Modul Pelatihan Posyandu

31
Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 1 A. Kader Posyandu ? Siapa sajakah yang bisa menjadi kader Posyandu? 1) Dapat membaca dan menulis. 2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan. 3) Mempunyai waktu yang cukup dan rela berbagi waktunya untuk masyarakat 4) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu 5) Berpenampilan ramah dan simpatik merupakan nilai tambah. Berbekal ‘SATU JUTA’, Cukupkah? Kader Posyandu memiliki bekal satu juta (sabar, tulus, jujur dan tawakal) merupakan bekal awal. Kader perlu terus belajar dan melatih keterampilannya mulai dari pencatatan, penimbangan, penyuluhan, pembuatan sistem informasi posyandu (SIP), memahami masalah di posyandu dan penyelesaiannya. Tugas Mulia Sang Pahlawan Peradaban : Tugas Kader Posyandu pada H atau saat persiapan hari buka Posyandu, meliputi : 1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi dan balita, Kartu Menuju Sehat (KMS), alat peraga, alat pengukur LILA, obat-obatan yang dibutuhkan (tablet besi, vitamin A, Oralit, dan lain-lain sesuai kebutuhan), bahan/materi penyuluhan dan lain-lain 2. Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat untuk datang ke Posyandu 3. Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa / kelurahan dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu

description

Modul panduan pelatihan kader2 posyandu

Transcript of Modul Pelatihan Posyandu

Page 1: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 1

A. Kader Posyandu ?

Siapa sajakah yang bisa menjadi kader Posyandu?

1) Dapat membaca dan menulis.

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

3) Mempunyai waktu yang cukup dan rela berbagi waktunya untuk

masyarakat

4) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

5) Berpenampilan ramah dan simpatik merupakan nilai tambah.

Berbekal ‘SATU JUTA’, Cukupkah?

Kader Posyandu memiliki bekal satu juta (sabar, tulus, jujur dan tawakal)

merupakan bekal awal. Kader perlu terus belajar dan melatih keterampilannya

mulai dari pencatatan, penimbangan, penyuluhan, pembuatan sistem informasi

posyandu (SIP), memahami masalah di posyandu dan penyelesaiannya.

Tugas Mulia Sang Pahlawan Peradaban :

Tugas Kader Posyandu pada H – atau saat persiapan hari buka Posyandu,

meliputi :

1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi dan balita,

Kartu Menuju Sehat (KMS), alat peraga, alat pengukur LILA, obat-obatan

yang dibutuhkan (tablet besi, vitamin A, Oralit, dan lain-lain sesuai

kebutuhan), bahan/materi penyuluhan dan lain-lain

2. Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu

untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa

membantu memotivasi masyarakat untuk datang ke Posyandu

3. Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan

kepada kantor desa / kelurahan dan meminta mereka untuk memastikan

apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu

Page 2: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 2

4. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas

diantara kader Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan

kegiatan.

Tugas Kader pada hari buka Posyandu disebut pelayanan 5 langkah

kegiatan meliputi :

Kegiatan 1, tugas-tugas kader sebagai berikut :

1. Mendaftar bayi / Balita, yaitu menuliskan nama bayi / Balita pada KMS

dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS.

2. Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau

Register Ibu Hamil

Kegiatan 2, tugas-tugas kader sebagai berikut :

1. Menimbang bayi / balita.

2. Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan

dipindahkan pada KMS

Kegiatan 3, tugas-tugas kader sebagai berikut:

Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari

secarik kertas kedalam KMS anak tersebut.

Kegiatan 4, tugas-tugas kader sebagai berikut :

1. Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan

berat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak yang

bersangkutan.

Page 3: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 3

2. Memberikan nasehat kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS

anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami

sasaran

3. Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan, untuk balita, ibu

hamil dan menyusui berikut ini :

Balita : apabila berat badannya dibawah garis merah (BGM) pada

KMS, 2 kali berturutturut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit

(lesu-kurus, busung lapar, diare, rabun mata dan sebagainya)

Ibu hamil atau menyusui : apabila keadaannya kurus, pucat, bengkak

kaki, pusing terus menerus, pendarahan, sesak napas, gondokan dan

sebagainya

Orang sakit

Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu,

misalnya pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A,

Oralit, dan lain sebagainya.

Kegiatan 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan

oleh petugas kesehatan, PLKB, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan

antara lain :

1. Pelayanan Imunisasi

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

3. Pengobatan

4. Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A dan obat-obatan

lainnya 5. Pemeriksaan kehamilan bagi Posyandu yang memiliki sarana

yang memadai dan lainlain sektor yang terkait.

Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi :

1. Memindahkan catatan-catatan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) kedalam

buku register atau buku Bantu kader

2. Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari

Posyandu pada bulan berikutnya

Page 4: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 4

3. Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama orang tua

balita yang lokasi rumahnya berdekatan (kelompok Dasawisma)

4. Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan), sekaligus untuk

tindak lanjut / rujukan dan mengajak orang tua balita datang ke Posyandu

pada kegiatan bulan berikutnya.

B. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) = INVESTASI

Posyandu adalah upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan

dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga

berencana.

Mengapa Posyandu Penting?

a. Angka kematian Bayi dan Ibu sangat tinggi, Posyandu sebagai

wadah pelayanan kesehatan dasar bersumber dari masyarakat dan

tersebar di seluruh wilayah

b. Posyandu sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar

dan peningkatan status gizi masyarakat

c. Posyandu memberdayakan masyarakat

(Wadah berbagai kegiatan kesehatan, pendidikan, peningkatan

ekonomi keluarga dsb)

Page 5: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 5

BKB, BKR DAN BKL

T B C

GIZI • Penimbangan

( Deteksi Dini Tumbuh kembang )

·Suplementasi Gizi Vit A, Fe • PMT • KIE

• Rujukan

PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA

Pemanfaatan Pekarangan/UPGK

I MUNISASI BCG, DPT,Polio,

Hepatitis B, Campak, TT Pelayanan

KIE

PGG.DIARE Oralit

Pelayanan KIE

KB Pelay.KB PUP, dan

KIE

KIA

ANC dan KIE

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/ KELUARGA

DBD

PHBS

PAUD

Keterangan :

1. Kotak Horizontal : Keg. Pokok pada POSYANDU/saat penimbangan (1 bulan 1X )

2. Kotak Vertikal : Kegiatan tambahan ( setiap hr )

Pengg. Masy olehTokoh Agama PKDRT/KKG

HIV - AIDS

DASAWISMA

15

KONSEP DASAR POSYANDU

Page 6: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 6

Bayi dan Balita :

1. Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan

2. Pemberian paket pertolongan gizi: Pemberian vitamin A, pemberian paket

Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

3. Imunisasi lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh

4. Identifikasi gangguan/penyakit, pengobatan sederhana dan rujukan,

terutama untuk diare, radang paru-paru (Pnemonia)

Ibu Hamil

1. Pemeriksaan Kehamilan

2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu kurang gizi atau Kurang

Energi Kronis (KEK)

3. Pemberian tablet tambahan darah (tablet besi)

Page 7: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 7

Bagaimana jika Posyandu kurang optimal?

Permasalahan AKIBAT KURANG OPTIMAL POSYANDU

POSYANDU TIDAK

BERFUNGSI OPTIMAL,

STRATA RENDAH

PELAYANAN KIA DAN KB MENURUN

PENINGKATAN GIZI MASY. MENGENDUR

IMUNISASI - UCI RENDAH

PENANGGULANGAN DIARE/PENYEHATAN

LINGKUNGAN MEROSOT

MUNCUL BERBAGAI KLB: - KURANG GIZI

- POLIO - DBD

- MALARIA - FLU BURUNG

DLL KESADARAN

DAN PERAN SERTA MASY.

KURANG KEWASPADAAN MASY. MENURUN

PENYULUHAN/PROMOSI KES. TIDAK BERJALAN

MASALAH

AKAR MASALAH

4. Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu

Ibu Nifas/Menyusui

1. Pemberian kapsul vitamin A

2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

3. Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet tambah darah

4. Pelayanan KB

5. KIE / Penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI Eksklusif,

perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, pengenalan tanda bahaya

dan KB.

Paket Pelayanan Pilihan

1. Program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman

2. Perkembangan anak, termasuk kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB,

PAUD) 3. Penanggulangan penyakit endemis setempat, misalnya gondok,

Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dan lain-lain.

4. Usaha kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

Page 8: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 8

C. Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa

informasi lain mengenai perkembangan anak, diisi setiap bulan sejak

anak lahir hingga berusia 5 tahun dan KMS = “Raport” kesehatan gizi

balita Empat Bagian utama KMS yakni:

a. Identitas bayi dan balita

b. Kurva penimbangan dan pengukuran berat

c. Jadwal pemberian vitamin dan imunisasi

d. Informasi mengenai pemberian ASI, perkembangan anak sehat dan

penanganan pertama terhadap diaer

a

b

c

d

Page 9: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 9

KMS Perempuan

KMS laki - laki

Untuk selengkapnya, contoh KMS balita perempuan dan laki-laki sebagai

berikut :

Page 10: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 10

a. Halaman depan KMS

b. Halaman belakang KMS

(Berisi info Berat Badan, Permberian ASI Eksklusif, Vitamin A dan

Imunisasi)

Jenis Catatan KMS

Pengisian KMS dilakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu pada :

1. Pelayanan 3

Kader memindahkan catatan hasil penimbangan (berat badan) yang

ditulis pada secarik kertas ke dalam grafik KMS.

2. Pelayanan 4

Kader membaca data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai

keadaan anak. Kader juga menanyakan berbagai informasi penting

mengenai perkembangan tumbuh kembang anak, kemudian

dimasukkan ke dalam KMS.

Page 11: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 11

Manfaat catatan/informasi KMS balita

a. Alat pemantau tumbuh kembang balita bisa dijadikan acuan

penyuluhan kepada ibu’keluarga

b. Alat pencatatan pelayanan kesehatan balita sebagai bahan acuan

untuk rujukan ke pelayanan 5 maupun puskesmas.

Rujukan bagi balita

• Berat badan balita di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan

dicurigai gizi buruk

• Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik

• Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk)

• Balita sakit

• Balita belum diimunisasi dan belum mendapat kapsul vitamin A.

Langkah-langkah Mencatat pada KMS

• Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada tabel

di sebelah kiri atas

• Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah

• Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah

• Mencatat hasil penimbangan (berat badan) pada grafik KMS

Mengisi Grafik KMS

• Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom

pertama, bulan kelahiran anak. Kolom selanjutnya diisi dengan

bulan-bulan berikutnya

• Masukkan data berat badan anak ke dalam grafik dengan cara

membuat titik yang mempertemukan garis datar (kg berat badan)

dan garis tegak (bulan penimbangan)

• Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan

bulan ini dengan titik penimbangan bulan lalu (hanya titik yang

Page 12: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 12

merupakan hasil penimbangan berturut-turut yang boleh

disambungkan)

• Mencatat pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0-6

bulan pada kotak di bawah 6 kolom bulan pertama, caranya:

• Membuat tanda strip (coret) pada kotak apabila bayi diberi

makanan/minuman lain selain ASI

• Tuliskan E0 sampai dengan E6 pada kotak apabila bayi hanya

diberi ASI

• Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami

anak dan penanganannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada

grafik KMS

Perhatikan umur

Mengapa umur harus dihitung teliti ?

a. Karena pertumbuhan anak berhubungan dengan umur

b. Karena kecepatan tumbuh balita dari 0 – 60 bulan berbeda-beda

c. Mengetahui umur anak dengan tepat sangat penting untuk menilai

apakah kecepatan tumbuh normal pada usia tersebut.

Kecepatan tumbuh anak laki-laki :

Antara 0 – 1 bulan = 0,8 – 1,1 kg

Antara 8 – 9 bulan = 0,3 – 0,5 kg

Kecepatan tumbuh anak perempuan :

Antara 0 – 1 bulan = 0,6 – 0,9 kg

Antara 8 – 9 bulan = 0,3 – 0,5 kg

Kesalahan menghitung umur anak

a. Umur dihitung hanya menggunakan bulan dan tahun penimbangan

dengan bulan dan tahun lahir anak mengabaikan selisih hari

b. Umur anak dihitung dengan menambahkan 1 bulan untuk setiap

hari buka posyandu, akibatnya umur anak lebih tua atau muda dari

sebenarnya karena sangat tergantung dari jadwal hari buka

posyandu.

Page 13: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 13

Cara menghitung umur anak balita

Cara 1

1. Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya :

5-4-2011

2. Tulis tanggal kunjungan, misalnya : 19-9-2012

3. Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal

lahir, misalnya:

Penyelesaian

Tanggal kunjungan 19 09 2012

Tanggal lahir 05 04 2011

14 05 1 = 1 tahun 5 bulan 14 hari

(Jadi umur anak dibulatkan menjadi 12 bulan + 5 bulan = 17 bulan)

Page 14: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 14

Cara 2

1. Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya :

19-9-2011

2. Tulis tanggal kunjungan, misalnya : 05-04-2012

3. Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal

lahir, misalnya

Penyelesaian:

Tanggal kunjungan 05 04 2012

Tanggal lahir 19 09 2011

-14*) -5 1 = 1 tahun – 5 bulan – 1 bulan

(Jadi umur anak menjadi 12 bulan – 5 bulan – 1 bulan = 6 bulan)

*) jika selisih tanggal adalah negatif maka dikurangi 1 bulan, jika selisih

tanggal adalah positif maka selisih tanggal diabaikan.

TANGGAL LAHIR TIDAK DIKETAHUI

Gunakan kalender lokal

Tanyakan kapan anak dilahirkan dengan menghubungkan kejadian

penting yang terdekat, misalnya lebaran.

Mencari anak yang pada saat dilahirkan bersamaan/berdekatan.

Page 15: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 15

digunakan namun tidak cocok digunakan apabila umur anak tidak

diketahui dengan pasti. Seorang anak dengan BB/U rendah disebabkan

pendek (stunting), atau kurus (thinness) atau keduanya. Namun demikian,

jika seorang anak memiliki edema pada kedua punggung akan

meningkatkan berat badannya, walaupun sebenarnya anak tersebut berat

badannya sangat rendah. Sehingga indikator BB/U tidak cocok digunakan

pada kondisi mengalami edema.

Pemantauan gizi anak menggunakan KMS dilakukan secara rutin per

bulannya, sehingga dapat diketahui perkembangan anak dari waktu ke

waktu. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi anak secara

Cara membaca grafik pertumbuhan pada KMS

a. Apabila anak berada di lajur bewarna hijau maka

anak berada pada jalur pertumbuhan normal

b. Apabila anak berada di bawah lajur mer ah

warna putih) menunjukkan anak kurus dan (

perubahannya dapat dikatakan membaik apabila

mendekati lajur hijau. Pendekatan gr a fik pada lajur

hijau tua dikenal dengan kejar tumbuh kembang .

KMS merupakan salah satu alat untuk memantau

berat badan menurut um ur ( BB/U) anak. Hal ini

guna mengklasifikasikan apakah anak dilakukan

mengalami kelebihan berat atau sangat gemuk. Indikator BB/U paling umum badan

Page 16: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 16

berkesiambungan, mencegah dan menekan terjadinya penyimpangan

pertumbuhan sejak dini. Pemantauan gizi merupakan upaya deteksi dini

dalam mengetahui kesehatan anak yang sederhana dan mudah dilakukan

oleh kader dan orang tua.

D. Penyuluhan

Penyampaian pesan/informasi dari satu orang atau kelompok

kepada satu orang atau kelompok lain mengenai berbagai hal yang

berkaitan mengenai kesehatan ibu dan anak

Penyuluhan di layanan 4 Posyandu

• Dilakukan dengan pendekatan perorangan, sehingga bukan penyuluhan

kelompok

• Kader dan petugas kesehatan melaksanakan penyuluhan kelompok

pada hari buka Posyandu atau di luar hari buka Posyandu

Topik Penyuluhan di Posyandu

• Cara memantau pertumbuhan anak

Page 17: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 17

• Pemberian ASI Eksklusif pada anak 0-6 bulan

• Gizi dan pemberian vitamin A untuk balita

• Manfaat imunisasi bagi balita

• Cara memantau dan melatih perkembangan anak

• Perawatan ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui

• Gizi dan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu

• Persalinan yang aman

• KB setelah melahirkan

• PHBS dan Kadarzi

• Perawatan gigi dan mulut

• Penyuluhan lain sesuai kebutuhan

Isi Penyuluhan

• Pesan Pokok, yaitu informasi yang diharapkan peserta mau

melaksanakannya

• Manfaat, yaitu penjelasan mengenai hal-hal positif jika peserta

melaksanakan pesanpesan tersebut

• Akibat, yaitu penjelasan mengenai hal-hal negatif jika peserta tidak

melaksanakan pesan-pesan tersebut

• Jika masalah sudah terjadi pada peserta, jelaskan bagaimana peserta,

keluarga, dan Posyandu dapat mengatasinya

• Kader perlu menguasai materi-materi penyuluhan dengan banyak

belajar, membaca, dan bertanya pada orang lain

Tips Agar Penyuluhan Menarik

• Informasi dan saran diberikan berdasarkan keadaan dan permasalahan

peserta

• Informasi dan saran jelas dan cukup praktis agar dapat dilaksanakan

• Informasi dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana dan

mudah dimengerti

• Bersikap ramah

• Memberi kesempatan bagi peserta untuk bertanya

Page 18: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 18

E. Pencatatan Kegiatan Posyandu = SIP ?

Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah seperangkat alat penyusunan

data/informasi yang berkaitan dengan kegiatan, kondisi, dan perkembangan yang

terjadi di setiap Posyandu.

Manfaat SIP

• Menjadi bahan acuan bagi kader Posyandu untuk memahami

permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang tepat dan

disesuaikan dengan kebutuhan sasaran

• Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai

pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dapat

menggunakannya untuk membina Posyandu demi kepentingan

masyarakat

Jenis Format SIP

1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil,

melahirkan/nifas

2. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu

3. Register balita dalam wilayah kerja Posyandu

4. Register WUS-PUS dalam wilayah kerja Posyandu

5. Register ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu

6. Data pengunjung, petugas, kelahiran dan kematian bayi dan kematian

ibu hamil, melahirkan/nifas

7. Data hasil kegiatan Posyandu

Cara Pengisian SIP

1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil,

melahirkan/nifas → dilaksanakan setiap bulan oleh kader Dasa

Wisma dan disampaikan secara secara lisan kepada Ketua Kelompok

PKK RW/Dusun/Lingkungan melalui Ketua Kelompok RT dan

kader Posyandu di wilayah bersangkutan

Page 19: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 19

2. Register bayi dan balita dalam wilayah kerja Posyandu →

dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan. 1 lembar format ini

berlaku 1 tahun

3. Register WUS-PUS dalam wilayah kerja Posyandu → dilaksanakan

oleh kader Posyandu untuk 1 tahun

4. Register ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu → dilaksanakan

oleh kader Posyandu untuk 1 tahun

5. Data Posyandu → dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan

setelah hari buka Posyandu (atau setiap ada kegiatan)

6. Data hasil kegiatan Posyandu → dilaksanakan oleh kader Posyandu

setiap bulan setelah hari buka Posyandu (atau setiap ada kegiatan)

F. Penilaian masalah Sasaran Posyandu

Bagaimana tindak lanjut setelah kader memahami informasi atau catatan

tersebut ? Kader memahami masalah/kebutuhan posyandu yaitu keadaan-keadaan

yang dianggap mengganggu, menghambat, atau mengurangi kesejahteraan hidup

masyarakat.

Masalah dari kelompok sasaran umum yang menjadi perhatian kader:

1. Ibu hamil dan ibu menyusui

2. Ibu nifas

3. Balita

4. PUS

Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera:

1. Ibu hamil/menyusui/nifas: bumil risti, bumil kurang gizi dan anemia

2. Bayi/balita: BBLR, kurang gizi, belum imunisasi, rabun ayam, gondok,

batuk dan sesak, sering diare

3. Sebaiknya mengutamakan masalah gizi ibu hamil, menyusui, bayi, dan

balita

Page 20: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 20

Pembahasan Masalah

Mendiskusikan masalah-masalah yang berhasil ditemukan oleh

kader Posyandu untuk melihat apa penyebab dan akibat suatu masalah

Manfaat Pembahasan Masalah

1. Kader dapat menentukan masalah yang mendesak untuk ditangani

2. Kader dapat menentukan kegiatan yang tepat untuk menangani suatu

masalah

Kapan melakukan Pembahasan Masalah?

• Kegiatan buka Posyandu (5 pelayanan)

• Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas untuk merencanakan

kegiatan Posyandu bulan berikutnya

• Bahan-bahan yang digunakan untuk melihat masalah: data KMS/SIP,

SKDN,

SIP/buku catatan lain, buku bantu kader

Upaya Pemecahan Masalah

KEGIATAN OLEH POSYANDU

1. Pelayanan Minimal Posyandu: Perbaikan gizi dan PMT, KIA, KB,

imunisasi, penanggulangan diare

2. Pelayanan Pilihan Posyandu: kesling, BKB, PAUD,

penanggulangan penyakit menetap, UKGMD, dsb

Page 21: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 21

KEGIATAN OLEH MASYARAKAT

1. Melaksanakan PHBS

2. Menggunakan pelayanan kesehatan yang terjamin untuk ibu dan anak

3. Melaksanakan anjuran kader dan petugas kesehatan

RUJUKAN OLEH KADER

1. Kader dapat memberikan surat pengantar ke Puskesmas bagi orang

yang memiliki tanda-tanda masalah kesehatan

2. Biasanya rujukan oleh kader dibuat di pelayanan 4, dapat juga di luar

hari buka Posyandu

ORANG-ORANG YANG PERLU DIRUJUK

1. Balita BGM/kurus

2. Balita 2T berturut-turut

3. Balita terlalu gemuk

4. Balita yang tampak sakit

Lemah, lesu, tidak bergairah

Panas tinggi, rewel, tidak mau makan

Tidak mau menyusu

Bercak putih pada mata

Diare dan muntah-muntah

Tidak bisa pipis lebih dari ½ hari

Page 22: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 22

Batuk, sesak, batuk 100 hari

Terlihat penyakit kulit

5. Ibu hamil dengan tanda-tanda:

LILA < 23,5 cm atau kurus

Sering pusing, berkunang-kunang

Muntah terus-menerus

Nafsu makan kurang

Kaki bengkak

Sesak napas

Perdarahan saat hamil muda

Lesu, lemas, lelah, mudah mengantuk

Kelopak mata bagian dalam pucat

Mencret lebih dari sehari semalam

Mencret mengandung darah

G. Kegiatan Posyandu

Penimbangan menggunakan Dacin

Page 23: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 23

9 Langkah penimbangan:

1) Gantungkan dacin pada tempat yang kokoh:

2) Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat. Tarik

batang dacin ke bawah kuat-kuat. 3) Sebelum dipakai

letakkan bandul geser pada angka 0(nol). Batang dacin

dikaitkan dengan tali pengaman.

4) Pasanglah celana timbang, kotak timbang atau sarung timbang yang

kosong pada dacin. Ingat bandul geser pada angka 0 (nol).

5) Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang, sarung timbang

atau kotak timbang dengan cara memasukkan pasir/batu ke dalam kantong

plastic diujung batang dacin sampai kedua jarum diatas tegak lurus.

6) Anak ditimbang, dan seimbangkan dacin.

7) Tentukan berat badan anak, dengan membaca angka di ujung bandul geser.

8) Catat hasil penimbangan

9) Geserlah bandul ke angka 0 (nol), letakkan batang dacin dalam tali

pengaman, setelah itu bayi atau balita dapat diturunkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penimbangan:

a. Pakaian dibuat seminim mungkin, baju’pakaian yang cukup tebal harus

dilepaskan

(termasuk topi, alas kaki dan jaket)

b. Geserlah anak timbang sampai tercapai keadaan seimbang, kedua ujung

jarum (paku) terdapat pada satu titik.

c. Gunakanlah tali pengaman untuk batang dacin.

Page 24: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 24

Mengenal Alat Ukur Tinggi Badan

Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”)

Pita pengukur tinggi badan

Tempat paku atau perekat untuk menempelkan alat ke dinding

Sisi siku - siku yang menempel ke kepala anak

Jendela pembaca angka tinggi badan anak

17

Kesalahan dalam menimbang anak:

a. Batang dacin tidak datar (seimbang)

b. Bandul penyeimbang tidak dipasang

c. Sarung timbang sudah dipasang, tanpa memeriksa kedua ujung jarum

d. Anak langsung ditimbang sehingga berat badan anak lebih berat dari

sebenarnya

Page 25: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 25

2 . Pilih dinding yang rata dan tegak lurus ke lantai

1 . Pilih lantai yang rata

3 . Letakkan microtoise dgn bagian yang akan menempel pada kepala anak rapat di lantai

5 . Pakukan atau rekatkan ujung pita ke dinding

18

1 . Anak berdiri tegak membelakangi dinding dengan pandangan ke depan

. Gerakkan microtoise 3 sampai menempel di kepala anak dan baca angka pada jendela baca

19

Page 26: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 26

Microtoise

Tumit menempel

Dinding

Cara Mengukur Tinggi/Panjang Badan

1. Berdiri membelakangi dinding dimana microtoise terpasang dengan

posisi santai,

2. Tangan disamping badan, tumit, betis, pantat, tulang belikat dan kepala

menempel di dinding. Pandangan lurus ke depan.

3. Tarik microtiose ke bawah sampai menempel ke kepala. Bagi terukur

yang diikat rambutnya, menggunakan bando agar dilepaskan terlebih

dahulu atau digeser ke bagian kiri kepala.

4. Sebagai pegukur harus membaca hasil pengukuran pada microtoise

(garis merah pada jendela baca) sejajar mata/tegak lurus.

5. Saat pengkuran, sandal, dan topi harus dilepas.

6. Bacaan pada ketelitian 0,1 cm, artinya apabilatinggi terukur 160 cm,

harus ditulis 160,0 cm (koma nol harus ditulis).

Page 27: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 27

KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN ATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN

Bagian pertama alat ukur panjang badan Bagian kedua alat ukur panjang

badan di taruh terbalik

Sekrup pengikat kedua bagian alat ukur

Alat geser

10

Sekrup pengikat di buka

kedua bagian alat ukur dilepas dan siap untuk disambungkan

Pasak kayu

Lubang tempat pasak kayu di masukkan

11

Mengenal Alat Pengukur Panjang Badan

Page 28: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 28

Putar sekrup pengikat ke kanan

atau ke kiri sampai angka pada

jendela baca menunjukkan NOL

Jendela baca

Alat geser menempel

rapat ke dinding alat

ukur

14

0

Page 29: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 29

SALAH: Telapak kaki tidak

15

16

Cara M engukur Panjang Badan yang Benar

Cara Mengukur Panjang Badan yang Salah

Page 30: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 30

Apa beda penimbangan bulanan dan pemantauan pertumbuhan ?

Penimbangan bulanan Pemantauan pertumbuhan

D = Datang D = Deteksi

D = Daftar D = Dini

T = Timbang T = Tumbuh

K = Kueh K = Kembang

B = Bubar B = Balita

Umum terjadi Seharusnya

Page 31: Modul Pelatihan Posyandu

Modul Orientasi Kader Posyandu Disampaikan Oleh Mahasiswa Gizi STIKes Holistik 2015 Page 31

Sumber :

1. Pedoman Pelatihan Kader Posyandu (2006) Departemen Kesehatan RI

2. WHO. 2008. Modul Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, Interpretasi

Indikator Pertumbuhan. Jakarta: Kerjasama Depkes RI dengan WHO.