MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

118
MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Transcript of MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Page 1: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

MODUL

SERTIFIKASI PROFESI

BIDANG PENAGIHAN

Page 2: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Daftar Isi :

Bab I. Sekilas Tentang Industri Pembiayaan

Bab II. Perlindungan Konsumen

Bab III. Aspek Hukum

Bab IV. Kode Etik Kolektor

Bab V. Hak & Kewajiban Kolektor

Bab VI. Negotiation Skill Kolektor

Bab VII. Eksekusi

Page 3: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab I

Sekilas Tentang Industri

Pembiayaan

Page 4: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Definisi

Perusahaan Pembiayaan

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan

1. Pembiayaan Investasi

2. Pembiayaan Modal Kerja

3. Pembiayaan Multiguna

4. Kegiatan usaha pembiayaan lain yang disetujui oleh OJK

Page 5: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Peraturan tentang Usaha Perusahaan

Pembiayaan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

POJK No. 28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha & Kelembagaan Perusahaan

Pembiayaan

POJK No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan

Pembiayaan

POJK No.30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola yang Baik Bagi Perusahaan

Pembiayaan

POJK No. 31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah

Page 6: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Perluasan Kegiatan Usaha

Pembiayaan Investasi (Produktif, >2 th) Cara :

1. Sewa Guna Usaha : Direct Lease dan Sale and Leaseback

2. Anjak Piutang With Recourse

3. Installment Financing

4. Pembiayaan Proyek

Pembiayaan Modal Kerja (Produktif,<2 th) Cara :

1. Sewa Guna Usaha : Sale and Leaseback

2. Anjak Piutang

3. Fasilitas Modal Kerja

Pembiayaan Multiguna (Konsumtif) Cara :

1. Sewa Guna Usaha : Direct Lease

2. Installment Financing

Kegiatan Usaha Pembiayaan Lain sesuai dengan

persetujuan OJK

6

Kegiatan Usaha

sebelum POJK

• Sewa Guna

Usaha (leasing)

• Anjak Piutang

(Factoring)

• Kartu Kredit

(Credit Card)

• Pembiayaan

Konsumen

(Konsumer

Finance)

Page 7: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014 (KONVENSIONAL)

Kegiatan Usaha

Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Modal

Kerja

Pembiayaan Multiguna

Kegiatan Usaha Pembiayaan

Lain Berdasarkan Persetujuan

OJK

pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun

pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun pembiayaan untuk pengadaan

barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan

setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK serta memiliki Tingkat Kesehatan Keuangan minimum Sehat & tidak sedang dikenakan sanksi oleh OJK

“Perusahaan Pembiayaan juga dapat melakukan sewa operasi (operating lease) dan/atau kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan di sektor jasa keuangan”

Page 8: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014

Pembiayaan Investasi

Customer

1. Memiliki usaha produktif 2. Memiliki ide – ide untuk

pengembangan usaha produktif

melalui cara

Pembelian Dengan

Pembayaran Secara

Angsuran

Pembiayaan Proyek

Pembiayaan Lain (setelah memperoleh persetujuan

dari OJK)

Pembiayaan Infrastruktur

Anjak Piutang Dengan

Pemberian Jaminan Dari

Penjual Piutang

(Factoring With

Recourse)

Jual dan Sewa Balik (Sale and

Leaseback)

Sewa Pembiayaan

(Finance Lease)

Page 9: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014

Pembiayaan Modal Kerja

Customer

1. Memiliki usaha produktif 2. Memiliki ide – ide untuk

pengembangan usaha produktif

melalui cara

Fasilitas Modal Usaha

Pembiayaan Lain (setelah memperoleh persetujuan

dari OJK)

Anjak Piutang Tanpa

Pemberian Jaminan Dari

Penjual Piutang

(Factoring Without

Recourse)

Anjak Piutang Dengan

Pemberian Jaminan Dari

Penjual Piutang

(Factoring With

Recourse)

Jual dan Sewa Balik (Sale and

Leaseback)

Page 10: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014

Pembiayaan Multiguna

Customer

1. Memiliki tujuan yang jelas (ada underlying transaction)

2. Consumer Finance (mobil, sepeda motor, electronik, dsb)

melalui cara

Pembiayaan Lain (setelah memperoleh persetujuan

dari OJK)

Pembelian Dengan

Pembayaran Secara

Angsuran

Sewa Pembiayaan

(Finance Lease)

Loans

Page 11: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014

Kegiatan Usaha Pembiayan Lain

Customer

1. Kegiatan usaha pembiayaan lain 2. Cara pembiayaan lain, wajib

mengajukan permohonan kepada OJK

dengan melampirkan dokumen yang berisi uraian minimal

Mekanisme / Cara

Pembiayaan yang akan dilakukan

Analisis Prospek Usaha

Produk yang akan

dipasarkan

Contoh Perjanjian

Pembiayaan yang akan

dipergunakan

Hak & Kewajiban Para Pihak

Page 12: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Produk (basis Fee)

Mekanisme

Hak & Kewajiban Para Pihak

Perjanjian Kerjasama

Izin dari Otoritas Berwenang

“Perusahaan Pembiayaan wajib melaporkan rencana kegiatan usaha berbasis fee kepada OJK”

KEGIATAN USAHA

“BERBASIS FEE”

Dalam hal OJK telah menerima laporan secara lengkap, OJK mengeluarkan surat pencatatan kegiatan berbasis fee dalam administrasi OJK paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah laporan diterima. Apabila dalam jangka waktu tersebut diatas, OJK tidak mengeluarkan surat pencatatan, Perusahaan Pembiayaan dapat melaksanakan kegiatan berbasis fee dimaksud

Page 13: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Skema/Cara Pembiayaan

Page 14: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Sewa Pembiayaan

1. Kepemilikan atas barang objek transaksi Sewa Pembiayaan berada pada

Perusahaan Pembiayaan

2. Debitur dilarang menyewa-pembiayaankan kembali barang yang disewa-

pembiayaankan kepada pihak lain

3. Perusahaan Pembiayaan wajib menempelkan plakat atau etiket pada

barang yang disewa-pembiayaankan

4. Digunakan dalam kegiatan usaha Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan

Multiguna

Page 15: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

(2). LESSEE mengajukan

permohonan

DFL kepada LESSOR

LESSOR

SUPPLIER

LESSEE

(3). LESSOR menyetujui

permohonan DFL (5). LESSOR membayar

Kepada SUPPLIER

(6). SUPPLIER

mengirim barang

kapada LESSEE

(7). LESSEE membayar

sewa kepada LESSOR

(1). LESSEE memilih barang

modal di SUPPLIER

(4). LESSE membayar deposit kepada

LESSOR

Finance Lease

Page 16: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Jual dan Sewa-Balik

1. Kepemilikan atas barang objek transaksi Jual dan Sewa-Balik berada

pada Perusahaan Pembiayaan

2. Debitur adalah badan usaha atau perorangan yang memiliki usaha

produktif dan atau ide-ide untuk pengembangan usaha produktif

3. Digunakan dalam kegiatan Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan Modal

Kerja

Page 17: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

(1). LESSEE menjual barang dan mengajukan permohonan sewa pembiayaan

LESSOR

(Pembeli)

LESSEE

(Penjual)

(2). LESSOR menyetujui

permohonan sewa pembiayaan

dan mencairkan dana

(4). LESSEE membayar

sewa kepada LESSOR

(3). LESSE membayar deposit kepada

LESSOR

Sale and Lease-Back

(5). Pada akhir masa sewa

LESSEE dapat mengambil opsi

beli barang modal

Page 18: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pembelian Dengan

Pembayaran Secara Angsuran

Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran =

Installment Financing

Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran dapat digunakan untuk

Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan Multiguna

Page 19: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pembelian Dengan

Pembayaran Secara Angsuran

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

PENYEDIA

BARANG/JASA

(SUPPLIER)

DEBITUR

(2). DEBITUR mengajukan permohonan

pembiayaan ke PERSH. PEMBIAYAAN

(3). PERSH. PEMBIAYAAN

menyetujui permohonan

pembiayaan

(4). PERSH. PEMBIAYAAN

mngeluarkan PO a/n

DEBITUR & membayar sisa

pembayaran kepada SUPPLIER

(5). SUPPLIER memberikan barang/jasa

kepada DEBITUR

(7). DEBITUR membayar angsuran kpd

PERSH. PEMBIAYAAN

(1). DEBITUR memilih barang/jasa &

membayar uang muka

(6). SUPPLIER

menyerahkan

tanda terima

barang kepada

PERSH. PEMBIAYAAN

Page 20: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Anjak Piutang

Page 21: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

KLIEN (Penjual Piutang)

PELANGGAN

PERSH

FACTOR (Persh Pembiayaan)

(1). KLIEN menjual barang

kepada PELANGGAN

(3). Pembayaran dimuka

dari PERSH FACTOR

(6). Pembayaran sisa piutang

dari PERSH FACTOR

(2). KLIEN memberikan dokumen

kepada PERSH FACTOR

(4). PERSH FACTOR menagih

piutang kepada PELANGGAN

(5). PELANGGAN membayar

tagihan kepada PERSH FACTOR

Anjak Piutang

Page 22: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pembiayaan Proyek

Pembiayaan Proyek = Project Financing

Pembiayaan Proyek dapat digunakan pada Pembiayaan Investasi, seperti

misalnya pembangunan pabrik, perluasan gudang, renovasi gedung kantor

Page 23: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pembiayaan Proyek

(2). DEBITUR mengajukan

permohonan pembiayaan kepada PP

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

(PP)

SUPPLIER (Jasa Kontraktor,

Toko Material dll)

DEBITUR/

PEMENANG

TENDER

(3). PP menyetujui

permohonan

pembiayaan

(5). PP membayar

barang/jasa SUPPLIER

(6). SUPPLIER

memberikan

barang / jasa

kapada DEBITUR

(8). DEBITUR membayar

angsuran

(1). DEBITUR memilih beberapa

SUPPLIER

dan membuat RAB

(4). DEBITUR menyerahkan bukti

kepemilikan barang sebagai

agunan kepada PP

(7). SUPPLIER

memberikan bukti

penyerahan barang/jasa

Page 24: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pembiayaan Infrastruktur

Perusahaan Pembiayaan wajib :

1. Memiliki Tingkat Kesehatan Keuangan dengan kondisi minimum sehat

2. Memiliki ekuitas lebih besar dari Rp.1T

3. Memiliki SOP terkait Pembiayaan Infrastruktur

Pembiayaan Infrastruktur dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih cara

pembiayaan :

a. Sewa Pembiayaan

b. Jual dan Sewa-Balik

c. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang

d. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran

Page 25: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Fasilitas Modal Usaha

(2). DEBITUR mengajukan

permohonan pembiayaan kepada PP

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

(PP)

SUPPLIER

DEBITUR

(3). PP menyetujui

permohonan pembiayaan (5). PP membayar

kepada SUPPLIER

(6). SUPPLIER

memberikan barang / jasa

kapada DEBITUR

(7). DEBITUR membayar

angsuran

(1). DEBITUR memilih barang

/jasa yang dapat diberikan

SUPPLIER

(4). DEBITUR menyerahkan tagihan/

kwitansi dari SUPPLIER kepada PP

Page 26: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Fasilitas Modal Usaha

1. Perusahaan pembiayaan dilarang memberikan dana tunai kepada Debitur. Dana

diberikan kepada penyedia barang atau jasa, bukan Debitur

2. Wajib dilakukan dengan memberikan pembiayaan berdasarkan bukti tagihan

pembelian barang atau penggunaan jasa yang diterima Debitur dari penyedia

barang atau jasa

Page 27: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN
Page 28: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan

POJK No. 31/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014 (Prinsip SYARIAH)

Kegiatan Usaha

Pembiayaaan Jual Beli

Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Jasa

dengan akad: 1. Murabahah 2. Salam 3. Istishna’

dengan akad: 1. Mudharabah 2. Musyarakah 3. Mudharabah Musytarakah 4. Musyarakah Mutanaqishoh

dengan akad: 1. Ijarah 2. Ijarah Muntahiyah Bittamlik 3. Hawalah atau Hawalah bil

Ujrah 4. Wakalah atau Wakalah bil

Ujrah 5. Kafalah atau Kafalah bil

Ujrah 6. Ju’alah 7. Qardh

Page 29: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Sertifikasi (POJK No.29 pasal 50)

29

Posisi Manajerial (kepala kantor cabang sampai dengan satu tingkat dibawah Direksi)

Direksi

Dewan Komisaris

Direksi dan pejabat satu tingkat dibawah Direksi yang membawahkan fungsi manajemen risiko

Pegawai dan/atau tenaga alih daya yang menangani bidang penagihan

Wajib memiliki sertifikat keahlian tingkat dasar di bidang pembiayaan

dari lembaga yang ditunjuk oleh asosiasi.

Page 30: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab II

Perlindungan Konsumen

Page 31: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Peraturan OJK (“POJK”) No. 1 Tahun 2013

Tentang Perlindungan Konsumen Sektor

Jasa Keuangan

Page 32: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Dasar Hukum

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/SEOJK.07/2014

Tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi

Keuangan Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/SEOJK.07/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha

Jasa Keuangan

Page 33: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Tujuan Regulasi Perlindungan Konsumen

Menghasilkan konsumen yang memahami bisnis dari lembaga jasa keuangan (bank dan non bank) mulai dari manfaat produk/layanan, risiko, biaya, hingga seluruh syarat dan ketentuan yang menjadi satu kesatuan.

Pemberdayaan konsumen sehingga kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap lembaga jasa keuangan dan masyarakat semakin terdidik dan terarah dalam memanfaatkan produk/jasa yang dipasarkan

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pelaku usaha jasa keuangan tentang perlindungan terhadap konsumen

Target akhir adalah meningkatnya kepercayaan terhadap sektor keuangan Indonesia

Page 34: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Prinsip Perlindungan Konsumen

Transparansi

Perlakuan Yang Adil

Keandalan Kerahasiaan &

Keamanan Data

Penanganan Pengaduan & Penyelesaian

Sengketa

Page 35: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kewajiban Perusahaan Pembiayaan - Pengungkapan Informasi, Edukasi Nasabah, & Akses Informasi-

Pasal 4

sd

Pasal 14

Menyampaikan informasi terkini

mengenai produk/layanan

yang akurat, jujur, jelas

Informasi terkini dan mudah

diakses

Informasi penerimaan,

penundaan, atau penolakan

permohonan

Penggunaan istilah, fasa, atau

kalimat yang sederhana &

mudah dimengerti

Menyediakan ringkasan informasi

produk/layanan serta dokumen

syarat dan ketentuan

Memberi pemahaman

kepada konsumen

tentang hak dan kewajiban

Page 36: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kewajiban Perusahaan Pembiayaan - Perjanjian Baku & Pemasaran Yang Bertanggungjawab -

Pasal 15

sd Pasal 24

Strategi pemasaran yang tidak merugikan konsumen

Akses yang setara sesuai klasifikasi

konsumen

Memperhatikan kesesuaian

kebutuhan dan kemampuan

Tidak menawarkan produk melalui

sarana komunikasi pribadi/tidak resmi

Penyediaan layanan khusus untuk konsumen

dengan kebutuhan khusus

Penyusunan perjanjian baku sesuai regulasi yang berlaku

Page 37: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kewajiban Perusahaan Pembiayaan - Pelayanan & Benturan Kepentingan -

Menjaga keamanan aset dan data konsumen

&

Memberikan tanda bukti kepemilikan produk/layanan

Mencegah pelaku usaha untuk memperkaya diri sendiri/pihak lain

atau menyalahgunakan kewenangan yang dimiliki atas

kesempatan atau jabatanyang ada

Bertanggungjawab atas kerugian konsumen akibat kelalaian pegawai

pelaku usaha

Menginformasikan posisi saldo, kewajiban, atau hal lainnya secara akurat sesuai hak dan kewajiban

yang telah diatur

Pasal 25 sd Pasal 31

Page 38: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kewajiban Perusahaan Pembiayaan

- Penanganan & Penyelesaian Pengaduan -

Memiliki dan melaksanakan

mekanisme pelayanan dan penyelesaian pengaduan

Memiliki unit kerja/fungsi penanganan

dan penyelesaian pengaduan

Pelaporan berkala kepada

OJK

Memperhatikan pengaduan

yang berpotensi menjadi

sengketa untuk diselesaikan melalui LAPS

atau Pengadilan

Pasal 32 sd Pasal 39

Page 39: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kewajiban Perusahaan Pembiayaan - Pengendalian Internal-

Direksi bertanggungjawab

atas kepatuhan tehadap regulasi

Dewan komisaris melakukan

pengawasan atas kepatuhan direksi

Sistem pengendalian internal mencakup

kepatuhan terhadap pelaksanaan regulasi dan sistem pelaporan dan pemantauan atas

tindaklanjut pengaduan

Pasal 47 sd Pasal 50

Page 40: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Unit Kerja Terkait Terhadap Implementasi

Regulasi POJK 1 Tahun 2013 Corporate Secretary

• Penyediaan Informasi termasuk perubahannya atas produk/layanan yang mudah diakses

HRD

• Pembentukan Unit Kerja Penangan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen

Policy & Procedure

• Penyediaan Kebijakan & SOP sesuai kewajiban regulasi

Marketing

• Memperhatikan kebijakan penyusunan produk (tarif, fitur, bunga dll)

Internal Audit

• Pengendalian internal terhadap pelaksanaan regulasi

Liitigasi

• Pengaduan yang berpotensi menjadi sengketa/gugatan hukum

Corporate Legal

• Analisa terhadap perjanjian baku

Kantor Cabang ( Kepala Cabang, Marketing, Collection)

• Marketing Melakukan pemasaran produk/layanan sesuai ketentuan

• Collection harus memperhatikan ketentuan mengenai Perlindungan Konsumen dalam melakukan penagihan

Page 41: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab III Aspek Hukum

Page 42: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pendahuluan

Page 43: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pelaksanaan Hak Kreditur

Penagihan merupakan salah satu pelaksanaan hak perusahaan pembiayaan selaku

kreditur terhadap debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan.

Penyerahan objek pembiayaan sebagaimana disepakati dalam perjanjian

pembiayaan antara kreditur dengan debitur merupakan upaya terakhir bilamana

pembayaran tidak dilakukan debitur sesuai perjanjian

Sekalipun dilakukan dalam rangka pelaksanaan hak, hendaknya dilakukan dengan

cara-cara yang baik sebagaimana peraturan perundang-undangan, kepatutan dan

tetap mempertimbangkan norma yang berlaku di masyarakat

kewajiban debitur lunas

penagihan/ penyerahan

jaminan

debitur gagal bayar

Page 44: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Hak Debitur Dihormati Dalam melaksanakan haknya, Kolektor harus pula menghormati

hak debitur, berdasarkan perjanjian pembiayaan, undang-undang

dan norma yang berlaku di masyarakat

menggunakan

kendaraannya

didengar

pendapatnya,

menyelesaikan

sengketa secara

patut

kepatutan, kebiasaan

di masyarakat

diperhatikan dalam

melaksanakan

perjanjian

contoh

Page 45: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Kolektor adalah duta perusahaan pembiayaan dengan misi menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

Kolektor yang baik mampu menuntaskan misi tersebut tanpa perlu menimbulkan masalah baru.

cara baik

cara tidak baik

tertagih/

tidak

tertagih

tertagih/

tidak

tertagih

masalah

citra

perusahaan

konsekuensi

finansial

sengketa

hukum

keselamatan

diri

Page 46: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Mitigasi Risiko Profesi Kolektor

RI

SI

KO

tuduhan perbuatan melawan hukum

keselamatan diri

citra profesi dan nama baik, regulasi lebih ketat

HUK

UM

Profesional & Bermartabat

Page 47: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Liputan Media/Sorotan Politis

REPUTASI/ SENGKETA/

SANKSI

HALO OJK 500 655

SOROTAN DPRD/ PARTAI

BAD NEWS IS GOOD

NEWS

cepat upload di

media online,

facebook, twitter

atau media lain

rapat dengar

pendapat, usulan

sanksi hingga

penutupan

monitoring dari OJK

reputasi

perusahaan dan

profesi, sengketa

dengan konsumen,

hingga penjatuhan

sanksi

Page 48: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Aspek Hukum Pidana

Tuduhan pada Kolektor

Page 49: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Aspek

Hukum

Barangsiapa tanpa wenang, berjalan

atau berkendaraan di atas tanah yang

oleh pemiliknya, dengan cara jelas

dilarang memasukinya, diancam

dengan denda

Langkah antisipasi:

Tidak memasuki area yang jelas

terlarang

Selalu ucap salam/ permisi

Pidana

Masuk Tanpa Izin

551 KUHP

Page 50: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Aspek

Hukum

Diancam dengan pidana penjara paling

lama 9 tahun, pencurian yang didahului,

disertai atau diikuti dengan kekerasan

atau ancaman kekerasan, terhadap

orang, dengan maksud untuk mempersiap

atau mempermudah pencurian, atau dalam

hal tertangkap tangan, untuk

memungkinkan melarikan diri sendiri atau

peserta lainnya, atau untuk tetap

menguasai barang yang dicurinya

Langkah antisipasi:

Jelaskan hak tagih atau penerimaan

objek pembiayaan/jaminan berdasarkan

perjanjian pembiayaan/ sertifikat fidusia

Dengan cara santun dan tanpa

kekerasan

Ada dokumen serah terima dari debitur

Pidana

Perampasan

365 KUHP

Page 51: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Barangsiapa sengaja menyerang

kehormatan atau nama baik

seorang, dengan menuduh sesuatu

hal, yang maksudnya terang supaya

hal itu diketahui umum, diancam

karena pencemaran, dengan pidana

penjara paling lama sembilan bulan

atau denda

Langkah antisipasi:

Mengirim surat tertutup ditujukan

ke debitur

Bertemu dan bicara secara pribadi

Aspek

Hukum

Pidana

Pencemaran

Nama Baik

310 KUHP

Page 52: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Penganiayaan diancam dengan pidana

penjara paling lama 2 tahun delapan

bulan atau denda. Mengakibatkan luka

berat dipidana penjara 5 tahun, mati 7

tahun. Penganiayaan disamakan

sengaja merusak kesehatan.

Langkah antisipasi:

Tidak menganiaya debitur/ siapapun

Waspada percakapan keras dapat

diarahkan pada merusak kesehatan,

misal shock mengakibatkan

serangan jantung

Waspada membonceng debitur

kemudian terkena kecelakaan lalu

lintas

Aspek

Hukum

Pidana

Penganiayaan

351 KUHP

Page 53: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Barang siapa dengan sengaja dan

melawan hukum menghancurkan,

merusakkan, membikin tidak dapat

dipakai atau menghilangkan barang

sesuatu yang seluruhnya atau sebagian

adalah kepunyaan orang lain, diancam

dengan pidana penjara paling lama 2

tahun 8 bulan atau denda.

Langkah antisipasi:

Tidak merusak pagar rumah/ pintu

Tidak memaksa membuka pintu

kendaraan/ membuka gembok, kecuali

dengan sertifikat jaminan fidusia

Aspek

Hukum

Pidana

Perusakan Barang

406 KUHP

Page 54: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Aspek Hukum Perdata

PERJANJIAN | WANPRESTASI | DENDA

pahami isi dan makna perjanjian

pembiayaan sebelum bertugas

semuanya ada di sana

Page 55: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Perjanjian

SEPAKAT CAKAP

KAUSA YANG HALAL

tidak melanggar hukum

OBJEK TERTENTU

barang perdagangan, tertentu,

atau yang akan ada

SYARAT SAHNYA

PERJANJIAN

tanpa kekhilafan,

paksaan atau penipuan dapat melakukan

perbuatan hukum,

dewasa, tidak gila

Sepakat dan Cakap

merupakan SYARAT

SUBJEKTIF

jika tidak terpenuhi,

dapat dibatalkan

Kausa yang Halal dan Objek

Tertentu merupakan SYARAT

OBJEKTIF

jika tidak terpenuhi,

batal demi hukum

Page 56: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Perjanjian

Adalah suatu perbuatan satu orang atau lebih mengikatkan

diri terhadap satu orang lain atau lebih.

Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi yang membuatnya, tidak dapat ditarik

kembali kecuali dengan kesepakatan para pihak atau karena

alasan yang diberikan undang-undang.

Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.

Page 57: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

mengakibatkan kerugian di salah satu

pihak

tidak memenuhi kewajiban

berdasarkan perjanjian

perjanjian tidak terlaksana;

atau

Wanprestasi

Pelanggaran terhadap isi perjanjian/

cidera janji, komponen wanprestasi: Tidak melakukan

Melakukan tetapi tidak sesuai/terlambat

Melanggar larangan

Jenis Wanprestasi

Debitur tidak membayar angsuran

Debitur membayar angsuran sebagian/ terlambat

Debitur mengalihkan objek pembiayaan/ barang jaminan

Contoh

disebut wanprestasi, bilamana ada

pelanggaran terhadap perjanjian dan

pelanggaran tersebut mengakibatkan

kerugian

Page 58: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Denda

Agar debitur membayar tepat waktu

Kompensasi kerugian kreditur

Ingatkan selalu denda tertunggak, tidak menunggu denda terakumulasi di akhir

masa angsuran

Simak isi perjanjian pembiayaan yang mengatur besaran denda

Contoh :

angsuran X angka

tertentu X jumlah hari

keterlambatan

Page 59: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Jaminan Fidusia

adalah hak jaminan atas benda bergerak dan benda tidak bergerak yang tidak

dapat dibebani hak tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan

Pemberi Fidusia, sebagai agunan, yang memberikan kedudukan yang

diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap kreditor lainnya

Page 60: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Barang

Tetap tanah, bangunan

Hak

Tanggungan

Barang

Bergerak atau barang tetap

yang tidak dapat dibebani

hak tanggungan

contoh:

kendaraan, elektronik

Gadai Barang dipegang

Kreditur

Fidusia Barang dipegang

Debitur

Pemberi Jaminan adalah PEMILIK BARANG JAMINAN

Macam Jaminan

Page 61: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Proses Pendaftaran Fidusia

Akta Fidusia

Notarial

Pendaftaran Fidusia

Kantor

Pendaftaran Fidusia

Online system by Notary

30 hari

sejak Perjanjian Pembiayaan

Sertifikat

Fidusia

Pelaporan

Kepolisian

berdasarkan

Pasal 36 UU Fidusia

(Pidana)

Pelaksanaan Titel

Eksekutorial

Sertifikat Fidusia

oleh Penerima Fidusia

Pasal 15 (3), 29 (1)

UU Fidusia

(Perdata)

Syarat Jaminan Fidusia:

1. Akta notarial berbahasa

Indonesia

2. Didaftarkan pada Kantor

Pendaftaran Fidusia hingga

terbit Sertifikat Fidusia

Page 62: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Berlakunya Jaminan Fidusia

• Jaminan fidusia mulai berlaku

• Langsung dapat dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak

• Hak mutlak atas kebendaan dari tangan siapapun benda tersebut berada

Page 63: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Maksud Kedudukan yang

diutamakan

Dalam hal debitur pailit, maka barang jaminan fidusia, tidak

dimasukkan ke dalam harta pailit.

Perusahaan pembiayaan dapat mengambil barang jaminan

tersebut untuk diperhitungkan sebagai pelunasan hutang

debitur tanpa perlu berbagi dengan kreditur lainnya.

Page 64: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bagaimana Dengan Leasing?

barang milik perusahaan pembiayaan sebagai lessor

lessee wanprestasi, lessor berhak mengambil kembali barang miliknya

TIDAK

PERLU

FIDUSIA

Page 65: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Tanpa Jaminan Fidusia?

Tidak mempunyai

Sertifikat Fidusia

Tidak didaftarkan ke

Kantor Pendaftaran

Fidusia

Tidak mempunyai akta jaminan

notarial

Jika penyerahan objek pembiayaan menjadi

satu-satunya jalan keluar penyelesaian

pembiayaan bermasalah

lakukan dengan serah terima secara sukarela

dengan debitur + penandatanganan Berita

Acara Serah Terima oleh debitur

Page 66: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab IV

Kode Etik Kolektor

Page 67: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kode Etik Kolektor

Page 68: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pentingnya Kode Etik Kolektor

Menjadi pedoman perilaku bagi kolektor dalam menjalankan tugasnya

sehari-hari, sehingga konsumen Indonesia dapat dilayani dengan baik dan

terlindungi dari perilaku kolektor yang merugikan.

Membangun dan memantapkan etika kerja kolektor agar dapat menghayati

panggilan tugasnya dengan baik dan meningkatkan kinerjanya, sehingga

kolektor dapat memperoleh kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Meningkatkan citra kolektor agar kepercayaan masyarakat dan daya saing

industri pembiayaan semakin tinggi.

Page 69: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

10 Etika Kerja Kolektor

Jujur

Raj

in

Sop

an

Dis

iplin

Gig

ih

Rap

i

Fok

us

Taat

huk

um

Hat

i-hat

i

Seg

era

Page 70: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

J u j u r

Tidak berbohong

• Berkata apa adanya/sesuai fakta/tidak mengurangi atau menambah

• Tidak memberikan kesan yang dapat disalahmengerti

Tidak curang

• Tidak melakukan tindakan yang menutupi sesuatu

• Tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri

Tulus

• Berniat baik tanpa mengharapkan imbalan atau jasa dalam bentuk apapun

• Bertindak berdasarkan hati nurani yang bersih

Page 71: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Rajin

Bekerja dengan rajin artinya :

1. Bekerja dengan kecintaan

“suka bekerja keras”

2. Bekerja dengan sungguh-

sungguh “bukan hanya

mencapai target kuantitas tapi

juga kualitas”

3. Bekerja dengan usaha yang

maksimal “menggunakan

kemampuan 100%”

Hirotada Ototake, melakukan pekerjaannya

sebagai guru dengan penuh kecintaan,

melampaui keterbatasan fisiknya….

Page 72: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Sopan

Sopan dalam bekerja berarti:

1. Menaruh hormat pada orang

lain dan adat istiadat yang

berlaku di masyarakat

2. Beradab baik dalam

tingkah laku, tutur kata, budi

bahasa, dan berpakaian

3. Bersusila tidak melakukan

perbuatan asusila, pelecehan

seksual, mengancam,

berbuat kasar, menganiaya

Page 73: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Disiplin

Bekerja dengan disiplin berarti :

1. Datang ke kantor dan mulai

bekerja lebih pagi

2. Mematuhi semua prosedur

kerja sesuai lingkup

pekerjaan

3. Bicara seperlunya dan tidak

mengganggu rekan lain /

bercanda lewat batas

Page 74: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Gigih

Bekerja dengan gigih berarti :

1. Ulet, pantang menyerah

“orang yang gagal adalah orang

yang berhenti berusaha”

2. Berpendirian kuat tidak

mudah dipengaruhi oleh hal

negatif yang membuatnya tidak

berhasil dalam pekerjaannya.

3. Berjuang dan mau berkorban

dalam melakukan tugasnya

Page 75: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Rapi

Bekerja dengan rapi berarti :

1. Tertib dan bersih dalam

mengelola pekerjaannya

(dokumen, peralatan kerja,

pakaian)

2. Menjaga semua dokumen

yang menjadi tanggung

jawabnya agar tidak tercecer /

rusak

3. Berpenampilan rapi (rambut,

wajah, pakaian, sepatu,

peralatan kerja)

Page 76: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Fokus

Bekerja dengan fokus berarti :

1. Tidak mendua hati. Hanya bekerja

untuk satu perusahaan.

2. Memberikan perhatian pada arahan

dari pimpinan : target kerja hari itu

dan bagaimana cara mencapainya

3. Mengenali karakteristik debitur

secara mendalam dan bagaimana

berkomunikasi dengan mereka

sehingga mereka dapat membayar

kewajibannya tepat waktu

Page 77: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Taat Hukum

Bekerja dengan menaati hukum berarti :

1. Memahami dengan baik risiko hukum dari pekerjaan yang dilakukan

2. Tidak melakukan setiap bentuk pelanggaran hukum (a/l penggelapan, perusakan, pemalsuan, penganiayaan)

3. Tidak tergoda / terpancing oleh ulah debitur yang dapat mengakibatkan pelanggaran hukum

Page 78: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Hati-hati Bekerja dengan hati-hati berarti :

1. Mengendarai kendaraan

bermotor yang terawat baik

dengan kecepatan <50km per

jam dan menjaga jarak aman

serta menggunakan

perlengkapan yang memadai

2. Menerima, menghitung,

menyimpan, dan menyetorkan

uang angsuran secara seksama

3. Berbicara, menulis, mencatat,

mengingat secara detail dan

akurat

4. Waspada terhadap segala

kemungkinan terburuk

Page 79: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Segera

Bekerja dengan etika “segera”

berarti :

1. Tidak menunda pekerjaan.

Lakukan dan tindak lanjuti

secepatnya.

2. Tanggap. Tidak pasif,

sebaliknya proaktif.

3. Sigap. Terampil menangani

permintaan / keluhan debitur.

Page 80: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

kita rangkum bersama sekali lagi

“10 etika kerja kolektor” :

Page 81: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

10 Etika Kerja Kolektor

Page 82: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bagaimana Menikmati Pekerjaan

Mulailah hari Anda dengan sikap yang

positif. Jemputlah pagi dengan doa

syukur, cinta dan senyuman !

Perhatikanlah kesehatan Anda. Tertib

dalam hal makanan, istirahat, dan

olahraga adalah kunci kesehatan.

Tubuh sehat, jiwa sehat!

Berhati-hatilah berkendara dan

patuhilah rambu lalu lintas. Periksalah

secara rutin kendaraan Anda.

Bekerja pasti ada tantangannya.

Jangan emosi, tetaplah tenang, dan

selesaikan satu per satu.

Page 83: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab V

Hak & Kewajiban

Page 84: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

• Menjaga nama baik dan citra Perusahaan Pemberi kerja/Tugas

• Mentaaati seluruh Mekanisme dan Prosedur yang berlaku dari

Perusahaan Pemberi Kerja/Tugas

• Mentaaati seluruh Undang undang dan Hukum yang berlaku baik

lingkup Nasional ataupun Daerah

• Wajib memberikan pelayanan terbaik kepada Nasabah

• Bersikap hormat dan tidak menunjukkan sikap arogan karena

kewenangan

• Melaporkan mengenai perkembangan pelaksanaan tugasnya

KEWAJIBAN COLLECTOR

• Setiap Collector memiliki Kewajiban untuk mentaati, menjunjung tinggi

tata cara, mekanisme, prosedur dan kualitas pelaksanaan kegiatan kerja

serta penagihan terhadap nasabah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dari Pemberi Kerja/Tugas

GENERAL

KHUSUS

Page 85: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

• Senantiasa menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat

merusak citra perusahaan, dengan tidak melakukan tindakan-tindakan

berupa:

- Bertutur kata kasar dan bernada kemarahan

- Menyalahi dan atau menyimpang dari prosedur kerja

- Merendahkan harkat dan martabat manusia

• Wajib menyerahkan Surat Kuasa/Tugas, apabila jangka waktunya telah

berakhir, atau setelah Debitur yang menunggak telah melunasi

tunggakannya, atau menyerahkan barang jaminan

• Menyerahkan barang jaminan secara utuh/lengkap yang berhasil diserah

terimakan Maximal 1 x 24 jam

• Atas penyerahan barang jaminan yang berhasil diserahterimakan maka

harus ditandatangani Berita Acara Serah Terima Kendaraan Bermotor

(“BASTKB”) sebagaimana dilampirkan pada Perjanjian

• Harus mendapat persetujuan dari Pemberi Kerja/Tugas apabila Debitor

yang menunggak mengajukan penawaran/Negotiasi

Page 86: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

HAK COLLECTOR

• Setiap Collector berhak mendapatkan Perlindungan Hukum dari Pemberi

Kerja/Tugas

• Setiap Collector berkah atas Upah dan atau Jasa atas tugas dan Kewajiban

yang sudah dilaksanakan terhadap pemberi kerja/tugas melalui mekanisme

pengawasan dan pengendalian kualitas kerja yang standar

• Setiap Collector memilik hak yang sama dalam memperoleh pelatihan kerja dan

peningkatan mutu kerja serta kuatalias kesejahteraan dari pemberi kerja/Tugas

KHUSUS

GENERAL

• Setiap Collector berhak mendapatkan Surat Tugas/Kuasa atas

kewajibannya yang akan dijalankannya

Page 87: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab VI

Negotiation Skill Kolektor

Page 88: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

NEGOTIATION & BARGAINING SKILL

Page 89: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pengertian Negosiasi

Secara umum yang dimaksud dengan negosiasi adalah suatu kondisi dimana ada 2 pihak atau

lebih yang sedang merundingkan, membicarakan kemungkinan, menawar suatu keadaan/ hal

untuk disepakati bersama

Berarti ada hal-hal yang berbeda, tidak sesuai kesepakatan antara pihak – pihak tersebut sehingga

mengharuskan mereka untuk mengupayakan kesepahaman dalam bertindak untuk mengatasi

perbedaan , ketidaksepakatan tersebut.

Negosiasi adalah hal yang menjadi keseharian kita semua dalam hampir semua bidang kehidupan

yang kita jalani.

Dalam hal ini, di bisnis pembiayaan, kita juga sangat mungkin menemukan berbagai masalah,

ketidaksepahaman yang harus dinegosiasikan dengan konsumen sehingga kesepakatan dalam

menjalankan perjanjian pembiayaan kredit antara perusahaan pembiayaan

dengan konsumen bisa berjalan dengan baik dan lancar serta saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak

Page 90: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

TUJUAN NEGOSIASI

Beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis multifinance, yaitu antara lain :

1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat dalam hal kesamaan persepsi, saling

pengertian dan persetujuan dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan kredit konsumen

dengan perusahaan pembiayaan

2. Untuk mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama

dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan kredit konsumen dengan perusahaan pembiayaan

3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing

pihak merasa menang (win-win solution).

Jadi perlu digaris bawahi bahwa dalam pelaksanaan negosiasi antara perusahaan

pembiayaan dengan konsumen harus memperhatikan aspek-aspek berikut :

1. didasari oleh itikad baik bersama

2. untuk menjunjung tinggi nilai- nilai kesepahaman

3. agar terjadi pemenuhan hak dan kewajiban konsumen dan perusahaan pembiayaan

4. berjalan dengan lancar sepanjang masa kredit.

Page 91: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Negotiating is an art not a

theoretical knowledge, so it

must be learned Experientially

Bernegosiasi adalah satu seni, bukan

pengetahuan teoritis. Senantiasa unik

dan berbeda pendekatan berdasarkan situasi

yang dihadapi langsung di lapangan

( berbeda antar konsumen )

PRINSIP

DASAR NEGOSIASI

Page 92: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kondisi :

1. Perusahaan pembiayaan,

“mungkin” mendapatkan

keuntungan , tapi….

2. Konsumen tidak mendapatkan

barang yang dikredit dan

manfaatnya

Kondisi :

1. Perusahaan pembiayaan

mendapatkan keuntungan

2. Konsumen memperoleh barang

yang dikredit dan manfaatnya

Kondisi :

1. Perusahaan pembiayaan tidak

mendapatkan keuntungan

2. Konsumen tidak mendapatkan

barang yang dikredit dan

manfaatnya

Kondisi :

1. Konsumen “mungkin”

mendapatkan barang yang

dikredit dan manfaatnya , tapi…

2. Perusahaan pembiayaan tidak

mendapatkan keuntungan

Paradigma Negosiasi yang menjunjung tinggi kesepakatan yang saling

menguntungkan bagi Konsumen dan Perusahaan pembiayaan

Per

usa

haa

n P

emb

iaya

an

Konsumen

KA

LA

H

ME

NA

NG

MENANG KALAH

MENANG – KALAH

KALAH - MENANG

MENANG – MENANG

KALAH – KALAH

Page 93: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Kemungkinan kondisi yang terjadi :

1. Barang yang dikredit terpaksa dikembalikan

ke perusahaan pembiayaan yang nilai

barang jaminan “mungkin” cukup mengganti

kerugian investasi pembiayaan kredit yang

sudah dikeluarkan ke konsumen.

2. Konsumen mengalami kerugian moril dan

material karena tidak berhasil melakukan

pembayaran angsuran kredit nya hingga

lunas

Kemungkinan kondisi yang terjadi :

1. Perusahaan pembiayaan mendapatkan

keuntungan investasi pembiayaan karena

konsumen melakuan pembayaran angsuran

secara tepat waktu hingga lunas

2. Konsumen memperoleh barang yang

dikredit dan manfaatnya karena melakukan

pembayaran angsuran secara tepat waktu

hingga lunas

Kemungkinan kondisi yang terjadi :

1. Perusahaan pembiayaan mengalami

kerugian karena tidak mendapatkan

pembayaran angsuran dari konsumen ,

sesuai kesepakatan kredit karena , bahkan

kehilangan sebagian atau keseluruhan

investasinya

2. Konsumen tidak mendapatkan barang yang

dikredit dan manfaatnya, bahkan mengalami

kerugian moril maupun material karena tidak

berhasil

Kemungkinan kondisi yang terjadi:

1. Konsumen “mungkin” mendapatkan barang

yang dikredit dan manfaatnya secara sepihak

dengan menggelapkan,

memindahtangankan, menjual, membawa

kabur barang yang dikredit tanpa membayar

angsuran sesuai kesepakatan kredit

2. Perusahaan mengalami kerugian karena

tidak mendapatkan pembayaran angsuran

dari konsumen

Penjelasan contoh kondisi masing-masing kuadrant dari sisi

Konsumen dan Perusahaan Pembiayaan

Per

usa

haa

n P

emb

iaya

an

Konsumen

KA

LA

H

ME

NA

NG

MENANG KALAH

MENANG – KALAH

KALAH - MENANG

MENANG – MENANG

KALAH – KALAH

Page 94: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Dalam hal ini dibutuhkan Kredibilitas Terbaik agar mampu melaksanakan tugas sebagai

Duta Perusahaan ini.

Kredibilitas Terbaik tersebut antara lain :

1. Kepercayaan diri (mampu melakukan tugas dari perusahaan)

2. Kesiapan dan organisasi (mempersiapkan diri dan perusahaan dengan sebaik-baiknya)

3. Pengetahuan (memahami duduk masalah dan cara mengatasinya)

4. Kejujuran (tidak merencanakan sesuatu yang jahat dalam negosiasi)

5. Keteguhan hati (yakin dengan tujuan yang akan dicapainya)

6. Memiliki sikap positif kepada pihak lawan (trust kepada konsumen)

7. Memperlihatkan kemauan kerja sama (terbuka dengan alternatif penyelesaian)

8. Berkemauan untuk membuat konsesi dan pemecahan masalah bersama

9. Terbuka dan tidak “mengancam”

10. Memahami keadaan pihak lawan (baca : konsumen)

Dalam bernegosiasi dengan konsumen selalu melibatkan proses tawar – menawar

( BARGAINING ), oleh sebab itu senantiasa dibutuhkan kecakapan / kemampuan

kita sebagai Duta Perusahaan agar mampu melakukan proses tawar-menawar

untuk mencapai tujuan perusahan tanpa mengabaikan hak dan kewajiban konsumen

dengan penuh tanggung jawab , jujur, teguh dan menjunjung tinggi nilai – nilai

kesepahaman dengan konsumen.

Page 95: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Dalam proses Tawar Menawar ( Bargaining ) kesepakatan dengan konsumen ,

ada 2 pendekatan yang umumnya dilakukan kedua belah pihak yang terlibat , yaitu :

1.Integrative Bargaining

Yaitu Tawar menawar yang mengutamakan kesepakatan yang menyeluruh

dan menjunjung tinggi kelanggengan hubungan jangka panjang

2. Distributive Bargaining

Yaitu : tawar menawar yang membagi-bagi kesepakatan berdasarkan kepentingan

sesaat dan berorientasi pada situasi jangka pendek sesuai permasalahan yang ada.

Dalam situasi sesungguhnya di lapangan proses tawar menawar kesepakatan ini sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor dan pertimbangan , baik dari sisi konsumen maupun

dari sisi perusahaan pembiayaan

Perbedaan mendasar pada kedua pendekatan tersebut ditunjukkan pada tabel berikut

Page 96: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Aspek pertimbangan Integrative

Bargaining

Distributive

Bargaining

Solusi hasil akhir yang

diharapkan

Win-win

( Menang –menang )

Win-lose or lose-lose

( Menang – menang atau

Kalah – kalah)

Pentingnya hubungan yang

langgeng dengan konsumen

Tinggi Rendah

Tujuan yang mau dicapai Kerja sama membangun kesepahaman

dengan mempertimbangkan berbagai

pilihan yang mungkin dilakukan

Kaku, harus mendapatkan sesuai

yang sudah ditetapkan , tidak

membuka diri

Suasana tawar menawar Terbuka, komunikatif, kreatif, mau

mengubah alternatif demi kepentingan

bersama

Harus menang dan mengambil

keuntungan penuh, yang kalah tidak

dapat apa-apa atau dapat sebagian

saja dari tujuan yang dicapai.

Waktu yang dibutuhkan Rasional dan cukup untuk memikirkan

pilihan yang ada

Terbatas, harus saat ini atau tidak

sama sekali

Pertimbangan situasi secara

keseluruhan

Saat ini dan yang akan datang Saat ini saja

Page 97: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Analisa Human Error ( Kesalahan manusia ) ( Masalah selalu ditimbulkan oleh manusia , sehingga manusialah yang harus terlibat menyelesaikan masalah tersebut )

- beberapa sumber masalah yang sering menjadi penyebab terjadinya kesalahpahaman dengan konsumen -

KO

NS

UM

EN

PEMICU

Distributor

vs

Back Officer Collector Sales - Mkt

Men

un

gg

ak

-Salah produk

-Salah harga

-Salah pengiriman

-Salah sasaran konsumen

-Salah informasi

-Obral janji

-Salah tgl. J/T

-Salah perlakuan

-Salah bicara

-Salah hitung

-Janji bohong

- Konsumen dikasari

-Salah catat

-Salah kirim dokumen

-Salah bicara di telepon

- Salah pelayanan

- Konsumen menjadi “terluka hatinya”

- Atasi dulu kesalahan yang terjadi

- Baru kemudian Anda bisa menapatkan angsurannya

Dalam situasi di atas, hal paling penting dalam negosiasi dengan konsumen tersebut

adalah mengenali dulu akar masalah, baru kemudian Anda bisa merumuskan strategi

bernegosiasi dengan konsumen.

Page 98: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Tehnik WHY ?

KENAPA ? Menyingkap tabir terselebung KENAPA konsumen

tidak membayar kewajibannya.

Konsumen menunggak saat ditagih sekadar beralasan atau memang ada keberatan yang

harus dituntaskan lebih dulu

ALASAN atau KEBERATAN (KEBOHONGAN atau FAKTA)

Page 99: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

NO Tanggapan Konsumen Alasan

(Kebohongan)

Sikap Anda Dasar tindakan kita

1 Saya tidak menerima tagihan Anda Ya Tetap tagih Sejak awal konsumen sudah diberitahukan

tgl.jatuh tempo, jumlah kewajiban dan metode

pembayaran

2 Saya tidak punya uang saat ini Ya Tetap tagih Konsumen sudah tahu kapan dia harus

menyiapkan uang untuk membayar

angsurannya sesuai jadwal bayar

3 Kakak/Adik/Om saya akan bayar Ya Tetap tagih Konsumenlah yang tanggung jawab

membayar, bukan orang lain

4 Komputernya lagi down Ya Tetap tagih Masalah bayar angsuran tidak ada

hubungannya dengan komputer down

5 Yang tanda tangan giro / cek sedang keluar

kota Ya Tetap tagih Jadwal bayar sesuai tanggal Jatuh tempo

sudah diberitahukan kepada konsumen,

seharusnya konsumen sudah siapkan

6 Saya tidak suka layanan Anda Ya Tetap tagih Saluran penyampaian keluhan sudah

disediakan, silahkan konsumen sampaikan,

angsuran tetap harus dibayar

7 Saya lagi sibuk, nanti telp lagi ya Ya Tetap tagih Konsumen sadar kewajibannya sebelum

ditagih, jangan menghindar saat ditagih

8 Saya tidak perduli tagihan Anda Ya Tetap tagih Tidak perduli tagihan kita, tapi kenapa tetap

menggunakan kendaraan yang dikredit dari

kita? Alasan saja.

9 Giro / cek nya sudah dikirimkan ke Anda Ya Tetap tagih Giro/Cek adalah barang berharga,

bagaimana mungkin dikirimkan begitu saja

tanpa konfirmasi ke kita. Bohong itu

10 Aduh! Tagihan saya belum cair dari vendor.

Nanti kalau sudah cair, saya bayar Ya Tetap tagih Kendaraan yang dikredit untuk kepentingan

bisnis konsumen, harus sudah siapkan uang

angsuran sejak awal.

Page 100: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

NO Tanggapan Konsumen Keberatan

( Fakta)

Sikap Anda Dasar tindakan kita

1 Saya tidak bayar karena layanan Anda jelek

pada saya Ya Tetap tagih Cek history kredit konsumen, bagian

mana/siapa saja yang pernah

menangani konsumen tersebut.

2 Saya tidak bayar karena apa yang diberikan

tidak sesuai yang disepakati Ya Tetap tagih Secara persuasif dengarkan keluhan

konsumen, cari tahu akar masalahnya,

apa saja kesepakatan yang dibuat di

awal masa kredit

3 Saya tidak bayar karena apa yang

disampaikan Marketing Anda tidak ditepati Ya Tetap tagih Cari tahu PIC Marketing yang

dimaksud, apa yang dijanjikan, cek

dengan kenyataan di lapangan

4 Saya belum bisa bayar karena dapat

musibah……. Ya Tetap tagih Dengan persuasif, cari tahu musibah

yang dimaksud. Bila benar, ukur batas

toleransi yang bisa diberikan. Tetap

tekankan batas waktu penyelesaian

kewajiban konsumen

5 Saya tidak membayar, karena barang yang

dikirim tidak sesuai dengan yang saya pesan Ya Tetap tagih Cek aplikasi pengajuan kredit

konsumen. Koordinasikan dengan

dealer dan PIC Marketing yang

menangani di awal kredit. Kalau benar

tidak sesuai, segera atasi hal tsb

sebelum kembali menagih konsumen

Dengan kemampuan mengidentifikasi apakah yang disampaikan konsumen suatu

ALASAN atau KENYATAAN, maka kita sebagai Collector mampu menentukan langkah yang tepat

dalam bernegosiasi dengan konsumen

Bila keberatan konsumen benar adanya, maka atasi dulu keberatan tersebut sebelum

penagihan dilakukan kembali

Page 101: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

POLA BERTINDAK konsumen berdasarkan gender

PRIA

Logika

WANITA

Perasaan

Saat bernegosiasi dengan konsumen Anda, sadari bahwa bernegosiasi dengan

Konsumen Pria berbeda dengan Konsumen Wanita .

Pria umumnya bertindak berdasarkan LOGIKA, oleh sebab itu sasarlah Logika

konsumen untuk “memaksa”nya bertindak mengikuti kesepakatan yang mau dituju.

Wanita umumnya bertindak berdasarkan PERASAAN , oleh sebab itu sasarlah Perasaan konsumen

untuk “memaksa”nya bertindak mengikuti kesepakatan yang mau dituju.

Page 102: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

6 prinsip efektif

mempengaruhi orang (saat negosiasi)

1.Disenangi ( konsumen senang bila ditangani orang yang disukainya)

2.Memiliki otoritas (konsumen akan memandang apakah orang dihadapannya memiiki otoritas / tidak)

3.Berbeda ( konsumen senang diperlakukan berbeda)

4.Konsisten (setiap orang cenderung konsisten dengan pola pikir, keterbukaan, tindakannya)

5.Timbal – balik (konsumen akan bertindak sebagaimana dia diperlakukan )

6.Bukti umum ( konsumen akan menuntut seperti pada umumnya terjadi di masyarakat)

Page 103: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Identifikasi

masalah

Kesepakatan

Atasi

kebuntuan

Hal kunci

Kemajuan

tawaran

Penekanan

sasaran

Tawaran final

Alternatif

pilihan

Take - Give

Tawaran

awal

Awali

negosiasi

Strategi

Pendekatan

yg dipilih

Pembukaan

Topik

pembuka

Stage 1

Tahap Pembuka

1. Awali pembicaraan dengan

hal- hal umum yang bisa

menjadi jembatan (rapport)

pembuka komunikasi dengan

konsumen ( contoh : Usaha,hobi,

komunitas)

2. Setelah situasi mencair, barulah

sampaikan topik utama yang akan

dinegosiasikan

3. Selalu gunakan cara

persuasif untuk menghindari

terjadinya kebuntuan di awal

negosiasi

Tahap Penetapan

1.Pastikan konsumen

memahami konsekuensi

pilihan yang akan dia ambil

tidak akan merugikannya di

kemudian hari

2.Tekankan bahwa hasil dari

negosiasi ini penting untuk

kelanggengan hubungan jangka

panjang perusahaan

dengan konsumen dalam

industri pembiayaan

3. Ambil kesepakatan yang

terbaik yaitu, konsumen

membayar kewajibannya – kerja

sama tetap berlanjut

Stage 7 Stage 6 Stage 5 Stage 4 Stage 3 Stage 2

Tahap Negosiasi

1.Sampaikan dengan santun kondisi yang terjadi

( Contoh : Konsumen sudah menunggak 2 bulan,

bisa berdampak serius bagi kelangsungan

kredit konsumen dan itu melanggar kesepakatan)

2. Tunggu reaksi konsumen

3. Berdasarkan tanggapan konsumen, sampaikan

pilihan-pilihan yang ada sebagai penuntun bagi

konsumen masuk pada tujuan yang kita harapkan

4. Tekankan pilihan terbaik yang harus konsumen

ambil agar kesepakatan kredit awal tetap bisa

dijalankan dengan penuh tanggung jawab yaitu

konsumen bayar angsuran sesuai kesepakatan

sehingga terhindar dari denda dan

kerugian lainnya

Alternatif

Langkah

1.Cari tahu

akar masalah

2. Pikirkan

alternatif

langkah yang

akan diambil

3.Tentukan

prioritas

penyelesaian

yang harus

dicapai

7 langkah membangun tahapan negosiasi yang baik agar sukses menagih konsumen

Page 104: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Bab VII

Eksekusi

Page 105: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pentingnya pemahaman aspek legal dalam

bisnis Pembiayaan

Kesadaran hukum masyarakat

UU Perlindungan Konsumen

POJK

PERS

Provokator

Aksi kejahatan

Risk of Business

Image Finance Company

kepercayaan pelanggan

kepercayaan mitra bisnis

kepercayaan investor

kepercayaan pemerintah

Layanan Prima

koridor hukum

orientasi solusi

Dokumen sebagai alat bukti

Page 106: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

1. UU NO. 42 TAHUN 1999 Tentang Fidusia

2. PMK No. 130/PMK.010/2012 Tentang PENDAFTARAN

JAMINAN FIDUSIA BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

YANG MELAKUKAN PEMBIAYAAN KONSUMEN UNTUK

KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PEMBEBANAN

JAMINAN FIDUSIA

3. PERATURAN KAPOLRI NO. 8 TAHUN 2011 TENTANG

PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

DASAR HUKUM

EKSEKUSI

Page 107: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

Pasal 29 (1) UU No. 42/ 1999

Apabila Debitor atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi

terhadap benda yang menjadi objek jaminan Fidusia dapat

dilakukan dengan cara :

a. Pelaksanaan titel Eksekutorial oleh Penerima

Fidusia

b. Penjualan Benda yang menjadi objek jaminan

Fidusia

c. Penjualan dibawah tangan yang dilakukan

berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Penerima

Fidusia

Page 108: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Pasal 30 UU No. 42/1999

Pemberi Fidusia wajib menyerahkan Benda yang menjadi

objek jaminan Fidusia dalam rangka pelaksanaan eksekusi

jaminan Fidusia

Page 109: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA, al :

1. Adanya perlawanan dari Debitor saat proses eksekusi, sering

berujung tindak pidana

2. Debitor telah mengalihkan objek jaminan fidusia kepada Pihak

ke-3

3. Adanya tindak pidana yang dilakukan oleh para pelaksana

eksekusi jaminan (melakukan intimidasi, anarkis, perusakan

asset, melakukan kekerasan terhadap Debitor)

4. Masih ditemukan oknum penegak hukum yang tidak mengerti/

tidak mengakui hak istimewa (preference)

Page 110: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

ASPEK ASPEK PENGAMANAN

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

1. Aspek Filsafat :

Keseimbangan hak asasi Individu & kewajiban negara untuk

melindungi

2. Aspek Sosiologi :

Memperhatikan situasi kondisi yang berkembang di dalam

masyarakat

3. Aspek Yuridis

Page 111: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

PENGAMANAN EKSEKUSI :

Tindakan kepolisian dalam rangka memberi pengamanan &

perlindungan terhadap pelaksana eksekusi, pemohon eksekusi,

termohon eksekusi pada saat eksekusi dilaksanakan

PEMOHON EKSEKUSI :

Penerima jaminan Fidusia yang berhak untuk memperoleh

kembali jaminan fidusia pada saat pemberi fidusia cidera janji

TERMOHON EKSEKUSI :

Pemberi jaminan Fidusia yang tidak dapat memenuhi

kewajibannya sebagaimana tertuang dalam akta jaminan fidusia

Page 112: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

DASAR KREDITUR MELAKUKAN PENAGIHAN

Adanya perikatan / Perjanjian antara FINANCE Co dan konsumen

PERIKATAN / PERJANJIAN : Suatu perbuatan yang mengikatkan dirinya

antara satu orang atau lebih terhadap satu orang atau lebih (Pasal 1313

KUH Perdata)

Perjanjian / Perikatan akan selalu menimbulkan hak dan kewajiban

Perjanjian Adalah Undang-Undang Bagi Pembuatnya (Ps. 1338

KUHPerdata)

Pasal 1320 KUHPerdata :Syarat sah nya perjanjian

Page 113: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

HAK DAN KEWAJIBAN

KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

KONSUMEN

HAK KEWAJBAN

• Keamanan dan

kenyamanan;

• Kebebasan

menentukan pilihan;

• Informasi &

pelayanan;

• Perlindungan &

penyelesaian

sengketa;

• Ganti kerugian.

• Menggunakan

barang/jasa sesuai

petunjuk;

• Beritikad baik;

• Membayar harga;

• Menjalani

penyelesaian

senketa.

PELAKU USAHA

HAK KEWAJIBAN

• Terima pembayaran;

• Perlindungan hukum

thd Konsumen

beritikad buruk;

• Pembelaan diri;

• Rehabilitasi;

• Beritikad baik;

• Pemberian informasi

yang benar & jelas;

• Jaminan kualitas;

• Pelayanan yang

baik;

• Ganti kerugian.

VS

Page 114: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Batalnya Perjanjian

konsekuensi pada perjanjian jika ketentuan pasal 1320 tidak terpenuhi, maka

perjanjian …

Batal demi hukum

Tanpa adanya gugat pembatalan, demi hukum sudah batal

sejak perjanjian dibuat.

syarat objektif

Dapat dibatalkan

Bilamana terdapat keberatan dari salah satu pihak, maka

pihak tsb dpt menggugat pembatalan perjanjian.

syarat subjektif

sepakat

cakap

ada objek

kausa halal

Page 115: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

Delik Pidana

Delik (tindak pidana) adalah perbuatan yang melanggar hukum atau perbuatan

yang dilarang oleh aturan hukum dan bagi yang melanggar dikenakan sanksi

pidana.

Unsur-unsur delik meliputi :

- Unsur obyektif : Perbuatan dan atau akibat dan atau keadaan yang dilarang

oleh hukum.

- Unsur subyektif : Adanya pelaku dalam perbuatan tersebut

Syarat-syarat agar unsur-unsur tersebut dpt dianggap sebagai delik :

1. Harus ada perbuatan

2. Perbuatan sesuai dengan ketentuan hukum

3. Harus terbukti kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan

4. Ada syarat melawan hukum

5. Ada ancaman sanksi/hukuman

Page 116: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

FINANCE

COMPANY

365 KUHP

480 KUHP

362 KUHP

378 KUHP

335 KUHP

PERBUATAN TIDAK

MENYENANGKAN

PERAMPASAN

PENCURIAN

PENADAHAN PENIPUAN

DELIK PIDANA YANG BERPOTENSI DI TUDUHKAN KE PIHAK

KREDITUR DI LAPANGAN

Page 117: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN

KONSUMEN

365 KUHP

480 KUHP

263 KUHP

378 KUHP

372 KUHP

PERAMPASAN

PEMALSUAN SURAT /

DOKUMEN

PENADAHAN

PENIPUAN / PROFESI

379 a

DELIK PIDANA YANG BERPOTENSI DITUDUHKAN KE KONSUMEN

351 PENGANIAYAAN

PENGGELAPAN

Page 118: MODUL SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PENAGIHAN