Modul Bimtek Tksk

90
i

Transcript of Modul Bimtek Tksk

Page 1: Modul Bimtek Tksk

i

Page 2: Modul Bimtek Tksk

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Bimbingan Teknis 1.3 Jenis Data yang Diverifikasi 1.4 Cakupan 1.5 Jadwal Pelaksanaan 1.6 Definisi Umum

1 2 2 3 4 5

II. ORGANISASI LAPANGAN DAN ETIKA WAWANCARA 2.1 Organisasi Lapangan

2.2 Etika Berwawancara

11 13

III. MEKANISME VERIFIKASI DAN CARA PENGISIAN DAFTAR

3.1 Mekanisme Verifikasi 3.1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pencacah

3.1.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pemeriksa 3.1.3 Instrumen yang Digunakan

3.2 Tata Tertib Pengisian Daftar Kuesioner 3.3 Tata Cara Pengisian Daftar Kuesioner 3.4 Cara Pengisian Daftar DRTP2013 3.5 Cara Pengisian Daftar VerRTP2013

15 17 18 19 19 20 22 24

LAMPIRAN 1. Daftar Kabupaten/Kota

2. Daftar DRTP2013 3. Daftar VerRTP2013 4. Susunan Acara Bimbingan Teknis TKSK

80 83 84 88

Page 3: Modul Bimtek Tksk

1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Penetapan rumah tangga penerima Kartu

Perlindungan Sosial (KPS) didasarkan pada Basis Data

Terpadu (BDT) yang diperoleh dari Pendataan Program

Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011. Tentunya dalam

kurun waktu 2 tahun sejak dilaksanakan PPLS 2011 telah

terjadi dinamika dan perubahan kondisi sosial ekonomi

rumah tangga penerima KPS dan rumah tangga secara

umum. Untuk meningkatkan ketepatan penerima KPS,

maka dilakukan pemutakhiran BDT rumah tangga

penerima KPS dengan memperhatikan perubahan kondisi

sosial ekonomi.

Pemutakhiran BDT rumah tangga penerima KPS

diawali dengan Musyawarah Desa (Musdes)/ Musyawarah

Kelurahan (Muskel). Hasil Musdes/Muskel merekomen-

dasikan adanya penggantian rumah tangga penerima KPS

yang disebabkan karena tidak layak menerima, rumah

tangga pindah ke desa/kelurahan lain, seluruh anggota

rumah tangga meninggal dunia dan lain-lain sehingga

diusulkan untuk mengganti rumah tangga tersebut.

Sebagai kelanjutan pemutakhiran basis data

terpadu, perlu dilakukan verifikasi dan validasi rumah

tangga. Verifikasi diperlukan untuk memperoleh informasi

I I

Page 4: Modul Bimtek Tksk

2

mengenai kondisi rumah tangga dan anggota rumah

tangga pengganti.

Untuk menghasilkan data verifikasi yang valid,

maka diperlukan petugas yang mengetahui cara dan

mekanisme melakukan verifikasi rumah tangga pengganti.

Oleh karena itu petugas verifikasi harus diberikan

bimbingan teknis (bimtek) berupa pemahaman maupun

tata cara memperoleh data/informasi yang baik.

1.2 Tujuan Bimbingan Teknis

Tujuan umum dari bimbingan teknis adalah

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) mengerti,

memahami dan dapat melaksanakan verifikasi dan validasi

rumah tangga pengganti penerima KPS. Sedangkan secara

secara khusus tujuan dari bimbingan teknis ini adalah:

1. TKSK mengerti dan memahami konsep dan definisi

yang digunakan dalam verifikasi dan validasi

rumah tangga pengganti penerima KPS.

2. TKSK mengetahui alur kegiatan verifikasi.

3. TKSK mengetahui tata cara verifikasi dan validasi

rumah tangga.

4. TKSK mengetahui tata cara pengisian kuesioner

untuk memperoleh informasi/data rumah tangga

dengan kuesioner DRTP2013 dan kuesioner

PPLS2011.RT.

1.3 Jenis Data yang Diverifikasi

Data yang dikumpulkan dari setiap rumah tangga

antara lain:

Page 5: Modul Bimtek Tksk

3

a. Alamat rumah tangga

b. Keterangan sosial ekonomi anggota rumah tangga yaitu

nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, nomor

urut keluarga, hubungan dengan kepala keluarga, jenis

kelamin, tanggal lahir, umur, status perkawinan,

kepemilikan kartu identitas, kecacatan, penyakit

menahun/kronis, kehamilan, pendidikan, dan kegiatan

ekonomi ART yang berumur 5 tahun ke atas.

c. Keterangan pokok rumah tangga, mencakup status

penguasaan bangunan, luas lantai, jenis lantai, dinding

terluas, atap terluas, sumber air minum, sumber

penerangan utama, bahan bakar/energi utama untuk

memasak, fasilitas tempat buang air besar, tempat

pembuangan akhir tinja, kepemilikan aset, dan

keikutsertaan berbagai program.

1.4 Cakupan

Pada tahun 2013 kegiatan bimtek baru mencakup

126 kabupaten/kota yang tersebar di 33 provinsi di

Indonesia. Adapun jumlah TKSK yang akan memdapat

bimtek adalah 1.233 orang. TKSK ini akan memverifikasi

seluruh rumah tangga miskin yang disepakati sebagai

rumah tangga pengganti penerima KPS melalui mekanisme

Musdes/Muskel. Kabupaten/kota yang terpilih dalam

verifikasi rumah tangga pengganti dapat dilihat pada

lampiran 1.

Page 6: Modul Bimtek Tksk

4

Verifikasi rumah tangga dilaksanakan oleh petugas

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Wilayah

kerja petugas dalam melakukan verifikasi adalah

kecamatan yang menjadi wilayah penugasannya.

1.5 Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan bimtek mencakup beberapa tahapan

kegiatan, dimulai dari workshop fasilitator utama, sampai

bimbingan teknis TKSK. Setelah dilakukan bimtek, maka

dimulai kegiatan verifikasi rumah tangga hingga

penyerahan data ke Kementerian Sosial. Berikut adalah

jadwal pelaksanaan bimtek dan verifikasi.

Jadwal Kegiatan Bimtek dan Verifikasi Rumah Tangga

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Workshop Fasilitator Utama 10 – 11 Oktober 2013

2. Pembekalan Fasilitator 21 – 23 Oktober 2013

3. BimTek TKSK Minggu V Okt-

minggu I Nov

4. Pelaksanaan Verifikasi

Lapangan

Minggu I – minggu II

Nov

5. Pemeriksaan Hasil Verifikasi Minggu II - III Nov

6. Entri Data Hasil Verifikasi

Rumah Tangga Pengganti Minggu III - IV Nov

7. Pengiriman Raw Data ke BPS Minggu IV Nov

8. Analisis Data di BPS Minggu I-II Des

Page 7: Modul Bimtek Tksk

5

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

9. Penyerahan Data ke Kemensos Minggu II Des

1.6 Definisi Umum

Sebelum melakukan pendataan petugas harus

mengetahui dan memahami konsep dan definisi yang

digunakan. Berikut ini adalah beberapa konsep dan

definisi yang digunakan dalam kegiatan pendataan:

1. Verifikasi adalah pemeriksaan dan pengkajian untuk

menjamin kebenaran data rumah tangga pengganti

penerima KPS.

2. Validasi adalah suatu tindakan untuk menetapkan

kesahihan data rumah tangga pengganti penerima

KPS berdasarkan kriteria yang di tentukan.

3. Rumah Tangga Pengganti Penerima KPS adalah

rumah tangga yang berdasarkan hasil Musdes/muskel

diusulkan sebagai rumah tangga penerima KPS

menggantikan rumah tangga yang KPS-nya

dikembalikan karena alasan tertentu.

4. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

adalah tenaga inti pengendali kegiatan

penyelenggaraan kesejahteraan sosial di kecamatan.

Page 8: Modul Bimtek Tksk

6

5. Pencacah adalah petugas yang melakukan

pengumpulan data melalui wawancara dengan

responden. Dalam verifikasi rumah tangga pencacah

adalah TKSK.

6. Pemeriksa adalah petugas yang melakukan

pemeriksaan dokumen hasil pencacahan.

7. Bangunan Fisik (BF) adalah tempat berlindung tetap

maupun sementara yang mempunyai dinding, lantai

dan atap, baik digunakan untuk tempat tinggal

maupun bukan tempat tinggal.

8. Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh

bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar masuk

sendiri dan merupakan satu kesatuan fungsi/

penggunaan. Untuk rumah kantor (rukan) atau rumah

toko (ruko) yang mempunyai pintu keluar masuk

tersendiri, maka dihitung sebagai bangunan sensus

tersendiri.

9. Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok

orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan

fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta

makan dari satu dapur. Rumah tangga umumnya

terdiri dari ibu, bapak, anak, orang tua/mertua, famili,

pembantu dan lainnya (BPS).

10. Anggota Rumah Tangga (ART) adalah semua orang

yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah

Page 9: Modul Bimtek Tksk

7

tangga baik yang berada di rumah tangga maupun

yang sementara tidak ada pada waktu pendataan.

Orang yang telah tinggal dalam rumah tangga selama

6 bulan atau lebih, atau yang tinggal kurang dari 6

bulan tetapi berniat menetap/berencana tinggal

selama 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota

rumah tangga. Sebaliknya anggota rumah tangga yang

telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah

tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi

dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6

bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota

rumah tangga.

Contoh:

Sutarno dan istrinya tinggal menumpang di rumah

bapak ibunya (Parmo dan Supriati). Sutarno adalah

pencari barang bekas dan Parmo adalah tukang

becak. Penghasilan Sutarno dan Parmo setiap hari

disatukan untuk memenuhi kebutuhan makan dan

kebutuhan lainnya. Dalam contoh ini, di rumah Pak

Parmo hanya ada 1 rumah tangga. Sutarno dengan

istrinya dan Supriati merupakan ART.

11. Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah seorang dari

sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung

jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga, atau

orang yang dituakan/dianggap/ ditunjuk sebagai KRT.

Khusus untuk kepala rumah tangga yang mempunyai

kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah

istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu,

Page 10: Modul Bimtek Tksk

8

setiap bulan, setiap 3 bulan tetapi kurang dari 6

bulan), tetap dicatat sebagai KRT di rumah istri dan

anak-anaknya.

Contoh:

a. Untuk menghidupi keluarganya, Anton berjualan

sate di Jakarta. Istri dan ketiga anaknya tinggal di

Sukabumi yang berjarak 100 km dari Jakarta.

Anton pulang ke Sukabumi setiap akhir bulan.

Karena Anton adalah KRT, maka ia tetap dicatat

sebagai KRT di Sukabumi.

b. Ibu Martilah tinggal bersama anaknya, yang

bernama Subagyo yang masih menganggur. Karena

ibunya sudah tua dan menjanda, maka segala

urusan dengan lingkungan dan orang lain diurus

oleh Subagyo. Dalam contoh ini, Subagyo dapat

dicatat sebagai kepala rumah tangga, karena ia

ditunjuk oleh ibunya untuk menjadi kepala rumah

tangga.

Apabila terdapat perbedaan pada nama KRT antara

yang tercetak dengan keadaan lapangan, maka

sesuaikan dengan nama yang sesuai dengan kartu

identitas, yaitu dengan mencoret dan menuliskan

nama yang benar di daftar DRTP2013. Perbedaan ini

dapat terjadi bila KRT meninggal atau KRT pindah dan

ada ART lain yang menggantikannya.

12. Keluarga adalah sekelompok orang yang mempunyai

pertalian darah dan atau hukum yang terdiri dari

Page 11: Modul Bimtek Tksk

9

suami, istri, dan atau anak-anaknya (keluarga batih

atau keluarga inti) atau terdiri dari keluarga batih

ditambah dengan beberapa orang yang mempunyai

hubungan kekerabatan langsung (keluarga

besar/extended family) dan tinggal di suatu tempat di

bawah suatu atap dalam keadaan saling

ketergantungan. Jumlah keluarga dalam suatu rumah

tangga biasanya didasarkan atas banyaknya pasangan

suami-istri di rumah tangga tersebut. Bisa disebut

keluarga apabila ada 2 status hubungan dengan kepala

keluarga yang berbeda, misalnya suami dan istri, bapak

dan anak atau ibu dan anak.

13. Proxy Means Test (PMT) adalah model yang

digunakan dalam membuat peringkat/urutan

kesejahteraan dari rumah tangga.

Page 12: Modul Bimtek Tksk

10

Organisasi Lapangan dan Etika Wawancara

2.1 Organisasi Lapangan

Verifikasi dan validasi rumah tangga pengganti

penerima KPS meliputi tahapan beberapa kegiatan yang

melibatkan beberapa unsur yang menjadi penanggung

jawab setiap kegiatan. Tahapan tersebut meliputi:

pembekalan fasilitator, bimbingan teknis TKSK, verifikasi

rumah tangga pengganti, pemeriksaan dokumen verifikasi,

entri data, kompilasi data, up date basis data,

perangkingan, dan rekomendasi. Penganggung jawab

setiap kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.1

Kegiatan verifikasi dan validasi ini melibatkan

instansi tingkat pusat dan daerah. Di tingkat pusat

instansi yang terlibat adalah Kemensos, BPS dan TNP2K.

Pada tingkat daerah melibatkan unsur Dinas Sosial dan

BPS baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

II II

Page 13: Modul Bimtek Tksk

11

Penanggung jawab Kegiatan

BPS

Kemensos

Fasilitator: BPS Provinsi, TL SKTA

dan WI B2P2KS

Penyelenggara: Dinas Sosial Provinsi

Supervisor: Dinsos Kabupaten/Kota &

Pusdatin Kesos

TKSK

Kasie Sosial BPS Kab/Kota

BPS Kabupaten/Kota

BPS

Kemensos

Kemensos

BPS

Kemensos

TNP2K

BPS

Kemensos

Gambar 2.1 Penanggung jawab dan alur kegiatan verifikasi

Pembekalan Fasilitator

Bimtek TKSK

Verifikasi Rumah tangga pengganti dan

menyerahkan hasil ke

BPS Kab/Kota

Entri Data

Kompilasi Data

Memeriksa dokumen

verifikasi

Perangkingan Rumah Tangga

dgn Proxy Means Test

Evaluasi Hasil

Rekomendasi

Menambahkan Karakteristik Rumah Tangga pengganti pd

basis data

Page 14: Modul Bimtek Tksk

12

2.2 Etika Berwawancara

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan

menghindari penolakan dari responden, petugas pencacah

harus memahami etika dan menguasai teknik wawancara

yang baik. Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan petugas

dalam melakukan wawancara dengan responden:

1. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian

rupa sehingga responden yang akan diwawancarai

sedang berada di rumah. Jangan mengadakan

wawancara jika ada kesibukan dalam rumah

tangga tersebut, misalnya sedang ada pesta atau

upacara.

2. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang

wajar dan sopan. Sebelum memasuki rumah untuk

mengadakan wawancara, mintalah izin terlebih

dahulu dengan mengucapkan salam, mengetuk

pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku. 3. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri

dan menjelaskan maksud kedatangan ke rumah

tangga tersebut dan jelaskan alasan mengapa

wawancara diperlukan. Bila diperlukan, tunjukkan

surat tugas dan tanda pengenal petugas.

4. Mengerti dan mengetahui siapa yang seharusnya

diwawancarai. Jangan mewawancarai tamu,

saudara atau tetangga yang sedang berkunjung ke

rumah responden.

5. Sebelum mulai mengajukan pertanyaan, petugas

perlu menjelaskan pentingnya pendataan ini

Page 15: Modul Bimtek Tksk

13

diadakan dan diyakinkan bahwa keterangan yang

diberikan akan dirahasiakan.

6. Lakukan wawancara dengan menggunakan bahasa

daerah bila responden tidak bisa berbahasa

Indonesia, namun jangan sampai mengubah

maksud dari pertanyaan.

7. Pada saat melakukan wawancara, akan ditemui

berbagai macam sikap dan perilaku responden.

Sebagian di antaranya suka berterus terang (jujur)

dan senang membantu, namun ada pula yang

merasa ragu-ragu, curiga dan tidak berterus

terang. Gunakan kecerdikan, kesabaran dan

keramahan selama berwawancara.

8. Jika responden mengalihkan percakapan kepada

hal-hal yang menyimpang dari pertanyaan yang

diajukan, arahkan kembali pembicaraan secara

bijaksana ke daftar isian (kuesioner).

9. Jangan memberikan tanggapan terhadap jawaban

yang diberikan responden dan jangan kehilangan

kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi

suasana yang tidak diinginkan.

10. Bersabarlah terhadap rasa keingintahuan

responden dan jawablah pertanyaan responden

dengan tepat dan jelas.

11. Jangan lupa mengucapkan terima kasih setelah

selesai melakukan wawancara,.

Page 16: Modul Bimtek Tksk

14

Mekanisme Verifikasi dan Cara Pengisian Daftar

3.1 Mekanisme Verifikasi

Kegiatan verifikasi rumah tangga pengganti

merupakan bagian dari kegiatan pemutakhiran Basis Data

Terpadu. Pemutakhiran data rumah tangga diawali dengan

kegiatan Musdes/Muskel untuk mengusulkan rumah

tangga pengganti. Kemudian dilakukan verifikasi rumah

tangga pengganti tersebut oleh TKSK. Sebelum melakukan

verifikasi rumah tangga, TKSK harus mengikuti Bimbingan

Teknis Verifikasi. Hasil verifikasi dikirim ke pusat basis

data terpadu untuk memperbaharui Basis Data. Kemudian

dilakukan analisis terhadap data. Alur kegiatan

pemutakhiran basis data tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

IV

III

IV

III III

Page 17: Modul Bimtek Tksk

15

Gambar 3.1 Mekanisme pemutakhiran basis data rumah tangga

Proses penentuan rumah tangga pengganti

Surat Keterangan Rumah tangga

Miskin Pengganti (SKRTMP)

MusDes/ MusKel

Basis Data Rumah Tangga

Pengganti

TKSK

Bimbingan Teknis

Verifikasi

Melakukan Verifikasi

Rumah Tangga Pengganti

Dokumen Hasil Verifikasi Rumah Tangga Pengganti

Entri data di BPS Kabupaten/Kota

Menambahkan Karakteristik

Rumah tangga pd Basis Data

Proxi Mean Test (PMT)

Ranking Rumah Tangga

Evaluasi hasil verifikasi dan validasi hasil Musdes/Muskel

Page 18: Modul Bimtek Tksk

16

3.1.1 Tugas dan tanggung jawab petugas

verifikasi (pencacah)

TKSK atau petugas verifikasi rumah tangga sasaran

memiliki tugas sebagai berikut:

a. Mengikuti bimbingan teknis TKSK dalam

rangka verifikasi dan validasi rumah tangga

pengganti penerima KPS.

b. Menguasai konsep dan definisi yang digunakan

dalam kegiatan ini.

c. Menerima dokumen verifikasi dan validasi

(daftar DRTP2013 dan PPLS2011.RT).

d. Melakukan konfirmasi keberadaan rumah

tangga pengganti penerima KPS menggunakan

daftar DRTP2013.

e. Melakukan verifikasi rumah tangga pengganti

penerima KPS yang tercetak pada daftar

DRTP2013 dengan menggunakan daftar

PPLS2011.RT di dalam wilayah tugasnya.

f. Memeriksa kembali dokumen hasil verifikasi

(kelengkapan dokumen, kelengkapan isian,

dan kualitas data yang diperoleh).

g. Menyerahkan dokumen DRTP2013 dan

dokumen PPLS2011.RT yang telah diisi dan

diperiksa ke BPS Kabupaten/Kota.

h. Apabila ada kesalahan maka pencacah harus

melakukan perbaikan isian dan bila diperlukan

melakukan kunjungan ulang.

Page 19: Modul Bimtek Tksk

17

Gambar 3.2 Alur tugas TKSK dalam verifikasi rumah tangga

3.1.2 Tugas dan tanggung jawab

pemeriksa

Pemeriksa adalah Kepala Seksi Sosial BPS

Kabupaten/Kota yang memiliki tugas sebagai berikut:

1. Mengikuti briefing kegiatan verifikasi rumah

tangga pengganti.

Mengikuti BimTek verifikasi

Menerima daftar DRTP2013 dan PPLS2011.RT

Mengunjungi rumah tangga pengganti & melakukan verifikasi

Memeriksa kembali

kelengkapan isian dokumen

Menyerahkan dokumen yg sudah

terisi lengkap ke BPS Kabupaten/Kota

Mengunjungi Ketua SLS* untuk memastikan

keberadaan rumah tangga

*SLS : Satuan Lingkungan Setempat

Page 20: Modul Bimtek Tksk

18

2. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan

dokumen, memeriksa kewajaran dan

konsistensi isian.

3. Melakukan koreksi dan memberitahukan

kesalahan yang dilakukan pencacah.

3.1.3 Instrumen yang digunakan

Jenis instrumen yang digunakan Petugas pendataan

meliputi daftar isian dan buku pedoman sebagai berikut:

1. Daftar DRTP2013 yang berisi nama-nama kepala

rumah tangga pengganti yang akan diverifikasi.

Contoh daftar DRTP2013 disajikan pada lampiran 1.

2. Daftar PPLS2011.RT digunakan untuk verifikasi

rumah tangga yang tercetak dalam daftar

DRTP2013. Satu Daftar PPLS2011.RT digunakan

untuk satu rumah tangga. Contoh Daftar

PPLS2011.RT disajikan pada Lampiran 2.

3. Modul Pedoman Verifikasi sebagai petunjuk tata

cara pengisian daftar yang digunakan.

3.2 Tata Tertib Pengisian Daftar Kuesioner

1. Kuasai konsep, definisi yang digunakan dalam

kegiatan ini.

2. Tulis semua isian dengan pensil hitam sejelas-

jelasnya agar mudah dibaca dan pada tempat yang

telah disediakan, dan diteliti kembali isian daftar

Page 21: Modul Bimtek Tksk

19

serta perbaiki bila terdapat kesalahan pengisian

sebelum diserahkan ke pengawas.

3. Perhatikan tanda-tanda atau alur pertanyaan yang

tertera pada daftar isian.

4. Gunakan bagian-bagian kosong dari kuesioner

untuk mencatat hal-hal yang perlu diketahui oleh

pemeriksa dan pengolah

3.3 Tata Cara Pengisian Kuesioner

Dalam pengisian Daftar, perlu diperhatikan jenis aturan

pengisian yang masing-masing berlaku untuk rincian atau

pertanyaan tertentu. Pada dasarnya, cara pengisian rincian

atau pertanyaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Menuliskan nama di tempat yang tersedia dan

mengisikan kode pada kotak yang tersedia;

Contoh: pada Blok III, PPLS2011.RT

Page 22: Modul Bimtek Tksk

20

2. Melingkari kode jawaban, kemudian menuliskan ke

kotak yang tersedia;

Contoh: pada Rincian 1, Blok III, PPLS2011.RT

3. Mengisikan jawaban responden pada tempat

yang disediakan dan langsung memindahkan

pada kotak yang tersedia;

Contoh: pada Rincian 2, Blok IV, PPLS2011.RT

4. Membiarkan kotak tidak terisi apabila suatu

rincian atau pertanyaan tidak perlu diisi karena

aturan,misalnya harus dilewati.

Contoh: pada Rincian 4.a, Blok III, PPLS2011.RT

Page 23: Modul Bimtek Tksk

21

3.4 Daftar DRTP2013

Blok I. Pengenalan Tempat

Semua isian pada Blok ini sudah tercetak (pre-printed).

(cukup jelas)

Blok II. Identifikasi Rumah Tangga

Kolom (1)–(3): Nomor urut, nama kepala rumah tangga (KRT), dan alamat

Semua isian pada Kolom (1) s.d. (3) sudah tercetak (pre-

printed).

Kolom (2): Nama Kepala Rumah Tangga.

Kolom ini berisi nama kepala rumah tangga ditambah

nama pasangan dan satu orang anggota rumah tangga

lainnya.

Apabila pada saat pendataan KRT sudah diganti oleh orang

lain dari salah satu anggota rumah tangga karena sesuatu

hal, maka nama KRT pada kolom (2) dicoret dan diganti

dengan nama KRT baru.

Contoh:

Hasil Musdes menyepakati rumah tangga Maryoto terpilih

sebagai rumah tangga pengganti. Ketika petugas verifikasi

akan melakukan pendataan ternyata Pak Maryoto sudah

meninggal dan posisi kepala rumah tangga digantikan oleh

istrinya yaitu Bu Maryani. Untuk kasus seperti ini

perlakuan pada kolom (2) daftar DRTP2013 adalah

Page 24: Modul Bimtek Tksk

22

mencoret nama Maryoto dan menggantinya dengan

Maryani.

Kolom (3): Alamat Rumah Tangga.

Pada Kolom (3), apabila alamat yang tertulis salah

atau kurang jelas maka petugas harus memperbaikinya.

Contoh:

Rumah tangga Pak Rohim dalam daftar DRTP2013 pada

Kolom (3) tertulis Jl Damar 3 no.5. Ternyata setelah

dikonfirmasi kepada ketua SLS atau pada saat pendataan

rumah tangga alamat yang benar adalah jalan Damar 2 no.

5, maka petugas harus memperbaiki isian di Kolom (3)

tersebut.

Kolom (4): Apakah Rumah Tangga Masih ada?

Rincian pada Kolom (4) ini diajukan untuk

mengidentifikasi keberadaan rumah tangga sesuai dengan

nama kepala rumah tangga dan alamat rumah tangga pada

Kolom (2) dan (3). Identifikasi keberadaan rumah tangga

dilakukan dengan menanyakan kepada Ketua satuan

lingkungan setempat (SLS). Ada 2 pilihan jawaban yang

disediakan, yaitu:

Kode 1: (Ya), bila rumah tangga sasaran ditemukan dan

Kode 2: (tidak) bila rumah tangga tidak ditemukan.

Contoh rumah tangga tidak ditemukan antara lain:

- Semua anggota rumah tangga pindah ke desa lain.

Page 25: Modul Bimtek Tksk

23

- Semua anggota rumah tangga telah meninggal

dunia.

Kolom (5): Apakah Rumah Tangga Berhasil Didata?

Rincian pada Kolom (5) diajukan untuk memperoleh

informasi rumah tangga pengganti yang berhasil didata

dengan daftar PPLS2011. Kolom (5) diisi bila Kolom (4)

berkode 1. Pilihan jawaban yang disediakan, adalah:

Kode 1: (Ya), rumah tangga berhasil didata

Kode 2: (tidak) rumah tangga tidak berhasil didata.

Blok III. Keterangan Petugas

Blok ini mencatat keterangan tentang petugas yang

melakukan pendataan dan pemeriksaan Daftar DRTP2013.

Rincian 1 - 3: Tanggal pencacahan, nama pencacah,

kode dan tanda tangan pencacah

Setelah selesai mencacah dalam satu desa maka pencacah

wajib menuliskan tanggal dan bulan waktu pencacahan,

nama petugas, dan tanda tangan sebagai tanda

pertanggungjawaban

.

Rincian 4 - 6: Tanggal pemeriksaan, nama

pemeriksa, kode dan tanda tangan

pemeriksa

Page 26: Modul Bimtek Tksk

24

Rincian ini diisi oleh petugas pemeriksa setelah selesai

memeriksa dokumen DRTP2013, dengan menuliskan

tanggal, dan bulan pemeriksaan, nama pemeriksa, dan

tanda tangan sebagai tanda pertanggungjawaban. Kode

pemeriksa merupakan nomor urut petugas pada setiap

kabupaten/kota. Kode ini dapat diminta dari BPS

kabupaten/kota.

3.5 Daftar PPLS2011.RT

Daftar PPLS2011.RT digunakan untuk mengumpulkan

keterangan kondisi sosial ekonomi rumah tangga dan

keterangan pokok rumah tangga.

Daftar PPLS2011.RT terdiri dari empat blok, yaitu Blok I

Pengenalan Tempat, Blok II Keterangan Petugas dan

Responden, Blok III Keterangan Sosial Ekonomi Anggota

Rumah Tangga, Blok IV Keterangan Pokok Rumah Tangga,

dan Blok V Catatan. Satu Daftar PPLS2011.RT digunakan

untuk satu rumah tangga.

Blok I. Pengenalan Tempat

Rincian 1-4: Petugas hanya meyalin dari Daftar

DRTP2013 pada Blok I Rincian 1-4.

Rincian 5: No Rumah Tangga

Salin nomor rumah tangga dari daftar DRTP2013 Blok II

Kolom (1).

Rincian 6: Nama Kepala Rumah Tangga

Page 27: Modul Bimtek Tksk

25

Isikan nama kepala rumah tangga sesuai dengan

DRTP2013 Blok II Kolom (2).

Rincian 7: Alamat Rumah Tangga

Alamat ini disalin dari Daftar PPLS2011.LDRTP2013 Blok

II Kolom (3) Tuliskan secara lengkap dan benar dengan

memakai huruf besar [HURUF BALOK].

Rincian 8: Nama Satuan Lingkungan Setempat

Isikan nama satuan lingkungan di tempat tinggal

responden, seperti Rukun Tetangga(RT), Rukun Warga

(RW), Dusun, Banjar, Jorong dan sebagainya.

Contoh: RT 05 RW01, Dusun Melati dan lain-lain.

Rincian 9 : Jumlah ART

Isikan jumlah ART ke dalam kotak yang tersedia. Jumlah

ART harus sama dengan jumlah baris yang terisi pada

Blok III. Rincian ini diisi setelah Blok III selesai diisi.

Rincian 10: Jumlah keluarga

Isikan jumlah keluarga di rumah tangga ini di kotak yang

tersedia. Dalam satu rumah tangga minimal ada 1

keluarga.

Contoh:

1. Rumah tangga Pak Mursid terdiri dari Pak Mursid,

istri, anak dan ibu mertua yang tinggal dalam satu

bangunan rumah yang sama. Rumah tangga Pak

Mursyid dihitung 1 keluarga.

Page 28: Modul Bimtek Tksk

26

2. Contoh kasus 1, apabila ibu mertuanya berbeda

bangunan rumah (walaupun 1 rumah tangga)

maka rumah tangga Pak Mursid dihitung 2

keluarga.

3. Rumah tangga Pak Joko terdiri dari pak Joko, istri,

anak, Abdul (bapak mertua) beserta Wawan (famili

dari mertua) yang tinggal dalam satu rumah. Pak

Joko, istri, anak dan Wawan tercantum dalam satu

Kartu Keluarga. Pak Abdul mempunyai Kartu

Keluarga yang terpisah yang terdiri dari pak Abdul

dan Budi (anaknya) yang sudah tidak tinggal di

rumah tangga tersebut. Walaupun rumah tangga

tersebut mempunyai 2 Kartu Keluarga yang

terpisah dihitung sebagai 1 keluarga.

4. Untuk kasus 3, apabila Budi masih tinggal di rumah

Pak Joko sebagai ART maka di rumah tangga Pak

Joko terdapat 2 keluarga.

5. Pembantu rumah tangga yang merupakan anggota

rumah tangga dianggap sebagai bagian dari

keluarga majikannya.

Blok II. Keterangan Petugas dan Responden

Blok ini mencatat keterangan tentang petugas yang

melakukan pendataan dan pemeriksaan Daftar

PPLS2011.RT serta pernyataan responden.

Rincian 1 - 3: Tanggal pencacahan, nama pencacah,

kode dan tanda tangan pencacah

Page 29: Modul Bimtek Tksk

27

Setelah selesai mencacah satu rumah tangga, maka

pencacah wajib menuliskan tanggal dan bulan pencacahan,

nama pencacah, dan tanda tangan sebagai tanda

pertanggungjawaban.

Rincian 4 - 6: Tanggal pemeriksaan, nama pemeriksa,

kode dan tanda tangan pemeriksa

Setelah selesai memeriksa dokumen PPLS2011.RT maka

Pemeriksa wajib menuliskan tanggal, dan bulan

pemeriksaan, nama Pemeriksa, dan tanda tangan sebagai

tanda pertanggungjawaban.

Rincian 7 : Nama responden

Pada bagian akhir dari Blok II ini disediakan tempat untuk

membubuhkan nama, tanda tangan dari responden,

sebagai pernyataan dari responden bahwa data yang

diberikan benar dan bisa dipergunakan untuk kepentingan

pemerintah. Bacakan pernyataan yang tertulis dan

yakinkan bahwa responden mengerti isi dari pernyataan

tersebut. Jika responden sudah mengerti, tuliskan nama

yang bersangkutan, mintakan tanda tangan pada tempat

yang disediakan.

Blok III. Keterangan Sosial Ekonomi Anggota Rumah

Tangga.

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok

sosial ekonomi ART. Keterangan yang dicatat meliputi

Page 30: Modul Bimtek Tksk

28

nama, hubungan dengan KRT, nomor urut keluarga,

hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin, bulan-

tahun lahir, umur, status perkawinan, kepemilikan kartu

identitas, jenis cacat, penyakit kronis/menahun,

kehamilan, pendidikan, dan pekerjaan.

Kolom (1): Nomor urut

Nomor urut sudah tertulis dari nomor 1-10. Jika

banyaknya ART lebih dari 10, gunakan kuesioner

tambahan dengan memberikan keterangan ”bersambung”

di sudut kanan atas pada kuesioner pertama dan

keterangan ”sambungan” pada sudut kanan atas kuesioner

tambahan. Salin keterangan pengenalan tempat pada

Daftar PPLS2011.RT tambahan dan ganti nomor urut pada

Kolom (1) Blok II menjadi 11, ........,20, dst.

Kolom (2): Nama anggota rumah tangga

Tuliskan semua nama ART yang tinggal di rumah tangga

ini dan diurutkan seperti berikut:

1. No urut pertama adalah kepala rumah tangga dan

diikuti oleh nama istri/suami (pasangannya)

2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya

yang belum menikah. Susunan nama anak-anak

yang belum menikah diurutkan mulai dari yang

tertua.

3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang

telah menikah yang diikuti oleh pasangannya dan

anak-anaknya yang belum menikah. Susunan nama

anak-anak dari pasangan ini yang belum menikah

Page 31: Modul Bimtek Tksk

29

diurutkan mulai dari yang tertua. Demikian

seterusnya, untuk para anak dari kepala rumah

tangga yang telah menikah disusun berurutan

dengan pasangannya dan anak-anaknya.

4. No urut berikutnya adalah anggota rumah tangga

selain anak, yang sudah menikah diikuti oleh

pasangannya dan anak-anaknya yang belum

menikah.

5. No urut berikutnya adalah anggota rumah tangga

lainnya yang tanpa pasangan dan tanpa anak mulai

dari orang tua/mertua, famili lain,

pembantu/sopir, tukang kebun, dan lainnya.

Nama tidak boleh disingkat dan tanpa menggunakan kata

sebutan atau gelar, misalnya: Ir, Drs, Tuan, Nyonya, Bapak,

Ibu, dll. Apabila KRT memiliki nama panggilan maka tulis

nama panggilan di dalam kurung setelah nama aslinya.

Setelah semua selesai dicatat bacakan kembali nama-nama

tersebut untuk memastikan tidak ada nama ART yang

terlewat. Untuk ART yang masih bersekolah, tuliskan

namanya sesuai dengan yang tertulis di buku laporan

sekolah (rapor).

Nama ART yang masih sekolah harus sama

dengan yang tertulis di Rapor.

TULIS NAMA ART DENGAN HURUF

KAPITAL

Page 32: Modul Bimtek Tksk

30

Kolom (3): Hubungan dengan kepala rumah tangga

Tanyakan hubungan setiap ART dengan KRT dan isikan

kode yang sesuai pada kotak yang tersedia. Anggota

rumah tangga pertama harus KRT (kode 1), ikuti aturan

baku susunan ART.

1. Kepala rumah tangga (KRT)

2. Istri/suami KRT

3. Anak mencakup anak kandung, anak tiri, dan anak

angkat dari istri/suami KRT

4. Menantu, yaitu suami/istri dari anak kandung, anak

tiri atau anak angkat

5. Cucu, yaitu anak dari anak kandung, anak tiri atau

anak angkat

6. Orang tua/mertua, yaitu bapak/ibu dari KRT atau

bapak/ibu dari istri/suami KRT

7. Famili lain, yaitu mereka yang ada hubungan famili

dengan KRT atau dengan istri/suami KRT misalnya

adik, kakak, bibi, paman, kakek, atau nenek

8. Lainnya, yaitu orang yang tidak ada hubungan famili

dengan KRT atau istri/suami KRT, seperti tamu atau

teman.

Kolom (4): Nomor urut keluarga

Isikan nomor urut keluarga setiap ART. Apabila di rumah

tangga ini hanya ada 1 keluarga maka isian pada kolom ini

semua ART berkode ”1”. Apabila ada 2 keluarga, maka

Page 33: Modul Bimtek Tksk

31

isian pada kolom ini ada yang berkode ”1” dan ”2”, dan

minimal ada dua kode yang sama.

Kolom (5): Hubungan dengan kepala keluarga

Tanyakan hubungan anggota keluarga (AK) dengan kepala

keluarga. Tuliskan kode sesuai hubungan dengan kepala

keluarga. Kode hubungan AK dengan kepala keluarga

seperti hubungan ART dengan kepala rumah tangga pada

Kolom (3).

Contoh penulisan Blok III Kolom (1) – (5) adalah

sebagai berikut:

Page 34: Modul Bimtek Tksk

32

Rumah tangga Sofyan Hakim terdiri dari 11 anggota rumah tangga

Page 35: Modul Bimtek Tksk

33

Daftar PPLS2011.RT untuk rumah tangga Sofyan Hakim

No.

Urut

NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA

(Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan

makan di rumah tangga ini BAIK DEWASA,

ANAK-ANAK, MAUPUN BAYI. Tuliskan nama

sesuai dengan identitas)

Hubungan

dengan

kepala

rumah

tangga

(Isikan

KODE)

Nomor urut

keluarga

(1) (2) (3) (4)

1. SOFYAN HAKIM

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

LISMAWATI 2

TRI ISMAWATI 3

ARDIANSYAH

SAIFUL BAHRI 3

ELI ERMAWATI

ADITYA RAHMAN 6

NOVIANTI PUTRI 6

DWI ARYANI

10. SUDIRMAN

1

5

3

5

3

1

1

1

2

2

2

2

3

3

1

Hubungan

dengan

kepala

keluarga

(Isikan

KODE)

(5)

2

3

1

3

2

3

1

3

2

1

11. INDAH SEPTIANI 6 3 3

Page 36: Modul Bimtek Tksk

34

Kolom (6): Jenis kelamin

Isikan kode jenis kelamin untuk masing-masing ART pada

kotak yang tersedia. Jangan menduga jenis kelamin

seseorang berdasarkan namanya, untuk meyakinkan

tanyakan kembali apakah ART tersebut laki-laki atau

perempuan.

Latihan: 1. Pada saat pendataan Sukri tingal bersama

istrinya (Sintia) dan adiknya Sukri yang bernama Prasetyo. Prasetyo baru seminggu tinggal di rumah Sukri dan berencana tinggal selama 2 bulan.

2. Lutfi tinggal bersama Ani istrinya. Mereka dikaruniai 3 orang anak. Surti anak pertama Lufti berusia 16 tahun bekerja di kecamatan lain dan tinggal di rumah majikannya. Surti pulang setiap hari sabtu dan minggu. Kedua anak yang lain yaitu Arif dan Sinta masih tinggal bersama.

Bagaimana isian anggota rumah tangga Blok III

Tanyakan dulu semua nama ART,

hubungan dengan KRT, nomor urut

keluarga, hubungan dengan kepala

keluarga dan jenis kelamin. Setelah

terisi semua, lanjutkan rincian untuk

setiap ART yang dimulai dari Kolom (7)

sampai dengan Kolom (19).

Page 37: Modul Bimtek Tksk

35

Kolom (7): Bulan - tahun lahir

Tanyakan bulan dan tahun lahir responden dalam kalender

Masehi dan isikan jawaban dalam kotak. Dua kotak

pertama untuk bulan, dan dua kotak berikutnya untuk 2

digit terakhir dari tahun lahir. Apabila responden tidak

mengetahui bulan kelahirannya maka tuliskan 00 pada

kotak bulan sedang tahun lahir harus terisi.

Kolom (8): Umur

Dalam pengertian demografis, umur diartikan sebagai

satuan waktu (hari, bulan atau tahun) yang pernah dilalui

oleh seseorang dalam kehidupannya. Karena ini umur

selalu dibulatkan ke bawah atau umur menurut ulang

tahun terakhir. Pengalaman menunjukkan bahwa jawaban

responden mengenai umur cenderung dibulatkan ke atas.

Untuk itu, perlu ditanyakan kembali apakah responden

sudah mencapai umur pada jawaban tersebut. Setelah

yakin dengan jawaban mengenai umur responden, isikan

umur tersebut ke dalam kotak jawaban. Isian pada kolom

ini antara 0 – 98 tahun.

Untuk pengisian umur hanya disediakan

dua kotak, bagi yang umurnya kurang dari

10 tahun harus ditambahkan angka 0 di

kotak pertama dan yang umurnya 98

tahun atau lebih tuliskan 98.

Page 38: Modul Bimtek Tksk

36

Contoh:

1. Bila responden mengatakan bahwa ia lahir pada tanggal

7 November 1951, dan Pencacahan pada tanggal 20

Oktober 2013 maka umur responden adalah 61 tahun

(2013–1951-1).

2. Bila responden mengatakan bahwa ia lahir pada tanggal

2 Novemver 1951, dan Pencacahan pada tanggal 20

November 2013 maka umur responden adalah 62 tahun

(2013–1951).

Contoh cara pengisian:

10 bulan 0 0

5 tahun 01 bulan 0 5

102 tahun 9 8

Kolom (9): Status perkawinan

Tanyakan status perkawinan seluruh ART dan isikan

kodenya pada kotak yang tersedia.

Kode 1: belum kawin adalah belum mempunyai istri

(bagi laki-laki) atau suami (bagi perempuan)

pada saat pencacahan.

Kode 2: kawin adalah mempunyai istri (bagi laki-laki)

atau suami (bagi perempuan) pada saat

pencacahan, baik tinggal bersama maupun

terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja

mereka yang kawin sah secara hukum (adat,

Page 39: Modul Bimtek Tksk

37

agama, negara, dsb), tetapi juga mereka yang

hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya

dianggap sebagai suami-istri.

Kode 3: cerai hidup adalah berpisah sebagai suami-istri

karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal

ini termasuk mereka yang mengaku cerai

walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya

tidak termasuk mereka yang hanya hidup

terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya

suami/istri ditinggalkan oleh istri/suami ke

tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari

pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita

yang mengaku belum pernah kawin tetapi

pernah hamil, dianggap cerai hidup.

Kode 4: cerai mati adalah ditinggal mati oleh suami atau

istrinya dan belum kawin lagi.

Kolom (10): Kepemilikan Kartu Identitas

Tanda pengenal pribadi diperlukan dalam berbagai hal,

untuk itu perlu diketahui jenis tanda pengenal/kartu

identitas yang dimiliki oleh ART. Tanyakan apakah setiap

ART memiliki kartu identitas (KTP atau SIM) yang masih

berlaku.

Kode 0: Tidak memiliki tanda pengenal, jika ART tidak

memiliki kartu identitas seperti KTP atau SIM

yang masih berlaku.

Kode 1: Memiliki KTP, jika ART hanya memiliki KTP yang

masih berlaku.

Page 40: Modul Bimtek Tksk

38

Kode 2: Memiliki SIM, jika ART hanya memiliki SIM yang

masih berlaku

Kode 3: Memiliki KTP dan SIM, , jika ART memiliki KTP

dan SIM yang masih berlaku

Kolom (11): Jenis Cacat

Kolom ini bisa berisikan kode 00 sampai dengan 12. Kode

00 apabila ART tidak mempunyai kecacatan.

Penyandang cacat adalah setiap orang yang mengalami

kecacatan sehingga terganggu atau mendapatkan

rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan

kegiatan secara selayaknya. Kecacatan dapat terjadi akibat

kecelakaan, korban kriminalitas, penyakit atau cacat lahir.

Secara umum cacat dibagi menjadi dua yaitu cacat fisik dan

cacat mental.

Cacat fisik terdiri dari tuna daksa/cacat tubuh, cacat

netra/buta, cacat rungu, dan cacat wicara.

- Tuna daksa/cacat tubuh: adalah kelainan pada

tulang, otot atau sendi anggota gerak dan tubuh,

tidak ada atau tidak lengkapnya anggota gerak atas

dan anggota gerak bawah sehingga menimbulkan

gangguan gerak.

- Tuna netra/buta, adalah orang yang kedua

matanya tidak dapat melihat sama sekali. Tidak

termasuk yang hanya salah satu matanya buta atau

yang kurang awas.

Page 41: Modul Bimtek Tksk

39

- Tuna rungu: apabila kedua telinganya tidak dapat

mendengar suara atau perkataan yang disampaikan

pada jarak 1 meter tanpa alat bantu dengar

- Tuna wicara: apabila tidak dapat bicara sama sekali

atau pembicaraannya tidak dapat dimengerti oleh

orang lain.

Cacat mental: kelainan mental dan/atau tingkah laku,

baik cacat bawaan maupun akibat dari penyakit.

- Cacat mental retardasi: keadaan dengan

intelegensia/kepandaian yang kurang (subnormal)

sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak

masa anak). Biasanya terdapat perkembangan

mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala

utama adalah intelegensia/kepandaian yang

terbelakang. Cacat ini dianggap sebagai orang yang

tidak dapat menguasai keahlian yang sesuai dengan

umurnya dan tidak bisa merawat dirinya sendiri.

Misalnya anak yang terhambat perkembangan

kepandaiannya (duduk, berdiri, jalan, bicara,

berpakaian, makan), orang tidak bisa mempelajari

dan melakukan perbuatan yang umum dilakukan

orang lain seusianya (berkomunikasi dengan orang

lain), orang tidak dapat mengikuti sekolah biasa.

Wajah penderita terlihat seperti wajah dungu.

- Mantan penderita gangguan jiwa: seseorang yang

pernah menderita gangguan jiwa/gila.

Page 42: Modul Bimtek Tksk

40

Kolom (12): Penyakit kronis/menahun

Penyakit kronis adalah gangguan atau penyakit

yang berlangsung lama (berbulan-bulan atau bertahun-

tahun) dan penyembuhannya pun memakan waktu yang

lama. Penyakit kronis sering dikenal sebagai penyakit

menahun. Misalnya, hipertensi, rematik, asma, penyakit

jantung kronis/masalah jantung, diabetes/kencing manis,

TBC, stroke, kanker/tumor ganas, dan lain-lain. Isikan

sesuai dengan penyakit kronis yang diderita. Apabila ART

menderita lebih dari satu penyakit kronis maka isikan

jenis penyakit yang paling berat dirasakan oleh ART.

Hipertensi (tekanan darah tinggi): peningkatan tekanan

darah di dalam arteri. Tekanan darah yang tinggi dalam

arteri menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung,

penyakit ginjal, pengerasan dari arteri, kerusakan mata

dan stroke. Penderita hipertensi memiliki tekanan darah

diatas 140/90.

Rematik: penyakit yang menyerang sendi dan bagian

tubuh lainnya.

Asma: keadaan saluran nafas yang mengalami

penyempitan, sehingga menyebabkan peradangan. Gejala

asma adalah sesak nafas yang terjadi sewaktu-waktu,

mengalami batuk dan bengek.

Masalah jantung: penyakit ini bisa diakibatkan oleh

penyempitan pembuluh darah. Gejala seperti nyeri di

dada, nyeri ulu hati, keringat dingin, pusing, pingsan, dan

mual/muntah.

Page 43: Modul Bimtek Tksk

41

Diabetes (kencing manis): keadaan kadar gula dalam

darah tinggi. Gejala diabet adalah sering buang air kecil,

haus berlebihan, penglihatan kabur, dan penurunan berat

badan secara cepat.

Tuberkulosis (TBC): penyakit menular yang disebabkan

kuman yang menyerang paru-paru. Gejala TBC adalah

batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau

lebih, dahak bercampur darah, dan sesak nafas.

Stroke: terjadi ketika penyediaan darah ke bagian dari

otak terganggu yang diakibatkan oleh tekanan darah

tinggi/hipertensi.

Kanker/tumor ganas: Kanker atau biasa disebut tumor

ganas adalah sel yang mengalami pertumbuhan tidak

normal, seperti kanker payudara, kanker otak, kanker

rahim, kanker darah, kanker kulit dan sebagainya.

Lainnya: seperti gagal ginjal, flek pada paru-paru, AIDS,

kusta, dsb.

Kolom (13): Untuk Wanita Usia 10 – 49 Tahun, apakah

sedang hamil?

Tanyakan kepada wanita usia 10 – 49 tahun (WUS),

apakah sedang hamil. Isikan kode 1 bila ya dan kode 2 bila

tidak hamil. Dalam menanyakan kehamilan, perlu kehati-

hatian, agar responden tidak tersinggung dan informasi

yang diterima tepat dan akurat. Perlu disadari bahwa

mengetahui kehamilan tidak mudah kecuali dengan tes

kehamilan.

Page 44: Modul Bimtek Tksk

42

Kolom (14): Partisipasi Sekolah

Seseorang dikatakan bersekolah apabila ia terdaftar dan

aktif mengikuti proses belajar di suatu jenjang pendidikan

formal atau non formal yang berada di bawah

pengawasan Kementerian Pendidikan Nasional

(Kemdiknas) maupun kementerian lainnya. Pendidikan

yang dikelola oleh swasta dalam survei ini harus

pendidikan yang sudah terakreditasi/terdaftar.

Kode 0: Tidak/belum pernah sekolah adalah

tidak/belum pernah terdaftar dan tidak/belum

pernah aktif mengikuti pendidikan di suatu

jenjang pendidikan formal maupun non formal

(Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/belum

tamat kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke

sekolah dasar.

Kode 1-7: Masih Bersekolah

Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif

mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal

dan non formal yang berada di bawah pengawasan

Kemdiknas, Kementrian Agama (Kemenag), Instansi

Negeri lain maupun Instansi Swasta.

Kolom ( 14) – (19) hanya ditanyakan untuk

ART yang berusia 5 tahun ke atas

Page 45: Modul Bimtek Tksk

43

Kode 1: Sekolah di SD/SDLB/Paket A

Kode 2: Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Kode 3: Sekolah di SMP/SMPLB/Paket B

Kode 4: Sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Kode 5: Sekolah di SMA/SMK/SMALB/Paket C

Kode 6: Sekolah di Madrasah Aliyah (MA)

Kode 7: Perguruan Tinggi (PT)

Kode 8: Tidak bersekolah lagi adalah pernah terdaftar

dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang

pendidikan formal tetapi pada saat pencacahan

tidak lagi terdaftar/aktif.

Penjelasan: Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap

masih bersekolah.

Kolom (15): Kelas tertinggi yang pernah/sedang

diduduki

Isikan tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang

diduduki. Isikan salah satu kode 0 sampai dengan 7 ke

dalam kotak yang telah disediakan.

Contoh : Tingkat/Kelas Tertinggi yang pernah/sedang

diduduki :

a. KRT/ART yang tidak/belum pernah sekolah maka

kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki diberi

kode 0.

b. KRT/ART yang telah tamat sekolah, maka tingkat/kelas

Page 46: Modul Bimtek Tksk

44

tertinggi yang pernah/sedang diduduki diisikan sesuai

kelas tertinggi pada jenjang pendidikan yang

ditamatkan. Misalnya tamat SD maka isikan kode 6,

tamat SMP atau SMA maka isikan kode 3.

c. KRT/ART yang sedang/pernah mengikuti tingkat

tertinggi pada program S1 diberi kode 5.

d. KRT/ART yang sedang/pernah kuliah pada program

master/S2 diberi kode 6.

e. KRT/ART yang sedang/pernah kuliah pada program S3

diberi kode 7.

f. Tingkat/kelas pada Paket A adalah 1-6.

g. Tingkat/kelas pada Paket B dan Paket C adalah kelas 1-3.

Tamat sekolah/satuan pendidikan adalah

menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian

akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang

pendidikan formal dan non formal (Paket A/B/C) di

sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan

tanda tamat belajar/ijazah. KRT/ART yang belum

mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi sudah

mengikuti ujian akhir dan lulus, dianggap tamat

sekolah/satuan pendidikan.

Penjelasan:

Bagi KRT/ART yang pernah/sedang mengikuti pendidikan

pada perguruan tinggi yang memakai sistem SKS (satuan

kredit semester), keterangan tentang tingkat/kelas yang

diduduki dapat diperoleh dengan mengajukan Rincian

tambahan sebagai berikut:

"Berapa jumlah SKS yang sudah diselesaikan?".

Page 47: Modul Bimtek Tksk

45

Jawaban responden tersebut dikonversikan dengan

ketentuan sebagai berikut:

0 - 30 SKS Tingkat 1

31 - 60 SKS Tingkat 2

61 - 90 SKS Tingkat 3

91 - 120 SKS Tingkat 4

121 SKS ke atas Tingkat 5

Contoh:

KRT/ART yang mengikuti alih program dari

akademi/program diploma III ke perguruan tinggi

dengan jumlah SKS yang dikonversikan, maka

tingkatnya ditentukan berdasarkan SKS hasil konversi

tersebut ditambah dengan SKS yang telah

diselesaikannya di perguruan tinggi.

Kolom (16): Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki

Isiannya salah satu kode 0 s.d. 6.

Kode 0: Tidak punya ijazah adalah mereka yang tidak

atau belum pernah menamatkan jenjang

pendidikan formal atau non formal terendah.

Mereka yang pernah bersekolah di sekolah dasar

5/6/7 tahun atau yang sederajat (antara lain

sekolah luar biasa tingkat dasar, madrasah

ibtidaiyah, sekolah dasar pamong, sekolah dasar

kecil, dan Paket A) tetapi tidak/belum tamat.

Kode 1: SD/sederajat adalah tamat sekolah dasar 5/6/7

tahun atau yang sederajat (sekolah luar biasa

Page 48: Modul Bimtek Tksk

46

tingkat dasar, sekolah dasar kecil, sekolah dasar

pamong, atau Paket A).

Madrasah Ibtidaiyah (MI), adalah tamat madrasah

ibtidaiyah yang sederajat dengan sekolah dasar.

Kode 2: SMP/sederajat adalah tamat sekolah menengah

pertama baik umum maupun kejuruan, atau yang

sederajat (MULO, HBS 3 tahun, sekolah luar biasa

menengah pertama, sekolah kepandaian putri

atau SKP, sekolah menengah ekonomi pertama

atau SMEP, sekolah tehnik atau ST, sekolah

kesejahteraan keluarga pertama atau SKKP,

sekolah ketrampilan kejuruan 4 tahun, sekolah

usaha tani, sekolah pertanian menengah pertama,

sekolah guru bantu atau SGB, pendidikan guru

agama 4 tahun atau PGA, kursus pegawai

administrasi atau KPA, pendidikan pegawai

urusan peradilan agama, dan lulus Paket B.

Madrasah Tsanawiyah (MTs), adalah tamat madrasah

tsanawiyah yang sederajat dengan sekolah menengah

pertama.

Kode 3: SMA/sederajat adalah tamat sekolah menengah

atas (SMA), atau yang sederajat {HBS 5 tahun,

AMS, Kursus Pegawai Administrasi Atas (KPAA)},

Paket C, Madrasah Aliyah (MA), SMK seperti

Sekolah Menengah Pekerja Sosial (SMPS), Sekolah

Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah

Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan

Indonesia (SMKI), Sekolah Menengah Musik,

Page 49: Modul Bimtek Tksk

47

Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan,

Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA),

Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah

Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah

Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah

Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah

Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olahraga (SGO),

Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB),

Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru

Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru

(KPG), Sekolah Menengah Analis Kimia, Sekolah

Asisten Apoteker (SAA), Sekolah Bidan, Sekolah

Pengatur Röntgen.

Kode 4: D1/D2/D3 adalah tamat kuliah D1/D2/D3.

Kode 5: D4/S1 adalah tamat kuliah D4/S1.

Kode 6: S2/S3 adalah tamat kuliah S2/S3

Catatan: Jika ijazah yang dimiliki hilang/terbakar

dianggap punya.

Page 50: Modul Bimtek Tksk

48

Kolom (17): Bekerja atau membantu bekerja untuk

memperoleh uang/barang selama

seminggu yang lalu

Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan

atau keuntungan, paling sedikit selama satu jam dalam

seminggu terakhir. Bekerja selama satu jam tersebut

harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus.

Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji

termasuk semua tunjangan dan bonus bagi

pekerja/karyawan/ pegawai dan hasil usaha berupa sewa

atau keuntungan, baik berupa uang atau barang termasuk

bagi pengusaha.

Latihan:

- Anis saat ini duduk di kelas dua Madrasah

Ibtidaiyah.

- Andi pernah sekolah hingga kelas 2 SMP .

Bulan lalu ia lulus ujian kejar paket B.

- Cantik tercatat sebagai siswa kelas 2 SMP

Kusuma. Sudah tiga minggu ia tidak masuk

sekolah karena merasa malu belum membayar

SPP.

- Aming berusia 6 tahun dan ia bersekolah di

taman kanak-kanak teratai.

Bagaimana pengisian Blok III Kolom (14) – (16)

Page 51: Modul Bimtek Tksk

49

Dalam menanyakan bekerja harus dilakukan

hati-hati, biasanya responden beranggapan

bahwa bekerja adalah bekerja formal.

Contoh bertanya: apa yang dilakukan sehari-

hari si A?

Kode 1: ya bekerja: isikan kode 1 pada kotak pertama

jika selama 1 minggu terakhir responden bekerja

untuk memperoleh uang/barang, lanjutkan

dengan mengisi jam kerjanya pada kedua kotak

berikutnya. Jam kerja ditanyakan hanya untuk

seminggu yang lalu.

Kode 2: sementara tidak bekerja: isikan kode 2 pada

kotak pertama dan ‘00’ pada dua kotak

berikutnya, apabila ART sementara sedang tidak

bekerja (karena sakit, cuti, menunggu panen, atau

mogok kerja) dalam seminggu yang lalu dan tidak

mengerjakan apa-apa.

Kode 3: tidak bekerja: isikan kode 3 pada kotak pertama

dan dua kotak berikutnya biarkan kosong, apabila

ART tidak bekerja dalam seminggu yang lalu.

Contoh:

1. Anggota rumah tangga yang bekerja :

a. Rani setiap pulang sekolah selalu membantu

orang tuanya di warung selama 1 jam.

Page 52: Modul Bimtek Tksk

50

b. Ratri berumur 14 tahun, karena tidak ada

biaya untuk bersekolah, maka Ratri setiap hari

setelah pulang sekolah membantu tetangganya

memasang manik-manik pada kain/baju

sekitar 1-2 jam. Ratri dibayar Rp.10.000,- untuk

setiap baju.

2. Anggota rumah tangga yang sementara tidak

bekerja :

a. Pekerja profesional seperti tukang pijat, dukun,

ustadz, dan dalang yang sementara tidak

bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan

berikutnya.

b. Petani yang mengusahakan tanah pertanian

sedang tidak bekerja karena alasan sakit atau

menunggu panen atau menunggu musim hujan

untuk menggarap sawah.

c. Buruh swasta yang diistirahatkan sementara

karena perusahaan menghentikan kegiatannya

karena kerusakan mesin, bahan baku tidak

tersedia dan sebagainya.

Jam Kerja adalah lama waktu (dalam jam) yang digunakan

untuk bekerja dari seluruh pekerjaan yang dilakukan

selama seminggu yang lalu.

Penjelasan:

Bagi para buruh yang biasanya mempunyai jam kerja

tetap, penghitungan jam kerja resmi dikurangi dengan jam

Page 53: Modul Bimtek Tksk

51

istirahat resmi maupun jam meninggalkan kantor/bolos.

Bila melakukan lembur, jam kerja harus dihitung

Penghitungan jam kerja untuk pedagang keliling meliputi

kegiatan belanja bahan baku ke pasar, memasak,

menyiapkan makanan dagangan, berjualan keliling, dan

merapikan peralatan dagangan.

Maksimum jumlah jam kerja yang dapat diisikan pada

kota adalah 98 jam. Bila jumlah kerja lebih dari 98 jam

tetap tuliskan 98 pada kotak yang telah disediakan.

Kolom (18): Lapangan usaha dari pekerjaan utama

Pertanyaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi

mengenai lapangan usaha dari pekerjaan utama art. Isikan

salah satu kode lapangan usaha dari 01 sampai dengan 20

pada kotak yang tersedia untuk KRT dan masing-masing

ART.

Lapangan usaha/bidang pekerjaan adalah bidang

kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/kantor

tempat KRT/ART bekerja.

Cara menentukan pekerjaan utama adalah sebagai

berikut:

1. Jika KRT/ART selama seminggu yang lalu hanya

mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut

dicatat sebagai pekerjaan utama.

2. Jika KRT/ART selama seminggu yang lalu mempunyai

lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang

menggunakan waktu terbanyak dicatat sebagai

Page 54: Modul Bimtek Tksk

52

pekerjaan utama. Jika waktu yang digunakan sama,

maka pekerjaan yang memberikan penghasilan

terbesar dianggap sebagai pekerjaan utama. Jika waktu

yang digunakan sama dan penghasilannya juga sama

besar, maka terserah pada responden pekerjaan mana

yang dianggapnya merupakan pekerjaan utama.

3. KRT/ART dianggap mempunyai pekerjaan lebih dari

satu apabila pengelolaan pekerjaan tersebut dilakukan

secara terpisah. Buruh tani, meskipun bekerja pada

beberapa petani (pengelolaan terpisah) dikategorikan

hanya mempunyai satu pekerjaan.

Cara menentukan lapangan usaha dari pekerjaan utama

dilakukan dengan cara menanyakan bekerja di mana; apa

kegiatan usahanya, atau apa kegiatan perusahaan tempat

bekerjanya; dan apa yang dihasilkannya atau apa yang

dihasilkan perusahaan tempat bekerjanya (barang atau

jasa). Diharapkan dengan cara bertanya seperti ini,

diperoleh jawaban mengenai lapangan usaha/kegiatan

ekonomi KRT/ART secara rinci, yang dapat

diklasifikasikan secara lebih tepat.

Penjelasan:

1. KRT/ART yang sedang cuti dan pada masa cuti

tersebut ia tidak melakukan pekerjaan lain, maka

pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang dia

cutikan. Misalnya seseorang bekerja pada perusahaan

asuransi, seminggu yang lalu dalam masa cuti sakit dan

tidak melakukan kegiatan bekerja lain, maka lapangan

Page 55: Modul Bimtek Tksk

53

pekerjaannya adalah keuangan dan asuransi yaitu

kode 16.

2. KRT/ART yang sedang cuti dan pada masa cuti

tersebut melakukan pekerjaan lain, maka salah satu

dari pekerjaan lainnya itu merupakan pekerjaan

utamanya. Misalnya seseorang bekerja di pabrik

pertukangan kayu meubeler, seminggu yang lalu cuti

atau libur, dan dalam masa cuti itu ia membantu

istrinya berjualan pakaian di pasar, maka lapangan

pekerjaannya adalah perdagangan yaitu berkode 12.

3. KRT/ART yang bekerjsa sebagai sopir pribadi

lapangan usahanya adalah jasa perorangan yang

melayani rumah tangga yaitu kode 19. Tetapi apabila

menjadi sopir di perusahaan jamu, lapangan usahanya

adalah Industri pengolahan yaitu kode 09, sedangkan

untuk sopir angkot, lapangan usahanya adalah

transportasi dan pergudangan yaitu kode 14.

Kolom (19): Status kedudukan dalam pekerjaan utama

Status kedudukan dalam pekerjaan utama adalah jenis

kedudukan seseorang dalam pekerjaan utamanya, terdiri

dari:

Kode 1: Berusaha sendiri, adalah bekerja atau berusaha

dengan menanggung risiko secara ekonomis,

yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi

yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya

tersebut, serta tidak menggunakan pekerja

dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk

Page 56: Modul Bimtek Tksk

54

yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi

atau keahlian khusus.

Kode 2: Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak

dibayar, adalah bekerja atau berusaha atas risiko

sendiri, dan menggunakan buruh tidak

tetap/buruh/pekerja tak dibayar.

Buruh tidak tetap adalah buruh/karyawan/

pegawai yang bekerja pada orang lain atau

instansi/kantor/perusahaan dan hanya

menerima upah berdasarkan pada banyaknya

waktu kerja atau volume pekerjaaan yang

dikerjakan.

Kode 3: Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar, adalah

bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, dan

menggunakan buruh tetap/buruh/pekerja

dibayar.

Contoh:

KRT/ART sebagai pemilik toko yang

mempekerjakan satu atau lebih buruh tetap.

KRT/ART sebagai pengusaha pabrik rokok yang

memakai buruh tetap.

Kode 4: Buruh/karyawan/pegawai swasta, adalah

buruh/karyawan/pegawai swasta yang bekerja

pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan

dengan menerima upah/gaji secara tetap baik

berupa uang maupun barang, baik ada kegiatan

maupun tidak ada kegiatan.

Page 57: Modul Bimtek Tksk

55

KRT/ART dianggap memiliki majikan tetap jika

memiliki satu majikan (orang/rumah tangga)

yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pada

sektor bangunan batasannya tiga bulan. Apabila

majikan-nya adalah instansi/lembaga, boleh lebih

dari satu.

KRT/ART sebagai buruh yang tidak mempunyai

majikan tetap, tidak digolongkan sebagai

buruh/karyawan/ pegawai tetapi sebagai pekerja

bebas.

Kode 5: PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD/anggota

legislatif: adalah seseorang yang bekerja di

instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.

Kode 6: Pekerja bebas adalah KRT/ART yang bekerja

pada orang lain/majikan/institusi yang tidak

tetap, yaitu lebih dari satu majikan dalam sebulan

terakhir di usaha rumah tangga maupun bukan

usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan

menerima upah atau imbalan baik berupa uang

maupun barang, dan baik dengan sistem

pembayaran harian maupun borongan.

Kode 7: Pekerja keluarga/tidak dibayar, adalah ART

yang membantu ART lain yang berusaha, dengan

tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang

maupun barang.

Page 58: Modul Bimtek Tksk

56

Blok IV. Keterangan Pokok Rumah Tangga

Rincian 1: Status penguasaan bangunan tempat tinggal

yang ditempati

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan 7 sesuai dengan

jawaban, kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Status rumah yang ditempati ini harus dilihat dari sisi

anggota rumah tangga yang mendiaminya.

Latihan: 1. Bu Ani selama seminggu ini hanya membantu

suaminya mengurus kebun. Sehari hanya dua jam ia membantu suaminya di kebun, sisa waktunya digunakan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga.

2. Malik bekerja sebagai montir di bengkel Cokro. Biasanya ia bekerja 6 hari dalam seminggu dan setiap hari 8 jam. Sejak tiga hari yang lalu ia tidak bekerja karena sedang cuti. Selama cuti ia bekerja sebagai tukang ojek mulai pukul 5 pagi hingga jam 12 siang.

3. Mirza bekerja sebagai petugas kebersihan kota. Ia bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 1 siang. Ia juga memiliki keahlian memijat dan sering diminta memijat dan ia memperoleh imbalan. Dalam seminggu ini ia memijat 2 orang.

Bagai mana isian Blok III Kolom (17) – (19) berdasarkan kasus di atas.

Page 59: Modul Bimtek Tksk

57

Kode 1: Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada

waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala

rumah tangga atau salah seorang anggota rumah

tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran

melalui kredit bank atau rumah dengan status

sewa beli dianggap rumah milik sendiri;

Kode 2: Kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh

KRT/ART dalam jangka waktu tertentu

berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik

dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara

pembayaran biasanya sekaligus di muka atau

dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah

pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak

pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal

yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju

bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan

perjanjian kontrak baru;

Kode 3: Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh

kepala rumah tangga atau salah seorang anggota

rumah tangga dengan pembayaran sewanya

secara teratur dan terus menerus tanpa batasan

waktu tertentu;

Kode 4: Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal

tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan

famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh

rumah tangga tanpa mengeluarkan suatu

pembayaran apapun;

Page 60: Modul Bimtek Tksk

58

Kode 5: Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan

disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja

salah satu anggota rumah tangga baik dengan

membayar sewa maupun tidak;

Kode 6: Milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat

tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan

milik orang tua/sanak/saudara dan tidak

mengeluarkan suatu pembayaran apa pun untuk

mendiami tempat tinggal tersebut;

Kode 7: Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat

digolongkan ke dalam salah satu kategori di atas,

misalnya tempat tinggal milik bersama, rumah

adat.

Rincian 2: Luas lantai ……(m2)

Luas lantai bangunan tempat tinggal adalah jumlah luas

lantai dari setiap bagian bangunan (sebatas atap) yang

ditempati (dihuni) dan digunakan untuk keperluan sehari-

hari oleh rumah tangga, termasuk teras, garasi, tempat

mencuci, WC, gudang , lantai setiap tingkat untuk

bangunan bertingkat dalam satu bangunan sensus.

Luas lantai tempat tinggal rumah tangga tidak termasuk

ruangan khusus untuk usaha, warung, restoran, toko,

salon, kandang ternak, lantai jemur (lamporan semen),

lumbung padi dan lain-lain. Untuk bangunan bertingkat,

luas lantai adalah jumlah luas dari semua tingkat yang

ditempati.

Page 61: Modul Bimtek Tksk

59

Catatan:

1. Jika satu bangunan sensus ditempati oleh beberapa

rumah tangga, maka luas lantai ruangan yang dipakai

bersama, luas lantainya dibagi dengan banyaknya

rumahtangga yang menggunakannya.

2. Jika ada 2 bangunan terpisah yang ditempati oleh satu

rumah tangga dan masih dalam satu blok sensus, maka

luas lantainya dihitung seluruhnya.

3. Taman yang di dalam rumah, atau yang disamping

rumah namun masih di bawah atap, semuanya

ditambahkan sebagai luas lantai.

4. Jika luas lantai lebih dari 998 m2 ditulis 998.

Isikan luas lantai dari bangunan tempat tinggal yang

dihuni oleh rumah tangga responden dan tuliskan ke

dalam kotak yang tersedia (dalam m2). Isian pada rincian

ini harus lebih besar dari nol.

Page 62: Modul Bimtek Tksk

60

Rincian 3: Jenis lantai terluas

Yang dicatat dalam rincian ini adalah jenis lantai yang

paling luas dari bangunan tempat tinggal yang dihuni

rumah tangga. Lingkari salah satu kode jenis lantai terluas

dari bangunan tempat tinggal yang dihuni rumah tangga

responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang

tersedia.Yang dimaksud dengan lantai di sini adalah bagian

bawah/dasar/alas suatu ruangan.

Jenis lantai terluas dibedakan dalam 3 kode, yaitu:

Kode 1: Bukan tanah/bambu, seperti keramik/marmer/

granit, ubin/tegel/teraso, semen/bata merah,

atau kayu/papan

Kode 2: Tanah, cukup jelas

Kode 3: Bambu, cukup jelas.

Latihan:

1. Rumah tangga Pak Kunir tercatat sebagai rumah

tangga pengganti dan tinggal satu rumah dengan

keluarga adiknya (Bambang) namun untuk urusan

maka mereka terpisah. Rumah tersebut adalah

warisan dari orang tua istrinya. Luas rumah 80 m2.

Rumah tangga Pak Kunir menempati kamar

berukuran 4x4 m, sedangkan rumah tangga

Bambang menempati kamar yang berukuran 5 x 4

meter. Dan sisa dipergunakan bersama-sama.

Bagaimana isian Blok IV rincian 1 dan 2

Page 63: Modul Bimtek Tksk

61

Rincian 4: Jenis dan kondisi dinding terluas

Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau

penyekat dengan bangunan fisik lainnya. Bila bangunan

tersebut menggunakan lebih dari satu jenis dinding yang

luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding terluas

adalah dinding yang bernilai lebih tinggi.

a. Jenis dinding terluas:

Kode 1: Tembok adalah dinding yang terbuat dari

susunan bata merah atau batako biasanya

dilapisi plesteran semen. Termasuk dalam

kategori ini adalah dinding yang terbuat dari

pasangan batu merah dan diplester namun

dengan tiang kolom berupa kayu balok, yang

biasanya berjarak 1 - 121 m;

Kode 2: Kayu adalah dinding yang terbuat dari kayu;

Kode 3: Bambu adalah dinding yang terbuat dari

bambu. Termasuk dalam kategori ini adalah

dinding yang terbuat dari anyaman bambu

dengan luas kurang lebih 1 m x 1 m yang

dibingkai dengan balok, kemudian diplester

dengan campuran semen dan pasir.

Kode 4: Lainnya adalah selain kategori 1-3.

Amati jenis dan kondisi/kualitas

dinding dan atap rumah

responden

Page 64: Modul Bimtek Tksk

62

b. Jika 4b berkode 1 atau 2, kondisi dinding:

Rincian 4b akan terisi bila isian 4a adalah tembok atau

kayu. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan

kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.

Kode 1: bagus/kualitas tinggi: adalah jika dinding

terbuat dari tembok diplester/disemen dan

masih dalam keadaan baik dan terawat atau

terbuat dari kayu berkualitas tinggi seperti

kayu jati, kayu ulin dan sejenisnya.

Kode 2: jelek/berkualitas rendah: adalah dinding

yang terbuat dari tembok/kayu dengan

keadaan jelek seperti tembok yang tidak

diplester/disemen, atau diplester/disemen

tetapi dalam keadaan usang dan tidak terawat,

atau berlumut.

Rincian 5: Jenis dan kondisi atap terluas

Lingkari salah satu kode jenis atap terluas dari bangunan

fisik tempat rumah tangga responden berada, kemudian

tuliskan dalam kotak yang tersedia.

Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga

orang yang mendiami di bawahnya terlindung dari terik

matahari, hujan dan sebagainya. Untuk bangunan

bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari

bangunan tersebut.

Page 65: Modul Bimtek Tksk

63

a. Jenis atap terluas:

Kode 1: Beton adalah atap yang terbuat dari

campuran semen, kerikil, dan pasir yang

dicampur dengan air.

Kode 2: Genteng adalah tanah liat yang dicetak dan

dibakar. Termasuk pula genteng yang terbuat

dari beton (genteng yang terbuat dari

campuran semen dan pasir), fiber cement,

dan keramik.

Kode 3: Sirap adalah atap yang terbuat dari kepingan

kayu yang tipis dan biasanya terbuat dari

kayu ulin atau kayu besi.

Kode 4: Seng adalah atap yang terbuat dari bahan

seng. Atap seng berbentuk seng rata, seng

gelombang, termasuk genteng seng yang

lazim disebut decrabond (seng yang dilapisi

epoxy dan acrylic). .

Kode 5: Asbes adalah atap yang terbuat dari

campuran serat asbes dan semen. Pada

umumnya atap asbes berbentuk gelombang.

Kode 6: Ijuk/rumbia adalah atap yang terbuat dari

serat pohon aren/enau atau sejenisnya yang

umumnya berwarna hitam.

Kode 7: Lainnya adalah atap selain jenis atap di atas,

misalnya papan, bambu, dan daun-daunan.

Page 66: Modul Bimtek Tksk

64

b. Jika 5a berkode 1,2, 3, 4, atau 5, kondisi atap:

Rincian 5b akan terisi bila isian 5a adalah beton,

genteng, sirap, seng atau asbes. Lingkari kode jawaban

yang sesuai dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut

pada kotak yang tersedia.

Kode 1: bagus/kualitas tinggi: adalah atap yang

terbuat dari

beton/genteng/sirap/seng/asbes yang

terawat baik dan rapih.

Kode 2: jelek/kualitas rendah: adalah atap yang

terbuat dari

beton/genteng/sirap/seng/asbes yang tidak

rapi, pecah-pecah, berupa tambalan, atau

terbuat dari bahan-bahan bekas.

Rincian 6: Sumber air minum

Tanyakan sumber air minum utama yang digunakan oleh

rumah tangga responden. Lingkari salah satu kode

Untuk Rincian 3-5 (jenis lantai, dinding,

dan atap) petugas selain mewawancarai,

juga mengamati jenisnya dan

kondisi/kualitasnya, apakah dalam

keadaan baik atau buruk.

Page 67: Modul Bimtek Tksk

65

jawaban yang sesuai dan tuliskan di dalam kotak yang

tersedia.

Perlu pula diingat bahwa yang ditanyakan di sini adalah

sumbernya. Jadi kalau rumah tangga responden

mendapatkan air dari mata air yang disalurkan sampai ke

rumah, maka sumber airnya adalah mata air. Bila

responden menggunakan air yang berasal dari beberapa

sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang volume

airnya paling banyak digunakan oleh rumah tangga

tersebut.

Kode 01: Air kemasan bermerk adalah air yang

diproduksi dan didistribusikan oleh suatu

perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600

ml, 1 liter, 12 liter, atau 19 liter) dan kemasan

gelas; misalnya air kemasan merk Aqua, Moya,

2Tang, VIT, dsb.

Kode 02: Air isi ulang adalah air yang diproduksi melalui

proses penjernihan dan tidak memiliki merk.

Kode 03: Leding meteran adalah air yang diproduksi

melalui proses penjernihan dan penyehatan

sebelum dialirkan kepada konsumen melalui

suatu instalasi berupa saluran air sampai di

rumah responden. Sumber air ini diusahakan

oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM

(Perusahaan Daerah Air Minum), atau BPAM

(Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola oleh

pemerintah maupun swasta.

Page 68: Modul Bimtek Tksk

66

Kode 04: Leding eceran adalah air yang diproduksi

melalui proses penjernihan dan penyehatan (air

PAM) sebelum dialirkan kepada konsumen

melalui suatu instalasi berupa saluran air di

tempat tertentu/umum. Rumahtangga yang

mendapatkan air leding dengan cara ini baik

dengan cara membeli atau tidak termasuk

dalam kategori ini.

Kode 05: Sumur bor/pompa adalah air tanah yang cara

pengambilannya dengan menggunakan pompa

tangan, pompa listrik, atau kincir angin,

termasuk sumur artesis (sumur pantek)

Sumur adalah air yang berasal dari dalam tanah yang

digali. Cara pengambilan air sumur terlindung

maupun tak terlindung dengan menggunakan gayung

atau ember, baik dengan maupun tanpa katrol. Air

sumur dikelompokkan menjadi air sumur terlindung

dan tidak terlindung.

Kode 06: Sumur terlindung adalah air yang berasal dari

dalam tanah yang digali dan lingkar sumur

tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit

0,8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah

tanah, serta ada lantai semen sejauh 1 meter

dari lingkar sumur.

Kode 07: Sumur tak terlindung adalah air yang berasal

dari dalam tanah yang digali dan lingkar sumur

tersebut tidak dilindungi oleh tembok dan lantai

semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur.

Page 69: Modul Bimtek Tksk

67

Kode 08: Mata air terlindung adalah sumber air

permukaan tanah di mana air timbul dengan

sendirinya dan terlindung dari air bekas pakai,

bekas mandi, mencuci, atau lainnya.

Kode 09: Mata air tak terlindung adalah sumber air

permukaan tanah di mana air timbul dengan

sendirinya tetapi tidak terlindung dari air bekas

pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya.

Kode 10: Air sungai adalah air yang berasal dari sungai.

Kode 11: Air hujan adalah air yang berasal dari hujan,

biasanya di daerah yang sulit air, sehingga pada

musim penghujan mereka menampung air hujan

tersebut di suatu bak/kolam, sehingga pada

waktu musim kemarau air tersebut bisa

dipergunakan.

Kode 12: Lainnya adalah sumber air selain yang tersebut

di atas seperti air waduk/danau.

Penjelasan:

a. Rumah tangga yang minum dari air leding yang

diperoleh dari pedagang air keliling dianggap

mempunyai sumber air minum leding eceran.

b. Rumah tangga yang air minumnya berasal dari mata

air atau air hujan yang ditampung dan dialirkan ke

rumah dengan menggunakan pipa pralon/pipa leding

maka sumber air minumnya tetap mata air atau air

hujan.

c. Rumah tangga yang menggunakan dua sumber air

Page 70: Modul Bimtek Tksk

68

minum atau lebih, maka sumber air minum yang

dicatat adalah yang terbanyak dimanfaatkan selama

sebulan terakhir.

d. Bila suatu rumah tangga menggunakan sumur

terlindung sebagai sumber air minum, namun dalam

mengambil (menaikkan) airnya, rumah tangga itu

menggunakan pompa (pompa tangan atau pompa

listrik), maka sumber air rumah tangga tersebut tetap

dikategorikan sebagai sumur terlindung.

e. Untuk sumber air dari leding, sumur terlindung dan

sumur tak terlindung berlaku baik yang terletak di

dalam rumah, di luar rumah, maupun di tempat umum.

Rincian 7: Cara memperoleh air minum

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, lalu

pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Kode 1: Membeli adalah apabila membeli air untuk

minum.

Contoh: Leding dari PAM/PDAM/BPAM, atau air

kemasan.

Kode 2: Tidak membeli adalah bila diperoleh dengan

usaha sendiri tanpa harus membayar.

Penjelasan:

Bila menyuruh tetangga untuk mengambil air dari waduk

dengan memberi upah, cara memperoleh air minum

dianggap membeli.

Page 71: Modul Bimtek Tksk

69

Rincian 8: Sumber penerangan utama dan daya

terpasang

a. Sumber penerangan utama

Lingkari salah satu kode sumber penerangan yang

digunakan oleh rumah tangga responden, lalu tuliskan

di dalam kotak yang tersedia. Apabila responden

menggunakan lebih dari satu sumber penerangan,

maka pilih sumber penerangan yang kode terkecil.

Pertanyaan mengenai listrik ditujukan untuk

mendapatkan data animo masyarakat dalam

penggunaan listrik.

Penjelasan:

- Listrik PLN adalah sumber penerangan listrik yang

dikelola oleh PLN. Rumah tangga dikatakan

menggunakan listrik PLN baik menggunakan

maupun tidak menggunakan meteran (volumetrik).

- Listrik non-PLN adalah sumber penerangan listrik

yang dikelola oleh instansi/pihak lain selain PLN

termasuk yang menggunakan sumber penerangan

dari accu (aki), generator, dan pembangkit listrik

tenaga surya (yang tidak dikelola oleh PLN).

- Sumber penerangan dari minyak tanah seperti

petromak/lampu tekan, dan aladin (termasuk lampu

gas) masuk kode 3, sedangkan lampu minyak tanah

lainnya (teplok, sentir, pelita, dan sejenisnya) masuk

Page 72: Modul Bimtek Tksk

70

kode 4. Lampu karbit, lilin, biji jarak, dan kemiri

masuk kode 5.

b. Jika Listrik PLN (R. 8a=1), Daya Terpasang

Rincian ini ditanyakan jika rincian 8a berkode 1

(Listrik PLN). Lingkari salah satu kode daya terpasang

listrik.

Perhatian: Khusus untuk rumah tangga yang

statusnya kontrak/sewa yang hanya memiliki

satu (1) meteran dan dipergunakan untuk

beberapa rumah tangga. Untuk menghitung

daya tepasang maka daya terpasang dibagi

dengan jumlah rumah yang dialiri listrik

dengan daya tersebut. Apabila pilihan jawaban

pada kolom 10 tidak ada, pilih yang terdekat.

Contoh : ada 5 rumah kontrakan dan

meteranya hanya terpasang di satu rumah

saja yaitu sebesar 2200 watt. Maka daya

yang dipergunakan untuk satu rumah tangga

tersebut adalah 2200:5 = 440 watt. Karena

pilihan jawaban 440 watt tidak ada maka

dipilih jawaban yang terdekatnya, yaitu pilih

kode 1 sebesar 450 watt.

Page 73: Modul Bimtek Tksk

71

Rincian 9: Bahan bakar/energi utama untuk memasak

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban

responden. Bila menggunakan bahan bakar lebih dari

satu maka dipilih bahan bakar yang paling banyak

digunakan. Rumah tangga yang tidka pernah memasak

maka pilih kode 6 (lainnya).

Rincian 10: Penggunaan fasilitas tempat buang air

besar

Fasilitas tempat buang air besar adalah ketersediaan

jamban atau kakus yang digunakan oleh rumah tangga

responden. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan

tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang

tersedia.

Kode 1: Sendiri adalah bila fasilitas tempat buang air

besar yang digunakan khusus oleh rumah tangga

responden, walaupun kadang-kadang ada yang

menumpang.

Kode 2: Bersama adalah bila fasilitas tempat buang air

besar digunakan bersama dengan beberapa

rumah tangga tertentu. Tidak ada batasan berapa

rumah tangga yang menggunakan secara

bersama-sama, asalkan penggunaannya terbatas

pada beberapa rumah tangga.

Kode 3: Umum adalah bila fasilitas tempat buang air

besar yang penggunaannya tidak terbatas pada

rumah tangga tertentu, tetapi siapa saja dapat

Page 74: Modul Bimtek Tksk

72

menggunakannya. Contoh MCK yang disediakan

pemerintah untuk masyarakat, dan sejenisnya.

Kode 4: Tidak ada bila rumah tangga responden tidak

mempunyai fasilitas tempat buang air besar,

misalnnya lahan terbuka yang bisa digunakan

untuk buang air besar (tanah/kebun/

halaman/semak belukar), pantai, sungai, danau,

kolam dan lainnya.

Rincian 11: Tempat pembuangan akhir tinja

Lingkari salah satu kode yang sesuai, lalu pindahkan ke

dalam kotak yang tersedia.

Kode 1: Tangki adalah tempat pembuangan akhir yang

berupa bak penampungan, biasanya terbuat dari

pasangan bata/batu atau beton baik mempunyai

bak resapan maupun tidak, termasuk disini

daerah permukiman yang mempunyai Saluran

Pembuangan Air Limbah (SPAL) terpadu yang

dikelola oleh pemerintah kota. Dalam sistim

pembuangan limbah cair seperti ini, air limbah

rumah tangga tidak ditampung di dalam tangki

atau wadah semacamnya, tetapi langsung

dialirkan ke suatu tempat pengolahan limbah cair.

Di tempat pengolahan tersebut, limbah cair diolah

sedemikian rupa (dengan teknologi tertentu)

sehingga terpilah menjadi 2 bagian yaitu lumpur

dan air. Air hasil pengolahan ini dianggap aman

untuk dibuang ke tanah atau badan air (sungai,

danau, laut).

Page 75: Modul Bimtek Tksk

73

Pada beberapa jenis jamban/kakus yang

disediakan di tempat umum/keramaian, seperti

di taman kota, tempat penampungannya dapat

berupa tong yang terbuat dari logam atau kayu.

Tempat penampungan ini bisa dilepas untuk

diangkut ke tempat pembuangan. Dalam hal

demikian tempat pembuangan akhir dari

jamban/kakus ini dianggap sebagai tangki;

Kode 2: Kolam/sawah, bila limbahnya dibuang ke

kolam/sawah;

Kode 3: Sungai/danau/laut, bila limbahnya dibuang ke

sungai/danau/laut;

Kode 4: Lobang tanah, bila limbahnya dibuang ke dalam

lobang tanah yang tidak diberi pembatas/tembok

(tidak kedap air);

Kode 5: Pantai/tanah lapang/kebun, bila limbahnya

dibuang ke daerah pantai atau tanah lapang,

termasuk dibuang ke kebun;

Kode 6: Lainnya, bila limbahnya dibuang ke tempat selain

yang telah disebutkan di atas.

Rincian 12. Apakah memiliki sendiri aset sebagai

berikut:

Rincian mengenai kepemilikan barang dapat dipergunakan

untuk menentukan suatu ukuran kasar mengenai keadaan

sosial ekonomi rumah tangga.

Page 76: Modul Bimtek Tksk

74

Tanyakan satu per satu semua jenis barang yang dimiliki

rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga.

Lingkari kode yang sesuai kemudian pindahkan kedalam

kotak. Jika responden mengatakan memiliki barang,

misalnya perahu, namun dalam keadaan rusak, tanyakan

berapa lama barang tersebut rusak dan apakah masih bisa

diperbaiki. Jika barang tersebut hanya sementara tidak

dapat dipakai, maka tetap dianggap memiliki. Bila tidak

dapat diperbaiki lagi maka dianggap tidak memiliki.

Catatan:

- Apabila aset tersebut dimiliki oleh beberapa rumah

tangga maka dianggap tidak memiliki.

- Bila aset tersebut dibeli dengan sistem kredit tapi pada

saat pencacahan belum lunas maka dianggap tidak

memiliki.

- Aset sepeda yang dimaksud adalah sepeda yang dapat

digunakan oleh orang dewasa tidak termasuk sepeda

anak-anak.

Rincian 13. Apakah rumah tangga menjadi peserta

program berikut:

Lingkari kode yang sesuai kemudian pindahkan ke dalam

kotak.

a. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah

satu program penanggulangan kemiskinan yang

memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga

Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki anggota rumah

tangga yang berusia 0-15 tahun dan/atau ibu

Page 77: Modul Bimtek Tksk

75

hamil/nifas. Bantuan diberikan melalui ibu atau

wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah

tangga yang bersangkutan (jika tidak ada ibu maka

nenek, tante/bibi atau kakak perempuan dapat

menjadi penerima bantuan).

b. Beras untuk orang miskin (Raskin), cukup jelas

c. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),

jaminan pemeliharaan kesehatan bagi orang miskin

yang ditandai dengan memiliki kartu kepesertaan

jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin,

kartu sehat, kartu miskin, kartu JPK-Gakin, askeskin,

atau SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) atau

kartu jamkesmas.

d. Asuransi Kesehatan Lainnya

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk

asuransi yang secara khusus menjamin biaya

kesehatan atau perawatan para anggota asuransi

tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami

kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan

yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi,

yaitu rawat inap dan rawat jalan. Produk asuransi

kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan

asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun

perusahaan asuransi umum.

Tanyakan apakah ada salah satu ART yang ikut dalam

asuransi kesehatan lainnya seperti askes, jamkesda,

jamsoskes semesta (Sumatera Selatan), Jaminan

Page 78: Modul Bimtek Tksk

76

Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS),

Bringin Life dsb.

e. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Jamsostek adalah jaminan yang diatur berdasarkan UU

No. 3 tahun 1992 yang merupakan hak normatif bagi

pekerja di seluruh Indonesia. Jamsostek memiliki 4

program yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan

kematian, jaminan hari tua, dan jaminan kesehatan.

f. Keluarga Berencana (KB)

Tanyakan apakah ada salah satu ART yang selama 30

hari terakhir menggunakan alat KB, seperti tubektomi,

vasektomi, IUD/spiral, suntikan KB, susuk

KB/norplan/implanon/alwalit, pil KB, kondom, tisu

KB, kondom wanita, tidak termasuk cara tradisional

(seperti pantang berkala/sistem kalender, senggama

terputus, menyusui dengan sengaja untuk KB, jamu,

urut, dan lainnya).

MOW (medis operasi wanita)/tubektomi

(sterilisasi wanita) adalah operasi yang dilakukan

pada KRT/ART wanita untuk mencegah terjadinya

kehamilan dengan cara mengikat saluran telur.

Tekankan bahwa operasi tersebut dimaksudkan agar

KRT/ART wanita itu tidak dapat mempunyai anak lagi.

Operasi untuk mengambil rahim atau indung telur

kadang-kadang dilakukan karena alasan-alasan lain,

bukan untuk memberikan perlindungan agar KRT/ART

wanita tidak mempunyai anak lagi. Yang dicatat

Page 79: Modul Bimtek Tksk

77

sebagai sterilisasi di sini hanya operasi yang ditujukan

agar KRT/ART wanita tidak bisa mempunyai anak lagi.

MOP (medis operasi pria)/vasektomi (sterilisasi

pria) adalah suatu operasi ringan yang dilakukan pada

KRT/ART pria dengan maksud untuk mencegah

terjadinya kehamilan pada pasangannya.

AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)/IUD (Intra

Uterus Device)/spiral adalah alat yang dibuat dari

plastik halus/tembaga, berukuran kecil, berbentuk

spiral, T, kipas dan lainnya, dipasang di dalam rahim

untuk mencegah terjadinya kehamilan. Alat ini

berfungsi untuk mencegah kehamilan dalam jangka

waktu lama.

Suntikan KB adalah salah satu cara pencegahan

kehamilan dengan jalan menyuntikkan cairan tertentu

ke dalam tubuh secara periodik, misalnya satu, tiga

atau enam bulan sekali. Masa berlaku suntikan adalah

1, 3 atau 6 bulan. KRT/ART yang telah disuntik

dikatakan memakai alat KB selama masa berlaku

belum lewat. Kalau masa berlaku telah berlalu dan ia

belum disuntik kembali maka ia tidak lagi termasuk

memakai alat KB. Jadi, KRT/ART yang dikategorikan

menggunakan cara suntikan KB adalah KRT/ART yang

tanggal penyuntikannya berada dalam periode 1, 3

atau 6 bulan sebelum tanggal pencacahan.

Susuk KB/norplan/implanon/alwalit (alat

kontrasepsi bawah kulit) adalah enam batang logam

kecil yang dimasukkan ke bawah kulit lengan atas

Page 80: Modul Bimtek Tksk

78

untuk mencegah terjadinya kehamilan. KRT/ART

dikatakan menggunakan susuk KB apabila susuk KB

terakhir dipasang ditubuhnya kurang dari 5 (lima)

tahun sebelum pencacahan. Termasuk suntikan di

bawah kulit (implanta).

Pil KB adalah pil yang diminum untuk mencegah

terjadinya kehamilan. Pil ini harus diminum secara

teratur setiap hari. KRT/ART dikatakan sedang

menggunakan pil KB, apabila sejak haid terakhir, ia

minum pil KB setiap hari. KRT/ART yang biasanya

minum pil KB tetapi pernah lupa minum pil KB selama

satu hari, namun pada hari berikutnya minum 2 (dua)

pil KB sekaligus, tetap dicatat sebagai menggunakan pil

KB.

Kondom/karet KB adalah alat yang terbuat dari karet,

berbentuk seperti balon, yang dipakai oleh KRT/ART

laki-laki selama bersenggama dengan maksud agar

istrinya/pasangannya tidak menjadi hamil. Waktu

rujukan pemakaian kondom adalah sampai dengan

waktu kumpul terakhir dalam 30 hari sebelum

wawancara. Orang dikatakan sedang menggunakan

kondom apabila sejak haid terakhir pasangannya

selalu menggunakan alat kontrasepsi tersebut waktu

berkumpul, termasuk saat kumpul terakhir (jadi ia

terlindung).

Intravag/tisue adalah tisue KB yang dimasukkan ke

dalam vagina sebelum kumpul. Waktu rujukan cara ini

Page 81: Modul Bimtek Tksk

79

adalah sampai dengan waktu kumpul terakhir dalam

30 hari sebelum wawancara.

Kondom wanita adalah alat yang terbuat dari karet

yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum kumpul.

LAMPIRAN

Page 82: Modul Bimtek Tksk

80

Lampiran 1

Jumlah dan nama kab/kota yang akan dilakukan Bimtek TKSK menurut Provinsi

Provinsi Kabupaten/kota

Jumlah Nama (1) (2) (3)

1. Aceh 3 Kota Sabang, Kota Banda

Aceh, Aceh Besar 2. Sumatera Utara 3 Kota Medan, Deli Serdang,

Serdang Bedagai 3. Sumatera Barat 4 Kota Pariaman, Padang

Pariaman, Kota Padang, Kota Payakumbuh

4. Riau 3 Siak, Kota Pekanbaru, Kampar 5. Jambi 3 Muaro Jambi, Tanjung Jabung

Timur, Kota Jambi 6. Sumatera Selatan 4 Ogan Ilir, Kota Palembang,

Banyuasin, Ogan Komering Ilir 7. Bengkulu 4 Kepahiang, Bengkulu Tengah,

Kota Bengkulu, Rejang Lebong 8. Lampung 3 Kota Bandar Lampung,

Pesawaran, Kota Metro 9. Bangka Belitung 5 Kota Pangkal Pinang, Bangka,

Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan

10. Kepulauan Riau 5 Karimun, Bintan, Lingga, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang

11. DKI Jakarta 5 Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara

12. Jawa Barat 3 Bandung, Kota Bandung, Kota Sukabumi

13. Jawa Tengah 5 Semarang, Kota Semarang, Batang, Sragen, Kota Surakarta

Page 83: Modul Bimtek Tksk

81

Provinsi Kabupaten/kota

Jumlah Nama (1) (2) (3)

14. D.I. Yogyakarta 3 Kulon Progo, Sleman, Kota Yogyakarta

15. Jawa Timur 4 Kota Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, Malang

16. Banten 3 Serang, Kota Serang, Kota Cilegon

17. Bali 9 Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karang Asem, Buleleng, Kota Denpasar

18. NTB 4 Lombok Barat, Lombok Tengah, Kota Mataram, Lombok Timur

19. NTT 2 Kupang, Timor Tengah Selatan

20. Kalimantan Barat 6 Landak, Sanggau, Pontianak, Kubu Raya, Kota Pontianak, Kayong Utara

21. Kalimantan Tengah 4 Katingan, Kota Palangkaraya, Kotawaringin Timur, Pulang Pisau

22. Kalimantan Selatan 3 Banjar, Kota Banjar Baru, Barito Kuala

23. Kalimantan Timur 5 Kota Balikpapan, Pasir, Penajam Paser Utara, Kota Samarinda, Berau

24. Sulawesi Utara 3 Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Manado

25. Sulawesi Tengah 4 Donggala, Kota Palu, Parigi Moutong, Sigi

26. Sulawesi Selatan 5 Gowa, Kota Makassar, Bantaeng, Kab Jeneponto, Maros

Page 84: Modul Bimtek Tksk

82

Provinsi Kabupaten/kota

Jumlah Nama (1) (2) (3)

27. Sulawesi Tenggara 3 Konawe, Konawe Selatan, Kota Kendari

28. Gorontalo 3 Gorontalo, Bone Bolango, Kota Gorontalo

29. Sulawesi Barat 3 Majene, Mamasa, Mamuju

30. Maluku 4 Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon

31. Maluku Utara 4 Halmahera Barat, Halamahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan

32. Papua Barat 1 Manokwari

33. Papua 3 Jayapura, Keerom, Kota Jayapura

Total 126

Page 85: Modul Bimtek Tksk

83

Lampiran 2 Dokumen DRTP2013

Page 86: Modul Bimtek Tksk

84

Lampiran 3

Dokumen Daftar verifikasi rumah tangga hasil Musdes/Muskel

VerRTP2013VERIFIKASI RUMAH TANGGA 2013

I. PENGENALAN TEMPAT

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota*)

3. Kecamatan

4. Desa/Kelurahan/Nagari*)

6. Nama KRT

8. Nama SLS

10. Jumlah Keluarga

. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. .

. . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . .

. . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . .

5. No Ruta

RAHASIAKEMENTERIAN SOSIAL RI

7. Alamat

9. Jumlah ART

Saya menyatakan bahwa informasi ini benar , dan boleh dipergunakan untuk keperluan pemerintah,

7. Nama responden : . …………………………………………… (…………..……………...…………...)Tanda Tangan

1. Tanggal pencacahan :

I . II. KETERANGAN PETUGAS DAN RESPONDEN

4. Tanggal pemeriksaan :

6 . Saya menyatakan telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan

prosedur

,

(…………………...……………………………)Tanda Tangan

.……………………...…… Kode

3 . Saya menyatakan telah melaksanakan pencacahan sesuai dengan

prosedur ,

(…………………...……………………………)Tanda Tangan

.………………...…………. Kode

Tanggal Bulan Tahun

2 0 1 3

Tanggal Bulan Tahun

2 0 1 3

2. Nama pencacah : 5. Nama pemeriksa :

Page 87: Modul Bimtek Tksk

85

Jenis cacat

(Isikan KODE)

(11)

No.

Urut

NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA

(Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan makan di

rumah tangga ini BAIK DEWASA, ANAK-ANAK,

MAUPUN BAYI. Tuliskan nama sesuai dengan

identitas)

Hubungan

dengan

kepala

rumah

tangga

(Isikan

KODE)

Nomor urut

keluarga

Hubungan

dengan

kepala

keluarga

(Isikan

KODE)

Jenis

kelamin

1. Laki-

laki

2. Perem-

puan

Status

perkawinan

(Isikan

KODE)

III. KETERANGAN SOSIAL EKONOMI

(1) (2) (3) (5)(4) (6) (10)

1. HANAFI

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

MASAROH

ANAM

10.

Bulan-Tahun

Lahir

(Masehi)

(7)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Umur

(Tahun)

(8)

Kepemilikan

kartu

identitas

(Isikan KODE)

(9)

1

Kode Kolom 9

Status

perkawinan:

1. Belum kawin

2. Kawin

3. Cerai hidup

4. Cerai mati

Kode Kolom 11

Jenis cacat:

0. Tidak cacat

1. Tuna daksa/

cacat tubuh

2. Tuna netra/buta

3. Tuna rungu

4. Tuna wicara

5. Tuna rungu & wicara

6. Tuna netra & cacat

tubuh

7. Tuna netra, rungu &

wicara

8. Tuna rungu, wicara

& cacat tubuh

9. Tuna rungu, wicara,

netra, & cacat tubuh

10. Cacat mental

retardasi

11. Mantan penderita

gangguan jiwa

12. Cacat fisik & menta

Kode Kolom 3

Hubungan dengan

kepala rumah tangga:

1. Kepala rumah tangga

2. Istri/suami

3. Anak

4. Menantu

5. Cucu

6. Orang tua/mertua

7. Famili lain

8. Lainnya

Kode Kolom 10

Kepemilikan

kartu identitas:

0. Tidak memiliki

1. KTP

2. SIM

3. KTP dan SIM

Kode Kolom 5

Hubungan dengan

kepala keluarga:

1. Kepala keluarga

2. Istri/suami

3. Anak

4. Menantu

5. Cucu

6. Orang tua/mertua

7. Famili lain

8. Lainnya

Page 88: Modul Bimtek Tksk

86

Penyakit kronis/

menahun

(Isikan KODE)

(12)

UNTUK ART 5 TAHUN KE ATAS

Kelas tertinggi

yang pernah/

sedang

diduduki

Ijazah/STTB

tertinggi yang

dimiliki

(Isikan KODE)

Bekerja/membantu

bekerja selama

seminggu yl

1. Ya, …. Jam

2. Sementara tidak

bekerja

3. Tidak à Stop

Lapangan usaha dari

pekerjaan utama

(Isikan KODE)

Status kedudukan dalam

pekerjaan utama

(Isikan KODE)

ANGGOTA RUMAH TANGGA

(13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

/

/

/

/

/

/

/

/

/

Partisipasi

sekolah

(Isikan KODE)

/

Kode Kolom 16

Ijazah/STTB

tertinggi

yang dimiliki:

0. Tidak punya

ijazah

1. SD/sederajat

2. SMP/sederajat

3. SMA/sederajat

4. D1/D2/D3

5. D4/S1

6. S2/S3

Kode Kolom 19

Status kedudukan dalam

pekerjaan utama:

1. Berusaha sendiri

2. Berusaha dibantu buruh

tidak tetap/tidak dibayar

3. Berusaha dibantu buruh

tetap/dibayar

4. Buruh/karyawan/

pegawai swasta

5. PNS/TNI/Polri/BUMN/

BUMD/anggota legislatif

6. Pekerja bebas

7. Pekerja keluarga/tidak

dibayar

Kode Kolom 12

Penyakit kronis/menahun:

0. Tidak Ada

1. Hipertensi (tekanan darah

tinggi)

2. Rematik

3. Asma

4. Masalah jantung

5. Diabetes (kencing manis)

6. Tuberculosis (TBC)

7. Stroke

8. Kanker atau tumor ganas

9. Lainnya (gagal ginjal, paru-

paru flek, HIV dll)

Kode Kolom 14

Partisipasi sekolah:

0. Tidak/belum

pernah sekolah

1. SD/SDLB/Paket A

2. M. Ibtidaiyah

3. SMP/SMPLB/Paket B

4. M. Tsanawiyah

5. SMA/SMK/SMALB

Paket C

6. M. Aliyah

7. Perguruan tinggi

8. Tidak bersekolah

lagi

Kode Kolom 18

Lapangan usaha dari pekerjaan

utama :

1. Pertanian tanaman padi &

palawija

2. Hortikultura

3. Perkebunan

4. Perikanan tangkap

5. Perikanan budidaya

6. Peternakan

7. Kehutanan & pertanian lainnya

8. Pertambangan/penggalian

9. Industri pengolahan

10. Listrik dan gas

11. Bangunan/konstruksi

12. Perdagangan

13. Hotel dan rumah makan

14. Transportasi dan pergudangan

15. Informasi & komunikasi

16. Keuangan dan asuransi

17. Jasa pendidikan

18. Jasa kesehatan

19. Jasa kemasyarakatan,

pemerintahan & perorangan

20. Lainnya

UNTUK WANITA USIA

10-49 TAHUN

Apakah

sedang hamil

1. Ya

2. Tidak

Page 89: Modul Bimtek Tksk

87

a .

b .

8a . Sumber penerangan utama

b .

1 . Listrik PLN 3 . Petromak/ aladin 5 . Lainnya

2 . Listrik non PLN 4 . Pelita/ sentir/obor

1 . 450 watt 4 . 2. 200 watt

2 . 900 watt 5 . > 2. 200 watt

3 . 1. 300 watt 6 . tanpa meteran

10. Penggunaan fasilitas tempat buang air besar 1 . Sendiri 3 . Umum

2 . Bersama 4 . Tidak ada

11. Tempat pembuangan akhir tinja 1 . Tangki / SPAL 4 . Lubang tanah

2 . Kolam/sawah 5. Pantai/ tanah lapang/ kebun

3 . Sungai / danau / laut 6 . Lainnya

1 . Status penguasaan bangunan tempat tinggal

yang ditempati1 . Milik Sendiri 4 . Bebas sewa 7 . Lainnya

2 . Kontrak 5 . Dinas

3 . Sewa 6 . Milik orang tua/ sanak/ saudara

3 . Jenis lantai terluas 1 . Bukan tanah/ bambu 2 . Tanah 3 . Bambu

2 . Luas lantai………..m2

IV. KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA

4a . Jenis dinding terluas

b . Jika 4a berkode 1 atau 2, kondisi dinding::

a.

b.

1 . Tembok 3 . Bambu 2 . Kayu 4 . Lainnya

1. Bagus/ kualitas tinggi 2. Jelek /kualitas rendah

5a . Jenis atap terluas

b . Jika 5a berkode 1, 2, 3, 4 atau 5 kondisi atap

2

:

a .

b .

1 . Beton 3 . Sirap 5 . Asbes 7 . Lainnya

2 . G enteng 4 . Seng 6 . I juk/ rumbia

1 . Bagus / kualitas tinggi 2 . Jelek /kualitas rendah

………...m2

01. Air kemasan bermerk 07. Sumur tak terlindung

02. Air isi ulang 08. Mata air terlindung

03. Leding meteran 09. Mata air tak terlindung

04. Leding eceran 10. Air sungai

05. Sumur bor/ pompa 11. Air hujan

06. Sumur terlindung 12. Lainnya

6 . Sumber air minum

1 . Membeli 2 . Tidak membeli 7 . Cara memperoleh air minum

12. A pakah rumah tangga memiliki sendiri aset sebagai berikut a .

b .

c .

d .

e .

f.

g.

h .

i.

a . Mobil 1 . Ya 2 . Tidak

b . Kapal motor 3 . Ya 4 . Tidak

c . Perahu motor 1 . Ya 2 . Tidak

d . Sepeda motor 3 . Ya 4 . Tidak

e . Sepeda 1 . Ya 2 . Tidak

f . Perahu 3 . Ya 4 . Tidak

g . Lemari es/ kulkas 1 . Ya 2 . Tidak

h . Tabung gas 12 kg atau lebih 3 . Ya 4 . Tidak

i. HP 1 . Ya 2 . Tidak

13. Apakah rumah tangga menjadi peserta program berikut a . Program Keluarga Harapan (PKH) 1 . Ya 2 . Tidak

b . Beras untuk orang miskin ( Raskin ) 3 . Ya 4 . Tidak

c . Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) 1 . Ya 2 . Tidak

d . Asuransi Kesehatan lainnya 3 . Ya 4 . Tidak

e . Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( Jamsostek) 1 . Ya 2 . Tidak

f . Keluarga Berencana (KB ) 3 . Ya 4 . Tidak

a .

b .

c .

d .

e .

f.

9 . Bahan bakar /energi utama untuk memasak 1 . Listrik 4. Arang / briket

2 . Gas /elpiji 5 . Kayu bakar

3 . Minyak tanah 6. Lainnya

Jika listrik PLN (R. 8a= 1), daya terpasang

CATATAN

Page 90: Modul Bimtek Tksk

88

Lampiran 4

SUSUNAN ACARA BIMBINGAN TEKNIS TKSK 2013