Modul meteorologi dan klimatologi

download Modul meteorologi dan klimatologi

of 13

description

modul praktikum .

Transcript of Modul meteorologi dan klimatologi

KATA PENGANTAR

Buku petunjuk praktikum meteorologi dan klimatologi laut dibuat untuk pelaksanaan praktikum mingguan yang diadakan oleh Jurusan Ilmu Kelautan , FPIK UNDIP. Isi dari praktikum meliputi:a. Peralatan meteorology /klimatologib. Curah hujan/presipitasic. Angind. Peta isohyetse. Grafik iklim dan hytergrafikf. Klasifikasi iklimMaksud dari praktikum tersebut adalah diharapkan agar seorang mahasiswa Ilmu Kelautan harus mampu menganalisa data-data cuaca dan iklim dimana kemampuan tersebut merupakan tingkatan dasarpenguasaan meteorology dalam bidang kelautan

Kebutuhan adanya praktikum yang diadakan didalam ruang (room practice) sangat penting sama halnya denga praktikum lapangan (Field practice) di mana keduanya saling mendukung.

Akhir kata apabila ada kekurangan-kekurangan maka kami tak segan-segan untuk memperbaiki di kemudian hari

Semarang , April 2014

Penyusun

ACARA IPERALATAN METEOROLOGI/KLIMATOLOGI

Tujuan:1. Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam peralatan meteorology/klimatologi.2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi peralatan.Alat/bahan:1. Buku-buku teks meteorology/klimatologi2. Peralatan gambar dan tulis3. Lembar kerjaProsedur:1. Carilah buku-buku teks meteorology dan klimatologi.2. Gambar atau kopi alat-alat klimatologi.3. Lengkapi dan terangkan nama-nama bagian peralatan.4. Lengkapi fungsi alat tersebut (misalnya thermometer memilki fungsi sebagai alat pengukur suhu udara).5. Terangkan cara kerja alat-alat tersebut.GambarKeterangan :

Sumber:

Sumber pustaka

ACARA IICURAH HUJAN/PRESIPITASI

Tujuan:1. Mahasiswa dapat memanfaatkan data curah hujan.2. Mahasiswa mampu menganalisa data curah hujan.3. Mahasiswa mampu membuat diagram curah hujan.Alat/bahan:1. Data curah hujan bulanan dan tahunan pada suatu lokasi tertentu2. Kertas mm blok3. Penggaris4. Alat tulis dan gambarProsedur:1. Data curah hujan bulanan dan tahunan dalam hal ini kita pilih kota Salatiga dari tahun 1957-1966 (10 tahun)(tabel 1).2. Siapkan kertas mm blok.3. Untuk menggambar diagram blok pada skala vertical untuk rata rata jumlah curah hujan bulanan dan pada skalahorizontal untuk data bulanan yaitu Januari disingkat JN, Februari FB dst.4. Untuk menggambar diagram blok curah hujan tahunan rata-rata:a. Skala vertical untuk tinggi curah hujan (mm).b. Skala horizontal digunakan untuk fungsi waktu.Tabel 1. Curah hujan Kota Salatiga tahun 1957-1966 (dalam mm)Bulan1957195819591960196119621963196419651966Jumlah

Jan5424353693304444783502383132733772

Feb2115193353941042524573693054503415

Mar5383882832882273874393312885803749

Apr1323733532962453621743982132712867

Mei102209235286276846437483971810

Jun808294764277814052101752

Jul226277311541583028281011123

Ags252038100263012703639

Sep37622216020152011302

Okt751341571003919915190803681357

Nov1351461023602321351882481201791845

Des4266153571482551841832652963253057

Jumlah257934432626235818792506187822501778277825138

b.k.202351514225

b.b.81097786116981

b.l.221223102114

(sumber: Dinas PUDT Salatiga, Jateng)b.k.= bulan kering ( 100 mm)

Pertanyaan:1. Untuk grafik yang dubuat berdasarkan nomor 3 diatas:a. Kapan terjadi curah hujan terbesar?b. Kapan terjadi curah hujan terkecil?c. Adakah dalam grafik tersebut bulan kering? Berapa jumlahnya?2. Untuk grafik yang dibuat berdasarkan nomor 4 diatas:a. Kapan terdapat curah hujan tertinggi?b. Kapan terdapat curah hujan terendah?

ACARA IIIANGIN

Tujuan:1. Mahasiswa dapat menganalisis data angin.2. Mahasiswa dapat membuat bunga angin.Alat/bahan:1. Data angin suatau stasion (Semarang)2. Kertas mm blok3. Penggaris4. Alat tulis/gambarProsedur:I. Bunga angin (windrose)1. Siapkan data angin. Pada praktikum ini kita menggunakan data dari stasiun Meteorology Maritim Semarang bulan Juli 2010 (tabel 2. dan tabel 3.)2. Siapkan peralatan gambar/tulis serta kertas mm blok.3. Tetapkan pusat sumbu garis sebanyak 8 buah dan tandai dengan arah mata angin (Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, Timur Laut).4. Tetapkan skala panjang garis. Ambillah skala 1 cm untuk 2%frekuensi angin.5. Masukan data presentase frekuensi sesuai arahnya pada sumbu tersebut. Uraikan mulai dari titik pusat secara bersambungan untuk setiap arah mata angin: presentase 1-5 knot, 5-10 knot, 11-20 knot, dan >20 knot.6. Hubungkan antar titik-titik arah satu dengan yang lainnya sehingga membentuk lingkaran mata angin.

Tabel 2. Jumlah data angin permukaan stasiun Meteorologi Maritim Semarang Juli 2010ARAHKECEPATAN

1-5 KNOT6-10 KNOT11-20 KNOT>20 KNOT

CALM288000

NORTH183030

N E62120

EAST686730

S E1422000

SOUTH7100

S W9000

WEST121200

N W191600

Tabel 3. Prosentase angin permukaan stasiun Meteorologi Maritim Semarang Juli 2010ARAHKECEPATAN

1-5 KNOT6-10 KNOT11-20 KNOT>20 KNOT

CALM38,71%0%0%0%

NORTH2,42%4,03%0,40%0%

N E0,81%2,82%0,27%0%

EAST9,14%9,01%0,40%0%

S E19,09%2,69%0%0%

SOUTH0,94%0,13%0%0%

S W1,21%0%0%0%

WEST1,61%1,61%0%0%

N W2,55%2,15%0%0%

Pertanyaan:1. Arah mata angin manakah yang terkuata pada bulan itu?

ACARA IVPETA ISOHYET

Tujuan:1. Mahasiswa dapat menganalisa data iklim.2. Mahasiswa dapat membuat peta iklim (peta curah hujan) atau isohyet.Alat/bahan:1. Siapakan peta yang menunjukan stasiun cuaca daerah tertentu dalam hal ini kila pilih daerah Kedu Selatan (Tabel 4.).2. Siapkan pula data curah hujan untuk periode tertent, dalam hal ini kita ambil periode 18 tahun (1971-1988)3. Perhatikan data iklim tersebut, berapa nilai curah hujan tertinggi dan berapa nilai curah hujan terendah untuk seluruh stasiun?Catat: curah hujan tertinggi=curah hujan terendah= -selisih=....besarnya selisih tersebut akan kita gunakan untuk memperkirakan interval kontur peta isohyet. Contoh selisih curah hujan 1043,94 mm, maka ada pilihan untuk menggunakan interval kontur 100mm atau 50mm. kita pilih interval 100 mm.4. Buatlah pada peta yang disediakan pada gambar 1. (yang telah dilengkapi dengan data curah hujan pada masing-masing stasiun) garis-garis yang menghubungkan curah hujan sama dengan interval 100mm.Catatan: garis-garis isohyet tsb melalui angka-angka yang berselisih 100. Contoh: 1000, 1100, 1200, dst.

Pertanyaan:1. Adakah kaitan pola isohyet dengan topografi (dalam hal ini ketinggian)? Cek data ketinggian stasiun!

Tabel 4. Curah hujan tahunan daerah Kedu Selatan Jateng

ACARA VIKLIM (KLASIFIKASI IKLIM)

Tujuan:1. Mahasiswa dapat menganalisis data iklim.2. Mahasiswa dpat menentukan tipe iklim suatu stasiun (berdasarkan metode Schmidt & Fergusson serta metode Koppen)Alat/bahan:1. Data iklim2. Peralatan tulis dan hitungProsedur:I. Pembagian iklim menurut Schmidt & Fergusson tahun 19511. Siapkan data curah hujan (tabel 1. ) suatu stasiun, carilah data:a. Bulan kering rata-rata (jumlah bulan kering dan total dibuat rata-ratanya).b. Bulan basah rat-rata (jumlah total bulan basah dan dibuat rata-ratanya). Selanjutnya hitunglah berdasarkan rumus berikut:Q(quativent)= bulan kering rata-rataBulan basah rat-rataBerdasarkan besarnya nilai Q, tipe hujan di Indonesia menurut Schmidt & Fergusson dikelompokan menjadi 8 macam yaitu:Tabel 5. Iklim menurut Schmidt & FergussonGolonganNilai QKeterangan

A0 Q