di dasar tanjakan.
CLOSE UP : BATIK dan WISA yang berdiri sebelahan di puncak tanjakan masih
terus menatap KARUNG BERISI CANTING yang sudah jatuh ke sungai, ekspresi wajah
mereka dingin dan keji.
CUT TO
35. EXT. HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Natural sound
BATIK dan WISA tertawa-tawa kesenangan sambil berjalan di tengah hutan dan
berpegangan tangan. Lalu BATIK dan WISA saling bercengkrama.
CUT TO
36. INT. RUANG TAMU – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Natural sound
BATIK dan WISA masuk ke rumah sambil tertawa-tawa puas. WISA yang berjalan
paling depan, mereka menuju ke kamar BATIK.
BATIK :
(Sambil tertawa keji)
“Hahaha... Dia tidak bisa lagi menghalangi rencana kita! Biar mati dia di hutan!”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
WISA :
(Tertawa terbahak-bahak)
“Kita bilang pada warga kalau dia diculik dan menghilang! Lalu kita pura-pura bersedih
ketika mayatnya ditemukan! Dan kita jual rumah ini, lalu pindah ke kota! Hahahaa...”
Tiba-tiba ketika WISA baru melangkah masuk melewati ambang pintu kamar
BATIK, tawanya terhenti dan berganti dengan pekik tertahan, sebab tanpa terduga
CANTIK (memakai kostum Jaipong lengkap saja) keluar dari kamar BATIK sambil
menusuk perut WISA menggunakan TUSUK KONDE.
Dalam sekejap, BATIK terbelalak melihat kejadian di depan matanya itu. CANTIK
masih dalam posisi memegang TUSUK KONDE yang menancap pada perut WISA.
CANTIK :
(Suara berat dan menggema)
“Nurut ka kolot atawa maot... Nurut ka kolot atawa maot... Nurut ka kolot atawa maot...”
Dengan cepat CANTIK menarik TUSUK KONDE dari perut WISA, dan sedetik
kemudian WISA terjatuh ke lantai dalam keadaan sudah tidak bernyawa. BATIK
semakin terbelalak melihat mayat WISA, barulah kemudian BATIK menjerit ketakutan
dan berlari keluar rumah.
CUT TO
37. EXT. HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Musik instrumental menegangkan 2 - up beat
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
BATIK tergesa-gesa berlari di antara pepohonan. Napasnya memburu, keringat
mengucur dari keningnya. Perasaan BATIK antara takut karena sedang dikejar oleh
CANTIK dan sekaligus sedih karena barusan melihat WISA dibunuh. BATIK terus berlari
terengah-engah sambil menahan tangis.
CANTIK (memakai kostum Jaipong lengkap) berlari mengejar BATIK sambil
membawa TUSUK KONDE di tangannya.
CUT TO
38. EXT. HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Musik instrumental menegangkan 2 – up beat
BATIK terus berlari dengan panik, sampai tidak melihat di depannya adalah
turunan curam tempat dia membuang KARUNG BERISI CANTING, sehingga BATIK pun
jatuh terperosok dan berguling-guling sampai terpuruk di tepi sungai.
Ketika terbangun dan duduk, BATIK melihat ada karung kosong dan tali tambang
tidak jauh darinya. Itu adalah karung yang tadinya dipakai untuk membuang CANTING.
Sementara itu, CANTING sudah menyusuri turunan tadi dan berjalan santai
menghampiri BATIK dengan tangan kanan yang mantap menggenggam TUSUK KONDE.
BATIK jadi tambah panik, namun ketika mencoba untuk bangun, BATIK merasa
kesakitan karena pergelangan kaki kanannya keseleo dan tidak bisa digerakkan.
CANTIK sudah sangat dekat dengan posisi BATIK.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTIK :
(Nada lurus tanpa ekspresi, suara menggema)
“Nurut ka kolot atawa maot... Nurut ka kolot atawa maot... Nurut ka kolot atawa maot...”
BATIK :
(Nada memohon, mulai menangis)
“CANTING, CANTING, maafkan saya... Maafkan saya! Saya mengaku salah! Saya tidak
bermaksud membuangmu! Itu ide WISA saja! Saya mohon, CANTING...”
Kini CANTIK sudah berdiri di hadapan BATIK. Kepala CANTIK sedikit ditekuk ke
kanan, seakan memperhatikan BATIK dengan seksama sebelum membunuhnya.
BATIK :
(Nada memohon, menangis semakin kencang karena ketakutan)
“Hanya saya yang Teteh punya sekarang. Setelah NINI bunuh diri, kita tidak punya
siapa-siapa lagi!”
CANTIK menegakkan kepalanya, sambil terus menatap BATIK lekat-lekat.
CANTIK :
(Tanpa ekspresi, gaya bicaranya enteng)
“NINI tidak bunuh diri.”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Begitu mendengar ucapan itu, kelopak mata BATIK otomatis melebar karena
sudah bisa menebak kalau NINI dibunuh oleh CANTING, dan BATIK sangat terkejut.
BATIK :
(Memekik histeris)
“KAU!!! Mengapa kau membunuh NINI?!?! Mengapaaaa?!?!”
(Menangis frustasi)
CLOSE UP : CANTIK kembali menekuk kepalanya ke kanan, sambil terus
memandang lurus ke arah BATIK yang duduk di hadapannya.
CUT TO
39. FLASHBACK 1
10. INT. PENDOPO LATIHAN – SORE (Hari 2)
Backsound : Lagu Jaipong – up beat
CANTING (memakai kaus putih dan kain batik, dipadu dengan selendang hitam
pemberian NINI yang diikatkan di pinggang) dan NINI (memakai kebaya hitam
sederhana dan kain batik, dipadu dengan selendang hijau yang diikatkan di pinggang)
sedang latihan Jaipong terakhir sebelum tampil di pernikahan BATIK lusa.
Posisi NINI berdiri di depan CANTING. Ekspresi wajah NINI tampak serius dan
tegas seperti biasa.
NINI :
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
(Bicara dengan membelakangi CANTING, nada suaranya tegas dan tidak terbantahkan)
“Kau tidak malu dilangkahi oleh adikmu? BATIK akan segera menikah, sementara belum
ada juga lelaki yang mau menjadi calon suamimu. Umurmu sudah cukup untuk
menikah, CANTING. Jika kau tidak segera menemukan calon suami, kau akan terlena
dan jadi perawan tua!
Di belakang NINI, CANTING yang tadinya berekspresi sendu dan sedih dinasihati
oleh NINI, tiba-tiba berhenti menari dan tangannya mengepal karena menahan amarah.
CANTIK sudah menguasai tubuh CANTING.
CANTIK menatap NINI dari belakang dengan penuh amarah dan dendam.
Kemudian, sementara NINI terus mengoceh, CANTIK melepaskan selendang hitam dari
pinggangnya dan berjalan menghampiri NINI dengan selendang hitam terbentang di
kedua tangannya, siap untuk mencekik NINI.
Backsound : Musik instrumental mencekam 4 – up beat
NINI :
(Belum sadar nyawanya terancam, terus mengoceh)
“Kau bisa sampai dilangkahi oleh BATIK ini memalukan sekali! Memang, kau tidak
cantik seperti BATIK, mungkin sulit bagimu memikat pria mapan seperti WISA. Tetapi
NINI tidak mau tahu, setelah pernikahan BATIK, kau pun harus segera menikah! Cari
calon suami! Atau kau akan NINI jodohkan dengan lelaki manapun yang belum
menikah! Dengarkan apa kata NINI! Nurut ka kolot, atawa maot!”
Dengan sigap, CANTIK mencekik leher NINI menggunakan selendang hitamnya
dari belakang. CANTIK terus menarik dan mengikat selendang hitamnya erat-erat di
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
leher NINI. Kemudian CANTIK menendang belakang lutut NINI kuat-kuat sambil
menarik selendang hitamnya. Sehingga NINI jatuh berlutut dan dalam sekejap
meninggal dunia akibat lehernya tercekik selendang hitam. Bersamaan dengan itu,
TUSUK KONDE lepas dari gelungan konde NINI.
CUT TO
40. INT. PENDOPO LATIHAN – SORE (Hari 2)
Backsound : Natural sound
Dengan tatapan mata kosong ke depan, CANTIK menarik selendang hitam
(menggambarkan mayat NINI digantung). Kemudian CANTIK berjalan keluar pendopo
latihan (untuk menuju dapur seperti lanjutan di scene awal) sambil mengoceh sendiri.
CANTIK :
(Tatapan kosong, senyuman menyeringai mengerikan)
“Saya Cantik. Saya Cantik. Nama saya Cantik....”
CUT TO
41. FLASHBACK 2
21. INT. KORIDOR MENUJU PENDOPO LATIHAN – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Lagu Jaipong 1 – up beat
BATIK sudah berada di pendopo latihan untuk melabrak CANTING yang
mengganggu tidurnya.
BATIK :
(Semakin merasa kesal)
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
“Hey! Kau dengar, tidak?! Saya jadi tidak bisa tidur! Apa tidak ada waktu lain untuk
berlatih?!”
Secara tidak terduga, CANTIK bicara dengan menggunakan bahasa Sunda, sambil
terus menari seperti orang kesurupan.
CANTIK :
(Suara mendesis dan menggema)
“Nurut ka kolot atawa maot. Nurut ka kolot atawa maot. Nurut ka kolot atawa maot....”
BATIK sangat terkejut mendengar kalimat-kalimat CANTIK yang menakutinya
itu. Sejenak BATIK hanya mematung di tempatnya berdiri, dengan mata terbelalak
memandangi CANTIK yang terus saja menari Jaipong.
Kemudian CANTIK tiba-tiba berhenti menari dan menoleh cepat kepada BATIK,
menyebabkan BATIK otomatis tersentak kaget dan lari terbirit-birit pergi dari pendopo
latihan. Setelah BATIK pergi, CANTIK berjalan menuju ke kamar NINI.
CUT TO
42. INT. KAMAR NINI – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : CANTIK bersenandung menyeramkan
CANTIK membuka lemari pakaian NINI. CANTIK melepas TOPENG dan
melemparnya ke atas tempat tidur. CANTIK melepas kostum penari Jaipong.
CLOSE UP : Kostum penari Jaipong yang dilepas jatuh ke lantai kamar NINI.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTIK sudah mengganti bajunya dengan gaun tidur berwarna merah polos
(sama seperti SCENE 24). Lalu CANTIK mengambil TOPENG dari atas tempat tidur dan
menempelkannya ke dinding, ke tempatnya semula. Kemudian dengan tatapan kosong,
CANTIK berjalan keluar dari kamar NINI untuk menuju ke kamar CANTING.
CUT TO
43. INT. KAMAR CANTING – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Natural sound
Masih dengan tatapan mata yang kosong, CANTIK berjalan masuk ke kamar
CANTING yang remang-remang dan hening. Lantas CANTIK naik ke tempat tidur dan
memakai selimut. CANTIK tidur.
44. FLASHBACK 3
24. INT. KAMAR CANTING – PAGI BUTA (Hari 5)
Backsound : Musik instrumental mencekam 2 – up beat
Merasa dipermainkan, BATIK masuk ke kamar CANTING dengan perasaan
marah. Kamar CANTING yang tadinya gelap dan hening menjadi rusuh. CANTING
(memakai gaun tidur berwarna merah polos) yang sedang tidur lelap di atas tempat
tidurnya otomatis terbangun begitu BATIK menyalakan lampu kamarnya dan menarik
selimutnya dengan kasar.
BATIK :
(Marah)
“Apa maksudmu barusan?!”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CANTING terduduk di atas tempat tidurnya dan menatap BATIK dengan ekspresi
wajah yang luar biasa terkejut. CANTING tidak pernah tahu apa yang dilakukan oleh
CANTIK ketika kepribadian gandanya itu menguasai tubuhnya.
CANTING :
(Mengerjap-kerjapkan kelopak mata dengan panik)
“S-Saya tidak mengerti... A-Ada apa, BATIK?”
BATIK berdiri di samping tempat tidur CANTING, marah-marah kepadanya
dengan frustasi. Sementara itu WISA berdiri di sebelahnya sambil memandangi
CANTING dengan tatapan menuduh.
BATIK :
(Marah-marah)
“Barusan kau menari-nari seperti orang gila di tempat latihan, menakut-nakuti saya
dengan ucapan.... ─APA KAU SENGAJA?!”
CANTING :
(Panik saking keheranan)
“Menari-nari?? Menakutimu dengan ucapan apa?? Sejak tadi saya tidur di sini!”
BATIK :
(Mengerang frustasi)
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
“A-AH!”
CUT TO
45. EXT. HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Natural sound
CLOSE UP : BATIK menjerit histeris di tempatnya duduk di tepi sungai.
CANTIK masih memandangi BATIK dengan kepala sedikit ditekuk ke kanan,
seakan berpikir bagaimana cara yang bagus untuk membunuh BATIK.
BATIK :
(Memohon-mohon ketakutan)
“Saya mohon! Maafkan saya, TEH CANTING! Saya akan melakukan apa saja! Apa saja!
Saya akan membeli kembali barang-barang NINI yang sudah saya jual! Apa saja akan
saya lakukan! Tapi tolong, ampuni saya TEH CANTING...”
Kepala CANTIK kembali tegak, kemudian menyahuti dengan santai.
CANTIK :
“Saya bukan CANTING.”
(Lantas berjalan menghampiri BATIK)
“Saya CANTIK. Saya CANTIK. Nama saya CANTIK.”
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
BATIK :
(Semakin ketakutan, menangis dan menjerit-jerit histeris)
“JANGAN! Jangan bunuh saya! Jangaaaannn! Aaaaarrrrrrgggghhhhhh!”
CLOSE UP : CANTIK yang berlutut di hadapan BATIK, kemudian mengangkat TUSUK
KONDE di tangan kanannya, dan menusukkan TUSUK KONDE ke pangkal leher BATIK.
CUT TO
46. EXT. HUTAN – PAGI BUTA (Hari 8)
Backsound : Suara jangkrik di kejauhan
CANTIK tampak mengikat karung yang sekarang sudah menyimpan mayat
BATIK. Kemudian CANTIK berdiri dan menyeret KARUNG BERISI BATIK di sepanjang
tepi sungai (berjalan menjauhi kamera).
CANTIK :
(Mengoceh sambil menyeret KARUNG BERISI BATIK)
“Nurut ka kolot atawa maot... Nurut ka kolot atawa maot... Nurut ka kolot atawa maot...”
CUT TO
47. INT. KAMAR CANTING – SIANG (Hari 8)
Backsound : Natural sound
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Sinar matahari yang menyeruak masuk lewat jendela di kamarnya menyilaukan
mata CANTING sehingga terbangun dari tidur lelapnya. CANTING tidur menggunakan
kostum Jaipong lengkap, dan tangan kanannya menggenggam TOPENG.
Setelah membuka mata, CANTING keheranan menatap TOPENG di tangan
kanannya dan semakin heran begitu sadar dirinya menggunakan kostum Jaipong
lengkap. Lantas CANTING pun beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar.
Di pintu kamarnya, CANTING berhenti dulu untuk memanggil nama BATIK,
sebab rumah terasa sepi dan hening.
CANTING :
(Celingak-celinguk)
“Batik! Batiiikk?? Batiiiikk!”
Tidak ada sahutan, maka CANTING berjalan lagi menuju ke kamar BATIK.
CUT TO
48. INT. KAMAR BATIK – SIANG (Hari 8)
Backsound : Natural sound
CANTING masuk ke kamar BATIK dan melihat ada yang tidur di bawah selimut
(padahal mayat BATIK dan WISA). Lalu CANTING pun mendekat sambil memanggil-
manggil nama BATIK.
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
Namun karena tidak ada sahutan juga, maka CANTING menyibakkan selimut itu
dan langsung tampak mayat BATIK dan WISA yang berdampingan, mata kedua mayat
itu membelalak dan tubuh mereka berdarah-darah. BATIK luka menganga di pangkal
leher, dan WISA luka menganga di perut.
CANTING langsung menjerit histeris sambil mundur ke belakang hingga
menabrak dinding. CANTING menangis sambil menggeleng-gelengkan kepala, frustasi
melihat mayat BATIK dan WISA.
Tetapi tidak lama kemudian, jeritan histeris CANTING berubah drastis menjadi
tawa melengking yang mengerikan, tawa penuh kepuasan dan kemenangan. CANTIK
sudah mengambil alih lagi tubuh CANTING.
CANTIK berdiri tegak, dagunya terangkat dengan angkuh, melirik mayat BATIK
dan WISA di atas tempat tidur dengan tatapan dingin dan keji. Kemudian CANTIK
berjalan pelan-pelan keluar kamar BATIK, tatapan matanya kosong dan mulutnya
mengoceh tanpa ekspresi.
CANTIK :
“Saya CANTIK. Saya CANTIK. Nama saya CANTIK...”
CANTIK sudah keluar dari kamar BATIK.
CLOSE UP : Mayat BATIK dan WISA di atas tempat tidur.
CUT TO
@VincaCallista #CantingBatikCantik @SkypicsFilm
CREDIT TITLE
6 April 2012 – SKENARIO DRAFT 1
8 April 2012 – SKENARIO DRAFT 2
Penulis skenario,
VINCA CALLISTA
Watch the movie on :
www.youtube.com/SkypicsProduction