Morbus Hansen

5
Nama : A. Maulana Puta NIM : I4A011082 1. 3 gambaran klinis khas Morbus Hansen TT: 1 1) Keterlibatan kulit yang terlokalisir dan /atau saraf perifer 2) Penemuan organisme yang sedikit pada biopsi kulit 3) Tes lepromin positif kuat (+3) 2. 3 gambaran klinis khas Morbus Hansen LL: 1 1) Keterlibatan kulit yang menyeluruh, begitu pula pada membran mukosa saluran pernafasan atas, sistem retikuloendotelial, kelenjar adrenal, dan testis. 2) Banyaknya basil-basil yang ditemukan pada jaringan 3) Anastesia tidak ada sampai tidak jelas

description

Morbus Hansen

Transcript of Morbus Hansen

Page 1: Morbus Hansen

Nama : A. Maulana Puta

NIM : I4A011082

1. 3 gambaran klinis khas Morbus Hansen TT: 1

1) Keterlibatan kulit yang terlokalisir dan /atau saraf perifer

2) Penemuan organisme yang sedikit pada biopsi kulit

3) Tes lepromin positif kuat (+3)

2. 3 gambaran klinis khas Morbus Hansen LL: 1

1) Keterlibatan kulit yang menyeluruh, begitu pula pada membran mukosa

saluran pernafasan atas, sistem retikuloendotelial, kelenjar adrenal, dan

testis.

2) Banyaknya basil-basil yang ditemukan pada jaringan

3) Anastesia tidak ada sampai tidak jelas

3. 3 guna Indeks Morfologi: 2

1) Untuk menentukan prognosis penyakit

2) Untuk mengetahui infeksius atau tidak

3) Untuk mengetahui ada tidaknya resistensi obat

4. 2 guna Indeks Bakteriologi: 2

1) Untuk mengklasifikasi lepra menjadi multibasilar dan pausibasilar

2) Sebagai cara untuk menentukan jenis pengobatan/terapi

Page 2: Morbus Hansen

5. Pembagian Morbus Hansen menurut WHO: 2

Berdasarkan manifestasi klinis serta kerokan kulit, dibagi menjadi

1) Pausibasillar

2) Multibasillar

6. Terapi Morbus Hansen TT: 3

Dapsone 100 mg/hari + Rifampicin 600 mg/hari selama 1 tahun. Setelah

itu dipantau setiap 6 bulan selama 5 tahun

7. Terapi Morbus Hansen LL: 3

Dapsone 100 mg/hari + Rifampicin 600 mg/hari + Clofazimine 50 mg/hari

selama 2 tahun. Setelah itu dipantau setiap 6 bulan selama 10 tahun

8. Faktor penyebab kegagalan terapi Morbus Hansen: 2

1) Ketidak patuhan pasien untuk meminum obat

2) terlalu fokus dalam mengeradikasi m.leprae sehingga kurang

memerhatikan gejala seperti reaksi kusta

3) Ketidak patuhan pasien untuk melakukan kontrol setelah RFT

4) Adanya resistensi obat

9. Pemeriksaan tes fisk penunjang Morbus Hansen: 2

1) Kulit

a. Pemeriksaan suhu

Page 3: Morbus Hansen

b. pemeriksaan rasa nyeri

c. Pemeriksaan rasa raba

d. pemeriksaan gangguan otonom: tes Gunawan, tes pilocarpin

2) Saraf tepi

a. pemeriksaan n. auricularis magnus

b. pemeriksaan n. ulnaris

c. pemeriksaan n. femuralis lateralis

10. DD Morbus Hansen TT:

1) Sarkoidosis

2) Lupus Vulgaris

3) Granuloma annulare

Page 4: Morbus Hansen

1. Wolff, Klaus. Allen Johnson, Richard. Fitzpatrick’s color atlas and

synopsis of clinical dermatology 6th edition.2005, McGraw Hill

2. Tim Dosen Fakultas kedokteran Unlam Bagian Kulit dan Kelamin

3. Worobec SM. Treatment of leprosy/Hansen's disease in the early 21st

century. Dermatol Ther. 2009;22:518–37. [PubMed]