Modul Tambang Terbuka
-
Upload
m-rikal-wambes -
Category
Documents
-
view
203 -
download
39
description
Transcript of Modul Tambang Terbuka
PENDAHULUAN
Materi yang diberikan pada modul ini berisikan tentang penambangan pada
metoda tambang terbuka. Macam-macam tambang terbuka, mengapa terjadi
bermacam-macam metoda penambangan.
Modul ini berisikan 4 pembelajaran, yaitu pembelajaran 1 tentang penambangan
dengan melakukan pengupasan tanah penutup (over burden) terhadap lapisan
batubara yang akan ditambang (strip mining), pembelajaran 2 tentang kegiatan
penggalian terbuka di atas permukaan tanah untuk mengambil “metallic ore”,
sering juga disebut dengan “open cut” mining; pembelajaran 3 tentang
penambangan material bahan industri / bangunan seperti penambangan stone,
sand atau gravel (juga disebut dengan quarry) dan pembelajaran 4 tentang
penambangan mineral-mineral berharga yang terdapat dalam bed-rock di bawah
gravel dalam suatu aliran air (stream beds), dengan cara pendulangan (panning),
hydraulicking atau “dredging” penambangan ini disebut “placer mine”. Pada akhir
setiap pembelajaran terdapat soal-soal untuk latihan dan cara penilaiannya.
1
TUJUAN UMUM
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu menerapkan metoda
penambangan tambang terbuka sesuai perencanaan serta memahami syarat
penerapan metoda penambangan tambang terbuka .
Standar kompetensi dan kriteria unjuk kerja
Standar kompetensi/elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja seperti pada tabel
di bawah ini.
Elemen kompetensi Kriteria unjuk kerja
1.Menerapkan sistem dan metoda tambang terbuka
1.1 a. Syarat penerapan sistem dan metoda penambangan dilaksanakan b.Informasi geologi, hidrogeologi, geoteknik dan aspek lain yang mempengaruhi pelaksanaan sistem penambangan diidentifikasi.
2
1.2. a. Sumber daya yang diperlukan dalam perencanaan tambang digunakan seoptimal mungkin b. Peran dan tanggung jawab masing-masing personel dioptimalkan dalam perencanaan tambang1.3 a. Rencana operasi diterapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki sebaik-baiknya dan memperhatikan kebijakan serta prosedur yang telah ditetapkan perusahaan b. Tenaga kerja, material, layanan teknis, dan peralatan dioptimalkan dalam operasi penambangan c. Sistem pengawasan, penilaian dan pelatihan personel lapangan diterapkajn untuk meminimalkan resiko dan bahaya dalam operasi.
SasaranSasaran kompetensi adalah supervisor produksi Tambang Terbuka yang
memahami, mengenal persyaratan-persyaratan penerapan sistem dan metoda
penambangan Tambang Terbuka; dapat merencanakan besar produksi yang telah
ditetapkan perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sebaik-
baiknya, serta mampu mengoptimalkan operasi penambangan.
3
Prasyarat mata diklat1. Sudah terbiasa dan lancar dalam membaca, menghitung semua
informasi/keterangan-keterangan mengenai kegiatan penambangan tambang
terbuka terutama yang menyangkut kegiatan produksi dan transportasi serta
alat-alat berat.
2. Mendapat pendidikan dan pembelajaran setingkat D3 bidang teknis
penambangan atau Sarjana Muda bidang penambangan.
Petunjuk penggunaan modulSetiap modul berisikan beberapa pembelajaran sesuai dengan tuntutan elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja. Untuk memahami modul secara utuh sudah
barang tentu peserta harus mempelajari setiap tahapan pembelajaran sampai
selesai. Pada akhir setiap pembelajaran terdapat latihan soal dan sekaligus
jawabannya. Baik modul maupun pembelajaran pada setiap modul dirancang dan
disusun menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan lainnya,
sehingga didalam mempelajarinya harus secara berurutan (sequential). Agar men-
dapatkan hasil belajar maksimal, ikutilah petunjuk penggunaan modul berikut ini:
1. Fahami tujuan umum yang tercantum pada setiap modul
2. Yakinkanlah bahwa Anda telah memenuhi prasyarat yang diminta modul
3. Fahami tujuan khusus yang ada pada setiap pembelajaran di dalam modul
4. Ikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan pada modul sampai akhir
5. Cobalah sendiri mengerjakan soal latihan yang tertera pada akhir setiap
pembelajaran
6. Untuk meningkatkan kedalaman penguasaan Anda terhadap isi modul,
disarankan untuk membaca referensi yang tertera pada setiap modul.
4
Pedoman penilaian
Pada setiap soal latihan terdapat cara menghitung nilai untuk mengukur tingkat
pemahaman peserta. Pengerjaan soal harus tuntas sesuai waktu yang disediakan.
Disarankan untuk tidak membuka buku pada saat mengerjakan latihan soal
sampai peserta benar-benar selesai mengisinya. Apabila nilai latihan peserta di
atas 90%, maka peserta dapat langsung mempelajari modul berikutnya. Namun,
apabila nilai latihan soal kurang dari 90%, sebaiknya peserta mengulang pelajaran
atau modul tersebut sampai benar-benar faham atau bernilai di atas atau sama
dengan 90%.
Perlu diketahui bahwa belajar dengan menggunakan modul dituntut kemandirian
dan kejujuran terhadap diri sendiri. Jadi, janganlah tergesa-gesa menyelesaikan
suatu modul dan menjawab latihan soal sebelum menguasai betul setiap
pembelajarannya.
5
I. TUJUAN KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan secara rinci
beberapa hal sebagai berikut:
a. Definisi tambang terbuka
b. Konsep dan teknik metoda penambangan tambang terbuka
c. Syarat penerapannya.
2. PENGERTIAN TAMBANG TERBUKA
Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian
bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para
pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka
(open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda
penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu
batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan
“quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai
untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan
produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
6
1
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah,
bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang
terbuka tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA).
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga
dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka
(open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off limitnya”, hingga
dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground
(tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang
terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran
rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan
kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30°). Untuk cebakan yang berada di
bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan
terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam
(bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan
dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara
tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan
apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda
tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya
nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase
batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah
“stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam
batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda
penambangan tambang dalam yang dipilih.
7
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka
diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan
maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan
underground mining , terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat
jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka
adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per
unit ore yang diperoleh.
Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste
over burden dan waste dari country rock.(lihat gambar1)
8
Gambar 1
OPEN PIT SECTION
1. overburden cover2. waste (country rock)3. ore body
Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol
dalam membandingkan ongkos penambangan ore berdasar open pit dengan
metode underground.
9
3. Konsep Dan Teknik Metoda Tambang Terbuka
Agar diperoleh hasil yang diharapkan maka sebelum membuka suatu tambang
perlu dipahami terlebih dahulu konsep penambangan beserta prosedur rencana
penambangan yang benar.
Sejumlah kriteria untuk mendesain tambang harus ditentukan melalui data
(informasi) yang diperoleh dari penyelidikan eksplorasi (drill core specimens).
Untuk dapat menganalisa apakah suatu endapan mineral akan ditambang dengan
metoda tambang terbuka atau tambang bawah tanah, maka beberapa faktor
berikut yang dapat mempengaruhinya seperti:
1. Ketebalan dan sifat fisik dari overburden dan country rock.
2. Ketebalan, bentuk, konfigurasi, serta struktur dari mineral deposit.
3. Posisi terhadap ground surface, sudut kemiringan
4. Kondisi hidrologi
5 Kemudahan mendapatkan fasilitas teknik untuk pelbagai pekerjaan tambang
(macam energi dan peralatan) misal drilling, alat muat dan alat transport.
6. Keadaan iklim yang lazim pada daerah penambangan
harus dikaji secara cermat.
Pada waktu ini isu tentang lingkungan perlu diterapkan dipelbagai bentuk usaha
termasuk usaha pertambangan yang cukup dikenal sangat merusak lingkungan.
Upaya untuk menerapkan teknologi penambangan yang berwawasan lingkungan
harus diperhitungkan pada tahap kegiatan “feasibility study” (studi kelayakan)
untuk pembukaan suatu tambang.
Reklamasi tambang (pendayagunaan kembali lahan yang rusak akibat
penambangan) haruslah direncanakan pada awal sebelum kegiatan tambang
dimulai.
10
4. Endapan mineral yang cocok untuk Tambang Terbuka
Beberapa endapan berikut cocok ditambang dengan menggunakan metoda
tambang terbuka:
a) Endapan-endapan eluvial , yang diendapkan dekat tempat asalnya (< 10 km)
Umumnya diketemukan dekat permukaan bumi (cadangan sedikit)
b) Alluvial deposit (lanjutan eluvial). Endapan eluvial yang mengalami pelapukan dan
ditransport jauh dan diendapkan dekat permukaan bumi bersifat lepas (loose) contoh
pasir (cadangan banyak).
c) Endapan yang letaknya horizontal (sedikit miring dengan kemiringan (1-5%)
disebut horizontal deposit (bedded/ tabular) contoh endapan batubara, KCl, NaCl,
KNO3. terbentuk secara sedimenter, luas letaknya kedalamannya tidak tentu.
d) Endapan yang berrbentuk “vein yang tebal” dan tersingkap dengan overburden
yang tipis (1-2m).
Keadaan daerah penambangan, terutama kondisi endapan dan batuan sekitarnya
sangat perlu diketahui secara rinci dan cermat (dengan melalui kajian geologi dan
geoteknik) sebelum membuka suatu tambang.
Desain penambangan yang cermat dan brsifat menyeluruh (yang menyangkut segi
teknik, ekonomi, dan lingkungan) merupakan syarat utama yang harus dipahami
dengan baik dalam merencanakan pembukaan suatu tambang.
Ultimate pit slope design (desain bukaan tambang akhir) yang baik (ekonomis ,
memiliki recovery tinggi, aman) sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan geoteknik
11
daeerah penambangan. Kemiringan bukaan tambang (pit slope) hendaklah
berdasarkan analisis kemantapan lerreng yang ceermat (slope stability analysis).
Data yang perlu diketahui dalam prencanaan (desain) suatu tambang terbuka
diantaranya:
- Dalamnya dan ukuran tambang pada akhir operasi.
- Lamanya tambang akan berapa lama
- Laba yang diinginkan
- Kemiringan tambang (pit slope) yang dibolehkan
- Cut off grade berapa yang boleh diambil
- Harus diteentukan economic stripping ratio
- Mengetahui sifat-sifat batuan (ore, country rock)
- Peta topografi yang tepat (terakhir)
- Keadaan endapan bijih, bentuk, ukuran,kadar, cadangan
- Keadaan lapisan tanah penutup / over burden (sfat fisik, jumlah)
- Harga pasaran produk yang akan ditambang
- Macam-macam alat yang diperlukan.
Semua data tersebut di atas hendaknya dimiliki secara lengkap untuk dapat memulai
pekerjaan pembukaan tambang agar diperroleh maximum recovery.
Juga beberapa hal berikut perlu dicermati dalam perencanaan pembukaan suatu
tambang terbuka:
- Ultimate and operational pit slope (tata letak dan rencana bukaan tambang)
- Penentuan target produksi awal dan pekerjaan development
- Jadwal produksi batubara dan jadwal stripping over burden
- Rencana penggalian dan pembuangan waste
- Rincian peralatan dan kebutuhan tenaga kerja
- Perhitungan ongkos
- Rencana dan jadwal penggantian alat-alat utama sepanjang umur tambang.
12
5.Kegiatan Penambangan
Kegiatan utama penambangan batubara dengan cara tambang terbuka, dapat dibagi
menjadi dua kelompok kegiatan:
1. Menambang tanah penutup (over burden)
2. Menambang batubara
5.1. Menambang Tanah penutup
Kegiatan di sini meliputi :
- clearing / pembongkaran tumbuh-tumbuhan , tanah pucuk
- loading (pemuatan) hasil bongkaran ke dalam alat angkut
- hauling / pengangkutan menuju ke tempat pembuangan
- dumping / pembuangan dan pengaturan tumpukan hasil buangan sesuai
desain.
Gambar-gambar kegiatan tersebut di atas dapat dilihat di bawah ini
13
Gambar 2
“Clearing” oleh Bulldozer
Gambar 3
Penggalian dan Pemuatan
14
Gambar 4
15
Kegiatan pengangkutan (transporting)
Gambar 5
5.2. Menambang Batubara
Kegiatan disini meliputi:
- Breaking (membongkar dan menggali batubara)
- Loading dan transporting (pemuatan ke dalam alat angkut dan pengangkutan)
- Stockpile (penimbunan di daerah)
16
Kegiatan penumpahan (dumping)
6.Penambangan Mendatar (Open cut stripping)
Penambangan mendatar (open cut stripping) adalah salah satu tipe kegiatan
penambangan permukaan di mana lapisan batubara hampir sejajar dengan
permukaan tanah dan terletak dekat dengan “surface” (permukaan tanah).(lihat
gambar)
Kegiatan tahap awal yang dilakukan adalah memindahkan tumbuhan dan tanah
pucuk yang akan dipakai kembali untuk maksud-maksud reklamasi, kemudian
diikuti dengan pemindahan lapisan batuan penutup (over burden) yang terletak
antara lapisan tanah pucuk dan lapisan batubara. Penggalian pertama lubang
penambangan disebut dengan pemotongan berbentuk kotak (box cut) karena
bentuk dari permukaan penambangan yang menyerrupai kotak.
Tipe penambangan ini dikenal dengan istilah “strip mining” (penambangan
mengupas) baik pengupasan lapisan batuan penutup (over burden) dan lapisan
batubara yang terjadi secara berlapis dimana penggaliannya dengan mengupas
lapisan dengan ukuran luas yang relatif besar. Setelah lapisan batubara selesai
digali maka batuan penutup biasanya ditimbun kembali kedalam lubang bekas
penambangan (back filling). dan merupakan satu tahapan yang penting dalam
kegiatan reklamasi bekas tambang. (lihat gambar).
17
Gambar 6
Tambang Terbuka Batubara
18
Gambar 7
Penambangan batubara bersamaan dengan kegiatan reklamasi
Gambar-gambar berikut (Gb. 8) memperlihatkan beberapa tahapan kegiatan
penambangan :
A. Memperlihatkan irisan memanjang dari lapisan batubara yang terletak cukup
dekat terhadap permukaan tanah (surface).
19
B Lapisan penutup (overlying rock) dikupas dan dipindahkan ke samping.
Batubara yang telah terkesingkap kemudian ditambang.
C. Memperrlihatkan lapisan penutup yang telah dipindahkan dan terbukanya
lapisan batubara.
D. Dilakukan penambangan lapisan batubara.
E. Memperlihatkan pandangan atas dari kegiatan power shovel dalam
pengupasan lapisan penutup, untuk membukan batubara.
Untuk maksud-maksud penumpukan hasil bongkaran tanah penutup disamping
penggunaan shovel dapat juga diperbantukan dengan dragline. Kemampuan
dragline dalam menjangkau melebihi shovel, dengan demikian dapat
mengumpulkan waste lebih tinggi.
20
Gambar 8
Tahapan Kegiatan Penambangan
21
Gambar 9
Penambangan Batubara dengan BWE
Penambangan mendatar batubara , memperlihatkan mesin penggali beroda
(BWE) sedang memindahkan batuan penutup dan mesin penggali berantai sedang
memindahkan batubara.
22
Gambar 10
Penambangan dengan Dragline
Penambangan mendatar batubara , memperlihatkan pemindahan batuan penutup
dengan mesin pengupas (dragline), perataan dengan dozer dan penanaman ulang
dengan pohon-pohonan.
7.Penambangan Kontur (Contour Mine)
Pada umumnya dalam berbagai hal kegiatan penambangan batubara adalah
sama untuk kegiatan penambangan di permukaan, juga bila letak lapisan batubara
berada pada lereng gunung atau bukit dengan permukaan tanah serta lereng yang
curam / terjal.
23
Arah kemajuan dan urut-urutan penambangan pada penambangan kontur dimulai
pada daerah singkapan yang dilanjutkan ke dalam sisi gunung atau bukit ( ke arah
tegak lourus jurus lapisan batubara sampai lereng akhir penambangan)., sampai
mencapai kedalaman dengan stripping ratio yang sudah tidak ekonomis lagi.
Penggalian akan menghasilkan sebuah dinding batas akhir penambangan yang
berbentuk lereng yang terjal (high wall) dan daerah penambangan (bench);
kemudian penambaangan akan dilanjutkan mengikuti garis singkapan (strike),
yang mana dalam beberapa kasus mengikuti pola kontur dari punggungan bukit ,
oleh karena itu disebut dengan penambangan kontur (contour mine)
Pemilihan urut-urutan penambangan terutama didasarkan pada pertimbangan
teknis operasional serta cadangan yang ada.
Ovwerburden (waste) yang telah digali untuk sementara waktu disimpan dahulu
pada suatu tempat di dalam daerah penambangan sampai suatu saat diperlukan
kembali untuk digunakan dalam kegiatan penimbunan dan reklamasi.
Gambar 11 memperlihatkan kegiatan penambangan lapisan batubara dengan
metoda penambangan kontur.
24
Gambar 11
Penambangan Batubara dengan metoda kontur
Penambangan lapisan batubara dengan metoda penambangan kontur,
memperlihatkan pemindahan batuan penutup dengan menggunakan mesin sekop
besar yang dapat berputar dengan ditarik kabel, peralatan bor mendatar, dan
paritan pengendali.
25
8.RANGKUMAN
Penerapan suatu sistem penambangan dilakukan pada suatu kegiatan feasibility
study (studi kelayakan) yang menerangkan berbagai rencana kegiatan yang
dipeerlukan dalam pembukuan suatu tambang diantaranya metoda penambangan,
desain kriteria, target produksi dsb.
Salah satu persyaratan dalam menjalankan suatu proyek penambangan adalah
penilaian secara teknis tentang besar produksi yang diinginkan dan prosedurnya.
Tambang terbuka memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam produksi yaitu
kemampuannya dalam menambang secara selective dan berpotensi untuk dapat
menambang 100 % ore.
Pada tambang terbuka daeerah penambangan cukup luas, sehingga alat-alat
berat berkapasitas besar dapat leluasa dipakai, dengan demikian produksipun
akan besar. Sebaga contoh shovel yang digunakan pada penambangan
bartubara yang semula berkapasitas bucket 46 m3 berkembang menjadi 138 m3
dipakai untuk membuka tanah penutup pada tambang terbuka di Illinois U.S.A.
Disamping produksi besar, sistem tambang terbuka karena berhubungan langsung
dengan udara luar maka relatip lebih aman, kondisi kerja lebih baik, dibanding
tambang dalam (bawah tanah) juga pengawasan pekerja dan peeralatan lebih
mudah.
Hal yang paling menyulitkan pada tambang terbuka yaitu pada pembuangan
lapisan tanah penutup (over burden) dapat mencapai berjuta-juta meter kubik.
Pada tambang terbuka batubara, oleh karena ingin mendapatkan suatu harga
panas (caloric value) tertentu terkadang diperlukan “blending” (mencampur)
diantara beberapa tipe batubara dari berbagai nilai panas; hal ini menyulitkan
dalam operasinya (koordinasi sulit) karena alat-alat tersebar letaknya.
26
Beberapa masalah yang sering dijumpai tambang terbuka diantaranya yaitu
1. Dibeberapa lokasi mendapat iklim yang kurang baik
2. Debu yang sering terjadi akibat keaktipan penggalian dan angkutan
3. Kebisingan (noise) mesin-mesin alat berat , suara peledakan
4. Blasting vibration (getaran akibat peledakan)
5. Waste disposal (pembuangan tanah penutup, tailing hasil pengolahan.)
9.Soal-soal latihan Pembelajaran 1
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang benar.
1. Di bawah ini endapan mineral (deposit) yang cocok untuk tambang terbuka
ialah:
a) Alluvial / placer deposit
b) Disseminated deposit
c) Masses deposit
d) Bedded deposit
2. Batubara dapat ditambang secara:
a) Tambang terbuka
b) Tambang terbuka + tambang dalam
c) Tambang dalam
d) Benar semua
Pilih salah satu yang paling benar.
3. Tahap-tahap penambangan adalah:
a) Clearing, transporting, processing
b) Breaking / loosening, transporting, processing
27
c) Clearing, stripping over burden, breaking/loosening, processing
d) Clearing, stripping over burden, breaking/loosening, transporting, processing
4.Sebutkan sistem penambangan batubara yang anda ketahui disesuaikan
dengan letak lapisan batubara tersebut.
5. Sebutkan syarat-syarat penambangan batubara yang effisien dan ekonomis.
10. KEPUSTAKAAN
1. Cummins G., SME Mining Engineering Handbook vol. 2 , New York.
2. Eugene, P. Pfleider, Surface mining
3. Howard L hartman., Introductory Mining Engineering
4. Koehler S. Stout., Mining Methods & Equipment
5. K.A. Sweet., Mining 1 , Technical Publications Trust, Perth, W.A. 6000
6. Roy D. Merritt., Coal Exploration Mine Planning and Development
28
Glosarium
Alluvial Hasil dari erosi yang ditransport ke bawah
dan diendapkan kembali tetapi syaratnya
bendanya tidak mudah pecah, tidak
mudah larut dan harus
mineral keras; contoh : mas, intan, bijih
timah putih
Alluvial deposit / Placer deposit: Tanah, pasir, gravel atau batuan mineral
lain yang ditransport dan diendapkan
oleh aliran air
Bedded deposit Endapan yang berlapis-lapis . Endapan
bijih yang horizontal atau sedikit miring
(<5%) dan terletak sejajar dengan
stratifikasi batuan sekelilingnya. Contoh:
endapan batubara, endapan garam-
garam : KCl, NaCl, NaNO3
Burden Lapisan penutup suatu endapan mineral
berharga yang harus digali (dipindahkan)
untuk mendapatkan mineral berharga
tersebut. Seringkali disebut dengan “over
burden” atau cover.
29
Disseminated deposit Endapan bijih yang sangat tidak teratur
baik bentuk maupun kadarnya dan
biasanya terpencar-pencar, contoh:
endapan Cu
Detritus Akumulasi dari partikel-pertikel solid yang
dibentuk dari pelapukan batuan baik
secara mekanik ataupun kimia, bersifat
tidak terkonsolidasi yaitu memiliki
“cohesive dan compressive strength”
yang lemah, contoh: soil, sand, gravel,
alluvium.
Giant, monitor, Hydraulic monitor suatu alat digunakan untuk mengarahkan
tekanan air yang tinggi pada
penambangan tambang semprot
(hydraulicking) dilengkapi dengan alat
putar (swivel) dan diberi beban pada
ujungnya agar seimbang sedemikian rupa
hingga seseorang akan dapat dengan
mudah mengontrol arah baik gerakan
vertical maupun horizontal dari nozzle.
Ground sluicing Menambang suatu lapisan tanah
menuruni suatu kemiringan dengan
menggunakan suatu aliran air untuk
menggali “placer material” dan
mengangkutnya menuju “riffled trough”
(bak panjang yang dilengkapi dengan
rifel-rifel (penyekat) dimana mineral-
mineeral berharganya diendapkan.
30
Hydraulicking Penggalian endapan alluvial atau
endapan mineral dengan menggunakan
tekanan air yang tinggi
Open pit mine, Open cast mine Kegiatan penambangan bahan galian di
Open cut mine, strip mine permukaan terbuka terhadap permukaan
tanah.
High wall Permuka kerja (face) dari overburden
yang terbuka dan tidak digali pada suatu
tambang terbuka atau suatu permukaan
kerja pada lereng bukit pada suatu
tambang terbuka dengan metoda kontur
Masses deposit Endapan bijih yang luas dan bentuknya
tidak teratur, sumbu-sumbunya dapat
memanjang kesemua arah (endapan
hydrothermal) Contoh: besi, cobalt.
Pit limits Batas penambangan baik secara vertikal
ataupun horizontal / melebar dari suatu
tambang terbuka pada suatu endapan
mineral berharga yang ekonomis untuk
ditambang.
Quarry Suatu penambangan di atas permukaan
tanah, biasanya untuk menambang batu-
batu bangunan, slate, limestone, dsb.
31
Sluice box Suatu palung (bak) yang panjang terletak
agak miring, dilengkapi dengan penyekat-
penyekat (riffles) dibagian bawah / dasar
yang berguna untuk menangkap mineral-
mineral berat yang berharga sebagai
tempat berkumpulnya mineral-mineral
tersebut. Mineral-mineral tersebut
terbawa arus air kebawah melalui rifffle-
riffle tersebut. Sluice box banyak
digunakan pada kegiatan penambangan
“placer mine” misal pada penambangan
emas, platinum, dll.
32