Modul Macromedia Flash -Chapter 1

31
DASAR-DASAR MACROMEDIA FLASH Pada setiap versi, Macromedia/Adobe Flash memiliki tampilan yang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan juga pada penambahan fiturnya. Namun dari perbedaan tersebut sebenarnya ada yang fungsinya sama. Tampilan yang akan di bahas pada tutorial kali ini adalah tampilan pada Macromedia Flash 8. Untuk memulainya, pertama bukalah terlebih dahulu Macromedia Flash 8 maka akan tampil seperti gambar di bawah ini : Welcome screen Perhatikan pada kotak dialog di tengah-tengah: 1. Open a Recent Item : membuka file berekstensi .fla yang terakhir anda buka di flash. 2. Create New : membuat file flash baru. Terdapat 7 pilihan tapi pada seluruh tutorial di sini menggunakan Flash Document. 3. Create from template : membuat file flash baru dengan template yang sudah disediakan. Selanjutnya klik pada Flash Document. Modul Macromedia Flash -Chapter 1 SMK AL-HUDA SADANANYA

Transcript of Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Page 1: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

DASAR-DASAR MACROMEDIA FLASH

Pada setiap versi, Macromedia/Adobe Flash memiliki tampilan yang berbeda-beda. Perbedaan

itu disebabkan juga pada penambahan fiturnya. Namun dari perbedaan tersebut sebenarnya ada yang

fungsinya sama. Tampilan yang akan di bahas pada tutorial kali ini adalah tampilan pada Macromedia

Flash 8. Untuk memulainya, pertama bukalah terlebih dahulu Macromedia Flash 8 maka akan tampil

seperti gambar di bawah ini :

Welcome screen

Perhatikan pada kotak dialog di tengah-tengah:

1. Open a Recent Item : membuka file berekstensi .fla yang terakhir anda buka di flash.

2. Create New : membuat file flash baru. Terdapat 7 pilihan tapi pada seluruh tutorial di sini

menggunakan Flash Document.

3. Create from template : membuat file flash baru dengan template yang sudah disediakan.

Selanjutnya klik pada Flash Document.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 2: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

INTERFACE

1. Menu Bar : kumpulan perintah-perintah operasi pada flash Menu bar berisi kumpulan menu

yang memiliki beragam fungsi. Letaknya berada di bar judul. Lihat gambar di bawah ini untuk lebih

jelasnya :

Gambar dan letak menu bar

A. File : berisi kumpulan menu yang berhubungan pada dokumen flash anda. Misalnya menu save

untuk menyimpan dokumen flash anda.

B. Edit : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan objek di stage. Misalnya menu select all

yang digunakan menyeleksi seluruh objek di stage

C. View : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan tampilan di stage. Misalnya menu zoom in

yang digunakan untuk memperbesar tampilan stage

D. Insert : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan timeline, symbol serta scene. Misalnya

menu scene digunakan untuk menambahkan scene pada dokumen flash anda

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 3: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

E. Modify : berisi kumpulan menu yang digunakan untuk mengedit objek di stage. Misalnya menu

convert to symbol yang digunakan untuk membuat objek menjadi symbol

F. Text : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan huruf. Misalnya menu font yang digunakan

untuk memilih jenis huruf.

G. Commands : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan flash javascript. Misalnya menu run

command yang digunakan untuk menjalankan flash javascript.

H. Control : berisi kumpulan menu yang digunakan untuk melihat hasil animasi/objek yang anda buat.

Misalnya menu play yang digunakan untuk menjalankan animasi di timeline.

I. Window : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan panel-panel di flash. Misalnya menu

actions yang digunakan untuk menampilkan panel actions.

J. Help : berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan tutorial dan cara menggunakan flash.

Misalnya menu flash help yang digunakan untuk menampilkan panel berisi tutorial dan cara

menggunakan flash.

2. Toolbox : kumpulan tool yang memiliki fungsi-fungsi yang berbeda pada setiap toolnya. Berisi

kumpulan tool yang memiliki beragam fungsi. Apabila panel ini belum muncul anda dapat melakukan

salah satu dari 2 cara di bawah ini:

1. Melalui menu bar Window>Tools

2. Menekan Ctrl+F2 pada keyboard.

Tampilan pada toolbox

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 4: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

1. Selection Tool digunakan untuk memilih dan menyeleksi objek. Tekan tombol V pada keyboard

untuk mengaktifkannya.

Selection tool terletak di pojok kiri atas toolbox. Fungsi utamanya untuk menyeleksi suatu

objek. Selain fungsi utama tersebut selection tool juga digunakan untuk mengubah bentuk shape dan

line. Untuk menggunakan selection tool anda bisa menekan tombol selection tool pada toolbox atau

bisa juga dengan menekan tombol V pada keyboard.

Berikut 2 contoh penggunaannya :

1. Menyeleksi dan memindah objek

Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage . Tekan tombol V

pada keyboard. Setelah selection tool aktif, letakkan kursor mouse di luar lingkaran sampai muncul

tanda persegi di kursor mouse. Klik dan drag mouse sampai sebuah kotak yang muncul menutupi

lingkaran. Lepaskan tekanan pada mouse lalu klik dan drag lingkaran di stage ke sembarang tempat

dan lepaskan tekanan pada mouse.

2. Melengkungkan lingkaran

Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage. Pastikan lingkaran

tersebut tidak terseleksi, tekan tombol V pada keyboard. Setelah selection tool aktif, tempatkan kursor

mouse di dekat lingkaran sampai muncul tanda garis seperempat lingkaran. Klik dan drag mouse untuk

melengkungkan lingkaran. Lepaskan tekanan pada mouse jika sudah selesai.

2. Subselection Tool fungsinya hampir sama dengan selection tool tapi lebih detail. Tekan tombol A

pada keyboard untuk mengaktifkannya. 

Subselection tool terletak di pojok kanan atas toolbox. Fungsinya hampir sama dengan

selection tool hanya saja terdapat perbedaan dalam mengubah bentuk objek. Untuk menggunakan

selection tool anda bisa menekan tombol selection tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan

tombol A pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Menyeleksi dan memindah objek

Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage. Tekan tombol

subselection tool di toolbox. Setelah subselection tool aktif, letakkan kursor mouse di samping

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 5: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

lingkaran sampai muncul sebuah kotak hitam pada kursor mouse kemudian klik dan drag ke

sembarang tempat. Jika sudah lepaskan tekanan pada mouse.

2. Melengkungkan lingkaran

Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage. Tekan tombol

subselection tool di toolbox. Setelah subselection tool aktif, letakkan kursor mouse di samping

lingkaran sampai muncul sebuah kotak hitam pada kursor mouse kemudian klik. Akan muncul kotak-

kotak putih di sekeliling objek. Letakan kursor mouse di salah satu kotak putih tersebut sampai muncul

kotak putih di kursor mouse. Klik dan drag mouse ke sembarang arah lalu lepaskan tekanan.

3. Free Transform Tool digunakan untuk mengubah ukuran dan rotasi objek. Tekan tombol Q pada

keyboard untuk mengaktifkannya.

Free Transform Tool terletak di bawah Selection Tool. Free Transform Tool digunakan untuk

merubah ukuran objek, memiringkan bentuk objek, menyeleksi objek, dan memutar objek. Untuk

menggunakan Free Transform Tool anda bisa menekan tombol Free Transform Tool pada toolbox atau

bisa juga dengan menekan tombol Q pada keyboard. Berikut contoh penggunaannya :

1. Memperbesar ukuran objek Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di

stage. Tekan tombol Q pada keyboard. Setelah Free Transform Tool aktif, seleksi lingkaran di stage.

Letakkan kursor mouse di pojok kanan bawah lingkaran sampai kursor berubah bentuk menjadi tanda

panah yang miring. Klik dan drag kursor mouse menjauhi lingkaran dan lepaskan drag.

2. Memiringkan objek Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage.

Tekan tombol Q pada keyboard. Setelah transform tool aktif, seleksi lingkaran di stage. Letakkan

kursor mouse di sebelah kanan lingkaran sampai kursor berubah bentuk. Klik dan drag kursor mouse

ke bawah lalu lepaskan drag.

4. Gradient Transform Tool digunakan untuk mengubah ukuran dan rotasi warna/fill. Tekan tombol

F pada keyboard untuk mengaktifkannya. 

Gradient Transform Tool terletak di bawah Subselection Tool. Gradient Transform Tool

digunakan untuk mengatur letak, ukuran, rotasi,dan bentuk warna radial/linear. Untuk menggunakan

Gradient Transform Tool anda bisa menekan tombol Gradient Transform Too pada toolbox atau bisa

juga dengan menekan tombol F pada keyboard. Berikut contoh penggunaannya :

1. Memindah letak warna radial Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran

berwarna radial putih hitam tanpa garis di stage. Tekan tombol F pada keyboard. Setelah tranform tool

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 6: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

aktif, klik lingkaran di stage. Letakkan kursor mouse di tengah-tengah lingkaran sampai kursor

berubah bentuk menjadi + dengan tanda panah. Klik dan drag mouse ke sebelah kiri atas lalu lepaskan

drag.

5. Line Tool digunakan untuk membuat garis. Tekan tombol N pada keyboard untuk

mengaktifkannya. 

Line Tool terletak di bawah Free Transform Tool. Line Tool digunakan untuk membuat garis.

Apabila anda membuka panel properties (Ctrl+F3) ketika line tool aktif, maka pada panel properties

akan tampil pilihan warna, bentuk, dan tebal garis serta beberapa penunjang lainnya. Untuk

menggunakan line tool anda bisa menekan tombol line tool pada toolbox atau bisa juga dengan

menekan tombol N pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Membuat garis

Buatlah sebuah flash document kemudian tekan tombol Line Tool pada toolbox. Setelah kursor

berubah bentuk menjadi tanda + anda siap untuk menggambar garis. Klik mouse di stage bagian kiri

atas. Kemudian drag mouse ke kanan bawah. Jika sudah lepaskan tekanan pada mouse.

6. Lasso Tool digunakan untuk untuk menyeleksi objek. Tekan tombol L pada keyboard untuk

mengaktifkannya. 

Lasso tool terletak di bawah Gradient Transform Tool. Fungsinya sama dengan selection tool

namun pada lasso tool ini kita dapat menyeleksi objek seperti menggambar garis pada stage. Untuk

menggunakan lasso tool anda bisa menekan tombol lasso tool pada toolbox atau bisa juga dengan

menekan tombol L pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Menyeleksi objek

Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage terlebih dahulu.

Tekan tombol L pada keyboard. Setelah lasso tool aktif, mulailah menyeleksi objek dengan

menggambar sebuah garis. Klik dan drag kursor mouse di stage dari lingkaran bagian tengah atas ke

bawah lingkaran dan kembali lagi ke atas sambil kursor memutari bagian luar lingkaran. Lepaskan

drag maka lingkaran yang dibuat tadi akan terseleksi setengah bagian.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 7: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

7. Pen Tool digunakan untuk membuat garis dengan titik-titik bantu. Tekan tombol P pada keyboard

untuk mengaktifkannya. 

Pen tool terletak di bawah Line Tool. Pen tool juga memiliki fungsi yang sama dengan Line

tool tapi pada pen tool akan muncul titik-titik yang digunakan untuk membantu dalam pembuatan

garis. Apabila garis yang dibuat saling terhubung sehingga menjadi sebuah bentuk (kotak misalnya),

maka bagian dalam bentuk tersebut akan secara otomatis terisi oleh warna berdasarkan warna pada fill

color. Untuk menggunakan pen tool anda bisa menekan tombol pen tool pada toolbox atau bisa juga

dengan menekan tombol P pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Membuat garis sederhana

Buatlah sebuah flash document. Tekan tombol P pada keyboard. Setelah pen tool aktif, klik

sekali kursor mouse di stage bagian kiri atas. Lalu klik sekali kursor mouse di stage bagian kanan

bawah.

8. Text Tool digunakan untuk membuat static, dynamic, dan input text. Tekan tombol T pada keyboard untuk mengaktifkannya. 23

Text tool terletak di bawah lasso tool. Digunakan untuk membuat kata/kalimat di stage.

Terdapat tiga macam yaitu Static Text, Dynamic Text, dan Input Text. Untuk penjelasan dan

penggunaan lebih lengkap silahkan lihat di bawah ini :

1. Static Text

Digunakan untuk menampilkan kata/kalimat yang hanya dapat diubah bentuk dan isinya saat berada di

Flash

1. Untuk membuatnya, aktifkan terlebih dahulu text tool dengan cara mengkliknya langsung di

toolbox atau menekan tombol T pada keyboard.

2. Setelah text tool aktif, bukalah panel properties dengan menekan Ctrl+F3 pada keyboard. Ubah

Text type pada panel properties menjadi Static Text.

3. Pastikan text tool masih aktif, klik stage sekali maka akan muncul sebuah static text kosong.

4. Mulailah menulis pada static text kosong ini. Jika sudah klik sekali mouse di stage pada

sembarang tempat. Untuk mengatur panjang dan lebar static text, pastikan text tool masih aktif

lalu klik static text di stage. Maka akan muncul kotak-kotak di sekeliling static text yang anda

tekan tadi yang dapat anda gunakan untuk mengatur panjang dan lebar static text.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 8: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Text type : digunakan untuk memilih jenis text Font : digunakan untuk memilih jenis huruf Font size : digunakan untuk mengubah ukuran huruf Text (fill) color : digunakan untuk mengubah warna huruf Toggle the bold style : digunakan untuk menebalkan huruf Toggle the italic style : digunakan untuk memiringkan huruf Align Left : digunakan untuk membuat huruf rata kiri Align Center : digunakan untuk membuat huruf rata tengah Align Right : digunakan untuk membuat huruf rata kanan Justify : digunakan untuk membuat huruf rata kanan kiri Edit format options : digunakan untuk mengubah format teks seperti jarak spasi antara kalimat

di atas dengan di bawah Change orientation of text : digunakan untuk mengatur bentuk tulisan horisontal atau vertikal Letter spacing : digunakan untuk mengatur jarak antara huruf Character position : digunakan untuk mengatur posisi huruf normal, berada di atas, berada di

bawah Font rendering option : digunakan untuk mengatur render pada kalimat Selection width : digunakan untuk mengatur panjang static text Selection height : digunakan untuk mengatur lebar static text Selection X position : digunakan untuk mengubah letak koordinat x static text Selection Y position : digunakan untuk mengubah letak koordinat y static text Selectable : digunakan untuk membuat static text dapat di seleksi Auto kern : digunakan untuk mengaktifkan kerning secara otomatis Url Link : digunakan untuk menaruh alamat situs pada static text Target : digunakan untuk mengatur kemunculan web browser ketika url link pada static text

ditekan

2. Dynamic Text

Digunakan untuk menampilkan kata/kalimat yang dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk mengubah bentuk dan isinya anda dapat menggunakan actionscript.

1. Untuk membuatnya, aktifkan terlebih dahulu text tool dengan cara mengkliknya langsung di toolbox atau menekan tombol T pada keyboard.

2. Setelah text tool aktif, bukalah panel properties dengan menekan Ctrl+F3 pada keyboard.3. Ubah Text type pada panel properties menjadi Dynamic Text.4. Pastikan text tool masih aktif, klik stage sekali maka akan muncul sebuah dynamic text kosong.5. Anda dapat mengisikan tulisan pada dynamic text kosong ini atau tetap mengkosongkannya.6. Untuk menghubungkan dynamic text dengan actionscript anda dapat mengisi kotak instance

name ataupun kotak Var.

Untuk mengatur panjang dan lebar dynamic text, pastikan text tool masih aktif lalu klik dynamic text di stage. Maka akan muncul kotak-kotak di sekeliling dynamic text yang anda tekan tadi yang dapat anda gunakan untuk mengatur panjang dan lebar dynamic text

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 9: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Text type : digunakan untuk memilih jenis text

Font : digunakan untuk memilih jenis huruf

Instance name : digunakan untuk menghubungkan dynamic text dengan actionscript

Font size : digunakan untuk mengubah ukuran huruf

Text (fill) color : digunakan untuk mengubah warna huruf

Toggle the bold style : digunakan untuk menebalkan huruf

Toggle the italic style : digunakan untuk memiringkan huruf

Align Left : digunakan untuk membuat huruf rata kiri

Align Center : digunakan untuk membuat huruf rata tengah

Align Right : digunakan untuk membuat huruf rata kanan

Justify : digunakan untuk membuat huruf rata kanan kiri

Edit format options : digunakan untuk mengubah format teks seperti jarak spasi antara kalimat

di atas dengan di bawah

Letter spacing : digunakan untuk mengatur jarak antara huruf

Character position : digunakan untuk mengatur posisi huruf normal, berada di atas, berada di

bawah

Font rendering option : digunakan untuk mengatur render pada kalimat

Edit character options: digunakan untuk memilih karakter mana saja yang ingin dimasukkan ke

dalam dynamic text

Selection width : digunakan untuk mengatur panjang dynamic text

Selection height : digunakan untuk mengatur lebar dynamic text

Selection X position : digunakan untuk mengubah letak koordinat x dynamic text

Selection Y position : digunakan untuk mengubah letak koordinat y dynamic text

Line type : digunakan untuk memilih tipe garis yang ditampilkan

Selectable : digunakan untuk membuat dynamic text dapat di seleksi

Render text as HTML : digunakan untuk membuat dynamic text di render sebagai HTML

Variable : digunakan untuk menghubungkan dynamic text dengan actionscript

Auto kern : digunakan untuk mengkatifkan kerning secara otomatis

Url Link : digunakan untuk menaruh alamat situs pada dynamic text

Target : digunakan untuk mengatur kemunculan web browser ketika url link pada dynamic text

ditekan

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 10: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

3. Input Text

Digunakan untuk memasukkan kata/kalimat sesuai keinginan user/pengguna. Untuk mengubah bentuk dan isinya anda juga dapat menggunakan actionscript.

1. Untuk membuatnya, aktifkan terlebih dahulu text tool dengan cara mengkliknya langsung di toolbox atau menekan tombol T pada keyboard.

2. Setelah text tool aktif, bukalah panel properties dengan menekan Ctrl+F3 pada keyboard.3. Ubah Text type pada panel properties menjadi Input Text.4. Pastikan text tool masih aktif, klik stage sekali maka akan muncul sebuah input text kosong.5. Anda dapat mengisikan tulisan pada input text kosong ini atau tetap mengkosongkannya.6. Untuk menghubungkan input text dengan actionscript anda dapat mengisi kotak instance name

ataupun kotak Var

Untuk mengatur panjang dan lebar input text, pastikan text tool masih aktif lalu klik input text di stage. Maka akan muncul kotak-kotak di sekeliling input text yang anda tekan tadi yang dapat anda gunakan untuk mengatur panjang dan lebar input text

Text type : digunakan untuk memilih jenis text

Font : digunakan untuk memilih jenis huruf

Instance name : digunakan untuk menghubungkan dynamic text dengan actionscript

Font size : digunakan untuk mengubah ukuran huruf

Text (fill) color : digunakan untuk mengubah warna huruf

Toggle the bold style : digunakan untuk menebalkan huruf

Toggle the italic style : digunakan untuk memiringkan huruf

Align Left : digunakan untuk membuat huruf rata kiri

Align Center : digunakan untuk membuat huruf rata tengah

Align Right : digunakan untuk membuat huruf rata kanan

Justify : digunakan untuk membuat huruf rata kanan kiri

Edit format options : digunakan untuk mengubah format teks seperti jarak spasi antara kalimat

di atas dengan di bawah

Letter spacing : digunakan untuk mengatur jarak antara huruf

Character position : digunakan untuk mengatur posisi huruf normal, berada di atas, berada di

bawah

Font rendering option : digunakan untuk mengatur render pada kalimat

Edit character options: digunakan untuk memilih karakter mana saja yang ingin dimasukkan ke

dalam dynamic text

Selection width : digunakan untuk mengatur panjang input text

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 11: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Selection height : digunakan untuk mengatur lebar input text

Selection X position : digunakan untuk mengubah letak koordinat x input text

Selection Y position : digunakan untuk mengubah letak koordinat y input text

Line type : digunakan untuk memilih tipe garis yang ditampilkan

Render text as HTML : digunakan untuk membuat dynamic text di render sebagai HTML

Variable : digunakan untuk menghubungkan dynamic text dengan actionscript

Auto kern : digunakan untuk mengkatifkan kerning secara otomatis

Maximum character allowed : digunakan untuk mengatur jumlah huruf yang dapat dimasukkan

dalam input text

9. Oval Tool digunakan untuk membuat objek berbentuk lingkaran. Tekan tombol O pada keyboard

untuk mengaktifkannya. 

Oval Tool terletak di bawah Pen Tool. Oval Tool digunakan untuk membuat lingkaran. Apabila

anda membuka panel properties (Ctrl+F3) ketika oval tool aktif, maka pada panel properties akan

tampil pilihan warna, bentuk, dan tebal garis serta beberapa penunjang lainnya. Untuk menggunakan

oval tool anda bisa menekan tombol oval tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol O

pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Membuat lingkaran

Buatlah sebuah flash document kemudian tekan tombol oval Tool pada toolbox. Setelah kursor

berubah bentuk menjadi tanda + anda siap untuk menggambar lingkaran. Klik mouse di stage bagian

kiri atas. Kemudian drag mouse ke kanan bawah. Jika sudah lepaskan tekanan pada mouse.

10. Rectangle Tool digunakan untuk membuat objek berbentuk persegi. Tekan tombol R pada

keyboard untuk mengaktifkannya. 

Rectangle Tool terletak di bawah Text Tool. Rectangle Tool digunakan untuk membuat

persegi. Apabila anda menekan tombol rectangle tool di toolbox dan menahannya selama 1-2 detik

maka akan muncul kotak pilihan Rectangle Tool dan Polystar Tool. Polystar tool digunakan untuk

membuat bintang bersegi-x dan segi-x. Apabila anda membuka panel properties (Ctrl+F3) ketika

rectangle/polystar tool aktif, maka pada panel properties akan tampil pilihan warna, bentuk, dan tebal

garis serta beberapa penunjang lainnya. Untuk menggunakan rectangle tool anda bisa menekan tombol

rectangle tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol R pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Membuat persegi panjang

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 12: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Buatlah sebuah flash document kemudian tekan tombol rectangle Tool pada toolbox. Setelah

kursor berubah bentuk menjadi tanda + anda siap untuk menggambar persegi. Klik mouse di stage

bagian kiri atas. Kemudian drag mouse ke kanan bawah. Jika sudah lepaskan tekanan pada mouse.

2. Membuat bintang

Buatlah sebuah flash document kemudian tekan dan tahan tombol rectangle tool di toolbox

sampai muncul kotak pilihan. Klik polystar tool pada kotak pilihan yang muncul. Buka panel

properties (Ctrl+F3) dan tekan tombol Options pada panel properties tersebut. Pada panel yang muncul

ubah style menjadi star lalu tekan ok. Anda sudah siap untuk menggambar bintang. Klik mouse di

tengah-tengah stage. Kemudian drag mouse ke kanan bawah. Jika sudah lepaskan tekanan pada mouse.

11. Polystar Tool tombol ini muncul jika anda klik dan tahan tombol Rectangle Tool dan pilih

polystar Tool. Digunakan untuk membuat objek berbentuk persegi dengan jumlah segi yang sudah

ditentukan.

12. Pencil Tool digunakan untuk membuat garis. Tekan tombol Y pada keyboard untuk mengaktifkannya. 

Pencil tool terletak di bawah Oval Tool. Pencil tool digunakan untuk menggambar seperti

layaknya pensil dalam kehidupan nyata. Sama dengan line tool, pada pencil tool ini anda dapat

mengubah warna, tebal, bentuk garis dan beberapa penunjang lainnya melalui panel properties

(Ctrl+F3) ketika pencil toll aktif. Untuk menggunakan pencil tool anda bisa menekan tombol pencil

tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol P pada keyboard. Ketika pencil tool aktif

coba perhatikan tulisan option pada toolbox bagian bawah. Anda akan melihat 2 options yang dapat

digunakan pencil tool ini.

1. Drawing object : jika anda aktifkan tombol ini maka garis yang anda buat dengan menggunakan

pencil tool akan dijadikan drawing object.

2. Drawing mode : terdapat tiga pilihan di dalamnya yaitu, Starighten (garis yang dibuat akan dibuat

lurus), Smooth (garis yang dibuat akan dibuat melengkung), Ink (garis yang dibuat akan berdasarkan

garis yang anda buat)

Berikut contoh penggunaannya : 1. Menggunkan pencil tool Buatlah sebuah flash document.

Tekan tombol Y pada keyboard. Setelah pencil tool aktif, klik dan tahan kursor mouse di stage dan

anda sudah siap menggambar. Gerakkan kursor mouse sesuai keinginan anda. Jika sudah selesai

menggambar, lepaskan tekanan pada mouse.

13. Brush Tool digunakan untuk menggambar shape dengan kuas yang sudah ditentukan. Tekan tombol B pada keyboard untuk mengaktifkannya.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 13: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Brush tool terletak di bawah Rectangle Tool. Brush tool berfungsi seperti pencil tool hanya saja brush tool ini lebih besar bentuknya. Untuk menggunakan brush tool anda bisa menekan tombol brush tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol B pada keyboard. Ketika brush tool aktif coba perhatikan tulisan option pada toolbox bagian bawah. Anda akan melihat beberapa options yang dapat digunakan brush tool ini.

1. Drawing object : jika anda aktifkan tombol ini maka gambar yang anda buat dengan menggunakan brush tool akan dijadikan drawing object.

2. Lock fill : digunakan untuk mengunci warna fill. Misalnya anda menggunakan warna radial hijau hitam. Jika lock fill ini anda aktifkan maka saat anda menggambar dengan brush tool, warna yang dihasilkan akan menyambung tidak saling tumpang tindih.

3. Brush mode : Digunakan untuk memilih mode brush terdapat 5 pilihan yaitu : Paint Normal (secara normal), Paint Fills (garis tidak akan terkena brush), Paint Behind (hasil brush berada diobjek lain), Paint Selection (hasil brush hanya kena pada objek shape yang diseleksi), Paint Inside (brush hanya digunakan dalam sebuah garis yang tengahnya kosong)

4. Brush size : digunakan untuk memilih ukuran brush yang digunakan

5. Brush shape : digunakan untuk memilih bentuk brush yang digunakan

6. Use presure : digunakan untuk membuat tebal hasil brush tergantung tekanan yang anda berikan pada mouse

7. Use tilt : digunakan untuk membuat kursor brush menjadi berbentuk garis lingkaran dengan tanda + di dalamnya.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Menggunakan brush tool

Buatlah sebuah flash document. Tekan tombol B pada keyboard. Setelah brush tool aktif, klik dan tahan kursor mouse di stage dan anda sudah siap menggambar. Gerakkan kursor mouse seuai keinginan anda. Jika sudah selesai menggambar, lepaskan tekanan pada mouse

14. Ink Bottle Tool digunakan untuk mewarnai dan merubah warna garis. Tekan tombol S pada

keyboard untuk mengaktifkannya.

Ink bootle tool terletak di bawah Pencil Tool. Ink bootle tool digunakan untuk mewarnai stroke objek.

Untuk menggunakan ink bootle tool anda bisa menekan tombol ink bootle tool pada toolbox atau bisa

juga dengan menekan tombol S pada keyboard. Untuk mengetahui suatu objek bertipe stroke atau

tidak, anda cukup menyeleksi objek tersebut lalu tekan Ctrl+F3. Apabila pada panel properties muncul

tampilan seperti gambar di bawah ini maka objek yang anda seleksi tersebut bertipe stroke.

Berikut contoh penggunaannya:

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 14: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

1. Mengubah warna garis

Buatlah sebuah flash document. Buatlah sebuah garis berwarna hitam di stage dengan menggunakan

line tool. Aktifkan ink bootle tool dengan menekan tombolnya pada toolbox. Ubah warna stroke color

menjadi biru. Klik garis yang dibuat tadi dengan mouse yang sudah berubah menjadi kursor ink bootle

tool. Maka garis pun akan berubah warna.

15. Paint Bucket Tool digunakan untuk mewarnai dan merubah warna shape objek. Tekan tombol V

pada keyboard untuk mengaktifkannya. Tekan tombol K pada keyboard untuk mengaktifkannya.

Paint bucket tool terletak di bawah Brush Tool. Paint bucket tool digunakan untuk memberikan warna

pada ruang kosong atau mengubah warna pada fill objek. Untuk menggunakan paint bucket tool anda

bisa menekan tombol paint bucket tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol k pada

keyboard.

Berikut contoh penggunaannya:

1. Mengubah warna fill lingkaran

Buatlah sebuah flash document. Buatlah sebuah lingkaran dengan warna fill biru dan warna stroke

hitam di stage. Aktifkan paint bucket tool dengan menekan tombolnya pada toolbox. Ubah warna fill

color menjadi merah. Klik lingkaran yang dibuat tadi dengan mouse yang sudah berubah menjadi

kursor paint bucket tool. Maka fill lingkaran pun akan berubah warna.

16. Eyedropper Tool digunakan untuk mengambil contoh warna. Tekan tombol I pada keyboard

untuk mengaktifkannya.

Eyedropper tool terletak di bawah Ink Bottle Tool. Eyedroppper tool digunakan untuk mengubah

stroke style, stroke height, stroke color jika anda menggunakannya pada objek berbentuk stroke shape

dan mengubah fill color jika anda menggunakannya pada objek berbentuk fill shape. Untuk

menggunakan eyedropper tool anda bisa menekan tombol eyedropper tool pada toolbox atau bisa juga

dengan menekan tombol i pada keyboard. Berikut contoh penggunaannya:

1. Mengganti fill color

Buatlah sebuah flash document. Buatlah sebuah lingkaran dengan warna fill biru dan warna stroke

hitam di stage dengan menggunakan oval tool. Ubah warna fill color menjadi merah. Aktifkan

eyedropper tool dengan menekan tombolnya pada toolbox. Klik lingkaran yang dibuat tadi dengan

mouse yang sudah berubah menjadi kursor eyedropper tool. Maka fill color pun akan berubah warna

menjadi biru kembali.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 15: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

17. Eraser Tool digunakan untuk menghapus objek. Tekan tombol E pada keyboard untuk

mengaktifkannya. 

Eraser tool terletak di bawah Paint Bucket Tool. Eraser tool digunakan untuk menghapus objek

berbentuk stroke shape maupun fill shape. Untuk menggunakan eraser tool anda bisa menekan tombol

eraser tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol E pada keyboard. Ketika eraser tool

aktif coba perhatikan tulisan option pada toolbox bagian bawah. Anda akan melihat beberapa options

yang dapat digunakan eraser tool ini.

1. Eraser mode : Digunakan untuk memilih mode eraser. Terdapat 5 pilihan yaitu : Erase Normal

(menghapus secara normal), Erase Fills (menghapus objek bertipe fill shape saja), Erase Lines

(menghapus objek bertipe stroke shape saja), Erase Selected Fills (menghapus objek bertipe fill shape

yang terseleksi), Erase Inside (menghapus objek bertipe fill shape yang berada di dalam stroke shape)

2. Faucet : jika diaktifkan maka eraser dapat digunakan untuk menghapus obje bertipe fill shape atau

stroke shape yang terhubung.

3. Eraser shape : digunakan untuk memilih bentuk penghapus.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Menghapus lingkaran

Buatlah sebuah flash document. Buatlah sebuah lingkaran berwarna merah dengan garis hitam di stage.

Tekan tombol E pada keyboard. Pastikan option di bawah toolbox memiliki settingan sbb ; Eraser

mode : Erase Normal, Faucet : tidak aktif, Eraser shape : berbentuk kotak terbesar . Setelah

eraser tool aktif, klik dan drag mouse. Gerakkan kursor mouse ke arah lingkaran untuk menghapus

lingkaran tersebut. Jika sudah selesai lepaskan drag.

18. Hand Tool digunakan untuk menggeser tampilan stage. Tekan tombol H pada keyboard untuk

mengaktifkannya.

Hand tool terletak di bawah Eyedropper Tool. Hand tool digunakan untuk menggerakkan stage sesuai

scrollbar yang terdapat pada stage. Untuk menggunakan hand tool anda bisa menekan tombol hand

tool pada toolbox atau bisa juga menekan tombol H pada keyboard.

Berikut contoh penggunaannya.

1. Menggerakkan stage.

Buatlah sebuah flash document. Pastikan zoom pada timeline bernilai 100. Tekan tombol H pada

keyboard. Klik dan drag kursor mouse di stage kemudian gerakkan mouse untuk menggerakkan stage.

Jika sudah selesai lepaskan drag.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 16: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

19. Zoom Tool digunakan untuk memperbesar dan memperkecil tampilan stage. Tekan tombol M atau

Z pada keyboard untuk mengaktifkannya. 

Zoom tool terletak di bawah Eraser Tool. Zoom tool digunakan untuk membesarkan atau mengecilkan

tampilan ukuran stage. Untuk menggunakan zoom tool anda bisa menekan tombol zoom tool pada

toolbox atau bisa juga menekan tombol M ataupun tombol Z pada keyboard. Ketika zoom tool aktif

coba perhatikan tulisan option pada toolbox bagian bawah. Anda akan melihat beberapa options yang

dapat digunakan zoom tool ini.

1. Enlarge : Jika aktif maka zoom tool akan berfungsi memperbesar ukuran tampilan stage.

2. Reduce : Jika aktif maka zoom tool akan berfungsi memperkecil ukuran tampilan stage.

Berikut contoh penggunaannya.

1. Memperbesar ukuran tampilan stage.

Buatlah sebuah flash document. Pastikan zoom pada timeline bernilai 100. Tekan tombol Z pada

keyboard. Pastikan Enlarge aktif pada options di bagian bawah toolbox. Klik mouse di stage untuk

memperbesar stage.

20. Stroke Color digunakan untuk memilih warna garis. 

Stroke Color terletak di bawah Hand Tool dan Zoom Tool. Stroke color digunakan untuk mengubah

warna pada sebuah objek yang berbentuk stroke shape. Untuk menggunakan stroke color anda bisa

menekan tombolnya langsung pada toolbox.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Mengubah warna garis

Buatlah sebuah flash document. Buatlah sebuah garis berwarna merah. Seleksi garis tersebut kemudian

klik stroke color pada toolbox. Ubah warna pada stroke color menjadi biru. Maka warna garis pun

berubah menjadi biru.

21. Fill Color digunakan untuk memilih warna shape objek

Fill Color terletak di bawah Stroke Color. Fill color digunakan untuk mengubah warna pada sebuah

objek yang berbentuk fill shape. Untuk menggunakan fill color anda bisa menekan tombolnya

langsung pada toolbox.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 17: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Berikut contoh penggunaannya :

1. Mengubah warna fill lingkaran

Buatlah sebuah flash document. Buatlah sebuah lingkaran dengan warna merah bergaris hitam. Seleksi

fill yang berada di dalam lingkaran tersebut kemudian klik fill color pada toolbox. Ubah warna pada

fill color menjadi biru. Maka warna fill lingkaran pun berubah menjadi biru.

22. Black & White digunakan untuk membuat warna hitam pada Stoke Color dan warna putih pada

Fill Color. 

Black and white, No color, Swap colors ketika buah tombol ini terletak di bawah stroke color. Untuk

menggunakannya anda dapat menekan tombolnya secara langsung pada toolbox. Kegunaan dari ketiga

tombol tersebut adalah :

Black and white : Digunakan untuk mengubah warna pada stroke color menjadi hitam dan fill color

menjadi putih.

No color : digunakan untuk membuat stroke color atau fill color yang terseleksi menjadi tidak ada

warnanya.

Swap colors : Menukar warna yang berada di stroke color dengan warna yang berada di fill color.

Berikut contoh penggunaannya :

1. Menggunakan black and white.

Buatlah sebuah flash document. Klik tombol black and white pada toolbox. Maka stroke color akan

berwarna hitam dan fill color menjadi berwarna putih.

23. No Color digunakan untuk menghilangkan warna pada Stroke atau Fill Color. 

24. Swap Color digunakan untuk menukar warna antara Stroke Color dan Fill Color.

3. Timeline : digunakan untuk mengatur frame, layer dan durasi animasi.

4. Stage : halaman kerja pada flash tage merupakan tempat halaman kerja di flash. Seluruh objek

yang kita buat berada di stage ini. Stage terdiri dari 2 bagian yaitu bagian dalam dan bagian luar.

Perhatikan gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya :

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 18: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Gambar Stage

Objek-objek yang dibuat di luar stage tidak akan muncul di swf. Hanya objek-objek di dalam swf saja

yang muncul dengan catatan pada menu View, Show All harus diaktifkan. Selanjutnya pastikan anda

tidak menyeleksi satu objek pun di stage lalu tekan Ctrl+F3. Maka akan muncul panel properties

seperti gambar di bawah ini :

Gambar panel properties

1. Background : digunakan untuk memilih warna pada stage. Secara default warnanya adalah putih.

Warna yang digunakan pada stage hanya warna solid (satu warna). Jika anda ingin membuat warna

radial pada stage misalnya, anda harus membuat sebuah persegi panjang berwarna radial dengan

panjang dan lebar yang sama dengan stage.

2. Frame rate : digunakan untuk mengatur kecepatan memainkan frame dalam 1 detik. Misalnya anda

mengisikan 20 fps, berarti dalam waktu 1 detik 20 frame akan dimainkan. Semakin besar nilainya

semakin cepat dan halus hasil animasi yang dibuat.

3. Size : digunakan untuk mengatur stage. Tekan tombol di sebelah tulisan size maka akan muncul

gambar seperti di bawah ini :

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 19: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Gambar  Document Properties

1. Title : judul pada document flash anda

2. Description : deskripsi tentang document flash anda

3. Dimensions : digunakan untuk mengatur width (panjang) dan height (lebar) stage

4. Match :

Printer      : menyamakan ukuran stage dengan ukuran kertas printer

Contents : memperbesar atau memperkecil ukuran stage sesuai letak dan ukuran konten

Default    : menyamakan ukuran stage sama dengan ukuran default

5. Background color : sama dengan penjelasan pada background di atas

6. Frame rate : sama dengan penjelasan pada frame rate di atas

7. Ruler units : satuan ukuran yang digunakan pada panjang dan lebar. Terdapat 6 macam yaitu :

Inches, Inches (decimal), Points, Centimeters, Milimeters, Pixels. Sebaiknya anda menjadikan Pixels

sebagai default karena pada tutorial-tutorial yang ada di sini menggunakan pixels.

8. Make Default : tombol yang digunakan untuk menyimpan perubahan yang dilakukan di panel

Document Propvrties ini dan menjadikannya settingan default.

5. Library : panel yang digunakan untuk menampilkan objek-objek yang dibuat.

Panel Library merupakan panel yang digunakan untuk menampilkan objek-objek yang dibuat di flash.

Objek-objek tersebut berupa movie clip, button, graphic. Sound dan video yang diimport juga masuk

dalam panel Library ini. Bisa juga dikatakan objek tidak akan masuk ke dalam panel library ini jika

belum dijadikan symbol atau diimport ke dalam panel library. Apabila panel library belum muncul,

anda bisa memunculkannya dengan cara:

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 20: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

1. Melalui menu bar Window>Library

Pilih menu seperti gambar di atas

2. Menekan tombol Ctrl+L pada keyboard.

Panel Library

Panel Library ini akan sering digunakan. Jadi sebisa mungkin panel library ini harus dimunculkan.

6. Properties : panel yang digunakan untuk menampilkan informasi

7. Color Mixer : panel yang digunakan untuk memilih warna. Panel yang digunakan untuk

mengubah dan membuat warna untuk stroke color dan fill color. Stroke color digunakan untuk

mewarnai garis sedangkan fill color digunakan untuk mewarnai objek berbentuk shape. Untuk

membuka panel ini anda dapat membukanya melalui 2 cara yaitu :

1. Melalui menu bar Window>Color Mixer

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 21: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Pilih menu Color Mixer

2. Menekan tombol Shift+F9 pada keyboard.

Pilih salah satu cara di atas, maka akan muncul panel berikut ini :

Panel Color Mixer

1. Type : terdapat 5 macam type warna yang dapat digunakan :

None : Tidak ada warna.

Solid : Satu warna.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 22: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Contoh warna solid

Linear : Warna yang terdiri dari 2 warna atau lebih yang membentuk garis lurus.

Contoh warna linear

Radial : warna yang terdiri dari 2 warna atau lebih yang membentuk lingkaran .

Contoh warna radial

Bitmap : warna yang bersumber pada gambar. Untuk hal ini anda harus mengimport gambar ke stage

atau library terlebih dahulu.

2. Overflow : Muncul jika anda memilih warna bertype linear atau radial. Digunakan untuk untuk

mengaplikasikan warna linear/radial pada fill maupun stroke color. Terdapat 3 macam jenis :

Extend : menampilkan warna linear/radial dari awal sampai akhir.

Contoh warna linear extend

Reflect : menampilkan refleksi dari warna linear/radial jika warna sudah habis.

Contoh warna linear reflect

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA

Page 23: Modul Macromedia Flash -Chapter 1

Repeat : mengulang warna linear/radial jika warna sudah habis.

Contoh warna linear repeat

3. Linear RGB : membuat SVG-compliant (Scalable Vector Graphics) pada warna linear/radial.

Contoh warna linear dengan tidak memakai Linear RGB

Contoh warna linear dengan memakai Linear RGB

4. RGB : digunakan untuk mengatur tingkat intensitas warna R (red/merah), G (green/hijau), B

(blue/biru).

5. Alpha : digunakan untuk mengatur tingkat transparansi.

6. Color picker : digunakan untuk memilih warna secara visual. Drag kursor berbentuk plus untuk

mencari warnanya.

7. Hexadecimal value : menampilkan nilai hexadecimal dari warna yang anda gunakan. Anda juga

dapat mencari warna dengan memasukan nilai dari hexadecimal warna yang anda inginkan.

8. Current color swatch : digunakan untuk menampilkan warna yang anda pilih.

8. Align & Info & Transform : panel yang digunakan untuk mengubah ukuran dan mengatur

letak objek.

Modul Macromedia Flash -Chapter 1SMK AL-HUDA SADANANYA