Modul pengecoran logam

55
 BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PENGECORAN LOGAM KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN MALANG 2014

description

modul pengecoran logam mesin ub

Transcript of Modul pengecoran logam

  • BUKU PANDUANPRAKTIKUM

    PENGECORAN LOGAM

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONALUNIVERSITAS BRAWIJAYA

    FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK MESIN

    MALANG2014

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL I

    PENGUJIAN KOMPOSISI PASIR CETAK

    1.1 Tujuan Pengujian kadar air1. Praktikan mengetahui dan memahami persentase kadar air2. Praktikan mengetahui laju penguapan3. Praktikan mengetahui penguapan rata-rata

    1.2 Pelaksanaan Pengujian Kadar Air

    1.2.1 Alat dan Bahan yang Digunakan1. Moisture Analyzer

    Alat ini digunakan untuk mengukur kandungan kadar air pasir cetak.Spesifikasi alat :

    Merk : Sartorius Voltase : 100 120 / 220 290 VACModel : MA 30 Frekuensi : 50 60 HzArus : 3,3 A / 1,6 A

    Gambar 1.1 : Moisture AnalyzerSumber : ______________________________

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Timbangan ElektrikAlat ini digunakan untuk menimbangberat pasir cetak sebelum dansesudah diukur kandungan kadar airnya.Spesifikasi alat :

    Merk : Melter

    Type : PJ 3000

    Frekuensi : 50 60 HzVoltase : 100 120 V 80 mA

    200 240 V 45 mA

    Gambar 1.2 : Timbangan ElektrikSumber : ________________________

    3. CawanAlat ini digunakan untuk tempat spesimen.

    Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah pasir cetak yang terdiridari pasir silica dan pengikat seberat .. gram.

    1.2.2 Urutan Kerja PengujianUrutan kerja dalam pengujian ini adalah :1. Ambil pasir cetak kemudian timbanglah seberat 25 gram sebanyak 3

    buah sebagai spesimen.2. Nyalakan Moisture Analyzer dengan menekan tombol ON/OFF

    sampai terdengar bunyi alarm.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3. Masukkan cawan pertama ke dalam alat penentu kelembapankemudian panaskan pada suhu 110 oC selama 10 menit.

    4. Mengatur temperatur dengan menekan tombol F1 dan tekan F1kembali untuk menaikkan suhu sampai 110 oC kemudian tekanENTER

    5. Mengatur waktu pemanasan dengan menekan tombol F2 dan tekantombol F1 untuk mengatur waktu sampai 10 menit kemudian tekanENTER

    6. Tekan ENTER untuk menghilangkan TAR lalu letakkan specimen didalam cawan.

    7. Tutup penutup Moisture Analyzer lalu tekan ENTER untuk

    mengeksekusi.

    8. Catat kandungan kadar air yang terbaca pada alat pengukur tiapmenitnya.

    9. Setelah terdengar bunyi alarm, ukurlah berat akhir pasir cetak setelahdikeringkan dengan menekan tombol CF.

    10. Ulangi langkah 3 9 untuk cawan berikutnya.

    1.3 Pengolahan Data1.3.1 Data Hasil Pengujian

    Tabel 1.1 Data Hasil Pengujian Kadar Air

    No.Berat Spesimen Awal

    ( gram )Berat Spesimen Akhir

    ( gram )Kadar Air ( % )

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 1.2 Hasil Perhitungan

    No. Berat Awal

    ( gram )Berat Akhir

    ( gram )%Kadar Air

    ( X ) ( X - X ) ( X - X )2

    1

    2

    3

    4

    5

    Tabel 1.3 Hubungan antara penguapan rata-rata, laju penguapan dengan waktupemanasan

    1.3.2 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Statistika :- Kadar air rata rata ( x )

    X =n

    x

    - Simpangan baku ( )

    =1

    )( 2

    n

    xx

    - Simpangan baku rata rata ( )

    =

    n

    Spesimen Waktu pemanasan (Menit)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10123

    JumlahPenguapanRata-Rata

    LajuPenguapan

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    - Kesalahan relatif (Kr)

    Kr =x

    %100 Kr- Dengan mengambil resiko kesalahan = 5 %- Derajat kebebasan (db) = n 1- t.( /2;db)- Interval penduga kesalahan permeabilitas pasir cetak

    1.3.2 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Statistika

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    1.3 Tujuan Pengujian Kadar Pengikat- Praktikan mengetahui persentase kadar pengikat yg cocok dalam

    pasir cetak- Praktikan mengetahui dan mampu menganalisa pengujian kadar

    pengikat- Praktikan mengetahui pengaruh kadar pengikat

    1.4.1 Pelaksanaan Pengujian Kadar Pengikat1.4.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

    Alat alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah :1. Kompor listrik

    Alat ini digunakan untuk mengeringkan spesimen2. Timbangan Elektrik

    Alat ini digunakan untuk menimbang spesimen sebelum dan sesudahdikeringkan

    3. PanciDigunakan untuk menghilangkan pengikat pada pasir dan untukmengeringkan pasir pada kompor listrik

    4. Gelas UkurAlat ini digunakan untuk mengukur volume larutan yang dipakai.

    Bahan yang digunakan untuk pengujian kadar pengikat antara lain :- Pasir cetak seberat 100 gr- Larutan NaOH 2,5 % sebanyak 50 ml- Air sebanyak 950 ml

    1.4.3 Urutan Kerja PengujianUrutan kerja pengujian kadar lempung pasir cetak adalah :1. Timbang pasir cetak seberat 100 gr sebagai spesimen2. Larutkan pasir di dalam 950 ml air pada panci3. Tambahkan NaOH 2,5 % sebanyak 50 ml4. Aduk campuran tersebut dan biarkan pasir mengendap selama 5 menit5. Buang airnya sebanyak 5/6 dari tinggi permukaan air.

    Ingat : JANGAN SAMPAI PASIR IKUT TERBUANG !!!!

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    6. Tambahkan airnya hingga seperti semula dan ulangi langkah kerja 4, 5,6 dan diamkan selama 5 menit hingga airnya jernih

    7. Panaskan pasir cetak dalam panci dengan kompor listrik pada suhu 1001100C.

    8. Aduk pasir hingga kering9. Timbang pasir cetak kering tersebut dan catat hasilnya10. Hitung kadar lempung dengan rumus di bawah ini :

    Kadar Lempung = %100AwalBerat

    AkhirBerat-AwalBeratx - Kadar Air Rata2

    1.5 Pengolahan Data

    1.5.1 Data Hasil PengujianTabel 1.3 Data Hasil Pengujian Pengikat

    No Berat Spesimen Awal

    (gr)Berat Spesimen Akhir

    (gr)Kadar Pengikat

    (%)1

    2

    3

    4

    5

    Tabel 1.4 Data Hasil Perhitungan

    NoBerat Awal

    (gr)Berat Akhir

    (gr)% Kadar Pengikat

    )(X ( X - X ) ( X - X )2

    1

    2

    3

    4

    5

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    1.5.2 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Statistika :- Prosentase kadar lempung spesimen :

    %Kadar Lempung = %100AwalBerat

    AkhirBerat-AwalBeratx - Kadar Air Rata2

    - Kadar lempung rata rata ( X )

    X =n

    X

    - Simpangan baku ( )

    =1

    )( 2

    n

    XX

    - Simpangan baku rata rata ( )

    =

    n

    - Kesalahan relatif (KR)

    KR =X

    %100 Kr- Dengan mengambil resiko kesalahan = 5 %

    - Derajat kebebasan (db) = n 1- t(/2;db)

    - Interval penduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

    }).;2.({}).;2.({ dbtxxdbtx

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    1.5.2 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Statistika

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    1.6 Tujuan Pengujian Kadar Air- Praktikan Mengetahui besar butir pasir melalui nomor kehalusan- Praktikan mampu menganalisa dan melakukan pengujian distribusi

    besar butir pasir cetak- Praktikan mengetahui pengaruh distribusi besar butir pasir

    terhadap karakteristik pasir cetak

    1.6.1 Pelaksanaan Pengujian Kadar Air1.6.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

    Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah :1. Mesin Pengguncang Rotap

    Alat ini berfungsi untuk menyaring pasirSpesifikasi alat :

    - Jenis : Rotap - Buatan : Jerman Barat

    - Tipe : VS 1 - Artikel : 30 40 0010

    - Merk : Retsch - No Serie: 01849038- Voltase : 220 V - Frekuensi : 50 Hz- Daya : 430 Watt

    Gambar 1.3 : Mesin Pengguncang Rotap

    2. Timbangan Pasir ElektrikAlat ini digunakan untuk menimbang pasir yang akan diuji

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3. Tempat PasirAlat ini digunakan untuk menampung pasir silika

    1.6.2 Urutan kerja pengujianUrutan kerja pengujian distribusi pasir cetak adalah :1. Ambil pasir cetak seberat 50 gr sebanyak 3 sampel.2. Susun ayakan dari bawah ke atas dengan tingkat mesh semakin ke atas

    semakin besar meshnya, kemudian letakkan pada mesin pengguncangRotap.

    3. Letakkan spesimen pasir cetak pada ayakan paling atas lalu tutup.4. Hidupkan mesin pangguncang Rotap selama 15 menit dengan

    frekuensi getar 50 Hz.5. Setelah selesai, timbang berat pasir yang berada pada masing-masing

    mesh.

    6. Cari harga Sn dari tiap-tiap mesh yang ada dari tabel-tabel yangterlampir.

    7. Hitung besar nomor kehalusan pasir cetak dalam skala FN maupunstandar AFS.

    1.7 Pengolahan Data

    1.7.1 Data hasil pengujianTabel 1.5 Data Hasil Pengujian

    NoUkuran Mesh

    (m) Berat 1 (gr) Berat 2 (gr) Berat 3 (gr)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Perhitungan :

    Skala FNRumus yang digunakan untuk mencari nomor kehalusan pasir cetak adalah :

    nWSnWnNF

    ).(.

    Tabel 1.6 Data Perhitungan Spesimen 1

    No Ukuran Mesh (m) Sn Wn1 (gr) (Wn1 . Sn)1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Contoh Perhitungan 1 :....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 1.7 Data Perhitungan Spesimen 2

    No Ukuran Mesh (m) Sn Wn2 (gr) (Wn2 . Sn)1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Contoh Perhitungan 2 :

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 1.8 Data Perhitungan Spesimen 3

    No Ukuran Mesh (m) Sn Wn3 (gr) (Wn3 . Sn)1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Contoh Perhitungan 3 :

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Rumus yang digunakan untuk mencari nomor kehalusan pasir cetakadalah:

    WiMiWiNumberAFS

    ).(

    Dimana :

    AFS Number = Nomor kehalusan butir pasir standar AFSW = Berat pasir pada ayakan ke iM = Faktor pelipat untuk ukuran butir ayakan ke i

    Tabel 1.9 Data Perhitungan Spesimen 1

    NoUkuran Mesh

    (m) Us M Wn1 (Wn1 . Sn)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Contoh Perhitungan 1 :....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 1.10 Data Perhitungan Spesimen 2

    NoUkuran Mesh

    (m) Us M Wn2 (Wn2 . Sn)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Contoh Perhitungan 2 :

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 1.11 Data Perhitungan Spesimen 3

    NoUkuran Mesh

    (m) Us M Wn3 (Wn3 . Sn)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Contoh Perhitungan 3 :

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    1.7.2 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Statistika....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

    ....................................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    1.8 Pembahasan........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL II

    PENGUJIAN KARAKTERISTIK PASIR CETAK

    2.1 Tujuan Pengujian1. Agar praktikan mengetahui cara menguji karakteristik pasir cetak..2. Agar praktikan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik

    pasir cetak.

    3. Agar praktikan mengetahui macam-macam karakteristik pasir cetak.4. Agar praktikan mampu menganalisis karakteristik pasir cetak.

    2.2.1 Pelaksanaan Pengujian Permeabilitas

    2.2.2 Alat dan Bahan yang DigunakanAlat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah :1. Stop Watch

    Alat ini digunakan untuk mengukur waktu sampai 2000 cc udara.

    2. Sand RammerAlat ini digunakan untuk menumbuk pasir cetak menjadi bentukspesimen yang dikehendaki yaitu panjang 5 cm dan diameter 5 cm(luas penampang = 19,625 cm2).

    Spesifikasi alat :- Tipe : POU

    - Merk : George Fisher- Fabr : 2054- Buatan : Jerman Barat

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Gambar 2.1 : Sand RammerSumber : _____________________________________

    3. Permeabilitas MeterAlat ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar angkapermeabilitas dari pasir cetak yang diuji.Spesifikasi alat :- Tipe : POU

    - Buatan : Jerman Barat

    - Fabr : 1725

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Gambar 2.2 : Permeabilitas MeterSumber : _____________________________________

    4. Timbangan ElektrikBahan yang digunakan adalah pasir cetak dengan komposisi :- pasir silika : .%

    - pengikat : .%

    - air : .%

    2.2.3 Urutan Kerja Pengujian1. Panaskan pasir cetak selama 60 menit dengan temperatur 110 C2. Siapkan 150 gr pasir cetak untuk pengujian ini dengan menggunakan

    sand rammer,3. Buka pelindung orifice dan pilihlah salah satu posisi penunjuk skala

    yang akan digunakan.- Tanda biru untuk skala P = 0-50- Tanda merah untuk skala P = 0-500

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Skala P dibaca dari skala merah bagian luar dari pengukurantekanan

    Skala paling dalam menunjukkan tekanan dinamis antara orificedan spesimen dalam mm kolom air (mm Wh).

    4. Memutar keran pada posisi B dan angkat tabung udara ke atas secaraperlahan-lahan hingga angka Nol terlihat tepat pada batas tabungbawah lalu kunci pada posisi E,

    5. Letakkan tabung spesimen berikut spesimen di dalamnya pada orifice,6. Putar keran pada posisi A bersamaan mulai menghitung waktu dengan

    stop watch saat udara dialirkan ke spesimen pasir cetak. Hal iniditandai dengan tabung udara mulai turun ke bawah,

    7. Catat besar P spesimen pasir cetak dengan tekanan yang terbaca padaskala permeabilitas meter saat 1000 cc udara yang sudah terlewatkan,

    8. Catat waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan udara sebanyak 2000cc melalui tabung spesimen pasir cetak yang diuji,

    9. Ulangi langkah 1-8 sampai spesimen 3 serta catat data p (tekanan).

    2.3 Pengolahan Data2.3.1 Data hasil pengujian

    Tabel 2.1 Tabel Hasil Pengujian

    NoTekanan (p)

    (cm ka)Waktu (t)(menit)

    Panjang (l)(mm)

    Permeabilitas(ml/cm2menit)

    1

    2

    3

    4

    5

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 2.2 Tabel Perhitungan Permeabilitas

    No P (ml/cm2menit) ( P - P ) ( P - P )2

    1

    2

    3

    4

    5

    2.3.2 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Permeabilitas

    tApHVP..

    .

    di mana :V = Volume udara yang dialirkan (1ml = cm)H = Tinggi spesimen (cm)p = Tekanan fluida yang mengalir (gr/cm = 1cmKa)A = Luas penampang spesimen (cm2)t = Waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 1 liter udara

    (menit)

    Perhitungan Statistika- Permeabilitas Rata-rata ( P ) :

    n

    PP =

    - Simpangan Baku ( ) :

    1)( 2=

    n

    PP

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    - Simpangan Baku Rata-rata ( ) :

    n

    =

    - Kesalahan Relatif ( Kr ) :

    %100==Kr

    PKr

    - Interval Penduga Kesalahan :P - { t ( /2 ; db ) . } < P < P + { t ( /2 ; db ) . }

    2.3.3 Perhitungan Data Hasil PengujianPerhitungan Permeabilitas

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Perhitungan Statistika

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2.4 Pembahasan

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2.5 Pelaksanaan Pengujian Kekuatan2.5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan

    Alat-alat yang digunakan dalam pengujian kekuatan pasir cetak adalah :1. Universal Strength Machine

    Alat ini digunakan untuk menguji kekuatan pasir cetak.Spesifikasi alat :

    - Merek : Georg Fischer- Buatan : Jerman Barat

    Gambar 2.3 Alat Penguji Kekuatan Pasir CetakSumber :

    Keterangan gambar :01. Main Piston

    02. Low Pressure Gauge

    03. Pressure Piston Hydraulic Press Hand Operated04. Handwheel05. Throttle Reflux Valve06. Plug In Coupling

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    07. Compression Insert08. Locking Plug

    2. Kepala penekan untuk uji kekuatan tekan3. Kepala penekan untuk uji kekuatan geser

    Gambar 2.4 (a) Kepala penekan untuk uji kekuatan tekan,(b) Kepala penekan untuk uji kekuatan geser

    Sumber :4. Kepala penekan untuk uji kekuatan tarik

    Gambar 2.5 Kepala penekan untuk uji kekuatan tarikSumber :

    5. Sand rammerAlat ini digunakan untuk memadatkan pasir cetak dalam tabung spesimen.

    6. Timbangan elektrikAlat ini digunakan untuk menimbang pasir cetak sebelum dibuat spesimen.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    7. Cetakan spesimen uji kekuatan geserAlat ini digunakan sebagai tempat untuk membuat spesimen uji geser.

    Bahan yang digunakan adalah pasir cetak sebanyak ....... gr, dengan komposisi :- pasir silika : ........... %- pengikat : ........... %- air : ........... %

    2.5.2 Urutan Kerja PengujianA. Urutan Kerja Pengujian Kekuatan Tekan

    a. Langkah-langkah pengujian tanpa perlakuan panas1. Ambil campuran pasir cetak seberat 150 gr, lalu buat spesimen uji tekan

    dengan menggunakan sand rammer (spesimen sebanyak 5 buah).2. Pasang kepala uji tekan pasir cetak pada alat uji kekuatan pasir cetak.3. Letakkan spesimen pada kepala uji tekan pasir cetak secara hati-hati

    jangan sampai rusak.4. Putar handwheel secara terus menerus dengan putaran konstan dan

    perlahan-lahan hingga spesimen hancur.

    5. Baca dan catat besar kekuatan tekan pasir cetak tersebut (lengkapdengan satuannya) pada skala paling luar yang terdapat pada alat ujitekan pasir cetak.

    6. Lakukan langkah 15 untuk spesimen berikutnya.b. Langkah-langkah pengujian dengan perlakuan panas

    Langkah pengujian sama dengan tanpa perlakuan, hanya setelah pasircetak dibentuk spesimen uji tekan lakukan pemanasan dalam dapurpemanas dengan suhu 110C selama 1 jam.

    B. Urutan Kerja Pengujian Kekuatan Gesera. Langkah-langkah pengujian tanpa perlakuan panas

    1. Ambil campuran pasir cetak seberat 150 gr, kemudian buat spesimen ujigeser dengan menggunakan sand rammer (spesimen sebanyak 5 buah).

    2. Pasang kepala uji geser pasir cetak pada alat uji kekuatan geser pasircetak.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3. Letakkan spesimen pada kepala uji geser secara hati-hati jangan sampaispesimen rusak.

    4. Putar handwheel secara terus menerus dengan putaran konstan danperlahan-lahan hingga spesimen hancur.

    5. Baca dan catat besar kekuatan tekan pasir cetak tersebut pada skala yangdi tengah pada alat uji geser tersebut.

    b. Langkah pengujian dengan perlakuan panasLangkah pengujian sama dengan tanpa perlakuan, hanya setelah pasir cetakdibentuk spesimen uji geser lakukan pemanasan dalam dapur pemanasdengan suhu 110C selama 1 jam.

    C. Urutan Kerja Pengujian Kekuatan Tarika. Langkah-langkah pengujian tanpa perlakuan panas

    1. Ambil campuran pasir cetak seberat 125 gr, kemudian buat spesimen ujitarik dengan menggunakan sand rammer (spesimen sebanyak 5 buah).

    2. Pasang kepala uji tarik pasir cetak pada alat uji kekuatan pasir cetak.3. Letakkan spesimen pada kepala uji tarik pasir cetak secara hati-hati

    jangan sampai rusak.4. Putar handwheel secara terus menerus dengan putaran konstan dan

    perlahan-lahan hingga spesimen hancur.

    5. Baca dan catat besar kekuatan tarik pasir cetak tersebut (lengkap dengansatuannya) pada skala paling dalam yang terdapat pada alat uji tarikpasir cetak.

    6. Lakukan langkah 15 untuk spesimen berikutnya.

    b. Langkah-langkah pengujian dengan perlakuan panasLangkah pengujian sama dengan tanpa perlakuan, hanya setelah pasircetak dibentuk spesimen uji tarik lakukan pemanasan dalam dapurpemanas dengan suhu 110C selama 1 jam.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Gambar 2.6 Skala alat uji kekuatan pasir cetakSumber :

    2.6 Pengolahan Data2.6.1 Data hasil pengujianA. Data Hasil Pengujian Kekuatan Tekan

    Tabel 2.3 Data pengujian tanpa perlakuan

    NoKekuatan Tekan

    (N/cm2)_

    (X-X)_

    (X-X)2

    1

    2

    3

    4

    5

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Tabel 2.4 Data hasil pengujian dengan perlakuan panas

    NoKekuatan Tekan

    (N/cm2)_

    (X-X)_

    (X-X)2

    1

    2

    3

    4

    5

    B. Data Hasil Pengujian Kekuatan GeserTabel 2.5 Data pengujian tanpa perlakuan

    NoKekuatan Geser

    (N/cm2)_

    (X-X)_

    (X-X)2

    1

    2

    3

    4

    5

    Tabel 2.6 Data pengujian dengan perlakuan panas

    NoKekuatan Geser

    (N/cm2)_

    (X-X)_

    (X-X)2

    1

    2

    3

    4

    5

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    C. Data Hasil Pengujian Kekuatan TarikTabel 2.7 Data pengujian tanpa perlakuan panas

    NoKekuatan Tarik

    (N/cm2)_

    (X-X)_

    (X-X)2

    1

    2

    3

    4

    5

    Tabel 2.8 Data pengujian dengan perlakuan panas

    NoKekuatan Tarik

    (N/cm2)_

    (X-X)_

    (X-X)2

    1

    2

    3

    4

    5

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2.6.2 Perhitungan Data Hasil PengujianA. Perhitungan pengujian kekuatan tekan

    Perhitungan statistika

    - Perhitungan kekuatan rata-rata (

    X )

    X =n

    X

    - Simpangan baku ( )

    =1

    )( 2

    n

    XX

    - Simpangan baku rata rata (

    )

    =n

    - Kesalahan relatif (KR)

    KR =X

    %100 Kr

    - Dengan mengambil resiko kesalahan = 5 %- Derajat kebebasan (db) = n 1- t( /2;db)- Interval penduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

    }).;2.({}).;2.({ dbtxxdbtx Uji t- Tingkat kesalahan ( )- Derajat bebas (db)- Dari tabel t di dapat, t(( /2;db)- Hipotesa :

    1. Daerah terima, H0 : 1 = 22. Daerah tolak, H1: 1 2

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3. t hitung =

    2)/1/1}()1()1{(

    )(

    21

    21222

    211

    21

    nn

    nnnn

    XX

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2.6.2 Perhitungan Data Hasil PengujianA. Perhitungan pengujian kekuatan tekanPerhitungan statistika

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    B. Perhitungan Pengujian Kekuatan GeserPerhitungan statistika

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    C. Perhitungan Pengujian Kekuatan TarikPerhitungan statistika

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2.7 Pembahasan

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL III

    CASTING PLAN

    3.1 Tujuan Pengujian1. Agar praktikan mampu mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam

    casting plan.

    2. Agar praktikan dapat merencanakan dan membuat cetakan pasir, sistemsaluran dan pola.

    3. Agar praktikan mampu memecahkan masalah-masalah dalam castingplan.

    3.2 Pelaksanaan Pembuatan Cetakan Pasir3.2.1 Alat dan bahan yang digunakan

    Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah :1. Rangka Cetak (Kup dan Drag)

    Alat ini digunakan sebagai tempat untuk membuat cetakan pasir.2. Saluran Masuk dan Saluran Penambah

    Alat ini digunakan sebagai tempat mengalirnya logam cair dalamcetakan.

    3. Pola

    Alat ini digunakan untuk membuat bentuk/rongga cetakan benda cor.4. Sand Mollen

    Alat ini digunakan untuk mencampur pasir, bentonit, dan air.5. Papan Datar

    Alat ini digunakan sebagai tempat landasan dalam membuat cetakan.6. Kamera

    Digunakan sebagai alat dokumentasi.

    Bahan yang digunakan adalah pasir cetak dengan komposisi pasir silica,bentonit, dan air serta :1. Pasir silica halus

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL III

    CASTING PLAN

    3.1 Tujuan Pengujian1. Agar praktikan mampu mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam

    casting plan.

    2. Agar praktikan dapat merencanakan dan membuat cetakan pasir, sistemsaluran dan pola.

    3. Agar praktikan mampu memecahkan masalah-masalah dalam castingplan.

    3.2 Pelaksanaan Pembuatan Cetakan Pasir3.2.1 Alat dan bahan yang digunakan

    Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah :1. Rangka Cetak (Kup dan Drag)

    Alat ini digunakan sebagai tempat untuk membuat cetakan pasir.2. Saluran Masuk dan Saluran Penambah

    Alat ini digunakan sebagai tempat mengalirnya logam cair dalamcetakan.

    3. Pola

    Alat ini digunakan untuk membuat bentuk/rongga cetakan benda cor.4. Sand Mollen

    Alat ini digunakan untuk mencampur pasir, bentonit, dan air.5. Papan Datar

    Alat ini digunakan sebagai tempat landasan dalam membuat cetakan.6. Kamera

    Digunakan sebagai alat dokumentasi.

    Bahan yang digunakan adalah pasir cetak dengan komposisi pasir silica,bentonit, dan air serta :1. Pasir silica halus

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL III

    CASTING PLAN

    3.1 Tujuan Pengujian1. Agar praktikan mampu mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam

    casting plan.

    2. Agar praktikan dapat merencanakan dan membuat cetakan pasir, sistemsaluran dan pola.

    3. Agar praktikan mampu memecahkan masalah-masalah dalam castingplan.

    3.2 Pelaksanaan Pembuatan Cetakan Pasir3.2.1 Alat dan bahan yang digunakan

    Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah :1. Rangka Cetak (Kup dan Drag)

    Alat ini digunakan sebagai tempat untuk membuat cetakan pasir.2. Saluran Masuk dan Saluran Penambah

    Alat ini digunakan sebagai tempat mengalirnya logam cair dalamcetakan.

    3. Pola

    Alat ini digunakan untuk membuat bentuk/rongga cetakan benda cor.4. Sand Mollen

    Alat ini digunakan untuk mencampur pasir, bentonit, dan air.5. Papan Datar

    Alat ini digunakan sebagai tempat landasan dalam membuat cetakan.6. Kamera

    Digunakan sebagai alat dokumentasi.

    Bahan yang digunakan adalah pasir cetak dengan komposisi pasir silica,bentonit, dan air serta :1. Pasir silica halus

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Grafit

    3.2.2 Urutan Kerja Pembuatan Cetakan PasirLangkah-langkah dalam pembuatan cetakan adalah :1. Aduk pasir cetak dengan komposisi tertentu dengan sand mollen agar

    campurannya merata.

    2. Letakkan pola cetakan pada papan datar berikut drag, kemudianmasukkan pasir cetak dan padatkan hingga rata dan padat memenuhidrag. Ratakan permukaan pasir cetak bagian atas dengan papan kayu.

    3. Balik drag, kemudian taburi pola dengan grafit. Sedangkan untuk pasircetak taburi dengan pasir silika halus agar pola dan pasir cetak tidaklengket, kemudian ratakan dengan kuas secara hati-hati.

    4. Letakkan kup di atas drag, kemudian letakkan saluran turun dansaluran penambah.

    5. Isi kup dengan pasir cetak, padatkan dan selama pemadatan jangansampai saluran turun maupun saluran penambah berubah posisinya.

    6. Ambil saluran turun, saluran penambah dengan hati-hati jangan sampaipasir ikut terangkat.

    7. Angkat kup dari drug secara hati-hati, kemudian ambil polanya.Apabila masih terjadi kerusakan, maka tempatkan kembali pola keposisi semula dan isi bagian-bagian yang rusak tersebut dengan pasircetak.

    8. Taburi rongga bekas pola tersebut dengan grafit, kemudian ratakandengan kuas secara hati-hati.

    9. Letakkan kembali kup di atas drug, kemudian cetakan yang sudah jaditersebut letakkan di tempat yang aman dan datar, di atas cetakan beripemberat.

    PERHATIAN !!!!!!1. Sekali cavity rusak akan sulit untuk diperbaiki dan pembuatan cetakan

    pasir harus diulang kembali. Oleh karena itu berhati-hatilah ketikamenggerakkan rangka cetak.

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Grafit

    3.2.2 Urutan Kerja Pembuatan Cetakan PasirLangkah-langkah dalam pembuatan cetakan adalah :1. Aduk pasir cetak dengan komposisi tertentu dengan sand mollen agar

    campurannya merata.

    2. Letakkan pola cetakan pada papan datar berikut drag, kemudianmasukkan pasir cetak dan padatkan hingga rata dan padat memenuhidrag. Ratakan permukaan pasir cetak bagian atas dengan papan kayu.

    3. Balik drag, kemudian taburi pola dengan grafit. Sedangkan untuk pasircetak taburi dengan pasir silika halus agar pola dan pasir cetak tidaklengket, kemudian ratakan dengan kuas secara hati-hati.

    4. Letakkan kup di atas drag, kemudian letakkan saluran turun dansaluran penambah.

    5. Isi kup dengan pasir cetak, padatkan dan selama pemadatan jangansampai saluran turun maupun saluran penambah berubah posisinya.

    6. Ambil saluran turun, saluran penambah dengan hati-hati jangan sampaipasir ikut terangkat.

    7. Angkat kup dari drug secara hati-hati, kemudian ambil polanya.Apabila masih terjadi kerusakan, maka tempatkan kembali pola keposisi semula dan isi bagian-bagian yang rusak tersebut dengan pasircetak.

    8. Taburi rongga bekas pola tersebut dengan grafit, kemudian ratakandengan kuas secara hati-hati.

    9. Letakkan kembali kup di atas drug, kemudian cetakan yang sudah jaditersebut letakkan di tempat yang aman dan datar, di atas cetakan beripemberat.

    PERHATIAN !!!!!!1. Sekali cavity rusak akan sulit untuk diperbaiki dan pembuatan cetakan

    pasir harus diulang kembali. Oleh karena itu berhati-hatilah ketikamenggerakkan rangka cetak.

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Grafit

    3.2.2 Urutan Kerja Pembuatan Cetakan PasirLangkah-langkah dalam pembuatan cetakan adalah :1. Aduk pasir cetak dengan komposisi tertentu dengan sand mollen agar

    campurannya merata.

    2. Letakkan pola cetakan pada papan datar berikut drag, kemudianmasukkan pasir cetak dan padatkan hingga rata dan padat memenuhidrag. Ratakan permukaan pasir cetak bagian atas dengan papan kayu.

    3. Balik drag, kemudian taburi pola dengan grafit. Sedangkan untuk pasircetak taburi dengan pasir silika halus agar pola dan pasir cetak tidaklengket, kemudian ratakan dengan kuas secara hati-hati.

    4. Letakkan kup di atas drag, kemudian letakkan saluran turun dansaluran penambah.

    5. Isi kup dengan pasir cetak, padatkan dan selama pemadatan jangansampai saluran turun maupun saluran penambah berubah posisinya.

    6. Ambil saluran turun, saluran penambah dengan hati-hati jangan sampaipasir ikut terangkat.

    7. Angkat kup dari drug secara hati-hati, kemudian ambil polanya.Apabila masih terjadi kerusakan, maka tempatkan kembali pola keposisi semula dan isi bagian-bagian yang rusak tersebut dengan pasircetak.

    8. Taburi rongga bekas pola tersebut dengan grafit, kemudian ratakandengan kuas secara hati-hati.

    9. Letakkan kembali kup di atas drug, kemudian cetakan yang sudah jaditersebut letakkan di tempat yang aman dan datar, di atas cetakan beripemberat.

    PERHATIAN !!!!!!1. Sekali cavity rusak akan sulit untuk diperbaiki dan pembuatan cetakan

    pasir harus diulang kembali. Oleh karena itu berhati-hatilah ketikamenggerakkan rangka cetak.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Urutan kerja praktikum di atas dapat berubah sesuai dengan bentukbenda yang akan dicor.

    Gambar 3.1 : Rangka CetakSumber : ____________________________

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Urutan kerja praktikum di atas dapat berubah sesuai dengan bentukbenda yang akan dicor.

    Gambar 3.1 : Rangka CetakSumber : ____________________________

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    2. Urutan kerja praktikum di atas dapat berubah sesuai dengan bentukbenda yang akan dicor.

    Gambar 3.1 : Rangka CetakSumber : ____________________________

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Gambar 3.2 : Prosedur Pembuatan Cetakan PasirSumber : ___________________________________

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Gambar 3.2 : Prosedur Pembuatan Cetakan PasirSumber : ___________________________________

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Gambar 3.2 : Prosedur Pembuatan Cetakan PasirSumber : ___________________________________

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.3 Rancangan Cetakan Pasir dan Pola3.3.1 Sistem saluran

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.3 Rancangan Cetakan Pasir dan Pola3.3.1 Sistem saluran

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.3 Rancangan Cetakan Pasir dan Pola3.3.1 Sistem saluran

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.3.2 Gambar Cetakan Pasir dan PolaGambar cetakan pasir dan pola terlampir

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.3.2 Gambar Cetakan Pasir dan PolaGambar cetakan pasir dan pola terlampir

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.3.2 Gambar Cetakan Pasir dan PolaGambar cetakan pasir dan pola terlampir

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.4 Studi Kasus dan Pemecahannya3.4.1 Kasus pada cetakan pasir yang dibuat

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.4 Studi Kasus dan Pemecahannya3.4.1 Kasus pada cetakan pasir yang dibuat

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.4 Studi Kasus dan Pemecahannya3.4.1 Kasus pada cetakan pasir yang dibuat

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.4.2 Pemecahan masalah

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.4.2 Pemecahan masalah

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    3.4.2 Pemecahan masalah

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL IVPENUANGAN LOGAM DAN INSPEKSI

    4.1 Tujuan Praktikum1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami definisi beserta macam

    pengecoran logam

    2. Praktikan dapat mengetahui macam cacat coran beserta penyebab danpencegahannya.

    3. Praktikan mampu menganalisa hasil coran beserta solusi pada cacatcoran

    4.2 Pelaksanaan Penuangan

    4.2.1 Alat dan Bahan yang DigunakanAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :1. Stopwatch

    Digunakan untuk menghitung waktu penuangan.

    2. Kamera

    Digunakan sebagai alat dokumentasi.

    4.2.2 Urutan Kerja Penuangan LogamPraktikum ini dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :1. Panaskan dan cairkan aluminium di dalam dapur listrik di atas titik

    cairnya ( 900C).2. Pakai pelindung tubuh, sarung tangan dan kaca mata sebelum

    mengambil logam cair dari dalam dapur.3. Siapkan cetakan pasir dan dekatkan pada dapur.4. Sebelum mengambil logam cairnya, maka bersihkan dulu terak-terak

    di atasnya dengan alat pengambil terak.5. Setelah bersih dari terak, ambil logam cair dengan ladel secara hati-

    hati, kemudian tuangkan logam cair kedalam cetakan pasir melaluisaluran masuk.

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL IVPENUANGAN LOGAM DAN INSPEKSI

    4.1 Tujuan Praktikum1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami definisi beserta macam

    pengecoran logam

    2. Praktikan dapat mengetahui macam cacat coran beserta penyebab danpencegahannya.

    3. Praktikan mampu menganalisa hasil coran beserta solusi pada cacatcoran

    4.2 Pelaksanaan Penuangan

    4.2.1 Alat dan Bahan yang DigunakanAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :1. Stopwatch

    Digunakan untuk menghitung waktu penuangan.

    2. Kamera

    Digunakan sebagai alat dokumentasi.

    4.2.2 Urutan Kerja Penuangan LogamPraktikum ini dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :1. Panaskan dan cairkan aluminium di dalam dapur listrik di atas titik

    cairnya ( 900C).2. Pakai pelindung tubuh, sarung tangan dan kaca mata sebelum

    mengambil logam cair dari dalam dapur.3. Siapkan cetakan pasir dan dekatkan pada dapur.4. Sebelum mengambil logam cairnya, maka bersihkan dulu terak-terak

    di atasnya dengan alat pengambil terak.5. Setelah bersih dari terak, ambil logam cair dengan ladel secara hati-

    hati, kemudian tuangkan logam cair kedalam cetakan pasir melaluisaluran masuk.

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    PL IVPENUANGAN LOGAM DAN INSPEKSI

    4.1 Tujuan Praktikum1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami definisi beserta macam

    pengecoran logam

    2. Praktikan dapat mengetahui macam cacat coran beserta penyebab danpencegahannya.

    3. Praktikan mampu menganalisa hasil coran beserta solusi pada cacatcoran

    4.2 Pelaksanaan Penuangan

    4.2.1 Alat dan Bahan yang DigunakanAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :1. Stopwatch

    Digunakan untuk menghitung waktu penuangan.

    2. Kamera

    Digunakan sebagai alat dokumentasi.

    4.2.2 Urutan Kerja Penuangan LogamPraktikum ini dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :1. Panaskan dan cairkan aluminium di dalam dapur listrik di atas titik

    cairnya ( 900C).2. Pakai pelindung tubuh, sarung tangan dan kaca mata sebelum

    mengambil logam cair dari dalam dapur.3. Siapkan cetakan pasir dan dekatkan pada dapur.4. Sebelum mengambil logam cairnya, maka bersihkan dulu terak-terak

    di atasnya dengan alat pengambil terak.5. Setelah bersih dari terak, ambil logam cair dengan ladel secara hati-

    hati, kemudian tuangkan logam cair kedalam cetakan pasir melaluisaluran masuk.

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    6. Selama penuangan, jaga kecepatan tuangnya jangan sampai terlalucepat atau terlalu lambat. Gunakan stopwacth untuk mencacat waktupenuangan dan hentikan stopwatch ketika logam cair sudah munculdari saluran keluar.

    7. Hentikan penuangan jika logam cair sudah muncul dari saluran keluar.8. Kembalikan logam cair sisa ke dalam dapur.9. Bongkar cetakan pasir jika logam sudah dingin. INGAT!!!!

    Pembongkaran jangan sampai merusak coran.10. Amati hasil coran dan analisa permasalahan yang timbul pada hasil

    coran. Jangan lupa mendokumentasikan hasil coran dengan kamera.

    4.3 Hasil CoranA. Benda Cor I

    Gambar 4.1

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    6. Selama penuangan, jaga kecepatan tuangnya jangan sampai terlalucepat atau terlalu lambat. Gunakan stopwacth untuk mencacat waktupenuangan dan hentikan stopwatch ketika logam cair sudah munculdari saluran keluar.

    7. Hentikan penuangan jika logam cair sudah muncul dari saluran keluar.8. Kembalikan logam cair sisa ke dalam dapur.9. Bongkar cetakan pasir jika logam sudah dingin. INGAT!!!!

    Pembongkaran jangan sampai merusak coran.10. Amati hasil coran dan analisa permasalahan yang timbul pada hasil

    coran. Jangan lupa mendokumentasikan hasil coran dengan kamera.

    4.3 Hasil CoranA. Benda Cor I

    Gambar 4.1

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    6. Selama penuangan, jaga kecepatan tuangnya jangan sampai terlalucepat atau terlalu lambat. Gunakan stopwacth untuk mencacat waktupenuangan dan hentikan stopwatch ketika logam cair sudah munculdari saluran keluar.

    7. Hentikan penuangan jika logam cair sudah muncul dari saluran keluar.8. Kembalikan logam cair sisa ke dalam dapur.9. Bongkar cetakan pasir jika logam sudah dingin. INGAT!!!!

    Pembongkaran jangan sampai merusak coran.10. Amati hasil coran dan analisa permasalahan yang timbul pada hasil

    coran. Jangan lupa mendokumentasikan hasil coran dengan kamera.

    4.3 Hasil CoranA. Benda Cor I

    Gambar 4.1

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    B. Benda Cor II

    Gambar 4.2

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    B. Benda Cor II

    Gambar 4.2

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    B. Benda Cor II

    Gambar 4.2

  • Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    4.4 Pembahasan

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    4.4 Pembahasan

    Laboratorium Pengecoran LogamJurusan Mesin Universitas Brawijaya

    4.4 Pembahasan

    COVER BUKU PANDUAN.pdfBAB I PENGUJIAN KOMPOSISI PASIR CETAK NEWWWWWW.pdfBAB II PENGUJIAN SIFAT PASIR CETAK NEWWWWWW.pdfBAB III DESAIN POLA, SALURAN DAN CETAKAN.pdfBAB IV PENUANGAN LOGAM.pdf