MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB - modul.mercubuana.ac.id-+Etik...MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Mengenali...

14
MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Mengenali Potensi Diri Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 02 900004 Islahulben, SE., MM Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi diri

Transcript of MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB - modul.mercubuana.ac.id-+Etik...MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Mengenali...

MODUL PERKULIAHAN

ETIK UMB

Mengenali Potensi Diri

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis Manajemen

02 900004 Islahulben, SE., MM

Abstract Kompetensi

Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna

Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi diri

2015 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Mengenali Potensi Diri

2.1 Pendahuluan

Kesuksesan tidak akan datang melalui angan-angan. Kita harus menentukan tujuan dan

menusliskannya agar waktu dan energi yang kita miliki dapat diarahkan untuk mencapai apa

yang diinginkan dalam hidup. Dengan cara ini, kiat akan dapat bangun pagi setiap hari

dengan tujuan yang sma dan dapat bekerja keras untuk meralisasikan tujuan tersebut.

Tujuan tersebut harus terukur agar memungkinkan bagi kita untuk mengetahui sudah

seberapa jauh kita melangkah mendekati tujuan tersebut.Penilaian tersebut sangat penting

dalam menetapkan tujuan selanjutnya yang lebih tinggi.

Sukses adalah mengetahui potensi apa yang tersedia dan menggunakannya sebaik

mungkin. Bayangkan kebesaran yang dapat dimiliki jika kita dapat mengeksplorasi dan

menemukan potensi yang kita miliki secara penuh.

Bagaimana cara mengeluarkan potensi yang dimiliki ?

Cari dalam hati dan buatlah daftar apa yang kamu suka dan tidak kamu suka, ketrampilan,

bakat, keinginan, bahkan keunikan anda. Informasi ini akan membantu anda mempersempit

cakupan pilihan pekerjaan anda.

2.2 Karir, Passion(hasrat) dan Pekerjaan

2.2.1 Karir

Menurut Gibson (1995:305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku

yang berkaitan dengan pengalaman dan akt ivitas kerja selama rentang

waktu kehidupan seseorang dan rangkaian akt ivitas kerja yang terus

berkelanjutan

2.2.2 Passion(hasrat )

adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak

terpikir untuk tidak melakukannya. Passion adalah segala macam wujud keunikan,

keistimewaan yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012)

2.2.3 Pekerjaan

2.2.4 Adalah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memilik i persamaan

kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan,

satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang atau beberapa orang

yang tersebar di berbagai tempat

2.3 Mengapa Kita Harus Mengenal Diri?

Dalam pergaulan kerap ditemui orang yang persepsi tentang dirinya sendiri tidak klop

dengan kenyataan. Tapi umumnya orang mengatakan, saya paham betul siapa

2015 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

dirinya. Semakin tua orang diharapkan semakin matang. Bisa diibaratkan seperti bawang,

yang terkelupas kulitnya satu per satu, sehingga tidak perlu membentengi dirinya dengan

segala macam kebohongan atau kepura-puraan. Ia tak perlu topeng, sehingga hidupnya

lebih enak, lebih ringan, karena menjadi diri sendiri.

Tapi tidak demikian dengan Bu Intan. Ia tak pernah menampilkan diri apa adanya. Wanita

pintar berambut lebat ini lebih suka menarik diri dari pergaulan karena tidak bisa berbahasa

Inggris. “Dibanding teman-teman, saya bukan apa-apa,” katanya. Ia minder, merasa dirinya

tidak pantas diperhitungkan dan tempatnya di belakang, karena tidak pernah bisa

berkomunikasi jika ada tamu bule. Maka Bu Intan selalu menyingkir atau pura-pura sakit jika

harus bertemu orang dari negara lain.

Padahal teman-temannya tidak pernah menganggapnya remeh. Bu Intan bahkan sangat

disukai dan dihormati, karena ia orang yang paling teliti dalam pekerjaan. Ia juga pendengar

yang baik, sehingga menjadi tempat curhat teman-temannya.

Sayangnya hal-hal positif itu tidak dianggapnya penting, dan dia lebih menampilkan dirinya

sebagai orang yang nilainya lebih rendah. Padahal, banyak orang lain yang tidak bisa

bahasa Inggris tetap sukses dalam pekerjaan dan pergaulan.

Ini berkebalikan dengan Pak Badu, sebutlah begitu. Anak muda yang belum lama masuk

dunia politik ini, menilai dirinya terlalu besar. Dengan posisi politik dan kedudukannya

sebagai anggota DPR, ia mengira bisa mengatur negara dan menentukan ini itu seperti

yang diinginkannya. Di hadapan rekan-rekannya dalam suatu acara reuni misalnya, dia bisa

berkata, “Oh, gampang itu. Saya akan atur nanti supaya si Itu dilepaskan dari kabinet dan

diganti dengan si Ini.”

Dalam acara dengar pendapat dengan seorang penegak hukum yang reputasi, integritas,

dan moralnya sangat bagus dia berkata, “Saya ingin menguji Saudara….,” atau bahkan,

“Saya ingin menasihati Saudara….”

Mendengar itu semua, teman yang mengenal Pak Badu terheran-heran. “Dia itu siapa, kok,

berani-beraninya bicara begitu kepada orang tua yang sangat disegani itu.” Temannya yang

lain berkomentar, “Kasihan betul Badu ini, dia sudah tidak kenal lagi siapa dirinya.”

2.4 Kenyataan dan Asumsi

Mengapa orang bisa seperti itu? Mengapa harus membohong terus? Mungkin mereka dan

bahkan kita sendiri mencoba tampil seperti yang kita kira bagus, tapi sebetulnya tidak sesuai

dengan kenyataan diri kita.

Lalu, siapa diri kita sebenarnya? Apa yang kita tahu betul tentang diri kita? Apakah kita tahu

tentang kelemahan dan kekuatan kita? Dan apa yang kita kira kita tahu tentang diri sendiri

itu lantas terbukti atau sesuai dengan kenyataan? Kalau itu kelebihan, apakah orang lain

2015 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

juga mengakuinya? Dan kalau itu kita kira sebagai kekurangan, apakah orang lain juga

mengakui itu kekurangan kita?

Semakin mendekati jarak antara kenyataan dengan apa yang kita asumsikan tentang diri

kita, itu berarti baik karena kita mengenal diri sendiri. Begitu pula sebaliknya. Semakin jauh

jarak antara kenyatan dengan apa yang kita perkirakan tentang diri sendiri, artinya buruk

sekali pengenalan diri kita.

Apa akibatnya jika orang tidak kenal dirinya, sehingga jarak antara asumsi dan kenyataan

tentang diri sendiri begitu jauh? Tak bisa lain, orang itu harus terus berusaha mengingkari

kenyataan tentang dirinya. Barangkali dalam kenyataan sehari-hari muncul dan sering kita

temui dalam bentuk over compensation, membual, melebih-lebihkan, atau bahkan

mengecilkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri, berbohong dan seterusnya jika

merasa dirinya paling hebat. Ia tidak berpijak pada kenyataan, sehingga dalam bekerja

biasanya hanya omong doang.

Begitu pula sebaliknya orang yang mengira diri sendiri negatif, akan sangat minder, menarik

diri dari pergaulan, mengurung diri, tidak mau melakukan apa pun. “Apalah artinya saya,

siapa yang mau mendengarkan saya,” adalah contoh ungkapan yang sering diucapkan

orang dengan persepsi diri negatif. Orang ini sebetulnya sangat tertekan pada kelemahan

dirinya.

Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai

kenyataan dan itu berarti jelek. Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang yang

selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.

2.5 Solusi

Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang

menggambarkan pengenalan diri kita. Ada empat jendela dalam Jendela Johari.

1. Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu.

Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.

2. Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu.

Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.

3. Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu.

Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.

2015 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

4. Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak

tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

Semakin besar daerah/jendela terbuka kita akan semakin baik, karena berarti kita mengenal

diri secara baik. Orang yang memiliki daerah tertutup lebih besar akan mengalami kesulitan

dalam pergaulan. Adapun mereka yang memiliki daerah buta sangat besar, bisanya akan

membuat orang lain merasa kasihan.

Kepada orang yang kita kenal dekat, jendela itu harus dibuka semakin besar, juga bila kita

ingin bekerjasama dengan orang lain.

Mengenal diri dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan waktu yang kita luangkan

untuk melakukannya. Untuk mengenal orang lain, kita mungkin terpisahkan oleh jarak,

namun untuk mengenal diri jarak tidak menjadi hambatan. Kita hakikatnya selalu bersama

dengan diri kita. Meskipun begitu kenapa tidak sedikit orang yang merasa asing dengan

dirinya sendiri sehingga mulai bertanya-tanya siapa saya? dan mengalami krisis identitas.

2.6 Tips-Tips untuk dapat mengenal diri kita:

1. Luangkan waktu untuk diri kita sendiri

Kompleksitas yang kita hadapi pada era modern ini telah banyak sekali menyita

waktu kita karena semakin kompleks sebuah permasalahan semakin banyak waktu

dan tenaga yang harus kita curahkan. Jangankan waktu untuk diri sendiri, waktu

untuk keluarga pun tersita. Namun bukan berarti kita tidak memiliki waktu untuk diri

kita sendiri, yang ada adalah kita tidak cukup memiliki keinginan untuk mengenal

diri kita. Manfaatkan waktu kesendirian kita untuk merenung dan memikirkan siapa

kita, apa yang telah kita lakukan, mengapa kita melakukannya, bagaimana

dampaknya terhadap orang lain dan lingkungan. Lakukan saat-saat luang kita seperti

setelah sholat, pada saat istirahat makan siang, sore hari atau waktu-waktu luang

lainnya. Jadi jangan semua waktu kita dihabiskan untuk berinteraksi dengan dunia

luar. Akrablah dengan diri kita sendiri, cobalah berkomunikasi dengan diri kita sendiri

sehingga kita tidak menjadi orang asing di tubuh dan jiwa kita sendiri.

2. Tanyakan pada orang lain (keluarga, teman, guru dan orang-orang di sekitar

kita)

Selain merenung dan berkomunikasi dengan diri sendiri kita dapat bertanya dengan

orang-orang di sekitar kita. Tanyakan mengenai sifat-sifat kita, perilaku kita,

pendapat mereka tentang kita dan sebagainya. Karena sangat mungkin orang lain

2015 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

lebih mengenal diri kita dibandingkan diri kita sendiri. Namun sebelum

melakukannya, berusahalan untuk berpikiran positif dan bersedia untuk menerima

pendapat serta kritikan orang lain sebagai sesuatu yang membangun dan media

evaluasi diri.

3. Catat kejadian-kejadian yang kita alami setiap hari

Untuk poin ini bagi yang suka menulis diary. Karena dengan menulis pengalaman

sehari-hari kita, kita dapat membacanya dan merenungkannya di kemudian hari. Di

dalam diary selain pengalaman turut tertuang emosi, perasaan dan pikiran kita atas

apa yang dialami. Makanya tidak mengherankan para Psikolog dan Psikiater

menggunakan diary ini sebagai salah satu sarana untuk mengevaluasi atau menilai

kepribadian seseorang.

2.7 Tipe-Tipe Kepribadian

Setiap orang dilahirkan dengan sekumpulan karakter kepribadian yang unik, sering kali

berbeda antara kakak dan adik. Setiap orang tua akan setuju pada kenyataan bahwa, dari

kebanyakan kasus, anak-anak mereka memperlihatkan perbedaan jelas dalam perilaku

mereka. Yang satu mungkin sangat penuntut sementara yang lain cukup puas untuk tumbuh

dewasa secara tenang. Setiap orang mengetahui bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama.

Bukankah kepribadian manusia seunik sidik jari juga??

Sebagian orang melihat dunia melalui kacamata merah sementara yang lain melihatnya

dengan kacamata gelap. Sayangnya, kita tidak dapat mengganti kepribadian seperti kita

mengganti kacamata. Kepribadian terdiri dari banyak sisi dan pilihan. Kita hanya dapat

memahami kepribadian kita sendiri dengan membuka mata untuk satu pemahaman baru

yang menyeluruh mengenai diri kita dan orang lain.

Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda mudah terkena depresi, santai,

formal, hati-hati, atau acuh tak acuh. Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda

pasif atau asertif. Kepribadian Anda adalah apa yang menyebabkan Anda beraksi dan

bereaksi dengan cara Anda. Dalam banyak hal kepribadian mengawasi Anda dan

merupakan penyebab mengapa Anda berbeda dari orang lain. Kepribadian cenderung kaku,

menolak perubahan, dan sangat protektif terhadap diri sendiri dan Anda. Kepribadian

menerima Anda sebagai satu-satunya pemimpin dan tidak suka untuk mencoba mengalami

serta memahami tipe-tipe kepribadian orang lain. Walaupun kepribadian akan menerima

2015 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

kritik dari Anda, kepribadian Anda tidak akan siap menerima kritik yang tidak diharapkan

orang lain. Pada kenyataannya, kepribadian sering akan menyerang jika merasa diancam

oleh seorang penyusup.

Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak

yang mula - mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :

1. Tipe Kepribadian Sanguinis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;

menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan

tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit

berkonsentrasi; kurang disiplin.

2. Tipe Kepribadian Melankolis

Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam,

memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit

bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda - nunda suatu

pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak

realistis pada orang lain.

3. Tipe Kepribadian Koleris

Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat;

persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang

menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu

bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap

sabar; terlalu pekerja keras.

4. Tipe Kepribadian Phlegmatis

Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang

perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe

ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan

sangat khawatir, sedih dan gelisah.

Setelah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita,

hal itu menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat

kepada perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat

setiap orang jadi seperti kita.

2015 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Kita akan bersenang-senang dengan orang Sanguinis, yang mengeluarkan

antusiasme. Kita akan semis dengan orang Melankolis, yang berusaha mengejar

kesempurnaan dalam segala hal. Kita akan maju ke depan bersama orang Koleris,

yang dilahirkan dengan bakat pemimpin. Kita akan rileks dengan orang Phlegmatis,

yang dengan bahagia menerima kehidupan. Seseorang mungkin saja tidak mumi

memiliki 1 tipe tertentu, tetapi gabungan antara beberapa tipe namun tetap memiliki

sebagian besar/kecenderungan pada 1 tipe tertentu.

Ada 6 tipe kepribadian yang dikaitkan dengan pekerjaan, antara lain :

1. Tipe Realistik

Orang yang menyukai aktivitas di luar ruangan. Mereka sering menganggap tidak

begitu penting bersosialisasi dan lebih suka bekerja sendiri. Jika harus bekerja dalam

tim, ia lebih suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan hanya

berkonsentrasi pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan pekerjaannya

pada orang lain

.

2. Tipe Investigatif

Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. la merasa membuang waktu dengan

masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang yang biasa

bergosip.

3. Tipe Artistik

Orang yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara

yang unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi

santapan gosip karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang

biasa.

4. Tipe Sosial

Orang yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung

mempunyai orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain.

Karena kepekaan dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang

terlalu pribadi. Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk

menjadi penggosip.

5. Tipe Wiraswasta

2015 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Orang yang lebih berorientasi pada „orang‟ daripada gagasan. la mendominasi orang

lain untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi

orang dan bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia

menunjukkan sifat bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.

6. Tipe Konvensional

Orang ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan

yang terstruktur dengan baik serta memerlukan keletihan. la biasanya tidak suka

bekerja dengan ide-ide dan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe kepribadian

sangat penting manfaatnya dalam berbagai macam situasi. Diantaranya:

• Kita dapat lebih memahami orang lain dan mempelajari sejumlah alternatif

dalam pola perilaku kita sendiri. Kita dapat mulai memandang kehidupan dari

sudut pandang yang lebih luas.

• Sebagai sarana penting untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga,

teman dan mitra kerja.

Oleh karena itu, marilah kita mulai belajar untuk saling memahami

kepribadian - kepribadian yang berbeda, sehingga kita akan senang bisa mengenali

pola kepribadian seseorang dan dapat membantu kita dalam hubungan dengan

orang lain serta dalam mengantisipasi reaksi orang lain, serta belajar bagaimana

caranya menerima bahkan menikmati ciri khas yang membuat kita masing-masing

begitu berbeda. Dengan demikian diri kita akan mudah untuk memaafkan dan

menerima orang lain apa adanya.

2.8 Mengenal Kepribadian Anda: Jadilah yang Positif

Apa yang membuat diri anda begitu istimewa ?

Setiap orang menginginkan kepribadian yang lebih baik. Kita semua dilahirkan dengan ciri

khas watak kita sendiri. Setelah kita tahu siapa diri kita maka kita bisa mulai memahami jiwa

kita, meningkatkan kepribadian kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain. Begitu

anda memahami bagaimana cara mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda maka Anda

akan mendapatkan bahwa orang lain juga kelihatan lebih baik.

Langkah-Langkah Membangun Kepribadian Positif

2015 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

1. Terimalah tanggung jawab

Tanggung jawab hanya menghampiri orang-orang yang mampu memikulnya," begitu

orang bijak selalu berkata. Pada saat seseorang menerima tanggung jawab

tambahan, pada dasarnya mereka mempromosikan diri untuk naik kelas.

Perilaku bertanggung jawab adalah menerima akuntabilitas dan mencerminkan

adanya kematangan. Penerimaan tanggung jawab adalah cerminan dari sikap kita

dan lingkungan dimana kita berada. Kebanyakan manusia begitu cepat mengklaim

telah berbuat bilamana sesuatu berjalan sesuai rencana, namun sangat sedikit

manusia yang mau menerima tanggung jawab bila sesuatu berjalan salah. Seorang

yang tidak bertanggung jawab tidak perlu diberi tanggung jawab. Perilaku

bertanggung jawab harus ditanamkan secara benar sejak masa kanak-kanak. Ia

tidak bisa diajarkan tanpa kepedulian.

Untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, maka manusia harus

menghentikan kebiasaan suka melempar kesalahan. Manusia yang tidak

bertanggung jawab biasanya suka menyalahkan orang tua mereka, guru, genetik,

Tuhan, nasib, keberuntungan, dan sebagainya atas kesalahan yang muncul.

2. Penuh Pertimbangan

Ada sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang mampir di kedai es krim. Di

sebuah meja ia duduk dan bertanya kepada pelayan: "Berapa harga sebuah ice

cream cone?" Pelayan itu menjawab: "Lima ribu rupiah." Anak laki-laki itu

menghitung uang di kantungnya. Kemudian ia bertanya, berapa harga es krim yang

lebih kecil. Si pelayan dengan tidak sabar menjawab, "Tiga ribu rupiah." Lantas si

anak itu mengatakan, "Saya pesan es krim yang kecilsaja." Setelah mendapatkan

es krim yang dipesan dan membayar, dia pergi. Saat si pelayan mengambil nampan

yang sudah kosong, dia tersentuh. Di bawah bukti pembayaran terdapat uang tip Rp

1000. Rupanya, si anak laki-laki tadi memiliki pertimbangan terhadap si pelayan

sebelum memesan es krim. Ia menunjukkan adanya sensitivitas dan kepedulian.

Dia berpikir tentang orang lain pertama kali ketimbang dirinya.

Sungguh dunia ini akan sangat indah bila semua orang berpikir seperti si anak

kecil tadi. Orang-orang akan menunjukkan adanya pertimbangan, penghormatan,

dan kesopanan terhadap orang lain.

3. Berpikir sama-sama menang

Perilaku lebih lanjut dari sikap penuh pertimbangan membuat setiap orang berpikir

dan bertindak dengan prinsip sama-sama menang (win-win). Saat kita melayani

pelanggan, keluarga kita, bos perusahaan dn karyawan, saat itulah secara otomatis

2015 11 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

kita meraih kemenangan. Hasilnya adalah kebahagiaan, kesejahteraan,

kegembiraan, dan ketulusan.

4. Pilihlah kata-kata secara hati-hati

Orang-orang yang bercerita tentang apa yang disukainya biasanya diakhiri dengan

apa yang tidak ia sukai. Tapi cobalah untuk bertindak taktis. Taktik adalah memilih

kata-kat secara hati-hati danmengetahui sampai sejauh mana ia sebaiknya

diucapkan. Itu juga berarti, mengetahui apa yang harus diucapkan dan apa yang

sebaiknya tidak perlu diucapkan. Kata-kata mencerminkan sikap. Ucapan bisa

melukai perasan danmenghancurkan hubungan. Lebih banyak jumlah orang yang

terluka karena pemilihan kata-kata yang tidak tepat daripada bencana alam.pilihlah

apa yang akan anda ucapkan ketimbang mengucapkan apa yang and pilih. Itulah

perbedaan antara kebijakan dan kedunguan.

Pembicaraaan berlebihan tidak berarti komunikasi. Berbicaralah lebih sedikit;

berkatalah lebih banyak.

5. Jangan selalu mengkritik dan komplain

Umumnya kritik bermakna negative, oleh sebab itu orang yang melulu mengkritik

tidak baik. Saat irang dikrituk, ia akan menjadi defensive. Tidak berarti kita tidak

boleh mengkritik. Kritik haruslah bersifat positif, kritik yang membangun. Kritik positif.

Apa yang disebut dengan kritik positif? Kritik yang disampaikan dengan semangat

penuh utnukmembantu, bukan untuk menjatuhkan. Tawarkan solusi dalam kritik

yang anda sampaikan. Kritiklah perilaku bukan pribadi seseorang. Sebab, saat kita

mengkritik pribadi seseorang, kita melukai kepercayaan dirinya. Selama tindakan

mengkritik tidak menimbulkan kenikmatan kepada pengkritik itu sendiri, hal itu tidak

masalah. Tapi, kalau anda merasa nikmat dengan menyampaikan kritik, berhentilah

melakukannya. Jika anda tidak mau dikritik, itu sama artinya anda tidak berbuat apa-

apa, tidak berkata apa-apa atau tidak memiliki apa-apa. Anda akan benar-benar

tidak menjadi apa-apa.

Ketidakmampuan menerima kritik membangun adalah sinyal rendahnya

kepercayaan diri. Biasakan untuk menerima kritikan dengan menganggapnya

sebagai penyemangat, belajarlah dari kritik, terimalah denagn pikiran terbuka, dan

berterima kasihlah kepada orang yang menyampaikan kritik positif. Orang yang

memiliki kepercayaan diri tinggi menerima kritik positif untuk menjadi lebih baik,

bukan malah menjadi sewot. Persoalannya, manusia lebih suka dipuji,dan merasa

kalah bila kemudian dikritik.

2015 12 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Komplain. Beberapa orang menjadi tukang komplain yang akut. Setiap hari adalah

hari yang buruk. Semua serba terlalu, tidak ada yang pas. Mereka bahkan tetap

komplain kendati semuanya berjalan baik. Kenapa tabiat suka komplain itu tidak

baik? Karena 50% manusia tidak peduli jika anda mendpatkan masalah dan 50%

lagi merasa gembira jika anda mendapat masalah. Tidak ada manfaat dari sikap

suka komplain. Ia sudah menjadi sifat bawaan. Sama seperti kritik, bukan berarti

kita tidak boleh mengkomplain. Komplain pun ada yang bersifat membangun

dengan menunjukkan kepedulian dan memberikan kesempatan kedua untuk

memperbaiki diri.

6. Tersenyum dan bersikap baik

Keriangan mengalir dari orang yang sehat. Sebuah senyuman bias palsu tapi juga

bias sangat tulus. Kuncinya bagaimana memiliki senyuman yang tulus. Lebih

banyak energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk bersikap cemberut ketimbang

tersenyum. Senyuman meningkatkan nilai seseorang. Ia cara termurah untuk

meningkatkan nilai seseorang. Wajah yang selalu tersenyum selalu disambut

hangat. Pokoknya, untuk tersenyum itu tidak butuh biaya, tetapi sebaliknya

menghasilkan banyak hal.

7. Terjemahkan secara positif perilaku orang lain

Dalam keadaan dimana ketiadaan fakta-fakta memadai, manusia secara inisiatif

membuat interpretasi negative terhadap tindakan atau sikap tidak bertindak orang

lain. Banyak orang menderita paranoia. Mereka berpikir dunia tidak bersahabat. Itu

nggak bener. Dengan memulai secara positif, kita memiliki kesempatan yang lebih

baik untuk membangun kepribadian yang menyenangkan dan berujung pada

terciptanya hubungan yang baik. Misalnya, sering kita mencoba menghubungi

seseorang ke ponsel mereka, maupun dengan mengirim pesan singkat, tetapi tidak

kunjung ditelpon balik atau dijawab. Setelah beberapa hari, secara otomatis kita

menyimpulkan, orang itu mengabaikan diri kita, tidak peduli, dan sebagainya.

Semuanya serba negative.

Tapi, kita tidak pernah berpikir dengan sikap empati. Bias saja ia sudah

berusaha menghubungi balik, tetapi gagal; pesan balasan yang dikirim tidak

sampai; dia dalam keadaan darurat; pesan tersebut justru tidak pernah diterimanya.

Ada banyak kemungkinan di balik itu.

8. Jadilah pendengar yang baik

2015 13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Apa perasaan anda saat anda ingin didengarkan orang lain, orang tersebut malah

lebih banyak menyerocos dengan menyampaikan pikirannya sendiri? Banyak sekali

kejadian di mana mereka melakukan interupsi di setiap penggalan ucapan anda,

mereka tidak sabar dan langsung saja mengakhiri setiap kalimat yang anda

sampaikan, mereka secara fisik ada tetapi secara mental tidak ada, mereka

mendengarkan tetapi tidak memperhatikan, mereka membuat kesimpulan yang

tidak terkait dengan fakta yang ada.

Saat semua kejadian di atas terjadi, Anda pasti merasa diingkari keberadaannya,

ditolak, dicuekin, tidak penting, kecil, diabaikan, bodoh, tidak berharga, dihina, dan

seterusnya. Scenario buruk ini harus diubah total. Jangan ikuti perilaku seperti ini.

Jadilah pendengar yang baik. Anda akan merasa penting, disambut hangat, puas,

dipedulikan, hebat, gembira, dan termotivasi bila apa yang anda bicarakan

didengarkan orang lain.

Mau mendengarkan orang lain menunjukkan kepedulian. Saat anda menunjukkan

kepedulian kepada orang lain, orang itu akan merasa penting. Saat ia merasa

penting, ia akan termotivasi dan lebih mudah menerima ide anda.

9. Bersemangatlah

Antusiasme dan sukses adalah dua hal yang saling terkait, tetapi antusiasme harus

lebih dulu ada. Antusiasme memunculkan percaya diri, meningkatkan semangat,

membangun loyalitas, dan tidak ternilai harganya. Antusiasme itu bersifat

menyebar. Anda akan merasa antusias dengan cara orang berbicara, berjalan, atau

berjabatan tangan. Antusiasme adalah kebiasaan yang bias diperoleh dan

dipraktikkan oleh setiap orang. Hiduplah saat masih merasa hidup. Jangan merasa

mati sebelum anda mati betulan. Antusiasme dan hasrat adalah factor utama yang

mampu mengubah sesuatu yang bersifat biasa-biasa saja menjadi ekselen.

Majalah Human Capital Juni-Juli 2006

2015 14 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Islahulben, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika

dan Perilaku Profesional Sarjana, Graha I lmu, Yogyakarta

Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skil l for success, Sikap Tepat Karier

Hebat,BIP Gramedia, Jakarta