Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

9
Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan Kadek Elda Primadistya, Khusniatun Nissah, Chuzaimah Alfadill

Transcript of Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Page 1: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Kadek Elda Primadistya, Khusniatun Nissah, Chuzaimah Alfadillah

Page 2: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Moral Hazard Pada Lembaga Perbankan

Moral hazard sering dipergunakan dalam bisnis asuransi yang menjelaskan kemungkinan pemegang asuransi dengan sengaja melakukan tindakan yang dapat merugikan terhadap barang yang diasuransikan dengan harapan akan mendapatkan klaim penggantian dari perusahaan asuransi.

Page 3: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Apa Contoh Kasus Moral Hazard Di Indonesia???

Page 4: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Anda Masih Ingat Kasus

Bank Century?

Page 5: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Moral Hazard Debitur Terhadap Bank

Moral hazard yang dilakukan peminjam

umumnya disebabkan oleh asimetri

informasi yang sangat tinggi.

Secara procedural pemberian kredit

memang telah melalui proses analisis yang

cermat, bahkan untuk saat ini keputusan

pemberian kredit dilakukan oleh komite

perkreditan bukan oleh orang tertentu.

Debitur bisa berpandangan bahwa “bila

untung buat kami, bila rugi kita tanggung

bersama”.

Page 6: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Moral Hazard Manajer Bank Terhadap Pemegang Saham

Manajer bank dapat melakukan moral

hazard karena manajer bukan pemilik,

bukan bukan penanggung risiko namun

mereka adalah pengambil keputusan

bisnis di lembaga perbankan.

Potensi manajer bank melakukan moral

hazard semakin tinggi sejalan semakin

lemahnya control pemegang saham.

Page 7: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Moral Hazard Pemegang Saham (Bank) Terhadap Deposan

Moral hazard ini dimanifestasikan dalam bentuk

penempatan dana pada proyek-proyek yang berisiko

tinggi dengan mengabaikan kepenringan deposan. Ini

jelas mengkhawatirkan deposan karena bila proyek

gagal, klaim deposan akan gagal terbayarkan.

Sebaliknya bila penempatan dana-dana proyek trsebut

berhasil maka pmegang saham yang menikmati

keuntungan paling besar. Dalam hal ini ada transfer

kekayaan dari deposan ke pemegang saham.

Page 8: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Moral hazard Bank atau shareholder Terhadap Penjamin Simpanan

Moral hazard ini ditunjukkan sebagai

risiko rugi yang dihadapi oleh Lembaga

Penjamin Simpanan (LPS) ketika skema

penjaminan atau asuransi deposito

memberikan insentif bank untuk

mengambil tingkat risiko yang berlebihan

(Saunders, 2003).

Masalah moral hazard akan muncul ketika

lembaga penjaminan menetapkan tingkat

premi flat selama periode penjaminan dan

nilai penjaminan semakin tinggi.

Page 9: Moral hazard, Disiplin Pasar, dan Penjaminan Simpanan

Premi Penjaminan dan Dampaknya Terhadap Moral Hazard

Penetapan premi mempunyai konsekuensi

bagi moral hazard.

Penetapan flat premium paling rawan

dengan masalah moral hazard, karena

premi ini tidak membedakan antara bank

yang sehat dan bank yang tidak sehat.

Disamping itu kegagalan bank akan

ditanggung oleh lembaga penjamin

(asuransi) deposito.