MODUL PRATIKUM FISIKA -...

39
MODUL PRATIKUM FISIKA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2018

Transcript of MODUL PRATIKUM FISIKA -...

Page 1: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

MODUL

PRATIKUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2018

Page 2: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

TATA TERTIB PRAKTIKUM

KEWAJIBAN PRAKTIKAN:

1. Setiap praktikan datang 5 menit sebelum pelaksanaan praktikum

2. Memakai pakaian rapi, jas lab dan safety shoes pada saat praktikum

3. Sebelum praktikum, praktikan mengumpulkan tugas pendahuluan untuk percobaan

yang akan dilakukan.

4. Setiap praktikan sebelum memulai praktikum harus menyerahkan laporan resmi

percobaan minggu sebelumnya.

5. Setiap praktikan mengumpulkan laporan sementara setelah melakukan praktikum

untuk mendapatkan persetujuan dari pembimbing praktikum

6. Setiap praktikan merapikan dan menyerahkan peralatan yang selesai dipinjam pada

petugas laboratorium.

7. Sebelum meninggalkan ruangan Lab, kelompok yang bertugas (piket) menyapu/

membersihkan Lab.

SANKSI PELANGGARAN:

1. Prakikan yang terlambat harus melapor pada dosen pembimbing untuk mendapat ijin

praktikum

2. Praktikan yang berhalangan hadir harus memberikan surat ijin tidak masuk

3. Praktikan yang tidak mengumpulkan tugas pendahuluan tidak diperkenankan

mengikuti praktikum.

4. Praktikan yang merusakkan peralatan wajib mengganti sesuai alat yang dirusak.

5. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum secara keseluruhan dinyatakan tidak

lulus praktikum fisika.

Surabaya, 14 Februari 2018

Penyusun

Catatan: Tugas pendahuluan dan laporan ditulis tangan pada kertas A4 dengan margin kiri 4cm, atas, kanan dan bawah masing-masing 3cm.

Page 3: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

GERAK BENDA PADA BIDANG

M1

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Pada praktikum M1, praktikan diharapkan:

1. dapat membaca dan menggunakan stopwatch dengan benar,

2. mampu menerapkan hukum gerak jatuh bebas

3. menentukan koefisien gaya gesek pada bidang datar dan miring

4. dapat memahami tentang gerak pada bidang.

II. TEORI

Dinamika Partikel adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang

gaya yang yang menyebabkan sebuah benda bergerak. Pada modul ini, benda masih

dianggap sebagai partikel, artinya benda hanya dilihat sebagai satu titik pusat massa saja.

Untuk itu gerak translasi saja yang akan diperhatikan. Dengan demikian massa katrol

diabaikan, karena katrol bergerak melingkar. Karena massa katrol diabaikan, maka

memen inersia katrol juga diabaikan, sehingga katrol mengalami kesetimbangan momen.

Tegangan tali sebelum dan sedudah lewat katrol sama.

Dasar untuk menyelesaikan persoalan dinamika partikel diatas adalah

Hukum Newton I, II dan III. Yaitu:

Hukum Newton I : ∑� = 0

Hukum Newton II : ∑� = �. �

Hukum Newton III : � ���� = − � ������

Ada beberapa gaya yang harus dikenali di bab ini, antara lain gaya normal

(�), gaya gesek (�), tegangan tali (�), gaya berat (� = ��) dll.

Bila suatu benda bergerak pada suatu bidang, dimana bidang tersebut tidak licin,

maka akan timbul gaya gesek. Gaya gesek timbul karena permukaan dua bidang yang

bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak benda. Besar

gaya gesek dipengaruhi oleh benda dan koefisien gesek. Gaya gesekan terdiri dari :

1. Gaya gesekan statis (��) yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda diam.

�� = s . �

2. Gaya gesekan kinetis (��), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda bergerak.

�� = μ�. �

Page 4: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

�� � �� � � �� �� � Gambar 1. Sudut 0o

gm

ammgmk

2

211 (1)

N T T m2g sin Ɵ f Ɵ m2g cos Ɵ m1 m2g m1g

Gambar 2. Sudut Ɵ

cos

sin

2

2121

gm

ammgmgmk

(2)

dimana :

�� = gaya gesek statis (�)

�� = gaya gesek kinetis (�)

s = koefisien gesek statis s

μ� = koefisien gesek kinetis

Page 5: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

� = gaya normal

� = percepatan grafitasi = 9,81 m/s2

� = percepatan gerak benda (m/s2 )

Untuk persamaan geraknya yaitu : 20

2

1attvs (3)

Dimana : � = jarak tempuh (m)

�0 = kecepatan awal (m/s)

� = waktu menempuh jarak s (secon)

III. PERALATAN

1. Satu set peralatan gerak pada bidang

2. Stop watch

3. Satu set beban

4. Penggaris

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gb 1 dengan sudut 00

2. Catatlah panjang lintasan m2 dan catat waktu yang diperlukan untuk

menempuh panjang lintasan tersebut

3. Gantilah m2 dengan benda yang berbeda

4. Catatlah panjang lintasan m2 dan catat waktu yang diperlukan untuk

menempuh panjang lintasan tersebut

5. Ulangi langkah (1) sampai dengan (4) untuk sudut kemiringan 300 (seperti

Gb 2)

V. TUGAS PENDAHULUAN

1. Dapatkan rumus (1) dan (2) dari Hukum Newton II

2. Sebuah balok yang bermassa m1 = 20 kg, terletak pada bidang miring licin

seperti pada gambar dibawah. Balok ini dihubungkan oleh seutas tali melalui

katrol kecil tanpa gesekan dengan balok kedua yang bermassa m2 = 40 kg

tergantung vertikal. Tentukan :

a. Percepatan masing-masing benda

b. Tegangan tali

Page 6: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

N T T 53o m2g sin Ɵ f m2g cos Ɵ m1 m2g m1g

VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

1. Hitung koefisien gesekan antara bidang dengan benda yang berbeda untuk

setiap sudut dengan kemiringan yaitu sudut 00 dan 300

2. Hitung kecepatan akhir benda

3. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan

Page 7: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M 1

Nama percobaan : Gerak pada Bidang

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (………………….)

5

m1 = ……

Sudut 00

No Aluminium

m2 = ……

Kayu

m2 = ……

….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm

1

2

3

Rata-

rata

Page 8: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Sudut 300

No Aluminium

m2 = ……

Kayu

m2 = ……

….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm

1

2

3

Rata-

rata

Page 9: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

GAYA SENTRIFUGAL

M2

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikan diharapkan dapat mendefinisikan tentang gaya sentrifugal serta dapat

membaca dan menggunakan alat ukur. Praktikan dapat memahami tentang gaya

sentrifugal dan prinsip kerjanya. Praktikan juga diharapkan mampu membandingkan

frekuensi perhitungan dengan percobaan, serta mampu memberikan kesimpulan.

II. TEORI

Benda berotasi mempunyai percepatan yang arahnya ke pusat yang disebut

percepatan sentripetal (as) yang besarnya :

RR

vas

22

(1)

Dan sesuai hukum Newton II, percepatan ini menyebabkan gaya sentripetal yang arahnya

ke pusat. Besarnya :

RmR

vmFs

22

(2)

Dimana : v = kecepatan linier (m/s )

R = radius rotasi (m)

kecepatan sudut (rad/s)

m = massa benda (kg)

g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)

Menurut hukum Newton III, setiap benda yang mendapat gaya, maka benda tersebut akan

memberikan gaya rekasi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Gaya reaksi dari

gaya sentripetal ini dinamakan gaya sentrifugal. Pada percobaan ini benda akan berputar

dengan besar kecepatan yang konstan, menimbulkan gaya sentrifugal sehingga mampu

mengangkat massa beban (M) yang berada di tengah/pusat.

Besar frekuensi yang diperlukan untuk mengangkat beban M.g ( Newton ) adalah :

n

iii Rm

gMf

1

.

2

1

(3)

Page 10: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Gambar Peralatan Sentrifugal

III. PERALATAN

1. Satu set peralatan gaya sentrifugal

2. Tachometer

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Jalankan peralatan gaya sentrifugal dengan satu lengan beban (m1 dan m2)

yang berpengaruh, sedangkan m3 dan m4 terkunci.

2. Naikkan frekuensi rotasi hingga beban M tepat bergerak naik dan catat

frekuensi f.

3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan menggunakan dua lengan beban (m1, m2, m3

dan m4) berpengaruh semuanya.

VI. TUGAS PENDAHULUAN

1. Kecepatan putar baling-baling sebuah kipas adalah 900 rpm. Tentukan

kecepatan sudut dan kecepatan tangensial-nya!

2. Sebuah roda bermassa 2 kg yang tersambung dengan belt berputar dengan

kecepatan 20 rad/s. Jika jari-jari roda adalah 17 cm, hitung gaya yang diberikan

oleh belt!

VII. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

1. Hitung frekuensi berdasarkan percobaan dan frekuensi secara perhitungan

2. Tentukan persentase error frekuensi tersebut

3. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan

R1

R2

M

m1 m2

Page 11: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M2

Nama percobaan : Gaya Sentrifugal

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4

5 (………………….)

M = ……… kg M2 = ……… kg M4 = ……… kg

M1 = ……… kg M3 = ……… kg

Salah satu lengan dikunci

No r1 ( cm ) r2 ( cm ) f (rpm)

1.

1 2.

………. ………. 3.

4.

5.

rata – rata =

Page 12: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

No r1 ( cm ) r2 ( cm ) r3 ( cm ) r4 ( cm ) f (rpm)

……….

1.

2.

2 ………. ………. ………. 3.

4.

5.

rata – rata =

Page 13: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

SISTEM KATROL (DINAMIKA PARTIKEL)

I. Tujuan Praktikum

Mahasiswa mampu melakukan percobaan dinamika pada katrol tunggal dan ganda

serta mampu melakukan pengukuran waktu dan perhitungan percepatan baik secara

praktek maupun teori.

II. Teori

Pada percobaan ini massa katrol, massa tali dan gesekan diabaikan. Dengan

menerapkan hukum Newton II dan asumsi m1 turun maka untuk sistem katrol

tunggal didapatkan persamaan

m1.g – T = m1.a T = m1.g –m1.a T – m2.g = m2.a (m1.g – m1.a) – m2.g = m2.a

gmm

mma .

)21(

)21(

dimana:

a = percepatan (m/s2) m1, m2 = massa beban (kg) g = percepatan grafitasi bumi (9,81 m/s2) T = tegangan tali (N)

Demikian juga untuk sistem katrol ganda, percepatan benda dapat dihitung dengan

penerapan hukum Newton:

T2 = 2T1 s1 = 2s2 a1 = 2 a2 Dengan asumsi m1 turun dapat dirumuskan: m1.g – T1 = m1.a1

T1 = m1.g - m1.a1

T1 = m1.g - m1.2a2 T2 – m2.g = m2.a2 2T1 – m2.g = m2.a2

2(m1.g - m1.2a2) - m2.g = m2.a2 2m1.g – m2.g = m2.a2 + 4m1a2

m1

m2

katrol

tali

m1m2

katrol

tali

katrol

T1

T1

T1

T2

Page 14: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

gmm

mma .

4

)2(

21

212

g

mm

mma .

2

12

)2(

21

211

III. Alat dan bahan

1. Dua buah katrol

2. Tali

3. Beban

4. Stopwatch

IV. Langkah Percobaan

1. Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar katrol tunggal

2. Jika jarak yang ditempuh benda 1 sama dengan benda 2 = S, catatlah waktu yang

diperlukan untuk menempuh jarak tersebut

3. Lakukan langkah (1) dan (2) untuk massa dan jarak yang sama sebanyak 5 kali

4. Lakukan langkah (1), (2) dan (3) untuk jarak yang sama tapi massa berbeda

5. Buatlah rangkaian seperti gambar katrol ganda

6. Lakukan langkah percobaan (2) s/d (4), dengan nilai S1 = 2 x S2

V. Tugas Untuk Laporan Resmi

1. Hitung percepatan benda 1 dan benda 2 secara teori dan praktek

2. Bandingkan kedua hasil perhitungan

3. Hitunglah tagangan tali

VI. Tugas Pendahuluan

Pesawat angkat sederhana untuk penanganan komponen kapal, konstruksinya

seperti gambar katrol ganda, dengan beban m2 adalah 500 kg dan massa m1

diganti gaya F. Massa katrol diabaikan dan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.

a. Berapa gaya F tersebut yang harus diberikan agar sitem setimbang diam

atau bergerak dengan kecepatan konstan?

b. Jika kemampuan tali T1 menahan beban adalah 2500 Newton, berapa

percepatan maksimal mengangkat beban m2 sebesar 500 kg yang

menyebabkan tali tersebut rawan putus?

Page 15: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M 3

Nama percobaan : Sistem Katrol

Kelompok :

No Nama NRP Tanda TanganSurabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (………………….)

Gambar 1 (Katrol Tunggal)

SA = SB = S = ….. m

No mA

(kg)

mB

(kg)

S (m) t1 (dt) t2 (dt) t3 (dt) trata-rata

1

2

Page 16: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Gambar 2 (Katrol Ganda)

BA SS2

1 BA aa

2

1

No mA

(kg)

mB

(kg)

S1 (m) t1 (dt) t2 (dt) t3 (dt) Trata-rata

1

2

Page 17: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

AYUNAN FISIS

M6

I. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ayunan fisis antara lain:

Praktikan mampu memahami tentang percepatan gravitasi bumi, prinsip

kerja ayunan fisis serta dapat menggunakan alat ukur dengan benar

Praktikan dapat menghitung besar momen inersia benda dengan

menggunakan bandul fisis. Praktikan mampu menentukan hubungan

amplitudo, massa dan panjang ayunan terhadap periode serta

menyelaraskan antara rumus eksperimen dengan hitungan.

II. TEORI

Untuk menghitung percepatan gravitasi bumi dapat menggunakan

persamaan :

I

mgdf

2

1 (1)

mgd

IT 2 (2)

Dengan : d = Jarak pusat ayunan dan pusat massa (m)

I = momen inersia benda jika diputar dengan pusat

putar di pusat ayunan (kgm2)

Page 18: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

III. PERALATAN

1. Satu set peralatan ayunan fisis

2. Penggaris

3. Stopwatch

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Tentukan pusat massa

2. Tentukan pusat ayunan

3. Ayun batang dengan simpangan kecil, catat waktu untuk 6 kali getaran

sempurna

4. Ambil titik ayun yang lain dan ulangi langkah 3

V. TUGAS PENDAHULUAN

Sebuah batang kaku ringan dengan panjang 2 m. Batang tersebut diayun dengan

simpangan 10� dari sumbu normal dengan pusat ayunan adalah 30 cm dari salah

satu ujung batang. Tentukan besar gravitasi yang mempengaruhi batang tersebut!

VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

1. Hitung periode (T)!

2. Hitung percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan rumus yang ada!

3. Hitung persentase error gravitasi bumi yang didapatkan secara teori dan

praktek!

4. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan!

Page 19: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M 6

Nama percobaan : Ayunan Fisis

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (……………….)

Momen Inersia benda, I0 = kg m2

d (cm) Waktu untuk 6 x ayun Momen Inersia (kgm2)

d1=.................. t1= I=

d2=................ t2= I=

Page 20: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

HUKUM ARCHIMEDES

F1

I. Tujuan Praktikum

Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu memahami prinsip

hukum Archimedes dan menerapkannya pada benda setimbang di zat cair Praktikan juga

dapat menentukan rapat jenis fluida cair, menghitung besar gaya apung berdasarkan

persamaan Archimedes, dan dapat menentukan besar rongga dalam suatu benda.

II. TEORI

Jika suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat

gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Secara matematis gaya Archimedes

(gaya ke atas), dapat dirumuskan sebagai berikut :

gVF ccA (1)

Dimana : FA = gaya ke atas yang dialami benda (N)

( dalam praktikum besar FA dapat dicari dengan dinamometer)

FA = w1 - w2

Vc = volume zat cair yang dipindahkan (m3)

c = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Ketentuan :

1. Jikabenda <cairan , maka benda akan mengapung

2. Jikabenda =cairan , maka benda akan melayang

3. Jikabenda >cairan , maka benda akan tenggelam

Page 21: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

III. PERALATAN

1. Fluida cair (air, minyak, oli)

2. Beban

3. Dinamometer

4. Penggaris

5. Statip

IV. LANGKAH PERCOBAAN

Percobaan I

1. Timbang dan catat massa benda yang digantungkan pada dinamometer (w1)

(kayu yang tidak berongga)

2. Massa benda yang digantungkan pada dinamometer dimasukkan ke dalam zat

cair, timbang dan catat (w2)

3. Menghitung volume fulida yang dipindahkan

4. Dengan menggunakan persamaan hukum Archimedes, tentukan cairan

5. Ulangi langkah 1 – 4 untuk massa benda yang berbeda (logam)

6. Ulangi langkah 1 – 4 untuk fulida yang berbeda

Percobaan II

1. Tentukanlah volume balok kayu P

2. Tentukalah rapat massa dari kayu P

3. Ambil benda kayu RB timbang di udara

4. Hitunglah volume saharusnya balok RB dengan asumsi rapat massanya sama

dengan benda P

5. Hitunglah Volume sebenarnya

6. Hitunglah volume rongganya.

V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

Percobaan I

1. Hitunglah gaya apung berdasarkan percobaan

2. Hitunglah massa jenis zat cair

Percobaan II

1. Hitunglah volume rongga dari balok RB

Page 22: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

VI. TUGAS PENDAHULUAN

1. Diketahui massa jenis air laut 1,2 (gr/cm3), massa jenis es 0,8 (gr/cm

3). Tentukan

Berapa bagian volume gunung es yang tercelup dalam air?

2. Sebuah kubus berrongga volumenya 125 m3 terbuat dari plat dengan massa

jenis 7,2 kg/liter. Tentukan ketebalan plat agar kubus terapung di air dengan

kedalaman tercelup 1 m!

Page 23: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : F 1

Nama percobaan : Hukum Archimedes

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (………………….)

Volume fluida awal = …….. cm3

No

Air Perubahan

Volume

Fluida

Minyak Perubahan

Volume

Fluida

Olie Perubahan

Volume

Fluida

W1

(N)

W2

(N)

W1

(N)

W2

(N)

W1

(N)

W2

(N)

1

2

3

Page 24: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Benda Massa (kg) Volume (m3) Rapat massa

(kg/m3)

Benda P

Benda RB

Volume seharusnya Benda RB = m3

Volume Rongga = m3

Page 25: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

KALORIMETRI

P1

I. Tujuan Praktikum

Setelah melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan mampu memahami

prinsip kerja hukum Joule dan memahami konsep perubahan bentuk energy Praktikan

dapat menghitung besar energi listrik yang melalui suatu penghantar, menentukan energi

thermal (kalor) yang timbul di dalam kalorimetri dan membuktikan kebenaran hukum

Joule serta dapat menentukan kapasitas panas spesifik tembaga.

II. TEORI

Kalor adalah bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan temperatur.

Kalor berpindah dari benda bertemperatur tinggi ke benda temperatur lebih rendah.

Jumlah kalor yang diserap benda sebanding dengan massa benda itu pada perubahan

temperaturnya. Secara matematis dirumuskan sebagai :

TCTcmQ (1)

Dimana : Q = Kalor yang diserap (Joule, erg, kalori)

m = massa benda (kg)

T = Perubahan temperatur yang terjadi

c = Kalor jenis ( joule/kg0

C)

C = Kapasitas kalor ( joule/0C)

Pada percobaan ini, energi listrik akan diubah menjadi energi panas oleh tahanan kawat

spiral dan panas tersebut digunakan untuk menaikkan suhu air disekitarnya beserta wadah

tembaga. Besar energi listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik sesuai dengan persamaan

:

W = v . i . t (2)

Dimana : W = Energi listrik (Joule)

v = Beda potensial (volt)

i = Arus listrik (Ampere)

t = waktus (detik)

Dengan asumsi semua energi listrik ditransfer sebagai energi panas dari wadah dan air,

maka dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut :

W = wadahTmcairTmc (3)

Page 26: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

III. PERALATAN

1. Kalorimeter dengan insulasi panas

2. Stopwatch

3. Termometer

4. Travo

5. Avometer

6. Kabel penghubung

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Timbanglah wadah tembaga (mw)

2. Isi wadah tembaga dengan air sampai 3/4 penuh, lalu timbang lagi (mt = ma +

mw)

3. Letakkan wadah tembaga dalam insulator yang sudah dipasang jaket, pasang

pengaduk, tutup dan pasang termometer.

4. Catat temperatur mula-mula

5. Hubungkan pemanas kalorimeter dengan arus AC 20 volt dan pasang avo

untuk membaca arus, lalu hidupkan stopwatch.

6. Catat pembacaan temperatur setiap selama 2 menit sampai dicapai temperatur

800C

V. TUGAS PENDAHULUAN

Air teh sebanyak 250 cm3 dengan suhu 900C dituangkan ke dalam cangkir gelas

(massa gelas 300 gr) yang suhunya 250C. Bila keseimbangan telah tercapai dan

tidak ada aliran kalor lain disekitarnya, tentukan suhu campurannya.

(Kalor jenis gelas 0,2 kal/gr0C, massa jenis air 1 gr/cm3, kalor jenis air 1 kal/gr0C)

VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

1. Dengan asumsi semua energi listrik ditransfer sebagai energi panas dari wadah

dan air , tentukan kapasitas panas spesifik dari kalorimeter (tembaga) pada

rentang temperatur ( diketahui kalor jenis air : ca = 1 kalori/g0

C):

a. dari T awal sampai T2

b. dari T2 sampai 800C

c. dari T awal sampai 800C

AC

A

V

Transformator

Elemen Pemanas

Page 27: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

2. Tentukan persentase error kapasitas panas spesifik tembaga yang didapatkan

secara teori dan praktek

3. Buat grafik hubungan antara waktu (x) dan temperatur (y)

4. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan

Page 28: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : P 1

Nama percobaan : Kalorimeter

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (……………….)

V = 20 volt I = …….. ampere

C air = 1 Cgr

kal0

No t ( menit ) T0 C

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 29: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

No t ( menit ) T0 C

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Page 30: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

KONDUKTIVITAS TERMAL

P3

I. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah:

a. Praktikan dapat menerapkan prinsip perpindahan panas

b. Praktikan mengetahui nilai konduktivitas termal dari beberapa jenis material

II. TEORI

Energi panas dapat dipindahkan dari suatu sistem yang bersuhu lebih tinggi ke

sistem yang bersuhu lebih rendah. Energi panas berpindah melalui mekanisme

perpindahan panas. Terdapat tiga jenis mekanisme perpindahan panas, yaitu radiasi,

konveksi dan konduksi.

Radiasi merupakan perpindahan energi dalam bentuk gelombang, melalui zat atau

ruang hampa. Sedangkan perpindahan panas konveksi terjadi pada cairan dan gas. Panas

berpindah melalui pergerakan partikel di dalam fluida. Partikel yang panas akan mengalir

sehingga menggantikan partikel yang lebih dingin.

Konduksi terjadi ketika energi panas berpindah melalui suatu material sebagai

akibat dari tumbukan antar elektron, ion, atom, dan molekul bebas material tersebut.

Setiap material memiliki kemampuan yang berbeda dalam melakukan konduksi, yang

ditunjukkan dengan nilai konduktivitas termal. Laju perpindahan konduksi dinyatakan

dengan:

L

TkA

t

Q

(1)

dimana t

Q

adalah laju konduksi, k adalah konduktivitas termal, A adalah luas

penampang melingtang bahan, T adalah perbedaan temperatur bahan, dan L adalah

panjang bahan.

Dalam SI, satuan untuk k adalah W/m.K dan t

Q

adalah J/s atau Watt.

III. PERALATAN

Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah satu set peralatan perpindahan

panas konduksi, yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Page 31: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Gambar 1. Thermal Conductivity Apparatus

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Tanyakan kepada instruktur, apakah peralatan sudah tersambung dengan benar

2. Pastika lampu LED pada ITAC box berkedip

3. Pasang logam aluminium pada kotak Thermal Conduction Apparatus

4. Nyalakan kipas pada kotak Thermal Conduction Apparatus

5. Buka Program Conductoo

6. Atur waktu pengambilan data dengan mengatur pada menu Parameters –

Acquisition (Time step = 1s; Total time = 600s)

7. Klik tombol Heating, untuk proses pemanasan

8. Klik tombol Continous Acquisition

9. Amati nilai suhu pada masing-masing sensor, catat nilai suhu setiap 2 menit

10. Proses akan berhenti secara otomatis setelah mencapai Total time

11. Ulangi langkah 3-9 untuk logam tembaga

Page 32: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

VI. TUGAS PENDAHULUAN

1. Berikan contoh nilai konduktivitas termal dari salah satu material! (setiap

anggota kelompok harus material yang berbeda)

2. Jelaskan perbedaan antara konduksi, konveksi, dan radiasi!

3. Sebuah pelat logam setebal 5 mm memiliki perbedaan temperatur 30 oC antara

kedua permukaannya. Laju perpindahan panas pelat tersebut adalah sebesar

250 kkal/jam melalui suatu permukaan seluas 5 cm2. Hitunglah nilai

konduktivitas termal logam tersebut dalam W/m.K!

VIII. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

1. Plot grafik hubungan antara posisi sensor dan rata-rata nilai temperatur untuk

masing logam!

2. Hitung nilai konduktivitas termal untuk masing-masing logam!

3. Hitung presentase kesalahan (percent error) nilai konduktivitas termal untuk

masing-masing logam!

Page 33: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : P 3

Nama percobaan : Konduktivitas Termal

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (……………….)

Aluminium

Daya = W

No T1 oC T2 oC T3 oC T4 oC T5 oC T6 oC T7 oC T8 oC

Jarak dari T1

(cm)

1

2

3

4

5

Rata-rata

Page 34: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Tembaga

Daya = W

No T1 oC T2 oC T3 oC T4 oC T5 oC T6 oC T7 oC T8 oC

Jarak dari T1

(cm)

1

2

3

4

5

Rata-rata

Page 35: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

RANGKAIAN LISTRIK

L2

I. Tujuan Praktikum

Setelah melaksanakan praktikum rangkaian listrik, oraktikan diharapkan mampu

memahami prinsip hukum Kirchoff dan memahami konsep Aliran Arus. Selain itu,

praktikan dapat menghitung besar Arus dan tegangan pada suatu rangkaian seri dan

paralel.

II. TEORI

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling

dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan

tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik

terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada

kedua ujungnya.

ARUS LISTRIK

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang

mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i dengan kata lain arus adalah muatan yang

bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan

tersebut diam maka arus pun akan hilang. Arah arus searah dengan arah muatan positif

(arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat

menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila

menerima elektron dari partikel lain. Satuannya : Ampere (A)

Arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus

negatif mengalir sebaliknya. Macam-macam arus :

1. Arus searah (Direct Current/DC)

Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu,

artinya dimanapun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan

nilai yang sama

Page 36: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan

karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perioda

waktu : T).

TEGANGAN

Tegangan atau beda potensial adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu

muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke

terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial

jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke

terminal lainnya.

Gambar Rangkaian Seri dan Pararel

(a) Rangakaian seri (b) Rangkaian pararel

i = i1 = i2 = i3 Vp= V1 = V2 = V3

Vs = V1 + V2 + V3 i = i1 + i2 + i3

Rs = R1 + R2 + R3 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

III. PERALATAN

1 Board tempat percobaan

2 Resistor

3 Avometer

4 Kabel penghubung

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada R1

2. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada R2

3. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada R3

Page 37: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

4. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada titik A-B

5. Ulangi langkah 1 sampai 4 dengan menggunakan rangkaian percobaan 2

R1 R2 R3

E

BA

Rangkaian Percobaan 1

Rangkaian Percobaan 2

VI. TUGAS PENDAHULUAN

Perhatikan gambar 1 dan gambar 2, diketahui R1 = 20 ohm, R2 = 30 ohm, R3 = 40

ohm, V= 10 volt, Hitung Arus dan Tegangan pada R1, R2, R3 dan Titik A-B!

VII. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

1. Hitung arus dan tegangan secara teori pada R1, R2, R3 dan titik A-B

2. Bandingkan hasil (1) dengan hasil praktikum untuk rangkaian percobaan 1 dan

percobaan 2.

3. Tentukan persentase error arus dan tegangan yang didapatkan secara teori dan

praktek

4. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan

Page 38: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

LABORATORIUM FISIKA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : L 2

Nama percobaan : Rangkaian Listrik

Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui

2

3

4 (………………….)

Seri

No. R1 R2 R3 I1 I2 I3 IAB V1 V2 V3 VAB

1

2

Paralel

No. R1 R2 R3 I1 I2 I3 IAB V1 V2 V3 VAB

1

2

Page 39: MODUL PRATIKUM FISIKA - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mysantoso/wp-content/uploads/sites/36/2017/02/...bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak

Contoh Cover:

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA

NAMA PERCOBAAN

KELOMPOK :

NAMA :

NRP :

NAMA PROGRAM STUDI

NAMA JURUSAN

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2018