Modul Arcgis Ak.migas

25
BAB I PENGENALAN ARCGIS A. Pengantar Sistem informasi geografi (SIG) mempunyai 4 komponen yang bersinergi untuk menghasilkan informasi-informasi kebumian, yaitu : (1) Data; (2) Manusia/people; (3) Perangkat Keras/Hardware; (4) Perangkat Lunak/Software Data yang digunakan dalam analisis SIG harus merupakan data yang dapat direferensikan ke koordinat bumi, serta mempunyai kualitas yang bagus untuk dapat menghasilakn informasi kebumian yang berkualitas dan bermanfaat Manusia yang melakukan analisis SIG harus mempunyai keahlian yang dipersyaratkan sehingga informasi yang dihasilkan adalah informasi kebumian hasil analisis SIG yang akurat dan handal. Perangkat keras diperlukan untuk menjalankan software SIG yang rata-rata memerlukan memori yang cukup besar serta mempunyai kemampuan teknis untuk mendukung software yang digunakan Perangkat lunak atau software sangat diperlukan untuk dapat melakukan analisis SIG agar lebih cepat, lebih akurat, serta lebih mudah, daripada jika analisis SIG dilakukan secara manual. Software yang banyak diigunakan untuk mengorganisasikan dan menganalisis data-data SIG antara lain adalah ArcView GIS Autocad Map Small World ArcGIS Sedang software-software opensource antara lain adalah : Quantum GIS, Gaia, Grass dll. ArcGIS merupakan software SIG yang mempunyai kemampuan paling lengkap, karena ArcGIS mampu mengorganisasikan basis data spasial

Transcript of Modul Arcgis Ak.migas

BAB I

PENGENALAN ARCGIS

A. Pengantar

Sistem informasi geografi (SIG) mempunyai 4 komponen yang bersinergi untuk menghasilkan informasi-informasi kebumian, yaitu : (1) Data; (2) Manusia/people; (3) Perangkat Keras/Hardware; (4) Perangkat Lunak/Software

Data yang digunakan dalam analisis SIG harus merupakan data yang dapat direferensikan ke koordinat bumi, serta mempunyai kualitas yang bagus untuk dapat menghasilakn informasi kebumian yang berkualitas dan bermanfaat

Manusia yang melakukan analisis SIG harus mempunyai keahlian yang dipersyaratkan sehingga informasi yang dihasilkan adalah informasi kebumian hasil analisis SIG yang akurat dan handal.

Perangkat keras diperlukan untuk menjalankan software SIG yang rata-rata memerlukan memori yang cukup besar serta mempunyai kemampuan teknis untuk mendukung software yang digunakan

Perangkat lunak atau software sangat diperlukan untuk dapat melakukan analisis SIG agar lebih cepat, lebih akurat, serta lebih mudah, daripada jika analisis SIG dilakukan secara manual.

Software yang banyak diigunakan untuk mengorganisasikan dan menganalisis data-data SIG antara lain adalah

ArcView GIS Autocad Map Small World ArcGIS

Sedang software-software opensource antara lain adalah : Quantum GIS, Gaia, Grass dll.

ArcGIS merupakan software SIG yang mempunyai kemampuan paling lengkap, karena ArcGIS mampu mengorganisasikan basis data spasial maupun tabular yang sangat bagus, serta mempunyai kelengkapan tool yang sangat banyak

Saat ini ArcGIS telah mengeluarakan ArcGIS 10, yang merupakan pengembangan seri ArcGIS 9.3

B. Pengenalan ArcGIS

ArcGIS dibangun untuk mendukung pengembangan SIG dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat.

Menurut platformnya ArcGIS dibagi menjadi 4 yaitu

B.1. GIS Desktop

ArcGIS Desktop dibangun untuk medukung pengembangan SIG dengan platform komputer desktop.

ArcGIS Desktop mempunyai 5 (lima) modul yaitu

Arc Catalog ArcMap ArcScene ArcReader ArcGlobe

Arc Catalog dibunakan untuk manajemen data SIG baik spasial maupu tabular, termasuk untuk mengorganisasikan metadata serta menghubungkan tampilan Arc Map dengan software DBMS seperti Oracle, Post Grey, Informix dll dalam hal basis data SIG dikelola tersendiri dengan software DBMS, untuk SIG dalam skala besar.

ArcMap merupakan modul yang paling sering digunakan dalam melakukan analisis SIG. Modul ini dapat digunakan untuk pengolahan data spasial mulai dari membaca hasil pengumpulan data spasial dengan GPS, Total Station, maupun hasil ukuran secara manual dengan meteran dan kompas. Selain itu ArcMap juga banyak digunakan untuk membuat peta digital dengan digitasi on screen dari data peta analog yang dirasterkan dengan cara discan, maupun data raster dari citra satelit. ArcMap juga digunakan untuk melakukan analisis spasial baik analisis overlay maupun proximity

ArcGlobe dan Arc Scene digunakan untuk memodelkan data spasial 3 dimensi, dan banyak digunakan dalam pembuatan SIG 3D.

ArcReader digunakan untuk sharing peta-peta hasil analisis SIG melalui jaringan local (LAN) maupun internet.

B.2. GIS Server

Teknologi informasi yang sekarang berkembang telah menyediakan platform internet yang memungkinkan pengguna admin untuk memasukkan data-data SIG secara remote, serta pengguna umum (masyarakat) menggunakan informasi kebumian untuk pengambilan-pengambilan keputusan yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan spasial dari mana saja di permukaan bumi yang terhubung dengan jaringan internet.

Untuk membangun aplikasi system informasi geografi dapat memanfaatkan ArcGIS Server dan ArcGIS Image Server

ArcGIS Server ini sekarang sudah banyak digunakan oleh instansi pemerintah yang mempunyai bidang tugas untuk mengelola data dan informasi spasial seperti Badan Infomasi Geospasial Nasioal (dulu Bakosurtanal)

B.3. GIS Cloud

Berkembangnya teknologi cloud (komputasi awan) pada masa sekarang juga telah direspon dengan cepat oleh ESRI dengan mengeluarkan produk ArcGis Online. Setiap orang atau oarganisasi bisa mengunggah peta-petanya ke server milik ESRI dan menyebarluaskan informasi spasialnya ke seluruh warga dunia. ArcGIS Online dapat diakses melalui alamat www.arcgis.com

Gambar. 1. Tampilan ArcGIS Online

B.4. GIS Mobile

Perkembangan teknologi mobile, juga direspon secara cepat oleh ESRI dengan mengeluarkan produk ArcGIS Mobile. ArcGIS desktop dengan kelengkapan tool-toolnya dapat dijalankan dengan aplikasi mobile seperti, android dan windows sehingga user dapat menggunakan ArcGIS dengan i-pad, tablet, smartphone.

B.5. GIS Developer

ArcGIS juga memberikan keluasan pada para developer untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi GIS, dengan menggunakan bahasa pemrograman, VBA, VB.Net, C++, dan Phyton

Produk seri ArcGIS yang paling banyak dimanfaatkan secara luas adalah ArcCatalog dan ArcMap. Modul ini merupakan panduan pegguna ArcGIS tingkat pemula sehingga hanya akan menyajikan panduan penggunaan ArcCatalog dan ArcMap.

C. Pengenalan Arc Catalog

ArcCatalog digunakan untuk mengelola data-data SIG, baik data spasial maupun tabular. Fungsi-

fungsi manajemen data SIG dalam ArcCatalog adalah menelusuri/mencari data (browsing),

mengorganisir (organizing), menyebarkan (distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu

struktur data dalam ArcGIS. Selain itu ArcCatalog mampu menampilkan (preview), data spasial dan

tabular sehingga memudahkan pengguna untuk melihat informasi yang tersimpan dalam data geografik

maupun data tablenya. ArcCatalog merupakan sebuah fasilitas untuk mengatur data dalam jumlah besar

yang disimpan tersebar dalam folder data GIS. Tampilan (views) data di dalam ArcCatalog sangat

membantu Anda untuk secara cepat mencari data yang Anda perlukan walaupun tersimpan dalam

sebuah file, personal geodatabase dan ArcSDE geodatabase dalam jaringan RDBMS. Anda bisa

menggunakan ArcCatalog untuk mengatur/mengelola folder dan file-file data ketika Anda membuat

proyek basis data di dalam computer. Anda juga dapat membuat personal geodatabase pada komputer

dan membuat atau meng-import feature class dan tabel.Dengan ArcCatalog Anda juga bisa membuat,

menampilkan dan merevisi metadata, mendokumentasikan dataset dan juga project yang Anda buat.

Untuk memulai ArcCatalog adalah sebagai berikut :

Klik Start > Program > ArcGIS > ArcCatalog Pada saat Anda menjalankan ArcCatalog, Anda akan melihat ada dua buah panel, seperti terlihat

pada gambar dibawah ini :

D. Pengenalan ArcMap

ArcMap mempunyai fungsi seperti ArcView yang merupakan seri software GIS di era tahun 2000, akan tetapi karena sudah didukung kemampuan pengelolaan basis data (SMBD) maka fungsi kakas-kakas yang ada dalam ArcMap jauh lebih baik, terutama dalam hal editing.

D.1. Memulai dan Membuka ArcMap

Buka aplikasi Arc Map, Klik Start, pilih Program, sorot Arc GIS dan pilih Arc Map

atau double klik icon

Kemudian muncul Arc Map Startup dialog box. Bila akan membuka lembaran kerja baru pilih a new empty map dan bila kita akan membuka peta yang telah dibuat sebelumnya pilih Open an existing map

Selanjutnya akan muncul data frame seperti berikut

D.2. Menu dan Toolbar pada ArcMap

D.3 Membuat Titik, Garis, dan Poligon dengan ArcMap

a. Membuat titik

Buat data koordinat dengan excel. Pada latihan ini file data koordinat sudah disediakan di DVD dalam folder /Data_Latihan dengan nama Latihan1.xlsx

Pilih Menu : Tools> Add XY data>

Sehingga muncul kotak dialog seperti berikut :

Kemudian pilih Browse data, dan alamatkan ke file Latihan1.xlxs > Pilih $Sheet1, karena field X dan Y sudah ditentukan dalam table excel maka nilai X field dan Y field secara otomatis terisi > Klik OK

b. Membuat garis

Untuk membuat garis harus dibuat dulu file shapefile dengan ArcCatalog.

Klik File> New> Shapefile

Sehingga akan muncul kotak dialog

Beri nama shapefile dengan mengetik ‘Garis’ pada kotak Name dan pilih Feature Type sebagai Polyline> Klik OK

Pindah ke ArcMap lagi> Add Data atau klik ikon sehingga pada TOC akan muncul layer Garis. Klik Layer Garis> Pilih Toolbar Editor> Pilih Start Editing> Pilih Create New Feature pada Task

Klik icon pensil dan mulailah membuat garis dengan menghubungkan titik-titik yang sudah dibuat di Latihan 1. Setelah sampai pada titik terakhir klik OK.

Klik Editor> Save Editing

c. Membuat area/luasan/polygon

Membuat Poligon atau Area dapat dilakukan dengan melakukan langkah-langkah pembuatan feature Garis. Akan tetapi pada kotak dialog Create New Shapefile, kotak Name diisi dengan Poligon, dan Feature Type juga dipilih tipe Polygon.

Pada modul ArcMap

Add Data> Pilih file Poligon.shp> OK

Sorot Layer Polygon.shp> Pilih Editor Toolbar> Start Editing> Pilih Creaete New Feature pada Task> Klik icon pensil

Mulai membuat polygon> Poligon diawali dengan suatu titik dan harus berakhir pada titik yang sama.

BAB II

PENGGUNAAN ARCGIS

A. Membuat Peta dengan Digitasi On Screen

Salah satu cara membuat peta digital adalah dengan melakukan digitasi terhadap peta foto, baik dari citra satelit maupun peta-peta hardcopy yang discan. Agar data hasil digitasi dapat digunakan untuk melakukan analisis maka sebelum memulai pekerjaan mendigit, peta raster atau citra yang akan didigit harus dicermati, kenali obyek atau feature di dalamnya. Klasifikasikan sesuai dengan tujuan pembuatan peta. Misalnya Sawah, Hutan, Danau, Sungai, Perumahan/Pemukiman, Batas Wilayah, dll. Berdasarkan obyek-obyek tersebut maka dapat disiapkan layer-layer spasialnya.

Pada Latihan pembuatan peta dengan didigitasi on screen ini akan digunakan peta foto di sebagaian wilayah di Kabupaten Pati. File ada dalam Folder Data_Latihan dengan nama Latihan2.jpg

Sebelum dilakukan digitasi koreksi geometrik terhadap peta foto atau data raster harus dilakukan agar peta raster tersebut mempunyai koordinat bumi. Proses ini dinamakan dengan rektifikasi atau Georeferensi

A.1. Rektifikasi Data Raster/Image

Langkah-langkah Rektifikasi

Rektifikasi merupakan proses transformasi data, dari data yang belum mempunyai koordinat geografis menjadi data yang akan mempunyai koordinat geografi (georeferensi). Data yang sudah direktifikasi selanjutnya dapat ditumpangsusunkan atau dioverlaykan dengan beberapa data lain yang sudah terekftifikasi lebih dulu seperti data raster/image (foto udara, citra satelit atau peta scan dengan data spasial) di dalam GIS. Proses rektifikasi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

Menampilkan Tool GeoreferencingJalankan Program ArcMap. Klik kanan pada toolbar menu utama. Cek atau klik pada daftar menu pilihan Georeferencing, maka toolbar seperti dibawah ini akan ditampilkan.

Tampilkan foto udara, citra satelit atau peta scan dengan cara: dengan Klik tanda ‘+” atau Klik Menu File> Add Data, tambahkan file Latihan2.jpg

Klik icon dan arahkan kursor ke Titik 1 (tanda X warna merah) seperti pada gambar dibawah ini, Klik kanan pilih Input X and Y… dan masukkan nilai koordinat Titik 1, lanjutkan ke titik 2 Titik 3, dan Titik 4.

Catatan:Setelah menekan tombol OK, maka tampilan pada View akan hilang karena sudah ditransformasi ke koordinat titik kontrol

Klik Latihan2.jpg dan klik kanan kemudian pilih Zoom To Layer untuk menampilkan citra. Simpan rektifikasi dengan cara Klik Georeferencing> Rectify

Isi cell Size dengan angka 0,63> pada Output Location Simpan sebagai C:/…/Data_Latihan/Latihan2_rectify> Isikan Latihan2_Rectify pada Kotak Name, dan Pilih Tiff pada kotak format> Klik Save

A.2. Menyiapkan Layer-layer

Siapkan Layer dengan membuat membuat shapefile di ArcCatalog. Buka ArcCatalog dengan Klik Icon ArcCatalog di Toolbar ArcMap Klik kanan jendela sebelah kanan ArcCatalog, kemudian akan muncul beberapa pilihan,

kemudian klik New > pilih Shapefile.

Misalanya kita akan membuat layer jalan, maka isikan kata”Jalan” pada kotak Name, Pilih Polyline pada Feature Type. Tentukan Coordinat Systemnya dengan Klik “Edit”.Akan muncul Kotak Dialog seperti berikut :

Klik Select> Tekan tombol Select, sehingga muncul jendela “Browse for Coordinat System”, kemudian pilih pilihan Projected Coordinate Systems seperti gambar berikut. Misalkan untuk daerah Kabupaten Pati kita tentukan sistem koordinatnya adalah UTM (Universal Transverse Mercator) zone 49S, dengan datum WGS 1984, maka pilih Utm, kemudian pilih Wgs 1984, setelah itu pilih WGS 1984 UTM Zone 49S.prj.

Apabila shape file telah berhasil dibuat, akan tampak di jendela kanan Arc Catalog.

A.2. Digitasi

Setelah shapefile dibuat, selanjutnya siap untuk dilaksanakan proses digitasi. Buka kembali ArcMap, kemudian tambahkan layer-layer shapefile-shapefile yang akan digitasi, mengunakan tombol AddData.

Untuk memulai digitasi, pilih menu Editor > Start Editing

Selanjutnya akan muncul jendela sebagai berikut

Dalam jendela tersebut akan muncul nama-nama layer yang akan diedit yang berada dalam satu folder yang sama. Tekanlah tombol Start Editing untuk memulai digitasi

Sebelum memulai digitasi hidupkan fasilitas snapping dengan cara Klik Menu Editor> Start Editing> Snapping

Thick (centang) vertex dan End jika akan mendigit garis dan Thick semua jika akan mendigit polygon. Pada Edit Sketch dan Topologi elements centang semua

Memulai digitasi

Pada posisi fungsi menu Editor sudah aktif (sudah di start) Klik Task : Create New Feature

Kemudia Klick Icon Pencil dan mulai mendigit megikuti detil feature pada tampilan citra

Save Editing setiap kali selesai mendigit.

A.3. Menambahkan informasi Atribut pada obyek hasil digitasi

Salah satu nilai lebih SIG adalah informasi atribut yang melekat pada data spasial. Untuk melengkapi informasi pada obyek-obyek hasil digitasi dilakukan dengan cara :

Pilih Toolbar Editor> Stop Editing (Ingat selalu disave dulu sebelum di stop) Sorot Layer yang hendak ditambah informasinya Klik kanan> Open Attribute Table> Option> Add Field

Setelah jendela di atas muncul, Isi nama kolom sesuai dengan jenis informasi atribut yang akan ditampilkan. Pilih tipe datanya, Number, Integer, Date atau Text, Isi Kotak Length dengan panjang karakter yang akan ditampilkan dalam informasi atribut. Klik OK

Untuk mengisi kolom yang baru saja dibuat Klik Editor> Start Editor> dan mulailah mengisi kolom atribut. Save Edit jika suab selesai mengisikan informasi.

A.4. Lay Out Peta dengan ArcMap

Pada tahapan sebelumnya kita bekerja menggunakan ArcMap data view. Pada tahapan berikut ini kita akan membuat sebuah layout menggunakan ArcMap layout view. ArcMap layout view akan membantu kita membuat layout peta, untuk keperluan pencetakan diatas kertas atau penjajian peta dalam sebuah halaman virtual.Sekarang kita akan pindah ke ArcMap layout view.

Klik View>Layout View. Menu Toolbar secara otomatis dimunculkan ketika kita pindah dari ArcMap data view ke ArcMap layout view.

Klik View> Data Frame Properties untuk membuat Grid, Pilin New grid>

Pilih Measured Grid divide map into grid of map units>

Pilih Apprearance (tampilan grid peta)> Pilih Label Only jika ingin hanya label saja yang muncul, Pilih Thick Mark and Label jika ingin grid tampil berupa titik atau symbol saja, dengan label koordinat di tepi garis muka peta pada interval gridnya.

Kilk Next> akan muncul fasilitas untuk mengatur ketebalan garis tepi peta dan grid> Klik Next>

Akan Muncul jendela pengaturan penambahan garis ditepi grid atau di tepi luar muka peta. Klik Finish

Design Frame dengan Tools Drawing Sekarang kita melakukan pembuatan Frame dan melakukan design pada layout dengan menggunakan fungsi pada tool drawing. Fungsi Tools ini mungkin tidak asing lagi bagi anda kalau anda sudah terbiasa menggunakannya pada program-program aplikasi buatan microsoft (Word, Excel, dan Powerpoint, dll). Sekarang kita membuat beberapa garis batas (Frame) pada layout

Pada tools Drawing pilih Rectangle ( segi empat ) lalu gambarkan pada layout dengan mengurung seluruh element dalam layout

Buat Kotak (Segi empat) dengan menutup seluruh elemen peta. Keudian klik kanan klik Order> Bring to back.

Menentukan Skala Peta

Skala peta dibuat dengan cara : View> Data Frame Properties> Pilih Fix Scale> dan pilh nilai skala peta. Agar seluruh peta masuk dalam frame> klik Apply

Tentukan sistim koordinatnya> Klik View>Properties> pilh Tab Coordinate System> shg muncul kotak dialog

Pilih Select a coordinate system > Klik Predefined> Projected Coordinate System> UTM> WGS 1984 Zone 49S> Klik Apply