Modul Praktikum Ttt

34
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK

Transcript of Modul Praktikum Ttt

Page 1: Modul Praktikum Ttt

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS

DAN TEGANGAN TINGGI

LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK

Page 2: Modul Praktikum Ttt

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 3: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

PERCOBAAN 1

PENGUJIAN ISOLASI UDARA

I. TUJUAN

1. Mempelajari pengaruh bentuk elektroda pada kegagalan isolasi udara dengan

tegangan tinggi bolak balik

2. Mempelajari pengaruh jarak elektroda pada kegagalan isolasi udara dengan tegangan

tinggi bolak balik

3. Mengukur tegangan tinggi arus bolak balik (AC) dengan menggunakan prinsip

pembagi kapasitas

4. Mengukur tegangan tinggi searah dengan menggunakan prinsip pembagi resistor

5. Mempelajari pengaruh jarak elektroda pada kegagalan isolasi udara dengan tegangan

tinggi searah

II. DASAR TEORI

A. TEGANGAN TINGGI BOLAK BALIK

Yang dimaksud dengan Tegangan Tinggi dalam dunia teknik tenaga listrik adalh

semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para teknisi listrik sehingga diperlukan

pengujian dan pengukuran dengan tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus dan

memerlukan teknik-teknik tertentu atau dimana gejala-gejala tegangan tinggi mulai terjadi.

Batas yang menyatakan kapan suatu tegangan dapat dikategorikan dalam Tegangan Tinggi

(High Voltage), Tegangan Tinggi Sekali (Extra High Voltage), atau Ultra Tegangan Tinggi

(Ultra High Voltage) berbeda-beda untuk setiap negara atau perusahaan tenaga listrik di

negara-negara tersebut dan biasanya tergantung pada kemajuan tekniknya masing-masing.

Tegangan Tinggi Arus bolak balik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Tegangan

Tinggi Arus bolak balik dengan frekuensi rendah dan Tegangan Tinggi arus bolak balik

dengan frekuensi tinggi. Tujuan dari pembangkita Tegangan Tinggi yang paling utama

adalah untuk kepentingan penyaluran (transmisi) tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke

Beban. Dengan menggunakan sistem transmisi Tegangan Tinggi maka rugi-rugi yang

terjadi pada

sistem transmisi dapat dikurangi karena arus yang mengalir menjadi lebih kecil, sehingga

Page 4: Modul Praktikum Ttt

1

Page 5: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

rugi-rugi tembaga yang terjadi pada kawat transmisi juga menjadi lebih kecil. Pada sistem

transmisi arus bolak balik tiga fasa hal tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Dan

Dengan

Pt = rugi-rugi daya pada saluran transmisi (Watt)

P = Daya beban pada ujung penerima trasmisi (Watt)

Vr = Tegangan antar fasa ujung penerima transmisi (Volt)

R = Tahanan kawat transmisi per Fasa (Ohm)

Cos = Faktor Daya Beban

Selain itu tegangan tinggi arus bolak balik frekuensi rendah juga diperlukan untuk

menyelidiki apakah peralatan listrik yang terpasang pada jaringan tegangan tinggi dapat

menahan tegangan yang melebihi tegangan operasinya untuk waktu terbatas karena kenaikan

tegangan dengan frekuensi rendah dapat terjadi karena berbagai sebab, diantaranya adalah

putusnya kawat tegangan tinggi yang panjanganya melebihi suatu batas tertentu atau karena

adanya hubung singkat antara kawat transmisi tersebut yang pada kondisi tersebut

tegangannya dapat mencapai 200% atau lebih dari tegangan nominal.

Tegangan Tinggi Arus bolak balik dengan frekuensi tinggi juga diperlukan untuk

berbagai macam pengujian, diantaranya adalah untuk menguji adanya kerusakan-kerusakan

mekanis (keretakan, kantong udara, dsb) pada isolator terutama isolator porselen. Tegangan

tinggi diperlukan untuk memungkinkan adanya lompatan api sementara frekuensi tinggi

bertujuan untuk memungkinkan terjadinya rambatan pada kulit isolator yang diuji

(phenomena skin effect). Apabila pada isolator yang diuji tidak terdapat kerusakan mekanis

2

Page 6: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

seperti telah disebutkan diatas, dengan adanya frekuensi yang tinggi maka kegagalan tidak

akan terjadi pada bagian dalam isolator tersebut tetapi akan melalui permukaan isolator, akan

tetapi apabila pada isolator tersebut terdapat kerusakan pada bagian dalamnya maka

kegagalan akan terjadi melalui bagian dalam dari isolator tersebut atau dengan kata lain

apabila pada saat pengujian terlihat api pada bagian kulit isolator maka isolator tersebut tidak

terdapat kerusakan mekanis atau dalam keadaan baik akan tetapi apabila tidak terlihat

percikan api pada bagian kulitnya maka isolator tersebut terdapat kerusakan mekanis atau

rongga udara pada bagian dalamnya yang berarti bahwa isolator tersebut tidak dalam keadaan

yang baik.

Peralatan yang digunakan untuk membangkitkan tegangan tinggi bolak balik adalah

dengan menggunakan transformator, yang biasanya disebut transformator penguji (Testing

Transformator). Trafo pengujian yang digunakan memiliki perbandingan jumlah lilitan lebih

besar dibandingkan dengan Trafo Daya ( Power Transformer ) dan kapasitas kVA-nya kecil

dibandingkan dengan kapasitas Trafo Daya. Biasanya dipakai transformator satu fasa, karena

pengujian dilakukan fasa demi fasa.

Untuk menjamin variabilitas, maka tegangan yang dihasilkan harus dapat diatur

secara kontinu mulai dari nol sampai tegangan nominal. Untuk itu arus primer biasanya

disulang dengan menggunakan auto trafo yang dipasang antara sumber tenaga dengan trafo

penguji.

II. 1. Kegagalan pada Isolasi Udara

Pada umumnya, kegagalan peralatan listrik pada waktu sedang dipakai disebabkan

oleh kegagalan isolasi dalam menjalankan fungsinya sebagai isolator tegangan tinggi.

Kegagalan isolasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain isolasi tersebut sudah dipakai

untuk waktu yang lama, kerusakan mekanis, berkurangnya kekuatan dielektrik, dan karena

tegangan lebih.

Udara merupakan media isolasi yang paling banyak digunakan dalam teknik tegangan

tinggi. Sehingga, perilaku udara akibat kenaikan tegangan harus diketahui dalam

merencanakan penggunaan udara sebagai isolasi dalam instalasi. Oleh karen fenomena fisik

kegagalan listrik di udara, tipe tegangan dan bentuk medan listrik yang diberikan oleh bentuk

elektroda, adalah yang berpengaruh besar atas tegangan ketahanan.

3

Page 7: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

II. 2. Pengukuran Tegangan Tinggi Bolak-Balik

Metode pengukuran pada Tegangan Tinggi Arus bolak balik ialah dengan

menggunakan pembagi kapasitor (capacitor divider), yakni dengan menghubungkan kapasitor

dengan sebuh voltmeter, sehingga tegangan tinggi yang hendak diukur tegangannya tidak

diukur langsung oleh voltmeter tersebut.

Dalam hal ini:

Diamana:

V1 = tegangan tinggi yang hendak diukur besarnya

V2 = tegangan di voltmeter

Cs = kapasitansi voltmeter

III. PERALATAN PERCOBAAN

1. 1 buah Transformator Penguji 100kV / 10 kVA ( TEO 100 / 10 )

2. 3 buah Connecting Rod ( V )

3. 2 buah Connecting Cup ( K )

4. 2 buah Floor Pedestial ( F )

5. 1 buah Support Insulator ( IS )

6. 1 buah measuring Spark Gap ( MF )

7. 1 buah Earthing / Grounding Switch ( ES )

8. 1 buah Measuring capacitor 100 kV, 100 pF ( CM )

9. 1 buahy Electrode ( EL )

10. 2 buah Elektroda tipe jarum

11. 2 buah Elektroda tipe lempengan ( flat )

12. Kabel pengontrol jarak antar elektroda OT 271 – AKF

13. Instrumen Pengukuran Digital ( DMI 551 )

4

Page 8: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Susunlah rangkaian seperti gambar 2

2. Gunakanlah elektroda tipe flat – tipe flat ( dibumikan ), pada MF

Ukurlah tegangan kegagalan yang terjadi pada elektroda tersebut dengan tegangan

bolak – balik. Pengukuran dilakukan pada jarak antar elektroda sebesar 5, 10, 20, dan

30 mm

3. Catat besarnya tegangan kegagalan yang terjadi

4. Ulangi percobaan seperti diatas untuk bermacam bentuk elektroda, yakni :

A. Tipe jarum – tipe flat ( dibumikan )

B. Tipe bola – tipe flat ( dibumikan )

C. Tipe jarum – tipe jarum ( dibumikan )

5. Catat kembali besarnya tegangan kegagalan tuntuk bermacam bentuk elektroda

tersebut pada asing-masing jarak

VI. PERTANYAAN DAN TUGAS

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak antar elektroda dengan tegangan kegagalan yang

didapat dari hasil percobaan untuk masing-masing bentuk elektroda tersebut

2. Mengapa tegangan gagal antara jarum-jarum terkadang lebih tinggi dibandingkan

dengan plat jarum ?

3. Bandingkan tegangan tembus AC dan DC pada bentuk elektroda yang sama!

5

Page 9: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

B. TEGANGAN TINGGI SEARAH

Pemanfaatan tegangan tinggi searah dalam kehidupan sehari-hari memang belum

banyak dikenal secara umum bila dibandingkan dengan tegangan tinggi bolak-balik,

sebagai contohnya adalah penggunaan tegangan bolak balik pada sistem

transmisim hal ini dikarenakan kesulitan untuk membangkitkan ataupun

mentrasformasikan tegangan tinggi searah karena diperlukan perangkat inverter

yang dilihat dari segi ekonomis memiliki harga yang mahal, akan tetapi dengan

menggunakan sistem transmisi diperoleh keuntungan-keuntungan antara lain :

1. Dengan tegangan puncak dan rugi daya yang sama kapasitas penyaluran dengan

tegangan searah lebih tinggi diibandingkan dengan tegangan bolak balik

2. Pengisolasian tegangan searah lebih sederhana

3. Daya guna (efisiensi) lebih tinggi karena faktor dayanya = 1

4. Pada penyaluran jarak jauh dengan tegangan searah tidak ada persoalan perubahan

frekuensi dan stabilitas

5. Untuk rugi korona dan radio interferensi tertentu tegangan searah dapat dinaikkan

lebih tinggi daripada tegangan bolak balik

Pembangkitan tegangan searah dilakukan dengan menggunakan penyearah yang

sama dengan penyearah pada rangkaian elektronika biasa akan tetapi tentu saja dengan

komponen yang telah didesain untuk dapat menahan tegangan tinggi. Dioda yang

digunakan pada rangkaian pembangkitan tegangan tinggi searah dapat berupa dioda

tabung hampa ataupun dioda semi konduktor yang terpasang seri dengan sumber (tegangan

AC) seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

a. Diode tabung hampa b. semikonduktor

6

Page 10: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

Ditambah dengan kapasitor yang dipasang secara paralel. Dalam percobaan ini digunakan

penyearah setengah gelombang, rangkaian yang digunakan dalam percobaan kali ini

adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Rangkaian penyearah setengah gelombang

Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang adalah sebagai berikut:

Dioda merupakan bahan semikonduktor yang terdiri dari anoda dan katoda. Prinsip

kerja dari Dioda dapat digambarkan secara umum adalah Dioda akan ON apabila tegangan di

anoda lebih besar daripada tegangan di katoda, pada saat ON dioda bekerja seperti rangkaian

short circuit, sedangkan pada saat OFF dioda bekerja seperti rangkaian open, sehingga

apabila diberi tegangan sinusoidal, maka dioda hanya akan ON (melewatkan) tegangan pada

saat setengah perioda positifnya, sedangkan pada saat setengah perioda negatifnya maka

dioda akan OFF (open).

7

Page 11: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

Gambar 3. Pembentuk Gelombang DC

Adapun fungsi penambahan kapasitor secara paralel adalah, pada saat setengah

perioda positif dioda ON, sehingga menghubungkan sumber secara langsung pada kapasitor,

dimana kapasitor akan dimuati sampai tegangan puncak, setelah gelombang sumber sedikit

saja melewati puncak positif, maka dioda OFF, hal ini terjadi karena kapasitor mempunyai

tegangan Vp volt, sedangkan sumber tegangannya mulai menurun, sehingga dengan tegangan

sumber sedikit kurang dari Vp volt maka dioda akan OFF(katoda memiliki tegangan lebibh

tinggi dari anoda), sehingga dengan OFFnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri

melalui resistansi beban, sehingga tegangan pada beban yang sama dengan kapasitor. Karen

8

Page 12: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

konstanta wakto RC jauh lebih besar daripada periode gelombang sumber, maka kapasitor

akan kehilangan hanya sedikit dari muatannya, apaila sumber mulai pada periode positif

berikutnya maka pada saat tegangan sumber lebih besar dari tegangan sisa kapasitor, maka

dioda akan ON kembali dan tegangan pada beban akan sama dengan tegangan pada sumber

(sedangkan kapasitor akan mengisi muatan kembali hingga penuh) begitu seterusnya,

sehingga tegangan yang didapatkan mempunyai penyearahan puncak yang lebih baik

(gambar 3).

II.1. Pengukuran Tegangan Tinggi Searah

Salah satu cara pengukuran tegangan tidak langsung tegangan tinggi searah ialah

dengan mengunakan pembagi resistor ( resistor divider), yakni dengan menghubungkan

resistor dengan voltmeter, sehingga tegangan tinggi yang hendak diukur tegangannya

tidak diukur langsung oleh voltmeter tersebut.

Gambar 4. Prinsip Pembagi Resistor

9

Page 13: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

Besarnya tahanan R1 jauh lebih besar dari tahanan R2, hal ini dimaksudkan agar kita dapat

mengukur tegangan pada resistor R2 (dimana tegangannya kecil), kemudian dari tegangan R2

ini kita dapatkan besarnya tegangan V1 dengan rumus:

III. PERALATAN PERCOBAAN

1. 1 buah Transformer Penguji 100Kv / 10kVA (TEO 100/10)

2. 3 buah connecting Rod( V)

3. 4 buah Connecting Cup (K)

4. 4 buah Floor Pedestal (F)

5. 1 buah Support Insulator(IS)

6. 1 buah Measuring Spark Gap (MF)

7. 1 buah Earthing / Ground Switch (ES)

8. 1 buah Measuring Resistor 140kV dc,280 M (RM)

9. 1 buah Electrode (EL)

10. 1 buah Impulse Capasitor 140 kV, 2500Pf(cs)

11. 2 buah Dioda Penyearah 140 kV, 20mA(GS)

12. 2 buah Elektrode tipe jarum

13. 2 buah elektrode tipe lempengan(flat)

14. Kabel pengontrol jarak antar elektrode OT 275-AKF

15. Instrumen Pengukuran Digital(DMI 551)

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

10

Page 14: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

Gambar 5. Rangkaian Percobaan

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 5.

2. Gunakan elektrode tipe flat-tipe flat( dibumikan), pada MF. Ukurlah tegangan

kegagalan yang terjadi pada elektrode tersebut dengan tegangan tinggi arus searah.

Pengukuran dilakukan pada jarak elektroda sebesar 5; 10; 20; dan 30 mm.

3. Catat besarnya tegangan kegagalan yang terjadi.

4. Ulangi percobaan diatas dengan bermacam bentuk elektroda tipe Jarum-tipe flat

(dibumikan)

5. Catat kembali besarnya tegangan kegagalan untuk bermacam bentuk elektrode

tersebut pada masing-masing jarak.

VI. PERTANYAAN DAN TUGAS (EVALUASI)

Buatlah grafik hubungan antara jarak elektrode dengan tegangan kegagalan yang

didapat dari hasil percobaan untuk masing-masing bentuk elektrode tersebut

11

Page 15: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

PERCOBAAN II PENGUJIAN

ISOLASI ZAT CAIR

I. TUJUAN

1. Mengetahui karakteristik kegagalan isolasi zat cair

2. Mengetahui pengaruh ketidakmurnian padat terhadap tegangan gagal pada isolator zat

cair

3. Mengetahui pengaruh ketidakmurnian cair terhadap tegangan gagal pada isolator zat cair

II. DASAR TEORI

Isolasi berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian yang mempunyai beda tegangan

agar diantara bagian-bagian tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flash over) atau percikan

(spark over). Kegagalan isolasi pada peralatan tegangan tinggi yang terjadi pada saat

peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kuntinuitas sistem

menjadi terganggu. Dari beberapa kasus yang terjadi menunjukkan bahwa kegagalan isolasi

ini berkaitan dengan adanya partial discharge. Partial discharge ini dapat terjadi pada

material isolasi padat, material isolasi cair, dan juga material isolasi gas.

Kegagalan pada material isolasi cair ini disebabkan oleh :

1. Teori kegagalan murni atau elektronik (yang merupakan perluasan teori kegagalan dalam

gas), artinya dalam proses kegagalan yang terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan

yang terjadi dalam gas.

2. Teori kegagalan gelembung udara atau kavitasi.

Adanya gelembung udara dalam cairan merupakan awal dan penyebab kegagalan total

dari zat cair dengan adanya gelembung pada zat cair dan tercampurnya material isolasi

cair.

3. Teori kegagalan bola cair

Ketidakmurnian yang tidak stabil dalam medan listrik (misalnya bola-bola air) dapat

merupakan jembatan bertahanan rendah diantara elektroda dan dapat mengakibatkan

kegagalan.

4. Teori kegagalan ketidakmurnian padat

12

Page 16: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

5. Ketidakmurnian (misalnya butiran penghantar padat) dapat menyebabkan pembesaran

medan listrik setempat. Apabila medan dalam zat cair melebihi nilai kritis titik tertentu

maka di tempat itu zat cair akan gagal dan dapat menyebabkan kegagalan total.

Beberapa sifat yang harus dipunyai oleh suatu isolasi zat cair adalah sebagai berikut:

1. Viskositas yang rendah

Viskositas harus rendah sehingga isolasi zat cair dapat bersirkulasi dengan mudah dan air

yang muncul pada perubahan suhu dari hawa mengembun dalam minyak dapat

mengendap dengan cepatnya (sebagai sifat pendingin)

2. Zat cair tersebut harus mempunyai sifat-sifat elektris yang baik (tegangan tembus yang

tinggi sebagai parameter isolasi)

3. Zat cair tersebut harus stabil.

Mekanisme Kegagalan Isolasi Cair

Ada beberapa alasan mengapa isolasi cair digunakan antara lain:

1. Isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan dengan isolasi gas,

sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi menurut hukum paschen.

2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak

melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.

3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing) jika terjadi pelepasan

muatan (discharge). Namun kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi.

Kegagalan isolasi (insulation breakdown, insulation failure) disebabkan karena

beberapa hal antara lain:

1. Isolasi tersebut sudah lama dipakai

2. Berkurangnya kekuatan dielektrik

3. Karena isolasi tersebut dikenakan tegangan lebih

Pada prinsipnya tegangan pada isolator merupakan suatu tarikan atau tekanan (stress )

yang harus dilawan dengan gaya dalam isolator itu sendiri agar supaya isolator tidak gagal.

Dalam struktur molekul material isolasi, elektron-elektron terikat erat pada molekulnya, dan

ikatan ini mengadakan perlawanan terhadap tekanan yang disebabkan oleh adanya tegangan.

Bila ikatan ini putus pada suatu tempat maka sifat isolasi pada tempat itu hilang. Bila pada

bahan isolasi tersebut diberikan tegangan akan terjadi perpindahan elektron-elektron dari

13

Page 17: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

suatu molekul ke molekul lainnya, sehingga timbul arus konduksi atau arus bocor.

Krakteristik isolator akan berubah bila material tersebut bercampur dengan bahan pengotor

(impurity), seperti adanya arang atau kelembaban dalam isolasi yang dapat menurunkan

tegangan gagal.

III. PERALATAN PERCOBAAN

1. 1 buah Transformer Penguji 100kV/10kVA (TEO 100/10)

2. 3 buah Connecting Rod (V)

3. 2 buah Connecting Cup (K)

4. 2 buah Floor Pedestal (F)

5. 1 buah Support Insulator (IS)

6. 1 buah bejana pengujian dengan elektroda Rogohwski (MF)

7. 1 buah Earthing / Grounding Switch (ES)

8. 1 buah Measuring Capacitor 100kV, 100pF (CM)

9. 1 buah Electrode (EL)

10. 2 buah Elektrode tipe jarum

11. 2 buah Elektrode tipe lempengan (flat)

12. Kavel pengontrol jarak antar electrode OT 275-AKF

13. Instumen Pengukuran Digital (DMI 551)

14. Isolator zat cair (minyak trafo, minyak torsi, minyak kelapa, dll)

15. Pengotor/ketakmurnian padat (arang bubuk,dll)

16. Pengotor/ketakmurnian cair (air)

14

Page 18: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

V. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Percobaan Kegagalan Isolasi Zat Cair

1. Susun rangkaian seperti gambar 1.

2. Tuangkan isolator zat cair pada bejana pengujian dengan hati-hati agar tidak

menimbulkan gelembung pada minyak.

3. Diamkan selama beberapa saat agar menghilangkan gelembung udara yang masih

mungkin terjadi.

4. Atur jarak antara celah elektroda sejauh 0.5cm.

5. Hubungan bejana berisi isolator zat cair dengan rangkaian percobaan.

6. Naikkan tegangan hingga mencapai tegangan gagalnya.

7. Catat besarnya tegangan gagal.

8. Matikan alat percobaan.

9. Aduk isolator zat cair dalam bejana secara perlahan, untuk menghilangkan

gelembung udara sewaktu terjadi kegagalan.

10. Ubah jarak antar celah elektroda menjadi 1 cm dan 1.5 cm.

11. Ulangi percobaan mulai dari point 5 hingga point 9.

15

Page 19: Modul Praktikum Ttt

[MODUL PRAKTIKUM TEGANGAN DAN ARUS TINGGI] 2012

B. Percobaan Pengaruh Ketakmurnian Padat Pada Isolasi Zat Cair Terhadap Tegangan

Gagal

1. Susun rangkaian seperti gambar 1.

2. Tuangkan isolator zat cair pada bejana pengujian dengan hati-hati agar tidak

menumbulkan gelembbung pada minyak.

3. Masukkan satu cup arang bubuk sebaggai partikel ketakmurnian padat pada

isolator zat cair dalam bejana, aduk hingga rata.

4. Atur jarak antara celah elektroda sejauh 0.5 cm.

5. Hubungkan bejana berisi minyak dengan rangkaian percobaan.

6. Naikkan tegangan hingga mencapai tegangan gagalnya.

7. Catat besarnya tegangan gagal.

8. Matikan alat percobaan.

9. Aduk isolator zat cair dalam bejana secara perlahan, untuk menghilangkan

gelembung udara sewaktu terjadi kegagalan.

10. Ubah jarak antar celah elektroda menjadi 1 cm dan 1.5 cm.

11. Ulangi percobaan mulai dari point 5 hingga point 9.

12. Ulangi percobaan untuk jumlah partikel ketakmurnian padat (bubuk arang)

sebanyak 2 dan 3 cup (isi ulang bejana dengan isolator zat cair yang baru).

VI. PERTANYAAN DAN TUGAS

Buat grafik jarak celah electrode vs tegangan gagal untuk isolator zat cair tanpa

pengotor dan untuk variasi ketakmurnian pada zat cair!

16