MODUL DRILL AND PRACTICE

27
MEDIA PEMBELAJARAN (MODUL MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE) OLEH: HENRIANTON 15010101099 MARLENA SAPUTRA 15010101084 RUSMAN ADIANSAR 15010101093 RISNAYATI 15010101097 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI (IAIN KENDARI) 2016

Transcript of MODUL DRILL AND PRACTICE

Page 1: MODUL DRILL AND PRACTICE

MEDIA PEMBELAJARAN

(MODUL MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE)

OLEH:

HENRIANTON 15010101099

MARLENA SAPUTRA 15010101084

RUSMAN ADIANSAR 15010101093

RISNAYATI 15010101097

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI (IAIN KENDARI)

2016

Page 2: MODUL DRILL AND PRACTICE

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan. Dan

sudah sepantasnya kita memuji kebesaran dan mensyukuri segala nikmat yang telah

diberikan kepada kita semua. Alhamdulillah karena karunia-Nya pula kami mampu

menyelesaikan modul yang berjudul “Model pembelajaran drill practice” ini dengan

tepat waktu.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada sang revolusioner

sejati sekaligus satu satunya suri tauladan yang patut kita contohi, yaitu Baginda

Nabiullah Muhammad SAW. Beliaulah yang telah menggulung tikar tikar jahiliyah

dan menggantinya dengan permadani permadani islam.

Tak lupa pula juga kita curahkan shalawat kepada keluarganya, sahabat, serta

para pengikut pengikutnya yang sampai pada hari ini masih senantiasa konsisten

dalam beramar makruf nahi mungkar.

Kami juga sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini,

karena telah memberikan bimbingan serta arahan agar bagaimana cara menyelesaikan

modul ini dengan baik. Dan semoga bimbingannya dibalas oleh Sang Maha Kuasa,

serta ilmu ilmu yang telah diberikan kelak bermanfaat ketika menghadapi suasana

mengajar yang sesungguhnya.

Amin ya robbal alamin…..

Page 3: MODUL DRILL AND PRACTICE

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1

LATAR BELAKANG ................................................................................................. 4

BAB I ............................................................................................................................ 6

PENGERTIAN, LANGKAH LANGKAH, TUJUAN DAN MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE .................................................................. 6

A. Pengertian Model Pembelajaran Drill Practic ................................................... 6

B. Langkah-langkah Model Drill Pratic (Latihan Siap) ....................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 10

BAB II ........................................................................................................................ 12

TAHAPAN PENYAJIAN, DAN FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MODEL DRILL DAN PRACTICE ........................................................ 12

A. Tahapan Penyajian Model Pembelajaran Drill And Practice ....................... 12

B. Factor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Drill And Practice 13

BAB III ....................................................................................................................... 15

FLOWCHART DAN PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBELAJARAN DRILLS AND PRACTICE ...................................................................................... 15

A. Flowchart Model Pembelajaran Drills And Practice ..................................... 15

B. Proses Produksi Program Pembelajaran Drills And Practice ........................ 15

BAB IV ....................................................................................................................... 19

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE ...................................................................................................... 19

A. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Drills Practice ................. 19

BAB V ......................................................................................................................... 22

PENUTUP .................................................................................................................. 22

A. Kesimpulan .................................................................................................... 22

B. Saran .............................................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 26

Page 4: MODUL DRILL AND PRACTICE

LATAR BELAKANG

Pada era modern ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

berkembang begitu cepat. Di mulai dengan kemunculan komputer, internet, hingga

berbagai macam gadget-gadget yang dapat mengakses informasi dengan sangat cepat.

Perkembangan tersebut muncul akibat adanya arus globalisasi yang masuk ke

Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia pun turut andil dalam berpartisipasi

sebagai User dari perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengaruh globalisasi ini bagaikan dua sisi amta pisau, bisa berdampak positif

maupun negative. Dalam menyikapi hal ini Kementrian Pendidikan dan kebudayaan

telah membentuk suatu kelompok kerja yang concern dalam pengembangan program

telematika pendidikan atau pemanfaatan ICT dalam pendidikan yang juga dikenal

dengan e-education. Sedangkan penggunaan ICT dalam dunia pendidikan dikenal

dengan program e-learning yang di Indonesia sendiri berada dibawah naungan tim

pengembang e-education.

Dewasa ini, pemanfaatan e-learning difokuskan pada pemanfaatan komputer.

Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan komputer dalam pendidikan telah sangat

meluas dan menjangkau berbagai kepentingan khususnya dalam pembelajaran. Secara

garis besar pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dibagi menjadi dua macam

penerapan, yaitu dalam pembelajaran dengan bantuan komputer ( Computer Assisted

Instruction-CAI) dan pembelajaran berbasis komputer ( Computer based Instruction-

Page 5: MODUL DRILL AND PRACTICE

CBI) dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan komputer untuk

pembelajaran ini adalah sama, perbedaan diantara keduanya terletak pada fungsi

perangkat lunak yang digunakan.

Pengembangan CBI pada periode selanjutnya menghasilkan beberapa model

pembelajaran yang cenderung relevan digunakan pada proses pembelajaran yang

dilakukan oleh para pendidik. Beberapa diantaranya yaitu Model Drills and Practice,

Model Simulasi, Model Games, dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini kami

akan membahas mengenai salah satu metode pembelajaran berbasis komputer (CBI)

yang biasa digunakan oleh para pendidik yaitu model drills and practice. Semoga apa

yang kami bahas di makalah ini mampu menjadi pemantik rasa penasaran pembaca

untuk terus menggali lebih jauh lagi mengenai metode pembelajaran yang berbasis

pada komputer.

Page 6: MODUL DRILL AND PRACTICE

BAB I

PENGERTIAN, LANGKAH LANGKAH, TUJUAN DAN MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE

A. Pengertian Model Pembelajaran Drill Practic

Drill Secara Bahasa bisa diartikan berlatih mencakup didalamnya aktifitas

menghapal, mengeja kata, dan sebagainya. Practice atau praktek dapat dikategorikan

di dalamnya seperti menulis, melaksanakan berbagai gerak dlm olahraga, dan lain

sebagainya. Atau secara singkatnya, drill and practice dapat juga disebut ‘berlatih

dan praktek’.

Model pembelajaran Drill and Practice merupakan teknik pengajaran yang

dilakukan berulang kali untuk mendapatkan keterampilan, dibutuhkan untuk

mengingat secara matematis. Model ini digunakan untuk mengajarkan keahlian yang

khusus, ini diikuti dengan pengajaran yang sistematis dengan harapan untuk

mengingat (Richardson, 2006: www.cornerstonecurriculum.com, 4 Oktober 2015).

Model Drill and Practice biasanya digunakan dalam pembelajaran materi

hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata-kata (vocabulary).

Metode Drill and Practice ini mengarahkan siswa melalui latihan-latihan untuk

meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan kefasihan/kelancaran dalam sebuah

keterampilan (Sharon, 2005: 120).

Page 7: MODUL DRILL AND PRACTICE

Berikut merupakan Berikut merupakan pengertian metode drill menurut

beberapa pendapat :

1) Roestiyah N.K, Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar

siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan

lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

2) Zuhairini, Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih

siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.

3) Shalahuddin, Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-

ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu

keterampilan supaya menjadi permanen.

4) Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal

yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk

menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari

metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang

sama.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah

latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali secara kontinyu untuk

mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang

dipelajari. Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah dibekali dengan

pengetahuan secara teori. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta

mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.

Page 8: MODUL DRILL AND PRACTICE

B. Langkah-langkah Model Drill Pratic (Latihan Siap)

Langkah-langkah penerapannya model drill di kelas, latihan dapat dilakukan

dalam berbagai kegiatan belajar, baik secara lisan maupun secara tulisan, dalam

bentuk mental maupun fisik. Meskipun metode ini dapat digunakan dalam berbagai

kegiatan belajar, tidaklah berarti bahwa setiap metode ini harus dipakai dalam semua

aktifitas pembelajaran. Pengggunaan model ini tergantung pada keperluan-keperluan

khusus, seperti pembiasaan mengerjakan sholat, membaca al-Qur’an, dan sejenisnya.

Sebelum melaksanakan metode drill, guru harus mempertimbangkan tentang

sejauhmana kesiapan guru, siswa dan pendukung lainnya yang terlibat dalam

penerapan metode ini.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain :

Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa

Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan

Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari

kesalahan

Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan Model ini secara penuh

Page 9: MODUL DRILL AND PRACTICE

b. Tahap Pelaksanaan

1) Langkah pembukaan

Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh guru

diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk latihan yang

akan dilakukan.

2) Langkah pelaksanaan

a. Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu

b. Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan

c. Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut

d. Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih

3. Langkah mengakhiri

Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan motivasi

untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan sehingga latihan yang

diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.

Page 10: MODUL DRILL AND PRACTICE

c. Penutup

1. Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh

siswa.

2. memberikan latihan penenangan.

C. Tujuan dan Manfaat

Drill and Practice pertama kali digunakan oleh sekolah-sekolah tua di

Amerika sebagai cara untuk :

1) Memacu kemampuan dasar motorik

2) Memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari siswa dapat lebih mengena

atau berarti, tepat, dan berguna.

Hal-hal tersebut di atas dapat berhasil apabila siswa juga mengerti konteks

keseluruhan dari akibat drill and practice atau kegunaan bagi dirinya. Drill and

Practice sangat efektif karena dapat dikerjakan individu atau berkelompok, maupun

kelompok besar dalam skala satu kelas.

Secara umum teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan

agar siswa:

1) Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis,

mempergunakan alat/membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga;

2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,

menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak.

3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain.

Page 11: MODUL DRILL AND PRACTICE

Sedangkan tujuan dari latihan menurut Roestiyah N.K (2001: 125) adalah agar siswa.

1) Memiliki keterampilan motoris.

2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,

menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongak. Mengenal

benda/bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.

3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain.

Page 12: MODUL DRILL AND PRACTICE

BAB II

TAHAPAN PENYAJIAN, DAN FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MODEL DRILL DAN PRACTICE

A. Tahapan Penyajian Model Pembelajaran Drill And Practice

Dilihat dari penjelasan diatas secara umum tahapan penyajian model Drill

and Practice adalah sebagai berikut:

a. Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari

kemampuan dan performance siswa

b. Siswa mengerjakan soal-soal latihan

c. Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, kemudian memberikan

umpan balik

d. Jika jawaban yang diberikan siswa benar program menyajikan materi

selanjutnya dan jika jawaban siswa salah program menyediakan fasilitas untuk

mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir

keseluruhan soal.

Page 13: MODUL DRILL AND PRACTICE

B. Factor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Drill And Practice

Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran, serta

faktor-faktor sebagai berikut:

1. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi

2. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain

sebagainya yang akan dilatihkan.

3. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.

4. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.

5. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,

serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.

6. Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan banyaknya

bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta kesanggupan

siswa

Karakteristik pada drills and practice dalam pembelajaran berbasis

komputer pada dasarnya merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan

memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-

latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan siswa

melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan program CBI.

Program pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran

dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang berisi

materi pelajaran dalam bentuk latihan-latihan. Melalui sistem komputer kegiatan

Page 14: MODUL DRILL AND PRACTICE

pembelajaran dilakukan secara mastering learning, maka guru dapat melatih siswa

secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan dalam belajar. Latihan yang

diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan

komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

Dalam latihan siswa dibiasakan untuk menggunakan komputer seoptimal

mungkin dan membentuk kebiasaan yang memperkuat daya tanggap siswa terhadap

materi pelajaran yang diterimanya. Hal ini dikarenakan dengan melalui drill and

practice siswa akan secara cepat dapat memperoleh penguasaan dan keterampilan

yang diharapkan, selain itu siswa akan memperoleh pengetahuan yang siap pakai dan

akan mampu menanamkan pada siswa kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin,

disiplin, dan mandiri.

Page 15: MODUL DRILL AND PRACTICE

BAB III

FLOWCHART DAN PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBELAJARAN DRILLS AND PRACTICE

A. Flowchart Model Pembelajaran Drills And Practice

Untuk menuangkan konten dan sistem pembelajaran berbasis komputer ke

dalam program CBI dilakukan melalui pembuatan bagan alur (Flowchart) model

drills. Flowchart berupa alur dalam bentuk kotak-kotak idalog yang memiliki makna

dan arti tersendiri.

Pada flowchart pembelajaran berbasis komputer terdapat struktur dasar

yang harus dipahami oleh para pengembang CBI, yaitu sebagai berikut :

a. Pemilihan berkondisi yang dilakukan dengan sebuah pernyataan

b. Proses pengulangan yaitu berlangsung atas jumlah pengulangan yang

ditetapkan saat program dibuat(ditetapkan) dan Saat program dijalankan.

B. Proses Produksi Program Pembelajaran Drills And Practice

Setelah membuat perencanaan pengembangan program Drills, langkah

selanjutnya yang harus ditempuh adalah proses produksi. Disinilah seorang

programmer program pembelajaran komputer harus “mengarahkan” seluruh

kemampuannya untuk menghasilkan program yang layak dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran. Pada tahap proses produksi program drills ini harus diperhatikan

tahapan sebagai berikut.

Page 16: MODUL DRILL AND PRACTICE

1. Pendahuluan (Introduction)

a. Judul Program (title page)

Suatu program model drills diawali dengan tampilnya halaman judul atau

pokok materi yang dapat menarik perhatian siswa. Judul program merupakan bagian

penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari

dan disajikan dalam program drills ini. Tampilan judul atau pokok materi, biasanya

dilengkapi dengan atribut yang sesuai dengan judul atau topik yang akan disampaikan

dalam program PBK tersebut.

b. Tujuan Penyajian (presentation of objective)

Bagian ini menyajikan tujuan pembelajaran, baik tujuan pembelajaran

umum (TPU), maupun tujuan pembelajaran khusus (TPK). Di dalam KTSP kita

mengenal tujuan tersebut berupa standar kompetensi, kompetensi dasar, atau

indikator yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui CBI model drills.

c) Petunjuk (direction)

Petunjuk berisi pemberian informasi cara menggunakan program yang

dibuat, diusahakan agar siswa mampu mengoperasikan program tersebut.

Page 17: MODUL DRILL AND PRACTICE

2. Penyajian Informasi (presentation of information)

a. Mode penyajian drills

Merupakan bentuk penyajian informasi baik berupa materi dan soal latihan

yang dibuat. Model umum dari penyajian informasi biasanya menggunakan informasi

visual, seperti : teks, gambar, grafik, bagan, foto dan image yang dianimasikan.

b. Panjang teks penyajian (length of text presentation)

Panjang teks dalam program yang dibuat harus benar-benar diperhatikan

karena akan memengaruhi kualitas program yang dibuat. Setiap presentasi harus

sesingkat mungkin untuk memberikan tambahan frekuensi interaksi siswa. Selain itu,

harus diperhatikan keseimbangan antara teks yang disajikan dengan kemampuan

monitor untuk penyajiannya.

c. Grafik dan animasi

Pembuatan grafik dan animasi dalam program yang dibuat ditujukan untuk

menambah pemahaman siswa terhadap materi dan fokus informasi pada materi yang

disajikan. Grafik digunakan sebagai informasi, analogy atau mnemonik sebagai

isyarat. Grafik dan animasi sangat efektif untuk menambah sistem belajar dengan

komputer.

d. Warna dan penggunaannya

Penggunaan warna sangat berhubungan dengan presentasi grafik. Seperti

halnya grafik, warna dapat digunakan secara efektif untuk sistem belajar. Penggunaan

warna yang sesuai akan berguna untuk menarik perhatian dan memfokuskan siswa.

Warna berfungsi sebagai acuan, bukan sebagai bagian yang diutamakan dalam proses

Page 18: MODUL DRILL AND PRACTICE

pembelajaran. Penggunaan warna pada program drills harus konsisten dengan

penggunaan yang umum di lingkungan sekitar.

e. Petunjuk penggunaan

Petunjuk digunakan untuk memandu siswa dan memberikan arahan tentang

apa yang harus dilakukan siswa.

f. Penutup (closing)

Penutupan pada drills di lengkapi dengan ringkasan tentang informasi

pelajaran. Ringkasan dapat berupa judgement hasil akhir pengerjaan soal seperti salah

berapa, benar berapa, apakah sudah mencapai batas lulus, atau harus mengulang dan

setersunya.

Pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan model drills dapat

dikembangkan dengan menggunakan program/software macromedia flash, Direktor

MX atau program lainnya.

Page 19: MODUL DRILL AND PRACTICE

BAB IV

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE

A. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Drills Practice

Adapun kelebihan dari model pembelajaran drill practice adalah sebagai berikut :

1. Bahan yang diberikan secara teratur

2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru

memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-

kesalahannya.

3. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat

dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk

bekal hidup di masyarakat kelak.

4. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan

secara spesifik.

5. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang

cepat

Adpun kekurangan model pembelajaran drills practice adalaha sebagai berikut :

1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis

akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan

akal.

Page 20: MODUL DRILL AND PRACTICE

2. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi

masalah, siswa menyelesaikan secara statis.

3. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk

dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun

terhambat.

4. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada

mata pelajaran maupun kepada gurunya.

5. Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan

malas atau mogok belajar.

6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa

kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.

Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model pembelajaran drill practice sebagai

berikut:

1) Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi

yang tepat

2) Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru

segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.

3) Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang

betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi

kemajuan dari latihannya.

4) Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.

Page 21: MODUL DRILL AND PRACTICE

5) Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan

dalam latihan hendaknya dimengerti oleh siswa.

Page 22: MODUL DRILL AND PRACTICE

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan mengenai model pembelajaran Drills and Practice maka

dapat diambil kesimpulan diantaranya :

1. Model Drills and Practice adalah suatu model pembelajaran dengan jalan

melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan yang disajikan melalui

komputer.

2. Tujuan Model Drills and Practice ini diantaranya :

a. Memiliki keterampilan proses

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,

menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongkak, mengenal benda atau

bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya

c. Memiliki kemampuan menghubungkan Antara sesuatu keadaan dengan hal lain

3. Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran,

serta faktor-faktor sebagai berikut:

a. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi

b. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain

sebagainya yang akan dilatihkan.

c. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.

Page 23: MODUL DRILL AND PRACTICE

d. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.

e. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,

serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.

f. Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan

banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta

kesanggupan siswa.

4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills practice

a. Kelebihan model pemmbelajaran driil practice:

1. Bahan yang diberikan secara teratur

2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru

memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-

kesalahannya.

3. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat

dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk

bekal hidup di masyarakat kelak.

4. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan

secara spesifik.

5. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang

cepat

b. Kekurangan model pembelajaran driil practice :

Page 24: MODUL DRILL AND PRACTICE

1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis

akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan

akal.

2. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi

masalah, siswa menyelesaikan secara statis.

3. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk

dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun

terhambat.

4. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada

mata pelajaran maupun kepada gurunya.

5. Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan

malas atau mogok belajar.

6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa

kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian

c. Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model pembelajaran driil practice

1. Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi

yang tepat

2. Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru

segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.

3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang

betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi

kemajuan dari latihannya.

Page 25: MODUL DRILL AND PRACTICE

4. Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.

5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan

dalam latihan hendaknya dimengerti oleh siswa.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Modul ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan baik dari Dosen Mata Kuliah ini maupun dari Mahasiswa yang lain. Selain

itu, kami harapkan kepada para pembaca agar bisa menjadikan makalah ini sebagai

bahan bacaan yang tujuannya ingin memahami media pembelajaran, terutama yang

berkaitan dengan konsep model pembelajaran drills and praktik.

Page 26: MODUL DRILL AND PRACTICE

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persad

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.

2002

Djamarah Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta

Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Page 27: MODUL DRILL AND PRACTICE