Modul 9 TRANSFORMASI LAPLACE - cdn-edunex.itb.ac.id

30
Tria Laksana Achmad ST., MT., Ph.D. MG2113 Matematika Terapan Modul 9 TRANSFORMASI LAPLACE

Transcript of Modul 9 TRANSFORMASI LAPLACE - cdn-edunex.itb.ac.id

Tria Laksana Achmad ST., MT., Ph.D.

MG2113 Matematika Terapan

Modul 9 TRANSFORMASI LAPLACE

β„’ 𝑓( ) = 𝐹

Input: Fungsi f( ) Output: Fungsi F( )

𝐹( ) = ࢱ

0

∞

π‘’βˆ’ 𝑓 𝑑Operasi integral yang

menghasilkan F(s) dari

f(t) yang diketahui

𝑓 = β„’βˆ’1 𝐹

Transform kebalikan

Untuk menyelesaikan integral tak wajar diatas:

ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’ 𝑓 𝑑 = limπ‘‡β†’βˆž

ΰΆ±

0

𝑇

π‘’βˆ’ 𝑓 𝑑

Metode untuk memecahkan persoalan

matematis dengan langkah-langkah:

Transformasi masalah

β€œsulit” menjadi

persamaan β€œmudah”

Pemecahan

persamaan

pembantu

secara

aljabar

Transformasi kembali /

kebalikan untuk memperoleh

solusi masalah semula

Input:

Fungsi

f( )

Output:

Fungsi

F( )

Misalkan f(t) = 1 untuk

t β‰₯ 0. Tentukan F(s)

𝐹 𝑠 = β„’ 𝑓 = β„’ 1 = ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’π‘ π‘‘ 1 𝑑𝑑

𝐹( ) = ࢱ

0

∞

π‘’βˆ’ 𝑓 𝑑

= ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’π‘ π‘‘π‘‘π‘‘ = limπ‘‡β†’βˆž

α‰€βˆ’1

π‘ π‘’βˆ’π‘ π‘‘

0

𝑇

= limπ‘‡β†’βˆž

βˆ’1

π‘ π‘’βˆ’π‘ π‘‡ +

1

𝑠𝑒0

untuk s > 0, β„’ 1 =1

𝑠

=1

𝑠

Misalkan 𝑓 𝑑 = π‘’π‘Žπ‘‘ untuk t β‰₯

0, dengan a konstanta, s – a >

0, tentukan β„’ 𝑓

β„’ 𝑓 = β„’ π‘’π‘Žπ‘‘ = ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’π‘ π‘‘π‘’π‘Žπ‘‘π‘‘π‘‘ = ΰΆ±

0

∞

𝑒(π‘Žβˆ’π‘ )𝑑𝑑𝑑

= limπ‘‡β†’βˆž

อ𝑒(π‘Žβˆ’π‘ )𝑑

π‘Ž βˆ’ 𝑠0

𝑇

= limπ‘‡β†’βˆž

1

π‘Ž βˆ’ 𝑠𝑒 π‘Žβˆ’π‘  𝑇 βˆ’

1

π‘Ž βˆ’ 𝑠𝑒0

untuk s – a > 0 atau s > a

= 0 βˆ’1

π‘Ž βˆ’ 𝑠

β„’ π‘’π‘Žπ‘‘ =1

𝑠 βˆ’ π‘Ž

β„’

Transformasi Laplace merupakan suatu operasi yang bersifat linier; artinya, untuk setiap

konstanta a dan b, dan fungsi-fungsi f(t) dan g(t) yang transform Laplace-nya ada, berlaku:

β„’ π‘Žπ‘“ 𝑑 + 𝑏𝑔(𝑑) = π‘Žβ„’ 𝑓 𝑑 + 𝑏ℒ{𝑔 𝑑 }

Tentukan transformasi laplace dari fungsi berikut:

β„’βˆ’1 π‘ŽπΉ 𝑠 + 𝑏𝐺(𝑠) = π‘Žβ„’βˆ’1 𝐹 𝑠 + π‘β„’βˆ’1{𝐺 𝑠 }

Tentukan inverse transformasi laplace dari fungsi berikut:

𝑓 = β„’βˆ’1 𝐹

Modul 9 TRANSFORMASI LAPLACE

Tria Laksana Achmad ST., MT., Ph.D.

MG2113 Matematika Terapan

βˆ’π‘“ 0 β„’ 𝑓

β„’ 𝑓′ =β„’ 𝑓′ = ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’ 𝑑𝑓′(𝑑)𝑑𝑑

ࢱ𝑒𝑣′𝑑𝑑 = 𝑒𝑣 βˆ’ ࢱ𝑒′𝑣𝑑𝑑 = α‰šπ‘’βˆ’ 𝑑𝑓(𝑑)0

∞+ ࢱ

0

∞

π‘’βˆ’ 𝑑𝑓(𝑑)𝑑𝑑

= 0 βˆ’ 𝑓 0 + β„’ 𝑓

β„’ 𝑓′ = β„’ 𝑓 βˆ’π‘“ 0

β„’ 𝑓′′ = β„’ 𝑓′ βˆ’π‘“β€² 0

= β„’ 𝑓 βˆ’ 𝑓 0 βˆ’π‘“β€² 0

β„’ 𝑓′′ = β„’ 𝑓 βˆ’ 𝑓 0 βˆ’π‘“β€² 0

β„’ 𝑓′′′ = β„’ 𝑓 βˆ’ 𝑓 0 βˆ’ 𝑓′ 0 βˆ’ 𝑓′′(0)

β„’ 𝑓(𝑛) = 𝑠𝑛ℒ 𝑓 βˆ’ π‘ π‘›βˆ’1𝑓 0 βˆ’ π‘ π‘›βˆ’2𝑓′ 0 βˆ’. . . βˆ’π‘“(π‘›βˆ’1)(0)

Transform Laplace bagi 𝑓(𝑛):

Tentukan solusi persamaan diferensial berikut:

y” + 4y’ + 3y = 0, y(0) = 3, y’(0) = 1

Transformasi masalah

β€œsulit” menjadi

persamaan β€œmudah”

Pemecahan

persamaan

pembantu

secara

aljabar

Transformasi kembali /

kebalikan untuk memperoleh

solusi masalah semula

Input:

Fungsi

f( )

Output:

Fungsi

F( )

Tentukan solusi persamaan diferensial berikut:

y” + 4y’ + 3y = 0, y(0) = 3, y’(0) = 1

Jika Y 𝑠 = β„’ 𝑦 adalah transform Laplace

bagi solusi 𝑦(𝑑) yang belum diketahui, maka

β„’ 𝑓′′ = 𝑠2β„’ 𝑓 βˆ’ 𝑠𝑓 0 βˆ’ 𝑓′ 0

β„’ 𝑦′′ = 𝑠2π‘Œ βˆ’ 𝑠𝑦 0 βˆ’ 𝑦′ 0

β„’ 𝑦′′ = 𝑠2π‘Œ βˆ’ 3𝑠 βˆ’ 1

β„’ 𝑦′ = π‘ π‘Œ βˆ’ 𝑦 0

β„’ 𝑦′ = π‘ π‘Œ βˆ’ 3

Substitusikan ini ke dalam transform Laplace bagi

persamaan diferensial semula

β„’(𝑦") + 4β„’(𝑦′) + 3β„’(𝑦) = β„’(0)

𝑠2π‘Œ βˆ’ 3𝑠 βˆ’ 1 + 4 π‘ π‘Œ βˆ’ 3 + 3π‘Œ = 0

(subsidiary equation)

𝑠2π‘Œ + 4π‘ π‘Œ + 3π‘Œ = 3𝑠 + 13

Persamaan pembantu di atas dapat dituliskan menjadi

π‘Œ 𝑠2 + 4𝑠 + 3 = 3𝑠 + 13

𝑠 + 1 𝑠 + 3 π‘Œ = 3𝑠 + 13

Dengan memecahkan secara aljabar untuk Y dan dengan menggunakan

pecahan parsial:

π‘Œ =3𝑠 + 13

(𝑠 + 1)(𝑠 + 3)=

𝐴

𝑠 + 1+

𝐡

𝑠 + 3

=𝐴 𝑠 + 3 + 𝐡(𝑠 + 1)

𝑠 + 1 (𝑠 + 3)=

𝐴 + 𝐡 𝑠 + (3𝐴 + 𝐡)

𝑠 + 1 (𝑠 + 3)Sehingga 𝐴+𝐡=3 dan 3𝐴+𝐡=13.

Dengan eliminasi diperoleh 𝐴=5 dan 𝐡=βˆ’2

β„’βˆ’11

𝑠 + 3= π‘’βˆ’3𝑑

β„’βˆ’11

𝑠 + 1= π‘’βˆ’π‘‘

Tentukan solusi persamaan diferensial berikut:

y” + 4y’ + 3y = 0, y(0) = 3, y’(0) = 1

Transformasi masalah

β€œsulit” menjadi

persamaan β€œmudah”

Pemecahan

persamaan

pembantu

secara

aljabar

Transformasi kembali /

kebalikan untuk memperoleh

solusi masalah semula

Input:

Fungsi

f( )

Output:

Fungsi

F( )

Tentukan transformasi laplace

dari fungsi

Kita peroleh f(0) = 0 dan

fΒ΄(t) = sin 4t + 4t cos 4t β†’ fΒ΄(0) = 0

f´´(t) = 4 cos 4t + 4 cos 4t - 16t sin 4t

f´´(t) =8 cos 4t –16t sin 4t = 8 cos 4t – 16f(t)

Sehingga β„’(f´´) = s2β„’(f) – 0 – 0 = 8β„’(cos 4t) – 16β„’(f)

Dengan menggunakan rumus untuk transform

Laplace bagi cos Ο‰t, kita memperoleh

𝑠2 + 16 β„’ 𝑓 = 8β„’(cos 4𝑑) =8𝑠

𝑠2+16

Jadi, β„’ 𝑓 = β„’ 𝑑 sin 4𝑑 =8𝑠

(𝑠2+16)2

𝑒𝑣 β€² = 𝑒′𝑣 + 𝑒𝑣′

β„’ 𝑓′′ = β„’ 𝑓 βˆ’ 𝑓 0 βˆ’ 𝑓′ 0

β„’ cosπœ”π‘‘ =𝑠

𝑠2 + πœ”2

Modul 9 TRANSFORMASI LAPLACE

Tria Laksana Achmad ST., MT., Ph.D.

MG2113 Matematika Terapan

Jika β„’ 𝑓 𝑑 = 𝐹(𝑠), maka

β„’ π‘’π‘Žπ‘‘π‘“ 𝑑 = 𝐹(𝑠 βˆ’ π‘Ž)

Jadi jika kita mengetahui transform 𝐹(𝑠)

bagi 𝑓 𝑑 , maka kita dapat memperoleh

Teorema pergeseran pertama,

pergeseran pada sumbu-s

β„’ π‘’π‘Žπ‘‘π‘“ 𝑑 = 𝐹(𝑠 βˆ’ π‘Ž)

Bukti: Menurut definisi,

𝐹 𝑠 = ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’π‘ π‘‘π‘“ 𝑑 𝑑𝑑

Sehingga:

𝐹 𝑠 βˆ’ π‘Ž = ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’(π‘ βˆ’π‘Ž)𝑑𝑓 𝑑 𝑑𝑑 = ΰΆ±

0

∞

π‘’βˆ’π‘ π‘‘ π‘’π‘Žπ‘‘π‘“ 𝑑 𝑑𝑑

= β„’ π‘’π‘Žπ‘‘π‘“ 𝑑

β„’βˆ’1 𝐹(𝑠 βˆ’ π‘Ž) = π‘’π‘Žπ‘‘π‘“ 𝑑transformasi kebalikan

terhadap kedua ruas

Jika β„’ 𝑓 =(π‘ βˆ’6)

(π‘ βˆ’1)2+4

tentukan f(t)

𝑓 𝑑 = β„’βˆ’1 𝐹 = β„’βˆ’1 (π‘ βˆ’6)

(π‘ βˆ’1)2+22

β„’ cosπœ”π‘‘ =𝑠

𝑠2+πœ”2 , β„’ sinπœ”π‘‘ =πœ”

𝑠2+πœ”2

Dalam hal ini kasusnya adalah pergeseran sebesar 1

dari sumbu s β†’ a = 1

Sehingga berdasarkan teorema pergeseran pada

sumbu s dan Tabel transformasi laplace,

β„’βˆ’1 (π‘ βˆ’6)

(π‘ βˆ’1)2+22= β„’βˆ’1 (π‘ βˆ’1)

(π‘ βˆ’1)2+22βˆ’

2

(π‘ βˆ’1)2+22Γ—

5

2

Pergeseran benda yang digantungkan

pada sebuah pegas dari posisi

kesetimbangannya dinyatakan

dengan persamaan diferensial orde

dua berikut:

y” + 2y’ + 5y = 0.

y(0)= 2 y’(0)= -4

dimana y(0) adalah posisi awal benda

dan yβ€˜(0) adalah kecepatan awalnya

Tentukan solusi permasalahan di atas

dengan Transformasi Laplace.

Berdasarkan teorema transform Laplace

untuk turunan

𝐿 𝑓′′ = 𝑠2𝐿 𝑓 βˆ’ 𝑠𝑓 0 βˆ’ 𝑓′ 0 = 𝑠2π‘Œ βˆ’ 2𝑠 + 4

𝐿 𝑓′ = 𝑠𝐿 𝑓 βˆ’ 𝑓 0 = π‘ π‘Œ βˆ’ 2

Transformasi Laplace kedua ruas PD

menghasilkan:

𝑠2π‘Œ βˆ’ 2𝑠 + 4 + 2π‘ π‘Œ βˆ’ 4 + 5π‘Œ = 0

π‘Œ 𝑠2 + 2𝑠 + 5 = 2𝑠

π‘Œ 𝑠 + 1 2 + 22 = 2s

π‘Œ 𝑠 =2s

𝑠+1 2+22= 2

𝑠+1

𝑠+1 2+22βˆ’

2

𝑠+1 2+22

π‘Œ 𝑠 = 2𝑠 + 1

𝑠 + 1 2 + 22βˆ’

2

𝑠 + 1 2 + 22

Dari Tabel Transformasi Laplace

πΏβˆ’1𝑠

𝑠2+22= cos 2𝑑 dan πΏβˆ’1

2

𝑠2+22= sin 2𝑑

Sehingga berdasarkan teorema

𝑦 𝑑 = πΏβˆ’1 π‘Œ = 2π‘’βˆ’π‘‘ cos 2𝑑 βˆ’ π‘’βˆ’π‘‘ sin 2𝑑

dimana pergeseran dari sumbu s sebesar -1 β†’

a = -1

Pergeseran benda yang digantungkan

pada sebuah pegas dari posisi

kesetimbangannya dinyatakan

dengan persamaan diferensial orde

dua berikut:

y” + 2y’ + 5y = 0.

y(0)= 2 y’(0)= -4

dimana y(0) adalah posisi awal benda

dan yβ€˜(0) adalah kecepatan awalnya

Tentukan solusi permasalahan di atas

dengan Transformasi Laplace.