Morbili EI

19
MAKALAH KEPERAWATAN ANAK I “ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MORBILI” Dosen Pembimbing: E. Iswantiningsih, S.Pd SKM Disusun Oleh: 1. Agung Setiyawan (110990) 2. Caesando Theda Edelweis (110994) PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA

description

okj

Transcript of Morbili EI

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK IASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MORBILIDosen Pembimbing: E. Iswantiningsih, S.Pd SKM

Disusun Oleh:1. Agung Setiyawan(110990)2. Caesando Theda Edelweis (110994)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANAKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA2012

KATA PENGANTARPertama dan utama tiada kata yang lebih indah selain puji syukur kepada Tuhan Yang Maha murah atas rahmat dan karunianya sehingga kami bisa mempersembahkan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pasien dengan Morbili. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah I.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memperkaya pendidikan di Indonesia. Selain itu juga dapat digunakan oleh pembaca sebagai pemicu untuk terus berpikir dan berkarya.Pada kesempatan yang indah ini ijinkan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada:1. E. Iswantiningsih, S.Pd SKM selaku dosen pembimbing1. Sahabat karib, teman seperjuangan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,1. Semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.1. Para PembacaKami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi kemajuan bersama.

Jogjakarta, 15 Desember 2012

Penulis

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit menular merupakan penyakit yang menjadi masalah besar terutama di negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia. Penyakit morbili merupakan masalah kesehatan masyarakat dinegara kita yakni dengan dilaporkannya kejadian wabah penyakit morbili dibeberapa daerah dengan angka kesakitan dan angka kematian yang cukup tinggi. Penyakit morbili biasanya terjadi pada anak, usia 5 sampai 15 tahun. Untuk mencegah dan memberantas penyakit morbili satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan jalan vaksinasi. Dengan tujuaan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian maka pemerintah (Departemen kesehatan) telah melaksanakan program pengembangan imunisasi sebagaimana yang telah dikampanyekan oleh WHO. Penyebab kematian pada morbilli terutama akibat komplikasi yang dialami penderita. Selain itu juga diperlukan pemahaman tenaga medis untuk melakukan penanganan terhadap pasien yang terkena virus mprbili. Mengingat pentingnya hal ini, penulis mencoba menunangkan hal tersebut ke dalam suatu makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pasien dengan Morbili. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak I.B. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:1. Mengetahui konsep medis dari morbili meliputi pengertian, etiologi, tanda gejala, patofisiologi, komplikasi serta penatalaksanaan.2. Mengetahui konsep keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, serta intervensi penyakit morbili C. ManfaatManfaat dari penulisan makalah ini penulis berharap karya ini dapat memperkaya pendidikan di Akademi Kesehatan Karya Husada dan dapat dijadiakan referensi bagi tenaga kesehatan untuk memahami dalam penanganan pasien dengan morbili.

BAB IIPEMBAHASANA. Konsep Medis1. PengertianMorbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatann Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi ( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000 ).2. EtiologiMorbili disebabkan oleh virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah sealama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. Cara penularan virus ini adalah dengan droplet.3. Tanda dan gejalaTanda dan gejala yang sering dijumpai pada penderita morbili antara lain: ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi. 4. PatofisiologiOrganisme (virus morbili) menular melalui rute udara, dalam waktu 24 jam, dari awal muncul reaksi terhadap virus morbili maka akan terjadi eksudat yang serous dan proliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva (Ngastiyah, 1997:352).5. Manifestasi klinisMasa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadiuma. Stadium kataral (prodormal)Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula lakrimalis.Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan pneumoni.Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.b. Stadium erupsiCoryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah Black Measles yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.c. Stadium konvalesensi atau penyembuhanErupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi6. KomplikasiKomplikasi dari penyakit morbili antara lain:a. Otitis media akutb. Pneumonia / bronkopneumonic. Encefalitisd. Bronkiolitise. Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis7. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang pada pasien morbili antara lain:a. Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopeni.b. Dalam sputum, sekresi nasal, sediment urine dapat ditemukan adanya multinucleated giant sel yang khas.c. Pada pemeriksaan serologi dengan cara hemaglutination inhibition test dan complement fiksatior test akan ditemukan adanya antibody yang spesifik dalam 1 3 hari setelah timbulnya ras dan mencapai puncaknya pada 2 4 minggu kemudian.8. PenatalaksanaanPenanganan pada pasien dengan morbili antara lain dengan pengobatan dan penatalaksanaan terapeutik. Penanganan dengan pengobatan adalah dengan pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Mungkin diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat. Selain itu dapat juga ditambahkan dengan pemberian vitamin A.

B. Konsep Keperawatan1. Pengkajiana. Identitas dirib. Pemeriksaan Fisik :Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain:1) Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia2) Kepala : sakit kepala3) Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan hidung ( pada stad eripsi ).4) Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.5) Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki ( pada stad.6) Konvalensi ), evitema, panas ( demam ).7) Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum8) Tumbuh Kembang : BB, TB, BB Lahir, Tumbuh kembang R/ imunisasi.9) Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare10) Status Nutrisi : intake output makanan, nafsu makanan11) Keadaan Umum : Kesadaran, TTV2. Phatways keperawatan

Virus morbilli

Droplet: udara

InkubasiProdormalErupsielevasi

Tubuh manusia

Ruam, bengkak, nyeri, dll

Komplikasi:Otitis mediaPneumoniaEncephalitisBronkiolitisLaryngitis obslaringotrakheatis

Penanganan

Suportif:Tirah baringControl cairan yang adekuatPengobatan:Obat sedativeAnti piretikVitamin A

3. Diagnosa keperawatanDiagnose keperawatan yang mungkin muncul atau bisa ditegakkan antara lain:a. Resiko infeksi berhubungan dengan organisme virulenb. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya batukc. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rashd. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuate. Gangguan aktivitas diversional berhubungan dengan isolasi dari kelompok sebaya4. Perencanaan dan intervensia. Mencegah peluasan infeksi1) Tempatkan anak pada ruangan khusus2) Pertahankan isolasi yang ketat di rumah sakit3) Gunakan prosedur perlindugan infeksi jika melakukan kontak dengan anak4) Mempertahankan istirahat selama periode prodromal (kataral)5) Berikan antibiotik sesuai dengan orderb. Mempertahankan pola nafas yang efektif1) Mengkaji ulang status pernafasan (irama, edalaman, suara nafas, penggunaan otot bantu pernafasan, bernafas melalui mulut)2) Mengkaji ulang tanda-tanda vital (denyut nadi, irama, dan frekuensi)3) Memberikan posisi tempat tidur semi fowler / fowler4) Membantu klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampaunnya5) Menganjurkan anak untuk banyak minum6) Memberikan oksigen sesuai dengan indikasi7) Memberikan obat-obatan yang dapat meningkatkan efektifnya jalan nafas (seperti Bronkodilator, antikolenergik, dan anti peradangan)c. Mempertahankan integritas kulit1) Mempertahankan kuku anak tetap pendek, menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaruk rash2) Memberikan obat antipruritus topikal, dan anestesi topikal3) Memberikan antihistamin sesuai order dan memonitor efek sampingnya4) Memandikan klien dengan menggunakan sabun yang lembut untuk mencegah infeksi5) Jika terdapat fotofobia, gunakan bola lampu yang tidak terlalu terang di kamar klien6) Memeriksa kornea mata terhadap kemungkinan ulserasid. Mempertahankan kebutuhan nutrisi1) Kaji ketidakmampuan anak untuk makan2) Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki status gizi pada saat selera makan anak meningkat.3) Berikan makanan yang disertai dengan supleman nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi4) Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi melalui oral tidak mencukupi kebutuhan gizi anak5) Menilai indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi (berat badan, lingkar lengan, membran mukosa)6) Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tapi sering7) Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang samae. Mempertahankan kebersihan mulut anak1) Menjelaskan pentingya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit2) Mempertahankan kebutuhan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan3) Memberikan aktivitas ringan yang sesuai dengan usia anak (permainan, keterampilan tangan, nonton televisi)4) Memberikan makanan yang menarik untuk memberikan stimulasi yang bervariasi bagi anak5) Melibatkan anak dalam mengatur jadwal harian dan memilih aktivitas yang diinginkan6) Mengijinkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah selama di rumah sakit, menganjurkan anak untuk berhubungan dengan teman melalui telepon jika memungkinkan

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanMorbili adalah penyakit virus akut, yang disebabkan oleh virus morbilli. Penyakit ini sangat menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik. Gejala utama morbili adalah ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi.Virus morbili menular melalui rute udara, dalam waktu 24 jam, dari awal muncul reaksi terhadap virus morbili maka akan terjadi eksudat yang serous dan proliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva (Ngastiyah, 1997:352). Komplikasi yang sering muncul pada penderita morbili antara lain otitis media akut, pneumonia / bronkopneumoni, encephalitis, bronkiolitis, dan laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis.Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain dengan pengkajian, meliputi identitas diri dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh, serta penatalaksanaan untuk mengantisipasi infeksi, mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas, kerusakan integritas kulit karena adanya rash (bercak).B. SaranSaran penulis pada makalah ini adalah sebaiknya diperbanyak adanya penyuluhan atau pendidikan kesehatan terkait penyakit ini, terutama di daerah epidemik dan didaerah terpencil dengan akses informasi yang sangat kurang.

DAFTAR PUSTAKANelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak volume 2. Jakarta: EGCHidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba MedikaFakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1995. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FK UIWonng,DL. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Diterjemahkan oleh Monica Ester. Jakarta: EGCwww.usu.ac.id//materi-kuliah-mahasiswa-morbilli-ebook//