Modul 5 Blok 2 Kelompok 3

18
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk merubah makanan dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi dalam tubuh. Organ sistem pencernaan terbagi menjadi dua divisi yaitu saluran cerna yang menjadi tempat berlangsungnya proses pencernaan dan organ aksesoris yang merupakan organ yang membantu proses pencernaan. 1.2 Tujuan Setelah melewati modul ini mahasiswa di harapkan mengetahui dan dapat menjelaskan hal- hal yang berhubungan dengan sistem pencernaan yang berkaitan dengan organ-organ, fungsi, mekanisme dan enzim-enzim pencernaan. 1.2 Manfaat Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi, struktur, mekanisme kerja, dan faktor yang mempengaruhi sistem pencernaan.

description

yeah

Transcript of Modul 5 Blok 2 Kelompok 3

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk merubah makanan dari

    molekul yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan tujuan untuk memenuhi

    kebutuhan nutrisi dan energi dalam tubuh. Organ sistem pencernaan terbagi menjadi dua divisi

    yaitu saluran cerna yang menjadi tempat berlangsungnya proses pencernaan dan organ aksesoris

    yang merupakan organ yang membantu proses pencernaan.

    1.2 Tujuan

    Setelah melewati modul ini mahasiswa di harapkan mengetahui dan dapat menjelaskan hal-

    hal yang berhubungan dengan sistem pencernaan yang berkaitan dengan organ-organ, fungsi,

    mekanisme dan enzim-enzim pencernaan.

    1.2 Manfaat

    Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi, struktur, mekanisme kerja, dan faktor yang

    mempengaruhi sistem pencernaan.

  • 2

    BAB 2

    ISI DAN PEMBAHASAN

    2.1 SKENARIO

    ADUH......PERIH........

    Kukira Ratu sekarang sombong, diajak makan ga mau, diajak bicara malas, sekalinya begitu

    ditanya kenapa, kok malah njerit, aduh... perih....., ga taunya ada beberapa stomatitis ada di

    cavum orisnya dan barangkali juga ada di faring karena dia merasa susah mastikasi disertai susah

    deglutisasi, lebih parahnya lagi sering tidak dapat mengendalikan sekresi salivanya, kasian ya...

    pantas aja badannya agak kurus, takutnya gastritisnya kumat.

    2.2 STEP 1

    Identifikasi kata/kalimat yang asing dan sulit :

    1. Stomatitis : sariawan, peradangan pada mukosa mulut yang menyebabkan dehidrasi

    dan malnutrisi.

    2. Faring : jalur makanan dari rongga mulut ke esofagus, tenggorokan, pertemuan antara

    saluran pencernaan dan saluran pernafasan

    3. Cavum oris : rongga mulut

    4. Gastritis : peradangan pada lambung, maag

    5. Mastikasi : proses penghancuran makanan oleh organ mulut (gigi)

    6. Saliva : air liur, sekret

    7. Deglutisasi proses menelan makanan didalam kerongkongan

    8. Sekresi : proses pengeluaran hasil kelenjar / sel-sel secara aktif.

  • 3

    2.3 STEP 2

    Identifikasi Masalah

    1. Apa itu proses pencernaan dan beserta fungsinya?

    2. Apa saja organ yang berperan ? beserta fungsinya?

    3. Bagaimana mekanisme pencernaan?

    4. Apa saja enzim-enzim yang berperan dalam sistem pencernaan serta fungsi air liur dan

    asam lambung?

    5. Mengapa Ratu tidak bisa mengendalikan sekresi salivanya?

    6. Bagaimana jika sistem pencernaan tidak sempurna?

    7. Apa penyebab stomatitis dan gastritis?

    8. Apa saja produk akhir sistem pencernaan?

    2.4 STEP 3

    Analisis Masalah

    1. Pengertian :

    - Suatu proses yang melibatkan organ dan pencernaan serta kelenjar pencernaan

    - Proses merubah bahan makanan zat yang dapat diserap kedalam peredaran darah

    - Proses penyerapan dan penguraian zat zat makanan dalam organ pencernaan

    Fungsi :

    - Memindahakan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang ditelan ke dalam

    lingkungan internal tubuh

    - Memecah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap dalam tubuh

    - Mengurai dan memisahkan bahan makanan yang ingin diserap dan ingin dibuang

  • 4

    2. Sistem pencernaan terbagi menjadi 2 yaitu :

    a. Organ pencernaan = terdiri dari mulut, faring, esofagus, gaster, instetium, kolon,

    rektum dan anus

    b. Organ aseksoris = terdiri dari gigi, lidah, kelenjar air liur, pankreas, hati, dan kandung

    empedu

    Fungsi :

    A. Rongga Mulut

    a. Mulut : tempat pertama masuknya makanan

    b. Gigi : alat pengunyah. Gigi terbagi menjadi 4 gigi incisivus, kaninus, premolar

    dan molar. Incisivus berfungsi untuk memotong, kaninus untuk merobek,

    premolar dan molar untuk mengunyah

    c. Kelenjar air ludah : membantu proses menelan, mengandung 99% air dan 1%

    enzim amilase. Pada kelenjar air liur terdapat kelenjar parotis, submandibularis,

    sub maxilla dan sublingualis. Kelenjar parotis terletak dibawah telinga, kelenjar

    submandibularis terletak dirahang bawah, kelenjar sublingualis terletak dibawah

    lidah dan sub maxilla terletak dirahang atas.

    d. Lidah : fungsinya mencampur, menelan makanan dan sebgai indra pengecap.

    Lidah memiliki 4 kuncup kecap perasa yaitu :

    a. Asin : terdapat di tepi depna

    b. Manis : terdapat di ujung lidah

    c. Asam : terdapat di samping lidah

    d. Pahit : terdapat di pangkal lidah

    Lidah terdiri dari otot rangka dan bersifat volunter. Dilidah terdapat papila atau

    tonjolan pada lidah.

    B. Faring

    Faring berfungsi sebagai penghubung antara rongga mulut dan esofagus.

  • 5

    C. Esofagus

    pada esofagus terdapat gerak peristaltik yang fungsinya untuk mendorong

    makanan ke lambung . esofagus berukuran 25 cm saluran pada esofagus

    berbentuk panjang. Ada otot polos (LES) yang berfungsi mencegah bahan yang

    ada dilambung kembali ke esofagus. Esofagus tersusun dari lapisan epitel berlapis

    pipih di esofagus terdapat kelenjar esofageald proper.

    D. Gaster

    Lambung memiliki ukuran yang lebih besar dari usus besar. Bentuknya gepeng

    seperti huruf J. Apabila penuh dapat membuat 2-3 liter bahan makanan. Terdapat

    senyawa bikarbonat yang melindungi lambung. Bolus diubah menjadi kimus

    didalam lambung. Lambung berfungsi sebagai penampung makanan, endokrin

    makan dan sekresi hormon. Dolambing terdapat hormon gastrin untuk sekresi

    getah lambung. Lambung memiliki 3 bagian :

    Kardiac, bagian atas gaster yang bersambung dengan esophagus.

    Fundus ,bagian tengah gaster yang membulat dan terdapat kelenjar

    lambung .

    Pilorus, bagian bawah gaster yang bersambung dengan usus halus.

    E. Usus halus

    Berfungsi untuk penyerapan sari makanan dan sekresi endrokrin, memiliki

    panjang 20 cm dan melekat pada diding abdomen posterior. Usus halus memiliki

    panjang 720 cm, bergulung atau berbelit dalam rongga abdomen. Mulai dari pylorus

    bersatu dengan lambung dan berakhir di ileoseka tempat bersatu dengan usus besar.

    .Di usus halus terdapat duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum merupakan tempat

    bermuaranya saluran getah pancreas dan saluran empedu, dan terdapat kelejar burner.

    Jejunum memiliki panjang 2/5 dari sisa usus halus. Ileum memiliki panjang yang

    tergantung pada dinding abdomen posterior dan mesentenum.

    F. Usus besar

    Memiliki panjang 180 cm, berfungsi untuk menyerap air, mineral, dan bahan

    yang tidak tercerna serta terdapat E. colli untukpembusukan sisa makanan. Makanan

  • 6

    yang habis dicerna oleh husus halus di usus besar diubah menjadi feses. Bahan

    makanan masuk cair dirubah menjadi padat karena ada proses absorbsi air.

    G. Rectum

    Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses

    H. Anus

    Berfungsi sebagai tempat pembuangan feses

    3. Rongga mulut ( terjadi digesti mekanik dan kimiawi serta terjadi mastikasi) Faring

    (terjadi malpuspusi dan deglutisasi) esophagus ( terjadi propulsi) Lambung (terjadi

    digesti mekanik dan kimiawi) usus halus ( terjadi absorbsi dan propulsi) usus besar

    ( terjadi absorbs dan propulsi) Rektum Anus (terjadi defekasi)

    Di dalam rongga mulut terdapat 3 lapisan otot, yaitu :

    Muskularis mukosa

    Muskularis sirkularis

    Muskuslaris longitudinalis

    Muskularis mukosa terdapat di mukosa, sedangkan muskularis sirkularis dan muskularis

    longitudinalis terdapat di muskularis eksterna.

    Dinding saluran cerna ada 4 lapisan, yaitu :

    a. Mukosa

    b. Submukosa

    c. Muskularis eksterna

    d. Serosa

    4. Enzim yang terdapat di mulut :

    Ptyalin, berfungsi untuk merubah pati menjadi maltose

    Lisozim, berfungsi untuk melisis bakteri

    Lipase, berfungsi untuk mencegah terbentuknya hidropobilik

  • 7

    Enzim yang terdapat di lambung :

    Pepsin, berfungsi untuk menghidrolisis protein aktif pepsin

    Renin, berfungsi untuk merubah kasinogen menjadi kasein

    HCL, berfungsi untuk merubah pepsiogen menjadi pepsin, menjaga pH lambung

    agar tetap asam dan membunuh pathogen

    Enzim yang terdapat usus halus :

    Laktase, berfungsi untuk merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

    Maltase, berfungsi ntuk merubah maltose menjadi glukosa

    Sukrase, berfungsi untuk merubah menjadi glukosa dan fruktosa

    Tripsin, berfungsi untuk merubah polipeptida menjadi asam amino dan pepton

    menjadi asam amino

    Enterokinase, berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin

    Peptidase, berfungsi untuk merubah peptide menjadi asam amino

    5. Karena seksresi saliva dipersarafi oleh sistem saraf otonom dan karena berkurangnya

    aktivitas rongga mulut ratu maka sekresi salivanya akan ikut berkurang.

    6. Nutrisi tubuh tidak tercukupi dan tergantung organ apa yang mengalami gangguan

    7. Penyebab stomatitis adalah stress, alergi, pengaruh mekanis, sedangkan penyebab

    gastritis adalah meningkatnya asam lambung, telat makan

    8. Produk akhir

    a. Karbohidrat menjadi monosakarida, glisakarida, trisakarida

    b. Lemak menjadi asam lemak dan gliserol

    c. Protein menjadi asam amino

  • 8

    2.5 STEP 4

    Kerangka Konsep

    2.6 STEP 5

    Identifikasi sasaran belajar

    1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dan fungsi sistem pencernaan

    2. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme sistem pencernaan

    2.7 STEP 6

    Belajar Mandiri

    Esophagus Bolus

    makanan

    SISTEM

    PENCERNAAN

    Rongga mulut Mastikasi

    Lambung Pencernaan

    Mekanik & Kimiawi Usus Halus

    Bolus

    menjadi

    Chyme

    Faring

    Feses Defekasi Anus

    Absorbsi

    Usus Besar

  • 9

    2.8 STEP 7

    Sintesis

    SISTEM PENCERNAAN

    Sistem pencernaan atau bisa disebut juga dengan sistem digestive merupakan suatu

    sistem yang terdapat pada tubuh manusia yang berfungsi untuk merubah makanan dari molekul

    yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana agar dapat diserap / dicerna dan

    ditransportasikan melalui sistem sirkulasi. Organ pada sistem pencernaan memiliki 2 divisi

    antara lain :

    Saluran cerna = Merupakan organ yang menjadi tempat berlangsungnya proses

    pencernaan dan merupakan saluran yamg akan dilewati oleh makanan yang akan dicerna.

    Rongga mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus

    merupakan organ saluran cerna.

    Organ aksesoris = Merupkan organ yang membantu proses pencernaan, tetapi pada organ

    tersebut tidak terjadi proses pencernaan. Gigi, lidah, kelenjar saliva, hepar, limpa dan

    pankreas merupakan organ aksesoris.

    Fungsi lain sistem pencernaan:

    a. Sebagai pemindahan nutrien, air, elektrolit dari makanan yang ditelan ke dalam

    lingkungan internal tubuh

    b. Memecah bahan-bahan makanan yang menjadi sari-sari makanan yang siap diserap oleh

    tubuh

    (Scanlon & Sanders, 2003)

  • 10

    RONGGA MULUT

    Rongga mulut merupakan tempat masuknya makanan kedalam tubuh untuk pertama kali.

    Pada rongga mulut terjadi proses mastikasi / pengunyahan yang bertujuan untuk memotong dan

    menggiling bolus makanan menjadi kecil-kecil. Dalam proses mastikasi rongga mulut dibantu

    oleh organ aksesoris yang terdapat pada rongga mulut, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar saliva.

    Gigi

    Gigi merupakan organ yang berfungsi untuk merobek, menggiling dan mengunyah

    makanan. Orang dewasa memiliki 32 gigi yaitu, 8 insisivus, 4 caninus, 8 premolar, dan 12 molar.

    Anak-anak hanya memiliki 20 gigi yang disebut dengan gigi susu / desidui dan pada anak-anak

    tidak terdapat gigi premolar. Struktur pada gigi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu mahkota gigi

    yang merupakan bagian yang terlihat pada rongga mulut dan berada di permukaan gingiva, Akar

    gigi merupakan bagian pada gigi yang terdapat di dalam soket gingiva dan garis servikal / CEJ

    yang merupakan leher gigi atau pembatas antara mahkota dam akar gigi. Lapisan pada gigi ada

    tiga yaitu, bagian terdalam yaitu pulpa yang didalamnya terdiri dari pembuluh darah dan saraf,

    dentin yang merupakan lapisan tengah yang memiliki struktur yang mirip dengan tulang. Dan

    yang terluar adalah enamel yang merupakan bagian terkeras pada gigi. Dalam melakukan

    tugasnya gigi diatur oleh saraf cranial ke 5 yaitu nervus trigeminus.

    Lidah

    Lidah merupakan yang berfungsi untuk mengarahkan, merasakan dan menelan makanan.

    pada bagian permukaan lidah terdapat papila-papila yang memiliki taste bud yang membuat kita

    dapat merasakan makanan dan proses ini diatur oleh saraf cranial ke 7 dan ke 9, yaitu nervus

    fasialis dan nervus glossopharyngeal. Lidah terdirir dari otot-otot rangka yang dipersarafi oleh

    saraf cranial ke 12 yaitu nervus hypoglossus sehingga lidah dapat mengarahkan serta menelan

    makanan secara sadar. Lidah juga berfungsi untuk produksi wicara. Lidah terdiri dari 3 bagian

    yaitu radix lingual (pangkal lidah), dorsum lingual (punggung lidah), apex lingual (ujung lidah).

  • 11

    Kelenjar Saliva

    Merupakan organ aksesoris yang memiliki fungsi untuk mensekresikan saliva dan lendir

    yang bertujuan untuk membantuproses mengunyah, menelan serta melakukan pencernaan

    kimiawi dengan menggunakan enzym amylase. Kelenjar saliva pada rongga mulut ada tiga yaitu,

    kelenjar parotis yang terletak dibawah telinga, kelenjar submandibular yang terletak pada bagain

    posterior dari rahang bawah dan kelenjar sublingual yang terletak dibawah lidah. Sekresi saliva

    bersifat berlanjut tetapi jumlah yang disekresikannya yang berbeda-beda tergantung dari

    situasinya. Pada saat manusia memasukkan makanan ke dalam mulut , maka sekresi saliva akan

    meningkat. Melihat atau mencium bau makanan juga akan meningkatkan sekresi saliva pada

    rongga mulut respon ini dipersarafi oleh sistem saraf parasympatis yaitu, nervus fasialis dan

    glossopharyngeal. Apabila seseorang dalam pengaruh stress / tertekan maka sekresi saliva yang

    dihasilkan akan berkurang dan akan membuat mulut kering dan akan menghambat proses

    menelan.

    Saliva

    Saliva / air liur merupakan sekret yang dihasilkan oleh kelenjar saliva yang berfungsi

    untuk memecah, merasakan dan menghaluskan makanan agar mudah ditelan. Komponen

    terbanyak yang terdapat pada saliva adalah air. Enzym yang terdapat pada saliva adalah amylase

    yang berfungsi untuk menguraikan polisakarida menjadi maltosa dan lisozim yang berfungsi

    menghacurkan bakteri tertentu dengan dinding sel, dengan membilas bahan yang mungkin

    berfungsi sebagai sumber makanan untuk bakteri.

    Organ aksesoris lainnya

    a. Palatum yaitu pemisah antara mulut dengan saluran hidung

    b. Uvula perbatasan rongga mulut dengan hidung, menutup saluran hidung saat menelan

    c. Bibir berfungsi untuk menutup dan membuka rongga mulut, sebagai penerima makanan

    dan juga untuk produksi wicara. Memiliki otot rangka dan jaringan ikat yang berfungsi

    untuk menerima, menuntun, dan menampung makanan di mulut

    (Scanlon & Sanders, 2003)

  • 12

    FARING

    Faring merupakan saluran cerna yang menghubungkan rongga mulut dengan esophagus

    proses yang terjadi di faring hanyalah proses deglutisasi / penelanan. Faring terletak dibelakang

    tenggorokkan yang berfungsi sebagai saluran bersama untuk pencernaan dan pernapasan, pada

    faring terdapat tonsil yang menghasilkan kelenjar limfoid, terdapat epiglotis (tulang rawan)

    seperti katup yang dapat tertutup jika menerima makanan yang memiliki massa.

    (Sherwood, 2007)

    ESOPHAGUS

    Berfungsi sebagai menelan makanan menuju lambung, ada lumen di esophagus yang

    dikelilingi sfingter esophagus inferior yang mempunyai otot relaksasi yang berfungsi untuk

    makanan masuk ke lambung, otot kontraksi yang berfungsi agar makanan tidak kembali ke

    esophagus.

    (Sloane, 2003)

    LAMBUNG

    Sebagai reservoir sementara agar makanan lewat dengan kecepatan teratur. Fungsi

    lambung makanan dicerna dengan enzim dan sekresi asam folat. Lambung memiliki 2 otot yaitu

    sfingter kardia terletak diantara lambung dan esophagus dan terdapat jaringan epitel yang

    berbentuk seperti huruf V, jaringan epitel ini sudah berubah untuk menghasilkan lendir. Sfingter

    pylorus terletak diantara lambung dan usus halus. Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu fundus

    yang terdapat di atas kardia esophagus, korpus terdapat dibagian tengah, antrum dekat dengan

    duodenum.

    (Sherwood, 2007)

  • 13

    USUS HALUS

    Berfungsi untuk tempat pencernaan dan penyerapan nutrient. Saat bekerja diameter usus

    halus 2,5cm panjangya 3-5m. Usus halus dibagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum yaitu bagian

    terpendek (25-30cm) berfungsi sebagai penghubung antara pancreas dan kantung empedu,

    jejenum (1-1,5m) berfungsi sebagai pencernaan kimiawi oleh enzim, ileum (2-2,5m) sebagai

    penyerapan zat-zat makanan. organ aksesoris yang membantu proses pencernaan pada usus halus

    anatara lain, pankreas, hepar dan kandung empedu.

    Pankreas

    Pankreas merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan getah pankreas yang

    mengandung enzim pencenaan. Pankreas terdapat pada bagian cekung duodenum. Enzimnya

    antara lain :

    Amilase fungsinya mengubah zat pati menjadi maltosa

    Tripsin fungsinya merubah polipeptida menjadi peptida

    Lipase fungsinya mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol

    Hepar

    Hepar adalah organ viseral terbesar dan terdapat dibawah kerangka iga atau dikanan atas

    abdomen. Hepar terdiri dari 2 lobus yaitu lobus kanan dan kiri. Lobus kanan hepar lebih besar

    dari lobus kirinya. Lobus kiri hepar memiliki 3 bagian utama yaitu lobus kanan atas, lobus

    kaudatus, dan lobus kuadratus. Yang memisahkan antara lobus kanan dan lobus kiri adalah

    ligamen falsiform. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk

    membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak diantara lempeng-

    lempeng sel. Saluran portal, masing-masing berisi sebuah cabang vena portal, arteri hepatika,

    dan duktus empedu, membentuk sebuah lobulus portal.

  • 14

    Fungsi hepar antara lain :

    Sebagai metabolik protein, lemak, dan karbohidrat

    Sebagai penawar racun

    Mengaktifkan vitamin D yang dilakukan bersama ginjal

    Mengangkut hormon steroid serta kolesterol

    Kandung empedu

    - Berbentuk seperti alpulkat, ujugnya buntu, panjang 8cm, garis tengah 4 cm.

    - Menghasilkan cairan empedu.

    - Dijaringan epitel ada papila propia

    - Kapasitas penyimpanan cairan 30 60 ml

    (Sloane, 2003)

    USUS BESAR

    Berfungsi untuk membentuk massa feses, tempat absorpsi enzim, sel goblet untuk

    kestabilan karena ada asam lambung. Usus besar terdiri atas serkum, kolon terbagi menjadi 4

    yaitu kolon asenden, kolon transversa, kolon desenden, kolon sigmoid, dan rectum. Di anus

    terbagi menjadi 2 otot yaitu sfingter anus internus yang bekerja secara involunter , dan sfingter

    anus ekstermus yang bekerja secara volunter. Anus berfungsi sebagai tempat keluarnya feses.

    (Sherwood, 2007)

    HISTOLOGI SALURAN PENCERNAAN

    Dinding saluran pencernaan memiliki 4 lapisan sebagai berikut :

    1. Mukosa = Merupakan lapisan dari saluran pencernaan yang melapisi lumen saluran

    cerna. Mukosa terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat areolar, dan 2 lapis otot polos.

  • 15

    2. Submukosa = Lapisan yang terletak dibawah mukosa merupakan lapisan tebal dan

    terdapat jaringan ikat yang menentukkan daya regang dan elastisitas. Lapisan submukosa

    terdiri dari jarinagn ikat areolar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfa dan

    saraf.

    3. Muskularis eksterna = Merupakan selubung otot polos yang mengelilingi submukosa dan

    terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan otot circular dan lapisan otot longitudinal.

    4. Serosa = jaringan ikat paling luar yang memiliki membran serosa.

    (Junqueira & Carneiro, 2007)

    MEKANISME KERJA SISTEM PENCERNAAN

    Proses pencernaan terbagi menjadi dua, yaitu :

    1. Mekanik = Proses pencernaan yang menghancurkan makanan dengan cara melakukan

    beberapa gerakan serta tekanan.

    2. Kimiawi = Proses pencernaan yang menguraikan makanan dengan menggunakan zat-zat

    kimia.

    Reseptor sistem pencernaan

    1. Kemoreseptor, peka terhadap komponen kimiawi di lumen

    2. Mekanoreseptor, peka terhadap tegangan di dinding

    3. Osmoreseptor, peka terhadap osmularitas di lumen

    Hormon sistem pencernaan

    1. Gastrin : respon terhadap protein di lambung

    2. Sekretin : menetralkan asam lumen di duodenum

    3. Kolesistokini : respon lemak di duodenum

  • 16

    Mekanisme mencerna makanan

    Pertama-tama bolus makanan masuk kedalam rongga mulut, pada rongga mulut terjadi

    proses mastikasi yaitu pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah serta pencernaan kimiawi oleh

    kelenjar saliva. Setelah itu bolus makanan yang sudah dihancurkan didorong oleh lidah menuju

    faring. Pada saat lidah mendorong makanan masuk kedalam faring, uvula akan menutup saluran

    menuju rongga hidung proses menelan ini disebut dengan degluitasi. Setelah melewati faring

    bolus makanan akan masuk kedalam esophagus. Saat bolus makanan akan memasuki esophagus

    epiglotis akan terdorong oleh masa dari bolus makanan, sehingga membuka jalan masuk untuk

    bolus makanan ke esophagus dan menutup jalan masuk ke laring. Esophagus akan melakukan

    gerak peristaltik yang akan membawa bolus makanan menuju lambung. Pada lambung terjadi

    proses pencernaan mekanik oleh otot lambung dan proses pencernaan kimiawi oleh asam

    lambung. bolus makanan yang dicerna oleh lambung akan berubah menjadi chyme yang

    berbentuk seperti bubur yang kemudian akan disalurkan ke usus halus. Pada usus halus terjadi

    penyerapan sari-sari makanan dan terjadi pencernaan kimiawi oleh enzym pencernaan. Gerakan

    peristaltik pada usus halus akan membawa zat sisa ke usus besar. Pada usus besar terjadi

    penyerapan air dan menjadi tempat terbentuknya feses. Setelah feses terbentuk, maka feses akan

    disimpan sementara didalam rektum yang kemudian feses akan dikeluarkan melalui anus

    (Sherwood, 2007)

  • 17

    BAB 3

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan adalah suatu

    sistem yang berfungsi untuk merubah makanan dari molekul yang kompleks menjadi

    molekul yang lebih sederhana dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi

    dalam tubuh. Organ sistem pencernaan terbagi menjadi dua divisi yaitu saluran cerna yang

    menjadi tempat berlangsungnya proses pencernaan dan organ aksesoris yang merupakan

    organ yang membantu proses pencernaan. Proses pencernaan terbagi menjadi dua, yaitu

    pencernaan mekanik yang menghancurkan makanan dengan cara melakukan beberapa

    gerakan serta tekanan dan pencernaan kimiawi yang menguraikan makanan dengan

    menggunakan zat-zat kimia.

    1.2 Saran

    Dalam pembelajaran Sistem pencernaan dalam kelompok kami, sistem pencernaan

    merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk merubah makanan dari molekul yang

    kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

    nutrisi dan energi dalam tubuh. menjaga sistem pencernaan sangat penting, apabila sistem

    pencernaan kita tidak dalam keadaan homeostasis maka tubuh kita bisa saja kekurangan

    nutrisi ataupun energi yang diperlukan oleh tubuh.

  • 18

    Daftar Pustaka

    Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta: EGC.

    Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 21. jakarta: EGC.

    Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC.

    Junqueira, L. C., & Carneiro, J. (2007). Histologi Dasar Teks & Atlas Edisi 10. Jakarta: EGC.

    Leeson, C. R., Leeson, T. S., & Paparo, A. A. (1996). Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC.

    Scanlon, V. C., & Sanders, T. (2003). Essential of Anatomy and Physiology 4th edition. Philadelphia:

    F.A.Davis Company.

    Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Sloane, E. (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.