Moka 2014

6
Yang menjadi kelemahan pemuda Indonesia saat ini adalah satu: kurang kontribusi. Banyak pemuda Indonesia setelah menuntut ilmu di luar negeri, namun setelah itu bangga kalau tidak kembali ke tanah air. Bangga kalau dipekerjakan di luar negeri oleh perusahaan asing. Terlena dengan globalisasi. Hasilnya, Indonesia lambat majunya. Pemuda gagal jadi katalis. Kalau begitu, ini sama halnya dengan, buat apa aku kuliah di Universitas Padjadjaran— yang notabene merupakan salah satu kampus kebanggaan Jawa Barat— di jurusan Hubungan Internasional, kalau memberikan sesuatu untuk Kota Cimahi pun aku nggak bisa. Kenapa kamu mau ikut Mojang Jajaka Cimahi? Apa nggak merasa malu kalau turun level ke Mojang Jajaka yang levelnya daerah, gitu?” dengan mantap aku menjawab, “Nggak. Sama sekali nggak. Why not? Kota Cimahi sudah memberikan banyak sesuatu dan penghargaan bagi saya, dari mulai saya SMP hingga sekarang, namun hingga saat ini saya belum memberikan apa-apa bagi Kota Cimahi. Maka, melalui Mojang Jajaka Cimahi, saya berharap saya tidak akan hanya menjadi sebatas ikon, yang di- display ke hadapan masyarakat luas saja, namun saya ingin menjadi ‘duta’. Seorang duta yang sesungguhnya, di mana saya bisa berbuat sesuatu, mengerjakan sesuatu, yang nantinya akan bermanfaat bagi daerah tempat saya tinggal.” Ya, benar. Jika nanti aku diberi kesempatan menjadi Mojang Pinilih Kota Cimahi (jika loh, jika. hehehe), aku memang

description

-

Transcript of Moka 2014

Yang menjadi kelemahan pemuda Indonesia saat ini adalah satu: kurang kontribusi. Banyak pemuda Indonesia setelah menuntut ilmu di luar negeri, namun setelah itu bangga kalau tidak kembali ke tanah air. Bangga kalau dipekerjakan di luar negeri oleh perusahaan asing. Terlena dengan globalisasi. Hasilnya, Indonesia lambat majunya. Pemuda gagal jadi katalis. Kalau begitu, ini sama halnya dengan, buat apa aku kuliah di Universitas Padjadjaranyang notabene merupakan salah satu kampus kebanggaan Jawa Baratdi jurusan Hubungan Internasional, kalau memberikan sesuatu untuk Kota Cimahi pun aku nggak bisa.Kenapa kamu mau ikut Mojang Jajaka Cimahi? Apa nggak merasa malu kalau turun level ke Mojang Jajaka yang levelnya daerah, gitu? dengan mantap aku menjawab, Nggak. Sama sekali nggak. Why not? Kota Cimahi sudah memberikan banyak sesuatu dan penghargaan bagi saya, dari mulai saya SMP hingga sekarang, namun hingga saat ini saya belum memberikan apa-apa bagi Kota Cimahi. Maka, melalui Mojang Jajaka Cimahi, saya berharap saya tidak akan hanya menjadi sebatas ikon, yang di-displayke hadapan masyarakat luas saja, namun saya ingin menjadi duta. Seorang duta yang sesungguhnya, di mana saya bisa berbuat sesuatu, mengerjakan sesuatu, yang nantinya akan bermanfaat bagi daerah tempat saya tinggal.

Ya, benar. Jika nanti aku diberi kesempatan menjadi Mojang Pinilih Kota Cimahi (jika loh, jika. hehehe), aku memang tidak ingin menjadi sebatas ikon Kota Cimahi saja. Aku benar-benar ingin menjadi duta. Ketika orang-orang banyak mengikuti Pasanggiri Mojang Jajaka karena ingin mencari celah ke duniaentertainment, aku pribadi sama sekali nggak pernah terpikir ke arah sana.Basically,aku memilikiconcernyang besar ke dunia pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia. Aku ingin generasi muda Indonesia setelahku benar-benar mampu bersaing dan setara di kancah internasional. Bangsa Indonesia tidak diinjak-injak lagi. Tidak direndahkan lagi. Tidak dianggap negara dunia ketiga. Yang bisa aku lakukan saat ini belumlah merubah Indonesia, namun menyumbangkan sedikitnya ilmuku bagi anak-anak dan remaja di Kota Cimahi. Aku ingin ngajar. Aku ingin ngedidik. Aku ingin adik-adik SD dan SMP di Cimahi suka membaca.Addictmembaca. Kutu buku. Baca buku sampai mati. Gak bisa lepas dari buku. Kepingin liat suasana anak SD atau SMP di Cimahi pulang sekolah pake angkot sambil baca buku. Pengen. Banget.

Concern-ku yang kedua adalah bahasa dan budaya Sunda. Ya Tuhan, aku bangga banget jadi orang Sunda. Secara patriarki, aku memang bisa dikatakan sebagai orang Batak Melayu, karena ayahku adalah seorang Batak Melayu. Ayahku bertemu dengan Ibuku yang Sunda tulen. Mojang Cimahi asli. Namun, karena dari lahir aku sudah berada di tanah Parahyangan, dan dibesarkan di sini pula, budaya Sunda adalah budaya yang mendarah daging. Sekali lagi, aku bangga jadi orang Sunda. Sampai mati. Aku juga bangga banget jadi wanita Sunda. Aku bangga dengan karakter wanita Sunda yang memang secara stereotip lembut, suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga, telaten, berpenampilan baik, dan produktif. Aku menjadikan pakem-pakem tersebut sebagai patokan agar aku menjadi seorang wanita yang baik. Ngomong-ngomong soal wanita Sunda, aku juga punya sosok wanita idolaku yang merupakan wanita Sunda. Ia adalah ibu Inggit Garnasih. Tapi, cerita soal Ibu Inggit aku ceritakan nanti aja yaaa.. hehehe :)

Aku sangat sedih melihat bahasa Sunda yang sudah mulai terkikis. Di generasiku saat ini masih mending, karena masih banyak yang menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di generasi adikku, penggunaan bahasa Sunda, duh, sangat memprihatinkan. Miris. Mungkin karena faktor perkawinan antarsuku atau bahkan antarbangsa, bahasa Sunda udah semakin nggak dikenal. Aku bertekad, bahwa bahasa Sunda nggak boleh berhenti di aku. Nggak boleh berhenti di generasiku. Bahasa Sunda harus sampai ke anak dan cucuku nanti. Aku sering menyampaikan hal ini sama teman-teman dekatku yang kebanyakan orang Sunda, bahwa bahasa Sunda nggak boleh berhenti di generasi kita!

Begitupun dengan norma-norma kehidupan masyarakat Sunda. Menurutku, norma kesopanan orang Sunda merupakan norma dengan level tertinggi di Indonesia ini. Selain Jawa mungkin, bisa dibilang. Aku ingin, norma-norma seperti berjalan membungkuk di hadapan orang tua, berbicara lembut, ramah, dan suka memberi, tidak berhenti di generasiku. Semoga terus berlanjut sampai ke generasi Sunda setelahku.

Hal- Hal yang harus diperhatikan:

1.Materi.seorang Calon Duta Wisata haruslah mengetahui tentang DAERAH yang Akan di ikuti. Pelajari semuanya. Mulai dari sejarahnya, kapan berdirinya, tempat-tempat bersejarah, makanan khas, tokoh-tokoh bersejarah, potensi wisata, pokoknya all about malang harus kamu hafalin. dan ini sifatnyaWAJIB, karena sebagai duta wisata sudah seyogyanya kita mengetahui daerah yang kita ikuti. sungguh sangat lucu, ketika calon duta wisata tidak mengetahui Apapun tentang daerah yang akan diikuti??

2.PD (Percaya Diri).Jangan pernah sedikitpun ada kata minder dalam hatimu saat mengikuti Audisi (bahkan dalam audisi apapun). karena itu nanti akan sangat mempengaruhi penampilan dan kualitas diri Anda.

3.Sikap ketika audisi.Seorang peserta akan bisa diketahui layak atau tidaknya menjadi peserta ketika Audisi, bahkan Aura pemenang pun bisa terlihat dari saat Audisi pertama. Karena dari sikap itu, nanti bisa terbaca semuanya tentang diri Anda. Dari sikap juga aura Anda akan keluar saat melakukan sesi wawancara. berusahalah ketika Audisi Anda selalu ramah pada setiap orang tapi tetap berwibawa.

4.Cara Berbicara.Berusahalah ketika Anda berbicara dan menjawab pertanyaan yang di ajukan penginterview jangan kebanyakan "emmm" atau berfikir terlalu lama, berfikirlah cepat dan jawablah pertanyaan dengan tegas dan meyakinkan. Ketika Anda merasa masih perlu berfikir panjang Anda tidak perlu terlalu cepet, tapi lancar dan mantap. Biasanya dalam kompetisi seperti ini, jawaban tidak lah harus 1 + 1 = 2, tapi bisa jadi 11 atau 0. yang dinilai tidak mutlak dari jawaban kita, tapi adalah bagaimanacara kita menjawab.5.Ya kaya' jalan biasa.untuk beberapa daerah, seleksi penampilan biasa nya juga di ambil nilai dari cara berjalan di atas panggung bak seorang model (catwalk), hal yang harus dilakukan untuk calon Duta Wisata ketika menjalani tes ini adalah: Badan tegap, pandangan lurus ke depan, tangan kiri lurus ke bawah (Anda boleh menggoyangkan tangan), lalu tangan kanan mengepal di depan perut, jalannya pelan-pelan saja, dan harus terlihat gagah, dan yang paling penting jangan lupasmiling.

6.Lain-lain.jika saat catwalk Anda juga diperkenankan untuk memberikan salam dengan cara hormatnya cukup kepala ditundukkan ambil badan agak dibungkukkan ke depan sedikit (sama seperti wiraga ataupun saat Anda sedang menjadi penerima tamu).No jeans, dan gunakan aksesoris seperlunya dan berdandan (bisa menggunaan pembersih atau bedak)

Globalisasi yang terjadi sekarang ini harus dicermati secara seksama agar pengaruh terhadap nilai sosial budaya kita dapat tetap terjaga. Sehingga diharapkan generasi muda dapat memiliki sikap agar tetap menjunjung budaya kita sendiri dengan tetap membuka diri terhadap kemajuan yang datangnya dari luar. Hal inilah yang diharapkan menjadioutputdari kegiatan pasanggiri mojang jajaka ini