modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator...

21
MODUL PERKULIAHAN Perekonomian Indonesia Transformasi Struktural Perekonomian Indonesia Dosen Pembimbing : Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec Disusun Oleh : Kelompok 9 1. Amri Wisana (43114110141) 2. Siggih Irawan (43114110099) 3. Dito Yuda Perwira (43114110045) 4. Nur Iksan (43113120154) Fakultas Program Tatap Dosen Pembimbing

Transcript of modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator...

Page 1: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

MODUL PERKULIAHAN

Perekonomian Indonesia

Transformasi Struktural Perekonomian IndonesiaDosen Pembimbing :Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec

Disusun Oleh : Kelompok 91. Amri Wisana (43114110141)2. Siggih Irawan (43114110099)3. Dito Yuda Perwira (43114110045)4. Nur Iksan (43113120154)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Dosen Pembimbing

FEB S1.Manajemen 9 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec

Page 2: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Abstract Kompetensi

Mampu mengenal Perekonomian Indonesia.

Mampu menjelaskan Transformasi Struktural

              

TRANSFORMASI STRUKTURAL

     I.            TRANSFORMASI STRUKTURAL.Pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara terus-menerus dapat

menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur perekonomian wilayah.

Transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur perekonomian dari

sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana masing-masing sektor akan

mengalami proses transformasi yang berbeda-beda.

Proses perubahan struktur ekonomi terkadang diartikan sebagai proses

industrialisasi. Tahapan ini diwujudkan secara historis melalui kenaikan kontribusi

sektor industri manufaktur dalam permintaan konsumen, total Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB), ekspor dan kesempatan kerja.

Selanjutnya Chenery dalam Tambunan (2001) juga menyatakan bahwa

perubahan struktur ekonomi yang umum disebut dengan transformasi struktural

diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang

lainnya dalam komposisi Agregat Demand, perdagangan luar negeri (ekspor dan

impor), Agregat Supply (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti

tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Transformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya

pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi

maka dapat dinyatakan bahwa telah terjadi pembangunan ekonomi dan perlu

pengembangan lebih lanjut, akantetapi jika tidak terjadi proses transformasi maka

pemerintah daerah perlu mengadakan perbaikan dalam penyusunan perencanaan

2012 2 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

wilayahnya, sehingga kebijakan pembangunan yang disusun menjadi lebih terarah

agar tujuan pembangunan dapat tercapai.

           

II.       FAKTOR PENYEBAB TRANSFORMASI STUKTURAL.Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya transformasi ekonomi yaitu,

pertama disebabkan oleh sifat manusia dalam kegiatan konsumsinya. Sesuai

dengan Hukum Engels bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka makin

sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian,

sebaliknya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang-barang

produksi industri menjadi bertambah besar. Dengan demikian peranan sektor

industri akan semakin besar dibandingkan sektor pertanian. Kedua, perubahan

struktur ekonomi disebabkan pula oleh perubahan teknologi yang berlangsung

secara terus–menerus. Proses transformasi struktural akan berjalan cepat jika terjadi

pergeseran pola permintaan domestik kearah output industri manufaktur diperkuat

oleh perubahan yang serupa dalam komposisi perdagangan luar negeri atau ekspor.        

III.            TERJADINYA TRANSFORMASI STRUKTURAL.Sukirno (2006) menjelaskan bahwa, berdasarkan lapangan usaha maka

sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia dibedakan dalam tiga

kelompok utama yaitu:

1. Sektor primer, yang terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan,

perikanan, pertambangan dan penggalian.

2. Sektor sekunder, terdiri dari industri pengolahan, listrik, gas dan air, bangunan.

3. Sektor tertier, terdiri dari perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan

komunikasi, keuangan, sewa dan jasa perusahaan, jasa-jasa lain (termasuk

pemerintahan) Pada umumnya, transformasi yang terjadi di negara berkembang

adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri, atau terjadinya

transformasi dari sektor primer kepada sektor non primer (sekunder dan tertier).

Seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 berikut ini, dimana berdasarkan hasil studi

Chenery dan Syrquin bahwa perubahan kontribusi sektoral terhadap pembentukan

Produk Domestik Bruto Regional dalam jangka panjang akan menunjukkan pola

sebagai berikut:

2012 3 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Sumber: Tulus Tambunan (2001)

Terlihat pada Gambar tersebut bahwa kontribusi output dari sektor primer

terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) semakin mengecil sedangkan

pangsa Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor sekunder dan tertier mengalami

peningkatan seiring dengan peningkatan pendapatan nasional perkapita. Dengan

demikian, transformasi ekonomi menunjukkan terjadinya peralihan kegiatan ekonomi

dari perekonomian tradisional menjadi perkonomian yang modern.               

IV.       PERBEDAAN TRANSFORMASI STRUKTURAL NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG.

Transformasi struktural merupakan salah satu hal yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Hampir seluruh negara mengawali

pertumbuhan ekonominya dengan suatu transformasi struktural. Namun demikian,

2012 4 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

pola transformasi struktural mungkin saja tidak sama antar satu negara dengan

negara lain

Ø  Transformasi Struktural di Negara Maju Pada bagian awal dari paper ini El-hadj Bah memaparkan penemuan dari

penelitian penelitian sebelumnya tentang transformasi struktural. Dalam hal ini El-

hadj Bah mendasarkan penelitiannya pada penelitian Kuznets (1971). Kuznets

menemukan bahwa proses transformasi struktural negara maju cenderung seragam

antara satu negara dengan negara lain, dimana proses tersebut terdiri dari 2 tahap.

Pertama, pada awalnya sumber-sumber daya ekonomi sebagian besar dialokasikan

pada sektor pertanian, yang kemudian seiring dengan pertumbuhan ekonomi alokasi

ekonomi bertransformasi ke sektor industri dan jasa. Kedua, alokasi sumber-sember

daya ekonomi kembali bertransformasi dari sektor pertanian dan industri ke sektor

jasa.

Berarti dengan adanya kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB), hasil dari

sektor pertanian akan menurun, hasil dari sektor industri pada awalnya akan naik

tetapi kemudian turun, dan hasil dari sektor jasa akan selalu meningkat.Negara-

negara maju ini mengalami proses pertumbuhan yang panjang dalam

perekonomiannya terutama terkait dengan pertumbuhan PDBnya. Menurut Duarte

dan Restuccia (2008), sebagian besar negara-negara maju mengalami peningkatan

PDB yang sangat signifikan karena mereka mengalami pergeseran alokasi sumber

daya ekonomi dari yang tadinya mayoritas dialokasikan ke sektor pertanian menjadi

teralokasi ke sektor jasa.

Ø  Transformasi Struktural di Negara Berkembang Selanjutnya El-hadj Bah mencoba meneliti transformasi struktural yang terjadi

di negara berkembang. Dalam hal ini El-hadj Bah ingin melihat apakah transformasi

struktural di negara berkembang memiliki pola yang sama dengan di negara maju.

Dalam analisa ini, El-hadj Bah memilih 38 negara berkembang yang terletak di Sub-

Saharan Afrika, Asia Timur dan Tenggara serta Amerika Latin sebagai sampel.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ternyata teori Kuznets tidak berlaku di negara

berkembang. Penelitian dalam paper ini memberikan kesimpulan bahwa negara

berkembang memiliki pola transformasi struktural yang berbeda dengan negara

maju walaupun memang ada beberapa negara yang mengikuti pola negara maju.

2012 5 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Perbedaannya terletak di dua dimensi, yaitu (1) slope atau efek transisi,

dimana menunjukkan sifat hubungan antara perubahan dalam bagian output

sektoral dengan perubahan log GDP per kapita; (2) efek level, dimana menunjukkan

level bagian output sektoral pada GDP per kapita tertentu. Selain itu, kesimpulan

yang dapat diambil berkaitan dengan pola transformasi struktural, terdapat

heterogenitas yang besar akan pola transformasi struktural yang ada di negara

berkembang. Pada intinya, penelitian dalam paper ini memperlihatkan perbedaan

pola transformasi struktural pada negara berkembang, baik dengan negara maju

maupun dengan sesama negara berkembang. Perbedaan transformasi struktural

antara negara-negara berkembang itu kemudian penulis jabarkan dalam golongan-

golongan berdasarkan perbedaan geografis menjadi negara-negara di Asia, Afrika

dan Amerika Latin.

Ø  Transformasi Struktural di Asia Penelitian transformasi struktural di Asia dilakukan penulis dengan mengambil

sampel 10 negara Asia periode 1965 – 2000. Secara umum transformasi struktural

di Asia memiliki kemiripan dengan negara maju, yaitu terjadi dari sektor pertanian ke

sektor industri dan jasa. Nemun demikian, keunikan transformasi struktural di Asia

terletak pada tahap transformasi pertama yaitu dari sektor pertanian ke sektor

industri. Latar belakang dari fenomena ini coba kami analisa dengan melihat

berbagai faktor yang ada. Salah satu hal yang kami nilai menjadi faktor tingginya

tingkat transformasi struktural ke sektor industri adalah terjadinya manufacturing

export boom di Asia sekitar tahun 1980an hingga sekarang[1]. Dalam hal ini, Asia

menjadi pilihan utama negara-negara di dunia untuk memperoleh barang-barang

hasil industri. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketersediaan bahan baku serta harga

faktor produksi yang murah.

Hal ini kemudian mengarah kepada suatu liberalisasi perdagangan. Perdagangan

ekspor di Asia ini kemudian berkembang menjadi yang paling terdiversifikasi di

antara negara berkembang lain di dunia dikarenakan faktor perkembangan

teknologi[2]. Selain itu, faktor lainnya adalah kebijakan pemeritah beberapa negara

yang meningkatkan privatisasi. Hal ini kemudian meningkatkan foreign direct

investment khususnya pada sektor manufaktur yang berorientasi ekspor. Di samping

itu, liberalisasi finansial juga berperan pada transformasi struktural di Asia. Dalam

hal ini bank-bank mulai berperan aktif dalam memberikan pinjaman untuk investasi.

2012 6 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Ø  Transformasi Struktural di Afrika Penelitian transformasi struktural di Afrika dilakukan El-hadj Bah dengan

mengambil sampel 16 negara yang terletak di Sub-Saharan Afrika periode 1965 –

2000. Transformasi struktural di Afrika dapat dikatakan ’anomali’ bila dibandingkan

dengan penelitian Kuznets pada negara maju. Gambaran antara GDP per kapita

dengan jumlah output seperti misleading, karena beberapa waktu GDP per kapita

nya mengalami penurunan sementara output sektor jasa tetap tinggi. Kemudian

secara keseluruhan terlihat bahwa jumlah output sektor bernilai konstan antara 1965

– 2000.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tidak proporsionalnya masing-masing

proses transformasi struktural yang terjadi. Jumlah output masing-masing sektor

yang konstan menunjukkan proses akumulasi dan alokasi yang tidak berjalan secara

kontinyu. Masing-masing sektor berjalan sendiri-sendiri tanpa dipengaruhi langsung

oleh peningkatan GDP per kapita. Pergerakan output yang konstan ini tidak

menggambarkan adanya pergerakan pengalihan dari sektor pertanian ke sektor

industri kemudian ke sektor jasa. Hal ini dapat terjadi karena karakteristik negara

Afrika yang tingkat permintaannya cenderung stabil. Tidak terdapat permintaan yang

fluktuatif yang dapat menyebabkan perubahan pada struktur penawaran produksi

yang akan berakibat pada pergeseran pada lapangan pekerjaan maupun output

produksi.

Ø  Transformasi Struktural di Amerika Latin Penelitian transformasi struktural di Amerika Latin dilakukan penulis dengan

mengambil sampel 12 negara yang terletak di Amerika Latin periode 1965 – 2000.

Sementara pada Amerika Latin, polanya berada di “tengah-tengah”, dalam artian

hubungan peningkatan dan penurunannya cukup menyerupai pola negara maju,

namun jumlahnya cenderung tidak sesuai. Penurunan jumlah output sektor

pertanian diikuti oleh peningkatan jumlah output sektor jasa telah bernilai tinggi

walaupun di awal-awal proses transformasi berjalan serta jumlah output sektor

industri yang cenderung masih di batas bawah kurva negara maju di sebagian besar

negara. Beberapa hal mempengaruhi pola transformasi struktural di Amerika

Selatan. Salah satunya krisis hutang yang terjadi di sebagian negara Amerika Latin

pada tahun 1982. Hal ini menyebabkan pergeseran subsitusi impor ke promosi

2012 7 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

ekspor. Selain itu, kebijakan stabilisasi serta penyesuaian struktural yang dilakukan

pemerintah di sebagian negara pun turut mempengaruhi transformasi struktural yang

terjadi di Amerika Latin.

Ø  Transformasi Struktural dan Stagnasi Ekonomi Dengan terjadinya transformasi struktural, akan merubah struktur ekonomi

berupa sumber daya dan output yang digunakan untuk membangun. Menurut

Syrquin (1994) terdapat hubungan yang kuat antara struktur ekonomi dengan tingkat

pembangunan tertentu dan pertumbuhan dan perubahan strukturnya. Hal ini terjadi

sejak periode stagnasi ekonomi dan penurunan ekonomi. Misalnya saja di Amerika

Latin terjadi struktural transformasi dari pertanian ke industri, di Brazil shares output

jasa meningkat ketika per kapita GDP stagnan $ 5000, di negara Afrika GDP

perkapita tahun 2000 sama atau lebih rendah dari tahun 1965 walaupun

pengalaman struktur transformasinya telah terjadi pada tahun 1965-2000.

Hal tersebut mendeskripsikan substansi dari struktur transformasi dengan

penurunan besar GDP per kapita, kebalikan dari apa yang kita ekpsktasikan. Ketika

negara sedang tumbuh (berkembang) dalam output sektoral maka akan mengikuti

arah yang benar. Tetapi ketika negara mengalami stagnan atau penurunan ekonomi

maka menjadi arah yang salah.

Ø  Efek Perubahan HargaAnalisis sebelumnya, share dari output sektoral diperoleh dengan membagi

nilai tambah sektoral harga berlaku dibagi GDP harga berlaku. Oleh karena itu

perubahan share output sektoral dapat menyebabkan perubahan pada output dan

harga relatif. Agar harga relatif tidak berubah, maka kita harus merekonstruksi nilai

tambah dari share output sektoral berdasarkan harga konstan dan nilai tambah

sektoral. Untuk negara berkembang hanya sedikit sekali yang memiliki data tentang

indikator dalam US$ dengan tahun dasar 2000. Kebanyakan negara berkembang

memiliki data dari 1970, sedangkan untuk negara maju data yang dijadikan sampel

pada penelitian ini dimulai dari tahun 1971. Dengan menggunakan regresi panel,

ternyata transformasi struktural negara berkembang antara tahun 1970-2000 tidak

sama dengan proses transformasi negara maju. Hal ini bisa dilihat pada contoh

kasus 5 negara yang hasil regresinya menunjukkan hasil regresi dari nilai tambah

2012 8 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

dan GDP dengan harga konstan berbeda jika dibandingkan dengan hasil regresi

harga berlaku.

Hasilnya menunjukkan dengan harga konstan ternyata nilai R square untuk

ketiga sektor (pertanian, industri dan jasa) lebih kecil, sehingga terlihat terdapat

perbedaan proses transformasi struktural. Dari pola perbedaan dari lima negara

berkembang, ada satu hal yang unik. Polanya menyerupai pola proses trasnsformasi

yang memiliki sektor jasa yang besar (Senegal, Brazil, Palistan, Korea, dan Ghana),

negara dengan share output jasa yang tinggi dalam harga berlaku memiliki nilai

tambah share jasa yang tinggi pula pada harga konstan.

Untuk kasus negara maju proses transformasi strukturalnya sama dengan Kuznets,

apalagi negara maju telah berada dalam tahap kedua proses transformasi struktural.

Seperti disebutkan sebelumnya, tidak terdapat satupun perbedaan yang besar

antara series yang diperoleh dengan menggunakan harga tetap dan mengunakan

harga berlaku. Oleh karena itu semua penemuan yang sebelumnya secara lebih

lanjut untuk dijadikan ”pegangan”.

Saluran Transformasi Struktural Indonesia

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu motor penggerak utama dalam proses

transformasi struktural ekonomi di Indonesia. Orang yang berpendidikan tinggi,

memungkinkan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Selain itu

pemerintah juga harus mampu menutup kekurangan keterampilan di Indonesia yang

akan meningkatkan mutu pendidikan di semua tingkatan, serta memperluas dan

meningkatkan mutu pusat-pusat pelatihan. Para lulusan lembaga pendidikan dan

tenaga kerja perlu dibekali dengan keterampilan teknis dan perilaku yang tepat

(disiplin, kehandalan, kerjasama, dan kepemimpinan). Semua program peningkatan

taraf pendidikan yang dicanangkan pemerintah merupakan prioritas utama dari

pembangunan pendidikan di Indonesia.

2. Migrasi Pekerjaan

Supply tenaga kerja di sektor pertanian meningkat menyebabkan tingkat upah yang

rendah. Untuk itu peralihan tenaga kerja di sektor pertanian ke sektor industri

manufaktur/jasa akan membuat tingkat upah lebih tinggi.

3. Sistem Pemerintahan

2012 9 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Dalam pemerintahan Orde Baru yang memiliki sistem pola pikir totaliter dengan

adanya transformasi struktural ekonomi berubah menjadi pemerintahan yang

demokrasi. Dimana hal ini dapat kita lihat dalam implementasinya bahwa kepala

daerah dipilih langsung oleh rakyat.

Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Di Indonesia  

Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat dalam jangka

panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Memasuki dekade 1960-an akhir

dan awal dekade 1970-an, pembangunan ekonomi mengalami redefinisi.

Mulai muncul pandangan bahwa tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi

bukan lagi menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi bagaimana

mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan. Dan pada akhir dekade 1970-an

pemerintah mengubah strategi pembangunan dalam PELITA III yang tak lagi hanya terfokus

pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi

tujuan utama pembangunan. Secara umum pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara lain menaikkan standar hidup,

memperbaiki tingkat  pendidikan, kesehatan dan persamaan hak untuk memiliki kesempatan

dalam memperoleh semua komponen-komponen penting dari hasil pembangunan ekonomi.

 

Usaha yang dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan program-program

pemerintah  bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.

Program tersebut antara lain : Inpres Desa Tertinggal (IDT), pengembangan industri kecil

dan rumah tangga, transmigrasi, pelatihan/pendidikan, dll. Pemerintah terus berupaya

meningkatkan  perekonomian Indonesia dan tentunya mensejahterakan rakyat Indonesia.

Salah satu konsep yang baru dicanangkan adalah melalui proyek Master Plain Percepatan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Gerald Meier menyatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses di mana

pendapatan per kapita penduduk suatu negara secara riil cenderung naik secara terus

menerus dalam jangka panjang, dengan syarat utama bahwa jumlah penduduk yang berada

dalam “garis kemiskinan absolut” tidak bertambah dan distribusi pendapatan tidak menjadi

lebih timpang.

2012 10 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Todaro dan Smith menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara

ditunjukkan oleh tiga nilai pokok yaitu :

1. Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya

(sustence)

2. Meningkatnya rasa harga diri (self-esteem) masyarakat sebagai manusia

3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom for servitude) yang

merupakan salah satu hak asasi manusia

 

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi mempunyai

unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut :

1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus-menerus

2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita

3. Peningkatan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung dalam jangka  panjang

4. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang. Misalnya ekonomi, politik, hukum,

sosial dan budaya

 

Indonesia telah membuat rencana pembangunan jangka panjang untuk tahun 2005-2025.

Rencana ini dibagi menjadi ke dalam periode lima tahun, masing-masing dengan  prioritas

pembangunan yang berbeda. Rencana pembangunan jangka menengah untuk tahun 2009-

2014 merupakan tahap kedua dan memberi fokus pada:

meningkatkan kualitas sumber daya manusia

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

memperkuat daya saing ekonomi

Pembangunan ekonomi ditandai dengan :

1. Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat

2. Pertambahan GDP > Tingkat Pertambahan Penduduk 

3. Peningkatan GDP suatu negara disertai dengan perombakan struktur ekonomi

tradisional ke modernisasi (transformasi struktural).

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat

bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi menerangkan

atau mengukur prestasi dari perkembangan ekonomi atau sebagai kenaikan GDP atau GNP

tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan

penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi itu terjadi atau tidak. Pertumbuhan

2012 11 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih

menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita.

Pendapatan Per Kapita Di Indonesia Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu negara.

Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara

dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB

per kapita. Pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang

ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan

pendapatan per kapita, kontribusi sektor manufaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan

nasional akan meningkat terus.

Ketika pendapatan per kapita pada suatu perekonomian meningkat, maka mengakibatkan terjadinya

perubahan pada sektor-sektor ekonominya.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), memperkirakan Indonesia

masih berpeluang meningkatkan pendapatan per kapita pada 2030 di angka 16.618 asalkan

syarat pertumbuhan terpenuhi yaitu dengan peningkatan 10% setiap tahun. Sebaliknya, jika

rata-rata pertumbuhan ekonomi setiap tahun hanya 6%, pertumbuhan pendapatan per

kapita Indonesia pada 2030 diperkirakan hanya US$8.531. Berdasarkan data Badan Pusat

Statistik, pendapatan perkapita Indonesia 2013 tercatat Rp36,5 juta atau tumbuh 9% dari

tahun 2012 Rp33,5 juta. Adapun, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia

tahun lalu sebesar 5,78%. Wakil Kepala Bappenas, Lukita Dinarsyah mengatakan

pendapatan per kapita Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan negara Asean

lainnya. Menurutnya, Indonesia cuma unggul dari Vietnam, Myanmar dan Filipina.

Lukita juga menuturkan jalan terbaik meningkatkan produktivitas tenaga kerja adalah

mendorong perkembangan industri pengolahan atau manufaktur. Artinya, tenaga kerja yang

ada di sektor primer seperti pertanian maupun tambang harus mulai dikurangi. Kendati

demikian, pergeseran sektor industri pengolahan terhambat dari sisi pendidikan. Seperti

diketahui, lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia berpendidikan SD. Menurut Ketua Badan

Supervisi Bank Indonesia (BSBI) dalam Tribunnews.com,  pertumbuhan ekonomi Indonesia

secara makro selama 10 tahun terakhir ini terus mengalami  peningkatan. Pendapatan per

kapita yang pada tahun 2004 hanya mencapai 2.000 Dollar AS,  pada tahun 2013 telah

mengalami peningkatan dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pendapatan : Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pendapatan per kapita di

Indonesia.

1. Pendidikan dan produktivitas

2012 12 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

2. Investasi

3. Pertumbuhan penduduk 

Faktor-faktor Yang Menyertai Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita : Peningkatan pendapatan per kapita akan mendorong terjadinya transformasi struktural

melalui 4 proses. Yaitu :

1. Proses akumulasi : Pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan kapasitas

produksi.

2. Proses alokasi : Penggunaan sumber daya untuk kegiatan produksi maupun

konsumsi.

3. Proses demografi : Perkembangan kependudukan.

4. Proses distribusi : Pemerataan pendapatan.

Proses Akumulasi Dan Alokasi Sumber Daya Produksi Proses akumulasi merupakan proses pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan

kapasitas produksi secara terus-menerus seiring dengan pendapatan per kapita suatu

negara.

 

Indikator adanya proses akumulasi sumber daya produksi ditandai dengan :

Pola Investasi : pendapatan per kapita naik, % investasi dan tabungan DN naik, arus modal

LN turun. Rasio investasi meningkat disebabkan meningkatnya investasi asing dan pinjaman

asing yang keduanya dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Implikasi dari meningkatnya

investasi adalah semakin membaiknya sarana dan prasarana serta  pelayanan publik,

seperti transportasi dan telekomunikasi.

Indikator Pendidikan : pendapatan per kapita naik, % belanja pendidikan naik, School

Enrollment naik. Adanya perbaikan dalam tingkat pendidikan akan meningkatkan

keterampilan tenaga kerja. Hal ini pula akan meningkatkan penguasaan, penggunaan dan

pengembangan teknologi.

Indikator Keuangan Pemerintah : pendapatan per kapita naik, % penerimaan pajak naik.

% penduduk yang membayar pajak meningkat dan pajak yang diterima dari  barang yang

bukan kebutuhan pokok akan meningkat. Dalam hal ini pemerintah semakin mampu untuk

membiayai investasi dalam infrastruktur, baik fisik maupun  pendidikan dan kesejahteraan.

 

2012 13 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Proses Alokasi Proses alokasi merupakan proses interaksi antara proses akumulasi dan pergeseran

konsumsi masyarakat seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita.

Indikator adanya proses alokasi sumber daya produksi ditandai dengan :

Indikator Permintaan Domestik : pendapatan per kapita naik, menyebabkan investasi

dalam negeri naik, % konsumsi (Swasta, pemerintah, non-makanan) naik, % konsumsi

makanan turun.

Indikator Perdagangan Internasional : pendapatan per kapita naik (manufaktur dan  jasa)

naik, % impor naik, % ekspor barang primer turun.

Indikator Produksi : pendapatan per kapita naik, menyebakan produksi (industri, utility,

jasa) naik, % produksi barang primer turun.

2012 14 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewTransformasi ekonomi merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi proses transformasi ekonomi maka

Daftar Pustaka1. Santosa, Iwan.(2013). Perekonomian Indonesia: Masalah, Potensi, dan Alternatif

Solusi. Graha Ilmu.

2. Tambunan, Tulus.(2012). Perekonomian Indonesia: Kajian Teoritis dan analisis

empiris. Ghalia Indonesia.

3. Basri, Faisal.(2010). Perekonomian Indonesia. Erlangga. Indonesia.

4. Boediono, Dr. (1994). Ekonomi Internasional, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

5. www.bps.co.id

6. “Structural Transformation in Developed and Developing Countries”oleh El-hadj Bah (W.P. Carey School of Business, Arizona State University, October 2007)

2012 15 Perekonomian indonesia

Pusat Bahan Ajar dan eLearningOleh: Kelompok 4 http://www.mercubuana.ac.id