MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

29
MODUL IV PETA KERJA SETEMPAT (MIKRO PROCESS CHART) 4.1 Pendahuluan Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik. Salah satu cara untuk mengevaluasi metode kerja adalah dengan menggunakan peta kerja dan pengukuran waktu standar. Dengan mempelajari bab ini,mahasiswa diharapkan mengetahui bentuk peta kerja setempat, khususnya Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Process Chart), Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart), dan Peta Regu Kerja (Gang Process Chart). Selain itu mampu memahami fungsi dari masing- masing peta kerja tersebut dan

description

GGG

Transcript of MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Page 1: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

MODUL IV

PETA KERJA SETEMPAT (MIKRO PROCESS CHART)

4.1 Pendahuluan

Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik. Salah satu cara untuk mengevaluasi metode kerja adalah dengan menggunakan peta kerja dan pengukuran waktu standar.

Dengan mempelajari bab ini,mahasiswa diharapkan mengetahui bentuk peta kerja setempat, khususnya Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Process Chart), Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart), dan Peta Regu Kerja (Gang Process Chart). Selain itu mampu memahami fungsi dari masing-masing peta kerja tersebut dan mampu menghitung waktu standar dengan menggunakan studi waktu.

Page 2: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

4.2 Peta Kerja Setempat

Pendekatan tradisional yang sering digunakan untuk menganalisis metode kerja adalah peta kerja. Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Dengan peta kerja kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk proses sampai menjadi produk.

Beberapa peta kerja yang sering digunakan untuk analisis metode kerja, yaitu: peta tangan kiri dan tangan kanan, peta pekerja dan mesin, dan peta regu kerja.

4.2.1 Peta Pekerja dan Mesin

Peta ini akan menunjukkan hubungan waktu kerja antara siklus kerja pekerja dan siklus operasi dari mesin atau fasilitas kerja lainnya, yang ditangani oleh pekerja dan mesin yang bekerja secara bergantian..

Peta pekerja mesin akan menggambarkan koordinasi atau hubungan antara waktu bekerja dan dan menganggur dari kombinasi siklus kerja pekerja dan mesin.

Dengan demikian peta ini menjadi alat analisa yg baik mengurangi waktu mengannggur.

Contoh mesin2 produksi yang bekerja secara full automatic sehingga dalam hal ini operator mesin sering menganggur dalam beberapa bagian siklus kerja.

Page 3: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Ada 4 kemungkinan terjadi hubungan kerja antara pekerja dan mesin yaitu:

Operator bekerja-mesin delay(Idle) Operator menganggur- mesin bekerja Operator bekerja- mesin menganggur Operator menganggur-mesin menganggur

Prosedur penggambaran Man and Machine Process Chart

Antara lain:

Tuliskan Peta Pekerja dan Mesin,dan semua informasi seperti nama,nama benda kerja,deskripsi dari operasi nama operator,jenis meesin yang dianalisa,waktu dll

Menguraikan semua elemen kerja pekerjaan baik operator maupun mesin

Lambing garis berkala dpt dinyatakan,garis penuh(solid lline) waktu kerja operator dan mesin,garis putus putus(dot line) dimana mesindalam keadaan loading dan unloding dimana mesin idle.tidak adanya garis dalam vertical untuk kolom garis operator dalam keadaan idle.

Seluruh elemen2 kerja baik produktif maupun idle dipetakan secara penuh sampai satu siklus bekerja diselesaikan.

Elemen2 waktu digambarkan dalam skala grafis dan harus akurat.

4.2.2 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Peta yang menggambarkan semua gerakan atau menunggu yang terjadi yang dilakukan oleh tangan kiri dana tangan kanan sesuai dengan elemen elemen kerja

Page 4: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

sesuai dengan elemen THERBLIG yang membentuk gerakan tersebut.

Peta ini bermanfaat Menganalisis gerakan tangan manusia di dalam melakukan pekerjaan 2 yang bersifat manual,.

Pembuatan peta ini akan bermanfaat apabila gerakan yang dianalisa terjadi secara berulang ulang(Repetitive) dan dilakukan secara manual.

Dari analisa gerakan yang dibuat maka pola gerakan tangan yang dianggap tidak efisien dan bertentangan dengan prinsip ekonomi gerakan bias di usulkan untuk diperbaiki juga keseimbangan gerakan dan rytme gerakan yang lebih baik yang akhirnya mampu memberikan waktu tunggu operator yg minimum.

Prinsip pengambaran Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan antara lain:

Pertama kali tuliskan nama Peta lalu identifikasi semua masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dianalisa seperti benda kerja serta sketsa nya lalu nomor gambar,deskripsi dari operasi atau proses dll

Pengambaran peta kerja dilakukan secara skala waktuuntuk mengamati gerakan tangan kiri tangan kanan

Penggambaran peta dilaksanakan satu persatu,

setelah pemetaan gerakan tangan kanan dilaksanakan secara penuh persiklus kerja,lalu pemetaan dengan tangan yang lain.

Untuk memperjelas peta tangan kiri dan tangan kanan ini, maka perlu diperhatikan proses perakitan steker di bawah ini. Pada proses perakitan ini dibagi menjadi tiga stasiun kerja.

Page 5: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Masing-masing stasiun kerja mempunyai tugas yang berbeda.

Page 6: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Gambar 4.1 ini memperlihatkan aliran proses produksi, yang dimulai dari stasiun kerja 1 menuju stasiun kerja 2 dan terakhir di stasiun kerja 3.

Page 7: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Gambar 4.1 Aktivitas Sistem Kerja

Sumber: Madyana, 1996

Page 8: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Gambar 4.2 Stasiun Kerja 1

Sumber: Madyana, 1996

Keterangan:

1. Kotak Baut

2. Kotak Badan Steker

3. Kotak Kaki Steker

Page 9: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

4. Kotak Badan Steker

5. Kotak Mur

6. Kotak Komponen Produk Cacat

Operator pada stasiun kerja 2 akan melakukan pekerjaan memasukkan steker ke dalam doos kecil. Proses kerja seperti pada gambar di bawah ini.

Page 10: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Gambar 4.3 Stasiun Kerja 2

Sumber: Madyana, 1996

Setelah proses selesai dilakukan pada stasiun kerja 2, maka tahapan berikutnya adalah masuk ke stasiun kerja 3. Pada stasiun kerja 3 ini, operator akan memasukkan doos kecil ke dalam doos besar. Cara kerja pada stasiun ini seperti terlihat pada gambar 4.4 berikut ini

Page 11: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Gambar 4.4 Stasiun Kerja 3

Sumber: Madyana, 1996

Keterangan:

1. Doos Besar Kosong

2. Label

3. Lem Perekat

4. Doos Isi 6 Steker

5. Doos Besar Sedang Diisi

6. Doos Besar Berisi Steker

Page 12: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Pada stasiun kerja 3 operator yang bertugas ada 2 orang. Operator 1 memasang label pada doos kecil sekaligus memasukkan doos kecil ke dalam doos besar. Operator 2 mengangkat doos besar untuk dibawa ke gudang.

Sistem perakitan steker di atas dapat dipecah menjadi tiga peta tangan kiri dan tangan kanan. Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan.

Page 13: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Pada dasarnya peta tangan kiri dan tangan kanan ini mempunyai kegunaan yang lebih khusus, yaitu:

1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.

2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga mempersingkat waktu kerja.

3. Alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal.

Peta tangan kiri dan tangan kanan pada perakitan steker ini ada tiga buah, yaitu:

1. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1 dengan pekerjaan merakit steker ( gambar 4.5 ).

2. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 2 dengan pekerjaan membungkus steker dalam kotak kecil ( gambar 4.6 ).

3. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 3 dengan pekerjaan memasukkan kotak kecil dalam dos besar ( gambar 4.7 ).

Page 14: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PEKERJAAN : Merakit steker

Page 15: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Departemen : I

Nomor Peta :

SEKARANG ( ) : USULAN ( ) DIPETAKAN OLEH :

TANGGAL DIPETAKAN :

Tangan Kiri Jarak cm

Waktu detik

LAMBANG Jarak

Waktu detik

Tangan

Ambil tutup 50 2 50 2 Ambil kaki

Pegang, ar

3,5 50 3,5 Ambil tutup steker, Pegang, 6,9 6,9 Ambil baut,

Ambil mur 50 1,9 25 1,9 Ambil obengPegang, 5,7 5,7 Kencangkan

Letakkan steker pada

50 2 2 Tunggu

TOTAL 150 22 125 22Ringkasan

Waktu tiap siklus : 22 detik

Jumlah produk tiap siklus : 1

Waktu untuk membuat satu produk : 22 detik

Gambar 4.5 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 1

Sumber: Madyana, 1996

Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1 ini menunjukkan ternyata jarak perpindahan yang dilakukan tangan kiri sebesar 150 cm dan waktu yang dipergunakan 22 detik. Tangan kanan melakukan perpindahan sebesar 125 cm dan waktu yang dipergunakan 22 detik. Waktu 22 detik pada tangan kanan ini terdiri dari aktivitas bekerja dan aktivitas untuk menunggu. Jadi pembagian kerja antara tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1 bisa dikatakan hampir seimbang.

PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PEKERJAAN : Membungkus steker dalam kotak kecil

Departemen : II

Page 16: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Nomor Peta :

SEKARANG ( ) : USULAN ( ) DIPETAKAN OLEH :

TANGGAL DIPETAKAN :

Tangan Kiri Jarak Waktu LAMBANG Jarak Waktu Tangan

Ambil kotak 46 3 61 3 Ambil sekatBuka kotak 2,4 2,4 Buka

kardusPegang 1,9 25 1,9 Ambil sekatPegang 5,8 5,8 Pas

ang sekatPegang 11 58 11 Ambil steker

Tutup kotak 3,2 3,2 Tutup kotakTunggu 0,6 42 0,6 Letakkan di

TOTAL 46 27,9 186 27,9Ringkasan

Waktu tiap siklus : 27,9 detik

Jumlah produk tiap siklus : 1

Waktu untuk membuat satu produk : 27,9 detik

Gambar 4.6 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 2

Sumber: Madyana, 1996

Ringkasan dari peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 2 adalah sebagai berikut. Total jarak jangkauan yang dilakukan oleh tangan kiri sebesar 46 cm sedangkan tangan kanan sebesar 186 cm. Sedangkan pembagian waktu kerja untuk kedua tangan bisa dikatakan seimbang. Waktu kerja untuk tangan kiri 27,9 detik dan tangan kanan 27,9 detik. Meskipun ada waktu sebesar 0,6 detik di tangan kiri untuk menunggu tangan kanan selesai meletakkan kardus ke ban berjalan.

Page 17: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PEKERJAAN : Memasukkan kotak kecil ke dalam dos besar

Departemen : III Nomor Peta :

Page 18: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

SEKARANG ( ) : USULAN ( )

DIPETAKAN OLEH : TANGGAL DIPETAKAN :

Tangan Kiri Jarak cm

Waktu detik

LAMBANG Jarak

Waktu detik

Tangan Kanan

Ambil kotak 40 2 40 2 Ambil kotak

Buka kotak 4,5 4,5 Buka kotak

Ambil kotak kecil

30 2 30 2 Ambil label

Pegang 1,3 1,3 Ambil lem

Pegang label

2,5 2,5 Label diolesi lem

Pegang 1,5 1,5 Mengembalikan

Tempel label 3 3 Label ditempelMasukkan

ke kotak

20 3 20 3 Masukkan

kotak kecil ke kotak Ulangi 3 kali 13,3 x 13,3 x Ulangi 5 kali

Tutup kotak 4 4 Tutup kotak

Bawa kotak besar

50 2 50 2 Bawa kotak besarLetakkan 2 2 Letakkan kotak

TOTAL 140 67,7 140 76,7Ringkasan

Waktu tiap siklus : 76,7 detik

Jumlah produk tiap siklus : 1

Waktu untuk membuat satu produk : 76,7 detik

Gambar 4.7 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 3

Sumber: Madyana, 1996

Page 19: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Pekerjaan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 3 adalah memasukkan doos kecil ke dalam doos besar. Total jarak yang ditempuh oleh tangan kiri sebesar

140 cm sedangkan untuk tangan kanan 140 cm. Lamanya waktu kerja untuk kedua tangan tidak sama. Tangan kiri selama 67,7 detik sedangkan tangan kanan 76,7 detik.

Page 20: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

4.2.3 Peta Proses Regu Kerja(Gang Process chart)

merupakan adaptasi dari peta pekerja dan mesin, maslah utama adalah berapa jumlah mesin yang apat dioperasikan oleh operator? Atau berapa seharusnya jumlah operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan satu mesin supaya efektif.

Peta kelompok ini merupakan alat yang baik untuk guna menetapkan jumlah operator yang seharusnya untuk melayani mesin atau proses secara efektif

Peta kelompok kerja ini menunjukkan hubungan antara siklus menganggur dan waktu kerja persiklus dari pekerja2 yang melayani mesin atau proses tersebut

Prinsip atau prosedur penggambaran peta kelompok kerja hampir sama tapi disini garis kerja ditarik vertical yang menggambarkan garis kerja mesin dan atau proses dan garis kerja untuk masing2 operator yang dilayaninya.

Page 21: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Berikut gambar peta proses regu kerja.

Gambar 1 . Peta Regu/kelompok Kerja

Sumber: Madyana, 1996

Page 22: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

MODUL V

2Studi gerakan dan ekonomi gerakan

Page 23: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

2Studi Gerakan dan Ekonomi Gerakan

3 ergonomi dan defenisi kerja

4.antropometri dan penerapan antropometri

Seorang teknik industri yang memiliki kemampuan untuk merancang pekerjaan suatu pekerjaan demi

optimalnya tingkat produktivitasnya kegiatan produksi. Seorang teknik industri dalam merancang,

memiliki tool yang dinamakan studi gerakan. Studi Gerakan (Motion Study) adalah studi tentang gerakan-

gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Gerakan-gerakan Fundamental

Untuk Pelaksanaan Kerja Manual (THERBLIGS) yakni Mencari (Search), Memilih (Select), Memegang

(Graps), Menjangkau/Membawa tanpa beban (Transport Empty), Membawa dengan beban (Transport

Loaded), Memegang (Hold), Melepas (Release Load), Mengarahkan (Position), Mengarahkan awal (Pre-

Page 24: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

Position), Memeriksa (Inspection), Merakit (Assemble), Mengurai Rakit (Disassembly), Memakai (Use),

Kelambatan yg tak terhindarkan (Unavoidable delays), Kelambatan yg dapat dihindarkan (Avoidable

delays), Merencana (Plan), dan Istirahat untuk menghilangkan lelah (Rest to Overcome fatigue).

Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakannya yaitu kedua

tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama. Kedua tangan sebaiknya tidak

menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat. Gerakan kedua tangan akan lebih

mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan berlawanan arah. Gerakan tangan atau badan sebaiknya

dihemat, misalnya gerakan jari, gerakan jari dengan telapak tangan, gerakan jari telapak tangan dengan

jari bagian depan, gerak jari telapak tangan, tangan bagian depan dan lengan atas, gerakan jari, telapak

tangan, tangan bagian depan, lengan atas dan bahu.

Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaannya, pemanfaatan

ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam pekerja. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan

arah akan memperlambatkan gerakan tersebut. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan

lebih teliti dari pada gerakan yang dikendalikan. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan

jika memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi si pekerja. Usahakan sesedikit

mungkin gerakan mata.

Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja sebaiknya

diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang tetap. Tempatkan bahan-bahan dan

peralatan ditempat yang mudah, cepat dan enak untuk dicapai. Tempat penyimpanan bahan yang akan

dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu

tersedia ditempat yang dekat untuk diambil. Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai

dirancang mekanismenya yang baik. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian

rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urut-urutan berbalik.

Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif berdiri atau duduk dalam

menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan. Tipe tinggi kursi harus sedemikian

rupa sehingga yang mendudukinya bersikap (mempunyai postur) yang baik. Tata letak peralatan dan

pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk

penglihatan.

Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan sebaiknya tangan dapat

dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat

Page 25: MODUL IV-UMB Peta Kerja Setempat

digerakan dengan kaki dapat ditingkatkan. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai

lebih dari satu kegunaan. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam

pemegangan dan penyimpanan Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya

seperti pekerjaan mengetik. Beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-

masing jari.

Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemegangan dan

penyimpanan. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti pekerjaan

mengetik. Beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari. Roda

tangan, pulang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian sehingga beban

dapat melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan tenaga yang minimum.

Cara ekonomi gerakan dalam studi gerakan ini adalah Eliminasi Kegiatan, eliminasi semua

kegiatan/aktivitas yang memungkinkan. Selain itu, kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang

berlangsung pendek atau terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan

yang  kontinyu,tidak patah-patah serta cenderung membentuk sebuah kurva. Dan yang terakhir adalah

penyederhanaan kegiatan. Laksanakan setiap aktivitas /kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energi

otot yang digunakan minimal. Serta kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja dengan meletakakan

dalam tempat yang tidak berubah-ubah.