Modul ke: Keseimbangan PasarWahyono+... · Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan...
Embed Size (px)
Transcript of Modul ke: Keseimbangan PasarWahyono+... · Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan...

Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Keseimbangan Pasar
Triwahyono SE.MM.EKONOMI
Manajemen
www.mercubuana.ac.id

Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan penawaran(Supply). Interaksi permintaan dan penawaran (QD = QS) pada titikkeseimbangan (Equilibrium) akan menciptakan harga keseimbangan (PE) dankuantitas keseimbangan (QE).
Pengertian Pasar
Tabel 5.1 Harga, QD , QS dan Keseimbangan Pasar
Harga per Jumlah Yang Jumlah Yang
Unit Diminta Ditawarkan D S
Rp. 1.000,- 0 unit 1.750 unit 1.750
Rp. 900,- 0 unit 1.550 unit 1.550
Rp. 800,- 0 unit 1.350 unit 1.350
Rp. 700,- 150 unit 1.150 unit 1.000
Rp 600,- 450 unit 950 unit 500
Rp. 500,- 750 unit 750 unit Eqilibrium
Rp. 400,- 1.050 unit 550 unit 500
Rp. 300,- 1.350 unit 350 unit 1.000
Rp. 200,- 1.650 unit 150 unit 1.500
Rp. 100,- 1.950 unit 0 unit 1.950
Rp. 0,- 2.250 unit 0 unit 2.250
Excess

• Pada titik keseimbangan (E) QD = QS = 750 yaitu pada tingkat harga keseimbangan PE = Rp. 500,- per unit.
• Bila harga yang berlaku (P) > PE terjadi Excess Supply.
• Bila harga yang berlaku (P) < PE terjadi Excess Demand.
• Contoh 1:
• Pada P = 300 QD = 1.350 dan QS = 350
• Pada P = 400 QD = 1.050 dan QS = 550
• Tentukan :
• a. Persamaan fungsi permintaan dan penawarannya.
• b. Harga dan kuantitas keseimbangannya (PE dan QE).
• c. Elastisitas harga permintaan (εP) dan elastisitas penawaran (ηP) pada titik keseimbangannya.
• d. Gambarkan kurvanya. Bila data tabel tersebut digambarkan dalam sebuah grafik :
Gambar 5.1 Keseimbangan Pasar
P
Q100
200
300
400500
600
700
800
900
1.000
150 450 750 1.050 1.350 1.650
D
S
EExcess Supply
Excess Demand

• Jawab :• a. Dengan menggunakan metoda eliminasi :• QD = a – b P• 1.350 = a – b (300)• 1.050 = a – b (400) –• 300 = 100 b• b = 3 subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas maka :• 1.350 = a – (3) (300) = a – 900• a = 2.250• Sehingga QD = 2.250 – 3 P
• Cara yang sama dapat kita lakukan untuk mencari persamaan fungsi penawarannya.• QS = a + b P• 350 = a + b (300)• 550 = a + b (400) –• - 200 = - 100 b• b = 2 subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas, maka• 350 = a + (2) (300) = a + 600• a = - 250, maka• QS = - 250 + 2 P• b. Keseimbangan pasar tercapai bila QD = QS
• 2.250 – 3 P = - 250 + 2 P• 5 P = 2.500
• PE = 500• QE = 2.250 – 3 (500) = 2.250 – 1.500 = 750c. Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada titik keseimbangan• εP = = (elastis)• ηP = = (elastis)• d. Kurva• QD = 2.250 – 3 P bila P = 0 Q = 2.250 dan bila Q = 0 P = 750

Maka kita peroleh titik koordinat (2.250 ; 0) dan (0 ; 750) untuk
menggambarkan kurva permintaannya.
QS = - 250 + 2 P bila P = 0 ⇒ Q = - 250 dan bila Q = 0 ⇒ P = 125.
Maka kita peroleh titik koordinat (- 250 ; 0) dan (0 ; 125) untuk
menggambarkan kurva penawarannya.
100
200
300
400
500
600
700
800
D
S
E
750Q
P
0
A
B
Pe

PengaruhPajakdanSubsidiTerhadapKeseimbanganPasar
Bentuknya
Ad valorem (Proporsional, Progresif dan Degresif), yaitu pajak yang dipungut dengan persentase tertentu. Spesifik (lump Sum), yaitu pajak yang dipungut per unit barang.
Pengaruhnya terhadap
Produsen ⇒ Mengurangi beban biaya produksi, sehingga dapat menurunkan harga jual.
Konsumen⇒ Dengan naiknya harga berakibat menurunnya daya beli konsumen.
PAJAK
Bentuknya
Pengaruhnya terhadap
Konsumen⇒ Dengan turunnya harga berakibat meningkatnya daya beli konsumen.
SUBSIDI
Subsidi per unit barang
Pemerintah memberikan bantuan sejumlah dana kepada pengusaha tanpa mempertimbangkan jumlah output yang dihasilkan.
Produsen ⇒ Meningkatkan harga jual.

• Pengaruh pajak maupun subsidi akan terlihat pada fungsi penawaran. Sebelum adanya pajak
ataupun subsidi, bentuk fungsi penawaran adalah :
• QS = a + b P, tetapi bila terdapat :
• 1. Pajak Spesifik ( t per unit ) maka bentuk fungsi penawaran setelah pajak
adalah : QS t = a + b ( P – t )
• 2. Pajak Proporsional ( t%) maka bentuk fungsi penawaran setelah pajak adalah :
QS t = a + b ( P – t% . P )
• 3. Subsidi per unit barang (sb) maka bentuk fungsi penawaran setelah subsidi
adalah : QS b = a + b ( P + sb )
•
• Beban pajak yang ditanggung konsumen tK = PE t - PE
• Beban pajak yang ditanggung produsen tP = t - tK
• Total penerimaan pajak oleh pemerintah T = QE t x t
•

Perubahan Harga Pasar
Perubahan harga yang terjadi di pasar juga dipengaruhi oleh periode pasar yang dihadapi oleh
perusahaan. Secara teori ada tiga periode pasar yang dapat dijadikan acuan.
1.Periode Pasar Seketika (very short run period).
Pada periode ini perubahaan permintaan hanya akan menyebabkan kenaikkan harga, karena
penawarannya tidak berubah.
2. Periode Jangka Pendek (short run period / market period)
Pada periode ini produsen sudah memiliki kesempatan untuk memperbesar atau
memperkecil hasil produksinya, tetapi belum bisa mengubah skala produksinya, dan
produsen kompetitor belum mungkin muncul.
3. Periode Jangka Panjang (long run period).
Pada periode ini produsen bukan saja mempunyai cukup waktu untuk melakukan
penyesuaian produksinya maupun skala produksi. Di sisi lain, produsen-produsen baru
(kompetitor) sudah dimungkinkan untuk masuk pasar.

a. Permintaan berubah, penawaran tetap. 1). Permintaan naik, penawaran tetap.
P
S
D1
DQ
Q2 Q1 0
P1
P2
Akibat yang ditimbulkan : P naik dari P1 ke P2 Q naik dari Q1 ke Q2

b. Permintaan tetap, penawaran berubah 1). Permintaan tetap, penawaran naik
DQ
P0
P1
Q1
P S
0Q2
S1
Akibat yang ditimbulkan : P turun dari P1 ke P0 Q naik dari Q1 ke Q2

Daftar pustaka• Dumairy, 2006, Edisi Revisi. Matematika Bisnis dan Ekonomi, Penenerbit,
BPFE UGM, Yogyakarta

Terima KasihTriwahyono SE.MM.