Modul Akuntansi Kelas Xi Ips
-
Upload
nathanael-season-iv -
Category
Documents
-
view
315 -
download
8
Transcript of Modul Akuntansi Kelas Xi Ips
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 1 -
MODUL
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KELAS : XI / IPS
Oleh :
T A S R O � , S.Pd , M.Pd
NIP 131811866/196511091989011003
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KRAKSAAN
Jl. Imam Bonjol No. 13 Telp. (0335) 841214 Kraksaan
PROBOLINGGO
Januari 2007
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 2 -
SMA �EGERI 1 KRAKSAA�
Jl. Imam Bonjol 13 Kraksaan Tilp. (0335) 841214
PROBOLI�GGO
Modul Pembelajaran Akuntansi
Oleh Tasron ini
Telah Diperiksa dan Disetujui
Penulis
T a s r o n , S.Pd, M.Pd
�IP 131811866
Kraksaan , 5 Juli 2007
Mengetahui
Kepala SMA �egeri 1 Kraksaan
Drs. H. M. �ASOR, M.M.
�IP 131479720
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 3 -
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas limpahan
rahmat , taufik serta hidayah�ya sehinga Penulis bisa menyelesaikan penulisan
Karya Tulis ( Modul Pembelajaran Akuntansi ) ini secara lancar sesuai dengan
waktu yang kami targetkan.
Modul Pembelajaran Akuntansi ini , kami buat untuk kalangan sendiri yaitu
untuk bahan / Referensi Akuntansi sebagai penunjang proses kegiatan
pembelajaran mata pelajaran akuntansi di SM� �egeri 1 Kraksaan Kabupaten
Probolinggo.
Ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. M. �asor, M. M. selaku Kepala SMA �egeri 1 Kraksaan yang
telah memberi arahan , bimbingan serta motivasi untuk penyelesaian Modul
Pembelajaran Akuntansi yang digunakan sebagai Buku Referensi mata
pelajaran Akuntansi
2. Bapak / Ibu Guru SMA �egeri 1 Kraksaan , yang memberi dukungan serta
motivasi untuk penyelesaian karya tulis ( Modul Pembelajran Akuntansi ) ini.
3. Semua pihak yang tidak kami sebutkan satu – persatu yang telah mem-
bantu dan memberikan dorongan moril . Sehingga penulisan Modul
Pembelajaran Akuntansi ini bisa kami sajikan sesuai dengan kebutuhan
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya tulis ( Modul Pembelajaran
Akuntansi ) ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun senantiasa penulis harapkan. Mudah – mudahan Modul Pembelajaran
Akuntansi ini bermanfaat untuk kajian dimasa yang akan datang.
Kraksaan, Juli 2007 Penulis DAFTAR ISI
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 4 -
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PE�GA�TAR …………………………………………................……… 3
DAFTAR ISI ……………………………………………………......................... 4
BAB I. SEJARAH, PE�GERTIA�, PEMAKAI DA� MACAM AKU�TA�SI
A. Sejarah Akuntansi ............................................................ ....... 5
B. Pengertian & Kegunaan .......................................................... 5
C. Pemakai .................................................................................... 6
D. Macam – macam Akuntansi .................................................. 7
BAB II. TAHAP TAHAP AKU�TA�SI
A. Tahap Pencatatan ............................................................ ................. 9
B. Tahap Pengikhtisaran ...................................................... ................. 9
C. Tahap Pelaporan .. ............................................................ ................. 10
BAB III. REKE�I�G �ERACA & LABA / RUGI
A. Rekening �eraca .. ............................................................ ................ 12
B. Rekening Laba / rugi .. ..................................................... .................. 15
BAB IV. KODE REKE�I�G
A. Macam-macam Kode Rekening......................................... ............... 17
BAB V. KESEIMBA�GA� �ERACA
A. Persamaan Akuntansi......................................... ............................... 21
BAB VI. LAPORA� KEUA�GA�
A. Pendahuluan .…................................................................ ................. 32
B. Syarat-syarat Laporan Keuangan......................................... 32
C. Laporan Laba / Rugi............................................................... 32
D. Laporan Perubahan Modal…................................................. 35
D. Laporan �eraca…………........................................................ 36
BAB VII. JUR�AL ……………………………………………………………...… 43
BAB VIII. BUKU BESAR …………………………………………………………. 55
BAB IX. �ERACA SALDO ………………………………………………………. 60
BAB X AYAT PE�YESUAIA� ………………………………………………... 66
BAB XI KERTAS KERJA / �ERACA LAJUR……………………………… 74
BAB XII LAPORA� KEUA�GA� PERUSAHAA� JASA …………………. 82
BAB XIII ME�UTUP BUKU BESAR & �.S. SETELAH PE�UTUPA�…….. 87
BAB XIV JUR�AL PEMBALIK ………………………………………………... 93
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 5 -
BAB I
SEJARAH, PE�GERTIA�, PEMAKAI
DA� MACAM AKU�TA�SI
A. SEJARAH AKU�TA�SI
Seorang siswa pada akhir bulan menghitung jumlah uangnya berdasarkan buku
hariannya. Pengeluaran yang ada antara lain : untuk pembayaran SPP, transport, membeli
alat tulis, jajan, dan kebutuhan lainnya. Setelah di jumlahkan uang pemberian dari orang
tuanya siswa, sisanya tinggal sedikit. Hal itu dilaporkan kepada orang tua untuk
mendapatkan tambahan dana pada bulan berikutnya. Mengapa siswa itu perlu membuat
catatan untuk pengeluran dan pemasukan ?
Karena mereka akan dapat melihat, menilai dan memutuskan untuk tindakan berikutnya,
apakah mereka akan tetap jajan sehingga tidak mempunyai simpanan, dan lain-lain. Bagi
orang tua dia akan menentukan perlu atau tidaknya diberikan tambahan dana, atau hanya
akan diberikan tiap hari sesuai dengan kepentingannya.
Jika diperhatikan masalah diatas, sebenarnya setiap orang membutuhkan catatan,
begitu pula dengan para pedagang dari Genoa, untuk menghitung berapa
keuntungan/kerugian dalam berdagang, mereka akan membendingkan jumlah harta pada
waktu berangkat dengan jumlah harta pada waktu pulang. Itulah awal mula perkembangan
timbulnya akuntansi, yang prosesnya bersamaan dengan perkembangan bisnis.
Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE ARITHMETICA
GEOMETRICA, PROPORTIO�I ET PROPORTIO�ALITE” yang salah satu babnya
memuat akuntansi, dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal sebagai bapak
akuntansi.
Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga
perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Setelah belanda meninggalkan
Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab itu
kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di
Indonesia.
Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri
(AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system
Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi,
dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953
berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di
Indonesia.
PE�GERTIA� DA� KEGU�AA� a. Pengertian Akuntansi
Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai
pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun demikian
pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American Accounting
Association, yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar Akuntan di AS,
mendefinisikan sebagai berikut :
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 6 -
Proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak
pemakai informasi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengkuran dan pelaporan
ekonomi.
b. Informasi yang di hasilakan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan
pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.
b. Kegunaan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentinagn, baik yang di dalam perusahaan
itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang bersifat
kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk laporan
keuangan, yang berguna untuk :
a. Perencanaan
Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun
rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Pengendalian
Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat mengontrol,
menilai terhadap jalannya perusahaan.
c. Pertanggung jawaban
Walaupun laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan utuk bahan
pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil keputusan
pada masa-masa yang kan datang.
C. PEMAKAI AKU�TA�SI
Tujuan akuntansi adalah memberikan informasi keuanagn kepada pemakai/pihak-pihak
lain yang memerlukan :
Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi antara lain :
1. Pihak intern
Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan informasi keuangan untuk
tujuan pengendalian/controlling, pengkoordinasian/coordinating dan perencanaan/planning
suatu perusahaan.
2. Pihak extern
a. Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan,
sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual
atau menanam modalnya di perusahaan lain.
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 7 -
b. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah
pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman
diputuskan ataru diberikan.
c. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan
pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan
sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta
pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan
hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja,
pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.
e. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha
dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.
D. MACAM-MACAM AKU�TA�SI
1. Akuntansi Keuangan
Adalah akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan. Hasil
akhir akuntansi keuangan adalah Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal,
neraca, Laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dalam
penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan prisip akuntansi yang berterima
umum.
2. Akuntansi manajemen
Adalah akuntansi yang memberikan informasi baik keuanagn (kuantitatif) maupun
bukan keuanagan(kualitatif), untuk kepentinagn manajemen perusahaan. Bidang ini
bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan.
Macam-macam akuntansi yang lain :
a. Akuntansi Biaya
b. Akuntansi Pemerintah
c. Akuntansi Sosial
d. Akuntansi Internasional
e. Akuntansi Pemeriksaan
f. Akuntansi Perpajakan
g. Akuntansi Peranggaran
Profesi di bidang akuntansi di sebut akuntan.
Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 :
a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas
menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 8 -
b. Akuntan Publik (Extern)
Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden)
terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan keuangan
dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau
kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya.
Tugas selain pemeriksaan adalah :
- Konsultasi perencanaan dan pelaporan pajak
- Penyusunan anggaran
- Penyusunan system akuntansi
- Penyusunan system akuntansi
- Penyususnan laporan keuangan
c. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya : di BPK, Dirjen
pajak, BPKP, Departemen keuangan dan lain-lain.
Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan
keuangan dan kekayaayn negara.
d. Akuntan Pendidik
Akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajarkan, melakukan riset dan
mengembangakan pengetahuan akuntansi.
SOAL-SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini !
i. Siapakah tokoh yang mendapatkan julukan Bapak Akuntansi ?
ii. Akuntansi sering disebut juga bahasa dunia usaha, jelaskan !
iii. Sebutkan pihak-pihak yang tergolong ekstern perusahaan !
iv. Sebutkan 5 contoh perusahaan jasa !
v. Jelaskan perkembangan akuntansi di Indonesia !
vi. Bagaimana pengertian akuntansi menurut American Accounting Association ?
vii. Sebutkan pihak-pihak pemakai informasi akuntansi !
viii. Jelaskan kegunaan akuntansi bagi :
a. Manager
b. Pemilik
c. Pemerintah
ix. Sebutkan 2 macam akuntansi !
x. Bedakan tujuan antara Akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen !
xi. Sebutkan 4 macam akuntan menurut profesinya !
xii. Apakah perbedaan antara Akuntansi Publik dengan Akuntansi Intern/Manajemen ?
xiii. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi Negara ?
xiv. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi Pendidik ?
xv. Sebutkan tugas akuntan Publik !
xvi. Sebutkan Undang-undang yang mengatur tentang gelar akuntan di Indonesia !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 9 -
BAB II
TAHAP –TAHAP AKU�TA�SI
A. PE�DAHULUA�
Pencatatan transaksi secara langsung dari transaksi ke laporan keuangan akan
menimbulkan kesalahan besar yang berakibat fatal.
Apa bila pencatatan terjadi kesalahan sulit untuk menemukan kembali. Oleh karena itu
pencatatan transaksi dilakukan secara bertahap. Prosedur pencatatan bertahap mulai dari
pencatatan transaksi sampai menjadi laporan keuangan disebut peoses akuntansi atau
tahap-tahap akuntansi atau siklus akuntansi.
B. PE�CATATA�
Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat.
Transaksi (transaction) adalah tindakan yang mengakibatkan perubahan harta, utang dan
modal yang berhubungan dengan pihak luar misalnya setoran modal keperusahaan,
pembelian barang, pembayaran utang. Kejadian (Event) adalah tindakan yang terjadi di
dalam perusahaan, misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian perlengkaan kantor.
Sebelum transaksi dicatat harus dibuatkan bukti transaksi yang disebut dokumen sumber
atau bukti transaksi.
Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan (bukti jurnal). Dokumen
sumber atau bukti transaksi baik yang diterima dari pihak luar (kwitansi, nota, faktur)
maupun pihak intern (bukti kas masuk atau keluar) harus diteliti lebih dahulu
keabsahannya. Setelah bukti transaksi dicatat maka langkah berikutnya dicatat dalam
jurnal, secara kronologis atau urutan waktu.
Langkah berikutnya adalah memindahkan jurnal ke buku besar.
Tahap pencatatan dapat dilihat dibawah ini:
Pengidentifikasian Pencatatan Penggolongan
Dan Pengukuran
Tahap Pencatatan
C. PE�GIKHTISARA�
Dari tahap pencatatan (bukti pembukuan-jurnal-buku besar) maka prosedur berikutnya
adalah tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:
a. %eraca saldo
Adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari rekening buku besar.
Bukti pembukuan Jurnal Buku Besar
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 10 -
b. Kertas kerja atau neraca lajur
Neraca saldo adalah merupakan bahan utama penyusunan laporan keuangan tetapi
ternyata tidak semuanya rekening yang ada di neraca saldo langsung dapat digunakan,
namun masih ada yang belum menunjukkan posisi atau keadaan yang sebenarnya.
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan karena adanya hal-hal di atas
maka perlu dibuat kertas kerja atau neraca lajur. Kertas kerja adalah daftar yang
berlajur-lajur yang dipergunakan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
c. Laporan keuangan
Berdasarkan kertas kerja atau neraca lajur lajur di atas maka dapat dibuat laporan
keuangan.
d. Jurnal Penutup
Untuk menutup rekening sementara atau rekening nominal maka beban dan
Pendapatan dipindahkan ke rekening laba/rugi melalui jurnal penutup yang dibuat di
jurnal umum. Secara formal jurnal penyesuaian dn jurnal penutup dipindahkan ke buku
besar untuk menutup rekening sementara.
e. %eraca saldo penutupan
Setelah buku besar ditutup maka dapat dihitung saldo dalam buku besar dan dapat
disusun neraca saldo setelah penutupan, sekaligus berfungsi untuk mengontrol
kebenaran jumlah debet dan kredit.
f. Jurnal Pembalik
Ayat pembalik merupakan alternatif. Artinya boleh dibuat boleh tidak, tergantung ayat
penyesuaian sebelumnya. Jika ayat sebelumnya misalnya: mendebit rekening biaya dan
mengkredit aktiva, maka sesuai dengan azas konsistensi maka perlu dibuat jurnal
pembalik setelah buku besar ditutup, tetapi jika sebaliknya maka tidak perlu dibuat
jurnal pembalik.
Tahap pengikhtisaran dapat dilihat sebagai berikut:
Kertas Kerja
Tahap Pengikhtisaran
D. PELAPORA�
Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informas ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti
dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui
tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum.
Neraca Jurnal
Saldo Penyusuaian
Jurnal
Penutup
Neraca Saldo
Penutupan
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 11 -
Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misalsetiap 3 bulan, persemester
atau setahun sekali dan sebagainya.
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan rugi/laba
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan perubahan posisi keuangan.
5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap
Didalam buku ini hanya akan dibahas naraca, laporan rugi/laba dan laporan perubahan
modal.
Ad. 1. %eraca
adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat
tertentu, meliputi harta, utang dan modal.
Ad. 2. Laporan rugi/laba
adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan pada periode
tertentu. Dalam laporan rugi/laba disajikan semua penghasilan dan beban.
Ad. 3. Laporan perubahan modal
adalah laporan yangmenunjukan perubahan modal selama satu periode. Dalam
perubahan laporan modal disajikan modal awal, rugi/laba, prive dan modal akhir.
Proses lengkap siklus akutansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Tahap Pengikhtiaran
Identifikasi Pencatatan Penggolongan Kertas Kerja
& Pengukuran Tahap Pencatatan Laporan Keuangan
SOAL-SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan tahap-tahap akutansi!
2. Jelaskan yang dimaksud dngan tahap pencatatan!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pengikhtisaran!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan tahap pelaporan!
5. Buatkan bagan siklus akutansi secara lengkap!
Bukti
Pembukuan
Neraca
Saldo
Penutupan
Jurnal
Penutup
Buku
Besar
Jurnal
Neraca Jurnal
Saldo Penyesuaian
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 12 -
BAB III
REKE�I�G �ERACA & RUGI / LABA
A. PE�DAHULUA�
Laporan keuangankan hasil akhir dari siklus akuntansi. Laporan keuangan yang
utama adalah neraca laporan rugilaba yang dimulai dari pengidentifikasian dan
pengukuran data sumber/bukti transaksi yang selanjutnya dicatat dalam jurnal
kemudian dipindahkan kedalam buku besar. Untuk selanjutnya dilakukan proses
peringkasan kedalam neraca saldo. Jika rekening yang menunjukan saldo yang
sebenarnya sudah disesuaikan, maka dengan alat kertas kerja/ neraca lajur akan dapat
dibuat laporan keuangan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Neraca terdari dari 2 bagian yaitu:
1. Aktiva
berisi daftar keuangan yang dimiliki suatu perusahaan.
2. Passiva
menunjukan sumber atau asal aktiva yang terdiri dari utang dan modal.
Laporan rugi/laba adalah laporan yang menunjukan pendapatan dan beban
perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
B. REKE�I�G �ERACA
Rekening neraca terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Harta/aktiva
2. Utang
3. Modal
ad. 1. Harta/aktiva
Adalah daftar kekayaan yang dimiliki perusahaan bik yang berwujud maupun yang
tida berwujud dan mempunya nilai uang.
Harta dapat dibagi menjadi:
a. Harta lancar
Adalah kekayaan perusahaan yang berupa Kas/Bank dan kekayaan lain yang dapat
diharapkan dicairkn menjadi kas Bank, dijuaal atau dipakai habis dlam satu tahun atau
daalaam siklus kegiatan normal perusahaaan, jika melampaui satu tahun.
Termasuk dalam harta laancar antara lain :
a.1. Kas/Bank
Alat pembayaran/rekening giro perusahaaan yang siap bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan
a.2. Surat Berharga
Adalah saham/obligasi dan sejenisnya yang dapat segera untuk
dicairkan/diuangkan baik di Bank maupun di bursa
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 13 -
a.3. Piutang wesel
Adalah surat janji yang diterima dari debitur. Promes adalah piutang yang tertulis
untuk membayar sejumlah uang tanggal yang telah ditetapkan.
a.4. Piutang usaha
Adalah tagihan kepada pihak lain tanpa disertaibukti tertulis piutang ini timbul
karena penjualan barang/jasa secara kredit
a.5. Persediaan
Dalam perusahaaan dagang barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali,
sedang dalam perusahaan industri , barang dalam proses, persediaan bahan
pembantu dan persediaan barang jadi.
a.6. Beban dibayar di muka
Adalah beban yang telah dilakukan pembayarannya untuk digunakan dalam
aktifitas perusahaaan dimana yang akan tiba
a.7. Perlengkapan/Bahan habis pakai (supplies)
Adalah barang atau bahan yang sengaja diperoleh dan disediakan dalam rangka
operasi umum perusahaan.
b. Investasi jangka panjang
Adalah investasi /penyertaan /penaanaman modal yang dilakukan untuk jangka
panjang dengan tujuan untuk mengontrol perusahaan dan untuk mendapatkan
pendapatan tetap.
Termasuk di dalamnya antara lain :
- Inventasi dalam saaham dan obligasi
- Dana yang dicadangkan untuk pelunasan utang jangka panjang
- Aktiva lain-lain untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang
c. Aktiva tetap
Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalm bentuk siap pakai atau lebih dahulu,
digunakan untuk operasi perusahaan dan tak dijual sertai mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun, antara lain : Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah.
d. Aktiva tidak berwujud
Adalah hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam
memperoleh pendaapatan.
Aktiva tidak berujud antara lain :
d.1. Hak Paten
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah melalui Direkorat Paten Kepada
perseorangan /badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
d.2. Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintahh kepada badan
usaha/perseorangan untuk memperbanyak/memperjuallkan barang-barang
hasil karya seni/tulisan.
d..3. Merk Dagang
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada baddan usaha untuk
menggunkan nama, cap atau lambang baggi usahanya..
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 14 -
d.4. Franchese
Adalah hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari pihak lain
untuk mengkomersilkann produk, tehhnik atau formula.
d.5. Good Will
Adalah keistimewaan yang diimiliki perusahaan karena letak strategis, nama
baik perusahaan, personalia yang baik, sehingga memperoleh pendapatan
yang lebih besar dibanding dengan perusahaan yang sejenis.
d.6. Hak Sewa (Leasing)
Adalah hak untuk menggunakan aktiva tetap dari pihak lain.
e. Aktifa lain-lain
Adalah aktifa yang tidak dapat secara layak dterhadap keempat aktifa di atas
Misalnya : Mesin yang tidak dipakai
Biaya pendirian
Biaya emisi saham
Ad.2. Utang/Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh
perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau
pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi sebelumnya.
berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka kewaajiban dapat dibagi menjadi :
a. Kewajiban lancar
adalah kewajiban yang harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan. Termasuk kewajiban lancar :
- Utang Usaha
- Utang Wesel
- Utang biaya/biaya yang masih harus dibayar
- Utang bunga
- Utang pendapatann/pendapatan yang diterima di muka
b. Kewajiban jangka panjang
Adalah kewajibann yang harus dilunassi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun/satu siklus normal operassi perusahaan.. termasuk dalam utang jangka
panjang :
- Utang hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari Bak dengan jaminan aktiva tetap, jika
pada saatnya pinjaman tidak dilunasi maka bannk akan menjuall jaminannya
dan diperhitungkan dengan jumlah pinjaman.
- Utang Obligasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
menjual/mengeluarkann surat-surat obligassi. Obligassi merupakan janji
tertulis untuk membayar pinjaman pada saat pelunasannya dan memberikan
bunga tetapp yang dibayarkan secara berkala.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 15 -
- Kredit Investasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan memperoleh
pinjaman dari Bank untuk pembayaran atau perluassan perusahan.
c. Kewajiban lain-lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban
lancar maupun kewajiban jangka panjaang..
Misalnya : Utang kepada direksi
Jaminan yang diterima dari langganan
d.3. Modal Adalah hak pemmilik atass aktiva perusahaan.
Dari segi perusahaan modal adalah utang perusahaan kepadda pemilik. Besarnya
modal pemilik sama dengan akktiva dikurangi utang. Modal terdiri dari setoran
pemilik dan sisa laba yang belum dibagi.
Pemberian nama modal tergantung dari jenis perusahaan.
Sebagai contoh :
Bentuk perusahaan %ama Modal
- Perseroan - Modal Pemilik
- Persekutuan - Modal Sekutu
- Perseroan Terbatass - Modal Saham
- Koperasi - Modal Anggota
C. REKE�I�G RUGI LABA
Elemen atau unsur rekening Rugi Laba antara lain :
1. Pendapatan
Adalah penambahan terhadap moddal sebagai hassil operasi perusahaan.
Pendapatan timbul dari penyerahan barang dagangan//jassa atau aktivitass lainnya
dalam satu periode.
Contoh rekening pendapatan sebagai berikut :
- pendapatan jasa angkutan
- pendapatan servis
- pendapan komisi
- pendapan bunga
2. Beban
Adalah pengorbanan yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan.
Contoh :
- Beban Gaji
- Beban Sewa
- Beban Bunga
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 16 -
SOAL - SOAL
Jawaban pertanyaan-pertanyan di bawah ini !
i. Apakah yang dimaksud dengan Harta ?
ii. Buatlah klasifikasi rekening Harta !
iii. Apakah yang dimakksud dengan Utang ?
iv. Buatlah klassifikassi rekening Utang !
v. Apakah yang diimaksud dengan Modal ?
vi. Buatlah baggan Neraca !
vii. Apakah yang dimaksud dengan Beban ?
viii. Sebutkan 3 macamm rekening Beban !
ix. Apakah yang diimakksud dengan Pendappatan ?
x. Sebutkan 3 macam rekening Pendapatan !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 17 -
BAB IV
KODE REKE�I�G
A. PE�DAHULUA�
Untuk mempermudah identifikasi dan pengelompokan rekening, mka perlu
dibuatkan pedoman akuntansi yang memuatt daftar rekening beserta nomor kodenya.
Banyak sedikitnya angka/nomer/digit tergantung dari besar/kecilnya jenis usaha.
pemberian nomer kode rekening tergantung pada manajemen perusahaan.
B. MACAM-MACAM KODE REKE�I�G
1. Sistem �umeralia
Adalah cara pemberian namer kode rekening dengan mengggunakan angka/noomer.
Pemberiann nomer sebaiikknya urut, agar mudah dimengerti hubungan yang satu
dengan lainnya..
Sistem nomeralia terbaggi atas :
a. Kode Kelompok
Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok,
golongan dan jenis rekenning. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu
menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga
menunjukkann jenis rekening.
Contoh : Kas dengan nomer 1 1 1
Kelompok
Golongan
Jenis
Contoh nomor kode kelompok :
Kelompok Nomer Kode
Harta 1
Utang 2
Modal 3
Pendapatan 4
Beban 5
Masing-masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan.
Contoh : Kelompok Harta dibagi menjadi golongan :
Golongan : Nomor Kode
Harta Lancar 11
Investasi Jangka Panjang 12
Harga Tetap 13
Harta Tak Berwujud 14
Harta Lain – lain 15
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 18 -
Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening.
Contoh pembagian Harta Lancar menjadi rekkening :
Jenis Rekening : Nomor Kode :
Kas 111
Surat Berharga 112
Piutang Wesel 113
Piutang Dagang 114
Persediaan Barang Dagangan 115
Beban dibayar dimuka 116
b. Kode Blok
Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cra menyediakan satu blok angka
setiap kelompok perkiraan.
Contoh Kode Blok :
Kelompok : Nomor Kode
Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
Modal 300 – 399
Pendapatan 400 – 499
Beban 500 – 599
Masing – masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan .
Contoh :
Kelompok harta dibagi menjadi beberapa golongan antara lain sebagai berikut :
Golongan : Nomor Kode
Harta Lancar 100 – 149
Investasi jangka Panjang 150 – 159
Harta Tetap 160 – 169
Harta tak berwujud 170 – 179
Harta Lain – lain 180 – 189
Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening .Contoh:
Golongan harta lancar dibagi menjadi jenis rekening :
Jenis Rekening : Nomor Kode :
Kas 110
Piutang 120
Persediaan barang dagangan 130
Beban dibayar dimuka 140
2. Sistem Desimal
Adalah pemberian nomor kode dengan kode dengan menggunakan dasar angka 10 unit
dari 0 sampai 9. Masing – masing angka//digit menunjukkan kelompok, golongan dan
jenis.
Rekening dibagi dalam 10 rubrik, tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan, dan tiap
golongn dibagi menjadi 10 jenis rekening, seperti tampak dibawah ini :
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 19 -
Rubrik 0 :Rekening harta tetap dan modal
Rubrik 1 : Rekening keuangan
Rubrik 2 : Rekening Netral
Rubrik 3 : Rekening persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan bahan yang habis
dipakai
Rubrik 4 : Rekening Jenis – jenis biaya/beban
Rubrik 5 : Rekening Temppat – tempat Biaya/beban
Rubrik 6 : Rekening Fabrikasi/pemikul beban
Rubrik7 : Rekening Persediaan barang jadi
Rubrik 8 : Rekening Pendapatan
Rubrik 9 : Rekening Rugi/Laba Umum
Contoh ;
5 Beban
50 Beban Penjualan
501 Gaji Salesmen
5011 Gaji Salesmen Produk A
3. Sistem Mneumonic
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan singkatan huruf awal dari
kelompok rekening yang bersangkutan.
Contoh :
Nama Rekening Kode
Aktiva A
Aktiva Lancar AL
Kas AL – K
Aktiva Tetap AT
Peralatan AT – P
Utang U
Utang Lancar UL
Utang Dagang UL – UD
Modal M
Pendapatan P
Beban B
4. Sistem Kombinasi Angka dan Huruf
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka.
Huruf paling depan sebagai golongan rekening dan nomor perkiraan dengan angka.
Contoh :
Upah dengan kode “U”
Produksi dengan kode “”9”
Benang Sutra dengan kode “2”
Jadi upah produksi benang sutra dengan kode : “U-9-2”
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 20 -
SOAL – SOAL
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kode rekening !
2. Apakah kegunaan dari kode rekening !
3. Apakah yang dimaksud dengan kode rekening Numeralia ?
4. Apakah 3 macam contoh kode rekening Numeralia dengan :
a. Kode Kelompok
b. Kode Blok
5. Apakah yang dimaksud dengan kode rekening Decimal ?
6. Berilah 2 contoh kode Decimal !
7. Apakah yang dimaksud dengan kode Mnemonic ?
8. Berikan 5 macam contoh dari kode Mnemonic !
9. Apakah yang dimaksud dengan kode kombinasi angka dan huruf !
10. Berikan contoh penggunaan kode kombinasi angka dan huruf !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 21 -
BAB V
KESEIMBA�GA� �ERACA
A. PE�DAHULUA�
Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba. Agar dapat diketahui rugi atau
laba suatu perusahaan, maka setiap transaksi atau kejadian harus dicatat secara catat secara
cermat dan teliti. Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan yang dibuat dapat
dipertanggungjawabkan perusahaan kepada pemiliknya atau pihak lain. Oleh sebab itu
laporan keuangan harus disusun berdasarkan konsep – konsep atau prinsip – prinsip
akuntansi.
Konsep dasar akuntansi yang penting dan berpengaruh terhadap laporan keuangan
adalah konsep kesatuan usaha. ( Business Entity Concept ) yang menyatakan bahwa
perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah –pisah dari pihak – pihak
yang berkepentingan dengan sumber – sumber perusahaan. Perusahaan dipandang sebgai
unit organisasi yang terpisah daripemiliknya. Dengan konsep kesatuan usaha tersebut
akuntansi berkepentingan untuk melaporkan kegiatan perusahaan bukan kefiata
pemiliknya, sebab pemilik dianggap sebagai pihak eksternn.
B. PERSAMAA� AKU�TA�SI
1. Harta = Modal
Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa perusahaan
itu menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang terpisah baik dari
pemilik maupun kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan diperoleh dari pihak lur
perusahaann. Kekayaan atau harta perusahaan yang diperoleh dari pihak luar adalah
merupakan kewajiban atau utang.
Kekayaan perusahaan yang pertama kali dipperoleh bersumber dari pemilik, maka
pada saat itu pula peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang
kemudian disebut sebagai modal pemilik.
Misalnya pada tanggal 16 Maret 1991 Tuan Achmad hendak mendirikan sebuah
bengkel motor yang diberi nama Bengkel Kasih Sejati. Pada tanggal tersebut Tuan achmad
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut. Akibat
transaksi ini pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut :
BE�GKEL KASIH SEJATI
Kas Rp. 2.000.000,00
Utang Rp. 2.000.000,00
Pemilik
( Tuan Achmad )
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 22 -
Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Achmad meminjamkan uang kepada
perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Macamnya Aktiva Sumber Dananya
Kas Rp. 2.000.000,00 Utang Tuan Achmad Rp.2.000.000,00
Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut
diatas dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi : Macamnya harta Sumber Dananya
Kas Rp. 2.000.000,00 Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa besrnya harta = modal atau H = M
2. Harta = Utang + Modal
Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih
dirasakan kurang, maka pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta)
perusahaan yang bersumber bukan dari pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal
Bengkel Kasih Sejati pada tanggal 25 Maret 1991 meminjam uang kepada Bank Niaga
sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi tersebut maka harta Bengkel Kasih Sejati
berupa kas akan bertambah menjadi Rp. 5.000.000,00 yang bersumber dari Modal Tuan
Achmad Rp. 2.000.000,00 dan utang Bank sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Macamnya Harta Sumber Dananya
Kas Rp. 5.000.000,00 Utang Bank Rp. 3.000.000,00
Modal Tuan Ahmad Rp. 2.000.000,00
Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa
Harta = Utang + modal atau dinotasikan H = U + M
3. Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi
Transaksi keuangan adalah segala kejadian atau pristiwa yang emperngaruhi struktur
posisi keuangan perusahaan ( harta, utang dan modal ) yang dapat dinilai dengan uang.
Setiap transaksi keuangan suatu perusahaan akan mengakibatkan timbulnya berbagai
perubahan dalam ketiga unsur ( harta, utang dan modal ). Perubahan tersebut dapat terjadi
antara :
a. Harta dengan harta
b. Harta dengan utang
c. Harta dengan modal
d. Harta dengan utang dan modal..
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 23 -
Untuk menggambarkan pengaruh transaksi keuangan terhadap ketiga unsur tersebut,
maka perhatikanlah contoh dibawah ini .
TRA�SAKSI I
Nona Retno Endrawati setelah menyelesaikan kursus salon kecantikan, mendirikan
sebuah salon kecantikan diberi nama Retno Beauty Salon, dengan menyerahkan uang tunai
sebesar Rp. 2.500.000,00.
Akibat transaksi tersebut maka harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp.
2.500.000,00 dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp.2.500.000,00 dan modal
perusahaan bertambah sebesar Rp. 2.500.000,00. Pembinaan ini dinyatakan dalam
perusahaan akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Modal �ona retno Keterangan
1. 2.500.000,00 2.500.000,00 Investasi Modal Awal
Jml 2.500.000,00 2.500.000,00
TRA�SAKSI II
Retno Beauty Salon menyewa sebuah ruangan untuk kegiatan tersebut pada bulan
pertama sebesar Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa kas berkurang Rp. 50.000,00
untuk membayar beban sewa. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi akan
terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
�o Kas Modal �ona retno Keterangan
Jml.
2.
2.500.000,00
(50.000,00)
2.500.000,00
(50.000,00)
Beban sewa
Jml 2.450.000,00 2.450.000,00
TRA%SAKSI III
Retno Beauty salon membeli peralatan salon sebesar Rp.250.000,00 dan
pelengkapan salon sebesar Rp. 50.000,00 secara tunai.
Akibat transaksi ini aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp.300.000,00 dan
aktiva perusahaan berupa perlengkapan salon dan peralatan salon masing-masing
bertambah Rp.50.000,00 dan Rp.250.000,00. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
�o Kas Perlengkapan salon Peralatan salon Modal
�ona Retno
Keterangan
Jml.
3.
2.450.000,00
(300.000,00)
-
50.000,00
-
250.000,00
2.450.000,00
-
Jml 2.450.000,00 50.000,00 250.000,00 2.450.000,00
TRA�SAKSI IV
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 24 -
Untuk menambah uang kass perusahaannya maka Retno Beauty Salon meminjam
uang dari bank sebesar Rp.500.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaanberupa kas bertambah sebesar
Rp.500.000,00 dan utang perusahaan bertambah sebesar Rp.500.000,00. Setelah transaksi
ini perasaan akuntansiinya akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
�o Kas Perlengkapan
salon
Peralatan
salon
Utang
Bank
Modal
�ona Retno
Keterangan
Jml.
4.
2.150.000,00
500.000,00
50.000,00
-
250.000,00
-
-
500.000,00
2.450.000,00
-
Jml 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00
TRA�SAKSI V
Hasil jasa dari pemotongan rambut, cuci muka dan lain-lain selama satu bulan
sebesar Rp.265.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp.265.000,00 dan modal perusahaan sebesar Rp.265.000,00 yang diaibatkan penerimaan
pendapatan jasa salon. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat sebagai
berikut : Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
�o Kas Perlengkapan
salon
Peralatan salon Utang
Bank
Modal
�ona Retno
Keterangan
Jml.
5.
2.650.000,00
265.000,00
50.000,00
-
250.000,00
-
500.000,00
-
2.450.000,00
265.000,00
Pendapatan jasa salon
Jml 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00
TRA�SAKSI VI
Retno Beuty Salon membayar tenaga yang membantu di salon tersebut sebesar Rp.
50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan berupa kas berkurang
Rp. 50.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000,00 yang
mengakibatkan untuk membayar beban upah. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Perlengkapan
Salon
Peralatan
Salon
Utang
Bank
Modal �ona
Retno
Keterangan
Jml.6 2.915.000,00
( 50.000,00 )
50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00 Beban Upah
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 25 -
TRA�SAKSI VII
Dibayar sebagian utang Bank sebsar Rp. 300.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00 dan
utang perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00. Setelahtransaksi ini maka persamaan
akuntansinya terlihat sebagai berikut :
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Perlengkaan
Salon
Peralatan
salon
Utang
Bank
Modal �ona
Retno
Keterangan
Jml.
7
2.865.000,00
( 300.000,00 )
50.000,00
-
250.000,00
-
500.000,00
500.000,00
2.665.000,00
-
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal
TRA�SAKSI VIII
Nona Retno Endrawati mengambil uang di salonnya untuk keperluan priibadi sebesar Rp.
25.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas berupa Rp. 25.000,00 dan
modal perusahaan juga berkurang Rpp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya pengambilan
pribadi pemilik. Setelah transaksi tersebut maka persamaan akuntansi terlihat sebagai
berikut :
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Perlengkaan
Salon
Peralatan
salon
Utang
Bank
Modal �ona
Retno
Keterangan
Jml.
8
2.565.000,00
( 25.000,00 )
50.000,00
-
250.000,00
-
200.000,00
2.665.000,00
(25.000,00)
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.640.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal
TRA�SAKSI IX
Pada akhir bulan dinyatakan perlengkapan salon yang sudah terpakai sebesar
Rp. 20.000,00
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa perlengkapan salon
berkurang Rp. 20.000,00 dan modal perusahaan juga berkurang Rp. 20.000,00 yang
diakibatkan adanya beban perlengkapan salon. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Perlengkaan
Salon
Peralatan
salon
Utang
Bank
Modal �ona
Retno
Keterangan
Jml.
9
2.540.000,00
-
50.000,00
(20.000,00)
250.000,00
-
200.000,00
2.665.000,00
(20.000,00)
Beban Perl.
Salon
Jml 2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 26 -
TRA�SAKSI X
Pada akhir bulan dinyatakan peraltan salon disussutkan sebesar Rp. 25.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva prusahaan berupa peralatan salon berkurang
nilainya sebesar Rp. 25.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebsar rp. 25.000,00 yang
diakibatkan adanya beban penyusutan peralatan salon
Dalam hal ini penguragan nilai peralatan salon tidak langsung dilakukan pada
peraltan salon, namun sebaiknya dibuatkan rekening atau kolom tersendiri dengan nama
akumusi penyusutan peralatan salonsebagai kotra rekening ( rekening tandingan ) daripada
rekening peralatan salon. Rekening akumulasi penyusutan peralata salon kedudukannya
mengurangi rekening peralatan salon. Transaksi ini tidak langsung dikurangkan pada
peralatan salon alasannya agar nilai perolehan peralatan salon dapat segera diketahui pada
setiap saat. Setelah transaksi ini maka prsamaan akuntansi terlihat secara keseluruhan
sebagai berikut
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Perlengkaan
Salon
Ak. Peny.
Peralatan salon
Peralatan
salon
Utang Bank Modal �ona
Retno
Keterangan
1.
2.
2.500.000,00
(500.000,00)
-
-
-
-
-
-
-
-
2.500.000,00
(50.000,00)
Investasi modal
awal
Beban awal
3.
2.450.000,00 (300.000,0)
- 50.000,00
- 250.000,00
- -
- -
2.450.000,00 -
4.
2.150.000,00
500.000,00
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
-
500.000,00
2.450.000,00
-
5.
2.650.000,00
265.000,00
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
500.000,00
-
2.450.000,00
265.000,00
Pendapatan jasa
salon
6.
2.915.000,00
(50.000,00)
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
500.000,00
-
2.715.000,00
(50.000,00)
Beban upah
7.
2.865.000,00
(25..000,00)
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
500.000,00
(300.000,00)
2.665.000,00
-
8..
2.565.000,00
(25.000,00)
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
200.000,00
-
2.665.000,00
(25.000,00)
Prive Retno
9.
2.540.000,00
-
50.000,00
(20.000,00)
250.000,00
-
-
-
200.000,00
-
2.640.000,00
(20.000,00)
Beban Per. Salon
10.
2.540.000,,00
-
30.000,00
-
250.000,00
-
(25.000,00)
200.000,00
-
2.620.000,00
(25.000,00)
B. Peny.peralatan
salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00
Jumlah aktiva – Akumulasi penyusutan peralatan salon = Jumlah Utang + Modal
Jika kita perhatikan transaksi – transaksi yang dapat mempengaruhi modal dapat
disimpulkan sebagai berikut ;
1. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal yaitu :
- penerimaan pendapatan
- adanya transaksi setoran modal
2. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya modal yaitu :
- pembayaran beban
- pengambilan untuk keperluan pribadi
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 27 -
4. Pengembangan Persamaan Akuntansi
Pada awal periode akuntansi posisi keuangan suatu prusahaan jika digambarkan dalam
notasi persamaan akuntansi aka terlihat sebagai berikut : H = U + M. Setelah terjadi
transaksi selama periode akuntansi maka ketiga unsur tersebut akan mengalami perubahan.
Sehingga pad aakhir periode akuntansi keadaan posisi keuangannya dapat digambarkan
dalam notasi persamaan akuntansi sebagai berikut : H’ = U’ + M’. Tanda aksen tersebut
menunjukkan bahwa ketiga unsur telah mengalami perubahan – perubahan yang
diakibatkan adanya transaksi selama satu periode akuntansi. Meskipun tiga unsur tersebut
mengalami perubahan namun komposisi jumlah aktifa selalu sama dengan jumlah utang
ditambah modal.
Pada kenyataannya bahwa peru8bahan modal itu akan diketahui pada akhir periode
akuntansi, bukan setiap saaat terjadinya transaksi. Oleh karena itu selama periode
terjadinya transaksi elemem – elemen yang terdapat dalam M’(M aksen) dapat di pisahkan
menjadi unsur-unsur:
a. Modal awal(M).
b. Pendapatan(P) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
c. Beban (B) yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
d. Setoran atau investasi tambahan (S) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal
(M).
e. Pengambilan pribadi (K) yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
Karena M” (M aksen) itu terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen M, P,B, S dan K
maka posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi dapat digambarkan dalam
persamaan akuntansi sebagai berikut: H’ = U’ + M + P- B + S-K.
Untuk lebih jel;asnya pada contoh Retno Beauty Salon jika kita hendak memisahkan
elemen – elemen yang mempengaruhi M’ (M aksen) maka dapat digambarkan sebagai
berikut: AKTIVA = UTA�G + MODAL + PE�DAPATA� - BEBA� + SETORA� - PRIVE
Kas
2.540.000.00
Utang
2.00.000,00
Modal
2.500.000,00
Pendapatan
265.000,00
Beban Sewa
50.000,00
Setoran
-
Prive
25.000,00
Beban Upah
50.000,00
B. Perleng. Salon
20.000,00
B. Peny. Per. Salon
25.000,00
Ak. Peny.
Salon
(25..000,00)
Peralatan Salon
250.000,00
Perlengkapan Salon
30.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 28 -
Dalam gambar tersebut diatas jumlah aktifa (H’) adalah Rp.2.795.000,00 yang
terdiri dari kas Rp.2.540.000,00 perlengkapan salon Rp.30.000,00 dan peralatan salon
Rp.225.000,00 (Rp.250.000,00)- Rp.25.000,00). Sedangkan jumlah U’ Rp.200.000,00 M
(modal awal) Rp.2.500.000,00 P= Rp 265.000,00 B = Rp.145.000,00 yang terdiri dari
(Beban sewa Rp.50.000,00 Beban upah Rp.50.000,00 Beban perlengkapan salon
Rp.20.000,00 dan Beban penyusutan peralatan salon Rp.25.000,00).Untuk setoran S =
Rp.0,00 dan K = Rp.25.000,00. Jadi H’ = U’ + M + P – B + S – K dapat dibuktikan
sebagai berikut: Rp.2.795.000,00 = Rp.200.000,00 + Rp. 2.500.000,00 + Rp.265.000,00 –
Rp.145.000,00 + Rp.0,00 – Rp.25.000,00.
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
1 Jelaskan yang dimaksud denagn konsep kesatuan usaha !
2 Siapa sajakah yang menjadi pihak luar ( ekstern ) menurut sudut pandang konsp
kesatuan usaha ?
3 Sebutkan unsur – unsur persamaan akuntansi !
4 Berilah contoh trasaksi keuangna yang mempengaruhi perubahan harta dengan harta !
5 Berilah contoh transaksi keuangan yang mempngaruhi perubahan harta dengan utang
6 Berilah contoh transaksi keuangan ynag mempenggaruhi keuangan harta dengan modal
!
7 Berilah contoh transaksi keuangna ynag mempengaruhi perubahan modal !
B. SOAL LATIHA�
1 Tuan Budi setelah menyelesaikan gelar akuntan mendirikan sebuah perusahaan
akuntan publik yang diberi nama Kantor Akuntan Budi. Transaksi yang terjadi selama
bulan pertama adalah sebagai berikut :
a. Tuan Budi menyerahkan uang tunai pribadinya sebesar Rp. 5.000.000,00 ke
dalam kas perusahaan.
b. Dibayar sewa ruangan bulan pertama untuk melakukan kegiatan sebesar Rp.
150.000,00 .
c. Dibeli peraltan kantor dengan kredit dari Toko Murah seharga Rp. 800.000,00
d. Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp.100.000,00
e. Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian Media Indonesia sebesar Rp.
50.000,00
f. Diterima uang jasa pemeriksaan ( audit ) dari PT. Merpati sebesar Rp.
950.000,00
g. Dibayar biaya listrik pada bulan pertama Rp. 15.000,00
h. Tuan Budi menyerahkan mesin tik untuk keperluan dikantornya, nilai mesin tik
tersebut Rp. 250.000,00
i. Dibayar gaji para karyawan Rp. 250.000,00
j. Tuan Budi mengambil uang perusahaan untuk keperlun pribadi sebsar Rp.
50.000,00
Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :
Harta : Kas, Perlengkapan kantor, Peralatan kantor.
Utang : Utang usaha
Modal : Modal Tuan Budi
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 29 -
2. M. Yusuf serang penjahit amatir yang sudah lama melakukan kegiatan menjahit merasa
perlu melakukan pembukuan. Mulai tanggal 1 Januari 1991 diadakan pendataan yang
hasilnya sebagai berikut :
Peralatan jahoit dan obras dinilai seharga Rp. 450.000,00 , perlengkapan jahit senilai
Rp. 50.000,00. Adapun transaksi yang terjadi selama bulan Januari 1991 adalah
sebagai berikut :
Januari 2 : M. Yusuf mengambil tabungannya di Bri sebesar Rp.200.000,00
untuk menambah modalnya.
3 : Dibayar sewa ruangan yang digunakan kegiatan tersebut untuk bulan
Januari 1991 sebesarRp. 75.000,00
5 : Diterima ongkos obras sebesar Rp. 15.000,00
7 : Diterima ongkos jahit sebesar Rp. 50.000,00
10 : Dibeli mesin jahit merk Singer secara kredit dari Toko Swira dengan
harga Rp. 350.000,00.
20 : Dibayar upah tenaga yang membantunya sebsar Rp. 50.000,00
21 : Diterima dari langganan upah jahit sebesar Rp. 125.000,00
25 : Diserahkan hasil jahitan seragam sekolah kepada SMU Sadam sebesar
Rp. 250.000,00
28 : Dibayar hutang kepada Toko Swira Rp. 150.000,00
29 : Diterima tagihan dari SMU Sadam sebesar Rp. 150.000,00
30 : Dibayar upah tenaga yang membantu sebesar Rp. 75.000,00
31 ; M. Ysuf mengambil uang perusahaan sebesar Rp. 50.000,00 unutk
keperluan pribadi .
31 : Perlengkapan jahit tinggal seharga Rp. 10.000,00
31 : peralatan jahit dan obras disusutkan sebesar 10 % dari harga perolehan.
Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi dan transaksi – transaksi tersebut diatas dengan perincian
sebagai berikut :
Harta : Kas, Piutang usaha, Perlengkapan jahit, Peralatan jahit dan Obras, dan akumulasi
penyusutan pralatan jahit dan obras.
Utang : Utang Usaha
Modal : Modal M. Yusuf
3. Perusahaan reparasi sepeda motor “MAJU JAYA” , kepunyaan Jayadi memulai
operasinya pada tanggal 1 Sepetember 1990 dan melakukan transaksi – transaksi
berikut ini selama bulan September itu :
1. Jayadi menginfestasikan Rp. 7.500.000,00 dari uang pibadinya kedalam perusaan.
2. Dibeli peralatan reparasi sepeda motor dengan harga Rp. 4.500.000,00. Dari jumlah
tersebut dibayar tunai Rp. 2.500.000,00 sedangkan sisanya diberi waktu 30 hari.
3. Dibeli perlengkapan perkas seharga Rp. 450.000,00
4. Jayadi menerima Rp. 750.000,00 dari para langganannya untuk servis danreparasi
yang dilaksanakan.
5. Dibayar sewa gedung unutk bulan September 1990 Rp. 250.000,00
6. Dibeli perlengkapan secara kredir seharga Rp. 650.000,00.
7. Diambil untuk keperluan pribadi uang sebanyak Rp. 150.000,00
8. Dibayar sebanyak Rp. 450.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut
butir 6 diatas.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 30 -
9. Dibayar upah tenaga kerja Rp. 125.000,00 .
10. Sisa perlengkapan yang masih ada pada akhir bulan September 1990 sebanyak Rp.
975.000,00
Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi berdasarkan transaksi – transaksi tersebut diatas,
dengan judul –judul Aktiva, Utang dan Modal pemilik sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Perlengkapan, Peralatan
UTANG : Utang Usaha
MODAL PEMILIK : Modal Jayadi
4. Transaksi – transaksi yang dilaksanakan oleh prusahaan “ BI�ATU BERSIH “,
selama bulan Mei 1991 adalah sebagai berikut :
1 Mei Syahril memulai usahanya dengan menginvestasikan sebagai berikut modal
pertama berupa :
Uang tunai…………………………………………Rp. 4..500.000,00
Peralatan binatu……………………………………Rp. 600.000,00
3 Mei Dibeli tunai perlengkapan binatu dengan harga Rp. 150.000,00
6 Mei Telah diselesaikan pekerjaan binatu dengan atas suatu instansi dengan biaya
Rp. 525.000,00
9 Mei dibeli dengan kredit dari Toko sakura jakarta :
Perlengkapan binatu
11 Mei Diterima tunai pendapatan dari pekerjaaan binatu sebesar Rp. 450.000,00
13 Mei Dibayara iklan sebesar Rp. 150.000,00
15 Mei Syahril mengambil uang tunai unutk keperluan pribadinya sebesar
Rp. 175.000,00
17 Mei Dibeli dari Toko Abadi Jakarta :
Perlengkapan binatu………………………………..Rp. 50.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 575.000,00
Dari jjumlah tersebut dibayar tunai Rp. 300.000,00 dan sisanya akan dibayar
30 hari lagi.
19 Mei Dibayar angsuran utang Toko Sakura sebesar Rp. 350.000,00
21 Mei Syahril mengadakan investasi tambahan kepada perusahaan binatunya
dengan menyetor :
Uang tunai………………………………………….Rp. 750.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 300.000,00
24 Mei Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan tanggal 6 Mei yang lalu sebesar Rp. 275.000,00
26 Mei Diterima uang tunai pendapatan atas pekerjaan binatu yang telah diselesaikan
sebesar Rp. 275.000,00
28 Mei Dibeli perlengkapan dari Toko Karya dengan harga Rp. 275.000,00. Dibayar
tunai sisanya akan dibayar kemudian.
30 Mei Dibayar upah karyawan Rp. 150.000,00
31 Mei Nilai perlengkapan binatu yang masih ada sebanyak Rp. 350.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 31 -
Diminta :
Susunlah transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi dengan perkiraan –
perkiraan sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Piutang, Usaha, Perlengkapan binatu, Peralatan binatu
UTANG : Utang usaha
MODAL PEMILIK : Modal Syahril
5. Susunlah transaksi – transaksi dibawah ini dalam persamaan akuntansi dengan bentuk
mendatar, seperti berikut :
Tanggal Aktiva Kewajiban Modal
Kas Piutang
Usaha
Perlengk.
Kantor
Peralatan
Kantor
Utang
Usaha
Modal Agus
Transaksi selama bulan januari 1991 adalah sebagai berikut :
3 Januari Agus memulai usaha dengan menginvestasikan sebagai modal pertama
:
Uang tunai Rp. 2.500.000,00
Peralatan Kantor Rp. 500.000,00
5 Januari Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp. 200.000,00
8 Januari Dibeli dengan kredit dari Toko Harapan peralatan kantor seharga Rp.
300.000,00
10 Januari Diselesaikan pekerjaan atas langganan . Biaya mengerjakan
diperhitungkan Rp. 450.000,00 jumlah tersebut terlah difakturkan
untuk di tagih.
15 Januari Diterima hasil usaha sebesar Rp. 500.000,00
18 Januari Dibayar rupa-rupa beban usaha sebesar Rp. 60.000,00
20 Januari Agus mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. `
150.000,00
25 Januari Dibayar sebagian utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp.
100.000,00
28 Januari Diterima pembayaran sebagiuan tagihan atas langganan (l8hat 10
Januari ) sebesar Rp. 250.000,00
31 Januari Dibayar gajih pegawai bulan Januari Rp. 120.000,00
31 Januari Setelah diadakan iventarisasi ternyata persediaan perlenglapan kantor
yang masih ada sebesar Rp. 50.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 32 -
BAB VI
LAPORA� KEUA�GA�
A. PE�DAHULUA�
Laporan keuangan adalah laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan baik
di dalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang di keluarkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa laporan keuangan meliputi neraca , perhitungan
rugi/laba dan catatan atas laporan keuangan . Untuk lebih dapat menggambarkan cara jelas
sifat dan perkembangan perubahan yang di alami perusahaan dari waktu ke waktu, sangat
dianjurkan agar perusahaan menyusunlaporan keuangan komparatif, setidaknya untuk duaa
tahun terakhir.
Hasil akhir dari suatu proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan. Setiap
perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan keuangan, baik untuk
kepentingan intern maupun ekstern.
B. SYARAT – SYARAT LAPORA� KEUA�GA�
Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai
berikut :
1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-
pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara
jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep
dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji
kebenarannya oleh pihak lain.
4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan
tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik
antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan
keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
C. LAPORA� RUGI – LABA
Laporan rugi-laba adalah suatu laporan yang memberikan informasi keberhasilan
yang di capai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan di dalam menjalankan
usahanya dalam jangka waktu (periode) tertentu yang dinilai atau diukur dengan jumlah
satuan uang. Rugi atau laba perusahaan dapat dihitung dengan perbandingan antara jumlah
pendapatan dan jumlah beban selama satu periode akuntansi. Jika jumlah pendapatan lebih
besar dibandingkan jumlah beban maka perusahaan tersebut mendapatkan laba. Sebaiknya
jumlah pendapatan lebih kecil dibandingkan jumlah beban maka perusahaan tersebut
menderita kerugian..
Dalam menyusun laporan rugi laba perlu diperhatikan judul; laporan, yang memuat
nama perusahaan, nama lapopran dan periode laporan tersebut dengan penulisan secara
berturut-turut menjadi tiga baris. Contoh:
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 33 -
RET�O BEAUTY SALO�
LAPORA� RUGI-LABA
U�TUK PERIODE YA�G BERAKHIRA� 31 DESEMBAR 1990
Adapun unsur – unsur dari laporan rugi-laba adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang
termasuk pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan
mana yang merupakan pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).
2. Beban
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi
harus kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang dikeluarkan
untuk membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non operasional yaitu
beban yang di krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha pokok perusahan.
3. Saldo rugi-laba
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian
pendapatan danjumlah rincian tersebut diatas.
Bentuk la[oran rugi-laba dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu:
a. Laporan rugi-laba berbentuk singel step
Bentuk ini juga disebut bentuk langsung yaitu bentuk laporan rugi-laba yang
menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban
menjadi satu kelompok. Cara menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian
pendapatan baik pendapatan operasional maupun pendapatan non oiperasional.
Kemudian bagian kedua merupakan perincian beban baik beban operasional maupun
beban non operasional. Setelah itu bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang
merupakan selisih antara juml;ah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.
b. Laporan rugi-laba berbentuk multiple step
Bentuk ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur
pendapatan maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan usaha non
operasional dan usaha non operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua
adalah perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan
maupun beban non oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi –
laba bersih.
Dalam menyusun laporan rugi – laba sebaiknya unsus beban disusun secara urut dari
jumlah terbesar ke jumlah terkecil kecuali unutk beban serba – serbi atau beba lain – lain.
Contoh soal : Di bawah ini daftar rekening nomnal sebuah perusahaan Bengkel Mobil Anugerah pada tanggal 31 Desember 1991. Beban gaji Rp. 3.500.000,00 Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00 Beban administrasi bank Rp. 156.000,00 Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00 Beban Penyususutan bengkel Rp. 1.500.000,00 Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00 Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00 Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00 Beban lain-lain Rp. 450.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 34 -
Dari data tersebut di atas jika dibuat perhitungan rugi-laba dengan menggunakan bentuk
singel step maupun multiple step terlihat sebagai berikut:
1. Bentuk single step.
BE�GKEL MOBIL A�UGERAH Perhitungan Rugi – Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991 Pendapatan : - Pendapatan cat duko Rp. 7.200.000,00 - Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 - Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00 + Jumlah pendapatan Rp. 14.995.000,00 Beban : - Beban gaji Rp. 3.500.000,00 - Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00 - Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.500.000,00 - Beban penyusutan kantor Rp. 1.200.000,00 - Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00 - Beban administrasi Bank Rp. 156.000,00 - Beban lain – lain Rp. 450.000,00 + Jumlah beban Rp. 9.981.000,00 _ Laba bersih Rp. 5.014.000,00
2. Bentuk Multiple Step
BE�GKEL MOBIL A�UGERAH Perhitungan Rugi – Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991
Pendapatan operasional : -Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00 -Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 + Jumlah pendapatran operasional Rp.13.650.000,00 + Beban operasional: -Beban gajih Rp. 3.500.000,00 -Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00 -Beban penyusutan peralatan bengkel Rp. 1.500.000,00 -Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00 -Beban peralatan kantor Rp. 845.000,00 -Beban lain-lain Rp. 450.000,00 + Jumlah beban operasional Rp. 9.825.000,00 - Laba operasional Rp. 3.825.000,00 Pendapatan /beban non operasional: -Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00 -Beban administrasi bank Rp. 156.000,00 - Laba non operasional Rp. 1.189.000,00 + Laba bersih sebelum pajak Rp. 5.014.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 35 -
D. LAPORA� PERUBAHA� MODAL
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan
perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi.
Dalam laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal
menjadi modal akhir.
Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan modal adalah:
1. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
2. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jika perusahaan mendapat
laba, maka besarnya laba akan menambah modal awal. Sebaliknya jika perusahaan
menderita rugi, maka besarnya rugi akan mengurangi modal awal.
3. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu penambahan investasi modal oleh pemilik
selama periode akuntansi berjalan. Setoran modal ini akan akan menambah besarnya
modal awal.
4. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan
pribadi pemilik. Pengambilan pribadi ini akan mengurangi besarnya modal awal.
Adapun bentuk laporan perusahaan modal adalah sebagai berikut :
BE�GKEL MOBIL A�UGERAH Perhitungan Rugi – Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991
Modal……………..per 1 Januari 1991 Rp. xxxxxxx
Setoran/tambahan investasi Rp. xxxxxxx
Rp. xxxxxxx
Rugi/laba Rp. xxxx
Prive……. Rp. xxxx +/-
Penambahan/pengurangan modal Rp. xxxxxxx +/-
Modal…………..per 31 Desember 1991 Rp. xxxxxxx
Untuk perusahaan yang berbentuk Perseron Terbatas ( PT) dinamakan laporan laba ditahan
yang bentuknya sebagai berikut :
PT. A�JA�GSA�A Laporan Laba Ditahan
Periode yang berakhir 31 Desemmber 1991
Laba ditahan, 1 Januari 1991 Rp. xxxxxx
Laba bersih tahun 1991 Rp. xxxx
Deviden yang dibagikan tahun 1991 Rp. xxxx -
Penambahan laba ditahan Rp. xxxxxx +
Laba ditahan, 31 Desember 1991 Rp. xxxxxx
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 36 -
E. �ERACA
Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan
posisi keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri aktiva, uatang dan modal. Neraca
dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu :
1. �eraca yang berbentuk rekening/skontro ( Account Form )
Bentuk ini memepunyai dua belah sisi yaiut sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit untuk
merinci macamnya aktiva sedangkan sisi kredit unutk memerinci macamnya uatang dan
modal. Perincian aktiva lancar dalam neraca disusun berdasaekan urutan likuiditas, ari
yang paling lancar ke yang kurang lancar, sedangkan untuk aktiva tetap penyusunannya
berdasarkan urutan kekekalannya, yaitu dari yang paling kekal ke yang kurang kekal.
Perincian utang disusun berdasarkan jangka waktu pembayarannya yaitu dari yang
berjangka oendek ke yang berajangka panjang.
2. �eraca berbentuk laporan ( Report Form )
Neraca bentuk ini susunan aktiva , uatng dan modal disusun berturut – turut dari atas
ke bawah . Prinsip penyusunan aktiva, utang dan modal sama sepeti bentuk rekening.
Contoh soal :
Data rekening riil dari Biro Iklan Jaya pada tanggal 31 Desember 1991 terlihat sebagai
berikut :
Kas Rp 540.000,00
Tanah Rp. 8.500.000,00
Gedung Rp. 9.000.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
Peralatan kantor Rp. 2.900.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
Utang usaha Rp. 2.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.160.000,00
Wesel bayar Rp. 1.500.000,00
Modal Adi Rp. 24.310.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 480.000,00
Utang hipotik Rp. 6.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.250.000,00
Dari data tersebut di atas jika dibuat neraca dengan bentuk rekening dan bentuk laporan
maka terlihat sebagai berikut :
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 37 -
a) Neraca bentuk rekening BIRO IKLA� JAYA
�eraca Per 31 Desember 1991
Aktiva Lancar : Kas Rp. 540.000,00 Piutang Usaha Rp. 3.500.000,00 Perlengkapan Kantor Rp. 800.000,00 Asuransi diibayar dimuka Rp. 480.000,00 + Jumlah Aktiva Lancar Rp. 5.320.000,00 Aktiva Tetap : Tanah Rp. 8.500.000,00 Gedung Rp.19.000.000,00 Ak.Peny.Gdg. Rp. 2.250.000,00 Rp. 6.750.000,00 Perlt.Ktr. Rp. 2.900.000,00 Akumulasi Peny. Peralatan Ktr. Rp. 1.160.000,00 Rp. 1.740.000,00 Kendaraan Rp. 15.000.000,00 Akumulasi Peny. Kendaraan Rp. 3.000.000,00 Rp. 12.000.000,00 + Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00
Utang Jangka Pendek: Utang Usaha Rp. 2.500.000,00 Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 + Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00 Utang jangka panjang: Utang Hipotik Rp. 6.000.000,00 + Jumlah utang Rp. 10.000.000,00 Modal Adi Rp. 24.310.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00
b). Bentuk Laporan
BIRO IKLA� JAYA Neraca
Per 31 Desember 1991 Aktifa Aktifva lancar: - Kas Rp.. 540.000,00 - Piutang usaha Rp. 3.500.000,00 - Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00 - Asuransai dibayar dimuka Rp. 480.000,00 Jumlah aktiva lancar Rp. 5.320.000,00 Aktiva Tetap - Tanah Rp. 8.500.000,00 - Gedung Rp. 9.000.000,00 - Akumulasi peny gedung Rp. 2.250.000,00 _ Rp. 6.750.000,00 - Peralatan kantor Rp. 2.900..000,00 - Akumulasi peny. perlt. ktr Rp. 1.160.000,00 _ Rp. 1.740.000,00 - Kendaraan Rp.15.000.000,00 - Akumulasi peny. kendaraan Rp. 3.000.000,00 _ Rp.12.000.000,00 + Jumlah aktiva tetap Rp. 28.990.000,00 Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00 Utang: Utang jangka pendek : - Utang usaha Rp. 2.500.000,00 - Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 + Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00 Utang jangka panjang : - Utang hipotik Rp. 6.000.000,00 + Jumlah utang Rp. 10.000.000,00 Modal : - Modal Adi Rp. 24.310.000,00 + Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 38 -
Laporan keuangan yang bahas dalam bab ini adalah laporan keungan yang dibuat
berdasarkan persamaan akuntansi. Untuk menggambarkan hubungan ketiga macam
laporan keuangan dari conoth persamaan akuntansi Retno Beuty Salon jika kita buat
laporan keuangannya yang terdiri dari :
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca
Aktiva = Utang + Modal ( dalam rupiah )
�o Kas Perl. salon Peralatan
salon
Ak. Peny.
Peralatan
Salon
Utang Bank Modal �ona
Retno
Keterangan
1.
2.
2.500.000,00
(500,000,00)
-
-
-
-
-
-
-
-
2.500.000,00
(50.000,00)
Investasi modal awal
Beban sewa
3.
2.450.000,00
(300.000,00)
-
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
-
2.450.000,00
-
4.
2.150.000,00
500.000,00
50..000,00
-
250.000,00
-
-
-
-
500.000,00
2.450.000,00
-
5.
2.650.000,00
265.000,00
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
500.000,00
-
2.450.000,00
265.000,00
Pendapatan jasa salon
6.
2.915.000,00
(50.000,00)
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
500.000,00
-
2.715.000,00
(50.000,00)
Beban pajak
7.
2.865.000,00
(300.000,00)
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
500.000,00
(300.000,00)
2.665.000,00
-
8.
2.565.000,00
(25.000,00)
50.000,00
-
250.000,00
-
-
-
200.000,00
-
2.665.000,00
(25.000,00)
Prive Retno
9.
2.540.000,00 -
50.000,00 (20.000,00)
250.000,00 -
- -
200.000,00 -
2.640.000,00 (20.000,00)
Beban perl. salon
10.
2.540.000,00
-
30.000,00
-
250.000,00
-
-
(25.000,00)
200.000,00
-
2.620.000,00
(25.000,00)
B.peny. perlt. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00
Jika akhir periode akuntansi pada Retno Beauty Salon tanggal 31 Desember 1990 maka
laporan keuangannya tampak sebagai berikut :
a) Laporan Rugi – Laba
RETNO BEAUTY SALON
Laporan Rugi – Laba
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990
Pendapatan
- Pendapatan jasa salon Rp. 265.000,00
Beban :
- Beban sewa Rp. 50.000,00 - Beban upah Rp. 50.000,00
- Beban penyusutan peralatan salon Rp. 25.000,00
- Beban perlengkapan salon Rp. 20.000,00 +
Jumlah beban Rp. 145.000,00 _
Laba bersih Rp. 120.000,00
b) Laporan Perubahan Modal.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 39 -
RETNO BEAUTY SALON
Laporan Perubahan Modal Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1990
Modal Nona Retno, 1 Desember 1990 Rp. 2.950.000,00
Laba bersih Rp. 120..000,00
Prive Retno Rp. 25.000,00 _
Penambahan Modal Rp. 95.000,00 +
Modal Nona Retno, 31 Desember 1990 Rp. 2.595.000,00
c) Neraca
RET�O BEAUTY SALO�
Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva : Aktiva Lancar
Kas Rp. 2.540.000,00
Perlengkapan salon Rp. 30.000,00 +
Jumlah aktiva lancar Rp. 2.570.000,00
Aktiva Tetap ;
Peralatan salon Rp. 250.000,00
Akumulasi peny. Peralatan salon Rp. 25.000,00 +
Rp. 225.000,00 +
Jumlah aktiva Rp. 2.795.000,00
Utang : Utang Bank Rp. 200.000,00
Modal :
Modal Nona Retno Rp. 2.595.000,00
Jumlah utang dan modal Rp. 2.795.000,00
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
1. Apakah yang dimaksud laporan keuangan ?
2. Sebutkan syarat – syarat laporan keuangan yang baik !
3. Sebutkan unsur – unsur laporan rugi laba !
4. Sebutkan unsur – unsur laporan perubahan modal !
5. Jelaskan perbedaan laporan rugi – laba yang berbentuk single step dan yang berbentuk
multiple step !
6. Sebutkan unsur – unsur neraca !
7. Apakah perbedaaan neraca yang berbentuk rekening dan neraca yang berbentuk
laporan ?
B. SOAL LATIHA�
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 40 -
1. Persamaan akuntansi perusahaan Gaya Ria Tailor pada tanggal 31 Mei 1991 terlihat
sebagai berikut : �o Kas Perlengkapan
Jahit
Peralatan
jahit dan
obras
Utang usaha Modal Ria Keterangan
1.
2.
105.000,00
(30.000,00)
60.000,00
-
550.000,00
-
50.000,00
(30.000,00)
665.000,00
3.
75.000,00 25.000,00
60.000,00 -
550.000,00 -
20.000,00 -
690.000,00 150.000,00
Pendapatan obras
4.
100.000,00
150.000,00
60.000,00
-
550.000,00
-
20.000,00
-
690.000,00
150.000,00
Pendapatan jahit
5.
250.000,00 (20.000,00)
60.000,00 -
550.000,00 -
20.000,00 -
840.000,00 (20.000,00)
Beban listrik
6.
230.000,00
(40.000,00)
60.000,00
-
550.000,00
-
20.000,00
-
820.000,00
(40.000,00)
Beban gaji
7.
190.000,00 20.000,00
60.000,00 -
550.000,00 -
20..000,00 -
780.000,00 20.000,00
Pendapatan obras
8.
210.000,00
-
60.000,00
(30.000,00)
550.000,00
-
20.000,00
-
800.000,00
(30.000,00)
Beban perlengkapan jahit
9.
210.000,00 (50.000,00)
30.000,00 -
550.000,00 -
20.000,00 -
770.000,00 (50.000,00)
Prive Ria
10.
160.000,00
(40.000,00)
30.000,00
-
550.000,00
-
20.000,00
-
720.000,00
(40.000,00)
Beban gaji
120.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 680.000,00
Pertanyaan :
Buatlah laporan keuangannya pada tanggsl 31 Mei 1991 yang terdiri dari :
a) Laporan rugi – laba
b) Laporan perubahan modal
c) Neraca
2. Dokter Gita Handayani mendirikan sebuah klinik bersalin dengan nama Klinik
Bersalin Sejahtera. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Juni 1991 adalah
sebagai berikut :
Juni 1 :Dokter Gita Handayani menyerahkan uang tunai sebesar Rp.
25.000.000,00 sebagai modal
2 : Dibayar sewa sebuah rumah untuk kegiatan praktek sebesar Rp.
1.500.000,00 setahun.
4 : Dibeli peralatanmedis sebesar Rp. 10.000.000,00 dari Agam
Medical, dibayar tunai Rp. 2.000.000,00
6 : Dibeli perlengkappan medis dari Kimia Farma sebesar Rp.
4.000.000,00 tunai
7 : Dibayar biaya pemasangan iklan kepada harian Kompas sebesar
Rp. 75.000,00
8 : Dibayar rekening listrik sebesar Rp. 135.000,00
10 : Dibayar rekening telepon sebesar Rp. 80.000,00
15 : Penerimaaan jaa medis sampai hari ini dihitung sebesar Rp.
450.000,00
18 : Dibayar biaya keamanan sebesar Rp. 75.000,00
23 : Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian Pagi sebesar Rp.
50.000,00
25 : Dipinjam uang dari BRI sebesar Rp. 3.000.000,00
30 : Penerimaan jasa edis dari taggal 16 s/d 30 Juni sebesar Rp.
100.000,00
30 : Dibayar gaji para karyawan sebesar Rp. 500.000,00
Pertanyaan :
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 41 -
a) Buatlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :
Harta : Kas, Perlengkapan medis, Sewa, dibayar dimuka, peralatan medis
Utang : Utang Bank, Wesel bayar
Modal : Modal dr. Gita Handayani.
b) Buatlah laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 1991 yang terdiri dari :
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca
3. Biro Jasa Ekajaya memperlihatkan rekening – rekenig beserta saldonya pada tanggal
31 Maret 1991 sebagai berikut : Kas Rp. 8.500.000,00 Beban lain-lain Rp. 500.000,00 Piutang usaha Rp. 9.000.000,00 Beban gajih Rp. 5.000.000,00 Sewa di bayar dimuka Rp. 4.500.000,00 Beban listrik dan telepon Rp. 250.000,00 Perlengkapan kantor Rp. 2.500.000,00 Beban iklan Rp. 480.000,00 Peralatan kantor Rp. 12.000.000,00 Beban sewa Rp. 1.500.000,00 Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00 Beban perlengkapan kantor Rp. 800.000,00 Gedung Rp. 25.000.000,00 Pendapatan komisi Rp. 22.500.000,00 Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.500.000,00 Prive Bambang Rp. 2.500.000,00 Tanah Rp. 20.000.000,00 Kendaraan Rp. 35.000.000,00 Modal Bambang (1Maret 1991) Rp. 77.830.000,00 Utang hipotik Rp. 10.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 3.500.000,00 Utang Usaha Rp. 7.500.000,00 Wesel bayar Rp. 2.500.000,00 Dari data tersebut diatas buatlah: a.Laporan rugi-laba. b.Laporan perubahan modal c.Neraca. 4. Perusahaan reparasi sepeda motor “Jayus” kepunyaan Jayusman memulai operasinya
pada tanggal 1 September 1987 dan melakukan transaksi – transaksi yang berikut ini
selama bulan September itu:
a. Jayusman menginvestasikan Rp. 5.000.000,00 dari uang pribadinya ke dalam
perusahaan.
b. Dibeli peralatan reparasi sepeda motor dengan harga Rp. 3.000.000,00 untuk
sisanya di beri waktu 30 hari.
c. Dibeli perlengkapan per kas seharga Rp. 30.000,00
d. Jayusman menerima Rp. 500.000,00 dari langganan untuk servis reparasi yang
sudah dilaksanakan.
e. Dibayar sewa gedung untuk bulan September Rp. 100.000,00
f. Dibeli perlengkapan denganm kredit seharga Rp. 500.000,00
g. Dibayar sebanyak Rp. 250.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut
butir f diatas
h. Dibayar upah para tenaga kerja sebanyak Rp. 80.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 42 -
i. Sisa perlengkapan yang masih ada pada akhir bulan September Rp. 350.000,00
Diminta :
a. Susunlah judul- judul aktiva, kewajiban dan modal pemilik dalam sebuah persamaan
akuntansi : AKTIVA – Kas, perlengkapan, Peralatan KEWAJIBAN – Utang Usaha,
MODAL-Modal Jayusman.
Sudah itu diperlihatkan dengan jalan menambahkan dan mengurangkan akibat tiap
transaksi atas aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Perlihatkan saldo-saldo baru
setelah tiap transaksi.
b. Susunlah sebuah perhitungan rugi-laba, neraca dan laporan perubahan modal.
3. Imanudin memulai sebuah perwakilan real estate pada tanggal 1 januari 1991 dengan
menginfestasikan uang tunai sebanyak Rp. 25.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember
1991 perusahaan yang diberi nama “Perwakilan real Estate Iman “ memperlihatkan pos
– pos berikut :
Beban gaji dan upah Rp. 12.000.000,00
Beban iklan Rp. 2.000.000,00
Beban penyuutan gedung Rp. 3.000.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Beban perlengkkapan kantor Rp. 250.000,00
Beban rupa – rupa Rp. 1.500.000,00
Gaji yang masih harus dibayar Rp. 125.000,00
Gedung Rp. 60.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 3.000.000,00
Utang Hipotek Rp. 50.000.000,00
Peralatan kantor Rp. 7.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Kas Rp. 1.000.0000,00
Pendapatan komosi Rp. 58.125.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 125.000,00
Piutang usaha Rp. 2.125.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Utang usaha Rp. 750.000,00
Prive Imanuddin Rp. 25.000.000,00
Diminta :
Susunlah laporan keuangan yang berikut ini :
a. Perhitungan rugi – laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca ( bentuk Skontro )
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 43 -
BAB VII
JUR�AL
A. PE�DAHULUA�
Jurnal merupakan pencatatan yangt di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti
pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi
merupakan dokkumen sumber seperti kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan
bukti pencatatan merupakan buktri yang sudah di sahkan oleh pihak yang berwenang
untuk di catat pada proses selanjutnya.
B. BUKTI PEMBUKUA�
Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan,
tetapi harus didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi
dan bukti pencatatan.
1. Bukti Transaksi
Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi
dan sah, karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah pula.
Adapun macamnya bukti transaksi antara lain :
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak
penerima uang dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus
dibubuhi materai pada jumlah-jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku. Kwitansi
ada yang memakai sus ada piula yang tidak memakai sus. Jika kwitansi tersebut
tidak memakai sus maka harus dibuat rangkap dua, yang aslinya di serahkan
kepada pihak yang membayar dan rangkapnya disimpan pihak yang menerima
sebagai bukti transaksi terhadap uang masuk. Bentuk kwitansi adalah sebagai
berikut:
Edy Tansil membayar sebuah mobil Terios seharga Rp. 151.000.000,00 Type
standar, kepada dealer mobil “ Jaya” di jalan Maju Gang Mundur �o. 19999
Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2007. Pembayaran telah diterima Kasir
�elly dengan nomor 007/CB/07. Dari data di atas buatlah kuitansi
No 007/cb/07 Sudah diterima dari…E...dini Tanpa hasil Banyaknya uang Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah Untuk Pembayaran sebuah mobil Terios type standar Jakarta, 22 Januari 2007 Rp. 151.000.000,00 Materai Rp.6.000,00 Nenek Lincah
Jurnal Umum
Penjual:
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 44 -
b. %ota
Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak
penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Nota minimal dibuat rangkap dua,
aslinya diserahkan kepada pihak pembeli dan rangkapnya disimpan penjualnya
sebagai bukti transaksi penjualan barang secara tunai. Nota bentyuknya adalah
sebagai berikut:
Toko RATNA Jakarta, 20 Maret 1991 Jl. Mahakam No.2 Kepada Yth.
Jakarta Tn.
Toko
Nota Kontan
Jumlah �ama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
2 buah
2 buah
Mesin ketik merk Olmp.
Kalkulator merk ……….
Rp. 175.000,00
Rp. 25.000,00 Jumlah
Rp. 350.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 400.000,00
Stempel
c Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli . Faktur umumnya
dibuat rangkap tiga, yang asli ( lembar pertama ) setelah ditanda tangani oleh pemebeli
disimpan oleh penjual yang kelak akan digunakan sebagai bukti penagihan. Lembar
kedua diserahkan kepada pihak pembeli dan lembar ketiga tertinggal pada buku faktur
yang digunakan sebagai bukti transaksi penjualan secara kredit. Bentuk faktur adalah
sebagai berikut :
CV. RAT�A No. Faktur : 103
Jl. Otista No. 14 Kepada Jakarta Timur Toko Merapi
Jl. A. Yani Bogor
FAKTUR
Jumlah �ama Barang Harga Satuan Jumlah Barang
2 buah Mesin tik merk Olimpia Rp. 175.000,00
Jumlah
Rp..1.750.000,00
Rp. 1.750.000,00
Barang tersebut telah kami terima Jakarta, 15 Maret 1991
Tgl. 15 – 3 – 1991
Yang menerima Bagian Penjualan
Risti Sukma Handayani Retno Endrawati
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 45 -
d. Bukti Memo
Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian
pembukuan yang berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah
sebagai berikut :
CV. RAT�A Jl. Mahakam no. 2
Jakarta Memo antar bagian
Kepada : Bagian Pembukuan Dari : Pimpinan
Hal. : Penyusutan Tanggal 31 Desember 1991
Harap disusutkan :
1. Bangunan gedung sebesar 5 %
2. Peralatan kantor sebesar 10 %
3. Peralatan toko sebesar 20 %
2. Bukti Pencatatan
Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti – bukti transaksi tidak
langsung dicatat kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan. Dari
bukti pencatatan itulah suatu transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan
memperlihatkan nama – nama rekening yang di debit dan di kredit berikut nomor rekening
serta jumlahnya. Dalam bukti pencatatan dicantumkan nama dan tanda tangan yang
membuat dan menyetujui, dengn demikian akan terlihat siapa yang bertanggung jawab atas
kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang tercantum dalam bukti pencatatan harus sama
dengan tanggal yang terdapat dalam bukti transaksi. Tidak semua perusahaan
menggunakan bukti pencatatan atau bukti jurnal sebagai bukti pembukuannya. Bentuk
bukti pencatatan adalah sebagai berikut :
CV. RAT�A
Jl. Mahakam nomor 2
Jakarta
BUKTI PE�CATATA�
No : …………
( Lampiran bukti transaksi )
Tanggal Uraian
Bukti Transaksi
13 Febuari 1991 Pembelian perlengkapan kantor secara tunai Kwitansi
Harap dicatat / digunakan sebagai berikut :
Tanggal Rekening / Keterangan Debet Kredit
13 Febuari 1991 Perlengkapan kantor
Kas
Rp. 50.000,00
-
-
Rp. 50.000,00
Dibuat oleh : Diperiksa / disetujui oleh :
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 46 -
C. KO�SEP DEBIT DA� KREDIT
Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang koonsep
mendebit dan mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk
mencatat dan menggolongkan transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling
sederhana adalah rekening bentuk T yang bentuknya sebagai berikut :
( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit )
Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet )
pada rekening yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan
suatu transaksi disebelah kanan ( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam neraca
rekening ( harta ) berada kedudukan setiap rekening dalam neraca dapat digambarkan
sebagai berikut :
Debet Neraca Kredit
Debet Aktiva Kredit Debit Utang Kredit
+ - - +
Debet Modal Kredit
- +
D Beban K D Pendapatan K
+ - - +
D Prive K
+ -
Penjelasan :
1. Kelompok rekening neraca ( riil ) terdiri dari harta, utang dan modal. Penambahan dan
pengurangannya ketiga rekening tersebut berbeda pencatatannya sesuai dengan
posisinya dalam neraca. Rekening harta dalam neraca berada disisi debit maka
penambahannya juga pda sisi debit sedangkan pengurangannya pada sisi kredit.
Rekening utang dan modal dalam neraca berada di sisi kredit maka penambahannya
juga pada sisi kredit sdangkan pengurangannya pada sisi debit.
2. Kelompok rekening nominal ( pendapatan dan beban ) dan rekening prive.
Rekening beban dan prive jika bertambah dicatat di sisi debit sebab rekening tersebut
akan mengurangi modal. Jika berkurang dicatat sebab rekening tersebut akan
mengurangi modal. Jika berkurang dicatat dikredit. Rekening pendapatan jika
bertambah dicatat di kredit sebab akan menambah modal, jika berkurang dicatat di
debit.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 47 -
Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut :
Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00. Dari
transaksi tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00 dan
mengkredit rekening Modal Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti kita
mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 ke dalam rekening kas sebelah debit dan mencatat
uang sejumlah Rp. 200.000,00 kedalam rekening Modal Tuan Budi sebelah kredit. Jika
kita gambarkan ke dalam dua rekening tersebut tampak sebagai berikut .
Debet Kas Kredit Debet Modal Tuan Budi Kredit
Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
�o Rekening Penambahan Pengurangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aktiva / Harta
Utang
Modal
Prive
Pendapatan
Beban
Di debet
Di kredit
Di kredit
Di debet
Di kredit
Di debet
Di kredit
Di debet
Di debet
Di kredit
Di debet
Di kredit
D. JUR�AL
Sebenarnya pembukuan dapat dilakukan dari bukti pencatatan langsung ke
rekening buku besar. Pencatatan secara langsung memungkinkan banyak terjadi kesalahan.
Untuk menghindari hal itu maka bukti pencatatan dicatat terlebih dahulu kedalam jurnal.
1. Fungsi Jurnal
Adapun fungsi jurnal adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Analisa
Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang
didebet dan rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya.
b. Fungsi Historis
Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi – transaksi yang telah terjadi
secara kronologis.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 48 -
c. Fungsi Informatik
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar
sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.
d. Fungsi mencatat
Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam
jurnal.
e. Instruktif
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar
sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.
2. Bentuk Jurnal
Bentuk juranl yang umum digunakan oleh perusahaan – perusahaan adalah sebagai
berikut :
Jurnal Halaman
Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit
Keterangan :
a. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. Tahun
dicantumkan paling atas kemudian diikuti bulan, tanggal dicantumkan pada kolom
disebelahnya.
b. Kolom rekening/keterangan untuk mencatat rekening – rekening yang akan kita debet
dan rekening – rekening yang akan kita kredit serta keterangan seperlunya dari
taransaksi tersebut. Untuk rekening yang kita kredit penulisannya akan menjorok
kedalam.
c. Kolom Ref. ( Referensi ) untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan jika
sudah di vosting ke rekening buku besar.
d. Kolom debet untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita debet.
e. Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita kredit.
CO�TOH SOAL :
Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1Febuari 1991 bergerak dalam
jasa periklanan. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Febuari sebagai berikut :
Tgl. 1 Feb. : Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00
kedalam kas perusahaan.
Tgl. 4 Feb. : Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan
pertama usahanya sebear Rp. 50.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 49 -
Tgl. 8 feb. : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp.
100.000,00.
Tgl. 12 Feb. : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp.
75.000,00.
Tgl. 18 Feb. : Dibayar rekening listrik untuk bulan Febuari 1991 sebesar Rp.
5.000,00.
Tgl. 25 Feb. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk
keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000,00
Tgl. 28. Feb. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar
usahanya sebesar Rp. 500.000,00.
Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
Jurnal Halaman : 1
Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit
1991
Feb.
1.
4.
8.
12.
18.
25.
25.
Kas Modal Tuan Budi
( Setoran modal / investasi modal )
Beban Sewa Kas
( Membayar sewa bulan pertama )
Perlengkapan Kantor
Utang Usaha
( Pembelian perlengkapan kantor )
Kas
Pendapatan Jasa
( Penerimaan Uang Jasa )
Beban Listrik
Kas
( Pembayaran beban listrik bln. Feb )
Prive Tuan Budi Kas
( Pengambilan prive )
Kas Utang Bank
( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia )
Jumlah
500.000,00 -
50.000,00 -
100.000,00
-
75.000,00
-
5.000,00
-
25.000,00 -
500.000,00 -
- 500.000,00
- 50.000,00
-
100.000,00
-
75.000,00
-
5.000,00
- 25.000,00
- 500.000,00
1.225.000,00
1.225.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 50 -
SOAL-SOAL
A. SOAL TEORI
1. Sebutkan contoh bukti transaksi !
2. Apakah yang disebut dengan mendebit
3. Apakah yang dimaksud dengan mengkredit
4. Sebutkan nama-nama rekening yang penambahannya di sisi debit !
5. Sebutkan nama-nama rekening yang pengurangannya disisi debit !
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi jurnal !
7. Apakah fungsi kolom referensi dalam jurnal !
8. Kapankah pencatatan dalam jurnal dilaksanakan !
B. SOAL LATIHA�
1. H. Hasbullah pada tanggal 1 Juli 1991 mendirikan sebuah perusahaan yang diberikan
nama Biro Jasa Berkah. Transaksi – transaksi yang teradi pada bulan pertama adalah
sebagai berikut :
Juli 1 : H. Hasbullah menyetorkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp.
5.000.000,00
2 : Disewa sebuah rumah untuk kegiatan usaha sebesar Rpp. 50.000,00
perbulan
4 : Dibeli perlengkapans kantor secara tunai dari Toko Anugerah
sebesar Rp. 100.000,00
5 : Dibeli sebuah mesin tik untuk keperluan kantor seharga Rp.
350.000,00
7 : Dibayar biaya untuk pemasangan iklan pada harian Kompas Rp.
75.000,00
8 : Diterima komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan
Rp.50.000,00
9 : Diselesaikan pengurusan surat jual beli sebidang tanah untuk PT.
Intra Komisi yang diperhitungakan sebesar Rp. 2.500.000,00 akan
diterima bulan berikutnya.
12 : Dibeli sebuah kendaraan sepeda motr untuk memeprlancar urusan
usahanya sebesar Rp. 3.200.000,00 dibayar tunai Rp. 1.050.000,00
sisanya dibayar diangsur bulanan.
15 : Diterima uang komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan
bermotor sebesar Rp. 75.000,00.
19 : Dibayar rekening telepon dan listrik sebesar Rp. 100.000,00
22 : Dibayar upah yang membantu sebesar Rp. 125.000,00
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM
sebesar Rp. 30.000,00.
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 51 -
Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :
101. Kas 301. Modal H. Hasbullah
102. Piutang Usaha 401. Pendapatan Komisi
103. Perlengkapan Kantor 501. Beban Sewa
111. Peralatan kantor 502. Beban upah dan gaji
112. Kendaraan 503. Beban Iklan
201. Utang Usaha 504. Beban Telepon dan Listrik
Pertanyaan :
Buatlah jurnal umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !
2. Ir. Baskara membuka sebuah kantor yang bergerak dalam bidang arsitek pada tanggal 1
Agustus 1991 yang diberi nama Biro Arsitek Baskara. Transaksi – transalsi yang terjadi selama bulan pertam adalah sebagai berikut : Agustus 1 : Ir. Baskara membuka sebuah rekening pada BNI ’46 atas nama
Biro Arsitek Baskara dan menyetor uang sebesar Rp. 10.000.000,00
sebagai modal.
2 : Dibayar dengan cek sewa sebuah rumah untuk kegiatan usahanya
sebesar Rp. 100.000,00 sebulan
3 : Dibeli peralatan gambar dari Toko Merbabu sebesar Rp.
5.000.000,00 dibayar dengan cek sebesar Rp. 3.000.000,00 dan
sisanya bulan depan.
4 : Diambil dari Bank untuk mengisi kas perusahaan sebesar Rp.
1.000.000,00
5 : Dibeli perkas perlengkapan gambar sebesar Rp. 300.000,00
9 : Diserahkan kepada kontraktor PT. Bangun Indah satu set rencana
bangunan seharga Rp. 1.000.000,00 diterima tunai.
10 : Dibeli dengan kredit perlengkapan gambar dari CV. Abadi seharga
Rp. 200.000,00
16 : Telah diseleaikan dan diserahkan seperangkat gambar rencana
bangunan kepada kontraktor PT. Bangun Indah seharga Rp.
2.500.000,00 pembayaran kemudian.
18 : Dibayar tunai gaji para juru gambar sebear Rp. 600.000,00
23 : Diterima tunai dari PT. Bangun Indah sebesar Rp. 1.500.000,00
atas penyerahan gambar pada tanggal 16 Agustus yang lalu.
28 : Ir. baskara mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp.
100.000,00
30 : Dibayar bermacam – macam biaya sebesar Rp. 100.000,00
31 : Dibayar dengan cek gaji juru gambar sebesar Rp. 400.000,00 Rekening buku besar yang digunakan oleh Biro Arsitek baskara adalah sebagai berikut : 101. Kas ditangan 301. Modal Ir. Baskara 102. Kas Gudang 302. Prive Ir. Baskara 103. Piutang Usaha 301. Pendapatan Jasa Arsitektur 104. Perlengkapan Gambar 501. Beban Gaji 111. Peralatan Gambar 502. Beban Sewa 201. Utang Usaha 503. Beban Serba – serbi Pertanyaan : Buatlah Jurnal Umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 52 -
3. Tirta Atmaja membuka kedua kolam renang “ Taman Tirta “. Selama bulan Agustus
1991 ia melakukan transaksi – transaksi berikut ini untuk perusahaan itu .
Agustus 1 : Di investasikan Rp. 30.000.000,00 ke dalam
perusahaan .
2. : Dibayar sewa Agustus 1991 Rp. 500.000,00
3 : Di beli meja , kursi dan peralatan lain dengan harga
Rp. 9.000.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai
Rp. 5.000.000,00 dan untuk sisanya dibayar waktu 30
hari.
5 : Di bayar Rp. 200.000,00 untuk iklan.
7 : Di beli dengan kredit perlengkapan dengan harga Rp.
750.000,00 dan tambahan peralataan Rp.
2.500.000,00.
15 : Di catat pendapataan tunai yang di peroleh selama
setengah bulan pertama dari bulan Agustus 1991
sebesar Rp. 1.500.000,00.
16 : Di bayar upah Rp. 450..000,00.
20 : Di ambil Rp. 400.000,00 dari perusahaan untuk
keperluan pribadi.
30 : Di catat pendapataan tunai yang di peroleh selama
setengah bulan kedua dari bulan Agustus 1991 Rp.
1.750.000,00.
31 : Di bayar upah Rp. 450.000,00.
Rekening – rekening di dalam buku besar perusahaan itu adalah:
101 Kas 302 Prive R. Tirta atmaja
102 Perlengkapan 401 Pendapatan usaha
111 Peralatan 401 Pendapatan usaha
201 Utang usaha 502 Beban iklan
301 Modal R. Tirta atmaja 503 Beban upah
Diminta:
Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi bulan Agustus tersebut di atas!
4. Catatlah transaksi dibawah ini dalam Jurnal Umum yang bernomor halaman 1.
Maret 1 : Ramli mulai perusahaannya dengan menginvestasikan sebagai
modal pertama Rp. 7.500.000,00
5 : Dibayar sewa atas ruangan usaha sebesar Rp. 750.000,00
8 : Dibeli tunai dari Toko Sinar perlengkapan kantor seharga Rp.
150.000,00 dan peralatan kantor seharga Rp. 650.000,00
10 : Dibeli dengan kredit tambahan peralatan kantor dari Toko Mulia
Jakarta seharga Rp. 900.000,00.
14 : Ramli mengambil uang tunai dari prusahaan untuk keperluan
pribandinya sebesar Rp. 350.000,00
17 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 275.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 53 -
19 : Telah diselesaikan pekerjaan atas langganan dengan biaya
penyelesaian sebesar Rp. 750.000,00 jumlah tersebut difakturkan
untuk ditagih.
21 : Dibayar beban serba – serbi usaha sebesar Rp. 150.000,00
23 : Diterima pendapatan usaha sebesar Rp. 300.000,00
25 : Diterima angsuran utang sebesar Rp. 300.000,00 kepada Toko Mulia
Jaya jakarta.
28 : Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan yang telah
selesai tanggal 19 Maret yang lalu sebesar Rp. 400.000,00.
30 : Dibayar beban serba – serbi uasaha sebesar Rp. 125.000,00
Perkiraan – perkiraan yang digunakan :
111 Kas 312 Prive Ramli
112 Piutang 411 Pendapatan Jasa
113 Perlengkapan Kantor 511 Beban Sewa
121 Peralatan Kantor 512 Beban Gaji
211 Utang 513 Beban serba – serbi
311 Modal Ramli
Ujian Nasional Akuntansi , Dasar Satu
Sabtu, 1 September 1990
5. Berikut ini transaksi – transaksi yag dilakukan oleh Bioskop Madya selama bula Juli
tahun berjalan.
Juli 1 : Diterima dan setor ke rekening bank Rp. 80.000.000,00 uang yang
diterima dari Persero ( stock holder) untuk modal saham ( capital
stock ).
1 : Dibeli bioskop Top Rp. 125.000.000,00 yang dibebankan sebagai
berikut : peralatan Rp. 50.000.000,00 , gedung Rp. 45.000.000,00 ,
tanah Rp. 30.000.000,00 . Dibayar dengan cash Rp. 50.000.000,00
dan diberikan mortgage note ( hipotik ) untuk sisanya.
5 : Dibayar premi asuransi harta kekayaan dan kecelakaan Rp.
3.500.000,00
6 : Dibeli dengan kredit perlengkapan Rp. 975.000,00 dan peralatan Rp.
2.500.000,00
6 : Dibayar poster dan iklan surat kabar bulan Juli Rp. 915.000,00
9 : Diterima per kas penjualan karcis masuk dalam minggu ini Rp.
3.750.000,00
11 : Dibayar beban lain – lain Rp. 125.000,00
15 : Diterima gaji setengah bulanan Rp. 2.850.000,00
16 : Diterima kas penjualan karcis masuk minggu ini Rp. 5.500.000,00
18 : Dibayar beban lain – lain Rp. 45.000,00
21 : Dibayar per kas kepada kreditur Rp. 2.400.000,00
23 : Diterima per kas dari penjualan karcis masuk minggu ini Rp.
6.200.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 54 -
24 : Dibayar perlengkapan dengan tunai Rp. 76.000,00
25 : Dibayar untuk pamflet iklan bulan Juli Rp. 135.000,00
28 : Dibukukan faktur sebesar Rp. 6.100.000,00 untuk sewa film bulan
Juli. Pembayarna jatuh tempoo tanggal 6 Agustus.
29 : Dibayar langganan listrik dan air sebesar Rp. 4.500.000,00
31 : Dibayar gaji//upah setengah bulanan Rp. 4.500.000,00
31 : Diterima tunai dari penjualan karcis untuk sisa bulan ini Rp.
8.750.000,00.
Diminta :
Bukukanlah transaksi – transaksi tersebut di atas ke dalam Jurnal Umum.
Rekening – rekenign buku besar yang dipergunakan :
101 Kas 301 Modal Saham
103 Asuransi dibayar dimuka 401 Pendapatan film
104 Perlengkapan 501 Beban gaji dan upah
111 Peralatan 502 Beban sewa film
113 Gedung 503 Beban iklan
115 Tanah 504 Beban listrik dan air
201 Utang Usaha 505 Beban lain –lain
212 Utang Hipotik
Ujian Nasional Akuntansi , Dasar Satu
Sabtu , 1 September 1990 dengan perubahan
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 55 -
BAB VIII
BUKU BESAR
A. PE�DAHULUA�
Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang dinamakan
jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke rekening buku
besar. Setelah akhir periode akuntansi maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut
disusun ke dalam suatu daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi
sebagai alat pengontrol catatan dalam rekening buku besar.
B. BUKU BESAR
1. Pengertian Buku Besar
Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal )
akan dicatat dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening.
Kumpulan dari rekening tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke rekening
buku besar dinamakan posting.
2. Bentuk Rekening
Ada beberapa bentuk rekening diantaranya :
a. Rekening berbentuk T (T account )
Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini
mempunyai dua sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah seagai berikut :
Nama No
( Sisi debet ) ( Sisi kredit )
b. Rekening bentuk T disempurnakan ( bentuk dua kolom )
Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit
maupun sisi kredit masing – masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref
( referensi ) dan jumlah. Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 56 -
c. Rekening berbentuk tiga kolom
Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D / K Saldo
Keterangan :
- Kolom tanggal unutk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan untuk mencatat keterangan/uraian yang terdapat dalam jurnal.
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halamn jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumllah uang yang kita kredit.
- Kolom D / K untuk mencatat macamnya saldo dari rekening yang bersangkutan. Jika
rekening tersebut bersaldo debit maka ditulis D dan sebaliknya jika rekening tersebut
bersaldo kredit ditulis K.
- Kolom saldo untuk mencatat jumlah saldodari rekening tersebut.
d. Rekening berbentuk empat kolom
Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya
dalam kolom saldo terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah
sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
Keterangan :
- Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang terdapat dalam jurnal..
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom saldo untuk
mencatat saldo dari rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada kolom debit dan
sebaliknya jika bersaldo kerdit dicatat pada kolom kredit.
Pada umumnya perusahaan menggunakan rekenign yang berbentuk tiga kolom
maupun empat kolom, karena kedua bentuk tersebut setiap saat dapat diketahui saldonya
sehingga mempermudah pemeriksaan.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 57 -
3. Pencatatan Dalam Rekening Buku Besar. Langkah – langkah pencatatan dalam rekening besar adalah sebagai berikut :
a. Mencatat saldo awal dari data neraca awal. Rekening yang ada di isi debit neraca
dicatat sebagai saldo debit dan rekening yang ada diisi kredit neraca dicatat sebagai
saldo kredit.
b. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada
jurnal ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
c. Mencatat keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dalam jurnal ke kolom
keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
d. Mencatat jumlah debit dalam jurnal ke kolom debit rekening yang bersangkutan, dan
mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit yang bersangkutan.
e. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi (ref) rekening buku besar yang
bersangkutan.
f. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar maka di
kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
g. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom maka carilah
saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan
transaksi tersebut. Pencatatan debit akan menambah saldo debit atau mengurangi saldo
kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi debit atau menambah saldo
kredit.
Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar maka perhatikanlah
bagan di bawah ini.
Jurnal : Hal : 1
Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb.
1
Kas Modal Tuan Budi
( setoran modal )
101 301
Rp. 500.000,00 -
Rp. 500.000,00
Nama : Kas No : 101
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1991
Feb.
1
Satuan modal
1
Rp. 500.000,00
-
Rp.500.000,00
-
Nama : Modal Tuan Budi No : 301
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1991
Feb.
1
Satuan modal
1
-
Rp. 500.000,00
-
Rp.500.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 58 -
CO�TOH SOAL
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota yang bergerak dalam bidang jasa angkutan
menunjukkan neraca per 1 Januari 1991 sebagai berikut:
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota Neraca
Per 1 Januari 1991
Kas Rp. 10.000.000,00 Utang usaha Rp. 15.000.000,00
Piutang usaha Rp. 15.000.000,00 Modal budi Rp 62.500.000,00
Perlengkapan Rp. 2.500.000,00
Kendaraan Rp. 50.000.000,00
Jumlah aktiva Rp. 77.500.000,00 Jumlah pasivva Rp. 77.500.00,00
Data Jurnal selama bulan Januari 1991 adalah berikut:
Jurnal umum Halaman 4
Tanggal
Rekening/keterangan
Ref.
Debet
Kredit
1991
Jan
“
“
“
5
10
15
25
Perlengkapan
Kas (pembelian perlengkapan)
Uang Usaha
Kas (pembayaran utang)
Kas
Piutang usaha
(penerimaan piutang)
Kendaraan
Utang usaha
(Pembelian kendaraan kredit)
103
101
201
101
101
102
111
201
2.000.000,00
-
5.000.000,00
-
10.000.000,00
-
5.000.000,00
-
-
2.000.000,00
-
5.000.000,00
-
10.000.000,00
-
5.000.000,00
22.000.000,00
22.000.000,00
Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar
terlihat sebagai berikut:
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 59 -
Nama : Kas No : 101
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
1991
Jan.
“
“
“
1
5
10
15
Saldo
Pembayaran Perlengkapan
Pembayaran Utang
Penerimaaan Piutang
V
4
4
4
-
-
-
10.000.000,00
-
2.000.000,00
5.000.000,00
-
10.000.000,00
8.000.000,00
3.000.000,00
13.000.000,00
-
-
-
-
Nama : Piutang Usaha No : 102
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
1991 Jan.
“
1
5
Saldo
Penerimaan Piutang
V
4
-
-
10.000.000,00
15.000.000,00
5.000.000,00
-
-
Nama : Perlengkapan No : 103
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
1991
Jan.
“
1
5
Saldo
Pembelian Perlengkapan
V
4
-
2.000.000,00
-
-
2.500.000,00
4.500.000,00
-
-
Nama : Kendaraan No : 103
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
1991 Jan.
“
1
25
Saldo
Pembelian Kendaraan
V
4
-
5.000.000,00
-
-
50.000.000,00
55.000.000,00
Nama : Utang Usaha No : 201
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
1991 Jan.
“
“
1
10
25
Saldo
Pembayaran Utang
Pembelian Kendaraan
V
4
4
-
5.000.000,00
-
-
-
5.000.000,00
-
-
-
15.000.000,00 10.000.000,00
15.000.000,00
Nama : Modal Budi No : 301
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet Kredit
1991
Jan.
1
Saldo
-
-
-
-
62.000.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 60 -
BAB IX
�ERACA SALDO
Keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit dalam rekenig buku besar
harus diperiksa. Pemerikasaan keseimbangan sebaiknya dilakukan tiap – tiap akhir bulan.
Alat yang digunakan untuk memeriksa atau mengontrol adalah neraca saldo. Neraca saldo
dapat diartikan suatu data yang memuat daftar – daftar nomor, nama dan saldo dari masing
– masing rekening buku besar. Sumber pencatatan neraca saldo diambilkan dari saldo –
saldo rekening buku bear yang ada dalam perusahaan tersebut.
Jika perusahaan menggunakan bentuk rekening tiga kolom atau empat kolom maka
penyusunan neraca saldo tinggal mencatat jumlah saldo dari masing – masing rekening
yang terlihat dalam neraca saldo. Rekening yang bersaldo debit maka kita catat saldo
tersebut pada kolom debit dan sebaliknya rekening yang bersaldo kredit kita catat saldo
tersebut pada kolom kredit. Tapi bila perusahaan menggunakan bentuk rekening T (
T account ) atau rekening T account yang disempurnakan ( dua kolom ) maka penyusunan
neraca saldo terlebih dahulu harus menghitung dari masing – masing rekening yang ada
dalam perusahaan. Cara mencari saldonya dengan jalan menjumlahkan sisi debit dan
menjumlahkan sisi kredit dari setiap rekening. Kemudian kita bandingkan antara jumlah
debit dan jumlah kredit, jika jumlah debit lebih besar dari jumllah kredit maka selisihnya
merupakan saldo debit. Sebaliknya jika jumlah kerdit lebih besar dari umlah debit maka
selisihnya merupakan saldo kredit. Dalam neraca saldo jumlah debit akan sama besarnya
dengan jumlah kredit. Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut :
�o �ama Rekening Debet Kredit
Keterangan :
1. Kolom nomor untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
2. Kolom nama rekening untuk mencatat nama – nama rekening yang ada dalam
perusahaan tersebut.
3. Kolom debit untuk mencatat jumlah saldo uang dari rekening yang besaldo debit.
4. Kolom kredit untuk mencatat jumlah saldo uang dari rekening yang bersaldo kredit.
Pada contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Pinggir Kota tersebut di atas jika
dibuat neraca saldonya terlihat sebagai berikut :
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota
Neraca Saldo Per 31 Januari 1991
�o �ama Rekening Debet Kredit
101
102
103
111
201 301
Kas
Pitang Usaha
Perlengkapan
Kendaraan
Utang Usaha Modal Budi
Rp. 13.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 55.000.000,00
- -
-
-
-
-
Rp. 15.000.000,00 Rp. 62.500.000,00
Rp. 77.500.000,00 Rp. 77.500.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 61 -
Dari contoh di atas terdapat beberapa rekening yang bersaldo debit dan ada
beberapa rekening yang bersaldo kredit. Rekening kas tidak akan mungkin bersaldo
kredit, oleh sebab itu rekening kas dikatakan bersaldo normal debit. Saldo normal setiap
rekening sama dengan sisi penambahan dari rekening yang bersangkutan.
Agar jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening :
�o �ama Rekening Saldo �ormal
1.
2. 3.
4.
5.
6.
Harta
Utang Modal
Prive
Pendapatan
Beban
Debet
Kredit Kredit
Debet
Kredit
Debet
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
1. Apakah yang dimaksud dengan buku besar ?
2. Sebutkan bentuk – bentuk rekening buku besar !
3. Sebutkan kelemahan – kelemahannya jika kita menggunakan rekening buku besar yang
berbentuk T account !
4. Sebutkan langkah – langkah dalam posting !
5. Di sisi manakah saldo normal rekening harta, utang, modal, pendapatan dan beban !
6. Apakah yang dimaksud dengan neraca saldo ?
7. Dari manakah sumber pencatatan neraca saldo ?
B. SOAL LATIHA�
1. Perusahaan Binatu Merah yang didirikan oleh Kasman pada tangggal 1 Febuari 1991
menunjukkan data jurnal sebagai berikut :
Jurnal Umum ( dalam rupiah ) Halaman : 001
Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb.
”
“
“
“
‘’
“
“
“
“
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
Kas
Modal Kasman
Beban Sewa
Kas
Perlengkapan Kantor
Utang Usaha
Perlengkapan cuci
Kas Peralatan kantor
Peralatan cuci
Utang Uasaha Kas
Piutang Usaha
Pendapatan jasa cuci Peralatan binatu
Perlengkapan binatu
Kas
Kendaraan
Kas
Beban Iklan
Kas
Kas
Pendapatan jasa binatu
6.000.000,00
-
50.000,00
-
50.000,00
-
150.000,00
- 400.000,00
100.000,00
- -
150.000,00
- 100.000,00
25.000,00
-
2.500.000,00
-
60.000,00
-
250.000,00
-
-
6.000.000,00
-
50.000,00
-
50.000,00
150.000,00 -
-
200.000,00 300.000,00
-
150.000,00 -
-
125.000,00
-
2.500.000,00
-
60.000,00
-
250.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 62 -
“
“
“
“
“
“
“
“
“
“
“
“
13
14
15
17
18
20
22
23
26
27
28
28
Utang Usaha
Kas
Tanah
Kas
Prive Kasman
Kas
Kas
Pendapatan jasa cuci Beban gaji
Kas
Perlengkapan kantor Wesel bayar
Kas
Piutang Usaha Beban lain –lain
Kas
Kas
Piutang Usaha
Pendapatan jasa binatu
Beban listrik
Kas
Beban gaji
Kas Beban Telepon
Kas
150.000,00
-
2.000.000,00
-
50.000,00
-
300.000,00
- 75.000,00
-
50.000,00 -
150.000,00
- 25.000,00
-
200.000,00
300.000,00
-
50.000,00
-
75.000,00
- 30.000,00
-
-
150.000,00
-
2.000.000,00
-
50.000,00
-
300.000,00 -
75.000,00
- 50.000,00
-
150.000,00 -
25.000,00
-
-
500.000,00
-
50.000,00
-
75.000,00 -
30.000,00
13.590.000,00
13.590.000,00
Dafttar rekening buku besar yang disediakan oleh perusahaan Binatu Murah adalah sebagai
berikut:
101. Kas 202. Wesel bayar
102. Piutang usaha 301. Modal Kasman
103 Perlengkapan cuci 302. Prive Kasman
104. Perlengkapan binatu 401. Pendapatan jasa cuci
105. Perlengkapan kantor 402. Pendapatan jasa binatu
111. Tanah 501. Beban sewa
112. Peralatan kantor 502. Beban gajih
113. Peralatan binatu 503. Beban iklan
114. Peralatan cuci 504. Beban listrik
115. Kendaraan 505. Beban telepon
201. Utang usaha 506. Beban lain-lain
Dari data jurnal tersebut di atas maka:
1. Bukukanlah (posting) ke dalam buku besar.
2. Susunlah neraca saldonya pada tangggal 28 Februari 1991.
2. Data Perusahaan Ekspedisi Lancar memperlihatkan rekening-rekening beserta saldonya
pada tanggal 1 Maret 1991 sebagai berikut:
101. Kas Rp. 2.650.000,00
102. Piutang usaha Rp. 3.840.000,00
103. Perlengkapan kantor Rp. 900.000,00
111. Tanah Rp. 10.000.000,00
112. Gedung Rp. 6.500.000,00
113. Akumulasi penyusutan gedung Rp. 1.625.000,00
114. Peralatan kantor Rp. 5.000.000,00
115. Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.000.000,00
116. Kendaraan Rp.140.000.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 63 -
117. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 28.000.000,00
201. Utang usaha Rp. 6.300.000,00
301. Modal Risti Rp. 94.190.000,00
302. Prive Risti Rp. 500.000,00
401. Pendapatan ekspidisi Rp. 43.450.000,00
501. Beban gajih Rp. 4.500.000,00
502. Beban sewa Rp. 450.000,00
503. Beban perlengkapan kantor Rp. -
504. Beban penyusutan gedung Rp. -
505. Beban penyusutan peralatan kantor Rp. -
506. Beban penyusutan kendaraan Rp. -
507. Beban servis kendaraan Rp.. -
508. Beban lain-lain Rp. 225.000,00
Selama bulan Maret 1991 terjadi transakllsi-transaksi sebagai berikut:
Maret 1 : Di beli perlengkapan kantor dari toko Merdeka sebesar Rp.
250.000,00 di bayar tunai Rp. 200.000,00 sisanya bulan depan.
3 : Di terima tagihan dari PT. Mega Jaya sebesar Rp. 150.000,00.
6 : Di bayar iuran keamanan lingkungan untuk bulan Maret 1991 sebesar
Rp. 50.000,00
7 : Di bayar biaya servis kendaraan pada bengkel Agung Jaya Rp.
875.000,00.
9 : Dibayar sewa parkir kendaraan untuk bulan Maret 1991 sebesar Rp.
225.000,00
10 : Di beli seperangkat komputer untuk keperluan kantor dari PT. IBM
dengan kredit seharga Rp. 3.000.000,00.
12 : Di bayar utang kepada toko Cempaka Motor sebesar Rp. 500.000,00
15 : Di terima uang jasa mengangkut barang dari langganan sebesar Rp.
2.745.000,00.
16 : Risti mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 250.000,00.
18 : Di bayar uang makan sopir untuk pertengahan bulan pertama Rp.
180.000,00.
20 : Di bayar gajih karyawan untuk pertengahan bulan pertama Rp.
500.000,00.
23 : Di terima uang jasa anggkutan sebesar Rp. 1.500.000,00.
24 : Di selesaikan pekerjaan angkut untuk PT. Melati seharga Rp.
4.500.000,00.
26 : Di beli sebidang tanah untuk perluasan kantor seharga Rp.
5.000.000,00 di bayar tunai Rp. 2.000.000,00 sisanya di angsur lima
kali.
28 : Di bayar uang makan sopir untuk akhir bulan sebesar Rp.
180.000,00.
30 : Di bayar gaji karyawan sebesar Rp. 500.000,00.
Pertanyaan:
a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi-transaksi yang tejadi selama bulan
Maret 1991.
b. Bukukanlah jurnal tersebut ke dalam rekening buku beesar.
c. Susunlah neraca saldonya pada tanggal 31 Maret 1991.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 64 -
3. Berdasarkan neraca dan jurnal berikut ini, susunlah:
a. Buku besar
b. Neraca saldo Neraca
Per 1 Januari 1991
101 Kas Rp. 1.525.000,00 201 Utang usaha Rp. 800.000,00 102 Piutang usaha Rp. 750.000,00 301 Modal Yasin Rp. 2.475.000,00
121 Peralatan kantor Rp. 1.000.000,00
Rp. 3.275.000,00 Rp. 3.275.000,00
Jurnal Halaman : 03
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Jan.
1.
4.
8.
10.
15.
19.
22.
25.
30.
Utang Usaha Kas
Perlengkapan kantor
Kas Peralatan Kantor
Kas
Utang Usaha
Kas
Piutang Usaha
Kas
Pendapatan Jasa
Uatang Usaha
Kas Piutang Usaha
Pendapatan Jasa
Prive Yasin Kas
Beban Gaji
Kas
Jumlah
500.000,00 -
300.000,00
- 1.150.000,00
-
-
500.000,00
-
900.000,00
-
800.000,00
- 600.000,00
-
200.000,00 -
350.000,00
-
- 500.000,00
-
300.000,00 -
150.000,00
1.000.000,00
-
500.000,00
-
900.000,00
-
800.000,00 -
600.000,00
- 200.000,00
-
350.000,00
5..3000.000,00 5..300.000,00
4. Servis dan TV “ CERIA “ mempunyai daftar rekening dan saldonya pada tanggal 1 Juli
1991 sebagai berikut :
101 Kas Rp. 2.545.000,00
102 Piutang Usaha Rp. 800.000,00
103 Perlengkapan Rp. 225.000,00
121 Peralatan servis Rp. 600.000,00
122 Akumulasi penyusutan Rp. 240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00
301 Modal Marjuki Rp. 2.660.000,00
302 Prive Marjuki Rp. 150.000,00
401 Pendapatan Jasa Rp. 1.950.000,00
402 Pendapatan Komisi Rp. –
501 Beban Gaji Rp. 750.000,00
502 Beban Sewa Rp. –
503 Beban Iklan Rp. 250.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 65 -
Selama bulan Juli 1991 terjadi transaksi – transaksi berikut ini :
2 Juli Diterima pendapatan jasa Rp. 450.000,00
5 Juli Dibeli perlengkapan Rp. 400.000,00 secara kredit
9 Juli Dibayar utang kepada Toko Aneka Rp. 300.000,00
12 Juli Dibeli peralatan servis Rp. 700.000,00 di antaranya Rp. 100.00,00 dibayar
tunai sisanya kredit
15 Juli Marjuki mengambil uang tunai Rp. 200.000,00 untuk keperluan rumah
tangga
18 Juli Dibayar iklan pada harian Media Rp. 150.000,00
20 Juli Diterima pelunasan tagihan dari M. Yakub Rp. 600.000,00
25 Juli Diterima komisi atas penjualan TV Rp. 50.000,00
27 Juli Dibayar sewa ruangan Rp. 500.000,00
28 Juli Diterima pendapatan jasa Rp. 650.000,00
30 Juli Dibayar Gaji karyawan untuk bulan Juli Rp. 300.000,00
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi – transaksi tersebut
b. Susunlah buku besar
c. Susunlah Neraca Saldo pada tanggal 31 Juli 1991.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 66 -
BAB X
JUR�AL PE�YESUAIA�
A. PE�DAHULUA�
Neraca saldomerupakan bahan pokok untuk menyususn laporan keuangan Rekening
yang sudah menunjukkan keadaan yang sebenarnya digunakan untuk menyusun laporan
keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaaan sebenarnya harus disesuaikan
lebih dahulu.
B. REKENING YANG PERLU DISESUAIKAN
Rekening yang biasanya memerlukan penyesuaian antara lain :
1. Perlengkapan / Bahan habis pakai ( Supplies )
2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense )
3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )
4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )
5. Pendapatan yang masih harus diterima//piutang pendapatan ( Accrued Income )
6. Penyusutan aktiva tetap ( Depreciation )
Contoh data penyesuaian dan jurnalnya.
1. Perlengkapan ( Supplies )
Perlengkapan di neraca saldo memeprlihatkan jumlah Rp. 600.000,00 . Setelah dihitung
secara phisik persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00. Ini
berarti perlengkapan yang telah dipakai untuk kegiatan persahaan berjumlah Rp.
200.000,00. Ini berarti perlengkapan yn telah dipakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah
Rp. 400.000,00.
Jurnal Penyesuaian :
Beban Perlengkapan Rp. 4000.000,00
Perlengkapan Rp. 400.000,00
2. Beban dibayar dimuka ( Prepaid Expense )
Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) :
a. Pendekatan Neraca, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban dibayar
di muka “
b. Pendekatan Rugi Laba, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban….”
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 67 -
Contoh :
Pada Tanggal 1 April 1990 membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 240.000,00.
a. Jika menggunakan pendekatan neraca, transaksi tersebut dicatat dalam rekening :
Asuransi dibayar dimuka ( Debet ) Rp. 240.000,00
Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00
Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening asuransi dibayar di muka di neraca
saldo 31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut sebenarnya asuransi yang sudah
dimanfaatkan adalah 9 bulan ( 1 April 1990 – 31 Desember 1990 ). Ini berarti sejumlah
Rp. 180.000,00 ( 9/12 x Rp. 240.000,00 ) sudah menjadi beban tahun 1990. Maka
jumlah tersebut harus dipindahkan dari rekening “ Asuransi dibayar dimuka “ ke
rekening “ Beban Asuransi “ dengan jurnal penyesuaian :
Beban Asuransi Rp. 180.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp. 180.000,00
b. Jika menggunakan Pendekatan Rugi Laba , transaksi pada contoh di atas pada tanggal
1 April 1990, dicatat dalam rekening :
Biaya Asuransi ( debet ) Rp. 240.000,00
Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 sebenarnya yang sudah menjadi beban baru
9 bulan ( Rp. 180.000,00 ). Sedangkan sisanya ( Rp. 60.000,00 ) bukan merupakan
beban tahun 1990.
Maka jumlah yang eblum merupakan beban tersebut harus di pindahkan dari rekening
” Biaya Asuransi “ ke rekening “Asuransi dibayar di muka “ , dengan jurnal
penyesuaian :
Asuransi dibayar di muka Rp. 60.000,00
Beban Asuransi Rp. 60.000,00
Untuk lebih jelasnya, perhitungan mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi
beban dapat dilukiskan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :
¼ - 90 31/12 – 90 ¼ -91
9 Bulan 3 bulan
Sudah menjadi beban Belum menjadi beban
Dari contoh dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 68 -
a. Jika pada saat pembayaran belum dicatat dalam rekening asuransi dibayar di muka,
maka penyesuaiannya : Rekening Asuransi dibayar di muka di kredit sebesar yang
sudah menjadi beban, dan rekening Beban asuransi di debet sejumlah itu .
b. Jika pada saat pembayaran dicatat dalam rekening beban Asuransi, maka
penyesuaiannya : Rekening Beban asuransi dikredit sebesar yang belum menjadi
beban, dan rekening Asuransi dibayar dimuka di debet sejumlah itu.
3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )
Pada waktu menerima pendapatn pada umumnya dicatat dalam rekening
pendapatan ( Pendekatan Rugi – Laba ), tetapi kadang – kadang pendapatan yang diterima
untuk lebih dari satu periode dicatat dalam rekening Pendapatan diterima di muka (
Pendekatan neraca ).
Contoh :
Pada tanggal 1 Juli 1990 diterima sewa untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00. a. Jika mengunakan pendekatan neraca transaksi tersebut di catat dalam rekening :
Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00
Sewa diterima di muka ( kredit ) Rp. 2.000.000,00
Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening sewa diterima di muka di neraca
saldo 31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut, sebenarnya yang sudah merupakan
pendapatan tahun 1990, adalah 6 bulan ( 1 Jli 1990 – 31 Desember 1990) = 6/24 x Rp.
2.000.000,00 = Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum
merupakan pendapatan tahun 1990.
Karena pada saat penerimaan sewa dicatat dalam rekening sewa diterima di muka
maka untuk jumlah yang sudah merupakan pendapatan tahun 1990 harus dipindahkan
ke rekening Pendapatan Sewa dengan jurnal Penyesuaian sebagai berikut :
Sewa diterima di muka Rp. 500.000,00
Pendapatan sewa Rp. 500.000,00
b. Jika menggunakan pendekatan Rugi – Laba, transaksi di atas dicatat dalam rekening :
Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00
Pendapatan sewa ( kredit ) Rp. 2.000.000,00
Sampai dengan tanggal 31 Desemmber 1990, sebenarnya yang sudahmerupakan
pendapatan tahun 1990 adalah Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 )
belum merupakan pendapatan.
Jumlah ini harus dipindahkan ke rekening Pendapatan Sewa diterima di muka dengan
jurnal penyesuaian :
Pendapatan sewa Rp. 1.500.000,00
Sewa diterima di muka Rp. 1.500.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 69 -
Untuk lebih jelasnya perhitungan mana yang sudah dan mana yang belum merupakan
pendapatan , dapat dilakukan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :
4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense ) Perusahaan membayar gaji pegawai mingguan tiap hari sabtu. Tarif gaji Rp.
40.000,00 per hari. Pembayaran gaji terakhir tanggal 27 Desember dengan demikian gaji
karyawan tanggal 29, 30, dan 31 Desember belum di bayar karena baru akan di bayar pada
hari Sabtu tanggal 3 Januari tahun berikutnya. Ini berarti sampai akhir periode akuntansi
terdapat gaji yang beluum di bayar 3 hari @ Rp. 40.000,00 = Rp. 120.000,00.
Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp. 120.000,00
Utang gaji Rp. 120.000,00
5. Pendapatan yang harus di terima/piutang pendapatan (Accrued Income)
Suatu perusahaan menyimpan uang di Bank Pasifik, Rp. 1.000,000,00 pada
tangggal 1 September 1990. Suku bunga 18%, bunga di terima 6 bulan sekali (tiap 1 Maret
– 1 September).
Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan di terima tanggal 1 Maret 1991 sehingga
sampai akhir periode akuntansi, terdapat bunga yang di tunda penerimaannya selama 4
bulan (1 September – 31 Desember) yaitu 4/12 x 18% x Rp. 1.000.000,00 = Rp.
60.000,00. Jurnal penyesuaiannya: Piutang bunga Rp. 60.000,00
Pendapatan bunga Rp. 60.000,00
6. Penyusutan Aktiva Tetap (depreciation) Dineraca saldo rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp.
1.000.000,00 di putuskan untuk mengadakan penyusutan 10% per tahun. Ini berarti
penyusutan tiap tahun = 10% x Rp 1.000.000,00 = Rp. 100.000,00. Jurnal penyesuaiannya: Beban pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00
Akumulasi pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 70 -
CO�TOH SOAL
Neraca saldo Perusahaan Angkutan “Nyaman”. Pada tanggal 31 Desembar 1990
adalah sebagai berikut:
No.
Nama Rekening
Debet
Kredit
101 102
103
104
121
122
201
301
302
401 501
502
503 509
Kas Piutang usaha
Perlengkapan
Sewa di bayar dimuka
Kendaraan
Akumul;asi penyusutan Kendaraan
Utang usaha
Modal H. Ahmad
Prive H. Ahmad
Pendapatan angkutan Beban gaji
Beban bunga
Beban asuransi Beban lain-lain
Rp. 1.800.000,00 Rp. 1.500.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 2.000.000,00
Rp. 100.000.000,00
-
-
-
Rp. 600.000,00
- Rp. 16.000.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 1.800.000,00 Rp. 100.000,00
- -
-
-
-
Rp. 40.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 50.000.000,00
-
Rp. 30.000.000,00 -
-
- -
Rp. 125.000.000,00
Rp. 125.000.000,00
Data Penyesuaian:
a. Persediaan perlengkapaan paadaa tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00.
b. Sewa di bayar tanggal 1 April 1990 untuk 1 tahun.
c. Kendaraan di susutkan 20% setahun.
d. Pendapatan angkutan yang masih harus diterima Rp. 1.500.000,00.
e. Gaji karyawan yaang maasih harus di bayar Rp. 300.000,00.
f. Bunga yang masih harus di bayar Rp. 50.000,00.
g. Asuransi dibayr tangggal 1 September 1990 untuk 1 tahun.
Berdasarkan Neraca saldo dan data penyesuaian di atas, buatlah jurnal Penyesuaian!
Jawab:
Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit
1990
Des. 31
31
31
31
31
31
31
Beban Perlengkapan Perlengkapan
Beban Sewa
Sewa dibayar di muka Beban Penyusutan Kendaraan
Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Piutang Pendapatan Angkutan Pendapatan Angkutan
Beban Gaji
Utang Gaji
Beban Bunga
Utang Bunga
Asuransi dibayar di muka
Beban Asuransi
300.000,00 -
1.500.000,00
- 20.000.000,00
-
1.500.000,00 -
300.000,00
-
50.000,00
-
1.200.000,00
-
- 3 00.000,00
-
1.500.000,00 -
20.000.000,00
- 1.500.000,00
-
300.000,00
-
50.000,00
-
1.200.000,00
24.850.000,00 24..850.000,,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 71 -
Penjelsan : a. Perlengkapam yang sudah di pakai = Rp. 500.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp.
300.000,00.
b. Sewa yang sudah menjadi beban tahun 1990 9 bulan ( 1 April – 31 April Desember
1990 = 9/12 x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00.
c. Penyusutan kendaraan 1 tahun = 20 % x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00.
d. Pendapatan Angkutan yang masih harus diterima sudah merupakan pendapatan tetapi
belum diterima pembayarannya.
e. Gaji yang masih harus dibayar merupakan utang perusahaan kepada karyawan yang
sebenarnya sudah menjadi beban tahun 1990.
f. Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang sudahh menjadi beban tahun
1990 tetapi masih ditangguhkan pembayarannya.
g. Asuransi yang sudah menjadi beban tahun 1990 adalah 4 bulan ( 1 September – 31
Desember 1990 ) = 4/12 x Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00. Sisa ( Rp. 1.200.000,00
) belum merupakan tehun 1990, maka harus dipindahkan ke rekening Asuransi di bayar
di muka.
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini !\
a. Apakah fungsi jurnal penyesuaian ?
b. Apakah yang dimaksud beban dibayar di muka ?
c. Apakah yang dimaksud uatng beban ?
d. Apakah yang dimaksud pendapatan diterima di muka ?
e. Apakah yang dimaksud piutang pendapatan ?
f. Pada tanggal 1 Maret 1991 dibayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.500.000,00.
Berapakah yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan berapa yang bukan beban
tahun 1991 ?
g. Pada tanggal 1 Juli 1991 dibayar sewa kantor untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00
dicatat dalam rekening beban sewa . Berapakah yang sudah menjadi beban tahun
1991 ?
h. Sebutkan 3 rekening neraca yang perlu disesuaikan ?
B. SOAL LATIHAN
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1991 dari data
berikut ini :
a. Pembelian perlengkapan selama tahun 1991 Rp. 750.000,00. Pada tanggal 31
Desember 1991 perlengkapan yang tersisa Rp. 150.000,00.
b. Pada tanggal 1 April 1991 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp.
600.000,00 dicatat dalam rekening assuransi dibayar dimuka.
c. Pada tanggal 1 April 1991 membayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp.
1.200.000,00 dicatat dalam rekenig beban sewa..
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 72 -
d. Pada tanggal 1 Agustus 1991 dibayar iklan Rp. 1.000.000,00 untuk 10 kali
penerbitan dan dicatat dalam rekening iklan dibayar di muka..
e. Pinjaman di bank Rp. 2.000.000,00 dengan bunga 18 % setahun, dibayar dielakang
tiap tanggal 1/3 – 1/9.
f. Suatu perusahaan membayar upah karyawan seminggu sekali setiap hari Sabtu
sebesar Rp. 1.500.000,00, akhir periode akuntansi jatuh hari Kamis.
g. Sebuah mesin dengan harga Rp. 800.000,00 tiap tahuanan disusutkan 20 %.
h. Sebuah kendaraan dibeli pada awal bulan oktober 1991 dengan harga Rp.
18.000.000,00 umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 6 tahun, dengan nilai
sisa pada akhir tahun ke enam Rp. 3.000.000,00
i. Pada bulan Desember mencatat pendapatan diterima di muak Rp. 5.000.000,00
untuk pengangkutan 100 ton barang dagang dari pelabuhan ke gudang. Sampai
dengan akhir bulan Desember sudah 40 ton yang diangkut.
3. “ Rita Salon “ pada tanggal 31 Desember 1991 mempunyai data berupa Neraca Saldo
dan data Penyesuaian sebagai berikut :
a. Neraca Saldo
�o.
�ama Rekening
Debet
Kredit
11
12
13
14
16
21
31
41
51
52
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan ( supplies )
Sewa di bayar dimuka
Peralatan salon
Utang usaha
Modal �y. Rita
Pendapatan jasa
Beban iklan
Beban gaji
Rp. 600.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp. 800.000,00
-
-
-
Rp. 200.000,00
Rp. 900.000,00
-
-
-
-
-
Rp. 600.000,00
Rp. 2.000.000,00
Rp. 1.900.000,00
-
-
Rp. 4.500.000,00
Rp. 4.500.000,00
b.Data Penyesuaian 1. Persediaan perlengkapan Rp. 100.000,00
2. Sewa yang telah kadarluwarsa Rp. 250.000,00
3. Peralatan disusutkan 10 %
4. Iklan yang sudah diterbitkan 6 kali dari 10 kali penerbitan.
5. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 50.000,00.
Buatlah jurnal penyesuaian !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 73 -
4. Neraca saldo “ Konsulen Pajak Bina Usaha “ pad atanggal 31 Desember 1991 sebagai
berikut :
�o.
�ama Rekening
Debet
Kredit
101
102 103
104
105 121
122
201
301
302
401
501
502
503
Kas
Piutang usaha Bahan habis pakai ( supplies )
Asuransi dibayar di muka
Sewa di bayar di muka Peralatan kantor
Akumulasi penyusutan peralatan
Utang Usaha
Modal M Daud
Prive M. Daud
Pendapatan jasa
Beban iklan
Beban Bunga
Beban gaji
Rp. 1.800.000,00
Rp. 500.000,00 Rp. 600.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 1.200.000,00 Rp. 2.000.000,00
-
-
-
Rp. 200.000,00
-
Rp 300.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 1.500.000,00
-
- -
-
- -
Rp. 600.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 4.000.000,00
-
Rp. 3.250.000,00
-
-
-
Rp. 8.550.000,00
Rp. 8.550.000,00
Data Penyesuaian : a.Persediaan bahan habis pakai Rp. 400.000,00
b.Premi asuransi dibayar tanggal 1 Maret 1991 untuk 1 tahun
c.Sewa dibayar tanggal 1 Juli 1991 untuk 2 tahun
d.Peralatan kantor disusutkan 10 %
e.Pendapatan jasa yang masih harus diterima Rp. 150.000,00
f.Bunga yang masih harus dibayar Rp. 25.000,00
g.Gaji bulan Januari1992 yang sudah dibayar Rp. 100.000,00
Buatlah jurnal penyesuaian !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 74 -
BAB XI
KERTAS KERJA
A. PE�DAHULUA�
Tahap akhir siklus Akuntansi adalah menyususn laporan Keuangan yang dibuat
sebagai Laporan Pertanggungjawaban pimpinan Perusahaan kepada pemilik, dan juga
disajikan kepada piha luar yang memerlukan. Untuk itu diprlukan alat bantu yang dapat
mempermudah penyusunan Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja
( Work Sheet ) yang disebut juga Neraca Lajur.
B. BE�TUK KERTAS KERJA
Sesuai dengan sifatnya sengaia kertas kerja yaitu konsep untuk menyusun Laporan
Keuangan, maka belum ada keseragaman dalam pemakaian bentuk.
Pada umumnya Kertas Kerja berbentuk 10 kolom , tetapi dapat juga dibuat dengan
8 kolom , 12 kolom , sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
di bawah ini .
Kertas Kerja 10 Kolom
�o Rekening �eraca Saldo Penyesuaian �s. Disesuaikan Rugi/Laba �eraca
D K D K D K D K D K
Kertas Kerja 8 Kolom
�o Rekening �eraca Saldo Penyesuaian Rugi/Laba �eraca
D K D K D K D K
Kertas Kerja 12 Kolom
�o Rekening �eraca Saldo Penyesuaian �s. Disesuaikan Rugi/Laba Modal �eraca
D K D K D K D K D K D K
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 75 -
C. PE�YUSU�A� KERTAS KERJA
Langkah – langkah penyusunan Kertas Kerja 10 Kolom :
1. Menyiapkan Kertas Kerja dan mengisi kolom neraca saldo berdasarkan neraca salso
yang telah disiapkan atau dari saldo yang ada di Buku Besar.
2. Memindahkan jurnal penyesuaian kedalam kolom penyesuaian. Apabila nama rekening
yang harus disesuaikan belum ada di neraca saldo, maka rekening tersebut
dicantumkan di bawahnya.
3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah – jumlah yang diperoleh dari
penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing – masing
rekening :
a. Jika letaknya sama dijumlahkan kemudian dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan pada sisi yang sama.
b. Jika letaknya berlawanan diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan, pada sisi yang lebih besar.
4. Memindahkan jumlah – jumlah yang ada pada neraca saldo disesuaikan ke dalam
kolom Rugi laba atau neraca, pada sisi yang sama dengan cara :
a. Untuk rening Riil, yaitu Harta , Utang, dan Modal ( termasuk rekening Prive )
dipindahkan ke kolom neraca.
b. Untuk rekening Nominal, yaitu Pendapatan dan Beba dipindahkan ke koom Rugi –
Laba.
5. Menjumlahkan angka – angka dalam koom Rugi Laba, kemudian menuliskan selisih
antara umlah debet dan kredit disisi jumlah yang lebih kecil, sehingga jumlah debet dan
kredit sama.
6. Menuliskan kata “ Laba Bersih “ atau “Rugi Bersih “ dalam kolom rekening dengan
ketentuan :
a. Jika jumlah debet lebih besar dari jumlah krediit ( kolom Rugi Laba ) , sehingga
selisihnya ditulis di Kredit, berarti “ Rugi Bersih “.
b. Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah debet ( koom Rugi Laba ), sehingga
selisihnya ditulis di debet berarti “ Laba Bersih “.
7. Memindahkan laba Rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan.
8. Menjumlah kolom neraca sehingga jumlah debet dan kredit menjadi sama, kemudian
seluruh jumlah yang ada di Kertas Kerja di garis dua.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 76 -
Contoh :
Bengkel mobil Perkasa pada tanggal 31 Desember 1990 mempunyai data
Akuntansi sebagai berikut :
�o.
�ama Rekening
Debet
Kredit
101
102
103
104
105
121
122
201
301
302
401 402
501
502 503
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan / Supplies
Asuransi dibayar di muka
Sewa di bayar di muka
Peralatan Servis
Akumulasi penyusutan peralatan
Utang Usaha
Modal H. Ali
Prive H. Ali
Pendapatan Servis Pendapatan Komisi
Beban Gaji
Beban Iklan Beban Bunga
Rp. 1.400.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 1.200.000,00
Rp. 2.000.000,00
-
-
-
Rp. 300.000,00
- -
Rp. 3.700.000,00
Rp. 750.000,00 Rp. 150.000,00
-
-
-
-
-
-
Rp. 600.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 3.000.000,00
-
Rp. 6.800.000,00 Rp. 400.0000,00
-
- -
Rp. 11.300.000,00
Rp. 11..3000.000,00
Data untuk penyesuaian :
a. Persediaan perlengkapan tanggal 31 Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00
b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 400.000,00
c. Sewa dibayar tanggal 1 Agustus 1990 untuk 1 tahun
d. Penyusutan peralatan 10 % 1 tahun
e. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp 350.000,00
f. Persekot gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00
Rekening baru yang harus dibuka :
504 Beban perlengkapan, 505 Beban asuransi , 506 beban sewa, 507 Beban penyusutan
peralatan, 106 Piutang pendapatan, 107 Gaji dibayar dimuka, 108 Iklan dibayar
dimuka, 202 Utang bunga.
Berdasarkan data akuntansi di atas, susunlah kertas kerja dan jurnal penyesuaian.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 77 -
Jawab :
a. Jurnal Penyesuaian :
Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit
1990
Des. 31
31
31
31
31
31
31
Beban Perlengkapan Perlengkapan
Beban Asuransi
Asuransi dibayar di muka
Beban Sewa
Sewa dibayar di muka
Beban Penyusutan Peralatan
Akumulasi Penyusutan Peralatan
Piutang Pendapatan
Pendapatan Servia
Gaji dibayar di muka
Beban Gaji
Iklan dibayar di muka Beban Iklan
Beban Bunga
Utang Bunga
300.000,00 -
400.000,00
-
500.000,00
-
200.000,00
-
350.000,00
-
150.000,00
-
250.000,00 -
100.000,00
-
- 3 00.000,00
-
400.000,00
-
500.000,00
-
200.000,00
-
350.000,00
-
150.000,00
- 250.000,00
-
100.000,00
2.250.000,00 2..250.000,,00
Penjelasan :
a. Perlengkapan yang terdapat dalam neraca saldo Rp. 500.000,00. Pda tanggal 31
Desember 1991 persediaan perlengkapan yang ada Rp. 200.000,00 berarti yang telah di
pakai seharga Rp. 300.000,00. Jumlah tersebut dipindahkan sebagai beban tahun 1990,
dengan cara mendebet rekening beban perlengkapan dan mengkredit rekening
perlengkapan.
b. Asuransi tersebut yang kadarluwarsa Rp. 400.000,00 berarti sudah menjaddi beban
tahun 1990, maka harus dipindahkan dari rekening asuransi dibayar di muka ke
rekening beban asuransi dengan cara mendebet rekening Beban asuransi dan
mengkredit rekening Asuransi dibayar di muka.
c. Sewa Rp. 1.200.000,00 untuk 1 tahun dibayar tanggal 1 agustus 1990, berarti yang
telah menjadi beban tahun 1990 dalam 5 bulan ( 1/8 – 31/21 1990 ) = 5/12 x Rp.
1.200.000,00 = Rp. 500.000,00. Jumlah ini harus di pindahkan dari rekening Sewa
dibayar di muka ke rekeing Beban sewa dengan cara mendebet rekening beban sewa
dan mengkredit rekening sewa dibayr di muka.
d. Penyusutan peralatan Rp. 200.000,00 ( 10 % dari Rp. 2.000.000,00 ) dicatat dengan
cara mendebet rekening Beban penyusutan Peralatan dan mengkredit rekning
Akumulasi Penyusutan peralatan.
e. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp. 350.000,00 merupakan piutang ,
maka harus dicatat dengan cara mendebet rekening. Piutang pendapatan dan
mengkredit rekening Pendapatn Servis.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 78 -
f. Beban gaji Rp. 3.700.000,00 termasuk gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00.
Jumlah ini sebenarnya bukan merupakan beban tahun 1990, maka harus di pindahkan
dari rekening beban gaji ke rekening gaji di bayar di muka, dengan cara mendebet
rekening gaji dibayar di muak dan megkredit rekening Beban gaji.
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00 berarti jumlah tersebut yang sebenarnya
sudah menjadi beban tahun 1990, selebihnya sebenarnya Rp. 250.000,00 ( Rp.
750.000,00 – Rp. 500.000,00 ) harus dipindahkan dari rekening beban Iklan ke
rekening iklan dibayar dimuka dengan cara mendebet rekening ikalan di bayar di muka
dan mengkredit rekening Beban Iklan.
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00 sebenarnya sudah menjadi beban
tahun 1990, tetapi belum dibayar maka harus dicatat sebagai beban dengan cara
mendebet rekening Beban bunga dan mengkredit Utang bunga.
SOAL –SOAL
A. SOAL TEORI
1. Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini !
a. Sebutkan fungsi kertas kerja !
b. Sebutkan urutan Lajur Kertas Kerja !
c. Rekening perlengkapan di Neraca Saldo Rp. 500.000,00. Persediaan padaa tanggal
31 Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00. Bagimanakah penyelesaian rekening
perlengkapan pada kertas kerja !
d. Rekening sewa dibayar di muka di neraca saldo Rp. 1.500.000,00. Sewa tersebut di
bayar tanggal 1Mei 1991 untuk satu tahun. Dengan jumlah berapa rekening sewa di
bayar di muka di pindahkan di kolom Neraca dan untuk sewa yang telah dijalani,
berapa jumlahnya dan dicatat dalam rekening apa serta dipindahkan ke kolom apa ?
e. Biaya Iklan di Neraca Saldo Rp. 400.000,00. Jumlah tersebut dibayar untuk 5 kali
penerbitan. Sampai tanggal 31 Desember 1991 sudah 3 kali terbit. Bagaimanakah
penyelesaian dalam kertas kerja untuk iklan yang sudah menjadi beban tahun 1991
dan yang belum menjadi beban tahun 1991 ?
f. Di Neraca Saldo terdapat rekening Gedung Kantor Rp. 10.00.000,00 dan akumulasi
penyusutan Rp. 2.000.000,00. Pada akhir periode, Gedung disusutkan 5 %.
Bagaimanakah penyelesaian rekening – rekening gedung, akumulasi penyusutan
gedung, dan biaya penyusutan Gedung di kertas kerja ?
g. Jumlah sisi Debet kolom Rugi – Laba Rp. 15.000.000,00 dan sisi kredit Rp.
18.750.000,00. Berapakah rugi/labanya ?
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 79 -
B. SOAL LATIHA�
1. Perusahaan “ Angkutan Selamat “ pada tanggal 1991 mempunyai data Neraca Saldo
dan data penyesuaian sebagai berikut
Neraca saldo
�o.
�ama Rekening
Debet
Kredit
101
102
103
104
151
152
153
154
201
202 301
302
401 501
502
503
402
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan / Supplies
Sewa di bayar di muka
Kendaraan
Akumulasi penyusutan Kendaraan
Peralatan
Akumulasi Penyusutan Peralatan
Utang Usaha
Wesel Bayar Modal H. Jalil
Prive H. Jalil
Pendapatan Jasa Beban Gaji dan Upah
Beban Asuransi
Beban Bunga
Pendapatan Komisi
Rp. 1.500.000,00
Rp. 2.000.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp. 3.000.000,00
Rp. 150.000.000,00
-
-
-
-
- -
Rp. 5 00.000,00
- Rp. 15.000.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 100.000,00
-
-
-
-
-
-
Rp. 33.000.000,00
Rp. 800.000,00
Rp. 50.000.000,00
Rp. 1.000.000,00 Rp. 50.000.000,00
-
Rp. 42.500.000,00 -
-
-
Rp. 400.000,00
Rp. 177.700.000,00
Rp. 177.7000.000,00
Data Penyesuaian :
a. Persediaan perlengkapan Rp. 300.000,00
b. Sewa gaeasi dibayar tanggal 1 April 1991 untuk satu tahun
c. Kendaraan disusutkan 15 %
d. Peralatan disusutkan 10 %
e. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
f. Asuransi yang telah jatuh tempo Rp. 400.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00
Buatlah :
a. Jurnal penyesuaian
b. Kertas Kerja
Rekening baru yang harus di buka :
105 Asuransi dibayar di muka
203 Utang Bunga
504 Beban Perlengkapan
505 Beban Sewa
506 Beban Penyusutan Kendaraan
507 Beban penyusutan Peralatan
2. Dari soal bab IX no. 2 , buatlah kertas kerja !
3. Dari soal bab IX no. 3, buatlah kertas kerja !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 80 -
4. H. Munawar menyelenggarakan sebuah bngkel dengan nama Bengkel RAPIH. Dari
buku besar perusahaan itu disusun sebuah neraca saldo per 31 Desember 1991 sebagai
berikut :
�o.
�ama Rekening
Debet
Kredit
101
102 103
111
112
201
202
301
302
401
501 502
503
504 505
Kas
Perlengkapan bengkel Asuransi dibayar di muka
Peralatan Bengkel
Akumulasi Penyusutan Peralatan Bengkel
Utang usaha
PPh. Karyawan terutang
Modal H. Munawar
Prive H. Munawar
Pendapatan Bengkel
Beban Gaji Beban Iklan
Beban Sewa
Beban Serba – serbi Pajak Penghasilan
Rp. 1.985.000,00
Rp. 1.775.000,00 Rp. 810.000,00
Rp. 36.565.000,00
-
-
-
-
Rp. 12.000.000,00
-
Rp. 13. 00.000,00 Rp. 750.000,00
Rp. 3.000.000,00
Rp. 1.555.000,00 Rp. 895.000,00
-
- -
-
Rp. 9.640.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 19.700.000,00
-
Rp. 38.500.000,00
- -
-
- -
Rp. 72. 990.000,00
Rp. 72.990.000,00
Data Penyesuaian per 31 Desember 1991 :
a. Nilai persediaan bengkel pada 31 Desember 1991 Rp. 550.000,00.
b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 540.000,00
c. Penyusutan untuk tahun 1991 atas peralatan bengkel ditetapkan sebesar Rp.
3.875.000,00
d. Gaji terutang per 31 Desember 1991 berjumlah Rp. 315.000,00
e. Kontrak sewa ruangan yang dipakai perusahaan menyebur sewa tahunan sebesar 10 %
dari pendapatan tahunan, dengan pembayaran angsuran tiapp bulan Rp. 250.000,00.
Pembayaran bulanan ini harus dilunasi pertama tiap bulan dan didebitkan pada
rekening Beban Sewa.
f. Menurut taksiran jumlah Pajak Penghasilan yang harus dibayar tahun 1991 Rp.
980.000,00.
Diminta :
1. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 1991 dalam bentuk jurnal umum.
2. Menyusun Neraca lajur 10 kolom yang terdiri dari Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca
Saldo disesuaikan, perhitungan Rugi – Laba, Neraca.
Perkiraan - perkiraan yang masih harus disediakan :
203 Gaji terutang
204 Sewa terutang
205 Pajak Penghasilan Terutang
506 Beban perlengkapan bengkel
507 Beban asuransi
508 Beban penyusutan peralatan bengkel
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 81 -
5. Neraca saldo perusahaan pengiriman Barang MOJOPAHIT pada tanggal 31 Desember
1991 sebagai berikut :
�o �ama Rekening Jumlah Saldo
101
102 103
104
105 106
111
112 113
114
201
217
301
302
401
501
507 508
509
510 511
512
Kas
Piutang Usaha Perlengkapan Kantor
Asuransi dibayar dimuka
Iklan dibayar di muka Sewa dibayar di muka
Peralatan Kantor
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Kendaraan
Akumulasi penyusutan kendaraan
Utang Usaha
Pinjaman bank
Modal R. Wijaya
Prive R. Wijaya
Pendapatan Jasa pengiriman
Beban pengiriman
Beban air dan listrik Beban telepon
Beban gaji dan upah
Beban kendaraan Beban rupa – rupa
Beban bunga
Rp. 7.900.000,00
Rp. 13.950.00.000,00 Rp. 2.850.000,00
Rp. 3.550.000,00
Rp. 2.500..000,00 Rp. 4.500.000,00
Rp. 9.250.000,00
Rp. 3.000.000,00 Rp. 65.000.000,00
Rp. 13.000.000,00
Rp. 5.400.000,00
Rp. 25.000.000,00
Rp. 40.000.000,00
Rp. 8.500.000,00
Rp. 175.000.000,00
Rp. 115.000.000,00
Rp. 1.500.000,00 Rp. 2.700.000,00
Rp. 9.600.000,00
Rp. 9.000.000,00 Rp. 5.520.000,00
Rp. 350.000,00
Data Penyesuaian per 31 Desember 1991 :
a. Menurut rekening koran yang diterima dari bank, bank telah mendebt rekening
perusahaan sebesar Rp. 12.500.000,00 sebagai beban administrasi bank, dan
mengkredit Rp. 27.500,00 sebagai jasa giro.
b. Persediaan perlengkapan kantor berdasarkna inventarisasi pada 31 Desember 1991
berjumlah Rp. 850.000,00
c. Premi asuransi yang telah kadarluwarsa sebesar Rp. 500.000,00
d. Iklan dibayar pada tanggal 16 Agustus 1991 untuk sepuluh kali penerbitan. Pada
tanggal 31 Desember 1991 masih belum diterbitkan dua kali.
e. Sewa dibayar tanggal 1 April 1991 untuk masa satu tahun
f. Beban penyusutan diperhitungkan sebagai berikut :
- Peralatan kantor Rp. 1.600.000,00
- Kendaraan Rp. 425.000,00
g. Ongkos reperasi kendaraan yang belum dibayar Rp. 110.000,00
h. Beban gaji dan upah yang masih harus dibayar per 31 Desember 1991 berjumlah Rp.
425.000,00.
Diminta :
Menyusun Neraca Lajur ( Kertas Kerja ) untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991.
Perkiraan – perkiraanyang masih harus dibuka untuk penyusunan
Kertas Kerja : 203 Gaji dan upah terutang 204 Beban kendaraan yang masih harus dibayar 402 Pendapatan bunga 513 Beban administrasi bank 514 Beban perlengkapan kantor 515 Beban asuransi 516 Beban iklan 517 Beban sewa 518 Beban penyusutan peralatan 519 Beban Penyusutan kendaraa
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 82 -
BAB XII
LAPORA� KEUA�GA�
Sesuai dengan uraian pada Bab VI , laporan keuangan yang akan dibahas dalam buku ini
adalah laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Neraca.
A. LAPORA� RUGI LABA
Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada
periode tertentu.
Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas kerja:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Perhitungan Rugi Laba”) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada dikertas kerja, kemudian di
jumlah.
3. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas kerja, kemudian di jumlah.
4. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban.
- Jika jumlah pendapatan > jumlah beban, berarti laba.
- Jika jumlah pendapatan < jumlah beban, berarti rugi.
B. LAPORA� PERUBAHA� MODAL
Laporan perubahan modal menyajikan sebab-sebab terjadinya perubahan modal
perusahaan.
Langkah-langkah penyusunan laporan perubahan modal:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Laporan Perubahan Modal”) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan modal awal, dari jumlah modal yang terdapat pada kertas kerja sisi kredit
kolom neraca.
3. Menuliskan Laba atau Rugi bersih, dan rekening pengambilan prive, kemudian
menghitung Modal akhir, dengan ketentuan:
- Jika laba > Prive akan menambah modal
- Jika laba < prive akan mengurangi modal
- Jika rugi aakan mengurangi modal.
C. �ERACA
Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan Modal,
sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu:
1. Harta lancar disusun sesuai dengan urutan likuiditasnya.
2. Harta tetap disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
3. Utang disusun sesuai dengan jangka waktu pelunasannya.
4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 83 -
Langkah-langkah penyusunan Neraca:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Neraca”), tanggal penyusunan neraca.
2. Menuliskan rekening-rekening serta jumlahnya yang ada kolom neraca. Untuk
rekening Prive dan laba/rugi bersih digabungkan engan rekening Modal.
3. Menjumlahkan aktiva dan pasiva, sehingga keduanya menunjukkan jumlah yang sama.
Contoh :
Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut :
1. Laporan Rugi Laba
BE�GKEL PERKASA
Perhitungan Rugi Laba
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 1990
Pendapatan 1. Pendapatan Rp. 7.150.000,00
2. Pendapatan Komisi Rp. 400.000,00 +
Rp. 7.550.000,00
Beban – beban
1. Beban Gaji Rp. 3.550.000,00
2. Beban Iklan Rp. 500.000,00
3. Beban Bunga Rp. 250.000,00
4. Beban Perlengkapan//Supplies Rp. 300.000,00
5. Beban Asuransi Rp. 400.000,00
6. Beban Sewa Rp. 500.000,00 7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00
Rp. 5.750.000,00 -
Laba bersih Rp. 1.850.000,00
2. Laporan Perubahan Modal
BE�GKEL PERKASA
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990
Modal; H. Ali (1 Januari 1990) Rp. 3.000.000,00
Laba bersih Rp. 1.850.000,00 Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -
Penambahan Modal……………………………………………………………………………………… Rp. 1.550.000,00
Modal 1 Desember 1990…………………………………………………………………………………. Rp. 4.550.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 84 -
3. �eraca
a. Bentuk Skontro BE�GKEL PERKASA
Neraca
31 Desember 1990
Aktiva Passiva Aktiva lancar Uang Jangka Pendek Kas Rp. 1.400.000,00 Utang Usaha Rp. 500.000,00 Piutang Usaha Rp. 700.0000,00 Utang Bunga Rp. 100.000,00 Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00 Ass. Dibayar dimuka Rp. 200.000,00 Jumlah utang jangka pendek Rp. 600.000,00 Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00 Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 Modal Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00 Ikan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 Modal H. Ali Rp 4.550.000,00 Jumlah Harta lancar Rp. 3.950.000,00 Aktiva Tetap Peral . Servis Rp. 2.000.000,00 Akum .Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 Rp. 1.200.000,00 Jumlah Ativa Rp. 5.150.000,00 Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00
b. Bentuk Laporan BE�GKEL PERKASA
Neraca
31 Desember 1990
Ativa Aktiva lancar Kas Rp. 1.400.000,00 Piutang Usaha Rp. 700.000,00 Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00 Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00 Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00 Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00 Ikaln dibayar dimuka Rp. 250.000,00 Jumlah Harta Lancar…………………………………………………………………………. Rp. 3.950.000,00 Ativa tetap Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 - Rp. 1.200.000,00 + Jumlah Aktiva…………………………………………………………………………………. Rp. 5.150.000,00 Passiva Utang Jangka Pendek Utangn Usaha Rp. 500.000,00 Utang Bunga Rp. 100.000,00 Jumlah Utang Jangka Pendek………………………………………………………………….. Rp. 600.000,00
Modal
Modal H. Ali Rp. 4.550.000,00
Jumlah Passiva………………………………………………………………………………… Rp. 5.150.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 85 -
SOAL-SOAL
A. SOAL TEORI
1.. Apakah yang dimaksud dengan laporan rugi-laba?
2. Dari kolom manakah laporan rugi-laba disusun?
3. Bilamanakah laporan rugi-laba manunjukan adanya saldo rugi?
4. Sebutkan unsur-unsur laporan perubahan modal!
5. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan bertambahnya modal!
6. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan berkurangnya modal!
7. Sebutkan elemen/unsur Neraca!
8. Jika Neraca disusun dari kertas kerja, dari kolom mana jumlah-jumlahnya
diambil!
9. Rekening apakah yang jumlahnya terdapat dikolom neraca, tetapi tidak
dipindahkan ke Neraca?
10. Sebutkan isi judul laporan keuangan!
B. SOAL LATIHA�
1. Berdasarkan Kertas Kerja Servis Mobil “Agung Motor” dibawah ini, susunlah
laporan keuangan!
2. Neraca Saldo dari “ New Teater “ pada tanggal 31 Desember 1991 sebagai berikut :
�EW TEATER
�eraca Saldo
31 Desember 1991
�o.
�ama Rekening
Debet
Kredit
101
102
103
104
151
152
153
154 201
251
301 302
401
402 501
502
503
504
505
Kas
Perlengkapan Supplies
Asuransi dibayar di muka
Iklan dibayar di muka
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Peralatan
Akumulasi Penyusutan Peralatan Utang Usaha
Utang Hipotik
Modal M. Dudung PriveM. Dudung
Pendapatan penjualan tiket
Pendapatan Iklan Beban Gaji
Beban Sewa Film
Beban Pemeliharaan Gedung
Beban Bunga
Beban Serba – serbi
Rp. 1.700.000,00
Rp. 900.000,00
Rp. 2.400.000,00
Rp. 3.000.000,00
Rp. 80.000.000,00
-
Rp. 25.000.000,00
- -
-
- Rp. 1.000.000,00
-
- Rp. 6..500.000,00
Rp. 8.500.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 895.000,00
Rp. 600.000,00
-
-
-
-
-
Rp. 16.000000,00
Rp. 7.500.000,00
Rp. 5.000.000,00 Rp. 10.000.000,00
Rp. 50.000.000,00
- Rp. 40.000.000,00
Rp. 3.000.000,00
- -
-
-
-
-
Rp. 131.500.000,00
Rp. 131.500.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 86 -
Data penyesuaian per 31 Desember 1991
a. Persediaan perlengkapan Rp. 200.000,00
b. Asuransi dibayar pada tanggal 1 Mei untuk 1 tahun
c. Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 untuk 50 kali penerbitan. Ikaln yang telah
diterbitkan sudah 40 kali.
d. Penyusutan gedung ditetapkan 5 %
e. Penyusutan peralatan ditetapkan 10 %
f. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00
Berdasarkan Neraca Saldo dan Data Penyesuaian di atas, buatlah :
1. Jurnal Penyesuaian
2. Kertas Kerja
3. Laporan Keuangan
Rekening baru yang harus dibuka :
202 Utang Gaji 509 Beban Penyusutan Gedung
203 Utang Bunga 560 Beban Penyusutan Peralatan
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Asuransi
508 Beban Iklan
3. Dari soal Bab X No. 1, buatlah laporan keuangan.
4. Dari soal Bab X No. 2. Buatlah laporan keuangan.
5. Dari soal Bab X No. 3, buatlah laporan keuangan.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 87 -
BAB XIII
ME�UTUP BUKU BESAR
A PE�DAHULUA�
Rekening buku besar yang sudah diisi selama periode akuntansi, tapi akhir periode harus
ditutup dan kemudian dibukukan kembali pada awal periode berikutnya.Menutup buku
adalah memindahkan saldo –saldo rekening nominal atau sementara rekening Modal
menunjukan saldo akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan Keuangan)
dan rekening nominal bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi. Untuk
rekening nominal perlu dibuat jurnal penutup.
B JUR�AL PE�UTUP
Tujuan dibuatnya jurnal penutup adalah untuk memindahkan saldo – saldo rekening
nominal dan pengambilan pribadi ke rekening modal.
Langkah – langkah dalam penyusunan juranl penutup :
1. Mendebet rekening pendapatan sebear saldonya ( yang terdapat disisi kredit kolom rugi
laba pada kertas kerja ) dan mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.
2. Mengkredit rekening beban sebesar sadlso masing – masing ( sisi debit kolom Rugi
Laba ) dan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba.
3. Memindahkan Rugi/Laba ke rekening Modal, dengan cara :
a. Jika laba, dengan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba dan mengkredit rekening
modal.
b. Jika rugi, dengan mengkredit rekeing ikhtisar Rugi Laba dan mendebet rekening
modal.
4. Mengkredit rekeing prive sebesar saldonya ( sisi debit neraca akhir ) dan mendebet
rekening modal.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 88 -
Contoh :
Berdasarkan Kertas Kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “ ( Halaman……. ) dapat dibuat jurnal
penutup sebagai berikut :
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
Des
“
“
“
31
31
31
31
Pendapatan servis
Pendapatn Komisi
Ikhtisar Rugi – Laba Ikhtisar Rugi – Laba
Beban gaji
Beban Iklan
Beban Bunga
Beban Perlengkapan
Beban Asuransi
Beban Sewa
Beban Penyusutan Peralatan
Ikhtisar Rugi Laba Modal H. Ali
Modal H. Ali
Prive H. Ali
Rp. 7.150.000,00
Rp. 400.000,00
- Rp. 5.700.000,00
-
-
-
-
-
-
-
Rp. 1.850.000,00 -
Rp. 300.000,00
-
-
-
Rp. 7.550.000,00 -
Rp. 3.550.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 400.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 200.000,00
- Rp. 1.850.000,00
-
Rp. 300.000,00
Rp. 15.400.000,00
Rp. 15.400.000,00
C. ME�UTUP BUKU BESAR
Dalam praktek, rekening buku besar yang akan ditutupp adalah rekening – rekening
yang sudah ada selama periode akuntansi.
Dalam contoh ini rekeing buku besar diambil dari data Neraca Saldo yang sudah ada
pada kertas kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “, karena pada dasarnya saldo – saldo yan
sudah ada di neraca saldo diambil dari rekening buku besar.
Langkah – langkah sekanjutnya dalam menutup buku besar adalah :
a. Memindahkan ( posting ) jurnal penyesuaian ke rekening – rekeing buku besar yang
bersangkutan.
b. Memindahkan ( posting ) jurnal penutup ke rekening buku besar yang bersangkutan.
Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, maka
rekening nominal dan pengambilan pribadi akan bersaldo nol dan rekening modal
jumlahnya sesuai dengan yang ada di neraca ( laporan keuangan )
Contoh :
Dari Buku Beasr Bengkel Mobil Perkasa ( data diambil dari kertas kerja ) setelah posting
jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, akan tampak sebagai berikut :
Nama Rekening : Kas No : 101
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 1.400.000,00 -
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 89 -
Nama Rekening : Piutang Usaha No : 102
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 700.000,00 -
Nama Rekening : Perlengkapan No : 103
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penyesuaian
Js.08
- -
Rp. 300.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 200.000,00
-
-
Nama Rekening : Asuransi dibayar di muka No : 104
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penyesuaian
-
Js.08
- -
Rp. 400.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 200.000,00
-
-
Nama Rekening : Sewa dibayar di muka No : 105
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penyesuaian
Js.08
-
-
-
Rp. 500.000,00
Rp. 1.200.000,00
Rp. 700.000,00
-
-
Nama Rekening : Peralatan Servis No : 151
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
Saldo
- - -
Rp. 200.000,00 -
Nama Rekening : Akumulasi Penyusutan Peralatan No : 152
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penyesuaian
Js.08
-
-
-
Rp. 200.000,00
-
-
Rp.600.000,00
Rp.800.000,00
Nama Rekening : Utang Usaha No : 201
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
Saldo
-
- - Rp. 500.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 90 -
Nama Rekening : Modal H. Ali No : 301
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 31
31
Saldo Penutupan
Penutupan
Jt.09
Jt.09
- -
Rp.300.000,00
- Rp1.850.000,00
-
- -
-
Rp.3.000.000,00 Rp.4.850.000,00
Rp. 4.550.000,00
Nama Rekening : Prive H. Ali No : 302
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penutupan
Jt.09
-
-
-
Rp. 300.000,00
Rp. 300.000,00
-
-
-
Nama Rekening : Pendapatan Servis No : 401
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
31
Saldo
Penyesuaian
Penutupan
Js.08
Jt.09
-
-
Rp.7.150.000,00
-
Rp. 350.000,00
-
-
-
-
Rp.6.800.000,00
Rp.7.150.000,00
-
Nama Rekening : Pendapatan Komisi No : 451
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penutupan
-
Js.09
-
Rp.400.000,00
-
-
-
-
Rp.400.000,00
-
Nama Rekening : Beban Gaji No : 501
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 31
31
Saldo Penyesuaian
Penutupan
Js.08
Jt.09
- -
-
- Rp. 150.000,00
Rp.3.550.000,00
Rp. 3.700.000,00 Rp. 3.550.000,00
-
- -
-
Nama Rekening : Beban Iklan No : 502
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
31
Saldo
Penyesuaian
Penutupan
Js.08
Jt.09
-
-
-
-
Rp. 250.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 750.000,00
Rp. 500.000,00
-
-
-
-
Nama Rekening : Beban Bunga No : 503
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
31
Saldo
Penyesuaian
Penutupan
Js.08
Jt.09
-
Rp. 100.000,00
-
-
-
Rp. 250.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 250.000,00
-
-
-
-
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 91 -
Nama Rekening : Beban Perlengkapan No : 504
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Saldo
Penyesuaian
Js.08
Jt.09
Rp. 300.000,00
-
-
Rp. 300.000,00
Rp.300.000,00
-
-
-
Nama Rekening : Beban Asuransi No : 505
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Penyesuaian
Penutupan
Js.08
Jt.09
Rp. 400.000,00
-
-
Rp. 400.000,00
Rp.400.000,00
-
-
-
Nama Rekening : Beban Sewa No : 506
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
Penyesuaian
Penutupan
Js.08
Jt.09
Rp. 500.000,00
-
-
Rp. 500.000,00
Rp.500.000,00
-
-
-
Nama Rekening : Beban Penyusutan Peralatan No : 507
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 31
Penyesuaian Penutupan
Js.08 Jt.09
Rp. 200.000,00 -
- Rp. 200.000,00
Rp.200.000,00 -
- -
Nama Rekening : Piutang Pendapatan No : 106
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
Penyesuaian
Js.08
Rp. 350.000,00
- Rp.350.000,00
-
Nama Rekening : Gaji Dibayar di muka No : 107
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
Penyesuaian
Js.08
Rp. 250.000,00
- Rp. 250.000,00
-
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 92 -
Nama Rekening : Iklan dibayar di muka No : 108
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
Penyesuaian
Js.08
Rp. 250.000,00
- Rp.250.000,00
-
Nama Rekening : Utang Bunga No : 202
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
Penyesuaian
Js.08
- Rp.100.000,00
- Rp.100.000,00
Nama Rekening : Ikhtisar Rugi Laba No : 303
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31
31
31
Penutupan
Penutupan
Penutupan
Jt.09
Jt.09
Jt.09
-
Rp. 5.700.000,00
Rp. 1.850.000,00
Rp. 7.550.000,00
-
-
-
-
-
Rp. 7..550.000,00
Rp. 1.850.000,00
-
D. �ERACA SALDO SETELAH PE�UTUPA�
Setelah buku besar ditutup, tahap berikutnya adaalaah menyusun neracaa saaldo
setelah penutupan.
Tujuan:
Penyusunan Neraca Saldo Penutupan adaalah untuk memastikan bahwa sebelum
mulai pencataataan data akuntansi periode berikutnya, rekening-reekening buku besar
dalam keadaan balance (seimbang).
Neraca saldo setelah penutupan berisi perkiraan riel (harta, uang, dan modal), yang
jumlahnya diambil dari saldo-saldo rekening buku besar. Berdasarkan buku besar “Bengkel Mobil Perkasa” per 31 Desember, dapat dibuat
Neraca Saldo setelah penutupan sebagai berikut: “BE�GKEL MOBIL PERKASA” Neraca Saldo Setelah Penutupan
31 Desember 1990
�o.
�ama Perkiraan
Debet
Kredit
101 102 103 104 105 106 107 108 151 152 201 202 301
Kas Piutang Usaha Perlengkapan(persedioaan BHP) Asuransi dibayar dimuka Sewa di bayar dimuka Piutang Pendapatan Gaji diobayar dimuka Iklan dibayar dimuka Peralatan servis Akumulasi Penyusutan Peralatan Utang Usaha Utang Bunga Modal H.Ali
Rp. 1.400.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 350.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 2.000.000,00
- - - -
- - - - - - - - -
Rp. 800.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 4.550.000,00
Rp. 5.950.000,00
Rp. 5.950.000,00
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 93 -
BAB XIV
JUR�AL PEMBALIK
A. JUR�AL PEMBALIK (Reversing Entries)
Jika perhatikan contoh soal diatas (Bengkel Mobil Perkasa), Rekening-rekening
yang ada di neraca saldo setelah penutupan. Sebagai contoh di neraca saldo terdapat
rekening Beban gaji, Sedang di neraca saldo setelah penutupan timbul rekening gaji
dibayar dimuka.
Sedang biasanya jika membayar gaji dicatat dalam rekening beban gaji. Untuk
menjaga konsistensi dari sistem pencatatan pada periode berikutnya perlu dibuat jurnal
pembalik lebih dulu.
Jurnal pembalik disusun dengan cara membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan rekening riil yang baru, sehingga saldonya menjadi nol dan timbul
kembali rekening nominal yang sesuai dengan rekening yang terdapat pada neraca
saldo sebelumnya.
Contoh :
Dari kertas kerja dan jurnal penyesuaian “” Bengkel Mobil Perkasa “ di muka dapatlah
dibuat jurnal pembalik berikut ini :
Jurnal Pembalik :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Jan 1
1
1
1
Pendapatan Servis
Piutang Pendapatan Beban Gaji
Gaji dibayar di muka
Beban Iklan Iklan dibayar di muka
Utang Bunga
Beban Bunga
Rp. 350.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 350.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 850.000,00 Rp. 850.000,00
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
1. Sebutkan 5 buah rekening yang harus ditutup pada akhir periode akuntansi !
2. Jelaskan secara singkat cara menutup buku besar !
3. Apakah tujuan penyusunan jurnal penutup ?
4. Jelaskan cara membuat jurnal penutup !
5. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo setelah penututpan ?
6. Darimanakah sumber yang digunakan utk. menyusun neraca saldo setelah penutupan ?
7. Apakah tujuan penyusunan jurnal pembalik ?
8. Jelaskan cara menyusun jurnal pembalik !
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 94 -
B. SOAL LATIHA�
1. Berdasarkan kertas kerja Bengkel Las Sentosa Jaya pada halaman 112 susunlah :
a. Jurnal Penutup
b. Menutup rekening –rekening buku besar
c. Neraca saldo setelah penutupan
d. Jurnal Pembalik
2. Dari buku besar Perusahaan reparasi Radio “”MERDU” untuk akhir periode 1990
memperlihatkan saldo – saldo sebagai berikut :
�o �ama Perkiraan Saldo
101
102 103
111
112 201
301
302 401
501
502
503
Kas
Asuransi dibayar di muka Perlengkapan reparasi
Peralatan reparasi
Akumulasi penyusutan peralatan reparasi Utang Usaha
Modal H. arman
Prive H. Arman Pendapatan reparsi
Beban Upah
Beban sewa
Beban Iklan
Rp. 2.250.000,00
Rp. 830.000,00 Rp. 3.100.000,00
Rp. 8.440.000,00
Rp. 2.240.000,00 Rp. 500.000,00
Rp. 7.330.000,00
Rp. 24.000.000,00 Rp. 46.950.000,00
Rp. 15.550.000,00
Rp. 450.000,00
Diminta :
1. Susunlah sebuh Neraca Lajur untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dengan
pertolongan saldo –saldo di atas dan keterangan berikut ini :
a. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 530.000,00
b. Nilai persediaan perlengkapan reparasi yang masih ada Rp. 760.000,00
c. Penyusutan atas peralatan reparasi Rp. 1.300.000,00.
d. Upah terutangg dan belum dicatat Rp. 50.000,00.
Perkiraan yang masih harus dibuka:
504 Beban asuransi
505 Beban perlengkapan
506 Beban penyusutan peralatan reparasi
202 Upah yang harus dibayar
2. Dengan pertolongan neraca lajur itu, susunlah:
a. Perhitungan Rugi-Laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca
3. Buatlah ayat jurnal penutup.
4. Buatlah neraca saldo setelah penutupan.
MODUL AKT. / XI IPS TASRON, S.Pd, M.Pd SMAN 1 KRAKSAAN 196511091989011003
- 95 -
3. Dari soal Bab XI No. 3, Anda diminta untuk: a. Membuat jurnal penutup b. Menutup rekening-rekeninh buku besar c. Membuat neraca saldo setelah penutupan d. Membuat jurnal pembalik
4. Pada tanggal 1 Agustus 1990 Hadi Susilo membuka sebuah kantor usaha agen real
estate dengan nama “Hadi Ssilo Real Estate”. Seolama bulan Agustus 1990 melakukan transaksi-transaksi berikut: Agustus 1 Diinvestasikan ke dalam perusahaan berupa uang tunai Rp.
3.000.000,00 dan sebuah mobil dengan nilai Rp 13.000.000,00 2 Disewa kantor untuk bulan Agustus Rp. 700.000,00
2 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp. 960.000,00 3 Dibeli tunai perl;engkapan kantor Rp. 250.000,00 12 Dijual sebuah rumah dan untuk itu diterima komisi sebesar Rp.
7.700.000,00 15 Dibayar gaji karyawan Rp. 600.000,00
Dibayar rekening telepon Rp. 100.000,00 30 Dibayar pemakaiaan bensin dan oli selama bulan Agustus untuk
mobil peerusahaan Rp. 120.000,00 31 Dibayar gaji karyawan Rp. 500.000,00 32 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 125.000,00
Diminta: 1. Bukalah rekening - rekening ( empat kolom ) berikut ini :
111 Kas 112 Asuransi dibayar di muka 113 Perlengkapan kantor 121 Mobil 122 Akumulasi penyusutan mobil 211 Gaji terutang 311 Modal Hadi Susilo 312 Prive Hadi Susilo 411 Pendapatan Komisi 501 Beban Sewa 502 Beban Gaji 503 Beban Bensil dan Oli 504 Beban Telepon 505 Beban Asuransi 506 Beban Perlengkapan 507 Beban Penyusutan mobil
2. Buatlah ayat jurnal untuk transaksi – transaksi tersebut di atas, dan posting ayat jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai.
3. Buatlah Neraca Lajur dengan menggunakan keterangan berikut : a. Premi asuransi yang sudah kadarluwarsa Rp. 80.000,00 b. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 190.000,00 c. Penyusutan atas mobil Rp. 200.000,00 d. Gaji karyawan yang terutang Rp. 75.000,00
4. Buatlah laporan keuangan : - Perhitungan Rugi – Laba bulan Agustus 1990 - Laporan perubahan modal bulan Agustus 1990 - Neraca per 31 Agustus 1990
5. Buatlah aat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup yang diperlukan dan masukkan ayat - ayat jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai .
6. Susunlah Neraca Saldo setelah penutupan per 31 Agustus 1990. 7. Buatlah ayat jurnal pembalik