MONORAILS - 123seminarsonly.com · dengan mulainya pemakaian bensin dan mesin disel sebagai tenaga...

12
Tugas Sistem Transportasi 1 MONORAILS A. PENDAHULUAN Hidup di perkotaan, terutama di pemukiman yang telah terorganisir dengan baik hanya mungkin jika masyarakat yang tinggal di dalam kota tersebut punya kemampuan mobilisasi yang baik. Salah satu karakteristik dari sebuah kota adalah mempunyai aktivitas tertentu untuk memenuhi fungsi tertentu pula. Sebagai contoh, daerah tempat tinggal terpisah dengan daerah tempat kerja, pusat perbelanjaan yang ditempatkan di pusat kotam dan fasilitas hiburan dan relaksasi yang ditemukan di lokasi- lokasi tertentu. Tidak seperti di desa, di mana beberapa tujuan dapat ditempuh dengan berjalan kaki, jarak antar tempat-tempat tersebut di perkotaan relatif lebih jauh. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan jaman, mulai diperkenalkanlah jenis-jenis alat transportasi seperti kereta kuda, kereta uap, mobil listrik dan jaringan kereta bawah tanah. Pada abad ke-21, perkembangan moda transportasi semakin pesat, ditandai dengan mulainya pemakaian bensin dan mesin disel sebagai tenaga motor pada bus dan mobil. Dengan adanya perkembangan tersebut, masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih moda apa yang akan digunakan. Meskipun demikian, terdapat pula kelemahan yang tidak dapat dihindari. Tidak semua orang dapat mengambil keuntungan maksimal dari moda transportasi yang ada, sistem yang telah ada juga belum tentu yang terbaik, paling ekonomis dan paling bersih. Polusi yang disebabkan oleh moda transportasi ini menjadi salah satu masalah yang harus segera diselesaikan. Kebutuhan transportasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dalam suatu komunitas, menimbulkan klasifikasi penggunanya sesuai dengan kelas sosial dan ekonominya, sehingga servis yang ditawarkan pun menjadi beragam. Banyak faktor lain pula yang bisa mempengaruhi moda transportasi yang dipilih selain faktor ekonomi, misalnya saja kecepatan travel dari moda tersebut, keselamatan dan keamanannya, kemampuan angkutnya, atau terbatas oleh hukum yang diatur di daerah tersebut. Oleh karena itu, semakin banyak bermunculan moda transportasi baru untuk memenuhi demand tersebut, sehingga pemilihan akan moda transportasi dapat dilakukan oleh masyarakat secara bijak sesuai dengan kebutuhannya. Kali ini akan dibahas mengenai salah satu dari moda transportasi yang ada, yaitu monorails.

Transcript of MONORAILS - 123seminarsonly.com · dengan mulainya pemakaian bensin dan mesin disel sebagai tenaga...

Tugas Sistem Transportasi 1

MONORAILS

A. PENDAHULUAN

Hidup di perkotaan, terutama di pemukiman yang telah terorganisir dengan

baik hanya mungkin jika masyarakat yang tinggal di dalam kota tersebut punya

kemampuan mobilisasi yang baik. Salah satu karakteristik dari sebuah kota adalah

mempunyai aktivitas tertentu untuk memenuhi fungsi tertentu pula. Sebagai contoh,

daerah tempat tinggal terpisah dengan daerah tempat kerja, pusat perbelanjaan yang

ditempatkan di pusat kotam dan fasilitas hiburan dan relaksasi yang ditemukan di lokasi-

lokasi tertentu. Tidak seperti di desa, di mana beberapa tujuan dapat ditempuh dengan

berjalan kaki, jarak antar tempat-tempat tersebut di perkotaan relatif lebih jauh. Oleh

karena itu, seiring dengan perkembangan jaman, mulai diperkenalkanlah jenis-jenis alat

transportasi seperti kereta kuda, kereta uap, mobil listrik dan jaringan kereta bawah

tanah.

Pada abad ke-21, perkembangan moda transportasi semakin pesat, ditandai

dengan mulainya pemakaian bensin dan mesin disel sebagai tenaga motor pada bus dan

mobil. Dengan adanya perkembangan tersebut, masyarakat diberikan kebebasan untuk

memilih moda apa yang akan digunakan. Meskipun demikian, terdapat pula kelemahan

yang tidak dapat dihindari. Tidak semua orang dapat mengambil keuntungan maksimal

dari moda transportasi yang ada, sistem yang telah ada juga belum tentu yang terbaik,

paling ekonomis dan paling bersih. Polusi yang disebabkan oleh moda transportasi ini

menjadi salah satu masalah yang harus segera diselesaikan.

Kebutuhan transportasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dalam

suatu komunitas, menimbulkan klasifikasi penggunanya sesuai dengan kelas sosial dan

ekonominya, sehingga servis yang ditawarkan pun menjadi beragam. Banyak faktor lain

pula yang bisa mempengaruhi moda transportasi yang dipilih selain faktor ekonomi,

misalnya saja kecepatan travel dari moda tersebut, keselamatan dan keamanannya,

kemampuan angkutnya, atau terbatas oleh hukum yang diatur di daerah tersebut. Oleh

karena itu, semakin banyak bermunculan moda transportasi baru untuk memenuhi

demand tersebut, sehingga pemilihan akan moda transportasi dapat dilakukan oleh

masyarakat secara bijak sesuai dengan kebutuhannya. Kali ini akan dibahas mengenai

salah satu dari moda transportasi yang ada, yaitu monorails.

Tugas Sistem Transportasi 2

B. MONORAILS

a) Latar Belakang

Monorails sering kali disebut-sebut sebagai solusi dari masalah

transportasi. Moda ini sangat menarik yang dan bekerja dangan baik, namun

sangat sulit untuk mengidentifikasi situasi di mana moda ini merupakan pilihan

terbaik dibanding dengan moda transportasi lainnya. Selama 100 tahun terakhir,

sistem operasi terhadap moda ini sangatlah jarang. Monorail adalah salah satu

variasi dari rapid guideway transit, dan memperkaya pilihan transit yang ada.

Tetapi monorails hanya cocok digunakan dalam situasi tertentu.

Banyak variasi dari monorail yang ada. Tapi monorails tersebut

memiliki beberapa elemen yang sama, misalnya hanya terdapat satu rel (rail) dan

jalur yang menopang atau membawa tempat penumpang. Moda ini tergolong

besar dibandingkan dengan mobil ataupun bus.

b) Sejarah Perkembangan

Tidak memerlukan imaginasi yang khusus bagi para insinyur untuk

memvisualisasikan dan membangun sebuah moda transportasi yang bergerak

diatas rel sepanjang jalur. Pada abad ke-19, telah ditunjukan bahwa sistem moda

ini telah digunakan untuk memindahkan peti-peti barang dari gudang satu ke

gudang lainnya, dan bahkan masih dipakai hingga sekarang.

Meskipun menjaga kestabilan dari satu tumpuan (pada monorail) lebih

sulit dari pada dua tumpuan (pada kereta biasa), para penemu telah menemukan

metode yang bisa menempatkan kendaraan tersebut tetap pada track-nya. Sejarah

menunjukan bahwa pada tahun 1825, sebuah track serupa telah dibangun di

Inggris dengan sebuah gondola di atasnya serta ditarik oleh kuda. Ide berikutnya

kemudian digunakan lagi beberapa dekade setelahnya pada proyek untuk

membawa penumpang di tahun 1876 Centennial Exhibition di Philadelphia.

Pada Perang Dunia I, penggunaan teknologi transportasi baru yang

beragam mulai dicoba, termasuk penggunaan dari monorail. Tapi ditemui

kesulitan dalam penggunaannya, yaitu untuk menjaga keseimbangannya di atas

rel, sehingga tidak banyak yang setuju akan penggunaan moda transportasi ini

dalam perang dunia tersebut. Pada akhir abad ke-19, usaha dari para insinyur

membuahkan hasil. Sistem monorail pertama, yakni tipe gantung (suspended

monorails), yang menyediakan jasa pengangkutan untuk penumpang dibangun

Tugas Sistem Transportasi 3

lebih dari 100 tahun yang lalu (dibuka tahun 1901) di Wuppertal, Jerman. Sistem

ini masih beroperasi hari ini dengan 13 km track dan 19 stasiun. Baru-baru ini

mengalami renovasi dengan membangun kembali beberapa stasiun secara utuh.

Sistem monorail tersebut dinamakan Schwebebahn, sesuai dengan karakter

operasionalnya yang menggantung. Sistem ini tetap dipertahankan bukan karena

untuk nostalgia semata, tetapi memang cukup baik untuk memberikan servis

transportasi dengan hal unik bagi masyarakat di sana.

Gambar 1. Suspended Monorails di Wuppertal, Jerman

Perkembangan monorail dalam skala kota telah dibangun di Chiba,

Jepang, dekat Tokyo. Penggunaan dua jalur monorail gantung telah dibangun

sejak tahun 1988 dan direncanakan untuk memperbesar jaringan dari moda ini.

Sedangkan monorail dengan container berada di atas rel (straddling

monorails) memiliki perkembangan sedikit berbeda. Penggunaannya secara

maksimal baru dilakukan dikemudian hari nanti karena sistem mekanikanya yang

lebih rumit. Salah satu aspek yang paling sering dibahas pada pertengahan abad

ke-20 adalah persepsi popular dari monorail ini sebagai moda transportasi

futuristik yang membawa kesan modern kepada sebuah kota untuk beberapa

dekade terakhir.

Dalam kenyataannya, monorail menjadi dimungkinkan setelah Perang

Dunia II, ketika banyak perusahaan manufaktur mengembangkan prototipe dari

moda ini. Monorail menjadi salah satu pilihan moda untuk pengembangan daerah

rekreasi sebagai usaha bisnis. Contohnya adalah penggunaan monorail pada

Disneyland dan Disney World. Kemudian penggunaan monorail semakin

berkembang pesat sesuai dengan tuntutan jaman.

Tugas Sistem Transportasi 4

Beberapa waktu setelahnya, automated guideway transit (AGT)

dikembangkan untuk kemudian dikombinasikan dengan sistem monorail yang

ada. Kemudian muncul pertanyaan apakah sistem ini dikategorikan sebagai

monorail atau AGT. Untuk menjawab pertanyaan ini tidaklah mudah, karena

setiap kasus memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya.

Gambar 2. Straddling Monorails di Disneyland

Pada saat ini, monorail tampil sebagai alternatif moda transportasi yang

cukup menjanjikan untuk ditawarkan. Di beberapa tempat, monorail dengan skala

kecil telah diaplikasikan untuk beroperasi dengan jarah tempuh yang pendek

sebagai pilihan untuk aktivitas-aktivitas khusus. Meskipun demikian, monorail

tidak kehilangan muka sebagai salah satu moda potensial yang dapat digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan transportasi yang ada.

c) Tipe Operasi dari Monorail

1. Rapid Transit Service dalam sebuah jaringan kota

Moda ini tidak terlalu sukses pada level ini, contonya adalah

Wuppertal System di Jerman. Pada akhirnya, hanya satu jalur yang dibuat

sejauh ini dan tidak ada perpanjangan. Contoh-contoh lainnya terbatas pada

scope-nya. Di Chiba, Jepang, direncankan akan dibangun sistem monorail

untuk seluruh jaringan di kota tersebut, tetapi sejauh ini hanya ada dua jalur

dan tinggal menunggu bagaimana konsep dari sistem ini selanjutnya.

2. Shuttle Service yang menghubungkan dua titik dalam kota

Sistem monorail terbaik ditemukan pada grup ini, meskipun

demikian tetap tidak banyak juga. Contohnya adalah monorail yang

Tugas Sistem Transportasi 5

menghubungkan daerah pinggiran Seattle dengan daerah pusatnya dengan

jarak sekitar 2 km. Berikutnya adalah Tokyo Monorail yang memiliki

lintasan sepanjang 17 km dari kota ke bandar udara Haneda, yang awalnya

adalah fasilitas internasional. The Jacksonville Skyline Express dapat

diperhitungkan juga. Monorail ini adalah salah satu contoh monorail yang

diintegrasikan dengan sistem AGT dengan panjang 1 km (dibuka tahun 1989)

dan masih mengalami pengembangan.

3. Internal Connector dalam area terkontrol tertentu

Mewakili situasi di mana servis transportasi dibutuhkan untuk

aktivitas pada suatu daerah khusus atau proyek, dengan segala elemennya

hampir dikuasai oleh kepemilikan yang sama. Contoh dari monorail ini

adalah penggunaanya di Disneyland.

d) Alasan untuk Mendukung Penggunaan Monorail

� Monorail tidak menimbulkan polusi, tidak bising, aman, terkontrol dan bisa

bergerak otomatis; karakteristik ini kurang lebih sama dengan moda

transportasi lain yang menggunakan tenaga listrik dan berjalan di atas rel.

� Mempunyai efek visual yang terbatas; dari semua moda, monorail

mempunyai bentuk fisik yang langsing dan ditopang oleh beam yang

langsing pula tetapi masih terlihat.

� Membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas; karena desain strukturnya yang

memiliki lebar yang terbatas, monorail yang cukup ramping ini dapat

ditempatkan pada daerah-daerah padat.

� Tidak mudah tergelincir; praktisnya tidak mungkin bagi moda ini untuk

meninggalkan beam atau jalurnya, meskipun masalah mekanik belum

diperhitungkan. Untuk monorail gantung, disebut weatherproof karena hujan

dan salju tidak dapat masuk ke dalam jalurnya.

� Monorail menghadirkan suatu image yang spesial; dengan adanya monorail,

konsep futuristik dapat diimplementasikan terhadap suatu daerah.

e) Alasan untuk Tetap Berhati-hati dalam Penggunaan Monorail

� Pergantian jalur sulit dilakukan; ketika moda ini ingin dipindahkan dari satu

jalur ke jalur lainnya, seluruh bagian section harus dipindahkan pula untuk

memenuhi manuver.

Tugas Sistem Transportasi 6

� Monorail hanya dapat dioperasikan pada elevasi tertentu; jalur tidak dapat

dibangun di permukaan, karena lalu lintas silang tidak dapat diakomodir pada

ketinggian yang sama, sehingga akan memakan lebih banyak biaya. Tetapi

kolom-kolom struktural yang ditaruh dipermukaan bisa menimbulkan bahaya

terhadap pengguna jalan.

� Monorail lebih mahal dari pada mobil rel biasa; karena strukturnya yang

kompleks, biaya pembuatan dan perawatan dari sistem ini menjadi lebih

mahal dari biasanya, sehingga costnya pun akan lebih tinggi untuk

pengunaannya.

� Evakuasi penunumpang menjadi masalah; jika terjadi masalah sehingga

monorail berhenti tiba-tiba ditengah jalur, tidak ada jalur evakuasi untuk para

penunmpang karena strukturnya yang terletak pada elevasi tertentu.

f) Komponen dari Sistem Monorail

Hampir seluruh elemen dari monorail sama dengan moda transportasi

rel biasa. Ini meliputi tenaga dan tipe motor, sinyal dalam kontrol operasional,

interior ruang penumpang, dan penggunaan lahan di sekitar stasiun. Meskipun

demikian, ada beberapa perbedaan signifikan dengan elemen-elemen berikut ini:

1) Guideway (Jalur Monorail)

Untuk straddling monorail, struktur longitudinalnya harus rata tetapi

dengan permukaan relatif sempit untuk menyokong roda (karet) di tengah

dan sisi permukaan untuk roda horizontalnya akan menjaga moda tetap

berdiri tegak. Kekuatan struktur yang cukup juga diperlukan agar dapat

menyokong container dari satu kolom ke kolom lain. Bentuk penampang

dari beam tersebut dapat berupa segiempat vertika, I, T atau T terbalik. Jalur

dapat dibuat dari lempengan baja atau bentuk struktur seperti truss, serta dari

beton.

Untuk suspended monorail (monorail gantung), jalur harus mampu

menyokong roda-roda dalam bentuk boger atau truck, di mana tempat

penumpang menggantung. Prinsipnya, pengaturan suspensi sama dengan

pintu geser di apartemen.

Mengganti monorail dari satu trek ke trek yang lain mengharuskan

pemindahan seluruh beam untuk membuat sambungan yang sesuai. Operasi

seperti ini memakan waktu sekitar 7 detik hingga satu menit.

Tugas Sistem Transportasi 7

Gambar 3. Sistem Penyokong pada Straddling Monorail

Gambar 4. Suspended Monorail

2) Stasiun

Karena semua monorail memiliki elevasi tertentu, desain stasiun

tidak menawarkan banyak variasi ruangan. Lantai stasiun dekat pintu masuk

monorail harus memiliki ketinggian yang sama dengan lantai monorail.

Harus tersedia pula escalator dan elevator.

Tugas Sistem Transportasi 8

Gambar 5. Stasiun Monorail

3) Pelataran

Seperti transit system lainnya, pengoprasian monorail harus

didukung oleh ruang terlindungi yang dapat mengakomodasi keselamatan

penyimpatan dari monorail tua dan perawatan serta fasilitas perbaikan.

Guideway juga harus dibuat khusus agar monorail tersebut dapat masuk ke

dalam pelataran tanpa kesulitan.

4) Rolling Stock (Dek Penumpang/Gerbong)

Setiap perusahan manufaktur menawarkan jenis rolling stock yang

berbeda tergantung dari konfigurasinya dan kapasitasnya. Perusahaan

manufaktur akan dengan senang hati untuk memproduksi mobil atau kereta

dengan spesifikasi khusus tertentu. Dalam banyak kasus, dek penumpang ini

hampir mirip dengan yang ada pada regular light atau heavy rail transit cars.

Gambar 6. Rolling Stock (Gerbong) pada Monorail

Tugas Sistem Transportasi 9

Kereta standard Alweg di Seattle, sebagai contoh, terdiri dari 2

gerbong, masing-masing dengan dua bagian 9 m, untuk total panjang 37 m.

Lebarnya 3,1 m dan tingginya 4,3 m. Kereata mempunya bangku untuk 124

penumpang. The Disney World Bombardier Train, terdiri dari 6 gerbong

terpisah dengan total panjang 62 m. Ini dapat membawa 360 penumpang

dengan 120 diantaranya dapat duduk. Sedangkan The Hitachi four-car train,

yang dimensinya tidak dapat dibandingan dengan dua contoh sebelumnya,

didesain untuk kapasitas penumpang lebih besar dan dapat menampung 632

penumpang.

Gambar 7. Suspended Monorail di area rekreasi di Tokyo, Jepang

g) Kapasitas dan Pertimbangan Biaya (Cost Consideration)

Karena memungkinkan untuk mengoperasikan monorail dengan 2

menit interval dengan pengunaan dan teknologi yang telah berkembang, kapasitas

20.000 penumpang per jamnya untuk satu arah dapat terpenuhi. Ini melewati

asumsi yang dapat dilakukan oleh operasi sistem light train. Hal tersebut tidaklah

mencengangkan. Ini sebagai akibat dari perbedaan struktur dan elevasi moda ini.

Memungkinkannya pembuatan monorail yang lebih besar dan lebih panjang,

membuat kapasitas yang ingin dicapai tersebut dapat terpenuhi.

Demikian pula, untuk daerah-daerah dengan tingkat demand yang lebih

rendah, sistem ini dapat disesuaikan dengan merendahkan elevasi dan

menggunakan gerbong yang lebih pendek atau kecil. Pembandingan besarnya

biaya untuk menggunakan monorail melawan kereta konvensional tidaklah

mungkin. Monorail sudah tentu lebih murah dari pada subways dan lebih mahal

Tugas Sistem Transportasi 10

dari light train. Hal yang sama bahwa monorail dan light train dibangun pada

struktur dengan elevasi tertentu, dengan pondasi yang sama, kolom penyokong

yang sama, dan elemen konstruksi lain yang sama pula. Perbedaan yang

mencolok hanyalah girder monorail yang longitudinal. Modal yang

diperuntukkan untuk proyek ini sangatlah besar. Tercatat proyek terakhir dengan

biaya sekitar 100 juta US Dollar per kilometernya.

C. KESIMPULAN

Monorail sekarang menjadi salah satu pilihan moda transportasi yang

mungkin, tetapi hanya pada situasi-situasi tertentu di mana batasan-batasan

mengharuskan pemakaian teknologi yang lebih modern diperlukan. Di Indonesia sendiri,

sistem monorail ini dicanangkan akan diimplementasikan di DKI Jakarta. Tetapi masih

terjadi banyak kontroversi serta pro-kontra yang membuat perealisasian proyek ini

menjadi tersendat-sendat. Terutama setelah kepada daerah yang baru terpilih, nasib dari

kelanjutan proyek monorail ini masi menjadi tanda besar. Proyek ini sudah terhenti lama

sejak tahun 2007 silam dan tiang-tiangnya dibiarkan begitu saja, padahal

pembangunannya menggunakan uang rakyat. Rencananya, proyek monorail dibagi

menjadi dua jalur, jalur hijau dan jalur biru, yang diperkirakan dapat mengangkut 120

jiwa per hari. Monorail jalur hijau sepanjang 14,2 kilometer akan melayani rute

Semanggi-Kuningan. Jalur biru sepanjang 12,2 kilometer melayani Kampung Melayu-

Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

Gambar 8. Perencanaan Desain Monorail di Jakarta

Tugas Sistem Transportasi 11

Peruntukan sistem monorail di ibukota Negara kita ini sepertinya masih perlu

pengkajian lebih mendalam lagi. Pasalnya biaya proyek ini tidaklah main-main, sekitar 1

trilliun rupiah untuk setiap kilometernya. Dengan alokasi dana yang sedemikian besarnya

apakah akan dapat menyelesaikan permasalahan transportasi di Jakarta? Pertanyaan ini

sangat sulit untuk dijawab. Mungkin ada solusi yang lebih bijak terhadap permasalahan

transportasi di Jakarta dengan dana sedemikian besar yang digunakan untuk proyek

monorail ini. Mungkin saja dana tersebut dapat digunakan untuk perbaikan infrastruktur

yang sudah ada, sehingga akan memaksimalkan fungsi dari infrastruktur tersebut,

misalnya saja busway. Dikhawatirkan perealisasian proyek ini hanyalah kedok bagi para

pemangku kepentingan di jajaran atas untuk memperoleh keuntungan, atau dengan

tujuan hanya untuk menunjukan kepada masyarakat internasional bahwa bangsa ini

mampu membangun infrastruktur tersebut. Seandainya memang proyek monorail ini

benar-benar akan dilanjutkan, kita sebagai warga Negara sudah selayaknya memberikan

pengawasan yang lebih dan ketat untuk kepentingan kita bersama.

Tugas Sistem Transportasi 12

DAFTAR PUSTAKA

Grava, Siguard. 2004. Urban Transportation System: Choices for Communities.

Amerika: McGraw-Hill Professional Architecture

Nuryadi, Kusnan. 2011. Monorail sebagai Salah Satu Alternatif Angkutan Massal

beserta Teknologinya. Dipetik pada 2012, Oktober 11 dari :

http://www.scribd.com/doc/85571455/Monorail-Sebagai-Salah-Satu-Alter-

Nat-If-Angkutan-Massal-Beserta-Teknologinya