Modul Gigi Infeksi

download Modul Gigi Infeksi

of 20

Transcript of Modul Gigi Infeksi

BLOK PENYAKIT PULPA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Modul III

GIGI INFEKSIKelompok V

Powerpoint Templates

Page 1

NAMA KELOMPOK Riski Erda Setyowati (J11110151) Andres Jordan Siahay (J11110251) Sri Haryuti (J11110253) Kaswan (J11110255) Wanty Fajriani (J11110157) Ayu Sabrini Muliani (J11110259) Hardianti Usman (J11110261)

Jumiati (J11110263) St. Hardianty Y.R (J11110267) Hamdani (J11110269) Ratna Hadrizaini Booy (J11110271) A. Ika Anggraini (J11110273) Riskayanti (J11110275)

Syarifah Fitria R. (J11110277) Powerpoint Templates (J11110279) Page 2 Ady Multazam

TUJUAN PEMBELAJARAN

Untuk menjelaskan segala hal-hal

yang

berkaitan

dengan

penyakit

pulpa dan jaringan periapikal serta penanganannya.

Powerpoint Templates

Page 3

SKENARIOSeorang belakang terasa mahasiswa kiri bawah secara berusia 21 tahun sejak hari

datang ke RSGMP dengan keluhan gigi berlobang tiba-tiba 5 beberapa tahun lalu. Gigi tersebut sering sakit

terakhir.tersebut dalam.

Untuktidak Pada

mengatasipernah

rasa

sakit,Pada

pasien mengkonsumsi obat anti sakit. Gigi bengkak.

pemeriksaan klinis tampak gigi 36 kariespemeriksaan radiografik tampak karies sudah mencapai pulpa.Powerpoint Templates Page 4

1.

GIGI INFEKSI

Pengertian Gigi Infeksi Dan Mekanismenya 2. Mikroorganisme Yang Berperan Pada Kasus 3. Mekanisme Rasa Sakit 4. Pemeriksaan Untuk Menentukan Diagnosa 5. Diagnosa 6. Rencana Perawatan 7. Prosedur Perawatan 8. Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Perawatan 9. Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan 10. Dampak Jika Kasus Tidak DitanganiPowerpoint Templates Page 5

PENGERTIAN

MEKANISME RASA SAKIT

GIGI INFEKSI

MEKANISME

GIGI INFEKSIMIKRO ORGANISME

Powerpoint Templates

Page 6

GIGI INFEKSI, MEKANISME, DAN PENYEBABNYA

Iritan MekanisPada Kasus

Iritan MikrobaPENYEBAB GIGI INFEKSI

Iritan Kimia

INFEKSI

Reaksi

dari

jaringan

terhadap

invasi dan luka-luka IRITAN MIKROBA adanya karena adanya mokroorganisme Karies = Karbohidrat + Host + Waktu TAHAP-TAHAP INFEKSI: GIGI INFEKSI: Invasi Mikroba Berkolonisasi terkontaminasi Kondisi pulpa gigi telah Multipiklasi oleh Aktifitas Patogenesis mokroorganisme Powerpoint Templates Page 7

MIKROORGANISME YANG BERPERAN

Awal karies Streptococcus mutans dan Streptococcus Sobrinus (akan jika karies semakin dalam = daerah anaerob) Pulpa Terbuka flora mulut oportunis akan menginvasi

pulpa infasi endodontikInfeksi Akut Porphyromonas Ginggivalis & P.Endodontalis Infeksi Simtomatik & Asimtomatik

Prevotella Intermedia (paling banyak ditemukan disaluranakar)

Powerpoint Templates

Page 8

MEKANISME RASA SAKIT

TEORI SPESIFITAS GATE-CONTROLAktifitas Stimulus saraf menggerakkan cairan mekanisme aferen di modulasi dentin

pembukaan dan penutupan gerbang pleksus impuls serabut C (C fiber) ditandukkorda spinalis dan batang otak. Gerbang ini Raschkow Batang Saraf (daerah sentral pulpa) merupakan inhibitor atau fasilitator bagi aktifitas Keluar Gigi (melalui foramen apikal) di

sel transmisi (T) bergabung dengan jauh daerah periapikal yang membawa lebih sarafsepanjang menuju trigeminus jalur saraf. pons talamus korteks (tempat diinterpretasikannya rasa ngilu)Powerpoint Templates Page 9

DIAGNOSA KASUS PEMERIKSAANDIAGNOSAKaries telah beberapa tahun. Rasa spontan terus menerus selama 5 hari.

Subjektif

PULPITIS IRREVERSIBLEPemeriksaan

Tidak ada Merupakan kondisi inflamasi Ekstra oral pulpa yang persisten dapat pembengkakan

simtomatik ataupun asimtomatik dimana pulpa sudah terbuka dan tidak dapat dikembalikanIntra oral ObjektifSondase = Karies sangat dalam semula kekondisi (+) Porforasi Palpasi= Tidak ada pembengkakan Perkusi= (-)

Tanda Klinis

: Perforasi Pulpa Karies yang sangat lama

Tidak ada pembengkakanGejala Klinis : Rasa sakit spontan terus menerusPowerpoint Templates Page 10

RENCANA PERAWATAN PULPEKTOMIRENCANA PERAWATAN

INDIKASI

KONTRA INDIKASI

Gigi Vital Adanya mobilitas PULPEKTOMI VITAL Saluran akar tumbuh patologik lengkap Ada radiolusensi Mempertahankan gigi yang telah mengalami infeksiapikal pada daerah atau mati Tidak ada resorbsi melalui perawatan saluran akar Keadaan umum prossesus alveolaris dengan pengisian yang hermetiskurang baik Saluran akar tidak Mengeluarkan Tidak ada pulpa yang vital membentuk buntu / seluruh jaringan Pendarahan berlebih saluran akar dan mengisi ruang pulpa yang amputasi hambatan setelah kosong dengan bahan pengisi. pulpaPowerpoint Templates Page 11

PROSEDUR PERAWATANALAT BAHANLarutan Anastesi (Lidokain 2% & Epinefrin) Larutan Irigasi (NaOCl 3%) Semen Sealer (ZnOE) Bahan Pengisi (Gutta Percha) Analgesik (asam mefenamat, ibuprofen, salisilat, paraaminofenol)

Alat Diagnostik (Sonde, ekscavator, pinset, mirror) Instrument Preparasi Kavitas (Bur & Handpiece Steril) Instrument PSA (Jarum ekstirpasi, miller, reamer, K- File) Instrument Obturasi (Plugger, Spreader, Jarum Lentulo) Instrument Lain (Spoid, Rubber Dam)

Powerpoint Templates

Page 12

PROSEDUR PERAWATAN

1) Pembuatan foto Rontgen.Untuk mengetahui panjang dan jumlah saluran akar serta keadaan jaringan sekitar gigi yang akan dirawat. 2) Pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit pada saat perawatan. 3) Daerah operasi diisolasi dengan rubber dam untuk menghindari kontaminasi bakteri dan saliva. 4) Jaringan karies dibuang dengan bor fisur steril. Atap kamar pulpa dibuang dengan menggunakan bor bundar steril kemudian diperluas dengan bor fisur steril.Powerpoint Templates

Page 13

5) Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dengan menggunakan ekskavatar atau bor bundar kecepatan rendah. 6) Perdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa dikendalikan dengan menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi larutan saline atau akuades selama 3 sampai dengan 5 menit. 7) Kamar pulpa dibersihkan dari sisa-sisa jaringan pulpa yang telah terlepas kemudian diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. 8) Jaringan pulpa di saluran akar dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi.Powerpoint Templates Page 14

9) Saluran akar diirigasi dengan NaOCl untuk menghilangkan kotoran dan darah kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper point steril yang telah dibasahi dengan formokresol kemudian diaplikasikan ke dalam saluran akar selama 5 menit. 10)Masukkan sealer dengan menggunakan jarum lentulo, kemudian Saluran akar diisi dengan Gutta Pecha. 11)Lakukan lagi foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian. 12)Kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen ZnOE atau Zn Phospat. 13)Selanjutnya gigi di restorasi dengan restorasi permanen.Powerpoint Templates Page 15

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERAWATAN

Sterilisasi alat Kualitas bahan masih bagus Pemilihan bahan yang tepat Diagnosa tepat Bekerja secara aseptis Skill operator (pengetahuananatomi gigi) Follow up perawatan.Powerpoint Templates Page 16

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN & KEBERHASILANKEGAGALAN KEBERHASILAN

1. Kesalahan dalam penegakan diagnosa dan rencana perawatan 2. Kebocoran di corona 3. Kurang paham anatomi pulpa 4. Debridement atau disinfeksi sistem saluran akar yang tidak adekuat 5. Proteksi dari restorasi yang tidak adekuat 6. Kesalahan dalam pekerjaan 7. Defisiensi atau kesalahan dalam obturasi 8. Fraktur akar vertikal.

1. Tertutupnya sistem saluran akar bagi bakteri sehingga terbentuknya lesi periradikuler pun dapat dicegah. 2. Diagnosa yang tepat 3. Terangkatnya seluruh jaringan pulpa. 4. Kualitas restorasi.

Powerpoint Templates

Page 17

DAMPAK JIKA KASUS TIDAK DITANGANI

Pulpitis Irreversible Nekrose Penyakit Periapikal

Powerpoint Templates

Page 18

THE ENDTerima Kasih

Powerpoint Templates

Page 19

PERTANYAAN

Powerpoint Templates

Page 20