modul sisjarkom lengkap

165
SISTEM JARINGAN Kelompok : - Bakharuddin M. Islamy 0430/0352 071 - Bunga Agari N. 0433/0355 071 - Rizky Romadhoni P. 0524/0446 071 SMKN 8 Malang Jl. Teluk Pacitan 52 Arjosari - Malang Website : http://smkn8mlg.sch.id 2010

Transcript of modul sisjarkom lengkap

Page 1: modul sisjarkom lengkap

SISTEM JARINGAN

Kelompok :

- Bakharuddin M. Islamy 0430/0352 071

- Bunga Agari N. 0433/0355 071

- Rizky Romadhoni P. 0524/0446 071

SMKN 8 Malang Jl. Teluk Pacitan 52 Arjosari - Malang

Website : http://smkn8mlg.sch.id

2010

Page 2: modul sisjarkom lengkap

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan karunia

– Nya penulis dapat menyelesai

Modul ini berisi Pengertian jaringan computer, keuntungan jaringan comp

konfigurasi jalur, topologi OSI 7 Layer, TCP /IP, dan lain

diterangkan IP Address beserta subnettingnya.

Penjelasan pada buku ini cukup jelas, sehingga dapat membantu para pemula maupun

yang sudah mahir untuk belajar me

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Bapak / Ibu Guru yang telah membantu kami dalam pembuatan modul ini

3. Orang tua yang telah memberikan dukungan

4. Teman – teman (khususnya teman

menyelesaikan modul Instalasi Linux Debian ini.

Semoga Modul Sistem Jaringan

memberikan nilai tambah bagi pemakainya.

Modul Sistem Jaringan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan karunia

Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Sistem Jaringan ini.

Pengertian jaringan computer, keuntungan jaringan comp

konfigurasi jalur, topologi OSI 7 Layer, TCP /IP, dan lain-lain. Di dalam buku ini juga

diterangkan IP Address beserta subnettingnya.

Penjelasan pada buku ini cukup jelas, sehingga dapat membantu para pemula maupun

yang sudah mahir untuk belajar mengenai jaringan.

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

Tuhan Yang Maha Esa

Bapak / Ibu Guru yang telah membantu kami dalam pembuatan modul ini

yang telah memberikan dukungan

(khususnya teman – teman XI TKJ A) yang telah membantu dalam

menyelesaikan modul Instalasi Linux Debian ini. Wish u all the Best

Sistem Jaringan ini mampu memberikan manfaat dan mampu

memberikan nilai tambah bagi pemakainya.

Sistem Jaringan 2

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan karunia

Pengertian jaringan computer, keuntungan jaringan computer,

lain. Di dalam buku ini juga

Penjelasan pada buku ini cukup jelas, sehingga dapat membantu para pemula maupun

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

Bapak / Ibu Guru yang telah membantu kami dalam pembuatan modul ini

yang telah membantu dalam

Wish u all the Best ☺

ini mampu memberikan manfaat dan mampu

Malang, Mei 2010

Penulis

Page 3: modul sisjarkom lengkap

PERSEMBAHAN . . .PERSEMBAHAN . . .PERSEMBAHAN . . .PERSEMBAHAN . . .

Buku ini kami persembahkan kepada setiap pembaca. Khusunya :

1. Pak Darwis selaku guru Diagnosa WAN

2. Bu Inggrid selaku guru

3. Seluruh teman

TKJ A) selaku pendukung terbitnya buku ini

4. Dan para pembaca yang ingin mengetahui system

jaringan……

Modul Sistem Jaringan

PERSEMBAHAN . . .PERSEMBAHAN . . .PERSEMBAHAN . . .PERSEMBAHAN . . .

Buku ini kami persembahkan kepada setiap pembaca.

Pak Darwis selaku guru Diagnosa WAN

Bu Inggrid selaku guru OS Jaringan

Seluruh teman-teman (Khususnya anak

selaku pendukung terbitnya buku ini

Dan para pembaca yang ingin mengetahui system

jaringan……

Sistem Jaringan 3

Buku ini kami persembahkan kepada setiap pembaca.

Pak Darwis selaku guru Diagnosa WAN

(Khususnya anak-anak XI

selaku pendukung terbitnya buku ini

Dan para pembaca yang ingin mengetahui system

Page 4: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 4

DAFTAR ISI

Sampul Depan

Kata Pengantar (2)

Persembahan (3)

Daftar Isi (4)

Glossary (6)

BAB I Konsep Dasar Jaringan

1.1 Pengertian Jaringan Komputer (23)

1.2 Terminologi Dasar Jaringan (29)

1.3 Topologi Jaringan (31)

1.4 Perangkat Jaringan (35)

BAB II OSI 7 Layer dan TCP / IP

2.1 OSI Client (39)

2.2 TCP / IP (59)

2.3 IP Addresing (67)

2.4 Subnetting (72)

2.5 Design LAN (74)

2.6 Pengalokasian IP Address (75)

BAB III Media Komunikasi

3.1 Unshielded twisted-pair (79)

3.2 Coaxial Cable (87)

3.3 Fiber Optic (93)

3.4 Tabel Spesifikasi Kabel (103)

BAB IV Jaringan Hybrid

4.1 Pengertian (117)

4.2 DHCP (120)

4.3 Jaringan RT / RW-net (125)

BAB V Static Routing

5.1 Jaringan RT / RW-net (126)

5.2 Tabel Routing (127)

5.3 Kelebihan dan Kekurangan (127)

5.4 Stub Network (128)

5.5 Konfigurasi Router Static (128)

5.6 Default Routing (130)

Page 5: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 5

BAB VI Dynamic Routing

6.1 Autonomous System (131)

6.2 Intradomain Routing (132)

6.3 Interdomain Routing (132)

6.4 Algoritma Routing (132)

6.5 Konfigurasi Dynamic Routing (136)

BAB VII Debian

7.1 Sejarah Debian (141)

BAB VIII Instalasi Debian

8.1 Instalasi Debian 4.0 (143)

Page 6: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 6

GLOSSARY

10 BaseT Bagian dari standar asli IEEE 802.3, 10 BaseT adalah spesifikasi Ethernet 10Mbps

baseband yang menggunakan dua pasang kabel yang saling terbelit (twisted pair), kabel

kategori 3, 4 atau5-mengunakan satu pasang kabel yang saling menerima. 10 BaseT

mempuyai sebuah batas jarak sekitar 100 meter per segmen.lihat juga: Ethernet dan IEEE

802.3.

100 BaseT Berdasarkan standar IEEE 802.3u, 10 BaseT adalah spesifikasi Fast Ethernet

untuk baseband 100Mbps yang menggunakan kabel UTP. 100BaseT mengirimkan link pulses

(yang berisi lebih banyak informasi dibandingkan yang digunakan 10BaseT) melalui network

ketika tidak ada lalu lintas data. Lihat juga: 10BaseT, Fast Ethernetdan IEEE 802.3.

100 BaseTX Berdasarkan standar IEEE 802.3u, 100BaseTX adalah spesifikasi Fast Ethernet

baseband100Mbps yang menggunakan dua kabel UTP atau STP. Kabel pasangan data

menerima data; pasangan kedua mengirim data. Untuk memastikan waktu sinyal yang tepat,

sebuah segmen 100BaseTX panjangnya tidak bisa melibihi dari 100 meter.

Acknowledgment Vertifikasi yang dikirimkan oleh suatu peralatan network ke peralatan

lainnya untuk menandakan bahwa sebuah kejadian telah terjadi. Bisa disingkat menjadi ACK.

Berlawanan dengan : NAK.

ANSI American National Standards institute: Organisasi yan tediri dari perusahaan,

pemerintahan, dan anggota-anggota sukarela yang mengkordinasikan kegiatan-kegiatan yang

berhuungan dengan standar, menyetujui standar nasional Amerika Serika, dan

mengembangkan posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar internasional. ANSI

membantu dalam pembuatan standar internasional dan Amerika Serikat untuk bidang seperti

komunikasi, networking, dan berbagai bidang teknik. ANSI telah mempublikasikan lebih dari

13.000 standar, untuk produk-produk rekayasa dan teknologi, mulai dari ulir sekrup sampai

protocol networking. ANSI adalah anggota dari the intertational Electrotechnical commission

(IEC) dan Intertational Organization for standardization (iso)

Aplication layer Layer Application. Layer ke-7 dari model network OSI, menyediakan 16-

bit tunggal layanan-layanan untuk prosedur-prosedur aplikasi (seperti electronic mail atau

transfer file) yang berada diluar model OSI. Layer ini memilih dan menentukan ketersediaan

dari partner komunikasi dan juga sumber daya yang diperlukan untk membuat koneksi,

mengkordinasikan aplikasi-aplikasi yang berpasangan,dan membentuk sebuah kesepakatan

terhadap prosedur-prosedur untuk mengendalikan integritas data dan error recovery.

Page 7: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 7

ARP Address Resolution Protocol. Didefinisikan di RFC 286, merupakan protocol yang

melacak alamat IP ke alamat MAC.

ASCII American standard Code for Information Interchange. Sebuah kode 8-bit untuk

merepresentasikan karakter-karakter,terdiri dari 7 bit data ditambah 1 bit parity.

ASICs Application-spesific Integrated Circuit. Digunakan di switch layer 2 untuk membuat

keputusan filtering. ASIC melihat ke dalam table filterdari alamat-alamat MAC dan

menentukan port mana yang akan dituju oleh alamat hardware tujuan dari sebuah alamat

hardware yang diterima. Frame akan diizinkan untuk melaui segmen itu saja. Jika alamat

hardware tidak diketahi, frame akan di forward ke semua port.

Auto-detectmechanism Digunakan di sebuah switch, hub, dan kartu interface

Ethernet,untuk menentukan duplex dan kecepatan yang di gunakan.

Auto duplex Sebuah setting pada peralatan layer 1 dan layer 2 yang menset duplex dari

sebuah port pada switch atau hub secara otomatis.

Backbone Bagian dasar dari network angen menyediakan jalur utama untuk lalu lintas yang

dikirimkan ke dan mulai dari network lain.

Bandwidth selisih antara frekuensi tertingi dan terendah yang digunakan oleh sinyal

network. Lebih umum, ia mengacu pada kapasitas throughput yang diukur pada sebuah

protocol atau media network.

Baseband Sebuah fitur dari teknologi network yang menggunakan hanya satu pembawa

(carrier) fekuensi. Contohnya adalah Ehernet .Juga disebut narrowband (pita sempit)

.Bandingkan dengan : broadband.

Baud Sinonim dari bit per second (bps) , jika setiap elemem sinyal menyatakan 1 bit. Baud

adalah sebuah satuan dari kecepatan persinyalan yang ekivalen dengan jumlah elemen sinyal

yang terpisah yang ditransmisikan per detik.

Binary Sebuah metode penomoran dengan 2 kharakter yang menggunakan satu dan

nol.Sistem penomoran binary mendasari semua pernyataan digital dari informasi.

Bit sebuah digit binary , mempunyai nilai 1 atau 0. delapan bit membetuk sebuah byte.

Bridge Sebuah alat untuk menghbungka dua segmen dari sebuah network dan

mentransmisikannya paket-paket diantaranya. Kedua segmen harus menggunakan protocol

yang identik untuk berkomunikasi. Bridge berfungsi pada layer Data Link, layer ke-2 dari

model referensi OSI . Tujuan dari sebuah bridge adalah untuk menyaring, mengirmkan atau

melakukan broadcast pada setiap frame yang dating, berdasarkan alamat MAC dari frame

tersebut.

Page 8: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 8

Broadband Sebuah metodologi transmisi untuk melakukan multiplexing terhadap beberapa

sinyal yang berbeda ke dalam satu kabel. Dalam telekomunikasi, broadband diklarifikasikan

sebagai kanal apapun dengan bandwidth lebih dari 4 kHz (atau disebut voice grade dalam

teknologi VLAN), ia diklsifikasika sebagai sebuah kabel coaxial dimana sinyal analog

digunakan. Juga disebut wideband (pita lebar).

Broadcast Sebuah frame data atau paket yang ditransmisikan ke semua node pada segmen

network local (seperti didefinisikan oleh broadcast domain). Broadcast dikenal dari alamat

broadcast-nya, yang merupaka sebuah network dan alamat tujuan dengan semua bit di-on-kan

(bernilai 1). Juga disebut local broadcast. Badingkan dengan : directed broadcast.

Broadcast address Digunakan dalam pengalamatan logical dan pengalamatan hardware.

Dalam pengalamatan logical, alamat-alamat host akan menjadi 1 semua. Dengan

pengalamatan hardware, alamat hardware akan menjadi satu semua dalam binary (atau semua

F dalam bilangan hexadecimal).

Broadcast domain Sebuah group dali peralatan-peralatan yang menerima frame broadcast

yang dimlai atau dikirim dari alat apapun di group itu. Karena router tidak memforward

frame broadcast, broadcast tidak diforward dari satu broadcast domain ke broadcast domain

lain.

Broadcast (multi-access) networks Network broadcast (multi access) seperti Ethernet

memungkinkan beberapa alat untuk dihubugkan ke (ataumengakses) network yang sama, dan

juga menyediakan sebuah kemampuan broadcast dimana sebuah paket tinggal dikirimkan ke

semua node di network tersebut.

Broadcast strom Sebuah kejadian yang tidak diiginkan pada network yang disebabkan oleh

transmisi secara serentak dari sejumlah broadcast yang melalui segmen network tersebut.

Kejadian seperti ini dapat membuat bandwidth network kewalahan, yang mengakibatkan

time-out.

Buffer Sebuah area penyimpanan yang menangai data ketika data itu dala transit. Buffer

digunakan ntuk menerima atau menyimpan pengiriman yang sporadic dari data-data yang

membesar, basanya diterima dari sebuah alat yang lebih cepat, untk mengkompensasi varias-

variasi dalam kecepatan pemrosesan. Informasi yang dating disimpan sampai semuaya

diterima sebelum mengirimkan data. Juga dikenal sebagai sebuah information buffer .

Bus topology sebuah arsitektur LAN linear dimana transmisi dari beberapa station pada

network dibuat kembali sepanjang sebuah medium dan diterima oleh semua station lain.

Bandingkan dengan: ring topology dan star topology

Byte delapan bit.

Page 9: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 9

CD carrier detect: sebuah sinyal yang mengindikasikan bahwa sebuah interface sedang aktif

atau bahwa sebuah koneksi yang dihasilkan oleh sebuah modem telah dibuat.

CDP Cisco Discovery Protocol. Protokol proprietary Cisco yang digunakan untuk

memberitahuakan sebuah alat Cisco tetangga tantang type hardware, versi software dan

interface aktif yang sedang digunakan oleh alat Cisco. CDP menggunakan sebuah alat frame

SNAP di antara eralata dan tidak bisa di route.

Checksum Sebuah pengujian untuk memastikanintegitas dari data yang dikirimkan.

Merupakan sebuah angka yang dihitung dari serangkaian nilai yang diambil melalui

sederetan fungs-fungsi metematika, secara khusus ditempatkan pada akhir dari data dari mana

ia itung, dan kemudian dihitungulang pada ujung penerima untuk verifikasi. Bandingkan

dengan: CRC.

compression Sebuah teknik untuk mengirimkan lebih banyak data melalui sebuah link

dibandingkan data yang secara normal diperbolehkan dengan cara mempresentasikan string-

string data yang berulang dengan sebuah penanda tunggal (single marker).

congestion lalu lintas network yang melampaui kemampuan network menanganinya.

Connectionless Transfer data yang terjadi tanpa menciptakan sebuah rangkaian virtual.

Memiliki overhead yang rendah, menggunakan pengiriman best-effort (usaha terbaik), dan

tidak dapat diandalkan. Berlawanan dengan: connection-oriented. Lihat juga: virtual circuit.

connection-oriented Metode transfer data yang membuat sebuah rangkaian virtual sebelum

data ditransfer. Menggunakan acknowledgment dan flow control untuk transfer data yang

dapat diandalkan. Berlawanan dengan: connectionless. Lihat juga: virtual circuit.

console port Biasanya sebuah port RJ-45 (modular 8-pin) pada sebuah router dan switch

Cisco yang memungkinkan kemampuan Command-Line Interface.

core layer Layer inti. Layer teratas dalam model hierarkis tiga-layer Cisco, yang membantu

anda merancang, membangun, dan memelihara networknetwork hierarkis Cisco. Layer ini

melewatkan paket-paket dengan cepat ke alat-alat layer distribusi saja. Tidak ada packet

filtering yang akan terjadi pada layer ini.

CRC cyclic redundancy check: Sebuah metodologi yang mendeteksi error-error, dimana

penerima frame membuat sebuah perhitungan dengan cara membagi isi dari frame dengan

sebuah pembagi binary utama dan membandingkan sisa pembagian dengan sebuah nilai yang

disimpan dalam frame oleh node pengirim. Berlawanan dengan: checksum.

crossover cable Jenis kabel Ethernet yang menghubungkan sebuah switch dengan switch,

host dengan host, hub dengan hub, atau switch dengan hub.

Page 10: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 10

CSMA/CD Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection: Sebuah teknologi yang

didefinisikan oleh komite IEEE 802.3 Ethernet. Setiap alat mendeteksi untuk merasakan

sebuah sinyal digital pada kabel sebelum melakukan tranmisi. Juga, CSMA/CD

memungkinkan semua alat pada network untuk berbagi kabel yang sama, tetapi hanya

memungkinkan satu transmisi pada satu saat. Jika dua alat melakukan transmisi pada saat

bersamaan, sebuah tabrakan frae akan terjadi dan sebuah pola jamming (pengacau) akan

dikirimkan: alat akan berhenti melakukan transmisi, menunggu selama waktu tertentu atau

selama waktu yang ditentukannya sendiri secara acak, dan kemudian mencobanya melakukan

transmisi lagi.

CSU channel service unit: Sebuah mekanisme digital yang menghubungkan peralatan

pengguna-akhir (end-user) ke loop telepon digital local. Sering disebut bersama dengan data

service unit sebagai CSU/DSU. Lihat juga: DSU.

CSU/DSU channel service unit/ data service unit: Alat layer Physical yang digunakan dalam

WAN unuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh switch di

provider. Sebuah CSU/DSU biasanya adalah sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-

45 (modular 8-pin), yang disebut sebagai titik demarkasi.

data circuit-terminating equipment DCE digunakan untuk menyediakan clocking untuk

perlengkapan DTE.

data encapsulation Proses dimana informasi pada sebuah protocol dibungkus, atau

dimasukkan, dalam bagian data dari protocol lain. Dalam model referensi OSI , setiap layer

mengenkapsulasi layer yang berada langsung diatasnya ketika data berpindah menuruni

susunan protocol.

data frame Enkapsulasi Protocol Data Unit pada layer Data Link dari model referensi OSI .

Mengenkapsulasi paket-paket dari layer Network dan mempersiapkan data untuk trasmisi

pada sebuah media network.

datagram Sebuah koleksi logical dari informasi yang ditransmisikan sebagai sebuah unit

layer Network diatas sebuah medium tanpa menggunakan sebuah rangkaian virtual yang

sudah di buat sebelumnya. Datagram IP telah menjadi unit informasi primer dari internet.

Pada layerlayer yang berbeda dari model referensi OSI , istilah cell, frame, message, packet,

dan segment juga mendefinisikan pengelompokan informasi logical ini.

Data Link Control Layer Layer 2 dari model arsitektur SNA, bertanggung jawab untuk

transmisi data melalui sebuah link fisikal tertentu dan bias dibandingkan dengan layer Data

Link pada model OSI.

Page 11: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 11

Data Link layer Layer 2 dari model referensi OSI , ia memastikan transmisi data yang bisa

dipercaya melalui sebuah link fisikal dan terutama berkaitan dengan pengalamatan fisikal,

disiplin line, topologi network, pemberitahuan error, pengiriman frame yang berurutan, dan

flow control. IEEE membagi lebih lanjut layer ini menjadi sublayer MAC dan sublayer LLC.

Juga dikenal sebagai link layer. Dapat dibandingkan dengan layer data link control dari

model SNA. Lihat juga: Application layer, LLC, MAC, Network layer, Physical Layer,

Presentation Layer, Session Layer, dan Transport Layer.

Data terminal equipment Lihat: DTE.

DCE data communications equipment (seperti didefinisikan oleh EIA) atau data circuit-

terminating equipment (seperti didefinisikan oleh ITU-T): Mekanisme dan link dari sebuah

network komunikasi yang menyusun bagian network dari interface user-ke-network, seperti

modem. DCE menyediakan koneksi fisikal ke network, meneruskan lalu lintas network dan

menyediakan sebuah sinyal clocking untuk melakukan sinkronisasi transmisi data antara alat-

alat DTE dan DCE. Bandingkan dengan: DTE.

de-encapsulation Teknik yang digunakan oleh protocol-protokol ber-layer dimana sebuah

layer menghapus informasi header dari Protocol Data Unit dari layer di bawahnya. Lihat:

encapsulation.

default route Entri pada routing table statis yang digunakan untuk mengarahkan frame-frame

yang hop selanjutnya tidak terdapat di routing table.

delay Waktu yang lewat antara inisiasi transaksi dari pengirim dengan respons pertama yang

diterimanya. Juga, waktu yang diperlukan untuk memindahkan sebuah paket dari sumbernya

ke tujuannya melalui sebuah jalur.

demultiplexing Proses mengkonversi sebuah sinyal multiplexed, yang terdiri dari lebih dari

satu stream input, kembali menjadi stream output yang terpisah. Lihat juga: multiplexing.

destination address Alamat untuk peralatan network yang akan menerima sebuah paket.

directed broadcast Sebuah frame data atau paket yang ditransmisikan ke sebuah kumpulan

node tertentu pada sebuah segmen network remote. Directed broadcast, atau broadcast yang

diarahkan, diketahui dari alamat broadcast-nya, yang merupakan sebuah alamat subnet tujuan

dengan semua bit host di-on-kan.

distribution layer Layer tengah dari model hierarkis tiga-layer Cisco, yang membantu Anda

merancang, menginstal, dan memelihara network hierarkis Cisco. Layer ini adalah titik

dimana peralatan layer Akses melakukan hubungan. Routing dilakukan di layer ini.

DSU data service unit: Alat ini digunakan untuk mengadaptasi interface fisikal pada sebuah

mekanisme data terminal equipment (DTE) ke sebuah fasilitas transmisi seperti T1 atau E1,

Page 12: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 12

dan juga bertanggung jawab untuk timing atau pengaturan waktu sinyal. Ia biasanya

dikelompokkan dengan channel service unit dan disebut sebagai CSU/DSU. Lihat juga: CSU.

DTE data terminal equipment: Semua alat yang berlokasi di sisi user dari sebuah interface

user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, sebuah sumber, atau keduanya. DTE

meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan computer. Koneksi ke

sebuah network data dilakukan melalui data communication equipment (DCE) seperti

modem, menggunakan sinyal-sinyal clocking yang dihasilkan oleh alat itu.

encapsulation Teknik yang digunakan oleh protocol ber-layer dimana sebuah layer

menambahkan informasi header ke Protocol Data Unit (PDU) dari layer di atasnya. Sebagai

contoh, dalam terminology internet, sebuah paket akan berisi sebuah header dari layer Data

Link, diikuti oleh sebuah header dari layer Network (IP), diikuti oleh sebuah header dari layer

Transport (TCP), kemudian diikuti oleh data protokol aplikasi.

encryption Konversi informasi ke dalam sebuah bentuk yang di acak yang secara efektif

menyamarkannya untuk mencegah akses yang tidak diizinkan. Semua skema enkripsi

mengunakan beberapa algoritma yang sudah ditentukan dengan baik, yang mana dibalik pada

ujung penerima dengan menggunakan algoritma yang berlawanan yang dikenal sebagai

decryption.

Ethernet Sebuah spesifikasi LAN baseband yang dibuat oleh Perusahaan Xerox Corporation

dan kemudian ditingkatkan melalui usaha gabungan antara Xerox, Digital Equipment

Corporation, dan Intel. Ethernet sama dengan standar seri IEEE 802.3 dan, menggunakan

CSMA/CD, beroperasi pada beberapa jenis kabel pada 10 Mbps. Juga disebut: Ethernet DIX

(Digital/Intel/Xerox). Lihat juga: 10BaseT, Fast Ethernet, dan IEEE.

Fast Ethernet Semua spesifikasi Ethernet yang memliki kecepatan 100 Mbps. Fast Ethernet

adalah sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan 10BaseT, dan mempertahankan

kualitas-kualitas 10BaseT, seperti mekanisme MAC, MTU, dan format frame. Kemiripan ini

memungkinkan aplikasi dan tool-tool manajemen untuk 10BaseT yang sudah ada, dapat

digunakan pada network Fast Ethernet. Fast Ethernet didasarkan pada sebuah kepanjangan

dari spesifikasi IEEE 802.3 (IEEE 802.3u). Bandingkan dengan: Ethernet.

FDDI Fiber Distributed Data Interface: Sebuah standar LAN, didefinisikan oleh ANSI

X3T9.5 yang dapat bekerja pada kecepatan hingga 200 Mbps dan menggunakan media access

token-pasing pada kabel serat optic. Untuk redundancy, FDDI dapat menggunakan sebuah

arsitektur dual-ring.

flow control Sebuah metodologi yang digunakan untuk memastikan bahwa unit penerima

tidak kewalahan dengan data dari alat pengirim. Di network IBM disebut pacing, artnya

Page 13: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 13

bahwa ketika buffer di alat penerima sudah penuh, sebuah pesan akan dikirimkan ke unit

pengirim untuk sementara waktu menghentikan transmisi sampai semua data di buffer

penerima telah diproses dan buffer sudah siap untuk bekrja lagi.

frame Sebuah satuan informasi logical yang dikirimkan oleh layer Data Link melalui sebuah

medium transmisi. Istilah ini kadang mengacu pada header dan trailer, yang digunakan untuk

sikronisasi dan pengontrolan error, yang mengelilingi data yang tersimpan dalam unit

tersebut.

FTP File Transport Protocol: Protokol TCP/ IP yang digunakan untuk mentransmisikan file-

file di antara node-node network, mendukung banyak jenis file dan didefinisikan dalam rfc

959.

Full duplex Kapasitas untuk mentransmisikan informasi antara sebuah station pengirim dan

sebuah unit penerima pada saat bersamaan.

Half duplex Kapasitas mentransfer data dalam hanya satu arah saja pada suatu saat antara

sebuah unit pengirim dan unit penerima.

Handshake Rangkaian transmisi apa pun yang dipertukarkan di antara dua atau lebih alat

pada sebuah network ntuk memastikan operasi yang sinkron.

Hierarchical addressing Semua rencana pengalamatan yang menggunakan sebuah

rangkaian perintah logical untuk menentukan lokasi. Alamat-alamat IP dibuat dari sebuah

hirarki dari nomor-nomor network, nomor-nomor subnet, dan nomor-nomor host untuk

mengarahkan paketpaket ke tujuan yang sesuai.

Hierarchy Istilah yang digunakan unuk mendefinisikan pengalamatan IP, dalam

pengalamatan hirarki, sejumlah bit digunakan untuk networking dan sejumlah bit lainnya

untuk pengalamatan host. Juga digunakan dalam struktur DNS dan model rancangan Cisco.

Hop count Sebuah routing metric yang menghitung jarak antara sebuah sumber dan sebuah

tujuan, berdasarkan pada jumlah router di jalur tersebut. RIP menggunakan hop count sebagai

metric satu-satunya.

Host address Alamat logical yang dikonfigirasi oleh seorang administrator atau server pada

sebuah alat. Secara logical mengidentifikasi alat ini pada sebuah internetwork.

Host-to-host layer Layer dalam susunan Internet Protocol yang sama dengan layer Transport

dari model OSI.

Hubs Alat-alat layer Physical yang sebenarnya hanya repeater dengan banyak port. Ketika

sebuah sinyal digial elektronik diterima pada sebuah port, sinyal itu akan dikuatkan kembali

atau akan dihasilkan ulang an dikirimkan keluar ke semua segmen dari mana sinyal tersebut

diterima.

Page 14: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 14

ICMP Internet Control Message Protocol: didokumentasikan dalam RFC 792, merupakan

protocol Internet layer network untuk tujuan melaporkan error dan menyediakan informasi

mengenai proseur-prosedur paket IP.

IEEE Institute of Electrical and Electronics Engineers: Sebuah oganisasi professional yang,

selain aktivitas lain, mendefinisikan standar-standar dalam semlah bidang di computer dan

elektrik, termasuk networking dan komunikasi. Standar-standar IEEE banyak digunakan

dalam standar LAN dewasa ini. Banyak protocol yang dikenal dengan nomor referensi dari

standar IEEE yang terkait.

IEEE 802.1 Spsifikasi komite IEEE yang mendefinisikan grup bridging. Spesifikasi untuk

STP ( Spanning Tree Protocol ) adalah IEEE 802.1D. STP menggunakan STA (Spanning-tree

Algorithm ) untuk menemukan dan mencegah loop-loop dalam network dalam network

bridge. Spesifikasi untuk trunking VLAN adalah IEEE 802.1Q.

IEEE 802. 3 Spesifikasi komite IEEE yang mendefinisikan grup Ethernet khususnya standar

10 Mbps yang asli. Ethernet adalah sebuah protocol LAN yang menspesifikasikan layer

Physical dan media akses sublayer MAC. IEEE 802. 3 menggunakan CSMA/CD untuk

menyediakan akses bagi banyak alat pada network yang sama. Fast Ethernet didefinisikan

sebagai 802.3U, dan Gigabit Ethernet didefinisikan sebagai 802.3Q. lihat juga: CSMA/CD.

IEEE 802.5 Komite IEEE yang mendefinisikan media akses Token Ring.

IGMP Internet Group Management Protocol: Digunakan oleh host-host IP, protocol yang

melaporkan keanggotaan grup multicast mereka ke sebuah router multicast yang berdekatan.

IGP Interior Gateway Protocol: Semua protocol yang digunakan oleh sebuah internetwork

untuk mempertukarkan data routing di dalam sebuah autonomus system. Contohnya termasuk

RIP, IGRP, dan OSPF.

IGRP Interior Gateway Routing Protocol: algoritma routing distance vector yang proprietary

Cisco. Merupakan perbaikan dari protocol RIP.

Internet Network dari network yang global, yang popularitasnya meledak dalam beberapa

tahun terakhir. Asalnya adalah sebuah alat untuk riset akademis gabungan, ia telah menjadi

sebuah media untuk pertukaran dan pendistribusian informasi dari semua jenis.kebutuhan

Internet untuk menghubungkan platform-platform dan teknologi-teknologi computer yang

berbeda telah menyebabkan dikembangkannya protocol-protocol dan standarstandar

yang seragam, yang juga digunakan secara luas di LAN perusahaan.

Internet Sebelum kebangkitan internet, internet dengan huruf kecil ini adalah singkatan dari

internetwork dalam konteks yang umum. Sekarang istilah ini sudah jarang digunakan.

Page 15: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 15

Internet layer Layer dalam protocol TCP/ IP yang menyediakan pengalamatan network dan

routing melalui sebuah network.

Internet Protocol Semua protocol yang terdapat dalam susunan TCP/IP.lihat juga: TCP/IP.

Internetworking Secara umum, semua yang berhubungan dengan tugas umum untuk

menghubungkan network-network satu sama lain. Istilah ini mencakup teknologi, prosedur

dan produk. Ketika anda menghubungkan network-network dengan sebuah router, anda

menciptakan sebuah internetwork.

IP Internet Protocol: Didefinisikan dalam RFC 791, merupakan sebuah protocol layer

network yang menjadi bagian dari susunan TCP/ IP dan menawarkan koneksi yang

connectionless. IP menyediakan banyak fitur untuk pengalamatan, spesifikasi jenis layanan,

fragmentasi dan reassembly (perakitan kembali frame), dan keamanan.

IP address Sering disebut alamat internet, ini adalah sebuah alamat yang secara unik

mengidentifikasi semua alat (host) pada internet (atau network TCP/ IP lain). Setiap alamat

terdiri dari 4 oktet (32 bit), dinyatakan sebagai angka decimal yang dipisahkan oleh titik-titik

(sebuah format yang dikenal sebagai dotted-decimal). Semua alamat dibentuk oleh sebuah

omor network, sebuah nomor subnetwork opsional, dan sebuah nomor host. Nomor network

dan subnetwork digunakan bersama untuk routing, sementara nomor host menunjukkan

sebuah host tunggal di dalam network atau subnetwork. Informasi network dan subnetwork

diambil dari alamat IP menggunakan subnet mask. Ada lima class alamat IP(A-E), dimana

class A-C mengalokasikan jumlah-jumlah yang berbeda dari bit-bit untuk bagian alamat

untuk network, subnetwork, dan host. Lihat juga: CIDR, IP dan subnet mask.

IPX Internet Packet eXchange: protocol layer network (layer 3) yang digunakan dalam

network Novell Netware ntuk memindahkan informasi dari server ke work station. Sama

dengan IP dan XNS.

LAN Local Area Network: secara luas, semua netwoek yang menghubungkan dua atau lebih

kmputer dan alat-alat yang terhubung dalam sebuah area geografis yang terbatas (sampai

beberapa kilometer). LAN-LAN biasanya adalah network yang berkecepatan tinggi dan

memiliki error yang rendah, di dalam sebuah perusahaan. Pengkabelan dan pensinyalan pada

layer Physical dan Data Link dari OSI diatur dalam standar-standar LAN. Ethernet, FDDI,

dan Token Ring merupakan beberapa teknologi LAN yang paling popular.

LAN switch Sebuah mekanisme bridging yang transparan, multi-interface, dan berkecepatan

tinggi, mentransmisikan paket-paket antara segmensegmen dari data link, biasanya mengacu

khusus pada sebuah switch Ethernet. Switch LAN memindahkan lalu lintas berdasarkan

alamat MAC.

Page 16: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 16

Latency Secara umum, adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah paket untuk berpindah

dari satu kasi ke lokasi lain. Dalam konteks networking yang khusus, ia dapat berarti: (1)

waku yang berlalu (delay) antara pelaksanaan atau eksekusi dari sebuah permintaan untuk

mengakses sebuah network oleh sebuah alat dan waktu di mana mekanisme tersebut

benarbenar diperbolehkan untuk melaksanakan transmisi tersebut, atau (2) waktu yang

berlalu antara ketika sebuah mekanisme menerima sebuah frame dan waktu frame tersebut

dikirimkan keluar dari port tujuan.

Layer Istilah yang digunakan dalam networking ntuk mendefinisikan bagaimana modelOSI

bekerja untuk meng-enkapsulisasi data untuk ditransmisikan pada network.

Layer 3 switch Lihat: multilayer switch.

Link state protocol Dalam protocol link state, juga disebut protocol shortest-path-first.

Masing-masing router membuat tiga buah tabel yang terpisah. Satu dari tabel ini mencatat

tetangga-tetangga yang berhubungan langsung, satu menentukan topologi dari internetwork

keseluruhan, dan satu digunakan sebagai sebuah routing table. Router link state mengetahui

lebih banyak tentang internetwork dibandingkan protocol routing yang distancevector.

LLC Logical Link Control: Didefinisikan ole IEEE, adalah yang lebih tinggi dari kedua

sublayer dari data link. LLC bertanggng jawab terhadap deteksi error (tetapi bukan koreksi),

flow control, framing, dan pengalamatan sublayer secara software. Protocol LC yang utama,

IEEE 802.2, mendefenisikan operasi yang conectionles dan connection-oriented.

Logical adresss Alamat-alamat layer network yang mendefinisikan bagaimana data

dikirimkan dari satu network lain, contoh dari alamat logical adalah IP dan IPX.

MAC Media Access Control: Sublayer yang lebih rendah dalam layer data link, bertanggung

jawab untuk pengalamatan hardware, media akses, dan deteksi error dari frame.

MAC address Sebuah alamat hardware layer data link yang diperlukan oleh semua port atau

semua alat untuk terhubung ke sebuah segmen LAN. Alamat-alamat ini digunakan oleh

bermacam-macam alat dalam network untuk lokasi yang akurat dari alamat logical. Alamat

MAC didefinisikan oleh standar IEEE dan panjangnya adalah enam karakter, biasanya

menggunakan burned-in address (BIA) dari interfaceLAN local. Sering juga disebut alamat

hardware, alamat fisik, alamat burned-in, atau alamat layer MAC.

Media translation Sebuah property router yang memperbolehkan dua jenis LAN yang

berbeda untuk berkomunikasi, sebagai contoh, Ethernet untuk Token Ring.

Multicast Secara umum, semua komuniksi antara seorang pengirim tunggal dan beberapa

penerima. Tidak seperti pesan broadcast, yang dikirim ke semua alamat pada seuah network,

pesan multicast dikirimkan ke sebuah bagian dari alamat network yang didefinisikan: bagian

Page 17: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 17

ini memiliki sebuah alamat multicast grup, yang dispesifikasikan dalam field alamat tujuan

dalam paket.

Multiplexing Proses mengubah beberapa sinyal logic menjadi sebuah sinyal fisik tungal

untuk transmisi melalui sebuah kanal fisik. Barlawanan dengan: demultiplexing.

Network layer dalam model referensi OSI , merupakan layer ke3, layer dimana routing

diimplementasikan, mengaktifkan koneksi-koneksi dan pemilihan jalur antara dua system

akhir. Lihat juga: Application layer, Data Link Layer, Physical layer, Presentation layer,

Session layer dan Transport layer.

NIC Network Interface Card: Sebuah board rangkaian elektronik yang ditempatkan dalam

sebuah computer. NIC menyediakan komunikasi network melalui sebuah LAN.

OSI Open System Interconnection: Program standarisasi internasional yang dirancang oleh

ISO dan ITU-T untuk pengembangan standar-standar networking data yang memungkinkan

terjadinya interoperabilitas atau kerja sama antara perlengkapan-perlengkapan multivendor.

OSI referensi model Model referensi Open System Interconnection: Sebuah model

konseptual yang didefinisikan oleh International Organization for Standarization (ISO), yang

mengambarkan bagaimana kombinasi apapun dari alat-alat network dapat dihubungkan untuk

tujuan berkumunikasi. Model OSI membagi pekerjaannya menjadi tujuh layer yang

fungsional, membentuk sebuah hirarki dengan aplikasi-aplikasi di atas dan medium fisik di

bawah, dan ia mendefinisikan fungsi-fungsi yang harus disediakan oleh setiap layer.

OSPF Open Shortes Part First: Sebuah algoritma routing yang hierarkis dan link-state yang

diturunkan dari sebuah versi sebelumnya dari protocol IS-IS, yang fitur-nya termasuk routing

multi jalur, load balancing dan routing dengan cost terendah. OSPF adalah pengganti RIP

yang di sarankan dalam lingkungan internet. Lihat juga: Enhanced IGRP, IGP dan IP.

OUI organizationally unique identifier: Kode yang diberikan oleh IEEE kepada sebuah

organisasi yang membuat kartu interface network. Organisasi kemudian meletakan OUI ini

pada setiap dan semua kartu yang dibuatnya. OUI panjangnya 3 byte (24 bit). Pembuat kartu

kemudian menambahkan sebuah identifikasi 3-byte untuk mengidentifikasi host secara unik.

Panjangnya total dari alamat tersebut adalah 48 bit (6 byte) dan disebut sebuah alamat

hardware atau alamat MAC.

Packet Dalam komunikasi data, adalah satuan logical dasar dari informasi yang dipindahkan.

Sebuah paket terdiri dari sejumlah byte data, dibungkus atau dienkapsulasi dalam header dan

atau trailer yang mengandung informasi tentang dari mana packet berasal, ke mana tujuannya

dan seterusnya. Berbagai protocol yang terlibat dalam mengirimkan sebuah transmisi

Page 18: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 18

menambahkan layer informasi header dari mereka sendiri, yang dapat diinterpretasikan oleh

protocol yang terkait pada alat yang menerima.

PDU Protokol Data Unit: Proses-Proses pada setiap layer dari medel OSI . PDU pada layer

Transort disebut segmen; PDU pada layer network disebut paket atau diagram; dan PDU

pada layer Data Link disebut frame. Layer physical menggunakan bit-bit.

Physical layer Layer terendah-layer1-dalam model referensi OSI , bertanggung jawab untuk

mengubak frame-frame data dari layer Data Link (layer 2) menjadi sinyal-sinyal listrik

protocol-protokol dan standar-standar layer Physical mendifinisikan, sebagai contoh, jenis

kabel dan konektor yang digunakan termasuk pemilihan pn dan skema enconding untuk

pensinyalan nilai 0 dan 1.

Presentation layer Layer 6 dari model referensi OSI , mendefinisikan bagaimana data di-

format, dinyatakan, di-encode dan diubah untuk digunakan oleh software pada layer Aplikasi.

Protocol Dalam networking, spesifikasi dari sebuah kumpulan aturan untuk sebuah tipe

komunikasi tertentu. Istilah ini juga digunakan untuk mengacu pada software yang

mengimplementasikan sebuah protocol.

reliability Seperti IGRP, EIGRP hanya menggunakan bandwidth dan delay dari sambungan

untuk menentukan jalur terbaik ke sebuah network remote, secara default. Namun, EIGRP

dapat menggunakan sebuah kombinasi dari bandwidth, delay, beban, dan reliability dalam

pencarian jalur terbaik ke sebuah network remote. Reliability mengacu pada reliability dari

link untuk setiap network remote.

Reliable Transport Protocol (RTP) Protokol ini digunakan dalam protocol routing EIGRP,

bertanggung jawab untuk pengiriman paket-paket EIGRP yang teratur dan terjamin ke semua

tetangga.

Ring Dua atau lebih stasion yang terhubung dalam sebuah topologi melingkar logic. Dalam

topologi ini , yang menjadi dasar untuk Token ring, FDDI , dan CDDI , informasi

dipindahkan dari stasion ke stasion secara berurutan.

Ring topology Sebuah topologi logical yang terdiri dari serangkaian repeater yang

membentuk sebuah loop tertutup degan menghubungkan link-link transmisi yang satu arah.

Setiap stasion pada network dihubungkan dengan network pada sebuah repeater. Secara fisik,

topologi ring biasanya diorganisir dalam sebuah topologi bintang loop tertutup (closed-loop

star).

RIP Routing Information Protocol: Protokol gateway interior yang paling umum digunakan

dalam Internet. RIP menggunakan jumlah hop sebagai metric routing.

Page 19: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 19

RJ connector registered jack connector: Digunakan dengan kabel twistedpair untuk

menghubungkan kabel tembaga ke kartu interface network, switch, dan hub.

Rolled cable Tipe pengkabelan yang digunakan untuk menghubungkan port COM dari

sebuah PC ke port konsol dari sebuah router atau switch.

Routed protocol routed protocol (seperti IP dan IPX) digunakan untuk mentransmisikan data

user melalui sebuah iternetwork. Berbeda dengan itu, routing protocol (seperti RIP, IGRP

DAN OSPF) digunakan untuk meng-update tabel routing antara router-router.

Router Sebuah mekanisme layer network, bisa berupa software atau hardware, yang

mengunakan satu atau beberapa metric untuk menentukan jalur terbaik untuk digunakan bagi

transmisi dari lalu lintas network. Mengirimkan paket-paket diantara network-network yang

dilakukan oleh router, didasarkan pada informasi yang disediakan pada layer Network.Dalam

sejarahnya, alat ini kadang disebut sebagai sebuah gateway.

Routing Proses melakukan forwading paket-paket yang memiliki alamat logical dari

subnetworkasal paket tersebut, ke tujuan akhirnya. Dalam network yang besar, banyaknya

tujuan sementara yang dilalui oleh paket sebelum mencapai tujuan akhirnya dapat

mengakibatkan routing menjadi sangat rumit.

Routing protocol protocol apa pun yang mendefinisikan algoritma yang digunakan untuk

melakukan update table rounting diantar router-router. Contohnya adalah IGRP, RIP, dan

OSPF.

Routing table Sebuah tabel yang disimpan dalam sebuah router atau mekanisme

internetwork lainnya yang memelihara sebuah catatan dari hanya rute-rute terbaik yang

mungkin, ke tujuan network tertentu and metrik-metrik yang diasosiasikan dengan rute-rute

tertentu.

Session layer Layer 5 dari model referensi OSI, bertanggung jawab untuk membuat,

mengelola, dan mengakhiri session-session antara aplikasi-aplikasi dan mengawasi

pertukaran data antara entitas-entitas layer, Presentation.

Simplex Sebuah mode dimana data atau sinyal digtal ditransmisikan. Simplex adalah sebuah

cara melakukan transmisi hanya dalam satuarah. Half duplex melakukan transmisi dalamdua

arah tetapi hanya satu arah pada setiap saat. Full duplex melakukan trasmisi dalamdua arah

secara brsamaan.

Sliding window Metode flowcontrol yang digunaan oleh TCP, seperti juga beberapa protocol

layer data link. Metode ini menempatkan sebuah buffer diantara aplikasi penerima dan aliran

data network. Window yang tersedia untuk menerima data adala ukuran bufer dikurangi

dengan jumlah data darinya dan berkurang jika data baru dikirim. Penerima mengirimkan

Page 20: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 20

pemberitahuan kepada pengirim tentang ukuran window saat itu, dan penerima mungkin

menghentikan penerimaan data window meningkat diatas sebuah ambang tertentu.

SMTP Simple Mail Transfer Protocol: Sebuah protocol yang digunakan pada Interne untuk

menyediakan layanan mal elektronik.

SNA System Netwok Architecture: Sebuah arsitektur network yan kompleks dan kaya

dengan fitur, yang mirip dngan model referensi OSI tetapi dengan beberapa variasi: dibuat

oleh IBM pada tahun 1970-an dan pada dasarnya terdiri dari tujuh layer.

SNAP Subnetwork Access Protocol: SNAP adalah sebuah frame yang digunakan dalam LAN

Ethernet, Token Ring, dan FDDI. Transferdata, manajemen koneki, dan pemilihan QoS

adalah tiga fungsi utama yang dilakukan oleh frame SNAP.

SNMP Simple Network Management Protocol: Protokol ini melakukan polling agen-agen

atau alat-alat SNMP untuk data statistik dan environmental . Data ini dapat termasuk

temperaur alat, nama, statistic untuk kerja, dan lebih banyak lagi. SNMP bekerja dengan

objek-objek MB yang terdapat pada agen-agen SNMP. Informasi ini di-querry dankemudian

dikirimkan ke server SNMP.

Star topology Sebuah topolgi Fisikal LAN dengan titik-titik ujung pada network berkumpul

pada sebuah alat network pusat (dikenal sebagai sebuah hub) menggunakan link titik-ke-titik.

Sebah topologi ring dapat dikonfigurasikan sebagai sebuah topologi bintang fisik

menggunakan sebuah topologi bintang loop tertutup satu arah, dari pada menggunakan link

titik-ketiik. Koneksi didalam hub diatur dalam sebuah ring internal.

Straight through cable Tipe kabel Ethernet yang menghuungkan sebuah host ke sebuah

switch, host ke sebuah hub, atau router ke sebuah switch atau hub, atau router ke sebuah

switch atau hub.

TCP Transmission control Protocol: sebuah protocol connection-oriented yang didefinisikan

pada layer transport dari model refernsi OSI. Menyediakan pengiriman yang dapat

diandalkan.

TCP/IP Transmission Control Protocol:

TFTP Trivial File Transfer Protocol: Secara konseptual, sebuah versi FTP yang

disederhanakan; merupakan protocol yang dipilih jika Anda mengetahui secara pasti apa

yang Anda inginkan dan dimana ada mendapatkannya.TFTP tidak menyediakan sejumlah

fungsi seperti di FTP. Secara khusus. TFTP tidak memiliki kemampuan browsing directory;

ia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mengirim dan menerima file-file.

Thicknet Juga disebut 10base2. Network bus yang menggunakan kabel koaksial tebal dan

menjalankan akses media Ethernet sampai 185 meter.

Page 21: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 21

Thinnet Juga disebut 10Base5. Network bus yang menggunakn kabel koaksial tebal dan

mnjalankan Ethernet sampai185 meter.

Three-way handshake Istilah yang digunakan dalam sebua session TCP untuk

mendefinisikan bagaimana sbuah rangkaian virtual di set-up. Disebut jabat tangan tiga cara

karena menggunakan tiga buah segmen data.

Token Sebuah frame yang berisi hanya informasi control. Memiliki informasi antar lini

memberikan izin keada sebuah alat network untuk melakukan transmisi data pada ntwork

tersebut.

Token ring Teknologi LAN token-pasing dari IBM. Berjalanpada 4 Mbps atau16 Mbps

melalui sebuah topologi ring. Didefiisikan secara formal oleh IEEE802.5. Lihat juga: ring

tpology dan token passing.

Transparent bridging Skema bridging yang digunakan di network Ethernet dan IEEE 802.3,

ia melewatkan frame-frame pada sebuah hop untuk setiap kali, meggunakan ifrmasi bridging

yang disimpan dalam tael-tael yang mengasosiasikan alamat-alamat MAC node akhir dnga

port-port dari bridge. Tipe bridging ini dianggap trasparan karena node sumber tidak

mngetahui bahwa ia telah melewati proses bridging, karena frame-frame ditujukan secara

langsung ke node akir. Berlawanan dengan: SRB.

Transport layer Layer 4 dari model refrensi OSI, digunakan untuk komunikasi yang dapat

diandalkan antara node-node akhir melalui network. Layer transport menyediakan

mekanisme yang dgunakan untuk membuat, memelihara, dan mengakhiri rangkaian-

rangkaian virtual, mengangkut deteksi kesalahan dan recovery, dan mengendalikan aliran

informasi.

UDP User Datagram Protocol: Sebuah protocol layer Transport yang connectionless dalam

susunan protocol TCP/IP yang memperbolehkan datagram-datagram untuk dipertukaran

tanpa acknowledgment atau jaminan pengiriman, yan mana mebutuhkan protokol-protokol

lain untuk menangani pemrosesn error dan transmisi ulang. Udp didefinisikan dalam RFC

768.

UTP unshielded twisted-pair. Pengkabelan tembaga yang digunakan dalam network kecil

sampai besar untuk menghubungkan alat-alat host ke hub-hub dan switch-switch. Juga

digunakan untuk menghuugkan switch ke switch ke hub.

Virtual circuit (VC) sebuah rangkaian logkal yang dibuat untuk memastikan komunikasi

yang dapat diandalakan diantara dua alat pada sebuah network. Didefinisikan oleh sebuah

virtual path identifier (VPI/VCI), sebuah rangkaian virtualdignaka dalamframe relay dan

x.25. Dikenal sebagai kanal vitual dalam ATM.

Page 22: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 22

Virtual ring Dalam sebuah network SRB, sebuah koneksi logical anatara ring-ring fisik, baik

local maupun remote.

WAN Wide rea Network. Adalah sebuah pengaturan yang digunakan untuk menghubungkan

LAN-LAN bersama-sama melali sebuah network DCE ( data communication equipment).

Buasanya sebuah WAN adalah sbuah koneksi leased line atau dial-up yang melalui sebuah

netwok PSTN. Contoh-contoh dari protocol WAN trmasuk frame relay, PPP, ISDN dan

HDLC.

Windowing Metode flow-control yang digunakan dengan TCP pada layer transport dari

model OSI.

Page 23: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 23

BAB I

Konsep Dasar Jaringan

1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Apa yang dimaksud dengan jaringan? Menurut Wendell Odom (2004: 5) Jaringan

adalah kombinasi hardware, software, dan pengkabelan (cabling), yang secara bersama-

sama memungkinkan berbagai peranti komputasi untuk berkomunikasi satu sama lain.

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat

jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Ciri-ciri jaringan komputer :

1. Dapat berbagi perangkat keras (hardware).

2. Dapat berbagi perangkat lunak (software).

3. Dapat berbagi saluran komunikasi (internet).

4. Dapat berbagi data dengan mudah.

5. Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.

Sebuah jaringan dapat dihubungkan dengan berbagai media komunikasi antara lain :

∼ Kabel

∼ Radio

∼ Satelit

Berbagi sumber daya antara lain:

∼ Data

∼ Hardware (Printer, CD-Rom)

∼ Perangkat komunikasi

Ada dua macam technology jaringan yang umum yaitu:

1. Jaringan wireless / wireless network yang menggunakan komunikasi antar

piranti dengan menggunakan gelombang radio.

Kelebihan utama jaringan wireless tidak menggunakan kabel dalam

komunikasinya, akan tetapi menggunakan gelombang radio, seperti telepon cordless.

Keuntungannya adalah sifat mobilitasnya yang tinggi dan tidak tergantung kepada

kabel dan koneksi tetap. Keuntungan yang bisa kita petik dengan jaringan wireless ini

secara umum sebagai berikut:

• Bebas bekerja dari mana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh jaringan

wireless ini

Page 24: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 24

• Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap, jadi tidak memerlukan kabel

data yang terkadang merepotkan anda sehingga menghemat waktu

• Instalasi yang relative cepat dan mudah

• Gampang pengembangannya

Jaringan wireless umumnya juga disebut sebagai Wi-Fi – wireless Fidelity, yang

memungkinkan anda menggunakan computer anda dimana saja di rumah anda selama

masih dalam jangkauan jaringan wireless. Bahkan di tempat-2 umum sekarang ini

sudah banyak disediakan layanan hot-spot seperti di café, di airport, di hotel, di

tempat-2 bisnis dan lain-lain.

2. Jaringan wired yang menggunakan kabel data jaringan dalam komunikasi antar

piranti jaringan dengan technology Ethernet.

Technology jaringan komputer menggunakan kabel telah dipakai selama

beberapa decade dan yang paling banyak dipakai adalah technology Ethernet.

Komunikasi jaringan wired menggunakan kabel jaringan yang umum memakai cable

CAT5 – cable jaringan Ethernet. Jaringan kabel sangat bagus jika anda melakukan

transfer data dalam jumlah yang sangat besar, dengan stabil dan kecepatan tinggi

seperti transfer data multimedia professional berkualitas.

Keuntungan dari jaringan wired bisa meliputi beberapa hal berikut ini:

• Relative berbiaya rendah

• Menawarkan performa yang paling bagus, walaupun instalasinya relative rumit

• Kecepatan relative lebih tinggi sampai kecepatan Gigabit, dibandingkan dengan

kecepatan wireless paling tinggi ideal adalah 300 Mbps (dengan standard draft

802.11n dan dilengkapi technology antenna MIMO, itu jika kondisi sangat ideal,

dalam kenyataannya untuk wireless-B yang ideal 11 Mbps saja hanya bisa

mencapai paling 7 Mbps)

• Relative lebih aman dibandingkan jaringan wireless, apalagi jika keamanan fisik

bisa dikendalikan dengan baik. Sementara untuk jaringan wireless, bisa

menembus keamanan fisik (seperti tembok yang tebal sekalipun, dengan

menggunakan technology booster / hi-gain masih bisa menembusnya dengan baik

karena memakai gelombang radio sebagai transmisi medianya.

Page 25: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 25

Pada suatu infrastruktur jaringan corporate yang sangat besar skalanya

penggunaan jaringan kabel sangat mutlak dipakai dengan menggunakan system

redundansi jaringan kabel inter-Switch yang sangat effisien dengan protocol STP dan

tuning manual.

Jaringan komputer menawarkan banyak fleksibilitas dalam hal anda bekerja dan

menghabiskan waktu dengan komputer anda dan juga perangkat electronic lainnya

yang dengan dukungan jaringan yang anda bangun akan secara umum mendapatkan

banyak keuntungan antara lain:

• Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-

sama. Misalnya seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data,

tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data

tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer

mangatasi masalah jarak.

• Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas

yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya,

semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang

terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di

mesin yang lain bisa digunakan.

• Menghemat uang. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang

lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti

mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer

kecil/pribadi. Akan tetapi, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer

pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat

para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-

komputer pribadi.

• Hardware sharing (pemakaian hardware secara bersama-sama). Dengan adanya

fasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server, maka

sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara

bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner,

Plotter, dan alat-alat lainnya.

• Keamanan dan pengaturan data komputer dalam sebuah lingkungan bisnis.

Dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk

Page 26: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 26

mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap

departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data

penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian

di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang

admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau

di edit oleh orang-orang yang berhak saja.

• Kestabilan dan Peningkatan performa komputasi. Dalam kondisi tertentu, sebuah

jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi

bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa

komputer yang ada dalam jaringan.

Berbagai keuntungan dari media-media jaringan telah panjang lebar dijelaskan

diatas, akan tetapi kerugian belum disinggung sama sekali. Jaringan dengan

berbagai keunggulannya memang sangat membantu sekali kerja dalam suatu

perusahaan. Tetapi kerugiannya juga banyak apabila tidak di sadari dari awal.

Berikut beberapa kerugian dari implementasi jaringan :

• Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi

berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi

perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu

sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan

kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya

ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network harus dirancang

sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang semakin membengkak

karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.

• Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi

perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal

yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan

dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini

merupakan tahapan yang paling penting. Karena Kesalahan pada point ini dapat

mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan. Manajemen

pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT profesional,

yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti

training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.

Page 27: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 27

• Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu

merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam

jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali

mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain

yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh

administrator jaringan.

• Aplikasi virus dan metode hacking. Hal-hal ini selalu menjadi momok yang

menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya

pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan

secara tidak baik.

Konfigurasi Jalur

1. Point to Point

Menghubungkan secara khusus dua piranti yang hendak

berkomunikasi. Konfigurasi ini banyak ditemukan pada transmisi paralel,

misalnya komunikasi antara dua komputer secara paralel untuk melakukan

penyalinan file-file data, walaupun transmisi serial dimungkinkan pula apabila

jarak antara dua piranti jauh.

2. Point to Multipoint

Menyatakan hubungan yang memungkinkan sebuah jalur digunakan

oleh banyak piranti yang berkomunikasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi

pada jaringan bertopologi bus, dimana satu saluran data (backbone) terhubung

ke beberapa komputer.

Arsitektur Jaringan

1. Host Terminal

Adalah sebuah sebuah komputer yang terhubung ke jaringan, yang

menyediakan layanan-layanan ke komputer lain lebih dari sekedar untuk mengirim

dan menyimpan informasi. Biasanya menunjuk pada mainframe dan minicomputer.

2. Client Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer

lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau

Page 28: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 28

menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-

server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang

menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan

sebagai workstation.

Keunggulan

- Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan

pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak

dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.

- Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah

komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola

administrasi dan sistem keamanan jaringan.

- Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup

dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan

di dalam jaringan.

Kelemahan

- Biaya operasional relatif lebih mahal.

- Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

ditugaskan sebagai server.

- Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami

gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan

terganggu.

3. Peer to Peer

Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan

tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan

sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan

- Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya

seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

- Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-

server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki

kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.

- Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah

satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan

mengalami gangguan.

Page 29: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 29

Kelemahan

- Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer

setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di

jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.

- Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena

setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan

juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

- Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur

keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

- Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka

backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

1.2 Terminologi Dasar Jaringan

Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda,

bergantung kondisi dan kebutuhan. Desain dari jaringan komputer sangat pesat

perkembangannya. Desain inilah yang disebut network terminology.

Pada awalnya LAN dan WAN merupakan desain orisinal jaringan komputer. Namun

saat ini mengalami perkembangan. Sebagai pengetahuan, saat ini “area network“ yang

lainnya adalah :

1) Local Area Network (LAN)

Merupakan komunikasi sejumlah komputer ataupun perangkat komunikasi di

dalam suatu area terbatas dengan menggunakan media komunikasi tertentu (

kabel, wireless, dan lain-lain)

� LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :

• Beroperasi dalam area geografis terbatas (kecil)

• Memberi akses user-user melalui media dengan bandwidth tinggi

• Menyediakan konektivitas full-time untuk servis-servis local

•Melakukan koneksi secara fisik antar perangkat yang berdekatan

• Menyajikan control jaringan secara privat di bawah kendali administrator lokal

(Network Administrator).

Page 30: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 30

2) Wide Area Network (WAN)

Merupakan komunikasi antar LAN, antara LAN yang satu dengan yang

lainnya dipisahkan oleh jarak geografis yang cukup jauh. Misalnya hubungan

antara kantor pusat dengan cabang-cabang yang ada di daerah.

� Beberapa teknologi WAN yang umum digunakan :

•Modem

• ISDN (Integrated Services Digital Network)

• DSL (Digital Subscriber Line)

• Frame Relay

• ATM (Asynchronous Transfer Mode

• SONET (Synchronous Optical Network)

� WAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :

• Beroperasi pada area geografis luas

• Mengijinkan akses melalui interface serial dengan kecepatan medium

• Menyajikan konektifitas full-time / part-time

•Mengkoneksikan perangakat yang terpisahkan jarak global.

3) Metropolitan Area Network (MAN)

Merupakan jaringan dengan area operasi lebih besar dari LAN tetapi lebih

kecil dari WAN (disebuah kota), dengan kapasitas data dan performa hardware

yang tinggi.

4) Storage Area Network (SAN)

Model penyimpanan dalam jaringan yang memungkinkan untuk membagi

media penyimpan sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh banyak server dari

jarak jauh. SAN terbentuk dari sekumpulan peralatan penyimpanan pada suatu

jaringan yang saling dihubungkan dengan sesuatu penyimpan khusus menjadi satu

kesatuan. Cara kerja SAN adalah memindahkan dan mengisolasi semua bagian

kegiatan masukan atau keluaran data dari media penyimpan ke sebuah jaringan

tersendiri. Hal tersebut akan membuat lalu lintas jaringan terbebas dari lalu lintas

masukan atau keluaran dari peralatan penyimpan data

Page 31: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 31

5) System Area Network (SAN)

Merupakan koneksi-koneksi berperforma hardware tinggi dan kecepatan

koneksi tinggi dalam sebuah konfiurasi cluster.

6) Small Area Network (SAN)

Digunakan untuk menghubungkan Sirkuit Terpadu (IC) komponen pada papan

sirkuit tercetak, atau dalam kotak atau sistem

7) Personal Area Network (PAN)

Jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi antara komputer

perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi digital) dekat dari satu orang.

8) Desk Area Network (DAN)

Sebuah sistem untuk mengaktifkan kontrol interkoneksi dari A / V Komponen

dalam sebuah ruangan

9) Controller Area Network (CAN)

Adalah standar kendaraan bus yang dirancang untuk memungkinkan

mikrokontroler dan perangkat untuk berkomunikasi satu sama lain di dalam

kendaraan tanpa komputer host.

10) Cluster Area Network (CAN)

Merupakan koneksi-koneksi berperforma hardware tinggi dan kecepatan

koneksi tinggi dalam sebuah konfiurasi cluster.

1.3 Topologi Jaringan

a. Topologi Bus

Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh

workstation dan server dihubungkan.

Gambar 1.1

Page 32: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 32

Keuntungan

- Hemat kabel

- Layout kabel sederhana

- Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat

dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain

Kerugian

- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

- Kepadatan lalu lintas pada jalur utama

- Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di

sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan

mengalami gangguan

- Diperlukan repeater untuk jarak jauh

b. Topologi Token Ring

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk

suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan

melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang

dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

Gambar 1.2

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta

mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di

suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

Page 33: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 33

Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman

data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu

saat.

c. Topologi Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server

atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel

tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi

dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara

keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan

terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan

secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah

kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Gambar 1.3

Keuntungan

- Paling fleksibel

- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak

mengganggu bagian jaringan lain

- Kontrol terpusat

- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan

jaringan

Page 34: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 34

Kerugian

- Boros kabel

- Perlu penanganan khusus

- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

d. Topologi Mesh

Topologi mesh dibangun dengan memasang link diantara station-station. Sebuah “fully-

connected mesh” adalah sebuah jaringan dimana setiap terminal terhubung secara

langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan

komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan

biayanya cukup tinggi unutk di implementasikan. Topology mesh memiliki rududancy

yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari

link yang lainnya.

Gambar 1.4

e. Topologi Extended-Star

Topologi Extended Star dibangun oleh star network yang dihubungkan secara

bersama-sama. Contoh : Setiap gedung dalam suatu kampus memiliki Star network

yang telah terpasang, maka setiap network dapat disambungkan secara bersama untuk

membentuk sebuah topologi extended star yang bisa meng-cover semua kampus.

Karena topologi extended star terdiri dari topologi star yang dihubungkan secara

bersama maka topologi extended star memiliki karakteristik yang sama dengan

topologi star. Dia dapat mensuport baik baseband maupun broadband signaling dan

juga mensuport baik contention maupun token bus access.

Page 35: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 35

f. Topologi Hierarkikal

Topologi hierarkikal sama seperti topologi extended star hanya pusatnya berupa

komputer/host berfungsi sebagai server dan pengontrol lalu lintas data secara

hierarkis.

g. Topologi Tree

Topologi tree dapat berupa gabungan dari topologi star dengan topologi

bus. Namun saat ini topologi tree merupakan kumpulan topologi star yang

memiliki hirarki, sehingga antar hirarki ada aturan masing-masing.

Gambar 1.5

1.4 Perangkat Jaringan

1. Server

Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan unutuk penyimpanan data

atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar

user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server

mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi

karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi

apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan

pada server.

Page 36: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 36

2. Workstation

Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk

menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut

dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing

printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti

komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat

berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan

tersebut

3. NIC (Network Interface Card)

Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah

motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat

dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan

menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.

Gambar 1.6

4. Hub

Disebut juga reapeater hub merupakan komponen jaringan yang digunakan di

dalam jaringan 10Mbps tradisional untuk menghubungkan komputer-komputer dalam

jaringan skala kecil (LAN) Pada perangkat hub, semua anggota jaringan yang

terhubung dengan perangakat ini melakukan transmisi data pada jaringan (collision

domain). Ini berarti, jika lebih dari satu komputer mengirim data ke jaringan secara

Page 37: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 37

bersamaan, maka tidak satupun computer yang dapat memanfaatkan 100% bandwidth

jaringan yang tersedia.

Gambar 1.7

5. Switch

Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untuk menghubungkan

multiple komputer. Switch memang identik dengan hub, tetapi switch lebih cerdas

dan memiliki performa tinggi dibanding hub.

Secara tipikal berikut kelebihan dari switch :

- Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima

- Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya

- Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.

Switch terbagi menjadi dua tipe utama; switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-

2 bekerja pada layer datalink model OSI dan berdasarkan teknologi bridging.Switch

tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamar MAC. Switch

layer-3 beroperasi pada layer-3 dari OSI model dan berdasarkan teknologi routing.

Switch seperti ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan.

Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang

berbeda dalam suatu internetwork. Switch ini kadang disebut switch routing atau

switch multilayer.

6. Repeater

Repeater adalah sebuah alat network yang digunakan untuk memperkuat kembali

sinyal data yang melemah karena jarak koneksi antar host yang agak jauh untuk

sebuah jaringan LAN. Sebuah repeater menerima sinyal digital dan menguatkan

Page 38: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 38

kembali atau menciptakan kembali sinyal tersebut dan kemudian meneruskan sinyal

digital tersebut ke semua port yang aktif dengan tanpa melihat isi datanya.

7. Bridge

Memisahkan collisin domain tetapi menciptakan suatu broadcast domain yang

besar. Mereka menggunakan alamat perangkat keras untuk menyaring paket jaringan.

Cara kerja bridge :

Setelah mengetahui ke segmen mana paket akan disampaikan bridge

melanjutkan pengiriman langsung ke segmen tersebut. Jika bridge tidak mengenali

alamat tujuan paket, maka paket akan difordward ke semua segmen yang terkoneksi

kecuali segmen alamat asalnya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang

sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-

paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnnya.

Gambar 1.8

8. Router

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu

jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik. Router

bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar

jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memliki table routing yang

melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan

yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya.

Page 39: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 39

BAB II

OSI 7 Layer dan TCP / IP

2.1 OSI Client

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open

networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan

International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI

sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut

juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat

tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum

jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda.

Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang

berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak

bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan

protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan.

Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

• Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA

(Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF),

sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer

digunakan.

• Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya

metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya

(seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.

• Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata)

membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference

Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan

mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems

Page 40: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 40

Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada

tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang

dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi

logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa

protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems

Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke

OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk

mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol

dapat berfungsi dan berinteraksi.

Keuntungan dari Model Referensi

Model OSI bersifat hierarkis dan memiliki keuntungan dan keunggulan seperti model

layer yang lain. Tujuan utama semua model tersebut, terutama OSI model, adalah untuk

memungkinkan bisa saling bekerja samanya dengan jaringan-jaringan yang menggunakan

alat-alat dari vendor yang berbeda. Beberapa keunggulan menggunakan layer OSI antara lain:

Memungkinkan para vendor membuat alat-alat network yang standar. Memungkinkan

bermacam-macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk bisa saling berkomunikasi.

Mencegah perubahan di satu layer mempengaruhi layer lainnya sehingga permasalahan

seperti ini tidak menghambat masalah development.

Model Referensi OSI

Salah satu fungsi terpenting dari spesifikasi OSI adalah membantu terjadinya transfer

data antar host yang berbeda. Sebagai contoh, model OSI adalah membantu terjadinya

transfer data diantara komputer yang menggunakan Unix dan PC atu Mac. OSI bukanlah

suatu model yang berbentuk fisik melainkan sebuah panduan bagi pembuat aplikasi agar bisa

membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang bisa berjalan di jaringan. OSI juga

menyediakan sebuah kerangka kerja untuk menciptakan dan mengimplemantasikan standar-

standar networking peralatan, dan skema internetworking. OSI terdiri atas tujuh layer

(lapisan) yang terbagi menjadi dua grup. Tiga layer teratas mendefenisikan bagaiman

aplikasi-aplikasi berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi

dengan user. Empat layer dibawahnya mendefenisikan bagaimana data dipindahkan dari satu

tempat ke tempat lain. Gambar 1.2 memperlihatkan tiga layer teratas (untuk selanjutnya

Page 41: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 41

disebut upper layer ) dan fungsinya, dan gambar 1.3 memperlihatkan empat layer dibawahnya

(selanjutnya disebut lowerlayer ) beserta fungsinya.

Jika anda perhatikan gambar1.2, terlihat bahwa pengguna berhubungan dengan

komputer pada aplication layer dimana layer ini juga bertanggung jawab dalam komunikasi

aplikasi antar-host. Perlu diingat bahwa upper layersama sekali tidak mengetahui masalah

network atau pengalamatan network karena masalah ini ditangani oleh lower layer

Menyediakan user interface

Menyajikan data

Menangani pemrosesan

Menjaga agar data dari masing-masing aplikasi tetap terpisah.

Gambar 2.1 Upper layer (layer atas)

Pada gambar 2.1 terlihat bahwa empat layer bawah (lower layer)-lah yang

mendefenisikan bagaimana data dilewatkan melalui kabel atau melalui switch dan router.

Lower layer ini juga menentukan bagaimana membangun kembali arus data yang berasal dari

sumber aplikasi ke aplikasi di host tujuan. Beberapa peralatan jaringan yang beroperasi pada

semua layer OSI di antaranya:

1. Network management station (NMS)

2. Server web dan aplikasi

3. Gateways (bukan default gateway)

4. Host network

Pada dasarnya ISO bisa dianalogikan seperti Emily Post-nya dunia protokol network.

(Emily Post adalah tokoh abad 19 yang merumuskan standar-standar etika hubungan sosial di

Amerika). Seperti Emily Posst yang menulis buku yang menetapkan standar atau protokol

untuk interaksi social manusia, ISO membuat referensi model OSI sebagi panduan untuk

Page 42: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 42

protocol network yang bersifat terbuka. Mendefenisikan tata cara dari model komunikasi,

dewasa ini OSI tetap menjadi alat pembanding yang paling populer untuk protokol-protokol

network.

- Melakukan perbaikan kesalahan sebelum pengiriman

- Menyediakan baik metode pengiriman yang dapat diandalkan

maupun tidak.

- Menyediakan pengalamatan secara logikal, yang digunakan oleh

router untuk menentukan rute

- Menggabungkan paket menjadi byte dan byte menjadi frame

- Menyediakan akses ke media menggunakan alamat MAC

- Melakukan pendeteksian kesalahan, bukan pembetulan

- Memindahkan bit antar alat

- Menspesifikasikan tegangan (volt), kecepatan kabel (wire speed),

dan susunan pin dalam kabel

Gambar 2.2 Lower Layers

Model referensi OSI terdiri dari tujuh layer, yaitu:

1. Layer Application

2. Layer Presentation

3. Layer Session

4. Layer Transport

5. Layer Network

6. Layer Data Link

7. Layer Physical

Gambar 2.2 memperlihatkan fungsi dari tiap layer pada model OSI .

Dengan pengetahuan ini anda telah siap menjelajahi lebih jauh lagi fungsi-fungsi tiap

layer secara detail.

Page 43: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 43

- File, cetak (print), message, database, dan layanan aplikasi

- Enkripsi data, kompresi dan layanan penterjemah

- Dialog control

- Koneksi ujung ke ujung (end-to-end)

- Routing

- Grouping data secara logikal (framing)

- Topologi fisik

Gambar 2.3

Layer Application

Layer Aplication pada model OSI merupakan tempat dimana user atau pengguna

berinteraksi dengan komputer. Layer ini sebenarnya hanya berperan ketika dibutuhkan akses

ke network. Sebagai contoh Internet Explorer. Anda bisa membuang semua komponen

networking dari system seperti TCP/ IP, kartu NIC, dan sebagainya. Anda masih tetap bisa

menggunakan Internet Explorer (IE) untuk melihat dokumen lokal HTML, tidak ada masalah.

Tapi semuanya akan berubah menjadi kacau ketika anda mencoba sesuatu yang lain seperti

melihat dokumen HTML yang harus di ambil dengan HTTP atau mengambil file dengan

FTP. Hal ini terjadi karena IE harus memberikan umpan balik terhadap permintaan tersebut

dengan mencoba mengakses layar aplication. Yang sebenarnya terjadi disini adalah layer

apllication bertindak sebagai interface antar program aplikasi sebenarnya, dimana program

aplikasi itu sendiri tidak termasuk ke dalam struktur layer, dengan layer berikut di bawahnya.

Ini dilakukan dengan menyediakan beberapa cara bagi aplikasi tersebut untuk mengirimkan

informasi ke layer bawah melalui susunan protokol tersebut. Dengan kata lain , IE tidaklah

berada pada layer application, tapi IE berfungsi sebagai interface dengan protokol layer

application, tapi IE berfungsi sebagi interface dengan protokol layer application ketika IE

membutuhkan sumber daya remote. Selain itu, layer application juga bertanggung jawab

untuk mengidentifikasikan dan memastikan keberadaan partner komunikasi yang di tuju serta

menentukan apakah sumber daya komunikasi yang dituju cukup tersedia.

Page 44: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 44

Tugas ini sangatlah penting karena komunikasi komputer terkadang membutuhkan

lebih dari sumber daya sebuah sebuah PC. Seringkali layer application menggabungkan

komponen komunikasi yang berasal dari beberapa applikasi network. Sebagai contoh yang

sering digunakan adalah file transfer dan email seperti halnya juga remote access, aktivitas

manajemen network, proses client/server dan information location. Banyak aplikasi network

menyediakan layanan komunikasi melalui network skala besar, akan tetapi untuk saat ini dan

Internetworking di masa mendatang, kebutuhannya telah berkembang begitu pesat dan akan

segera mencapai titik akhir dari kemampuan network sekarang. Saat ini pertukaran transaksi

dan informasi di antara perusahaan sudah berkembang dan membutuhkan layanan aplikasi

internetworking seperti berikut:

World Wide Web (WWW) Menghubungkan server-server dalam jumlah begitu banyak,

hampir tidak terhitung (dan dari hari ke hari selalu bertambah) dengan format data yang

berbeda-beda. Kebanyakan adalah multimedia dan bisa mencakup gambar, teks, video, dan

suara. Baik IE maupun Netscape Navigator bisa digunakan untuk mengakses dan melihat

website.

Email gateway Layanan serbaguna ini bisa menggunakan Simple Mail Transfer Protocol

(SMTP) atau standar X.400 untukmengirim pesan antar aplikasi email yang berbeda.

Electonic data I nterchange (EDI ) Gabungan dari standar-standar dan proses-proses

khusus yang menyediakan aliran data atau accounting, pengiriman / penerimaan, serta

pelacakan order atau inventori antar perusahaan.

Special interest bulletin board Mencakup banyak tempat chat di Internet dimana orang bisa

bertemu dan berkomunikasi dan mengirimkan pesan atau mengadakan percakapan secara

interaktif. Juga dipakai untuk sharing perangkat lunak public domain.

Utiliti navigasi Internet Mencakup aplikasi-aplikasi seperti Gopher dan WAIS serta aplikasi

mesin pencari (search engine) seperti Google dan Yahoo!, yang membantu pengguna pencari

informasi yang mereka butuhkan di Internet.

Layana transaksi finansial Menargetkan komunitas finansial. Layanan ini mengumpulkan

dan menjual informasi-informasi yang berkenaan dengan masalah investasi, market trading,

komoditas, nilai tukar mata uang, dan data perkreditan kepada pelanggannya.

Layer Persentation

Fungsi dari layer ini sesuai dengan namanya, menyajikan data ke layer application dan

bertanggung jawab pada penerjemahan data dan format kode (program). Layer ini pada

Page 45: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 45

dasarnya adalah penerjemah dan melakukan fungsi pengkodean dan konversi. Teknik transfer

data yang berhasil adalah dengan mengadaptasi data tersebut kedalam format yang standar

sebelum dikirimkan. Komputer dikonfigurasikan untuk menerima format data yang standar

atau generik ini untuk kemudian diubah kembali kebentuk aslinya untuk dibaca oleh aplikasi

bersangkutan (contohnya, EBCDIC ke ASCI I ). Dengan menyediakan layanan

penterjemahan, layer Presentation memastikan agar data yang berasal dari layer application di

satu komputer dapat dibaca oleh layer application di komputer lain. OSI memiliki standar

protokol yang mendefensikan bagaimana format data yang standar. Tugas-tugas seperti

kompresi, dekompresi, enkripsi, dan deskripsi data, berhubungan dengan layer ini. Beberapa

standar layer Presentation juga mencakup operasi multimedia. Standar-standar berikut

digunakan untuk mengatur presentasi grafis dan visual image:

- PICT Sebuah format gambar yang digunakan program Macintosh untuk melakukan

transfer grafik QuickDraw.

- TIFF Tagged Image File Format, sebuah format grafis standar untuk image bitmap

resolusi tinggi.

- JPEG Standar foto yang dibuat oleh Joint Photographic Experts Group. Standar lain

mengatur film dan suara

- Midi Musical Instrument Digital Interface (kadang disebut Musical Instrument Device

Interface), digunakan untuk membuat musik digital.

- MPEG Standar Motion Picture Experts Group yang semakin popular untuk kompresi dan

coding video bergeraj untuk CD. Ia menyediakan penyimpanan digital dan kecepatan bit

sampai 1,5 Mbps.

- QuickTime Digunakan oleh program Macintosh; mengelola aplikasi-aplikasi audio dan

video.

- RTF Rich Text Format, sebuah file format yang memungkinkan kita melakukan

pertukaran file text antar program pengolah kata (word processor) yang berbeda, bahkan

antar sistem operasi yang berbeda.

Layer Session

Layer session bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan kemudian

memutuskan session-session antar layer-layer Presentation. Layer session juga menyediakan

control dialog antar peralatan atau titik jaringan (node). Dia melakukan koordinasi

Page 46: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 46

komunikasi antar sistem-sistem dan mengorganisasi komunikasinya denagn menawarkan tiga

mode berikut: simplex, half-duplex, dan full-duplex. Kesimpulannya, layer session pada

dasarnya menjaga terpisahnya data dari aplikasi yang satu dengan data dari aplikasi yang lain.

Berikut ini beberapa contoh protokol dan Interface layer session:

- Network File System (NFS) dibuat oleh Sun Microsystem dan digunakan dengan TCP/ IP

dan workstation UNIX untuk akses yang transparan ke sumber daya remote.

- Structured Query Language (SQL) dibuat oleh IBM untuk menyediakan kepada pengguna

sebuah cara yang lebih mudah untuk mendefenisikan kebutuhan informasinya pada sistem

lokal dan remote.

- Remote Procedure Call (RPC) sebuah utiliti atau tool untuk clientserver yang digunakan

digunakan untuk lingkungan layanan yang berbeda-beda. Prosedurnya dibuat dibuat di sisi

client dan dijalankan di sisi server.

- X Windows digunakan secara luas oleh terminal-terminal pintar untuk berkomunikasi

dengan komputer UNIX yang remote, memungkinkan mereka bekerja seakan-akan mereka

adalah monitor yang terpasang local di komputer tersebut.

- AppleTalk Session Protocol (ASP) mekanisme client/server yang lain, yang membuat dan

menjaga session antar client dan server AppleTalk.

- Digital Network Architecture Session Control Protocol (DNA SCP)

Sebuah protokol layer Session dari DECnet.

Layer Transport

Layer Transport melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang

tersegmentasi tadi menjadi sebuah arus data. Layanan-layanan yang terdapat di layer

Transport melakukan baik segmentasi maupun penyatuan kembali data yang tersegmentasi

tersebut (reassembling), dari aplikasi-aplikasi upperlayer dan menggabungkannya ke dalam

arus data yang sama. Layananlayanan ini menyediakan transportasi data dari ujung ke ujung,

dan dapat membuat sebuah koneksi logical antara host pengirim dan host tujuan pada sebuah

internetwork. TCP dan UDP keduanya bekerja pada di layer Transport, dimana TCP adalah

layanan yang dapat diandalkan (reliable), sedangkan UDP tidak. Ini berarti pembuat aplikasi

memiliki lebih banyak pilihan, karena mereka bias memilih antara kedua protokol tersebut

ketika bekerja dengan protocol-protokol TCP/IP.

Layer Transport bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme untuk

multiplexing (multiplexing adalah teknik untuk mengirimkan atau menerima beberapa jenis

Page 47: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 47

data yang berbeda sekaligus pada saat bersamaan melalui satu media network saja) metode

aplikasi-aplikasi upper-layer, membuat session, dan memutuskan rangkaian virtual (virtual

circuit, artinya koneksi atau hubungan terbentuk diantara dua buah host di jaringan, setelah

melalui sebuah mekanisme yang disebut three-way handshake yang akan dijelaskan

kemudian). Ia juga menyembunyikan detail-detail dari informasi yang bergantung pada

jaringan, menyembunyikannya dari layer yang lebih tinggi, dengan cara menyediakan

transfer data yang transparan. Layer Transport dapat bersifat connectionless atau connection-

oriented Pembahasan berikut akan menerangkan secara ringkas bagian tersebut.

Flow Control

Keutuhan (integrity) data dipastikan di layer Transport dengan cara mempertahankan

apa yang disebut Flow control, dan dengan memungkinkan pengguna meminta transportasi

data antar sistem yang dapat diandalkan. Flow control mencegah host pengirim, di satu sisi

koneksi, membanjiri (overflowing) buffer di host penerima sebuah kejadian yang dapat

mengakibatkan data hilang atau rusak. Transportasi yang dapat diandalkan tersebut,

menggunakan sebuah session komunikasi yang connection-oriented diantara sistem-sistem,

dan protokol yang bersangkutan menjamin agar halhal berikut dapat terpenuhi: Pengirim

paket data akan menerima paket pemberitahuan sudah diterima segera setelah segmen data

terkirim dan diterima Semua segmen data yang tidak mendapatkan pemberitahuan atau tanda

terima (istilahnya not acknowledged) akan dikirim ulang. Segmen-segmen data akan

diurutkan kembali ke urutan semula semula setibanya di tujuan. Data flow yang bisa dikelola

(manageable) akan dipertahankan, untuk mencegah congestion, kelebihan beban jaringan

(overloading), dan kehilangan data.

Komunikasi yang Connection-Oriented

Pada operasi transportasi data yang dapat diandalkan, peralatan jaringan yang akan

melakukan transmisi data akan membuat sebuah komunikasi yang connection-oriented

dengan peralatan remote, dengan cara membuat sebuah session. Peralatan yang melakukan

transmisi, pada awalnya akan membuat sebuah session connection-oriented dengan sistem

pasangannya, yang disebut call setup atau three way handshake. Kemudian data akan

dipindahkan, setelah selesai, pengakhiran komunikasi akan terjadi untuk memutuskan

rangkaian virtual yang terjadi. Gambar 2.4 menggambarkan sebuah session yang dapat

diandalkan berlangsung antara sistem pengirim dan penerima. Anda dapat melihat bahwa

kedua program aplikasi host memulai dengan memberitahukan kepada masing-masing sistem

operasinya bahwa sebuah koneksi akan segera dimulai. Kedua sistem operasi berkomunikasi

Page 48: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 48

dengan cara mengirimkan pesan-pesan melalui sebuah jaringan, melakukan konfirmasi

bahwa pemindahan data telah disetujui dan kedua belah pihak telah siap melakukannya.

Setelah semua proses sinkronisasi ini terjadi, sebuah koneksi akan tercipta dan pemindahan

data dimulai.

Gambar 2.4 Terciptanya sebuah session yang conection oriented

Pada saat informasi dipindahkan antar host, kedua mesin akan melakukan pengecekan satu

sama lain secara periodik, komunikasi melalui perangkat lunak protokol mereka, untuk

memastikan bahwa semua berlangsung dengan baik dan bahwa data telah diterima dengan

baik. Langkah-langkah pada session connection-oriented atau the three-way seperti yang

ditunjukkan pada gambar 2.4. Segmen persetujuan koneksi yang pertama adalah sebuah

permintaan sinkronisasi. Segmen kedua dan ketiga mengirim tanda terima (acknowledgment)

untuk permohonan sinkronisasi tersebut dan membuat parameterparameter dan aturan-atuaran

koneksi antar host. Cara pengurutan (sequencing) segmen di pihak penerima juga diminta

untuk disinkronisasi, sehingga dibentuk dua koneksi dua arah. Segmen terakhir juga

merupakan sebuah acknowledgment, yang memberitahukan kepada host tujuan bahwa

persetujuan koneksi telah diterima dan koneksi yang sebenarnya telah terjadi. Transfer data

dapat dimulai. Kedengarannya cukup sederhana, tapi kenyataanya tidak selalu mulus.

Kadang-kadang selama proses pemindahan data, congestion dapat terjadi karena sebuah

komputer berkecepatan tinggi menghasilkan lalulintas data yang jauh lebih cepat daripada

kemampuan network menanganinya. Sekumpulan komputer secara serentak mengirimkan

Page 49: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 49

data melalui sebuah gateway atau ke tujuan yang sama. Pada kasus terakhir, gateway atau

host tujuan dapat mengalami congestion meskipun tidak ada sumber daya tunggal yang

menjadi penyebabnya. Kedua kasus terakhir pada dasarnya menyerupai kemacetan dijalan

raya. Lalu lintas yang terlalu padat untuk jalan yang terlalu sempit. Penyebabnya bukan salah

satu kendaraan dijalan tersebut, tetapi karena memang terlalu banyak kendaraan dijalan

tersebut. Jadi apa yang terjadi ketika sebuah mesin menerima data dalam jumlah sangat besar

yang menjadi terlalu cepat baginya untuk diproses? Data tersebut akan disimpan disebuah

memory yang disebut buffer. Akan tetapi aksi yang disebut buffering ini hanya akan

memecahkan masalah jika data tersebut adalah sebuah lonjakan (burst) dari pengiriman data

dalam jumlah normal. Jika terjadi hal sebaliknya, yaitu data dalam jumlah besar mengalir

terus menerus, memori diperalatan bersangkutan akan terpakai habis, pada akhirnya batas

kemampuannya akan terlampaui dan peralatan tersebut akan bereaksi dengan membuang

semua data yang tidak mampu disimpan di memorinya.

Gambar 2.5 Pengiriman segmen dengan flow control

Akan tetapi tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan disini. Karena fungsi

transportnya, sistem kontrol kelebihan data dapat bekerja dengan cukup baik. Dari pada

membuang sumberdaya dan membiarkan data menjadi hilang, layer transport dapat

mengeluarkan sebuah indikator tidak siap kepada pengirim yang mengakibatkan aliran data

tersebut (seperti di perlihatkan di gambar 2.5). Mekanisme ini bekerja seperti lampu stop,

memberikan sinyal kepada alat pengirim untuk menghentikan pengiriman segmen data ke

alat penerima yang kewalahan. Setelah alat penerima memproses segmen datayang ada

Page 50: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 50

dimemorinya yaitu di buffer sebuah indikator siap akan dikirimkan. Mesin yang menunda

pengiriman data karena ketidaksiapan penerima tadi akan memulai kembali pengiriman

segmen data berikutnya. Pada pemindahan data connection-oriented yang dapat diandalkan

dan bersifat fundamental, paket data sampai di host tujuan dengan urutan yang sama persis

seperti pada saat paket data tersebut dikirim. Pemindahan data akan gagal jika urutannya

salah. Jika ada segmen data hilang, terduplikasi atau rusak selama perjalanan, kegagalan

tersebut akan dikirim. Masalah ini ditangani dengan memastikan host penerima mengirimkan

tanda terima (acknowledgment) untuk setiap segmen yang diterimanya.

Windowing

Idealnya, pengiriman data terjadi secara cepat dan efesien. Seperti yang bisa anda

bayangkan, akan terjadi keterlambatan jika mesin yang mengirimkan paket data harus

menunggu acknowledgment untuk setiap segmen data yang dikirimnya. Tetapi karena ada

waktu tersedia antara saat setelah pengirim mengirimkan segmen data dan saat sebelum ia

selesai melakukan proses terhadap acknowledgment dari mesin penerima, maka pengirim

menggunakan waktu yang tersedia ini untuk memindahkan data lain. Jumlah data segmen

data (diukur dalam byte) yang dapat dikirmkan oleh mesin pengirim, tanpa perlu menerima

acknowledgment untuk segmen-segmen tersebut, disebut sebuah window.

Jadi, ukuran window mengendalikan seberapa banyak informasi dipindahkan dari

suatu sisi ke sisi lain. Sementara beberapa protokol mengukur informasi dengan mengamati

jumlah paket, TCP/ IP mengukurnya dengan menghitung jumlah byte. Seperti yang anda lihat

di gambar 2.6, ada ukuran dua window satunya berukuran 1, satu lagi berukuran 3. Jika anda

menggunakan ukuran window 1, mesin pengirim akan menunggu sebuah acknowledgment

untuk setiap segmen data yang dikirimkannya sebelum ia mengirim segmen berikutnya. Jika

anda menggunakan ukuran window 3, mesin pengirim dapat mengirimkan tiga segmen data

sebelum menerima acknowledgment. Pada contoh yang telah disederhanakan tersebut, kedua

mesin pengirim dan penerima adalah workstation. Kenyataannya jarang sesederhana itu, dan

seringkali acknowledgment dan paket data akan bercampur saat mereka berada di jaringan

dan melewati router.

Page 51: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 51

Gambar 2.6

Acknowledgment

Pengiriman data yang dapat diandalkan (reliable) menjamin keutuhan dari aliran data

dari satu mesin ke mesin lain melalui sebuah link data yang fungsional. Ia menjamin bahwa

data tidak akan tergandakan atau hilang. Ini dicapai dengan sesuatu yang disebut

Acknowledgment Positif dengan transmisi ulang sebuah teknik yang membuat mesin

penerima berkomunikasi dengan mesin pengirim, dengan mengirimkan tanda terima dengan

mengirmkan pesan acknowledgment kembali ke penerima ketika ia menerima data. Pengirim

mencatat setiap segmen yang dikirimnya dan menunggu acknowledgment-nya sebelum

mengirim segmen berikutnya. Ketika ia mengirimkan sebuah segmen, mesin pengirim akan

memulai sebuah penghitungan waktu (timer) dan melakukan transmisi ulang jka waktunya

habis sebelum acknowledgment dikembalikan oleh penerima data. Pada gambar 2.7, mesin

pengirim memindahkan segmen 1, 2, dan 3. mesin penerima mengirmkan tanda terima dan

meminta segmen 4. Ketika pengirim menerima acknowledgment, ia mengirimkan segmen 4,

5, dan 6. Jika segmen 5 tidak mencapai tujuan, mesin penerima akan memberitahukan mesin

pengirim dengan meminta segmen segmen 5 tersebut untuk dikirim ulang. Mesin pengirim

kemudian akan mengirim kembali segmen yang hilang tersebut dan menunggu sebuah

acknowledgment, yang harus diterima sebelum ia memulai transmisi segmen 7.

Page 52: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 52

Gambar 2.7

Layer Network

Layer Network (juga disebut layer 3) mengelola pengalamatan peralatan, melacak

lokasi peralatan di jaringan, dan menentukan cara terbaik untuk memindahkan data, artinya

layer Network harus mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara

lokal. Router (yang adalah peralatan layer-3) diatur dilayer network dan menyediakan

layanan routing dalam sebuah internetwork. Kejadiannya seperti berikut ini: Pertama-tama,

ketika sebuah paket diterima di sebuah interface router, alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika

paket tidak ditujukan untuk router tersebut, router akan melakukan pengecekan alamat

network tujuan pada routing table yang dimilikinya. Pada saat router memilih interface keluar

untuk paket tersebut, paket akan dikirimkan ke interface tersebut untuk dibungkus menjadi

frame data dan dikirimkan luar ke jaringan lokal. Jika router tidak menemukan entri untuk

jaringan tujuan di routing table, router akan membuang paket tersebut. Dua jenis data

digunakan di layer network yaitu data dan update rute.

Page 53: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 53

Paket Data

Paket Data digunakan untuk mengangkut data pengguna melewati internetwork.

Protokol yang digunakan untuk mendukung lalu lintas data disebut routed protocols,

contohnya adalah IP dan IPX.

Paket Update Rute

Paket Update Rute digunakan untuk melakukan update ke router terdekat tentang

network-network yang terhubung ke semua router di internetwork. Protokol yang

mengirimkan paket update rute disebut routing protocols. Contohnya adalah RIP, EIGRIP,

dan OSPF. Paket update rute digunakan untuk membantu membuat dan mempertahankan

routing table pada setiap kabel pada tiap router.

Gambar 2.8 Routing Table yang digunakan di Router

Pada gambar 2.8, diberikan sebuah contoh routing table. Routing table yang

digunakan pada sebuah router mencakup informasi berikut:

Alamat Network

Alamat network yang protocol-spesific. Router harus mempertahankan sebuah routing

table untuk masing-masing routing protocol, karena setiap routing protocol mengikuti jejak

dari sebuah network dengan pengalamatan yang berbeda. Hal ini biasa dianalogikan dengan

Page 54: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 54

sebuah tanda jalan dalam berbagai bahasa berbeda yang diucapkan oleh warga di sebuah

jalan. Jika ada orang Amerika, Spanyol, dan Perancis tinggal di sebuah jalan bernama Cat ,

maka tanda jalan tersebut akan berbunyi Cat/Gato/Chat .

Interface Merupakan interface keluar (exit interface) yang akan ditempuh oleh sebuah paket

jika ditujukan untuk sebuah network tertentu.

Metric Jarak ke network yang remote. Routing protocol yang berbeda akan menggunakan

cara yang berbeda pula dalam menghitung jarak ini. Beberapa routing protocol menggunakan

hop count (yaitu jumlah router yang dilalui oleh paket dalam perjalanan menuju network

remote yang dituju), sedangkan routing protocol yang lain menggunakan bandwidth, delay

dari kabel, dan bahkan tick count(hitungan 1/18 detik) Router memisahkan broadcast domain,

yang berarti secara default, broadcast tidak diteruskan melalui router. Karena setiap interface

di router mewakili sebuah network yang terpisah, ia harus diberikan nomor identifikasi

network yang unik, dan setiap host di network yang terkoneksi dengan router tersebut harus

menggunakan nomor network yang sama. Berikut ini adalah beberapa poin tentang router

yang harus diingat:

- Router secara default tidak akan meneruskan paket broadcast dan multicast. Router

menggunakan alamat logika pada header layer Network untuk menentukan router di

hop berikutnya yang akan dijadikan tujuan paket yang diteruskannya.

- Router dapat menggunakan access list, yang dibuat oleh administrator, untuk

mengendalikan keamanan dari jenis paket apa saja yang diperbolehkan untuk masuk

dan keluar sebuah interface .

- Router dapat menyediakan fungsi bridging layer-2 jika diperlukan dan dapat secara

serentak melakukan routing pada interface yang sama.

- Peralatan layer-3 (router) menyediakan koneksi antar-virtual LAN (VLAN).

- Router dapat menyediakan Quality of Service (QoS) untuk tipe lalu lintas network

tertentu.

LAYER DATA LINK

Layer data link menyediakan transmisi fisik dari data dan menangani notifikasi error,

topologi jaringan, dan flow control. Ini berarti layer ini akan memastikan bahwa pesan-pesan

akan terkirim melalui peralatan yang sesuai di LAN menggunakan alamat perangkat keras

(hardware address), dan menerjemahkan pesan-pesan dari layer Network menjadi bit-bit

untuk dipindahkan oleh layer physical. Layer Data Link melakukan format pada pesan atau

data menjadi pecahan-pecahan, yang disebut data frame , dan menambahkan sebuah header

Page 55: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 55

yang terdiri dari alamat perangkat keras tujuan dan asal. Informasi tambahan ini membentuk

semacam kapsul yang membungkus data asli. Ini bisa dianalogikan dengan mesin, peralatan

navigasi, dan alat lain yang terbungkus dalam modul bulan dari pesawat Apollo.

Perlengkapanperlengkapan tersebut hanya berguna pada saat tertentu dalam penerbangan dan

kemudian akan dilepas dari modul dan dibuang pada saat yang telah ditentukan. Data yang

berjalan di jaringan juga dapat dianalogikan demikian. Gambar 2.9 memperlihatkan layer

Data Link dengan spesifikasi Ethernet dan IEEE. Perhatikan bahwa standar IEEE 802.2

digunakan bersama-sama dan menambah fungsi standar IEEE yang lain.

Gambar 2.9

Penting untuk dimengerti bahwa router, yang bekerja di Layer Network tidak peduli

sama sekali tentang dimana lokasi suatu host berada. Router hanya peduli pada dimana

network tersebut berada, dan cara terbaik untuk menjangkaunya termasuk yang remote.

Router akan menjadi sangat obsesif dalam menangani network. Data Link yang bertanggung

jawab pada identifikasi sesungguhnya dari tiap peralatan yang ada di network. Untuk sebuah

host mengirim paket ke sebuah host lain di network local ataupun mengirimkan paket

melewati router, layer Data Link menggunakan pengalaman perangkat keras. Setiap saat

sebuah paket terkirim melewati router-router, paket tersebut akan dibungkus dengan

informasi control layer Data Link, tetapi informasi tersebut akan dilepas di router penerima

yang tertinggal adalah paket asli. Proses pembungkusan (framing) ini akan berlanjut di setiap

hop sampai paket akhirnya terkirim ke host penerima yang sebenarnya. Paket itu sendiri tidak

pernah berubah sepanjang rute, ia hanya dibungkus dengan semacam informasi control yang

diperlukannya untuk melalui berbagai media yang berbeda.

Layer Data Link memiliki dua buah sublayer:

Media Access Control (MAC) 802.3 Mendefinisikan bagaimana paket ditempatkan

di media. Ketentuan di sublayer MAC adalah yang datang duluan akan dilayani lebih dulu

Page 56: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 56

(first come/ first served), dimana setiap permintaan akan mendapatkan bandwidth yang sama.

Pengalamatan fisik didefinisikan disini, seperti halnya topologi logikal. Topologi logikal

adalah jalur sebenarnya yang dilalui oleh sinyal data, yang tentunya melalui sebuah topologi

fisik. Line discipline, pemberitahuan error (bukan koreksi), pengiriman frame yang tersusun

rapi, flow control yang merupakan suatu opsi, juga dapat digunakan di sublayer ini.

Logical Link Control (LLC) 802.2

Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi protokol-protokol layer Network dan

kemudian melakukan enkapsulasi terhadapnya. Header LLC memberitahukan ke layer Data

Link tentang apa yang perlu dilakukan terhadap paket, begitu frame diterima. Cara kerja

sebagai berikut: Host akan menerima sebuah frame dan mencari kedalam header LLC untuk

mencari ke mana tujuan paket itu (katakanlah alamat IP-nya). LLC juga menyediakan flow

control dan pengurutan bit kontrol. Switch dan bridge keduanya bekerja di layer Data Link

dan melakukan penyaringan pada network dengan menggunakan alamat MAC. Kita akan

membicarakannya pada bagian berikut.

Switch dan Bridge di Layer Data Link

Switch layer-2 termasuk bridge yang berdasarkan perangkat keras karena ia menggunakan

perangka keras khusus yang disebut Application-Specific Integrated Circuit (ASIC).ASIC

dapat bekerja pada kecepatan gigabit dengan waktu tunda (latency) yang sangat rendah.

Bridge dan switch membaca setiap frame yang melaluinya. Peralatan layer-2 akan

meletakkan alamat perangkat keras dalam sebuah filter table dan akan mengingat port mana

yang telah menerima frame tersebut. Informasi inilah (yang tercatat di filter table dari switch

atau bridge) yang nantinya akan membantu switch atau bridge dalam menentukan lokasi dari

peralatan yang mengirimkan paket. Routing table memetakan internetwork untuk router,

sementara filter table memetakan peralatan network untuk switch dan bridge. Setelah filter

table dibuat di peralatan layer-2, dia hanya akan meneruskan frame ke segmen di mana

alamat perangkat keras tujuan berada. Jika alat tujuan berada di segmen yang sama dengan

asal frame, peralatan layer-2 akan menahan frame agar tidak keluar ke segmen network yang

lain. Jika alamat tujuan ada di segmen lain, frame hanya dikirimkan ke segmen tersebut. Ini

disebut transparent bridging . Pada saat interface switch menerima sebuah frame dengan

alamat perangkat keras tujuan yang tidak tercatat di filter table-nya, switch tersebut akan

meneruskan frame tersebut ke semua segmen yang terkoneksi dengannya. Jika sebuah

peralatan yang tidak tercatat di filter table menjawab frame tersebut, switch akan melakukan

Page 57: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 57

update pada filter table-nya tentang lokasi dari peralatan baru ini. Akan tetapi pada kejadian

di mana alamat tujuan adalah sebuah alamat broadcast, switch akan meneruskan semua paket

broadcast ke setiap segmen yang terkoneksi secara default. Semua device yang menerima

paket broadcast dilihat sebagai broadcast main yang sama. Hal ini bisa menjadi masalah,

peralatan layer-2 akan meneruskan apa yang disebut broadcast storm yang mengganggu

unjuk kerja network, dan satu-satunya cara menghentikan broadcast storm adalah dengan

menggunakan peralatan layer-3. Keuntungan terbesar lainnya menggunakan switch

dibandingkan hub adalah karena setiap port di switch adalah collision domain-nya sendiri.

(sebaliknya, sebuah hub menciptakan sebuah sebuah collision domain yang besar). Namun

meski dengan switch, Anda tetap tidak dapat mengakhiri atau memisahkan broadcast domain.

Switch dan bridge tidak dapat melakukan itu. Mereka melakukan forward pada setiap

broadcast. Keuntungan lainnya menggunakan switch dibandingkan hub dalam suatu

internetwork adalah setiap peralatan yang terhubung ke switch dapat melakukan pengiriman

data secara serentak. Mereka bisa melakukan hal tersebut selama hanya ada satu host di

setiap port dan tidak ada hub yang terhubung ke swich tersebut (ingat bahwa setiap port

switch adalah collision domain-nya). Hub hanya mengizinkan satu alat per satu segmen

network untuk melakukan komunikasi. Setiap segmen network yang terhubung ke switch

harus memiliki jenis peralatan yang sama. Artinya, Anda bisa menghubungkan sebuah hub

Ethernet ke sebuah port switch dan kemudian menghubungkan beberapa host Ethernet ke hub

tersebut, tetapi Anda tidak dapat mencampur host berbasis Token Ring dengan host Ethernet

pada segmen yang sama. Mencampur host dengan cara ini disebut media translation.

Layer Physical

Akhirnya kita sampai pada dasarnya, layer physical melakukan dua hal: mengirim bit

dan menerima bit. Bit hanya mempunyai dua nilai, 1 dan 0- kode Morse dengan nilai

numeris. Layer Physical berkomunikasi langsung dengan berbagai jenis media komunikasi

yang sesungguhnya. Berbagai jenis media yang berbeda merepresentasikan nilai bit ini

dengan cara yang berbeda. Beberapa menggunakan nada audio, sementara yang lain

menggunakan apa yang disebut state transition-yaitu perubahan tegangan listrik dari rendah

ke tinggi dan sebaliknya. Protocol tertentu diperlukan untuk setiap jenis media untuk

menggambarkan pola bit yang sesuai untuk digunakan, bagaimana data diubah menjadi sinyal

media, dan berbagai kualitas dari interface media fisik. Layer Physical menentukan

Page 58: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 58

kebutuhan listrik, mekanis, procedural, dan fungsional mengaktifkan, mempertahankan, dan

menonaktifkan hubungan fisik antar system. Layer ini juga mengidentifikasi interface antara

DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment). Beberapa

perusahaan telepon lama masih menyebut DCE sebagai peralatan circuit-terminating. DCE

biasanya terletak di sisi penyedia jasa (provider), sedangkan DTE di sisi peralatan pelanggan.

Layanan yang tersedia di DTE paling sering diakses melalui sebuah modem atau CSU/DSU

(Channel Service Unit/Data Service Unit). Konektor-konektor dan topologi-topologi di layer

physical didefinisikan oleh OSI sebagai standar, memungkinkan sistem-sistem yang berbeda

berkomunikasi.

Hub di Layer Physical

Hub sebenarnya adalah sebuah repeater ( repeater adalah sebuah alat network yang

digunakan untuk memperkuat kembali sinyal data yang melemah karena jarak koneksi antar

host yang agak jauh untuk sebuah jaringan LAN) dengan port banyak (multiple port). Sebuah

repeater menerima sinyal digital dan menguatkan kembali atau menciptakan kembali sinyal

tersebut, dan kemudian meneuiskan sinyal digital tersebut ke semua port yang aktif dengan

tanpa melihat isi datanya. Hub aktif melakukan hal yang sama. Setiap sinyal digital yang

diterima dari sebuah di port hub akan dibuat kembali atau diperkuat kembali dan dikirimkan

keluar ke semua port di hub tersebut. Ini berarti semua alat yang terhubung ke hub akan

berada di sebuah collision domain yang sama, dan juga broadcast domain yang sama. Hub,

seperti halnya repeater, tidak melakukan pemeriksaan pada lalu lintas yang melewatinya.

Setiap peralatan yang terhubung ke hub harus mendengar ketika sebuah alat di segmen itu

mengirimkan data. Network dengan topologi fisik yang disebut bintang (star)- di mana hub

berada di tengah-tengah dengan semua peralatan lain terhubung padanya melalui kabel-kabel

merupakan jenis topologi yang diciptakan oleh hub. Secara visual, rancangannya hampir

menyerupei bintang, sementara jaringan Ethernet menjalankan topologi bus, yang berarti

sinyal harus bekerja dari ujung ke ujung di network tersebut.

Page 59: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 59

2.2 TCP / IP

Sejarah TCP / IP

Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching

digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun

1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan

pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh

karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni

TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan

proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol

ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada

awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol

(IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah

generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk

pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protocol

TCP/IP. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto

jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang

merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :

- Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka, sehingga

tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat

berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas

dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai system operasi dan

aplikasi jaringan.

- Tidak tergantung pada perangkat keras atau system operasi jaringan tertentu,sehingga

TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token

ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.

- Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global,memungkinkan komputer dapat

mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun

jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung

dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.

- TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan

diterapkan pada internetwork.

Page 60: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 60

Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP / IP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer) yang

memiliki tugas spesifik serta memiliki protocol tersendiri. ISO (International Standard

Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan computer

yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri

dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer.

Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :

Gambar 2.10

Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur

OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masingmasing layer

arsitektur TCP/IP adalah sbb :

- Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran

fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat

bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan.

TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai

jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

- Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada

OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang

digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan

koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang

digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan

Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.

Page 61: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 61

Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak

yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan

Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini

bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya

dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam

mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa

tugas penting pada lapisan ini adalah:

• Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan.

Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP

Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level

ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang

digunakan.

• Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan

yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP).

Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan

oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya

untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat

menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.

• Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara

end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima

pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.

Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain

• Flow Control

Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket paket tersebut harus diatur

sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang

melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.

• Error Detection

Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa

digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan

kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data

tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi.

Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti. Pada TCP/IP, protokol yang

dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol (

UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data,

Page 62: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 62

sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek

dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error

detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat

connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP

disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan

penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol

transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response,

atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi

seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bias dimengerti),

namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

• Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam Arsitektur TCP/IP yang berfungsi

mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat

banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat

dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman

e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer

Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi

news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan

IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Pengiriman dan Penerimaan Paket Data

Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP

menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap

lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data

tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan

berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan

penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke

bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport dalam

bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada

setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk

menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari

Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network /

Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi

alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan

routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang

Page 63: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 63

mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan

ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus

disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. Proses

komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2.11

Gambar 2.12 Tabel Proses Encapsulation

Lapisan

Proses Encapsulation

1. Application, Presentation,

Session

2. Transport

3. Network

4. Data-Link

5. Physical

1. Informasi diubah menjadi data

2. Data diubah menjadi segmen

atau data stream

3. Segmen diubah menjadi paket

atau datagram

4. Paket diubah menjadi frame

5. Frame diubah menjadi bit

Page 64: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 64

Selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah

menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link.

Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan

melalui media komunikasi tertentu. Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang

akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus,

gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Di bagian penerima, proses

pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan (dari bawqah ke

atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol

akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan

dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari

paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang

bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan

yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke network tujuannya, sesuai dengan

informasi routing yang dimiliki. Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa

kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada

kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat

akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap

lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan.

Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya

maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini

adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi

protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya. Pada

penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai

fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya

Internet Protokol

Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh

karena itu Internet Protokol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP.

Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat

berjalan dengan baik. IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :

- Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute

secara independen. Paket IP (datagram) akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap

Page 65: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 65

router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan

datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang

berbeda pula.

- Unreliable atau ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim

pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort delivery yakni

melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan.

Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal

berikut:

1. Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium

2. Router yang dilewati mendiscard datagram karena terjadinya kongesti dan

kekurangan ruang memori buffer

3. Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down

4. Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping

IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang

memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan Ethernet,

panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik

yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan wireless. Perbedaan ini

semata-mata untuk mencapai throughput yang baik pada setiap media. Pada umumnya,

semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin besar panjang

datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat

mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan

rendah (misalnya dari LAN Ethernet 10 Mbps ke leased line menggunakan Point-to-

Point Protocol dengan kecepatan 64 kbps). Pada router/host penerima, datagram yang

ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router berikutnya, atau

ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah waktu pemrosesan pada router

dan menyebabkan delay. Seluruh sifat yang diuraikan pada di atas adalah akibat adanya

sisi efisiensi protokol yang dikorbankan sebagai konsekuensi dari keunggulan protokol

IP. Keunggulan ini berupa kemampuan menggabungkan berbagai media komunikasi

dengan karakteristik yang berbeda-beda, fleksibel dengan perkembangan jaringan,

dapat merubah routing secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan, dsb.

Misalnya, untuk dapat merubah routing secara dinamis, dipilih mekanisme routing yang

ditentukan oleh kondisi jaringan dan elemen-elemen jaringan (router). Selain itu, proses

routing juga harus dilakukan untuk setiap datagram, tidak hanya pada permulaan

hubungan. Marilah kita perhatikan struktur header dari protokol IP beserta fungsinya

Page 66: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 66

masing-masing. Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang

dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi

efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi

yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi

komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan

efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan

informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini. Struktur header datagram

protokol IP dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.13

Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas :

- Version, yaitu versi dari protokol IP yang dipakai.

- Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.

- Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan

paket IP.

- Total length Of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.

- Identification, Flags, dan Fragment Offset, berisi data yang berhubungan fragmentasi

paket.

- Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang dilewati paket IP (datagram).

Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu router, isi dari

field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan,

Page 67: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 67

paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time

exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam

network.

- Protocol, mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna

isi data dari paket IP ini.

- Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari

header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung

checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi

penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.

- Source Address dan Destination Address, isi dari masingmasing field ini cukup jelas,

yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field

terdiri dari 32 bit, sesuai panjang IP Address yang digunakan dalam Internet.

Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk

menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination

address tersebut. Struktur IP Address ini secara lebih jelas akan diuraikan pada bagian

selanjutnya.

2.3 IP Addresing

Pengertian

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga

merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode

pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti

kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu

komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita

harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masingmasing untuk setiap

interfacenya.

Format Penulisan IP Address

IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya.

Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai

11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini

susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-

masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi decimal bertitik”.

Page 68: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 68

Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu

IP address dalam format biner dan desimal :

Gambar 2.14 Format IP address

Pembagian Kelas IP Address

Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar

4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.

Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk

host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2

bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam

identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk

identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan

yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address

merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara

bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke

dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas

adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan

namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E

tidak digunakan secara umum, kelas D

digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak

Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama

dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24

bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A

terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host

(255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:

Page 69: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 69

Gambar 2.15 IP address kelas A

Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara

128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau

ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID =

26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai

191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x

255 host atau sekitar 65 ribu host.

Gambar 2.16 IP Address kelas B

IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.

Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host

ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing

network memiliki 256 host.

Gambar 2.17 IP Address kelas C

IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address

kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-

bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini.

Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E tidak

Page 70: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 70

diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga

byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network

Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network

prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network

prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan

penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address

yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.

Address tersebut adalah:

Network Address.

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.

Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet (akan

diterangkan kemudian), network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat

dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk

menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address

(167.205) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya

mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup

melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk

menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.

Broadcast Address.

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh

seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki

header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut.

Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut,

sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim

datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus

membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan

meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut

sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat

broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut.

Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address

yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host

tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama

Page 71: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 71

adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network

tempat host tersebut berada.

Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1.

Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya

adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga

11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang

dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Multicast Address.

Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang

menggunakan datagram-datagram unicast. Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan

berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination

address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan

mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field

address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua

mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu

mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host

group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode

broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima

datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep

multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan

satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 2.18 Struktur IP Address Kelas Multicast Address

Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast

address. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

(bentuk decimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicast

address. Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A,

B dan C. Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group tersebut.

Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun bisa mencapai seluruh

Page 72: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 72

dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan muticast ini dikenal pula sebagai

Multicast Backbone (Mbone).

Aturan Dasar Pemilihan NET ID dan HOST ID

Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang

digunakan :

1. Network ID tidak boleh sama dengan 127

Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address

yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.

2. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255

Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini

merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.

3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 IP address dengan host ID 0

diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu

jaringan bukan suatu host.

4. Host ID harus unik dalam suatu network.

Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.

2.4 Subnetting

Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah

topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan

subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian

network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host

dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network

menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan

sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada

dalam tiap network tersebut. Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan

hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat

mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika

setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting,

seorang Network Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host address

seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk

memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network. Suatu subnet didefinisikan

Page 73: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 73

dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address.

Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang

dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit

subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit.

Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak

aktif ( off ). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu IP Address kelas A dengan

nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat Tabel berikut :

Gambar 2.19 Subnetting 16 bit pada IP Address kelas A

Dengan aturan standard, nomor network IP Address ini adalah 44 dan nomor host

adalah 132.1.20. Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang

terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diimplementasikan subnet mask

sebanyak 16 bit 255.255.0.0.( Hexa = FF.FF.00.00 atau Biner =

11111111.11111111.00000000.00000000 ). Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari

subnet mask tersebut berharga 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit

pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai

network bit. Nomor network akan berubah menjadi 44.132 dan nomor host menjadi 1.20.

Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada network menjadi sekitar 65 ribu

host. Subnet mask di atas identik dengan standard IP Address kelas B. Dengan menerapkan

subnet mask tersebut pada satu network kelas A, dapat dibuat 256 network baru dengan

kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh

seperti 255.255.255.0 ( 24 bit ) pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih

besar ( lebih dari 65 ribu network ) dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar 256 host.

Network kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan

Page 74: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 74

subnet mask yang lebih tinggi seperti untuk 25 bit (255.255.255.128), 26 bit

(255.255.255.192), 27 bit ( 255.255.255.224) dan seterusnya. Subnetting dilakukan pada saat

konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah

address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan

dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit

host berharga 1. Seperti yang telah dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address

adalah alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu

mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang

dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk

mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai subnetting, network address dan broadcast

address dapat dilihat pada Tabel di bawah. Dari 74able dapat disimpulkan bagaimana nomor

network standard dari suatu IP Address diubah menjadi nomor subnet / subnet address

melalui subnetting.

Gambar 2.20

Subnetting hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network lokal, nomor

network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP Address.

2.5 Design LAN

Metode Perencanaan LAN

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang

baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna

saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan

Page 75: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 75

peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar. Desain sebuah LAN meliputi

perencanaan secara fisik dan logic Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan

bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi

setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel

untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang.

Metode perencanaan LAN meliputi :

- Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.

- Pengalokasian IP address dengan subnetting.

- Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.

- Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.

Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah

lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan

dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan

bangunanbangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka

perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum

dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan

atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer

jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan aturan

pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab

atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan)

harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua

konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.

Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan

perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas

yang berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat

dalam perkembangan jaringan.

2.6 Pengalokasian IP Address

Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan

jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita

harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan

mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, sebuah kantor memasang jaringan internet via V-SAT mendapat

alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu

Page 76: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 76

167.205.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka

dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih

dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan

laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin

menghubungkan seluruh computer dalam kantor tersebut hanya dengan menggunakan

satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak

fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada

level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian pada level

network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu,

dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan,

laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam

suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai

berikut :

• IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan

• IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A

• IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B

• IP address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X

• dsb.

Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan

prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini dilakukan semata-

mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan

seefisien mungkin. Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP

addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C karena

dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari

167.205.9.0 sampai 167.205.9.255. Dalam pembagian ini, seorang network administrator di

suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu

buah kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0

sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan

pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

- Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.

- Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.

Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen.

Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk

kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka

Page 77: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 77

kita mendapatkan : Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir).

Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat

menampung sekitar 256 host. Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama

dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking

keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub

network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan

menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan

menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Gambar 2.21 Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen

Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit pertama (

23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network,

sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan

masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32

(=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Page 78: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 78

Gambar 2.22 Pembagian IP Address menjadi 8 segmen

Studi Kasus :

Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah

departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider)

167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap departemen

diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan dibuat jaringan

78able mendapat alokasi IP asli)

- Subnet yang harus dibuat

- Network address

- Broadcast address

Penyelesaian :

o Subnet yang harus dibuat adalah 11111111.11111111.11111111.11110000 atau

255.255.255.240.

o Terdapat network address sbb :

167.205.9.10000000

167.205.9.10010000

167.205.9.10100000

167.205.9.10110000

o Terdapat broadcast address sbb:

167.205.9.10001111 = 167.205.9.143

Page 79: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 79

167.205.9.10011111 = 167.205.9.159

167.205.9.10101111 = 167.205.9.175

167.205.9.10111111 = 167.205.9.191

Page 80: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 80

BAB 3

Media Komunikasi

Kabel merupakan jalur untuk memindahkan informasi (data) dari satu perangkat ke

perangkat yang lain. Ada beberapa macam kabel yang digunakan pada jaringan local (LAN).

Suatu jaringan dapat menggunakan satu jenis kabel ataupun lebih dari satu jenis kabel.

Pemakaian kabel harus disesuaikan dengan topologi jaringan, protocol dan ukuran.

3.1 Unshielded twisted-pair

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang

menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP

merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal

(LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya

kabel bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari

ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP),

insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa

kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis

dalam kabel berikut.

Page 81: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 81

Kategori Kegunaan

Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog

Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per

detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per

detik

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per

detik

Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit

per detik

Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit

per detik

Category 6 (Cat6)

Category 7 (Cat7)

Gambar 3.1

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5

(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling banyak digunakan dalam jaringan berbasis

teknologi Ethernet.

Kategori 1

Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah,

yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan

sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service

(POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk

digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan, karena itulah

tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

Kategori 2

Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit

per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan

dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang

Page 82: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 82

cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki

kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.

Kategori 3

Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik

dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3

menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin

(twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki

kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang

hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan

IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.

Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP

Category 3 pada beberapa frekuensi.

Karakteristik Nilai pada frekuensi 10

MHz Nilai pada frekuensi 16

MHz

Attenuation (pelemahan

sinyal) 27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki

Near-end Cross-Talk

(NEXT) 26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki

Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki

Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)

Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Gambar 3.2

Page 83: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 83

Kategori 4

Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan

kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin

(twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet

10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.

Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP

Category 4 pada beberapa frekuensi.

Karakteristik Nilai pada frekuensi 10

MHz

Nilai pada frekuensi 20

MHz

Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki

Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki

Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki

Impedansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)

Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Gambar 3.3

Kategori 5

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini

menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted

pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries

Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT),

hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel

Page 84: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 84

serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan

kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah

kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.

Karakteristik Nilai pada frekuensi 10

MHz

Nilai pada frekuensi 100

MHz

Attenuation 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki

Near-end Cross-talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki

Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki

Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)

Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Structural return loss 16 dB 16 dB

Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter

Gambar 3.4

Enhanced Category 5

Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan

kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung

frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan

Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk

mencapai kinerja tertinggi.

Page 85: modul sisjarkom lengkap

Jenis Koneksi Kabel

1. Straight

Kapan dan dimana tipe kabel

Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah sambungan antara PC dan

hub/switch. Dalam hal ini PC terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat

cross-over secara internal dengan mengguna

kabel CAT1, yang biasa digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang digunakan.

Koneksi tipe ini tidak memerlukan cross

soket telepon.

2. Crossover

Modul Sistem Jaringan

Gambar 3.5

Kapan dan dimana tipe kabel Straight ini digunakan?

Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah sambungan antara PC dan

hub/switch. Dalam hal ini PC terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat

over secara internal dengan menggunakan sirkuit khusus. Dalam kasus penggunaan

kabel CAT1, yang biasa digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang digunakan.

Koneksi tipe ini tidak memerlukan cross-over khusus karena telepon terhubung langsung ke

Gambar 3.6

Sistem Jaringan 85

Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah sambungan antara PC dan

hub/switch. Dalam hal ini PC terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat

kan sirkuit khusus. Dalam kasus penggunaan

kabel CAT1, yang biasa digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang digunakan.

over khusus karena telepon terhubung langsung ke

Page 86: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 86

Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category

5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through cable.

Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan

NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through

digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch.

3. Rollover

Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk mengakses router dengan PC/laptop kita.

Konfigurasi kabel jenis ini cukup simple karena kita tinggal membalik urutan kabel yang kita

pasang di satu sisi. Misal kita menggunakan standar 568B (standar untuk kabel straight

through), maka kita tinggal membalik urutan menjadi coklat untuk urutan pertama di ujung

kabel yang lain. Berikut deskripsi untuk memudahkan kita membuat kabel rollover.

Gambar di atas menunjukkan kepada kita standar CAT5 straight yang biasa

digunakan untuk menghubungkan PC ke HUB. Anda mungkin sedikit bingung karena Anda

mungkin beranggapan data TX + dari satu sisi untuk tersambung ke TX + di sisi lainnya,

namun bukan begitu cara kerjanya.

Bila Anda menghubungkan PC ke HUB, HUB yang akan secara otomatis menyilang

kabel Anda dengan sirkuit internal, alhasil Pin 1 dari PC (TX +) dihubungkan ke Pin 1 HUB

(yang terhubung ke RX +). Hal ini juga berlaku pada pin yang lain.

Jika tidak HUB tidak menyilang posisi pin melalui sirkuit internal (hal ini terjadi jika

Anda menggunakan Uplink port pada hub) maka Pin 1 dari PC (TX +) akan terhubung ke Pin

1 HUB (dalam hal ini TX +). Jadi Anda cermati bahwa tidak peduli apapun yang kita lakukan

pada port HUB (uplink atau normal), sinyal ditetapkan pada 8 pin pada PC, akan selalu tetap

sama, maka setting pin di HUB yang akan berubah sesuai dengan posisi normal atau uplink.

Page 87: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 87

Gambar 3.7

EIA / TIA (Electrical Industry Association/Telecomunication Industry Association)

telah mengeluarkan standar urutan kabel UTP yang disebut standar internasional. Ada 2

standar urutan kabel.

4. Kode Warna T-568A

No

Urutan Warna

Tugas dalam Transmisi

1 Hijau / putih RD+ (Data Terima +)

2 Hijau RD- (Data Terima -)

3 Orange / putih TD+ (Data Kirim +)

4 Biru NC (tidak dipakai)

5 Biru / putih NC (tidak dipakai)

6 Orange TD- (Data Kirim -)

7 Coklat / putih NC (tidak dipakai)

8 coklat NC (tidak dipakai)

Gambar 3.8

Page 88: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 88

5. Kode Warna T-568B

No

Urutan Warna

Tugas dalam Transmisi

1 Orange / putih RD+ (Data Terima +)

2 Orange RD- (Data Terima -)

3 Hijau / putih TD+ (Data Kirim +)

4 Biru NC (tidak dipakai)

5 Biru / putih NC (tidak dipakai)

6 Hijau TD- (Data Kirim -)

7 Coklat / putih NC (tidak dipakai)

8 Coklat NC (tidak dipakai)

Gambar 3.9

Pada kondisi tertentu harus melakukan cross-over, yaitu salah satu ujung dari kabel

menggunakan standar kode warna T-568A dan ujung lainnya menggunakan kode warna T-

568B. Kondisi tersebut antara lain :

1. Menghubungkan satu Ethernet dengan Ethernet yang lain secara langsung

2. Menghubungkan satu switch dengan switch yang lain dengan menggunakan port biasa

( bukan port UP-Link)

3. Menghubungkan peralatan jaringan seperti router, bridge, gateway, radio link secara

langsung.

3.2 Coaxial Cable

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah

konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang

kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa

digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai

pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang

Page 89: modul sisjarkom lengkap

mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat

shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari

lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah

lapisan plastik yang disebut

sebagai pelindung bagian terluar.

Gambar 3.10

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi

mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekue

maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang

cukup besar.

Gambar 3.11 Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada

dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu

(base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (

interface antara multiplex dengan kabel coaxial.

Modul Sistem Jaringan

mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “

“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari

lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah

lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu

sebagai pelindung bagian terluar.

Gambar 3.10 Bagan Penampang Kabel Coaxial

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi

mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekue

maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang

Gambar 3.11 Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2 diatas adalah alat yang

k menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu

(base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment

antara multiplex dengan kabel coaxial.

Sistem Jaringan 89

di antara tembaga dan “metal

“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari

lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah

ngsi seperti jaket yaitu

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi

mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut,

maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang

diatas adalah alat yang

k menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu

Line Terminal Equipment) Coaxial adalah

Page 90: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 90

Gambar 3.12 Coxial cable

Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang

banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel koaksial adalah

sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau

tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network

Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai

kemampuan maksimalnya.

Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari

repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic

dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun

untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk

mempertimbangkan ukurannya.

Jenis Coaxial Cable

Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai

diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

1) Thick Coaxial Cable

Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan

untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang

transmisi dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal

sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3

10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi

warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick

Page 91: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 91

Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai

yellow cable.

Gambar 3.13

Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi

tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit

media jaringan diinstall, maka semakin mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial

memiliki biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir

tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan

aturan sebagai berikut:

∼ Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan

terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt,

sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

∼ Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa

populated segments.

∼ Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

∼ Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini

repeaters.

∼ Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

∼ Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

∼ Setiap segment harus diberi ground.

Page 92: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 92

∼ Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)

adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

∼ Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

1) Thin Coaxial Cable

Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan

pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa kabel jenis ThickNet harus

ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas. Oleh karena itu

diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk mengatasi beberapa masalah diatas.

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk

transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai

perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,

dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap

lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini

juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Gambar 3.14 Thin coaxial cable

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan

dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan

sebagai berikut:

- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

Page 93: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 93

- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan

transceiver, kecuali untuk repeater.

- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35

cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel yang

memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih

murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet.

Namun kabel ini memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya.

Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas dari

diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan Ethernet.

Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel

secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel AUI. Di lain pihak

thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185 meter. Komputer dihubungkan ke

kabel dengan menggunakan konektor BNC. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10

base 5, sedangkan thinnet menggunakan 10 base 2.

Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang tinggi

terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak maksimal yang lebih

daripada kabel “twisted pair”.

Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:

Keunggulan

1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon

2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah

3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi

interferensi dengan sistem lain

Page 94: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 94

Kelemahan

1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh

harus dipasang repeater-repeater

2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang

dapat berakibat putusnya hubungan.

3.3 Fiber Optic

Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari

kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan

untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang

digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]

. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120

mikrometer.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan

(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar

sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat

dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat

cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]

. Pada prinsipnya serat

optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca.

Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

Gambar 3.15 Serat Optic

Page 95: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 95

Sejarah

Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan

sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen

untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optic. Percobaan ini juga

masih tergolong cukup optic karena hasil yang dicapai tidak optic langsung dimanfaatkan,

namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan

selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe

serat optic yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus

oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika

para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optic yang mampu mentransmisikan

gambar.

Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas

(serat optic) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil

ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar

1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.

Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan.

Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum

terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk

mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, optic tiba

di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.

Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optic yang kemurniannya sangat tinggi, kurang

dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan

tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu

semurni serat optic, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu-

lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.

Seperti halnya laser, serat optic pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal.

Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau

berselang dua tahun setelah serat optic pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu

cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam

Page 96: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 96

teknologi material, serat optic mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan

tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

Kronologi Perkembangan Serat Optik

• 1917 Albert Einstein memperkenalkan teori pancaran terstimulasi dimana jika ada

atom dalam tingkatan optic tinggi

• 1954 Charles Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger dari Universitas Columbia

USA, mengembangkan maser yaitu penguat gelombang mikro dengan pancaran

terstimulasi, dimana molekul dari gasamonia memperkuat dan menghasilkan

gelombang elektromagnetik. Pekerjaan ini menghabiskan waktu tiga tahun sejak ide

Townes pada tahun 1951 untuk mengambil manfaat dari osilasi frekuensi tinggi optic

untuk membangkitkan gelombang dengan panjang gelombang pendek pada

gelombang radio.

• 1958 Charles Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan

penelitiannya yang menunjukan bahwa maser dapat dibuat untuk dioperasikan pada

daerah infra merah dan optic tampak, dan menjelaskan tentang konsep laser.

• 1960 Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett, Jr., dan

Donald Herriott menemukan sebuah pengoperasian secara berkesinambungan dari

laser helium-neon.

• 1960 Theodore Maiman, seorang fisikawan dan insinyur elektro dari Hughes

Research Laboratories, menemukan sumber laser dengan menggunakan sebuah optic

batu rubi sintesis sebagai medium.

• 1961 Peneliti optic Elias Snitzer dan Will Hicks mendemontrasikan sinar laser yang

diarahkan melalui serat gelas yang tipis(serat optic). Inti serat gelas tersebut cukup

kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja tetapi banyak

ilmuwan menyatakan bahwa serat tidak cocok untuk komunikasi karena rugi rugi

cahaya yang terjadi karena melewati jarak yang sangat jauh.

• 1961 Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi untuk keperluan medis di

Charles Campbell of the Institute of Ophthalmology at Columbia-Presbyterian

Medical Center dan Charles Koester of the American Optical Corporation

menggunakan optic ruby laser photocoagulator untuk menghancurkan tumor pada

retina pasien.

Page 97: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 97

• 1962 Tiga group riset terkenal yaitu General Electric, IBM, dan MIT’s Lincoln

Laboratory secara simultan mengembangkan gallium arsenide laser yang

mengkonversikan optic listrk secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan

perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta

penggunaan pencetak laser.

• 1963 Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures, kombinasi

dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer-layer untuk mengurangi kebutuhan

optic untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien. Heterostructures ini

nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya.

• 1966 Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian di Standard

Telecommunications Laboratories Inggris mempublikasikan penelitiannya tentang

kemampuan serat optic dalam mentransmisikan sinar laser yang sangat sedikit rugi-

ruginya dengan mengunakan serat kaca yang sangat murni. Dari penemuan ini,

kemudian para peneliti lebih optic pada bagaimana cara memurnikan bahan serat kaca

tersebut.

• 1970 Ilmuwan Corning Glass Works yaitu Donald Keck, Peter Schultz, dan Robert

Maurer melaporkan penemuan serat optic yang memenuhi standar yang telah

ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas yang paling murni yang dibuat terdiri atas

gabungan optic dalam tahap uap dan mampu mengurangi rugi-rugi cahaya kurang dari

20 decibels per kilometer, yang selanjutnya pada 1972, tim ini menemukan gelas

dengan rugi-rugi cahaya hanya 4 decibels per kilometer. Dan juga pada tahun 1970,

Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical

Institute dari Leningrad, mendemontrasikan laser semikonduktor yang dapat

dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan

dalam komersialisasi penggunaan fiber optic.

• 1973 John MacChesney dan Paul O. Connor pada Bell Laboratories mengembangkan

proses pengendapan uap kimia ke bentuk ultratransparent glass yang kemudian

menghasilkan serat optic yang mempunyai rugi-rugi sangat kecil dan diproduksi

secara masal.

• 1975 Insinyur pada Laser Diode Labs mengembangkan Laser Semikonduktor, laser

komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar.

• 1977 Perusahaan telepon memulai penggunaan serat optic yang membawa lalu lintas

telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang

menggunakan transmisi LED. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada optic

Page 98: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 98

telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2

switching station.

• 1980 Industri serat optic benar-benar sudah berkibar, sambungan serat optic telah ada

di kota kota besar di Amerika, AT&T mengumumkan akan menginstal jaringan serat

optic yang menghubungkan kota kota antara Boston dan Washington D.C., kemudian

dua tahun kemudian MCI mengumumkan untuk melakukan hal yang sama. Raksasa-

raksasa elektronik macam ITT atau STL mulai memainkan peranan dalam mendalami

riset-riset serat optic.

• 1987 David Payne dari Universitas Southampton memperkenalkan optical amplifiers

yang dikotori (dopped) oleh elemen erbium, yang mampu menaikan sinyal cahaya

tanpa harus mengkonversikan terlebih dahulu ke dalam optic listrik.

• 1988 Kabel Translantic yang pertama menggunakan serat kaca yang sangat

transparan, dan hanya memerlukan repeater untuk setiap 40 mil.

• 1991 Emmanuel Desurvire dari Bell Laboratories serta David Payne dan P. J. Mears

dari Universitas Southampton mendemontrasikan optical amplifiers yang terintegrasi

dengan kabel serat optic tersebut. Dengan keuntungannya adalah dapat membawa

informasi 100 kali lebih cepat dari pada kabel dengan penguat elektronik (electronic

amplifier).

• 1996 TPC-5 merupakan jenis kabel serat optic yang pertama menggunakan penguat

optic. Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo, California, ke

Guam, Hawaii, dan Miyazaki, Jepang, dan kembali ke Oregon coast dan mampu

untuk menangani 320,000 panggilan telepon.

• 1997 Serat optic menghubungkan seluruh dunia, Link Around the Globe (FLAG)

menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur

untuk generasi internet terbaru.

Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO)

Berdasarkan penggunaannya maka SKSO dibagi atas beberapa generasi yaitu :

Generasi pertama (mulai 1975)

Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi optic generasi berikutnya, terdiri dari : alat

encoding : mengubah input (optic suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal

listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat

Page 99: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 99

optic : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater : sebagai penguat gelombang yang

melemah di perjalanan receiver : mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa

fotodetektor alat decoding : mengubah sinyal listrik menjadi output (optic suara) Repeater

bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah

melemah menjadi sinyal listrik, kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal

gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi

sebesar 10 Gb.km/s.

Generasi kedua (mulai 1981)

Untuk mengurangi efek optic, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal.

Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras. Dengan sendirinya

transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkannya 1,3

mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100

Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama.

Generasi ketiga (mulai 1982)

Terjadi penyempurnaan pembuatan serat optic dan pembuatan chip diode laser berpanjang

gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan optic ditingkatkan sehingga transparansinya dapat

dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm. Penyempurnaan ini

meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.

Generasi keempat (mulai 1984)

Dimulainya riset dan pengembangan optic koheren, modulasinya yang dipakai bukan

modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah

intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka jarak yang dapat ditempuh, juga kapasitas

transmisinya, ikut membesar. Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas

optic deteksi langsung. Sayang, generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi

piranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi tidak dapat

disangkal bahwa optic koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa-masa yang

akan optic.

Page 100: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 100

Generasi kelima (mulai 1989)

Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optic yang menggantikan fungsi repeater pada

generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optic terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP

(panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat optic dengan doping erbium (Er) di

terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan

tereksitasi dan membuat optic populasi*, sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan

lewat di dalam serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi

terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah melemah akan

diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat. Keunggulan penguat optic ini

terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang,

sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada

repeater. Dengan adanya penguat optic ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada

awal pengembangannya hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas

transmisi sudah menembus harga 50 ribu Gb.km/s.

Generasi keenam

Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori optic komunikasi soliton. Soliton adalah

pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang. Komponen-

komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit, dan juga bervariasi

dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa

komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan

informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing).

Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-

masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali

lipat lebih banyak jika dibunakan multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua

polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.

Cara kerja optic soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya

sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya

melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek optic,

sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat

menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat

diabaikan. Tampak bahwa penggabungan optic beberapa generasi teknologi serat optic akan

Page 101: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 101

mampu menghasilkan suatu optic komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki

kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya

yang jelas, dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh

teknologi serat optic.

Kelebihan Serat Optik

Dalam penggunaan serat optic ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :

1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat

kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-

per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan

2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih

tinggi

3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang

4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio

5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api

6. Tidak berkarat

Kabel Serat Optik

Secara garis besar kabel serat optic terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan

core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah

dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali

kedalam core lagi.

Dalam aplikasinya serat optic biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut

dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel

serat optic, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optic

pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah

kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat

juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.

Pembagian serat optic dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

Page 102: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 102

1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :

• Single mode : serat optic dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang

gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke

dinding cladding.

• Multi mode : serat optic dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser

di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan

berkurangnya bandwidth dari serat optic jenis ini.

2. Berdasarkan indeks bias core :

• Step indeks : pada serat optic step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.

• Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat optic cladding semakin kecil.

Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar.

Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar,

karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.

Pelemahan (Attenuation)

Pelemahan cahaya pada kabel serat optic sangat penting terutama dalam merancang optic

telekomunikasi serat optic. Berikut ini hal yang menyumbang pelemahan cahaya pada serat

optic:

1. Penyerapan (Absorption)

2. Penyebaran (Scattering)

3. Kehilangan radiasi (radiative losses)

Reliabilitas dari serat optic dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate). Salah satu

ujung serat optic diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan

intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan

menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER.

Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optic yang sama dengan

panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

Page 103: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 103

Kode warna pada kabel serat optik

Selubung luar

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optic jenis Patch

Cord adalah sebagai berikut:

Warna selubung luar/jacket Artinya

Kuning Serat optic single-mode

Orange Serat optic multi-mode

Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer

serat optic multi-mode

Abu – abu Kode warna serat optic multi-mode, yang

tidak digunakan lagi

Biru Kadang masih digunakan dalam model

perancangan

Gambar 3.16

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor,

biasanya memiliki tipe standar seperti FC, SC, ST, LC, atau MTRJ. Selain itu pada konektor

tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna Konektor Arti Keterangan

Biru Physical Contact (PC), 0°

yang paling umum digunkan

untuk serat optik single-

mode.

Hijau Angle Polished (APC), 8° sudah tidak digunakan lagi

untuk serat optik multi-mode

Hitam Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu , krem Physical Contact (PC), 0° serat optik multi-mode

Putih Physical Contact (PC), 0°

Merah Penggunaan khusus

Gambar 3.17

Page 104: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 104

3.4 Tabel Spesifikasi Kabel

Specification Cable Type Maximum length

10BaseT Unshielded Twisted Pair 100 meters

10Base2 Thin Coaxial 185 meters

10Base5 Thick Coaxial 500 meters

10BaseF Fiber Optic 2000 meters

100BaseT Unshielded Twisted Pair 100 meters

100BaseTX Unshielded Twisted Pair 220 meters

Gambar 3.18

Penjelasan Spesifikasi Kabel

10BaseT adalah sebuah standar yang digunakan untuk mengimplementasikan

jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dibandingkan dengan standar 10Base2 atau 10Base5,

standar 10BaseT ini lebih populer, meski kecepatan yang ditawarkan adalah sama, yaitu 10

Megabit per detik. 10BaseT menggunakan kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) untuk

menghubungkan komputer, dan menggunakan hub untuk membentuk sebuah jaringan.

10BaseT mendukung kecepatan hingga 10 Megabit per detik, tapi dalam

kenyataannya kecepatan yang dapat diraihnya hanyalah berkisar antara 4 Megabit per detik

hingga 6 Megabit per detik, karena adanya beberapa halangan seperti kolisi (tumbukan) paket

data dalam jaringan. Standar ini dibangun berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 yang

dikembangkan oleh Project 802.

Jaringan 10BaseT dihubungkan dengan menggunakan topologi star ke sebuah hub

yang berada di tengah-tengah jaringan. Kabel UTP yang digunakan adalah kabel UTP

Kategori 3, UTP Kategori 4, atau UTP Kategori 5, yang diberi ujung konektor RJ-45.

Panjang maksimum satu buah segmen jaringan 10BaseT adalah 100 meter. Jika jarak

antara dua segmen melebihi jarak ini, maka dua segmen tersebut harus dihubungkan dengan

menggunakan repeater. Jarak minimum sebuah segmen adalah 2.5 meter. Dengan

Page 105: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 105

menggunakan stackable hub (hub yang dapat ditumpuk), sebuah jaringan yang cukup besar

dapat dibentuk dengan menggunakan standar ini. Meskipun standar ini mendukung hingga

1024 node, sebaiknya dalam satu jaringan jangan terdapat lebih dari 300 node agar kinerja

yang lebih baik, mengingat semakin banyak node yang terhubung akan memperbanyak kolisi

yang terjadi.

Nama 10BaseT diambil dari beberapa komponen yang menyusunnya, yakni:

• Kecepatan maksimum jaringan (10 Mbit/detik)

• Metode transmisi jaringan (Baseband)

• Kabel yang digunakan (Twisted-Pair).

Standar jaringan ini sudah dianggap usang, dan digantikan dengan standar 100BaseT

(Fast Ethernet) atau bahkan Gigabit Ethernet (1000BaseT).

10Base2

10Base2 adalah sebuah jenis standar yang digunakan untuk mengimplementasikan

jaringan berbasis teknologi Ethernet. 10Base2 juga disebut sebagai Thinnet atau Thin Coax

karena teknologi jaringan ini menggunakan kabel koaksial (coaxial) tipis untuk

menghubungkan komputer-komputer untuk membangun sebuah jaringan.

Secara teoritis, standar ini mendukung bandwidth hingga 10 Mbit/detik, tapi dalam

implementasinya, hanya berkisar antara 4 Mbit/detik hingga 6 Mbit/detik, dikarenakan

banyaknya kolisi yang terjadi di dalam jaringan. Jaringan 10Base2 dibangun berdasrkan

spesifikasi IEEE 802.3 yang dkembangkan oleh Project 802.

Komputer-komputer dalam jaringan 10Base2 dihubungkan dengan menggunakan

topologi bus, sehingga setiap komputer akan dihubungkan secara langsung dengan satu buah

kabel panjang. Panjang maksimum segmen jaringan 10Base2 adalah 185 meter. Jika memang

jarak lebih besar daripada 185 meter, maka dua segmen tersebut harus dihubungkan dengan

menggunakan repeater. Sebuah segmen jaringan 10Base2 disarankan agar tidak

menggunakan lebih dari 30 komputer, sebab jarak minimum antara komputer haruslah 50 cm

(½ meter).

Page 106: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 106

Setiap komputer dihubungkan dengan kabel dengan menggunakan konektor BNC.

Pada ujung kabel, haruslah menggunakan BNC terminator yang diberi impedansi sebesar 50

ohm. Karena, jika tidak diberi terminator sinyal akan membalik dan mengakibatkan

komunikasi jaringan menjadi tidak mungkin terjadi.

Nama 10Base2 datang dari komponen-komponen berikut:

• Kecepatan maksimum jaringan (10 Mbit/detik)

• Metode transmisi sinyal jaringan (Baseband)

• Panjang maksimum sebuah segmen (185 meter, tapi dibulatkan menjadi 200, dengan

angka 0 dibuang).

Jaringan 10Base2 saat ini tidak diimplementasikan lagi karena memiliki dua

permasalahan, yakni:

1. Karena kecepatan maksimum yang dimiliki jaringan 10Base2 adalah terbatas pada 10

Mbit/detik, jaringan akan terasa sangat lambat, khususnya pada jaringan yang banyak

menggunakan bandwidth.

2. Jaringan 10Base2 menggunakan sebuah kabel linear panjang yang digunakan untuk

menghubungkan komputer-komputer. Satu saja ada koneksi yang mengalami

kerusakan (atau longgar), dapat menyebabkan keseluruhan jaringan menjadi terputus,

dan untuk menelusuri kerusakanya, setiap segmen kabel dan koneksi ke setiap

komputer harus dicek.

Karena dua masalah di atas, 10Base2 telah ditinggalkan dan penggunaan teknologi jaringan

berpindah ke standar 10BaseT (untuk kecepatan lambat), Fast Ethernet, atau Gigabit Ethernet

untuk kecepatan yang lebih tinggi.

10Base5

10Base5 adalah sebuah standar implementasi pertama jaringan Ethernet. Standar ini sering

juga disebut sebagai ThickNet karena memang jaringan ini menggunakan sebuah kabel

koaksial (coaxial) tebal untuk menghubungkan komputer-komputer dalam membangun

sebuah jaringan. Nama lainnya adalah Standard Ethernet, karena memang jenis ini

merupakan implementasi jaringan Ethernet pertama kali.

Page 107: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 107

10Base5 mendukung bandwidth maksimum hingga 10 Mbit/detik, meski dalam jaringan

bandwidth yang dapat dicapainya hanya berkisar 4 Mbit/detik hingga 6 Mbit/detik karena

banyaknya kolisi dalam jaringan yang mengurangi kecepatannya. 10Base5 dibuat

berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 yang dibuat oleh Project 802.

Jaringan 10Base5 dihubungkan dengan menggunakan topologi bus, karena ia menggunakan

sebuah kabel koaksial tebal yang panjang. Panjang maksimum sebuah segmen jaringan

10Base5 adalah 500 meter. Jika jarak jaringan melebihi 500 meter, maka dua segmen tersebut

harus disatukan dengan menggunakan repeater.

Sebuah segmen jaringan 10Base5 sebaiknya tidak memiliki 100 komputer yang tergabung ke

dalamnya. Berbeda dengan 10Base2 yang menghubungkan komputer secara langsung dengan

kabel, pada jaringan 10Base5 terdapat sebuah transceiver yang dihubungkan ke kabel

ThickNet, dengan menggunakan konektor yang dapat melubangi kabel yang disebut sebagai

vampire tap.

Jaringan 10Base5 sering digunakan sebagai backbone dalam sebuah jaringan yang besar.

Dalam konfigurasi yang biasa, transceiver dalam backbone ThickNet dapat dihubungkan

dengan repeater, yang kemudian dapat menggabungkan segmen-segmen ThinNet yang lebih

kecil ke backbone ThickNet. Dengan cara seperti ini, sebuah kombinasi antara standar

10Base5 dan 10Base2 dapat mendukung jumlah komputer yang cukup besar.

Nama 10Base5 dibuat dari komponen-komponen berikut:

• Kecepatan maksimum jaringan (10 Mbit/detik).

• Metode transmisi jaringan (baseband)

• Panjang segmen maksimal (500 meter, dengan pembuangan angka 0)

Jaringan 10Base5 merupakan teknologi jaringan yang kuno dan tidak diimplentasikan lagi

pada jaringan komputer saat ini, meski beberapa perusahaan mungkin mempertahankannya.

Kompleksitas dan keterbatasan bandwidth yang hanya mencapai 10 Mbit/detik menyebabkan

jaringan ini "pensiun". Penggantinya adalah 10BaseT yang lebih sederhana, Fast Ethernet

untuk kecepatan yang lebih tinggi, Gigabit Ethernet atau Fiber Distributed Data Interface

(FDDI) jika hendak membuat backbone.

Page 108: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 108

10BaseF

10BaseF adalah sebuah standar yang digunakan untuk mengimplementasikan jaringan

dengan teknologi Ethernet. 10BaseF berbeda dari jenis-jenis Ethernet (10BaseT, 10Base2,

10Base5), karena standar ini menggunakan kabel serat optik, dan tidak menggunakan kabel

tembaga seperti Unshielded twisted pair (UTP) atau kabel koaksial. 10BaseF dibuat

berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 oleh Project 802.

Cara 10BaseF bekerja mirip dengan cara kerja 10BaseT, yakni dengan menggunakan

topologi star dan menggunakan sebuah hub dengan interkoneksi serat optik untuk

membentuk sebuah jaringan. Panjang maksimum sebuah kabel serat optik dalam standar

10BaseF adalah 2 kilometer. Kabel serat optik yang direkomendasikan adalah kabel yang

memiliki diameter 62,5 mikron. Kabel ini dapat diakhiri dengan menggunakan konektor ST

atau konektor SMA, tergantung hub yang digunakan. Standar ini menggunakan sebuah kabel

dengan dua serat: satu serat digunakan untuk menerima data, dan satu serat lagi digunakan

untuk mengirimkan data.

Standar 10BaseF

Standar 10BaseF terdiri dari tiga sub-standar yang dibedakan menurut jenis medianya:

• 10BaseF, mendefinisikan transmisi data secara sinkron melalui kabel serat optik.

Standar ini tidak banyak diimplementasikan karena mahal. Dengan menggunakan

segmen 10BaseFB, beberapa buah hub serat optik dapat disambungkan satu sama

lain, sedemikian rupa sama seperti pada 10BaseT, sehingga bisa lebih panjang. Setiap

segmen dapat menampung 1024 komputer.

• 10BaseFL, mendefinisikan karakteristik jalur serat optik antara node dan

hub/konsentrator. Standar ini menggantungkan standar yang lama, segmen Fiber-

Optic Inter-Repeater Link (FOIRL), yang dikembangkan pada tahun 1980-an.

10BaseFL merupakan standar yang paling banyak diimplementasikan.

• 10BaseFP (Fiber Passive), mendefinisikan implementasi sebuah topologi star yang

tidak menggunakan repeater. Segmen 10BaseFP hanya dapat mencapai panjang

maksimum 500 meter dengan jumlah maksimum 33 komputer yang terkoneksi.

Standar ini juga tidak banyak diimplementasikan.

Page 109: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 109

Spesifikasi 10BaseF mempunyai beberapa karakteristik, sebagai berikut:

• Kecepatan maksimum jaringan: (10 Mbit/detik)

• Metode transmisi jaringan: satu frekuensi atau (Baseband)

• Jenis kabel yang digunakan: (serat optik).

Kabel serat optik ini umumnya digunakan untuk menghubungkan jaringan antara dua buah

gedung berbeda.

100 Base TX

Menggunakan pengkabelan EIA / TIA kategori 5, 6 atau 7, kabel UTP dua pasang.

Satu pengguna per segmen, mencapai panjang sekitar 100 meter. Ia menggunakan sebuah

koneltor RJ-45 dengan topologi bintang secara fisik dan topologi bus secara logic.

100 Base T

Menggunakan kabel kategori 5, dan kabel UTP 4 pasang, mencapai panjang 500 meter.

3.5 Wireless LAN

Pada dasarnya Wireless LAN (WLAN) memiliki kesamaan dengan jaringan yang

menggunakan Ethernet card, perbedaan utama hanya pada media transmisinya, yaitu

melalui udara dengan menggunakan gelombang radio.

Gambar 3.19

Page 110: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 110

Access Point (AP) pada WLAN memiliki fungsi yang mirip dengan hub/switch. Pada

menggunakan AP, peralatan wireless hanya dapat berkomunikasi secara point to point saja.

Dalam jaringan yang menggunakan kabel disebut cross link sedangkan pada wireless istilah

point to point biasa disebut ad-hoc. Dalam sebuah sistem WLAN, access point akan

mengeluarkan sinyal (code) SSID (Service Set Identification) dalam radius tertentu. Agar

semua komputer yang masih dalam jangkauan access point dapat terhubung di dalam jaringan

wireless tersebut, masing-masing komputer harus mengisi SSID yang sama seperti pada

access point. Selain SSID, untuk mencapai keamanan yang lebih tinggi, semua perangkat

wireless telah dilengkapi dengan fitur keamanan seperti MAC (Medium Access Control)

address, WEP (Wired Equivalent Privacy), dan lain-lain. Tujuan dari fitur-fitur diatas adalah

untuk membatasi koneksi, sehingga tidak semua orang dapat terkoneksi dengan access point.

WLAN diatur oleh lembaga IEEE berdasarkan spesifikasi 802.11, berikut ini beberapa

protokol pada WLAN:

802.11b

Digunakan mulai akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4 Ghz.

Maksimum bandwidth yang bisa dicapai adalah 11Mbps (Megabit per second). Pada koneksi

ini, modulasi yang digunakan adalah DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Kanal yang

tidak overlapping berjumlah 3, yaitu kanal 1, kanal 6 dan kanal 11. Protokol ini kompatibel

dengan tipe 802.11g jika tipe 802.11g beroperasi pada mode mixed.

802.11a

Digunakan mulai akhir 2001 dengan menggunakan frekuensi 5Ghz. Maksimum

bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps sementara modulasi sinyal yang digunakan

adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Kanal yang tidak overlapping

berjumlah 12 (bisa lebih). T ipe ini tidak kompatibel denga tipe b maupun g.

802.11g

Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4Ghz.

Maksimum bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps. Modulasi yang dighunakan adalah

OFDM. Kanal yang tidak overlapping berjumlah 3 buah. Protokol ini kompatibel dengan tipe

b namun hasilnya mengikuti tipe b.

Page 111: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 111

802.11a/g

Tipe protokol ini mulai diperkenalkan pertengahan 2003 dengan menggunakan

frekuensi 2,4 Ghz dan 5Ghz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps

dengan menggunakan modulasi sinyal OFDM. Kanal yang tidak overlapping berjumlah 16

buah. Bila beroperasi pada modus a, maka protokol ini tidak kompatibel dengan tipe b dan g.

Namun, jika beroperasi pada modus g, koneksinya akan kompatibel dengan tipe b.

3.6 WIMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave

Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access

atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan

yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-

fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan,

WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi

perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan

(tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX

dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

Perkembangan Teknologi Wireless

Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan

adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering

(IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan

Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for

Microwave Access (WiMAX).

Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data

yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-

masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan

baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara

bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless

dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).

Page 112: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 112

Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan

oleh First Boston seperti berikut.

Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless

WiFi

802.11g

WiMAX

802.16-2004*

WiMAX

802.16e

CDMA2000

1x EV-DO

WCDMA/

UMTS

Approximate

max reach

(dependent on

many factors)

100

Meters 8 Km 5 Km * *

Maximum

throughput 54 Mbps

75 Mbps (20

MHz band)

30 Mbps (10

MHz band)

3.1 Mbps

(EVDO Rev.

A)

2 Mbps (10+

Mbps fpr

HSDPA)

Typical

Frequency bands 2.4 GHz 2-11 GHz 2-6 GHz 1900 MHz

1800,1900,2100

MHz

Application Wireless

LAN

Fixed Wireless

Broadband (eg-

DSL

alternative)

Portable

Wireless

Broadband

Mobile

Wireless

Broadband

Mobile Wireless

Broadband

Gambar 3.20

Sekilas Tentang WiMAX

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda

sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16.

WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak

jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi

dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya

dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu

diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat

Page 113: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 113

WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary).

Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk

‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di

dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European

Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk

keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE

802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika,

sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya.

Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX.

Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang

sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau

dikenal dengan BWA.

Spektrum Frekuensi WiMAX

Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat

bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal

dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band

membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh

licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area

tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya

memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk

Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4

band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5

GHz.

Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai

dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi

frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di

Page 114: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 114

Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang

mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-

negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit,

demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit

Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian

penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5

GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

Elemen Perangkat WiMAX

Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi

pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan

asesoris lainnya.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu

lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke

beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar

WiMAX. Komponen BS terdiri dari:

- NPU (networking processing unit card)

- AU (access unit card)up to 6 +1

- PIU (power interface unit) 1+1

- AVU (air ventilation unit)

- PSU (power supply unit) 3+1

Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari

area yang akan dilayani.

Page 115: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 115

Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE

terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang

terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

Teknologi WiMAX dan Layanannya

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran

akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX

menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS

(NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki

kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat

memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan

kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed

WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat

dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi

layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi

teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX

terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman

data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah

diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian

kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi

selular.

Tinjauan Teknologi

WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan

implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti

WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam

implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.

Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media

Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa

Page 116: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 116

terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax

menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm).

Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang

tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik.

Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah

terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka

jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.

Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz.

802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d)

menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga

dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal

dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing

(OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang

menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan

keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan

efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan

hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.

Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini

menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan

demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada

jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan

standar 802.162.

Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi

dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar

WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu.

Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi

yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana

standar 802.16n.

Page 117: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 117

Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para

operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX

dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih

tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband

yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).

WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet

yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah

terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area

coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan

transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi

keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari

segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber,

baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin

berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa

pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of

Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage

sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi

yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless)

misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun

yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan

nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang

tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka

berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.

Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer

adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi

berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman

dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang

kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer

Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan

Page 118: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 118

WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet

yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed

wireless.

Page 119: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 119

BAB 4

Jaringan Hybrid

a. Pengertian

Jaringan Hybrid adalah menghubungkan antara jaringan wired dan jaringan wireless

menggunakan akses point. Untuk menghubungkan jaringan kabel dengan jaringan wireless

hubungkan switch dengan port LAN pada akses point.

Gambar 4.1 Jaringan Hybrid

Pada topologi di atas akses point juga terhubung ke internet melalui komputer 6

(komputer 6 ini dimisalkan sebagai computer gateway yang ada di ISP dan terhubung

langsung dengan internet), sedangkan alamat IP Address 10.122.69.1 dimisalkan sebagai

alamat yang diberikan oleh ISP kepada kita.

Langkah-Langkah Percobaan :

1. Hubungkan komputer 6 pada port WAN Akses point dengan menggunakan kabel

UTP konfigurasi straight.

2. Setting IP Address pada komputer 6 dengan 10.122.69.254 dan subnet mask

255.255.255.0 (caranya sama dengan praktikum A).

3. Dari jaringan yang telah dibentuk dari percobaan A hubungkan switch ke port LAN

akses point dengan cara menghubungkan kabel UTP konfigurasi straight pada salah

satu port pada switch menuju port LAN akses point.

4. Tambahkan default gateway pada komputer 1,2 dan 3 dengan IP Address 192.168.1.1

Page 120: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 120

Gambar 4.2

5. Setting IP address LAN pada wireless Access Point dengan IP 192.168.1.1 dan IP

address WAN dengan 10.122.69.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 :

a) Pada cable yang terhubung dengan switch (bisa dari cable 1,2,3) lakukan

setting akses point melalului web browser (cable menggunakan internet

explorer, cable firefox atau lainnya) dengan mengetikkan http://192.168.1.254

pada Address bar browser, 192.168.1.254 merupakan alamat default dari

Akses point (lihat manual book / cd).

b) Pada Menu Internet Connection Type pilih Static IP

c) Isikan Internet IP Address dengan IP Address yang diberikan oleh ISP (Lihat

gambar topologi jaringan ).Pada gambar topologi di atas alamat IP WAN yang

diberikan adalah 10.122.69.1 dan cable yang langsung terhubung ke internet

adalah 10.122.69.254 (alamat gateway). Sehingga isikan Internet IP Address

dengan 10.122.69.1 dengan subnet 255.255.255.0 dan alamat gateway dengan

10.122.69.254, Static DNS diisi dengan alamat DNS yang diberikan oleh ISP,

pada praktikum ini isi dengan 202.46.5.1 dan 202.46.5.2.

d) Local IP Address merupakan alamat interface LAN pada akses point. Isikan

dengan 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0

6. Aktifkan fungsi DHCP Pada Access Point untuk memberikan IP address secara

dinamis pada DHCP Client. Isikan Scope untuk DHCP Address antara 192.168.1.100

– 192.168.1.150 sehingga IP Address yang diberikan pada DHCP Client (cable 2 dan

4) berada pada range tersebut.

a) Pada DHCP Server pilih enable untuk mengaktifkan DHCP Server. DHCP Server ini

berguna untuk memberikan alamat IP secara dinamis pada computer yang terhubung

secara wireless (dalam hal ini cable 4 dan 5)

b) Isikan Starting IP Address dengan alamat IP awal/pertama yang digunakan untuk

computer wireless

Page 121: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 121

c) Maximum Number of DHCP Users diisi dengan jumlah maksimum cable wireless

yang diperbolehkan untuk terhubung ke akses point

d) Klik Save Setting untuk menyimpan konfigurasi

7. Install Wireless Adapter Pada Komputer 3 dan 4

8. Setting IP Address pada cable 4 dan 5 secara dynamic :

a) Pada cable 5 dan 6, klik kanan icon My Network Places pada dektop lalu pilih

properties

b) Pilih Local Area Connection, klik kanan lalu pilih properties

c) Pada menu This connection uses the following items pilih Internet Protocol (TCP/IP)

lalu klik properties

9. Pilih Obtain an IP Address automatically, lalu klik OK

10. Koneksikan cable 3 dan 4 pada access point dengan meng-klik icon wireless

connection pada system tray windows dan pilih access point yang dikehendaki lalu

klik connect.

11. Test koneksi dari cable yang terhubung dengan wired dengan cable yang terhubung

secara wireless (cable dari cable 1 ke cable 4):

a) Dari cable 4, klik start dan pilih tun

b) Pada Tab Open isikan perintah : command

c) Pada command promp ketik ipconfig untuk melihat ip address yang diberikan

dhcp server kepada computer ini.

d) Dari cable 1 klik start lalu pilih run

e) Pada tab open ketik perintah : ping ip cable 4 yang diberikan oleh DHCP

Server

f) Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke cable 1 berhasil

g) Tetapi jika tampil tulisan request time out maka terjadi kesalahan pada saat

setting

h) Test koneksi cable yang lain (cable 2 ke 5, 3 ke 4, 4 ke 2, dsb)

12. Test koneksi dari cable wireless menuju cable wired (cable dari computer 4 ke cable

1, cable 5 ke cable 3)

13. Test Koneksi dari cable wired ke menuju LAN interface akses point

a. Pada cable 1,2,3 klik start lalu pilih run

b. Ketik perintah : ping 192.168.1.1

c. Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke LAN interface akses point

berhasil

Page 122: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 122

14. Test koneksi dari cable wired dan wireless ke alamat WAN interface dari akses point

a) Pada cable 1,2,3,4,dan 5 klik start, lalu pilih run

b) Ketik : ping 10.122.69.1

c) Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke WAN interface akses

point berhasil

15. Test koneksi dari cable 1,2,3,4, dan 5 ke computer gateway internet (cable 6)

a) Pada cable 1,2,3,4,dan 5 klik start, lalu pilih run

b) Ketik : ping 10.122.69.254

c) Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke computer gateway internet

telah berhasil.

b. DHCP

Konsep DHCP Server

Mengingat alamat IP yang sudah digunakan oleh setiap cable tentulah bukan suatu

pekerjaan yang mudah dan santai, apalagi terdapat lebih dari seratus cable. Setiap instalasi

cable baru, Anda harus menari IP yang belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum lagi cable

yang rusak dan diganti sehingga Anda harus mengingat kembali alamat IP yang lama, maka

munculah ide untuk mengotomatisasi pengalamatan IP dengan DHCP Komputer yang telah

dikonfigurasikan agar menggunakan DHCP, sewaktu dihidupkan akan menari apakah di

Network terdapat DHCP Server dan computer tersebut akan berteriak: hai, saya mau

menyewa IP, apakah ada yang menawarkannya? . DHCPServer yang mendengar adanya

pihak yang mencari akan berkata ok, saya adanih IP untuk disewakan, nonya adalah sebagai

berikut cable bla.......... Apakah Anda tertarik? . Komputer yang mendapatkan penawaran dari

DHCP Server ini akan memilih dari sekian penawaran IP secara acak jika dalam network

terdapat beberapa DHCP Server. Ketika pilihan sudah diputuskan, cable akan mengatakan ke

salah satu DHCP Server ok, saya akan meminjamnya dari Anda DHCP Server . DHCP Server

akan menjawab lagi untuk terakhir kalinya ok .

Proses penyewaan alamat IP seara teknis adalah:

1. Client mengirimkan broadcast DHCPDISCOVER untuk mencari DHCP Server.

2. DHCP Server yang tersedia mengirimkan DHCPOFFER serta IP dan waktu

penyewaan.

Page 123: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 123

3. Client yang menerima penawaran IP dari DHCP Server mengirimkan

DHCPREQUEST.

4. Proses terakhir, DHP Server mengirimkan DHPPACK.

Pembaruan Penyewaan IP

sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke cable client, DHCP Server akan

mengatakan, OK, saya akan menyewakan IP ini untuk Anda selama sekian hari . Agar cable

client l tetap aktif dan berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan

penyewaan kembali sebelum masa akhir penyewaan IP habis. Komputer client akan secara

otomatis memperbaharui penyewaan IP ketika mencapai 50% dari masa waktu penyewaan

dengan mengirimkan DHCPREQUEST ke DHCP Server. Jadi misalkan saja penyewaan IP

adalah 8 hari, maka pada hari ke 4, cable client akan mencoba memperbaharui penyewaan IP

ini secara otomatis. Andaikan saja pada saat penyewaan mencapai 50% dan penyewaan IP

kembali gagal dilakukan karena DHCP server sedang diperbaiki, maka cable secara otomatis

akan mencoba lagi memperbaharui penyewaan IP pada saat masa sewa mencapai 87.5%.

Bagaimana jika cable client tetap tidak dapat memperbaharui masa penyewaan IP tersebut?

Maka tidak seperti cable di Indonesia yang bias seenaknya dimainkan, client harus

melepaskan IP yang telah disewa dan mencari DHCP server yang lain atau tidak

mendapatkan alamat IP yang baru.

Instalasi DHCP Server pada Windows 2003

Sebelumnya sudah kita bicarakan setting IP otomatis yang akan mengambil

konfigurasi IP melalui DHCP Server, pada bagian ini akan kita lihat bagaimana melakukan

instalasi dan pemakaian dari DHCP server. Windows 2003 seperti juga pada server

pendahulunya (Windows 2000 NT) sudah mengikutsertakan servies untuk berfungsi sebagai

DHCP server. Walaupun services dari DHCP ini tidak terinstalasi secara default, tapi Anda

bias menginstalnya dengan sangat mudah, yaitu melalui menu: Start > Control Panel > Add

Or Remove Programs > Add/ Remove Windows Components > Networking Services >

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).

Scope

Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal, menyewakan IP

ke client. IP apa saja yang disewakan ke client? IP yang ditawarkan atau biasanya range IP

Page 124: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 124

yang ditawarkan oleh DHCP server disebut sebagai scope. Misalkan Anda mempunyai scope

antara 10.10.1.1 s/d 10.10.1.3, artinya DHCP server Anda akan memberikan IP ke tiga

sekaligus, yaitu 10.10.1.1, 10.10.1.2, dan 10.10.1.3. Biasanya saya memberikan range IP

secara lengkap ke dalam DHCP. Jadi misalkan network saya menggunakan IP 192.168.0.0/

24 (subnet mask 255.255.255.0 jika Anda lupa dengan arti dari angka 24 ini) atau

192.168.0.1- 192.168.0.254 maka saya akan membuat range Start IP address dengan nilai

192.168.0.1 dan End IP address dengan nilai 192.168.0.254. Bagaimana jika nomor IP

192.168.0.9 dan 192.168.0.10 sudah terpakai untuk server saya? Apakah tidak bentrok jika

DHCP masih tetap menawarkannya? Tentu saja akan bentrok jika DHCP server Anda

menawarkannya, karena itulah nantinya harus Anda set agar IP yang sudah digunakan

jaringan lagi ditawarkan melalui pilihan Exclude.

Sebagai sedikit gambaran dalam perancangan penggunaan IP, misalkan saya mempunyai

network range yang digunakan 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254, maka saya akan tetapkan,

semua server harus menggunakan IP permanen antara 192.168.0.1-192.168.20, untuk alat

network seperti router dan lain-lain akan menggunakan range IP 192.168.0.21-192.168.0.50.

Nantinya pada DHCP server saya tinggal set agar range IP dari 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50

harus di-exclude atau tidak boleh ditawarkan ke client. Pada saat pemasangan

server baru, saya tinggal menggunakan salah satu IP dari range IP 192.168.0.1- 192.168.0.20

dan tidak perlu melakukan apapun pada DHCP server yang sedang berjalan. Tentu saja Anda

melebarkan range IP untuk server maupun alat-alat komunikasi sesuai dengan kebutuhan

Anda dan nantinya. Untuk mengaktifkan sebuah scope, klik gambar server kemudian pilih

Action > New Scope atau klik kanan New Scope. Kolom Start IP address dan End IP address

meminta Anda agar memasukan alamat IP awal dan alamat IP akhir yang akan digunakan.

Karena saya menggunakan network 192.168.0.0/24 maka saya memasukan IP 192.168.0.1

pada kolom Start Ip address sedangkan pada kolom End Ip address dimasukan IP

192.168.0.254 (ingat alamat 192.168.0.0 dan 192.168.0.255 tidak digunakan). Selain Start IP

address dan End IP address Anda juga harus mengisi subnet mask yang digunakan dalam

bentuk jumlah bit (length) atau dalam bentuk Angka. Seperti yang telah saya dijelaskan,

Anda memasukan IP dalam scope yang tidak boleh disewakan ke client pada bagian Add

Exculusions . Pada bagian ini Anda 124abl memasukan per IP secara satu persatu atau dalam

suatu range. Disini terlihat betapa membantunya desain penggunaan IP yang telah saya

lakukan sehingga saya hanya perlu memasukan IP range 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 dari

pada saya harus memasukannya satu per satu IP yang digunakan oleh server dan alat-alat

komunikasi jaringan. Untuk memasukan IP satu per satu, Anda memasukannya dalam Start

Page 125: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 125

IP address dan End IP address dengan IP yang sama. Jadi misalkan Anda mempunyai satu IP

yang harus di-exclude yaitu 192.168.0.100, maka masukan IP 192.168.0.100 dalam kolom

Start IP address maupun End IP address kemudian klik tombol Add Durasi penawaran-

penawaran IP oleh DHCP server ke client dimasukkan ke dalam bagian Lease Duration. Jadi

pada bagian inilah Anda menentukan berapa lama sebuah client yang meminjam IP dari

DHCP server harus memperbarui IP yang telah dipinjamnya. Secara default, waktu yang

terisi adalah 8 hari yang tentu saja sudah cukup lama. Semakin lama waktu sewa tentunya

lalu lintas data pada jaringan Anda juga akan semakin sedikit, tapi saya sendiri lebih suka

waktu penyewaan atau lease duration selama 1 hari selama suatu jaringan belum benar-benar

dirancang dengan sangat baik. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan

kebijakan seperti alamat server DNS yang berubah dan lain-alin. Dengan lease duration 1

hari, kenaikan lalu lintas data akan cukup terasa jika terdapat ratusan IP karena proses

pembaruan dan penyewaan menggunakan sekitar empat kali 576 bytes. Setelah mendapatkan

network yang lebih mantap, Anda secara bertahap menaikan lease duration secara bertahap.

Selain konfigurasi IP yang disewakan ke client, Anda juga mengatur alamat DNS, Default

Gateway dan lain-lain (Gambar 5.6). Dengan demikian, penyewaan IP oleh client berupa satu

paket lengkap dengan seting alamat DNS, Default gateway dan lain-lain, dan karena inilah

saya lebih suka dengan lease duration selama 24 jam. Andaikan terjadi perubahan alamat

DNS dan perubahan Gateway saya segera memasukannya ke dalam DHCP server sehingga

client tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan data yang terbaru, atau saya

tidak perlu mendengar terlalu lama omelan-omelan yang segera dating dari pengguna. Pilihan

pertama yang Anda informasikan konfigurasi tambahan pada IP adalah alamat default

gateway. Alamat default gateway ini biasanya merupakan alamat dari router jika Anda

terhubung dengan WAN atau Internet. Default gateway dikatakan sebagai alamat yang Anda

tuju ketika berhubungan dengan network lain yang tentu saja selain network. Komunikasi

dengan network client tidak akan melalui default gateway, karena itu Anda tidak merancang

dua network yang dihubungkan dengan leased line dan router dengan alamat network yang

sama. Pada bagian selanjutnya, Anda memasukan domain yang digunakan dalam network

pada kolom Parent Domain yang dalam contoh ini adalah jasakom.com. Selanjutnya, pada

kolom Server name dan IP address digunakan untuk memberikan informasi lokasi DNS

server dalam network. Anda memasukan nama server dari DNS server saja jika tidak hafal

dengan alamat IP-nya dan mengklik tombol Resolve , maka alamat IP dari nama DNS yang

dimasukan akan diisi secara otomatis. Selanjutnya jangan lupa mengklik tombol Add .

Setelah seting domain dan informasi DNS, Anda juga memasukan lokasi WINS. Anda tidak

Page 126: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 126

perlu lagi memasukan atau menggunakan WINS ini jika network atau jaringan yang

digunakan minimal adalahg Windows 2000 dan XP. WINS sebenarnya sudah hendak

dimatikan oleh Microsoft semenjak Microsoft memutuskan untuk menggunakan TCP/IP

sebagai client utamanya. Langkah terakhir adalah mengaktifkan DHP server yang telah

diseting agar bias segara menajalankan tugasnya. Untuk mengaktifkan DHCP server ini,

Anda tinggal memilih pilihan Yes, I want to activate this scope now. Setelah DHCP server

aktif, Anda akan melihat gambar server DHCP dan juga berbagai informasi yang penting bagi

administrator. Beberapa hal yang Anda lihat adalah nama scope, kemudian Address Pool

yang menginformasikan range dari IP yang boleh dan tidak boleh (exclude) diberikan ke

DHCP client. Address Leases menunjukkan IP yang telah disewa oleh client dan informasi

nama yang menyewa IP tersebut serta kapan IP yang disewa akan habis masa waktunya

(expired). Reservation digunakan untuk menunjukkan pemberian alamat IP tertentu pada

yang tetap (akan kita bahas nantinya). Scope Option adalah tambahan informasi pada setting

IP yang telah kita berikan seperti informasi DNS dan informasi Default gateway. Pada bagian

terakhir, yaitu Server Option sebenarnya tidak terlalu banyak berguna karena digunkan hanya

jika Anda mempunyai banyak scope dalam satu DHCP server. Daripada melakukan setting

informasi DNS server pada setiap scope, Anda melakukan setting pada Server Option yang

akan menjadi default setting pada semua scope.

INFO

Jika Anda ingin mengaktifkan DHCP server dalam network yang memiliki Active

Directory maka terdapat langkah tambahan yang harus Anda lakukan yaitu otorisasi

(authorize). Tanpa otorisasi, DHCP server 2003 Anda tidak akan bisa diaktifkan. Saya DHCP

server 2003 karena jika Anda membuat DHCP server dengan kata lain seperti Linux atau

Windows NT, Anda tetap bias mengaktifkan DHCP server tanpa otorisasi. Untuk melakukan

otorisasi, klik menu Action > Manage Authorized Servies > sorot server Anda dan klik

Authorized .

Reservation

Jika Anda mempunyai satu koputer yang membutuhkan penyewaan IP yang selalu

sama, Anda melakukannya melalui bagian Reservation . Klik-kanan pada bagian Reservation

dan pilih New Reservation Bagaimana DHCP server dapat mengenal client yang tidak

mempunyai alamat IP? Pada saat client meminta alamat IP, sebenarnya dikirimkan juga

informasi dari alamat MAC atau alamat dari ethernet card yang digunakan oleh client (MAC

Page 127: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 127

adalah alamat fisik sebuah NIC card yang selalu unik). Berdasarkan informasi dari MAC

inilah, DHCP server menentukan apakah client yang bersangkutan perlu diberikan IP yang

telah ditentukan. Informasi lainnya selain dari MAC Address, umumnya hanya berfungsi

sebagai informasi lainnya saja seperti Reservation name dan Description . Pada kolom IP

Address Anda memasukan alamat IP yang akan diberikan khusus ke alamat MAC yang telah

ditentukan. Pada bagian terakhir Anda akan melihat type support, yaitu berupa DHCP atau

BOOTP. Jika Anda masih ingat dengan konsep diskless atau tanpa hardisk dan disket yang

melakukan boot langsung dan terkoneksi ke server, maka itulah BOOTP. BOOTP dulunya

terkenal di Novell tapi saat ini tampaknya sudah memudar. Microsoft sendiri juga tidak

mendukung BOOTP dalam produknya.

c. Jaringan RT / RW-net

Membangun Jaringan RT/RW-net

Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung ke

internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan tetangganya untuk dapat

tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini cukup menguntungkan dibandingkan bisnis

WARNET. Tampak pada gambar adalah konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah gateway

yang beroperasi 24 jam tersambung ke internet secara wireless disambungkan ke jaringan

(LAN) melalui card yang ke dua. Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca

merupakan dua tantangan yang harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net.

Memang jaringan IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah

karena biasanya diinstalasi dalam ruangan. Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan

secra reliable untuk jarak 100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut

untuk menjangkau jarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik untuk

membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk membangun jaringan RT/RW-

net yang murah.

Page 128: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 128

BAB 5

Static Routing

5.1 Pengantar

Router adalah sebuah alat jaringan yang mengirimkan paket data melalui sebuah

jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack

tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan

data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan

penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan,

dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang

memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch

menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri

pada sebuah LAN.

Jenis Router

1. Router Statis

2. Router Dinamis

Yang akan kita bahas pada bab ini adalah “Router Statis”. Pengertian router statis dalah

sebuah router yang memiliki routing statis yang diset secara manual oleh para administrator

jaringan. Routing statis biasanya digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil. Apabila

kita memiliki jaringan dengan skala yang besar maka menggunakan routing dinamis.

5.2 Tabel Routing

Supaya router tabel melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka

router harus mempunyai table yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke

jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai table routing yang

berisi NETID dan Default gatewaynya.

Contoh table routing :

Page 129: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 129

Destionation Gateway Netmask Interface

10.252.108.0 0.0.0.0 255.255.255.0 eth0

0.0.0.0 10.252.108.1 0.0.0.0 eth0

Gambar 5.1

5.3 Kelebihan dan Kekurangan

Routing statis terjadi jika kita secara manual menambah route-route di routing table dari

setiap router. Terdapat pro dan kontra terhadap routing statis, tetapi itu juga berlaku untuk

semua proses routing

Routing statis memiliki keuntungan-keuntungan berikut:

1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, yang berarti kita mungkin

dapat membeli router yang lebih murah daripada jika kita menggunakan routing

dinamis.

2. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router, yang berarti kita mungkin

dapat menghemat uang untuk link WAN.

3. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk

mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian – kerugian berikut :

1. Administrator harus benar-benar memahami internetworking dan bagaimana setiap

router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan benar.

2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, administrator harus menambahkan

sebuah route ke semua router secara manual.

3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya

akan menjadi sebuah pekerjaanfull-time sendiri.

5.4 Stub Network

Sebuah “stub network’ (kadang di sebut “leaf node”) adalah jaringan yang hanya

dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu-satunya

untuk keluar masuk jaringan Stub.

Page 130: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 130

Gambar 5.2

Catatan :

Rute statik dapat digunakan untuk koneksi ke suatu network yang tidak terhubung langsung

dengan router anda. Untuk koneksi “end-to-end”, rute statik harus dikonfigurasi di dua arah.

5.5 Konfigurasi Router Static

Mengkonfigurasi Rute statik adalah dengan memasukkan table routing secara manual. Tidak

terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

1. Perintah “ip route” digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik dalam mode

konfigurasi global. ip route Command Syntax :

1. ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]

network : Network atau subnet tujuan

mask : Subnet mask

address :Alamat IP router Hop berikutnya.(IP address of next-hop

router)

interface :Nama interface yang digunakan untuk mencapai network

tujuan. Interface dapat berupa interface point-to-point.

Perintah tidak akan berfungsi jika interface adalah multiaccess

(contoh “shared media Ethernet interface”).

distance (Optional) : Mendefinisikan “administrative distance”.

permanent (Optional) : Menyatakan bahwa rute tidak akan dihapus, ketika

interface mati (shuts down).

Page 131: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 131

Gambar 5.3

Tugas rute statik untuk mencapai stub network 172.16.1.0 adalah melalui Router

A karena hanya ini satu-satunya jalan untuk mencapai network 172.16.1.0.

Contoh rute statik:

Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1

ip route : Identifikasi rute statik

172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network

255.255.255.0 : Subnet Mask

172.16.2.1 : Alamat IP Router B

Catatan :

Ini adalah sebuah rute “unidirectional”. Anda harus mengkonfigurasi rute dari arah/sisi

lawan (Router B).

5.6 Default Routing

1. Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak

sama dengan routing yang ada dalam table routing.

2. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik

internet.

3. Secara aktual menggunakan format dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.x.x.x

Page 132: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 132

BAB 6

Dynamic Routing

Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang

sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan

informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk

mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.

Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol

routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil,

namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan

tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin.

Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima

tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device

pengirim dan device tujuan

6.1 Autonomous System

Autonomous System atau yang disingkat AS adalah suatu kelompok yang terdiri dari

satu atau lebih IP Prefix yang terkoneksi yang dijalankan oleh satu atau lebih operator

jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas. AS diperlukan bila

suatu jaringan terhubung ke lebih dari satu AS yang memiliki kebijakan routing yang

berbeda. Contoh yang paling sering dijumpai adalah: jaringan yang terhubung kepada dua

upstream atau lebih ataupun eXchange Point, peering dengan jaringan lokal pada eXchange

Point. Autonomous System Number atau yang disingkat ASN adalah nomor two-byte unik

yang diasosiasikan dengan AS. ASN digunakan sebagai pengidentifikasi yang

memungkinkan AS untuk saling menukar informasi routing dinamik dengan AS yang lain.

Protokol routing eksterior seperti Border Gateway Protocol (BGP) membutuhkan ASN untuk

saling bertukar informasi antara jaringan.

Page 133: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 133

6.2 Intradomain Routing

1) Routing di dalam suatu AS

2) Mengabaikan Internet di luar AS

3) Protokol untuk Intradomain routing juga disebut Interior Gateway

4) Protocol atau IGP

5) Protokol yang popular

6) RIP (sederhana, lama)

7) OSPF (lebih baik)

6.3 Interdomain Routing

Routing antara AS

Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi AS. Normalnya, ada satu

dedicated router pd tiap AS yg menangani trafik interdomain Protokol untuk interdomain

routing disebut Exterior Gateway

Protocol atau EGP

Protokol routing:

- EGP

- BGP (lebih baru)

6.4 Algoritma Routing

Klasifikasi Algoritma Routing :

1. Global

Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya

adalah algoritma link state.

2. Desentrasilasi

- Router mengetahui koneksi fisik atau link cost ke tetangga,

- Terjadi pengulangan proses komputasi dan mempertukarkan, Informasinya ke router

tetangganya, contohnya adalah algoritma distance vector.

Page 134: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 134

Gambar 6.1

Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke

router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan saat

terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang

terhubung secara langsung.Proses routing ini disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau

Ford-Fulkerson. Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga

tabel (sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan

dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling

bertukar informasi dengan router tetangga. Routing distance vektor bertujuan untuk

menentukan arah atau vektor dan jarak ke link-link lain di suatu internetwork. Sedangkan

link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.

Misal, router Y menerima tabel informasi estimasi dari router X, dimana terdapat Xi, yang

menyatakan estimasi waktu yang dibutuhkan oleh X untuk sampai ke router i. Bila Y

mengetahui delay ke X sama dengan m milidetik, Y juga mengetahui bahwa Y dapat

mencapai router i dalam Xi + m milidetik.

Struktur data 134able Distance Vector :

- Setiap node (router) memilikinya,

- Baris digunakan menunjukkan tujuan yang mungkin,

- Kolom digunakan menunjukkan untuk setiap node tetangga secara langsung,

- Sebagai contoh : pada router X, untuk tujuan Y melalui tetangga Z.

Page 135: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 135

Gambar 6.2

- Pembentukan tabel routing dilakukan dengan cara tiap-tiap router saling

- Bertukar informasi routing dengan router yang terhubung secara langsung.

Proses pertukaran informasi dilakukan secara periodik, misal setiap 45 detik.

Gambar 6.3

Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan

proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router.

Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk

mengirim ke isi table routingnya. Table routing berisi informasi tentang total path cost yang

ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang ada di isi

table routing, seperti skema oleh gambar di bawah ini.

D (Y,Z)

X

Distance from X to Y, via Z as next hop

c(x,Z) + min {D (Y,Q)}

W

Z

=

=

Page 136: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 136

Gambar 6.4

Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang menunjukkan titik

ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu

pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan jarak yang akan ditempuh untuk

mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.

LINK-STATE

Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path

first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma

distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak

mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak

router dan bagaimana mereka inter-koneksi.

Beberapa fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:

1. Link-state advertisement (LSA) – paket kecil dari informasi routing yang

dikirim antar router.

2. Topological database – kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.

3. SPF algorithm – hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF.

4. Routing table – adalah daftar rute dan interface.

Gambar 6.5

Page 137: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 137

6.5 Konfigurasi Dynamic Routing

1. Routing Information Protocol (RIP)

RIP (Routing Information Protocol) adalah routing protocol yang paling sederhana

yang termasuk jenis distance vektor. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai

metric dengan 15 hop maksimum. Jadi hop-count yang ke- 16 tidak dapat tercapai dan router

akan memberikan pesan error ?destination is unreachable? (tujuan tidak tercapai). Daftar

tabel route RIP ini akan di-update setiap 30 detik dan administrative distance untuk RIP

adalah 120. Untuk menerapkan RIP ke suatu router, digunakan perintah sebagai berikut:

Router(config)#router rip

Untuk menerapkan router RIP tersebut ke suatu network address:

Router(config-router)#network <network ID>

Konfigurasi router menggunakan RIP router pada skenario praktikum

adalah sebagai berikut:

Gambar 6.6

Konfigurasi interface :

• Router 1 S0 : 192.168.4.1/24

E0 : 192.168.1.1/24

• Router 2 S0 : 192.168.4.2/24

S1 : 192.168.5.1/24

E0 : 192.168.2.1/24

• Router 3 S0 : 192.168.5.2/24

E0 : 192.168.3.1/24

• PC 1 E0 : 192.168.1.2/24

• PC 2 E0 : 192.168.2.2/24

• PC 3 E0 : 192.168.3.2/24

Page 138: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 138

• Konfigurasi RIP Routing pada Router1:

Router1(config)#ip routing

Router1(config)#router rip

Router1(config-router)#network 192.168.1.0

Router1(config-router)#network 192.168.4.0

Router1(config-router)#^Z

Router1#copy run start

Untuk mengetahui konfigurasi routing pada router1 digunakan perintah show ip route.

Jika router lain yang berhubungan dengan router1 belum di-set dengan RIP, maka konfigurasi

belum akan muncul. Oleh sebab itu router-router lain yang terhubung dengan Router1 jugah

harus di-setting.

• Konfigurasi RIP Routing pada Router2:

Router2(config)#ip routing

Router2(config)#router rip

Router2(config-router)#network 192.168.2.0

Router2(config-router)#network 192.168.4.0

Router2(config-router)#network 192.168.5.0

Router2(config-router)#^Z

Router1#copy run start

• Konfigurasi RIP Routing pada Router3:

Router3(config)#ip routing

Router3(config)#router rip

Router3(config-router)#network 192.168.3.0

Router3(config-router)#network 192.168.5.0

Router3(config-router)#^Z

Router3#copy run start

Sekarang setelah semua router yang berhubungan dengan protokol RIP telah dikon

figurasi, maka konfigurasinya bisa dilihat dengan mengetikkan perintah show ip route. Yang

perlu diperhatikan dalam tampilan informasi adalah setelah kode “R” yang membuat

konfigurasi untuk protokol RIP. RIP routing merupakan jenis protocol routing yang classful,

yaitu protocol routing yang tidak mengenal subnetting. Sebagai contoh jika alamat jaringan

hasil subneting adalah 164.10.2.0 dengan subnet mask 255.255.254.0, maka jika

Page 139: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 139

menggunakan protocol RIP routing alamat jaringannya menjadi 164.10.0.0 Seperti yang telah

dibahas sebelumnya, RIP mempunyai default update setiap 30 detik. Disamping itu RIP juga

mempunyai

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang

diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum

menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load.

IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat

menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk

IGRP adalah 100.

Untuk menerapkan IGRP ke suatu router, caranya:

Router(config)#router igrp 101,dimana 101 adalah nomor autonomous system

Untuk menerapkan IGRP tersebut ke suatu network address:

Router(config-router)#network <net ID>

Konfigurasi IGRP pada praktikum yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Konfigurasi IGRP pada Router1:

Router1(config)#ip routing

Router1(config)#router igrp 101

Router1(config-router)#network 192.168.1.0

Router1(config-router)#network 192.168.4.0

Router1(config-router)#^Z

Router1#copy run start

• Konfigurasi IGRP pada Router2:

Router2(config)#ip routing

Router2(config)#router igrp 101

Router2(config-router)#network 192.168.2.0

Router2(config-router)#network 192.168.4.0

Router2(config-router)#network 192.168.5.0

Router2(config-router)#^Z

Router1#copy run start

• Konfigurasi IGRP pada Router3:

Router3(config)#ip routing

Page 140: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 140

Router3(config)#router igrp 101

Router3(config-router)#network 192.168.3.0

Router3(config-router)#network 192.168.5.0

Router3(config-router)#^Z

Router3#copy run start

Seperti juga protokol RIP, IGRP merupakan jenis protokol routing yang disebut

classful yang tak mengenal subneting. Setelah semua routing IGRP pada router difonfigurasi,

maka routing sudah bisa berjalan. Satu hal yang diperhatikan pada informasi routing adalah

kode “I” yang memuat konfigurasi untuk protokol IGRP

Page 141: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 141

BAB 7

Debian 4.0

7.1 Sejarah Debian

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari

Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal

dari kombinasi nama mantan-kekasihnya [DEB]ra dan namanya sendiri [IAN] Murdoch.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding

Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga

ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal

ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya

dikenal sebagai "Slackware").

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan

1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun

1996.

Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek.

Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk

Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar

komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software

in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan

managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan

workshop tahunan "debconf".

Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi

terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny".deb adalah perpanjangan dari paket

perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket

binari seperti itu. Seperti "Deb" istilah bagian dari Debian, itu berasal dari nama Debra,

kemudian pacar dan sekarang mantan istri pendiri Debian Ian Murdock.

Page 142: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 142

Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu

dan lain-lain.

Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped

atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data.

Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering

melalui apt / aptitude. deb paket dapat dikonversi ke paket lain dan sebaliknya menggunakan

asing.

Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ( "mikro deb"), dan biasanya hanya

digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan

ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb.

Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional

penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat

diinstal pada sistem Debian standar.

Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah

satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu

Page 143: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 143

BAB 8

Instalasi Debian 4.0

8.1 Instalasi Debian 4.0

Spesifikasi H/W :

- Processor : Pentium III

- RAM : 256 MB

- Hard Disk : 8GB

- DVD – ROM

Langkah Instalasi :

1. First Booting dari CD/DVD, lalu akan muncul tampilan seperti gambar 3.1 lalu

tekan Enter.

2. Selanjutnya pemilihan bahasa yang digunakan selama proses penginstalan sistem

operasi Debian.

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....1111

Page 144: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 144

3. Setelah memilih bahasa yang akan digunakan selama proses penginstalan sistem

operasi, selanjutnya menu pemilihan bahasa yang akan digunakan pada sistem

yang akan dipasang sistem operasi Linux Debian

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....2222

GAMBAR 8GAMBAR 8GAMBAR 8GAMBAR 8.3.3.3.3

Page 145: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 145

4. Setelah memilih bahasa yang akan digunakan dalam sistem operasi, selanjutnya

menu pemilihan layout tombol keyboard yang akan digunakan pada sistem yang

akan dipasang sistem operasi Linux Debian

Gambar 3.3

Gambar 8.Gambar 8.Gambar 8.Gambar 8.4444

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....5555

Page 146: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 146

5. Setelah itu akan muncul peringatan seperti gambar 3.6

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.6.6.6.6

Page 147: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 147

6. Lalu masukan Hostname dan Domain name. (Biarkan Default saja)

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.7.7.7.7

Page 148: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 148

7. Setelah itu kita akan melakukan partisi harddisk

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.8.8.8.8

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....6666

Page 149: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 149

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....7777

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.11.11.11.11

Page 150: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 150

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.12.12.12.12

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.13.13.13.13

Page 151: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 151

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.14.14.14.14

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.15.15.15.15

Page 152: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 152

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.16.16.16.16

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.17.17.17.17

Page 153: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 153

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....8888

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....9999

Page 154: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 154

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....10101010

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....11111111

Page 155: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 155

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....12121212

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....13131313

Page 156: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 156

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....14141414

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....15151515

Page 157: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 157

8. Setelah selesai mempartisi harddisk tunggu serbentar, maka akan muncul

peringatan seperti gambar 3.26

9. Kemudian kita akan mensetting User

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....16161616

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888....17171717

Page 158: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 158

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....18181818

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....19191919

Page 159: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 159

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....20202020

Gambar Gambar Gambar Gambar 8888.31.31.31.31

Page 160: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 160

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8....32323232

Page 161: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 161

10. Setelah proses mensetting user selesai, tunggu porses instalasi

berlangsung. Lalu akan muncul peringatan seperti gambar 3.33

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.33.33.33.33

Page 162: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 162

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.34.34.34.34

Page 163: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 163

11. Lalu Pilih Paket sersuai kebutuhan kita. Untuk paket minimal, centang

seperti gambar 3.36

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.35.35.35.35

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.36.36.36.36

Page 164: modul sisjarkom lengkap

Modul Sistem Jaringan 164

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.38.38.38.38

12. Proses Intalasi Selesai

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8.37.37.37.37

Page 165: modul sisjarkom lengkap

DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org

rohm4n.wordpress.com

http://www.mcc-us.com/sanfaq.htm

http://www.dgp.toronto.edu/tp/techdocs/DAN.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Controller_area_network

www.google.com

Modul Dikmenjur TKJ

Modul SisJarkom SMK Telkom Malang

Modul Sistem Jaringan

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

us.com/sanfaq.htm

http://www.dgp.toronto.edu/tp/techdocs/DAN.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Controller_area_network

Modul SisJarkom SMK Telkom Malang

Sistem Jaringan 165