Modul _pemeriksaan Dokumen

42
DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI POST CLEARANCE AUDIT KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI 2011 Disusun Oleh: Tim Penyusunan Modul Pusdiklat Bea dan Cukai

description

Modul _pemeriksaan Dokumen

Transcript of Modul _pemeriksaan Dokumen

Page 1: Modul _pemeriksaan Dokumen

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI

POST CLEARANCE AUDIT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

2011

Disusun Oleh:

Tim Penyusunan Modul

Pusdiklat Bea dan Cukai

Page 2: Modul _pemeriksaan Dokumen

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI

POST CLEARANCE AUDIT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

2011

Disusun Oleh:

Tim Penyusunan Modul

Pusdiklat Bea dan Cukai

Page 3: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

i

Page 4: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

ii

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv

DAFTAR TABEL ..............................................................................................v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ………………………………....……… vi

PETA KONSEP MODUL ……………………………………………....…………vii

MODUL VERIFIKASI, AKURASI DAN KEABSAHAN DOKUMEN

A. Pendahuluan …………………………………………………....………… 1

1. Deskripsi Singkat ……………………..................................................1

2. Prasyarat Kompetensi ………………................................................. 2

3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ....................2

4. Relevansi Modul ...........……………………………………..…....…… 3

B. KEGIATAN BELAJAR …........................................................................4

1. Kegiatan Belajar (KB) 1 ……………...................................................4

Pemeriksaan Dokumen

Indikator …………………………………………………………...…….. 4

1.1. Uraian dan contoh ......................................................................4

A. Pentingnya Pemeriksaan Dokumen ........…………....……..

1) Sebagai alat pemeriksaan yang utama …………….…….

2) Efektifitas pemeriksaan ……………………………………

B. Hambatan dalam pemeriksaan dokumen …………….……..

C. Kategori Dokumen ……………………………………………..

5

5

5

5

6

1.2. Latihan 1 ………………………………………………………....….6

1.3. Rangkuman ……………………………………………………....…6

1.4. Tes Formatif 1 …………………………………………………........7

1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …………………….................... 8

2. Kegiatan Belajar (KB) 2 ……………................................................. 9

Prosedur Pemeriksaan Dokumen

Indikator ………………………………………………………….........… 9

2.1. Uraian dan contoh ......................................................................9

Page 5: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

iii

A. Pendekatan Dalam Pemeriksaan Dokumen ....………....…

B. Prosedur umum dalam pemeriksaan dokumen ....................

1) Kunci pokok untuk mengetahui aturan dalam

dokumentasi internal auditee ……………………………..

2) Kotrol dari buku dan catatan yang diberikan ……………

3) Periksa penampilan fisik dokumen …………………….….

C. Pemeriksaan dokumen yang terkait usaha ……………….….

1) Pemeriksaan kontrak dan korespondensi ………….……

2) Verikfikasi pola transaksi …………………………………

3) Verifikasi nilai transaksi …………………………….……...

4) Verifikasi Cost Sheet ………………………………………

5) Pemeriksaan Ledger impor ………………………….……

D. Pemeriksaan dokumen yang terkait akuntansi ………….…..

E. Modus Operandi ………………………………………….…….

9

11

12

15

15

15

16

18

19

21

22

23

24

2.2. Latihan 2 …….……………………………………………....………26

2.3. Rangkuman …………………………………………………......……26

2.4. Tes Formatif 2 ……………………………………………....………27

2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……………………................... 28

PENUTUP ………………………………………………………………...……… 29

TES SUMATIF …………………………...........................................................30

KUNCI JAWABAN ( TES FORMATIF DAN TES SUMATIF ) ………....……. 32

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...…… 33

Page 6: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

2.1. pemeriksaan dokumen yang terkait akuntansi dan

dokumen yang terkait usaha……………………….. 10

2.2. Flowchart Of A Prt Of A Purchases-Creditor-

Payment Cycle………………………………………. 13

2.3. Flowchart Of A Part Of A Sales-Debtor-Receipts

Cycle………………………………………………….. 14

Page 7: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

v

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

2.1 Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemeriksaan

11

Page 8: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Untuk dapat memahami modul ini secara benar, maka peserta diklat

diharapkan mempelajari modul ini secara urut mulai dari Kegiatan Belajar 1

sampai dengan Kegiatan Belajar 2.

Cara mempelajari setiap kegiatan belajar adalah mengikuti tahap-tahap

berikut ini:

1. Lihat apa yang menjadi target indikator dari kegiatan belajar tersebut;

2. Pelajari materi yang menjadi isi dari setiap kegiatan belajar (dengan cara

membaca materi minimal 3 kali membaca isi materi kegiatan belajar

tersebut);

3. Lakukan review materi secara umum, dengan cara membaca kembali

ringkasan materi untuk mendapatkan hal-hal penting yang menjadi fokus

perhatian pada kegiatan belajar ini;

4. Kerjakanlah Tes Formatif pada kegiatan belajar yang sedang dipelajari;

5. Lihat kunci jawaban Tes Formatif dari kegiatan belajar tersebut yang terletak

pada bagian akhir modul ini.

6. Cocokkan hasil tes formatif dengan kunci jawaban tersebut, apabila ternyata

hasil Tes Formatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 67 (jumlah yang

benar x 100/15), maka kegiatan belajar dapat dilanjutkan pada kegiatan

belajar berikutnya, namun apabila diperoleh angka di bawah 67, maka

peserta diklat diharuskan mempelajari kembali kegiatan belajar tersebut agar

selanjutnya dapat diperoleh angka minimal 67.

7. Kerjakan Tes Sumatif apabila semua Tes Formatif dari seluruh kegiatan

belajar telah dilakukan.

8. Lihat kunci jawaban Tes Sumatif yang terletak pada bagian akhir modul ini

9. Cocokkan hasil tes sumatif dengan kunci jawaban tes sumatif, apabila

ternyata hasil tes sumatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 67 (jumlah

yang benar x 100/25), maka peserta diklat dapat dinyatakan lulus dari

kegiatan belajar

Page 9: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance S Post Clearance AuditAuditAuditAudit

vii

PETA KONSEP Dalam mempelajari modul ini, agar lebih mudah dipahami maka disarankan

kepada peserta diklat untuk mempelajari peta konsep modul. Dengan demikian

pola pikir yang sistematik dalam mempelajari modul dapat terjaga secara

berkesinambungan selama mempelajari modul.

Kegiatan Belajar 1 – Pemeriksaan Dokumen Materi : Pentingnya Pemeriksaan Dokumen : Sebagai alat pemeriksaan yang utama, Efektifitas pemeriksaan;

Hambatan dalam pemeriksaan dokumen; Kategori Dokumen

Kegiatan Belajar 2 – Prosedur Pemeriksaan Dokumen Materi : Pendekatan Dalam Pemeriksaan Dokumen;

Prosedur umum dalam pemeriksaan dokumen : Kunci pokok untuk mengetahui aturan dalam dokumentasi internal auditee, Kotrol dari buku dan catatan yang

diberikan, Periksa penampilan fisik dokumen; Pemeriksaan dokumen yang terkait usaha : Pemeriksaan

kontrak dan korespondensi, Verikfikasi pola transaksi, Verifikasi nilai transaksi, Verifikasi Cost Sheet,

Pemeriksaan Ledger impor; Pemeriksaan dokumen yang terkait akuntansi ; Modus Operandi

Page 10: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 1111

PENDAHULUAN

MODUL VERIFIKASI, AKURASI DAN

KEABSAHAN DOKUMEN

1. Diskripsi singkat

Verifikasi, akurasi dan keabsahan dokumen pabean yang dibuat oleh

auditee adalah penting untuk dilakukan, dikarenakan dokumen tersebut adalah

alat pemeriksaan yang utama dan untuk efektifitas pemeriksaan terutama dalam

pemeriksaan audit kepabeanan dan audit cukai.

Dalam modul ini materi dititikberatkan pada alasan pentingnya pembuktian

akurasi dan keabsahan dokumen pabean yang dibuat oleh auditee dan pada

prosedur pemeriksaan dokumen yaitu pemeriksaan dokumen terkait akuntansi

dan pemeriksaan yang dimulai dari dokumen terkait usaha dengan masing-

masing kelebihan dan kekurangannya.

Dalam prosedur pemeriksaan dokumen tersebut ada hal-hal yang perlu

diperhatikan, misalnya hal-hal yang penting dalam pemeriksaan dokumen berupa

urutan file, kualitas kertas, pembuat dokumen dan lain sebagainya. Juga hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam memverifikasi dokumen yaitu; misalnya dokumen

kontrak dan korespodensi dan sebagainya.

A

Page 11: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 2222

Selain materi yang tertulis dalam modul ini, dalam pelaksanan pengajaran

di kelas akan diberikan contoh-contoh kasus dan pemecahannya, yang akan

diberikan secara langsung di dalam kelas dalam bentuk diskusi, praktek, kuis dan

sebagainya.

2. Prasarat Kompetensi

DTSS PCA dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap kepada pegawai DJBC baik laki-laki maupun perempuan

dalam melaksanakan audit Kepabeanan dan Cukai. Pegawai DJBC yang dapat

mengikuti diklat ini adalah pelaksana pemeriksa lulusan Diklat Teknis Substantif

Dasar Kepabeanan dan Cukai, atau lulusan Prodip III Spesialisasi Kepabeanan

dan Cukai, atau lulusan Prodip I tapi sudah mengikuti Diklat Teknis Substantif

Spesialisasi Kepabeanan dann Cukai I/II Kurikulum 2006/2007 atau DTSD

Kepabeanan dan Cukai khusus lulusan Prodip I Kurikulum Tahun 2008. Calon

peserta diharapkan berusia maksimal 40 tahun dan dengan pangkat minimal II c.

Secara khusus, agar mampu menguasai dengan baik mata pelajaran Verifikasi,

Akurasi dan Keabsahan Dokumen maka diharapkan sudah memperoleh mata

pelajaran Dasar-dasar Akuntansi, Akuntansi Biaya, dan Inventory Auditing.

Persyaratan-persyaratan tersebut penting karena lingkup tugas yang

akan diemban sebagai auditor Kepabeanan dan Cukai membutuhkan kualifikasi

pegawai yang memadai untuk melakukan audit. Dengan kualifikasi tersebut

tersebut peserta mempunyai kompetensi dasar untuk menjadi seorang auditor

sehingga diharapkan lebih mudah mencerna dan memahami modul ini.

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

Setelah memepelajari modul ini, para peserta diklat diharapkan dapat

memahami pemeriksaan verifikasi, akurasi dan keabsahan dokumen yang

berkaitan dengan kepabeanan dan cukai, perlunya dilakukan pemeriksaan serta

hambatannya, kategori dokumen dan prosedur dalam pemeriksaan dokumen.

Page 12: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 3333

Kompetensi Dasar

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan

dan memahami :

- alasan perlunya dilakukan pemeriksaan dokumen

- hambatan dalam pemeriksaan dokumen

- kategori dokumen

- prosedur dalam pemeriksaan dokumen terkait akuntansi

- prosedur dalam pemeriksaan dokumen terkait usaha

4. Relevansi Modul

Tugas auditor di Kantor Wilayah Auditor adalah melaksanakan audit

Kepabeanan dan Cukai. Proses audit tersebut dapat dilakukan dengan baik

manakala para pegawai yang bertugas mempunyai bekal pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap yang baik dalam melaksanakan audit kepabeanan dan

Cukai.

Untuk dapat melaksanakan audit secara baik pegawai yang bertugas

sebagai auditor perlu dibekali dengan pemahaman tentang pengertian

pentingnya pemeriksaan dokumen dan prosedur pemeriksaan dokumen.

Berdasarkan uraian singkat tersebut terlihat keterkaitan yang erat antara

modul Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen dengan ruang lingkup kerja

auditor. Manfaat modul ini bagi peserta adalah memberikan gambaran yang

lengkap tentang pentingnya pengelolaan persediaan dalam perusahaan

sehingga dapat mendukung terciptanya seorang auditor Kepabeanan dan Cukai

yang profesional.

Page 13: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 4444

KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar (KB) 1

PEMERIKSAAN DOKUMEN

1.1. Uraian dan Contoh

Salah satu cara untuk membuktikan akurasi dan keabsahan dokumen

pabean yang dibuat oleh auditee adalah melalui pemeriksaan dokumen dan

pencatatan auditee yang berhubungan dengan transaksi barang. Buku dan

catatan yang diperiksa termasuk hard copy dokumen dan data elektronik yang

dibuat oleh auditee, counterpart dan pihak ketiga dalam proses transaksi,

ditambah dengan data-data akuntansi, slip, kertas kerja dan source document

yang disimpan oleh auditee. Selain itu, buku dan catatan yang diperiksa

termasuk yang dibuat dan disimpan oleh auditee untuk kepentingan audit

manajemen dan general audit.

B

Indikator Keberhasilan : Setelah mempelajari materi diharapkan siswa mampu memahami : :

a. Mampu menjelaskan pentingnya pemeriksaan dokumen b. Mampu menjelaskan hambatan dalam pemeriksaan dokumen c. Mampu menjelaskan kategori dokumen

Page 14: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 5555

A. Pentingnya Pemeriksaan Dokumen

Ada dua alasan mengapa perlu dilakukan pemeriksaan dokumen yaitu :

1) Sebagai alat pemeriksaan yang utama

Pemeriksaan dokumen berbeda dengan prosedur audit yang lain,

seperti pemeriksaan menyeluruh dan pemeriksaan fisik barang, dalam hal

pencapaian tujuan audit lapangan. Dengan prosedur audit lain, tidaklah

mudah untuk mencapai tujuan audit apabila tidak dijalankan bersama

dengan prosedur audit yang lain. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

prosedur audit lain dapat dikatakan sebagai pelengkap dari pemeriksaan

dokumen.

2) Efektifitas pemeriksaan

Pemeriksaan dokumen sangat efektif untuk mengetahui transaksi

impor barang yang sebenarnya, terutama untuk mengetahui biaya yang

sebenarnya dikeluarkan dalam proses perolehan barang. Paling tidak ada

satu dokumen yang mendukung sebuah transaksi yang dilakukan oleh

auditee dan oleh sebab itu, banyak fakta yang dapat diperoleh dari

sekumpulan dokumen dan catatan dalam pemeriksaan dokumen.

B. Hambatan Dalam Pemeriksaan Dokumen

Meskipun pemeriksaan dokumen adalah alat yang paling efektif untuk

menguji data dalam pelaksanaan audit lapangan, ada beberapa kondisi yang

menghambat pemeriksaan dokumen, yaitu :

- Auditee tidak menyimpan buku dan catatan yang memadai

- Auditor memeriksa hal-hal yang tidak disajikan dalam buku dan catatan

- Auditor memeriksa hal-hal yang memerlukan pemeriksaan fisik dan/atau

analisa ilmiah dari barang impor

Page 15: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 6666

C. Kategori Dokumen

Dokumen yang diperiksa dapat dikategorikan sebagai berikut :

- Dokumen yang tekait dengan usaha, sebagai contoh: kontrak perjualan dan

kontrak pembelian, kontrak bantuan teknik, kontrak komisi, korespondensi.

- Dokumen yang terkait dengan akuntansi, sebagai contoh : pembukuan. L/C,

rekening koran.

1.2. Latihan 1

Jelaskan secara singkat dan jelas materi pada kegiatan belajar 1 ini !

1.3. Rangkuman

1. Akurasi dan keabsahan dokumen pabean yang dibuat oleh auditee perlu

dibuktikan dengan cara dilakukan pemeriksaan dokumen dan pencataan

auditee yang berhubungan dengan transaksi barang. Pemeriksaan

dokumen perlu dilakukan dengan alasan bahwa dokumen adalah alat

pemeriksaan yang utama dan dokumen adalah alat kerja pemeriksaan

sehingga suatu pemeriksaan menjadi efektif.

2. Hambatan-hambatan dalam pemeriksaan dokumen misalnya auditee

tidak menyimpan buku dan catatan yang memadai, auditor memeriksa

hal-hal yang tidak disajikan dalam buku dan catatan atau auditor

memeriksa hal-hal yang memerlukan pemeriksaan fisik atau analisa

ilmiah dari barang impor.

3. Kategori dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen yang terkit dengan

usaha dan dokumen yang terkait dengan akuntansi.

Page 16: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 7777

1.4. Test Formatif – 1

Setelah mempelajari materi bahan ajr serta rangkuman, agar Saudara mudah

memahami bahan ajar ini, di bawah ini test formatif yang harus Saudara kerjakan

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Saudara atas bahan ajar ini.

Pilihlah jawaban yang Saudara anggap paling benar dengan cara melingkari

jawaban yang tersedia a, b, c atau d.

Lingkarilah huruf B jika jawaban yang tersedia Saudara anggap benar atau

lingkarilah huruf S jika jawaban yang tersedia Saudara anggap salah.

Benar – Salah :

1. B - S Buku dan catatan yang diperiksa termasuk data elektronik yang dibuat oleh auditee.

2. B – S Pemeriksaan verifikasi, akurasi dan keabsahan dokumen tidak termasuk buku dan catatan yang dibuat dan disimpan oleh auditee untuk kepentingan audit manajemen.

3. B - S Pemeriksaan dokumen berbeda dengan prosedur audit yang lain dalam hal pencapaian tujuan audit lapangan.

4, B - S Prosedur audit lainnya merupakan pelengkap dari pemeriksaan dokumen.

5. B - S Pemeriksaan dokumen tidak terlalu efektif untuk mengetahui transaksi impor barang yang sebenarnya.

6. B - S Salah satu hambatan pemeriksan dokumen adalah buku dan catatan yang disimpan Auditee tidak memadai.

7. B - S Untuk memperkuat hasil pemeriksaan, auditor harus melakukan pemeriksaan fisik dan/atau analisa ilmiah dari barang impor.

8. B – S Kontrak penjualan dan kontrak pembelian merupakan dokumen yang terkait dengan usaha.

9. B – S Salah satu contoh dokumen yang terkait dengan akuntansi adalah kontrak komisi.

10. B - S Pemeriksaan dokumen adalah alat yang paling efektif untuk menguji data dalam pelaksanaan audit lapangan.

Page 17: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 8888

1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul

ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk

mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100%

Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari

mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik

81 % s.d. 90,00 % : Baik

71 % s.d. 80,99 % : Cukup

61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka

disarankan mengulangi materi.

Page 18: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 9999

2. Kegiatan Belajar (KB) 2

PROSEDUR PEMERIKSAAN DOKUMEN

2.1. Uraian dan Contoh

A. Pendekatan Dalam Pemeriksaan Dokumen

Ada 2 pendekatan yang sebaiknya dijalankan secara paralel dalam

pemeriksaan dokumen, seperti yang tergambar dalam gambar 1.1.

Pendekatan yang pertama adalah terlebih dahulu memeriksa dokumen

yang terkait dengan akuntansi. Pemeriksaan dimulai dari laporan keuangan,

pembukuan, bukti pembayaran dan dokumen terkait lainnya, kontrak, dokumen

pengangkutan dan dokumen pabean.

Pendekatan berikutnya adalah terlebih dahulu memeriksa dokumen yang

terkait usaha. Pemeriksaan dimulai dari dokumen pabean, dokumen

pengangkutan, kontrak dan dokumen terkait lainnya, bukti pembayaran,

pembukuan dan laporan keuangan.

Indikator Keberhasilan : 1. Mampu menjelaskan pendekatan dalam pemeriksaan

dokumen 2. Mampu menjelaskan prosedur umum pemeriksaan dokumen 3. Mampu melakukan pemeriksaan dokumen yang terkait

dengan usaha dan akuntansi 4. Mampu menjelaskan modus operandi

Page 19: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 10101010

Gambar 2.1.

Page 20: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 11111111

Tabel berikut ini menunjukkan kelebihan dalam pemeriksaan dokumen yang

terkait akuntansi dan dokumen yang terkait usaha :

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemeriksaan

Pemeriksaan dokumen

yang terkait usaha

Pemeriksaan dokumen

yang terkait akuntansi

Kelebihan - Dapat memperoleh

proses negosiasi

transaksi

- Dapat memperoleh

transaksi off-record

- Dapat memperoleh

gambaran

menyeleuruh tentang

usaha secara efisien

- Dapat memperoleh

pembayaran yang

sebenarnya

Kekurangan - Sukar untuk

mendapatkan gambaran

menyeluruh tentang

usaha

- Memerlukan waktu dan

tenaga

- Sukar untuk

mendapatkan dokumen

yang telah dihancurkan

atau disembunyikan

- Sukar untuk

memperoleh proses

negosiasi transaksi

- Sukar untuk

memperoleh

transaksi off-record

B. Prosedur umum dalam pemeriksaan dokumen

Pemeriksaan dokumen sebaiknya dilakukan dengan urutan langkah

sebagai berikut :

- Ketahui aturan dalam dokumentasi internal auditee, seperti catatan seperti

apa yang dibuat, diterima dan disimpan, fungsi dari masing-masing catatan

dan staf yang bertanggung jawab dalam setiap pencatatan.

Page 21: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 12121212

- Konfirmasi apakah semua buku dan catatan yang diminta oleh tim audit telah

diberikan atau tidak

- Periksa fisik dari buku dan catatan yang diberikan

- Periksa dokumen yang terkait usaha dan akuntansi

- Kumpulkan bukti yang mendukun temuan dan

- Periksa temuan dengan anggota tim audit yang lain dan jika diperlukan

dengan unit lain yang terkait

1. Kunci pokok untuk mengetahui aturan dalam dokume ntasi internal

auditee

Bentuk, gaya dan fungsi buku dan catatan yang dibuat, diterima dan

disimpan oleh setiap auditee bervariasi, tergantung dari aturan dalam

dokumentasi internal masing-masing auditee. Oleh karena itu sangat penting

untuk nengetahui aturan dalam dokumentasi internal auditee melalui panduan

untuk dokumentasi. Mengetahui aturan internal melalui panduan juga

bermanfaat. Setelah mengetahui aturan internal, auditor sebaiknya

mengkorfimasikan buku dan catatan yang diberikan oleh auditee dan

sebaiknya meminta auditee untuk memberikan tambahan buku dan catatan

jika ada yang belum diberikan.

Satu hal yang perlu dicatat adalah banyak auditee yang mencoba untuk

mempersempit buku dan catatan yang diberikan untuk pelaksanaan audit.

Ketika ada buku dan catatan yang disimpan oleh auditee tidak diberikan

kepada auditor, baik disengaja maupun tidak disengaja, adalah penting untuk

meminta auditee untuk memberikan dokumen tersebut. Sebagai tambahan,

auditor sebaiknya mengkorfirmasikan apakah ada buku dan catatan yang

belum diberikan dengan menanyakan bagaimana mengatur usaha dengan

buku dan catatan yang ada.

Sebagai contoh bagan berikut menunjukkan alur dokumen usaha :

Page 22: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 13131313

Gambar 2.2. FLOWCHART OF A PRT OF A PURCHASES-CREDITOR-PAYMENT CYCLE

Page 23: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 14141414

Gambar 2.3.

FLOWCHART OF A PART OF A SALES-DEBTOR-RECEIPTS CYCL E

Page 24: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 15151515

2. Kontrol dari buku dan catatan yang diberikan

Pemeriksaan dokumen sebaiknya dilakukan disebuah ruangan yang

terpisah seperti ruang pertemuan untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- untuk tidak menghambat auditee untuk melakukan kegiatan usaha rutin; dan

- untuk mencegah dokumen tercecer atau hilang

Selain itu harus diperhatikan pula buku dan catatan yang dibawa ke

dalam ruangan tersebut. Jika jumlah buku dan catatan selama periode audit

adalah cukup banyak, sebaiknya dipertimbangkan poin-poin yang akan diperiksa,

keandalan auditee dan jumlah auditor. Jika keandalan auditee diragukan, buku

dan catatan dari awal periode audit sampai dengan akhir periode audit harus

disimpan dalam ruangan tersebut untuk mencegah auditee memilah-milah dan

atau menyalahkan buku dan catatan.

3. Periksa penampilan fisik dokumen

Hal-hal berikut ini sebaiknya dilakukan dalam memeriksa penampilan fisik

dokumen :

- pembukuan : periksa nomor halaman atau nomor urut lainnya untuk

memastikan bahwa tidak ada penggantian dan atau penghilangan halaman,

- dokumen yang terkait usaha : periode usaha yang dicakup oleh dokumen

untuk memastikan bahwa semua dokumen untuk periode tersebut telah

diberikan.

C. Pemeriksaan dokumen yang terkait usaha

Tujuan utama dalam memeriksa dokumen yang terkait usaha adalah

memastikan bahwa tidak ada elemen yang tidak diberitahukan yang dapat

mempengaruhi nilai pabean dalam pemberitahuan impor auditee, seperti adanya

pembayaran terpisah dan diskon. Untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk

memperoleh gambaran yang sesungguhnya dari setiap transaksi dengan penjual

tertentu dengan memeriksa masing-masing dokumen, membandingkan dokumen

tertentu satu dengan yang lain dan mentrasir setiap proses dari transaksi yang

dimulai dari negosiasi sampai dengan penjualan barang impor.

Page 25: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 16161616

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memeriksa dokumen yang terkait usaha :

a. Perhatikan urutan file, periksa apakah adakah jarak waktu yang lama dari

halaman yang berurutan dan apakah ada halaman yang hilang dan nomor

yang tidak berurutan.

b. Perhatikan hal-hal seperti kualitas kertas, style, dan tanda tangan,

perhatikan bahwa dokumen yang disengaja untuk terjadi kesalahan sering

menggunakan kertas, bentuk dan tanda tangan yang berbeda untuk

membedakan dengan dokumen lain;

c. Perhatikan orang yang membuat dokumen. Dokumen yang dibuat oleh

pihak eksternal lebih dapat dipercaya daripada yang dibuat oleh pihak

internal;

d. Perhatikan kepada catatan yang ditulis tangan dan diselipkan kertas

tambahan. Hal-hal yang berhubungan dengan kecurangan dan kesalahan

seing ditulis seperti ini;

e. Perhatikan hal-hal tertentu dalam sebuah halaman, seperti adanya bagian

kosong yang tidak biasa, lipatan kertas yang tidak biasa dan lubang

pembolong yang tidak biasa;

f. Periksa dokumen asli karena informasi yang ada dalam copy dan duplikat

dokumen lebih mudah dipalsukan dan

g. Mulai pemeriksaan dari dokumen yang dipergunakan secara harian ketika

auditee menyangkal keberadaan dokumen atau menolak memberikan

dokumen.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memverifikasi dokumen yang terkait

usaha :

1. Pemeriksaan kontrak dan korespondensi

Biasanya kontrak dan korespondensi yang harus diperiksa jumlahnya

besar sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk membaca semua isi

dari dokumen tersebut. Sehubungan dengan adanya batasan waktu dalam

pelaksanaan audit , disarankan kepada auditor untuk memfokuskan perhatian

pada kata-kata dan simbol terutama yang berhubungan dengan nilai pabean

dan membaca kalimat sebelum dan sesudah kata-kata dan simbol tersebut

Page 26: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 17171717

dengan hati-hati. Daftar berikut ini menunjukkan contoh dari kata-kata dan

simbol yang sebaiknya diberikan perhatian ketika melakukan scanning

dengan cepat :

� Angka

� Satuan mata uang ; berikut ini adalah contoh dari satuan mata uang :

Brunei Cambodia Laos Indonesia Malaysia Myanmar Philippines

B$ R Kip Rp RM Ks P

BND

IDR

MYR

MMK

PHP

Singapore Thailand Vietnam U.S.A England Euro China

S$ B D $ £ € RMB

SGD

THB

VND

USD

GBP

EUR

CNY

Hong Kong Korea Taiwan Switzerland Japan

HK$ w $ SFr ¥

HKD KRW TWD CHF JPY

� Rate ; sebagai contoh : %, percent, per;

� Term harga ; sebagai contoh : listed price (price list), net price, special

price;

� Term penyerahan barang ; sebagai contoh : Ex-works, FAS, FOB, C&F,

CIF, DDP

� Term pembayaran ; sebagai contoh : L/C, T/T, cash;

� Diskon dan pembayaran terpisah; sebagai contoh : claim loss, discount,

commission, license, royalty, know-how, credit, debit, inland;

� Kondisi tertentu; seperti : advertising expense, sales promotion, after

service; dan

� Lain-lain; seperti : agreement, sample, cc, proforma

Sebagai tambahan auditor sebaiknya mengkonfirmasi jika ada hal-hal

tertentu yang menyebabkan nilai transaksi tidak dapat ditetapkan menjadi

nilai pabean.

Page 27: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 18181818

2. Verifikasi pola transaksi

Direct trade

Intermadiary trade

Triangular trade

Trade without payment

Konsinyasi

Sale Contract of goods (sale of goods B for export to Country A)

Payment for goods

A

Goods A Sale contract of goods A & counter-purchase contract of goods B

Payment for goods

B

Payment for

imported goods B

Importer

(Country A)

Exporter

(Country B)

Goods B

Trader

(Country C)

Sale contract of goods (sale for export to Country A)

Payment for imported goods

Payment for exported goods

Purchase contract of

goods

Importer

(Country A)

Exporter

(Country B)

Goods

Intermediary (Country C)

Importer

(Country A)

Exporter

(Country B)

Goods

Direct import Direct Export

Payment

Page 28: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 19191919

3. Verifikasi nilai transaksi

Adalah penting untuk meyakini apakah ada faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi nilai transaksi yang diberitahukan dengan mentrasir proses

transaksi dari permulaan negosiasi sampai penjualan barang impor. Proses

tersebut dapat ditrasir dengan memeriksa dokumen tertentu, seperti

korespondensi, kontrak, dokmen pengangkutan, dokumen pembayaran dan

kertas kerja penghitungan biaya.

i. Pencatatan metode penentuan harga dan negosiasi / tawar menawar

Ada beberapa metode penentuan harga yang biasanya terjadi. Nilai

transaksi dapat ditentukan melalui proses negosiasi (tawar menawar)

antara penjual dan pembeli, atau bisa juga ditetapkan langsung oleh

penjual.

Dalam beberapa kasus, terlepas dari metode penentuan harga yang

digunakan, proses dalam penentuan nilai transaksi sering dicatat dengan

beberapa cara, seperti korespondensi antara penjual dan pembeli dan

dalam memo intern, karena nilai transaksi adalah hal yang sangat penting

dalam hubungannya dengan profit dari pembeli. Auditor seringkali dapat

memperoleh clue dalam hal adanya kecurangan atau kesalahan dengan

pemeriksaan pencatatan proses penentuan harga.

ii. Price lists

Ketika auditee menyajikan price list, perhatikan dengan seksama

daftar tersebut dan yakinkan apakah price list tersebut dapat diterima

dengan membandingkan dengan harga umum untuk barang sejenis.

Sebagai tambahan, pemeriksaan dokumen lain yang berhubungan

dengan transaksi sebaiknya tidak diabaikan. Auditee dapat menyatakan

bahwa price list tersebut adalah harga internasional yang berlaku umum.

Bagaimanapun juga, pemeriksaan dokumen kontrak mungkin dapat

menyajikan fakta bahwa harga yang tercantum di dalam price list adalah

hanya berlaku untuk transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang

Page 29: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 20202020

menandatangani kontrak. Ada juga auditee yang menyangkal adanya

price list. Dalam kasus tersebut, korespondensi dan atau dokumen lain

yang dipertukarkan antara penjual dan pembeli dapat menunjukkan

bahwa penjual mengirimkan price list kepada pembeli.

iii. Term harga

Term harga biasanya ditentukan berdasarkan term penyerahan dan

dinyatakan dalam kontrak, commercial invoice dan dokumen lain yang

berkaitan. Bagaimanapun juga harus dicatat bahwa nilai transaksi yang

sebenarnya tidak selalu sesuai dengan nilai dari term harga yang

disebutkan dalam dokumen. Oleh karena itu meskipun term harga di

dalam dokumen usaha telah konsisten dengan pemberitahuan impor,

adalah penting untuk melakukan pemeriksaan apakah auditee melakukan

pembayaran lain yang harus ditambahkan dalam nilai transaksi.

iv. Term pembayaran

Term pembayaran sebaiknya diperiksa dengan dokumen yang terkait

usaha, seperti kontrak, dokumen pengangkutan, dan dokumen

pembayaran. Term tersebut dapat mempengaruhi harga barang impor.

Sehubungan dengan waktu penyelesaian, term pembayaran dapat

dibagi menjadi : the payment in advance, the payment on delvery, the

deferred payment and the payment bay installents. Selain itu dapat juga

dikategorikan menjadi the payents in cash dan by bill (bill of exchange).

v. Term lain

Sebagai tambahan term yang telah disebutkan di atas, ada beberapa

term yang mempengaruhi harga transaksi dari impor barang impor yang

biasanya dinyatakan oleh penjual dan/atau pembeli dalam kontrak. Ada

kontrak yang menyebutkan bahwa biaya bahan/jasa yang disediakan oleh

pembeli adalah free of charge dan biaya tersebut dikurangkan dari harga

Page 30: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 21212121

transaksi barang yang diimpor atau mengurangi utang penjual dengan

meng-offset harga barang impor.

vi. Pembayaran terpisah

Biasanya lebih efektif untuk menemukan adanya pembayaran

terpisah yang tidak diberitahukan kepada Customs dengan pemeriksaan

dokumen yang terkait akuntansi karena pembayaran biasanya dicatat

dalam pembukuan. Bagaimanapun juga, pemeriksaan dokumen yang

terkait usaha sebaiknya dilaksakan karena :

- Pencatatan pembayaran terpisah memerlukan source document

termasuk dokumen yang terkait usaha seperti kontrak dan

korespondensi;

- Masalah pembayaran terpisah biasanya dirinci di dalam dokumen

yang terkait usaha;

- Adanya orang atau pihak lain selain eksportir di dalam transaksi

impor dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan dokumen yang terkait

usaha.

4. Verifikasi Cost Sheet

Verifikasi cost sheet dapat dianggap sebagai metode yang efektif dalam

memverifikasi kebenaran nilai pabean yang diberitahukan. Ada 2 pendekatan

yang dapat dilaksanakan dalam verifikasi cost sheet, yaitu :

i. Verifikasi sales cost of imported goods

Banyak auditee yang menghitung dan emmbuat perbandingan biaya

dan profit dari penjualan dalam kerta kerja. Dalam kertas kerja tersebut

biasanya terdapat informasi sebagai berikut :

� basic cost (harga transaksi barang impor sesuai dengan term

penjualan)

� incidental costs for purchase

� costs in sales

Page 31: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 22222222

� selling price dan

� profit

ii. Verifikasi resale price dan resale profit ratio of imported goods

Resale price dan resale profit merupakan informasi yang berguna

dalam memverifikasi nilai pabean yang diberitahukan dan dihitung dengan

cara :

� resale profit ratio

� resale index

rasio atau indeks dianggap meragukan transaksi dengan

membandingkan rasio atau indeks dengan transaksi lain dari barang

sejenis baik transaksi yang dilakukan auditee sendiri ataupun importir

lain.

5. Pemeriksaan ledger impor

Dalam bagian tertentu seperti sale and purchase section, beberapa

auditee ada yang membuat ledger yang disebut “import ledger”, yang bukan

merupakan bagian dari sistem akuntansi tetapi mencatat setiap transaksi

impor. Pemeriksaan ledgar ini berguna untuk memahami hal-hal umum

seputar transaksi impor.

= resale index Resale unit price

CIF unit price × (1 + duty rate) × (1 + other import tax rate)

× 100 = resale profit ratio (%) (CIF price + Customs duty + other import taxes) -

CIF price + Customs duty + other import taxes

Resale price

Page 32: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 23232323

i. Verifikasi dokumen pemberitahuan pabean

Verifikasi dokumen pemberitahuan peban diperlukan untuk

menentukan status dari pemberitahuan sehubungan dengan adanya

temuan yang mengarah pada adanya kecurangan dan kesalahan.

ii. Perpindahan pemeriksaan kepada dokumen yang terkait akuntansi

Ketika auditor sampai pada suatu titik dimana auditor meragukan

dokumen yang terkait dengan usaha, direkomendasikan bagi auditor

untuk segera memeriksa dokumen yang terkait akuntansi. Sebagai

tambahan, ketika auditor tidak dapat memahami transaksi yang terjadi

sebenarnya melalui pemeriksaan dokumen usaha, direkomendasikan

bagi auditor untuk mulai memeriksa dokumen yang terkait akuntansi.

D. Pemeriksaan dokumen yang terkait akuntansi

Tujuan utama dari pemeriksaan dokumen yang terkait akuntansi adalah

untuk memahami pembayaran yang sebenarnya atas transaksi barang impor dan

memverifikasi kemungkinan adanya irregulaties dari WTO Valuation Agreement.

Auditor mungkin mengalami hambatan sebagai berikut dalam pemeriksaan:

- hambatan dalam memperoleh fakta tentang transaksi tersebut dalam

dokumen yang terkait akuntansi

- hambatan dalam mengidentifikasi rincian transaksi ketika dokumen akuntansi

mencatat transaksi atas gabungan banyak transaksi.

Dalam memeriksa dokumen yang terkait akuntansi ada beberapa hal yang

harus di perhatikan :

- dokumen yang tekait akuntansi mungkin tidak menunjukkan kenyataan

kegiatan usaha dan posisi keuangan auditee. Meskipun pada kenyataannya

auditee harus mencatat semua transaksi sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum dan peraturan yang berlaku, bagaimanapun juga ada

beberapa transaksi yang tidak tercatat baik karena kesalahan maupun

disenganja oleh auditee.

- Hal-hal yang berada atau berhubungan dengan gambaran danuraian dari

buku dan catatan sebaiknya dibaca. Auditor sebaiknya memeriksa apakah

Page 33: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 24242424

ada hal-hal yang menyebabkan ketidakmampuan di dalam prosedur

kepabeanan.

- Perhatian harus difoukskan ke adanya kontradiksi antara gambaran dan

uraian di dalam pembukuan dan pencatatan. Adalah penting untuk memeriksa

dengan mendalam pencatatan yang tidak sesuai dengan praktek akuntansi

yang umum, sebagai contoh pembelian dicatat kredit.

- Periksa secara mendalam untuk meyakini tidak ada ketidakwajaran dalam

pembukuan dan pencatatan. Harus dicatat bahwa apabila kedapatan ada

halaman yang hilang atau ada tanggal yang tidak urut dapat menjadi indikasi

adanya ketidakwajaran.

- Perhatian harus difokuskan ke tambahan uraian yang ditulis dengan tangan.

E. Modus Operandi

Dalam transaksi impor, ada beberapa modus yang sering terjadi:

- Under invoicing

- Over invoicing

- Discount yang tidak seharusnya

- Jumlah barang yang salah

- Jenis barang yang salah

Untuk meyakinkan adanya kesalahan di dalam transaksi impor adalah

penting untuk memeriksa dokumen yang terkait akuntansi. Berikut adalah

gambaran menyeluruh mengenai pemeriksaan dokumen yang terkait akuntansi:

- Laporan keuangan

Melalui pemeriksaan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi,

neraca dan laporan pendukungnya, kemungkinan terjadinya irregularity dapat

diperkirakan. Bagaimanapun juga diperlukan kemampuan akuntansi yang

mendalam dan keahlian audit dalam mengidentifikasi area yang mungkin

terjadi irregularity hanya berdasarkan laporan keuangan karena laporan

tersebut hanya berisi gambaran ringkas dari kegiatan usaha.

Page 34: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 25252525

- Pembukuan

Pemeriksaan pembukuan adalah cara yang efektif untuk memastikan

kebenaran nilai pabean yang diberitahukan. Hal tersebut dilakukan dengan

cara memeriksa biaya-biaya yang dicatat di dalam pembukuan. Apabila di

dalam jurnal umum dan buku besar hanya terdapat informasi secara global,

maka buku pembantu yang mencatat secara rinci semua transaksi harus

diperiksa.

- Dokumen sumber

Verifikasi dokumen sumber sangat berguna dalam menjelaskan

keraguan pada transaksi yang ditemukan melalui pemeriksaan laporan

keuangan dan pembukuan. Hal ini terjadi karena dokumen sumber biasanya

berisi uraian yang lebih faktual dibandingkan dengan yang ada dalam

pembukuan. Di dalam dokumen sumber sering kali terdapat nama atau tanda

tangan dari orang yang bertanggung jawab atas suatu transaksi sehingga

untuk menghilangkan keraguan yang timbul, auditor dapat langsung

menanyakan kepada orang yang bersangkutan.

Untuk menemukan adanya irregularity, verifikasi dokumen sumber dapat

dilaksanakan terlebih dahulu, sebelum dilakukan pemeriksaan laporan

keuangan dan pembukuan, tetapi perlu diingat bahwa hal tersebut memakan

waktu yang cukup banyak bila jumlah dokumen yang diperiksa sangat banyak.

Prosedur yang harus dijalankan ketika melakukan pemeriksaan terhadap

pembukuan:

− Pilih perkiraan yang mungkin berisi catatan yang berkaitan dengan nilai

pabean dari daftar perkiraan yang ada di dalam laporan keuangan atau dari

bagan perkiraan yang disampaikan oleh auditee.

− Periksa apakah perkiraan yang dipilih, dokumen sumber dan catatan terkait

relevan dengan elemen-elemen yang membentuk nilai pabean.

− Yakinkan apakah ada biaya-biaya yang belum ditambahkan ke dalam nilai

pabean.

− Apabila terjadi kesalahan dalam pemberitahuan, yakinkan apakah kesalahan

itu disengaja atau tidak.

Page 35: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 26262626

2.2. Latihan 2

1. Sebutkan kelemahan dan kelebihan prosedur pemeriksaan atas dua

pendekatan pemeriksaan dokumen !

2. Jelaskan tujuan utama pemeriksaan dokumen yang terkait usaha dan

pemeriksaan yang terkait laporan akuntansi !

3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memeriksa dan

memverifikasi dokumen yang terkait usaha dan dokumen yang terkait

akuntansi !

4. Sebutkan modus operandi yang sering terjadi dalam transaksi impor !

2.3. Rangkuman

Pemeriksaan dokumen dapat dilakukan dalam dua pendekatan yang terdiri dari

pendekatan pertama yaitu pemeriksaan dimulai dari dokumen yang terkait

dengan akuntansi dan diakhiri dengan pemeriksaan dokumen pabean,

sedangkan pendekatan kedua adalah pemeriksaan yang dimulai dari dokumen

terkait usaha dan diakhiri dengan pemeriksaan pembukuan dan laporan

keuangan dan tentunya dua pendekatan pemeriksaan tersebut ada kelemahan

dan kelebihan masing-masing.

Pemeriksaan dokumen sebaiknya dilakukan dengan urutan langkah yang

sistematis, yaitu :

� Mengetahui aturan dalam dokumentasi internal auditee,

� Mengkonfirmasi semua buku dan catatan yang diminta oleh tim audit telah

diberikan;

� Memeriksa fisik dari buku dan catatan yang diberikan;

� Memeriksa dokumen yang terkait usaha dan akuntansi;

� Mengumpulkan bukti yang mendukung temuan; dan

� Memeriksa temuan dengan anggota tim audit yang lain dan jika diperlukan

dengan unit lain yang terkait

Page 36: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 27272727

2.4. Test Formatif

1. B – S Pada pemeriksaan dokumen yang terkait dengan usaha dapat diperoleh gambaran menyeluruh tentang usaha secara efisien.

2. B – S Kekurangan pemeriksaan dokumen yang terkait dengan akuntansi adalah sukar memperoleh proses negoisasi transaksi.

3. B – S Auditor harus melakukan konfirmasi apakah semua bukti yang diminta tim audit telah diberikan.

4. B – S Pemeriksaan dokumen tidak perlu dilakukan di sebuah ruangan yang terpisah.

5. B – S Perlu memeriksa dokumen asli karena dokumen yang dibuat pihak eksternal lebih dapat dipercaya daripada yang dibuat oleh pihak internal.

6. B – S Nilai transaksi dapat ditentukan melalui proses negoisasi antara penjuala dan pembeli.

7. B – S Korespondensi dan atau dokumen lain yang dipertukarkan antara penjual dan pembeli tidak dapat menunjukkan bahwa penjual mengirimkan price list kepada pembeli.

8. B – S Keberadaan orang atau pihak lain selain eksportir di dalam sebuah transaksi dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan dokumen yang terkait dengan usaha.

9. B – S Dokumen yang terkait dengan akuntansi selalu menunjukkan kenyataan kegiatan usaha dan posisi keuangan auditee.

10. B – S Untuk menemukan adanya irregularity, verifikasi dokumen sumber dapat dilaksanakan terlebih dahulu, sebelum dilakukan pemeriksaan laporan keuangan dan pembukuan.

Page 37: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 28282828

2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul

ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk

mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100%

Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari

mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik

81 % s.d. 90,00 % : Baik

71 % s.d. 80,99 % : Cukup

61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka

disarankan mengulangi materi.

Page 38: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 29292929

PENUTUP

Auditor yang profesional sangat dibutuhkan oleh Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai dalam rangka tugas audit Kepabeanan dan Cukai. Dengan membaca

modul Verifikasi, Akurasi, dan Keabsahan Dokumen ini diharapkan pembaca

mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang utuh tentang bagaimana

melakukan pemeriksaan terhadap dokumen baik yang terkait dengan usaha

maupun dengan akuntansi. Pengetahuan dan ketrampilan yang utuh tentang

Verifikasi, Akurasi, dan Keabsahan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas

audit pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Page 39: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 30303030

TES SUMATIF

I. Lingkarilah B untuk jawaban benar atau S untuk j awaban salah pada

pernyataan-pernyataan berikut;

1. B - S Tujuan audit sangat sukar dicapai apabila hanya dilaksanakan

dengan pemeriksaan dokumen

2. B - S Cara paling efektif untuk mengetahui transaksi impor barang

yang sebenarnya adalah dengan pemeriksaan dokumen

3. B - S Apabila terdapat hal-hal tertentu yang tidak disajikan dalam buku

dan catatan, maka hal tersebut tidak menghambat pemeriksaan

dokumen.

4. B - S Rekening koran adalah salah satu contoh dari dokumen yang

terkait dengan usaha.

5. B - S Keuntungan dari memeriksa rincian dokumen dari dokumen

usaha ke dokumen akuntansi adalah dapat memperoleh

gambaran menyeluruh tentang usaha secara efisien.

6. B - S Auditor tidak perlu menanyakan cara auditee mengatur usaha

dengan buku dan catatan yang ada.

7. B - S Pemeriksaan dokumen sebaiknya dilakukan di ruang kerja

auditee.

8. B - S Dokumen yang dibuat oleh pihak eksternal dapat lebih dipercaya

daripada yang dibuat oleh pihak internal.

9. B - S Untuk efektivitas pelaksanaan pemeriksaan, dalam pemeriksaan

kontrak, sebaiknya perhatian difokuskan kepada kata-kata dan

simbol yang berkaitan dengan pencatatan transaksi.

10. B - S Term harga tidak perlu diperiksa karena nilai transaksi yang

sebenarnya selalu sama dengan nilai di dalam dokumen.

Page 40: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 31313131

II. Pilihlah satu jawaban yang saudara anggap palin g benar dari

pertanyaan berikut:

1. Kelebihan pemeriksaan dokumen yang terkait dengan usaha adalah...

a. Dapat memperoleh gambaran menyeleuruh tentang usaha secara efisien

b. Dapat memperoleh pembayaran yang sebenarnya

c. Dapat memperoleh proses negosiasi transaksi

d. Dapat memperoleh gambaran menyeleuruh tentang usaha secara efektif

2. Kekurangan pemeriksaan dokumen yang terkait dengan akuntansi adalah...

a. Sukar untuk memperoleh proses negosiasi transaks i

b. Sukar untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang usaha

c. Memerlukan waktu dan tenaga

d. Sukar untuk mendapatkan dokumen yang telah dihancurkan atau

disembunyikan

3. Pada prosedur umum pemeriksaan dokumen, langkah berikutnya setelah

pemeriksaan fisik dari buku dan catatan yang diberikan adalah...

a. Konfirmasi kelengkapan semua buku dan catatan

b. Memeriksa dokumen yang terkait usaha dan akuntan si

c. Mengumpulkan bukti yang mendukung temuan

d. Memeriksa temuan dengan anggota tim audit yang lain

4. Pemeriksaan dokumen yang terkait usaha sebaiknya dilaksanakan karena...

a. Pencatatan pembayaran terpisah tidak memerlukan source document

termasuk dokumen yang terkait usaha seperti kontrak dan korespondensi

b. Masalah pembayaran terpisah biasanya tidak dirinci di dalam dokumen

yang terkait usaha

c. Adanya orang atau pihak lain selain eksportir di dalam transaksi

impor dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan doku men yang

terkait usaha

d. Pemerikaan dokumen terkait dengan akuntansi tidak memadai

5. Berikut ini adalah dokumen yang terkait dengan akuntansi…

a. Kontrak Bantuan Teknik b. L/C

c. Kontrak Komisi d. Korespondensi

Page 41: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 32323232

KUNCI JAWABAN

Tes Formatif I 1. B 6. B 2. S 7. B 3. B 8. B 4. B 9. S 5. S 10. B

Tes Formatif 2 1. S 6. B 2. B 7. S 3. B 8. B 4. S 9. S 5. S 10. B

Tes Sumatif

1. S 6. S 11. C

2. B 7. S 12. A

3. S 8. B 13. B

4. B 9. S 14. C

5. S 10. S 15. B

Page 42: Modul _pemeriksaan Dokumen

Verifikasi, Akurasi dan Keabsahan Dokumen

DTSDTSDTSDTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 33333333

DAFTAR PUSTAKA

Shokai, N 2005, ASEAN Post Clearance Audit Manual, JICA.

---