MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESINmdmesin.teknik.ub.ac.id/wp...Tugas-Besar-Menggambar... · melalui...
Transcript of MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESINmdmesin.teknik.ub.ac.id/wp...Tugas-Besar-Menggambar... · melalui...
Ir. Endi Sutikno, M.T.
Asisten Studio Gambar Teknik dan Mesin
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
MODUL
TUGAS BESAR
MENGGAMBAR MESIN
GENAP 2016 - 2017
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 1
BAB I
ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN
Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus
ditentukan secara jelas tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus
dijelaskan sedetail mungkin agar gambar tersebut mudah dipahami oleh orang yang
membacanya.
1.1. Garis Ukur dan Garis Bantu
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik garis-garis bantu
melalui batas gambar pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus,
dengan beberapa pengecualian (pada gambar dibawah). Sebuah garis ukur dengan
mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran dari suatu permukaan atau garis
sejajar dengan garis ukur seperti pada gambar 1.1 (a). Garis bantu dan garis ukur
ditarik dengan garis tipis.
Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2mm, garis ukur seperti pada
gambar 1.1 (b). Di beberapa negara seperti Amerika, garis bantu tidak langsung
berhubungan dengan garis gambar, tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan
garis gambar dengan garis bantu.
(a) (b)
Gambar 1.1 (a) Garis Ukur dan Garis Bantu dan (b) Garis Bantu dan Garis Antara
yang tampak
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 2
1.2. Tinggi dan Arah Angka Ukur
Angka ukur atau huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar
aslinya maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Angka dan huruf harus
diletakkan ditengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur. Hampir seluruh ukuran
dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal atau vertikal. Ukuran
yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar, sedangkan ukuran yang kedua
harus dapat dibaca dari sebelah kanan gambar seperti pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Ukuran-ukuran Normal
Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur dan
angka ukur vertikal harus terletak sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur
diberi sedikit jarak. Sedangkan angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun
vertikal, harus ditulis sesuai garis ukurnya, seperti pada gambar 1.3. Sedapatnya
ukuran-ukuran jangan diletakkan pada daerah yang diarsir pada gambar 1.3.
Gambar 1.3 Memberi ukuran pada garis ukur miring
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 3
Untuk ukuran sudut ditulis seperti pada gambar 1.4. Garis ukurnya
merupakan garis lengkung. Azas dasar yang harus dipertahankan disini ialah garis
ukur merupakan garis tulis. Jadi angka harus selalu di atas garis ukur.
Gambar 1.4 Ukuran sudut
1.3. Ukuran dan Toleransinya
Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat
dipenuhi dengan tepat. Batas-batas ketidaktepatan ini harus dinyatakan dalam
gambar juga. Cara-caranya:
a. Ukuran dengan toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2769
“Penyimpanan ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin
tanpa penentuan toleransinya”
b. Ukuran dengan ketentuan toleransi linier
c. Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai
dengan ISO/R296 “Sistem ISO tentang batas dan suaian: Bagian I
Umum, toleransi dan penyimpangan”
d. Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linier, yang ditentukan oleh ISO
1101/I “Toleransi bentuk dan posisi: Bagian I Umum, Penunjukkan
dalam gambar”. Dalam hal ini toleransi posisi harus diterapkan pada
posisi yang sebenarnya, yang telah ditentukan oleh ukuran ini.
Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi.
Ini disebut dimensi referensi dan tidak operasi produk atau pemeriksa.
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 4
Gambar 1.5 Macam-macam jenis ukuran dan toleransi
1.4. Cara-Cara Memberi Ukuran
A. Memberi Ukuran dimensi linear
Pada dasarnya ukuran-ukuran linear harus diperinci oleh garis bantu,
garis ukur, dan angka ukur seperti pada gambar 1.6 (a). Dalam beberapa hal garis
ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar, tanpa garis bantu seperti pada
gambar 1.6 (b). Garis gambar atau garis sumbu dapat dipergunakan sebagai garis
bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.
(a) (b)
Gambar 1.6 (a) Contoh memberi ukuran (b) Garis gambar sebagai garis bantu
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 5
B. Memberi Ukuran benda yang tirus
Pada benda atau bagian benda yang miring sedikit, garis-garis bantu
horizontal maupun vertikal menjadi tidak jelas. Dalam hal demikian garis-garis
bantu digambar miring dan sejajar. Gambar 1.7 memperlihatkan bagaimana
caranya yang baik.
Gambar 1.7 Garis bantu miring
C. Huruf dan lambang yang ditambahkan pada angka ukur
Huruf dan lambang dapat ditambahkan pada angka ukur untuk beberapa
bentuk benda. Dengan demikian gambar pandangan dapat dikurangi.
a. Lambang diameter ( Ø )
Lambang diamter diletakkan di depan angka ukur dengan ukuran
yang sama besar dengan angka ukur seperti pada gambar 1.8 . Dengan
menggunakan lambang ini maka gambar pandangan samping tidak
diperlukan lagi.
Gambar 1.8 Lambang diameter
b. Lambang jari-jari ( R )
Sama seperti lambang diameter huruf “R” harus diletakkan di
depan angka ukur. Jika garis terlalu pendek untuk penempatan angka
ukur, angka ukurnya dapat ditempatkan pada perpanjangan garis ukur.
Anak panah garis ukur diletakkan di dalam jika perpanjangannya
kedalam, dan diletakkan di luar jika perpanjangannya keluar.
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 6
Gambar 1.9 Lambang Jari-jari
c. Lambang bujur sangkar ( □ )
Bentuk benda bujur sangkar hanya dapat diperlikatkan pada
pandangan tertentu saja. Jika bentuknya tidak jelas dari gambar, maka
dengan mempergunakan lambang tersebut dapat dihemat gambar dan
waktu.
Gambar 1.10 Lambang bujur sangkar
d. Lambang bola ( SR atau SØ )
Jari-jari atau diameter dari bentuk bola dapat dijelaskan dengan
lambang tersebut.
Gambar 1.11 Lambang bola
e. Lambang kemiringan / chamfer ( x x 45o )
Kemiringan, yaitu bagian ujung benda yang dipotong miring,
biasannya dengan sudut 45o, ukurannya dicantumkan sebagai “x x 45o”.
Disini huruf x menyatakan ukuran dalamnya pemotongan.
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 7
Gambar 1.12 Lambang chamfer
D. Susunan Ukuran
a. Ukuran berantai
Ukuran berantai seperti pada gambar 1.13 (a) hanya boleh diterapkan
bilamana kemungkinan pengumpulan toleransi tidak akan
mempengaruhi persyaratan fungsional dari benda bersangkutan
b. Ukuran sejajar
c. Ukuran-ukuran berimpit
Pada cara ini, titik pangkal yang menunjukkan garis atau bidang
referensi harus dilingkari. Angka ukurnya harus diletakkan dekat anak
panah searah dengan garis bantu bersangkutan.
d. Ukuran-ukuran kombinasi
Ukuran kombinasi terjadi akibar penggunaan ukuran berantai dan
sejajar bersama-sama.
Gambar 1.13 Susunan Ukuran
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 8
e. Ukuran dengan koordinat
Gambar 1.14 Ukuran dengan koordinat
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 9
BAB II
PENYEDERHANAAN GAMBAR
Pada umumnya penyajian gambar harus menyatakan bentuk benda secara
tepat. Untuk menghemat waktu penggambar dan pembaca, telah ditetapkan cara-
cara penyederhanaan gambar untuk beberapa elemen mesin
2.1. Ulir
A. Jenis Ulir dan Funginya
Secara umum jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulir
dalam tiap gang (pitch), dan bentuk permukaan ulir. Bisa juga jenis ulir ini
dilihat dari standar yang digunakan, misalnya ulir Whitworth, ulir metrik, dan
sebagainya.
1. Jenis ulir menurut arah gerakan jalur ulir
Menurut arah gerakan ulir dapat dibedakan menjadi dua macam ulir
yaitu ulir kiri dan ulir kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk
ulir kiri atau ulir kanan dilihat kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga
dicek dengan memutar pasangan dari komponen-komponen yang berulir
misalnya mur dan baut. Apabila sebuah mur dipasangkan pada baut yang
kemudian diputar (searah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju maka
ulir tersebut termasuk ulir kanan.
Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke kiri (berlawanan arah jarum
jam) ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir kiri.
Jadi, pada ulir kanan kalau melepas mur dari bautnya maka mur harus
diputar ke kiri. Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan murnya adalah
dengan memutar mur ke kanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir
kanan.
Gambar 2.1 Jenis ulir menurut arah gerakan jalur ulir
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 10
2. Jenis ulir menurut jumlah ulir tiap gang (pitch)
Dilihat dari banyaknya ulir tiap gang (pitch) maka ulir dapat
dibedakan menjadi ulir tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalam satu
putaran (dari puncak ulir yang satu ke puncak ulir yang lain) terdapat lebih
dari satu ulir, misalnya dua ulir, tiga ulir, dan empat ulir. Untuk ulir ganda
ini biasanya disebutkan berdasarkan jumlah ulirnya, misalnya ganda dua,
ganda tiga, dan ganda empat. Melihat bentuknya, maka satu putaran pada
ulir ganda dapat memindahkan jarak yang lebih panjang dari satu putaran
ulir tunggal.
Gambar 2.2 Ulir menurut pitch
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 11
3. Jenis ulir menurut bentuk sisi ulir
Melihat bentuk dari sisi ulir ini maka ulir dapat dibedakan
menjadi ulir segitiga, segiempat, trapesium, parabol (knuckel). Bentuk
ulir ini juga ada kaitannya dengna standar yang digunakan. Berikut ini
beberapa contoh dari bentuk ulir.
Gambar 2.3 Contoh bentuk ulir
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 12
B. Penyederhanaan gambar ulir
Pada umumnya ulir digambar secara sederhana, dimana diameter luar
ulir digambar dengan garis tebal dan diameter dalamnya dengan garis tipis atau
sebaliknya seperti pada gambar 2.4. Cara cara menggambarnya adalah sebagai
berikut :
a. Diameter luar dari ulir luar dan diameter dalam dari ulir dalam digambar
dengan garis tebal.
b. Diameter dalam, disebut juga dengan diameter teras, dari ulir luar, dan
siameter luar dari ulir dalam digambar dengan garis tipis.
c. Garis yang menunjukkan batas antara ulir lengkap dan tidak lengkap,
ditarik dengan garis tebal.
d. Menurut perjanjian garis yang menunjukakan akar dari ulir tidak lengkap
digambar dengan garis tipis, yang membuat sudut 30o dengan sumbu baut.
e. Ujung lubang mata bor digambar dengan sudut puncak 120o.
f. Garis-garis batas ulir, yaitu garis-garis yang menunjukkan batas dalam dan
luar dari ulir digambar dengan garis gores, bila ulirnya tersembunyi.
g. Bagian ulir yang dipotong, diarsir sampai batas luarnya.
h. Pada gambar proyeksi melintang akar ulir digambar sebagai bagian dari
lingkaran, biasanya tiga per empat lebih dengan garis tipis.
i. Dalam gambar susunan diameter luar ulir digambar dengan garis tebal dan
diameter dari ulir dalamnya digambar dengan garis tebal mulai dari batas
ulir.
Gambar 2.4 Penyajian Ulir
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 13
C. Penunjukan ulir
1. Ulir Metrik sesuai ISO
2. Ulir Inci sesuai ISO
Tabel 2.1 Lambang jenis-jenis ulir dan penunjukannya dalam gambar
Jenis Ulir Lambang Penunjukannya
Ulir metrik kasar M M 8
Ulir metrik halus M 8 x 1
Ulir unified kasar UNC 3/8 – 16 UNC
Ulir unified halus UNF No. 8 – UNF
Ulir trapesium 30o Tr Tr 18
Ulir Pipa Ulir dalam tirus Rc Rc ¾
Ulir dalam lurus Rp Rp ¾
Ulir Pipa
Luar
Selalu lurus R R ½
M 50 x 3 - 2 LH
Jenis Ulir Metrik
Ukuran Ulir 50 mm – Diameter Luar
Kisar 3 mm
Kelas 2
LH Kiri (LH – Left Hand)
1/4 - 28 UNF – 3A LH
Ukuran Ulir ¼ inci – Diameter Luar
Jumlah Kisar 28 tiap inci
Jenis Ulir UNF – Unified National Fine
Kelas 3A
Arah lilitan Kiri (LH – Left Hand)
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 14
Gambar 2.5 Contoh Gambar bagian-bagian berulir
D. Cara menggambar mur dan baut
Pada gambar 2.6 merupakan cara menggambar mur dan baut.
Gambar 2.6 Cara menggambar baut dan mur
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 15
E. Cara menggambar sekrup mesin
Pada gambar 2.7 merupakan cara menggambar sekrup
Gambar 2.7 Macam-macam sekrup
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 16
2.2. Penyederhanaan elemen-elemen mesin
Tabel 2.1 Penyederhanaan Roda Gigi
Nama Penyederhanaan
Spur Gear
Bevel Gear
Worm Wheel
Worm
Tabel 2.2 Penyederhanaan Komponen Mesin
Nama Pandangan Penyederhanaan
Straight Knurling
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 17
Diamond Knurling
Square on Shaft
Bearings
Splined Shafts
Holes on Circular Pitch
Semi-elliptic leaf spring
Semi-elliptic leaf spring
With eyes
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 18
Pandangan Potongan Disederhanakan
Cylindrical compression
spring
Cylindrical tension
spring
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 19
BAB III
POTONGAN (IRISAN)
Untuk menggambarkan bagian-bagian berongga biasanya dipergunakan
garis gores yang menyatakan garis-garis tersembunyi. Akan tetapi, jika hal ini
dilakukan akan dihasilkan gambar yang rumit dan sulit dimengerti, maka dari itu
untuk mendapatkan gambar dari gambaran dari bagian-bagian yang tersembunyi
tersebut, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar
potongan atau yang biasa disebut potongan.
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan
potongannya disebut potongan utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat dibuat
di luar sumbu dasar. Dalam hal ini potongannya harus diberi tanda, dan arah
penglihatannya dinyatakan dengan anak panah.
Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar-gambar proyeksi, berlaku
juga untuk gambar potongan. Adapun macam-macam potongan antara lain:
3.1. Potongan
A. Potongan dalam satu bidang
a. Jika bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis
potongannya dan tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar.
b. Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang
potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.
B. Potongan oleh lebih dari satu bidang
a. Potongan meloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu,
potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan seperti
pada gambar 3.1 (a).
b. Potongan oleh dua bidang berpotongan
Bagian-bagian simetris dapat digambar pada dua bidang potong
yang saling berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama,
sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi
pada bidang terakhir ini, settelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang
berlaku, diputar sehingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama.
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 20
c. Potongan pada bidang berdampingan
Dapat dibuat dengan bidang-bidang yang berdampingan melalui
garis sumbunya seperti pada gambar 3.1 (b).
(a) (b)
Gambar 3.1 Potongan lebih dari satu bidang
C. Potongan Separuh
Bagian-bagian simetris dapat digambar setengahnya sebagai gambar
potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan. Dalam gambar ini garis-
garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi karena
sudah jelas potongannya.
Gambar 3.2 Potongan Separuh
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 21
D. Potongan oleh lebih dari satu bidang
Potongan setempat dan potongan penuh. Gambar potongan setempat
digunakan untuk menggambar benda kerja yang dipergunakan dari bagian kecil
dari benda yang tersembunyi. Untuk mendapatkan gambar yang tersembunyi
dapat juga dilakukan dengan penggambaran penuh.
Gambar 3.3 Potongan Setempat
E. Potongan yang diputar di tempat atau dipindahkan
Benda-benda tertentu seperti ruji-ruji roda, tuas, pelek, rusuk penguat
atau kait dapat digambar dengan pandangan setempat. Gambar-gambar seperti
tersebut diatas, untuk bagian-bagian tertentu dapat digambar potongan
setempat. Atau setelah gambar potongannya diputar, maka gambar tersebut
dapat dipindahkan ke tempat lain.
(a) (b)
Gambar 3.4 (a) Potongan diputar ditempat (b) Potongan diputar dan dipindahkan
F. Bagian benda atau benda yang tidak boleh dipotong
Bagian – bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong
dalam arah memanjang. Namun dapat digambar dengan potongan setempat.
Begitu pula benda – benda seperti pasangan mur baut, paku keling, pasak,
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 22
poros, dsb. Pada gambar assembly biasanya terdapat bagian gambar yang
dipotong dan tidak dipotong.
3.2. Arsiran
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat memberikan arsiran pada gambar
benda yang dipotong adalah sebagai berikut:
A. Sudut dan ketebalan garis arsiran
Sudut arsiran adalah 45º terhadap garis sumbu, atau terhadap garis batas
gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan
perbandingan ketebalan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Hubungan macam garis dan ketebalan garis
Macam Garis Ketebalan Garis (mm)
Garis gambar/tepi 1 0,7 0,5
Garis ukur/bantu 0,7 0,5 0,35
Garis tipis/arsir 0,5 0,35 0,25
Dari tabel diatas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang
disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/garis gambar mempunyai
ketebalan 0,5 mm maka garis – garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. sudut
dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.5 Contoh Arsiran
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 23
B. Pengarsiran pada bidang yang luas dan bidang berdampingan
Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya
dilaksanakan pada garis tepi garis – garis batasnya. Untuk pemotongan
meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidang – bidang potong yang
berdampingan, maka batas – batas bidang yang berdampingan tersebut harus
dibatasi oleh garis gores bertitik (sumbu) dan pengarsirannya harus turun atau
naik dari ujung arsiran lainnya.
Gambar 3.6 Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampingan
C. Pengarsiran benda – benda tipis
Untuk gambar potongan benda – benda tipis atau profil – profil tipis
maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur.
Gambar 3.7 Arsiran benda tipis
D. Angka ukuran pada arsiran
Jika angka ukuran terletak pada arsiran (yang mana tak bisa dihindari)
maka angka ukuran dan sekelilingnya tidak diarsir.
Gambar 3.8 Angka ukuran pada arsiran
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 24
E. Macam – macam garis arsiran dan material
Tabel 3.2 Macam-macam arsiran berdasarkan jenis material
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 25
BAB IV
ASSEMBLY DRAWING
Gambar assembling merupakan salah satu yang menunjukkan macam-
macam bagian mesin dalam posisi pengerjaan. Gambar ini diklasifikasikan menjadi
gambar working assembly, gambar sub-assembly, gambar installation assembly,
dll. Gambar working assembly biasanya dibuat untuk mesin sederhana dengan
bagian-bagian kecil mesin, setiap bagian dilengkapi dengan dimensi. Gambar sub-
assembly ialah gambar assembling dari tiap bagian yang berhubungan sehingga
membentuk bagian yang lebih kompleks. Sedangkan gambar installation assembly
berfungsi untuk menunjukkan hubungan antar unit yang berbeda dari mesin,
memberi lokasi dan dimensi dari sedikit bagian yang penting.
Gambar 4.1 Contoh assembly drawing
Mechanical Drawing Studio
FT - UB
MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN
Genap 2016 - 2017 26
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, N. Sugiarto, dan Takeshi Sato. 2013. Menggambar Mesin Menurut
Standar ISO. Jakarta:Balai Pustaka
Hendarsin, H., dan Warren J.Luzader. 1999. Menggambar Teknik.
Jakarta:Erlangga
Narayana, K.L. dkk. 2006. Machine Drawing. New Delhi:New Age
International
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. MT Haryono 167 Malang – Jawa Timur
Telp (0341) 553286, http: mdmesin.teknik.ub.ac.id