Modul Tidak Haid (reproduksi)
-
Upload
sryrahayu-arismawaty-ningsih -
Category
Documents
-
view
137 -
download
32
description
Transcript of Modul Tidak Haid (reproduksi)
MODUL 1 TIDAK HAID
SKENARIO 1KELOMPOK V
KELOMPOK V
• AR RASFIDARIANSYAH• RAIHAN ZULFIKAR HALIM• SOFYAN• A.RIRIN• ASRIMA• ASMAWATI• AYU AISYIYAH• AYU TRESNANING• SRI WAHYUNI SAHIR• SRI RAHAYU ARISMAWATI NINGSIH
SKENARIO 1
Nn. Ani 15 tahun, datang ke klinik dengan keluhan belum mendapat haid. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perkembangan payudara (+).
Pertanyaan
• Jelaskan anatomi dan fisiologi organ yang terkait?• Apa Definisi haid?• Bagaimana mekanisme siklus haid yang normal?• Apa definisi tidak haid (amenorea)?• Sebutkan klasifikasi tidak haid (amenorea)?• Apa etiologi tidak haid (amenorea)?• Apa diagnosis differensial?• Bagaimana langkah diagnostiknya?• Apa penanganannya?
Anatomi
Fisiologi
DEFINISI HAID
Haid atau menstruasi merupakan hasil interaksi kompleks yang melibatkan sistem hormon dengan organ tubuh, yaitu hipothalamus, hipofise, ovarium, dan uterus serta faktor lain diluar organ reproduksi.
(buku ilmu kandungan hal 161)
• Panjang siklus seksual bulanan wanita : 28 ± 7 hari
(21-35 hari)
• Lamanya : 3 – 7 hari
• Jumlah darah : 40 – 80 ml (2-5 pembalut/hari)
• Umur korpus luteum : ±10-14 hr
• Fase folikulogenesis/F.proliferasi bervariasi antara:
7-21hr
• Fase luteal/F.sekresi: ±14 hr (hampir selalu tetap)
SIKLUS HAID
Siklus menstruasi akan berlangsung normal jika:- Poros endokrin hipothalamus-hipofisis-
ovarium berlangsung normal- Terdapat folikel yang responsive dalam
ovarium- Uterus berfungsi dengan baik
SIKLUS OVARIUM
Fase follikuler Fase ovulasi Fase luteal
Siklus endometrium
Fase proliferasi Fase sekresi Fase menstruasi
Fase Proliferasi Uterus (fase estrogen)Terjadi sebelum ovulasi
Di bawah pengaruh estrogen
Sel-sel stroma dan kelenjar endometrium berproliferasi dengan cepat
Endometrium menjadi tebal
Fase Sekretorik Uterus (fase progestasional)Terjadi setelah ovulasi
Setelah ovulasi terjadi
Progesteron ↑↑Estrogen ↑
Proliferasi sel pada endometrium Pembengkakan nyata, perkembangan sekretorik
endometrium
Endometrium sangat sekretorik
Cadangan nutrisi untuk persiapan implantasi ovum
Sitoplasma, simpanan lipid dan glikogen dari sel stroma meningkat
Fase Menstruasi Jika tidak terjadi fertilisasi
Progesteron ↓↓, estrogen ↓
Korpus luteum berdegenerasi
Korpus albicans
2 hari sebelum akhir siklus bulanan
Involusi endometrium Pembuluh darah menjadi vasospastik
Nekrosis endometrium
Pendarahan
Penurunan zat nutrisi
Lapisan nekrotik terlepas
Menstruasi
4-7 hariPendarahan berhenti
GANGGUAN HAID
Gangguan HaidPanjang SiklusPolimenore
Oligomenore
Amenore
Banyaknya Haid Hipermenore
Hipomenore
Lamanya HaidMenoragi
Brakimenoragi
Pdarahan BercakPremenstrual Spotting
Postmenstrual Spotting
PUDGgn Lain
Metroragi,Dismenore,Premenstrual tension
TIDAK HAID
Tidak haid atau amenorea adalah tidak adanya haid paling sedikit 3 siklus berturut-turut.
Amenorea fisiologik
•Prapubertas •Kehamilan•Menopause•Laktasi
Amenorea patologik
•Amenorea primer•Amenorea sekunder
• Amenorea primer adalah tidak terjadinya menarke sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. (patofisiologi hal 1284)
• Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya haid selama 3 siklus menstruasi atau tidak adanya perdarahan selama 6 bulan berturut-turut (at glance hal 68)
ETIOLOGI AMENOREA
STADIUM PERKEMBANGAN PATOLOGI
AMENOREA PRIMER- Tidak ada atau terhentinya
perkembangan seksual sekunder
- Disfungsi hipothalamus- disfungsi hipofisis- Disgenesis ovarium
- Perkembangan seks sekunder yang normal
- Disfungsi hipothalamus/hypophysis- Perkembangan sistem Muelleri tidak
lengkap
- Perkembangan seks sekunder yang abnormal
- Disfungsi hypothalamus/hipofisis- disgenesis ovarium
- produksi hormon seks yang tidak fisiologik
- Ketidakpekaan androgen
AMENOREA SEKUNDER- Pasca Menarke
- Disfungsi endometrium- disfungsi ovarium
- disfungsi hypothalamus- Disfungsi hipofisis
Prinsip dasar regulasi fungsi haid
SSP
hypothalamus
Hipofisis
Uterus
Ovarium
Progesteron Estrogen
LHFSH
GnRH
KOMPARTEMEN I
KOMPARTEMEN II
KOMPARTEMEN III
KOMPARTEMEN IV
AGENESIS DUKTUS MULLERI
= sindrom Meyer rokitansky kuster Hause- Tidak ada/hipoplasia vagina- Biasanya tidak ditemukan uterus, dan tuba
fallopi- Ada perkembangan seks sekunderPem. Penunjang : pemeriksaan kariotipe dan
pemeriksaan testosteronPenanganan : - bedah rekonstruksi neovagina
- bedah dilatasi vagina
SINDROM INSENSITIVITAS ANDROGEN
= feminisasi testicular- Payudara tumbuh dan berkembang dengan sempurna- Rambut pubis dan aksilla tidak tumbuh- Vagina tidak terbentuk/ pendek dan berakhir pada
kantong buntu- Tidak ada cervix dan uteri- Ditemukan testis di intraabdominalPemeriksaan : kadar testosteron dan pemeriksaan kariotipePenanganan : rekonstruksi neovagina- Jk ditemukan kromosom Y gonadektomi
KEHAMILAN
Synsitiotropoblast mensekresikan hcG yang berfungsi mencegah sekresi GnRH yang selanjutnya tidak terjadi sekresi FSH dan LH gonad tidak aktif tidak terjadi ovulasi
Progesteron yang terus meningkat dan lebih dominan dari estrogen menjaga endometrium dan kelangsungan proses kehamilan amenorea
LANGKAH DIAGNOSTIK
Langkah diagnostik
Anamnesis tambahan
Pemeriksaan penunjang
AMENOREA PRIMER
Ciri-ciri seksual sekunder
Ada perkembangan payudaraTdk ada perkembangan payudara
Pem. pelvis
Normal Aliran
pd saluran abn (5%)Hime
n intakSeptu
m vagin
a transversa
Uterus tdk ada
Pem. Sprt amenorea sekunder
Testosteron serum
Rendah Tinggi
Agenesis
Mulleril (15%)
Insensitivitas andro
gen (1%)
FSH
Tinggi Normal/rendah
Disgenesis gonad (45
%)
Kariotipe
Hipogonadisme hipogonadotropik
Pubertas terlambat (20%)
Sindr.Kallman (5%)
Lainnya
TERIMA KASIH
PERTANYAAN
• Klp :• Klp :• Klp :