Modul Training Inventor

download Modul Training Inventor

of 61

description

PENGENALAN AUTODESK INVENTOR 2012 Autodesk Inventor 2012 merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Program ini merupakan rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi pengguna Autodesk Autocad yang ingin meningkatkan kemampuannya karena memiliki konsep hampir sama dalam menggambar 3D. Autodesk Inventor 2012 adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Tidak hanya sampai pada menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor 2012 juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.

Transcript of Modul Training Inventor

  • http://alchazin.com/portofolio

    i

    Syaiful A.B. Alchazin

    Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Pusat Teknologi Roket

    Rumpin, Bogor 2011

    MODUL TRAINING

  • http://alchazin.com/portofolio

    i

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbilaalamin, segala puja dan puji syukur saya panjatkan

    kepada Allah Yang Maha Penyayang. Tanpa karunia-Nya, mustahillah

    modul pelatihan ini terselesaikan. Modul pelatihan ini dibuat sebagai

    pendukung dan pegangan pada kegiatan Belajar Bareng Autodesk

    Inventor 2012 di Pustekroket.

    Modul ini sebenarnya hanya ringkasan dari beberapa buku yang

    digabungkan. Dua buka yang paling dominan yaitu buku Autodesk

    Inventor Profesional 2009 karya Arief Sationo dan Sisminto, dan buku

    Pemodelan Cad 3D Menggunakan Autodesk Inventor karya Firman

    Tuakia, ST. Beberapa buku tersebut diringkas dan digabungkan dengan

    penyesuaian sesuai kebutuhan pelatihan. Dalam modul ini terdapat materi

    dan contoh aplikasi langsung pada proses menggambar sehingga mudah

    dimengerti. Setiap bab dan contoh aplikasi disusun secara urut

    berkesinambungan mulai dari menggambar 2D hingga analasis struktur

    menggunakan Autodesk Inventor 2012.

    Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Saeri, MSi dan

    Bapak Ahmad Jamaludin F, ST.MT. yang telah mempercayakan tugas ini

    kepada saya. Tugas untuk memberikan pelatihan menggambar

    menggunakan Autodesk Inventor kepada rekan-rekan Bidang Motor

    Roket. Kepada Mas Teguh, Cak Nur, Pak Didi, Pak Jack, dan rekan-rekan

    lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu saya ucapkan terimakasih

    atas kerjasama dan dukungannya pada saat pelatihan berlangsung.

    Akhirnya saya berharap modul pelatihan ini bisa bermanfaat bagi rekan-

    rekan di LAPAN khususnya Bidang Motor Roket. Mohon maaf bila banyak

    kekurangan pada modul pelatihan ini. Jika menginginkan e-book dari

    modul ini bisa di download di Personal Website saya http://alchazin.com.

    Untuk saran atau ingin berkomunikasi bisa email di [email protected].

    Rumpin, November 2011

    Syaiful Arief Budiman Alchazin

  • http://alchazin.com/portofolio

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

    BAB 1 PENGENALAN AUTODESK INVENTOR 2012 .............................. 1

    1.1. Membuka Autodesk Inventor 2012 ............................................... 2

    1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor 2012 ................. 6

    1.3. Sistem Navigasi ............................................................................ 7

    1.4. Menggunakan Tombol Shortcut .................................................... 9

    BAB 2 SKETCH ....................................................................................... 11

    2.1. 2D Sketch ................................................................................... 12

    2.2. 3D Sketch ................................................................................... 16

    BAB 3 PART ............................................................................................ 18

    3.1. Latihan Male and Female ........................................................... 21

    3.2. Latihan Tempat Lilin ................................................................... 29

    3.3. Latihan Chisel ............................................................................. 31

    3.4. Latihan Bushing Berulir dan Berongga ....................................... 32

    BAB 4 ASSEMBLY .................................................................................. 36

    4.1. Latihan Assembly Male & Female .............................................. 39

    4.2. Latihan Menambahkan Part Standard ........................................ 41

    BAB 5 GAMBAR KERJA .......................................................................... 44

    5.1. Latihan Membuat Gambar Kerja 1 .............................................. 46

    5.2. Latihan Membuat Gambar Kerja 2 .............................................. 51

    BAB 6 ANALISIS STRUKTUR ................................................................. 53

    DAFTAR REFERENSI ............................................................................. 58

  • http://alchazin.com/portofolio

    BAB 1

    PENGENALAN AUTODESK INVENTOR 2012

    Autodesk Inventor 2012 merupakan program yang dirancang khusus

    untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain

    mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Program ini

    merupakan rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad

    dan Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok

    bagi pengguna Autodesk Autocad yang ingin meningkatkan

    kemampuannya karena memiliki konsep hampir sama dalam menggambar

    3D.

    Autodesk Inventor 2012 adalah program pemodelan solid berbasis fitur

    parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat

    dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang

    lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam

    proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model

    3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih

    dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah

    gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya

    menggunakan fasilitas drawing.

    Tidak hanya sampai pada menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor

    2012 juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita

    desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup

    mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan

    dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita

    keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun

    dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda

    yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.

  • http://alchazin.com/portofolio

    2

    1.1. Membuka Autodesk Inventor 2012

    Untuk memulai Autodesk Inventor 2012 ikutilah langkah berikut ini:

    1. Klik Start pada menu Windows

    2. Pilih All Program

    3. Klik Autodesk lalu pilih Autodesk Inventor Professional 2012 dan

    akan tampil seperti berikut:

    Tunggu sampai keluar kotak dialog Open, lalu kliklah Project.

  • http://alchazin.com/portofolio

    3

    4. Kemudian, kotak dialog seperti berikut akan muncul.

    Kliklah New>New Single User Project>Next lalu akan muncul

    kotak dialog sebagai berikut:

  • http://alchazin.com/portofolio

    4

    Kita bisa mengubah nama Project dan lokasi penyimpanan

    sesuai yang kita inginkan. Lalu klik Finish kemudian Done.

    5. Setelah selesai membuat pengaturan Project, selanjutnya kita

    akan membuat file baru. Pada tampilan berikut klilklah New

    pada Quick Lunch.

    6. Selanjutnya akan muncul kotak dialog sebagai berikut.

  • http://alchazin.com/portofolio

    5

    Pada tahap ini kita akan memilih salah satu template. Berikut

    adalah penjelasan pada masing-masing template, yaitu:

    Sheet Metal.ipt

    Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen

    berjenis metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat

    besi yang ditekuk-tekuk.

    Standard.dwg

    Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D

    (Autocad Version).

    Standard.iam

    Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang

    terdiri atas beberapa part atau komponen.

    Standard.idw

    Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D.

    Standard.ipn

    Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan

    perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita

    dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar

    Explode View.

    Standard.ipt

    Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen

    secara umum tanpa spesifikasi khusus seperti dalam

    pembuatan part pada Sheet Metal.

    Weldment.iam

    Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang

    memiliki tool untuk teknik pengelasan.

    7. Kita akan memulai dengan memilih salah satu template. Karena

    kita terbiasa dengan satuan metric maka klik pada metric dan

    pilihlah Standard(mm).ipt, lalu akan terbuka bidang kerja baru

    untuk memulai menggambar part.

  • http://alchazin.com/portofolio

    6

    1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor 2012

    Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor 2012 memiliki pula

    bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel

    Bar, dan Browser Bar.

    Browser Bar

    Panel Bar

    Inventor Standard Toolbar

    Menu Bar

    Bidang Kerja

  • http://alchazin.com/portofolio

    7

    Bidang Kerja adalah tempat menggambar.

    Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di

    Autodesk Inventor 2012

    Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan

    selama proses menggambar.

    Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang

    proses yang sedang berangsung. Misalnya, kita

    membuat gambar dengan template Sheet Metal.ipt

    maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul

    perintah khusus untuk Sheet Metal.

    Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita

    membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua

    akan tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita

    melakukan edit ulang.

    1.3. Sistem Navigasi

    Pada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yang

    membantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Kita

    dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate, pan, dan

    lainnya pada Inventor Standard Toolbar.

    Zoom

    Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan

    bidang kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser

    kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk

    mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat

    menggunakan zoom ketika tools lain sedang aktif.

    Pan

    Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah

    pan lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor

    pada tempat yang dinginkan.

  • http://alchazin.com/portofolio

    8

    View Face

    Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi

    face. Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah

    view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan

    diperbesar.

    Free Orbit

    Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah

    free orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar

    objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan.

    View Cube

    Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang

    telah ditentukan seperti fornt, top, left dan lain-lain. Kliklah

    view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut

    kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis

    view cube.

    View Cube

    Full Navigation Wheel

    Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi

    seperti zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation

    wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah satu

    perintah yang akan dipakai.

    Full Navigation Wheel

  • http://alchazin.com/portofolio

    9

    1.4. Menggunakan Tombol Shortcut

    Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah

    yang sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa

    menggunakannya makan akan sangat menghemat waktu.

    Tombol Hasil

    F1 Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box yang sedang aktif.

    F2 Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari tengah mouse tanpa harus menekan F2.

    F3 Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung meng-scroll mouse tanpa harus menekan F3.

    F4 Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse.

    F5 Kembali ke tampilan model sebelumnya.

    F6 Kembali ke tampilan isometrik.

    ] Membuat Plane baru.

    B Menambah balloon pada drawing.

    C Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif.

    D Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing.

    DO Menambahkan dimensi ordinat pada drawing.

    E Melakukan extrude pada profil (hasil sketching).

    FC Menambahkan feature control frame pada drawing.

    H Menambahkan fitur lubang.

    L Membuat garis (line) atau lengkungan (arc).

    P Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly) pada suatu assembly.

    R Membuat fitur revolver.

    S Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar ata bidang (plane).

    T Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi.

    X Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif.

    Esc Membatalkan / menghentikan suatu perintah.

    Del Menghapus (delete) objek yang dipilih.

    Backspace Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen terakhir.

    Alt + drag mouse

    Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan titik pembentuk spline.

    Shift + Otomatis me-rotate tampilan model. Shift + klik saat

  • http://alchazin.com/portofolio

    10

    rotate tool mode rotate sedang aktif. Klik lagi untuk menghentikannya.

    Ctrl + Enter Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya.

    Ctrl + Y Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir).

    Ctrl + Z Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir).

    Spacebar Ketika 3D rotate aktif, mengaktifkan switch (pergantian) antara dynamic rotation dan pandangan isometrik standar serta pandangan tegak lurus bidang.

    .

  • http://alchazin.com/portofolio

    11

    BAB 2

    SKETCH

    Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal dalam

    membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari gambar

    geometri.

    Sketch dibuat sesederhana mungkin karena akan mempermudah proses

    desain. Untuk finishing detail, gunakan seperti Fillet, Chamfers, & Face

    Draft pada 3D model atau part. Untuk membuat gambar solid, pastikan

    sketch dalam keadaan tertutup atau tersambung dengan menggunakan

    Coincident Constraint atau Trim, Extend Curve. Setelah Sketch selesai,

    terlebih dahulu lakukan Constraint sebelum dimension.

    Apabila langkah membuka Autodesk Inventor 2012 pada BAB 1 telah

    selesai dilakukan maka kita bisa langsung melakukan Sketch yang kita

    inginkan sesuai tampilan berikut ini.

  • http://alchazin.com/portofolio

    12

    Selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch seperti

    Line, Circle, Arc, dan lain-lain. Untuk Sketch Default, sketch terdapat pada

    bidang XY Plane. Kita dapat membuat sketch di Work Plane dan Planar

    Face (permukaan datar). Setelah selesai Sketch kiklah tombol Finish

    Sketch.

    Sketch di Autodesk Inventor 2012 dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D

    sketch.

    2.1. 2D Sketch

    2D Sketch pada Autodesk Inventor 2012 hampir mirip saat kita

    menggambar 2D pada Autodesk Autocad. Oleh karena itu,

    seseorang yang telah menguasai Autodesk Autocad tidak akan

    kesulitan dalam mempelajarinya. Berikut alat-alat Draw pada

    Sketch 2D.

    Line dan Spline

    Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk

    membuat garis kurva dengan titik Point tertentu. Selain

    Spline terdapat pula Bridge Curve.

    Circle

    Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara

    dalam membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle, Tangent

    Circle, dan Ellipse.

    Arc

    Fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga

    cara dalam membuat Arc, yaitu: Three Point Arc, Tangent

    Arc, dan Center Point Arc.

  • http://alchazin.com/portofolio

    13

    Rectangle

    Fungsinya untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur

    sangkar Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle,

    yaitu: Two Point Rectangle dan Three Point rectangle.

    Fillet dan Chamfer

    Fillet berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis

    (line) atau busur (arc) menjadi cembung atau cekung.

    Kemudian, Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan

    antara 2 garis menjadi miring dengan spesifikasi tertentu.

    Point

    Fungsinya untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar

    membuat Point referensi pada Sketch.

    Polygon

    Fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan.

    Text

    Fungsinya untuk membuat Sketch berupa tulisan

    Project Geometry

    Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau

    sebagai referensi dalam membuat sketch. Referensi bisa

    berupa Edges atau Face.

    Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern

    tertentu dan memodifikasi Draw sebagai berikut.

    Mirror

    Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi

    garis cermin. Hasil objek Mirror simetris terhadap objek

    aslinya.

  • http://alchazin.com/portofolio

    14

    Rectangular Patern

    Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola lurus.

    Dengan Rectangular Patern kita akan lebih menghemat

    waktu tanpa membuat objek satu persatu.

    Circular Patern

    Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola

    melingkar. Circular Patern biasanya digunakan untuk

    membuat lubang baut.

    Offset

    Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih

    besar atau lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama pada

    semua sisi.

    Extend

    Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc,

    Spline, pada sketch yang terbuka.

    Trim

    Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek

    yang saling berpotongan.

    Split

    Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2

    bagian dengan bantuan objek potong.

    Move

    Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang

    diinginkan.

    Copy

    Fungsinya untuk menduplikat objek

  • http://alchazin.com/portofolio

    15

    Scale

    Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih

    kecil.

    Rotate

    Fungsinya untuk memutar objek ke posisi yang diinginkan.

    Stretch

    Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang

    diinginkan.

    Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan

    pengecekan menggunakan Dimension dan Costraint.

    Perpendicular

    Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak

    lurus.

    Paralel

    Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar.

    Tangent

    Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc)

    menjadi bersinggungan.

    Coincident

    Fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.

    Concentric

    Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1

    titik pusat.

    Collinear

    Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling berhimpit.

  • http://alchazin.com/portofolio

    16

    Equal

    Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek.

    Horizontal

    Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau

    sejajar dengan sumbu X.

    Vertical

    Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar

    dengan sumbu Y.

    Fix

    Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-

    constraint secara otomatis terhadap Coordinate System.

    Show Constraint

    Fungsinya untuk menampilkan Constraint pada geometri

    yang kita pilih.

    General Dimension

    Fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch. Ukuran

    akan mengendalikan dan mempermudah dalam mengubah

    bentuk Sketch.

    Auto Dimension

    Fungsinya untuk membuat garis ukur secara otomatis.

    2.2. 3D Sketch

    Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan

    2D sketch hanya pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat

    membat sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur pipa yang

    berkelok-kelok, membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk

    Inventor Professional 2012, 2D sketch merupakan Default Sketch.

    Untuk mengaktifkan 3D sketch kita harus Finish Sketch pada 2D

    sketch lalu kliklah 3D Sketch. Beberapa alat pada 3D sketch yaitu:

  • http://alchazin.com/portofolio

    17

    Line dan Spline

    Line digunakan untuk membuat garis lurus. Spline digunakan

    untuk membuat garis kurva dengn titik Point tertentu.

    Bend

    Fungsinya untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line)

    menjadi cembung atau cekung.

    3D Intersection Curve

    Fngsinya untuk membuat kurva 3D dengan hasil

    perpotongan 2 Face, Surface, dan 2D Sketch.

    Project Curve to Surface

    Fungsinya untuk membuat kurva 3D dengan perpaduan 2D

    Curve Sketch dan Surface.

    Helical Curve

    Fungsinya untuk membuat kurva spiral.

  • http://alchazin.com/portofolio

    18

    BAB 3

    PART

    Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part, kita

    akan mengulas Part. Pada Autodesk Inventor 2012 gambar Part

    dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

    1. Solid, yaitu objek yang padat

    2. Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit.

    Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk

    Solid. Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan

    bentuk Surface. Tahapan setelah Sketch hingga Assembly sesuai diagram

    di bawah ini.

    Kita akan langsung mulai membuat Part atau objek 3D. Part masih

    merupakan kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah selesai membuat

    Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua Toolbar seperti

    Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat Part. Beberapa

    alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut.

    Extrude

    Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi,

    tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran

  • http://alchazin.com/portofolio

    19

    tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude kita harus

    menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang

    penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To,

    From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada

    extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan

    fitur All. Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup

    maupun terbuka dan dapat pula dibuat memotong part lain

    pada Assembly.

    Revolve

    Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk

    silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap

    sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part dengan

    dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output

    dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada

    profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang

    perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat

    dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur

    Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya.

    Hole

    Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar

    yang berupa Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk

    membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor,

    counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole

    dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan

    konfigurasi yang identik (diameter dan metode

    pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara untuk

    membuat lubang, yaitu: From Sketch, Linear, Concentric,

    dan On Point.

    Shell

    Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan

    kedua sisi dengan ketebalan tertentu.

  • http://alchazin.com/portofolio

    20

    Ribs

    Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.

    Loft

    Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan

    beberapa bentuk atau potongan yang berbeda.

    Sweep

    Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch

    atau Profile melalui garis edar (Path).

    Coil

    Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.

    Thread

    Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder

    seperti poros dan mur-baut.

    Fillet

    Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek

    menjadi cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajm.

    Chamfer

    Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek

    menjadi miring sehingga ujung tidak tajam.

    Move Face

    Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di

    dalam Part.

    Draft

    Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap

    permukaan lain.

    Split

    Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face

    menjadi beberapa bagian.

    Bend Part

  • http://alchazin.com/portofolio

    21

    Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan

    referensi garis tekuk pada Sketch.

    Work Plane

    Fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam

    prakteknya kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak

    sejajar dengan bidang kerja lainnya.

    Work Axis

    Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch

    ataupun saat Assemby Part.

    Work Point

    Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch

    ataupun saat Assemby Part.

    3.1. Latihan Male and Female

    Dalam latihan ini, kita akan membuat dua buah part dari sketch

    yang sederhana. Hasil dari latihan ini akan kita Assembly pada Bab

    selanjutnya. Langkah-langkanya yaitu:

    + =

  • http://alchazin.com/portofolio

    22

    Membuat komponen Male:

    1. Pertama kali yang dilakukan yaitu menyiapkan lingkungan kerja

    dalam mode Sketch 2D. Klik New>Metric>Standard(mm).ipt

    2. Klik Line Tool atau tekan huruf L dan buatlah Sketch sebagai

    berikut:

  • http://alchazin.com/portofolio

    23

    3. Jika sudah terbentuk, pastikan Dimension dan Constrain sesuai

    dengan yang diinginkan. Lalu klik Finish Sketch.

    4. Klik Revolve atau tekan huruf R, tentukan Profile pada bagian

    dalam Sketch yang kita bentuk, Axis yaitu sisi luar yang searah

    sumbu Y. Pilih Mode Revolve yaitu Full.

    5. Pada browser bar, Klik kanan pada Sketch (Revolution) lalu klik

    Share Sketch sehingga kita mempunyai sketch yang baru dan

    sama dengan sketch sebelumnya.

  • http://alchazin.com/portofolio

    24

    6. Lalu tambahkan pada sketch yang telah di share menjadi seperti

    di bawah ini, kemudian klik Finish Sketch.

    7. Dikarenakan sketch yang kita modifikasi telah di-share sehingga

    kita bisa menggunakannya untuk membuat dua buh fitur baru.

    Kita akan menggunakannya untuk extrude dari bidang tengah

    dan extrude-cut pada hasil extrusi tadi.

    8. Tekan huruf E lalu extrusi sepanjang 24mm(midplane).

  • http://alchazin.com/portofolio

    25

    9. Klik pada sketch yang lainnya dan klik Finish Sketch kemudian

    lakukan Cut-Extrude sepanjang 12mm(midplane).

    10. Maka hasilnya menjadi bentuk sebagai berikut.

    11. Selanjutnya Fillet pada sudut hasil extrusi dengan radius 2mm.

  • http://alchazin.com/portofolio

    26

    12. Ulangi pada bagian bawah dengan radius 1,5mm

    13. Selanjutnya kita Chamfer ujung bawah dengan metode Two

    Distance yaitu 4mm dan 2mm.

    14. Kita buat lubang dengan Hole berdiameter 8mm (concentric).

    15. Kita akan membuat lubang pada sisi atas, untuk itu kita butuh

    titik referensi lubang tersebut. Untuk membuat titik tersebut kita

  • http://alchazin.com/portofolio

    27

    ke menu sketch kembali atau tekan huruf S dan pilih sisi atas

    sebagai bidang kemudian buatlah Point dengan koordinat

    (0,35).

    16. Selanjutnya Finish Sketch dan gunakan lubang tersebut sebagai

    acuan untuk membuat Hole dengan tipe counterbore (form

    sketch).

    17. Setelah terbentuk satu lubang maka membuat kedua lubang

    lainnya menggunakan Circular Patern. Pilih lubang tersebut

    sebagai Features dan selubang luar sebagai Rotation Axis.

  • http://alchazin.com/portofolio

    28

    18. Hasil akhir seperti di bawah ini dan jangan lupa Save: male.ipt

    Membuat komponen Female:

    1. Buat kembali New Standar(mm).ipt kemudian buat 2 lingkaran

    konsentrik dengan pusat (0,0) dengan radius 50mm dan 6mm.

    2. Klik Finish Sketch dan lakukan Extrusi sepanjang 10mm.

    3. Seperti pada komponen Male, buatlah 3 lubang dengan titik

    referensi (0,35). Tipe lubang Drilled dengan kedalaman 8mm

    dan diameter 5mm dan Save: female.ipt

  • http://alchazin.com/portofolio

    29

    3.2. Latihan Tempat Lilin

    Dalam latihan ini kita akan membuat fitur yaitu Revolve, Sweep,

    dan Extrude.

    Langkah-langkah untuk membuat tempat lilin seperti di atas:

    1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt

    2. Sketch sesuai gambar di bawah ini.

  • http://alchazin.com/portofolio

    30

    3. Revolve (R) dengan garis vertikal sebagai axis (360O)

    4. Buat sketch baru pada bidang XY seperti gambar di bawah ini.

    5. Buat sketch pada bidang YZ sebuah ellips 34x10 dengan titik

    pusat (10,0)

    6. Finish Sketch, kemudian lakukan Sweep dengan profil Ellips

    dan path garis melengkung yang telah kita buat.

    7. Terakhir untuk memberi lubang, sketch lingkaran dengan radius

    15mm pada sisi paling atas dan lakukan Extrude-cut 40mm.

  • http://alchazin.com/portofolio

    31

    3.3. Latihan Chisel

    Dalam latihan ini kita akan membuat sebuah part yang terdiri dari

    dua buah fitur Loft.

    Untuk membuat part di atas, langkah-langkahnya:

    1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt

    2. Buat lingkaran dengan radius 15mm.

    3. Membuat Plane baru sejajar XY dengan offset -15mm. Bisa

    dilakukan dengan klik Work Plane Tool atau tekan ] kemudian

    klik & drag pada XY plane lalu isikan -15mm.

  • http://alchazin.com/portofolio

    32

    4. Dengan cara yang sama buatlah ketiga bidang selanjutnya

    dengan jarak antar bidang berturut-turut -10mm, -10mm, -80mm

    5. Buatlah sketch pada bidang kedua sebuah lingkaran radius

    20mm, bidang ketiga sebuah lingkaran radius 10mm, bidang

    keempat sebuah persegi dengan sisi 24mm, dan bidang kelima

    sebuah persegi panjang 40mmx5mm.

    6. Selanjutnya gunakan fitur Loft dan pilih sketch dari bidang 1

    hingga 4 sebagai profilnya.

    7. Ulangi lagi Loft untuk bidang 4 hingga bidang 5.

    8. Mengapa harus 2 kali Loft, coba saja pada loft pertama gunakan

    bidang 1 hingga 5, maka hasilnya akan berbeda.

    3.4. Latihan Bushing Berulir dan Berongga

    Dalam latihan ini, kita akan membuat sebuah part yang terdiri dari

    fitur Extrude, Coil, Rectangular Patern, dan Circular Patern.

  • http://alchazin.com/portofolio

    33

    Langkah-langkahnya:

    1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt

    2. Buat sketch 2 lingkaran konsentrik dengan radius 50mm dan

    75mm.

    3. Lalu Extrude profil annulus dengan distance 200mm

    4. Kemudian buat sketch baru pada bidang YZ seperti di bawah

    ini.

  • http://alchazin.com/portofolio

    34

    5. Klik Coil Tool dan pilihlah segiempat sebagai profil dan sumbu

    silinder sebagai axis. Gunakan operasi Cut dan pada Coil Size

    isikan Height=210 dan Revolution=3. Seperti tampilan di bawah

    ini.

    6. Buat Sketch kembali pada bidang YZ sebagai berikut.

    7. Cut Extrude sketch tersebut dengan Extent All.

  • http://alchazin.com/portofolio

    35

    8. Untuk membuat beberapa profile dalam satu garis gunakan

    Rectangular Patern. Pilih pofile lubang hasil Cut Extrude dan

    Gunakan sumbu Z sebagai axis. Isikan parameter sebagai

    berikut.

    9. Lalu gunakan Circular Patern dengan Profil hasil Circular Patern

    dan selubung silinder sebagai rotation axis dengan para meter

    sebagai berikut.

  • http://alchazin.com/portofolio

    36

    BAB 4

    ASSEMBLY

    Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai

    macam Part kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk

    merakit. Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam

    pekerjaan, seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai

    berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam

    mendesain akan lebih mudah.

    Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang

    semuanya ada di dalam File Assembly. Di dalam Assembly yang besar

    dan memiliki banyak Part buatlah beberapa Assembly kecil atau Sub

    Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi

    Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-

    kelompok kecil.

    Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut.

    Place Component

    Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File

    Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen

    sekaligus ke dalam Assembly. Komponen pertama yang

    diletakan dalam linkungan assembly secara otomatis akan

    ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan

    grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen

    yang sama dengan mengklik dilokasi yang berbeda dalam

    graphic window.

    Disamping kita dapat menggunakan geometri part dari

    aplikasi Autodesk Inventor, kita dapat menggunakan

    geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly

  • http://alchazin.com/portofolio

    37

    yang kita buat. Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang

    dapat anda gunakan dalam Autodesk Inventor:

    Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)

    Autedesk Mechanical Desktop (*.dwg)

    Autodesk Autocad (*.dwg)

    file SAT(ACIS/ShapeManager) (*.sat)

    file IGES (*.igs, *ige, *.iges)

    file STEP (*.stp, *.ste, *.step)

    Pro Enginer (*.prt, *.afm)

    Assembly Constraint

    Kita menggunakan assembly constraints untuk menciptakan

    hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap

    assembly. Sebagaimana anda menggunakan 2D konstrain

    untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly

    constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi

    sebuah komponen dalam hubungannya dengan komponen

    yang lain. Basic assembly constrain terdiri dari empat

    macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:

    Mate/Flush Constraint

    Digunakan untuk meluruskan part feature seperti

    permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang

    lain.

    Sebelum Mate Constraint Sesudah Mate Constraint

  • http://alchazin.com/portofolio

    38

    Sebelum Flush Constraint Sesudah Flush Constraint

    Angle Constraint

    Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah

    part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis

    rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.

    Tangent Constraint

    Digunakan untuk membuat sebuah hubungan

    tangensial antara permukaan dari dua buah part.

    Salah satu part tersebut harus merupakan permukaan

    lengkung.

    Tangent Constrain dengan Solusi Inside

  • http://alchazin.com/portofolio

    39

    Tangent Constrain dengan Solusi Outside

    Insert Constraint

    Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke

    komponen lain seperti baut poros dan lainlain

    kedalam lubang pasangannya pada komponen lain.

    Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate

    constraint antara dua sumbu dan sebuah mate

    constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini

    diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap

    part.

    Sebelum Insert Constraint Sesudah Insert Constraint

    4.1. Latihan Assembly Male & Female

    Pada latihan ini kita akan mencoba Assemly part yang telah kita

    buat sebelunya di BAB 3 yaitu Male dan Female.

  • http://alchazin.com/portofolio

    40

    Langkah-langkahnya yaitu:

    1. Bukalah Standard(mm).iam

    2. Klik Place Component dan masukkan file Female.ipt lalu

    Male.ipt

    3. Gunakan Mate Constraint lalu pilihlah lubang Female kemudian

    Silinder kecil dari Male.

  • http://alchazin.com/portofolio

    41

    4. Lakukan sekali lagi Mate Constraint lalu pilihlah sisi atas Female

    dan sisi bawah Male.

    5. Jika ketiga lubang belum pas maka lakukan Mate Constrain

    kembali pada lubang tersebut.

    4.2. Latihan Menambahkan Part Standard

    Menambahkan part strandard pada hasil Assembly Male and

    Female berupa Fastener yaitu Bolt dan Pin.

    Langkah-langkahnya yaitu:

    1. Pada hasil Assembly latihan sebelumnya klik Place From

    Content Center.

    2. Maka akan muncul kotak library, carilah Bolt yang sesuai

    keinginan pada Fastener untuk ketiga lubang pada Assembly

    Male and Female.

  • http://alchazin.com/portofolio

    42

    3. Pada latihan ini kita akan memilih Bolt tipe Round Head dengan

    nama Screw GB/T 2672-2004, setelah dipilih lalu klik OK.

    4. Lalu pasangkan dengan lubang yang akan kita pasang

    kemudian klik jika sudah pas dengan lubang dan klik lagi jika

    sudah pas ukuran kepalanya yang pada latihan ini ukurannya

    yaitu M4 x 5.

    5. Muncul jendela Auto Drop, pada jendela ini kita bisa mengatur

    patern, edit size dan yang terpenting jika sudah sesuai tekan

    tombol centang atau apply.

    6. Maka hasilnya sebagai berikut.

    7. Jika ternyata ukuran Bolt belum sesuai maka kita bisa

    mengeditnya melalui Browser Bar dengan cara klik kanan pada

    jenis Elemen lalu pilih Change Size.

    8. Selanjutnya kita akan menambahkan Pin, seperti sebelumnya

    klik Place From Content Center.

    9. Pilihlah jenis Cyilindrical Pins ISO 2338

  • http://alchazin.com/portofolio

    43

    10. Gunakan diameter 8mm dan panjang 30mm.

    11. Setelah kita masukkan pin tersebut ke halaman Assembly lalu

    kita akan memberikan Constrain.

    12. Gunakan Constrain tipe Insert dengan Solutions Aligned dan

    pilihlah Pin tersebut sebagai Selections 1.

    13. Kemudian pilihlah lubang pada part Male sebagai Selections 2

    dan berilah offset -3mm.

    14. Maka hasilnya akan sebagai berikut.

  • http://alchazin.com/portofolio

    44

    BAB 5

    GAMBAR KERJA

    Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa

    2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan

    antara perancang dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus

    mampu memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan

    ukuran benda yang akan dibuat.

    Autodesk Inventor 2012 menerapkan beberapa standard gambar kerja,

    seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti

    tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah

    kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan dipakai.

    Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk

    disesuaikan dengan kebutuhan.

    Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu:

    Base View

    Berfungsi untuk mengambil pandangan dasar.

    Projected View

    Verfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping.

    Syaratnya, harus memiliki Base View terlebih dahulu.

    Auxiliary View

    Fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah

    satu garis pada view yang telah kita ambil.

    Section View

  • http://alchazin.com/portofolio

    45

    Fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat

    memperjelas bagian-bagian yang tersembunyi.

    Detail View

    Fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang

    kelihatan kecil dan rumit agar menjadi lebih besar.

    Break

    Berfungsi memotong view yang terlalu panjang dan konstan.

    Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita

    membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk

    memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan.

    Beberapa Tool pada Annotate yaitu:

    Dimension

    Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti

    Horizontal, Vertical, Radius, Diameter, dan Angle.

    Baseline Dimension

    Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara

    berkelompok.

    Ordinate Dimension

    Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat

    secara berkelompok.

    Hole / Thread Notes

    Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir.

    Bend Notes

    Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet

    Metal.

    Chamfer Notes

    Berfungsi membuat catatan Chamfer.

    Center Mark

    Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.

  • http://alchazin.com/portofolio

    46

    Surface Texture Symbol

    Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil

    pengerjaan pada suatu permukaan.

    Welding Symbol

    Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan.

    Text

    Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk

    menambah keterangan dalam gambar kerja.

    Leader Text

    Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai

    penunjuk.

    Balloon

    Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor

    urut yang akan terhubung dengan nomor di Part List.

    Part List

    Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang

    telah kita buat sebelumnya.

    5.1. Latihan Membuat Gambar Kerja 1

    Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan beberapa part

    yang telah kita buat menggunakan beberapa tool dasar.

    Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

    1. Seperti biasa, klik New dan pilihlah template ISO.idw

  • http://alchazin.com/portofolio

    47

    2. Setelah muncul tampilan seperti di atas maka kita siap untuk

    menampilkan bentuk 3D ke dalam 2D.

    3. Pertama kali yaitu klik Base maka akan muncul jendela sebagai

    berikut.

    4. Gunakan tombol yang diberi lingkaran merah pada gambar di

    atas untuk memilih part yang akan kita tampilkan. Pada jendela

    ini pula kita bisa mengatur skala dan Orientation tampilan.

    5. Pilihlah tempatlilin.ipt yang telah kita buat sebelumnya lalu klik

    Open.

    6. Maka dibelakang jendela Drawing View muncul lilin tersebut

    tetapi sangat besar maka kita ubah skala pada jendela Drawing

    View menjadi 1:4

    7. Untuk meletakkan posisi sesuai keinginan maka pinggirkan

    jendela Drawing View lalu arahkan tempat lilin tersebut pada

    posisi yang diinginkan. Jika sudah pas lalu klik kemudian klik

    kanan lalu Done.

    8. Untuk menambahkan tampilan gunakan Projected View,

    caranya yaitu klik Projected View kemudian klik tampilan dasar

    yang telah dibuat lalu arahkan ke proyeksi yang lain kemudian

    klik dan ulangi lagi jika ingin menambah proyeksi yang lainnya

    juga. Jika sudah maka klik kanan lalu klik Create.

  • http://alchazin.com/portofolio

    48

    9. Membuat Gambar Potongan, gunakan Section View lalu pilih

    gambar yang akan kita potong. Pada latihan ini kita akan

    mencoba memotong gambar Projected (kanan bawah) tepat di

    tengahnya kita potong atas dari bawah.

    10. Setelah klik Section View lalu klik gambar Projected (kanan

    bawah) kemudian buatlah garis potong sesuai gambar di bawah

    ini kemudian klik kanan lalu klik Continue.

    Base

    Projected

  • http://alchazin.com/portofolio

    49

    11. Kemudian muncul kotak dialog Section View, kita bisa mengatur

    jenis potongan dan simbol huruf potongan di sini. Arahkan

    tampilan potongan ke kanan kemudian klik OK.

    12. Maka hasil potongannya adalah sebagai berikut.

    13. Masukkan part Bushing yang telah kita buat sebelumnya

    dengan skala 1:4 letakkan pada kanan atas bidang gambar lalu

    proyeksikan ke bawah, kiri dan serong ke tengah.

    Base

    Projected

  • http://alchazin.com/portofolio

    50

    14. Kita bisa membuat coakkan untuk memperjelas sis dalam dari

    Bushing. Caranya yaitu klik Bushing proyeksi di kiri bawah,

    kemudian klik Create Sketch. Buatlah sketch tertutup (loop)

    seperti coakkan yang akan kita inginkan.

    15. Setelah Finish Sketch kemudian gunakan tool Break Out lalu

    pilih gambar Bushing yang akan kita coak sehingga muncul

    jendela sebagai berikut.

    16. Pilih profile pada sketch yang kita buat dan pilihlah point batas

    coakkan yang akan kita buat sehingga hasilnya sebagai berikut.

    17. Setelah selesai kita bisa memberi Dimension, pindahkan menu

    bar ke Annotate.

  • http://alchazin.com/portofolio

    51

    5.2. Latihan Membuat Gambar Kerja 2

    Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan assembly yang

    telah kita buat menggunakan beberapa tool dasar.

    Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

    1. Bukalah template ISO.idw

    2. Base View gunakan skala 1:1 dengan Front Orientation,

    letakkan pada kanan atas bidang gambar.

    3. Projected View sesuai keinginan.

    4. Pada Annotate berikan dimensi dan keterangan lainnya sesuai

    keinginan.

    5. Gunakan Balloon untuk memberi nomor part. Caranya klik

    Ballon kemudian klik part yang akan diberi nomor kemudian

    tarik garisnya kemudian klik kiri dan klik kanan kemudian klik

    Continue. Demikian pula untuk setiap part yang lain.

    6. Jika Balloon sudah diaktifkan maka membuat Part List sangat

    gampang. Klik Part list kemudian klik gambar yang telah kita

    beri Balloon kemudian OK. Arahkan tabel sesuai posisi yang

    diinginkan.

  • http://alchazin.com/portofolio

    52

    7. Jika kita ingin mengisi ataupun merubah Kepala Gambar maka

    bisa saja dilakukan. Yaitu dengan double klik Field Text di

    bawah ISO pada Browser Bar kemudian klik iProperties untuk

    mengedit setiap isiannya.

    8. Jika bentuk ukuran kepala gambar atau ukuran kolom kurang

    sesuai maka bisa kita edit dengan cara klik kanan ISO

    kemudian klik Edit Definitions pada Browser Bar. Dengan cara

    ini pula kita bisa mengedit ukuran Font bisa juga menambahkan

    logo perusahaan. Saat Edit Definitios aktif maka akan berubah

    ke mode Sketch, untuk mengedit setiap teks tinggal klik kanan

    teks lalu klik edit teks.

  • http://alchazin.com/portofolio

    53

    BAB 6

    ANALISIS STRUKTUR

    Stress Analysis merupakan sebuah alat yang disediakan bagi pengguna

    Autodesk Inventor 2012 yang berfungsi untuk menganalisis kekuatan. Alat

    ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi

    kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang

    harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita

    desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih

    dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses

    produksi. Keakuratan hasil analisis tergantung dari Material, Restraint

    (bagian yang diam), dan loads (beban) yang kta berikan. Jadi, untuk

    mendapatkan hasil yang valid kita harus memastikan bahwa properti dari

    material yang kita berikan benar-benar mewakili material yang akan kita

    gunakan. Demikian pula restraints, loads, kedua hal tersebut harus

    mewakili kondisi kerja dari benda.

    Stress (ketegangan) atau statik analisis menghitung displacement, strains

    dan stresses berdasarkan material, restraint, dan loads yang diberikan.

    Sebuah material akan mengalami patah, atau berubah bentuk ketika

    stress-nya mencapai level tertentu. Setiap material memiliki tingkatan

    stress yang berbeda. Stress Analysis pada Autodesk Inventor

    menggunakan linear static analysis berdasarkan Finite Element Method

    (FEM), untuk menghitung stress. Linear static analysis membuat beberapa

    asumsi untuk menghitung stress.

    FEM adalah suatu metode analis yang terpercaya untuk desain teknik.

    Metode ini menggantikan masalah yang kompleks dengan beberapa

    masalah yang sederhana. Metode ini membagi model menjadi beberapa

    bagian kecil dengan bentuk sederhana yang disebut elemen. Setiap

    elemen dibagi lagi menjadi poin-poin yang disebut nodes. Metode analisis

    menggunakan FEM disebut Finite Element Analysis (FEA).

  • http://alchazin.com/portofolio

    54

    Agar lebih mudah maka langsung saja praktek. Kita akan menganalis

    kekuatan tempat lilin yang telah kita buat. Berikut langkahnya.

    1. Buka part tempatlilin.ipt

    2. Pada menu bar klik Environments kemudian klik Stress Analysis.

    3. Klik Create Simulations maka akan muncul kota dialog sebagai

    berikut.

    Pada Design Objective kita bisa memilih Single Point jika kita ingin

    menganalisis desain yang sudah fix kita buat. Jika kita ingin

    mempertimbangkan berbagai ukuran desain yang lain maka

    gunakan Parametric Dimension.

    Static Analysis digunakan untuk mengetahui regangan yang pada

    akhirnya bisa didapatkan Safety Factor dari desain yang kita buat.

    Safety Factor haruslah lebih dari satu. Desan gagal apabila Safety

    Factor lebih kecil atau sama dengan satu.

    Modal Analysis digunakan analisis stuktur yang rawan terhadap

    getaran, misalnya rangka jembatan, body dan sayap pesawat

    terbang, dll. Apabila salah satu dari lima frekuensi natural (paling

    banyak sampai sepuluh pertama) sama atau sangat dekat dengan

    frekuensi eksitasi beban (misal getaran pompa, blower, angin, dll)

    maka defleksi / deformasi yang terjadi akan diperbesar sehingga

  • http://alchazin.com/portofolio

    55

    tegangannya juga menjadi diperbesar yang akan mengakibatkan

    kerusakan pada struktur atau desain kita.

    4. Kita pilih Static Analisys dengan settingan default saja kemudian

    klik OK maka kita telah siap menentukan restraint, material hingga

    tegangan maupun tekan yang terjadi.

    5. Tentukan material dengan klik Assign.

    6. Jika kita belum tahu propertie dari material-material tersebut maka

    klik Styles Editor di kiri bawah kotak dialog tersebut.

    7. Klik pada setiap jenis material maka di sebelah kanan akan

    menampilkan properties dari material tersebut. Setelah tahu

    properties maka tentukan Override Material. Pada latihan ini

    digunakan Alloy Steel.

    8. Selanjutnya gunakan constrain Fix pada gagang tempat lilin.

  • http://alchazin.com/portofolio

    56

    9. Berikan Force 10N pada sisi bawah lubang lilin dengan arah ke

    bawah.

    10. Jangan lupa setting gravitasi ke arah Y sebesar 9,8m/s^2

    11. Karena hanya satu part maka kita tidak perlu mengatur contact

    antar part, langsung saja Mesh dan Run Simulate.

    12. Jika sudah kita bisa merubah apa yang akan kita tampilkan dengan

    mengaturnya di Browser Bar. Double Click saja apa yang akan kita

    tampilkan misalkan Diplacement, atau Safety Factor.

  • http://alchazin.com/portofolio

    57

    13. Pada Display kita bisa mengatur tampilan Undeformed, Actual atau

    Adjusted selain itu bisa menampilkan pula titik maksimal atau

    minimal.

    14. Setelah semua lengkap maka tinggal kita publish hasilnya bisa

    bertipe .rtf atau .html dengan cara klik Report.

    15. Kita bisa mengatur apa saja yang perlu ditampilkan dan format

    outputnya.

    Berikut hasil perhitungan Displacement:

  • http://alchazin.com/portofolio

    58

    DAFTAR REFERENSI

    Sationo, Arief dan Sisminto. 2009. Autodesk Inventor Profesional 2009.

    Yogyakarta: ANDI.

    Tuakia, Firman. 2008. Pemodelan Cad 3D Menggunakan Autodesk

    Inventor. Bandung: Informatika.

    Ngadiyono, Yatin. Modul Pembelajaran Autodesk Inventor. Yogyakarta:

    Fakultas Teknik UNY.

    ________. 2011. Help Autdesk Inventor Pro2012.

    Prabowo, Sigit Agung. 2009. Easy to Use Solidworks 2009. Yogyakarta:

    ANDI.