MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan...

187

Transcript of MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan...

Page 1: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun
Page 2: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

MODUL PELATIHAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

JENJANG SMA/SMK

Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Soal USBN

Kelompok Kompetensi I

Profesional: Pengembangan Pelaksanaan Nilai, Norma, Moral dalam PPKn

Pedagogik:

Analisis Penilaian Autentik dan Penyusunan KTI

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017

Page 3: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

Penulis:

1. Dr. H. Mukiyat, M.Pd (PPPPTK PKn dan IPS)

2. Dr. H. Suwarno, M.H (PPPPTK PKn dan IPS)

3. Drs. H. M. Ilzam Marzuk, M.A.Educ. (PPPPTK PKn dan IPS)

4. Diana Wulandari, S.Pd. (PPPPTK PKn dan IPS)

5. Dr. Didik Sukriono, S.H, M.Hum. (Universitas Negeri Malang)

Penelaah:

1. Slamet Sumari, M. Hum. (SMAN 1 Candimulyo, Kab. Magelang)

2. Drs. Mulyono Hadi Purwanto (SMKN 1 Sragi, Kab. Pekalongan)

Editor:

Slamet Sumari, M. Hum. (SMAN 1 Candimulyo, Kab. Magelang)

Copy Right 2017 Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Direktorat Jenderal Guru Dan TenagaKependidikan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersil tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Page 4: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

i

KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci

keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten

membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan

pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru

sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun

pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut

kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam

upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan

kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk

kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil

UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam

penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru

tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak

lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG

pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar

utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda

Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap

muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK

KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah

(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam

mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru

sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut

adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru

moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok

kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan

kualitas kompetensi guru.

Page 5: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

ii

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini

untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Page 6: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

iii

KATA PENGANTAR

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan

kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji

Kompetensi Guru dan ditindaklanjuti dengan Program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar

kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu

Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS), telah mengembangkan

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang SMA

yang meliputi Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi dan jenjang

SMA/SMK yang meliputi PPKn dan Sejarah serta Bahasa Madura SD

yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru serta Permendikbud

No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.

Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi

pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi

modul ini diharapkan dapat memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi

bagi peserta dalam mengeksplorasi dan mendalami kompetensi

pedagogik dan profesional guru.

Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan

utama dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan. Untuk pengayaan materi, peserta diklat disarankan untuk

menggunakan referensi lain yang relevan. Kami mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam

penyusunan modul ini.

Batu, April 2017

Kepala,

Drs. M. Muhadjir, M.A.

NIP. 195905241987031001

Page 7: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

iv

DAFTAR ISI

Kata Sambutan ........................................................................................

Kata Pengantar ........................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................

Daftar Tabel .............................................................................................

Daftar Gambar .........................................................................................

Pendahuluan ...........................................................................................

Kegiatan Pembelajaran 1.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...................................................

Kegiatan Pembelajaran 2.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi .............................................

C. Uraian Materi ...............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................

Kegiatan Pembelajaran 3 .....................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi .......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................

i

iii

iv

viii

ix

1

20

20

20

21

25

29

30

30

31

31

31

32

35

39

39

40

41

41

41

41

44

48

48

49

Page 8: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

v

Kegiatan Pembelajaran 4.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................

Kegiatan Pembelajaran 5.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi .....................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................

Kegiatan Pembelajaran 6.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................

Kegiatan Pembelajaran 7 ………...........................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...................................................

50

50

50

50

53

57

57

58

59

59

59

60

63

67

67

68

69

69

69

69

76

82

82

83

84

84

84

84

89

95

95

95

Page 9: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

vi

Kegiatan Pembelajaran 8.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi .....................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................

Kegiatan Pembelajaran 9.......................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................

Kegiatan Pembelajaran 10.....................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................

Kegiatan Pembelajaran 11 ………………..............................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi ......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................

96

96

96

97

102

106

106

107

108

108

108

108

113

117

118

118

119

119

119

119

126

129

130

130

131

131

131

131

133

135

136

137

Page 10: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

vii

Kegiatan Pembelajaran 12.....................................................................

A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..............................................

C. Uraian Materi ..............................................................................

D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas ...............................................................

F. Rangkuman Materi .......................................................................

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................

Kunci Jawaban Latihan/ Kasus/ Tugas ...................................................

Evaluasi .................................................................... ..............................

Penutup ..................................................................................................

Daftar Pustaka ........................................................................................

Glosarium ................................................................................................

138

138

138

138

143

145

145

146

147

156

165

165

172

Page 11: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Indikator dan Materi Modul I PPKn SMA/SMK ………..............

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul ...............…………………………….

Tabel 3. Kisi-kisi USBN KTSP 2006 ………………………………………..

Tabel 4. Kisi-kisi USBN Kurikulum 2013 …………………………………..

4

15

17

18

Page 12: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka .............................

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka Penuh ..................

Gambar 3. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka In-On-In ...............

10

11

13

Page 13: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai

guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,

fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya yang

berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga

kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah

pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang

dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk

meningkatkan profesionalitasnya.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi

pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru

dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara,

meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi

kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan

dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara

mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan

oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.

Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK

atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut

memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat.

Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara

mandiri oleh peserta diklat yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan

cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk

mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya.

Page 14: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

2

Modul diklat Pengembangan Keprofesional Berkelanjutan (PKB) ini

sudah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karekter (PPK) dan

pengembangan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) bagi guru

dan tenaga kependidikan merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan

dan pelatihan dalam mengembangkan modul pelatihan yang diperlukan guru

dalam melaksanakan kegiatan PKB.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 tahun

2005 tentang guru dan dosen untuk mewujudkan profesi guru yang

bermartabat dan menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif

pada tahun 2025, yang mana fokus program dan kegiatan pembangunan

bidang pendidikan diarahkan untuk pengembangan profesionalisme guru

dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya pemerintah

melalui program peningkatan kompetensi merupakan usaha untuk

mewujudkan guru professional yang senantiasa belajar untuk meningkatkan

dan mengembangkan kualitas dan kompetensi dirinya, sehingga dapat

menjadi contoh panutan peserta didik.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai salah

satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat

menjamin guru dan tenaga kependidikan agar mampu secara terus menerus

memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi

kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan

dengan tuntutan pedagogik dan profesional yang dipersyaratkan. Guru dan

tenaga kependidikan melaksanakan program PKB baik secara mandiri

maupun kelompok. Penyelenggaraan kegiatan PKB dilakukan oleh lembaga

pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Dalam hal ini

dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK.

Untuk mendukung pelaksanaan tersebut diperlukan modul sebagai

salah satu sumber belajar bagi peserta. Modul merupakan bahan ajar yang

dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi

materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan

secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang

diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul ini merupakan

salah satu bahan referensi bagi pelaksanaan kegiatan PKB. Penyusunan

Page 15: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

3

modul ini telah melalui beberapa proses dan mekanisme yaitu tahap:

persiapan, penyusunan, pemantapan (sanctioning), dan pencetakan. Modul

ini disusun untuk memberikan gambarandan pembelajaran mengenai materi-

materi yang relevan, serta disesuaikan dengan standar isi kurikulum.

Sejalan dengan program PKB, pemerintah melalui Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan juga melaksanakan Gerakan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK). Gerakan PPK adalah gerakan pendidikan di

sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati

(etik), olah rasa (esteteik), oleh pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik)

dengan dukungan pelibatan public dan kerja sama antara sekolah, keluarga,

dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi

Mental (GNRM). Implementasi PPK tersebut dapat berbasis kelas, berbasis

budaya sekolah, dan berbasis masyarakat (keluarga dan komunitas). Dalam

rangka mendukung kebijakan gerakan PPK, modul ini mengintegrasikan lima

nilai utama PPK yaitu religious, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan

integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan-kegiatan

pembelajaran yang ada pada modul. Setelah mempelajari modul ini, selain

guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional, guru juga

diharapkan mampu mengimplementasikan PPK khususnya PPK berbasis

kelas.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan modul guru pembelajar secara umum adalah

memberikan pemahaman dan sebagai salah satu referensi bagi peserta

diklat, sehingga kompetensi ranah profesional dan paedagogik tercapai.

Kompetensi inti dalam ranah profesional yang hendak dicapai dalam

pembelajaran pada modul ini mencakup:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SMA/SMK dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama Penguatan

Pendidikan Karakter.

Page 16: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

4

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK dengan

mengintegrasikan nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter.

3. Mengembangkan materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan SMA/SMK secara kreatif dengan mengintegrasikan

nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter

Sedangkan kompetensi inti dalam ranah pedagogik yang hendak

dicapai dalam pembelajaran pada modul ini mencakup:

1. menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,

sosial, kultural, emosional dan intelektual,

2. menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,

3. mengembangkan kurikulum yang terkait dengan matapelajaran yang

diampu,

4. menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,

5. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran,

6. memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki,

7. menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,

8. melakukan tindakan reflektif untukpeningkatan kualitas pembelajaran.

C. Peta Kompetensi

Tabel 1: Indikator dan Materi Modul I PPKn SMA/SMK No Mata Diklat Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

1. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

1. Menganalis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan modern.

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan modern.

3. Menganalisis pengembangan

1. pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan modern.

2. cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan modern.

3. pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

Page 17: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

5

No Mata Diklat Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat modern

4. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara modern

5. Menganalisis kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan modern

kehidupan bermasyarakat modern

4. pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara modern

5. kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan modern

2. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945

1. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.

3. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 dalam kehidupan bermasyarakat.

1. pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.

2. cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.

3. pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 18: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

6

No Mata Diklat Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

4. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 dalam kehidupan bernegara.

5. Menganalisis kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 dalam semua aspek kehidupan.

4. pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 dalam kehidupan bernegara.

5. kendala-kendala dan

cara mengatasinya pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 dalam semua aspek kehidupan.

3. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme

1. Menjelaskan pengembangan permasalahan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

2. Menjelaskan cara-cara pengembangan permasalahan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

1. pengembangan permasalahan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme

2. cara-cara pengembangan permasalahan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

4. Pengembangan Implementasi Good Governance Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia

1. Menyimpulkan hasil analisis permasalahan implementasi good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia.

2. Memberikan saran dan rekomendasi

1. Kesimpulan hasil analisis permasalahan implementasi good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia.

2. Saran dan rekomendasi

5. Pengembangan Implementasi Penegakan

1. menjelaskan pengembangan implementasi

1. pengembangan implementasi penegakan hukum

Page 19: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

7

No Mata Diklat Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

Hukum Dan Peradilan Nasional

penegakan hukum dan peradilan nasional.

2. menguasai jenis –jenis pengembangan implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional.

3. menguasai cara-cara pengembangan implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional.

4. menguasai kondisi implementasi pengembangan hukum dan peradilan di Indonesia saat ini.

dan peradilan nasional.

2. jenis –jenis pengembangan implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional.

3. cara-cara pengembangan implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional.

4. kondisi implementasi pengembangan hukum dan peradilan di Indonesia saat ini.

6. Analisis Permasalahan Implementasi Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

1. mendiskusikan permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

2. mendiskusikan metode analisis permasalahan

3. menganalisis permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia dengan menggunakan metode-metode analisis permasalahan

1. permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

2. metode analisis permasalahan

3. Analisis

permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia dengan menggunakan metode-metode analisis permasalahan

7. Analisis Permasalahan Implementasi Perlindungan Dan Penegakan Hak

1. mendiskusikan permasalahan dalam implementasi perlindungan dan penegakan HAM di

1. permasalahan dalam implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

Page 20: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

8

No Mata Diklat Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

Asasi Manusia Di Indonesia

Indonesia 2. mendiskusikan

metode analisis permasalahan

3. menganalisispermasalahan dalam implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia dengan menggunakan metode-metode analisis permasalahan

2. metode analisis

permasalahan

3. analisis permasalahan dalam implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia dengan menggunakan metode-metode analisis permasalahan

8. Pengembangan implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia

1. Menganalisis pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

2. Menganalisis faktor-faktor pendukung pengembangan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

3. Memahami model-model pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

4. Menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam berpolitik yang demokratis.

5. Menganalisis contoh sikap dan perilaku pengembangan implemantasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

6. Menganalisis cara-cara mengatasi

1. pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

2. faktor-faktor pendukung pengembangan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

3. model-model pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

4. kendala-kendala pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam berpolitik yang demokratis.

5. contoh sikap dan

perilaku pengembangan implemantasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia.

6. cara-cara mengatasi kendala-kendala

Page 21: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

9

No Mata Diklat Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

kendala-kendala pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam berpolitik yang demokratis.

pengembangan implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam berpolitik yang demokratis.

9. Pengembangan hubungan internasional Negara Kesatuan Republik Indonesia

Merekomendasi pengembangan hubungan internasional Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pengembangan hubungan internasional Negara Kesatuan Republik Indonesia

10. Penilaian Autentik Sebagai Penilaian Pembelajaran PPKn SMA/SMK

1. Mendalami konsep penilaian autentik.

2. Menyusun instrumen penilaian sikap

3. Menyusun instrumen penilaian pengetahuan

4. Menyusun instrumen penilaian ketrampilan

1. Konsep penilaian autentik.

2. Instrumen penilaian sikap

3. Instrumen penilaian pengetahuan

4. Instrumen penilaian ketrampilan

11. Pemecahan Permasalahan Penyusunan Silabus Dan RPP

Memecahkan permasalahan dalam penyusunan silabus dan RPP PPKn

Permasalahan dalam penyusunan silabus dan RPP PPKn

12. Kajian Kritis Karya Tulis Ilmiah

1. Memahami cara menulis kajian kritis.

2. Menyusun kajian kritis

Kajian Kritis Karya Tulis Ilmiah

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan dalam modul ini mencakup:

1. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

2. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pembukaan Dan Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945

3. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme

4. Pengembangan Implementasi Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia

Page 22: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

10

5. Pengembangan Implementasi Penegakan Hukum Dan Peradilan

Nasional

6. Analisis Permasalahan Implementasi Kesadaran Berbangsa Dan

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

7. Analisis Permasalahan Implementasi Perlindungan Dan Penegakan Hak

Asasi Manusia Di Indonesia

8. Pengembangan implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia

9. Pengembangan hubungan internasional Negara Kesatuan Republik

Indonesia

10. Penilaian Autentik Sebagai Penilaian Pembelajaran PPKn SMA/SMK

11. Pemecahan Permasalahan Penyusunan Silabus Dan RPP

12. Kajian Kritis Karya Tulis Ilmiah

E. Saran Cara penggunaan modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan

Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul

ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap

muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur

model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada gambar 1

Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

E. 1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Page 23: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

11

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi

peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang

dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan Ditjen GTK maupun

lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara

terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang

dapat dilihat pada alur dibawah ini.

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

diklat untuk mempelajari :

latar belakang yang memuat gambaran materi

tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi profesional dan

pedagogik fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta

untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan

indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari

Page 24: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

12

materi secara individual maupunberkelompok dan dapat mengkonfirmasi

permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh

fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan

menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas

pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan

menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan

kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana

menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaranmateri ini juga peserta secara aktif menggali

informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat

membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan

fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada

bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh

kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir

yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

E. 2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan

fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama,

yaitu In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service

Learning 2 (In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-

In tergambar pada alur berikut ini.

Page 25: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

13

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan

sebagai berikut.

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan

In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat

untuk mempelajari :

latar belakang yang memuat gambaran materi

tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 (IN-1)

Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi I fasilitator

memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari

Page 26: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

14

materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian

hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara

individual maupunberkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan

kepada fasilitator.

Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu

oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini

akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung

berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode

berfikir reflektif,diskusi,brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang

kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai

dengan kegiatan pada In 1.

Pada aktivitas pembelajaranmateri ini peserta secara aktif menggali

informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran

pada on the job learning.

c. On the Job Learning (ON)

Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Iguru

sebagai pesertaakan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in

service learning 1 (In 1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan

mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan tugas-

tugas yang ditagihkan kepada peserta.

Melakukan aktivitas pembelajaran.

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah

maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun

pada In 1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera

pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan

menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen,sosialisasi,

implementasi,peer discussionyang secara langsung di dilakukan di

sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja

yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif

menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data

Page 27: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

15

denganmelakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job

learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON

yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini

juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan

pembelajaran.

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir

yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

E. 3. Lembar Kerja

Modul Pelatihan pengembangan karier berkelanjutan kelompok

komptensi I ini teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya

terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan

pemahaman materi yang dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan

oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1 LK.1.1. Contoh kekinian tentang upaya

Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai

Pancasila

TM

2 LK.1.2. Makalah tentang Pengembangan

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

ON

3 LK.1.3 Penyusunan Soal USBN TM, In1

4 LK 2.1. Contoh fakta riil tentang pengembangan

implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia tahun 1945

TM,

5 LK 2.2. Jenis/bentuk pengembangan implementasi

nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

tahun 1945

On

6 LK 2.3. Penyusunan Soal USBN TM, In1

7 LK 3.1. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai

Nasionalisme Dan Patriotisme

TM

8 Lk.3.2. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai On

Page 28: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

16

Nasionalisme Dan Patriotisme

9 Lk.3.3. Penyusunan Soal USBN TM, In1

10 LK 4.1. Diskusi menjawab pertanyaan tentang good

governance

TM

11 LK 4.2. Analisis fakor-faktor penghambat dan

pendukung pelayanan publik pada

penyelenggaran pemerintahan di Indonesia

On

12 LK 4.3. Penyusunan Soal USBN. TM, In1

13 LK 5.1. Pengembangan Penegakan Hukum di

Indonesia

TM

14 LK 5.2. Bagaimanakah pendapat Saudara tentang

upaya-upaya penegakan hukum di

Indonesia

On

15 LK 5.3. Penyusunan Soal USBN TM, In1

16 LK 6.1. Mendiskusikan dan menganalisis

pelemahan Kesadaran Berbangsa dan

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

(dengan berbagai metode)

TM,

17 LK 6.2. Mendiskusikan dan menganalisis

pelemahan Kesadaran Berbangsa dan

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

(dengan berbagai metode)

On

18 Lk 6.3 Penyusunan Soal USBN TM, In 1

19 LK.7.1 Mendiskusikan dan menganalisis

permasalahan dalam implementasi

perlindungan dan penegakan HAM di

Indonesia (dengan berbagai metode)

TM

20 LK 7.2. Mendiskusikan dan menganalisis

permasalahan dalam implementasi

perlindungan dan penegakan HAM di

Indonesia (dengan berbagai metode)

On

21 LK 7.3 Penyusunan Soal USBN TM, In1

22 LK 8.1. Upaya dan kendala dalam mengembangkan

Budaya politik masyarakat di Indonesia

TM

23 LK 8.2. Upaya dan kendala dalam mengembangkan

Budaya politik masyarakat di Indonesia

On

24 LK 8.3. Penyusunan Soal USBN TM, In 1

25 LK 9.1. Permasalahan nyata dalam implementasi

hubungan internasional Negara Kesatuan

Republik Indonesia dengan negara tetangga

(seputar ASEAN)

TM, On

26 LK 9.2. Penyusunan Soal USBN TM, In 1

27 LK 10.1 Model penilaian sikap, pengetahuan, dan TM, On

Page 29: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

17

ketrampilan (Penilaian Autentik)

28 LK 10.2. Penyusunan Soal USBN TM, In 1

29 LK 11.1. Penyusunan RPP TM, On

30 LK 12.1. Menyusun Kajian Kritis sebuah karya tulis

ilmiah

TM, On

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

IN1 : Digunakan pada In service learning 1

ON : Digunakan pada on the job learning E.4. Kisi-Kisi Ujian Sekolah PPKn SMA/SMK

Pada beberapa kegiatan pembelajaran kelompok kompetensi profesional

terdapat tugas untuk membuat soal USBN dengan kisi-kisi sebagaimana

tercantum dalam tabel 3 untuk kurikulum KTSP 2006 dan tabel 4 untuk kurikulum

2013.

Tabel 3: Kisi-kisi Soal USBN Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SMA/SMK dengan Kurikulum 2006 tahun pelajaran 2016/2017

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

SISTEM

KETATANEGARAAN

DEMOKRASI

DAN KEBEBASAN

PERS

DASAR NEGARA

DAN KONSTITUSI

HUBUNGAN

INTERNASIONAL

DAN HAM

Pengetahuan dan

Pemahaman

Mengidentifikasi

Menunjukkan

Menjelaskan

Mendeskripsikan

Siswa dapat memahami

dan menguasai :

Faktor pembentuk

Bangsa Indonesia

Masyarakat Madani

Sistem Peerintahan

Komponen-komponen

politik

Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Pelaksanaaan

Demokrasi di

Indonesia

Pemerintahan

yang terbuka

kebebasan Pers

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Pancasila sebagai

ideologi terbuka

Pancasila sebagai

sumber nilai

Pelaksanaan UUD

NRI Tahun 1945

sebagai kaidah

yang fundamental

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Penghormatan

dan penegakan

HAM

Perwakilan

diplomatik

kewarganegaraan

Organisasi

Internasional

Perjanjian Internasional

Aplikasi

Memberi contoh

Menentukan

Menerapkan

Menginterpretasi

Mengurutkan

Siswa dapat menganalisis

:

Faktor pembentuk

Bangsa Indonesia

Masyarakat Madani

Sistem Pemerintahan

Komponen-komponen politik

Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Siswa dapat

menganalisis:

Pelaksanaaan

Demokrasi di

Indonesia

Pemerintahan

yang terbuka

kebebasan Pers

Siswa dapat

menganalisis:

Pancasila sebagai

ideologi terbuka

Pancasila sebagai

sumber nilai

Pelaksanaan UUD

NRI Tahun 1945

sebagai kaidah

yang fundamental

Siswa dapat

menganalisis :

Penghormatan

dan penegakan

HAM

Perwakilan

diplomatiK

kewarganegaraan

Organisasi Internasional

Perjanjian

Internasional

Page 30: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

18

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

SISTEM

KETATANEGARAAN

DEMOKRASI

DAN KEBEBASAN

PERS

DASAR NEGARA

DAN KONSTITUSI

HUBUNGAN

INTERNASIONAL

DAN HAM

Penalaran

Menganalisis

Mengevaluasi

Mengaitkan

Menyimpulkan

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Faktor pembentuk

Bangsa Indonesia

Masyarakat Madani

Sistem Pemerintahan

Komponen-komponen

politik

Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Pelaksanaaan

Demokrasi di

Indonesia

Pemerintahan

yang terbuka

kebebasan Pers

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Pancasila sebagai

ideologi terbuka

Pancasila sebagai

sumber nilai

Pelaksanaan UUD

NRI Tahun 1945

sebagai kaidah

yang fundamental

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Penghormatan

dan penegakan

HAM

Perwakilan

diplomatiK

kewarganegaraan

Organisasi

Internasional

Perjanjian

Internasional

Tabel 4: Kisi-kisi Soal USBN Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SMA/SMK dengan Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2016/2017

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

IDEOLOGI DAN

KONSTITUSI

HUBUNGAN

INTERNASIONAL

DAN HAM

PERSATUAN DAN

KESATUAN

PENYELENGGARAA

N NEGARA DAN

PEMERINTAHAN

Pengetahuan dan

Pemahaman

Mengidentifikasi

Menunjukkan

Menjelaskan

Mendeskripsikan

Siswa dapat memahami

dan menguasai :

Nilai-nilai dan

moral dalam

konstitusi

Nilai-nilai (ideal,

praksis,

instrumental) dalam

Pancasila

Pembukaan UUD

NRI Tahun 1945

Sistem Hukum dan

Peradilan nasional

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Pengakuan,

penghormatan

dan Penegakan

HAM

Peran Indonesia

dalam

organisasi

Internasional

Hak dan

Kewajiban

sebagai Warga

Negara.

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Demokrasi dalam

kerangka NKRI

Kedudukan

Bhinneka

Tunggal Ika

untuk

memperkokoh

NKRI

Kesadaran

berbangsa dan

bernegara

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Penyelenggaraan

pemerintahan

pusat dan daerah

Dinamika

pengelolaan

kekuasaan negara

Sistem

Ketatanegaraan

Aplikasi

Memberi contoh

Menentukan

Menerapkan

Menginterpretasi

Mengurutkan

Siswa dapat

menganalisis :

Nilai-nilai dan

moral dalam

konstitusi

Nilai-nilai (ideal,

praksis,

instrumental) dalam

Pancasila

Pembukaan UUD

NRI Tahun 1945

Sistem Hukum dan

Peradilan nasional

Siswa dapat

menganalisis :

Pengakuan,

penghormatan dan

Penegakan HAM

Peran Indonesia

dalam organisasi

Internasional

Hak dan

Kewajiban

sebagai Warga

Negara

Siswa dapat

menganalisis :

Memperkokoh

persatuan dan

kesatuan

Kedudukan

Bhinneka

Tunggal Ika

untuk

memperkokoh

NKRI

Kesadaran

berbangsa dan

bernegara

Siswa dapat

menganalisis :

Penyelenggaraan

pemerintahan

pusat dan daerah

Dinamika

pengelolaan

kekuasaan negara

Sistem

Ketatanegaraan

Page 31: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

19

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

IDEOLOGI DAN

KONSTITUSI

HUBUNGAN

INTERNASIONAL

DAN HAM

PERSATUAN DAN

KESATUAN

PENYELENGGARAA

N NEGARA DAN

PEMERINTAHAN

Penalaran

Menganalisis

Mengevaluasi

Mengaitkan

Menyimpulkan

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Nilai-nilai dan

moral dalam

konstitusi

Nilai-nilai (ideal,

praksis,

instrumental) dalam

Pancasila

Pembukaan UUD

NRI Tahun 1945

Sistem Hukum dan

Peradilan nasional

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Pengakuan,

Penghormatan

dan Penegakan

HAM

Peran Indonesia

dalam

organisasi

Internasional

Hak dan

Kewajiban

sebagai Warga

Negara

Siswa dapat

menggunakan nalar

dalam mengkaji :

Memperkokoh

persatuan dan

kesatuan

Kedudukan

Bhinneka

Tunggal Ika

untuk

memperkokoh

NKRI

Kesadaran

berbangsa dan

bernegara

Siswa dapat

memahami dan

menguasai :

Penyelenggaraan

pemerintahan

pusat dan daerah

Dinamika

pengelolaan

kekuasaan negara

Sistem

Ketatanegaraan

Page 32: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

20

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

PANCASILA

Oleh Dr. H. Mukiyat, M.Pd.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:

1. menganalis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan modern dengan baik.

2. menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

Pancasiladalam kehidupan modern dengan baik.

3. menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat modern dengan baik.

4. menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bernegara modern dengan baik.

5. menganalisis kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan

implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan moderndengan

baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan modern.

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan modern.

3. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat modern.

4. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bernegara modern.

5. Menganalisis kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan

implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan modern.

Page 33: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

21

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Analisis Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

Analisis pengembangan nilai-nilai Pancasila adalah: mempelajari,

mencermati, memaknai, dan memperluas pengamalan nilai-nilai Pencasila

dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.Hal ini diperlukan dengan tujuan agar

Pancasila dapat mengikuti perkembangan jaman (fleksibel). Sebab mau

tidak mau kita harus menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan

penemuan teknologi baru akan berdampak pada sikap dan perilaku

manusia. Pengembangan nilai-nilai Pancasila ini juga membuktikan bahwa

Pancasila sebagai ideologi terbuka yaitu terbuka menerima hal-hal yang

baru untuk pengembangan dan penyusuian dengan fenomena-fenomena

kehidupan di jaman modern ini.

2. Menganalisis Cara-Cara Pengembangan Implementasi Nilai-

Nilai Pancasila

Cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila adalah

dengan cara mengkaitkan nilai-nilai Pancasila dengan fenomena

kehidupan serta penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

baru.Contoh :pergaulan/pekenalan lewat facebook, jaman sekarang

banyak sekali pergaulan para remaja melalui facebook yang berarkhir

positip yaitu: terjadi perkawinan, tetapi juga banyak lewat pergaulan

facebook terjadi penipuan, pemerkosaan dan kejahatan lainnya. Yang

menjadi pertanyaan adalah: apakah perkenalan lewat facebook tersebut

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau nilai-nilai Pancasila menerima

fenomena pergaulan di jaman modern tersebut, sebagai pengembangan

nilai-nilai.

Pada sisi lain, Media Sosial yang sangat booming dan familiar di

semua kalangan masyarakat yang menembus batas usia, pendidikan jenis

kelamin, ras, golongan, agama maupun wilayah, menjadi fenomena

dahsyat dalam menghantam kekuatan implementasi nilai-nilai Pancasila.

Dalam kondisi seperti ini, karakter bangsas Indonesia benar-benar teruji.

Page 34: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

22

Bagi warga negara yang berkarakter, akan memiliki pertahanan yang

bagus dan kuat sehingga mampu menghadapi dan bahkan memanfaatkan

sisi positif media sosial seperti dicontohkan di atas. Sementara yang

kehilangan atau tidak memiliki karakter, akan rapuh pertahanannya dalam

menghadapi fenomena sosial media tersebut. Manfaat yang dapat mereka

petik sangat terbatas, bahkan bisa menjadi korban atau mengorbankan

orang lain dengan penyalahgunaan media sosial itu sendiri.

3. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam

Kehidupan Bermasyarakat Modern

Pengembangan nilai-nilai Pancasila hidup subur dalam pergaulan

kehidupan di masyarakat. Tanpa kita sadari sebetulnya kita setiap detik,

menit dan jam mengamalkan dan mengebangkan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh berkat penemuan teknologi yang

modern, sekarang ini banyak perdagangan melalui online.Walaupun

sistem ini rawan dengan penipuan, modalnya hanya saling percaya antara

pembeli dengan penjual, tetapi sistem perdagangan ini lebih efektif,

sehingga banyak masyarakat yang melakukan jual beli dengan sistem ini.

Yang menjadi pertanyaan apakah Pancasila menerima fenomena sistem

perdagangan ini? Terkait pengembangan implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan modern, pilihan bijaknya adalah menerima

(fleksibel) fenomena sistem perdagangan modern tersebut, dengan tetap

berpegangan pada nilai-nilai karakter religius, integritas, dan mandiri.

Perdagangan yang didasari oleh integritas yang tinggi, keyakinan pada

pantauan Tuhan atas segala perilaku dan gerak gerik kita, dan jiwa

kemandirian yang kokoh dan kuat, akan menciptakan hasil dan

kebermanfaatan bagi semua pihak, baik bagi penjual maupun pembeli,

maupun pihak-pihak terkait dan berkepentingan pada perdagangan

tersebut.

Page 35: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

23

4. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam

Kehidupan Bernegara Modern

Pada pemerintah sistem demokrasi sekarang ini kehidupan

kenegaraan lebih bebas dan terbuka, contohnya: penyedapan oleh KPK,

dengan penyadapan tersebut banyak sekali para pejabat yang tertangkap,

baik melakukan korupsi, penyuapan, maupun tindak pidana lain, Pancasila

menerima tindakan tesebut, teknik ini sebagai contoh pengembangan

implementasi Pancasila dalam kehidupan kenegaraan.

Contoh lain pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bernegara adalah:perekaman oleh Makroof Samsudin antara

pembicaraan Setya Novanto dengan PT FreePort dan pengusaha yang

disebarkan/diajukan Sudirman Said kepada MKD (Jawa Pos,4 Desember

2015).Perekaman tersebut sekarang sudah terbuka, tidak saja oleh

pejabat Negara tetapi juga oleh masyarakat, Perekaman tersebut sebagai

pengembangan nilai Pancasila. Termasuk informasi antara pejabat, atasan

dengan bawahannya atau sebaliknya antara bawahan kepada atasanya

melalui HP. Sistem penyampaian informasi dengan HP ini ternyata sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila sekaligus sebagai pengembangan nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan Negara.Tindakan ini sesungguhnya bisa

dikategorikan sebagai perwujudan karakter berintegritas karena berani

melakukan tindakan yang dapat dirasakan atau dimaknai sebagai teguran

terhadap tindakan pejabat tinggi negara yang telah melakukan tindakan

yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

5. Kendala-Kendala Dan Cara Mengatasinya Pengembangan

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Aspek Kehidupan

Modern

a. Kendala-kendala Pengembangan Implementasi Nilai-nilai Pancasila.

1) Dekadensi moral sebagian bangsa Indonesia, karena dekadensi moral

banyak tindakan negatif yang dilakukan seperti, korupsi, mencuri,

menipu, membegal, menuman keras, selingkuh, pemerkosaan dan

tindak pidana lain.Dekadensi moral ini dimungkinkan karena rapuhnya

karakter religius, yang bisa jadi karena kelalaian orang tua dalam

Page 36: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

24

menanamkan nilai-nilai religius sejak dini dalam lingkungan keluarga,

kurangnya kuantitas dan kualitas pendidikan agama di sekolah, maupun

karena begitu kuatnya pengaruh dari luar (masyarakat dan media

massa) yang menawarkan konten-konten negatif yang menggiurkan

dan memberikan kesenangan sesaat pada individu sasaran.

2) Tingkat pendidikan sebagian besar yang masih rendah, karena tingkat

pendidikan yang rendah akibatnya tidak dapat membedakan yang baik

dan buruk, yang benar dan salah, sehingga banyak sikap dan perilaku

yang melanggar norma.

3) Tingkat ekonomi yang rendah: kemiskinan mengakibatkan

kecenderungan orang untuk berbuat jahat, banyak kejahatan dilakukan

oleh kelompok masyarakat bawah, karena kesulitan ekonomi.

4) Minimnya orang yang menjadi suri teladan dalam bersikap dan

berperilku (Human modeling) kalau dalam ajaran Islam Ahli Sunah

Waljamaah yaitu mencontoh perilaku Nabi Muhammad.

5) Bangsa Indonesia kehilangan kepedulian, kehilangan jati diri, dan

Kehilangan kehalusan budi, akibatnya sikap dan perilaku bangsa

Indonesia sekarang beringas, mudah emosi, dan agrasif

6) Terjadi degredasi budi pekerti yang luhur, seperti saling hormat

menghormati.

7) Banyaknya masalah yang dihadapi para pendidik di sekolah dan orang

tua di rumah yang berakibat lalai atau kurang intensitasnya dalam

menanamkan nilai-nilai.

b. Cara mengatasi Kendala Pengembangan Implementasi Nilai-nilai

Pancasila.

Pencegahan (prefentif) antara lain melalui:

1) pendidikan baik secara formal maupun tidak formal, Secara formal

melalui pendidikan secara intregratif (Purel, 2003) terutama melalui

PPKn dan pendikan Agama.

2) melalui pendidikan ektrakurikuler, sepert Pendidikan Pramuka, dan

kegiatan lainya yangdapat menanamkan sikap dan perilaku positif

siswa.

Page 37: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

25

3) pendidikan dan pembinaan di pondok pesantren, panti asuhan, dan

jenis kegiatan pendidikan lainya.

4) pengajian/siraman rohani atau ceramah agama yang banyak dilakukan

masyarakat baik lewat media televisi atau majalah keagamaan.

5) peningkatan ekonomi rakyat dengan memberi pelatihan dunia usah

atau membuka lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran dan

kemiskinan (sumber kejahatankarena kemiskinan dan pengangguran).

6) keteladanan sikap dan perilaku pejabat dan tokoh masyarakat.dan

pejabat negara (human modeling Gagne,1984).

7) Menghidupkan kembali budaya daerah dan nasional untuk

pembentukan karakter bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

8) memberi dukungan dan memperkuat KPK sebagai lembaga

pemberantasan korupsi

9) penguatan pendidikan karakter melalui media, strategi, sarana, maupun

menciptakan kesempatan yang memungkinkan penanaman nilai-nilai

religius, dan intergritas.

Tindakan (Represif) antara lain:

1) penangkapan kepada siapa saja yang melakukan tindak pidana dan

mengadili tanpa padang bulu.

2) memberi hukuman sosial bagi yang melanggar norma sosial, moral dan

adat istidat,

3) memenjarakan (memasukan ke LP) supaya sadar akan sikap dan

perilakunya

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila” maka Saudara perlu

mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

Page 38: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

26

Fasilitator memberi motivasi kepada peserta untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila”

a. Fasilitator menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan

pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

b. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

c. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

d. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

e. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh kelompok.

f. Meminta peserta untuk mengerjakan LK.1.1 dalam kelompok dan

LK.1.3 secara individual

g. Presentasi kelompok, tanya jawab, saran dan komentar.

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Diskusikan dan berikan contoh kekinian tentang upaya Pengembangan

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila!

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara tersebut dalam sebuah tulisan yang

terdiri dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

LK. 1.1

Page 39: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

27

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain.

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila” maka Saudara

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila”.

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul

5) Meminta peserta untuk mengerjakan LK.1.3 secara individual.

b. KegiatanOn

Peserta membuat makalah tentang Pengembangan Implementasi

Nilai-Nilai Pancasila

Petunjuk Pembuatan Makalah

1. Makalah adalah betul-betul karya Saudara sendiri. Hal-hal yang

bukan karya Saudara dalam makalah tersebut diberi tandacitasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

2. Latar Belakang Masalah mencerminkan kasus nyata yang terjadi

dalam Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

3. Sistematika Makalah:

LK. 1. 2

Page 40: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

28

a. Pendahuluan/ Latar belakang Masalah

b. Isi

c. Penutup/ Kesimpulan

4. Ketentuan lain

a. Makalah terdiri dari 4 sampai 5 halaman.

b. Jenis huruf: Arial

c. Besar/ukuran huruf atau font adalah 11.

d. Spasi:1,5 spasi

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan makalah yang dikerjakan dan

peserta lain memberikan pertanyaan, saran, dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain.

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil paparan makalah yang

disampaikan.

4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

LK. 1. 3

Page 41: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

29

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran : Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL

Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan dan Tugas

Kerjakan Tugas latihan berikut dengan baik.

1. Uraikan dan beri contoh cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan modern?

2. Apakah kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan

implementasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan modern

3. Uraikan karakter utama dalam nilai-nilai Pancasila dan cara menanamkan

serta menguatkan karakter tersebut dalam praktik kehidupan

moderndengan baik

Page 42: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

30

F. Rangkuman Materi

Pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

modernadalah mempelajari, mencermati, dan memperluas pengamalan nilai-

nilai Pencasila dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kaitannya dengan fenomena

kehidupan modern sekarang ini.Cara-cara pengembangan implementasi

nilai-nilai Pancasila adalah dengan cara mengkaitkan nilai-nilai Pancasila

dengan fenomena kehidupan sebagai dampak penemuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang baru.

Pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat adalah pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam pergaulan

kehidupan di masyarakat modern. Pengembangan implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan bernegara modern, artinya pengembangan

implementasi nilai-nilai Pancasila dalam bentuk sikap dan perilaku dalam

kehidupan bernegara yang modern. Banyak sekali yang menjadi kendala

pengembangan nilai-nilai Pancasila kearah sikap dan perilaku yang sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila. Cara mengatasi kendala tersebut dengan

pencegahan (prefentif) dantindakan (represif).

Keteladanan para pemimpin, tokoh masyarakat, dan orang tua,

pengkondisian pembelajaran di sekolah untuk menanamkan karakter religius,

berintegritas dan kemandirian yang tinggi merupakan langkah preventif.

Konsisten dalam pemberian hukuman sesuai dengan norma yang berlaku

dimasyarakat merupakan langkah represif.

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi di atas?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi di atas?

3. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan

Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas ?

Page 43: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

31

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

PEMBUKAAN DAN UNDANG-UNDANG DASAR

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945

Disusun oleh Dr. H. Suwarno, M.H

-------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini,

peserta dapat:

1. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan

baik.

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945 dengan baik.

3. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945

dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik.

4. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam

kehidupan bernegara dengan baik.

5. Menganalisis kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan

implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945 dalam semua aspek kehidupan dengan

baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Page 44: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

32

2. menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

3. menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam

kehidupan bermasyarakat.

4. menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam

kehidupan bernegara.

5. menganalisis kendala-kendala dan cara mengatasinya pengembangan

implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945 dalam semua aspek kehidupan.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pembukaan Dan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1945

Pengimplementasian nilai-nilai dan moral pembukaan dan UUD

NRI Tahun 1945 harus selalu mengalami perkembangan, karena nilai

dan moral sifatnya tidak statis melainkan dinamis, yakni selalu mengikuti

perkembangan jaman yang semakin hari semakin kompleks saja

permasalahan yang dihadapi.Pembuat Undang-undang sendiri juga

menyatakan kalau undang-undang pasti akan berubah, jika seperti itu

maka nilai dan moral yang terkandung di dalamnya pun akan berubah.

Tentunya perkembangan ini diharapkan kearah yang positif, yang bisa

memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengembangan implementasi nilai dan moral bisa menuju kearah

yang lebih baik jika warga negara dan pemerintah bekerja sama bahu-

membahu untuk mewujudkan cita-cita yang luhur dari undang-undang itu

sendiri.Terciptanya bangsa yang berbudaya melalui jalan implementasi

nilai dan moral yang terkandung dalam UUD Tahun NRI 1945 tidak akan

terwujud tanpa adanya kerukunan dan sikap saling menghargai antar

Page 45: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

33

sesama, tidak ada sikap saling menghina dan merendahkan orang lain.

Hal ini seperti bunyi sila Pancasila yang ketiga yang berbunyi “Persatuan

Indonesia” yang tertuang dalam pembukaan UUD NRI Tahun

1945.Semboyan Bhineka Tunggal Ika juga senantiasa mengingatkan

agar menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan.

Pengakuan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan itu bukan

semata-mata atas jerih payah dan perjaungan bangsa melawan

penjajah, tetapi merupakan anugerah dari Allah, Tuhan Yang Maha

Kuasa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD NRITahun 1945,

bukan sekedar sebagai wujud karakter religius dari para perumus

naskah UUD NRI Tahun 1945 dan pendiri bangsa Indonesia, tetapi jauh

lebih dalam dari itu. Pernyataan tersebut mengandung pesan

mendalam,menjadi teladan dan tuntunan agar generasi penerus bangsa

ini jangan sampai melaikan Allah, Tuhan Yang Maha Esa dalam

membangun dan mengisi kemerdekaan ini. Makna lebih dalam adalah

agar selalu berpedoman pada tuntunan yang telah diturunkan oleh

Tuhan, agar Negara Indonesia ini tumbuh dan berkembang sebagai

negara yang diberkahi dan diramhmati oleh Allah Yang Maha Kuasa,

sehingga bisa mencapai cita-cita negara ini sebagaimana juga telah

dirumuskan dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

2. Menganalisis Cara-Cara Pengembangan Implementasi Nilai-

Nilai Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945

Negara Indonesia ditakdirkan menjadi sebuah negara yang

menjadi tempat lahir, hidup dan mati dari kesatuan masyarakat dengan

kemajemukan suku, agama, ras, bahasa, budaya dan sebagainya, dari

Sabang sampai Merauke. Fakta ini sudah ditangkap dan disadari oleh

para pendiri negara ini, sehinga menjadi salah satu tujuan negara yang

dirumuskan dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yaitu melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Cara-cara yang dapat ditempuh untuk dapat mengembangkan nilai

dan moral yang terkandung dalam Pembukaan dan Undang-Undang

Page 46: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

34

Dasar NRI Tahun 1945 diantaranya adalah: (a) sikap saling menghargai,

(b) menghormati perbedaan, (c) saling menghormati, (d) tolong

menolong, (e) bersatu menjaga keamanan negara, (f) mendahulukan

kepentingan bersama, (g) melaksanakan kewajiban dengan sebaik-

baiknya, (h) cinta tanah air.

3. Menganalisis Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai

Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Kehidupan

Bermasyarakat

Pengembangan nilai dan moral yang terkandung dalam

Pembukaan Dan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 dalam

kehidupan bermasyarakat sangat penting dan mendesak sifatnya untuk

dilaksanakan.Masyarakat merupakan organisasi kecil yang mendukung

terbentuknya sebuah negara. Jika dalam masyarakat tidak lagi

menganut nilai dan moral yang terkandung dalam Pembukaan dan

Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 niscaya negara tersebut akan

akan mengalami kehancuran secara perlahan begitu juga sebaliknya jika

masyarakat suatu negara adalah masyarakat yang bermoral dan

beradab akan membuat negara menjadi tangguh dan siap untuk

mensejajarkan diri dengan negara yang lain.

Pengembangan nilai Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI

Tahun 1945 bisa kita lakukan dengan cara mengamalkan sikap-sikap

yang sesuai dengan setiap sila yang terkandung dalam Pancasila, yakni:

a. Sila ke I: menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-

masing.

b. Sila ke II:saling tolong-menolong dan menghargai dengan sesama

manusia.

c. Sila ke III: menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

d. Sola ke IV: memutuskan segala sesuatu atas dasar kepentingan

bersama.

e. Sila ke V: menetapkan keadilan tidak pSaudarang bulu siapapun yang

salah harus diadili sesuai dengan ketentuan peradilan yang berlaku.

Page 47: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

35

Pemerataan kesejahteraan harus merata dan adil di seluruh wilayah

Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

4. Menganalisis Kendala-Kendala Dan Cara Mengatasinya

Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Pembukaan Dan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1945 Dalam Semua Aspek Kehidupan

Tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

tuntunan kehidupan berbangsa dan penyelenggaraan negara untuk

mencapai tujuan tersebut sesungguhnya sudah dirumuskan secara jelas

dan praktis dalam Pembukaan dan Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Tetapi faktanya, perjalan bangsa

Indonesia untuk mewujudkan tujuan negara terasa sangat

lambat,bahkan ada gejala disintegrasi bangsa.

Kendala-kendala yang sering muncul adalah pada

implementasinya adalah sebagai berikut: (a) sikap acuh terhadap

sesama, (b) mendahulukan kepentingan pribadi dan atau kelompok, (c)

kesetiaan pada kelompok tertentu, (d) anarkisme, (e) himpitan ekonomi,

(f) kurangnya toleransi.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pengembangan

implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945” maka Saudara perlu mengikuti

aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pengembangan

Implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar

Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945”

Page 48: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

36

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 2.1dan LK. 2.3 secara

individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Diskusi dan berikan contoh fakta riil tentang pengembangan

implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar

Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945!

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri

dari 3-4, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok

lain.

LK. 2.1

Page 49: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

37

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok

lain

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945”

maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai

berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945”.

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5) Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK.2.3 secara

individual.

b. Kegiatan On: Peserta Mengerjakan LK 2.2.

1. Deskripsikan jenis/bentukpengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan

dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun

1945! berilah contohnya

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman,

jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

LK. 2.2.

Page 50: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

38

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta

lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran : Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi

Indikator Soal

Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

LK. 2.3.

Page 51: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

39

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/Kasus/Tugas

Sebutkan peranan nilai-nilai konstitusi bagi sebuah negara!

F. Rangkuman

Pengembangan nilai dan moral yang terkandung dalam Pembukaan

dan UUDNRI Tahun 1945 dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting

dan mendesak sifatnya untuk dilaksanakan. Masyarakat merupakan

organisasi kecil yang mendukung terbentuknya sebuah negara. Jika dalam

masyarakat tidak lagi menganut nilai dan moral yang terkandung dalam

Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945 niscaya negara tersebut akan akan

mengalami kehancuran secara perlahan begitu juga sebaliknya jika

masyarakat suatu negara adalah masyarakat yang bermoral dan beradab

akan membuat negara menjadi tangguh dan siap untuk menyejajarkan diri

dengan negara yang lain.

Page 52: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

40

Cara-cara yang dapat ditempuh untuk dapat mengembangkan nilai

dan moral yang terkandung dalam Pembukaan dan UUD NRI Tahun 1945

diantaranya adalah: sikap saling menghargai, saling menghormati, tolong

menolong, bersatu menjaga keamanan Negara, mendahulukan kepentingan

bersama, melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya, cinta tanah air.

Semua karakter utama menjadi sebuah keniscayaan untuk

mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi ini?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi ini?

3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Saudara?

4. Apa rencana tindak lanjut Saudara setelah kegiatan pembelajaran ini?

5. Karakter apa yang Saudara peroleh setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran ini, dan bagaimana rencana Saudara untuk menanamkan

kartekater tersebut pada anak didik.

Page 53: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

41

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

NASIONALISME DAN PATRIOTISME

Disusun oleh Dr. H. Suwarno, M.H

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Adapun tujuan dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta mampu:

1. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan

patriotisme dengan baik

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

nasionalisme dan patriotisme secara solutif

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan

patriotisme.

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

nasionalisme dan patriotisme.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan

Patriotisme

Upaya memupuk nasionalisme agar tidak rentan, mudah pudar dan

bahkan terkikis habis dari “dada bangsa Indonesia” tentu perlu keseriusan

dan optimisme. Ada sasanti di beberapa lembaga pendidikan yang mungkin

pernah kita dengar atau dilihat, bahwa dalam rangka kaderisasi calon-calon

pemimpin bangsa, hendaknya terus dimantapkan “dwi warnapurwa –

cendekia wusana”.

Page 54: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

42

Walaupun pengaruh globalisasi “mendera” dan “melarutkan” apa saja

yang ada dimuka bumi ini, tentu tidak boleh larut dan tersapu semua nilai-

nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut. Oleh sebab itu yang perlu

dipupuk pada dasarnya adalah jati diri Bangsa Indonesia. Beberapa esensi

jatidiri antara lain: (a) bangsa Indonesiasebagai bangsa pejuang dan anti

penjajah, (b) bangsa Indonesiacinta damai dan lebih cinta kemerdekaan, (c)

sebagai Bangsa Indonesiayang berbudaya luhur ramah dan bersahabat, (d)

kesetaraan dan kemandirian perlu dipupuk terus untuk mengejar

ketinggalan.

Selain hal-hal normatif dan mendasar yang masih menuntut

aktualisasi dan representasi tersebut, terdapat juga komitmen dan tekad

baru yang kini tampak sebagai “trend” dan fenomena cemerlang untuk

memelihara nasionalisme.

Pertama, keunggulan kompetitif sumber daya manusia (SDM).

Sebenarnya tidak kurang bibit unggul dan kader potensial dari putra-putri

Indonesia yang kelak diharapkan dapat menjadi patriot-patriot pembangunan

dan mampu membawa Indonesia ke pintu gerbang kegemilangan dan

kejayaan. Berbagai sekolah unggulan dan lulusan pendidikan di dalam

maupun di luar negeri terbukti cukup apresiatif dan bahkan telah mampu

menjuarai berbagai olympiade sains dan teknologi di level internasional.

Putra-putri seperti inilah yang bisa membagi kebanggaan. Tidak sedikit

manager muda berbakat pada lembaga pemerintah ataupun swasta dengan

menampilkan kepiawaian manajemen. Hal ini tentu dapat memberikan

semangat kepada generasi baru yang akan datang lebih dapat memacu diri

untuk berprestasi dan bangga akan teman-teman sebangsanya.

Kedua, pluralitas yang menghasilkan sinergisme. Kemajemukan

bangsa Indonesia yang kian hari kian terbentuk secara alami dan menuju

pada sikap inklusif dari berbagai suku agama, ras dan golongan, akan terus

berkembang pesat dan bahkan tak mungkin dihambat. Kecenderungan

masa kini dan dimasa yang akan datang integrasi bangsa Indonesia tidak

lagi terfokus pada faktor suku, agama, ras dan golongan tersebut, tetapi

lebih mengarah pada integrasi dan sinergi yang lebih maju, yakni berkaitan

dengan peran, fungsi dan profesi orang per orang maupun dalam hubungan

kelompok. Dimasa yang akan datang orang tidak lagi bertanya “kamu dari

Page 55: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

43

mana, suku apa, dan agamanya apa?” tetapi lebih banyak pada pertanyaan

“kamu memiliki kemampuan dan skill” apa atau keahlian dan profesi apa,

yang bisa di ajak bekerja sama untuk menghasilkan suatu karya. Disini akan

tersirat sikap dan sifat-sifat saling memberi dan saling menerima segala

macam perbedaan yang pada muaranya akan dapat melahirkan rasa

bangga dan nasionalisme yang luas.

Ketiga, semangat tidak kenal menyerah dan tahan uji. Ada berbagai

ungkapan dan perasaan sebagian besar bangsa Indonesia yang tetap tahan

uji dan cukup membanggakan. Berbagai musibah bencana dan malapetaka

terus datang silih berganti, seperti yang kita rasakan datangnya “tsunami”,

tanah longsor, bencana banjir, flu burung, demam berdarah, busung lapar

dan lain sebagainya namun tetap membuat kita tawakal dan berusaha untuk

mengatasi secara bergotong royong. `

Keempat, semangat demokrasi menjadi pilihan bersama. Era

demokratisasi, sudah membangkitkan tekad dan semangat baru bagi

bangsa Indonesia untuk menata kembali kehidupan berbangsa dan

bernegara yang lebih bermartabat. Negara demokrasi sebagai pilihan tepat

karena dari sinilah akan lahir bingkai-bingkai sehat, dimana orang-orang

bersepakat dan bersama-sama dalam menentukan pilihan bersama. Dengan

demikian tata kehidupan berdemokrasi inilah yang akan menjadi semangat

baru dan semangat bersama generasi penerus bangsa Indonesia yang

sekaligus akan menjadi semangat nasionalisme yang kental dalam era yang

baru.

Kelima, semangat desentralisasi dan otonomi daerah. Kebijakan

Pemerintah dalam upaya desentralisasi kekuasaan kepada daerah-daerah

dan memberikan otonomi yang luas kepada tiap-tiap daerah, akan

melahirkan semangat kebebasan dan semangat kemandirian untuk

membangun daerahnya masing-masing. Ada kompetisi didalamnya, tetapi

juga tuntutan kreativitas di masing-masing daerah untuk lebih maju dan

semakin dapat mensejahterakan masyarakatnya.Disentralisasi tidak boleh

mengarah pada federalisme apalagi memecah belah integrasi Nasional.

Otonomi daerah juga tidak boleh mengarah kepada disintegrasi bangsa.

Oleh karena itu rambu-rambu untuk tetap dapat menjaga utuhnya NKRI

Page 56: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

44

harus difahami bersama dan didasari oleh semangat demokrasi, integralistik

dan wawasan kebangsaan Indonesia yang lebih mendalam.

Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang

dilaksanakan tahap pertama tahun 2017 telah melahirkan peluang ancaman

disintegrasi bangsa, Misalnya pada Pilkada DKI Jakarta. Masyarakat Jakarta

khususnya, bangsa Indonesia pada umumnya sedang dihadapkan pada

ujian seberapa kuat karakter nasionalisme yang bersemayam dalam jiwa

bangsa Indonesia. Kehidupan bernegara yang sudah lebih demokratis telah

menghantarkan bangsa Indonesia pada posisi yang cukup rumit dan sulit,

mengingat kemajuan teknologi informasi yang bisa bermanfaat tetapi juga

berpotensi membawa efek negatif., yang tidak bisa dipisahkan dalam

kehidupan bermasyarakat dan berbangsa ini. Kondisi yang bisa mengancam

keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara ini jangan dibiarkan. Harus

dilakukan langkah-langkah nyata penguatan pendidikan karakter

nasionalisme dan religius yang tepat.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme”

maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan

Patriotisme”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

Page 57: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

45

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda

serta berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 3.1.dan LK.3.3 secara

individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Diskusikan “Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan

Patriotisme”

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri

dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain.

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan

Patriotisme” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

sebagai berikut.

LK. 3.1

Page 58: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

46

1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan

Patriotisme”.

2. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5. Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 3.3. secara

individual

b. Kegiatan On: Peserta mengerjakan LK 3.2.

1. Setelah membaca dan berdiskusi tentang modul di atas tugas Saudara adalah

menjawab pertanyaan berikut: “Bagaimana Pendapat Saudara tentang

Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme”

berilah contohnya, terutama yang ada di lingkungan Saudara”

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman,

jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta

lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain.

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil paparan makalah yang

disampaikan.

LK. 3.2.

Page 59: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

47

4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan :

Mata Pelajaran :

Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan

dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

LK. 3.3.

Page 60: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

48

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Deskripsikan ide dan harapan dari esensi yang menjadi ruh nilai-nilai

nasionalisme dan patriotisme!

F. Rangkuman

Upaya memupuk nasionalisme agar tidak rentan, mudah pudar dan bahkan

terkikis habis dari “dada bangsa Indonesia” tentu perlu keseriusan dan

optimisme. Ada sasanti di beberapa lembaga pendidikan yang mungkin

pernah kita dengar atau dilihat, bahwa dalam rangka kaderisasi calon-calon

pemimpin bangsa, hendaknya terus dimantapkan “dwi warnapurwa –

cendekia wusana”. Secara sepintas inti maksudnya adalah untuk

menciptakan kader-kader pemimpin bangsa ini, agar memiliki rasa dan jiwa

nasionalisme yang tinggi dan serta berpikir cerdas dan patriotik. Merah putih

lebih dulu, baru kecakapan intelektualitas dan kecendikiawanan yang tinggi

untuk melengkapinya. Tidak kita inginkan dimasa datang banyak pemimpin

kita cakap dan cerdas tetapi tidak memiliki jiwa kejuangan atau mentalnya

lemah. Walaupun pengaruh globalisasi “mendera” dan “melarutkan” apa saja

yang ada dimuka bumi ini, tentu tidak boleh larut dan tersapu semua nilai-

Page 61: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

49

nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut. Oleh sebab itu yang perlu

dipupuk pada dasarnya adalah jati diri Bangsa Indonesia. Harus ada

tindakan nyata, terencana, dan berkelanjutan untuk terus memberikan

penguatan pendidikan karakter nasionalisme.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan

balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi di atas?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi di atas?

3. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan

Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas ?

Page 62: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

50

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI GOOD

GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN NEGARA DI INDONESIA

Disusun oleh Dr. Didik Sukriono, S.H, M.Hum.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Tujuan dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat menyimpulkan hasil

analisis permasalahan implementasi good governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia sesuai konsep dan

fakta.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menyimpulkan hasil analisis permasalahan implementasi good governance

dalam penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Kesimpulan Hasil Analisis

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berjuang

dan mendambakan clean and good governance. Untuk mencapai good

governance dalam tata pemerintahan di Indonesia, maka prinsip-prinsip

good governance hendaknya ditegakkan dalam berbagai institusi penting

pemerintahan, prinsp-prinsip tersebut meliputi: Partisipasi masyarakat,

tegaknya supremasi hukum, transparasi, peduli dan stakeholder,

berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi,

akuntabilitas, dan visi strategis.

Sehingga apa yang didambakan Indonesia menjadi negara yang

Clean and good governance dapat terwujud dan hilangnya faktor-faktor

kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luar

kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa

masalah yang membuat pemerintahan yang baik masih belum bisa

Page 63: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

51

tercapai. Masyarakat dan pemerintah yang masih bertolak

berlakang untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya menjalin

harmonisasi dan kerjasama mengatasi masalah-masalah yang ada. Good

governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang baik

tercermin dalam berbagai bidang yang memiliki peran yang peting dalam

gerak roda pemerintahan di Indonesia yang meliputi: bidang politik,

ekonomi, sosial, dan hukum.

Upaya mewujudkan good governance, pada dasarnya menuntut

keterlibatan seluruh komponen pemangku kepentingan, baik di lingkungan

birokrasi maupun di lingkungan masyarakat. Penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, adalah pemerintah yang dekat dengan

masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Esensi kepemerintahan yang baik (good

governance) dicirikan dengan terselenggaranya pelayanan publik yang

baik, hal ini sejalan dengan esensi kebijakan desentralisasi dan otonomi

daerah yang ditujukan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah

mengatur dan mengurus masyarakat setempat, dan meningkatkan

pelayanan publik.

Pemerintah perlu menyusun Standar Pelayanan bagi setiap instansi

pemerintahan yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Deregulasi dan Debirokratisasi mutlak harus terus menerus dilakukan baik

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, serta perlu dilakukan

evaluasi secara berkala agar pelayanan publik senantiasa memuaskan

masyarakat. Ada lima cara perbaikan di sektor pelayanan publik yang patut

dipertimbangkan: Mempercepat terbentuknya UU Pelayanan Publik,

Pembentukan pelayanan publik satu atap (one stop services), Transparansi

biaya pengurusan pelayanan publik, Membuat Standar Operasional

Prosedur (SOP), dan reformasi pegawai yang berkecimpung di pelayanan

publik.Terselenggaranya pelayanan publik yang baik, memberikan indikasi

membaiknya kinerja manajemen pemerintahan, disisi lain menunjukan

adanya perubahan pola pikir yang berpengaruh terhadap perubahan yang

lebih baik terhadap sikap mental dan perilaku aparat pemerintahan yang

berorientasi pada pelayanan publik.

Page 64: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

52

Penyelenggaraan pemerintahan Republik Indonesia dalam setiap

rezim sesungguhnya memperlihatkan wajah karakter bangsa pada

jamannya. Penyelenggaraan pemerintahan yang korup dan banyak

penyelewengan, menyengsarakan rakyatnya, menimbulkan kegaduhan di

dalam negeri maupun di luar negeri, merupakan beberapa indikator

lemahnya karakter atau bahkan mungkin lenyapnya karakter bangsa

tersebut. Pembiaran terhadap gejala lemahnya karakter, akan sangat

membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak semestinya, jauh dari ketentuan

yang benar akan membawa bangsa ini pada posisi sebagai negara gagal.

2.Saran dan Rekomendasi

Berbagai permasalahan nasional menjadi alasan belum

maksimalnya good governance. Dengan melaksanakan prinsip-prinsip

good governance maka tiga pilarnya yaitu pemerintah, korporasi, dan

masyarakat sipil saling menjaga, support dan berpatisipasi aktif dalam

penyelnggaraan pemerintahan yang sedang dilakukan. Terutama antara

pemerintah dan masyarakat menjadi bagian penting tercapainya good

governance. Tanpa good governance sulit bagi masing-masing pihak untuk

dapat saling berkontribusi dan saling mengawasi.

Good governance tidak akan bisa tercapai apabila integritas

pemerintah dalam menjalankan pemerintah tidak dapat dijamin. Hukum

hanya akan menjadi bumerang yang bisa balik menyerang negara dan

pemerintah menjadi lebih buruk apabila tidak dipakai sebagaimana

mestinya. Konsistensi pemerintah dan masyarakat harus terjamin sebagai

wujud peran masing-masing dalam pemerintah. Setiap pihak harus

bergerak dan menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan masing-

masing.

Masyarakat Indonesia masih sangat kental dengan sifat

paternalistiknya. Oleh sebab itu dituntut adanya keteladanan karakter

ingritas yang kuat dari pucuk pimpinan lembaga tinggi negara dalam

menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih (Good

governance), yang secara hirarechis akan diikuti oleh para pimpinan

lembaga-lembagakenegaraaan di bawahnya, dan berlanjut pada tataran

Page 65: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

53

terendah. Keteladanan integritas para pemangku kekuasaan dan

kewenangan pemerintahan dari pusat sampai daerah tersebut, akan ditiru

oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga di

lingkungan keluarga, anak kecil sebagai peniru yang ulung membutuhkan

teladan yang baik dan benar dari orang-tua dan orang lain yang lebih

dewasa.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Good Governance dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia” maka Saudara

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda

Page 66: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

54

serta berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 4.1.dan LK.4.3 secara

individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Bersama kelompok, jawablah pertanyaan berikut dengan baik:

a. Deskripsikan upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam implementasi

good governance!

b. Berikan fakta yang berpengaruh terhadap baik buruknya implementasi

good governance, dan deskripsikan langkah-langkah dalam mengatasi

faktor penghambat dan memaksimalkan faktor pendukung!

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri

dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain.

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia” maka

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Good Governance Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Negara Di Indonesia”.

LK. 4.1

Page 67: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

55

2. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi

peserta dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan

secara individual

4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5. Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 4.3. secara

individual

b. KegiatanOn: Peserta Mengerjakan LK 4.2. secara kelompok

1. Setelah membaca dan berdiskusi tentang modul di atas, tugas Saudara

adalah menjawab pertanyaan berikut: “Analisis fakor-faktor penghambat dan

pendukung pelayanan publik pada penyelenggaran pemerintahan di

Indonesia?

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman,

jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan

peserta lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

LK. 4.2.

Page 68: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

56

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan :

Mata Pelajaran :

Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan

dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

LK. 4.3.

Page 69: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

57

KARTU SOAL

Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Penurunan kinerja dan sumber daya manusia para aparatur

pemerintahmenjadi salah satu penghambat dalam mewujudkan good

governancedalam penyelenggaraan negara. Tugas Saudara menuliskan

solusi dari permasalahan tersebut!Uraikan juga di dalamnya karakter-

karakter yang dibutuhkan untuk dapat mewujudkan good governance.

F. Rangkuman

Untuk mencapai good governance dalam tata pemerintahan di

Indonesia, maka prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan

dalam berbagai institusi penting pemerintahan, prinsip-prinsip tersebut

meliputi: Partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparasi,

peduli dan stakeholder, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektifitas

dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi strategis.Pemerintah perlu menyusun

Standar Pelayanan bagi setiap instansi pemerintahan yang bertugas

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Deregulasi dan Debirokratisasi

mutlak harus terus menerus dilakukan baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah, serta perlu dilakukan evaluasi secara berkala agar

pelayanan publik senantiasa memuaskan masyarakat.

Good governance tidak akan bisa tercapai apabila integritas

pemerintah dalam menjalankan pemerintah tidak dapat dijamin. Hukum

Page 70: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

58

hanya akan menjadi bumerang yang bisa balik menyerang negara dan

pemerintah menjadi lebih buruk apabila tidak dipakai sebagaimana mestinya.

Konsistensi pemerintah dan masyarakat harus terjamin sebagai wujud peran

masing-masing dalam pemerintah. Setiap pihak harus bergerak dan

menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Dalam masyarakat yang bertipe paternalistic, keteladanan integritas

para pimpinan lembaga tinggi negara dalam menyelenggarakan tugas dan

kewenangannya menjadi kuci terwujudnya Good Governance. Dalam

kehidupan masyarakat terkecil yaitu keluarga, orang tua harus menjadi

teladan yang baik dan benar. Karena orang dewasa yang menjadi pemangku

kepentingan atau pejabat pemerintah juga lahir dan tumbuh dari anak kecil di

keluarga.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi di atas?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi di atas?

3. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan

Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas ?

Page 71: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

59

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI PENEGAKAN

HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Disusun oleh Dr. Suwarno, M.H.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Tujuan dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:

1. menganalisispengembangan implementasi penegakan hukum dan

peradilan nasional dengan baik

2. menganalisis jenis-jenis pengembangan implementasi penegakan

hukum dan peradilan nasional dengan baik

3. menganalisiscara-cara pengembangan implementasi penegakan hukum

dan peradilan nasional dengan baik

4. menganalisiskondisi implementasi pengembangan hukum dan peradilan

di Indonesia saat ini dengan baik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. menganalisispengembangan implementasi penegakan hukum dan

peradilan nasional

2. menganalisis jenis-jenis pengembangan implementasi penegakan hukum

dan peradilan nasional

3. menganalisiscara-cara pengembangan implementasi penegakan hukum

dan peradilan nasional

4. menganalisiskondisi implementasi pengembangan hukum dan peradilan

di Indonesia saat ini

Page 72: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

60

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Pengembangan Implementasi Penegakan Hukum Dan

Peradilan Nasional

Implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional sangat

perlu untuk dikembangkan ditengah-tengah dinamika ekonomi global

dunia yang dampaknya cukup besar tarhadap kehidupan dalam semua

aspek khususnya di bidang hukum.Berbagai fenomena-fenomena sosial

yang telah berkembang dalam masyarakat, akhirnya menjadi fenomena

hukum. Untuk mengimbangi dinamika global dunia tersebut diperlukan

pengembangan kualitas manusia, khususnya kualitas penegak

hukum.Pengembangan penegakan hukum juga harus ditujukan ke arah

yang lebih positif. Mengingat citra hukum dan peradilan nasional dimata

masyarakat mengalami penurunan. Maka pengembangan hukum dan

peradilan nasional sifatnya sangat urgen untuk segera dilaksanakan.

Penundaan terhadap pengembangan implementasi penegakan

hukum dan peradilan nasional bisa berakibat kebobrokan yang cukup

besar ditubuh penegak hukum dan peradilan. Dalam hal ini masyarakat

akan semakin tidak percaya dengan hukum dan peradilan nasional.

Lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum dan peradilan

nasional bisa berakibat dan memicu naiknya tindak kriminalitas yang

ada di negara ini. Adapun pengembangan implementasi ini bisa

dilakukan pada semua lini yang berperan aktif dalam mengembalikan

kepercayaan masyarakat terhdap hukum dan peradilan nasional.

Memang tidak mudah akan tetapi tetap harus dicoba guna terwujudnya

masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan apa yang dicita-

citakan oleh amanah Pembukaan Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia (NKRI).

Berkaca pada realitas yang ada, penguatan pendidikan karakter

menjadi sebuah keharusan. Strategi maupun porsinya, disesuaikan

dengan kebutuhan dan kewajiban masing-masing. Penegak hukum

harus mendapatkan porsi yang lebih banyak derngan startegi yang

tepat dan menguatkan sehingga dia nantinya mejadi penegak hukum

Page 73: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

61

yang berintegritas tinggi. Bagi yang sedang menempuh

pendidikan,berbeda dengan orang awam. Perbedaan porsi dan strategi

ini tidak berarti menafikan persamaan hak dan kewajiban setiap orang

di depan hukum.

2. Jenis-Jenis Pengembangan Implementasi Penegakan Hukum

Dan Peradilan Nasional

Pengembangan implementasi penegakan hukum dan peradilan

nasional bisa dilakukan dari berbagai aspek, seperti yang dikemukan

sebelumnya, jadi tidak akan dijelaskan lagi secara panjang lebar dalam

uraian ini. Aspek-aspek tersebut adalah: aspek penegak hukum,hukum

itu sendiri, perundang-undangan, dan masyarakat.

Pengembangan aspek penegak hukum diarahkan agar mampu

memberikan pelayanan dan perlindungan hukum, yang tidak saja bisa

memberikan kepastian hukum, tetapi juga proposional dengan azas

rasa keadilan dan azas kebermanfaatan, sesuai dengan subyek hukum,

situasi dan konsdisi yang dihadapi. Aspek hukum itu sendiri harus

mampu menjadi pedoman bagi semua pihak, baik warga negara

maupun penyelenggara Negara, menjalankan tugas dan wewenang,

masing-masing, memperoleh hak dan memenuhi kewajiban masing-

masing pula. Dalam fakta kehidupan sehari-hari, hukum selalu

ketinggalan dengan perubahan masyarakat beserta perbuatan

hukumnya, oleh sebab itu rumusan dan konten hukum harus mampu

mengantisipasi segala kemungkinan pesatnya perubahan dan

perbuatan hukum masyarakat, sehingga tetap mampu ditafsirkan dan

dipedomani setiap penegak hukum untuk memberikan keadilan. Aspek

peraturan perundang-undangan lebih diharapkan pada penyusunnya

agar peraturan perundang-undangan itu disusun benar-benar untuk

menjamin rasa aman, damai, dan adil bagi masyarakat. Bukan untuk

memenuhi kebutuhan orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan

dengan peraturan perundang-undangan itu. Demikian juga strukturnya,

jangan tumpang tindih bahkan bertentangan antara yag satu dengan

yang lain, tertutama peraturan perundang-undangan yang berada di

Page 74: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

62

bawah, jangan justru melawan atau melemahkan peraturan perundang-

undangan yang di atasnya. Hal ini agar tidak terjadi kekacauan dan

kegaduhan hanya karena sistem pertauran perundang-undangan yang

tidak benar. Begitupun masyarakat sebagi subyek hukum. Semua

aspek tersebut membutuhkan karakter integritas yang tinggi dari para

pembuat hukum, masyarakat sebagai subyek atau pelaksana hukum,

beserta para penegak hukum. Tanpa integritas, tidak mungkin tercipta

masyarakat yang tertib, aman, tenteram, dan damai.

3. Cara-Cara Pengembangan Implementasi Penegakan Hukum

Dan Peradilan Nasional

Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan

implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional adalah dengan

memperbaiki segala sesuatu yang terkait dengan hukum dan peradilan

nasional.Hukum dan peradilan nasional tidak akan lepas dari yang

menjalankan tugas dan amanat yakni para aparat penegak hukum juga

warga negara yang senantiasa bersentuhan dengan proses hukum dan

peradilan. Untuk itu diperlukan suatu kesadaran moral yang tinggi

setiap komponen bangsa, khususnya para aparat penegak hkuum.

Kesadaran dapat dibangun dari dua (2)unsur, yakni aparat penegak

hukum dan warga negara yang membutuhkan keadilan hukum tidak

bisa dipungkiri. Karena kalau hanya berjalan salah satu unsur saja

niscaya tidak akan pernah berhasil.Patuh pada hukum dan peradilan

nasional dijalankan oleh aparat saja juga tidak mungkin dapat terjadi,

sebaliknya jika hanya warga negara saja yang patuh terhadap hukum

dan peradilan nasional juga tidak mungkin berhasil. Jadi bagaimanapun

persatuan dan kesatuan senantiasa mempengaruhi keberhasilan dalam

mewujudkan segala yang dicita-citakan, tidak terkecuali dengan

masalah hukum dan peradilan nasional.

Sebagai bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, tentu saja harus selalu diingatkan dan dikuatkan bahwa di

atas peradilan dunia di masih ada peradilan yang lebih tinggi dan

sangat adil, yaitu peradilan Tuhan di akhirat nanti. Sepintar apapun

Page 75: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

63

manusia menghindari peradilan di dunia, dia tidak akan lepas dari

peradilan akhirat. Menegakkan dan menjalani hukuman di dunia akan

meringankan hukuman peradilan di akhirat. Oleh sebab itu,

keberhasilan pelaksanakan peradilan sampai pada tingkat eksekusi

(pelaksanaan putusan pengadilan), akan sangat tergantung pula pada

keyakinan dan kepatuhan manusia pada aturan Tuhan. Dengan

demikian, karakter religius sangat utama.

4. Kondisi Implementasi Pengembangan Hukum Dan Peradilan

Di Indonesia Saat Ini

Implementasi pengembangan hukum dan peradilan di Indonesia

saat ini belum mengalami kemajuan yang berarti. Dikatakan demikian

karena saat ini kondisi hukum dan peradilan nasional sangat

menghawatirkan. Bahkan seperti yang dikemukakan sebelumnya

hukum dan peradilan di negara ini bisa dibeli, hukum dan peradilan di

negara ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Oleh sebab itu

diperlukan kerja keras dan lowprofil atau tuntas kerja untuk dapat

mengembalikan fungsi hukum yang sesuai, sehingga negara ini bisa

menjadi negara yang bersatu, adil, dan makmur seperti yang dicita-

citakan dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945.Dengan demikian kedepan hukum dan peradilan di

Indonesia perlu diadakan pengembangan atau reformasi disegala

bidang seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan implementasi penegakan hukum dan peradilan

nasional di Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

Page 76: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

64

“Pengembangan Implementasi Penegakan Hukum dan Peradilan

Nasional di Indonesia”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 5.1.secara berkelompokdan

LK.5.3. secara individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Carilah dari berbagai sumber dan media tentang artikel/wacana

“Pengembangan Penegakan Hukum di Indonesia”

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri

dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain.

LK. 5.1

Page 77: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

65

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain.

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Permasalahan Implementasi Hukum dan Peradilan di Indonesia”

maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai

berikut.

1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan dalam Implementasi Hukum dan Peradilan di

Indonesia”

2. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5. Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 5.3. secara

individual

b. Kegiatan On: Secara kelompok, peserta mengerjakan LK 5.2.

1. Setelah membaca dan berdiskusi tentang modul di atas tugas Saudara

adalah menjawab pertanyaan berikut: “Bagaimanakah pendapat Saudara

tentang upaya-upaya penegakan hukum di Indonesia? berilah contoh

pelaksanaannya”

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman,

jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

LK. 5.2.

Page 78: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

66

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan

peserta lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan :

Mata Pelajaran :

Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan

dan Pemahaman

LK. 5.2.

Page 79: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

67

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Analisislah kasus main hakim sendiri dalam masyarakat berdasarkan

ketentuan KUHP dan susunlah pemecahan (solusi) dari kasus tersebut!

Deskripsikan di dalam anailisis tersebut karakter-karakter yang ditabrak atau

diabaikan oleh para pelaku main hakim sendiri tersebut. Berikan strategi

untuk menanamkan pendidikan karakter dalam mencegah dan mengatasi

masalah main hakim sendiri.

F. Rangkuman

Implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional sangat perlu

untuk dikembangkan mengikuti perkembangan zaman yang melaju dengan

semakin pesat. Pengembangan penegakan hukum juga harus ditujukan ke

Page 80: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

68

arah yang lebih positif. Mengingat citra hukum dan peradilan nasional dimata

masyarakat mengalami penurunan. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk

mengembangkan implementasi penegakan hukum dan peradilan nasional

adalah dengan memperbaiki segala sesuatu yang terkait dengan hukum dan

peradilan nasional. Hukum dan peradilan nasional tidak akan lepas dari

yang menjalankan tugas dan amanat yakni para aparat penegak hukum juga

warga negara yang senantiasa bersentuhan dengan proses hukum dan

peradilan.Implementasi pengembangan hukum dan peradilan di Indonesia

saat ini belum mengalami kemajuan yang berarti. Dikatakan demikian

karena saat ini kondisi hukum dan peradilan nasional sangat

menghawatirkan. Bahkan seperti yang dikemukakan sebelumnya hukum

dan peradilan di negara ini bisa dibeli, hukum dan peradilan di negara ini

tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi di atas?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi di atas?

3. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan

Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas ?

Page 81: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

69

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6

ANALISIS PERMASALAHAN IMPLEMENTASI

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun oleh Diana Wulandari, S.Pd.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:

1. mendiskusikan permasalahan dalam implementasi Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia sesuai fakta

2. mendiskusikan metode analisis permasalahan sesuai konsep

3. menganalisis permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa

dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia dengan menggunakan

metode-metode analisis permasalahan sesuai fakta dan konsep

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi dalam modul ini adalah:

1. mendiskusikan permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa

dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

2. mendiskusikan metode analisis permasalahan

3. menganalisis permasalahan dalam implementasi Kesadaran Berbangsa

dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Permasalahan Dalam Implementasi Kesadaran Berbangsa Dan

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

Kesadaran berbangsa dan bernegara masa sekarang sangat

berbeda dengan kesadaran pada masa pergerakan nasional, serta pada

waktu memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Negara

Republik Indonesia. Kondisi bangsa saat ini memperlihatkan penurunan

Page 82: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

70

kesadaran berbangsa dan bernegara. Maraknya konflik vertikal dan

horizontal yang terjadi di Indonesia menunjukan gejala kesadaran

berbangsa dan bernegara yang belum baik. Perilaku individu maupun

pejabat masih menunjukkan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah

hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan,

tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan golongan, korupsi,

etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkis, penggunaan narkoba,

kurang menghargai budaya bangsa sendiri, dan lebih mencintai produk

luar negeri. Pengeroposan karakter religius dan pudarnya integritas

menjadi salah satu penyokong lahirnya tindakan-tindakan menyimpang di

atas. Turunnya grafik religiusitas dapat melahirkan keberanian melanggar

aturan yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Keroposnya integritas bisa melahirkan tindakan yang menjatuhkan

harga giri karena telah kehilangan rasa malu untuk berbuat yang tidak

pantas. Melahirkan juga rasa tidak peduli dengan akibat yang akan

diderita oleh pihak lain karena ulah dirinya tersebut.

Nilai kebangsaan Indonesia saat ini yang diwarnai penonjolan sikap

primordial antardaerah dan semangat otonomi daerah yang agak

menyimpang dari semangat kebangsaan telah memunculkan gerakan-

gerakan separatis seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan

Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan sebagainya. Kondisi ini disertai pula

dengan munculnya aksi-aksi teror, tindakan-tindakan radikal dan anarkhis

dari kelompok-kelompok tertentu yang fanatik terhadap paham/ajaran

kelompoknya. Fenomena perkelahian antarwarga, antarpelajar, bahkan

antarelit politik pun sering menjadi sorotan media. Pemandangan yang

seperti ini mencerminkan betapa jiwa atau ruh nasionalisme sudah tidak

mendapatkan tempat lagi pada diri sebagian besar bangsa ini. Diri kita

merasa seakan-akan tidak butuh orang lain, bisa hidup atas kemampuan

dan kekuatan diri masing-masing atau kelompok kita. Diri kita merupakan

bagian yang terpisah dari orang lain, bahkan masyarakat atau kelompok

yang berbeda dengan kita dianggap sebagai musuh yang harus diperangi

atau disingkirkan. Ketidakmerataan pembagian kesejahteraan di antara

daerah yang satu dengan daerah yang lain telah melahirkan

kecemburuan bahkan kebencian terhadap anggota masyarakat tertentu

Page 83: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

71

yang dianggap menikmati kesejahteraan yang lebih banyak.

Ketidakadilan yang diberikan kepada sesama warga negara karena

integritas yang rendah para penegak keadilan telah melahirkan tindakan

main hakim sendiri.

Degradasi kesadaran berbangsa dan bernegara juga tampak pada

perilaku mayoritas kaum muda yang mengalami krisis etika perilaku,

minim dalam menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan lebih

bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain, dan semakin

individualisnya kaum muda di tengah-tengah masyarakat. Tidak sedikit

remaja yang melakukan perilaku menyimpang seperti penggunaan obat

terlarang, melakukan free sex, terlibat dalam geng motor, dan

sebagainya. Kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial

dan perhatian orang tua terhadap anaknya. Ada kecenderungan

kesalahan pola pikir orangtua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan

anaknya ke instansi sekolah. Di sisi lain kondisi lingkungan masyarakat

tidak mendukung bagi sosialisasi generasi muda. Masyarakat mengalami

pergeseran nilai ke arah gaya hidup yang cenderung materialistik,

konsumtif, hedonis, dan glamor. Jaman semakin modern, keteladanan

orang tua yang mencerminkan hidup penuh gotong royong, mandiri, dan

nasionalisme (persaudaraan kebangsaan) makin jarang ditemukan oleh

generasi muda. Jaman semakin maju, jiwa gotong royong makin luntur.

Teknologi makin canggih, jiwa mandiri makin kehilangan ruh, makin cuek,

makin tidak peduli kepada orang lain. Generasi muda semakin kehilangan

kesempatan untuk memperoleh pendidikan karakter mandiri, kerja keras,

dan gotong royong. Generasi muda makin kehilangan jati diri sebagai

bangsa yang ramah, mandiri dan kerja keras, tolong menolong dan

gotong royong, berganti pada gaya hidup hedonisme, materialisme, dan

individualis.

2. Metode-Metode Analisis Permasalahan

a. Problem Tree Analysis (Analisis Pohon Masalah)

Ada 2 (dua) model dalam penyusunan analisis pohon masalah.

Pertama, pohon masalah dibuat dengan cara menempatkan masalah

utama pada sebelah kiri dari gambar. Selanjutnya, penyebab

Page 84: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

72

munculnya persoalan tersebut ditempatkan pada sebelah kanannya

(arah alur proses dari kiri ke kanan). Format penyusunan pohon

masalah model pertama ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Model kedua, pohon masalah dibuat dengan cara menempatkan

masalah utama pada titik sentral atau di tengah gambar. Selanjutnya,

penyebab munculnya persoalan tersebut ditempatkan di bagian

bawahnya (alur ke bawah) dan akibat dari masalah utama

ditempatkan di bagian atasnya (alur ke atas). Format penyusunan

pohon masalah Model Kedua ini dapat digambarkan pada Gambar 2

berikut ini:

Page 85: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

73

b. The Method of Root Cause Analysis and Solutions (MRCAS) atau

Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi (MAAMS)

Merupakan suatu teknik untuk mengidentifikasi semua

penyebab masalah dalam suatu fakta/peristiwa/kejadian tertentu,

untuk selanjutnya ditentukan akar penyebab utama dan solusi

mengatasinya. Contoh Penerapan Metode MAAMSDalam Kasus

Tawuran Antar Pelajar.

Page 86: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

74

Langkah-langkah menjalankan MAAMS:

1) Rumuskan suatu masalah dalam bentuk yang dapat diajukan

pertanyaan “apa sebab-sebabnya.”

2) Identifikasi sebab-sebab negatif yang paling langsung dari

permasalahan.

3) Mencari sebab-sebab dari setiap sebab pada tahap pertama

4) Mencari solusi baik yang sifatnya darurat/permukaan/jangka

pendek,tanggung/jangka menengah, dan dasar/jangka panjang.

c. Fishbone diagram (diagram tulang ikan)

Langkah-langkah analisis permasalahan Fishbone diagram:

1) Menyepakati pernyataan masalah

Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement).

Pernyataan masalah ini diinterpretasikan sebagai “effect”, atau

secara visual dalam fishbone seperti “kepala ikan”.

2) Mengidentifikasi kategori-kategori

Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi

“cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah

yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau

secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.

Page 87: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

75

3) Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara

brainstorming

Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan

melalui sesi brainstorming. Sebab-sebab ditulis dengan garis

horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.

4) Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin

Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada

fishbone diagram

d. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)

Penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui prosedur, sebagai

berikut (David Johnson dan Johnson dalam W.Gulo 2002 : 117):

1) Mendifinisikan masalah.

2) Mendiagnosis masalah dengan membentuk kelompok dengan

mendiskusikan sebab-sebab timbulnya masalah, dan

menganalisis penyebab yang potensial.

3) Merumuskan altenatif strategi. Pada tahap ini kelompok mencari

dan menemukan berbagai altenatif tentang cara penyelesaikan

masalah (tahap mengidentifikasi solusi alternatif). Untuk itu

kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami

pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang

tinggi

4) Menentukan strategi.

5) Implementasi dan monitoring strategi. Alternatif/solusi/program

yang sudah diterapkan dilakukan monitoring dengan

mengevaluasi keberhasilan strategi.

e. Analisis SWOT

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan

memilah kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) untuk selanjutnya dapat

ditentukan strategi yang tepat di setiap komponen tersebut. Kelima

metode-metode tersebut dapat digunakan untuk mengkaji

Page 88: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

76

permasalahan-permasalahan implementasi kesadaran berbangsa dan

bernegara Kesatuan Republik Indonesia.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda

tatap muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

dalam implementasi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan

Republik Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Permasalahan dalam Implementasi Kesadaran Berbangsa dan

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

Page 89: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

77

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 6.1. secara berkelompok

dan LK 6.3. secara individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

A. Dalam Diskusi Kelompok

1. Peserta dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing kelompok

diberikan tugas sebagai berikut:

Kelompok 1 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan

Republik Indonesia menggunakan metode Problem

Tree Analysis (Analisis Pohon Masalah).

Kelompok 2 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan

Republik Indonesia menggunakan metode The

Method of Root Cause Analysis and Solutions

(MRCAS) atau Metode Analisis Akar Masalah dan

Solusi (MAAMS)

Kelompok 3 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan

LK. 6.1

Page 90: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

78

Republik Indonesia menggunakan metode Fishbone

diagram

Kelompok 4 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan

Republik Indonesia menggunakan metode Metode

Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)

Kelompok 5 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan

Republik Indonesia menggunakan metode Analisis

SWOT

Hasil analisis dituliskan di kertas plano. Selanjutnya akan

dipresentasikan dengan metode Window Shoping pada kegiatan 2.

1. Tulislah jawaban kelompok Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri

dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

2. Presentasikan hasil diskusi.

3. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok

lain.

4. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok

lain.

B. Dalam Kegiatan 2 (Window Shoping)

1. Dari hasil kerja pada kegiatan 1, masing-masing kelompok menentukan

juru bicara atau presenter yang akan mempresentasikan hasil kerja

kelompok yang bersangkutan, serta bertugas

menjawab/mengklarifikasi/menjelaskan jika ada pertanyaan dari anggota

lain yang berkunjung untuk melihat hasil kerja kelompok yang

bersangkutan.

2. Anggota-anggota kelompok yang lain akan berkeliling untuk melihat hasil

kerja kelompok lain dan berkewajiban untuk memberikan

saran/komentar/masukan/apresiasi terhadap hasil kerja kelompok yang

dikunjungi. Saran/komentar/masukan/apresiasi dituliskan di papan panel

hasil kerja yang dikunjungi.

3. Setelah selesai, masing-masing kelompok secara bergantian

memaparkan kesimpulan dari hasil kunjungan ke kelompok lain.

Page 91: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

79

4. Masing-masing kelompok memberikan pendapatnya mengenai karakter

yang tertanam pada masing-masing anggota melalui kegiatan tersebut,

disertai deskripsi mengenai faktor penghambat dan pendukung terhadap

penguatan karakter serta solusi yang bisa ditawarkan untuk

mengatasinya.

5. Merangkum kesepakatan-kesepakatan antarkelompok.

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Permasalahan Implementasi Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara

Kesatuan Republik Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti

aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Permasalahan Implementasi Kesadaran Berbangsa Dan

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5) Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 6.3. secara

individual

b. Kegiatan On: Peserta Mengerjakan LK 6.2.

Peserta dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing kelompok

diberikan tugas sebagai berikut:

LK. 6.2.

Page 92: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

80

Kelompok 1 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

menggunakan metode Problem Tree Analysis (Analisis

Pohon Masalah).

Kelompok 2 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

menggunakan metode The Method of Root Cause Analysis

and Solutions (MRCAS) atau Metode Analisis Akar Masalah

dan Solusi (MAAMS)

Kelompok 3 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

menggunakan metode Fishbone diagram

Kelompok 4 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

menggunakan metode Metode Pemecahan Masalah

(Problem Solving Method)

Kelompok 5 : Mendiskusikan dan menganalisis pelemahan Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

menggunakan metode Analisis SWOT

Hasil analisis dituliskan di kertas plano. Selanjutnya akan dipresentasikan

dengan metode Window Shoping pada Kegiatan In 2.

c. Kegiatan In 2

1) Dari hasil kerja pada kegiatan 1, masing-masing kelompok

menentukan juru bicara atau presenter yang akan

mempresentasikan hasil kerja kelompok yang bersangkutan, serta

bertugas menjawab/mengklarifikasi/menjelaskan jika ada

pertanyaan dari anggota lain yang berkunjung untuk melihat hasil

kerja kelompok yang bersangkutan.

2) Anggota-anggota kelompok yang lain akan berkeliling untuk

melihat hasil kerja kelompok lain dan berkewajiban untuk

memberikan saran/komentar/masukan/apresiasi terhadap hasil

kerja kelompok yang dikunjungi.

Page 93: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

81

Saran/komentar/masukan/apresiasi dituliskan di papan panel hasil

kerja yang dikunjungi.

3) Setelah selesai, masing-masing kelompok secara bergantian

memaparkan kesimpulan dari hasil kunjungan ke kelompok lain

4) Masing-masing kelompok memberikan pendapatnya mengenai

karakter yang tertanam pada masing-masing anggota melalui

kegiatan tersebut, disertai deskripsi mengenai faktor penghambat

dan pendukung terhadap penguatan karakter serta solusi yang

bisa ditawarkan untuk mengatasinya.

5) Merangkum kesepakatan-kesepakatan antarkelompok.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan :

Mata Pelajaran :

Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar

Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

LK. 6.3.

Page 94: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

82

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Buatlah artikel populer dengan tema permasalahan implementasi kesadaran

berbangsa dan bernegara di Indonesia. Deskripsi dari artikel tersebut harus

menguraikan juga karakter yang harus ditumbuhkan dalam upaya mengatasi

permasalahan implementasi kesadaran berbangsa dan bernegara di Indonesia

tersebut.

F. Rangkuman

Perkembangan kesadaran berbangsa dan bernegara Kesatuan

Republik Indonesia mengalami dinamika. Kondisi bangsa saat ini

memperlihatkan penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Maraknya

Page 95: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

83

konflik vertikal dan horizontal yang terjadi di Indonesia menunjukan gejala

kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik. Hampir semua

karakter utama, yaitu religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan

integritas menjadi bagian permasalahan kesadaran berbangsa dan

bernegara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipecahkan juga.

Berbagai permasalahan tersebut dapat dianalisis menggunakan beragam

metode analisis permasalahan antara lain: Problem Tree Analysis (Analisis

Pohon Masalah), The Method of Root Cause Analysis and Solutions

(MRCAS) atau Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi (MAAMS),

Fishbone diagram, Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method),

dan metode Analisis SWOT.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan

balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi di atas?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi di atas?

3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Saudara?

4. Apa rencana tindak lanjut Saudara setelah kegiatan pembelajaran ini?

5. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan

Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas?

Page 96: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

84

KEGIATAN PEMBELAJARAN 7

ANALISIS PERMASALAHAN IMPLEMENTASI

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI

MANUSIA DI INDONESIA

Disusun oleh Diana Wulandari, S.Pd.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:

1. Menganalisis permasalahan dalam implementasi perlindungan dan

penegakan HAM di Indonesia sesuai fakta

2. Menganalisis metode analisis permasalahan sesuai konsep

3. Menganalisis permasalahan dalam implementasi perlindungan dan

penegakan HAM di Indonesia dengan menggunakan metode-metode analisis

permasalahan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi dalam pembelajaran ini adalah:

1. Menganalisis permasalahan dalam implementasi perlindungan dan

penegakan HAM di Indonesia

2. Menganalisis metode analisis permasalahan

3. Menganalisis permasalahan dalam implementasi perlindungan dan

penegakan HAM di Indonesia

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Permasalahan Dalam Implementasi Perlindungan Dan Penegakan

HAM di Indonesia

Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di Indonesia selalu menjadi

sorotan tajam dan bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep

dasarnya yang bersumber dari UUD NRI Tahun 1945 maupun dalam realita

praktisnya di lapangan ditengarai penuh dengan pelanggaran-pelanggaran.

Page 97: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

85

Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan

kekuasaan yang dimiliki oknum seorang pejabat yang berkuasa, yang

mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi pelanggaran

terhadap hak-hak orang lain. Terutama dalam kurun waktu sepuluh tahun

terakhir ini, isu mengenai HAM di Indonesia bergerak dengan cepat dan dalam

jumlah yang sangat mencolok. Gerak yang cepat tersebut terutama karena

memang telah terjadi begitu banyak pelanggaran HAM, mulai dari yang

sederhana sampai pada pelanggaran HAM berat (gross human right violation).

Di samping itu juga karena gigihnya organisasi-organisasi masyarakat dalam

memperjuangkan pemajuan dan perlindungan HAM.

Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam rangka

penghormatan, pengakuan, penegakan hukum dan HAM antara lain:

1. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat.

Hal itu antara lain, ditunjukkan oleh masih rendahnya kinerja lembaga

peradilan. Penegakan hukum sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang

sudah selesai tahap penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan 2004,

sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap penyelidikannya.

2. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender

dan belum memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena

adanya aparat hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-

undangan, maupun aparat penyusun peraturan perundang-undangan yang

belum mempunyai pemahaman yang cukup atas prinsip- prinsip perlindungan

hak asasi manusia.

3. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak

krisis ekonomi yang terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak

dapat menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya seperti belum

terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas pendidikan

4. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat,

seperti Aceh, Ambon, dan Papua yang tidak hanya melibatkan aparat Negara

tetapi juga dengan kelompok bersenjata yang menyebabkan tidak

terpenuhinya hak untuk hidup secara aman dan hak untuk ikut serta dalam

pemerintahan.

5. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana publik yang

menyebabkan rasa tidak aman bagi masyarakat.

Page 98: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

86

6. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu

negara dengan negara lainnya menjadi makin tinggi. Dengan demikian

kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi

makin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain, terkait dengan

masalah narkotika, pencucian uang dan terorisme. Salah satu permasalahan

yang sering timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu. Yang membuat

orang-orang luar bebas datang ke Indonesia.

Adapun faktor penyebab dari berbagai permasalahan-permasalahan HAM

tersebut, antara lain:

1. Faktor Kondisi Sosial-Budaya

Stratifikasi dan status sosial; yaitu tingkat pendidikan, usia,pekerjaan,

keturunan dan ekonomi masyarakat Indonesia yangmultikompleks

(heterogen).

Norma adat atau budaya lokal kadang bertentangan dengan HAM,terutama

jika sudah bersinggung dengan kedudukan seseorang,upacara-upacara

sakral, pergaulan dansebagainya.

Masih adanya konflik horizontal di kalangan masyarakat yang hanya

disebabkan oleh hal-hal sepele.

2. Faktor Komunikasi dan Informasi

Letak geografis Indonesia yang luas dengan laut, sungai, hutan,dan

gunung yang membatasi komunikasi antar daerah.

Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun

secara baik yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masihsangat terbatas

baik sumber daya manusia-nya maupun perangkat (software dan

hardware) yang diperlukan.

3. Faktor Perangkat Perundangan

Pemerintah tidak segera meratifikasikan hasil-hasil konvensi internasional

tentang hak asasi manusia.

Kalaupun ada, peraturan perundang-undangan masih sulit untuk

diimplementasikan.

4. Faktor Kebijakan Pemerintah

Page 99: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

87

Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya jaminan hak

asasI manusia.

Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional,persoalan hak asasi

manusia sering diabaikan.

Peran pengawasan legislatif dan kontrol sosial oleh masyarakat terhadap

pemerintah sering diartikan oleh penguasa sebagai tindakan pembangkangan

5. Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement)

Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi

mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan hak asasi manusia.

Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai masih

belum layak sering membuka peluang ‘ jalan-pintas untuk memperkaya diri.

Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif,

tidak konsekuen,dan tindakan penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme)

6. Faktor kondisi supremasi hukum

Masih marak mentalitas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), budaya

kekerasan, ketidakjujuran, serta perekayasaan di kalangan aparat penegak

hukum. Bahkan, hal itu juga terjadi di kalangan pemerintah, birokrasi,

militer, atau bahkan di kalangan anggota DPR dan MPR yang terhormat.

Belum terbentuknya budaya hukum yang menghormati HAM, baik oleh

para pejabat maupun kalangan praktisi hukum, serta masyarakat pada

umumnya. Dalam pelaksanaan hukum, semakin terlihat banyak

”sandiwara” pengadilan atau banyak praktik kepura-puraan pengadilan. Hal

ini jelas menjadikan reformasi bidang hukum semakin carut-marut.

Dari gambaran di atas mencerminkan bahwa dalam pengimplementasian

HAM sangat tergantung pada kondisi masing-masing negara. Negara Indonesia

dengan ideologi Pancasila tentu berbeda dengan negara-negara Barat, seperti

Amerika dengan paham liberalismenya memungkinkan masyarakatnya untuk

melakukan segala sesuatu dengan sebebas-bebasnya. Sedangkan peran

pemerintah sangat kecil dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Kondisi ini

tentu sangat berbeda dengan ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.

Pancasila mengajarkan hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada dasarnya

Page 100: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

88

diimplementasikan secara bebas, akan tetapi kebebasan tersebut dibatasi

dengan hak asasi orang lain. Sehingga walaupun terdapat kebebasan, namun

kebebasan tersebut harus bertanggung jawab dalam mengimplementasikan

dengan memperhatikan dan tidak mengganggu hak asasi orang lain. Dengan

kata lain kebebasan kita dibatasi oleh hak orang lain.

Sejak era reformasi berbagai produk hukum dibuat untuk memperbaiki

kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak sipil dan politik, baik

melalui meratifikasi konvensi HAM, amandemen konstitusi, pembuatan instumen

HAM, membentuk lembaga yang menaungi dan mengurusi HAM serta rencana

aksi nasional dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindunganhak asasi

manusia di Indonesia.

Seperti halnya dari sisi politik, rakyat Indonesia telah menikmati kebebasan

politik yang luas. Empat kebebasan dasar, yaitu hak atas kebebasan berekspresi

dan berkomunikasi, hak atas kebebasan berkumpul, hak atas kebebasan

berorganisasi, dan hak untuk turut serta dalam pemerintahan. Melalui berbagai

media hampir semua lapisan rakyat Indonesia sudah dapat mengekspresikan

perasaan dan pendapatnya tanpa rasa takut seperti pada zaman Orde Baru.

Disisi lain kebebasan politik yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia tidak

diimbangi dengan perlindungan hukum yang semestinya bagi hak-hak sipil.

Seperti, hak atas kemerdekaan dan keamanan pribadi, hak atas kebebasan dari

penyiksaan, atau perlakuan atau hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau

merendahkan martabat, hak atas pemeriksaan yang adil dan proses hukum yang

semestinya, hak atas pengakuan pribadi di depan hukum, dan larangan atas

propagSaudara untuk perang dan hasutan kebencian. Dari berbagai daerah,

seperti, Poso, Lombok, Papua, juga Jakarta, dan tempat-tempat lain di

Indonesia, dilaporkan masih terjadi kekerasan horisontal yang melibatkan unsur-

unsur polisi dan militer. Penganiayaan dilaporkan masih terus di alami oleh

kelompok-kelompok masyarakat, seperti, buruh, petani, masyarakat adat,

kelompok minoritas agama, dan para mahasiswa.

Perkembangan upaya pemerintah dalam melindungi dan menegakkan

HAM dalam ranah regulasi sudah menunjukkan perkembangan yang bagus.

Tetapi perkembangan regulasi ini ternyata tidak menjadikan perlindungan dan

penegakan HAM menjadi otomatis baik. Masih banyak kendala dan hambatan

dalam ranah praktik di lapangan. Tuntutan keluarga korban pelanggaaran HAM

Page 101: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

89

baik yang secara individu maupun kelompok seperti menabrak tembok tebal.

Tindakan sepihak untuk melampiaskan kejengkelan karena kegagalan

mendapatkan perlindungan HAM, justru memperparah keadaan. Bila mencermati

keadaan seperti itu, maka sesungguhnya kita tidak boleh abai terhadap kondisi

karakter masyarakat Indonesia saat ini. Sebaik apapun regulasi yang menjadi

payung hukum perlindungan dan penegakan HAM, tidak akan mencapai hasil

maksimal bahkan sangat susah untuk melaksanakannya jika tidak dilandasi oleh

karakter yang baik dari semua pihak.

2. Metode-Metode Analisis Permasalahan

Berbagai metode analisis permasalahan dapat dipelajari dalam kegiatan

pembelajaran 10 yang meliputi: (a) Problem Tree Analysis (Analisis Pohon

Masalah), (b) The Method of Root Cause Analysis and Solutions (MRCAS) atau

metode analisis akar masalah dan solusi (MAAMS), (c) Fishbone diagram

(diagram tulang ikan), (d) analisis SWOT. Metode tersebut dapat digunakan

untuk mengkaji permasalahan-permasalahan dalam implementasi perlindungan

dan penegakan HAM di Indonesia.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi di atas, Saudara

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Analisis Permasalahan

Implementasi Perlindungan Dan Penegakan HAM di Indonesia”.

b) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d) Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras memahami

terhadap materi modul.

Page 102: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

90

e) Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f) Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan

dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan

pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas

keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh kelompok.

g) Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 7.1. secara berkelompok dan LK.

7.3. secara indiviual.

h) Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan:

Peserta diklat dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing kelompok

diberikan tugas sebagai berikut:

Kelompok 1 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode Problem Tree Analysis (Analisis

Pohon Masalah).

Kelompok 2 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode The Method of Root Cause Analysis

and Solutions (MRCAS) atau Metode Analisis Akar Masalah

dan Solusi (MAAMS)

Kelompok 3 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode Fishbone diagram

Kelompok 4 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

LK. 7.1

Page 103: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

91

menggunakan metode Metode Pemecahan Masalah

(Problem Solving Method)

Kelompok 5 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode Analisis SWOT

Hasil analisis dituliskan di kertas plano.Selanjutnya akan dipresentasikan dengan

metode Window Shoping pada kegiatan 2.

Kegiatan 2 (Window Shoping)

(1) Dari hasil kerja pada kegiatan 1, masing-masing kelompok menentukan

juru bicara atau presenter yang akan mempresentasikan hasil kerja

kelompok yang bersangkutan, serta bertugas

menjawab/mengklarifikasi/menjelaskan jika ada pertanyaan dari anggota

lain yang berkunjung untuk melihat hasil kerja kelompok yang

bersangkutan.

(2) Anggota-anggota kelompok yang lain akan berkeliling untuk melihat hasil

kerja kelompok lain dan berkewajiban untuk memberikan

saran/komentar/masukan/apresiasi terhadap hasil kerja kelompok yang

dikunjungi. Saran/komentar/masukan/apresiasi dituliskan di papan panel

hasil kerja yang dikunjungi.

(3) Setelah selesai, masing-masing kelompok secara bergantian memaparkan

kesimpulan dari hasil kunjungan ke kelompok lain

(4) Merangkum kesepakatan-kesepakatan antarkelompok

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

1) Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Analisis

Permasalahan Implementasi Perlindungan Dan Penegakan HAM di

Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai

berikut.

a) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Analisis

Permasalahan Implementasi Perlindungan Dan Penegakan HAM di

Indonesia”

Page 104: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

92

b) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

e) Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 7.3.

2) Kegiatan On: Peserta Mengerjakan LK 7.2.

Petunjuk Pengerjaan:

Peserta diklat dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing kelompok

diberikan tugas sebagai berikut:

Kelompok 1 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode Problem Tree Analysis (Analisis

Pohon Masalah).

Kelompok 2 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode The Method of Root Cause Analysis

and Solutions (MRCAS) atau Metode Analisis Akar Masalah

dan Solusi (MAAMS)

Kelompok 3 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode Fishbone diagram

Kelompok 4 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

menggunakan metode Metode Pemecahan Masalah

(Problem Solving Method)

Kelompok 5 : Mendiskusikan dan menganalisis permasalahan dalam

implementasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

LK. 7.2.

Page 105: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

93

menggunakan metode Analisis SWOT

Hasil analisis dituliskan di kertas plano.Selanjutnya akan dipresentasikan

dengan metode Window Shoping pada Kegiatan In 2.

3) Kegiatan In 2

Kegiatan 2 (Window Shoping)

a) Dari hasil kerja pada Kegiatan On, masing-masing kelompok menentukan

juru bicara atau presenter yang akan mempresentasikan hasil kerja

kelompok yang bersangkutan, serta bertugas

menjawab/mengklarifikasi/menjelaskan jika ada pertanyaan dari anggota

lain yang berkunjung untuk melihat hasil kerja kelompok yang

bersangkutan.

b) Anggota-anggota kelompok yang lain akan berkeliling untuk melihat hasil

kerja kelompok lain dan berkewajiban untuk memberikan

saran/komentar/masukan/apresiasi terhadap hasil kerja kelompok yang

dikunjungi. Saran/komentar/masukan/apresiasi dituliskan di papan panel

hasil kerja yang dikunjungi.

c) Setelah selesai, masing-masing kelompok secara bergantian memaparkan

kesimpulan dari hasil kunjungan ke kelompok lain

d) Merangkum kesepakatan-kesepakatan antarkelompok

e) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

f) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

g) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

LK. 7.3.

Page 106: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

94

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran : Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

Page 107: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

95

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Carilah salah satu kasus permasalahan implementasi perlindungan dan

penegakan HAM di Indonesia. Selanjutnya gunakan salah satu metode analisis

permasalahan untuk menganalisis permasalahan tersebut!

F. Rangkuman

Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di Indonesia selalu menjadi

sorotan tajam dan bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep

dasarnya yang bersumber dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di

lapangan ditengarai penuh dengan pelanggaran-pelanggaran.Adapun faktor

penyebab dari berbagai permasalahan-permasalahan HAM tersebut, antara

lain:kondisi sosial-budaya, komunikasi dan informasi, perangkat perundangan,

kebijakan pemerintah, aparat dan penindakannya (law enforcement), serta

kondisi supremasi hukum di Indonesia.

Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dikaji dengan menggunakan

metode-metode analisis permasalahan antara lain: Problem Tree Analysis

(Analisis Pohon Masalah), The Method of Root Cause Analysis and Solutions

(MRCAS) atau Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi (MAAMS), Fishbone

diagram, Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method), dan metode

Analisis SWOT.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari kegiatan

pembelajaran ini?

3. Apa manfaat kegiatan pembelajaran ini terhadap tugas Saudara ?

4. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan Saudara

kembangkan dalam pembelajaran di kelas?

5. Apa rencana tindak lanjut Saudara setelah kegiatan pembelajaran ini ?

Page 108: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

96

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI SISTEM DAN

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Disusun oleh Dr. H. Suwarno, M.H

---------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Tujuan kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:

1. Menganalisis pengembangan implementasi sistem dan budaya politik

di Indonesia dengan baik

2. Menganalisis faktor-faktor pendukung pengembangan implementasi

sistem dan budaya politik di Indonesia dengan baik

3. Menganalisis model-model pengembangan implementasi sistem dan

budaya politik di Indonesia dengan baik

4. Menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi sistem

dan budaya politik di Indonesia dalam berpolitik yang demokratis

sesuai fakta

5. Menganalisis contoh sikap dan perilaku pengembangan implemantasi

sistem dan budaya politik di Indonesia dengan baik

6. Menganalisis cara-cara mengatasi kendala-kendala pengembangan

implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia dalam berpolitik

yang demokratis dengan baik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis pengembangan implementasi sistem dan budaya politik

di Indonesia.

2. Menganalisis faktor-faktor pendukung pengembangan implementasi

sistem dan budaya politik di Indonesia.

3. Menganalisis model-model pengembangan implementasi sistem dan

budaya politik di Indonesia.

4. Menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi sistem

dan budaya politik di Indonesia dalam berpolitik yang demokratis.

Page 109: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

97

5. Menganalisis contoh sikap dan perilaku pengembangan implemantasi

sistem dan budaya politik di Indonesia.

6. Menganalisis cara-cara mengatasi kendala-kendala pengembangan

implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia dalam berpolitik

yang demokratis.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Menganalisis Pengembangan Implementasi Sistem Dan

Budaya Politik Di Indonesia

Implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia harus selalu

berkembang, jika sekarang masyarakat hanya berpolitik dengan tipe

kaula maka diharapkan dengan adanya pengembangan implementasi

sistem dan budaya politik maka Indonesia bisa berdemokrasi partisipan

dan sesuai dengan apa yang termaktub di dalam Pancasila.Implementasi

sistem dan budaya politik harus terus dijalankan dengan cara yang tepat,

kegiatan sosialisasi politik harus dilakukan dengan maksimal supaya

implementasi sistem dan budaya politik dapat berkembang dengan pesat.

Karena kurangnya sosialisasi akan jadi hambatan yang besar untuk bisa

mengembangkan sistem dan budaya politik di Indonesia. Masyarakat

yang tidak faham akan politik tidak akan dengan mudah menerima

kegiatan-kegiatan politik.

Meningkatnya taraf pendidikan dan ekonomi, biasanya akan linier dengan

meningkatnya kesadaran berpolitik. Tetapi hal tersebut tidak bisa serta

merta terjadi, karena meningkatnya taraf ekonomi memungkinkan juga

seseorang justru makin acuh dengan kehidupan politik, karena perhatian,

pikiran dan energinya dicurahkan sepenuhnya untuk makin meljitkan

perkembangan ekonominya. Pendidikan yang makin tinggi, yang hanya

mengembangkan kecerdasan intelektualnya, juga mengandung potensi

kecerdasan dan pengetahuannya tersebut digunakan untuk memperkuat

posisi dan kekuasaan politiknya untuk kepentingan pribadi dan atau

golongannya. Kondisi yang diharapkan adalah setelah seseorang

terbebas dan mandiri dalam masalah ekonomi, maka dia akan berbagi

Page 110: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

98

kemampuan dan kekuatan yang dia miliki untuk memberikan manfaat

sebanyak-banyak kepada orang lain. Ketika seseorang sudah diberi ilmu

pengetahuan atau pendidikan yang mumpuni, maka akan dijadikan ilmu

yang bermanfaat untuk kesejahteraan umat. Hal ini karena menurut

ajaran agama, harta dan ilmu itu amanah dari Tuhan yang harus

dipertangungjawabkan kepadaNya besuk di hari pembalasan. Negara

Indonesia bukan negara agama, tetapi bangsa Indonesia adalah bangsa

yang religius.

2. Menganalisis Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan

Implementasi Sistem Dan Budaya Politik Di Indonesia

Faktor pengembangan implementasi sistem dan budaya politik yang

pertama adalah terkait dengan sosialisasi politik, seperti telah dibahas

sebelumnya bahwa sosialisasi politik yang baik bisa mendukung

pengembangan implementasi sistem dan budaya politik. Jadi sosialisasi

politik harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan tepat sasaran. Artinya

harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga dan terus

berkesinambungan dengan lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa dan

negara. Jika salah satu saja rantai ini lepas maka proses sosialisasi tidak

berjalan dengan baik.Faktor yang kedua adalah peningkatan kualitas dan

kuantitas pendidikan, dengan masyarakat yang berpendidikan akan lebih

mudah untuk melakukan sosialisasi karena salah satu hambatan dari

sosialisasi sendiri adalah masyarakat yang berpendidikan rendah.

Bagaimanapun kerasnya usaha sosialisasi jika masyarakat tidak mengerti

atau bahkan tidak peduli terhadap sistem politik maka hasilnya akan sia-

sia.Pada zona ini, karakter gotong royong, cinta tanah air (nasionalisme)

menjadi sebuah keniscayaan. Orang yang tidak memiliki jiwa

nasionalisme tidak akan memberi ruang di dalam dirinya rasa peduli

bangsa dan negaranya karena dia merasa dirinya sudah bisa hidup

sejahtera seolah-olah tidak ada campur tangan atau peran dari negara.

Jiwa gotong royong bahu membahu dengan pemerintah untuk

meningkatkan pendidikan masyarakat menjadi bukti kesadaran politiknya

untuk ambil bagian berperan di dalamnya.

Page 111: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

99

3. Memahami Model-Model Pengembangan Implementasi Sistem

Dan Budaya Politik Di Indonesia

Model budaya yang ingin dikembangkan lewat implementasi

sistem dan budaya politik adalah politik tipe partisipan, artinya masyarakat

sangat diharapkan berperan aktif dalam kegiatan pemilu sebagai ajang

pesta demokrasi bagi rakyat.Masyarakat diharapkan terus berpartisipasi,

setelah kegiatan pemilu bukan berarti partisipasi rakyat telah selesai

tetapi masih terus berlanjut yakni mengawasi kinerja para elit politik yang

telah terpilih dalam pemilu. Jika ada keputusan melenceng yang diambil

oleh para pemegang kekuasaan maka rakyat berhak untuk

menyampaikan aspirasi mereka terkait masalah pemerintahan ataupun

masalah rakyat yang lain yang bisa diatasi oleh pemerintah sebagai

lembaga yang menanungi mereka.

Hanya saja memang tidak mudah untuk melakukan segalanya

apalagi mengingat warga negara Indonesia memiliki budaya,

kepercayaan, adat istiadat yang sangat beragam. Hal ini juga menjadi

hambatan terciptanya budaya politik yang partisipan, belum lagi

masyarakat Indonesia yang hidupnya berada di pelosok hutan, kalo

sudah seperti ini kebanyakan mereka lebih percaya atau menyerahkan

segala urusan politik mereka kepada kepala suku atau ketua adat

mereka.

Menghadapi posisi atau kondisi di atas, kita tidak bisa hanya

berharap. Tetapi harus bertindak, dengan apa yang kita miliki yang dapat

disumbangsihkan pada bangsa ini agar pendidikan bisa dirasakan oleh

segenap bangsa di seluruh pelosok tanah air sesuai dengan kemampuan

dan peran masing-masing. Karakter gotong royong dan jiwa nasionalisme

memanggil kita meminta bukti. Petuah dan nasehat tidak mendapat posisi

yang terhormat, yang dibutuhkan adalah tindakan nyata. Budaya politik

partisipan bukan untuk memperoleh posisi dalam jabatan pemerintahan,

tetapi justru untuk memberi. Bukan mencari kekayaan tetapi berbagi

kesejahteraan baik ekonomi, maupun pendidikan.

Page 112: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

100

4. Menganalisis Kendala-Kendala Pengembangan Implementasi

Sistem Dan Budaya Politik Di Indonesia Dalam Berpolitik Yang

Demokratis

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan

implementasi sistem dan budaya politik untu mewujudkan politik yang

demokratis adalah kemiskinan, budaya, dan pendidikan. Masalah

kemiskinan bisa menghambat terwujudnya politik yang demokratis,

karena hal ini bisa saja dimanfaatkan oleh oknum politik untuk

memberikan suap atau money politik ketika pemilu akan berlangsung.

Sehingga masyarakat miskin tidak akan peduli dengan siapa yang akan

memegang tampuk kekuasaan yang terpenting mereka akan memilih

siapa yang mau memberikan uang yang lebih banyak.

Permasalahannya dalamBudaya politik, mayoritas penduduk

Indonesiaberada di pulau Jawa. Budaya politik yang dominan adalah

budaya Jawa,dimana yang banyak dianut dan diamalkan orang-orang

miskin dalam berdemokrasi adalah budaya warung yang bercorak

transaksional. Artinya, siapa yang membeli barang dan membayar, dialah

yang akan diberi barang. Dalam pengamalan demokrasi, siapa yang

memberi uang dan sembako kepada mereka, dia yang dipilih.

Budaya semacam ini dalam praktik berdemokrasi, telah

menciptakan simbiosis mutualistik antara seorang calon dengan pemilih.

Kedua belah pihak mendapatkan manfaat, yaitu calon legislatif di semua

tingkatan, begitu pula calon pemimpin eksekutif di pusat dan di daerah

(kabupaten, kota dan provinsi) yang memerlukan dukungan suara, dan

para pemilih yang memerlukan uang, bertemu dalam satu kepentingan.

Budaya semacam ini, sering juga disebut budaya patron-client, yaitu

kedua belah pihak saling melayani dan saling ketergantungan.Itu

sebabnya dalam pengamalan demokrasi di Indonesia, sangat ramai

diamalkan politik uang (money politic) yang tidak lain merupakan

pengamalan dari budaya warung yang bercirikan

transaksional.Pertanyaan, apakah UU Pemilu sudah mengatur hal

tersebut supaya politik uang tidak semakin merajalela.

Page 113: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

101

Persoalan lain yang berkaitan dengan budaya dan faham agama

dalam pengamalan demokrasi, ialah mayoritas pemilih adalah orang Jawa

yang sudah tersebar di seluruh pelosok tanah air.Masalah ini sangat

penting terutama dalam pemilu Presiden/Wakil Presiden. Kalau budaya

yang dominan adalah budaya Jawa, maka pertanyaannya apakah calon

Presiden dari luar Jawa memiliki peluang untuk terpilih dalam

pemiluPresiden/Wakil Presiden?

Jika merujuk hasil dua pemilu Presiden/Wakil Presiden di era Orde

Reformasi, di mana Presiden/Wakil Presiden di pilih langsung oleh rakyat

Indonesia dalam suatu pemilihan umum, dan berdasarkan hasil penelitian

saya di Solo Jawa Tengah, tahun 2004 dan 2006, saya dapat katakan

bahwa peluang calon Presiden/Wakil Presden dari luar Jawa tidak

besar.Belum lagi kalau dikaitkan dengan stratifikasi sosial keagamaan di

Indonesia, yang masih mendikhotomikan antara abangan dan santri,

dapat disimpulkan bahwa golongan abangan lebih besar jumlahnya

dibanding santri, yang pada umumnya di Jawa.Masalah tersebut pasti

tidak dirumuskan dalam UU Pemilu. Kita kemukakan hal itu untuk

mengingatkan bahwa bangsa ini menghadapi persoalan besar setelah

amandemen UUD 1945 dalam pengamalan demokrasi.

Muara dari alur pembahasan di atas, yang lebih dominan adalah

regulasi yang mengatur kehidupan demokrasi di Indonesia. Budaya politik

yang bersih dari peluang praktik demokrasi yang menyuburkan praktik-

praktik kotor, maupun regulasi yang memberi peluang yang sama bagi

seluruh warga negara yang memenuhi syarat konstitusi untuk menjadi

pejabat legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Siapakah yang berwenang

membuat regulasi tersebut? Pertanyaannya, apakah para pemangku

kewenangan dan kepentingan yang terkait pembuatan regulasi tersebut

memiliki karakter nasionalisme dan integritas yang tinggi. Harapan kita

seperti itu, namun fakta di lapangan yang nantinya akan menjadi tolok

ukur kebenarannya. Perjalanan waktu sampai saat ini, realitas di

lapangan masih belum berpihak pada harapan, walaupun proses ke arah

perbaikan menunjukkan grafik peningkatan.

Page 114: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

102

5. Menganalisis Cara-Cara Mengatasi Kendala-Kendala

Pengembangan Implementasi Sistem Dan Budaya Politik Di

Indonesia Dalam Berpolitik Yang Demokratis

Cara-cara untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam

pengembangan implementasi sistem dan budaya di Indonesia bisa

ditempuh dengan beberapa jalan mengatasi kemiskinan, meningkatkan

pendidikan, dan kesadaran berbhinneka tunggal ika. Jika kemiskinan

teratasi maka masyarakat tidak akan dengan mudah menerima uang

sogokan yang diberikan ketika akan diadakan pemilu (money

polytic).Meningkatkan pendidikan dari segi kualitas maupun

kuantitas.Pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi pola pikir

masyarakat kearah yang lebih positif.Meningkatkan kesadaran

berbhinieka tunggal ika, meskipun memiliki banyak perbedaan dalam

segala hal akan tetapi harus selalu diingat bahwa kita berada dinaungan

yang sama yakni negara Indonesia.

Kendala yang dihadapi dalam mengatasi kemiskinan tidak lepas

dari karakter bangsa Indonesia yang sebagian masih cukup banyak

warga negara Indonesia kinerjanya rendah, takut mandiri, Terkait dengan

budaya politik, himpitan ekonomi bagi masyarakat miskin sering

melahirkan tindakan-tindakan menutup mata terhadap rekam jejak calon

legislatif maupun eksekutif yang memberinya uang dengan imblan

pemberian suara. Peningkatan pendidikan baik secara kuantitas maupun

kualitas, tidak lepas dari penanaman karakter integritas. Pendidikan yang

tinggi dengan karakter integritas yang tinggi, akan melahirkan sumber

daya manusia yang memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi di atas,

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

Page 115: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

103

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Sistem dan budaya Politik di

Indonesia”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 8.1. secara berkemlompok

dan LK. 8.3. secara individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Diskusikan bersama kelompok pertanyaan berikut.

“Upaya dan kendala dalam mengembangkan Budaya politik masyarakat di

Indonesia? Jelaskan!

LK. 8.1

Page 116: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

104

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri

dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain.

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain.

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Implementasi Sistem dan Budaya Politik Di Indonesia” maka

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Sistem Dan Budaya Politik Di

Indonesia”

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5) Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 8.3.

b. KegiatanOn

Petunjuk Pengerjaan

1. Kerjakan dengan cerdas dan mandiri pertanyaan berikut.

“Upaya dan kendala dalam mengembangkan Budaya politik masyarakat di

Indonesia”? berilah contoh konkritnya saat ini”!

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman,

jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

LK. 8.2.

Page 117: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

105

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan

peserta lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran : Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

LK. 8.3.

Page 118: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

106

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Susunlah berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan budaya

politik yang baik dalam masyarakat Indonesia!

F. Rangkuman

1. Implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia harus selalu

berkembang, jika sekarang masyarakat hanya berpolitik dengan tipe

kaula maka diharapkan dengan adanya pengembangan implementasi

sistem dan budaya politik maka Indonesia bisa berdemokrasi

partisipan dan sesuai dengan apa yang termaktub di dalam

Pancasila.

2. Faktor pengembangan implementasi sistem dan budaya politik di

Indonesia adalah faktor pendidikan dan faktor sosialisasi politik.

3. Model budaya politik yang ingin dicapai bangsa ini adalah budaya

politik partisipan yang tetap mengacu pada Pancasila.

Page 119: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

107

4. Faktor yang dihadapi dalam masalah pengembangan sistem dan

budaya politik yang demokratis adalah masalah kemiskinan, budaya,

dan pendidikan.

5. Cara untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul adalah dengan

mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf pendidikan, dan

menyatukan budaya yang beragam di Indonesia.

6. Startegi apapun yang dipilih untuk mengatasi kendala-kendala

implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia, paling tidak

harus mengembangkan dan menguatkan karakter mandiri dan

inbtegritas.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan

balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang Saudara pahami setelah kegiatan pembelajaran ini?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah kegiatan

pembelajaran ini?

3. Apa manfaat kegiatan pembelajaran initerhadap tugas Saudara ?

4. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan

Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas?

5. Apa rencana tindak lanjut Saudarasetelah kegiatan pembelajaran ini?

6. Strategi dan karakter apa yang Saudara lakukan untuk mensukseskan

kegiatan pembelajaran ini?

Page 120: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

108

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9

PENGEMBANGAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Drs. H.M.Ilzam Marzuk, M.A.Educ.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Tujuan kegiatan pembelajaran ini agar peserta dapat menyimpulkan hasil

analisis permasalahan implementasi hubungan internasional Negara

Kesatuan Republik Indonesia sesuai teori dan kenyataan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menyimpulkan hasil analisis permasalahan implementasi hubungan

internasional Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Hubungan Indonesia dengan Malaysia

Diberitakan bahwa negara Indonesia dan Malaysia

menandatangani MoU kerja sama di bidang pertanian membahas

ketahanan pangan. Tujuan kerja sama itu untuk memperkuat,

mempromosikan, dan mengembangkan kerja sama bilateral antara dua

negara berbasiskan saling menguntungkan di bidang makanan,

hortikultura, peternakan, agrobisnis, dan bidang lainnya yang disetujui

kedua belah pihak. Indonesia dan Malaysia memandang perlunya

peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan energi,

termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam

kerangka segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan

Indonesia-Malaysia-Thailand (IMS dan IMT-GT). Di bidang sosial dan

kesejahteraan, kedua pemimpin negara juga bersepakat terus

menggalang kerjasama khususnya di bidang ketenagakerjaan.

Page 121: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

109

Hubungan Indonesia Malaysia sangat dinamis, mengalami

pasang surut. Kadang harmonis, kadang panas.Harus diakui, dinamika

hubungan Indonesia Malaysia sering diwarnai pengaruh psikologis yang

kurang dewasa. Mestinya, bangsa Indonesia harus bisa membawakan

dirinya secara elegan, jangan sampai yang dimunculkan justru sikap

kekanak-kanakan, yang akan menghambat atau mengurangi

keharmonisan hubungan tersebut yang bermuara pada berkurangnya

manfaat yang dapat diperoleh oleh kedua belah pihak. Upaya

pemerintah dalam membangun kerja sama yang baik dan saling

menguntungkan harus didukung dengan karakter bangsa Indonesia

yang lebih dewasa.

2. Hubungan Indonesia dengan Singapura

Indonesia dan Singapura sepakat membentuk enam kelompok

kerja guna meningkatkan kerja sama ekonomi di antara kedua negara.

Keenam kelompok kerja itu mencakup peningkatan kerjasama di

kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, untuk peningkatan investasi,

peningkatan kerja sama bidang transportasi udara, peningkatan

kerjasama pariwisata, kerjasama di bidang tenaga kerja serta

kerjasama di bidang bisnis pertanian.

Singapura, walau wilayahnya sangat sempit atau kecil dibanding

dengan Indonesia, namun secara ekonomi justru sangat jauh

meninggalkan Indonesia. Dengan posisi ini, dalam berbagai

kesempatan, Singapura sering menunjukkan kesombongan atau

menganggap dirinya lebih unggul dari Indonesia, sehingga sering

dirasakan meremehkan posisi Indonesia dalam menjalin hubungan

kerja sama antar dua negara, misalnya dalam hal perjanjian ekstradisi.

Agar dalam menjalin hubungan antar dua negara ini benar-benar setara

dan elegan, sangat dibutuhkan kepribadian dan karakter bangsa yang

benar-benar mampu menopang dan mewarnai kesetaraan hubungan

tersebut.

Page 122: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

110

3. Hubungan Indonesia dengan Thailand

Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja

sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan

teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang

pertanian. Bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan menurut isi nota

kesepahaman itu antara lain menyangkut promosi perdagangan

komoditi pertanian; pengelolaan dan perlindungan keragaman hayati

pertanian; pengembangan dan penyuluhan pertanian; kerja sama teknik

dan peningkatan SDM; serta pengelolaan dan perlindungan lahan-lahan

pertanian dan air.

Dalam beberapa hal Thailand memiliki keunggulan dari pada

Indonesia, namun sebaliknya di beberapa hal yang lain Indonesia lebih

unggul dari Thailand. Kondisi seperti ini karakter gotong royong lebih

dibutuhkan dan sangat memungkinkan mampu menciptakan

kebermanfaatan dan peluang-peluang positif dalam kerja sama antara

Indonesia dan Thailand. Saling memberi dan saling membutuhkan,

serta saling tolong menolong antar kedua negara, akan mampu

meningkatkan jalinan hubungan antara Indonesia dan Thailand.

4. Hubungan Indonesia dengan Filipina

Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Filipina mencapai

kesepakatan kerjasama empat agenda yang menonjol, yakni masalah

keamanan, politik, ekonomi, serta pendidikan dan latihan. Dalam

masalah keamanan kedua Negara sepakat meningkatkan kerjasama

dalam menghadapi kejahatan transnasional, ancaman keamanan non

tradisional termasuk terorisme, penyelundupan barang dan jasa,

penyelundupan manusia, perdagangan gelap, narkotika, penyanderaan,

gerakan terorisme regional.

Secara geografis, perbatasan wilayah Indonesia dengan Philipina

menyimpan peluang kemudahan dan keamanan tindak kriminal

penyelundupan. Bilamana warga negara yang tinggal di daerah

perbatasan, wilayah yang berhadapan langsung dengan warga negara

Philipina tersebut tidak mendapat perhatian, pembagian kesejahteraan

yang tidak adil dari pemerintah, akan sangat mungkin menjadi faktor

Page 123: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

111

pendukung bagi aman dan lancarnya kejahatan transnasional. Oleh

sebab itu, karakter nasionalisme dan kebangsaan, tidak hanya didorong

dan ditanamkan kepada rakyat semata. Namun pejabat pemerintah

sebagai penyelenggara negara justru menjadi pemeran utama.

5. Hubungan Indonesia dengan Brunei Darussalam

Indonesia dan Brunei Darussalam mengadakan kerjasama di

bidang industri pertahanan. Terkait perjanjian kerja sama pertahanan

kedua Negara atau Defence Coperation Agreement (DCA), antara

Indonesia-Brunei Darussalam saat ini masih dalam proses ratifikasi di

parlemen. DCA antara kedua negara sangat penting dalam rangka

memperkokoh hubungan kerja sama pertahanan, baik kerja sama di

bidang latihan kedua angkatan bersenjata, tukar menukar perwira,

kerjasama industri pertahanan, pendidikan maupun kerjasama di bidang

lain.

Brunai Darussalam sering dianggap sebagai negara kecil, tetapi

secara ekonomi sangat kaya raya dengan tingkat kemakmuran rakyat

sangat tinggi. Kondisi ini sangat menguntungkan Indonesia dalam

menjalin kerja sama, karena akan membuka peluang bagi Indonesia

untuk menjalin kerjasama saling menguntungkan dalam banyak sektor.

Hal ini karena hubungan antara Indonesia dengan Brunai Darussalam

tidak banyak diwarnai oleh sentimen negatif sebagai sesama bangsa

rumpun Melayu. Karakter kerja sama saling tolong menolong dan

mandiri akan sangat besar pengaruhnya dalam menyuburkan

keharmonisan hubungan kerjasama tersebut

6. Hubungan Perekonomian Indonesia - Jepang

Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal

ekspor-impor Indonesia. Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu

diadakan antara Japan Club dan pemerintah Indonesia, telah berhasil

disetujui SIAP, yaitu rencana strategis investasi yang meliputi 5 pokok,

yaiitu masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.

Fakta sejarah bahwa Jepang pernah menjadi negara penjajah

Indonesia, jangan sampai menumbuhkan sikap infeorement

Page 124: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

112

minderwardegh conflict bagi bangsa Indonesia. Kesadaran untuk

menjadi negara yang sejajar terus ditumbuhkembangkan dalam

menjalin kemitraan yang saling menguntungkan. Banyak hal positif

yang sudah diperoleh Indonesia dalam menjalin kerjasama antar

bangsa ini pasca kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, sifat

pendendam harus dibuang jauh-jauh dari karakter bangsa Indonesia.

Saling menghormati dan jiwa nasionalisme senantiasa

ditumbuhkembangkan secara proporsional dan harmonis, agar tidak

terjerumus pada sifat chauvinism.

7. Hubungan Indonesia dengan India

Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan India di sektor

industri tekstil dan kerjasama bidang yang lain. Di alam pikiran orang-

orang awam, India mendapatkan stereotype yang negative hanya

berdasarkan pada film-film yang diputar atau ditonton masyarakat

Indonesia. Padahal realitas di lapangan, praktik nasionalisme dan jiwa

mandiri bangsa India telah mampu membawa negara dengan jumlah

penduduk 3 besar dunia ini menjadi negara yang disegani. Hubungan

kerja sama dengan India, semestinya tidak hanya untuk kepentingan

ekonomi maupun militer. Akan tetapi, untuk pendidikan karakter

nasionalisme dan mandiri, bisa diserap dan dikembangkan di Indonesia.

8. Hubungan Indonesia dengan China

Hubungan Indonesia dengan China terwujud dalam kerjasama

bidang energi dan pertambangan itu adalah penunjukan Shanghai

Know-How Marine Equipment sebagai distributor pelumas Marine

Pertamina, pengelolaan proyek Madura Strait PSC(proyek blok gas

yang terletak di selat Madura), dalam bidang pertanian (seperti

pengembangan benih hibrida, bioteknologi sayuran, dan riset

hortikultural), infrastruktur (misalnya pembangunan jembatan dan serat

optic), bidang perikanan dan kebudayaan, dan sebagainya.

Pada pemerintahan saat ini, hubungan antara Indonesia dengan

Tiongkok bisa dikatakan mencapai titik kemajuan yang sangat baik.

Pemerintah Indonesia tetap bisa menjaga hubungan baik dengan

Page 125: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

113

pemerintahan Tiongkok, walaupun ketegasan pemerintah Indonesia

terhadap para nelayan Tiongkok yang melanggar perairan Indonesia

dengan cara menenggelamkan kapal nelayan Tiongkok membuat

ketegangan hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok. Ketegasan

Indonesia dalam menjaga pulau Natuna dari klaim Tiongkok, juga telah

menaikkan daya tawar Indonesia. Hasil yang diperoleh Indonesia, justru

mengukuhkan harga diri bangsa sebagai bangsa yang berdaulat yang

sejajar dengan negara lain dan menjadi daya tarik investasi dari negara

Tiongkok. Banyak proyek pembangunan di Indonesia yang dibiayai dari

investor Tiongkok.

Pengalaman yang dianggap negatif pada masa orde lama ketika

terjadi hubungan khusus antara Indonesia dengan China dengan

dibentuknya poros Jakarta Peking, boleh menjadi cermin untuk lebih

hati-hati, tetapi tidak boleh menjadi faktor pembatas atau penutup pintu

kerjasama yang saling menguntungkan. Sentimen negatif yang

berkembang di masyarakat awam tentang hubungan Indonesia

Tiongkok harus dikendalikan. Kebencian terhadap Tiongkok yang

didasarkan pada sejarah komunisme di Indonesia, justru akan

merugikan bangsa Indonesia sendiri. Di sinilah karakter religius bangsa

Indonesia harus dibuktikan bahwa karakter tersebut mampu

menumbuhkan harmonisasi hubungan manusia dengan Tuhan,

manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam, lebih bagus

daripada atheisme yang dianut oleh pemerintahan Tiongkok.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi di atas,

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

Page 126: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

114

“Permasalahan dalam implementasi hubungan internasional Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 9.1 secara berkelompok

dan LK. 9.2. secara individual

g. Tulislah hasil analisis kelompok terhadap wacana tersebut dalam

sebuah tulisan yang terdiri dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11,

spasi 1,5.

h. Presentasikan hasil diskusi.

i. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan

kelompok lain.

j. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari

kelompok lain.

k. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

l. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

m. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

n. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

b. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

““Permasalahan Implementasi hubungan internasional Negara

Kesatuan Republik Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti

aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

Page 127: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

115

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

““Permasalahan Implementasi hubungan internasional Negara

Kesatuan Republik Indonesia””

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5) Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 9.2. secara

individual.

b. KegiatanOn

1) Peserta mengerjakan LK 9.1.

2) Meminta peserta menulis hasil analisis tersebut dalam sebuah

tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi

1,5.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta

lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Fasilitator menyimpulkan hasil paparan makalah yang

disampaikan

4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Page 128: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

116

Petunjuk Pengerjaan

1. Carilah dari berbagai sumber dan media tentang artikel/wacana

“Permasalahan nyatadalam implementasi hubungan internasional Negara

Kesatuan Republik Indonesia dengan negara tetangga (seputar ASEAN)”

2. Analisislah wacana tersebut dengan baik.

3. Tulis hasil analisis tersebut dalam sebuah tulisan yang terdiri dari 3-4

halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

4. Presentasikan hasil analisis.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran : Kurikulum :

No. Kompetensi

Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1 PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

LK. 9.1

LK. 9.2

Page 129: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

117

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal

Pilihan GSaudara dan 1 Soal Uraian.

KARTU SOAL Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Tugas kelompok A

Menganalisis hubungan Indonesia dengan Malaysia terkait konflik

Sipadan dan Ligitan. Deskripsikan kasus tersebut dan bagaimana upaya

untuk menyelesaikan kasus itu?

2. Tugas kelompok B

Menganalisis hubungan Indonesia dengan Singapura terkait kabut asap

yang disebabkan pembakaran hutan di Indonesia. Deskripsikan kasus

tersebut dan bagaimana upaya untuk menyelesaikan kasus itu?

3. Tugas kelompok C

Menganalisis hubungan Indonesia dengan Myanmar terkait kasus

pengungsi Rohingya. Deskripsikan kasus tersebut dan bagaimana upaya

untuk menyelesaikan kasus itu?

Page 130: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

118

4. Tugas kelompok D

Menganalisis hubungan Indonesia dengan Filipina terkait kasus

penculikan dan penyanderaan warga negara Indonesia di Filipina.

Deskripsikan kasus tersebut dan bagaimana upaya untuk menyelesaikan

kasus itu?

5. Tugas kelompok E

Menganalisis hubungan Indonesia dengan RRC terkait batas perairan di

wilayah Natuna, Laut China Selatan. Deskripsikan kasus tersebut dan

bagaimana upaya untuk menyelesaikan kasus itu?

F. Rangkuman

Hubungan internasional di masa-masa mendatang akan semakin kompleks.

Permasalahan-permasalahan internasional baik secara langsung maupun

tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi domestik suatu negara.

Oleh karenanya perlu adanya peningkatan dan pengembangan kerjasama

yang saling menguntungkan kedua belah pihak yang melakukan

kerjasama.Karakter religius, mandiri, gotong royong dan integritas menjadi

sebuah keniscayaan dalan menjalin hubungan internasional yang sejajar dan

saling menguntungkan

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari kegiatan pembelajaran

ini?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

kegiatan pembelajaran ini?

3. Apa manfaat kegiatan pembelajaran ini terhadap tugas Saudara ?

4. Apa rencana tindak lanjut Saudara setelah kegiatan pembelajaran ini ?

5. Karakter apa saja yang Saudara rasakanselama mempelajari kegiatan

pembelajaran ini dan akan Saudara kembangkan dalam pembelajaran

di kelas?

Page 131: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

119

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10

PENILAIAN AUTENTIK SEBAGAI PENILAIAN

PEMBELAJARAN PPKn SMA/SMK

Disusun Drs. H.M. Ilzam Marzuk, M.A.Educ.

A. Tujuan

Tujuan kegiatan pembelajaran ini agar peserta dapat:

1. mendalami konsep penilaian autentik melalui mengkaji referensi,

2. menyusun instrumen penilaian sikap melalui diskusi dan kerja kelompok,

3. menyusun instrumen penilaian pengetahuan melalui diskusi dan kerja

kelompok,

4. menyusun instrumen penilaian ketrampilan melalui diskusi dan kerja

kelompok.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendalami konsep penilaian autentik.

2. Menyusun instrumen penilaian sikap

3. Menyusun instrumen penilaian pengetahuan

4. Menyusun instrumen penilaian ketrampilan.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Penilaian Autentik

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian

yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk

menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah

dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya,

eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media,

membuat karangan, dan diskusi kelas.Hasil penilaian autentik dapat

digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan

Page 132: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

120

(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain

itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk

memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian

Pendidikan.

2. Penilaian Kompetensi Sikap

a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi

Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Semester : ..................... Topik/Subtopik : .............................. Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin,

tanggung jawab, jujur, teliti dalam merancang dan melakukan praktek dalam pembelajaran PPKn

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan .

1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan

No Nama Siswa

Disiplin

Tanggung jawab

Jujur

Teliti

Kreatif

ilmiah

Jumlah Skor

1.

dst

Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi

Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Semester : X / 1 Topik/Subtopik : ................................... Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,

toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. 1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan

No Nama Siswa Kerja sama

Santun

Toleran

Responsif

Proaktif

Bijaksana

Jumlah Skor

1. ................

dst

Page 133: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

121

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐱𝟏𝟎𝟎

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K) <60

b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

Penilaian diri dapat dilakukan pada setiap selesai mempelajari

satu KD.Format Penilaian Diri untuk Tugas Proyek PPKN

adalah sebagai berikut.

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No Pernyataan YA TIDAK

1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok

dst ……………………………………….

Dari penilaian diri ini Saudara dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik.

c. Penilaian Sikap antar Peserta Didik

Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Semester : X / 1 Topik/Subtopik : ................................... Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,

toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Page 134: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

122

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran PPKn.

- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatanmu.

- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul

YA TIDAK

1 Mau menerima pendapat teman

dst .....................................

Keterangan: 1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.3 dan 4) dan ada

yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2

2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut:

No Nama

Skor perilaku/sikap Jumlah Nilai

1 2 3 4 5

1 Deni 2 2 1 2 2 9

2

3

dst

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor

2 x jumlah perilaku x100

d. Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.

Penilaian Diri Tugas:....................... ....

Nama:........................ Kelas:..............................

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No Pernyataan YA TIDAK

1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok

Page 135: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

123

dst ……………………………………….

Dari penilaian diri ini Saudara dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan

membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik.

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK Mata Pelajaran:...........................................

Topik/Materi:.............................................. Kelas:..........................................................

No Nama Skor Pernyataan Penilaian Diri

Jumlah Nilai 1 2 3 ..... .....

1 Eka 2 1 2 ..... .....

dst

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor

2 x jumlah pernyataan x100

e. Penilaian Sikap Melalui Jurnal

Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)

JURNAL Nama Peserta Didik: …………...........................................…….. Kelas: ..................................................................................... Aspek yang diamati: ………...........................................………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/ TINDAK LANJUT

1.

...

3. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan.

Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 136: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

124

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Tes lisan Daftar pertanyaan.

Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

4. Penilaian Kompetensi Ketrampilan

a. Penilaian Proyek

Berikut contoh format penilaian proyek kerja bakti. Kelompok : ……… Anggota : ………… Tema Projek : ……………

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4

A Persiapan

1 Kesesuaian tema dengan KD

2 Pembagian tugas

3 Persiapan alat

B Pelaksanaan

1 Kesesuaian dengan rencana

2 Ketepatan waktu

3 Hasil kerja/Manfaat

C Laporan Kegiatan

1 Isi laporan

2 Penggunaan bahasa

3 Estetika (kreatifitas, penjilidan,dll)

D Penyajian Laporan

1 Menanya

2 Argumentasi

3 Bahan tayang

Jumlah Skor

Page 137: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

125

b. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara

menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang

tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,

perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam

kurun waktu tertentu. Contoh laporan pengamatan dan

pengukuran atau laporan proyek.

1) Penilaian Pengetahuan

Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian

kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua)

desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33

A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00

B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66

B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33

B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00

Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:

Menggunakan skala nilai 0 sd 100

Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran PPKn NH = 80 UTS = 75 UAS = 85 Nilai Rapor = 80+75+85 : 3 = 240: 3 Nilai Rapor = 80 Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+

Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan

predikatnya (B+).

2) Penilaian Keterampilan

Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilan menggunakan

penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan

2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33

A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00

B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66

Page 138: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

126

B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33

B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00

Contoh : Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang

peserta didik pada mata pelajaran PPKn

Nilai Praktik = 80

Nilai Projek = 75

Nilai Portofolio = 80

Nilai Rapor = 80+75+80 : 3 = 235 : 3

Nilai Rapor = 78.33

Nilai Konversi = (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+

3) Penilaian Sikap

Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2)

menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut:

SB = Sangat Baik = 80 - 100

B = Baik = 70 - 79

C = Cukup = 60 - 69

K = Kurang = < 60

Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaran PPKn

Nilai Observasi = 85

Nilai diri sendiri = 75

Nilai antar teman = 80

Nilai Jurnal = 75

Nilai Rapor = 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4

Nilai Rapor = 79

Predikat = Baik

Nilai Konversi = 79/100 x 4 = 3,16 (B+)

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

Page 139: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

127

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi di atas,

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Analisa

Permasalahan Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik dalam

pembelajaran PPKn SMA/SMK.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK.10.1 secara kelompok

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi yang telah

dipelajari maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

sebagai berikut.

Page 140: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

128

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Analisa Permasalahan Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

dalam pembelajaran PPKn SMA/SMK”

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

b. KegiatanOn

1) Mengerjakan LK 10.1. secara mandiri

2) Mempersiapkan hasil pekerjaan untuk dipresentasikan pada In-2.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta

lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pekerjaan yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil paparan pekerjaan.

4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Page 141: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

129

Kelompok A

Susunlah model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk KD

PPKn kelas X SMA semester 1

Kelompok B

Susunlah model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk KD

PPKn kelas X SMA semester 2

Kelompok C

Susunlah model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk KD

PPKn kelas XI SMA semester 1

Kelompok D

Susunlah model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk KD

PPKn kelas XI SMA semester 2

Kelompok E

Susunlah model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk KD

PPKn kelas XII SMA semester 1

Kelompok F

Susunlah model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk KD

PPKn kelas XII SMA semester 2

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Lakukan analisis permasalahan penerapan penilaian autentikuntuk

semua KD PPKn SMA/SMK.

2. Tulis hasil analisis Saudara dalam sebuah tulisan (Jenis huruf Arial 11,

spasi 1,5)

LK. 10.1

Page 142: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

130

F. Rangkuman

1. Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai sikap

peserta didik meliputi : sikap, pengetahuan, ketrampilan. Ada beberapa

cara untuk menilai sekap peserta didik antara lain melalui observasi,

penilaian diri, penilaan teman sebaya dan penilaian jurnal. Instrument

yang digunakan daftar cek, skala penilaian (rating scale) yang disertai

rubrik dan hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus

2. Penilaian kompetensi pengetahuan : tes tertulis yang menjadi penilaian

autentik adalah soal-soal yang menghedaki pesrta didik merumuskan

jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian,sal-soal menghendaki

peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan, dalam

bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Observasi terhadap diskusi, tanyajawab dan percakapan teknik ini

adalah cerminan dari penilaian autentik. Penilaian kompetensi

ketramplan terdiri atas ketrampilan abstrak dan ketrampilan konkrit.

3. Penilaian kompetensi ketrampilan dapat dilakukan dengan

menggunakan unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portopolio,

tertulis selain untuk pengetahuan , penilaian tertulis juga digunakan

untuk menilai kompetensi ketrampilan seperti menulis karangan,

laporan.

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi ini?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari

materi ini?

3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Saudara ?

4. Apa rencana tindak lanjut Saudara lakukan setelah kegiatan pelatihan

ini ?

5. Karakter apa Saudara tunjukkan selama kegiatan pelatihan dan

rencana tindak lanjut Saudara lakukan dalam penguatan pendidikan

karakter setelah kegiatan pelatihan ini?

Page 143: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

131

KEGIATAN PEMBELAJARAN 11

PEMECAHAN PERMASALAHAN PENYUSUNAN

SILABUS DAN RPP

Disusun oleh Drs. Ilzam Marzuk, M.A.Educ.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Tujuan

Tujuan kegiatan pembelajaran ini, peserta mampu memecahkan

permasalahan dalam penyusunan silabus dan RPP PPKn dengan baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memecahkan permasalahan dalam penyusunan silabusmateri pada

mata pelajaran PPKn sesuai dengan proses penyusunannya.

2. Memecahkan permasalahan dalam penyusunan RPPmateri pada mata

pelajaran PPKn sesuai dengan proses penyusunannya.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Pengembangan silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara

mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa

sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada

atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.Langkah-

langkah pengembangan silabus:

a. Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran

sebagaimana tercantum pada StSaudarar Isi

b. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang

pencapaian kompetensi dasar

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.

e. Penentuan jenis penilaian.

Page 144: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

132

f.Menentukan alokasi waktupada setiap kompetensi dasar didasarkan

pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per

minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,

keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan

kompetensi dasar.

g. Menentukan sumber belajar.

h. Pengembangan silabus berkelanjutan.

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

e. Keterkaitan dan keterpaduan

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

3. Komponen RPP

Komponen-komponen dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) terdiri dari :identitas mata pelajaran, kompetensi

inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,

kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup), penilaian hasil

belajar, dan sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran merupakan

implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya materi yang akan

dipelajari, atau bernyanyi, bercerita, memutar video, dan

semacamnya.

2) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai

Page 145: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

133

3) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan

sesuai silabus.

b. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran

untuk mencapai KD secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik dengan menerapkan langkah-langkah

pendekatan saintifik, meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasi/mengolah materi,

dan mengomunikasikan hasil belajar.

c. Kegiatan Penutup

1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik;

5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi di atas,

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

Page 146: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

134

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pemecahkan permasalahan dalam penyusunan silabus dan RPP

PPKn”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda

serta berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK.11.1 secara kelompok.

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi yang

telah dipelajari maka Saudara perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

Page 147: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

135

“Pemecahkan permasalahan dalam penyusunan silabus dan

RPP PPKn”

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

b. KegiatanOn

1) Peserta mengerjakan LK.11.1.

2) Menyiapkan hasil pekerjaan LK 11.1. untuk dipresentasikan dan

dikumpulkan dalam kegiatan In-2.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta

lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pekerjaan yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil paparan pekerjaan.

4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Tugas kelompok A

Susunlah RPP untuk KD PPKn kelas X SMA semester 1, serta analisis

kesulitan/permasalahan dalam penyusunan RPP tersebut

LK. 11.1.

Page 148: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

136

Tugas kelompok B

Susunlah RPP untuk KD PPKn kelas X SMA semester 2, serta analisis

kesulitan/permasalahan dalam penyusunan RPP tersebut

Tugas kelompok C

Susunlah RPP untuk KD PPKn kelas XI SMA semester 1, serta analisis

kesulitan/permasalahan dalam penyusunan RPP tersebut

Tugas kelompok D

Susunlah RPP untuk KD PPKn kelas XI SMA semester 2, serta analisis

kesulitan/permasalahan dalam penyusunan RPP tersebut

Tugas kelompok E

Susunlah RPP untuk KD PPKn kelas XII SMA semester 1, serta analisis

kesulitan/permasalahan dalam penyusunan RPP tersebut

Tugas kelompok F

Susunlah RPP untuk KD PPKn kelas XII SMA semester 2, serta analisis

kesulitan/permasalahan dalam penyusunan RPP tersebut

F. Rangkuman

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri

atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan

Dinas Pendidikan.PenyusunanRPPmemperhatikan perbedaan individu

peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan

budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut,

keterkaitan dan keterpaduan, menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi. Komponen-komponen dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) terdiri dari :identitas mata pelajaran, kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

Page 149: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

137

materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran

(pendahuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Saudara dapat melakukan umpan

balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa pengalaman yang Saudara dapatkan dalam kegiatan pembelajaran

ini?

2. Apa manfaat kegiatan pembelajaran ini terhadap tugas Saudara ?

3. Karakter apa yang Saudara peroleh selama kegiatan pelatihan dan

rencana tindak lanjut Saudara lakukan dalam penguatan pendidikan

karakter yang akan Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas?

Page 150: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

138

KEGIATAN PEMBELAJARAN 12

KAJIAN KRITIS KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Disusun oleh Drs. Ilzam Marzuk, M.A.Educ.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

-

A. Tujuan

Tujuan kegiatan pembelajaran ini peserta dapat:

1. Memahami cara menulis kajian kritis sesuai dengan kaidah

2. Menyusun kajian kritis sesuai dengan kaidah

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahami cara menulis kajian kritis.

2. Menyusun kajian kritis

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Contoh Laporan Hasil Kajian Kritis atas Tulisan/Artikel Ilmiah

Berikut contoh karya ilmiah yang merupakan hasil kaj ian

kritis dengan judul “Character Building Sebagai Modal

Menghadapi Tantangan Global” yang ditulis secara tim

(kelompok).

A. PENDAHULUAN

Secara umum kajian kritis terhadap artikel ini bertujuan menelusuri

tulisan tertentu untuk keperluan pengembangan gagasan dalam sebuah

artikel ilmiah. Secara khusus kajian kritis ini bertujuan untuk pengayaan

konsep dan model-model pengembangan gagasan yang telah dilakukan

oleh penulis. Pilihan tulisan jatuh kepada tulisan B. Suparlan dari PPPPTK

PKn dan IPS judul Character Building Sebagai Modal Menghadapi

Tantangan Global. Tulisan ini diperoleh dari buletin Mipsos PPPPTK PKn

dan IPS terbitan Juni 2010. Alasan pemilihan tulisan ini adalah topik yang

disajikan bersifat aktual dan saat ini sedang mendapat perhatian dari

Page 151: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

139

kalangan pendidikan,. Tulisan dalam artikel ini dapat memberi kesempatan

kepada kita untuk berdiskusi tentang pembangunan karakter, dan

mengaitkan materi diskusi dengan isi artikel ini.

Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan kajian kritis pada

artikel ini adalah (1) bagi peserta kegiatan BERMUTU yang belum memiliki

topik PTK, hasil kajian kritis ini dapat membentangkan jalan menuju

identifikasi masalah, (2) bagi mereka yang sedang menulis, hasil kajian

kritis ini dapat menjadi sumber pengembangan gagasan dalam

pengembangan kajian pustaka, dan (3) bagi mereka yang telah

melaksanakan penelitian dan sedang dalam proses mengembangkan

laporan, kajian kritis ini dapat menjadi bahan perbandingan temuannya.

B. KAJIAN KRITIS

1. Pengembangan gagasan

Tulisan dalam artikel ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu kondisi

bangsa era global, dan character building. Tulisan disajikan dalam

sembilan halaman dengan spasi satu tipe huruf font 12 times new

roman.Penulis artikel mengembangkan tulisan ini dengan sejumlah tipe

pengembangan gagasan, Setidaknya ada empat model pengembangan

gagasan yang digunakan oleh penulis. Pola pengembangan yang

digunakannya adalah definisi, ilustrasi,perbandingan, perincian,dan

analisis. Pola definisi ditemukan pada paragraf ketujuh dan keduabelas,

yakni definisi tentang rasa kebangsaan dan Character Building. Pola

ilustrasi ditemukan pada paragraf ketiga, yakni ilustrasi tentang negara

yang melakukan dorongan semangat dalam karakter bangsanya. Dalam

hal ini dicontohkan antara lain di Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan

sebentar lagi di Vietnam dan kesembilan. Pola analisis ditemukan pada

paragraf 2,3,5,6,10,13, yakni salah satu akibat dari semua krisis yang

terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa.Pola

ilustrasi ditemukan pada paragraf kedelapan belas. Paragraf yang

variatif yang digunakan Soewandi dalam tulisan ini membuat tulisan ini

menjadi menarik.

Page 152: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

140

2. Fokus Pembahasan

Bagian awal tulisan ini tentang kondisi karakter bangsa dewasa

ini. Bangsa Indonesia seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain di

dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan pembangunan

global yang semakin lama tidaklah semakin ringan. Di sisi lain,

globalisasi juga membuktikan bahwa bangsa yang kuat dan tangguh

akan sanggup untuk mengubah berbagai tantangan itu menjadi peluang

yang menguntungkan.

Selanjutnya, penulis menguraikan banyak kalangan yang melihat

perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah

sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata

ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni

memudarnya wawasan kebangsaan. Krisis ekonomi yang tidak kunjung

henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada

perkembangannya justru menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik

horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial merupakan

salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan

melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa. Maka, sekarang ini adalah

saat yang tepat untuk melakukan reevaluasi terhadap proses

terbentuknya “nation and character building

Selanjutnya disampaikan bahwa di negeri ini cukup banyak

ditemukan sosok yang tidak tulus ikhlas, tidak bersungguh-sungguh,

senang yang semu, senang yang basa-basi, yang lebih senang memilih

budaya ABS (asal bapak senang), yang semua itu sangat merusak

karakter individu dan mempunyai implikasi pada rusaknya karakter

bangsa. Dalam koridor kebiasaan, masih cukup banyak dikembangkan

kebiasaan-kebiasaan yang salah, seperti tidak menepati waktu, ingkar

janji, saling menyalahkan, dan mengelak tanggung jawab. Dalam koridor

memberi teladan, ternyata dalam kehidupan bermasyarakat kita masih

sangat langka adanya teladan. Ketidaksanggupan sebuah bangsa dalam

melakukan pembinaan karakter warga bangsanya berpotensi untuk

menghadirkan beragam masalah dalam penyelenggaraan kehidupan

berbangsa.

Page 153: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

141

Penulis menambahkan bahwa Karakter bangsa umumnya bersifat

kolektif yaitu akumulasi dari karakter pribadi seluruh warga bangsanya.

Komponen utama dari karakter bangsa adalah tata nilai atau values

yang dibangun dan ditumbuhkembangkan oleh para warga bangsanya.

Oleh karena itu, keberhasilan atau kegagalan sebuah bangsa menjadi

sangat tergantung pada upaya pembinaan dan pembangunan karakter

warga bangsanya.Upaya pembangunan karakter (character building )

akan menjadikan rakyat Indonesia menjadi kumpulan masyarakat

pekerja keras, penuh semangat juang yang tinggi, mampu saling

bekerjasama secara produktif dengan sesama warga bangsa, untuk

menjadikan bangsanya bangsa yang maju dan berhasil dalam

pembangunan.

Karakter bangsa Indonesia yang selama ini dikenal ramah

tamah, gotong royong, dan sopan santun berubah menjadi

penampilan preman yang beringas dan bengis, yang tega kepada

sesamanya, yang tak peduli lagi pada nasib bangsanya. Kenyataan-

kenyataan yang sedang kita alami, yang menunjukkan "hilangnya"

jati diri individu-individu manusia Indonesia yang berakibat luntur dan

rusaknya karakter bangsa Indonesia dan luntur atau "hilang"-nya jati

diri bangsa. Pendidikan yang tinggi, kedudukan yang sangat

terhormat, beragama pula, tetapi jika karakter yang baik tidak dimiliki,

maka segalanya menjadi sia-sia.

3. Kekuatan dan Kelamahan Artikel

Tulisan Suparlan dalam artikel di atas lebih bersifat teoretis.

Tulisan ini belum didukung oleh data yang menunjukkan bahwa krisis

karakter di negeri kita, keberhasilan pembanguana karakter di negara

lain yang dicontohkan. Gagasan yang dibangun dalam tulisan ini sudah

terstruktur dengan baik. Beberapa paragraf yang ada dapat digunakan

dalam membangun teori yang ada dalam sebuah kajian teori suatu

penelitian, khususnya penelitian yang berhubungan dengan pendidikan

karakter. Dalam artikel belum nampak adanya upaya riil yang

berhubungan dengan pendidikan karakter, khususnya pendidikan

karakter pada lingkungan sekolah. Sebaiknya perlu ditekankan bahwa

Page 154: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

142

pendidikan karakter di sekolah perlu dilakukan denganketeladanan mulai

sekarang, mulai dari diri sendiri. Pendidikan karakter di sekolah juga

perlu segera diimplementasikan melalui pengintegrasian dalam semua

mata pelajaran, artinya tidak hanya pada mata pelajaran tertentu.

Artikel diatas juga belum banyak menuliskan tentang argumentasi

dari penulisnya, sebagian besar uraian dalam artikel lebih banyak

mengambil teori pembangunan karakter dari beberapa tokoh. Penulis

sebaiknya menyampaikan ide dan tanggapannya dalam hal

pembangunan karakter. Argumentasi penulis juga perlu dukungan data

tentang pelaksanaan pembangunan karakter, khususnya di

Indonesia.Artikel tentang pembangunan karakter relatif belum banyak

ditulis, sehingga kebaradaan artikel ini bisa menjadi pendrong untuk

mengembangkan karya tulis tentang pembangunan karakter. Artikel

diatas memiliki kekuatan dalam hal lSaudarasan teori, karena didukung

oleh teori yang relevan, yakni tentang pembangunan karakter.

Menindaklanjuti tulisan dalam artikel di atas, dipandang penting

untuk mencobakannya dalam sebuah penelitian. Penelitian yang bisa

diangkat sesuai dengan artikel ini adalah, misalnya penerpan metode

atau media tertentu dalam upaya meningkatkan kulaitas sikap yang

mendukung keberhasilan pembelajaran. Perlu diperoleh informasi

secara nyata melalui fakta lapangan tentang konsep-konsep strategi

pembelajaran dalam upaya pendidikan karakter. Pendidikan. karakter

seyogyanya segera diimplementasikan dengan baik di dalam

pembelajaran di kelas. Tawaran menarik dalam artikel ini perlu

diimplementasikan dalam pendidikan karakter di berbagai mata

pelajaran untuk berbagai jenjang pendidikan. Selama ini diskusi

dirasakan kurang adanya upaya untuk melakukan pendidikan karakter

melalui pembelajaran di kelas.

C. PENUTUP

Berdasarkan kajian terhadap tulisan Suparlan di atas dapat ditarik

suatu kesimpulan, yakni :

1. Menyadarkan kepada pembaca akan pentingnya pendidikan karakter

Page 155: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

143

dalam upaya menanggulangi krisis multi dimensi pada era globalisasi

di Indonesia.

2. Menyadarkan pada dunia pendidikan untuk segera melakukan

pendidikan karakter sedini mungkin, khususnya di sekolah.

3. Memberi dorongan kepada pembaca untuk ikut aktif dalam

pendidikan karakter bangsa.

4. Memberi motifasi pada guru, khususnya peserta proram BERMUTU

untuk melakukan PTK dengan topik yang berhubungan dengan

pendidikan karakter bangsa.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap

muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi di atas,

Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Kajian

Kritis Karya Tulis Ilmiah (KTI)”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi

dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda

Page 156: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

144

serta berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh

kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK.12.1 secara mandiri.

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

yang telah dipelajari maka Saudara perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Kajian Kritis Karya Tulis Ilmiah (KTI)”

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara

individual

4) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

5) Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 12.1. secara

mandiri.

b. KegiatanOn

1) Peserta mengerjakan LK.12.1.

2) Menyiapkan hasil pekerjaan LK 12.1. untuk dipresentasikan dan

dikumpulkan dalam kegiatan In-2

Page 157: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

145

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan

peserta lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pekerjaan yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta

lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil paparan pekerjaan.

4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Susunlah kajian kritis sebuah karya tulis yang berhubungan dengan materi

PPKn SMA/SMK!

Kelompok Tugas

A Terkait dengan materi PPKn Kelas X SMA semester 1

B Terkait dengan materi PPKn Kelas X SMA semester 2

C Terkait dengan materi PPKn Kelas X SMA semester 1

D Terkait dengan materi PPKn Kelas XI SMA semester 2

E Terkait dengan materi PPKn Kelas XII SMA semester 1

F Terkait dengan materi PPKn Kelas XII SMA semester 2

F. Rangkuman

Secara umum kajian kritis terhadap artikel ini bertujuan menelusuri

tulisan tertentu untuk keperluan pengembangan gagasan dalam sebuah

artikel ilmiah. Secara khusus kajian kritis ini bertujuan untuk pengayaan

konsep dan model-model pengembangan gagasan yang telah dilakukan

oleh penulis. Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan kajian kritis

pada artikel ini adalah (1) bagi peserta kegiatan BERMUTU yang belum

LK. 12.1.

Page 158: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

146

memiliki topik PTK, hasil kajian kritis ini dapat membentangkan jalan menuju

identifikasi masalah, (2) bagi mereka yang sedang menulis, hasil kajian kritis

ini dapat menjadi sumber pengembangan gagasan dalam pengembangan

kajian pustaka, dan (3) bagi mereka yang telah melaksanakan penelitian dan

sedang dalam proses mengembangkan laporan, kajian kritis ini dapat

menjadi bahan perbandingan temuannya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan

balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa pengalaman yang Saudara dapatkan dalam kegiatan pembelajaran

ini?

2. Apa manfaat kegiatan pembelajaran ini terhadap tugas Saudara?

3. Apa rencana tindak lanjut Saudara lakukan setelah kegiatan

pembelajaran ini?

4. Karakter apa yang Saudara tunjukkan selama kegiatan pelatihan ini?

Page 159: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

147

KUNCI JAWABAN LATIHAN/ KASUS/ TUGAS

Kegiatan Pembelajaran 1 (Soal Uraian)

1. Uraian dan contoh pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan modern adalah: mempelajari, mencermati, dan memperluas

pengamalan nilai-nilai Pencasila dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kaitannya dengan

fenomena kehidupan modern sekarang ini.Contoh seperti penemuan tenaga

nuklir, HP, komputer, laptop.dan lainya. HP kalau untuk berkomunikasi

dengan anggota keluarga, teman dan kebutuhan kantor, pekerjaan akan

lebih efektif, dan sebagai wujud pengambangan nilai-nilai Pancasila.

2. Uraikan dan beri contoh cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan modern.Cara-cara pengembangan implementasi

nilai-nilai Pancasila adalah dengan cara mengkaitkan nilai-nilai Pancasila

dengan fenomena kehidupan sebagai dampak penemuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang baru.Contoh :pergaulan/pekenalan lewat fasce book,

jaman sekarang banyak sekali pergaulan para remaja melalui fasce book

yang berarkhir positip yaitu: terjadi perkawinan, tetapi juga banyak lewat

pergaulan fasce book terjadi penipuan, pemerkosaan dan kejahatan lainnya.

3. Uraikan dan beri contoh pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan bermasyarakat modern adalah pengembangan nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan di masyarakat modern . Contoh berkat

penemuan teknologi yang modern, sekarang ini banyak perdagangan

melalui one line, sistem ini rawan dengan penipuan, modalnya saling

percaya antara pembeli dengan penjual, tetapi sistem perdagangan ini lebih

efektif, sehingga banyak masyarakat yang melakukan jual beli dengan

sistem ini.

4. Uraikan dan beri contoh pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan bernegara modern, artinya pengembangan implementasi

nilai-nilai Pancasila dalam bentuk sikap dan perilaku dalam kehidupan

bernegara yang modern. Pada pemerintah sistem demokrasi sekarang ini

kehidupan kenegaraan lebih bebas dan terbuka, contohnya: penyedapan

oleh KPK, dengan penyedapan tersebut banyak sekali para pejabat yang

Page 160: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

148

tertangkap, baik melakukan korupsi, penyuapan,maupun tindak pidana lain,

Pancasila menerima tindakan tesebut, teknik ini sebagai contoh

pengembangan implementasi Pancasila dalam kehidupan kenegaraan

modern.

5. Banyak sekali yang menjadi kendala pengembangan nilai-nilai Pancasila

kearah sikap dan perilaku yang positif. Kendala tersebut sebagai berikut:

1) Kebobrokan moral sebagian bangsa Indonesia.

2) Tingkat pendikan sebagian besar yang masih rendah.

3) Tingkat ekonomi yang rendah.

4) Minimnya orang yang menjadi suri teladan dalam bersikap dan

berperilku (Human modeling)

5) Bangsa Indonesia kehilangan kepedulian , kehilangan jati diri, dan

Kehilangan kehalusan budi, akibatnya Sikap dan perilaku bangsa

Indonesia sekarang bringas, mudah emosi, dan agrasif.

6) Terjadi degredasi budi pekerti yang luhur, seperti saling hormat

menghormati.

Cara mengatasi Kendala Pengembangan Implementasi Nilai-nilai Pancasila.

Pencegahan (prefentif) antara lain melalui:

a) pendidikan baik secara formal maupun tidak formal.

b) Secara formal melalui pendidikan secara intregratif (Purel, 2003)

terutama melalui PPKn dan pendikan Agama.

c) melalui pendidikan ektrakurikuler, sepert Pendidikan Pramuka, dan

kegiatan lainya yangdapat menanamkan sikap dan perilaku positif

siswa.

d) pendidikan dan pembinaan di pondok pesantren, panti asuhan, dan

jenis kegiatan pendidikan lainya.

e) Pengajian/siraman rokhani atau ceramah agama yang banyak

dilakukan masyarakat baik lewat media televise atau majalah

keagamaan.

f) peningkatan ekonomi rakyat.

g) percontohan sikap dan perilaku pejabat dan tokoh masyarakat.dan

pejabat Negara (human modeling Gagne,1984).

h) Menghidupkan kembali budaya daerah dan nasional untuk

pembentukan karakter bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Page 161: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

149

i) memberi dukungan dan memperkuat KPK sebagai lembaga

pemberantasan korupsi

Tindakan (Represif) antara lain:

a) penangkapan kepada siapa saja yang melakukan tindak pidana

dan mengadili tampa padang bulu.

b) memberi hukuman social bagi yang melanggar norma social,

moral dan adat istidat,

c) memenjarakan (memasukan ke LP) supaya sadar akan sikap dan

perilakunya.

Kegiatan Pembelajaran 2 (Soal Uraian)

Peranan nilai-nilai konstitusi bagi sebuah Negara adalah sebagai berikut:

1. Menjaga kredibilitas dan effektivitas pelbagai lembaga public.

2. Menjamin kehidupan demokrasi dan “public engagement”; dan

3. Menumbuhkan kepercayaaan masyarakat dalam rangka akuntabilitas

badan-badan publik.

Kegiatan Pembelajaran 3 (Soal Uraian)

Esensi dari jati diri yang melatarbelakangi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme

adalah sebagai berikut:

1. Bangsa Indonesia sebagai bangsa pejuang dan anti penjajah.

2. Bangsa Indonesia cinta damai dan lebih cinta kemerdekaan.

3. Sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya luhur dan bersahabat.

4. Kesetaraan dan kemandirian perlu dipupuk terus untuk mengejar

ketinggalan.

Kegiatan Pembelajaran 4 (Soal Uraian)

Untuk memecahkan permasalahan kinerja dan SDM dalam penyelenggaraan

pemerintahan, perlu dilakukan penguatan budaya hukum yang harus dilakukan

oleh penyelenggara pelayanan publik yaitu: (1) Membangun sistem informasi

pelayanan publik yang meliputi penyimpanan, pengelolaan dan mekanisme

penyampaian informasi dari penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya;

(2) Meningkatan upaya publikasi, komunikasi dan sosialisasi penyelenggaraan

Page 162: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

150

pelayanan publik; (3) Mengembangkan pendidikan dan pelatihan hukum

pelayanan publik; dan (4) Memasyarakatkan citra dan keteladanan-keteladanan

penyelenggaraan pelayanan publik.

Kegiatan Pembelajaran 5 (Soal Uraian)

Undang-Undang no. 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia pasal 4 dan 33

ayat (1) yang di mana apabila kedua pasal tersebut disimpulkan bahwa

perbuatan main hakim sendiri merupakan suatu tindakan yang bersifat melawan

hukum juga dan melanggar hak asasi manusia.Dalam hal terjadinya tindakan

main hakim sendiri, bagi korban tindakan tersebut dapat melaporkan kepada

pihak yang berwenang antara lain atas dasar ketentuan-ketentuan berikut:

Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.

Dalam penjelasan Pasal 351 KUHP oleh R. Sugandhi, penganiayaan

diartikan sebagai perbuatan dengan sengaja yang menimbulkan rasa tidak

enak, rasa sakit atau luka. Hal ini dapat diancamkan atas tindakan main

hakim sendiri yang dilakukan terhadap orang yang mengakibatkan luka atau

cidera.

Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan

Dalam penjelasan Pasal 170 KUHP oleh R. Sugandhi, kekerasan terhadap

orang maupun barang yang dilakukan secara bersama-sama, yang

dilakukan di muka umum seperti perusakan terhadap barang, penganiayaan

terhadap orang atau hewan, melemparkan batu kepada orang atau rumah,

atau membuang-buang barang sehingga berserakan.Hal ini dapat

diancamkan atas tindakan main hakim sendiri yang dilakukan di depan

umum.

Pasal 406 KUHP tentang Perusakan

Dalam penjelasan Pasal 406 KUHP oleh R. Sugandhi, perusakan yang

dimaksud mengakibatkan barang tersebut rusak, hancur sehingga tidak

dapat dipakai lagi atau hilang dengan melawan hukum.

Pemecahan (solusi) dari maraknya kasus main hakim sendiri dalam masyarakat:

1. Gerakan penyadaran masyarakat melalui pembinaan dan pendidikan hukum

2. bagi korban tindakan main hakim sendiri dapat melapor pada pihak

kepolisian atas dasar ketentuan-ketentuan tersebut di atas

3. bagi aparat penegak hukum harus menegakan hukum sesuai keadilan

Page 163: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

151

Kegiatan Pembelajaran 6 (Produk Artikel)

Disesuaikan dengan sistematika penulisan artikel artikel populer yang baik dan

benar. Sistematikanya sebagai berikut:

1. Judul

2. Nama penulis

3. Abstrak dan kata kunci

4. Pendahuluan

5. Inti

6. Penutup

7. Daftar Rujukan

Kegiatan Pembelajaran 7 (Analisis Kasus)

Disesuaikan dengan kasus dan metode analisis permasalahan yang dipakai,

dengan acuan:

1. Contoh kasusnya tepat

2. Langkah atau prosedurnya benar

3. Gambar/ skema/ tabel/ diagram yang digunakan sesuai

4. Content (faktor penyebab dan akibat, serta strateginya tepat)

5. Kerapian dan sistematika penulisan baik

Kegiatan Pembelajaran 8 (Soal Uraian)

1. Revitalisasi kesadaran politik masyarakat melalui optimalisasi PPKn di ranah

sekolah dan praktis masyarakat; pendidikan politik yang dilakukan partai

politik dan elit/aktor politik; penyuluhan dan pembinaan yang dilakukan oleh

tokoh masyarakat, media massa, dan “duta politik”.

2. Mewujudkan budaya demokrasi partisipatif dalam masyarakat melalui

keberadaan dan optimalisasi peran komite masyarakat, forum masyarakat dan

bentuk-bentuk asosiasi yang demokratis lainnya yang dianggap strategis untuk

mengimplementasikan demokrasi partisipatif.

Kegiatan Pembelajaran 9 (Soal Analisis Kasus)

1. Hubungan Indonesia dengan Malaysia terkait konflik Sipadan dan Ligitan.

Page 164: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

152

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia juga sempat memburuk pada

tahun 2002 ketika kepulauan Sipadan danLigitan diklaim

oleh Malaysia sebagai wilayah mereka, dan berdasarkan

keputusan Mahkamah Internasional (MI) di Den

Haag, Belanda bahwa Sipadan dan Ligitan merupakan

wilayah Malaysia. Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil di perairan

dekat kawasan pantai negara bagian Sabah dan Provinsi Kalimantan Timur,

yang diklaim dua negara sehingga menimbulkan persengketaan yang

berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Sipadan dan Ligitan menjadi

ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara

mengajukan klaim atas kedua pulau itu.

Penyelesaian Kasus

Kedua negara tahun 1997 sepakat untuk menyelesaikan sengketa wilayah itu

di MI setelah gagal melakukan negosiasi bilateral. Kedua belah pihak

menandatangani kesepakatan pada Mei 1997 untuk menyerahkan

persengketaan itu kepada MI. MI diserahkan tanggung jawab untuk

menyelesaikan sengketa dengan jiwa kemitraan. Kedua belah pihak juga

sepakat untuk menerima keputusan pengadilan sebagai penyelesaian akhir

sengketa tersebut.

2. Hubungan Indonesia dengan Singapura terkait kabut asap penebangan

hutan di Indonesia.

Pada Juni 2013, Singapura menderita akibat kabut yang berasal dari praktik

tebang bakar untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit di negara

tetangga, Indonesia, provinsi Riau, Sumatera. Pada Juni 2013 kabut

mencapai rekor terburuk, mencapai tingkat kabut polutan tertinggi

sejak 1997. Kabut telah mendorong peringatan kesehatan dari pemerintah

Singapura, warga Singapura yang marah juga menyebabkan beberapa

ketegangan diplomatik, pemerintah Singapura memprotes keterlambatan di

Indonesia dalam menangani masalah ini dan mendesak pemerintah

Indonesia untuk mencari langkah-langkah efektif untuk mencegah terjadinya

dan mengurangi polusi kabut asap lintas batas.

Penyelesaian Kasus

Singapura telah melakukan tindakan menggugat perusahaan Indonesia yang

dianggap bertanggung jawab atas pembakaran hutan dan lahan pertanian,

Page 165: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

153

yang menyebabkan polusi asap yang membahayakan kesehatan

penduduk Singapura. Dengan tindakan tegas tersebut, Indonesia harus

merespon dengan baik melalui penegakan hukum terhadap kejahatan dan

pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa perusahaan yang terbukti

melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan. Perubahan peraturan

perundang-undangan yang mengatur hukuman berat terhadap perusahaan

yang terbukti melakukan kerusakan lingkungan juga harus segera dilakukan.

Indonesia juga harus aktif untuk bekerjasama dengan negera-negara lain

untuk keterlibatan dan partisipasinya dalam green policy.

3. Hubungan Indonesia dengan Myanmar terkait kasus pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingya akibat konflik etnis mulai berdatangan ke negara-negara

tetangga (lokasi negara-negara yang dekat dengan Myanmar), salah satunya

Indonesia. Mereka mencari suaka dari negara-negara yang didatanginya dan

diperkirakan akan tinggal lebih lama di Indonesia karena sejauh ini tidak ada

negara tujuan yang mau menerima mereka ditambah adanya penolakan dari

Myanmar.

Penyelesaian Kasus

Tindakan yang dilakukan Indonesia sesuai dengan peranannya sebagai

m ed ia to r in te g ra to rada lah denganmenawarkan penyelesaian

masalah melalui beberapa upaya diplomatik yang dilakukan antar pemerintah

Indonesia dengan pemerintah Myanmar. Indonesia akan mendorong

penyelesaian tragedi Rohingya melalui tiga hal. Pertama, mendorong negara-

negara kawasan untuk menelusuri akar permasalahan di balik bencana

kemanusiaan yang menyebabkan ribuan orang terkatung-katung hidupnya di

lautan. Kedua, melakukan kerjasama dengan organisasi nasional seperti

UNHCR dan IOM untuk melakukan verifikasi serta resettlement atau

pemindahan pengungsi ke tempat lain. Ketiga, negara-negara di kawasan

Asean juga harus waspada terhadap isu perdagangan manusia. Sebab,

perdagangan manusia disinyalir menjadi salah satu penyebab bencana

kemanusiaan Rohingya terjadi. Sehingga, antar negara harus meningkatkan

kerjasama pemberantasan perdagangan manusia lintas batas. Indonesia

juga terus berusaha melakukan komunikasi dengan Myanmar, sebagai

negara asal pengungsi Rohingya. Komunikasi dilakukan dengan

Page 166: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

154

prinsip constructive engangement untuk mengajak Myanmar berdialog

bersama-sama guna mencarikan solusi bagi Rohingya.

4. Hubungan Indonesia dengan Filipina terkait kasus penculikan dan

penyanderaan warga negara Indonesia di Filipina

Dua kapal berbendera Indonesia dibajak di perairan Malaysia-Filipina,

tepatnya di perbatasan antara Tawi-tawi, Filipina, dengan Sempurna,

Malaysia. Ada sekitar 10 orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada

di dalam kapal tersebut.Dua kapal tersebut yaitu Kapal Tunda TB Henry dan

Kapal Tongkang Cristi dibajak dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina,

menuju Tarakan. Saat kejadian, 1 orang ABK tertembak, 5 orang selamat

dan 4 orang diculik. Upaya pemerintah RI untuk membebaskan melalui jalur

militer nampaknya terkendala izin pemerintah Filipina.

Penyelesaian Kasus

Saat ini Pemerintah Indonesia masih terus melakukan negosiasi dan

koordinasi dengan Pemerintah Filipina. Pemerintah Indonesia menjalin

langkah diplomatis, pendekatan intelejen, dan pendekatan militer apabila

dalam kondisi mendesak. Pendekatan diplomatis, pemerintah Indonesia

diharapkan terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Filipina termasuk

lobi-lobi permintaan ijin agar TNI Indonesia bisa ikut membantu Filipina untuk

membebaskan sandera dan menangkap kelompok Abu Sayyaf. Pendekatan

intelejen, Pemerintah Indonesia saat ini sudah menempatkan pasukan elitnya

di perbatasan Filipina. Dalam waktu singkat pasukan yang bersiaga bisa

digerakkan menuju pulau di Filipina yang disinyalir tempat menyekap 10 WNI.

Pemerintah Indonesia juga harus mengupayakan langkah antisipasi agar

warganya menghindari melintasi wilayah-wilayah dengan tingkat

ketidakamanan yang tinggi atau potensi kriminal dan konflik.

5. Hubungan Indonesia dengan RRC terkait batas perairan di wilayah Natuna,

Laut China Selatan

Ketegangan di kawasan Laut China Selatan meningkat. Ketegangan ini

sudah terjadi sejak lama dan bersifat pasang surut. Ketegangan di kawasan

ini kembali meningkat sejak awal Mei 2014. Peningkatan eskalasi ini dipicu

pembangunan kilang minyak China His Yang Shi You 981 di wilayah yang

dianggap masuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinental

Vietnam. China mengklaim wilayah Laut China Selatan berdasarkan fakta

Page 167: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

155

sejarah dimulai era Dinasti Han 110 sebelum masehi. Selain itu, semakin

masifnya China mengklaim wilayah tersebut dengan membangun

infrastruktur semakin memicu reaksi dari negara yang wilayahnya

bersinggungan dengan Laut China Selatan. Mereka adalah, Vietnam,

Malaysia, Indonesia, Brunei dan Philipina.

Penyelesaian Kasus

Pemerintah Indonesia harus tetap berada pada posisi sebagai penengah

walaupun di sisin lain Indonesia juga tidak menghendaki klaim wilayah yang

dilakukan RRC. Namun demikian perlu “sikap dewasa, cerdas, dan

bijaksana” yang dilakukan Indonesia dalam menyikapi kasus tersebut.

Indonesia harus berperan bagaimana tetap menjaga kestabilan, keamanan,

dan perdamaian di wilayah tersebut. Maksud ini dapat terwujud apabila

negara-negara yang terlibat konflik dalam kawasan ini menyelesaikan

dengan jalan damai melalui kesepakatan-kesepatan. Sehingga apresiasi

untuk pemerintah Indonesia yang terus mendorong tercapainya Code of

Conduct (CoC) antara ASEAN dan China soal wilayah tersebut, serta

membawa persoalan tersebut dalam KTT ASEAN. Pencapaian COC saat ini

sudah masuk tahap negosiasi. Indonesia juga harus terus mendorong

penyelesaian sengketa tetap ditangan negara-negara yang bersangkutan.

Kegiatan Pembelajaran 10 (Produk Instrumen Penilaian)

Contoh penerapan model penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sudah

ada di modul.

Kegiatan Pembelajaran 11 (Produk RPP)

Penyusunan RPP menyesuaikan sistematika RPP dalam Permendikbud 103

Tahun 2014

Kegiatan Pembelajaran 12 (Produk RPP)

Contoh penyusunan kajian kritis sudah ada di modul

Page 168: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

156

EVALUASI

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf A, B,

C, atau D di lembar jawaban.

BAGIAN A KOMPETENSI PROFESIONAL

1. Pernyataan berikut ini yang menunjukan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi

dasar bagi kehidupan modern bernegara adalah ....

(A) komputerisasi di kantor pelayanan desa untuk peningkatan fungsi

pelayanan masyarakat

(B) penggunaan facebook sebagai sarana dan media sosial untuk

melakukan pergaulan bebas di kalangan remaja

(C) penggunaan kecanggihan teknologi untuk melakukan eksploitasi besar-

besar tambang emas di papua oleh PT freeport

(D) kecanggihan alat komunikasi modern yang digunakan KPK untuk

melakukan penyadapan guna mengungkap kasus-kasus korupsi yang

merugikan negara

2. Analisis pengembangan nilai-nilai Pancasila dimaknai sebagai kegiatan ....

(A) mengkritisi kebijakan-kebijakan dari pemerintah indonesia yang tidak

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

(B) mencermati dan melakukan seleksi serta filtrasi terhadap kebudayan

dan peradaban luar negeri yang masuk ke Indonesia

(C) mengembangkan segala usaha untuk merevitalisasi nilai-nilai pancasila

secara murni dan konsekuen melalui indoktrinisasi nasional

(D) mempelajari, mencermati, memaknai, dan memperluas pengamalan

nilai-nilai Pancasila dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

3. Karakter kebangsaan yang dimiliki para tokoh pendiri negara Indonesia yang

sesuai dengan sila ketiga Pancasila adalah....

(A) perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan

kegotongroyongan

(B) mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam mengambil

keputusan untuk kepentingan bersama

Page 169: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

157

(C) mengakui persamaan harkat, derajat, dan martabat setiap orang serta

menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

(D) komitmen dan sikap yang selalu mengutamakan persatuan dan

kesatuan di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan

4. Strategi pembinaan ideologi untuk mengatasi permasalahan disintegrasi

bangsa adalah....

(A) memfungsikan lembaga-lembaga negara sesuai dengan ketentuan

konstitusi

(B) menanamkan dan memantapkan persatuan dan kesatuan yang

bersumber pada asas kerokhanian ideologi Pancasila

(C) pemerataan pembangunan dengan memperhatikan keseimbangan dan

keserasian pembangunan antar wilayah dan sektor

(D) mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui

pemupukan solidaritas berbagai forum global

5. Strategi preventif mengatasi konflik antar-suku, agama, ras, dan golongan

dilakukan melalui ....

(A) meredam konflik melalui operasi militer

(B) menjadikan keragaman sebagai kekayaan nasional

(C) mengembangkan sikap toleransi dalam keberagaman

menciptakan keseragaman pandangan dengan indoktinisasi

6. Strategi meningkatkan implementasi nilai nasionalisme dan patriotisme

dalam pembangunan ekonomi adalah ....

(A) meningkatkan fasilitas pelayanan informasi dan komunikasi di perkotaan

(B) meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di daerah-daerah

terpencil

(C) membangun industri dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi

penduduk di desa

(D) memberikan bantuan langsung tunai berbentuk uang dan sembako

kepada rakyat miskin

7. Perwujudan pengembangan implementasi nilai-nilai demokrasi yang

terkandung dalam Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 dilakukan dalam bentuk....

(A) pelaksanaan nilai-nilai demokrasi di masyarakat

Page 170: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

158

(B) mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama

manusia

(C) penyusunan peraturan perundang-undangan yang menjamin

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat

(D) kebebasan yang bertanggung jawab setiap warga negara terhadap

penyelenggaraan pemerintahan

8. Pengembangan implementasi nilai-nilai UUD NRI Tahun 1945 dalam rangka

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dilakukan melalui....

(A) menekankan nilai-nilai perbedaan dalam keberagaman

(B) bersikap dan bertindak secara komprehensif dan integral

(C) mengimplementasikan nilai-nilai konstitusi dalam kehidupan sehari-hari

(D) mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan

pribadi

9. Untuk memberi solusi demi tetap terbinanya persatuan dan kesatuan bangsa

serta keutuhan NKRI sesuai dengan nilai-nilai Pembukaan dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 diperlukan pemimpin

yang ....

(A) tegas, kuat, militan, militer, dan otoriter untuk kepentingan negaranya

(B) memiliki kecerdasan inteletual mengenai kontitusi dan ilmu kenegaraan

(C) pSaudarai berdiplomasi dan menjalin hubungan kerjasama dengan

negara lain

(D) mampu menciptakan rekonsiliasi dan konsolidasi nasional untuk

integrasi bangsa

10. Mengembangkan nilai –nilai hukum ditengah dinamika global merupakan

contoh tindakan inovasi yang mencerminkan tanggungjawab warga negara

dalam …

(A) memecahkan persoalan-persoalan negara yang berlandaskan hukum

(B) mengembangkan kehidupan masyarakat yang taat hukum ditengah

dinamika global

(C) mewujudkan partisipasi aktif warga negara dalam rangka perlindungan

dan penegakan hukum

(D) memelihara dan memperbaiki proses kehidupan bernegara yang selaras

dengan dinamika hukum

Page 171: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

159

11. Cara untuk mengatasi carut marutnya hukum dan peradilan di Indonesia

adalah....

(A) menerapkan budaya hukum

(B) meningkatkan gaji aparat penegak hukum

(C) meningkatkan jumlah aparat penegak hukum

(D) melakukan penataan peraturan perundang-undangan

12. Perbaikan di sektor pelayanan publik yang berkaitan dengan sumber daya

aparatur negara dalam rangka mewujudkan good governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia dilakukan melalui ....

(A) peningkatan transparansi biaya pengurusan pelayanan publik

(B) transparansi rekrutmen dan memperketat seleksi aparatur negara

(C) peningkatan kualitas kinerja pegawai yang berkecimpung di pelayanan

publik

(D) mempercepat terbentuknya peraturan perundang-undangan tentang

stSaudarar pelayanan publik

13. Perwujudan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah....

(A) ketercapaian visi dan misi penyelenggaraan pemerintahan

(B) keefektifan dan keefisiensian dalam pelayanan masyarakat

(C) keterbukaan informasi dan komunikasi kebijakan pemerintah

(D) kebijakan publik yang berwawasan dan berpandangan kedepan

14. Upaya kuratif penanganan korupsi di Indonesia yaitu....

(A) melaksanakan pendataan terhadap kekayaan pejabat negara

(B) melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan

(C) menghukum seberat-beratnya para pelaku korupsi tanpa “tebang pilih”

(D) menjalankan sistem penganggaran yang transparan, efektif, efisien, dan

akuntabel

15. Untuk mengatasi dampak budaya politik parokial dan kawula diperlukan …

(A) pimpinan yang tegas dan bertanggungjawab

(B) peraturan perundang-undangan yang mencakup seluruh aspirasi rakyat

(C) usaha pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah konflik antar

daerah

(D) strategi yang tepat untuk mewujudkan budaya politik partisipan atau

demokratis

Page 172: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

160

16. Cara pandang yang tepat terhadap sub-budaya yang menjadi permasalahan

dalam budaya politik di Indoanesia adalah ....

(A) mengakui dan menjadikan sub-budaya sebagai bagian budaya politik

nasional demi kepentingan pemerintah pusat

(B) menyeragamkan berbagai sub-budaya yang ada di Indonesia melalui

penguatan dan peningkatan indoktrinasi Pancasila

(C) menghilangkan berbagai sub-budaya yang ada di indonesia sebagai

bentuk pencegahan terhadap gerakan separatis dan disintegrasi

(D) mengakui dan menjadikan sub-budaya sebagai bagian budaya politik

nasional agar kepentingan sub-budaya tersebut tetap terwakili

17. Contoh peranan Indonesia dalam hubungan Internasional di bidang politik

adalah....

(A) memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban perang di Gaza

Palestina

(B) menggelar pertukaran pelajar dan mahasiswa, serta festival seni budaya

ASEAN

(C) mengirimkan pasukan perdamaian di bawah bendera Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB)

(D) mendukung pembentukan pasar bebas di kawasan ASEAN (AFTA) dan

ASIA Pasifik (APEC)

18. Contoh kerjasama yang pernah dikembangkan oleh Indonesia dalam bentuk

Law Making Treaties adalah....

(A) perjanjian Indonesia dengan RRC pada tahun 1955 tentang dwi

kewarganegaraan

(B) konvensi hukum laut tahun 1958 tentang Laut teritorial, Zona

Bersebelahan, Zona Ekonomi Esklusif, dan LSaudaras Benua

(C) kesepakatan Indonesia dengan sembilan negara anggota ASEAN dalam

perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

(D) perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura yang

ditSaudaratangani pada tanggal 27 April 2007 di Tampaksiring Bali

Page 173: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

161

19. Perhatikan faktor penyebab dari berbagai permasalahan-permasalahan HAM

berikut:

(1) Maraknya konflik horizontal di kalangan antarwarga

(2) Peraturan prundang-undangan yang belum mendukung

(3) Tindakan pelanggaran oleh oknum aparat hukum

(4) Norma adat yang bertentangan dengan HAM

(5) Stratifikasi dan status sosial di masyarakat

Faktor kondisi sosial budaya yang menjadi penyebab berbagai

permasalahan HAM di Indonesia ditunjukan pada nomor ....

(A) 1, 2, dan 3

(B) 1, 3, dan 4

(C) 1, 4, dan 5

(D) 3, 4, dan 5

20. Permasalahan dalam implementasi perlindungan dan penegakan hak asasi

manusia di Indonesia yang diakibatkan karena faktor kemajuan informasi

dan teknologi adalah....

(A) kurangnya pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam mengusung isu-

isu HAM

(B) keterbatasan pembiayaan dalam menciptakan berbagai inovasi

teknologi dan komunikasi

(C) kualitas sumber daya manusia indonesia yang masih belum optimal

dalam pendayagunaan iptek

(D) minimnya fungsi kontrol dan seleksi terhadap arus informasi dan

komunikasi terutama di dunia maya

Page 174: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

162

BAGIAN B KOMPETENSI PEDAGOGIK

21. Langkah awal harus dilakukan dalam pengembangan silabus adalah ....

(A) mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai dengan standar isi

(B) mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian

kompetensi dasar

(C) merumuskan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan tuntutan

kompetensi dasar

(D) menentukan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan

pada jumlah minggu efektif

22. Pak Kasman adalah seorang guru PPKn SMA. Ia mengajar di kelas X yang

sebagian besar siswanya cenderung pasif dan ada dua siswa yang

berkebutuhan khusus, serta kelas XI yang sebagian besar siswanya aktif.

Dari kondisi siswa yang demikian, maka penyusunan dan pengembangan

RPP yang dilakukan Pak Kasman harus mempertimbangkan .....

(A) kebutuhan materi peserta didik

(B) perbedaan individu peserta didik

(C) indikator pencapaian kompetensi

(D) metode yang mendorong keaktifan peserta didik

23. Dalam penyusunan RPP harus memperhatikan kondisi siswa. Kondisi siswa

yang cenderung pasif dalam pembelajaran dapat diatasi melalui .....

(A) memberikan umpan balik dan tindak lanjut pada siswa

(B) memberikan latihan dan menyedian bahan bacaannya

(C) memberikan stimulus yang mendorong keaktifan siswa

(D) penugasan dalam bentuk pengisian lembar kerja siswa

24. Dalam pengembangan RPP, identifikasi materi yang menunjang kompetensi

dasar harus mempertimbangkan lingkungan sekolah. Hal ini dimaksudkan

agar ....

(A) sesuai dengan tuntutan dan kepentingan lingkungannya

(B) memiliki relevansi dengan kondisi dan perkembangan riil

(C) memberikan kebermanfaatan bagi peserta didik untuk berkembang

(D) meningkatkan perkembangan intelektual, emosional dan sosial siswa

25. Penilaian menyajikan:

(1).Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui

penyelesaian tugas;

Page 175: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

163

(2). Peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif;

(3). Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna

bagi perkembangan pribadi mereka;

(4). Walau dengan satuan waktu yang berbeda, dapat mencapai hasil akhir.

(5). Laporan nilai tersedia setiap saat.

Penilain otentik yang bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara

terbaik adalah… .

(A) (1), (2), (3), dan (4)

(B) (1), (2), (3), dan (5)

(C) (1), (2), (4) dan (5)

(D) (1), (3), (4) dan (5)

26. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran,

responsif dan proaktif serta bijaksana dalam kegiatan pembelajaran PPKn,

instrumen penilaian yang tepat untuk mengukur indikator tersebut

menggunakan ....

(A) lembar penilaian unjuk kerja

(B) penilaian antar teman sejawat

(C) lembar observasi sikap saat kegiatan diskusi

(D) penilaian diri oleh peserta didik yang bersangkutan

27. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penilaian:

(1) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai.

(2) Kemampuan pengelolaan peserta didik dalam memilih topik, mencari

informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan

laporan.

(3) Relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan

mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan

dalam pembelajaran.

(4) Keaslian, peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan

mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan

terhadap peserta didik.

Pada Penilaian Proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu:

(A) 1, 2, dan 3

(B) 1, 3, dan 4

Page 176: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

164

(C) 2, 1, dan 4

(D) 2, 3, dan 4

28. Penilaian portofolio dalam mata pelajaran PPKn tentang kasus-kasus

pelanggaran HAM dilakukan untuk mengukur kompetensi tentang interaksi

antar peserta didik yang terintegrasi dalam bentuk ... .

(A) studi lapangan

(B) bekerja dalam kelompok

(C) praktik kewarganegaraan

(D) komunikasi dengan orang tua

29. Penyusunan kajian kritis dalam penelaahan suatu artikel ilmiah ditujukan

untuk ....

(A) menguji validasi dan reabilitas hipotesis

(B) menelaah obyektivitas opini yang dibangun penulis

(C) pengayaan konsep dan model-model pengembangan gagasan

(D) penelusuran kebenaran fakta-fakta yang dijadikan bahan atau materi

dalam tulisan

30. Perhatikan paragraf berikut: “Sebuah bangsa akan maju dan jaya bukan

disebabkan oleh kekayaan alam, kompetensi, ataupun teknologi canggihnya,

tetapi karena dorongan semangat dan karakter bangsanya. Contohnya

negara Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan menyusul Vietnam. Bangsa

yang didorong oleh karakter bangsanya akan menjadi bangsa yang maju

dan jaya. Sementara bangsa yang kehilangan karakter bangsanya akan

sirna dari muka bumi (Haynes, C, 2008). Makna paragraf tersebut memuat

pola ....

(A) definisi

(B) analisis

(C) ilustrasi

(D) evaluasi

Page 177: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

165

PENUTUP

Demikianlah modul guru pembelajar kelompok kompetensi I bagi guru

Mata Pelajaran PPKn SMA/SMK.

Mudah-mudahan Saudara dapat memahami secara menyeluruh apa yang

diuraikan dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut akan menjadi bekal

dalam menyusun materi PPKn, pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu

yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi dan produktivitas pembelajaran

serta bermakna bagi para peserta didik.

Kemampuan-kemampuan yang anda kuasai setelah mempelajari modul

ini akan berguna bagi anda dalam membimbing teman sejawat dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi kinerja Anda tidak saja

pada saat pendidikan latihan tetapi pada saat Anda melaksanakan tugas di

daerah masing-masing

Modul ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun berharap

saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul

.

Page 178: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

166

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the

Science Curriculum Improvement Study to Identify Experimental Variables

and to Recognize Change. Science Education.

Arifin, E. Zainal. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:

Gramedia

Bakry, Ms, Noor. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bambang Subroto, Drs. PPKn Keuangan Intermediate, Edisi Pertama.

Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Basrie, Chaidir. 1998. Bela Negara Implementasi dan Pengembangannya

(Penjabaran Pasal 30 UUD 1945). Jakarta: Universitas Indonesia (UI-

Press).

Coutinho, M., &Malouf, D. (1993). Performance Assessment and Children with

Disabilities: Issues and Possibilities. Teaching Exceptional Children, 25(4),

63–67.

C.S.T. Kansil. 2007. Ilmu Negara. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Cumming, J. J., & Maxwell, G. S. (1999). Contextualizing Authentic Assessment.

Assessment in Education, 6(2), 177–194.

Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses

dan Produk Dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah

Disampaikan pada In House Training (IHT) SMA N 1 Kuta Utara).Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha

Darmadi, Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:

Alfabeta.

Dwiyanto, Agus. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Pusat Studi

Kepedudukan dan Kebijakan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press,

2003.

Dwiyanto, Agus. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Gajahmada Universiti Press, 1995.

Elly M. 1995.Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 179: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

167

Gagne, R.M. 1984. The Conditions of Learning and Theory of Instruction. New

York: Holt, Rinehart and Wiston.

Gatlin, L.,& Jacob, S. (2002). StSaudarards-Based Digital Portfolios: A

Component of Authentic Assessment for Preservice Teachers. Action in

Teacher Education.

Hardjosoekarto, Sudarsono. Hubungan Pusat dan Daerah dalam Kerangka

Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta, 2008.

Harmantyo, Djoko. Desentralisasi, Otonomi, Pemekaran Daerah dan Pola

Perkembangan Wilayah di Indonesia. Disampaikan pada Seminar Nasional

dan PIT-IGI tanggal 21-23 Oktober 2011 di Bali.

Hartomo. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Media Pustaka.

James AF Stoner, Manajemen, edisi Indonesia, PT. Prehallindo, Jakarta

Ratminto & Atik Septi Winarsih (2005), Manajemen Pelayanan, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2005.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan dan Ahmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Penerbit Paradigma Yogyakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke 3. 2000. Depdiknas. Jakarta: Balai

Pustaka.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2 .

Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud

2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk

SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2 . Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan Balitbang Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum

Kementerian Pendidikan Nasional.

Manan, Bagir. Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945, Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1994.

Millan, J.H. Mc. dan Schumacher, S. (2001).Research in Education: AConceptual

IntroductionFifth Edition. New York: Longman.

Page 180: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

168

Milton J. Esman, eds. (1969). Pengembangan Lembaga : Dari Konsep dampai

Aplikasinya, Jakarta: UI Press, 1969.

Na’im, Ainun. PPKn Keuangan 2, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE –

Yogyakarta.

Pandji Santosa, Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi Good Governance,

Bandung: PT. Reflika Aditama, 2008.

Parsons, Wayne. 2005. Public Policy : Pengantar Teori dan Praktik Analisis

Kebijakan, Edisi Indonesia, Jakarta: Prenada Media.

Prasojo, Eko, Desentralisasi dan pemerintahan daerah: antara model demokrasi

local dan efisiensi structural. Depok : Departemen Ilmu administrasi

Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006.

Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985). The Development and Validation of

the Test of Basic Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of

the National Association for Research in Science Teaching, French Lick,

IN.

Quinn, M., & George, K. D. (1975). Teaching Hypothesis Formation. Science

Education, 59, 289-296.

Science Education.

Sampara Lukman. 2000.Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta: STIA LAN

Press.

Shrigley,R.L. & Koballa,T.R. 1992. A Decade of Attitude Research Based on

Hovland’s Learning Theory Model,Seince Education,76 ((1) New York :

John Wiley & Sons,Inc.

Soehino. 1985. Hukum Tatanegara, Yogyakarta: Liberty

Subagyo, dkk. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan.Semarang: UPT UNNES

Press.

Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran.

Pusbangprodik

Sukaya, Endang Zailani, dkk.2002. Pendidikan Kewarganegaraan: Untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Sukmadinata, N.Sy. (2007).Metode Penelitian Pendidika. Bandung: PPS UPI

&Rosda. Cet. III

Sumarsono S, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Page 181: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

169

Thiel, R., & George, D. K. (1976). Some Factors Affecting the use of the Science

Process Skill of Prediction by Elementary School Children. Journal of

Research in Science Teaching.

Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes

of Observation and Comparison in Junior High School Students.Science

Education.

Yuhana, Abdy. 2007. Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD

1945, Bandung: Fokusmedia.

Peraturan perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Dasar 1945, Hasil Amandemen Tahun 1999, 2000, 2001 dan

2002.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah.

Undang Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerntahan Daerah

Undang Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara.

Permendikbud 66 tahun 2013 tentang StSaudarar Penilaian Pendidikan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang StSaudarar Nasional

Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65

Tahun 2013 tentang StSaudarar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103

Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 182: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

170

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104

Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2014 tentang perubahan kedua

StSaudarar Nasional Pendidikan.

Permendikbud No 59 Tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Menengah Atas Madrasah/Aliyah

Permendikbud 64tahun 2013 tentang StSaudarar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud 65tahun 2013 tentang StSaudarar ProsesPendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud 66 tahun 2013 tentang StSaudarar Penilaian Pendidikan.

Permendikbud 81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum2013.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

StSaudarar Nasional Pendidikan

Internet

Badan Litbang dan Diklat. 2015. Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara (Online)

diambil dari http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/konten-download/konten

kediklatan/kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.html pada tanggal 3

Desember 2015

Goto Kuswanto,. 2012. ‘Pelaksanaan Good Governance di Indonesia,’

Pemerintah Kabupaten Banyumas,. (Online). Diakses dari ,

http://www.banyumaskab.go.id/read/15538/pelaksanaan-good-governance-

di-Indonesia, diakses pada 5 Desember 2015.

Nanang, 2010. ’Keudukan dan Peran Pemerintah Daerah’, (Online). Diakses

darihttp://www.mikirbae.com/2015/11/kedudukan-dan-peran-pemerintah-

daerah.html>, diakses pada 5 Desember 2015.

Enceng. 2013. Model Hubungan Pusat Dan Daerah. (Online). Diakse dari

http://www.ut.ac.id. Diakses tanggal 27 april 2013.

IskSaudarar Putra. Tutorial LMS MOODLE. {Online}. diakses dari

s2c3r.mdl2.com/mod/resource/view.php?id=14 pada 20 Desember 2015

Page 183: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

171

Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/

AgBioPBLCases.pdf

Problem Based Learning and Examples of Science Lesson

Ideas;http://stem.browardschools.com/science/science_general/pbl/

http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2011/05/26/8878/27/Solo-

Memang-Beda/

http://dpd.go.id/profil/fungsi-tugas-wewenang

http://dpr.go.id/profil/fungsi-tugas-wewenang

http://www.bappenas.go.id

Jurnal

Effendi, Sofian. 2005. Membangun Budaya Birokrasi Untuk Good Governance.

Makalah Seminar Lokakarya Nasional Reformasi Birokrasi

Diselenggarakan Kantor Menteri Negara PAN 22 September 2005.

Bambang Brodjonegoro dan Jorge Martinez-Vazquez. An Analysis of Indonesia’s

Transfer Sistem: Recent Performance and Future Prospects. Makalah

pada Konperensi bertema Can Decentralization Help Rebuild Indonesia?,

2002.

Devas, Nick. Indonesia: What do we mean by decentralization? dalam Public

Administration and Development Journal, Vol. 17, 1997.

Dwipayana, Ari. Menata Desain Desentralisasi Indonesia. Jurusan Politik dan

Pemerintahan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2011.

Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006). Using Authentic

Assessment to Evidence Children's Progress Toward Early Learning

StSaudarards. Early Childhood Education Journal, 34(1), 45–51.

Page 184: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

172

GLOSARIUM

Masyarakat

pluralistik

: Masyarakat yang bersifat plural yang terdiri dari

beragam suku, etnik, golongan, agama,

pSaudarangan politik, dll

Ikatan primordial

: ikatan yang muncul dari perasaanyang lahir dari

apa yang ada dalam kehidupan sosial, yang

sebagian besarberasal dari hubungan keluarga,

ikatan kesukuan tertentu, keanggotaandalam

keagamaan tertentu, budaya, bahasa atau dialek

tertentu, sertakebiasaan-kebiasaan tertentu, yang

membawakan ikatan yang sangat kuatdalam

kehidupan masyarakat

Konflik vertikal

: konflik antara pemerintah dengan rakyat,

termasuk di dalamnya adalah konflik antara

pemerintah daerah dengan pemerintah pusat

Konflik horizontal

: konflik antarwarga masyarakat atau

antarkelompok yang terdapat dalam masyarakat

Nasionalisme : paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan

negara sendiri

Patriotisme : sikap seseorang yang bersedia mengorbankan

segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran

tanah airnya; semangat cinta tanah air

Globalisasi

: proses masuknya ke ruang lingkup dunia

Hak : semua hal yang harus diperoleh atau dapatkan

Kewajiban : segala sesuatu yang harus dilaksanakan

dengan penuh tanggung jawab

Hak warga negara

: seperangkat hak yang melekat dalam diri

manusia dalam kedudukannya sebagai anggota

dari sebuah negara.

Kewajiban warga

negara

: tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan

oleh seorang warga negara sebagaimana di

Page 185: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

173

atur dalam ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

Kekuasaan : kemampuan orang atau golongan untuk

menguasai orang atau golongan lain

berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma,

atau kekuatan fisik

Oposan : Orang atau golongan yang menentang dan

mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik

Eksekutif : kekuasaan menjalankan undang-undang

Legislatif : Kekuasaan membuat undang-undang

Yudikatif : Kekuasaan mengawasi undang-undang

Kesadaran hukum : kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam

diri manusia tentang hukum yang ada atau

tentang hukum yang diharapkan.

Supremasi hukum : upaya untuk menegakkan dan menempatkan

hukum pada posisi tertinggi yang dapat

melindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa

adanya intervensi oleh dan dari pihak manapun

termasuk oleh penyelenggara Negara.

Demokrasi : (atau sistem pemerintahan yang seluruh

rakyatnya turut serta memerintah dng

perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat

Eksploitasi : Pemanfaatan, pengisapan, pemerasan untuk

keuntungan sendiri

Vonis

: putusan hakim (pada sidang pengadilan) yang

berkaitan dengan persengketaan di antara pihak

yang maju ke pengadilan

Korupsi : penyelewengan atau penyalahgunaan uang

negara (perusahaan dan sebagainya) untuk

keuntungan pribadi atau orang lain

Kolusi : kerja sama rahasia untuk maksud tidak terpuji

Nepotisme : kecenderungan untuk mengutamakan

(menguntungkan) sanak saudara sendiri,

Page 186: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

174

terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan

pemerintah

Geostrategi : Usaha dengan menggunakan segala

kemampuan atau sumber daya baik sumber

daya manusia (SDM) maupun sumber daya

alam (SDA) untuk melaksanakan kebijakan

yang telah ditetapkan

Mentalitas : Keadaan dan aktivitas jiwa (batin), cara berpikir,

dan berperasaan

Komprehensif

integral

: Menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan

Antagonis : Pelaku yang suka menentang atau melawan

Gatra : Lingkungan/ kondisi tertentu

Page 187: MODUL PELATIHAN - p4tkpknips.id I.pdf · MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN ... Hal tersebut menjadikan guru ... Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun

175