MODUL DRILL AND PRACTICE
-
Upload
kampungbubu -
Category
Education
-
view
70 -
download
3
Transcript of MODUL DRILL AND PRACTICE
MEDIA PEMBELAJARAN
(MODUL MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE)
OLEH:
HENRIANTON 15010101099
MARLENA SAPUTRA 15010101084
RUSMAN ADIANSAR 15010101093
RISNAYATI 15010101097
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI (IAIN KENDARI)
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan. Dan
sudah sepantasnya kita memuji kebesaran dan mensyukuri segala nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua. Alhamdulillah karena karunia-Nya pula kami mampu
menyelesaikan modul yang berjudul “Model pembelajaran drill practice” ini dengan
tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada sang revolusioner
sejati sekaligus satu satunya suri tauladan yang patut kita contohi, yaitu Baginda
Nabiullah Muhammad SAW. Beliaulah yang telah menggulung tikar tikar jahiliyah
dan menggantinya dengan permadani permadani islam.
Tak lupa pula juga kita curahkan shalawat kepada keluarganya, sahabat, serta
para pengikut pengikutnya yang sampai pada hari ini masih senantiasa konsisten
dalam beramar makruf nahi mungkar.
Kami juga sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini,
karena telah memberikan bimbingan serta arahan agar bagaimana cara menyelesaikan
modul ini dengan baik. Dan semoga bimbingannya dibalas oleh Sang Maha Kuasa,
serta ilmu ilmu yang telah diberikan kelak bermanfaat ketika menghadapi suasana
mengajar yang sesungguhnya.
Amin ya robbal alamin…..
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
LATAR BELAKANG ................................................................................................. 4
BAB I ............................................................................................................................ 6
PENGERTIAN, LANGKAH LANGKAH, TUJUAN DAN MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE .................................................................. 6
A. Pengertian Model Pembelajaran Drill Practic ................................................... 6
B. Langkah-langkah Model Drill Pratic (Latihan Siap) ....................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 10
BAB II ........................................................................................................................ 12
TAHAPAN PENYAJIAN, DAN FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MODEL DRILL DAN PRACTICE ........................................................ 12
A. Tahapan Penyajian Model Pembelajaran Drill And Practice ....................... 12
B. Factor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Drill And Practice 13
BAB III ....................................................................................................................... 15
FLOWCHART DAN PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBELAJARAN DRILLS AND PRACTICE ...................................................................................... 15
A. Flowchart Model Pembelajaran Drills And Practice ..................................... 15
B. Proses Produksi Program Pembelajaran Drills And Practice ........................ 15
BAB IV ....................................................................................................................... 19
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE ...................................................................................................... 19
A. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Drills Practice ................. 19
BAB V ......................................................................................................................... 22
PENUTUP .................................................................................................................. 22
A. Kesimpulan .................................................................................................... 22
B. Saran .............................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 26
LATAR BELAKANG
Pada era modern ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
berkembang begitu cepat. Di mulai dengan kemunculan komputer, internet, hingga
berbagai macam gadget-gadget yang dapat mengakses informasi dengan sangat cepat.
Perkembangan tersebut muncul akibat adanya arus globalisasi yang masuk ke
Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia pun turut andil dalam berpartisipasi
sebagai User dari perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengaruh globalisasi ini bagaikan dua sisi amta pisau, bisa berdampak positif
maupun negative. Dalam menyikapi hal ini Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
telah membentuk suatu kelompok kerja yang concern dalam pengembangan program
telematika pendidikan atau pemanfaatan ICT dalam pendidikan yang juga dikenal
dengan e-education. Sedangkan penggunaan ICT dalam dunia pendidikan dikenal
dengan program e-learning yang di Indonesia sendiri berada dibawah naungan tim
pengembang e-education.
Dewasa ini, pemanfaatan e-learning difokuskan pada pemanfaatan komputer.
Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan komputer dalam pendidikan telah sangat
meluas dan menjangkau berbagai kepentingan khususnya dalam pembelajaran. Secara
garis besar pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dibagi menjadi dua macam
penerapan, yaitu dalam pembelajaran dengan bantuan komputer ( Computer Assisted
Instruction-CAI) dan pembelajaran berbasis komputer ( Computer based Instruction-
CBI) dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan komputer untuk
pembelajaran ini adalah sama, perbedaan diantara keduanya terletak pada fungsi
perangkat lunak yang digunakan.
Pengembangan CBI pada periode selanjutnya menghasilkan beberapa model
pembelajaran yang cenderung relevan digunakan pada proses pembelajaran yang
dilakukan oleh para pendidik. Beberapa diantaranya yaitu Model Drills and Practice,
Model Simulasi, Model Games, dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini kami
akan membahas mengenai salah satu metode pembelajaran berbasis komputer (CBI)
yang biasa digunakan oleh para pendidik yaitu model drills and practice. Semoga apa
yang kami bahas di makalah ini mampu menjadi pemantik rasa penasaran pembaca
untuk terus menggali lebih jauh lagi mengenai metode pembelajaran yang berbasis
pada komputer.
BAB I
PENGERTIAN, LANGKAH LANGKAH, TUJUAN DAN MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE
A. Pengertian Model Pembelajaran Drill Practic
Drill Secara Bahasa bisa diartikan berlatih mencakup didalamnya aktifitas
menghapal, mengeja kata, dan sebagainya. Practice atau praktek dapat dikategorikan
di dalamnya seperti menulis, melaksanakan berbagai gerak dlm olahraga, dan lain
sebagainya. Atau secara singkatnya, drill and practice dapat juga disebut ‘berlatih
dan praktek’.
Model pembelajaran Drill and Practice merupakan teknik pengajaran yang
dilakukan berulang kali untuk mendapatkan keterampilan, dibutuhkan untuk
mengingat secara matematis. Model ini digunakan untuk mengajarkan keahlian yang
khusus, ini diikuti dengan pengajaran yang sistematis dengan harapan untuk
mengingat (Richardson, 2006: www.cornerstonecurriculum.com, 4 Oktober 2015).
Model Drill and Practice biasanya digunakan dalam pembelajaran materi
hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata-kata (vocabulary).
Metode Drill and Practice ini mengarahkan siswa melalui latihan-latihan untuk
meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan kefasihan/kelancaran dalam sebuah
keterampilan (Sharon, 2005: 120).
Berikut merupakan Berikut merupakan pengertian metode drill menurut
beberapa pendapat :
1) Roestiyah N.K, Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar
siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan
lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
2) Zuhairini, Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih
siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
3) Shalahuddin, Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-
ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu
keterampilan supaya menjadi permanen.
4) Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal
yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk
menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari
metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang
sama.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah
latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali secara kontinyu untuk
mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang
dipelajari. Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah dibekali dengan
pengetahuan secara teori. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta
mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
B. Langkah-langkah Model Drill Pratic (Latihan Siap)
Langkah-langkah penerapannya model drill di kelas, latihan dapat dilakukan
dalam berbagai kegiatan belajar, baik secara lisan maupun secara tulisan, dalam
bentuk mental maupun fisik. Meskipun metode ini dapat digunakan dalam berbagai
kegiatan belajar, tidaklah berarti bahwa setiap metode ini harus dipakai dalam semua
aktifitas pembelajaran. Pengggunaan model ini tergantung pada keperluan-keperluan
khusus, seperti pembiasaan mengerjakan sholat, membaca al-Qur’an, dan sejenisnya.
Sebelum melaksanakan metode drill, guru harus mempertimbangkan tentang
sejauhmana kesiapan guru, siswa dan pendukung lainnya yang terlibat dalam
penerapan metode ini.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain :
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari
kesalahan
Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan Model ini secara penuh
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh guru
diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk latihan yang
akan dilakukan.
2) Langkah pelaksanaan
a. Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
b. Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan
c. Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
d. Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih
3. Langkah mengakhiri
Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan motivasi
untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan sehingga latihan yang
diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.
c. Penutup
1. Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh
siswa.
2. memberikan latihan penenangan.
C. Tujuan dan Manfaat
Drill and Practice pertama kali digunakan oleh sekolah-sekolah tua di
Amerika sebagai cara untuk :
1) Memacu kemampuan dasar motorik
2) Memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari siswa dapat lebih mengena
atau berarti, tepat, dan berguna.
Hal-hal tersebut di atas dapat berhasil apabila siswa juga mengerti konteks
keseluruhan dari akibat drill and practice atau kegunaan bagi dirinya. Drill and
Practice sangat efektif karena dapat dikerjakan individu atau berkelompok, maupun
kelompok besar dalam skala satu kelas.
Secara umum teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan
agar siswa:
1) Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis,
mempergunakan alat/membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga;
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak.
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain.
Sedangkan tujuan dari latihan menurut Roestiyah N.K (2001: 125) adalah agar siswa.
1) Memiliki keterampilan motoris.
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongak. Mengenal
benda/bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain.
BAB II
TAHAPAN PENYAJIAN, DAN FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MODEL DRILL DAN PRACTICE
A. Tahapan Penyajian Model Pembelajaran Drill And Practice
Dilihat dari penjelasan diatas secara umum tahapan penyajian model Drill
and Practice adalah sebagai berikut:
a. Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari
kemampuan dan performance siswa
b. Siswa mengerjakan soal-soal latihan
c. Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, kemudian memberikan
umpan balik
d. Jika jawaban yang diberikan siswa benar program menyajikan materi
selanjutnya dan jika jawaban siswa salah program menyediakan fasilitas untuk
mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir
keseluruhan soal.
B. Factor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Drill And Practice
Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran, serta
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi
2. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain
sebagainya yang akan dilatihkan.
3. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.
4. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.
5. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
6. Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan banyaknya
bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta kesanggupan
siswa
Karakteristik pada drills and practice dalam pembelajaran berbasis
komputer pada dasarnya merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-
latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan siswa
melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan program CBI.
Program pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran
dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang berisi
materi pelajaran dalam bentuk latihan-latihan. Melalui sistem komputer kegiatan
pembelajaran dilakukan secara mastering learning, maka guru dapat melatih siswa
secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan dalam belajar. Latihan yang
diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan
komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam latihan siswa dibiasakan untuk menggunakan komputer seoptimal
mungkin dan membentuk kebiasaan yang memperkuat daya tanggap siswa terhadap
materi pelajaran yang diterimanya. Hal ini dikarenakan dengan melalui drill and
practice siswa akan secara cepat dapat memperoleh penguasaan dan keterampilan
yang diharapkan, selain itu siswa akan memperoleh pengetahuan yang siap pakai dan
akan mampu menanamkan pada siswa kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin,
disiplin, dan mandiri.
BAB III
FLOWCHART DAN PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBELAJARAN DRILLS AND PRACTICE
A. Flowchart Model Pembelajaran Drills And Practice
Untuk menuangkan konten dan sistem pembelajaran berbasis komputer ke
dalam program CBI dilakukan melalui pembuatan bagan alur (Flowchart) model
drills. Flowchart berupa alur dalam bentuk kotak-kotak idalog yang memiliki makna
dan arti tersendiri.
Pada flowchart pembelajaran berbasis komputer terdapat struktur dasar
yang harus dipahami oleh para pengembang CBI, yaitu sebagai berikut :
a. Pemilihan berkondisi yang dilakukan dengan sebuah pernyataan
b. Proses pengulangan yaitu berlangsung atas jumlah pengulangan yang
ditetapkan saat program dibuat(ditetapkan) dan Saat program dijalankan.
B. Proses Produksi Program Pembelajaran Drills And Practice
Setelah membuat perencanaan pengembangan program Drills, langkah
selanjutnya yang harus ditempuh adalah proses produksi. Disinilah seorang
programmer program pembelajaran komputer harus “mengarahkan” seluruh
kemampuannya untuk menghasilkan program yang layak dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran. Pada tahap proses produksi program drills ini harus diperhatikan
tahapan sebagai berikut.
1. Pendahuluan (Introduction)
a. Judul Program (title page)
Suatu program model drills diawali dengan tampilnya halaman judul atau
pokok materi yang dapat menarik perhatian siswa. Judul program merupakan bagian
penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari
dan disajikan dalam program drills ini. Tampilan judul atau pokok materi, biasanya
dilengkapi dengan atribut yang sesuai dengan judul atau topik yang akan disampaikan
dalam program PBK tersebut.
b. Tujuan Penyajian (presentation of objective)
Bagian ini menyajikan tujuan pembelajaran, baik tujuan pembelajaran
umum (TPU), maupun tujuan pembelajaran khusus (TPK). Di dalam KTSP kita
mengenal tujuan tersebut berupa standar kompetensi, kompetensi dasar, atau
indikator yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui CBI model drills.
c) Petunjuk (direction)
Petunjuk berisi pemberian informasi cara menggunakan program yang
dibuat, diusahakan agar siswa mampu mengoperasikan program tersebut.
2. Penyajian Informasi (presentation of information)
a. Mode penyajian drills
Merupakan bentuk penyajian informasi baik berupa materi dan soal latihan
yang dibuat. Model umum dari penyajian informasi biasanya menggunakan informasi
visual, seperti : teks, gambar, grafik, bagan, foto dan image yang dianimasikan.
b. Panjang teks penyajian (length of text presentation)
Panjang teks dalam program yang dibuat harus benar-benar diperhatikan
karena akan memengaruhi kualitas program yang dibuat. Setiap presentasi harus
sesingkat mungkin untuk memberikan tambahan frekuensi interaksi siswa. Selain itu,
harus diperhatikan keseimbangan antara teks yang disajikan dengan kemampuan
monitor untuk penyajiannya.
c. Grafik dan animasi
Pembuatan grafik dan animasi dalam program yang dibuat ditujukan untuk
menambah pemahaman siswa terhadap materi dan fokus informasi pada materi yang
disajikan. Grafik digunakan sebagai informasi, analogy atau mnemonik sebagai
isyarat. Grafik dan animasi sangat efektif untuk menambah sistem belajar dengan
komputer.
d. Warna dan penggunaannya
Penggunaan warna sangat berhubungan dengan presentasi grafik. Seperti
halnya grafik, warna dapat digunakan secara efektif untuk sistem belajar. Penggunaan
warna yang sesuai akan berguna untuk menarik perhatian dan memfokuskan siswa.
Warna berfungsi sebagai acuan, bukan sebagai bagian yang diutamakan dalam proses
pembelajaran. Penggunaan warna pada program drills harus konsisten dengan
penggunaan yang umum di lingkungan sekitar.
e. Petunjuk penggunaan
Petunjuk digunakan untuk memandu siswa dan memberikan arahan tentang
apa yang harus dilakukan siswa.
f. Penutup (closing)
Penutupan pada drills di lengkapi dengan ringkasan tentang informasi
pelajaran. Ringkasan dapat berupa judgement hasil akhir pengerjaan soal seperti salah
berapa, benar berapa, apakah sudah mencapai batas lulus, atau harus mengulang dan
setersunya.
Pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan model drills dapat
dikembangkan dengan menggunakan program/software macromedia flash, Direktor
MX atau program lainnya.
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE
A. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Drills Practice
Adapun kelebihan dari model pembelajaran drill practice adalah sebagai berikut :
1. Bahan yang diberikan secara teratur
2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru
memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-
kesalahannya.
3. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat
dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk
bekal hidup di masyarakat kelak.
4. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan
secara spesifik.
5. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang
cepat
Adpun kekurangan model pembelajaran drills practice adalaha sebagai berikut :
1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis
akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan
akal.
2. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi
masalah, siswa menyelesaikan secara statis.
3. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk
dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun
terhambat.
4. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada
mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5. Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan
malas atau mogok belajar.
6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model pembelajaran drill practice sebagai
berikut:
1) Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi
yang tepat
2) Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru
segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3) Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang
betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi
kemajuan dari latihannya.
4) Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.
5) Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan
dalam latihan hendaknya dimengerti oleh siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai model pembelajaran Drills and Practice maka
dapat diambil kesimpulan diantaranya :
1. Model Drills and Practice adalah suatu model pembelajaran dengan jalan
melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan yang disajikan melalui
komputer.
2. Tujuan Model Drills and Practice ini diantaranya :
a. Memiliki keterampilan proses
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongkak, mengenal benda atau
bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya
c. Memiliki kemampuan menghubungkan Antara sesuatu keadaan dengan hal lain
3. Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran,
serta faktor-faktor sebagai berikut:
a. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi
b. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain
sebagainya yang akan dilatihkan.
c. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.
d. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.
e. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
f. Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan
banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta
kesanggupan siswa.
4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills practice
a. Kelebihan model pemmbelajaran driil practice:
1. Bahan yang diberikan secara teratur
2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru
memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-
kesalahannya.
3. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat
dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk
bekal hidup di masyarakat kelak.
4. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan
secara spesifik.
5. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang
cepat
b. Kekurangan model pembelajaran driil practice :
1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis
akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan
akal.
2. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi
masalah, siswa menyelesaikan secara statis.
3. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk
dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun
terhambat.
4. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada
mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5. Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan
malas atau mogok belajar.
6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian
c. Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model pembelajaran driil practice
1. Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi
yang tepat
2. Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru
segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang
betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi
kemajuan dari latihannya.
4. Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.
5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan
dalam latihan hendaknya dimengerti oleh siswa.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Modul ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan baik dari Dosen Mata Kuliah ini maupun dari Mahasiswa yang lain. Selain
itu, kami harapkan kepada para pembaca agar bisa menjadikan makalah ini sebagai
bahan bacaan yang tujuannya ingin memahami media pembelajaran, terutama yang
berkaitan dengan konsep model pembelajaran drills and praktik.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persad
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.
2002
Djamarah Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group