MODUL GEOGRAFI XI IIS BAB VII · PDF fileAkhirnya, semua makhluk hidup akan mati dan jatuh ke...
Transcript of MODUL GEOGRAFI XI IIS BAB VII · PDF fileAkhirnya, semua makhluk hidup akan mati dan jatuh ke...
1 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
MODUL GEOGRAFI XI IIS
BAB VII
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
2 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
BAB VII
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
I. Kompetensi Inti
Memahami bentuk – bentuk kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
bidang pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata.
II. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis bentuk-bentuk kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya
alam bidang pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata
4.6 Menyajikan contoh tindakan bijaksana pada pemanfaatan sumber daya alam
bidang pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata dalam bentuk
makalah atau bentuk publikasi lainnya.
III. Tujuan Pembelajaran
1. Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman, saat presentasi
mengenai kearifan lokal di Indonesia.
2. Berinisiatif dan berani tampil saat guru menanyakan kearifan lokal di berbagai
bidang 3. Berinisiatif dan berani tampil saat guru menanyakan mengenai AMDAL dan
ekolabel 4. Mengerjakan tugas membuat makalah hubungan kearifan lokal dengan
lingkungan dan manusia
5. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mengetahui segala bentuk
kearifan lokal yang dimiliki Indonesia
6. Mengungkapkan kekaguman kepada Tuhan saat mengetahui segala kearifan lokal
yang dapat menjaga keseimbangan linkungan yang dimiliki Indonesia
7. Tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan harian/tugas/laporan/Ujian-Ujian
terkait kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam.
3 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
A. Lingkungan Hidup
1. Pengertian
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang
berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliko keterkaitan dengan
udara, tanah dan air. Disamping itu, masih banyak hal lain yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan kita, misalnya hewan dan tumbuhan, yang merupakan
bagian dari lingkungan hidup. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan, dan manusia
merupakan bagian dari sebuah ekosistem.
Komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen
makhluk hidup (biotik) dan komponen benda mati (abiotik). Contoh komponen
biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan komponen abiotik
adalah udara, tanah dan air. Komponen biotik dan abiotik membentuk satu
kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem.
2. Lingkungan Biotik dan Lingkungan Abiotik
Secara umum lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan biotik
dan abiotik.
a. Lingkungan Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas semua
makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolngkan berdasarkan
jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan[1].
Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan
4 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh
terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau
mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan
fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
• Produsen adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan makananya
sendiri dan juga mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik
(organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan
yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga,
lumut dan tumbuhan hijau[1].[2]
• Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat
makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang
bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumer biasanya merupakan
hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora)
dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan konsumer primer
dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai
makanan. Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer
puncak adalah manusia[1][2].
• Pengurai (dekomposer) adalah organisme yang menguraikan bahan
organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen.
Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau
pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri
pembusuk dan jamur
Unsur-unsur biotik juga dapat digolongkan berdasar satuan pembentuk
ekosistem. Penjelasanya adalah sebagai berikut
1) Individu adalah makhluk hidup tunggal;
5 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
2) Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah
tertentu;
3) Komunitas adalah sekumpulan makhluk hidup yang hidup bersama-sama di
suatu wilayah tertentu;
b. Lingkungan abiotik
Komponen abiotik merupakan berbagai benda mati dan unsur alam yang
berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup. Secara terperinci, komponen abiotik
merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium
dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.
Beberapa contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah,
topografi, dan iklim.
3. Aliran Energi dan Materi dalam Ekosistem
Tumbuhan hijau memperoleh energi dari matahari dan kemudian beralih
pada binatang dan manusia. Energi matahari diubah menjadi energi kimia yang
terkandung dalam tubuh tumbuh-tumbuhan. Energi yang terkandung dalam
tumbuhan ini menjadi energi bagi makhluk hidup lainya.
Tumbuhan yang dimakan mengalami proses metabolisme. Dalam proses
metabolisme, energi dari tumbuhan diubah menjadi energi yang dapat digunakan
untuk melakukan aktivitas.
Hewan yangmemakan tumbuhan disebut herbivora. Kemudian hewan
herbivora ini akan dimakan oleh hewan karnivora. Akhirnya, semua makhluk
hidup akan mati dan jatuh ke tanah. Sisa fisik makhluk hidup ini menjadi bahan
makanan untuk berbagai bakteri, mikroba, dan jamur. Jadi, antara komponen
6 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
biotik di dalam ekosistem terdapat proses makan-memakan yang disebut rantai
mkanan.
4. Rantai Makanan dan Piramida Makanan
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan
merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak
secara linear dari produsen ke konsumen teratas
Setiap bagian dari rantai makanan diatur oleh suatu hukum alami. Jika
salah satu komponen mengalami kerusakan akan mengakibatkan kerusakan
komponen yang lain, karena antar komponen tersebut ada saling ketergantungan.
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan dapat dikatakan
sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini dagambarkan bahwa binatang
mati lalu membusuk kemudian terurai menjadi humus dan kemudian humus ini
diserap oleh tanaman. Contoh lainya rumput dimakan rusa dan rusa dimakan
harimau lalu harimau mati karena tua, setelah mati badanya membusuk dan
menjadi humus, humus itu lalu diserap oleh rumput. Di samping rantai makanan
ada pula konsep yang dikenal dengan istilah piramida makanan
Apabila salah satu komponen lingkungan hidup dalam rantai makanan
atau piramida makanan mengalami kepunahan, komponen lainya akan ikut
terancam punah. Jika jumlah tumbuhan berkurang, hewan herbivora kan sulit
mencari makanan dan jumlahnya pun akan berkurang.
Dari uraian diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut:
1) Suatu lingkungan memiliki keteraturan alamiah;
7 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
2) Suatu lingkungan memiliki daya dukung lingkungan selama keadaanya
masih berimbang;
3) Unsur-unsur dalam lingkungan berinteraksi satu sama lain secara alamiah;
4) Dalam batas-batas tertentu, terjadi perubahan susunan-komponen
lingkungan.
5. Siklus Biogeokimia
Siklus Biogeokimia adalah Siklus ulang air dan komponen-komponen
kimia (unsur kimia) yang melibatkan peran serta dari makhluk hidup termasuk
manusia dan bebatuan/geofisik. Siklus Biogeokimia memiliki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Yang termasuk Siklus biogeokima antara
lain :
• Siklus Fosfor
• Siklus Air
• Siklus Belerang/Sulfur
• Siklus Karbon dan Oksigen
• Siklus Nitrogen
a. Siklus air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es
dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
8 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke
atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum
mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara
kontinu dalam tiga cara yang berbeda
b. Siklus Karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi. Siklus karbon dipengaruhi
oleh proses respirasi dan fotosintesis. Aktivitas manusia menggunakan bahan
bakar fosil serta pembakaran hutan dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer.
Kondisi ini diseimbngkan oleh adanya kadar O2 di atmosfer yang dihasilkan dari
proses respirasi oleh manusia dan hewan serta proses fotosintesis oleh tumbuhan.
c. Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen, merupakan proses pembentukan dan penguraian nitrogen
sebagai sumber protein utama di alam. Siklus ini bermula dari protein yang
berasal dari atmosfer melalui proses turunya hujan yang masuk ke dalam tanah
kemudian digunakan oleh tanaman dalam proses pembentukan protein. Bakteri
sangat berperan dalam siklus ini, nitrogen yang terikat diubah menjadi amonia
dan dilepaskan kembali ke atmosfer.
d. Siklus fosfor
Fosfor merupakan salah satu jenis elemen yang penting dalam kehidupan,
sebab semua makhluk hidup membutuhkan fosfor yang berbentuk ATP (Adenosin
Tri Fosfat), yang berguna untuk sumber energi metabolisme pada sel. Fosfor
berbentuk ion yaitu ion fosfat atau (PO43-), ion ini terdapat dalam bebatuan.
9 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Akibat dari terjadinya erosi dan pelapukan kemungkinan fosfat akan terbawa ke
arah sungai bahkan sampai kelaut yang membentuk sedimen. Sedimen yang
mengandung fosfat bisa naik ke atas permukaan disebabkan terjadinya geseran
gerak dasar bumi. Tumbuhan mengambil fospat yang masih berbentuk larutan
yang berada didalam tanah.
Sumber fosfor yang terdapat dibumi yaitu dari bebatuan, tanaman, tanah
dan bahan organik. Daur fosfor yang berberupa hasil pelapukan bebatuan
dinamakan input, sedangkan outputnya yaitu berupa fiksasi mineral dab
pelindikan yang dapat dihasilkan oleh output fosfor.
e. Siklus sulfur
Siklus sulfur merupakan unsur terpentingdalam pembentukan senyawa
amino. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dan berlanjut dalam fase
rantai makanan yang diuraikan kembali menjadi hidrogen sulfida yang menjadi
gas dan kembali ke atmosfer serta berulang kembali menjadi siklus.
B. Kualitas dan Baku Mutu lingkungan
Kualitas lingkungan, dalam kaitanya dengan kualitas hidup, adalah
keadaan wilayah sekitar yang baik dan berpotensi untuk mengembangkan kualitas
hidup yang tinggi. Namun kuaitas hidup dan kualitas lingkungan bersifat subjektif
dan relatif.
Kualitas hidup dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut.
a. Derajat terpenuhinya kebutuhan hidup sebagai makhluk hayati. Kebutuhan
hidup jenis ini bersifat mutlak dan didorong oleh keinginan manusia untuk
10 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
menjaga kelangsungan hidup hayati. Kelangsungan hidup hayati tidak hanya
menyangkut dirinya, melainkan juga masyarakat dan keturunanya.
Kebutuhan hidup hayati terdiri atas udara dan air yang bersih, pangan,
kesempatan untuk mendapatkan keturunan, perlindungan dari serangan
penyakit dan bahaya.
b. Derajat terpenuhinya kebutuhan hidup manusiawi. Kebutuhan hidup jenis ini
bersifat relatif, walaupun ada kaitanya dengan kebutuhan hidup jenis
pertama. Rumah dan pakaian, misalnya tidaklah kebutuhan mutlak, tetapi
termasuk dalam kebutuhan primer.
Manusia secara ekologis adalah bagian integral dari lingkungan hidupnya.
Kelangsungan hidup manusia ditentukan oleh kemampunnya menyesuaikan diri
terhadap perubahan ligkungan. Kelangsungan hidup manusia juga tergantung
pada kondisi lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup di bumi tidak semata-mata
sumber daya yang bisa diekploitasi, tetapi juga lingkungan hidup yang
mensyaratkan adanya keserasian.
Kualitas lingkungan dapat diukur dengan mengunakan kualitas hidup
sebgai acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat potensi
untuk mengembangkan kualitas hidup yang tinggi. Kualitas hidup ditentukan leh
tiga komponen yaitusebagai berikut.
a. Derajat terpenuhinya kebutuhan hidup hayati;
b. Derajat terpenuhinya kehidupan hidup manisiawi;
c. Derajat kebebasan kepemilikan;
Pembangunan pada hakikatnya adalah “gangguan” terhadap keseimbangan
ligkungan, yaitu usaha sadar manusia untuk mengubah keseimbangan lingkungan
11 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
dari tingkat kuliatas yang dianggap kurang baik ke keseimbngan baru pada
kualitas yang dianggap lebih tinggi. Dalam usaha ini, kondisi lingkugan harus
dijaga agar tetap mampu mendukung kehidupan pada tingkat kualitas ynag lebih
tinggi. Pembangunan jenis ini bersifat berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Kemampuan lingkungan untuk memasok sumber daya dan menoleransi
zat pencemar serta ketegangan sosial bersifat terbatas. Bats kemampuan ini
disebut daya dukung. Kecenderungan ynag terjadi sekarang adalah kenaikan
kualiatas hidup disertai kenaikan konsumsi sumber daya, tngkat pencemaran,
serta ketegangan sosial. Jika kecenderungan ini terus berlangsung, pada suatu
ketika daya dukung ligkungan akan terlampaui. Konsekuensinya adalah
kehancuran kehidupan manusia.
Untuk menghindari kehancuran ini, harus diusahakan agar kenaikan
kualitas hidup terjadi bersamaan dengan penurunan konsumsi sumber daya dan
pencemaran. Hal ini hanya dapat terjadi apabila kualitas hidup manusia tidak
hanya bertumpu pada materi, tetapi juga pada aspek non materi seperti seni untuk
menghilangkan ketegangan sosial.
2. Penyebab Kerusakan Lingkungan
Kerusakan ligkungan menjadi hal yang tak bisa dihindarkan akibat
intreraksi antara manusia dan alam. Keduanya saling mempengaruhi. Kerusakan
lingkungan tersebut terjadi karena hal-hal berikut ini.
a. Letusan Gunung Api
Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma
di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Letusan ini tidak dapat dicegah, akibat dari letusan gunung berapi antara lain:
12 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung
bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen
sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu
yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
2. Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai dan banjir.
3. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas
penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan
ekonomi.
4. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
5. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak
terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
6. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
7. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan
adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga
Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah
satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi yang bersumber dari lapisan kerak bumi bagian dalam. Getaran gempa yang
melanda daerah pemukiman berpenduduk padat akan mengakibatkan bencana
hebat. Gempa bumi dapat mengakibatkan bencana sebagai berikut:
• Bangunan roboh
• Kebakaran akibat arus pendek lstrik
13 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
• Jatuhnya korban jiwa
• Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
• Tanah longsor akibat guncangan
• Banjir akibat rusaknya tanggul
• Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
c. Angin Siklon
Siklon adalah pusat tekanan udara rendah berupa angin ribut atau angin
puting beliung. Terdapat dua jenis siklon, yaitu siklon di daerah lintang sedang
dan siklon di derah tropis. Siklon di belahan bumi utara bergerak berlawanan
dengan arah jarum jam, sedangkan siklon di belahan bumi selatan bergerak searah
dengan jarum jam. Kerusakan lingkunan yangdiakibatkan angin siklon
bergantung pada kecepatan angin. Terdapat tiga tipe siklon yaitu:
1) Siklon tropis, biasanya terjadi di permukaan laut dengan kekuatan sedang
hingga sangat kuat;
2) Siklon gelombang, terjadi di daerah lintang sedang dan lintang tinggi, mulai
dari yang lemah sampai kuat dan bersifat merusak;
3) Tornado, banyak terjadi di amerika serikat dan erupakan jeis siklon yang
sangat kuat;
d. Aktivitas Manusia
kerusakan lingkungan yang diakibatkan manusia antara lain sebagai
berikut:
1) Kerusakan hutan
Bentuk kerusakan hutan yangd iakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain:
14 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
a. Pengalihan fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman, atau
alokasi pertambangan. Pengalihan fungsi ini dilakukan dengan car
menebanag atau membakar pepohonan yang ada di hutan sehingga merusak
hutan;
b. Pemanfaatan sumber daya hutan secara berlebihan. Contohnya adalah
penebangan pepohonan di hutan untuk keperluan industri dan bahan
bangunan.
Akibat yang akan terjadi jika hutan rusak adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya perubahan iklim;
b) Kepunahan berbagai jeis hewan dan tumbuhan;
c) Kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan;
2) Pencemaran lingkngan
Pencemaran lingkungan dapat berupa masuknya limbah hasil kegiatan
manusia ke dalam suatu wilayah tertentu dan dapat mengubah kualitas
lingkungan wilayah tersebut. Contohnya, pencemaran air sungai yang biasa
digunakan untuk mandi dapat menimbulkan penyakit gatal-gatal.
3. Baku Mutu Lingkungan
Menurut UU no. 32 tahun 2009, baku mutu lingkungan hidup adalah
ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau
harus ada dan/atau unsur pencemaran yang ditolerir keberadaanyadalam suatu
sumber daya tertentu sebgai unsur lingkungan hidup. Dengan kata lain, baku mutu
adalah peraturan pemerintah yang berisi spesifikasi dari jumlah bahan pencemar
yang boleh dibuang atau boleh berada dalam sumber daya atau lingkungan.
15 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Secara objektif baku mutu lingkugan menunjukkan sasaran pengelolaan
lingkungan.
Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data
limbah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau
udara dapat digunakan sesuai objektif penggunaan pada tempat tertentu.
Berkaitan dengan baku mutu lingkungan, terdapat nilai ambang batas yang
merupakan batas-batas daya toleransi atau kemampuan lingkungan.
4. Langkah-Langkah Penyususnan Baku Mutu Lingkungan
Langkah-langkahnya dalah sebgai berikut:
a. identifikasi penggunaan sumber daya atau media ambien yang harus
dilindungi;
b. merumuskan formulasi kriteria dengan menggunakan kumpulan dan dan
pengolahan informasi ilmiah;
c. merumuskan baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria;
d. merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan;
e. membentuk program pemantauan dan pengumpula berbagai informasi
guna penyempurnaan atau perbaikan data dan juga sebagai umpan balik;
5. Jenis-Jenis Baku Mutu Lingkungan
Jenis-jenis baku mutu lingkungan diatur dalam berbagai peraturan
pemerintah dapat diuraikan sebagai berikut. Peraturan yang digunakan dalam
penetapan baku lingkungan adalah UU No. 32 tahun 2009.
a. Baku mutu air adalah bats kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukanya.
16 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
b. Baku mutu air limbah adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau
bahan pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada
sumber air sehingga tidak menyebabkan dilampauinya baku mutu air.
c. Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperblehkan bagi zat
atau bahan pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan benda.
d. Baku mutu air laut adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain yang ada atau harus ada, dan zat atau bahan pencemar yang
ditenggang adanya dalam air laut.
e. Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau
bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga
tidak mengakibatkan dilaluinya baku mutu udara ambien.
f. Baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baku mutu udara ambien dan emsi ditetapkan untuk melindungi
kualitas udara di suatu wilayah. Baku mutu udara ambien dan emisi limbah gas
yang dibuang ke udara harus mencantumkan secara jelas dalam ijin
pembuangan gas. Semua kegiatan yang membuang limbah gas ke udara
ditetapkan mutu emisinya dengan pengertian emisi dari limbah gas yang
dibuang ke udara tidak melampaui baku mutu udara emisi yang telah
ditetapkan.
Parameter baku mutu udara ambien terdiri atas:
a. Amoniak
b. Timah hitam/timbal
c. Debu
d. Sulfur dioksida
17 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
e. Karbon monosikda
f. Oksida nitrogen
g. Oksida
h. Hidrogen sulfide
i. Hidrokarbon
Kriteria mutu air ditetapkan untuk memnentukan kebijaksanaan
perlindungan sumber daya air dalam jangka panjang, sedangkan baku mutu air
limbah dipergunakan untuk perencanaan, perizinan, dan pengawasan mautu air
limbah dari berbagai sektor usaha.
Kriteria kualitas sumber air di Indonesia ditetapkan berdasarkan
pemanfaatan sumber air dan mutu yang ditetapkan berdasarkan karakteristik suatu
sumber air.
Sumber air dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum tanpa
pengolahan terlebih dahulu;
b. Golongan B, yaitu air yang baik untuk keperluan rumah tangga tapi tidak
sebaik air Golongan A.
c. Golongan C, yaitu air yang baik untuk peternakan dan perikanan tapi tidak
sesuai digunakan untuk golongan A dan B.
d. Golongan D, yaitu air yang sesuai untuk pertanian tapi tidak sesuai utuk
golongan A, B, C.
e. Golongan E, yaitu air yang tidak sesuai untuk keperluan tersebut dalam
Golongan A, B, C, dan D.
Untuk melindugi sumber air sesuai dengan kegunaanya, perlu ditetapkan
baku mutu air limbah cair dengan berpedoman kepada alternatif baku mutu
18 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
limbah cair yang telah ditetapkan dalam keputusan menteri negara kependudukan
dan lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri. Baku mutu limbah cair tersebut ditetapkan oleh
gubernur dengan memperhitungkan beban maksimum yang dapat diterima air
pada sumber air.
C. Pencemaran, Perusakan, dan esiko Lingkungan Hidup
1. Pencemaran Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkanya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehngga melampauai baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Pencemaran atau polusi dapat
menimbulkan gangguan ringan hingga berat terhadap kualitas lingkungan hidup.
Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut.
a. Pencemaran udara
Pencemaran udara diakibatkan oleh emisi atau bahan pencemar yang
dihasilkan oleh proses pembakaran, seperti asap pabrik, asap kendaraaan
bermotor, dan asap pembakaran sampah. Dampak pencemaran udara antara lain
terjadinya efek rumah kaca, penipisan lapisan ozon, dan hujan asam.
Sebagaian sinar matahari yang diterima permukaan bumi diserap oleh
bumi dan sebagain lagi dipantulkan kembali ke udara. Gas karbon dioksida (CO2)
yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, dapur rumah tangga, dan pabrik-pabrik
akan terkonsentrasi di atmosfer. Konsentrasi gas yang berlebihan di udara aan
terakumulasi di atmosfer dan akhirnya akan menyelimuti permukaan bumi.
19 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Gas-gas tersebut memilki sifat dapat ditembus panas matahari, tetapi
menghalangi panas tersebut utuk dipantulka kembali ke luar angkasa. Panas
matahari yang terperangkap di udara akan menaikkan suhu permukaan bumi. Hal
ini disebut efek rumah kaca.
Dampak efek rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi adalah peningkatan
suhu udara dan mempercepat perubahan iklim global. Jika suhu bumi bertambah
panas, akan timbul akibat-akibat sebagai berikut :
• Es di kutub akan mencair sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik
dan menenggelamkan daerah pesisir serta pulau-pulau yang rendah.
• Udara yang terlalu panas dapat merusak tanaman sehingga produksi pertanian
akan berkurang
Saat ini lapisan ozon (O3) sudah menipis, bahkan konsentrasi ozon di atas
kurub selatan semakin berkurang. Lapisan ozon berada di lapisan stratosfer dan
memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Dengan
adanya lapisan ozon, hanya sebagian kecil sinar ultraviolet yang sampai ke
permukaan bumi.
Pengaruh lapisan ozon terhadap kehidupan manusia adalah sebgai berikut.
• Ketika sinar ultraviolet mengenai lapisan ozon, sebagian besar sinar tersebut
akan terserap.
• Jika terlalu banyak sinar ultaviolet yang mencapai permukaan bumi, akan
membahayakan makhluk hidup hingga menyebabkan kematian.
Proses rusaknya lapisan ozon adalah sebagai berikut :
20 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
• Lapisan ozon dapat bereaksi terhadap zat-zat tertentu yang sampai ke lapisan
itu, antara lain zat CFC.
• Gas CFC yang naik ke udara akan mengurangi konsentrasi lapisan ozon.
• Gas CFC banyak terdapat dalam barang buatan manusia, seperti lemari es,
pendingin udara, semprotan aerosol, dan insektisida.
• Jika hal ini terjadi terus-menerus, lapisan ozon akan makin menipis hingga
hilang sama sekali. Jika lapisan ozon menipis, sinar ultraviolet akan mencapai
ke permukaan bumi dalam jumlah yang melebihi ambang batas. Kelebihan
sinar ultraviolet pada permukaan bumi akan berakibat timbulnya penyakit
kanker kulit dan katarak, serta dapat merusak pertumbuhan tanaman.
Terjadinya hujan asam disebabkan bercampurnya senyawa karbon dioksida,
sulfur oksida, dan nitrogen oksida serta air hujan. Senyawa-senyawa tersebut
bereaksi dengan air hujan dan menghasilan senyawa asam sulfat, asam nitrat,
serta asam bikarbonat. Senyawa-senyawa tersebut dihasilkan oleh industri seperti
industri minyak bumi, industri pengolahan logam, dan industri batu bara.
Dampak hujan asam terhadap kehidupan manusia antara lain sebagai berikut.
• Hujan asam pada sungai dan danau akan memengaruhi kehidupan biota air
tawar, seperti ikan dan plankton.
• Air hujan dengan tingkat keasaman tingi dapat merusak tanaman,
menyebabkan karat pada benda logam, merusak marmer, dan arca atau candi.
b. Pencemaran suara
pencemaran suara dapat timbul dari suara mobil, kereta api, pesawat
udara, dan mesinjet. Pada pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran suara
yang bersumber dari pengeras suara. Pencemaran suara dapat mengakibatkan
21 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
timbulnya berbagai macam penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan,
seperti gangguan jantung, pernapaan, perasaan gelisah, dan gangguan saraf.
c. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan keberadaan konsentrasi suatau zat pengotor di
dalam air dalam waktu cukup lama sehingga dapat menimbulkan pengaruh
tertentu. Pencemarn air dapat mengakibatkan berkurangnya persedian air bersih
dan berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainya. Jumlah
zat pencemar yang masuk ke dalam air pada waktu tertentu mempengaruhi tingkat
pencemaran.
Pembuangan limbah industri secara sembarangan bisa mencemari sungai
dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, banyak ikan dan makhluk hidup di
dalamnya akan mati. Selain itu, air sugai dan laut yang tercemar juga
mengakibatkan manusia sulit mendapat sumber air yang sehat dan bersih.
Pemakiaan detergen juga dapat mencemari air.
Busa sabun detergen sulit dinetralkan secara alami. Air yang tercemar
detergen dapat terserap ke dalam tanah sehngga mencemari persediaan air tanah.
Kualitas air dapat diketahui melalui bebrapa parameter sebagai berikut.
1) Parameter kimia, antara lain kandungan senyawa kimia organik dan
anorganik.
2) Parameter fisik, antara lain warna, bau, temperatur, dan rasa.
Dalam kaitan dengan kualitas air, PP No. 20 tahun 1990 memuat baku
mutu air yang dijadikan standart sebagai berikut.
• Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum tanpa
pengolahan terlebih dahulu;
22 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
• Golongan B, yaitu air yang baik untuk keperluan rumah tangga.
• Golongan C, yaitu air yang baik untuk peternakan dan perikanan.
• Golongan D, yaitu air yang sesuai untuk pertanian dan industri serta
pembangkit listrik tenaga air.
d. Pencemaran tanah
Pada dasarnya, tanah dapat mengalami pencemaran. Penyebab
pencemaran tanah antara lain sebagai berikut.
1) Pembuangan limbah industri dan pertamabangan, tumpahan minyak, dan
penggunaan pestisida.
2) Penimbunan sampah kertas, plastik, botol, kaleng bekas yang tidak dapat
terurai secara alami.
Sampah, atau dkenal juga dengan limbah padat, merupakan zat padat
yang timbul dari sisa kegiatan manusia. Jenis sampah antara lain sampah
rumah tangga, sampah industri, sampah rumah sakit, sampah pertanian, dan
sampah konstruksi. Akibat sampah yang berlebihan pada lingkungan antara
lain sebgai berikut.
• Menjadi sumber bibit penyakit.
• Mengandung bahan kimia beracun yang dapat membahayakan kesehatan.
• Merupakan tempat hidup dan berkembang biak binatang vektor penyakit,
seperti lalat dan tikus.
• Dapat menyumbat aliran sungai dan mencemari air tanah.
• Dapat menyebarkan bau busuk.
• Dapat merusak pipa saluran air karena bersifat korosif.
23 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Di negara-negara maju, pembuangan rongsokan mobil serta barang yang
tak terpakai juga menjadi masalah. Jika benda-benda tersebut dibakar, akan
mengakibatkan pencemaran udara sehingga kadar CO2 di udara meningkat,
sedangkan pertikel-partikel halus dalam asap dapat mengakibatkan pengaruh
buruk. Pada abad ke 20, keadaan CO2 di dunia mengalami kenaikan sebesar 20
persen dibandingkan abad sebelumnya. Hal ini diduga menyebabkan kenaikan
suhu udara di bumi.
2. Perusakan Lingkungan Hidup
Ketersediaan sumber daya alam di permukaan bumi sangat bervariasi dan
persebaranya tidak merata. Ada sumber daya alam yang berlimpah dan ada pula
yang jumlahnya terbatas dan sangat sedikit.
Jika terjadi ketidak seimbangan antara jumlah penduduk dan jumlah
sumber daya alam, kondisi lingkungan hidup bisa berubah. Perubahan akibat
kegiatan manusia bisa berdampak baik atau buruk. Contoh perubahan lingkungan
ke arah yang buruk adalah pencemaran lingkungan, pembukaan hutan, dan
permasalahan sosial. Umumnya, kerusakan sumber daya alam diakibatkan oleh
eksploitasi besar-besaran. Bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam di
Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Pertanian dan Perikanan
Berkurangnya luas hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang
diakibatkan oleh perladangan yang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi
kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibatnya, saat musim hujan akan
terjadi proses pengikisan tanah yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir.
Sementara itu, saat musim kemarau akan terjadi kekurangan air. Contoh lain,
24 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan. Pengguna pestisida
dan insektisida untuk membasmi hama tertentu, bisa menyebabkan timbulnya
jenis hama baru yang lebih kebal terhadap zat kimia tersebut. Dalam hal
pemupukan, larutan pupuk yang ikut bersama air buangan irigasi dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem pada daerah perairan.
Cara penagkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau,
juga menyebakan berkrangnya jenis-jenis ikan tertentu. Penangkapan ikan
menggunakan bahan peledak, dapat ikut mematikan ikan-ikan kecil dan merusak
ekosistem laut.
b. Teknologi dan Industri
Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah manusia dalam
mengolah alam dan lingkungan hidup. Hanya saja, penggunaan teknologi harus
tepat dan sesuai dengan karakteristik suatu daerah. Pemanfaatan teknologi yang
salah dapat menurunkan kualitas lingkungan. Contohnya, penggunaan traktor
untuk membajak sawah. Traktor memang mempermudah dan mempercepat
pekerjaan petani, tetapi sisa bahan bakar dan buangan oli traktor bisa merusak
lingkungan.
3. Risiko Lingkungan Hidup
a. Banjir
Banjir sering terjadi saat musim hujan, terutama ketika curah hujan tinggi.
Banjir merupakan air yang meliputi daerah yang cukup luas akibat luapan air
sungai atau air pasang. Kota Jakarta sering mendapat banjir kiriman dari kota
Bogor karena kedua kota tersebut terletak dalam satu daerah aliran sungai (DAS).
25 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Hal ini terjadi saat Bogor (daerah hulu sungai) mengalami hujan sangat deras
sehingga jumlah air limpasan permukaan melebihi daya tampung sungai.
Akibatnya, sesampainya di jakarta (daerah hilir sungai), air sungai meluap dan
terjadi banjir.
Banjir dapat merusak saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta,
rumah penduduk, dan lahan pertanian. Di samping itu, hewan dan manusia pun
dapat menjadi korban akibat terkena banjir besar atau banjir bandang.
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara lain:
1) Penebangan hutan secara tak terkendali;
2) Pembuangan sampah di berbagai tempat;
3) Berkurangnya daerah resapan air hujan karena tanah di kota telah beralih
menjadi bangunan dan jalan;
4) Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan pendangkalan sungai akibat
sedimentasi dan timbunan sampah.
b. Letusan Gunung
Material letusan gunung api juga dapat merusak lingkungan sekitar.
Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Lava dan lahar panas dapat merusak apa saja yang dilewati;
2) Lahar dingin dapat merusak lahan pertanian, daerah permukiman penduduk,
serta bangunan;
3) Debu-debu letusan gunung api, dapat mencemari udara dan membahayakan
aktivitas penerbangan;
4) Sumber-sumber air menjadi kering sehingga tumbuh-tumbuhan banyak yang
mati;
5) Gempa bumi mengiringi letusan dapat menimbulkan korban jiwa.
26 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
c. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau gerak pada kerak bumi sebagai akibat
dari tenaga endogen. Gempa bumi dapat berupa gempa vulkanik, gempa tektonik,
atau gempa terban (runtuhan). Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi antara
lain sebagai berikut.
1) Jalan raya, jembatan, rumah penduduk, dan bangunan banyak yang rusak
atau hancur;
2) Jaringan listrik, telekomunikasi, dan pipa air rusak atau tidak berfungsi;
3) Gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan tsunami dan
membahayakan perjalanan kapal laut serta permukiman di daerah pesisir.
d. Angin Topan
Angin topan adalah angin yang berhembus dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Angin topan yang disertai hujan disebut badai. Angin topan disebut juga
tornado, hurikan, taifun, mistral (Prancis), dan willy-willy (Australia).
Kerusakan lingkungan akibat angin topan antara lain sebagai berikut.
1) Rumah-rumah yang kurang kuat dapat hancur dan potongannya terbawa
sampai beberapa kilometer;
2) Atap bangunan, rumah, dan gedung-gedung rusak, atau roboh;
3) Membahayak pesawat, helikopter, dan aktivitas penerbangan;
4) Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian;
5) Dapat menggulingkan gerbong kereta dan mobil serta menimbulkan korban
jiwa;
6) Menimbulkan ombak yang besar sehingga dapat menenggelamkan kapal dan
perahu;
27 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
7) Angin kering dan panas (angin fohn) dapat merusak tanaman.
e. Musim kemarau
Musim kemarau yang terik dan berkepanjangan dapat merusak lingkungan
hidup. Beberapa kerusakan yang dapat terjadi antara lain sebagai berikut.
1) Tumbuhan-tumbuhan banyak yang mati sehingga dapat mengancam
keberadaan makhluk hidup lainnya;
2) Sungai-sungai, danau-danau, dan cadangan air tanah menjadi kering
sehingga dapat menyulitkan aktivitas pertanian;
3) Dedaunan dan batang pohon mengering sehingga mudah terjadi kebakaran
hutan.
D. Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan hidup adalah serangkaian upaya untuk melindungi
kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif
yang ditimbulkan oleh berbagai fenomena agar tetap mampu mendukung
kehidupan makhluk hidup. Upaya pelestarian dilakukan agar sumber daya pada
lingkungan hidup dapat bertahan selama mungkin dan dapat dinikmati oleh
generasi yang akan datang.
Berbagai upaya pelestarian lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
1.Upaya Pelestarian Hutan
Upaya ini dilakukan melalui penerapan tata guna lahan, peraturan TPTI
(tebang pilih tanam Indonesia), reboisasi, dan sistem tumpang sari pada pertanian.
Sistem tumpang sari dilakukan peladang dengan cara menanam tanaman pangan
28 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
di antara larikan pohon. Setelah kira-kira lima tahun, ketika pohon telah tumbuh
besar, maka sistem tumpang sari tidak dapat dilakukan.
2. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Upaya pelestarian juga dilakukan pada berbagai varietas asli tanaman,
misalnya padi jenis cianjur dan rojolele. Selain itu, penetapan status puspa
nasional pada bunga melati dan satwa nasional pada komodo, merupakan upaya
untuk melestarikan tumbuhan dan hewan endemik.
3. Upaya Pelestarian Tanah dan Sumber Daya Air
Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan mencegah pencemaran,
merawat dan membersihkan pintu-pintu air, dan menghemat air. Hutan-hutan di
sekitar sungai, danau, mata air, dan rawa perlu dipertahankan luas dan
kelestariannya. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai, diantaranya melalui
pelaksanaan program kali bersih (prokasih) pada sungai-sungai yang tercemar.
4. Upaya Pelestarian Sumber Daya Udara
Upaya pelestarian sumber daya udara dilakukan dengan mengharuskan
pabrik memasang alat penyaring udara. Penambahan luas terbuka hijau dan hutan
kota juga perlu dilakukan. Selain itu, diadakan juga uji emisi gas buangan
kendaraan bermotor. Berbagai upaya pelestarian sumber daya udara adalah
sebagai berikut.
a. Tidak menggunakan semprotan yang mengandung gas CFC dan insektisida;
b. Menggunakan alat penyaring udara pada kendaraan bermotor;
c. Mengurangi konsumsi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui;
d. Menggunakan pendingin udara dan lemari es yang tidak mengandung freon;
29 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
e. Menanam kembali pohon muda untuk menggantikan pohon yang telah
ditebang;
f. Menghemat penggunaan kertas;
g. Menggunakan air sehemat mungkin, contohnya mengguanakan air bekas
mencuci untuk menyiram tanaman;
h. Memilih sampah menurut jenisnya sehingga dapat didaur ulang.
E. Implementasi Pembangunan Berkelanjutan
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara
bertahap dengan memanfaatkan sumber daya secara bijaksana. Sumber daya yang
mendukung pembangunan adalah sebagai berikut.
a. Sumber daya manusia: jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan,
keterampilan, dan kebudayaan;
b. Sumber daya alam: air, tanah, hutan, mineral tambang, dan keanekaragaman
hayati;
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi: transportasi, komunikasi, teknologi industri,
dan rekayasa.
Sumber daya bersifat terbatas sehingga harus digunakan secara cermat dan
hati-hati. Ketidakcermatan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki negara
dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan hidup, antara lain sebagai
berikut.
a. Permasalahn sumber daya alam: kerusakan bhutan, kepunahan hewan dan
tumbuhan, serta perluasan lahan kritis;
30 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
b. Permasalahan pemukiman: sanitasi, pemukiman kumuh, dan kekurangan air
bersih;
c. Polusi lingkungan: pencemaran air, tanah, dan udara.
Dalam pembangunan, perlu diperhatikan keseimbangan antara
pembangunan dan kondisi lingkungan. Lingkungan berfungsi sebagai penopang
pembangunan. Jika pembangunan tidak memerhatikan faktor lingkungan,
lingkungan hidup akan rusak dan proses pembangunan akan terhenti.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pada
prosesnya, pembangunan ini mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan ilmu pengetahuan dengan menyelaraskan ketiga
komponen tersebut sehingga berkesinambungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan juga dikenal dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable
develompent), yaitu pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisien, dan
memerhatikan kepentingan generasi masa kini serta generasi yang akan datang.
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang
dihasilkan oleh KTT bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Di dalamnya
terkandung dua gagasan penting, yaitu sebagai berikut.
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk bertahan
hidup, yang memprioritaskan kebutuhan masyarakat miskin;
b. Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan manusia di masa kini maupun di masa yang akan
datang.
31 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Upaya peningkatan kualitas manusia pada masa kini harus
memperhitungkan juga kualitas manusia pada masa yang akan datang.
Pemanfaatan lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula
memperhitungkan keterbatasannya. Hal-hal penting dalam pelaksanaan
pembangunan berwawasan lingkungan antar lain sebagai berikut.
a. Proses pembangunan hendaknya berlangsung terus-menerus dengan ditopang
kualitas lingkungan dan kualitas manusia yang berkembang secara
berkelanjutan;
b. Pembangunan meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa
mengurangi kesejahteraan generasi yang akan datang;
c. Lingkungan hidup memiliki keterbatasan sehingga dalam pemanfaatannya
akan mengalami pengurangan;
d. Semakin baik kualitas lingkungan maka semakin baik pula pengaruhnya
terhadap kualitas hidup. Hal ini tercermin antara lain pada meningkatnya usia
harapan hidup;
e. Penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dilakukan
sehemat mungkin dan dilakukan pengembangan sumber daya alternatif.
2. Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan memiliki karakteristik yang khas dan berbeda
dengan pola pembangunan lain yang dilaksanakan selama ini. Ciri-ciri tersebut
antara lain sebagai berikut.
a. Menggunakan pendekatan integratif untuk menjelaskan keterkaitan yang
kompleks antara manusia dengan lingkungannya;
b. Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya pendukung pembangunan;
32 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
c. Menjamin pemerataan dan keadilan melalui strategi pembangunan
berwawasan lingkungan yang dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan,
faktor produksi, kesempatan berusaha, dan ekonomi;
d. Memelihara keanekaragaman hayati untuk memastikan ketersediaan sumber
daya alam.
Pembangunan berkelanjutan berusaha menyatukan dimensi ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup menjadi suatu sinergi dalam meningkatkan kualitas
manusia. Dimensi ekonomi dalam pembagunan berkelanjutan tetap memfokuskan
kepada pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, stabilitas ekonomi, dan
kearifan ekonomi. Dimensi sosial mencakup pemberdayaan sosial, peran serta
sosial, kebersamaan sosial, dan pengentasan kemiskinan. Dimensi ekologi
meliputi integrasi ekosistem, ramah lingkungan, hemat sumber daya alam,
pelestarian keanekaragaman hayati, dan tanggap isu global.
33 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Latihan Soal
1. Jelaskan permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi Indonesia !
2. Carilah dari berbagai sumber mengenai contoh konkret kearifan lokal di
bidang pertanian di daerah – daerah Indonesia !
3. Carilah dari berbagai sumber mengenai contoh konkret pemanfaatan
industri pariwisata yang berbasis lingkungan di Indonesia !
4. Jelaskan mengapa AMDAL sangat diperlukan dalam kehidupan !
5. Carilah dari berbagai sumber mengenai Potensi Ekolabel dan Hambatan
dalam dunia perdagangan!
6. Jelaskan mengenai hubungan kearifan lokal dengan manusia dan
lingkungan !
7. Jelaskan mengenai Tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam
mewujudkan kearifan local !
8. Jelaskan mengenai peranan kearifan lokal dalam kehidupan !
9. Bacalah artikel berikut ini !
Fenomena gagal panen dapat di minimalisasi melalui kegiatan pertanian
berkelanjutan dan menerapkan prinsip ekofisiensi. Jelaskanlah cara yang
bisa Anda lakukan untuk hal tersebut !
10. Carilah artikel mengenai permasalah pertambangan di Indonesia !
34 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1. Jakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Harmanto, Gatot. (2007). Geografi untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya
Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah
Menengah Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta
Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis
Ruang. Bandung: Penerbit Alumni.
Tika, P dkk. (2007). Pengetahuan Sosial Geografi 1. Jakarta. Bumi Aksara.
Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas X semester 1 dan 2.
Bandung: Armico. Jakarta
Internet