Modul Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal

24
1 1. POTENSI DAN PROSPEK IKAN LELE DI BANGKA Nilai Gizi Ikan Lele Lele atau ikan keli atau catfish, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan. Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika. Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-

Transcript of Modul Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal

1111

1. POTENSI DAN PROSPEK IKAN LELE DI BANGKA

Nilai Gizi Ikan Lele

Lele atau ikan keli atau catfish, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar.

Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta

memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula

apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan

kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan

pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan),

ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Dalam bahasa Inggris

disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya,

Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk

pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.

Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk,

sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar,

misalkan di got-got dan selokan. Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak

mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan

berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim

penghujan.

Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang.

Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap

dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak,

sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.

Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk

menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang

tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-

2222

tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi.

Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa

hari dengan maksud untuk membersihkannya.

Ikan lele memiliki kandungan Gizi sebagai berikut:

Kalori : 217

Protein : 26.7g

Karbohidrat : 0.0g

Lemak : 11.5g

Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg)

Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg)

Berdasarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ikan lele

merupakan "sumber yang sangat baik" dari nutrisi tertentu menyediakan 20% atau

lebih dari nilai harian yang dianjurkan.

Ketika dimasak (panas kering), lele alam memberikan 0,333 gram omega-3

asam lemak, berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100

gram ikan lele. Sedangkan ikan lele hasil budidaya memberikan 0,259 gram

omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA

(0.082g), per 100 gram ikan lele.

Manfaat Ikan Lele

Selain sebagai bahan makanan konsumsi, ikan lele memiliki berbagai

manfaat lainnya. Diantaranya adalah :

� Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas

hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami

ikan lele.

� Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk

mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung

berdarah, kencing darah dan lain-lain.

3333

� Nilai gizi ikan lele termasuk tinggi dan baik untuk kesehatan karena

tergolong makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dan

mineral yang relatif tinggi. Dalam setiap 100 gram, kandungan lemak ikan

ini hanya dua gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi (14

gram), apalagi daging ayam (25 gram).

� Selain kaya zat gizi, lele juga membantu pertumbuhan janin dalam

kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak.

Potensi ikan lele di Bangka

Berdasarkan Lembaga Pengembangan Bisnis dan Investasi Daerah (12

November 2011), kebutuhan ikan lele jumbo di Kabupaten Bangka Tengah,

Provinsi Bangka Belitung dilaporkan mengalami peningkatan dengan kebutuhan

rata-rata 500 kilogram per hari, hampir dua kali lipat jika dibanding beberapa bulan

lalu. Menurut dia, tingginya kebutuhan ikan lele karena semakin banyaknya

masyarakat yang mulai beralih dari konsumsi ikan laut menjadi ikan air tawar

dengan berbagai alasan. Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ikan lele

jumbo di para pelaku usaha tersebut harus mendatangkan dari luar daerah seperti

Provinsi Sumatera Selatan dan daerah penghasil lainnya.

Kebutuhan lele jumbo di Bangka diperkirakan pada Desember 2011 hingga

Maret 2012 akan meningkat, karena cuaca buruk, sehingg banyak nelayan tidak

bisa melaut. Selain itu, menurut dia, rusaknya ekosistem laut karena aktivitas

penambangan bijih timah, sehingga wilayah tangkap ikan semakin jauh.

Permintaan yang selalu tinggi menjadikan ikan lele di Bangka memiliki nilai

ekonomis lebih tinggi dibandingkan daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera.

Harga ikan lele konsumsi rata-rata di pulau Bangka adalah Rp20.000,- setiap kg.

Harga ini dua kali lipat harga ikan lele di pulau Jawa dan Sumatera. Harga yang

4444

tinggi ini memungkinkan pembudidaya ikan lele dapat memperoleh keuntungan

yang lebih besar.

Prospek Usaha Ikan Lele di Bangka

Secara umum, analisa usaha budidaya ikan lele di kolam terpal di Bangka

adalah sebagai berikut :

A. Biaya Investasi

1. 3 terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 250.000,- = Rp. 750.000,-

2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-

3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-

4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-

Jumlah = Rp. 812.500,-

B. Biaya Produksi

1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-

2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 600.000,-

3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-

4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-

6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.812.500 : 10 = Rp. 81.250,-

5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-

Jumlah = Rp.3.231.250,-

Perkiraan Hasil Panen :

70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 15000 = Rp. 7.500.000,-

Pendapatan = Rp. 7.500.000 – 3.231.250

= Rp. 4.268.750,-

5555

2. TEKNIK BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Teknologi budidaya ikan dengan kolam terpal antara lain adalah untuk :

� Meningkatkan pemanfaatan lahan kering yang biasanya digarap sekali

setahun dengan komoditas tertentu saja menjadi lahan produktif sepanjang

tahun dengan komoditasnya beraneka ragam,

� Meningkatkan pendapatan petani/pengelolanya dengan melakukan beberapa

difersikasi usaha antara lain budidaya ikan, peternakan dan budidaya tanaman

dalam satu unit lahan,

� Meningkatkan pendapatan petani/pengelola karena kolam terpal sangat

efektif dan efisiensi dan dapat disinergikan dengan kegiatan lainnya;

� Dapat menghemat air karena terpal adalah bahan yang kedap air;

� Menghemat biaya produksi dengan memanfaatkan pakan alami berupa sayur

dan dedaunan yang ada disekitarnya;

� Menghemat pupuk untuk pertanian karena air buangan limbah dan kegiatan

budidaya ikan mengandung pupuk organik

Sejarah diciptakannya kolam terpal

Di daerah Kabupaten Sumbawa Barat dan Pulau Sumbawa pada umumnya

merupakan dacrali dengan curah hujan yang relative sedikit. Banyak lahan tidur

dan lahan kering yang tidak tergarap akibat kurangnya air untuk kegiatan

pertanian. Dengan melihat kenyataan yang demikian, maka dilakukan usaha

menghidupkan kegiatan pertanian dengan membuat tendon air untuk mengatasi

kekurangan air dengan menggunakan terpal sebagai penampungan air yang akan

digunakan mengairi tanaman. Adapun sumber air digunakan sumur galian dan

6666

sumur bor. Air yang ada di dalam terpal digunakan untuk memelihara ikan lele

dumbo. Sisa buangan/limbah tendon sudah melalui proses penyuburan secara

alami dari hasil metabolisme ikan, hancuran pakan ikan berupa dedaunan dan

kotoran ayam yang ada di atas kolam dialirkan pada lahan pertanian merupakan air

yang mengandung pupuk organic yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal

sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah

sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam

terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan

kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering

dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk

mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan

pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan

ramah lingkungan.

Berawal dari penerapan konsep pertanian terpadu (integrated farming) di

lahan marginal (kering), dimana dalam satu unit lahan pertanian dapat

diaplikasikan beberapa kegiatan antara lain kegiatan pertanian tanaman pangan,

kegiatan budidaya perikanan (pembesaran lele) dan kegiatan peternakan dengan

memelihara ayam diatas kolam terpal atan dikenal LONGYAM (kolong ayam).

Semua sub kegiatan merupakan mata rantai yang saling terkait dan saling

membutuhkan (bersimbiosis) satu sama lainnya. Penerapan pertanian terpadu

terutama pada lahan yang kekurangan air sangat bermanfaat bagi petani dan

memberikan keuntungan ganda.

Keunggulan teknologi kolam terpal/tendon air

• Dapat diaplikasikan pada lahan kering

• Mudah dan murah dilakukan oleh petani

7777

• Kolam terpal dapat disinergikan dengan kegiatan pertanian tanaman dan

peternakan sistem longyam

• Kolam terpal ini sangat efisien dengan menerapkan konsep pertanian terpadu

(intergrated farm) yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani

pengelolanya

• Budidaya ikan tandon air ini bersimbiosis, saling membutuhkan antara

kegiatan satu dengan Iainnya

• Hemat air dan hemat biaya dengan sistem pinjam air yang sesunggühnya

digunakan untuk kegiatan pertanian

• Salah satu penerapan pertanian organik ramah lingkungan.

Metode Pembuatan Kolam Terpal

A. Deskripsi alat dan bahan

No. Jenis alat/bahan Volume Kegunaan

1. Alat-alat

o Palu

o Gergaji

o Parang

o Sekop

o Mesin pompa air

kekuatan 5,5 pk

1 buah

• Memasang pancang

• Pemotong

• Pemotong/belah bambu

• Gali saluran dan pematang

• Gali saluran dan pematang

• Menaikkan air dari sumur bor

2. Bahan

o Terpal 4 x 6 m

o Dinding bambu

o Patok kayu

o Bambu gunung

o Potongan pipa PVC

1 buah

2 buah

24 btg

6 btg

1 buah

• Sebagai wadah kedap air

• Pelindung terpal dari luar

• Penguat/penahan terpal

• Sebagai les dan penguat

dinding bamboo

8888

o Karet ban motor

o Paku 7 cm

o Tali nylon 4 mm

1 buah

1 meter

1 kg

25 m

• Katup pembuangan air

• Pengikat terpal dengan PVC

• Penguat pancang dengan

dinding

• Pengikat terpal bagian atas

Sebagai saringan pipa buang

B. Urutan dan tata cara pembuatan

Ada dua model kolam terpal yang dapat dibuat menurut lokasi dan

kemudahan dalam mendapatkan bahan bakunya yaitu:

a) Model kolam terpal dinding pancang

Cara pembuatanya adalah:

1. Sebelum membuat kolam terpal terlebih dahulu ditentukan terlebih dahulu

lokasi yang tepat dalam membuatnya. Yang harus diperhatikan tingkat

kemiringan lahan, sehingga dapat dengan mudah untuk mengalirkan air ke

lahan pertanian. Kolam terpal sebaiknya dibangun di atas lahan yang agak

tinggi dan tidak jauh dari sumber air (sumur yang dibuat)

2. Sebelum dibuat kolam terpal harus sudah ada sumur bor diameter 6 inchi

atau sumur gali

3. Fasiitas yang lain adalah mesin pompa air bensin/solar dengan kekuatan

5,5 pk dengan pipa sedot berdiameter 2-3 inchi

4. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu: alat-alat berupa

parang, gergaji, palu, cangkul, sekop dll

9999

5. Siapkan bahan berupa terpal, kayu patok, dinding bambu ukuran 1 m x 6

m sebanyak 2 buah, pipa paralon diameter 2-3 inchi. Dengan panjang 25

cm, paku dan tali nylon

6. Ratakan tanah dasar yang akan dibuat kolam dengan cangkul dan sekop,

buanglag kerikil atau bekas akar kayu yang dapat membuat terpal bocor

7. Ukur lokasi berbentuk segi empat menurut ukuran terpal jika ukuran

terpal berukuran 7 x 9 meter maka ukuran dasamya yang harus dibuat

adalah 6 x 8 meter dikurang dengan ketinggian terpal 1 meter

8. Pasang patok kayu tegak lurus/vertical dengan menggali atau dipukul

dengan palu sampai betul-betul kuat untuk menahan tekanan air nantinya

9. Potong dinding menurut ukuran tinggi kolam yaitu 1 meter dengan

panjang 6 meter jika kurang bisa disambung

10. Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku atau dinding tidak ada

yang menonjol agar terpal yang akan dipasang tidak mudah robek

11. Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam kemudian pasang bambu

di atas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan tali nilon tidak

terlalu kencang agar elastis jika diisi air

12. Lubang sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk tidak bocor terpal

diikat dengan ban motor sampai kencang

13. Buatlah saluran keliling

14. Pasang saringan pada pipa pembuangan, kolam terpal siap diisi dengan air

dan beberapa hari kemudian kolam siap ditebar ikan lele

10101010

b) Model kolam terpal pematang tanah

1. Persiapan sama dan poin 1 s/d 4

2. Ukur lahan yang akan dibuat kolam, kemudian bersihkan dan ratakan

dasamya

3. Buat profil dari bambu dan tali ukur lebar dan tinggi (lebar bawah pematang

1-1,5 meter lebar atas 50-75 cm dengan ketinggian 1 meter pematang yang

akan dibuat jika ukuran terpal 7 x 9 meter maka lebar kolam yang dibuat

adalah 6 x 8 meter dengan ketinggian pematang 75 cm

4. Setelah dibuat propilnya maka mulai pematang dibuat dengan mengambil

tanah urukan dan luar kolam dan galian saluran keliling sampai ketinggian

75 cm

5. Pasang terpal dengan tinggi 75 cm sedangkan sisa terpal sepanjang 25 cm

diletakkan mendatar di atas pematang

6. Tutup lagi atas terpal dengan tanah berumput sampai ketinggian satu meter

7. Lubangi sudut terpal bagian bawah dan pasangkan pipa paralon lalu diikat

kuat dengan karet ban motor

8. Pasang saringan pada pipa pembuangan dan kolam siap diisi air dan ditebar

ikan lele

C. Cara Membuat Lubang Saluran Outlet pada kolam terpal

Dapat digunakan pipa paralon (PVC) berdiameter 1,5" (inch) sepanjang 1

meter dengan sok penyambung yang sesuai untuk pipa paralon tersebut. Tentu saja

Anda dapat menggunakan diameter dan ukuran panjang pipa paralon (PVC) serta

sok penyambung yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan.

11111111

1. Siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut.

o 1 pipa paralon (PVC) type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau

lebih (sesuaikan dengan kebutuhan)

o 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung

yang berkualitas baik

o 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5"

o 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlahtype yang sedikit

kasar (No 1 atau 1 1/2)

o 1 mata gergaji besi

o 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang

akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan

2. Dengan menggunakan gergaji besi, bagilah ujung pipa paralon menjadi dua

bagian yang sama, searah panjang pipa sepanjang kira-kira 8-10 cm.

3. Sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat

sebelumnya dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa

paralon sehingga terbalut sempurna.

4. Ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan ke

lubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga

tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut.

5. Putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok

penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan

amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang

merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut

ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil

tetap mempertahankan arah putaran.

6. Lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC)kemudian letakkan lembaran

terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana

12121212

lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang

berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah

dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan

lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok. Agar diperoleh sambungan

yang benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan

memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agar

bagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampai

cacat/ sobek.

7. Buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal

dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati. Usahakan

setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok

penyambung. Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok

penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang

yang rapi.

D. Cara memelihara ikan dengan kolam terpal

Adapun cara menggunakan kolam terpal antara kolam dengan menggunakan

pancang dinding dan yang menggunakan pematang tanah sama saja dan kegiatan

yang diuraikan adalah kegiatan yang berhubungan dengan budidaya ikan saja:

1. Sediakan peralatan berupa mesin pompa air, kernudian naikkan air ke

dalam terpal sampai setengahnya

2. Jika masih baru digunakan maka biarkanlah air sampai beberapa hari,

kemudian air dibuang untuk menghilangkan bau terpal

3. Kolam diisi dengan air lagi sampai setengahnya, biarkan beberapa

harilalu buanglah air sampai kering

4. Pasanglah saringan pada saluran pembuangan

5. Isi air kolam sampai setengahnya atau sekitar 40 cm, biarkan 3-4 hari

13131313

6. Tebarlah benih ikan lele dumbo ukuran 3-5 cm atau 5-8 cm dengan padat

tebar untuk kolam ukuran 6 x 8 m sebanyak 1000 ekor

7. Penebaran dilakukan pagi atau sore hari agar tidak stress

8. Pemeliharaan dilakukan pemberian pakan buatan berupa pelet selama 1

bulan tanpa pakan tambahan dengan dosis 5 sampai 10% dan berat total

ikan

9. Pergantian air dilakukan sesering mungkin atau minimal 2 kali seminggu.

Air yang diganti biasanya 50% dan air yang ada di dalam kolam

10. Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurang menjadi 3% per

hari dengan memberikan pakan tambahan berupa daun dan sayuran yang

ditanam di sekitar kolam

11. Untuk melihat pertumbuhan ikan dilakukan sampling seminggu sekali

caranya dengan mengambil 10% dan populasi ikan dan ditimbang

hasilnya dirata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah ikan yang ada

maka akan diketahui jumlah berat ikan di dalam kolam dan prosentase

jumlah pakan yang akan diberikan

12. Apabila terinfeksi penyakit cacar atau bercak, borok maka dilakukan

pemanenan ikan yang sakit direndam dengan larutan PK 0,1 ppm atau

secara alami diobati dengan daun pepaya dan sedikit garam dapur dan

lakukan pergantian air sering mungkin. Untuk mencegah terjangkitnya

penyakit jamur dapat diberikan pakan alami berupa daun pepaya pada

ikan

13. Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan

melakukan panen selektif, jika mempunyai kolam lebih dari satu maka

ikan dipindahkan berdasarkan ukuran yang besarnya sama.

14. Setelah umur 2,5 bulan atau 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan

ukuran 200 gram/ekor

14141414

3. MERAMU PAKAN UNTUK PEMBESARAN IKAN LELE

Komponen biaya paling tinggi dalam industri peternakan dan perikanan

adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan buatan dari toko, nilainya

bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Saat ini harga pakan buatan

sudah sekitar Rp 10.000,- per kg. Karenanya, para peternak lele biasanya memilih

menggunakan pakan ramuan sendiri hingga marjin yang diperoleh bisa lebih besar

dibanding penggunaan pakan buatan pabrik.

Biasanya, para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus

(bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiller

mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C

serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil

dagingnya. Berikut teknik pembuatan pakan ikan lele.

IDENTIFIKASI & PEMILIHAN BAHAN BAKU BUATAN

Dalam membuat pakan buatan untuk ikan, hal pertama yang harus

dipertimbangkan, adalah persyaratan bahan baku untuk pakan, yaitu :

1. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila

manusia banyak membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan

kepada ikan.

2. Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersediaannya harus

kontinyu. Bahan baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus

dihindari. Padi yang diproduksi secara massal dan nasional, tentu

menyebabkan ketersediaan dedak dan bekatul untuk ternak juga melimpah

ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan

menghasilkan bahan secara terbatas pula.

15151515

3. Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka

penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah

tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari

manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut.

Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila dibandingkan

dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya,

maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.

4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun

harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu,

tetapi bila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat

digunakan.

Khusus untuk ikan, pakan buatan yang diberikan dapat dikatagorikan menjadi :

1. Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang berasal dari hewan yang

berukuran renik sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau

dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnis dan Cacing

Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari tumbuhan, misalnya

fitoplankton dan daun talas.

2. Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang

langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 – 3 hari

dalam lemari pendingin.

3. Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, “flake” dan

“crumble” dengan kadar air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan

dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan

kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.

Dalam bab ini, bahan baku akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan

baku nabati dan bahan baku hewani. Banyak sekali bahan baku nabati yang dapat

diberikan kepada unggas, bahan baku nabati inilah, yang menyebabkan harga

16161616

pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian banyak bahan baku nabati, 70 – 75%

merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri makanan, dan

sisanya hijauan sebagaimana layaknya bahan pakan yang berasal dari biji-bijian,

bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan sumber energi yang baik, tetapi

karena asalnya dari tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi. Sebagai sumber

vitamin, beberapa bahan berbentuk bijian atau olahannya tidaklah mengecewakan.

Bahan Baku Nabati

1. Jagung kuning

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu

jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan

jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku

ternah dan ikan yang popular digunakan di Indonesia dan di beberapa negara.

Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan

sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), seperti

yang terlihat pada tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama

lysin dan triptofan.

17171717

2. Dedak halus

Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi

manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung

bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup

beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak.

Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung

kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.

Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak

mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.

18181818

3. Minyak Nabati

Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan

pasokan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati

yang digunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak

mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau

sawit pada umumnya berkisar antara 2 – 6 %.

4. Hijauan

Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata

sampai batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung

ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan

digunakan harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas

matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

Bahan Makanan Hewani

1. Tepung Ikan

Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa

pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, tapi

pada umumnya berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin

dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku

nabati. Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai

keunggulan inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal.

2. Tepung Darah

Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh pabrik

pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas “religius”

dan “dampak kesehatan”. Baik buruknya tepung darah yang digunakan sebagai

19191919

bahan baku dari segi kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh

dari rumah potong hewan. Bila berasal dari penampungan yang bercampur

kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan, tapi bila berasal dari penampungan

yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai bahan baku pakan

3. Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang

Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian

dikeringkan dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini dapat

digunakan antara 2,5 – 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai

pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan,

karena kalsium akan terlalu banyak sehingga menurunkan selera makan.

4. Tepung Bulu Terolah

Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan

tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan normal,

setelah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung

bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar

65% dan penggunaannya maksimal 10%.

5. Limbah Unit Penetasan Ayam

Dalam penetasan telur ayam ras, ada telur-telur yang tidak bertunas atau bertunas

tapi mati, yang biasanya menjadi limbah. Limbah unit penetasan ini akan berguna

sekali untuk makanan unggas dan ikan.

Gizi Pakan Ikan

Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk

kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak

dan untuk tumbuh. Zat gizi yang dibutuhkan adalah : protein, lemak, karbohidrat,

vitamin, mineral dan air.

20202020

A. Protein

Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun

untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit

dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena protein

nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna.

Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan-

hewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga

berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang

lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara

keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan

optimum 30 – 36%. Protein nabati biasanya miskin metionin, dan itu dapat

disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin.

B. Lemak

Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu

asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain

asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak

terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat

dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga

lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.

C. Karbohidrat

Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati.

Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 – 50%. Kemampuan

ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk

menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya

21212121

membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk omnivora kadar

karbohidratnya dapat mencapai 50%.

D. Vitamin

Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan

hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang,

gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang

sempurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin

harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran ikan, umur,

kondisi lingkungan dan suhu air.

E. Mineral

Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk

pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan

keseimbangan osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan

sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium,

kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah

cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam

air. Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh

karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada

proses pembuatan pakan.

Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan

buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan

pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin

E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 – 200

ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin,

tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan

22222222

perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang

harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air.

Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%.

FORMULASI PAKAN IKAN

Metoda Menghitung Kebutuhan Bahan Baku

Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut

bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein

paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya

menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah

adalah menggunakan metoda “Bujung Sangkar”.

Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan

dedak dan bungkil kedelai. Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak

100 kg, kita

harus mencampur dedak : 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg

bungkil kedelai : 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg

23232323

Kebutuhan alat pembuatan pakan

ikan :

1. Baskom

2. Ayakan / saringan

3. Pengilingan

4. Kompor

5. Dandang

6. Pisau

Kebutuhan Bahan pembuatan

pakan ikan :

1. Daging ikan giling 50%

2. Dedak / bekatul 45%

3. Minyak ikan 1%

4. Vitamin/mineral 2%

5. Tepung sagu 5%

Sehingga untuk membuat 1 kg pakan ikan dibutuhkan : Daging ikan giling 500

gram, dedak 450 gram, minyak ikan 10 gram, vitamin 20 gram dan tepung sagu 50

gram.

24242424

DIAGRAM PROSES PEMBUATAN PAKAN IKAN

PEMILIHAN BAHAN BAKU

PENGGILINGAN /

PENEPUNGAN

Sumber bahan baku :

• Bahan Baku Hewani (ikan, bekicot, darah,

hati ikan, kepala udang, dll)

• Bahan baku nabati (dedak, kedelai,

bungkil kelapa, dedaunan, dll)

PENCAMPURAN

BAHAN BAKU

PENGERINGAN

PENCETAKAN

PENGUKUSAN

Ukuran partikel yang kecil memberikan

tekstur lembut pada pakan

Dicampur dari bahan paling sedikit

BB Utama :Tepung ikan, Dedak dll

BB Alternatif :Ikan rucah, ampas tahu

BB Pelengkap:Vitamin, minyak ikan, sagu

Pemanasan selama 15-20 menit, hingga

bahan baku matang

Ukuran disesuaikan kebutuhan

Penjemuran dengan sinar matahari atau

pengovenan

PENYIMPANAN