Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

46
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) Kegiatan Belajar 1 Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Modul 6 Semester 02 Prodi Kebidanan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013

Transcript of Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Page 1: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)

Kegiatan Belajar 1Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Modul 6

Semester 02Prodi Kebidanan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Page 2: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pengertian

adalah suatu alat manajemen program KIA untuk melakukan pemantauan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang

dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)

Page 3: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Tujuan PWS-KIAUmum & Khusus

Page 4: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Tujuan Umum :Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus di setiap wilayah kerja.

Page 5: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Tujuan Khusus :

1. Memantau pelayanan KIA secara Individu melalui Kohort2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara

teratur (bulanan) dan terus menerus.3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA.4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target

yang ditetapkan.5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani

secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan.6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang

tersedia dan yang potensial untuk digunakan.7. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan

mobilisasi sumber daya.8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk

memanfaatkan pelayanan KIA.

Page 6: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Prinsip

Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien.

Pengelolaan Program KIA

Page 7: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini

diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut :

Page 8: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

a) Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil disemua fasilitas kesehatan.

b) Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompetendiarahkan ke fasilitas kesehatan.

c) Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semuafasilitas kesehatan.

d) Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semuafasilitas kesehatan.

Page 9: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

e) Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

f) Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

g) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

h) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

i) Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

Page 10: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan Antenatal

adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).

Page 11: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Dalam Penerapannya Terdiri Atas:1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.2. Ukur tekanan darah.3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).4. Ukur tinggi fundus uteri.5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama

kehamilan.8. Test laboratorium (rutin dan khusus).9. Tatalaksana kasus10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Page 12: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :

- Minimal 1 kali pada triwulan pertama.

- Minimal 1 kali pada triwulan kedua.

- Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

Page 13: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pertolongan Persalinan

Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :1) Pencegahan infeksi2) Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar.3) Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.4) Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).5) Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.

Page 14: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dan meningkatkan cakupan KB Pasca Persalinan dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali

Page 15: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan Kesehatan Neonatus

Bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar,

mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.

Page 16: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Deteksi Dini Faktor Risiko Dan Komplikasi Kebidanan Dan Neonatus Oleh Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat

Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal , tetapi tetap mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi.

Page 17: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Penanganan Komplikasi Kebidanan

adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh karenanya semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan

Page 18: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan Neonatus Dengan Komplikasi

Diperkirakan sekitar 15% dari bayi lahir hidup akan mengalami komplikasi neonatal. Hari Pertama kelahiran bayi sangat penting, oleh karena banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim kepada kehidupan di luar rahim. Bayi baru lahir yang mengalami gejala sakit dapat cepat memburuk, sehingga bila tidak ditangani dengan adekuat dapat terjadi kematian.

Page 19: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan Kesehatan Bayi

adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada

bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.

Page 20: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.

Page 21: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelayanan KB Berkualitas

adalah pelayanan KB sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian Ibu dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik) serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak

Page 22: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS KIA meliputi indikator yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program KIA, seperti yang diuraikan dalam

prinsip pengelolaan program KIA. Sasaran yang digunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun dengan prinsip konsep wilayah

Page 23: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.

(cakupan K1)

Akses Pelayanan Antenatal

Page 24: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

(cakupan K4)

Cakupan Pelayanan Ibu Hamil

Page 25: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar.

(Pn)

Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan

Page 26: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam s/d hari ke-3 (KF1), hari ke-4 s/d hari ke-28 (KF2) dan hari ke-29 s/d hari ke-42 (KF3) setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

(KF3)

Cakupan Pelayanan Nifas Oleh Tenaga Kesehatan

Page 27: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 - 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan pelayanan kesehatan neonatal.

(KN1)

Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama

Page 28: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

(KN Lengkap)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 28 hari

Page 29: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatanmasyarakat dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.

Deteksi Faktor Risiko dan Komplikasi Oleh Masyarakat

Page 30: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan

(PK)

Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri

Page 31: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati. Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus

Page 32: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.

(Kunjungan Bayi)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari 12 bulan

Page 33: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian vitamin A 2 x setahun

Cakupan Pelayanan Anak Balita (12-59 bulan)

Page 34: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan anak balita (umur 12-59 bulan) yang berobat ke Puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (MTBS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

CakupanPelayanan Kesehatan Anak Balita Sakit yang dilayani dengan MTBS

Page 35: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon terus-menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.

Cakupan Peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)

Page 36: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data KIA

Page 37: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

APengumpulan dan pengelolaan Data merupakan kegiatan

pokok dari PWS KIA. Data yang dicatat per desa/kelurahan dan kemudian dikumpulkan di tingkat puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang administrasi. Data yang diperlukan dalam PWS KIA adalah Data Sasaran dan Data Pelayanan.

Page 38: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

BPencatatan Data meliputi : Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan dengan membuat catatan tentang adanya ibu yang

hamil, neonatus dan anak balita. Data Pelayanan, pencatatan harus dilakukan segera setelah bidan melakukan pelayanan. Pencatatan tersebut diperlukan untuk memantau secara intensif dan terus menerus kondisi dan permasalahan yang ditemukan pada para ibu, bayi dan anak di tempat yang bersangkutan.

Page 39: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

C Pengolahan Data, setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang

tercantum dalam buku kohort dan dijadikan sebagai bahan laporanbulanan KIA. Bidan Koordinator di Puskesmas menerima laporanbulanan tersebut dari semua Bidan dan mengolahnya menjadi laporandan informasi kemajuan pelayanan KIA bulanan yang disebut PWS KIA.Informasi per desa/kelurahan dan per kecamatan tersebut disajikandalam bentuk grafik PWS KIA yang harus dibuat oleh tiap BidanKoordinator.

Page 40: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Analisis, Penelusuran Data Kohort, dan Rencana

Tindak Lanjut

Page 41: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

AAnalisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informasi

yang sesuai dan relevant dalam menyeleksi suatu tindakan yang terbaik dari berbagai macam alternatif variasi. Analisis yang dapat dilakukan mulai dari yang sederhana hingga analisis lanjut sesuai dengan tingkatan penggunaannya. Data yang di analisis adalah data register kohort ibu, bayi dan anak balita serta cakupan.

Page 42: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

BPenelusuran Data KohortPenelusuran adalah proses pengamatan seseorang atau obyek yang bergerak dalam kurun waktu dari lokasi tertentu. Penelusuran dilakukan dalam rangka :

1) Mengidentifikasi kasus/masalah secara individu selama masa hamil, bersalin, masa nifas, neonatus, bayi dan balita.

2) Membangun perencanaan berdasarkan masalah yang spesifik

Page 43: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

CRencana Tindak LanjutBagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan untuk menghasilkan suatu keputusan tindak lanjut teknis dan non-teknis bagi puskesmas. Keputusan tersebut harus dijabarkan dalam bentuk rencana operasional jangka pendek untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan spesifikasi daerah.

Page 44: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelembagaan PWS KIA adalah pemanfaatan PWS KIA secara teratur dan terus menerus pada semua siklus pengambilan keputusan untuk memantau penyelenggaraan program KIA, di semua tingkatan administrasi pemerintah, baik yang bersifat teknis program maupun yang bersifat koordinatif nonteknis dan lintas sektoral.

Page 45: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Pelaksanaan dan Pelaporan PWS KIA

Proses yang perlu dilakukan dalam penerapan PWS KIA

dimulai dengan langkah-langkah sosialisasi, fasilitasi dan evaluasi yang diikuti dengan tindak lanjut sesuai kebutuhan.

Page 46: Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

Gambar Refrensi

http://www.bizfilings.com/blog/wp-content/uploads/2011/11/Is-Your-Customer-Service-Overrated.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-VCujmRl8g-c/UZyzua1X4wI/AAAAAAAABN8/YBwZW3msWQQ/s1600/Alat-Kontrasepsi-untuk-Ibu-Menyusui.webphttp://3.bp.blogspot.com/-yZ8AKKLCZ-w/UXYT1N6Jv8I/AAAAAAAABAQ/NPBdNw0pD1k/s1600/Penyakit-Preeclampsia-Pada-Ibu-Hamil.webphttp://radiogwp.com/wp-content/uploads/2012/10/Ilustrasi-Bidan-berikan-pelayanan-pada-Ibu-hamil.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-yDsoTuRYFoo/T81kuCycS8I/AAAAAAAAABM/V7-KVX_XudQ/s400/mengejan.jpghttp://fitzania.com/wp-content/woo_uploads/453-mom.jpghttp://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2013/09/islam-terhadap-nifas.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-YohTEc5FzBA/TvYb4WfvFwI/AAAAAAAAAIg/ehu25KO8HkU/s1600/masa+nifas.jpghttp://majalahonlinewanitaindonesia.com/wp-content/uploads/2013/04/Perawatan-Ibu-Selama-Masa-Nifas-730x285.jpghttp://tari.blogsome.com/images/mesophie.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-SYqeQOMFjHw/UhLqJKwt_2I/AAAAAAAAFq8/797h1TASqyk/s1600/bayi+baru+lahir.jpghttp://balitapedia.com/wp-content/uploads/2013/07/cara_mengatasi_sembelit_sikecil.jpghttp://sentanaonline.com/public/images/news/gallery/0803111114.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-0RGf8EGDTEU/UV49kizNkTI/AAAAAAAAAVc/PcqH-5itcbA/s1600/nutrisi+ibu+hamil.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-kndpvvbTYi0/T4pGHR5YxSI/AAAAAAAAAWE/RnCq5NdIqho/s1600/antenatal+care.gifhttp://www.radarbangka.co.id/gambar/berita-pasien-melahirkan-kecewa-layanan-rsud-mase-terpaksa-gendong-jasad-cucunya-di-lorong-rsud-7223_a.jpghttp://www.kesehatanmasyarakat.info/wp-content/uploads/2013/01/Mutu-pelayanan-kebidanan.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-EWT-mMXDM1I/Thnv3eewZcI/AAAAAAAAAqU/jFh-w4WvxrE/s1600/BAYI+MATI.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-DAH3pSLO_Hw/T9rRAmvxLxI/AAAAAAAABFI/pDLTi3T1dLI/s1600/bayi-sakit-diperiksa-dokter.jpghttp://archief.rnw.nl/data/files/imagecache/rnw_slideshow/images/image/article/2011/04/dukun_bayi1cradio_fas_fm.jpghttp://statik.tempo.co/data/2011/06/10/id_79117/79117_620.jpghttp://statik.tempo.co/data/2013/03/02/id_170405/170405_620.jpghttp://media2.id.88db.com/DB88UploadFiles/2008/01/14/12F1EB96-2219-4F44-A5BC-DB1BB3A0F252.jpghttp://static.liputan6.com/201307/bayi-130708-b.jpghttp://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/imunisasi-polio-dan-campak-pada-balita-di-posyandu-ilustrasi-_120927194400-595.jpghttp://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/1294464104670587773.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_zbKJf2DPrvw/TLfB4ltXpYI/AAAAAAAAAgE/O4Oyp8-IWX0/s1600/S5031225.JPGhttp://www.thesaleslion.com/wp-content/uploads/2013/05/writing-first-blog-paragraph.jpghttp://www.researchrockstar.com/wp-content/uploads/2011/03/bigstock_Graph_analysis_11233205.jpghttp://cdn.webgnomes.org/wp-content/uploads/2012/07/seo-analysis.jpghttp://hsfames.files.wordpress.com/2011/08/action-plan.jpghttp://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/09/1379942676485997663.jpg