Modul Survai Lalulintas

29
PEMBATASAN DAERAH STUDI Cakupan daerah studi ditentukan oleh maksud dan sasaran survey : Local Perkotaan Antar Kota Regional Nasional Atau Yang Lainnya. Pembagian daerah studi : Area studi internal Area diluar cakupan studi (external) Terutama dilakukan jika hubungan pola perjalanan antara area studi dengan daerah-daerah lainnya perlu dimasukkan dalam analisis. Pembagian external area umunya tidak perlu diteliti internal area mengingat lokasi-lokasi yang letaknya lebih jauh dari pusat area studi cenderung memberikan pengaruh yang berkurang. PEMILAHAN DAERAH STUDI (ZONING) Area studi yang disurvey dibagi-bagi dalam daerah-daerah yang lebih kecil, disebut zona (zone) Jumlah zona dan luas zona tergantung dari tujuan survey : biasanya satu zona mencakup suatu daerah dengan pola penggunaan tanah yang sama

description

jkjkjkj

Transcript of Modul Survai Lalulintas

Page 1: Modul Survai Lalulintas

PEMBATASAN DAERAH STUDI

Cakupan daerah studi ditentukan oleh maksud dan sasaran survey :

Local

Perkotaan

Antar Kota

Regional

Nasional

Atau Yang Lainnya.

Pembagian daerah studi :

Area studi internal

Area diluar cakupan studi (external)

Terutama dilakukan jika hubungan pola perjalanan antara area studi dengan

daerah-daerah lainnya perlu dimasukkan dalam analisis.

Pembagian external area umunya tidak perlu diteliti internal area mengingat

lokasi-lokasi yang letaknya lebih jauh dari pusat area studi cenderung

memberikan pengaruh yang berkurang.

PEMILAHAN DAERAH STUDI (ZONING)

Area studi yang disurvey dibagi-bagi dalam daerah-daerah yang lebih kecil,

disebut zona (zone)

Jumlah zona dan luas zona tergantung dari tujuan survey : biasanya satu zona

mencakup suatu daerah dengan pola penggunaan tanah yang sama

Dengan diadakannya zoning ini maka dianggap bahwa semua perjalanan

berasal dan berakhir pada pusat-pusat zona (biasa disebut centroid).

Batas-batas zone yang biasa digunakan adalah :

o Sistem grid : pembagian area dalam petak-petak

o Menurut wilayah administrasi

o Menurut penggunaan lahan

o Menurut jalur prasarana transportasi : jalan rel, jalan

o Menurut batas geografis : sungai, topografl, dan sebagainya

Page 2: Modul Survai Lalulintas

o Kombinasi dari cara-cara diatas

Page 3: Modul Survai Lalulintas

KARAKTERISTIK LALU-LINTAS

Pembagian area studi menurut zona-zona merupakan suatu langkah untuk

menyajikan karakteristik lalulintas menurut asal dan tujuan perjalanan. Di samping

itu seringkali pengelompokan lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami

karakteristik lainnya:

banyaknya melakukan perjalanan per satuan waktu

maksud perjalanan

moda yang digunakan

waktu melakukan perjalanan

jarak perjalanan

jenis komoditi (untuk angkutan barang)

latar belakang sosial-ekonomi pembuat perjalanan : tingkat pendapatan,

pemilikan kendaraan, ukuran keluarga, dsb.

SURVEY ASAL-TUJUAN (0-D SURVEY)

Jumlah perjalanan antara zona asal tertentu dengan zona tujuan tertentu : bisa

berupa volume kendaraan, volume penumpang, atau volume barang

Ditampilkan dalam bentuk Matriks Perjalanan

Matriks perjalanan bisa disusun menurut klasifikasi tertentu : moda, maksud perjalanan,

kombinasi, dsb.

Ke \ Dari Zona Internal Zona External Total

ZonaInternal

ZonaExternal

Total

Page 4: Modul Survai Lalulintas

CORDON SURVEY

Batas dari daerah survey adalah suatu garis tertutup yang disebut cordon line.

Pada batas ini hanya beberapa jalur transportasi saja yang melintasinya.

Adakalanya ditambahkan cordon line yang lain didalam daerah survey sehingga

ada inner cordon line dan outer cordon line. Dalam analisis suatu kota, inner

cordon line bisa dibuat sekeliling pusat kota dan outer cordon line pada batas

administrastif kota.

Jumlah lalu-Iintas yang masuk ke atau meninggalkan suatu area tertentu bisa

diperoleh dengan pengamatan pada titik-titik cordon, seperti persimpangan,

terminal, airport, stasiun KA, jalan masuk/keluar dari suatu jembatan atau

terowongan, dan sebagainya.

Pangamatan bisa mencakup jumlah, maksud, asal tujuan, moda, dan

sebagainya.

SCREENLINE SURVEY

Daerah survey bisa juga dibagi dalam dua atau lebih bagian oleh suatu screen

line yang memotong sejumlah rute perjalanan. Batas ini sebaiknya membelah

daerah survey menjadi bagian yang sama. Hasil pengamatan pada screen line ini

dipakai antara lain sebagai kontrol terhadap data pola perjalanan.

Screen line harus dipilih sedemikian rupa sehingga sedikit jalur transportasi

melintasinya dan juga tidak boleh menembus suatu terminal transportasi (stasiun

bis, kereta api); biasanyan dipilih batas alam seperti sungai atau jalan kereta api.

Dengan cara ini bisa diperoleh arus lalu-Iintas antara

o dua ruas bersebelahan dari suatu rute

o dua kota bersebelahan

o dua komunitas

Page 5: Modul Survai Lalulintas

PERHITUNGAN JUMLAH LALU-LINTAS

(TRAFFIC COUNTS)

MANUAL COUNT

Formulir dan pensil

Formulir dan hand counter : yang ditulis di formulir hanyalah jumlah lalu-lintas

dari tiap-tiap interval waktu (misalnya tiap 15 menit atau tiap 30 menit)

AUTOMATIC COUNT

Peralatan utama :

Detektor : tersedia beberapa jenis alat

Alat pencatat : pada, alat yang sederhana, angkanya, harus dibaca, tiap interval

waktu (24 jam atau 12 jam). Pada peralatan yang lebih rumit ada mekanisme

waktu yang mencetak jumlahnya pada suatu pita, kertas. Cetakan bisa berupa

huruf biasa, pita kertas komputer, atau pita magnetik.

DETEKTOR (AUTOMATIC COUNT)

Prinsip sentuhan : detektor berada pada permukaan jalan dan gilasan dari ban

kendaraan menggerakan detektor. Bentuk yang banyak dipakai adalah pipa karet

(pneumatic tube) yang direntakan melintang jalan. Gilasan ban kendaraan

menyebabkan adanya pulsa yang menggerakan suatu pelat diafragma. Suatu

pulsa menghasilkan contoh setengah hitungan. Ada juga pipa yang dilsi cairan.

Prinsip induksi dalam konstruksi jalan dipasang gulungan kabel yang horizontal

(inductive loop) yang dihubungkan ke tepi jalan. Kendaraan yang lewat diatasnya

akan menimbulkan induksi dalam gulungan yang diteruskan ke tepi jalan. Bentuk

loop yang banyak dipakai adalah belah ketupat atau segi empat.

Page 6: Modul Survai Lalulintas

Prinsip pemutusan sinar : kendaraan yang lewat akan memberikan sinar terputus

sebentar. Sinar ini bisa dalam arah horisontal atau dalarn arah vertikal,

sedangkan sinarnya sendiri bisa berupa sinar infra merah.

BEBERAPA CATATAN ALAT "TRAFFIC COUNTS"

Manual Counts

o Batasan : - human errors

o Kelebihan : bisa merinci

- Klasifikasi kendaraan, jumlah sumbu, berat

- Kendaraan belok

- Arah pergerakan/perjaIanan

- Nomor pelat kendaraan

- Pejaian kaki

- Penggunaan lajur, antrian

- Jumlah muatan kendaraan

- Perilaku terhadap rambu, marka, dan sebagainya

Mechanical/Automatic Counts

o Portable

o Permanent

o Portable + tube (pneumatic detector)

- Coverage maksimum 4 lajur

- Kendaraan lewat simultan : undercounting

- 3 atau lebih sumbu : over counting

- Kendaraan lewat pada penampang melintang tidak tegak lurus : over

counting

- Ketelitian maksimum: 90%

- Tidak bisa mengidentifikasi jenis-jenis kendaraan

- Mudah rusak: cuaca, roda gigi, penyapu, kendaraan slip

- Tidak mampu mencatat kendaraan belok

Automatic Counts (Lanjutan)

o Permanent counter (Electric, dll)

Page 7: Modul Survai Lalulintas

- Jenis detector : tube, electric plate, photocells, radar, magnet, ultrasonic,

infrared, induction loop.

- E/ectric plate:mudah rusak oleh lalu lintas

- Photo electric: hanya untuk 1 lajur masalah dengan berat kendaraan

- Magnetic: terganggu oleh instalasi listrik sekitarnya

- Induction loop: masalah dengan kendaraan lebih dari dua sumbu

METODA SURVEY

PENGAMATAN NOMOR KENDARAAN

Tidak perlu petugas

Tidak mengganggu lalu-Iintas

Peralatan sederhana

Bisa mengamati pergerakan kendaraan, tapi asal dan tujuan akhir tak bisa

diketahui secara tepat.

Kesulitan :

o jumlah pengamat diperlukan cukup banyak karena semua pos harus bekerja

pada saat yang sama

o pada malam hari nomor kendaraan sulit dibaca

o si pengamat harus berada ditempat yang strategis dimana kendaraan terlihat

dengan jelas

o kesalahan pencatatan nomor kendaraan disuatu pos akan mengakibatkan

adanya data tambahan dad suatu kendaraan "baru".

Kalau pencatatan dilengkapi dengan keterangan waktu pencatatan, maka waktu

perjalanan bisa diketahui pula.

Untuk mempermudah pengamatan, kode kota pada nomor tidak usah dibaca;

kemungkinannya kecil sekali dimana nomor yang sama dari kota yang berbeda

akan mengacaukan analisis data.

Sampling: kalau hanya dicatat nomor kendaraan yang berakhir dengan suatu

angka tertentu, maka sampling adalah sebesar 10 %. Bila dicatat nomor ganjil

saja, maka sampling adalah sebesar 50%.

MENEMPELKAN TANDA PADA KENDARAAN

Penempelan tanda pada kendaraan dengan berbagai bentuk dan warna di

pos-pos tertentu.

Page 8: Modul Survai Lalulintas

Pos-pos pengamat yang tersebar menurut suatu pola tertentu akan mencatat

jurnlah masing-masing tempelan yang diamatinya.

Tidak bisa diketahui asal dan tujuan secara tepat dari kendaraan yang diamati

dan ada kontak langsung dengan lalu lintas pada waktu menempelkan tandanya.

Tempelan bisa hilang atau bisa ada gangguan lain keisengan pemakai jalan. Ada

juga pernilik kendaraan yang keberatan kendaraannya diberi tempelan.

Variasi clari metode ini adalah memberikan kartu sebagai pengganti tempelan;

kartu ini dikumpulkan lagi pada pos-pos pengumpul

Kalau waktu dari saat memberi dan mengumpulkan dicatat pada kartu, waktu

perjalanan bisa diketahui pula.

PENYEBARAN KARTU POS

Kartu pos dibagikan di pos-pos survey sekitar lampu lalu-Iintas dan pemakai

jalan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kartu pos tersebut

dan memposkannya kembali

Biasanya perangko sudah ditempel atau perangkonya berlangganan. Untuk

sebuah kendaraan lebih dari satu penumpang bisa diberi kartu pos tambahan.

Keterangan yang bisa diperoleh adalah pola perjalanan dari individu atau

keluarga.

Metoda ini cocok untuk meneliti kebiasaan bepergian dari bus atau angkutan

umum lainnya.

Jumlah pengembalian di beberapa negara berkisar 25-50%. Di Indonesia pernah

dicoba pada suatu tempat parkir dan pengembaliannya hanya sekitar 1%.

Pernah dicoba kartu pos tersebut berhadiah, tetapi lalu jawaban ”asal diisi saja".

Prosentase pengembalian masih perlu diselidiki apakah prosentasenya merata

untuk semua golongan pemakai jalan.

WAWANCARA DI TEN JALAN (ROAD-SIDE INTERVIEW)

Metoda ini terutama untuk survai asal-tujuan

Survai ini umumnya hanya dilakukan pada jalan-jalan di luar kota dan pada batas

kota. Didalam kota metoda ini bisa menimbulkan kemacetan lalu lintas sehingga

pola perjalanan bisa berubah.

Page 9: Modul Survai Lalulintas

Pada metoda ini kendaraan dihentikan dan penumpangnya diwawancarai.

Biasanya dibutuhkan bantuan polisi lalu-Iintas untuk menghentikan kendaraan.

Untuk efisiensi pekerjaan bisa diadakan sampling menurut cara-cara

o time cluster sampling

o volume cluster sampling

o variable rate sampling

Time cluster sampling:

jangka waktu t semua kendaraan dihentikan dan selama waktu T berikutnya tidak

ada yang dihentikan, dan begitu seterusnya. Besar sampel :

Volume cluster sampling:

sejumlah x kendaraan yang berurutan dihentikan dan y kendaraan berikutnya

tidak dihentikan. Besar sampel

Variable rate sampling:

Dengan cara ini petugas wawancara selalu sibuk. Jumlah kendaraan yg

dihentikan sama dengan jumah petugas; begitu para petugas selesai, kelompok

kendaraan berikutnya dihentikan dan seterusnya. Besar sampel tidak konstan,

makin Cecil arus lalu lintasnya, makin besar sampelnya. Jadi volume lalu lintas

harus diketahui pula dan besar sampel dihitung misalnya untuk tiali interval

setengah jam.

WAWANCARA DI RUMAH (HOME INTERVIEW)

Terutama untuk mengetahui kebiasaan perjalanan dari masyarakat

Mendatangi rumah-rumah dan mewawancarai di rumah

Formulir pertanyaan bisa ditinggalkan dulu dan beberapa hari kemudian diambil

kembali

Page 10: Modul Survai Lalulintas

Pengumpulan data lambat dan cara pengambilan sampel sulit apabila pola

penggunaan tanah tak teratur

Page 11: Modul Survai Lalulintas

SURVEY KECEPATAN KENDARAAN

Menyangkut:

o Spootspeed kecepatan seketika

o Running speed: kecepatan rata-rata kendaraan selama bergerak

o Journey speed: kecepatan rata-rata kendaraan yang dihitung dari jarak yang

ditempuh dibagi dengan waktu yang dibutuhkan, jadi termasuk waktu berhenti

(misainya pada lampu lalu-iintas).

PENGUKURAN SPOT SPEED

a. Enoscope

Pengamat di suatu potongan jalan dan enoscope diletakan diujung lainnya. Lalu

diukur waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk menempuh jarak tersebut,

menggunakan stop watch dengan ketelitian 0,1 detik. Yang diukur sebenarnya

bukanlah spoot speed, tetapi dianggap cukup mendekati untuk keperluan

praktek. Karena sulitnya mengamati bayangan kendaraan dalam enoscope,

maka metode ini hanya bisa dipakai pada volume yang rendah. Makin tinggi

kecepatan arus lalu lintasnya makin panjang potongan jalan yang dipergunakan

untuk pengukuran. Untuk jarak yang panjang bisa digunakan dua buah enoscope

dan si pengarnat berada diantaranya.

b. Peralatan Elektronis

Pada ujung-ujung jarak yang cukup pendek dipasang detektor. Alat pengukur

menghitung jumlah getaran dari osilator kristal selama kendaraan bergerak

antara detektor, dan kemudian kecepatan diperoleh dengan kalibrasi menurut

jarak dan frekuensi osilator.

c. Radar Meter (Speed Gun)

Alat ini bekerja menurut suatu azas fisika, dimana gelombang yang dipantulkan

oleh benda yang bergerak, panjang gelombangnya berubah dan besarnya

perubahannya tergantung dari kecepatan benda tersebut bergerak.

d. Pemotretan

Pemotretan dari tempat yang relatif tinggi dengan waktu antara tertentu, dan

perpindahan kendaraan akan dapat dihitung kecepatannya.

Page 12: Modul Survai Lalulintas

PENGUKURAN RUNNING SPEED DAN JOURNEY SPEED

Hasil kecepatan inli diukur sepanjang suatu rute.

a. Pencatatan Dari Tempat Yang Tinggi

Dengan mencatat nornor kendaraan dan waktu yang dibutuhkan, bisa diperoleh

kecepatannya. Untuk running speed, waktu berhenti di lampu lalu lintas tidak

diperhitungkan. Panjang rute bisa diukur dengan mudah.

b. Floating Car Method

Si pengamat ikut dengan kendaraannya ke dalam arus lalu lintas, lalu dicatat

waktu-waktu berhenti dan bergerak. Pengemudi diinstruksikan untuk menyiap

kendaraan sejumlah kendaraan yang menyiapnya (floating in the traffic stream).

c. Moving Car Observ

Dikembangkan oleh TRRL (Transport and Road Research Laboratory)

Diperoleh volume rata-rata sepanjang jalan tertentu dan juga sekaligus

kecepatan rata-ratanya

Survey dilakukan dari dalam kendaraan yang ikut gerak dengan arus (6

sampai 16 kali putaran) melalui suatu rute atau digunakan lebih dari satu

kendaraan pada rute tersebut

Rutenya dibagi dalam beberapa seksi sehinggga keadaan pada suatu seksi

konsisten ; biasanya batasnya adalah persimpangan-persimpangan

Satu regu survey terdiri dari

o pengamat : mencatat waktu berhenti, waktu bergerak kembali, waktu

melewati batas seksi dan data-data ini diberikan pada counter.

o opposing counter : menghitung kendaraan yang berlawanan arah

menurut pengelompokan kendaraan tertentu dan memberikan jumlah

masing-masing kelompok pada tiap seksi jumiah-jumiah ini disebut

nilai-nilai x.

o tally counter menghitung secara terpisah kendaraan yang menyiap

kendaraan survey dan disiap oleh kendaraan survey. Jumlah yang

menyiap dikurangi jumlah yang disiap disebut nilai y untuk masing-masing

kelompok kendaraan ; nilai y bisa positif atau negatif.

o pengemudi

Page 13: Modul Survai Lalulintas

Volume dalam satu arah, untuk suatu seksi clitentukan menurut

q = jumlah suatu kelompok kendaraan per-menit dalam arah arus yang

ditinjau.

X = jumlah kendaraan dari kelompok tersebut yang bergerak dalam arah

berlawanan

y = jumlah kendaraan dari kelompok tersebut yang menyiap dikurangi

jumlah kendaraan dari kelompok yang disiap waktu pedalanan dalam

menit dari kendaraan pengamat saat bergerak berlawanan arah.

Tw = waktu dalam menit dari kendaraan pengamat selama bergerak dengan

arus

Waktu perjalanan rata-rata kelompok kendaraan

Pencatatan clan perhitungan survey dengan metode ini biasanya dilakukan

dalam tabel

TABEL PERHITUNGAN "MOVING CAR OBSERVER"

Putaranke

Xy

Sedan Truk B s Total Ta TclSedan Truk Bus Total + + + + +

I

Σf

q1X, +Y,t.1 + tw)

q2 q3 q4 q5 titm Y1q,

t2 t3 t4 t5

Page 14: Modul Survai Lalulintas

SURVEY ANGKUTAN BARANG DAN ANGKUTAN UMUM

Suatu formulir bisa di simpan terus di kendaraan dan digunakan untuk mencatat

pola perjalanan tiap kendaraan yang mencakup maksud perjalanan (mengirim,

menjemput barang), tujuan perjalanan, waktu dan jenis kendaraan.

Karena kendaraan komersial sangat bervariasi dan pencatatan cenderung di

bawah jumlah yang direncanakan, perlu sampel yang cukup besar : 10-20% di

kota-kota besar, 20-30% di kota-kota medium, sampai 50% di kota-kota kecil.

Survey kendaraan komersial dilakukan atas dasar pola seminggu.

Wawancara dirumah bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah perjalanan, moda

dan penggunaan angkutan umum. Pencatatan jumlah penumpang bisa dilakukan

di atas kendaraan. Informasi lebih rinci mengenai asal tujuan, pemindahan moda,

moda access/egress, dan sebagainya bisa dilakukan di atas kendaraan, terminal,

atau pemberhentian. Kartu pos juga bisa digunakan.

Untuk angkutan barang, disamping jenis kendaraan, kapasitas, dan asal tujuan,

juga perlu dibuat klasifikasi berdasarkan jenis komoditi yang diangkut.

Informasi mengenai rute perjalanan, jenis kendaraan, besarnya armada dan

sebagainya bisa diperoleh dari operator/perusahaan. Khusus untuk angkutan

barang biasanya sulit diperoleh informasi yang andal mengenai tarif angkutan

karena tarif angkutan barang biasanya tidak ditetapkan secara baku.

Ada tabel sebanyak 10 lembar

Page 15: Modul Survai Lalulintas

PERENCANAAN SURVEY

Tujuan dan ruang lingkup

o Pertanyaan apa yang harus dijawab oleh survey?

o Identifikasi dengan jelas informasi yang diperlukan

o Perioda waktu survey

o Cakupan area survey

Data yang ada

o Apakah sebagian/seluruhnya sudah tersedia ?

o Informasi parsial mungkin bermanfaat (untuk ukuran sampel)

o Bagaimana data yang ada didefinisikan dan dikumpulkan

Estimasi sumber daya

o Dana, tenaga kerja, waktu, peralatan

o Keuntungan dan kerugian

o Kemungkinan sumber penghematan

Metoda survey tergantung pada

o Ketersediaan tenaga kerja

o Kemampuan

o Dana

o Definisi dari variabel-variabel

o Persyaratan tertentu

o Tujuan dan keperluan analisis

Ada tabel jenis-jenis survey

Page 16: Modul Survai Lalulintas

TAHAP-TAHAP PENGUMPULAN DATA LALU-LINTAS

Mengevaluasi data yang diperlukan dalam, kaitannya dengan tujuan

Menentukan item-item data yang diperlukan

Mengambil keputusan bagaimana. mengumpulkan data tersebut

Menguji dan melaksanakan survey

Menyajikan dan menganalisis data untuk memberikan jawaban yang jelas dalam

kaitan dengan tujuan.

JENIS DATA LALU-LINTAS

Informasi mengenai karakteristik sistem LL (supply)

Informasi mengenai jumllah penggunaan sistem (demand)

Informasi mengenai seberapa baik sistem yang ada melayani

kebutuhan (system performance)

KARAKTERISTIK YANG DIUKUR UNTUK MENYEDIAKAN INFORMASI YANG

DIMAKSUD

Inventory

Arus kendaraan, penumpang, barang

Klasifikasi jenis kendaraan

Pola pergerakan

Kecepatan, waktu tempuh, tundaan

JENIS DATA TERKAIT DENGAN PROGRAM STUDI

Monitoring

Before and after studies

Studi lain sesuai keperluan tertentu

Page 17: Modul Survai Lalulintas

MENGAPA DATA LALULINTAS DIFERLUKAIN ?

Biaya operasi sistem. jaringan jalan lebih besar dari biaya konstruksi dan

pemeliharaan

Data yang baik diperlukan untuk operasi yang efisien

Konstruksi dan manajemen lalu-Iintas mahal : program terkait dalarn

pengumpulan data selalu mempunyai nilai manfaat

ELEMEN DARI STUDI LL MENCAKUP (UNTUK SEMUA INI, DATA LL YANG

ANDAL DIPERLUKAN)

Definisi permasalahan

Penentuan maksud dan tujuan

Penentuan kriteria

Peramalan

Perancangan solusi

Evaluasi alternatif

Monitoring

Penelitian

METODA SURVEY YANG DITERAPKAN MUNGKIN PERLU DISESUAIKAN

DENGAN KONDISI SETEMPAT

Perilaku pengemudi

Jenis-jenis kendaraan

Peraturan, lalu-iintas

Karakteristik jalan

Ketersediaan peralatan dan kemampuan teknis

Cuaca

Page 18: Modul Survai Lalulintas

ANALISIS DATA

Reduksi Data

o Data secara sistematis disusun berdasar :

- Ukuran kelas dan jumlah kelas

- Frekuensi kejadian tiap-tiap kelas

o Tabel frekuensi distribusi :

- Frekuensi relatif

- Frekuensi kumulatif

o Distribusi Time Series :

Distribusi dalam waktu berdasarkan kejadian aktualnya, misalnya :

- variasi volume lalu lintas menurut jam, hari, bulan

- variasi volume puncak per 5-menitan, dlI

- kecenderungan dari kecelakaan lalu lintas

o Distribusi spasial :

Distribusi berdasarkan lokasi geografis

- Trip production - attraction

- Trip desires

- Pemakalan angkutan umum

- Plot data kecelakaan pada peta

- DII

Statistik Deskriptif

o Kecenderungan sentral

- Rata-rata hitung (mean)

- Median (50 persentil)

- Mode

- 85 persentil

o Simpangan baku dan variansi

o Diagram frekuensi

- Frekuensi relatif

- Frekuensi kumulatif

o Statistical inference

- Reliability

Page 19: Modul Survai Lalulintas

- Significance level

o Fitting untuk suatu distribusi frekuensi

- Normal

- Poisson

- Eksponensial

- Dll

Page 20: Modul Survai Lalulintas

Contoh

: Analisis Kecepatan Setempat

Kelas data Mai Frekwensi Frekwensi Frekwensi

No Kecepatan tengah kelas relatif Kumulatif 2

(gl) (fi) JM1 Rel

1 27,5-29,5 28,5 0 0,000 0 0,000 0 0

2 29,5-31,5 30,5 1 0,005 1 0,005 31 930

3 31,5-33,5 32,5 2 0,011 3 0,016 65 2113

4 33,5-35,5 34,5 14 0,075 17 0,092 483 16.664

5 35,5-37,5 36,5 7 0,038 24 0,129 256 9.326

6 37,5-39,5 38,5 20 0,108 44 0,237 770 29.645

7 39,5-41,5 40,5 38 0,204 82 0.441 1,539 62.330

8 41,5-43,5 42,5 29 0,156 ill 0,597 1,233 52.381

9 43,5-45,5 44,5 35 0,188 146 0,785 1,558 69.309

10 45,5-47,5 46,5 15 0,081 161 0,866 698 32.434

11 47,5-49,5 48,5 12 0,065 173 0,930 582 28.227

12 49,5-51,5 50,5 9 0,048 182 0,979 455 22.952

13 51,5-53,5 52,5 4 0,022 186 1,000 210 11.025

14 53,5-55,5 54,5 0 0,000 186 1,000 0 0

186 1,00 7.877 337

rata-rata hitung (mean) :

untuk contoh di atas :

median (50 percentil) antara urutan 93-94

modus 40,5

standar deviasi

Page 21: Modul Survai Lalulintas

Ukuran Sampel Data

Jumlah sampel yang diperlukan dalam survey bisa ditentukan dengan persamaan

(1)

dimana : standar error dari nilai rata-rata (mean)

n = N – 1 : degree pf freedom

N : jumlah data

s : simpangan baku

: nilai rata-rata sampel

μ : nilai rata-rata populasi

jika ditulis ε, maka persamaan (1) dapat ditulis

(2)

contoh hasil survei jumlah penumpang rata-rata dengan

= 1,9, jumlah populasi (N) = 19, standar deviasi (S) = 1,034

permasalahan mencari jumlah sampel yang memberikan 95% keyakinan dengan

kesalahan dari nilai rata-rata tidak melebihi 0,5.

Dari persamaan (2), maka :

= 4,28

dari tabel t diperoleh untuk N-1 adalah 18 dan 95% keyakinan (tingkat probabilitas

5%), maka diperoleh t = 2,101. maka jumlah sampel yang diperlukan N = 4,28

(2,101)2 + 1 = 20.

KENDALAH (RELIABLITY)

μ : rata-rata populasi

: rata-rata sampel

S : simpangan baku

N : jumlah obserrvasi

tα : tstatistik untuk (N-1) derajat kebebasan dan probabilitas untuk tingkat α

Page 22: Modul Survai Lalulintas

α : 1,0 koefisien confidence (α umumnya 0,05)

: standar error untuk perkiraan mean

untuk contoh sebelumnya :

ekpektasi rata-rata populasu 41,6 < μ < 43,0 dengan tingkat keyakinan

(kepercayaan) 95%.

Significance Testing

Untuk menguji apakah dua populasi data beberapa secara statistik atau hanya

berbeda karena variasi sampling

Digunakan

t hasil rumus diatas dibandingkan dengan tc (t kritis, tabel), tc dipilih dengan tingkat

significance α

t > tc perbedaan signifikan

t < tc perbedaan tidak signifikan

test signifikan ini misalnya digunakan untuk meneliti :

- Pengaruh dari suatu konstruksi untuk membatasi kecepatan

- Pengaruh perbaikan sarana parkir terhadap lama parkir

- Pengaruh dari suatu traffic management terhadap waktu perjalanan

TESTING GOODNESS OF FIT (KESESUAIAN BENTUK KURVA DISTRIBUSI)

- Untuk membandingkan kecocokan antara distribusi teoritis dengan suatu set data

hasil observasi

- Dinyatakan dalam :

Siginificance level : 0.01. 0.05, 0.10

Tingkat risiko bahwa perkiraan distribusi yang ditolak adalah identik dengan

distribusi yang sebenarnya.

Page 23: Modul Survai Lalulintas

- Kesimpulan dari test

Tidak begitu meyakinkan bahwa distribusi yang sebenarnya adalah identik

dengan distribusi yang diperkirakan (diuji dengan significance level)

Distribusi yang sebenarnya bisa jadi identik dengan distribusi yang

diperkirakan

Chi Square Test (χ2) paling umum digunakan untuk testing goodness fit

dimana fi : frekuensi dari suatu kelompok data observasi

Fi : frekuensi teoritis yang dihitung

G = jumlah kelompok data

Atau disederhanakan