MODUL KULIAH APSI

45
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM TUGAS SEMESTER PENDEK OLEH: ELY HARLEZA 0760100540 1 R P l

Transcript of MODUL KULIAH APSI

Page 1: MODUL KULIAH APSI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

TUGAS SEMESTER PENDEK

OLEH:

ELY HARLEZA

0760100540

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2011

A. Konsep Sistem Informasi

1

R

P

l

Page 2: MODUL KULIAH APSI

Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu sasaran

tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen nya

mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan Informasi adalah salah satu jenis sumber daya

yang tersedia bagi seorang manager sistem informasi yang apabila di kelola akan menjadi

satu modal utama yang besar dalam pengelolaan data pada suatu organisasi.

Banyak sekali aktifitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi.

Bukan hanya Negara maju yang banyak menerapkan sistem informasi, di Negara-negara

berkembang pun banyak yang menerapkannya seperti di kantor-kantor, akademik,

pendidikan, bandara dan bahkan di rumah ketika pemakai menggunakan internet.

Perlu diketahui bahwa, sistem informasi tidak harus berbentuk kompleks. Hal ini

disebabkan karena kemampuan sistem informasi yang utama adalah:

1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan

tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah,

akurat dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil

tetapi mudah di akses.

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia

dengan cepat dan murah

5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok

pada suatu tempat tertentu.

6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.

7. Mengoptimalisasikan proses-proses bisnis yang ada yamg masih dikerjakan

secara manual.

8. Mempercepat pengetikan, editing dan update data.

Ada beberapa definisi sistem informasi menurut beberapa sumber, namun dapat di

simpulkan bahwa system informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,

teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang di proses menjadi informasi

dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran tertentu.

B. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai:

1. Komponen sistem (components)

2. Batasan sistem (boundary)

3. Lingkungan luar sistem (environments)

4. Penghubung sistem (interface)

2

Page 3: MODUL KULIAH APSI

5. Masukan sistem (input)

6. Keluaran sistem (output)

7. Pengolahan sistem (process)

8. Sasaran sistem (objectivitas) atau tujuan sistem (goal).

Sistem memiliki daur hidup yaitu terlihat pada gambar berikut:

C. Klasifikasi sistem

3

Page 4: MODUL KULIAH APSI

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, contohnya hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik adalah sistem yang di rancang secara fisik contohnya sistem

komputer.

2. Sistem alami dan sistem buatan

System alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat

manusia, contohnya sistem perputaran bumi.

Sistem buatan adalah interaksi yang melibatkan manusia dengan mesin.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang selalu dapat diprediksi

contohnya sistem komputer.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di

prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan

luarnya.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4

Page 5: MODUL KULIAH APSI

A. Konsep Analisis dan Perancangan Sistem

Dalam pengembangan sistem dikenal metode pengembangan alur hidup (SDLC).

Adapun konsep sistem yang terdapat di dalam metode pengembangan alur hidup (SDLC)

ini adalah:

1. Menyediakan garis besar untuk mengetahui apa yang terkandung dalam

pengembangan sistem aplikasi. Lebih di tekankan kepada konsep analisis internal

yang menyangkut hubungan antara pemilik sistem dengan sistemnya sendiri.

2. Mempertimbangkan adanya sistem lama yang di gunakan sebelumnya dengan

memperhatikan kelemahan dan kekurangannya sehingga bisa di prioritaskan

apakah sistem yang dibangun adalah sistem baru atau memperbaiki sistem yang

lama.

3. Feasibility analisis dengan menyedikan analisis melalui pengamatan pada tujuan

sistem yang ditujukan dari segi ekonomi, operasional dan teknik pengamatan.

Dokumen untuk feasibility analisis kemudian menjadi basis pertimbangan untuk

membangun sebuah sistem.

Bagi sebuah perusahaan atau organisasi yang sedang merencanakan pembangunan sebuah

sistem maka indikator perlunya pembangunan sistem adalah sebagai berikut:

1. Adanya keluhan dari customer (pelanggan)

2. Pengiriman barang sering tertunda

3. Pembayaran gaji terlambat

4. Tanggung jawab tidak jelas

5. Produktivitas kerja rendah

6. Bertumpuknya back order

7. Adanya kapasitas produksi yang menganggur.

Dengan adanya pembangunan system yang lebih baik di harapkan meningkatnya:

1. performance (kinerja)

2. information (informasi)

3. economy (ekonomis)

4. control (pengendalian)

5. efficiency (efisiensi)

6. service (pelayanan)

Adapun siklus hidup pengembangan system terdiri dari:

1. Tahapan perencanaan (planning)

Tahap perencanaan dilakukan dengan pertimbangan alokasi dana yang diperlukan

dalam pembuatan sistem, alokasi waktu penyelesaian sistem yang di buat, rencana

5

Page 6: MODUL KULIAH APSI

kegiatan yang akan dilakukan. Dalam tahapan ini, akan menentukan keberhasilan

pembuatan sistem secara keseluruhan.

2. Tahapan analisis (analysis)

Analisis data dilakukan untuk dibuat rancangan perangkat lunak agar sesuai

dengan kebutuhan. Sehingga perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan apa

yang diharapkan.

3. Tahapan perancangan (design)

Perancangan perangkat lunak merupakan pekerjaan bertahap yang sangat

difokuskan pada elemen dari program, yaitu struktur data, arsitektur perangkat

lunak, detail procedural, dan karakteristik dari interface. Sehingga perangkat

lunak yang akan dibuat bisa memuaskan.

4. Tahapan seleksi (selection)

Tahapan seleksi dilakukan apabila pada tahapan perancangan design system di

sajikan beberapa alternatif perancangan. Maka di lakukan seleki untuk memilih

perancangan design yang cocok untuk digunakan.

5. Tahapan implementasi (implementation)

Desain yang dibuat harus dapat diterjemahkan dengan bahasa mesin yang

dilakukan pada langkah pengkodean. Sehingga hasil dari desain tersebut dapat

dijalankan.

6. Tahapan perawatan (maintenance)

Langkah ini merupakan langkah terakhir yang dapat membuat sebuah software

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga perangkat lunak bisa sempurna

Dalam pembuatan sebuah sistem informasi hal utama yang harus di perhatikan

adalah konsep analisis dari sistem yang akan di bangun dan bagaimana perancangannya.

Analisis adalah salah satu dari rangkaian proses yang diperlukan dalam membangun

sebuah sistem untuk mencapai sasaran tertentu. Konsep dasar yang di perhatikan adalah

metode analisis yang akan di gunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan perancangan

sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru (sistem usulan) untuk menggantikan

sistem yang lama (sistem berjalan) secara keseluruhan atau mempelajari sistem yang

telah ada.

B. Personil yang terlibat dalam pembangunan sistem

Telah dijelaskan di atas bahwa hal utama yang harus diperhatikan dalam

pembuatan sistem adalah analisis dan perancangan dari sistem yang akan dibuat. Maka

personil yang terlibat di dalamnya sangat berpengaruh penting. Adapun personil yang

terlibat dalam pembangunan sistem adalah:

1. Manajer analisis sistem

6

Page 7: MODUL KULIAH APSI

Disebut juga sebagai koordinator proyek dengan tugasnya sebagai berikut:

a. sebagai koordinator team pembangunan sistem

b. mengarahkan, mengatur dan mengkoordinir anggotanya

c. membuat jadwal pelaksanaan kegiatan

d. bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan,

desain sistem dan penerapannya.

e. Memberikan rekomendasi perbaikan sistem

f. Membuat laporan kemajuan proyek

g. Memeriksa kembali hasil kerja anggotanya.

2. ketua analisis sistem

menjabat sebagai wakil dari manajer analisis sistem dengan tugasnya membantu

tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya.

3. analisis sistem senior

merupakan analisis sistem yang sudah berpengalaman

4. analisis sistem

merupakan analisis sistem yang cukup berpengalaman

5. analisis sistem junior

merupakan analisis sistem yang belum berpengalaman

6. pemrograman aplikasi senior

merupakan pemrogram yang sudah berpengalaman dengan tugasnya merancang

spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram

lainnya.

7. pemrograman aplikasi

merupakan pemrogram yang sudah cukup berpengalaman

8. pemrograman aplikasi junior

merupakan pemrogram yang sudah cukup berpengalaman

C. Cara mengidentifikasikan masalah

Analisis data dilakukan untuk dibuat rancangan perangkat lunak agar sesuai

dengan kebutuhan. Sehingga perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan apa

yang diharapkan. Adapun cara mengidentifikasikan masalah dalam konsep analisis

sistem adalah denga teknik pengumpulan data yang terdiri dari:

1. Wawancara (interviews)

Dalam konsep analisis sistem akan diluangkan banyak waktu untuk berbicara

dengan orang-orang, baik orang-orang internal maupun eksternal dari sebuah

departemen IT (pengguna sistem). Wawancara merupakan salah satu teknik

umum untuk pencarian fakta. Wawancara adalah suatu pertemuan yang

direncanakan untuk memperoleh informasi dari orang lain. Dari proses

7

Page 8: MODUL KULIAH APSI

wawancara kita bisa mengidentifikasikan masalah pada tahapan akhir dari

wawancara yaitu evaluasi wawancara.

Keuntungan wawancara:

a. memotivasi orang yang di wawancarai untuk menjawab dengan bebasa

dan terbuka

b. pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan

c. pewawancara dapat melihat kebenaran jawaban dari gerak-gerik dan raut

wajah orang yang diwawancarai.

Kerugian wawancara:

a. membutuhkan waktu yang lama

b. tergantun dari kepandaian si pewawancara

c. dapat mengganggu orang yang diwawancarai

2. Pengamatan (observasi)

Seorang analis sistem mengidentifikasikan masalah berdasarkan pengamatannnya

langsung di lapangan. Misalnya penggunaan sistem dan interaksinya terhadap

user yang menggunakan sistem apakah sistem sudah memiliki kemudahan dalam

pemakiannya, menarik untuk di pelajari dll.

Keuntungan observasi:

a. cenderung mempunyai keandalan yang tinggi

b. Analis sistem dapat langsung melihat apa yang sedang dikerjakan

c. Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan

d. Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu pekerjaan

Kerugian observasi:

a. biasanya orang yang diamati merasa terganggu

b. pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili satu tingkat

kesulitan

c. dapat mengganggu kerja yang dilakukan

d. biasanya orang yang sedang di observasi akan menunjukkan kinerja yang

baik dan menutupi kejelekannya.

3. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a. secara keputusan

b. secara static

c. secara random

d. secara sistematik

e. secara bertingkat

8

Page 9: MODUL KULIAH APSI

4. Kuisioner

Kuisioner mutlak dilakukan untuk memperoleh gambaran dari user yang

berinteraksi langsung dengan sistem, Apakah sistem layak di gunakan selama ini

atau tidak?, Apakah perlu adanya sistem baru?

Keuntungan kuisioner:

a. daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak

b. responden tidak merasa terganggu

c. daftar pertanyaan relatif lebih efisien

d. hasilnya dapat lebih obyektif

Kerugian kuisioner:

a. daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat

b. daftar pertanyaan tidak membatasi responden untuk menjawab

c. daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.

D. Perancangan sistem secara umum

Perancangan perangkat lunak merupakan pekerjaan bertahap yang sangat

difokuskan pada elemen dari program, yaitu struktur data, arsitetktur perangkat lunak,

detail procedural, dan karakteristik dari interface. Sehingga perangkat lunak yang

akan dibuat bisa memuaskan.

Tahapan perancangan sistem ini terdiri dari:

a. Rancangan dan spesifikasi teknis

Membangun adalah menganalisa, mendesain, memverifikasi, dan

memenejemen setiap faktor teknik ataupun faktor sosial sehingga akan

memunculkan beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut antara lain meliputi:

a. Apa masalah yang harus diselesaikan.

b. Bagaimana karateristik dari faktor yang akan digunakan untuk

menyelesaikan suatu masalah.

c. Bagaimana faktor-faktor tersebut dapat diselesaikan.

Untuk memecahkan suatu masalah pengembang sistem harus

mempunyai suatu strategi ataupun menggabungkan beberapa strategi untuk

membuat sebuah proses, yang biasanya digambarkan dalam sebuah model proses.

Model proses untuk seorang pengembang sistem dibuat berdasarkan kebutuhan

dari suatu produk aplikasi.

9

ProblemDefinition

TechnicalDevelopmen

tSolution

Iintegrasion

Status quo

Page 10: MODUL KULIAH APSI

Model Proses

Pengembangan perangkat lunak diasumsikan sebagai sebuah masalah

yang terus berputar. Sedangkan paradigma klasik tentang siklus hidup rekayasa

sistem atau sering disebut waterfall model digambarkan sebagai berikut.

Waterfall Model

Perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem, sehingga

pambuatannya harus dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dari setiap

elemen. Hal tersebut menjadi amat penting ketika perngkat lunak harus

dipadukan dangan elemen-elemen lainnya seperti hardware ataupun user.

b. Pembuatan program-program

Desain yang dibuat harus dapat diterjemahkan dengan bahasa mesin yang

dilakukan pada langkah pengkodean. Sehingga hasil dari desain tersebut dapat

dijalankan. Setelah proses pengkodean selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan

test program. Langkah ini berfungsi untuk menguiji logika internal dari perangkat

lunak, untuk memastikan setiap statemen coding telah benar atau setidaknya

meminimalkan error, juga memastikan output yang sesuai dengan yang

diharapkan.

c. Training user

Sistem yang telah dibuat harus di demokan kepada user, baik cara kerja

sistem itu sendiri maupun interaksinya user terhadap sistem, dan penggunaan

sistemnya.

10

ProblemDefinition

Analysis

Design

Code

Testing

Maintenance

Page 11: MODUL KULIAH APSI

A. TAHAPAN PEMBANGUNAN SISTEM

1. Tahap Investigasi

Studi awal (Initial Investigation)

Studi kelayakan (Feasibility Study)

2. Tahap Analisa

Pembahasan Sistem Berjalan

Penentuan Kebutuhan Sistem Baru

Rancangan Sistem Baru

3. Tahap Rancangan

Rancangan dan spesifikasi teknis

Pembuatan program-program

Training User

4. Tahap Implementasi

Test Sistem (Konversi)

Pemasangan dan peralihan system

Review Hasil Implementasi

Laporan Pembangunan Sistem

B. TAHAPAN INVESTIGASI

Pengertian : Merupakan tahapan awal dalam pembangunan sistem untuk

menyelidiki kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan dan menyelidiki

kebutuhan sistem baru.

Tujuan:

1. Melanjutkan usaha pembangunan sistem ke tahap berikutnya dari daur

hidup membangun sistem

2. Memperbaiki sistem yang berjalan

3. Kemungkinan penggunaan software yang dimiliki oleh pusat informasi

4. Menangguhkan permintaan pembangunan sistem tersebut.

11

Page 12: MODUL KULIAH APSI

C. KEGIATAN STUDI AWAL

Kegiatan:

a. Studi awal (Initial Investigation)

b. Studi kelayakan (Feasibility Study)

Hasil Akhir:

Berisi rekomendasi apakah sistem dapat di bangun dan di implemantasikan.

Termasuk keuntungan biaya yang di peroleh dan yang dikeluarkan.

STUDI AWAL (Initial Investigation)

Tujuan Kegiatan :

Untuk menentukan apakah permintaan Bangsis dapat dikerjakan atau tidak.

Menghasilkan rekomendasi sbb:

1. Sistem baru memang di butuhkan

2. Memperbaiki sistem yang sedang berjalan

3. Penggunaan pusat informasi

4. Permintaan itu tidak layak

Ruang lingkup kegiatan:

Studi awal dapat dikerjakan bervariasi tergantung pada masalah/kebutuhan yang

ada. Munculnya permintaan pembangunan sistem yang dapat di sebabkan oleh

berbagai alasan dan pertimbangan. Apapun alasannya dan pertimbangan

munculnya gagasan permintaan pembangunan sistem itu, kegiatan study awal

akan dimulai bila permintaan itu muncul dan sering kali muncul dalam waktu

beberapa hari setelah permintaan itu di evaluasi dan tindak lanjutnya kegiatan

direkomendasikan.

Proses Kegiatan Studi awal:

1. Mendefinisikan masalah (problem solving)

2. Penjelasan prosedur sistem yang berjalan

3. Alternatif pemecahan masalah

4. Klasifikasi dari permintaan pembangunan sistem

5. Mengevaluasi kelayakan.

Personil yang terlibat:

Proyek pembangunan sistem adalah usaha dari suatu team. Analisis sistem tidak

dapat bekerja sendiri dan harus bekerja sama dengan pemakai sistem.

Kesimpulan:

12

Page 13: MODUL KULIAH APSI

Kerja sama harus mulai tumbuh dari awal meskipun secara formal team proyek

belum di bentuk.

Hasil Akhir Studi Awal:

1. Jadwal Wawancara

2. Catatan

3. Bagan dan struktur organisasi

4. Rencana Kegiatan

5. Pernyataan ringkas dari tujuan yang mendasari permintaan Bangsis serta

kebutuhan dari sistem baru

6. Bentuk Output dan transaksi yang dikehendaki dan sumber data input yang

digunakan

7. Bentuk problem (permasalahan) yang ditemukan pada studi awal

8. Hubungan antara sistem berjalan dan prosedur yang akan masih digunakan

pada sistem baru

9. Perkiraan biaya keuntungan yang akan diperoleh serta perkiraan jadwal

waktu.

STUDI KELAYAKAN (Feasibility Studi)

Pengertian:

Studi kelayakan adalah proses mempelajari dan menganalisa masalah yang telah

ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang sudah ditentukan.

Pertimbangan studi kelayakan

1. kelayakan dari segi financial

2. kelayakan dari segi teknis

3. kelayakan dari segi operasional

4. kelayakan dari segi jadwal waktu

5. kelayakan dari segi dukungan manusia

Sasaran

Menentukan lingkup perkiraan biaya dan sumber daya lainnya

Merekomendasikan suatu keputusan dan saran

Menyertakan jadwal waktu pelaksanaan proyek dan saran-saran di dalam

laporan kepada steering committee/manajemen.

13

Page 14: MODUL KULIAH APSI

Lingkup Kegiatan studi Kelayakan

Di mulai dengan membahas kembali hasil-hasil pengkajian awal dan

dokumen-dokumen

Merupakan pra kegiatan dari tugas-tugas dan kegiatan dalam frase analisa

dan rancangan sistem detil

Hasil Akhir

1. Laporan studi kelayakan kepada manajement

2. Rencana kerja yang dilaksanakan

3. Penyiapan kertas kerja dan dokumen-dokumen.

14

Page 15: MODUL KULIAH APSI

A. Metode pendekatan dalam pembangunan sistem

Dalam pembangunan sistem, terdapat beberapa metode pendekatan yaitu:

1. classical approach dan structured approach

classical approach adalah pendekatan klasik yang mengembangkan sistem

dengan mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle.

structured approach adalah pendekatan yang menyediakan sistem tambahan

berupa alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem di samping tetap

mengikuti ide dari system life cycle.

2. piecemeal approach dan system approach

piecemeal approach adalah pendekatan pengembangan sistem yang menekankan

pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja, tanpa memperhatikan posisi atau

sasaran keseluruhan organisasi.

system approach adalah pendekatan yang memperhatikan sistem informasi

sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

3. bottom-up approach dan top-down approach

bottom-up approach adalah pendekatan yang dimulai dari level bawah organisasi

dimana transaksi dilakukan.

top-down approach adalah pendekatan yang dimulai dari level atas organisasi

yaitu level perencanaan strategis, mendefinisikan sasaran dan kebijakan

organisasi, dan dilanjutkan dengan analisa kebutuhan sistem informasi.

4. total approach dan modular approach

total approach adalah pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara

menyeluruh.

modular approach adalah pendekatan yang berusaha memecah sistem yang rumit

menjadi bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah di

pahami dan dikembangkan.

B. Pendekatan terstruktur

Tujuan dari pendekatan terstruktur adalah untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan yang terjadi pada pendekatan klasik, maka kebutuhan akan

pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai di butuhkan.

C. Peralatan terstruktur

Pendekatan terstruktur merupakan pendekatan yang dilengkapi dengan

beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil. Pendekatan ini dimulai

dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured

approach). Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodelogi pada umumnya

15

Page 16: MODUL KULIAH APSI

berupa suatu gambar atau grafik karena lambang-lambang tersebut dipandang

lebih mudah untuk dimengerti.

Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya:

a. HIPO (hierarchy input proses output)

b. Data Flow Diagram (DFD)

c. Structured Chart

d. SADT (Structured Analysis And Design Techniques)

e. Warnierr / Orr Diagram (W/O)

f. Jakson’s Diagram

Alat-alat berbentuk grafik yang sifatnya umum dapat diklasifikasikan:

1. Bagan untuk menggambarkan aktifitas

2. Bagan alir sistem

3. Bagan alir program

4. Bagan alir kertas kerja

5. Bagan alir hubungan database

6. Bagan alir proses

7. Gantt Chart

8. Bagan untuk menggambarkan tata letak

9. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil

10. Bagan distribusi kerja

11. Bagan organisasi.

D. Metodelogi pembangunan sistem

Telah diketahui bahwa terdapat beberapa macam pendekatan dalam

pembangunan sistem. Untuk melakukan suatu pengembangan sistem maka

dibutuhkan suatu metodelogi. Metodelogi merupakan kesatuan metode-metode,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan serta aturan-aturan yang digunakan

oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu lainnya. Sedangkan metode

adalah suatu cara, teknik, yang sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Metodelogi

yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu:

1. Functional Decompotition Methodelogies

Metode ini lebih menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam

subsistem-subsistem yang lebih kecil sehingga dapat lebih mudah

dipahami, dirancang dan diterapkan.

2. Data Oriented Methodelogies

Metode ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.

Dibagi menjadi 2 kelas yaitu:

a. Data Flow Oriented Methodelogies

16

Page 17: MODUL KULIAH APSI

Metode ini secara umum di dasarkan kepada pemecahan dari

system ke dalam modul-modul berdasarkan dari tipe elemen dan

data tingkah laku logika modul tersebut di dalam sistem.

b. Data Structured Oriented Methodelogies

Metode ini merupakan struktur dari input dan output di dalam

sistem.

3. Prescriptive Methodelogies

Metode ini menekankan pada proses pembangunan sistem, seperti analisa

dan desain struktur, database, serta analisa jaringan untuk mengecek

kelengkapan dari semua hubungan data dan proses-proses dalam suatu

sistem.

17

Page 18: MODUL KULIAH APSI

DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

A. Konsep DFD

Data flow diagram atau diagram alir data (DAD) adalah komunikasi grafik dari suatu

sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagian

data yang mengalir dari suatu proses yang saling berkaitan. Meskipun nama diagram ini

menekankan pada data, situasinya justru sebaliknya menekankan pada proses. DFD

bertujuan memperbaiki komunikasi antara pemakai dan sistem analis. Untuk menyusun

sistem baru yang sukses, perlu diperhitungkan apa keinginan pemakai terhadap sistem

baru. Oleh karena itu dapat digunakan DFD untuk menunjukkan tata kerja sistem baru,

misalnya spesifikasi logis sistem baru.

Pada DFD sistem analisis akan menggambar lingkungan untuk menggambarkan

langkah-langkah pemrosesan memasukkan penjelasan singkat dan tanda-tanda panah

untuk menunjukkan bagaimana output dari suatu proses menjadi input proses lain.

Keuntungan lain dari DFD adalah memberikan kesempatan pada analis sistem

mendekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih

kecil dan lebih sederhana.

Untuk lebih jelasnya, dalam perancangan DFD terdapat dua macam metode, yaitu :

Yordan dan Gene/searsen, kedua permodelan tersebut memliki karakteristik yang

berbeda. Ada empat komponen dalam pemodelan ini yaitu : proses, aliran, penyimpanan,

terminator.

18

Page 19: MODUL KULIAH APSI

.

Di dalam Simbol-simbol DFD terdapat empat komponen dalam model ini yaitu:

1. Proses

Menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini

sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses

direprentasikan dalam bentuk lingkaran. Komponen proses menggambarkan

transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses

atau kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi

dalam proses sehubungan dengan input dan output. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gmabar:

Komponen Proses.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

a. Proses harus memiliki input dan output. Tidak boleh memiliki input saja dan

juga tidak boleh memiliki output saja

b. Proses dapat dihubungkan dengan komponen Terminator, data store atau

proses melalui alur data.

c. Sistem atau bagian atau divisi atau departemen yang sedang dianalisis oleh

professional sistem digambarkan dengan komponen proses.

2. Aliran

Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari

satu bagian ke bagian lain dari sistem. Komponen ini direpresentasikan dengan

anak panah yang menuju ke proses atau dari proses. Alur data digunakan untuk

menerangkan perpindahan data atau paket data dari satu bagian ke bagian lainnya.

Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir atau informasi. Ada 4 konsep tentang

alur data :

a. Packets of Data

19

Simbol Terminator External Entity

Simbol data Flow

Simbol data store

Proses

Yourdan

Simbol-simbol DFD

Gene/searsen

1 input dan 1 output 1 input dan banyak output

Banyak input dan 1 outputBanyak input dan banyak

output

Page 20: MODUL KULIAH APSI

Apabila ada 2 data atau lebih yang mengalir dari satu sumber yang sama

menuju pada tujuan yang sama dan mempunyai hubungan digambarkan

dengan satu alur data. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar.

Packet of Data.

b. Diverging Data Flow

Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju

pada tujuan yang berbeda atau paket data yang kompleks dibagi menjadi

beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar.

Konsep Diverging Data Flow

c. Converging Data Flow

Apabila ada beberapa alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang

sama. Lihat gambar 22.

Konsep Converging Data Flow

d. Sumber dan Tujuan

Alur data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yang menuju

proses. Untuk lebih jelasnya lihat gambar:

20

Page 21: MODUL KULIAH APSI

Dari proses ke bukan proses Dari bukan proses ke proses

Dari proses ke proses

Data Flow Sumber dan tujuan.

3. Penyimpanan

Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket

data. Direpresentasikan menggunakan garis sejajar. Komponen ini digunakan

untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda

bersifat jamak. Data store dapat berupa File atau database yang tersimpan dalam

disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, File folder. Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada gambar. Yang perlu diperhatikan dalam data store

adalah:

a. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi

sebagai tujuan atau tempat penyimpanan dari suatu proses (proses write).

b. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai

sumber atau proses memerlukan data (proses read).

c. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi

sebagai sumber dan tujuan.

Proses Write Proses Read

Proses Update

Komponen Data Store.

4. Terminator

Terminator mewakili entitas luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya

notasi ini melambangkan orang atau kelompok orang. Direpresentasikan

menggunakan persegi panjang. Terdapat 2 jenis Terminator, yaitu terminator

sumber dan termindator tujuan. Terminator sumber merupakan terminator yang

menjadi sumber. Sedangkan terminator tujuan merupakan tujuan data atau tujuan

sistem. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar.

21

Page 22: MODUL KULIAH APSI

Terminator Sumber Terminator Tujuan Terminator Sumber dan Tujuan

Terminator atau entitas Luar.

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, perusahaan

atau departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang

berhubungan dengan sistem tersebut dan biasanya menggunakan kata benda.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terminator adalah:

a. Alur data yang menghubungkan Terminator dengan sistem, menunjukkan

hubungan sistem dengan dunia luar.

b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isiataucara kerja, prosedur yang

berkaitan dengan Terminator.

c. Hubungan yang ada antar Terminator tidak digambarkan dalam DFD.

B. Aturan Pembuatan DFD

Ada beberapa aturan yang harus perlu di perhatikan dalam pembuatan

DFD. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan DFD tersebut antara lain:

a. Entitas internal tidak perlu digambarkan lagi dalam DFD.

b. Proses harus mempunyai input dan output.

c. Dalam aliran data, aliran dari proses ke data store menandakan data yang

dibaca.

d. Aliran data dari data store menandakan data akan dibuat, dihapus, atau akan

diperbaharui.

e. Data store tidak boleh digambarkan pada digram konteks, tetapi dibuat pada

level-level berikutnya.

Secara garis besar penggambaran DFD sebagai berikut :

a. Buat Diagram Context

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan

hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.

Cara :

1) Tentukan nama sistemnya.

2) Tentukan batasan sistemnya.

3) Tentukan Terminator apa saja yang ada dalam sistem.

4) Tentukan apa yang diterimaataudiberikan Terminator dariataupada sistem.

5) Gambarkan diagram context.

b. Buat Diagram Level Zero

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram context.

22

Page 23: MODUL KULIAH APSI

Cara :

1) Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

2) Tentukan apa yang diberikanatauditerima masing-masing proses

padaataudari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur

data yang keluarataumasuk dari suatu level harus sama dengan alur data

yang masukataukeluar pada level berikutnya)

3) Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber

maupun tujuan alur data.

4) Gambarkan diagram level zero.

a) Hindari perpotongan arus data

b) Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan

proses).

c. Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.

Cara :

1) Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada

di level zero.

2) Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing sub-proses

pada atau dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

3) Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber

maupun tujuan alur data.

4) Gambarkan DFD level Satu

a) Hindari perpotongan arus data.

b) Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan

dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1.

d. DFD level dua, tiga, ..

Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses

dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam

program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.

FLOWCHART

A. Konsep Flowchart

Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-

algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.

23

Page 24: MODUL KULIAH APSI

Baik flowchart maupun algoritma bisa dibuat sebelum maupun setelah pembuatan

program. Flowchart dan algoritma yang dibuat sebelum membuat program

digunakan untuk mempermudah pembuat program untuk menentukan alur logika

program, sedangkan yang dibuat setelah pembuatan program digunakan untuk

menjelaskan alur program kepada orang lain. Perancangan flowchart ditujukan untuk

mempermudah pembuatan program. flowchart dibuat untuk mengetahui langkah-

langkah apa saja yang harus diterapkan, dalam bahasa pemrograman, agar sistem

yang dibuat dapat menghasilkan output yang sesuai dengan harapan dari inputan yang

dimasukkan oleh user. Berikut adalah beberapa simbol yang digunakan dalam

menggambar suatu flowchart :

Tabel Simbol Flowchart

SIMBOL NAMA FUNGSI

TERMINATOR Permulaan/akhir program

GARIS ALIR

(FLOW LINE)Arah aliran program

PREPARATIONProses inisialisasi/pemberian harga

awal

PROSESProses perhitungan/proses

pengolahan data

INPUT/OUTPUT

DATA

Proses input/output data, parameter,

informasi

PREDEFINED

PROCESS

(SUB PROGRAM)

Permulaan sub program / proses

menjalankan sub program

DECISION

Perbandingan pernyataan,

penyeleksian data yang memberikan

pilihan untuk langkah selanjutnya

ON

PAGE

CONNECTOR

Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada satu

halaman

OFF

PAGE

CONNECTOR

Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada

halaman berbeda

24

Page 25: MODUL KULIAH APSI

B. Contoh Penerapan Flowchart

Contoh : Flowchart untuk menentukan apakah suatu bilangan adalah

bilangan ganjil atau bilangan genap, flowchart dari program adalah sebagai berikut:

Flowchart menentukan bil. genap atau ganjil

PERANCANGAN SISTEM TERPERINCI DATABASE

A. Entity Relationship Diagram (ERD)

Sewaktu merancang basis data, proses tersebut normalnya kita mulai pada level

konseptual. Pada level konseptual ini, tidak memerlukan detail dari implementasi

fisik. Hal ini selaras dengan konsep pengembangan perangkat lunak/sistem informasi

yang mendahulukan pemodelan logik bukan langsung berhadapan dengan koding.

25

Y

T

Start

Input Bilangan

Hitung sisa bagi antara bilangan dengan 2

A

A

ApakahSisa = 0

Cetak

Genap

Cetak

Ganjil

End

Page 26: MODUL KULIAH APSI

Ada beberapa catatan mengenai pemodelan data. Model data yang aktual disebut

entity relationship diagram (ERD) karena model ini menjelaskan data dalam konteks

entitas dan hubungannya yang digambarkan oleh data tersebut. Sebagian besar

disebut sesuai dengan nama penemunya (misalnya : notasi Chen, Martin, Bachman,

Merise) atau sesuai dengan standar yang dipublikasikan (misalnya IDEF1X).

a. Entitas

Entitas adalah himpunan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep, yang kita

perlukan untuk men-capture dan menyimpan data. Misal, entitas Siswa

menyatakan semua siswa dalam sistem tersebut. Jadi, entitas mengidentifikasi

kelas entitas tertentu dan dapat dibedakan dari entitas lain.

Kategori entitas ( dan contohnya) meliputi :

Orang : Agen, Kontraktor, Pelanggan, Departemen, Pegawai, Suplier

Tempat : Kampus, Kantor Cabang, Daerah Pemasaran, Ruang Kelas

Objek : Buku, Mobil, Bahan Baku, Software, Kendaraan

Event (kejadian): Order, Pendaftaran, Penjualan, Invoice, Reservasi

Konsep : Kuliah, Stok, Rekening, Anggaran

Penting untuk membedakan antara entitas dengan instant entitas (contoh

entitas). Misalnya, entitasnya adalah Siswa sedangkan instant entitasnya adalah

Budi, Tuti dan Joko dsb.

Notasi Entitas

Notasi Entitas

26

Page 27: MODUL KULIAH APSI

b. Atribut

Sifat atau karakteristik suatu entitas. Beberapa hal yang berkaitan dengan atribut :

1) Atribut komposit : atribut yang merupakan gabungan dari beberapa atribut.

Misal : Alamat terbentuk dari jalan,no , kota.

2) Domain : mendefinisikan nilai-nilai atribut yang valid

3) Atribut kunci (primery key): atribut unik yang membedakan setiap instan.

4) Atribut Mandatory (not Null) : atribut yang harus memiliki nilai

5) Atribut Opsional ( Null) : atribut yang nilainya boleh kosong

Notasi atribut :

Notasi Atribut

c. Relationship

Adalah asosiasi bisnis alami yang ada diantara satu entitas atau lebih. Asosiasi

tersebut dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas, atau hanya

persaman logika yang ada di antara entitas. Penamaan pada pemodelan data dapat

berbeda-beda, ada yang menggunakan dua kata kerja, yang lainnya hanya satu

kata kerja atau gabungan keduanya.

d. Kardinalitas

Relasi di atas juga menunjukkan kompleksitas atau tingkat tiap relasi. Kardinalitas

mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum dan maksimum suatu entitas

yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal dari entitas lainnya.

Notasi kardinalitas seperti pada tabel berikut :

Tabel Notasi Kardinalitas

Interpretasi

Kardinalitas

Minimum Maksimum Notasi

Grafis

tepat satu 1

(mandatory)

1

27

Page 28: MODUL KULIAH APSI

Nol atau satu 0

(opsional)

1

Nol, satu atau

lebih

0

(opsional)

N

Satu atau

lebih

1

(mandatory)

N

e. Associative Entity (Entitas Asosiasi)

Associative Entity adalah sebuah entitas yang mendapatkan primary key-nya lebih

dari satu entitas (disebut ayah).

f. Non Identifying relationship (relasi yang tidak perlu identitas)

Adalah relasi yang tiap entitasnya memiliki kunci primer tersendiri.

g. Identifying relationship (relasi yang memiliki identitas)

Adalah relasi dimana entitas ayah menyerahkan kunci primernya sebagai bagian

dari kunci primer anaknya. Entitas anak pada relasi ini disebut sebagai weak

entity karena identitasnya tergantung kepada keberadaaan ayahnya. Pada

Powerdesigner istilah ini namanya sebagai dependent relationship

Dependent Relationship

h. Non Spesifik relationship (relasi many-to-many)

Adalah relasi yang tidak spesifik artinya relasi tersebut tidak jelas mana ayah atau

anaknya. Hal ini dikarenakan banyak instan pada satu entitas dihubungkan

dengan banyak instan pada entitas lainnya.

i. Dominant Relationship

Pada relasi satu-ke-satu, kita dapat mendefinisikan satu arah relasi sebagai relasi

yang dominan. Jika kita mendefinsikan suatu arah dominan, maka relasi satu-ke-

satu men-generate satu referensi di PDM dan entitas yang dominan akan menjadi

tabel ayah. Jika kita tidak mendefinisikan relasi dominan, relasi satu-ke-satu akan

men-generate dua referensi.

28

Page 29: MODUL KULIAH APSI

B. Normalisasi

Normalisasi adalah proses perancangan dalam pembuatan tabel dengan menentukan

perincian field atau attribut untuk bermacam-macam tabel dalam suatu database.

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-

tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.

Bentuk standar dalam penulisan normalisasi adalah:

1. Dalam merancang suatu tabel lebih mudah jika menggunakan bentuk

standard penulisan dalam normalisasi untuk menampilkan tabel,

struktur, field, dan primary key (PK)

2. Penulisan yang menyatakan PK yaitu dengan garis bawah

3. NAME (FIELD1,FIELD2,…..FIELDn)

4. A repeating group adalah suatu kumpulan dari satu atau lebih record

yang muncul beberapa kali dalam record

5. Biasanya terjadi dalam pembuatan dokumentasi yang masih manual.

C. Hubungan antara DFD, ERD dan Normalisasi

Hal yang paling dominan ketika perancangan sistem dilakukan adalah

memodelkan kebutuhan pengguna. Ada banyak cara untuk memodelkan sistem

sebagaimana banyak cara yang digunakan arsitek ketika membangun sebuah rumah.

Dalam sebuah sistem, model tersebut merupakan kombinasi antara perangkat keras

dan perangkat lunak.

Di sekitar kita banyak terdapat bentuk yang merepresentasikan model dari

keadaan sebenarnya, misalnya:

a. Peta, bentuk dua dimensi dari dunia yang kita tempati

b. Bola dunia, bentuk tiga dimensi dari dunia yang kita tempati

c. Flowchart, representasi keputusan dan urutan aktifitas suatu proses.

Pembuatan model dilakukan agar jika model yang kita buat salah, maka kita dapat

kembali membuat model yang lebih memenuhi kebutuhan pemakai tanpa resiko

berarti dibandingkan jika kita membuat secara langsung. Ada beberapa fungsi

pemodelan yaitu:

1. Dapat memfokuskan perhatian pada

hal-hal penting dalam system

2. Mendiskusikan perubahan dan

koreksi terhadap kebutuhan pengguna dengan resiko dan biaya minimal

3. Menguji pengertian penganalisa

sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendesain sistem dan

programmer membangun sistem

29

Page 30: MODUL KULIAH APSI

Ada tiga komponen utama yang biasa digunakan penganalisa sistem ketika akan

membuat pemodelan di antaranya:

1. Data Flow Diagram (menggambarkan fungsi sistem)

2. Entity Relationship Diagram (memetakan hubungan antara

tingkah laku sistem dan ketergantungan terhadap waktu)

3. Normalisasi ( memetakan hubungan antara bagian, proses, alir

data sistem dan koneksi database).

Dimana ketiga komponen ini disebut sebagai perangkat pemodelan sistem yang paling

sering digunakan oleh analis sistem ketika akan membangun atau mengembangkan suatu

sistem.

UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML)

A. Konsep UML

30

Page 31: MODUL KULIAH APSI

UML adalah bahasa pemodelan standar pada rekayasa perangkat lunak. UML akan

berdampak pada peningkatan produktifitas dan kualitas serta pengurangan biaya dan

waktu. Kerumitan arsitektur dalam pengembangan perangkat lunak bisa di atasi

dengan menggambarkan cetak biru sistem tersebut. Di sinilah UML banyak berperan.

UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang

system untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah

dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing)

dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

B. Klasifikasi Diagram UML

Klasifikasi Diagram UML dibagi menjadi:

Structural Diagrams Behavioral Diagrams

Class Diagram

Object Diagram

Component Diagram

Packege Diagram

Deployment Diagram

Use Case Diagram

Sequence Diagram

Collaboration diagram

State Mechine Diagram

Activity Diagram

Structural Diagram

Class Diagram

Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute. Untuk

menunjukkan tipe gunakan titik dua (:) untuk memisahkan nama attribute dan

tipe. Nilai default sebuah attribute juga bisa di tambahkan.

Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau dapat

dilakukan untuk sebuah class.

Ellipsis menunjukkan bahwa attribute atau operation yang diperlihatkan hanya

sebagian saja maka perlu ditambahkan titik tiga (…)

Constraint adalah menunjukkan satu atau lebih aturan yang diikuti oleh class,

ditandai dengan kurung kurawal.

Object Diagram

Adalah gambaran obyek-obyek secara ringkas di sebuah system pada suatu

waktu. Objek diagram sangat berguna dalam menunjukkan relasi yang

kompleks yang ada pada suatu class.

Component Diagram

Component adalah implementasi software dari sebuah class atau bisa jadi

lebih dari sebuah class. Component diagram mengandung component,

interface dan relationship.

Packege Diagram

31

Page 32: MODUL KULIAH APSI

Packege diagram adalah pengelompokkan konstruksi ke level yang lebih

tinggi dan sebuah package yang lain.

Deployment Diagram

Menyediakan gambaran bagaimana system secara fisik akan terlihat.

Behavioral Diagram

Use Case Diagram

Adalah konstrksi untuk mendeskripsi bagaimana system akan terlihat dimata

pengguna potensial.

Sequence Diagram

Sequence diagram menambahkan dimensi waktu pada interaksi di antara

obyek.

Collaboration diagram

Adalah bentuk lain sequence diagram namun di organisir menurut

ruang/space. Collaboratin diagram merupakan asosiasi di antara obyek-obyek.

Di mungkinkan untuk memodelkan pengiriman sebuah message ke banyak

obyek pada class yang sama.

State Mechine Diagram

State diagram focus pada perubahan state hanya pada obyek. State diagram

dapat membantu analisis, designer dan developer dalam memahami perilaku

obyek yang ada di system.

Activity Diagram

Activity diagram seperti sebuah flowchart, yang menunjukkan tahapan,

pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk

menunjukkan operation sebuah obyek dan proses bisnis.

32