Modul ArcView 3.3

download Modul ArcView 3.3

of 36

Transcript of Modul ArcView 3.3

  • MODUL PENGENALAN SOFTWARE ARCVIEW 3.3

    TIM PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2012

  • ii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

    ACARA I Pengenalan ArcView dan Membuat Folder Kerja ................................. 1

    ACARA II Memulai ArcView ................................................................................. 9

    ACARA III Menampilkan View .............................................................................. 14

    ACARA IV Membuat Peta Digital .......................................................................... 20

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 33

  • 1

    ACARA I

    PENGENALAN ARCVIEW DAN MEMBUAT FOLDER KERJA

    A. Pengenalan ArcView

    ArcView adalah salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis

    dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental System

    Research Institute). ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk

    visualisasi, meng-explore, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

    terhadap basis data (Query) baik basis data spasial maupun non-spasial,

    menganalisis data secara geografis.

    Gambar 1. Tampilan awal ArcView 3.3

    1. Kemampuan-kemampuan perangkat Sistem Informasi Geografis

    ArcView adalah sebagai berikut:

    a. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam

    format perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang lain.

    b. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.

    c. Menampilkan informasi atau basis data spasial maupun atribut.

    d. Menjawab query spasial maupun atribut.

    e. Melakukan fungsi-fungsi dasar Sistem Informasi Geografis.

    f. Membuat peta tematik

    g. Meng-costumize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.

    h. Melakukan fungsi-fungsi Sistem Informasi Geografis khusus lainnya

    dengan menggunakan extension yang digunalan untuk mendukung

    penggunaan perangkat lunak SIG ArcView.

  • 2

    ArcView dalam penggunaanya secara default-membaca,

    menggunakan, dan mengolah data spasial dengan menggunakan format

    Shapefile. Format ini dikembangkan dan dipublikasikan oleh ESRI

    (Environmental System Research Institute) digunakan untuk menyimpan

    informasi-informasi atribut dan geometri non-topologi atau yang tidak

    menggunakan metode matematis yang digunakan untuk mendefinisikan

    hubungan spasial dengan features spasial di dalam kumpulan data.

    Geometri feature ini disimpan sebagai shape yang terdiri dari sekumpulan

    koordinat-koordinat vektor. Shapefile dapat mendukung representasi

    berbagai features baik titik (point), garis (line), maupun area (polygon).

    Setiap feature polygon direpresentasikan sebagai loop tertutup. Data

    atribut disimpan dalam format perangkat lunak DBMS (Database

    Management System). Shapefile ESRI terdiri dari beberapa file: file

    utama, file indeks, dan sebuah table Dbase. File utama merupakan direct-

    acces. File dengan panjang record yang bervariasi dimana setiap

    recordnya mendeskripsikan sebuah shape (feature) dengan sebuah daftar

    (list) pasangan koordinat (X,Y) suatu titik yang ada di sepanjang segmen

    yang disebut dengan Verteks. Sesuai dengan konvensi penamaannya, file

    utama, file indeks, dan file table Dbase memiliki nama depan atau prefix

    yang sama, tetapi nama belakang atau suffix/extension berbeda. Nama-

    nama belakangnya adalah:

    File utama : SHP

    File Indeks : SHX

    File tabel : DBF

    Informasi lanjut mengenai format dan struktur data shapefile dapat

    dibaca pada dokumentasi technical descriptionnya. Shapefile ESRI dapat

    dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan eksport, digitasi, semi

    pemrograman, dan bahasa pemrograman.

    Keuntungan-keuntungan menggunakan data spasial shapefile

    ArcView diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Proses penggambaran maupun penggambaran kembali dari

    features petanya dapat dilakukan dengan relatif cepat, setidaknya

    lebih cepat daripada proses penggambaran coverage milik Arcinfo.

  • 3

    b. Informasi atribut dan geometriknya dapat diedit.

    c. Dapat dikonversikan ke dalam format data spasial lain.

    d. Memungkinkan untuk proses on-screen digitizing atau digitasi

    langsung di layar monitor dengan menggunakan mouse tanpa meja

    digitizer.

    2. Arsitektur ArcView

    ArcView mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian

    rupa sehingga dapat dikelompokan ke dalam komponen-komponen

    ArcView.

    a. Project

    Project adalah unit organisasi tetinggi di dalam ArcView. Project

    ini hampir sama dengan project yang dimiliki oleh bahasa-bahasa

    pemrograman computer (C/C++, Pascal/Delphi, Basic dan sebagainya)

    atau merupakan suatu file kerja yang dapat digunakan untuk

    menyimpan, mengelompokan, dan mengorganisasikan semua

    komponen program: view, theme, table, chart, layout, dan script dalam

    satu kesatuan yang utuh. Sebuah project juga dikatakan sebagai

    kumpulan windows dan dokumen yang dapat diaktifkan dan ditampilkan

    selama bekerja dengan menggunakan ArcView. Project dalam ArcView

    ini diimplementasikan ke dalam sebuah file teks dengan nama belakang

    (extension) APR. sebuah project berisi pointers yang merujuk pada

    lokasi fisik dimana dokumen-dokumen tersebut disimpan, selain

    menyimpan informasi-informasi pilihan pengguna untuk projectnya baik

    ukuran, symbol, warna, dan sebagainya. Pilihan-pilihan yang disimpan

    dalam project ini hanya mengatur bagaimana cara basis data

    ditampilkan, tidak mempengaruhi data itu sendiri. Semua dokumen yang

    terdapat di dalam sebuah project dapat diaktifkan, dilihat, dan diakses

    melalui project window.

    b. Theme

    Theme adalah suatu bangunan dasar system ArcView yang

    merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk

    suatu tematik tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan

    sebagai Theme adalah Shapefile, Coverage (Acinfo), dan Citra raster.

  • 4

    c. View

    View berfungsi untuk mengorganisasikan theme. View merupakan

    representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa

    layer atau theme informasi spasial seperti titik, garis, polygon, dan citra

    raster. Sebagai contoh posisi-posisi kota (titik), sungai dan jalan (garis),

    dan batas propinsi (polygon) dan membentuk theme dalam sebuah

    view.

    Gambar 2. Tampilan jendela view

    d. Table

    Table adalah representsi data ArcView dalam bentuk sebuah

    tabel. Sebuah table akan berisi informasi deskriptif mengenai layer

    tertentu.

    Gambar 3. Tampilan jendela table

  • 5

    e. Chart

    Chart merupakan representasi grafis dari resume tabel data. Chart

    juga bisa merupakan hasil suatu query terhadap suatu tabel data.

    Bentuk chart yang di dukung oleh Arciew adalah line, bar, coloum, xy

    scatter, area, dan pie.

    Gambar 4. Tampilan jendela chart

    f. Layout

    Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen seperti

    view, table, dan chart yang siap cetak yang dipersiapkan untuk

    pembuatan hard copy.

    Gambar 5. Tampilan jendela Layout

    g. Script

    Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana

    (makro) yang digunakan untuk mengotomatiskan kerja ArcView.

    ArcView menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan avenue.

  • 6

    Dengan Avenue, pengguna dapat memodifikasi tampilan (user interface)

    ArcView, membuat program, menyederhanakan tugas-tugas yang

    kompleks, dan berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi lain.

    Kesimpulannya script dapat mengcustomize ArcView sedemekian rupa

    sehingga dapat secara optimal memenuhi kebutuhan pengguna untuk

    tugas-tugas dan aplikasi tertentu.

    3. Graphical User Interface ArcView

    ArcView mengorganisasikan projects beserta tool yang tersedia

    kedalam bentuk sistem windows, menu, button, dan icon. Keseluruhan

    pengembangan (integrated development environment) dan graphical user

    interface ArcView terdapat dalam windows aplikasi utama. Semua interaksi

    dengan pengguna dilakukan di dalam area ini. Setiap tipe dokumen

    ArcView memiliki graphical user interface yang berbeda.

    Menu Project Project Button Nama Project Command pada tipe dokumen Area dimana terdapat list tipe dokumen yang aktif Tipe dokumen ArcView

    Gambar 6. Tampilan Graphical User Interface Arcview

    Project merupakan window yang paling awal muncul untuk bekerja

    dengan ArcView. Menu-menu yang terdapat pada window ini

    menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mengatur project yang akan dibuat.

  • 7

    A. Menu File terdapat pilihan-pilihan:

    a. New untuk membuat project baru

    b. Open untuk membuka atau mengaktifkan project yang sudah ada

    c. Close untuk menutup project yang sedang aktif di memori

    d. Save untuk menyimpan project yang aktif di memori ke disk

    e. Save as untuk menyimpan project yang aktif di memori ke disk

    dengan nama yang lain

    f. Extension untuk mengaktifkan modul-modul tambahan ArcView ke

    dalam project yang aktif

    g. Exit untuk keluar dari ArcView

    B. Menu Project:

    a. Properties untuk mengatur property pada saat start up, shut down,

    menentukan direktori kerja, dan sebagainya

    b. Costumize untuk mengatur user interface termasuk menu-menu,

    toolbar, icon, dan fungsi yang diperlukan untuk kebutuhan

    pembuatan aplikasi

    c. Rename untuk mengganti nama dokumen yang aktif

    d. Delete untuk menghapus dokumen yang aktif dari project

    e. Add Table untuk mengaktifkan dan menampilkan suatu tabel dan

    memasukannya dalam project

    f. Import untuk memasukan project lain yang sudah ada ke dalam

    project yang aktif

    g. SQL Connect untuk mengkoneksikan aplikasi ke basis data

    eksternal yang sudah ada.

    C. Menu Window

    a. Tile untuk menampilkan semua window dokumen yang ada pada

    project secara tile

    b. Cascade untuk menampilkan semua window dokumen yang ada

    project secara bertumpuk

    c. Show Symbol Window untuk menampilkan window yang

    menyajikan pustaka symbol dari warna yang dapat dipilih di dalam

    ArcView.

  • 8

    D. Menu Help

    a. Help Topics untuk mendapatkan keterangan pada ArcView

    disertai dengan indeksnya

    b. How to get help adalah langkah-langkah untuk mendapatkan

    keterangan

    c. About ArcView untuk mendapatkan keterangan mengenai

    perangkat lunak ArcView yang telah terinstal pada sistem

    computer yang bersangkutan.

    4. Membuat Folder Kerja

    Tujuan membuat folder kerja adalah untuk memastikan tujuan

    file pekerjaan yang akan dibuat sehingga memudahkan untuk melacak

    data yang telah dikerjakan. Langkah pembuatan folder kerja adalah:

    Pilih pada menu bar File Set Working Direktory kemudian

    memasukkan tujuan direktori C:/SIG/Nama Pengguna

    Adapun cara yang lain yaitu dengan membuka start menu pada

    computer kemudian pilih my computer/explore, kemudian pilih memori

    atau disk yang digunakan untuk menyimpan folder. Klik kanan pilih

    menu New Folder, kemudian deberi nama pengguna.

  • 9

    ACARA II

    MEMULAI ARCVIEW

    Untuk memulai ArcView dapat diakses dengan klik dua kali pada icon

    ArcView GIS pada program ESRI melalui menu Start pada Windows atau klik

    ganda pada icon shortcut di desktop monitor.

    Saat membuka ArcView, diawali dengan dialog 3 pilihan :

    - with new View : untuk memulai proyek dengan halaman baru, namun ArcView

    akan mengarahkan user untuk membuka theme yang akan digunakan.

    - as a blank project : untuk memulai proyek baru dari awal.

    - open an existing project : untuk memulai proyek dengan membuka proyek yang

    sudah dibuat sebelumnya

    Gambar 7. Tampilan ArcView GIS Versi 3.3

    A. Membuka Project

    1. Dari menu File pilih Open Project. Maka akan muncul kotak dialog Open

    Project.

    2. Cari lokasi dimana direktori file-file project (*.apr) disimpan. Dalam latihan

    ini direktorinya dinamai avtutor.

    3. Buka direktori avtutor (c:esri/av_gis30/avtutor/arcview).

  • 10

    4. Pilih file qstart.apr dan klik OK.

    Gambar 8. Kotak Dialog Open Project

    B. Membuka View

    1. Pilih icon View pada sebelah kiri jendela Project.

    2. Pilih salah satu view yang ada, kemudian akan ditampilkan di bagian

    sebelah kanan jendela project.

    3. Klik menu Open yang terletak di bagian atas jendela project.

    -alternatif lain klik dua kali pada nama view.

    Sekarang anda siap memulai bekerja dengan peta anda.

    C. Memindahkan (Menggerakkan) Peta

    Menggerakkan, memindahkan atau memperbesar tampilan peta pada

    layar dapat digunakan beberapa buttons dan tools berikut :

    Buttons

    Pada saat anda klik pada buttons maka operasi berikut akan segera tampil

    pada view :

  • 11

    Zoom out = memperkecil dari pusat tampilan zoom to view

    Zoom in = memperbesar pada pusat tampilan

    Zoom to view

    zoom to the extent of all themes

    zoom to the extent of active themes

    Tools

    Pan = menggeser/memindahkan peta

    Zoom out = memperkecil area yang dipilih

    Zoom in = memperbesar are yang dipilih

    D. Mematikan/Menghidupkan Feature Peta (Turn On/Off Map Feature)

    Klik pada kotak (check box) yang tersedia pada daftar (table of contents)

    yang terletak di bagian kiri view peta. Maka akan muncul tanda (feature on)

    untuk mematikan, maka klik sekali lagi maka tanda akan hilang (feature

    off).

    E. Identifikasi Feature pada Peta

    Contoh:

    Identifikasi feature polygon (Projected population in 2000)

    1. Pilih salah satu theme poligon untuk diaktifkan, dan yakinkan bahwa

    theme poligon aktif tersebut sudah terpilih.

    2. Pilih icon klik pada poligon peta yang ingin kita ketahui informasinya.

    Maka akan tampil jendela Identify Result, yang menunjukan informasi

    atribut populasi yang kita inginkan, nama negara dan atribut populasi

    akan tampil di sebelah kanan.

  • 12

    Gambar 9. Tampilan hasil identifikasi feature polygon theme peta pada layar

    F. Memberi Label

    Pembuatan label pada ArcView bertujuan antara lain : untuk memeriksa

    kesalahan kompilasi database, serta untuk keperluan anotasi peta secara

    semi- otomatis yang mempermudah layout peta akhir yang akan dicetak.

    Langkah-langkah pembuatan label adalah :

    1. Aktifkan salah satu theme (Projected population in 2000).

    2. Pilih icon label

    3. Klik pada featur yang ada di peta yang akan diberi label tersebut.

    4. Secara otomatis akan muncul label yang sesuai dengan database yang

    menjadi rujukan label tersebut (nama negara).

    5. Pemberian label dapat juga mengunakan shortcut ctrl+L

    G. Menambahkan Text

    1. Klik icon Text

    2. Pilih lokasi/tempat teks yang sesuai kenampakan kartografi yang

    diinginkan.

    3. Klik pada tempat yang kita pilih, dimana text akan diletakan maka akan

    muncul kotak dialog text properties.

    4. Ketik nama di jendela Text, contoh nama tempat pada peta tersebut.

    5. Klik Ok

  • 13

    Gambar 10. Properties Text

    H. Merubah Ukuran dan Lokasi Text

    1. Pilih icon

    2. Klik pada text yang akan kita ubah.

    3. Untuk memperbesar/memperkecil letakkan kursor pada text sampai

    muncul.

    4. Untuk memindahkan text, letakkan kursor pada bagian tengah text hingga

    muncul tanda panah segiempat.

    5. Merubah ukuran text secara otomatis dapat menggunakan shortcut ctrl+T

    I. Mengakhiri ArcVIEW

    1. Save Project As pilihan ini akan menyimpan pekerjaan kita dalam

    nama file project yang baru dan lokasi baru.

    2. Save Project Pilihan ini akan mengganti project lama menjadi

    project yang baru kita kerjakan. Alternatif lain

    dengan klik pada icon save

    3. Close Project Pilihan ini akan menutup semua project yang telah

    kita kerjakan, tetapi tidak keluar dari ArcView

    sehingga kita bisa memulai bekerja dengan project

    lain.

    4. Exit Dengan pilihan ini kita akan keluar dari Arc View.

  • 14

    ACARA III

    MENAMPILKAN VIEW

    Latihan menampilkan sebuah view pada sesi ini dapat menggunakan view

    Continental United State pada project usa.apr di direktori c:\esri\esridata.

    A. Membuka Legenda

    1. Aktifkan theme US States (klik pada nama theme).

    2. Dari menu theme pilih Edit legend untuk menampilkan Legend Editor

    dialog.

    Alternatif lain dua kali pada nama theme.

    Atau klik pada icon Legend Editor button.

    B. Merubah Warna Legenda

    1. Klik satu kali symbol theme pada daftar table (table of content) maka akan

    tampil kotak dialog Legend Editor

    2. Klik pada symbol yang akan diubah warnanya maka akan muncul kotak

    dialog Fill Palette

    Gambar 11. Kotak dialog Legend Editor dan Fill Palette

  • 15

    3. Klik pada icon paintbrush maka akan keluar kotak dialog Color

    Palette, kemudian klik pada warna yang dikehendaki.

    4. Jangan lupa klik Apply pada Legend Editor.

    Gambar 12. Kotak dialog Color Pelette dan Specify Color

    5. Close kotak dialog palette dan Legend Editor

    C. Menambahkan Theme

    1. Dari menu view pilih Add Theme untuk menampilkan file-file theme (.shp)

    alternatif lain klik icon Add Theme

    2. Pilihlah theme yang akan ditambahkan. File-file theme mempunyai

    extension.shp untuk contoh ini tambahkan misalnya theme Cities.shp di

    direktori c:\esri\esridata\usa.

    3. Klik pada theme yang akan ditampilkan, kemudian klik OK

    D. Merubah Simbol

    1. Buka Legend Editor untuk theme Cities.shp

    2. Buka Fill Palette dengan klik pada symbol, dan akan muncul kotak dialog

    Fill Pallete, klik icon Marker pallete , kemudian pilihlah salah satu

    symbol yang baru.

  • 16

    3. Perubahan ukuran dapat dilakukan dengan meng-klik panah drop down,

    sedangkan untuk merubah warnanya dilakukan melalui klik pada icon

    paintbrush dan pilih warna yang diinginkan.

    4. Klik Apply pada kotak dialog Legend Editor jika sudah setuju.

    5. Close kotak dialog pallete dan Legend editor.

    E. Membuka Tabel

    1. Aktifkan theme Cities.shp

    2. Dari menu Theme pilih Table untuk mendisplay atribut Cities, alternatif

    lain, klik pada icon

    F. Menemukan Letak Negara Bagian dengan Menggunakan Tabel

    1. Aktifkan theme US States.shp

    2. Melalui menu Table pilih Find maka akan muncul kotak dialog Find,

    alternatif lain dengan klik icon

    3. Ketikkan Negara Bagian yang akan dicari (contoh Texas)

    4. Klik OK, secara otomatis negara bagian yang dicari akan ditandai pada

    tabel dan petanya di layar komputer.

    G. Memperbesar Feature Yang Telah Dipilih

    1. Menu View pilih Zoom To Selected, alternative lain klik pada icon

    H. Memeriksa Text Label Properties

    1. Mulai dengan menampilkan kotak dialog Theme Properties

    2. Klik icon Text Labels untuk menampilkan text labelling properties

    3. Ketikkan City _name pada kotak Label field

    4. Klik pada tombol TEXT untuk meletakkan posisi text

    5. Klik OK

  • 17

    Gambar 13. Kotak dialog Theme Properties untuk kategori Text Labels

    I. Merubah Karakteristik Text

    1. Melalui menu Window, pilih Show Symbol Palette

    2. Klik pada icon ABC, Font Palette akan ditampilkan

    3. Merubah size menjadi 10

    4. Memilih Font dan Font style.

    J. Memilih Text Secara Otomatis

    1. Aktifkan theme Capital Cities

    2. Dari menu Theme pilih Auto-label. Maka kota-kota akan secara otomatis

    dilabeli.

    K. Membuat Layout

    1. Aktifkan view, pada menu View, pilih Layout untuk menampilkan kotak

    dialog TEMPLATE MANAGER, kemudian klik OK

    Gambar 14. Kotak dialog Template Manager dalam pembuatan layout peta

  • 18

    Gambar 15. Hasil layout dengan menggunakan tipe Landscape yang ada dalam

    Template Manager

    Tool yang muncul pada saat mengklik 3 detik pada Icon Add Frame dapat dilihat

    pada gambar di bawah ini. (untuk menambahkan chart, tabel, view dan lain-lain

    pada layout).

    Add frame tool

    View frame tool Legend frame tool

    Scale frame tool

    North arrow frame tool

    Chart frame tool

    Table frame tool

    Picture frame tool

    Gambar 16. Icon detail pada Icon Add Frame

  • 19

    L. Merubah Judul Layouts

    1. Pilih icon Pointer

    2. Klik dua kali pada judul di layout

    3. Tunggu hingga muncul kotak dialog TEXT PROPERTIES

    M. Mencetak Peta

    Pekerjaan terakhir dari seluruh kelelahan Dekstop Mapping adalah

    mencetak hasil akhir peta yang sudah di-layout, yaitu dengan cara :

    1. Melalui menu File pilih Print, atau dengan meng-klik icon

    2. Sesuaikan seting printer yang ada kertas, setelah sesuai klik OK.

    3. Tunggu hingga hasil cetakan keluar.

    N. Mengubah Layout ke File Gambar

    Layout peta yang sudah selesai dibuat dapat diubah ke file gambar,

    dengan cara :

    1. Melalui menu File pilih Export, pada kotak dialog export, pilih dimana file

    akan disimpan, jenis file yang diinginkan, dan nama file, kemudian klik OK

    2. Hasil dapat dilihat dalam bentuk file gambar

    Gambar 17. Tampilan Jendela Export Dialog

  • 20

    ACARA IV

    MEMBUAT PETA DIGITAL

    Latihan ini akan membuat peta administratif menggunakan program

    ArcView 3.3, peta yang digunakan sebagai dasar adalah peta administratif

    Provinsi DIY yang sudah disiapkan. Pada awal program, pilihlah as a blank

    project, kemudian klik New

    A. Mengatur Setting View

    1. Melalui menu View, pilih Properties

    2. Beri nama View dengan nama administratif DIY, Creator nama anda, Map

    Unit : Decimal Degrees, dan Distance Unit : Kilometers, jika sudah klik OK

    B. Mengatur Extensi

    3. Melalui menu File, pilih Extensions

    4. Pada kotak dialog Extensions beri tanda cek () untuk setiap extensi

    yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek. Dalam latihan ini, extensi

    yang dibutuhkan adalah Graticules and Measured Grid, JPEG (JFIF)

    Image Support, Legend Tool, Register and Transform Tool, dan Satya

    Georeference, kemudian klik OK

    C. Menambahkan Theme Master Peta

    1. Melalui menu View, pilih Add Theme

    2. Pada kotak Data Source Type, pilih Image Data Source

    3. Cari direktori penyimpanan master peta administratif Provinsi DIY,

    kemudian klik OK

    4. Beri tanda untuk mengaktifkan tema yang sudah ditambahkan

    D. Meregistrasi Peta

    Registrasi peta digunakan untuk menyamakan koordinat yang ada pada

    peta dengan koordinat yang terdapat pada ArcView. Sistem koordinat yang

    sering dipakai ada 2 macam, yaitu sistem koordinat geografis dan sistem

    koordinat UTM (Universal Tranverse Mercator)

    1. Melalui menu View, pilih Register and Tranform

  • 21

    2. Keluar kotak dialog Register and Transform, kemudian pilih icon Source

    Point

    3. Klik pada pada perpotongan garis lintang bujur yang ada pada master

    peta, jika pada master peta angka lintang bujur masih dalam bentuk DMS

    (Degree Minute Second), ubahlah dahulu menjadi Decimal Degree,

    dengan acuan 1o=60=3600. Misalkan dalam peta tertulis 110o45, maka

    nilai yang harus dimasukkan dalam program adalah 110,75. Perhatikan

    juga nilai minus untuk lintang selatan, misalkan -7 untuk nilai 7o LS.

    Masukkan nilai bujur pada kotak X dan nilai lintang pada kotak Y.

    4. Buatlah minimal 4 titik ikat berurutan yang dibuat searah jarum jam

    5. Jika RMS error kurang dari 0,5 maka pembuatan titik ikat sudah cukup

    akurat, klik icon Write World File pada bagian bawah kotak dialog. Pada

    kotak File Name, biarkan nama secara default, langsung klik OK. Master

    peta akan hilang, tutup kotak dialog Register and Transform.

  • 22

    6. Tambahkan tema Master Peta yang sudah diregister. Sekarang master

    peta sudah siap untuk didigitasi.

    E. Membuat Polygon Provinsi DIY

    1. Melalui menu View, pilih New Theme

    2. Pada kotak feature type, pilih polygon, kemudian klik OK

    3. Tentukan folder untuk menyimpan file (usahakan satu proyek dibuat satu

    folder), simpan file dengan nama Provinsi DIY, jika sudah klik OK

    4. Theme yang sudah dibuat akan muncul pada jendela View sebelah kiri

    5. Klik dan tahan icon Draw Rectangle kemudian pilih icon Draw

    Polygon

    6. Arahkan pointer secara hati-hati untuk membuat polygon sesuai master

    peta dengan mengklik mouse, semakin detail gambar, maka hasilnya

    akan semakin baik

    Gambar 18. Proses pembuatan polygon Provinsi DIY

    7. Doubel klik mouse jika pembuatan polygon propinsi telah selesai

    F. Membuat Polygon Kabupaten

    1. Polygon kabupaten dibuat dengan memecah polygon provinsi, maka dari

    itu polygon provinsi sebaiknya dibuat back-up nya dahulu, dengan cara :

    Aktifkan tema polygon Provinsi DIY

    Melalui menu Theme, pilih Convert to Shapefile

  • 23

    Simpan file di folder yang sama dengan file lainnya, simpan file dengan

    nama Kabupaten, kemudian klik OK

    2. Memulai membuat polygon kabupaten, terlebih dahulu aktifkan tema

    Kabupaten, kemudian pilih menu Theme, lalu Start Editing

    3. Memulai memecah polygon dengan menggunakan icon Draw Line to Split

    Polygon dengan cara klik dan tahan icon Draw Rectangle

    4. Klik pointer di luar polygon agar garis dapat memotong polygon,

    kemudian arahkan sesuai garis batas masing-masing kabupaten, jika

    sudah double klik pointer diluar polygon agar garis memotong polygon.

    Ulangi hal yang sama untuk membuat polygon kabupaten yang lain

    Gambar 19. Proses pembuatan polygon Kabupaten

    G. Mengisi Attribute/Tabel Kabupaten

    Setelah polygon kabupaten selesai dibuat, maka selanjutnya adalah

    mengisi tabel/atribut dari polygon kabupaten tersebut

    1. Aktifkan tema Kabupaten, dengan cara mengklik tema tersebut, dan tema

    menjadi terlihat lebih gelap

    2. Dari menu Theme, pilih Table atau mengklik icon Open Theme Table

    3. Akan muncul jendela Tabel, jika judul kolom masih miring, maka tabel

    perlu diaktifkan dengan cara pilih menu Tabel, kemudian Start Editing

    4. Menambahkan kolom dengan memilih menu Edit, kemudian Add Field

    5. Keluar kotak dialog Field Definition, pada kotak Name diisi dengan

    Kabupaten, pada kotak Type pilih String, dan kotak Width diisi dengan

    angka 40, jika sudah klik OK

    6. Untuk memudahkan penamaan, pilih Window, kemudian Tile

  • 24

    Gambar 20. Tampilan Tile pada ArcView

    7. Pilih icon Select untuk mengklik salah satu data tabel, kemudian lihat

    pada jendela View, kabupaten manakah yang kita pilih yang ditandai

    dengan kotak hitam berjumlah 8 buah

    8. Untuk mengisi tabel gunakan icon Edit

    9. Isi tabel dengan nama kabupaten sesuai tanda yang ada pada peta. Jika

    sudah, klik icon select , kemudian tutup tabel

    H. Membuat Jalan Raya

    1. Melalui menu View, pilih New Theme

    2. Pada kotak dialog New Theme, Feature Type pilih Line, kemudian klik OK

    3. Tentukan folder penyimpanan, kemudian beri nama file dengan nama

    Jalan Raya, jika sudah klik OK

    4. Pilih icon Draw Line , kemudian arahkan pointer sesuai dengan jalan

    yang ada pada master peta dengan mengklik mouse. Jika sudah, double

    klik mouse di akhir titik. Ulangi hal yang sama untuk setiap perpotongan

    jalan.

    5. Atur ukuran dan warna jalan dengan mengklik icon Edit Legend atau

    double klik tema Jalan Raya

    6. Double klik garis jalan raya, atur ukuran garis dengan mengisi size

    dengan angka 2, kemudian klik tab Colour Pallete pilih warna merah,

    jika sudah klik Apply pada kotak Legend Editor

  • 25

    I. Membuat Rel Kereta Api

    1. Melalui menu View, pilih New Theme

    2. Pada kotak dialog New Theme, Feature Type pilih Line, kemudian klik OK

    3. Tentukan folder penyimpanan, kemudian beri nama file dengan nama Rel

    Kereta, jika sudah klik OK

    4. Pilih icon Draw Line , kemudian arahkan pointer sesuai dengan rel

    yang ada pada master peta dengan mengklik mouse. Jika sudah, double

    klik mouse di akhir titik.

    5. Atur ukuran dan warna jalan dengan mengklik icon Edit Legend atau

    double klik tema Rel Kereta Api

    6. Double klik garis, atur style garis dengan memilih garis belang-belang,

    ukuran garis dengan mengisi size dengan angka 2, kemudian klik tab

    Colour Pallete pilih warna hitam, jika sudah klik Apply pada kotak

    Legend Editor

    Gambar 21. Jalan Raya dan Rel Kereta Api

    J. Membuat Titik Ibukota Kabupaten

    1. Melalui menu View, pilih New Theme

    2. Pada kotak dialog New Theme, Feature Type pilih Point, kemudian klik

    OK

    3. Tentukan folder penyimpanan, kemudian beri nama file dengan nama

    Ibukota Kabupaten, jika sudah klik OK

  • 26

    4. Pilih icon Draw Point , kemudian klik pada setiap titik ibukota

    kabupaten dengan menggunakan pointer sesuai dengan master peta

    5. Atur style, ukuran, dan warna titik dengan mengklik icon Edit Legend

    atau double klik tema Ibukota Kabupaten

    6. Double klik titik, atur style titik dengan memilih titik yang sesuai, ukuran

    titik dengan mengisi size dengan angka 14, kemudian klik tab Colour

    Pallete pilih warna merah, jika sudah klik Apply pada kotak Legend

    Editor

    Gambar 22. Lokasi titik Ibukota Kabupaten

    K. Memberi Warna Setiap Kabupaten

    1. Pilih/Aktifkan tema Kabupaten

    2. Pilih icon Edit Legend atau duble klik tema Kabupaten

    3. Drop-down kotak Legend Type, kemudian pilih Unique Value, pada

    Values Field pilih Kabupaten, kemudian pilih warna sesuai selera, untuk

    warna yang diolah ArcView dapat dilihat pada kotak Colour Scheme. Jika

    sudah klik Apply

    L. Memberi Nama Kabupaten

    1. Memberi nama masing-masing Kabupaten dan Ibukota Kabupaten dapat

    menggunakan icon Text . Klik pointer di tempat yang diinginkan,

    kemudian tulis nama Kabupaten dan Ibukota Kabupaten

  • 27

    2. Nama Kabupaten dapat juga dimunculkan melalui menu Theme, pilih

    Auto Label, atau mengklik icon Label kemudian klik di Kabupaten

    mana yang ingin dimunculkan namanya.

    M. Membuat Batas Provinsi dan Batas Kabupaten

    1. Klik icon Konversi Polygon/Polyline to Line

    2. Pada saat muncul kotak dialog tentang permintaan tema yang ingin di

    konversi, pilih tema Provinsi DIY, kemudian klik OK

    3. Pilih ID sebagai nama kolom yang akan dikonversi, klik OK

    4. Tentukan folder penyimpanan untuk menyimpan hasil konversi, beri nama

    file dengan nama Batas Provinsi, klik OK

    5. Untuk batas kabupaten caranya sama dengan batas provinsi hanya saja

    tema yang di konversi adalah tema Kabupaten, simpan file dengan nama

    Batas Kabupaten. Karena batas kabupaten juga mengandung batas

    provinsi, maka garis batas provinsi perlu di hapus dengan mengklik icon

    Pointer kemudian drag pointer pada garis yang akan dihapus,

    kemudian tekan delete pada keyboard

    N. Membuat Laut

    1. Melalui menu View, pilih New Theme

    2. Pada kotak feature type, pilih polygon, kemudian klik OK

    3. Tentukan folder untuk menyimpan file (usahakan satu proyek dibuat satu

    folder), simpan file dengan nama Laut, jika sudah klik OK

    4. Klik dan tahan icon Draw Rectangle kemudian pilih icon Draw

    Polygon

    5. Arahkan pointer untuk membuat laut di bagian selatan Provinsi DIY.

    Ukuran laut lebih baik dibuat besar agar tampak luwes jika dibuat layout

  • 28

    Gambar 23. Tampilan View sebelum di Layout

    O. Membuat Layout

    1. Melalui menu View, pilih Layout

    2. Pada kotak dialog Template Manager, pilih Landscape, kemudian klik OK

    3. Pilih semua objek dengan drag pointer ke semua objek, kemudian tekan

    delete pada keyboard, sekarang tampilan telah bersih

    a. Mengatur Ukuran Kertas

    1. Melalui menu Layout, pilih Page Setup

    2. Pada kotak Page Size, pilih ukuran kertas A3, jika sudah klik OK

    3. Klik icon Zoom to Page agar semua tampilan terlihat pada layar

    b. Membuat Garis Tepi

    1. Melalui menu Layout, pilih Add Neatline

    2. Pilih Border Style sesuai selera, dengan mengklik salah satu garis

    3. Pada kotak Width diisi angka 2, jika sudah klik OK

    4. Untuk membuat kotak tambahan tempat legenda dan lainnya, tekan

    Ctrl+C dan Ctrl+V secara berturut-turut, kemudian geser tanda yang

    ada di sebelah kanan menggunakan pointer, sesuaikan ukuran

    sesuai selera

  • 29

    Gambar 24. Membuat garis tepi

    c. Menampilkan View

    1. Pilih icon View Frame kemudian drag pointer untuk meletakkan

    peta pada tempat yang sudah disediakan

    2. Jika sudah dirasa pas, lepaskan klik pada mouse

    3. Pada kotak dialog View Frame Properties, pada kotak View pilih

    Administratif DIY, pada kotak Scale pilih User Specified Scale,

    tuliskan skalanya yaitu 400000, jika sudah klik OK

    d. Membuat Grid/Garis Lintang Bujur

    1. Pilih icon Graticules and Grid

    2. Pilih frame yang akan diberi grid, yaitu Administrasi DIY, kemudian

    beri tanda cek () pada kotak Create a graticule saja, kemudian klik

    Next

    3. Beri tanda pada kotak Graticule and Labels, untuk Latitude and

    Longitude Interval pada masing-masing kotak beri interval untuk

    Degrees : 0, Minute : 20, Second : 0 kotak kanan dan kiri diberi angka

    yang sama, jika sudah klik Next

    4. Beri tanda cek () untuk 3 kotak yang ada, jika sudah klik Preview

    5. Jangan tergesa-gesa untuk mengklik tombol Finish, beri tambahan

    BT atau LS untuk masing-masing angka, dengan menggunakan icon

    Text kemudian klik pada setiap angka (untuk mempermudah

    penulisan, perbesar gambar terlebih dahulu), jika sudah klik Finish

  • 30

    e. Membuat Judul Peta

    1. Menggunakan Icon Text untuk membuat judul

    2. Tulis judul peta, yaitu PETA ADMINISTRATIF PROVINSI DAERAH

    ISTIMEWA YOGYAKARTA

    3. Tulisan dibuat rata tengah menggunakan Center Aligment , jika

    sudah klik OK

    Gambar 25. Tampilan Layout sementara

    f. Membuat Orientasi Peta

    1. Klik dan tahan icon View Frame , kemudian pilih icon North Arrow

    2. Drag pointer pada tempat untuk meletakkan orientasi, jika sudah

    sesuai, lepaskan klik pada mouse

    3. Pilih arah orientasi sesuai selera, jika sudah klik OK

    4. Ganti penunjuk arah NESW dengan UTSB, yaitu dengan meng-

    ungroup (Ctrl+U atau menekan icon Ungroup ), kemudian klik

    icon Text , lalu klik huruf yang akan diganti, jika sudah, orientasi

    kembali di-group-kan (Ctrl+G atau menekan icon Group )

    g. Membuat Skala Garis

    1. Klik dan tahan icon View Frame, kemudian pilih icon Scale Bar Frame

    2. Drag pointer ditempat yang sudah disediakan untuk meletakkan skala

    garis, jika sudah sesuai, lepaskan klik pada mouse

  • 31

    3. Pada kotak dialog Scale Bar Properties, View Frame diisi dengan

    Administratif DIY, unit : kilometers, Interval yang atas diisi dengan

    angka 4, kemudian klik OK

    4. Untuk mengganti tulisan Kilometers menjadi Km, maka ungroup

    dahulu scale bar-nya (klik kanan, kemudian pilih Simplify), lalu ganti

    tulisan Kilometers menggunakan icon Text (jika skala sudah di

    simplify, maka skala tidak boleh diperbesar ukurannya)

    Gambar 26. Orientasi dan Skala Garis

    h. Membuat Legenda

    1. Pilih icon Custom Legend Tool

    2. Pada kotak dialog Custom Legend, langsung klik Next

    3. Kotak disebelah kanan merupakan tema yang akan dimunculkan

    pada Legenda, masukkan semua tema yang dibutuhkan untuk

    legenda, urutkan tema agar terlihat luwes. Pada kotak paling bawah,

    ganti One per Theme menjadi 1, jika sudah klik Next

    4. Enter an optional tittle diisi dengan kata LEGENDA

    5. Pilih border style sesuai selera, kemudian klik Next, klik Next lagi, klik

    Next lagi, kemudian klik Preview, dan terakhir klik Finish

    6. Legenda yang dihasilkan belum rapi, misalnya masih berupa.shp dan

    lainnya, untuk menggantinya ungroup legenda (Ctrl + U atau klik icon

    Ungroup) hingga tulisan dapat diedit. Untuk mengedit, gunakan icon

    Text

  • 32

    Gambar 27. Tampilan Legenda sesudah diedit

    i. Menambahkan Lambang Lembaga

    1. Klik dan tahan icon View Frame, kemudian pilih icon Picture Frame

    2. Drag pada tempat yang diinginkan, jika sudah lepaskan klik

    3. Cari lokasi tempat penyimpanan lambing lembaga dengan mengklik

    Browse, jika sudah klik OK

    j. Membuat Keterangan Peta

    1. Keterangan peta berisi tentang identitas pembuat peta, tahun

    pembuatan peta, sumber peta, diletakkan di bawah legenda

    2. Untuk membuat keterangan peta, klik icon Text

    Gambar 28. Lambang Lembaga dan Keterangan Peta

  • 33

    k. Mengubah Peta ke File Gambar

    1. Melalui menu File, pilih Export

    2. Pada kotak List File of Type, pilih JPEG, tentukan folder

    penyimpanan, kemudian beri nama file dengan nama Peta

    Administrasi DIY, jika sudah klik OK

    3. Peta sudah siap untuk dicetak atau dipublikasikan

    Gambar 29. Peta Administratif Provinsi DIY yang sudah di Layout

  • 34

    DAFTAR PUSTAKA

    Nugroho, Arif Rianto Budi, S.T, M.Si. _____. Tutorial ArcView GIS. Yogyakarta:

    UPN

    Nursaban, Muhammad, M.Pd. ____. Panduan Praktikum Pemetaan Digital

    Menggunakan ArcView 3.3. Yogyakarta: UNY