Modul Bi Smt 1 Dan 2 Soal + Kunci Jawaban Komplit

download Modul Bi Smt 1 Dan 2 Soal + Kunci Jawaban Komplit

of 55

Transcript of Modul Bi Smt 1 Dan 2 Soal + Kunci Jawaban Komplit

MODUL 1 BAHASA INDONESIAMEMBACA INTENSIF DAN MENULIS

Kelas X11 Semester 1

OLEH : DRS.TEDI SUJADAT

PEMERINTAHAN KOTA TASIKMALAYA DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYAJalan R.E Martadinata no.261 Tlp (0265) 331331 Tasikmalaya Website : www. Smun2-tsm.sch..id E- mail : [email protected]

DAFTAR ISI

Halaman PENGANTAR ............................................................................................................ MEMBACA INTENSIF Kegiatan 1 : Paragraf Berpola Induktif dan Deduktif ................................................. Uraian Materi ............................................................................................................... Rangkuman 4 Kegiatan 2 : Membaca Cepat Teks 300-350 KPM .................................................... Uraian Materi .............................................................................................................. Rangkuman 10 Kunci Tugas Tugas 1 ....................................................................................................................... Tugas 2 ....................................................................................................................... MENULIS RESENSI Kegiatan Pembelajaran .............................................................................................. Uraian Materi ............................................................................................................ Rangkuman ................................................................................................................ Tugas ......................................................................................................................... Daftar Pustaka .......................................................................................................... 12 12 16 16 17 11 11 5 5 2 2 1

..................................................................................................................

...................................................................................................................

PENGANTAR Selamat bertemu dalam modul Bahasa Indonesia. Modul ini merupakan modul pertama yang dipersiapkan untuk siswa kelas XII semester ganjil di SMA Negeri 2 Tasikmalaya. Tujuannya supaya para siswa mampu belajar mandiri selain belajar secara tatap muka dengan guru di kelas sehingga dapat menghasilkan belajar yang maksimal. Belajar dengan sistem modul tentu saja berbeda dengan belajar tatap muka. Dengan modul, Anda dituntut untuk belajar lebih rajin dan disiplin. Jika tidak demikian, tentu saja Anda akan sia-sia memiliki modul ini. Karena itu, mempelajarinya lebih dalam, bacalah semua petunjuk dan ikuti dengan penuh disiplin dan jujur. Dengan modul ini Anda dapat memiliki wawasan, keterampilan, dan sikap yang seseuai dengan tuntutan SK dan KD dengan syarat rajin, tekun, disiplin, dan jujur. Dengan demikian, selain memperoleh wawasan, keterampilan, dan sikap yang baik, belajar dengan modul akan memberikan manfaat lain yaitu melatih kedisiplinan dan kejujuran diri. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah supaya Anda memiliki keterampilan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai tujuan, kegiatan, dan suasana. Tujuan inilah yang dituntut oleh kurikulum yang berlaku saat ini. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek ketrampilan itulah yang harus Anda kuasai. Unsur-unsur kebahasaan diajarkan secara integrasi ke dalam keempat aspek keterampilan tersebut. Sebagai suatu keterampilan, berbahasa tentu saja tidak akan berhasil hanya dengan belajar. Yang terpenting adalah melatih diri menggunkan keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut. Tidak akan ada suatu keterampilan yang Anda miliki tanpa berlatih. Karena itu, berlatihlah terus berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tercapai. Modul ini mencakup keterampilan membaca dan menulis yang terdiri atas dua Standar Kompetensi dan tiga Kompetensi Dasar . Pelajarilah semua penjelasan dan ikuti semua petunjuk modul dengan disiplin dan jujur agar Anda bisa menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tercakup dalam modul ini. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Anda selesaikan dengan baik, segeralah minta penilaian kepada guru. Bila ada kesulitan untuk menyelesaikan modul ini, jangan segan-segan mendiskusikan dengan teman-teman, atau langsung bertanya kepada guru.

SELAMAT BEKERJA MEMBACA INTENSIF KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan 1 : Paragraf berpola induktif dan deduktif

1. Standar Kompetensi Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif 2. Kompetensi Dasar Menentukan kalimat kesimpulan ( ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif. 3. Indikator a. Menemukan paragraf yang berpola induktif. b. Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif. c. Menemukan paragraf yang berpola deduktif d. Mengidentifikasi ciri ciri paragraf yang berpola deduktif e. Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung 4. Materi Pokok Paragraf berpola induktif dan deduktif 5. Uraian Materi Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari perbedaan paragraf berpola induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif. Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti sebuah bacaan. Tujuan membaca intensif adalah mendapatkan pemahaman mendalam serta terperinci dari sebuah bacaan. Pemahaman tersebut meliputi pemahaman terhadap pengertian-pengertian, alasan-alasan yang logis, perincian-perincian, urutan-urutan penggunaan bahasa penulis, serta pemahaman terhadap sikap dan tujuan penulis. Selain itu, membaca intensif juga bertujuan untuk menentukan jenis paragraf yang digunakan dalam teks dan menemukan permasalahan yang dibahas dalam teks yang dibaca. Menemukan Gagasan Utama dan Gagasan Penjelas Setiap Paragraf Sebuah paragraf memiliki gagasan utama dan gagasan penjelas/pendukung. Gagasan utama dituangkan dalam kalimat utama atau kalimat topik, sedangkan gagasan penjelas dituangkan dalam kalimat penjelas/pendukung. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf atau paragraf yang dimulai dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelassan secara khusus disebut paragraf deduktif. Sebaliknya, paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir atau

paragraf yang diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum sebagai simpulan disebut paragraf induktif. Paragraf yang letak kalimat utamnya di awal dan di akhir disebut paragraf deduktif-induktif ( campuran ). Bacalah paragraf berikut secara intensif! Kompleksitas Masalah TKI Jika kita membicarakan masalah TKI tidak akan pernah habis. Silih berganti kejadian dan peristiwa yang menimpa TKI di luar negeri diberitakan secara kuas di media massa. Peristiwa tersebut di antaranya penganiayaan TKI, pemulangan secara paksa (oleh pemerintah Malaysia), ancaman hukuman mati atas TKI seperti terjadi di Arab Saudi. Berdasarkan kasus-kasus yang menimpa para TKI maka dapat dianalisa secara seksama: Mengapa permasalahan TKI selalu mencuat ke permukaan? Mengapa penyelesaian masalah TKI cenderung berlarut-larut? Sejauh mana kompleksitas permasalahan TKI ini? Pertama, terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri menyebabkan banyak tenaga kerja Indonesia mencari pekerjaan ke luar negeri. Mereka takmemikirkan lagi risiko selama bekerja di negeri orang, termasuk risiko nyawa jika tertimpa masalah. Hal yang terpenting bagi mereka adalah dapat bekerja di luar negeri dan mendapatkan penghasilan yang layak. Ini terjadi karena sektor industri di Indonesia belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja. Di samping itu, banyak perusahaan yang bangkrut karena kondisi krisis ekonomi berkepanjangan. Hal ini berdampak pada PHK dalam jumlah besar. Keadaan ini mengakibatkan semakin banyak pengangguran di dalam negeri. Kedua, nilai upah buruh yang terlalu kecil di dalam negeri. Berdasarkan survei tentang masalah tenaga kerja, diketahui bahwa upah buruh di Indonesia paling murah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil tentu saja tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Sementara itu, hampir semua harga barang-barang kebutuhan pokok selalu naik setiap tahunnya. Ketiga, faktor oknum nakal PJTKI. Banyak PJTKI yang tidak mendapat izin dari Depnaker. Hal ini menyebabkan aliran TKI ke luar negeri sulit terkontrol. Dampaknya adalah banyak kasus pemulangan TKI karena tidak memiliki kelengkapan surat-surat identitas diri sebagai TKI resmi hingga muncullah istilah TKI ilegal. Akan tetapi, yang perlu dicermati, keberadaan PJTKI ilegal ini karena ada oknum-oknum aparat negara yang ikut bermain dalam masalah ini. Oleh karena itu, keberadaan PJTKI ilegal tetap hidup dan dapat beroperasi. Keempat, kurangnya perhatian dari pemerintah. Sejauh ini, sangat kurang perhatian pemerintah terhadap nasib para TKI di luar negeri. Perhatian tersebut baru dirasakan sekitar tahun 2000-an. Karena itu sejak tahun 2000-an, di media massa banyak mencuat kasus TKI yang dihukum mati di Arab Saudi. Selain itu, deportasi besar-besaran terhaap tenaga kerja Indonesia oleh pemerintah Malysia.

.............................................................................................. Paragraf 1 Jenis paragraf : paragraf induktif (khusus umum) Gagasan utama : analisis mengeni permasalahan, penyelesaian, dan Gagasan penjelas / pendukung : 1. pembicaraan mengenai masalah TKI yang tidak akan pernah habis 2. kasus pemberitaan TKI di luar negeri Paragraf 2 Jenis paragraf : paragraf deduktif (umum-khusus) Gagasan utama : terbatasnya lapangan kerja di Indonesia menyebabkan tenaga kerja Indonesia mencari pekerjaan ke luar negeri. Gagasan penjelas / pendukung : 1. mereka tak memikirkan lagi risiko selama bekerja. 2. sektor industri di Indonesia belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja 3. banyak perusahaan yang bangkrut Apabila Anda sudah memahami iraian di atas, kerjakan tugas berikut. RANGKUMAN Pengembangan pola paragraf : Paragraf pola deduktif adalah paragraf yang dibangun dengan mengemukakan gagasan pokok terlebih dulu disusul uraian terinci sebagai penjelas gagasan pokok. Paragraf pola induktif adalah pengembangan paragraf dengan mengemukakan argumentasi atau penjelasn terlebih dulu kemudian di akhiri dengan penyimpulan. Paragraf pola campuran adalah pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan gagasan pokok kemudian dilanjutkan dengan uraian penjelas dan diakhiri dengan penegasan trhadap gagasan utama. Ciri-ciri paragraf deduktif : a. Kesimpulan / hal umum terdapat di awal paragraf b. Disusul uraian terinci sebagai gagasan penjelas Ciri-ciri paragraf induktif : a. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus. b. Kemudian menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus. kompleksitas TKI

c. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf 6. Tugas 1 a. Bacalah kembali wacana berjudul Kompleksitas Masalah TKI! b. Tentukan jenis paragraf 3, 4, dan 5! c. Identifikasilah gagasan utama dan gagasan pendukung paragraf tersebut!

Kegiatan 2 : Membaca cepat teks 300 350 kpm 1. Standar Kompetensi Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif 2. Kompetensi Dasar Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300 350 kata per menit. 3. Indikator a. Menemukan ide pokok b. Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia 4. Materi Pokok Membaca cepat teks 300 350 kata per menit 5. Uraian Materi Salah satu tujuan membaca cepat adalah mencari informasi penting dalam bacaan. Membaca jenis ini sering kita lakukan, misalnya ketika kita membaca koran, membaca makanan di restoran, mencari nomor telepon tertentu dalam buku telepon, mencari barang tertentu yang ditawarkan dalam buku daftar barang di pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Kecepatan membaca diukur dengan banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca bacaan itu dan memahami isinya dengan baik. Sebagai seorang pelajar, Anda perlu memiliki keterampilan membaca cepat ini. Dalam membaca cepat ini, usahakan mampu membacabacaan yang berjumlah 300 kata per menit. Secara otomatis ketika kita sedang membaca cepat seperti ini mulut kita tidak bersuara. Mengapa tidak bersuara? Karena saat kita membaca dituntut kecepatan menemukan informasi penting dari bacaan yang kita baca. Manfaat membaca cepat adalah memperoleh suatu iformasi dan memahami gagasan penulis dengan cepat dan tepat. Ada enam hal yang membantu kita dalam berlatih membaca cepat. Keenam hal itu adalah : 1) Perhatikan hubungan kata demi kata dalam setiap kalimat pada setiap paragraf. 2) Perhatikan hubungan kalimat demi kalimat dalam setiap paragraf. 3) Tentukan ide pokok dan pikiran-pikiran penjelasnya dalam setiap paragrafnya. 4) Tentukan fakta dan data yang tertuang dalam setiap paragraf.

5) Tentukan sistematika atau cara pengungkapan isi karangan secara keseluruhan 6) Pahami dan ketahuilah kemungkinan ada hal-hal yang di luar isi bacaan, tap masih ada hubungannya dengan isi bacaan. Sekarang Anda telah mengetahui apakah itu mempaca cepat. Hal yang perlu Anda ingat bahwa dalam membaca cepat tidak hanya mempertimbangkan kecepatan tetapi pemahaman terhadap pemahaman isi bacaan pun perlu diperhatikan. Pemahamanmu akan menjadi sempurna apabila setelah membaca wacana mampu mengugkapkan ide pokoknya. Hal ini penting kamu lakukan karena tujuan membaca yang sesungguhnya adalah menangkap isi gagasan yang tertuang dalam bacaan yang dibaca. Agar lebih jelas pemahamanmu, bacalah wacana di bawah ini dengan cepat! Transportasi Pedesaan Transportasi berarti pengangkutan barang atau apa saja di suatu tempat ke tempat lain. Guna memudahkan pengangkutan barang dan menghemat tenaga maka dibutuhkan alat transportasi. Salah satu transportasi adalah kendaraan. Kendaraan bisa bergerak di darat dan di air maupun di udara. Kendaraan di darat, misalnya : gerobak, sado, cikar, mobil, sepeda, dan sebagainya. Kendaraan yang bergerak di air kita kenal sebagai kapal api atau perahu dalam berbagai bentuk. Sedangkan yang bergerak di udara, yakni pesawat terbang. Alat-alat transportasi itu sangat diperlukan membantu kelancaran pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah kita terus memperbaiki dan membangun sarana transportasi. Ini bisa dilihat dengan adanya perbaikan dan pembuatan jalan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Di samping itu, pemerintah terus menyediakan kendaraan angkutan. Walaupun demikian, jumlah kendaraan itu belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat diperbolehkan untuk menyelenggarakan angkutan, baik umum maupun pribadi. Masyarakat di pedesaan mempergunakan kesempatan ini untuk menciptakan alat angkutan yang tepat guna. Bentuk dan kegunaan alat transportasi di pedesaan beragam. Ini disesuaikan dengan keadaan alamnya. Masyarakat di desa yang dipisahkan oleh lautan sudah tentu menggunakan perahu. Demikian halnya desa-desa yang memiliki sungai-sungai besar seperti di Kalimantan, masyarakatnya menggunakan bus air dan berjenis perahu. Sebaliknya, penduduk desa yang daratannya lebih luas dan tak bersunga akan menggunakan jasa angkutan darat. Kendaraan yang digunakan yakni, mobil, sepeda motor, dan berjenis angkutan tradisional. Jenis kendaraan transportasi yang banyak digunakan yakni, berbagai bentuk gerobak. Gerobak dapat digerakkan dengan tenaga manusia atau hewan. Gerobak yang ditarik kerbau di Jawa Barat disebut gotrok atau pedati. Gerobak jenis ini di Bali di tarik oleh du ekor sapi.

Gerobak lainnya, yakni dokar. Dokar dirancang khusus untuk mengangkut penumpang dan barang belanja. Ini ditarik oleh kuda. Dokar banyak di Pulau Jawa, Madura, dan Lombok. Di Jakarta, Tangerang, Bekasi dokar disebut andong. Di Lombok disebut Cidomo. Khusus di Jepara disebut dokar kerangkeng. Dokar dapat berjalan lebih cepat bila dibandingkan cikar. Cikar ditarik oleh dua ekor sapi. Cikar banyak digunakan di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jwa Timur. Jenis barang yang diangkut cikar, yakni : bambu, kayu, tebu , dan barang keperluan sehari-hari. Dengan kendaraan tepat guna itulah masyarakat desa mampu mengtasi kesulitan transportasi. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah membawa dan menjual hasil panennya. Keberhasilan ini jelas mendukung pembangunan nasional. Oleh karena itu, sangat diharapkan pula agar pemerintah menambah jumlah kendaraan bermotor di pedesaan. (dirangkum dari berbagai sumber) Jika Anda perhatikan, bacaan di atas terdiri dari tujuh paragraf. Setiap paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sekarang bagaimana Anda memahami isinya secara keseluruhan. Tentu Anda telah menempuh enam langkah seperti diuraikan di awal. Baiklah, kita mulai dengan langkah pertama dengan memperhatikan hubungan kata demi kata dalam kalimat pada setiap paragraf. Perhatikan paragraf pertama. Paragraaf pertama terdiri atas tujuh kalimat. Kalimat 1 terdiri atas 3 belas kata. Hubungan antarkata itu berkaitan erat dengan maksud kalimat, yaitu tentang arti istilah transportasi. Arti transportasi dijelaskan melalui hubungan kata demi kata yang membentuk kelompok kata: pengangkutan barang, orang atau apa saja dari satu tempat ke tempat lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, kalimat itu bertumpu pada kata transportasi. Jadi, tranportasi sebagai kata kunci (inti) dalam kalimat ke satu. Selanjutnya, perhatikan hubungan kata demi kata dalam kalimat kedua. Maksud kalimat kedua adalah dibutuhjannya alat-alat trnportasi. Ini dijelaskan oleh hubungan kata-kata : guna memudahkan dan pengangkutan barang dan menghemat tenaga. Jadi, kata kunci kalimat kedua adalah dibutuhkannya alat transportasi. Lakukan hal yang sama untuk kalimat berikutnya. Setelah menentukan hubungan kata demi kata, cara kedua adalah menentukan hubungan kalimat satu dengan lainnya pada satu paragraf.. Coba periksa isi pembicaraan (intinya) pada setiap kalimatnya! Baiklah , mari kita buktikan apakah kalimat kesat sampai ketujuh saling berhubungan isinya?

Paragraf 1 terdiri atas 7 kalimat, yaitu : Kalimat 1 2 3 4 5 6 7 Inti kalimat arti istilah transportasi dibutuhkan alat-alat transportasi salah satu alat transportasi ( kendaraan ) kendaraan bergerak di kendaraan di darat kendaraandi air kendaraan di udara

Berdasarkan hubungan isi kalimat 1 hingga kalimat 7 di atas, kita dapat menentukan ide pokok paragraf 1. Langkah ketiga adalah kita dapat menentukan ide pokok paragraf 1. Perhatikan isi kalimat 1 hingga kalimat 7. Berdasarkan hubungan isi kalimatnya, ide pokok paragraf 1 adalah pengertian istilah transportasi. Langkah keempat, kita harus menemukan fakta-fakta yang ada dalam paragraf. Untuk langkah kelima dan keenam dapat ditentukan setelah menguraikan (memahami) seluruh paragraf. Jadi uraian selanjutnya adalah analisis paragraf 1 7 berdasarkan empat langkah seperti halnya cara yang ditempuh dalam paragraf 1. Baiklah, jangan kemana-mana dulu sebab Anda harus menganalisis paragraf 2 sampai 7. Ide pokok paragraf 2 : alat transportasi membantu kelancaran pembangunan Ide pokok paragraf 3 : ragam alat transportasi di pedesaan Ide pokok paragraf 4 : angkutan darat digunakan di desa yang luas daratannya Ide pokok paragraf 5 : dokar Ide pokok paragraf 6 : cikar Ide pokok paragraf 7 : agar pemerintah menambah kendaraan bermotor di pedesaan Sebenarnya, hingga uraian isi paragraf ketujuh, Anda telah dapat memahami seluruh isi bacaan. Akan tetapi belum lengkap jika belum Anda ketahui urutan penyajiannya atau sistematikanya (langkah keenam). Wacana tersebut terdiri dari 7 paragraf. Isinya menceritakan kendaraan yang digunakan di pedesaan. Dalam menguraikan hal ini, bacaan di atas menggunakan dua paragraf sebagai pendahuluan, yaitu paragraf 1 dan 2. Dalam pendahuluan dijelaskan arti kata transportsi yang diadakan pemerintah hingga yang diadakan masyarakat. Bagian pendahuluan belum berisi urain transportasi di pedesaan. Namun, secara selintas telah disinggung. Ini maksudnya sebagai pengantar terhadap isi bacaan. Selanjutnya, barulah diuraikan isi karangan yang dituang dalam paragraf 3 hingga 6. Keempat paragraf ini berisi tentang uraian kendaraan yang digunakan di pedesaan. Kendaraan tersebut ada di darat, air, udara. Di darat kendaraan bermotor dan berjenis

gerobak, sedangkan di air digunakan bus air. Setelah uraian isi, pada paragraf 7 dipertegas kembali pentingnya transportasi di pedesaan kemudian disusul agar pemerintah membantu masyarakat pedesaan. Isi bacaan di atas mudah dipahami bukan? Ya, apalagi ditambah dengan pengalaman dalam membaca bacaan berhubungan dengan transportasi. Mengapa begitu? Anda harus menjdi pembaca yang baik. Artinya, Anda harus selalu siap dan sering membaca bacaan apa saja yang baik. Akan tetapi, hal-hal ini masih berhubungan dengan isi wacana. Misalnya Ada pertanyaan, Mengapa di pedesaan perlu ditambahkan jumlah kendaraan bermotor? Pertanyaan itu tidak di luar isi wacana, tentu Anda dapat menjawabnya. Jawabanmu tentu didasari 1) perbandingan jumlah kendaraan bermotor di desa dan di kota, 2) kendaraan transportasi telah ikut memajukan rakyat. YA! Lengkaplah uraian langkah membaca cepat. Sekarang teslah kemampuan membaca cepatmu. Berapa menit Anda dapat membaca wacana di atas? Dengan berlatihsecara berkelanjutan, diharapkan kecepatan membaca semakin meningkat meskipun teks yang dibaca berbeda-beda, termasuk tingkat kesulitannya. Untuk menghitung kecepat membaca, gunakan rumus yang sudah dikenal Jumlah kata dibaca ---------------------------------- x 60 = jumlah kata permenit Jumlah waktu membaca

Cara menghitung jumlah kata : a. Hitung jumlah kata dalam lima baris awal. b. Jumlah kata tersebut dibagi lima sehingga diketahui rata-rata jumlah kata per baris c. Hitung baris teks yang akan dibaca lalu kalikan dengan rata-rata tersebut. Untuk menghitung kecepatan membaca, lakukan kegiatan berikut! 1) Cari teman untuk membentuk pasangan 2) Satu orang berperan sebagai pembaca, satu orang sebagai pencatat waktu 3) Ingat, saat membaca, hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk, misalnya membaca dengan bibir bergerak, bersuara, menunjuk dengan jari/alat lain, gerakan mata menyamping, dan lain-lain. 4) Hitunglah kecepatan membacamu dengan menerapkan rumus yang ada.

AYO MULAI !

Tulislah waktu mulai : pukul ....., ..... menit ...... detik RANGKUMAN Latihan membaca cepat dapat dilaksanakan dengan cara : 1) Perhatikan hubungan kata demi kata dalam setiap kalimat pada setiap paragraf. 2) Perhatikan hubungan kalimat demi kalimat dalam setiap paragraf. 3) Tentukan ide pokok dan pikiran-pikiran penjelasnya dalam setiap paragrafnya. 4) Tentukan fakta dan data yang tertuang dalam setiap paragraf. 5) Tentukan sistematika atau cara pengungkapan isi karangan secara keseluruhan 6) Pahami dan ketahuilah kemungkinan ada hal-hal yang di luar isi bacaan, tap masih ada hubungannya dengan isi bacaan. 6. Tugas 2 Berdasarkan catatan yang telah Anda buat, hitunglah kecepatan membaca Anda dengan rumus yang telah dipelajari! Kemudian untuk mengukur pemahaman, jawabalah pertanyaan berikut! 1) Sebutkan istilah pengertian transportasi! 2) Mengapa jumlah kendaraan bermotor di pedesaan lebih sedikit dibandingkan di kota? 3) Jelaskan peranan transportasi dalam menunjang pembangunan! 4) Sebutkan ussaha pemerintah dalam meningkatkan sarana ( alat) transportasi! 5) Sebutkan perbedaan dokar dan cikar 6) Jelaskan perbedaan alat transportasi di pedesaan yang banyak dialiri sungai dan daratan! PENUTUP Anda telah menguasai materi modul tentang membaca intensif dengan baik. Semakin banyak membaca dan berlatih, semakin meningkat keterampilan dalam menemukan gagasan. Jangan lupa membaca rangkuman dari setiap akhir kegiatan dan mengerjakan tugas-tugas yang ada. Cocokkan dengan jawaban teman Anda, atau bukalah kunci tugas .

KUNCI TUGAS

Tugas 1 Paragraf 3 Jenis paragraf : deduktif Gagasan utama : nilai upah buruh di Indonesia terlalu kecil Gagasan pendukung : berdasarkan survei , upah buruh di Indonesi paling murah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Paragraf 4 Jenis paragraf : Induktif Gagasan utama : keberadaan PJTKI ilegal tetap hidup dan dapat terus beroprasi Gagasan pendukung : banyak PJTKI ilegal yang tidak mendapat izin Depnaker Paragraf 5 Jenis paragraf : Deduktif Gagasan utama : Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah TKI Gagasan pendukung : Sejauh ini, sangat kurang perhatian pemerintah terhadap nasib para TKI di luar negeri Tugas 2 1) Transportasi berarti pengangkutan barang atau apa saja. 2) Jumlah kendaraan di pedesaan lebih sedikit dibanding di kota karena : a. penduduk desa lebih sedikit b. kegiatan ekonomi di desa tidak sebanyak di kota c. masyarakat desa masih mengandalkan kendaraan tradidional d. jalan di desa belum begitu banyak e. gerobak dan dokar tetap diandalkan di pedesaan karena mampu menjelajah jalan jalan kecil dan belum beraspal 3) Transportasi sangat menunjang pembangunan karena jika barang-barang produksi cepat sampi di tempat tujuan, perekonomian akan lancar, pembangunan pun lancar. 4) Usaha pemerintah dalam meningkatkan sarana transportasi : pemerintah terus memperbaiki dan membangun sarana transportasi. Ini bisa dilihat dengan adanya perbaikan dan pembuatan jalan, baik di pedesaan maupun perkotaan. 5) Perbedaan cikar dan dokar : dokar = kerera beroda yang ditarik oleh kuda cikar = kereta beroda yang ditarik oleh lembu / sapi MENULIS RESENSI

Kegiatan pembelajaran. Resensi Buku Pengetahuan 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi. 2. Kompetensi Dasar Menulis esensi buku pengetahuan berdasarkan format buku. 3. Indikator a. Mencatat identitas buku b. Mendaftar pokok-pokok buku c. Mencatata keunggulan dari isi buku d. Mencatat kekurangan dari isi buku e. Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi 4. Materi Pokok Resensi buku pengetahuan 5. Uraian Materi Anda tentu pernah mendengar istilah resensi. Jika Anda suka membaca koran, terutama edisi Minggu, Anda akan menemukan halaman yang khusus memuat resesensi. Istilah yang digunakan selain resensi adalah timbangan, neraca, ulasan, dan sebagainya. Biasanya yang diresensi merupakan buku terbita baru. Inti dari resensi adalah memberi tahu kepada calon pembaca tentang keunggulan dan kelemahan buku, sekaligus saran kepada calon pembaca mengenai perlu atau tidaknya buku itu dibaca. Untuk membuat sebuah resensi yang baik, penulis harus menetapkan sasaran dalam menilai sebuah buku atau hasil karya sebagai berikut : 1) Sasaran Resensi, yang meliputi : a. Latar Belakang. Bagian ini menyajikan tema secara singkat ditambah dengan deskripsi mengenai buku tersebut. Deskripsi mengenai buku tidak hanya menyangkut isinya, tetapi juga identitaas bukunya. b. Jenis Buku. Penulis resensi perlu menunjukkan kepada calon pembaca mengenai jenis buku yang diresensinya; roman, bibliografi, buku filsafat, buku ilmu pengetahuan, cerita detektif, dan sebagainya. c. Keunggulan buku. Ada empat hal yang digunalan penulis resensi untuk menunjukkan keunggulan buku, yakni ;

Organisasi

Maksudnya adalah kerangka buku itu. Apakah hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang masuk akal atau tidak. Isi Mempersoalkan bagaimana isi buku tersebut; apakah pengarang memberikan detail, teliti, memberikan sugestinya atau tidak. Bahasa Menili bahasa yang digunakan dalam buku itu. Bahasa yang digunakan untuk buku ilmiah dan buku sastra jelas berbeda. Bahasa untuk karya ilmiah harus bersifat denotatif, hanya boleh menimbulkan satu penafsiran, sedangkan bahasa sastra memungkinkan orang mengembangkan imajinasinya sehingga dapat menimbulkan konotasi. Perwajahan Buku Mengulas perwajahan buku ( lay out ), misalnya apakah terdapat salah cetak. Demikian pula tentang keserasian tata letak, gambar, ddan kulit buku dapat diulas di sini. 2) Aktualisasi Buku Bukan hanya buku baru, buku lama pun layak diresensi jika temanya masih atau kembali relevan. Misalnya buku karya Bung Karno Di bawah Bendera Revolusi diresensi orang pada awal revormasi, padahal buku ini dilarang beredar di masa orde baru. Pada awal revormasi, masyarakat perlu mengetahui sejarah pergerakan bangsa masa lalu yang terangkum dalam buku tersebut. 3) Menjernihkan Ilmu Pengetahuan Peresensi yang berpenglaman akan segera tahu keunggulan sebuah buku, apakah buku itu asli dari penulis atau kutipan dari penulis lain. Bila ia menyebutkan dalam resensinya, berarti ia telah menyelamatkan dunia ilmu pengetahuan dari kejahatan intelektual. Sebuah resensi kadang-kadang di dalamnya memuat struktur/unsur resensi secara lengkap, tetapi ada juga yang tidak lengkap, seperti contoh di bawah.

Perhatikan contoh resensi berikut dan perhatikan strukturnya! Judul Buku : Does It Matter? Information Technology and the Corrosion of Competitive Avantage.

Pengarang Penerbit

: Nicholas G. Carr : Harvard Business School Press 1. Identitas Buku

Jumlah Halaman : xvii + 193 halaman

Seiring dengan adanya klaim bahwa dunia kita sedang memasuki babak abad informasi, banyak akhli yang berpendapat bahwa teknologi informasi (TI ) akan berperan dalam banyak hal dan menentukaan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Bahkan, sering dikatakan, keberhasilan atau kegagalan perusahaan di masa depan sangat ditentukan oleh mereka dalam mengelola TI. Dalam suasana euforia TI dewasa ini, tidak salah jika banyak orang yang masih mendewa-dewakan aspek ini. Seakan-akan segala problem yang dihadapi perusahaan dapat mudah diselesaikan oleh makhluk bernama TI ini. Padahal, dalam tiga tahun terakhir ini para ahli mulai mempertanyakan kemujaraban TI dalam mendukung daya saing perusahaan. Apalagi, setelah terjadinya kematian banyak perusahaan dotcom beberapa tahun silam. Skeptisisme (keraguan) terhadap TI mulai meningkat dan buku Nicholas G. Carr ini adalah salah satu dari sekian banyak buku yang mempertanyakan kedigjayaan TI dewasa ini. 1. Pengantar Isi

Hal utama yang hendak dikemukakan dalam buku ini adalah walaupun kekuatan dan kehadiran TI di berbagai perusahaan di dunia meningkat tetapi relevansi strategisnya dlam mendukung tingkat daya saing perusahaan ketika berhadapan dengan perusahaan lain, cenderung menurun. TI, seperti halnya bentuk teknologi lainnya telah mengalami transformasi dari sumber keunggulan kompetitif perusahaan menjadi barang komoditas, yang dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh perusahaan lainnya. Menurut Carr, apakah suatu teknologi memiliki keunggulan kompetitif atau tidak, tergantung pada faktor kelangkaan. Benar, bahwa ketika teknologi itu masih langka (hanya sedikit perusahaan yang menggunakannya) teknologi itu merupakan sumber keunggulan kompetitif. Akan tetapi, ketika teknologi itu telah tersebar luas (faktor kelangkaannya berkurang), faktor keunggulan kompetitifnya mulai sirna. Contohnya, ketika sebuah bank memiliki jaringan ATM yang luas, jaringan ATM yang dimilikinya merupakan keunggulannya. Akan tetapi, ketika semua bank telah memiliki jaringan ATM, jaring ATM tersebut menjadi hilang keunggulannya karena perbedaan antara bank satu dan bank lainnya menjadi berkurang. Hal ini yang sering tidak disadari oleh para pelaku bisnis. 2. Ringkasan Isi Buku ini memberikan argumentasi yang masuk akal tentang berbagai perkembangan di dalam TI yang tidak mengarah kepada pertumbuhan, tetapi bahkan

penurunan. Ini berbeda dengan anggapan yang berlaku hingga saat ini, bahwa TI akan membawa keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang mengadaptasinya. Bagi operasional perusahaan, TI tetaplah merupakan faktor yang penting, tetapi kita harus berhati-hati dalam mengimplementasikannya. Pemaparan bahasa dalam buku ini, ditulis dengan bahasa yang kompleks dan terstruktur ddalam kaidah tata bahasa Inggris yang sangat fasih. Dengan demikian, pembaca dapat menerjrmahkan dan menyimpulkannya dengan mudah. 4. Kelebihan buku

Bagi perusahaan-perusahaan yang memerlukan sentuhan teknologi tinggi, Carr berpendapat bahwa dalam menghadapi situasi perkembangan TI, perusahaan jangan bertindak terlalu cepat (menjadi pionir tidak selalu bagus), jadilah pengikut. Jangan memimpin, lakukan inovasi hanya jika tingkat resikonya rendah dan lebih melihat hambatan daripada peluang. Saran yang diberikan Carr akan terasa sangat konservatif (kolot), dibanding apa yang diyakini para pelaku bisnis saat ini. Dalam berbisnis, khususnya jika menghadapi masalah yang berkaitan dengan TI, lebih baik menjadi pemain dengan tipe bertahan daripada menjadi bertipe menyerang. Seperti dalam permainan sepak bola, bermain menyerang belum tentu menghasilkan kemenangan. Akan tetapi, permainan bertahan yang disertai sikap waspada, hati-hati dan disiplin sering mendatangkan kemenangan yang diinginkan. 5. Penutup

Penulis resensi : Eko Widodo Bila semua hal telah diresapi, tidak ada alasan untuk menunda membuat resensi buku. Ikutilah langkah-langkah berikut : a. Kenali latar belakang buku yang akan diresensi b. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas, termasuk kata pengantar baik dari penerbit atau dari pakar c. Jangan sekali-kali hanya membaca daftar isi dan menganggap dari daftar isi sudah diketahui tema, isi, pesan utama yang akan disampaikan pengarang d. Buatlah ringkasan tentang buku yang akan diresensi, catatan seperlunya; bagian mana yang akan mendapat sorotan, akan dikutip, dan sebagainya e. Buatlah penilaian tentang keseluruhan isi yang dianggap menonjol mengungkapkan keunggulan dan kekurangan isi buku. f. Tulislah resensi dan jangan lupa dilengkapi saran kemudian kirim ke media masa yang tepat RANGKUMAN 1) Unsur-unsur resensi :

Identitas buku Pengantar isi Ringkasan Isi Kelebihan / keunggulan buku Kelemahan / kekuranganbuku Penutup / kesimpulan 2) Seorang penulis resensi / resentator harus memilikibekal sebagai berikut : Pengeahuan tentang teori sastra Memahami tujuan resensi Memahami tujuan pengarang Memiliki wawasan mengenai kriteria penilaian

6. Tugas Ambil buku pengetahuan yang menurutmu menarik! Kemudian bacalah sampai tuntas! Buatlah resensinya yang lengkap! Periksakan kepada gurumu! PENUTUP Berat keuletan Anda, akhirnya selesai juga modul awal ini. Karena ini hanya sebagai percobaan dan awal saja. Sampai jumpa lagi di modul berikutnya yang lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. Materi Pokok Menulis II. Jakarta : Karunia U.T. Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka. Djuharmi, Eko. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesi untuk SMA dan MA kelas XII. Bandung : Epsilon Group. Mafrukhi, dkk. 2008. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

MODUL ll BAHASA INDONESIAMEMBERIKAN KRITIK ARTIKEL DAN MERANGKUM INFORMASI

Kelas X Semester 2

OLEH : MGMP BAHASA INDONESIA

PEMERINTAHAN KOTA TASIKMALAYA DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYAJalan R.E Martadinata no.261 Tlp (0265) 331331 Tasikmalaya Website : www. Smun2-tsm.sch..id E- mail : [email protected]

DAFTAR ISI

PENGAJARAN MEMBACA DAN MENULIS 1. Pengantar 2. Standar Kompetensi ...................................................................................... 3. Kompetensi Dasar ......................................................................................... 4. Indikator ......................................................................................................... 5. Proses Pembelajaran ...................................................................................... 5. 1 Proses Pembelajaran I 5.1.1 Uraian Materi ............................................................................. 5.1.2 Rangkuman Materi .................................................................... 5.1.3 Pelatihan 1 .................................................................................. 5.1.4 Kunci Jawaban Pelatihan 1 ........................................................... 5.2 Proses Pembelajaran ll 5.2.1 Uraian Materi ............................................................................. 5.2.2 Rangkuman Materi .................................................................... 5.2.3 Pelatihan 2 ................................................................................ 5.2.4 Kunci Jawaban ........................................................................... 5.2.5 Pelatihan 3 ................................................................................ 5.2.6 Kunci Jawaban Pelatihan 3 ........................................................... 5.2.7 Pelatihan 4 .................................................................................. 5.2.8 Kunci Jawaban Pelatihan 4 ......................................................... 5.3 Proses Pembelajaran lll 5.3.1 Uraian Materi ............................................................................ 5.3.2 Rangkuman Materi .................................................................... 5.3.3 Pelatihan 5 .................................................................................. 5.3.4 Kunci Jawaban Pelatihan 4 ......................................................... 6. Evaluasi Pembelajaran 6.1 Butir Evaluasi .......................................................................................... 6.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................ 7. Kunci Jawaban Evaluasi ............................................................................... 8. Referensi .......................................................................................................... 1 1 2 2 2 4 4 5 5 6 7 7 7 7 7 8 8 10 10 11 11 15 16 17

PENGAJARAN MEMBACA DAN MENULIS Aku Harus Berhasil!

I.

Pengantar Modul ini merupakan modul pertama yang dipersiapkan untuk siswa kelas X Kh 1 dan Kh 2, SMAN 2 Kota Tasikmalaya. Tujuannya supaya para siswa mau dan mampu belajar mandiri selain belajar secara tatap muka dengan guru di kelas sehingga meraih hasil pembelajaran yang maksimal. Belajar dengan sistem moduler tentu saja berbeda dengan belajar tatap muka. Dengan modul, Anda dituntut untuk belajar lebih rajin dan berdisiplin. Jika tidak demikian, tentu saja Anda akan sia-sia memiliki modul ini. Karena itu, sebelum mempelajarinya lebih dalam, bacalah semua petunjuk dan ikuti dengan penuh berdisiplin dan kejujuran. Dengan modul ini Anda bisa memiliki wawasan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan SK dan KD dengan syarat rajin, disiplin, dan jujur. Dengan demikian, selain memperoleh wawasan, keterampilan, dan sikap yang baik, belajar dengan modul akan memberikan manfaat lain yaitu melatih kedisiplinan dan kejujuran diri. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah suapaya Anda memiliki keterampilan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai tujuan, kegiatan, dan suasana. Tujuan inilah yang dituntut oleh kurikulum yang berlaku saat ini. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu keterampilan menyimak atau mendengarkan, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Keempat aspek keterampilan itulah yang harus Anda kuasai. Unsur-unsur kebahasaan diajarkan secara terintegrasi ke dalam keempat aspek keterampilan tersebut. Sebagai suatu keterampilan, berbahasa tentu saja tidak akan berhasil hanya dengan belajar. Yang terpenting adalah melatih diri menggunakan keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut.Tidak akan ada suatu keterampilan Anda miliki tanpa berlatih. Karena itu, berlatihlah terus berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tercapai. Modul I ini mencakup keterampilan membaca dan menulis yang terdiri atas dua standar kompetensi dan empat kompetensi dasar. Pelajarilah semua penjelasan dan ikutilah semua petunjuk modul ini dengan disiplin dan jujur agar Anda bisa menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercakup modul ini. 1. Standar Kompetensi Siswa memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai. Siswa mampu mengungkapkan informasi melalui kegiatan menulis paragraf dan teks pidato. 2. Kompetensi Dasar 1. Siswa mampu merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik kedalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.

3.2.1. Siswa mampu menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif. 3.3.1. Siswa mampu menulis gagasan-gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuatif. 3.4.1. Siswa mampu menyusun teks pidato. 4. Indikator 4.1.1 Siswa dapat mengungkapkan secara lisan atau tertulis isi tabel atau grafik yang terdapat dalam bacaan ke dalam beberapa kalimat yang baik dan benar. 4.1.2 Siswa dapat merangkum isi informasi dari suatu tabel atau grafiks ke dalam beberapa kalimat yang baik dan benar. 4.2.1 Siswa dapat mendaftarkan topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi paragraf argumentatif dengan tepat. 4.2.2 Siswa dapat menyusun kerangka paragraf argumentatif dengan tepat. 4.2.3 Siswa dapat mengembangkan kerangka paragraf yang dibuatnya menjadi sebuah paragraf argumentatif yang baik. 4.2.4 Siswa dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dll.) dengan tepat dalam paragraf argumentatif. 4.2.5 Siswa dapat menyunting dengan tepat paragraf argumentatif yang ditulis teman. 4.2.6 Siswa dapat mendaftarkan topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi paragraf persuatif. 4.3.2 Siswa dapat menyusun kerangka paragraf persuatif dengan tepat. 4.3.3 Siswa dapat mengembangkan kerangka paragraf yang dibuatnya menjadi paragraf persuatif yang baik. 4.3.4 Siswa dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (karena, jika, kalau, seperti, dll.) dengan tepat ke dalam paragraf persuatuif. 4.3.5 Siswa dapat menyunting dengan tepat paragraf persuatif yang ditulis teman. 4.4.1 Siswa dapat menjelaskan tujuan berpidato dengan benar. 4.4.2 Siswa dapat menjelaskan metoda pidato dengan benar. 4.4.3 Siswa dapat menyusun kerangka pidato dengan baik. 4.4.4 Siswa dapat menyusun teks pidato berdasarkan kerangka yang dibuatnya dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 4.4.5 Siswa dapat menyunting teks pidato yang ditulis teman. 5. Proses Pembelajaran 5.1 Proses Pembelajaran I 5.1.1 Uraian Materi (Membaca tabel dan grafik) Pengertian dan Manfaat Tabel/Grafik Dalam kegiatan sehari-hari, baik perseorangan maupun lembaga atau organisasi sering memiliki data tentang sesuatu. Data tersebut sangat banyak dan perlu diarsipkan atau diinformasikan kepada orang atau lembaga lain. Jika data tersebut harus diuraikan atau dijelaskan memerlukan waktu yang banyak maka orang atau lembaga tersebut menyajikannya dalam bentuk lain yang lebih singkat, yaitu dalam bentuk tabel atau grafik. Tabel merupakan daftar data yang berupa angka atau bilangan yang disajikan secara sistematis dalam bentuk kolom-kolom. Dengan tabel tersebut pembaca akan lebih mudah memahami data yang dibaca atau diinformasikan. Sedangkan grafik adalah daftar keadaan turun naiknya suatu data atau fakta yang sistematis dalam bentuk garis atau gambar. Berdasarkan pengetian di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang ada dalam tabel atau grafik berasal dari data yang diuraikan secara bahasa yang panjang lebar atau bentuk ringkas dari data tersebut. Dengan demikian, suatu tabel atau grafik bisa dikembalikan ke dalam bentuknya semula, yaitu berupa uraian. Perhatikan contoh berikut!

1. Orgasisasi ekstrakurikuler dekresi yang terdiri atas seni tradisional, seni modern, dan teater, tahun ini mempunyai anggota sejumlah 120 orang yang tediri atas laki-laki dan perempuan. Anggota sejumlah itu berasal dari kelompok seni tradisional 25 orang, lakilaki 15 orang, perempuan 10 orang; seni modern 75 orang, laki-laki 30 orang perempuan 45 orang; seni teater 25 orang, laki-laki 5 orang, perempuan 20 orang. Jika data tersebut diubah bentuknya ke dalam bentuk tabel atau grafik, akan tampak seperti berikut.

TABEL KEADAAN ANGGOTA DEKRESI TAHUN PELAJARAN 2006/2007 Nomo r 1 2 3 Jenis Seni Tradisional Modern Teater Jumlah Total Anggota Laki-laki Peremp uan 15 10 30 45 5 20 50 75 Jumlah 25 75 25 125 Keterangan

Dari tabel di atas, kita dapat membuat berbagai pernyataan dan simpulan, misalnya: 1. Jenis seni yang paling banyak diminati di dekresi adalah seni modern; 2. Jumlah anggota dekresi yang berjenis kelamin perempuan sama dengan jumlah anggota seni modern secara keseluruhan, yaitu 75 orang; 3. dsb. 2. Anggota dekresi dari tahun ke tahun mengalami pasang surut atau naik turun. Diperoleh data sebagai berikut: Tahun 2002, sebanyak 75 orang; tahun 2003 sebanyak 128 orang, tahun 2004 sebanyak 120 orang, tahun 2005 sebanyak 175 orang, dan tahun 2006 sebanyak 125 orang. Jika keadaan tersebut digambarkan dalam bentuk grafik, akan tampak sebagai berikut. GRAFIK ANGGOTA DEKRESI RAHUN 2003 2006200 150 100 50 0 2002 2003 2004 2005 2006

1. 2. 3. 4.

Dari grafik di atas dapat dikemukakan beberapa pernyataan atau kesimpulan, misalnya: Dari tahun ke tahun, anggota dekresi mengalami naik turun; Selama periode 2002 2006, anggota dekresi paling banyak adalah tahun 2005; Anggota dekresi pada tahun 2004 hampir sama dengan tahun 2006. dsb. Hal yang harus diperhatikan agar Anda dapat menafsirkan tabel atau grafik: 1. judul tabel/grafik; 2. tulisan/judul tiap kolom pada tabel; 3. angka-angka Setiap tulisan atau angka dalam tabel atau grafik mempumyai makna yang luas. 5.1.2 Rangkuman Materi Tabel merupakan daftar data yang berupa angka atau bilangan yang disajikan dalam bentuk kolom-kolom sedangkan grafik merupakan gambaran turun naiknya suatu data yang disajikan dalam bentuk garis atau gambar-gambar. Tabel dan grafik dapat diterjemahkan atau diuraikan ke dalam bentuk bahasa uraian atau penjelasan. 5.1.3 Pelatihan 1 Perhatikanlah tabel dan grafik berikut kemudian kerjakan soal-soal di bawahnya! UDANG IMPOR JEPANG TAHUN 2001 -2004 Negara Asal Indonesia Vietnam India China Thailand Negara lain Jumlah 2001 55.617 35.664 42.991 14.926 20.574 75.276 245.048 2002 53.608 41.516 34.795 19.598 18.987 80.338 248.842 2003 52.367 47.626 28.191 20.494 16.806 167.763 233.251 2004 16.669 13.568 9.707 5.629 4.771 19.611 69.955

1. Ungkapkanlah pernyataan Anda yang berhubungan dengan tabel di atas, minimal 3 pernyataan! 2. Buatlah kesimpulan isi tabel di atas! PENILAIAN TERHADAP BUKU TERBITAN KAMPUS DI PULAU JAWA70 60 50 40 30 20 10 0 Baik Buruk Tdk Tahu

1. Kemukakanlah pernyataan Anda tehadap grafik penilaian buku di atas, minimal tiga pernyataan! 2. Kemukakanlah kesimpulan Anda terhadap isi grafik tersebut! 5.1.4 Kunci jawaban pelatihan 1 Tabel 1. Kata kunci: - Indonesia, tiap tahun turun; - Vietnam naik, kecuali 2004 - China naik, kecuali 2004; - China 2002, hampir sama dengan negara lain 2004 2. Simpulan: Impor udang Jepang tiap tahun turun Grafik 1. Kata kunci: - baik, 30 persen - buruk 8,8 persen - tidak tahu 62,2 persen 2. Simpulan Buku kampus kurang diketahui kualitasnya oleh masyarakat 5.2 Proses Pembelajaran II 5.2.1 Uraian Materi (Menulis Paragraf Argumentasi, Persuasi) Jenis paragraf dilihat dari segi isi dan tujuan dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu eksposisi, deskripsi, narasi, pesuasi, dan argumentasi. Khusus pada modul ini akan dibahas paragraf persuasi dan argumentasi. Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi informasi sesuatu yang ditunjang dengan bukti dan contoh-contoh yang menarik dengan tujuan agar pembaca tertarik sehingga mau mengikuti apa yang diinginkan penulis. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi informasi atau pernyataan-pernyataan yang ditunjang dengan alasanalasan yang logis dengan tujuan agar pembaca yakin akan kebenaran informasi yang disampaikan penulis. Dalam paragraf persuasi akan terasa halus dan tidak bersifat memaksa sedangkan dalam argumentasi akan terasa tegas bahkan bersifat memaksa. Paragraf persuasi memiliki ciri antara lain: bukti-bukti, contoh-contoh yang menarik, bahasanya sopan dan menarik, diakhiri dengan saran dan ajakan. Biasanya juga ditandai dengan hadirnya kata penghubung antarkalimat oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dsb. Sedangkan paragraf agumentasi memiliki ciri-ciri antara lain: ada bukti, setiap pernyatan diikuti alasan, kalimat-kalimatnya bersifat hubungan sebab akibat, bahasanya tegas dan denotatif. Biasanya ditandai dengan hadirnya kata penghubung antarkalimat oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dsb. Topik-topik yang dapat dikembangkan dengan paragraf persuasi sama dengan paragraf agumentasi. Bedanya dalam penguraian dan tujuannya saja. Kalau dalam persuasi, pembaca diharapkan mau melaksanakan sesuatu baik dengan keyakinan maupun tidak, sedangkan dalam argumentasi pembaca menjadi yakin tentang kebenaran sesuatu itu. Apakah mau melaksanakan atau tidak, tidak menjadi masalah. Topik-topik yang biasa dikembangkan antara lain: pentingnya belajar, pentingnya menjaga kesehatan, masalah yang berhubungan dengan hukum, agama, dan kebenaran-kebenaran lainnya. Agar paragraf yang dibuat tersusun sistematis, sebaiknya Anda terlebih dulu membuat kerangka paragraf. Setelah itu, baru kerangka itu dikembangkan menjadi paragraf yang baik. Kerangka paragraf berupa daftar ide pokok dan ide penjelas yang disusun secara sistematis. Perhatikan contoh berikut!

Persuasi Topik: Peminta sumbangan Kerangka Ide pokok : Masyarakat harus berhati-hati terhadap oknum peminta sumbangan Ide penjelas : - Bencana sering dijadikan sarana untuk meminta sumbangan. - Organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab minta sumbangan. - Mereka beroprasi di atas bus, stopan atau pinggir jalan. - Mereka mengatasnamakan departemen sosial. Bila kerangka paragraf di atas dikembangkan, akan tampak paragraf seperti berikut. Bencana alam sudah sering terjadi di negara kita. Ternyata bencana tersebut sering dijadikan sarana untuk memungut sumbangan dari masyarakat. Tidak sedikit organisasi atau sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab meminta sumbangan untuk masyarakat yang terkena bencana alam tersebut. Biasanya mereka malakukan kegiatannya di bus-bus kota, di lampu-lampu stopan, atau di pinggir-pinggir jalan. Supaya masyarakat percaya dan mau mengeluarkan uang, mereka mengatasnamakan departemen sosial. Karena itu, hendaknya maasyarkat berhati-hati terhadap ulah oknum tersebut karena departemen sosial tidak pernah meminta sumbangan dengan cara-cara seperti itu. Argumentasi Topik: Banjir Kerangka Ide pokok : Banjir besar menggenangi Ibukota Jakarta. Ide penjelas : - Hujan deras mengguyur Ibukota Jakarta. - Saluran air tidak lancar. - Penduduk membuang sampah di sungai-sungai. - Sungai-sungai tersumbat sampah. - Resapan air berubah fungsi menjadi tempat hiburan. - Pohon-pohon ditebang. Bila kerangka paragraf di atas dikembangkan, akan tampak paragraf sebagai berikut. Sudah beberapa hari ini hujan deras terus mengguyur Ibukota Jakarta. Sedangkan saluran air di mana-mana tidak lancar karena penduduk tidak bertanggung jawab membuang sampah ke sungai-sungai. Akibatnya, sungai-sungaipun tersumbat sampah. Selain itu, daerah-daerah resapan air banyak yang berubah fungsi menjadi tempat-tempat hiburan. Ditambah lagi pohon-pohon besar banyak yang ditebang. Akibatnya fatal, banjir besar pun menggenangi Ibukota Jakarta. Ternyata membuat paragraf persuasi atau argumentasi itu gampang, bukan? Yang penting Anda mau berlatih terus-menerus. Karena itu, cobalah, Anda jangan jemu-jemu berlatih! 5.2.2 Rangkuman materi Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi informasi yang dilengkapi dengan fakta, bukti, dan contoh-contoh yang menarik agar pembaca mau melakukan dengan rela apa yang diinginkan penulis. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi informasi atau pernyataanpernyataan yang dilengkapi dengan alasan-alasan yang kuat dan logis agar pembaca benarbenar yakin terhadap apa yang diungkapkan penulis. Kerangka paragraf berisi ide pokok dan ide-ide penjelas yang disusun secara sistematis agar lebih mudah menyusun paragraf.

5.2.3 Pelatihan 2 Kembangkanlah kerangka paragraf pesuasi di bawah ini menjadi paragraf yang baik! Topik : Menabung Ide pokok : Mari menabung di bank. Ide penjelas : - Menabung di bank banyak positifnya. - Uang menjadi aman. - Uang pun akan bertambah karena berbunga. - Mau belanja cukup membawa ATM. - Pemilik uang tidak akan kehilangan uangnya. 5.2.4 Kunci jawaban pelatihan 2 Untuk bisa mengerjakan pelatihan ini, silakan Anda baca dan cermati kembali uraian dan contoh-contoh tentang paragraf persuasi atau bacalah referensi yang dianjurkan di bagian belakang modul ini! 5.2.5 Pelatihan 3 Berikut disajikan beberapa kalimat yang disusun secara acak. Bila disusun secara sistematis, kalimat-kalimat tersebut akan menjadi sebuah paragraf argumentasi yang baik. Susunlah kalimat-kalimat tersebut dengan baik dan tepat! a. Oleh karena itu kita memerlukan pemantapan bangsa. b. Terjadinya kemelaratan di negara berkembang bukan merupakan masalah nasional mereka saja. c. Sekarang mereka disuruh menyelesaikan sendiri soal kemelaratan yang dinyatakan sebagai masalah nasional masing-masing. d. Padahal identitas kita belum lengkap. e. Karena hubungan internasional itu mobilitasnya tinggi, mungkin pengaruh-pengaruh luar mudah masuk. f. Negara berkembang menjadi melarat karena diisap oleh negara maju. g. Di samping itu, masih ada masalah yang memerlukan penyelesaian cepat antara negara maju dengan negara berkembang. h. Oleh karena itu peranan TNI kembali dimanfaatkan keampuhannya sebagai alat pemersatu bangsa. 5.2.6 Kunci Jawaban Pelatihan 3 Untuk bisa mengerjakan pelatihan ini, silakan Anda baca dan cermati kembali uraian dan contoh-contoh paragraf argumentasi di atas atau bacalah referensi yang dianjurkan di bagian belakang modul ini! 5.2.7 Pelatihan 4 Gunakanlah kata-kata penghubung oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, jika, seperti untuk menggabungkan kalimat-kalimat berikut! 1. Akan lebih efektif kalau para pemegang kekuasaan menggalang langkah bersama di bawah satu koordinasi. ... masalah kependudukan dapat ditelaah bersama. 2. Mereka harus dapat memasukkan dana dalam jumlah tertentu. ... gagal mereka tidak akan diberi muatan. 3. Dengan penyuluhan rakyat akan lebih mengetahui hak dan kewajibannya. ... mereka akan berusaha menjauhi hal-hal yang berlawananan dengan hukum. 4. Di Indonesia yang dinamakan pangan sering diidentikkan dengan beras. ... dalam tulisan ini akan dibahas masalah pangan beras saja.

5. Ia merupakan individu yang mau tidak mau harus mewarisi seperangkat nilai tradisional. ... dalam proses kedewasaan ia akan menghadapi suatu kenyataan yang selalu berubah-ubah. 5.2.8 Kunci Jawaban Pelatihan 4 Untuk bisa mengerjakan pelatihan empat ini, silakan Anda baca buku tatabahasa yang dianjurkan dalam daftar referensi modul ini! 5.3 Proses Pembelajaran III 5.3.1 Uraian Materi (Menyusun Teks Pidato) Pada pertemuan tatap muka, Anda sudah mempelajari dan memahami pengertian, tujuan, dan metoda berpidato. Anda masih ingat, bukan? Bahwa metoda berpidato ada empat, yakni metoda impomto, metoda ekstemporanus, metoda menghapal, dan metoda membaca. Pada modul ini, Anda akan mempelajari bagaimana mempersiapkan bahan-bahan berpidato, khususnya bila menggunakan metoda membaca atau menghapal. Salah satu persiapan yang harus ditempuh yaitu mempersiapkan bahan dan menyusun teks berpidato.Langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum menyusun teks berpidato? Pertama, Anda menentukan tema atau topik yang akan dibahas/dibicarakan. Kedua, menentukan tujuan berpidato. Ketiga mencari bahan-bahan yang akan dibahas/dibicarakan. Keempat menyusun kerangka pidato. Kelima mengembangkan kerangka menjadi naskah pidato, dan langkah terakhir, mengedit naskah yang sudah Anda susun. Agar naskah pidato yang Anda susun menarik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan langkah-langkah di atas. Baik, mari kita bahas satu persatu. A. Menentukan tema/topik Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tema: 1. Pilihlah tema/topik yang menarik dan aktual. Topik ini biasanya merupakan topiktopik yang sedang hangat dibicarakan dan sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa pendengar pidato kita. 2. Batasi topik yang kita pilih. Artinya, topik yang kita bicarakan jangan terlalu luas tetapi jangan terlalu sempit. Mengapa demikian? Supaya pidato kita tidak menjemukan serta penjelasan-penjelasannya tidak kabur. 3. Pilihlah topik yang bersifat netral. Artinya, tidak menyinggung pihak-pihak tertentu lingkungan pendengar. Apalagi bila pidato yang akan kita laksanakan di tempat umum. 4. Pilihlah topik yang benar-benar kita kuasai dan tidak sulit mencari bahan-bahan pendukung. Hal ini akan sangat membantu terhadap kesiapan mental kita sewaktu berpidato. B. Menetukan tujuan Tentu Anda masih ingat keempat tujuan berpidato. Pidato yang baik sebenarnya harus mencakup keempat tujuan, yakni menyampaikan informasi, mengajak/mempengaruhi, meyakinkan, dan menghibur. Meskipun demikian, tentu saja harus kita tentukan fokusnya. Artinya, tentukan tujuan utama pidato kita. Mengapa tujuan harus ditentukan lebih awal? Supaya pidato kita tidak menyimpang. Tujuan merupakan pedoman, ke arah mana pembicaraan kita. C. Mencari bahan Sebenarnya tidak ada sumber bahan yang paling baik dan menarik kecuali pengalaman sendiri. Karena itu, sebaiknya naskah pidato yang kita susun bersumber dari pengalaman pribadi. Pengalaman akan membuat materi yang kita bahas lebih menarik dan meyakinkan pendengar. Meskipun demikian, carilah sumber-sumber lain yang dapat kita jadikan sebagai penunjang pengalaman kita. Sumber tersebut bisa berasal dari buku,

majalah, surat kabar, internet, televisi, dan sebagainya. Yang terpenting, sumber tersebut benar-benar menunjang dan menguatkan masalah yang kita bicarakan. D. Menyusun kerangka pidato Agar pidato kita menarik, sistematis, dan jelas maka buatlah naskah pidato yang sistematis berdasarkan kerangka tertentu. Dengan adanya kerangka ini, kita akan lebih mudah menyusun naskah dan akan terhindar dari pengulangan masalah. Kerangka pidato berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan. Pokok-pokok masalah ini merupakan hasil pengembangan dari topik/tema yang sudah Anda pilih. Adapun sistematika kerangka pidato sebagai berikut. 1. Bagian pendahuluan Bagian pendahuluan mencakup kalimat-kalimat pembuka pidato, latar belakang, mengapa kita memilih topik atau tema tersebut, dan penyampaian tujuan membahas tema tersebut. 2. Bagian Pada bagian ini dibahas sejelas mungkin masalah atau topik yang sudah dipilih. Penjelasan bisa bersifat dari yang mudah ke yang sukar, dari yang dangkal ke yang dalam, atau dari yang sempit ke yang luas. 3. Bagian penutup Bagian penutup mencakup simpulan, ajakan/saran atau pesan, kalimat-kalimat penutup. E. Mengembangkan kerangka Setelah Anda mencari bahan dan menentukan kerangka yang akan dibicarakan, kemudian Anda kembangkan kerangka tersebut sehingga menjadi naskah pidato.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kerangka pidato: 1. gunakanlah bahasa yang baik dan benar; 2. gunakan istilah-istilah yang sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa pendengar; 3. gunakanlah tanda baca dengan tepat; 4. tunjanglah pernyataan-pernyataan dengan alasan dan contoh-contoh; 5. kembangkanlah kerangka sesuai dengan durasi yang tersedia. F. Mengedit naskah Naskah pidato yang Anda buat agar lebih baik dan terjaga dari kekurangan, sebaiknya sebelum dijadikan, edit terlebih dulu. Pengeditan dilakukan baik terhadap isi, bahasa, maupun pengetikan. Pada tahap inilah Anda bisa memperbaiki kekurangan yang ada. Setelah itu, barulah naskah tersebut dijadikan. Cermatilah contoh naskah pidato berikut! (I) Asalamualaikum wr.wb., Anak-anakku yang berbahagia dan panitia penyelenggara yang sudah capek, sepantasnya bila saat ini kita bersyukur kepada Alloh swt. Karena kita sudah diberi kekuatan untuk dapat bertemu dalam acara ini. Hadirin yang berbahagia, kita sudah sering mendengar adanya siswa yang mengeluh, bahwa mereka sulit belajar. Bukan mereka tidak mau belajar melainkan hasil belajar mereka tidak ada. Mereka sudah sering membaca tetapi hasilnya nihil. Mereka sudah sering bertanya, hasilnya sama saja. Kalau demikian, ada apa di balik belajar mereka? Dan mungkin hal ini pun teralami oleh hadirin. Untuk itulah saya saat ini berbicara di hadapan hadirin. Saya akan berusaha membuka misteri yang menyelimuti masalah belajar tersebut. Semoga pembicaraan saya nanti bermanfaat untuk hadirin. (II) Belajar merupakan usaha sadar individu untuk menambah dan memperluas wawasan, atau dari tidak tahu menjadi tahu. Caranya beraneka ragam. Ada yang belajar dengan cara membaca; ada yang belajar dengan cara mendengar; dan ada pula yang belajar dengan cara bertanya. Dari sekian cara belajar itu, cara mana yang paling tepat untuk kita gunakan. Di sinilah masalahnya. Kita tidak bisa sembarangan memilih cara belajar tersebut. Hadirin yang berbahagia! Setiap orang memiliki karakter belajar masing-masing. Mungkin cara belajar si A baik tetapi belum tentu baik untuk si B. Mengapa? Tadi dikatakan, bahwa setiap orang memiliki karakter belajar. Apa itu karakter belajar? Karakter belajar di sini saya artikan sebagai cara belajar yang dilakukan individu yang

sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan jiwanya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar yang baik itu haruslah sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan jiwa si pembelajar itu sendiri. Inilah, hadirin, kunci keberhasilan belajar seseorang. Hasil penelitian para ahli pendidikan modern membuktikan bahwa cara dan karakter belajar itu ada empat macam. Pertama karakter belajar visual, kedua karakter belajar auditorial. Dan ketiga karakter belajar kinestetik. Karakter visual akan lebih berhasil belajar dengan memanfaatkan matanya. Dia akan lebih mudah memahami sesuatu bila terlihat oleh matanya. Apa pun yang dilihat, akan dengan mudah mereka ingat dan olah dalam pikirannya. Gangguan yang dia dengar di sekitar tempatnya belajar tidak akan menjadi hambatan untuk keberhasilan belajarnya. Dengan demikian, orang yang karakter belajarnya tergolong visual, akan dapat belajar kapan saja dan di mana saja, yang penting matanya dapat melihat apa yang sedang dipelajarinya. Karakter belajar auditorial akan lebih berhasil belajarnya dengan cara memanfaatkan pendengarannya. Artinya, dia akan mudah mengolah informasi ke dalam pikirannya asal yang dipelajarinya dapat dia dengar. Apa yang terlihat di sekitarnya tidak akan menghambat dia belajar. Dengan demikian, orang yang tergolong karakter belajar auditorial ini, belajarnya memerlukan tempat tertentu. Tempat-tempat yang sunyi dan bebas dari gangguan pendengarannya. Dia akan belajar dengan mendengarkan suaranya sendiri. Karakter belajar kinestetik akan lebih berhasil mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikkannya. Karakter ini tidak akan berhasil belajarnya dengan cara hanya membaca dan mendengar. Bagi karakter ini yang terpenting dia akan belajar sesuatu dari apa yang dilakukan atau dipraktikkannya. Dia akan dapat mengolah dan menemukan informasi sendiri dari apa yang dilakukannya. Hadirin, itulah misteri yang selama ini menyelimuti seseorang belajar. Dengan demikian, jika hadirin ingin belajar dengan sukses, langkah pertama yang harus diketahui adalah karakter belajar kita. Tergolong jenis karakter mana cara belajar kita. Jika kita tergolong visual, maka belajarlah sesuai dengan tuntutan jiwa viasualnya. Jika kita tergolong auditorial maka belajarlah sesuai dengan tuntutan auditorial. Demikian juga jika tergolong kinestetik. (III) Hadirin yang berbahagia! Dengan demikian, akhirnya diketahui bahwa yang menyebabkan seseorang gagal dalam belajar adalah karena si pembelajar tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dalam belajarnya karena tidak mengetahui karakter belajarnya sendiri. Oleh karena itu, sangatlah penting kita mengetahui karakter belajar kita masing-masing agar belajar kita lebih berhasil dan sukses. Mudah-mudahan, segala yang saya sampaikan ini memberikan manfaat demi kemajuan dunia pendidikan, khususnya di SMAN 2 Kota Tasikmalaya. Sekian, wassalamualaikum wr.wb. 5.3.2 Rangkuman Materi Langkah-langkah menyusun teks pidato, pertama menentukan tema/topik; kedua menentukan tujuan berpidato; ketiga mencari sumber bahan; keempat menyusun kerangka pidato; kelima mengembangkan kerangka; dan keenam mengedit naskah. Sistematika teks pidato terdiri atas bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Bagian pendahuluan berisi kalimat-kalimat pembuka, latar belakang, dan penegasan tujuan. Bagian isi berisi uraian topik. Bagian penutup berisi simpulan, saransaran, ajakan atau pesan, dan kalimat-kalimat penutup. 5.3.3 Pelatihan 5 1. Langkah apa sajakah yang dilakukan dalam menyusun naskah pidato? Jelaskan! 2. Jelaskan syarat-syarat topik yang baik untuk dikembangkan menjadi naskah pidato!

3. Naskah pidato yang baik harus sitematis, bagaimanakah kerangka naskah pidayo yang baik tersebut? Jelaskan! 5.3.4 Kunci Jawaban Pelatihan 4 1. Untuk mengerjakan soal pelatihan ini, baca kembali uraian materi di atas atau bacalah buku-buku referensi yang dianjurkan pada bagian akhir modul ini! 2. Untuk mengerjakan soal pelatihan ini, baca kembali uraian materi di atas atau bacalah buku-buku referensi yang dianjurkan pada bagian akhir modul ini! 3. Untuk mengerjakan soal pelatihan ini, baca kembali uraian materi di atas atau bacalah buku-buku referensi yang dianjurkan pada bagian akhir modul ini! 6. Evaluasi Pembelajaran Anda sudah melaksanakan proses pembelajaran dengan penuh motivasi dan disiplin. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran Anda, laksanakan dengan disiplin evaluasi berikut. Ingat, Anda dianjurkan jangan membuka kunci jawaban. Kunci jawaban hanya disediakan untuk membantu Anda memeriksa dan mencocokkan hasil evaluasi Anda. Baik, selamat melaksanakan evaluasi! 6.1 Butir Evaluasi Perhatikanlah tabel berikut untuk mengerjakan soal nomo 1 dan 2! TABEL PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SMAN 2 KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2005/2006 No. 1 2 3 4 Kela s X Progra m Jumlah Pengunjung/Bulan Janua ri 20 9 3 3 5 40 Feb. 80 89 150 79 152 550 Maret 150 97 155 126 154 682 April 187 130 200 157 201 875 Mei 205 158 235 160 235 993 Juni 130 97 215 105 209 756 Jumlah 772 580 958 629 856 3.775

Umum IPS XI IPA IPS XII IPA Jumlah

1. Pernyataan yang tidak sesuai dengan tabel di atas adalah... a. Pengunjung perpustakaan masing-masing kelas tiap bulan meningkat kecualia pada bulan Juni. b. Setiap bulan Juni pengunjung perpustakaan menurun karena menjelang ulangan umum. c. Pengunjung perpustakaan kelas IPA tiap bulan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas IPS. d. Pengunjung perpustakaan pada bulan Januari dan Juni lebih sedikit dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. e. Pengunjung perpustakaan kelas XI IPS pada bulan Maret sama persis dengan bulan Juni. 2. Simpulan yang benar sesuai dengan isi tabel adalah... a. Siswa SMAN 2 Kota Tasikmalaya boleh dikatakan senang berkunjung ke perpustakaan.

b. Siswa kelas IPA ternyata lebih pandai dan rajin dibandingkan dengan siswa kelas IPS. c. Siswa SMAN 2 Kota Tasikmalaya pasti pandai-pandai karena sering datang ke perpustakaan. d. Siswa kelas X awalnya masih malu dan ragu untuk mengunjungi perpustakaan. e. Perpustakaan SMAN 2 Kota Tasikmalaya tiap hari pasti ramai oleh pengunjung. Cermatilah grafik pendaftar calon siswa baru berikut untuk mengerjakan soal nomor 3 dan 4! GRAFIK PENDAFTAR CALON SISWA BARU SMAN KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2002 - 20063000 2500 2000 1500 1000 500 0 2002 2003 2004 2005 2006

3. Pernyataan yang sesuai denagan isi grafik di atas adalah... a. Pendaftar calon siswa ke SMAN 2 Kota Tasikmalaya setiap tahun meningkat. b. Pendaftar calon siswa ke SMAN 2 Kota Tasikmalaya pada tahun 2006 dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2005. c. Pendaftar calon siswa perempuan ke SMAN 2 Kota Tasikmalaya lebih banyak daripada laki-laki. d. Pendaftar calon siswa ke SMAN 2 Kota Tasikmalaya lebih banyak berasal dari daerah. e. SMAN 2 Kota Tasikmalaya harus sudah siap membuka kelas baru. 4. Simpulan yang benar terhadap isi grafik di atas adalah... a. SMAN 2 Kota Tasikmalaya satu-satunya SMA yang diminati masyarakat Tasikmalaya. b. Masyarakat Tasikmalaya mengharapkan SMAN 2 Kota Tasikmalaya semakin meningkat kualitasnya. c. Masyarakat Tasikmalaya yang berminat menyekolahkan anaknya ke SMAN 2 Tasikmalaya tiap tahun semakin tinggi. d. Tingginya minat masyarakat Tasikmalaya menyekolahkan anaknya ke SMAN 2 Kota Tasikmalaya karena adanya kelas khusus. e. Biaya untuk masuk ke SMAN 2 Kota Tasikmalaya masih rendah dibandingkan dengan sekolah lain sehingga peminatnya tiap tahun meningkat. 5. Bila penulis bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca rajin belajar, sebaiknya tulisannya dituangkan dalam ventuk karangan.... a. narasi b. argumentasi c. eksposisi d. deskripsi e. persuasi

6. Paragraf argumentasi ditulis dengan tujuan.... a. menyampaikan informasi kepada pembaca b. menggambarkan sesuatu dengan jelas kepada pembaca c. meyakinkan kebenaran sesuatu kepada pembaca d. menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian kepada pembaca e. menjelaskan sesuatu kepada pembaca 7. Topik yang tepat untuk dikembangkan menjadi paragraf persuasi adalah.... a. keindahan dan kebersihan lingkungan b. menjaga kebersihan lingkungan c. proses belajar yang tepat d. perlunya menjaga kesehatan tubuh e. proses membuat alat peraga belajar 8. Kerangka paragraf bersisi.... a. sistematika ide pokok b. sistematika ide penjelas c. sistematika ide pokok dan ide penjelas d. sistematika kalimat utama e. sistematika kalimat penjelas 9. 1. Pertanyaan-pertanyaan merupakan usaha guru yang ampuh untuk lebih melibatkan siswa. 2. Salah satu perilaku yang lumrah bagi para guru adalah membimbing siswa ke arah tujuan yang hendak dicapai. 3. Dalam hal ini yang akan dilatihkan oleh calon guru adalah bimbingan berbentuk pertanyaan-pertanyaan. 4. Oleh karena itu, seorang guru harus terampil dalam mengajukan pertanyaan. 5. Bimbingan guru dapat beraneka ragam bentuknya, misalnya bentuk pemberitahuan, suruhan, atau tugas-tugas. 6. Petanyaan-pertanyaan di sini dipakai untuk membimbing siswa agar dapat mengembangkan kalimat dasar yang telah dipelajari. Keenam kalimat di atas bila disusun menjadi paragraf, susunan yang benar adalah... a. b. c. d. e. 5,3,1,6,4,2 2,5,3,1,6,4 5,2,3, 1,6,4 2,3,1, 6,4,5 1,2,3, 5,4,6

10. 1. Pemerintah lebih menekankan faktor pemerataan daripada spekulasi dalam pasar modal. 2. Jika membeli saham di pasar modal maka masyarakat hanya akan memperolah deviden yang jauh lebih rendah. 3. Masyarakat yang memiliki dana akan lebih suka menabung di bank karena suku bunganya tinggi. 4. Pasar modal kini kurang menarik bagi masyarakat dibandingkan dengan tabungan. 5. Selain itu, saham yang dibelinya tidak bisa segera dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi walaupun perusahaan terus memperoleh keuntungan. 6. Faktor ini yang menyebabkan pasar modal kurang menarik. Keenam kalimat di atas bila disusun menjadi paragraf argumentasi yang baik, susunan yang benar adalah... a. 3, 2, 5, 1, 6, 4

b. 4, 3, 2, 5, 1, 6 c. 1, 6, 4, 3, 2, 5 d. 4, 1, 6, 3, 2, 5 e. 3, 2, 5, 6, 1, 4 11. 1) Nelayan yang beroprasi di perairan pantai utara Jawa, Selat Bali, dan Selat Malaka harus dikurangi dan ditransmigrasikan ke daerah lain. 2) Hal ini disebabkan sumber daya perikanan di perairan itu sudah mendekati tingkat kritis. 3) Secara nasional potensi sumber daya perikanan laut yang dimanfaatkan baru 26,6% malah di perairan ZEE tingkat pemanfaatannya baru 1,7%. 4) Namun karena penyebaran kegiatan penangkapan ikan yang tidak merata maka di beberapa tempat potensinya sudah mendekati kritis. 5) Oleh karena itu, nelayan di daerah yang kritis ini harus ditransmigrasikan ke daerah yang belum kritis. Ide pokok paragraf argumentasi di atas terdapat pada kalimat nomor.... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 12. 1)Masalah kependudukan merupakan masalah sentral bagi Indonesia yang merupakan raksasa demografi kelima terbesar di dunia. 2)Apabila negara-negara lain sudah tidak dipusingkan oleh kelebihan penduduk dan mampu melaksanakan lepas landas pembangunan maka Indonesia masih harus menangani masalah ini sampai saat ini. 3)Pemecahan masalah kependudukan yang terkoordinasi hendaknya sudah kita kuasai. 4)Organisasi penanganannya hendaknya merupakan pembagian kerja yang horizontal dan vertikal yang jelas sehingga departemen dan lembaga yang menanganinya tahu pasti wewenang dan tugasnya. 5)Akan lebih efektif kalau para pemegang wewenang itu menggalang langkah bersama di bawah satu koordinasi program kerja. 6)Dengan demikian, masalah kependudukan dapat ditelaah bersama sehingga kekacauan dalam konsep ataupun program dapat dihindarkan. Ide pokok paragraf persuasi di atas terdapat pada kalimat nomor.... a. 1 dan 6 b. 2 dan 5 c. 3 dan 4 d. 2 dan 6 e. 3 dan 6 13. a)Perkembangan angkutan laut ternyata dihambat mafia muatan. b.)Berdasarkan penelitian, 80% kebangkrutan usaha pelayaran di Indonesia disebabkan oleh mafia muatan kapal laut. c)Empat di antaranya menguasai trayek Jakarta-Medan, dan lima lainnya mendominasi jalur Indonesia bagian Timur. d) Mereka mendiktekan uang tambang kepada perusahaan-perusahaan pelayaran. E) Kalau perusahaan pelayaran ada yang menolak maka mereka diblokir dan tidak diberi muatan selama dua atau tiga trip. F)Kalau mafia ini tidak diberantas, usaha apa pun yang dilakukan dalam mengembangkan angkutan laut, percuma saja. G) Termasuk usaha menambah dan memperbaharui kapal-kapal angkutan laut. Paragraf di atas sebenarnya terdiri atas dua paragraf. Bila dikembalikan menjadi dua paragraf, penyusunannya yang tepat adalah.... a. abc/defg b. abcd/efg c. abcde/fg d. ab/cdefg e. abcdef/g 14. Hal yang tidak termasuk metoda pidato adalah....

a. b. c. d. e.

ceramah dan diskusi imrpomto ekstemporanus menghapal membaca/teks

15. Anda membuat persiapan pidato dengan cara menyusun pokok-pokok masalah yang akan dibicarakan. Dengan demikian, Anda berpidato menggunakan metoda.... a. impromto b. ekstemporanus c. menghapal d. membaca/teks e. mencatat 16. Yang tidak termasuk langkah persiapan pidato adalah.... a. mempersiapkan media atau alat yang dipelukan b. menentukan tema c. menentukan tujuan d. mencari bahan e. menyusun kerangka dan mengembangkannya 17. Agar naskah pidato Anda sistematis dan lebih mudah mengembangkannya, perlu disusun terlebih dulu.... a. tema b. tujuan pidato c. kerangka pidato d. analisis pendengar e. mengedit naskah 18. Pernyatan yang bukan bagian pendahuluan pidato adalah.... a. penyampaian contoh dan bukti-bukti b. ucapan selamat kepada hadirin c. ucapan terima kasih d. latar belakang pemilihan tema e. penegasan tujuan pemilihan tema 19. Langkah-langkah penyusunan naskah pidato yang sistematis adalah.... a. menentukan tema-menentukan tujuan-menyusun kerangka-mencari bahanmengembangkan kerangka-mengedit naskah b. menentukan tujuan-menentukan tema-mencari bahan-menyusun kerangkamengembangkan kerangka-mengedit naskah c. menentukan tujuan-menyusun kerangka-menentukan tema-mengembangkan kerangka-mencari bahan-mengedit naskah d. menentukan tema-menyusun kerangka-mengembangkan kerangka-menentukan tujuan-mencari bahan-mengedit naskah e. menentukan tema-mencari bahan-mencari bahan-menyusun kerangkamengembangkan kerangka-mengedit naskah 20. Hal yang tidak perlu diperhatikan ketika mengembangkan kerangka naskah pidato adalah.... a. gunakan bahasa yang baik dan benar serta sesuai dengan tingkat psikologi pendengar b. gunakan tanda baca dengan tepat c. pandangan mata menyeluruh d. pengembangan disesuaikan dengan durasi

e. perkuat pernyataan dengan alasan dan contoh-contoh 6.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut Sudahkan Anda jawab semua soal? Untuk mengetahui tingkat kemampuan Anda, kini, periksalah lembar jawaban Anda. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian akhir modul ini. Ingat! Periksalah dengan teliti dan penuh kejujuran untuk keberhasilan Anda menguasai modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi modul ini. Rumus Keterangan: 90% - 100% 80% - 89% 70% - 79% < 70% TP = Jumlah jawaban benar/jumlah soal X 100%

: vaik sekali : baik : cukup : kurang

Jika Anda meraih angka 80% ke atas, artinya Anda sudah menguasai materi modul ini. Bagus sekali! Silakan untuk mempelajari modul berikutnya! Tapi bagi Anda yang tingkat raihannya masih kurang dari 80%, maaf, jangan berkecil hati. Pelajarilah kembali modul ini dengan lebih tekun. Anda kurang beruntung kali ini. Ingat! Jangan dulu mempelajari modul berikutnya sebelum tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas! Selamat untuk semua! 7. Kunci Jawaban Evaluasi 1. b 6. c 11. e 16. a 8. Referensi Akhadiah, Sabarti (ed.). 1995. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka. Idris, Dedi Supriadi (ed.). 2005. Kompeten Berbahasa Indonesia 1. Tasikmalaya: CV Multi Pesona. Keraf, Gorys. 1998. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah. 2. a 7. b 12. a 17. c 3. a 8. c 13. c 18. a 4. c 9. b 14. a 19. a 5. e 10. b 15. b 20. c

HORE..! AKU BISA! YUK, KITA RAYAKAN!!!

MODUL 1 BAHASA INDONESIAMEMBERIKAN KOMENTAR DAN MERANGKUM ISI BUKU

Kelas X Semester 2

OLEH : MGMP BAHASA INDONESI

PEMERINTAHAN KOTA TASIKMALAYA DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYAJalan R.E Martadinata no.261 Tlp (0265) 331331 Tasikmalaya Website : www. Smun2-tsm.sch..id E- mail : [email protected]

DAFTAR ISI

PENGAJARAN BERBICARA DAN MEMBACA I. Apersepsi ................................................................................................... II. Standar Kompetensi ...................................................................................... 1 1

III. Kompetensi Dasar ......................................................................................... IV. Indikator ......................................................................................................... V. Proses Pembelajaran ...................................................................................... 5. 1 Proses Pembelajaran I 5.1.1 Uraian Materi ............................................................................. 5.1.2 Rangkuman Materi ..................................................................... 5.1.3 Tantangan 1 .................................................................................. 5.1.4 Kunci Jawaban Tantangan 1 .......................................................... 5.2 Proses Pembelajaran ll 5.2.1 Uraian Materi ............................................................................. 5.2.2 Rangkuman Materi .................................................................... 5.2.3 Tantangan 2 ................................................................................ 5.2.4 Kunci Jawaban ........................................................................... 5.3 Proses Pembelajaran lll 5.3.1 Uraian Materi ............................................................................ 5.3.2 Rangkuman Materi .................................................................... 5.3.3 Tantangan 3 .................................................................................. 5.3.4 Kunci Jawaban Tantangan3 ......................................................... VI. Evaluasi Pembelajaran 6.1 Butir Evaluasi .......................................................................................... VII Kunci Jawaban Evaluasi ............................................................................... VIII Referensi ......................................................................................................

1 2 2 2 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 8 8 10 11

PENGAJARAN BERBICARA DAN MEMBACA

Aku Harus Berhasil!

I. APERSEPSI Modul ini merupakan modul kedua yang dipersiapkan untuk siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Tujuannya supaya para siswa mau dan mampu belajar mandiri selain belajar secara tatap muka dengan guru di kelas sehingga meraih hasil pembelajaran yang maksimal. Belajar dengan sistem modul tentu saja berbeda dengan belajar tatap muka. Dengan modul, Anda dituntut untuk belajar lebih rajin dan berdisiplin. Jika tidak demikian, tentu saja Anda akan sia-sia memiliki modul ini. Karena itu, sebelum mempelajari lebih dalam, bacalah semua petunjuk dan ikuti dengan penuh berdisiplin dan kejujuran. Dengan modul ini Anda memiliki wawasan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan SK dan KD dengan syarat rajin, disiplin, dan jujur. Dengan demikian, selain memperoleh wawasan, keterampilan, dan sikap yang baik, belajar dengan modul akan memberikan manfaat lain yaitu melatih kedisiplinan dan kejujuran diri. Pada modul pertama sudah dijelaskan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA san empat aspek keterampilan berbahasa Indonesia. Pada modul II ini Anda akan berlatih, yakni memberikan kritik dan dukungan terhadap isi artikel atau permasalahan dan merangkum isi informasi. Keterampilan ini tercakup dalam keterampilan berbicara dan membaca. Dewasa ini tidak sedikit bahan bacaan baik dalam media cetak maupun elektronik yang dapat Anda baca. Asal Anda mau, apa pun dapat Anda baca. Anda tahu bahwa pengaruh bacaan terhadap perkembangan jiwa seseorang sangatlah kuat. Karena itulah, Anda sebagai pembaca dituntut selektif dalam memilih bacaan. Anda jangan asal membaca atau percaya terhadap isi bacaan agar Anda tidak terjebak. Tidak sedikit orang berperilaku menyimpang karena slah memilih bacaan. Modal dasar untuk itu? Ya, tiada lain Anda harus mampu membedakan bacaan yang baik dan kurang baik bagi perkembangan jiwa dan wawasan Anda. Belajarlah Anda dengan menanggapi isi bacaan yang Anda baca. Dengan demikian Anda sudah bisa menilai isinya. Demikian juga jika Anda oerlu sebuah informasi, Anda harus mampu merangkum isi informasi tersebut. Untuk memiliki keterampilan tersebut pelajarilah semua penjelasan dan ikutilah semua petunjuk modul ini dengan disiplin dan jujur agar Anda bisa menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercakup dalam modul ini. Waktu yang dialokasikan adalah 6 jam pelajaran atau tiga kali pertemuan tatap muka. II. Standar Kompetensi 2.1 Mengungkapkan komentar terhadap informasi dari berbagai sumber 2.2 Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai III. Kompetensi Dasar 2.1.1 Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik. 2.1.2 Memberikan persetujuan / dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik.

2.2.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai. IV. Indikator 2.1.1.1 Siswa mampu mendata informasi dari sebuah artikel engan mencantumkan sumbernya. 2.1.1.2 Siswa mampu merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat. 2.1.1.3 Siswa mampu memberikan kritik dengan disertai alasan yang logis 2.1.2.1 Siswa mampu mendata informasi dari sebuah artikel dengan men cantumkan sumbernya . 2.1.2.2 Siswa mampu merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat. 2.1.2.3 Siswa mampu memberikan persetujuan atau dukungan dengan bukti yang kuat dan logis. 2.2.1.1 Siswa mampu mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman bab tertentu yang dirujuk daftar isi. 2.2.1.2 Siswa mampu merangkum seluruh isi informasi yang diperoleh dari halaman bab tertentu ke dalam beberapa kalimat. 2.2.1.3 Siswa dapat mengidentifikasi klausa dalam teks buku. V. Proses Pembelajaran 5.1 Proses Pembelajaran 1 (Memberikan Kritik Terhadap Isi Artikel) 5.1.1 Uraian Materi Pada surat kabar atau majalah, kita sering membaca artikel. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan artikel? Baik, sebelum dilanjtukan, kita bicarakan dulu pengertian artikel. Kalau kita buka kembali Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita akan jumpai tiga pengertian artikel. Pertama, berarti bagian dari undang-undang atau peraturan yang berisi ketentuan atau pasal. Kedua, berarti karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ketiga, berarti kata sandang. Dari ketiga pengertian tersebut, kira-kira menurut Anda, yang mana yang paling tepat pengertian yang sesuai dengan kompetensi dasar kita ini? Ya, tentu saja pengertian yang kedua, yaitu karya tulis lengkap yang dimuat dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Timbul pertanyaan pada diri Anda, bukan? Apa maksud istilah karya tulis lengkap? Baik, kita bahas! Yang dimaksud karya tulis lengkap di sini adalah sebuah karangan yang unsur-unsurnya memenuhi syarat sebagai karya tulis ilmiah. Kita tahu, bahwa penulisan karya tulis ilmiah ada dua bentuk, yaitu bentuk formal dan nonformal. Bentuk formal adalah karya tulis yang sistematikanya menggunakan standar formal, yakni disusun bagian-bagiannya dalam bab, sub bab, sub-sub bab, dan seterusnya. Sedangkan bentuk nonformal tidak disusun demikian tetapi disusun dalam bentuk uraian biasa seperti tulisan eksposisi lainnya. Meskipun demikian, isinya tetap seperti karya tulis formal. Ada yang masih ingat isi dan sistematika karya tulis ilmiah? Ya, benar! Bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Bagian pendahuluan berisi latar belakang permasalahan , permasalahan, dan tujuan penulisan. Bagian isi merupakan bagian inti yang berisi uraian tentang data-data yang ditunjang oleh pendapat dari berbagai sumber. Bagian penutup berisi simpulan dan saran. Sekarang kita kembali ke artikel. Jadi artikel merupakan karangan ilmiah nonformal yang di dalamnya berisi bagian-bagian tadi. Sekarang sudah cukup jelas, bukan? Baik lanjutkan pembahasan kita! Sebagai karya manusia, artikel tentu saja tidak terlepas dari kekurangan, baik segi isi, bahasa, maupun bentuk atau sistematikanya. Terhadap kekurangan tersebut, kita harus peka dan mampu memberikan kritik. Kita jangan asal menerima begitu saja. Apa yang dimaksud dengan kritik? Kalau kita buka lagi kamus, kita dapati pengertian kritik sebagai sebuah kecaman atau tanggapan yang disertai uraian pertimbangan baik dan buruknya

sesuatu. Dari pengertian tersebut, tersirat makna bahwa kritik itu haruslah memberikan jalan keluar atau solusi, sesuai dengan tujuannya yakni untuk meningkatkan kualitas. Orang yang memberikan kritik disebut kritikus. Kita sudah berbicara tentang artikel dan kritik. Sekarang, mari kita lanjutkan topik pembahasan kita, yakni memberikan kritik terhadap artikel. Kompetensi dasar ini menantang Anda untuk bisa dan mampu memberikan tanggapan atau kritik terhadap artikel dalam media cetak. Frase kunci yang biasa digunakan dalam memberikan kritik adalah saya kurang sependapat atau saya kurang setuju dengan ... karena ... Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan kritik. 1. Tunjukkan kelemahan atau kekuangan yang akan dikritk; 2. Berikan kritik Anda secara objektif; 3. Berikan solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut; 4. Gunakan bahasa yang baik dan sopan; 5. Tujukan langsung kritkan Anda tehadap masalah. Sebagai bekal, Anda harus memiliki : 1. Pengetahuan tentang masalah yang akan dikritik; 2. Pengetahuan tentang bahasa; 3. Pengetahuan tentang tujuan penulis artikel. Untuk memahami dan melatihkannya, silakan Anda cermati contoh permasalahan dan kritik berikut! Masalah muncul dalam kutipan teks berikut. Berdasarkan pada hasil penelitian penulis, dapat diketahui bahwa pada saat dewasa ini ternyata cukup banyak para siswa yang sudah terbiasa merokok, baik secara terangterangan dari orang tua dan gurunya maupun sembunyi-sembunyi. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan mereka itu sebenarnya membahayakan kesehatan diri sendiri. ... Kritik terhadap kutipan di atas antara lain : Artikel ini sangat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi orang tua atau guru yang anaknya sudah terbiasa merokok. Demikian juga untuk diri siswa sendiri. Sehingga mereka sadar bahwa sebenarnya merokok itu berbahaya. Mudah-mudahan artikel ini bisa menggugah mereka. Tapi sangat disayangkan, diliht dari segi bahasa, artikel ini masih sangat lemar. Penulis kurang memperhatikan kecermatan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya, penggunaan frase pada saat dewasa ini. Kata saat dan dewasa ini memiliki fungsi yang sama, yaitu kata ganti waktu. Padahal cukup dengan menggunakan frase saat ini atau dewasa ini. Demikian pula pemakaian bentuk jamak banyak dan para. Kata tugas para sudah mengandung makna banyak sehingga akan lebih baik bila menggunakan salah satu di antara kedua kata tersebut. Misalnya ... para siswa atau... banyak siswa. Di atas, dikatakan bahwa dalam merangkum, kalimat majemuk dijadikan kalimat tunggal; kalimat tunggal menjadi klausa, klausa menjadi frase, dan frase menjadi kata. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan klausa? Klausa adalah bentuk gramatikal yang minimal sudah memiliki predikat. Klausa merupakan bagian dari sebuah kalimat majemuk. Kalimat majemuk merupakan kalimat yang mengandung minimal dua buah klausa. Perhatikan contoh berikut! Ketika masarakat sedang dilanda krisis, terjadi banjir yang menenggelamkan Jakarta. Kalimat majemuk di atas, terdiri atas tiga klausa, yaitu : 1. masyarakat sedang dilanda krisis. 2. terjadi banjir 3. menenggelamkan Jakarta

Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri sebuah klausa adalah predikat (P). Melihat fungsinya, klausa ada dua macam dalam sebuah kalimat majemuk bertingkat. Pertama, klausa atasan atau utama yang berfungsi sebagai induk kalimat. Kedua, klausa bawahan atau penjelas yang berfungsi sebagai anak kalimat. Perhatikan contoh berikut dan penjelasannya! Tiba-tiba tanah itu longsor saat penduduk masih terlelap tidur. Kalimat ini terdiri atas klausa tiba-tiba tanah itu longsor dan klausa saat penduduk masih terlelap tidur. Klausa tiba-tiba tanah itu longsor berfungsi sebagai klausa utama karena dapat berdiri sendiri, artinya maknanya jelas meskipun tidak digabungkan dengan klausa lain. Sedangkan klausa saat penduduk masih terlelap tidur sebagai klausa bawahan karena tidak dapat berdiri sendiri, artinya maknanya hanya akan jelas bila digabungkan dengan klausa lai