Monopoli Bilateral

download Monopoli Bilateral

of 5

Transcript of Monopoli Bilateral

Pasar tenaga kerja monopoli Yaitu kondisi dimana tenaga kerja menyatukan diri dalam serikat pekerja (organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat sebagai satu kesatuan membicarakan dan menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan pengusaha)

Manfaat pasar minopoli bagi tenaga kerja : 1. Menuntut upah yang lebih tinggi 2. Membatasi penawaran tenaga kerja 3. Menjalankan usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja

Gambar: Upah yang terjadi jika pekerja sebagai monopoli

SD W1 E w

0 L1 L L2

Membatasi penawaran tenaga kerja: 1. Membentuk organisasi pekerja yang bersifat sangat khusus (ikatan dokter, insinyur mesin dsb) 2. Melarang yang tidak menjadi anggota untuk memasuki pasar tenaga kerja 3. Memberikan persyaratan yang sukar untuk menjadi anggota organisasi tsb

Gambar menaikan upah dengan membatasi penawaran tenaga kerja Tingkat upah D W1 E1 S S1

W

E

0

L1

L

Jumlah tenaga kerja

Menambah permintaan tenaga kerja: 1. Menambah produktifitas (menggeser MRP ke atas / kanan) a. seminar b. kursus / workshop 2. Menuntut pemerintah memberikan proteksi kepada industri domestik dan melarang impor

Gambar menaikan upah dengan menaikan permintaan tenaga kerja Tingkat upah D1

W1

D

E

W

E

0

L

L1

Jumlah tenaga kerja

Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral

-

yaitu apabila para pekerja bersatu dalam serikat pekerja dan menghadapi satu perusahaan yang membutuhkan tenaga mereka.

-

Tingkat upah yang terjadi bisa lebih tinggi / rendah dari pasar persaingan sempurna tergantung mana yang lebih kuat, tenaga kerja atau perusahaan.

Gambar tingkat upah dalam pasar monopoli bilateral

Tingkat UpahMCL S=w

W2 W0 W1 D = MRP

0

L1

L0

Jumlah Tenaga Kerja

4) Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral Pasar tenaga kerja monopoli bilateral yaitu pasar tenaga kerja di mana tenaga kerja bersatu dalam suatu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja ini hanya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja. Jadi, tenaga kerja dan perusahaan sama-sama mempunyai kekuasaan monopoli. Penentuan tingkat upah di pasar monopoli bilateral terletak di antara penentuan tingkat upah di pasar persaingan sempurna dan monopsoni. Di pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna upah dicapai pada W dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Adapun di pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni, tenaga kerja yang akan digunakan berjumlah L1 dan tingkat upah hanya mencapai W1. Keadaan ini akan menimbulkan ketidakpuasan pada serikat buruh, karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja sebanyak L1, pekerja menginginkan memperoleh upah sebanyak W2. Dengan demikian di dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat perbedaan yang nyata antara upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan perusahaan. Tingkat upah manakah yang akan berlaku? Biasanya kedua pilihan tersebut bukan merupakan tingkat upah yang disetujui bersama. Tingkat upah yang berlaku biasanya adalah di antara W1 dan W2, dan yang di dalam perundingan penentuan upah. Jika serikat buruh merupakan pihak yang lebih kuat, tingkat upah yang berlaku mendekati W2. Tetapi apabila perusahaan adalah pihak yang lebih kuat, tingkat upah akan mendekati W1.

Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral 1. Menentukan tigkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopsoni. 2. Penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adala monopoli. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa didalam pasar monpsoni upah adalah lebi rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan sipasar monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan demikian upah mencapai tingkat yang berbeda sekali didalam dua pasar tersebut.

Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah : 1. Permintaan dan penawaran tenaga kerjaPermintaan dan penawaran tenaga karja di dalam suatu jenis pekerjaan sangat besar peranannya dalam menentukan upah disuatu jenis pekerjaan. Di dalam suatu pekerjaan dimana terdapat penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderung dalam tingkat yang rendah.

2. Perbedaan jenis pekerjaan 3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan 4. Pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan 5. Mobilitas tenaga kerja a. Faktor geografis b. Faktor institusional

2.4.2 Perbedaan Corak Pekerjaan Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis pekerjaan, ada diantara pekerjaan tersebut merupakan pekeriaan yang ringan dan juga mudah dikerjakan. Golongan pekerja akhir-akhir ini menuntut untuk memperoleh upah yang lebih tinggi dari pada pesuruh kantor karena mereka melakukan kerja yang lebih memerlukan tenaga fisik. 2.4.3 Perbedaan Kemampuan, Keahlian,dan Pendidikan Kemampuan, keterampilan dan keahlian para pekerja memiliki perbedaan dalam hal bekerja, sifat-sifat tersebut menyebabkan mereka mempunyai produktifitas masing-masing. Dalam perekonomian yang semakin maju kegiatan-kegiatan ekonomi semakin membutuhkan tenaga-tenaga yang terdidik, oleh karena itu semakin tinggi pendidikan seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan mudah.

2.4.4 Pertimbangan Bukan Keuangan Dalam Memilih Pekerjaan Daya tarik sesuau pekerjaan bukan saja tergantung pada besarnya upah yang ditawarkan, selan itu faktor-faktor bukan keuangan di atas mempunyai peranan yang sangat penting terhadap seseorang dalam memilih pekerjaan. Seseorang seing kali bersedia menerima upah yang lebih rendah apabila beberapa terdapat pertimbasngan yang tidak ssuai dengan apa yang diinginkannya. Sebaliknya apabila faktor-faktor bukan keuangan banyak yang tidak sesuai dengan seorang pekerja, ia akan menuntut upah yang lebih tinggi sebelum ia bersedia menerima pekerjaan yang ditawarkan. 2.4.5 Mobilitas Tenaga Kerja Dalam teori ini terdpat pemislan faktor-faktor produksi, dalam konteks mobilitas tenaga kerja pemisalan ini berarti: kalau dalam pasar tenaga kerja terjadi perbedaan upah, maka tenaga kerja akan pindah kepasar tenaga kerja yang upahnya lebih tinggi. Selain itu upah dari suatu pekerjaan di berbagai wilayah tidak selalu sama, adapun faktor yang menjadi penyebab yaitu : 1. Faktor Geografis Ada kalanya di tempat-tempat tertentu terdapat masalah kekurangan buruh walaupun tingkat upah lebih tinggi, sedangkan ditempat lain terdapat penangguran dan tingkat upah nya relatif rendah. Dalam keadaan seperti itu adalah wajar apabila para pengangguran tersebut berppindah ketempat yang lebih banyak lowongan pekerjaan yang lebih menjamin. 2. Faktor-faktor Instusionel Di pekerjaan-pekerjaan tertentu terdapat organisasi-organisasi yang profesional yang berusaha membatasi masuknya tenaga-tenaga kerja baru, dengan tujuan untuk menjamin supaya pendapatan mereka tetap berada pada tingkat yang tinggi.