Modul II Bangunan Rangka SAP2000

22
Disusun oleh : Ir. Thamrin Nasution Staf Pengajar KOPERTIS WIL-I dpk. ITM Departemen Teknik Sipil [email protected] FTSP. ITM thamrinnst.wordpress.com Modul SAP2000 Ver.7.42 P P P r r r a a a k k k t t t i i i k k k u u u m m m K K K o o o m m m p p p u u u t t t e e e r r r S S A A P P 2 2 0 0 0 0 0 0 S S e e s s i i K K e e d d u u a a B B A A N N G G U U N N A A N N R R A A N N G G K K A A

Transcript of Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Page 1: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Disusun oleh :

Ir. Thamrin NasutionStaf Pengajar KOPERTIS WIL-I dpk. ITM

Departemen Teknik Sipil [email protected]

FTSP. ITM thamrinnst.wordpress.com

Modul SAP2000 Ver.7.42

PPPrrraaakkktttiiikkkuuummm KKKooommmpppuuuttteeerrr

SSSAAAPPP222000000000 SSSeeesssiii KKKeeeddduuuaaa

BBBAAANNNGGGUUUNNNAAANNN RRRAAANNNGGGKKKAAA

Page 2: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Praktikum Komputer

SAP2000 Sesi KeduaStruktur Rangka Atap

Page 3: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

1

MODUL SAP2000 SESI 2

STRUKTUR RANGKA

DATA BEBANBerat Sendiri, P = 250 kg ; Beban hidup orang P1 = 100 kg.Angin dari kiri/kanan, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg.

Page 4: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

2

Struktur Rangka adalah suatu struktur dengan material dari baja, tersusun daribatang-batang baja yang dihubungkan satu sama lain dengan pelat-pelat buhul. Anggapanyang diberlakukan pada struktur rangka ini adalah ”pada setiap titik buhul yangmenghubungkan batang-batang tadi tidak terdapat momen dan gaya lintang (M, D = 0)”.

Langkah-langkah :1. Buatlah direktory tempat data-data SAP2000 tersimpan.2. Buka SAP2000.3. Tentukan satuan berat, panjang pada sudut kanan bawah layar monitor.

4. Menu File → New Model → Coordinate System Definition, Pada gambar terlihat, rangka terbagi atas 8 grid (medan) pada arah sumbu X, denganpanjang yang sama, yaitu sebesar 1,25 meter.

5. OK.

Jumlah grid/medan

Jarak grid/medan

Page 5: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

3

6. Draw → Edit Grid → Direction → Z Tulis pada Z location 0.75 meter.

Pilih Add Grid Line → OK. 7. Draw Special Joint.

8. Draw Frame Element.

Page 6: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

4

9. Tunjuk frame dengan tombol kiri mouse, Edit → Divide Frame

10. Gambarkan frame yang belum selesai dengan Draw Frame Element

Page 7: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

5

11. Tunjuk salah satu perletakan dengan tombol kiri mouse, setelah itu, Assign → joint → Restraints,

12. Untuk perletakan sebelah kiri pilih Sendi, kanan perletakan Rol.

Setelah gambar selesai,13. Define → Materials,

Page 8: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

6

14. Add New Material

Tentukan Material Nama : BAJAType of Design : OtherMass per unit Volume : 0 (nol)Weight per unit Volume : 0 (nol)

Page 9: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

7

15. Tetapkan penampang, Define → Frame Sections → Modify Show Section,

Robahlah Material penampang FSEC1 menjadi BAJA, yang mempunyai massa per volume= 0, dan berat per volume = 0. Dengan kata lain berat sendiri di konversi menjadi gayaterpusat pada titik-titik buhul, yang akan ditetapkan kemudian.

Page 10: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

8

16. Tetapkan jenis-jenis beban, Define → Static Load Cases,

P = berat sendiriP1 = beban hidup (beban orang, P1 = 100 kg, Peraturan Muatan Indonesia)WKI = beban angin datang dari kiriWKA = beban angin datang dari kanan.

Page 11: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

9

17. Tetapkan kombinasi muatan, Define → Load Combinations,

Add New Combo,

Peraturan Muatan Indonesia,Pembebanan Tetap = Beban Mati + Beban Hidup (PTETAP)Pembebanan Sementara = Beban Mati + Beban Hidup + Angin Kiri (PSEM1)Pembebanan Sementara = Beban Mati + Beban Hidup + Angin Kanan (PSEM2)

Page 12: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

10

COMB1, Title PTETAP, P load Case + P1 Load Case,

Page 13: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

11

COMB2, Title PSEM1, P load Case + P1 Load Case + WKI Load Case,

Page 14: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

12

COMB3, Title PSEM2, P load Case + P1 Load Case + WKA Load Case,

Page 15: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

13

SKEMA SISTEM PEMBEBANAN

P Load Case (Berat Sendiri = beban mati)

P = 250 kg.

P1 Load Case (Beban Hidup Orang)

P1 = 100 kg.

P

P

P

P

P

P

1/2P1/2P

P

P

P

P

P

P1

P1

P1

P1

P1

P1

P1

P1

P1

P1

P1

P1 P1

Page 16: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

14

SKEMA SISTEM PEMBEBANAN

WKI Load Case (Beban Angin Dari Kiri)

Angin dari kiri, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg

WKA Load Case (Beban Angin Dari Kanan)

Angin dari kanan, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg

1/2Wdv

Wdv

1/2Wdh

Wdh

1/2Wdv

1/2Wdh

1/2Wpv

1/2Wph

1/2Wph

1/2Wph

Wpv

Wph

1/2Wpv

Wpv

1/2Wph

Wph

1/2Wpv

1/2Wph

1/2Wdv

1/2Wdh

1/2Wdh

1/2Wdh

Wdv

Wdh

Page 17: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

15

17. Tunjuklah titik-titik buhul

Menu, Assign → Joint Static Loads → Forces

Pilih jenis beban, Load Case Name (P, P1, WKI atau WKA).Arah gaya mengikuti sumbu Z untuk gaya-gaya P atau P1 (vertikal), dimana bila arahnya kebawah bertanda negatip dan ke atas positip.Masukkanlah nilai gaya-gaya tersebut sesuai jenis beban, demikian seterusnya.

Page 18: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

16

18. Bebaskan frame dari gaya lintang dan momen.Menu, Assign → Frame → Releases Beri tanda cek pada kotak yang sesuai.

19. Tetapkan jenis struktur untuk analisis. Menu, Analyze → Set Option → Space Truss

Page 19: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

17

20. Lakukan eksekusi program. Menu, Analyze → Run

21. Melihat hasil analisis SAP2000 pada layar monitor.Menu, Display →

1

2

3

Page 20: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

18

1). Show Loads = melihat beban-beban yang bekerja danbesar beban.2). Show Deformed Shape = melihat pelenturan dan besar pelenturan.3). Show Element Forces/Stresses = melihat gaya dalam (aksial).

22. Melihat hasil analisis SAP2000 pada print out.Menu, File → Print Output Tables

Gambar struktur rangka dengan nomor buhul (joint) dan nomor batang (frame)

Page 21: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

19

DATA PRINT OUT

L O A D C O M B I N A T I O N M U L T I P L I E R S

COMBO COMBO TYPE CASE FACTOR LOAD TYPE TITLE

COMB1 ADD P 1 STATIC(DEAD) PTETAP

COMB1 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PTETAP

COMB2 ADD P 1 STATIC(DEAD) PSEM1

COMB2 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PSEM1

COMB2 ADD WKI 1 STATIC(WIND) PSEM1

COMB3 ADD P 1 STATIC(DEAD) PSEM2

COMB3 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PSEM2

COMB3 ADD WKA 1 STATIC(WIND) PSEM2

J O I N T D I S P L A C E M E N T S(Pergeseran titik buhul)

Horisontal Vertikal

JOINT LOAD U1 U2 U3 R1 R2 R3

7 P 0.000490 0.000000 -0.001367 0 0 0

7 P1 0.000196 0.000000 -0.000547 0 0 0

7 WKI 0.000078 0.000000 -0.000106 0 0 0

7 WKA -0.000107 0.000000 0.000198 0 0 0

7 COMB1 0.000686 0.000000 -0.001914 0 0 0

7 COMB2 0.000765 0.000000 -0.002020 0 0 0

7 COMB3 0.000579 0.000000 -0.001716 0 0 0

8 P 0.000567 0.000000 -0.001367 0 0 0

8 P1 0.000227 0.000000 -0.000547 0 0 0

8 WKI 0.000100 0.000000 -0.000011 0 0 0

8 WKA -0.000129 0.000000 0.000104 0 0 0

8 COMB1 0.000794 0.000000 -0.001914 0 0 0

8 COMB2 0.000894 0.000000 -0.001925 0 0 0

8 COMB3 0.000664 0.000000 -0.001810 0 0 0

Catatan :Deformasi dan rotasi,

U1, U2, U3 = deformasi ;Ke bawah dan ke kiri = bertanda negatipKe atas dan ke kanan = bertanda positipR1, R2, R3 = rotasi

Page 22: Modul II Bangunan Rangka SAP2000

Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir.Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011

20

F R A M E E L E M E N T F O R C E S

LokasiGayaNormal Gaya Lintang Momen

FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3

1 P 0.0 1869.6 0 0 0 0 0

1 P 63.7 1869.6 0 0 0 0 0

1 P 127.5 1869.6 0 0 0 0 0

1 P1 0.0 747.9 0 0 0 0 0

1 P1 63.7 747.9 0 0 0 0 0

1 P1 127.5 747.9 0 0 0 0 0

1 WKI 0.0 488.0 0 0 0 0 0

1 WKI 63.7 488.0 0 0 0 0 0

1 WKI 127.5 488.0 0 0 0 0 0

1 WKA 0.0 -590.5 0 0 0 0 0

1 WKA 63.7 -590.5 0 0 0 0 0

1 WKA 127.5 -590.5 0 0 0 0 0

1 COMB1 0.0 2617.5 0 0 0 0 0

1 COMB1 63.7 2617.5 0 0 0 0 0

1 COMB1 127.5 2617.5 0 0 0 0 0

1 COMB2 0.0 3105.5 0 0 0 0 0

1 COMB2 63.7 3105.5 0 0 0 0 0

1 COMB2 127.5 3105.5 0 0 0 0 0

1 COMB3 0.0 2027.0 0 0 0 0 0

1 COMB3 63.7 2027.0 0 0 0 0 0

1 COMB3 127.5 2027.0 0 0 0 0 0

Catatan :Gaya normal = negatip berarti tekan, positip berarti tarik.