Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan
-
Upload
kadek-elda-primadistya -
Category
Presentations & Public Speaking
-
view
79 -
download
14
Transcript of Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan
Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan
Kadek Elda Primadistya, Khusniatun Nissah, Chuzaimah Alfadillah
Moral Hazard Pada Lembaga Perbankan
Moral hazard sering dipergunakan dalam bisnis asuransi yang menjelaskan kemungkinan pemegang asuransi dengan sengaja melakukan tindakan yang dapat merugikan terhadap barang yang diasuransikan dengan harapan akan mendapatkan klaim penggantian dari perusahaan asuransi.
Apa Contoh Kasus Moral Hazard Di Indonesia???
Anda Masih Ingat Kasus
Bank Century?
Moral Hazard Debitur Terhadap Bank
Moral hazard yang dilakukan peminjam
umumnya disebabkan oleh asimetri
informasi yang sangat tinggi.
Secara procedural pemberian kredit
memang telah melalui proses analisis yang
cermat, bahkan untuk saat ini keputusan
pemberian kredit dilakukan oleh komite
perkreditan bukan oleh orang tertentu.
Debitur bisa berpandangan bahwa “bila
untung buat kami, bila rugi kita tanggung
bersama”.
Moral Hazard Manajer Bank Terhadap Pemegang Saham
Manajer bank dapat melakukan moral
hazard karena manajer bukan pemilik,
bukan bukan penanggung risiko namun
mereka adalah pengambil keputusan
bisnis di lembaga perbankan.
Potensi manajer bank melakukan moral
hazard semakin tinggi sejalan semakin
lemahnya control pemegang saham.
Moral Hazard Pemegang Saham (Bank) Terhadap Deposan
Moral hazard ini dimanifestasikan dalam bentuk
penempatan dana pada proyek-proyek yang berisiko
tinggi dengan mengabaikan kepenringan deposan. Ini
jelas mengkhawatirkan deposan karena bila proyek
gagal, klaim deposan akan gagal terbayarkan.
Sebaliknya bila penempatan dana-dana proyek trsebut
berhasil maka pmegang saham yang menikmati
keuntungan paling besar. Dalam hal ini ada transfer
kekayaan dari deposan ke pemegang saham.
Moral hazard Bank atau shareholder Terhadap Penjamin Simpanan
Moral hazard ini ditunjukkan sebagai
risiko rugi yang dihadapi oleh Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) ketika skema
penjaminan atau asuransi deposito
memberikan insentif bank untuk
mengambil tingkat risiko yang berlebihan
(Saunders, 2003).
Masalah moral hazard akan muncul ketika
lembaga penjaminan menetapkan tingkat
premi flat selama periode penjaminan dan
nilai penjaminan semakin tinggi.
Premi Penjaminan dan Dampaknya Terhadap Moral Hazard
Penetapan premi mempunyai konsekuensi
bagi moral hazard.
Penetapan flat premium paling rawan
dengan masalah moral hazard, karena
premi ini tidak membedakan antara bank
yang sehat dan bank yang tidak sehat.
Disamping itu kegagalan bank akan
ditanggung oleh lembaga penjamin
(asuransi) deposito.