Modul Lab Tk 1

download Modul Lab Tk 1

of 37

Transcript of Modul Lab Tk 1

Bina Sarana Informatika 2010/2011

PERTEMUAN I PENGENALAN ALAT UKURTUJUAN PERCOBAAN Mengenal dan memahami penggunaan AVO meter.. Memahami cara menentukan nilai resistansi pada resistor menggunakan AVO meter. Memahami cara pengukuran arus dan tegangan menggunakan AVOmeter. Mengenal dan memahami penggunaan oscilloscope. Memahami cara pengukuran tegangan dan frekuensi pada rangkaian penyearah menggunakan oscilloscope.

ALAT YANG DIGUNAKAN AVO meter Osciloscope Modul analog digital. Protoboard Baterei Resistor

TEORI DASAR

MULTIMETER (AVO METER) AVOmeter sering disebut multitester atau multimeter. Ada dua jenis AVOmeter yaitu analog dan digital. Alat ini bias digunakan untuk mengukur nilai resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current) dan arus DC. Bagian-bagian multitester analog seperti ditunjukan gambar dibawah ini: Dari gambar multimeter disamping dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya antara lain: a. Sekrup pengatur kedudukan jarum pentunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya kekanan atau kekiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.

Gambar I.1 Multimeter

Modul Lab Teknik I

1

Bina Sarana Informatika 2010/2011

b. Zero Ohm Adjust Knob berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada lebih dikenal tombol kalibrasi ohm meter. c.

posisi nol ohm meter, atau

Range Selector Switch berungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari 4 posisi pengukuran yaitu Ohm, AC Volt, DC Volt dan DCmA.

d. Pin merah (+) berfungsi untuk menghubungkan multimeter dengan komponen yang akan diukur. e. Pin hitam (-) berfungsi untuk menghubungkang multimeter dengan komponen yang akan diukur. f. Jarum penunjuk ( Pointer ) berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.

g. Papan Skala (Scale) berfungsi sebaga skala pembacaan meter.

Cara menggunakan multimeter: a. Letakan AVO meter pada posisi mendatar. b. Biasakan melatakkan probe warna merah pada terminal positif (+), dan probe warna hitam pada terminal Negatif (-) AVO meter. c. Bacalah penunjukan pointer pada posisi tegak lurus di depan skala AVO meter.

d. Khusus untuk penggunaan OHM, lakukanlah zero adjustmen (kalibrasi) setiap kali melakukan pengukuran pada selector yang berbeda. e. Untuk hasil pengukuran yang baik usahakan agar pointerberada pada daerah setengah sampai skala penuh bagi tiap posisi selector yang digunakan. f. Tiap-tiap selesai melakukan pengukuran arahkan pilihan posisi selector pada posisi off.

OSILOSKOPOsiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Manfaat osiloskop adalah untuk mengukur besaran-besaran tegangan, frekuensi, periode dan beda fasa. Bentuk sinyal listrik juga dapat dilihat dengan osiloskop. Ada berbagai bentuk sinyal listrik, yaitu sinusoida, segitiga atau triangle, kotak atau square, denyut atau pulse. Berbagai bentuk sinyal listrik tersebut dapat diukur tegangannya, periodenya dan dapat ditentukan berapa frekuensinya.

Fungsi Tombol Kontrol Osiloskop: a. Tombol power berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop. b. Trace rotation berfungsi untuk mengatur kemiringan garis.

Gambar I.2 Osiloskop

Modul Lab Teknik I

2

Bina Sarana Informatika 2010/2011

c.

Focus berfungsi untuk mengatur focus berkas untuk memperoleh bentuk gelombang yang optimum kecerahannya.

d. Inten berfungsi untuk mengatur kecaharan berkas gambar. e. Cal berfungsi sebagai terminal sumber sinyal kalibrasi. f. Layar berfungsi untuk menampilkan bentuk gelombang yang dihasilkan.

g. Position (vertical) berfungsi untuk control posisi (menggeser) secara vertical. h. Chop berfungsi sebagai control cara gambar dual trace. i. j. k. l. Mode berfungsi sebagai control mode input. CH2 INV berfungsi sebagai control pengali + atau kanal input 2 (CH2). Volts/Div berfungsi sebagai control skala tegangan. Tombol AC DC GND berfungsi sebagai kopling input.

m. Var berfungsi sebagai control skala terkalibrasi atau tidak terkalibrasi. n. CH1 CH2 merupakan port input kanal 1 dan kanal 2. o. Position (Horisontal) berfungsi sebagai control posisi (menggeser) secara horizontal. p. X10MAG berfungsi sebagai control penguat skala (x10). q. X-Y berfungsi sebagai control mode XY. r. s. t. Time/Div berfungsi sebagai skala waktu. Var SWP Uncal berfungsi sebagai control skala terkalibrasi atau tidak terkalibrasi. Holdoff Auto/Norm berfungsi sebagai control cara trigger otomatis atau normal dengan mengatur tombol. u. Level dan Lock berfungsi sebagai control dan pengunci level-level sinyal trigger. v. Source berfungsi sebagai control sumber sinyal trigger.

w. Slope berfungsi sebagai control slope saat trigger. x. Ext berfungsi sebagai port sinyal trigger eksternal.

Cara menggunakan Osiloskop: 1. Hubungkan probe ke osiloskop pada chanel-1 (perhatikan probe harus berada pada posisi 1 x) 2. Aktifkan Osiloskop dengan menekan tombol power dan tunggu beberapa saat hingga layar tampak garis horizontal 3. Atur intensitas dan focus sehingga garis horizontal tersebut tampak terang dan tipis (ini akan memudahkan saat pengukuran).

Cara mengkalibrasi Osiloskop a. Sebelum menggunakan osiloskop pada penggunaan pengukuran harus dilakukan pengkalibrasian terlebih dahulu. Kalibrasi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

Modul Lab Teknik I

3

Bina Sarana Informatika 2010/2011

b. Lakukan kalibrasi dengan mengatur tombol Volt/div pada posisi 1 v dan tombol Times/ div pada posisi 0.5 ms c. Letakan probe pada terminal kalibrasi

d. Atur posisi saklar pemilih tegangan pada posisi DC Ukurlah besaran-besaran yang tertera pada lembar pengamatan serta gambarlah bentuk gelombang yang tampak di layar.

LANGKAH PERCOBAAN A. Multimeter 1. Multimeter digunakan untuk mengukur nilai resistor Mengenal Resistor

Gambar I.3 Simbol Resistor I Warna (Bil nyata) hitam coklat merah orange/jingga kuning hijau biru ungu abu-abu putih emas perak tanpa warna 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (Bil nyata) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 x 0.1 x 0.01 (Pengali) x1 x10 x100 x1000 x10000 x100000 x1000000 x10000000 Toleransi 20% 1% 2% 0.50% 0.25% 0.10% 0.05% 5% 10% 20% II III IV

Modul Lab Teknik I

4

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Mengukur Nilai Tahanan (Resistor) Posisi selector pada Ohm meter Tuliskanlah nilai resistansi pada komponen yang telah diberikan sesuai dengan kode warnanya Ukur masing-masing resistor dan kemudian catatlah hasilnya pada table yang telah disediakan.

X 100 x 10 x1

+ -

NO

KODE WARNA

NILAI RESISTOR BERDASARKAN KODE WARNA

HASIL PENGUKURAN AVO METER ANALOG

1 2 3 4 5

2. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan Mengukur Tegangan DC (Direct Current) Siapkan selector AVO meter pada posisi daerah tegangan DC-Volt yang terbesar (1000V). Tegangan DC memiliki polaritas, (+/-) ukurlah sesuai dengan probenya jangan sampai tertukar/terbalik. Ukurlah tegangan pada sumber tegangan DC. jika dengan selector dengan skala terbesar belum terbaca dengan jelas, coba ubah selector pada posisi yang lebih rendah. Setingkat demi setingkat sehingga bisa terbaca dengan jelas.

Modul Lab Teknik I

5

Bina Sarana Informatika 2010/2011

PERHATIAN!!! Polaritas probe tidak boleh tertukar. Bilaterjadi kerusakan akibat tertukarnya polaritas, apapun alasannya tidak akan ditolerir.

Mengukur Tegangan AC (Alternating Current) Siapkan selector AVO meter pada posisi daerah tegangan AC-Volt yang terbesar. Ukurlah teganan Vs5, Vs6, Vs7. jika dengan selector dengan skala terbesar belum terbaca dengan jelas, coba ubah selector pada posisi yang lebih rendah, Setingkat demi setingkat.

Tegangan DC Vs1 Vs2 Vs3 Vs4 Vs5

Tegangan AC Vs6 Vs7

Mengukur Beda Potensial Pada Rangkaian Resistor Buat rangkaian resistor kombinasi pada protoboard.

AR1 9v

B + -

R3

R4

R5

D

R2

C

Ukur dahulu resistansi pada rangkaian tersebut, isilah tabel berikut PERHATIAN!!! Pada pengukuran resistansi putuskan dahulu rangkaian dari sumber tegangan.

Modul Lab Teknik I

6

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Antara Titik A D R1 R2 R3 R4 R5 Perhitungan Pengukuran

Antara Titik B C Perhitungan Pengukuran

Ukur tegangan pada tiap Resistor, dan isi tabel berikut: Rx R1 R2 R3 R4 R5 Kode Warna Pengukuran Resistor Beda potensial (v) Hasil Perhitungan

3. Multimeter digunakan untuk mengukur arus searah ( DCmA)

Siapkan AVO Meter pada posisi daerah pengukuran arus searah DC mA yang terbesar (0,25). Hubungkan satu demi satu resistor Rx yang di tentukan dengan sebuah sumber tegangan 5 volt. Catalah nilai rx yang digunakan, serta ukurlah arus searah yang mengalir pada masingmasing resistor tersebut. Posisi alat ukur pada saat mengukur arus searah.

X 100 x10 x1

Dc A

R1

+

9v

Modul Lab Teknik I

7

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Perhatikan!!! Dalam melakukan pengukuran arus searah jangan sampai mengubah posisi selector pada saat melakukan pengukuran arus. Apabila pembacaan skala terlalu kecil lepaskan dulu hubungan probe tester positif dari sumber tegangan baru dilanjutkan dengan mengubah selector ke posisi yang lebih rendah setingkat demi setingkat. Rusaknya AVO meter akibat kesalahan ini tidak dapat di tolerir.

Rx R1 R2 R3 R4 R5

kode warna

pengukuran Resistor kuat arus (mA)

hasil perhitungan

B. Osiloskop 1. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Hubungkan osiloskop dengan rangkaian-rangkaian di bawah ini, lihat bentuk gelombang dari titik-titik yang ada. Kemudian isilah tabel pengamatan.

A

C

AC

10 K

B

D

BENTUK GELOMBANG Modul Lab Teknik I 8

Bina Sarana Informatika 2010/2011

sinyal input (A-B)

sinyal output (C-D)

Amplitudo:

Frekuensi :

Amplitudo :

Frekuensi :

2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Hubungkan osiloskop dengan rangkaian-rangkaian di bawah ini, lihat bentuk gelombang dari titik-titik yang ada. Kemudian isilah tabel pengamatan.

A CAC

B

10 K

D

Modul Lab Teknik I

9

Bina Sarana Informatika 2010/2011

BENTUK GELOMBANG sinyal input (A-B) sinyal output (C-D)

Amplitudo:

Frekuensi :

Amplitudo :

Frekuensi :

PERTANYAAN DAN TUGAS Buat kesimpulan akhir dari percobaan ini.

Modul Lab Teknik I

10

Bina Sarana Informatika 2010/2011

PERTEMUAN II KOMPONEN PASIF ELEKTRONIKATUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mengenal resistor, kapasitor dan transformator. Mahasiswa mengenal jenis-jenis resistor, kapasitor dan transformator. Mahasiswa dapat menentukan nilai pada resistor, kapasitor dan transformator. Mahasiswa dapat menentukan kondisi resistor, kapasitor dan transformator.

ALAT YANG DIGUNAKAN Multimeter Resistor Kapasitor Transformator

TEORI DASAR Resistor Resistor disebut juga tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu: Resitor tetap yaitu yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbo, kawat atau paduan logam.

Gambar II.1 Simbol Resistor Tetap

Resistor variabel atau potensiometer, yaitu resistor yang besar hambatannya dapat berubahubah.

Modul Lab Teknik I

11

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Gambar II.2 Simbol Resistor Variabel

Menentukan Nilai Resistor Berdasarkan Kode Warna Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransi. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah yang tertera pada resistor dikurangi toleransinya. I Warna (bil nyata) Hitam coklat Merah orange/jingga Kuning Hijau Biru Ungu abu-abu Putih Emas Perak tanpa warna 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (Bil nyata) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 x 0.1 x 0.01 (Pengali) x1 x10 x100 x1000 x10000 x100000 x1000000 x10000000 Toleransi 20% 1% 2% 0.50% 0.25% 0.10% 0.05% 5% 10% 20% II III IV

Kode Huruf Resistor Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang

Modul Lab Teknik I

12

Bina Sarana Informatika 2010/2011

diselubungi dengan keramik/porselin, seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar II.3 Nilai Resistor Berdasarkan Kode Angka dan Huruf Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22 RJ adalah sebagai berikut 5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt 22 R berarti besarnya resistansi 22 ohm Dengan besarnya toleransi 5%

Kapasitor Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor diukur dalam satuan F (Farad). Kapasitor elektrolit mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif (bipolar). Sedangkan kapasitor kering misalnya kapasitor mika, kapasitor kertas dan kapasitor keramik tidak membedakan kutub positif dan kutub negatif(non polar). Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian: Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar

Dimana: 1 F = 10-6F 1 F = 10- nF 1 F = 10-12 pF Simbol kapasitor:

Gambar II.4 Kapasitor dan Simbol Kapasitor

Modul Lab Teknik I

13

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi menjadi: Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah) Kondensator Elektrolit (Electrolit Condensator= ELCO) Kondensator Variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

Menentukan nilai kapasitor dengan kode angka dan huruf

Contoh: Kode kapasitor= 562 J 100 V artinya adalah besarnya kapasitas = 56 x 10 pF = 5600 pF; besarnya toleransi = 5%; kemampuan tegangan kerja = 100 volt.2

Transformator Transformator adalah sebuah peranti yang terdiri dari dua lilitan atau lebih yang tergandeng secara induktif. Transformator banyak digunakan dalam elektronika terutama digunakan untuk mengubah besar kecilnya tegangan. Transformator terdiri dari tiga komponen utama yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Gambar II.5 Bagian-bagian Transormator

Modul Lab Teknik I

14

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Jenis Transformator antara lain: Trasformator Step Up ( untuk menurunkan tegangan ) Transformator ini memiliki ciri lilitan kumparan primer lebih sedikit dari pada lilitan kumparan skunder. Tegangan primer lebih kecil dari tegangan skunder. Tranformator Step Down (untuk menurunkan Tegangan ) Transformator ini memiliki ciri lilitan kumparan primer lebih banyak dari lilitan kumparan skunder. Tegangan primer lebih tinggi dari tegangan skunder.

Gambar II.6 Transformator dan Simbol Transformator LANGKAH PERCOBAAN A. Menentukan Kondisi Resistor 1. Menentukan Kondisi Resistor Tetap Atur posisi selector switch pada Ohm meter. Kalibrasi terlebih dahulu sebelum pengukuran resistor. Hubungkan pin multimeter pad masing-masing kaki resistor. Perhatikan penunjukan jarum pada papan skala, kemudian isi hasil pengukuran pada tabel percobaan dan tentukan kondisinya.

X 100 x10 x1

+ -

Modul Lab Teknik I

15

Bina Sarana Informatika 2010/2011

NO 1 2 3 4 5 Catatan!!!

KODE WARNA

NILAI RESISTOR

HASIL PENGUKURAN MULTIMETER

KONDISI

Hitung nilai resistansi, batas atas dan batas bawah resistor untuk menentukan kondisi resistor 2. Menentukan Kondisi Resistor Variable Selestor pada Avo meter masih dalam OHM. Ukur dan uji masing-masing VR yang diberikan, kemudian isi table yang telah disediakan.

X 100 x10 x1

A

C

+ -

HASIL PENGUKURAN NO VR1 VR2 VR3 NILAI VR TERMINAL A-B TERMINAL B-C TERMINAL A-C KONDISI

Modul Lab Teknik I

16

Bina Sarana Informatika 2010/2011

B. Menentukan Kondisi Kapasitor Atur posisi selector switch pada Ohm meter. Hubungkan pin kemasing-masing kaki kapasitor. Lihat penunjukan jarum pada papan skala dan kemudian isi tabel percobaan.

No

Kode Kapasitor

Kapasitas Kapasitor (pF)

Toleransi (%)

Tegangan Kerja (Volt)

Jenis Kapasitor

Kondisi

C. Menentukan Kondisi Transformator Step Down 1. Gulungan Primer Atur selector switch pada posisi ohm x10 ohm Hubungkan pin multimeter sesuai yang instruksi pada tabel percobaan. Alat ukur menunjukan harga ohm yang agak besar dibandingkan pada gulungan sekunder Hasil pengukuran tidak boleh nol ( shot) dan tidak boleh tak terhubung. Dalam pengukuran ini trafo tidak boleh diberi tegangan.

A 0

9 6

D E

B 110X 100 x10 x1

CT 6 F 9 G

-CDc A

220

+

Modul Lab Teknik I

17

Bina Sarana Informatika 2010/2011

NO 1 2 3

TERMINAL AB AC B-C

RESISTANSI

KONDISI

2. Gulungan Skunder Selector diletakan pada posisi R x 1ohm meter Alat ukur menunjukan harga ohm meter yang relatif kecil dibandingkan pada gulungan primer

A 0

9 6

D EX 100 x10 x1

B 110 C 220

CT 6 F-

Dc A

9 G

+NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TERMINAL D-E D-CT D-F D-G E-CT E-F E-G CT-F CT-G F-G RESISTANSI KONDISI

Modul Lab Teknik I

18

Bina Sarana Informatika 2010/2011

3. Gulungan Primer/Skunder dengan Inti Besi Alat ukur harus menunjukan harga tak hingga ohm

A 0

9 6

D E

B 110X 100 x10 x1

CT 6 F 9 G+

Dc A

C 220

NO 1 2 3 4 5 6 7 8

TERMINAL A-Inti Besi B-Inti Besi C-Inti Besi D-Inti Besi F-Inti Besi CT-Inti Besi F-Inti Besi G-Inti Besi

RESISTANSI

KONDISI

4. Antara Gulungan Primer dengan Skunder Alau ukur harus menunjukan harga tak hingga ohm

A 0 B 110 C..220X 100 x10 x1

9

E

6 F CT 6 G 9 H +

D 240 -

Dc A

Modul Lab Teknik I

19

Bina Sarana Informatika 2010/2011

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TERMINAL A-D B-E C-CT

RESISTANSI

KONDISI

PERTANYAAN DAN TUGAS

Modul Lab Teknik I

20

Bina Sarana Informatika 2010/2011

PERTEMUAN III KOMPONEN AKTIFTUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat mengenal dioda dan transistor Mahasiswa dapat memahami kaki pada dioda dan transistor Mahasiswa dapat menentukan kondisi dioda dan transistor.

ALAT YANG DIGUNAKAN Dioda Transistor Multimeter Modul analog digital

TEORI DASAR A. Dioda Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Pada dioda terdapat dua kaki yaitu anoda dan katoda.

Gambar III.1 Dioda Dan Simbolnya.

Fungsi dioda antara lain: Sebagai penyearah Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas.

Sifat Dioda yaitu: a. Jika diberi arah maju ( tegangan positif pada anoda dan tegangan negatif pada katoda ) akan menghatarkan arus. (Forward-biased)

Modul Lab Teknik I

21

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Gambar III.2 Dioada Arah Maju b. Jika diberi arah mundur (tegangan positif pada katoda dan tegangan negatif pada anoda) tidak akan menghantarkan arus. (Reverse-biased)

Gambar III.3 Dioda Arah Mundur

B. Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya.

Gambar III.4 Transistor dan Simbol Transistor

Secara tipikal transistor mempunyai tiga pin, yaitu: Basis Emitor Kolektor

Modul Lab Teknik I

22

Bina Sarana Informatika 2010/2011

LANGKAH PERCOBAAN A. Pengujian Dioda Atus selector switch pada ohm meter. Hubungkan pin merah multimeter pada katoda dan pin hitam pada anoda, jarum harus bergerak. Hubungkan pin merah multimeter pada anoda dan pin hitam pada katoda, lihat jarum pada papan skala jarum harus diam. Dioda dikatakan baik apabila kondisi jarum pada papan skala pada sesuai dengan dua langkah diatas. Jika langkah diatas tidak dicapai Dioda putus jika jarum multimeter tidak menyimpang sama sekali. Dioda hubung singkat jika jarum multimeter menunjukan harga nol ohm meter.

Lakukan pengujian dioda, kemudian isi tabel dibawah ini.

Dx D1 D2 D3

Jenis Dioda

Hasil Pengukuran

B. Karakteristik Dioda 1. Arus Forward Pada Dioda P-N Junction Perhatikan rangkaian dibawah ini pada modul analog digital

Modul Lab Teknik I

23

Bina Sarana Informatika 2010/2011

AForward

B

Vd

D

VS

+

VR1-

Id

R1

Vr

C

S1

E

Pastikan saklar VS pada posisi forward dan S1 pada posisi on. Dengan multimeter pada posisi DC volt, ukurlah tegangan pafa titik B dan C (Vin), atur tegangan potensio agar Vin menunjukan tegangan 6 volt. Ukur tegangan antara titik B dan D (VBD=Vd), antara titik D dan C (VDC=Vr). Off-kan S1 kemudian ukur arus yang mengalir pada dioda (Id). (Multimeter pada skala DCA) Ubahlah tegangan Vin sesuai dengan tabel pengamatan. Ulangi langkah-langkah diatas untuk merubah tegangan tersebut.

PERHATIKAN!!! Pada percobaan ini harus diperhatikan dalam penggunaan multimeter, gunakan sesuai petunjuk.

2. Arus Reverse Pada Dioda P-N Junction Pastikan saklarVS pada posisi reverse dan S1 pada posisi On. Dengan multimeter pad a posisi DC Volt, ukurlah tegangan pada titi B dan C (Vin), atur tegangan potensio agar Vin menunjukan tegangan 6 volt. Ukur tegangan antara titik B dan D (VBD=Vd), antara titik D dan C (VDC=Vr). Off-kan S1 kemudian ukur arus yang mengalir pada dioda (Id). (Multimeter pada skala DC A) Ubahlah tegangan Vin sesuai dengan tabel pengamatan. Ulangi langkah-langkah diatas untuk merubah tegangan tersebut.

Modul Lab Teknik I

24

Bina Sarana Informatika 2010/2011

A

B

D

VR1

R1

CVin ARAH ARUS (volt) 6 4 arus forward 2 1 6 4 arus reverse 2 1 (volt) Vd

S1

EId Komponen (mA)

Vr (volt)

3. Dioda Sebagai Saklar Amati rangkaian-rangkaian berikut kemudian isi tabel yang telah disediakan. Dioda disusun secara paralel

Modul Lab Teknik I

25

Bina Sarana Informatika 2010/2011

S1 1 1 0 0 Dioda disusun secara seri

S2 1 0 1 0

LED

S1 1 1 0 0

S2 1 0 1 0

LED

Transistor A. Menetukan kaki basis transistor Atur posisi selector switch pada ohm meter x10. Cari dua posisi jarum bergerak dimana salah satu pin multimeter tetap.(kaki basis) Jika pin yang tetap (kaki basis) pin hitam berarti transistor jenis PNP. Jika pin yang tetap (kaki basis) pin merah berarti transistor jenis NPN.

B. Menentukan kaki emitor dan kolektor Atur selector switch pada posisi x10K, kemudia hubungkan pin multimeter pada kedua kaki selain basis sehingga mendapat jarum bergerak kekanan. Untuk transistor jenis PNP kaki emitor mendapat pin merah dan kolektor mendapat pin hitam. Untuk transistor jenis NPN kaki emitor mendapat pin hitam dan kaki kolektor mendapat pin merah.

Modul Lab Teknik I

26

Bina Sarana Informatika 2010/2011

TRANSISTOR

PIN

JENIS

KONDISI

NAMA TRANSISTOR

Q1

Q2

Q3

Q4

C. Aplikasi Transistor Sebagai Saklar 1. Gerbang Logika Buffer

SNPN C945

LED 1 0

4k7

1 0

2. Gergang Logika AND S1NPN C945

S2 1 0 1 0

LED 1 0 0 0

1 1

4k7NPN C945

4k7

0 0

Modul Lab Teknik I

27

Bina Sarana Informatika 2010/2011

3. Gerbang Logika OR

S1NPN C945

S2 1 0 1 0

LED 1 0 0 0

1 1NPN ]C945

4k7

4k7

0 0

PERTANYAAN DAN TUGAS

Buat kesimpulan dari percobaan-percobaan di atas.

Modul Lab Teknik I

28

Bina Sarana Informatika 2010/2011

PERTEMUAN IV GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI

TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat mengenal gerbang logika dasar dan kombinasi Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar gerbang logika dan kombinasi. Mahasiswa dapat memahami karakteristik IC TTL.

ALAT YANG DIGUNAKAN Modul analog dan logika IC TTL 7400, 7404, 7408, 7432 AVO meter Protoboard Led Kabel jumper Sumber tegangan (power supply)

TEORI DASAR Gerbang logia adalah piranti dua keadaan, yaitu mempunyai keluaranan dua keadaan yaitu keluaran dengan nol volt yang menyatakan logika (rendah) dan keluaran dengan tegangan tetap yang menyatakan logika 1 (tinggi). Gerbang logika dapat mempunyai beberapa masukan yang masing-masing mempunyai salah dari dua keadaan logika, yaitu 0 atau 1. Macam-macam gerbang logika dasar adalah gerang AND, OR dan NOT. Gerbang logika kombinasi merupakan gabungan dari gerbang logika logika dasar, diantaranya NOR, NAND, EXOR dan EXNOR. a. Gerbang AND Gerbang AND merupakan jenis gerbang digital keluaran 1 jika seluruh inputnya 1. Gerbang diterjemahkan sebagai gerbang DAN artinya sebuah gerbang logika yang keluaranya berlogika 1 jika input A dan input B dan seterusnya berlogika 1.

o

Y=A*B

Modul Lab Teknik I

29

Bina Sarana Informatika 2010/2011

b. Gerbang OR Gerbang OR diterjemahkan sebagai gerbang ATAU artinya sebuah gerbang logika yang keluaranya berlogika 1 jika salah satu atau seluruh inputnya berlogika 1.

Y=A+B

c.

Gerbang NOT Jenis rangkaian digital dasar yang lainnya adalah gerbang NOT. Gerbang NOT ini disebut inverter (Pembalik). Rangkaian ini mempunyai satu masukan dan satu keluaran. Gerbang NOT bekerja membalik sinyal masukan, jika masukan rendah, maka keluarannya tinggi, begitupun sebaliknya.

Y = A

d. Gerbang NOR Gerbang NOR adalah gerbang kombinasi dari gerbang NOT dan gerbang OR. Dalam hal ini ada empat kondisi yang dapat dianalisis dan disajikan pada tabel kebenaran.

Y=A+B

e. Gerbang NAND Gerbang NAND adalah gerbang kombinasi dari gerbang NOT dan gerbang AND. Dalam hal ini terdapat empat kondisi yang dapat dianalisis dan disajikan pada tabel kebenaran.

Y=A*B

f.

Gerbang Ex-OR Gerbang Ex-OR (Exclusive-OR) akan memberikan keluaran 1 jika kedua masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. Dalam hal ini terdapat empat kondisi yang dapat dianalisis dan disajikan pada tabel kebenaran.

Y= AB+AB

Modul Lab Teknik I

30

Bina Sarana Informatika 2010/2011

g. Gerbang Ex-NOR Ex-NOR dibentuk dari kombinasi gerbang OR dan gerbang NOT yang merupakan inversinya atau lawan Ex-OR, sehingga dapat juga dibentuk dari gerbang Ex-OR dengan gerbang NOT.

Y = AB+AB

Karakteristik IC

LANGKAH PERCOBAAN Siapakan modul/ Panel analog digital Isilah tabel kebenaran dari rangkaian-rangkaian digital berikut:

Modul Lab Teknik I

31

Bina Sarana Informatika 2010/2011

1. Gerbang AND Y=A*B

Masukan A 0 0 1 1 B 0 1 0 1

Keluaran (Y) Lampu

IC yang digunakan:2. Gerbang OR Y=A+B

Masukan A 0 0 1 1 B 0 1 0 1

Keluaran (Y) Lampu 0 0 0 1

IC yang digunakan:3. Gerbang NOT Y = A

Masukan A 0 1 IC yang digunakan:

Keluaran (Y) Lampu

Modul Lab Teknik I

32

Bina Sarana Informatika 2010/2011

4. Gerbang NAND (Not And) Y=A*B

Masukan A 0 0 1 1 B 0 1 0 1

Keluaran (Y) Lampu

IC yang digunakan: Symbol gerbang pengganti:

5. Gerbang NOR Y=A+B

Masukan A 0 0 1 1 B 0 1 0 1

Keluaran (Y) Lampu

IC yang digunakan: Symbol gerbang pengganti:

Modul Lab Teknik I

33

Bina Sarana Informatika 2010/2011

6. Gerbang XOR Y=A*B+A*B

:

Masukan A 0 0 1 1 B 0 1 0 1

Keluaran (Y) Lampu

IC yang digunakan: Symbol gerbang pengganti:

7. Gerbang XNOR Y = AB + AB

Masukan A 0 0 1 1 B 0 1 0 1

Keluaran (Y) Lampu

IC yang digunakan: Symbol gerbang pengganti:

Modul Lab Teknik I

34

Bina Sarana Informatika 2010/2011

8. Implementasi Aljabar Boolean

Rangkaian A

Rangkaian B

Catatlah masing-masing kode IC gerbang yang digunakan, dan carilah persamaan output (Y) dari masing-masing rangkaian tersebut serta isilah tabel kebenarannya sesuai dengan hasil percobaan.

Persamaan aljabar Boolean Y1= A 0 Tabel Kebenaran 0 1 1

Rangkaian A Y2= B 0 1 0 1 Y1 A 0 0 1 1

Rangkaian B

B 0 1 0 1

Y2

Nama dan Simbol Gerbang pengganti

PERTANYAAN DAN TUGAS

Modul Lab Teknik I

35

Bina Sarana Informatika 2010/2011

DAFTAR PUSTAKA

Chalil, Acyar.2005.Penggunaan Alat Ukur Elektronika.Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.2003.Alat Ukur dan Teknik Pengukuran.Yogyakarta: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Tim

Fakultas

Teknik

Universitas

Negeri

Yogyakarta.2003.

Dasar

Elektronika

Analog

dan

Digital.Yogyakarta: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Modul Lab Teknik I

36

Bina Sarana Informatika 2010/2011

Modul Lab Teknik I

37