MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil...

16
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen : Tanggal : Halaman : Revisi : MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN 1 MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh

Transcript of MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil...

Page 1: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

1

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

Untuk Perkebunan Kelapa Sawit

Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh

Page 2: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

2

Riwayat Perubahan Dokumen

Revisi Tanggal

Revisi Uraian Oleh

Page 3: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

3

Daftar Isi

1. Tujuan .......................................................................................................................... 4

2. Ruang Lingkup ............................................................................................................. 4

3. Referensi ..................................................................................................................... 4

4. Definisi ......................................................................................................................... 5

5. Tanggung Jawab .......................................................................................................... 7

6. Prosedur Kerja ............................................................................................................. 9

7. Pelaporan .................................................................................................................. 13

8. Lampiran.................................................................................................................... 13

Page 4: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

4

1. Tujuan

Prosedur Kerja Monitoring dan Identifikasi Bahan Berbahaya dan

Beracun bertujuan untuk : mengetahui jenis-jenis bahan kimia/B3 yang

digunakan di dalam kawasan kebun sawit, memonitoring penggunaan

B3 di dalam kawasan kebun sawit dan sebagai acuan dalam

penanganan terhadap penggunaan jenis-jenis bahan kimia/pupuk

kimia/pestisida kimia yang dipakai oleh perusahaan dalam kegiatan

pengelolaan kebun sawit.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Prosedur Kerja ini meliputi identifikasi penggunaan

jenis-jenis B3 di dalam kawasan kebun sawit, monitoring terhadap

penggunaan B3 dan penanganannya di dalam kawasan kebun sawit.

3. Referensi

a. Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 1970 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

c. Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

d. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3.

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 tahun 2014 tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

f. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

g. Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Page 5: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

5

h. Peraturan Menteri Negara lingkungan hidup nomor 03 tahun 2008

tentang tata cara pemberian simbol dan label bahan berbahaya dan

beracun.

i. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 tahun 2013 tentang Simbol

dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 30 tahun 2009 Tata cara

Perizinan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) oleh Pemda.

k. MSDS atau LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) atau dalam

Keputusan Menteri Kesehatan No.472 tahun 1996 disebut LDP (Lembar

Data Pengaman)

l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 tahun 2001 tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

m. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 33 tahun 2009 tentang

Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun (B3).

n. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.02 tahun 2008 tentang

Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Tata

laksana pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran

limbah bahan berbahaya dan beracun.

4. Definisi

Pengertian yang digunakan dalam prosedur kerja ini adalah istilah-

istilah sebagaimana terdapat dalam rujukan butir 4.0.

a. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat

dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak

lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

b. Bahan aktif adalah bahan kimia utama penyusun suatu produk B3.

Page 6: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

6

c. B3 terbatas dipergunakan adalah B3 yang dibatasi penggunaan, impor

dan atau produksinya.

d. B3 yang dilarang dipergunakan adalah jenis B3 yang dilarang

digunakan, diproduksi, diedarkan dan atau diimpor.

e. Bahan kimia/B3 dikategorikan dilarang digunakan jika memenuhi salah

satu dan atau :

• Termasuk dalam daftar Tabel 1 kelas 1a, standar WHO

• Termasuk dalam daftar Tabel 2 kelas 1b, standar WHO

• Chlorinated Hydrocarbon (CHC)

• Bersifat toksik, persisten, bioakumulan, biomagnifican,

mutagenik, karsinogenik,

• Mengandung unsur timbal (Pb), Cadmium (Cd), Arsenik (As)

dan Merkuri/air raksa (Hg)

f. WHO Tabel 1 kelas 1a termasuk klasifikasi pestisida amat sangat

berbahaya.

g. WHO Tabel 2 kelas 1b termasuk klasifikasi pestisida sangat berbahaya.

h. CHC adalah senyawa yang hanya mengandung unsur karbon,

hidrogen dan satu atau lebih halogen.

i. Toksisitas adalah sifat bahan penyebab keracunan. Dengan indikator

LD50, RfD dan LC50.

j. RfD (Standar Referensi Dose) < 0,01 mg/kg/hari dilarang.

k. LD50 (50% Lethal Dosis) di atas 200 mg/kg dilarang, artinya pada dosis

200 mg/kg racun dapat membunuh 50% dari populasi.

l. LC50 (an Aquatic Toxicity Level) di atas 50 microg/l dilarang.

m. Persisten adalah sifat bahan yang dapat bertahan lama di dalam suatu

bahan lain.

n. Biomagnifikan adalah sifat bioakumulasi pestisida yang dapat

berakumulasi pada individu organisme mengikuti rantai makanan,

semakin tinggi tingkat tropiknya maka semakin tinggi

biokonsentrasinya. Indikatornya adalah tingkat Kow atau log Kow.

o. Kow (Octanol-Water Differential Gradient) > 1000 atau log Kow > 3

dilarang.

p. Karsinogen adalah sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel liar yang

dapat merusak jaringan tubuh.

Page 7: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

7

q. Mutagen adalah sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom

yang berarti dapat merubah genetika.

r. Ambang batas adalah standar/takaran jumlah zat-zat kimia yang

bersenyawa atau komposisi dalam membentuk pupuk kimia atau

berlebihan dalam pemakainnya.

s. Monitoring adalah catatan pengamatan secara berkala dan konsisten

terhadap pemakaian bahan kimia (B3) di wilayah kerja kebun sawit.

t. Dosis pemakaian adalah takaran pemakaian untuk masing-masing

keperluan/kebutuhan per jenis tanaman sesuai dengan tujuannya.

u. Debit aliran adalah banyaknya volume air yang melewati suatu

penampang aliran per satuan waktu (m3/detik).

v. Sedimen adalah hasil proses erosi yang umumnya mengendap di

bagian bawah bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai

dan waduk

w. Sedimen muatan dasar adalah endapan material dasar (pasir, tanah,

batu/ kerikil dll) yang mengalir di bagian dasar suatu aliran air.

x. Sedimen suspensi/sedimen melayang adalah muatan partikel-partikel

kecil yang tersuspensi/terlarut dalam aliran air dan akan ditentukan

berat atau konsentrasinya setelah dilakukan proses tertentu.

y. TMA adalah tinggi muka air yang ditentukan dari dasar sungai hingga

batas permukaan air pada posisi/tempat tertentu yang ditunjuk sebagai

tempat pengukuran.

z. AWLR (Automatic Water Level Recorder) adalah alat yang dapat

merekam TMA secara otomatis dalam satuan waktu.

aa. SPAS (Stasiun Pengamat Arus Sungai) adalah alat

pengukur/monitoring fluktuasi air dan suhu lingkungan dimana SPAS

ditempatkan.

bb. Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran yang berdasarkan

putaran baling-baling persatuan waktu secara otomatis.

cc. Debit sedimen adalah banyaknya sedimen yang terangkut pada suatu

aliran air persatuan waktu (ton/hari)

5. Tanggung Jawab

Penanggung jawab implementasi penanganan disesuaikan dengan

struktur organisasi dalam perusahaan dan melibatkan semua bagian.

a. Manager kebun

Page 8: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

8

• Sebagai penanggung jawab area,mengesahkan dan mengendalikan

dokumen sertifikasi yang berlaku di wilayah penerapan kebun sawit.

• Mengawasi, mengendalikan, membina pelaksanaan pekerjaan.

b. Asisten Kepala Kebun

• Mengusulkan rencana lokasi kawasan pengelolaan biodiversity ke

Manager Kebun.

• Melakukan penbinaan terhadap pelaksana di lapangan

c. Asisten SPO

▪ Membina dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan

▪ Memberikan alternatif bagi penggunaan pupuk organik di lapangan

d. Asisten Kebun

• Mengendalikan hal-hal administrasi dan teknis yang berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan.

• Mengawasi dan monitoring di lapangan

• Berperan sebagai fasilitator yang menjembatani masyarakat dengan

perusahaan dalam berbagai kegiatan.

• Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah

kerjanya.

e. SPO Officer/ Staf Lapangan

• Merekapitulasi dan membuat laporan hasil identifikasi/ monitoring

penggunaan B3 dari lapangan untuk seluruh kawasan hutan KPH

Ciamis.

• Memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap penggunaan B3.

• Mencatat pemakaian bahan-bahan kimia/B3 di seluruh kawasan hutan.

• Mencatat jadwal pemakaian bahan kimia.

Page 9: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

9

6. Prosedur Kerja

6.1 IDENTIFIKASI PENGGUNAAN B3

6.1.1 Asisten Kebun menugaskan mandor tanam untuk

mendata penggunaan bahan kimia/B3 di seluruh

kawasan kebun sawit, baik yang digunakan oleh

Jenis-jenis B3 yg digunakan di dalam

kawasan hutan Identifikasi Penggunaaan

B3 di lapangan Mandor tanam

Klasifikasi Jenis B3 : - dilarang digunakan - digunakan terbatas - boleh digunakan

Collecting hasil identifikasi/monitoring Asiten kebun

Rekapitulasi dan Laporan hasil identifikasi/monitoring SPO Officer

Rekomendasi

Terdapat jenis yang dilarang

Tidak terdapat jenis yang dilarang

- Teguran/peringatan - Sanksi Asisten kebun dicabut haknya atas lahan garapan - pemberian solusi alternatif penggunaan B3

Monitoring dan Evaluasi

Mandor tanam

BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAN MONITORING B3

FEED BACK

Identifikasi

Monitoring dan Evaluasi

Page 10: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

10

perusahaan maupun oleh pihak lain, periode

identifikasi satu bulan sekali.

6.1.2 Mandor tanam mengklasifikasikan/mengelompokkan

jenis-jenis bahan kimia/B3 yang digunakan ke dalam

kelompok (berdasarkan standar WHO dan Peraturan

Pemerintah Indonesia):

a. B3 yang boleh digunakan.

b. B3 yang dilarang digunakan.

c. B3 yang boleh digunakan secara terbatas.

6.1.3 Asisten Kebun mengumpulkan hasil identifikasi dan

pengelompokkan tersebut dan melaporkannya ke

Kantor Kebun.

6.2 MONITORING DAN EVALUASI

6.2.1 SPO Officer di kantor kebun melakukan rekapitulasi

dan menyusun laporan hasil identifikasi B3 dari

lapangan.

6.2.2 Berdasarkan laporan tersebut, selanjutnya disusun

rekomendasi dan yang bertindak memeriksa laporan

adalah Asisten SPO.

6.2.3 Jika berdasarkan hasil laporan identifikasi tidak

terdapat jenis yang dilarang, maka rekomendasi

kegiatan selanjutnya adalah kegiatan rutin monitoring

bulanan.

6.2.4 Apabila ditemukan/diketahui ada yang menggunakan

B3 yang dilarang, maka pihak perusahaan (dilakukan

Page 11: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

11

oleh Asisten Kebun) memberikan rekomendasi

penanganan berupa :

1. Teguran dan atau peringatan untuk menghentikan

penggunaan jenis B3 tersebut.

2. Apabila penggunaan B3 tersebut berakibat pada

kematian tanaman kelapa sawit, maka diberikan

sanksi :

• Sanggup mengganti/menanam kembali

terhadap tanaman-tanaman yang mati.

• Apabila setelah dilakukan teguran/peringatan

berulang-ulang dan tidak ditaati dan atau tidak

mengganti/menanam kembali sesuai

kesepakatan, maka kepada yang bersangkutan

dicabut haknya atas pekerjaan di kebun sawit.

3. Memberikan solusi alternatif terhadap penggunaan

B3, antara lain :

• Penggunaan pupuk organik : kompos, pupuk

kandang, bokashi.

• Penggunaan produk-produk pestisida organik

• Penanggulangan hama dan penyakit secara

terpadu.

6.2.5 Selanjutnya dilakukan kegiatan monitoring dan

evaluasi rutin setiap bulan, dimana hasil monitoring

dan evaluasi ini merupakan feedback bagi kegiatan di

lapangan.

Page 12: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

12

6.3 PENANGANAN PENGGUNAAN B3

6.3.1 Tidak boleh mencuci wadah bekas B3 di kolam,

saluran air ataupun sungai.

6.3.2 Rusakkanlah wadah bekas B3 dan tanamlah di

dalam tanah sekurang-kurangnya 0,5 m yang

letaknya jauh dari sumber air dan pemukiman.

6.3.3 Menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika

menggunakan B3.

6.4 KETENTUAN LAIN

Apabila terjadi kecelakaan/musibah yang diakibatkan dari

kesalahan penggunaan B3 di dalam kawasan kebun sawit,

prosedur penanganannya :

6.4.1 Melaporkan kepada pimpinan manajemen.

6.4.2 Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

(P3K)

6.4.3 Atau sesuai dengan penanganan prosedur kerja K3

yang berlaku.

Page 13: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

13

7. Pelaporan

Pembuatan laporan dilakukan secara berkala (1 bulan sekali) yang

selanjutnya dilakukan laporan evaluasi penanganan B3 per semester.

8. Lampiran

1) Daftar Jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

2) Blangko rekapitulasi dan monitoring penggunaan bahan kimia/B3

LAMPIRAN 1.

Page 14: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

14

DAFTAR JENIS BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

CONTOH KANDUNGAN BAHAN AKTIF PADA BEBERAPA JENIS B3 YANG BEREDAR DI INDONESIA

NO NAMA

DAGANG B3 BAHAN AKTIF JENIS B3 NAMA PERUSAHAAN KETERANGAN

1 Alami Unsur hara makro

dan mikro

Pupuk lengkap PT Tani Karya Makmur

Sejahtera

2 Antracol 70 WP Propineb 70% Fungisida PT Bayer Indonesia

3 Atonik 6,5 L Na-orto-nitrofenol

Na-para-nitrofenol

Na 2-4 dinitrofenol

Na 5 nitroguaiakol

Zat Pengatur

Tumbuh

PT Mastalin Mandiri

4 Baycarb 500 EC BPMC 485 g/l Insektisida PT Bayer Indonesia

5 Buldok 25 EC Beta Silfutrin 25 g/l Insektisida PT Bayer Indonesia

6 Compidor 5 WP Imidakloprid 5% Insektisida PT Bayer Indonesia

7 Conta-fur 3GR Karbofuran 3% Insektisida PT Centa Brasindo

Abadi

8 Curacron 500

EC

Profenofos 500 g/l Insektisida PT Syngenta

Indonesia

9 Daconil 75 WP Klorotalonil 75% Fungisida PT Sumitomo

Indonesia

WHO kelas III,

cukup berbahaya

10 Decis 2,5 EC Deltrametrin 25 g/l Insektisida PT Bayer Indonesia

11 Dursban * 25

EC

Klorpirifos 200 g/l Insektisida PT Dow Agro Sciences

Indonesia

12 Furadan 3G Karbofuran 3% Insektisida,

Nematisida

PT Bina Guna Kimia

13 Gandasil B unsur hara makro Pupuk daun

14 Gandasil D unsur hara makro Pupuk daun

15 Larvin 75 WP Tiodikarb 75% Insektisida PT Bayer Indonesia

Page 15: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

15

16

Lebaycid 500

EC Fention 500 g/l Insektisida PT Bayer Indonesia

Marsal 25 ST Karbofuran 25 % Insektisida

17 Metindo 25 WP Metomil 25% Insektisida

PT Inti Everspring

Indonesia

18 Neo Trubus Zat Pengatur

Tumbuh

19 Padan 50 SP Kartap Hidroklorida

50%

Insektisida PT Arysta Tirta Agro

20 Regent 0,3G Fipronil 0,3% Insektisida,

ZPT

PT BASF Indonesia

21 Regent 50 SC Fipronil 50 g/l Insektisida,

ZPT

PT BASF Indonesia

22 Roundup 486

AS

Isoprofilamina glifosat

486 g/l

Herbisida PT Monoagro Kimia

Indonesia

23 Sampurna B unsur hara makro Pupuk daun

24 Sidabas 500 EC BPMC 500 g/l Insektisida PT Petrosida Gresik

25 Sidacin 50 WP MIPC 50% Insektisida PT Petrosida Gresik

26 Sidamethrin Sipermetrin 50 g/l Insektisida PT Petrosida Gresik

27 Sidazeb 80 WP Mankozeb 80% Fungisida PT Petrosida Gresik

28 Trigard 75 WP Siromazin 75% Insektisida PT Syngenta

Indonesia

29 Tripel-P Alkilaril Glacial 99,5% Zat perekat

pestisida

30 Vista 400 WSC Dimehipo 400 g/l Insektisida PT Kresna Bumitama

Sejati

31 Yasithrin 30 EC Sipermetrin 30 g/l Insektisida PT Petrosida Gresik

Page 16: MONITORING & IDENTIFIKASI Tanggal : BAHAN BERBAHAYA ... · • Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah kerjanya. e. SPO Officer/ Staf Lapangan • Merekapitulasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :

Tanggal :

Halaman :

Revisi :

MONITORING & IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

16

LAMPIRAN 2.

MONITORING PENGGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

DI DALAM KAWASAN KEBUN SAWIT

Kebun :

Afdeling :

BULAN :

No. Blok Jenis B3 yang

Digunakan Kandungan Bahan

Aktif Cara Penggunaan B3

Target Jenis Tanaman

Pengguna B3 Cara Penanganan Bekas Wadah B3

Kelompok B3 (dilarang/digunakan terbatas/boleh digunakan)

Keterangan

1 71 Furadan 3G Karbofuran ditabur padi dibuang dilahan Boleh digunakan

2 12a Roundup 486 AS

Isoprofilamina glifosat 486 g/l

semprot rumput/alang2 dipake untuk wadah air

Boleh digunakan

urea NH3

NPK N, P, K

Mengetahui, …………..,…………… 20....

Asisten Kebun Asisten SPO Pengamat Lingkungan

(_________________) (_____________) (________________)