Modul i,Hidraulik Dan Pneumatik

5
MODUL 1 SISTEM HIDRAULIK DAN PNEUMATUKDiajukan untuk memenuhi salahsatu syarat kenaikan pangkat Dari IIIa ke IIIb SEMESTER 8 UNIVERSITAS PAMULANG OLEH : PARTA, ST TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PAMULANG

description

penetran test

Transcript of Modul i,Hidraulik Dan Pneumatik

  • MODUL 1

    SISTEM HIDRAULIK DAN PNEUMATUK Diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat kenaikan pangkat

    Dari IIIa ke IIIb

    SEMESTER 8

    UNIVERSITAS PAMULANG

    OLEH : PARTA, ST

    TEKNIKMESINUNIVERSITASPAMULANG

  • TEKNIKMESINUNIVERSITASPAMULANG

    I. Pengertian Pneumatik

    (Andrew Parr. 2003) Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu pneuma yang berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa).

    Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani pneuma yang berarti napas atau udara. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat. (Andrew Parr. 2003)

    (Andrew Parr. 2003)Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).

    II. Pengertian dan Perbedaan Sistem Mesin Hidrolik dan Pneumatik

    a. SISTEM PNEUMATIK

    Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk

    menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapatdipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanantertentu. Sistem kerja pneumatik mirip dengan sistem hidrolik.

    Ada beberapa bagian komponen yang sedikit berbeda, namun seperti aktuator (motor dan silinder), filter, dan solenoid valve memiliki prinsip yang sama dengan sistem hidrolik. Perbedaan mendasar dari kedua sistem tersebut adalah fluida kerja yang digunakan, sistem hidrolik menggunakan fluida inkompresibel sedangkan pada system pneumatik menggunakan fluida kompresibel. Tekanan kerjanya juga pada range yang berbeda, jika system hidrolik bekerja pada tekanan 6,9-34 MPa, maka sistem pneumatik bekerja pada tekanan rendah 550-690 KPa.

    Pada kebanyakan aplikasi, sistem hidrolik banyak digunakan seperti memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik pada alat-alat berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press, forklift, crane, dan lain-lain. Pada saat ini penggunaan system hidrolik sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam penggunaannya.

  • TEKNIKMESINUNIVERSITASPAMULANG

    b. SISTEM HIDROLIK

    Sistem Hidrolik adalah Suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.

    c. PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DENGAN PNEUMATIK

    Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah sebagai berikut:

    Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatic menggunakan fluida gas bertekanan.

    Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringan

    Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit pneumatic

    Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik

    Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya dirancang dengan baik

    Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa

    Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 70C, sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180C.

    Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik: Dongkrak hidrolik Hydrostatic transmission,

    untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke actuator tipe rotasi Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:

    Piston sebagai actuator Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energy

    fluida dan juga untuk menaikkan fluida kerja Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa,

    menyimpan fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalam waktu singkat

    Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan langkah maju dan langkah mundur

    Hose Hose Couplers (penyambung hose)

  • TEKNIKMESINUNIVERSITASPAMULANG

    III. Kelebihan Dan Kekurangan Hidrolik Pneumatik

    ( Harry L. Stewart 1983) Kelebihan Pada Penggunaan Pneumatik 1. Ketersediaan yang tak terbatas 2. Mudah disalurkan 3. Fleksibilitas temperature 4. Aman 5. Bersih 6. Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur 7. Dapat disimpan Kekurangan Pada Penggunaan Pneumatik 1. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara 2. Mudah terjadi kebocoran 3. Menimbulkan suara bising 4. Mudah Mengembun Kelebihan Pada Penggunaan Hidrolik 1. Ringan 2 Mudah dalam pemasangan 3. Sedikit perawatan 4. Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berartimengabaikan terjadinya gesekan

    fluida. 5. Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok

    untuk pekerjaan-pekerjaan berat.

    Kekurangan Pada Penggunaan Hidrolik 1. Fluida yang digunakan (Oli ) Mahal 2. Apabila Terjadi kebocoran Akan terjadi kekotoran pada sistem. 3. Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi

    lemah dan cepat rusak. 4. Konstruksinya yang rumit dengan biaya yang mahal, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan

    operasi. 5. Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi.

  • IV. Perbandingan antara pneumatik dan hidrolik

    Untuk lebih mengenal karakteristik dari Pneumatik dan Hidrolik dapat dilihat pada tabel berikut ini : Berdasarkan jenis fluida, pneumatik dan hidrolik jelas terlihat perbedaannya. Pneumatik menggunakan fluidagas sedangkan hidrolik menggunaklan fluida cair. Fluida gas dapat dikompres atau dimampatkan sedangkan fluida cair tidak dapat dikompres. Berdasarkan sumber fluidanya, jumlah fluida gas tidak terbatas.hal ini berbeda denganfluida cair yang jumlahnya terbatas. Selain itu alat atau media yang digunakan sebagai pembangkit, pneumatik menggunakan kompresor sedangkan hidrolik menggunakan pompa. Untuk besarnya tekanan kerja yang dihasilkan, pneumatik bisamenghasilkan tekanan kerja sampai dengan 10 bar sedangkan hidrolik dapat menghasilkan tekanan kerja lebih dari 10 bar. Hal ini tentunya akan sebanding dengan daya yang dihasilkan sehingga berpengaruh terhadap penggunaanya, apakah memerlukan daya yang besar atau daya yang ringan. Pada sistem kerja, pneumatik mengalami siklus terbuka (Open Loop) yang berarti fluida dapat langsung dibuang tanpa harus melalui rangkaian atau siklus lagi. sedangkan pada hidrolik mengalami siklus terbuka, fluida harus melalui saluran tertentu sebelum dibuang atau dilanjutkan untukmelakukan siklus selanjutnya. Yang dimaksud close loop ialah fluida ini akan terus berputar untuk melakukan siklus yang berkelanjutan. Untuk mengontol sistem kerja, keduanya menggunakan katup

    TOBE CONTINUE

    TEKNIKMESINUNIVERSITASPAMULANG