Modul Kuliah ADS - 02 (Lanjutan 01)

download Modul Kuliah ADS - 02 (Lanjutan 01)

of 14

Transcript of Modul Kuliah ADS - 02 (Lanjutan 01)

1. SISTEM YANG BURUK Untuk menghindari pengembangan suatu sistem yang buruk, perlu diketahui Beberapa ciri-ciri dari sistem yang buruk : a. Tidak memenuhi kebutuhan pengguna b. Performance buruk c. Reliabilitas rendah d. Kegunaan rendah e. Contoh-contoh kesulitan : Tidak terjadwal. Tidak ada rencana anggaran. Bisa jalan = 100% over budget atau jadwal. 2. BEBERAPA KONSEP SISTEM YANG PENTING Untuk lebih mudah memahami pengertian sistem dan sistem informasi lebih jauh Maka perlu diingat beberapa konsep yang penting dalam pengembangan sistem, Yaitu :

a. DekomposisiUntuk menganalisa dan memahami secara menyeluruh sebuah sistem yang besar, Biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk mempermudah pekerjaan ini digunakan konsep dekomposisi. Dekomposisi adalah pembagian sistem ke dalam Komponenkomponen yang lebih kecil (subsistem). Dekomposisi memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :

Analis menjadi lebih mudah mengatur dan menganalisa setiap subsistem secara lebih detail. Pada pengembangan sistem, sistem bisa didekomposisi menjadi beberapa modul. Pengembangan beberapa modul bis dilakukan secara paralel dengan syarat tidak ada ketergantungan antar modul yang dibangun.

b. ModularitasKonsep modularitas berhubungan dengan dekomposisi. Pada saat melakukan dekomposisi, diharapkan sitem yang besar terbagi menjadi subsistem-subsistem yang relatif sama ukurannya. Dengan modul-modul ini maka beban kerja mengembangkan sistem bisa didistribusikan secara merata pada semua sumber daya yang ada. Pengembangan sistem jadi lebih sederhana karena hanya terfokus pada satu modul terlebih dahulu, baru dilakukan integrasi antar modul.

c. CouplingDari modul-modul yang kita peroleh, kadang-kadang ditemukan beberapa modul yang memiliki ketergantungan dengan modul yang lain. Pada kasus seperti ini, modul-modul yang saling bergantung hrus dipasangkan (di-couple). Dengan cara ini bisa diketahui modul yang bisa bekerja secara independen dan modul-modul yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum modul yang lain bisa bekerja.

d. KohesiDari proses coupling anat modul, kita bisa dapatkan kelompokkelompok modul dengan karakteristik yang hampir sama. Di sini muncul konsep kohesi di mana kelompok modul ini harus dianalisis bersama-sama dengan kelompok modul yang saling berkohesi. 3. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus lihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ( Davis,1995 ). Mc Leod (1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, ataua data yang memiliki arti.

Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993). Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output IPO) dapat dilihat pada gambar berikut :

Input Data

Pemrosesan

Outpu t Data

Gambar 1. Konsep sistem informasi

4. KOMPONEN SISTEM INFORMASI Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponenkomponen berikut : a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data. b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. e. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi , meliputi manajer, analis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Prosedur, yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer. Sementara Burch dan Grudnistki (1986) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Sementara, menurut pendapat Davis (1995), Sistem informasi manajemen terdiri dari elemen-elemen berikut : Perangkat keras komputer (Hardware). Perangkat Lunak (Software), yang terdiri dari perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan, dan program aplikasi. Database. Prosedur. Petugas operasional. 5. COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM Istilah Computer Based Information Sistem (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer. Computer-Based Information System = Hardware + Software + People+ Procedures + Information Dalam modul ini, CBIS selanjutnya akan disebut sebagai sistem informasi saja.

6. TIPE-TIPE SISTEM INFORMASI CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu : a. Transaction Processing Systems (TPS) b. Management Information Systems (MIS) c. Decision Support Systems (DSS) d. Expert System and Artificial Intelligence (ES & AI) Berikut penjelasan singkat tentang perbedaan masing-masing tipe aplikasi sistem informasi tersebut : A. TRANSACTION PROCESSING SYSTEM Transaction Processing System (TPS) atau Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan dalam sistem ini meliputui : Mengotomasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan transaksi, yang bisa dianggap sebagai kejadian diskrit dalam kehidupan organisasi. Menangkap data dari setiap transaksi.

Memverifikasi transaksi untuk diterima atau ditolak. Menyimpan transaksi yang telah divalidasi untuk pengumpulan data berikutnya. Menghasilkan laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap transaksi. Memungkinkan memindah transaksi dari satu proses ke proses yang lainnya untuk menangani seluruh aspek bisnis. B. MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

C. DECISION SUPPORT SYSTEM Decision Support System merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur. DSS dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS biasanya tersusun dari : Database (bisa diekstraksi dari TPS/MIS). Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis. Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS. D. EXPERT SYSTEM Expert system (ES) merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan ifthen). Adapun cara kerja ES sebagai berikut: Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.

ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan jawaban. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan ES sistem menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.