Modul 3.pptx

71
Modul 3 Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

Transcript of Modul 3.pptx

Modul 3

Modul 3Program Kesehatan Gigi dan Mulut MasyarakatKelompok 6Ketua :Hilmiy Mefida Darfi (1210341009)Sekretaris 1 : Athika Khairunnisa (1210343003)Sekretaris 2 : Annesha Metly (1210342003) Anggota :Cytha Nilam Chairani(1210342018)Roni Fitarsa (1210342022)Silmi Gusdayuni (1210342023)Audia Tria Putri (1210342031)Nurul Ikhsan (1210342040)Asti Finda An-nissa (1210343015)

Tutor: drg. Hartinisyah

Skenario 3Kelompok rawanDrg. Denta membuat perencanaan mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk tahun 2012. Dari data kesehatan diketahui visit rate gigi di Puskesmas hanya 1%. Pembinaan terhadap kelompok rawan nihil. Prevalensi karies pada anak usia 12 tahun 95%. Kasus gizi buruk balita juga tinggi diatas angka gizi buruk nasional.

Drg. Denta megadakan lokalkarya mini untuk membuat perencanaan dengan menginventarisir semua kebutuhan dan sumber dana. Drg. Denta mengundang semua unsur yang terkait dalam perencanaan ini termasuk lintas sektor dan lintas progam. Dapatkah saudara membantu drg. Denta dalam Program Kesehatan Gigi dan Mulut?TerminologiVisit RateRata-rata kunjungan pasien ke puskesmas dibandingkan jumlah penduduk dalam 1 tahunPrevalensiSeberapa sering penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok orangKelompok rawan Kelompok yang memiliki perilaku beresiko tinggi terhadap penyakit

Identifikasi MasalahApa saja indikator kesehatan?Apa saja program kesehatan gigi dan mulut dari pemerintah?Apa saja masalah kesehatan gigi dan mulut?Bagaimana pemecahan masalah kesehatan gigi dan mulut?Apa saja indikator yang menunjukkan tercapainya kesehatan gigi dan mulut?Apa hubungan gizi dengan kesehatan gigi dan mulut?Bagaimana pembinaan kelompok rawan?Apa fungsi visit rate?

Analisa masalahIndikator kesehatanIndikator kesehatan (1) :-Rate-Prevalensi-Ratio-Angka Kesakitan-Proporsi-Angka Kematian-Insiden-Angka Harapan HidupIndikator kesehatan (2) menurut menkes-AKI -AKB-Angka kelahiran total-Persentase penduduk dengan akses air minum berkualitas Annual parasite index untuk penyakit malaria Cakupan persalinan oleh tenaga terlatihPenduduk dengan pengetahuan ttg HIV-AIDSUmur Harapan Hidup% Penduduk dengan jaminan sosialAKB Banyaknya kematian bayi berusia dibawah 1 tahun, per 1000 kelahiran hidupCara menghitung AKBJumlah kematian karena kelahiran/nifas

KelahiranProgram kesehatan gigi & mulut dari pemerintaha. Pelayanan kesehatan gigi di Balai Pengobatan Gigi (BPG)b.Upaya Kesehatan Gigi Sekolahc.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakatd.Integrasi KIA gigi10Pelayanan kesehatan gigi di Balai Pengobatan Gigi (BPG)Tujuan :(u) Tercapainya derajat kesehatan gigi yang layak(k) keadaan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri (self care) prevalensi penyakit gigi dan mulut gangguan fungsi pengunyahan akibat kerusakan gigi dan mulut.

Kegiatan di BPG meliputi pelayanan medik gigi dasar :- tumpatan gigi tetap dan gigi sulung- perawatan saluran akar- pencabutan gigi tetap dan gigi sulung - pengobatan, pembersihan karang gigi-tindakan bedah ringan seperti insisi abses Tugas drg : pelayanan medik gigi umum & spesialistik Tugas perawat gigi : pelayanan asuhan kesgimul & pelayanan medik gigi bsdkn pendelegasian dari drg.Sarana dan prasarana ; fasilitas ruangan, peralatan dan dokumen. Fasilitas ruangan : ruangan berventilasi, listrik, air yang mengalir. Peralatan : bahan dan alat pengobatan gigi, peralatan non medis berupa kursi, meja, lemari peralatan. Dokumen : dokumen inventaris alat dan catatan bahan habis pakai. Sumber biaya a) seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintahb) sebagian ditanggung oleh masyarakat. Petugas pelaksana pengobatan gigi di setiap puskesmas minimal terdiri atas satu dokter gigi dan satu perawat gigi.13Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)Tujuan : taraf kesehatan gigi anak Habbit Formation kesadaran terhadap kesgimul OHPelaksanann UKGS dibagi menjadi 3 tahapa) Tahap 1/paket minimal untuk sekolah yang belum terjangkau oleh Nakesb) Tahap 2/paket standar untuk sekolah yang sudah terjangkau dengan sarana Pemeriksaan kesehatan gigi> Memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut & pelatihan kader

3. Masalah kesehatan gigi dan mulutDi Indonesia masalah kesehatan gigi dan mulut yang terbesar adalah karies (prev 80%).Pada remaja :-gigi berlobang-porsi gigi tidak rapi-pewarnaan pada gigi-gusi berdarah-sariawan-bau mulut (halitosis) diderita oleh 2,5 juta penduduk Indonesia.penyebab : karang gigi, kalkulus , gusi bengkakRiskesdasKaries, penyakit periodontal & kanker mulutSurvey kesehatan rumah tangga Prevalensi penyakit gigi&mulut (60%penduduk mengalami karies & peny. periodontal)Survey lain62,4% penduduk yang sakit gigi mengalami kualitas hidupPemecahan masalah kesehatan gigi dan mulutUpaya pencegahan meliputi 3 tahap :a.Pencegahan primerPenggunaan strategi dan bahan untuk mencegah permulaan terjadinya penyakitb.Pencegahan sekunderPenggunaan metode-metode perawatan secara rutin untuk menghentikan proses penyakitc.Pencegahan tersier Penggunaan tindakan yang diperlukan utk mengganti jaringan yang hilang dan merehabilitasi ke suatu keadaa

-Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar-Pembinaan terhadap masyarakat (pembinaan teknis) ttg cara menyikat gigi-Screening pada anak SD-Monitoring dan survey-Pendekatan secara subjektif-Pemberian fluor (lokal & sistemik)

5.Indikator yang menunjukkan tercapainya kesehatan gigi dan mulutSecara global mengacu pada 4 indikator ;a. Rasa sakit hari absen di sekolah karena sakit gigib. Proporsi bebas karies pada anakc. D (decay ) dr DMF-T pada usia 12 tahund. Jumlah gigi yang diekstraksi karena karies pada usia 18 tahun

Indeks DMF-T KleinUsia 5 tahun =90% bebas kariesUsia 12 tahun =< 1 angka DMFTUsia 18 tahun =Tidak ada gigi yang dicabut karena karies/penyakit periodontalUsia 35-44 tahun =20 gigi masih berfungsiUsia 65-74 tahun =75% masih mempunyai gigi yang berfungsi6.Hubungan gizi dengan kesehatan gigi dan mulutManfaat gizi :a. Vitamin A : Kesehatan gingiva B : Mencegah rasa sakit di gusi C : Membentuk kolagen , mengurangi iritasi D : Membuat gigi kokoh E : Menghentikan pendarahan spontanb. Makanan berserat ex : buah-buahanc. Lemak Mengangkut vitamind. Proteine. KarbohidratPada masa pertumbuhan, gizi sangat penting untuk pertumbuhan gigiNutrisi/gizi yang buruk mempengaruhi proses tanggalnya gigi menjadi lebih cepatGizi mempengaruhi perkembangan jaringan lunak dan keras rongga mulut , berperan untuk metabolisme dan membantu fungsi pertahanan tubuh dalam rongga mulutPada rongga mulut terdapat saliva IgAJika gizi (protein) = sintesis IgA = fungsi sistem imun terganggu7. Pembinaan kelompok rawanKelompok rawan : anak-anak, ibu hamilPembinaan UKGS : sikat gigi bersama, aplikasi fluors, screening KIA : pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil

Fungsi visit rateUntuk melihat seberapa besar puskesmas dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika maka puskesmas sudah banyak dimanfaatkan

SkemaLintas sektor& lintas programTujuan pembelajaranMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan program kesehatan gigi & mulutMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan indikator kesehatan masyarakatMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan masalah kesehatan gigi & mulutMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemecahan masalah kesehatan gigi & mulutMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan gizi dengan kesehatan gigi &mulutMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran lintas sektor dan lintas program dalam kesehatan gigi dan mulut

Program kesehatan gigi & mulut

a.Pelayanan kesehatan gigi di Balai Pengobatan Gigi (BPG)b.Upaya Kesehatan Gigi Sekolahc.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)d.Integrasi KIA gigi a.Pelayanan kesehatan gigi di Balai Pengobatan Gigi (BPG) Tujuan umum : tercapainya derajat kesehatan gigi yang layak. Tujuan khusus :1. Meningkatkan keadaan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri (self care) di bidang kesehatan gigi dan mulut serta mencari pengobatan sedini mungkin. 2. Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat (karies dan periodontitis) dengan upaya perlindungan atau pencegahan tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan3. Terhindarnya atau berkurangnya gangguan fungsi pengunyahan akibat kerusakan gigi dan mulut.

Pelayanan medik gigi dasar yang diberikan di puskesmas :tumpatan gigi tetap dan gigi sulungperawatan saluran akarpencabutan gigi tetap dan gigi sulungPengobatanpembersihan karang gigitindakan bedah ringan seperti insisi abses

Tugas dokter gigi di puskesmasmelaksanakan pelayanan medik gigi umum dan khusus merujukmenerima rujukan kasus-kasus medik gigi dasar dan kasus-kasus spesialistikmelaksanakan pelayanan baik asuhan sistematik maupun asuhan masyarakat (bila tidak ada perawat gigi).

30Tugas perawat gigi di puskesmaspelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut meliputi pelayanan asuhan sistematik (pada kelompok anak sekolah/UKGS, ibu hamil/menyusui, dan anak pra sekolah dan pelayanan asuhan kesehatan masyarakat) melakukan pelayanan medis gigi dasar berdasarkan pendelegasian dari dokter gigi

Sarana dan prasarana Fasilitas ruangan peralatan dan dokumen-ruangan berventilasi-listrik, air yang mengalirPeralatan -bahan dan alat pengobatan gigi-peralatan non medis berupa kursi, meja, lemari peralatan. Dokumen -dokumen inventaris alat-catatan bahan habis pakaiSumber biaya kesehatan :-seluruhnya bersumber dari anggara pemerintah-sebagian ditanggung oleh masyarakat Petugas pelaksana pengobatan gigi di setiap puskesmas minimal terdiri atas satu dokter gigi dan satu perawat gigib.Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Suatu komponen dari UKS dan merupakan strategi teknis pelayanan kesehatan gigi mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.

Tujuan UKGS :1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha preventif dan promotif. 2. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene). 3. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar mau memelihara kebersihan mulutnya di rumah (habit formation).4. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dasar dengan menjalankan usaha kuratif apabila usaha preventif gagal melalui sistem selektif (selective approach). 5. Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan gigi dengan suatu sistem pembayaran yang bersifat pra upaya (pre-payment system).

Pelaksanaan UKGS dibagi menjadi 3 tahapa) Tahap 1/paket minimal untuk sekolah yang belum terjangkau oleh Nakesb) Tahap 2/paket standar untuk sekolah yang sudah terjangkau dengan sarana Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi oleh guru penjaskes/guru Pembina UKS > Kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan III dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan. b) Tahap 2/paket standarKegiatan :> Pelatihan guru dan petugas kesehatan tentang pengetahuan kesgimul secara terintegrasi> Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi oleh guru penjaskes/guru Pembina UKS sesuai dengan kurikulum yang berlaku. > Kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan III dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan. > Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I + pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. >Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. > Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan. > Rujukan bagi yang memerlukan.

c) Tahap 3/paket optimalKegiatan> Pelatihan guru dan petugas kesehatan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. > Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi oleh guru penjaskes/guru Pembina UKS sesuai dengan kurikulum yang berlaku. > Kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan III dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali per bulan. > Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I + pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. > Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. > Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I VI(care of demand). > Pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment need). > Rujukan bagi yang memerlukan.

c. UKGMDilakukan pada posyandu, Bina Keluarga Balita, polindes, ponstren &TKTujuan : Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesgimulSasaran : Masyarakat berpenghasilan rendah & kelompok rentanKegiatan UKGM di posyandu :> Pemeriksaan kesehatan gigi>Memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut & pelatihan kader

Program UKGM di posyandu, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan gigi dari puskesmas dan kader Kegiatan UKGM di posyandua.pemeriksaan kesehatan gigib.memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutc.pelatihan kader..

Posyandu :1. Posyandu Pratama (warna merah) Posyandu yang kegiatannya belum rutin tiap bulan dan kader aktifnya masih terbatas2. Posyandu Madya (warna kuning) Kegiatan 4-5 X / tahun, dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih3. Posyandu Purnama (warna hijau) Frekuensi kegiatan > 8 X/tahun , dan sudah ada program tambahan. 4. Posyandu Mandiri (warna biru) kegiatan sudah teratur, 1X /bulanKegiatan dilakukan oleh Nakes dari puskesmas & kaderd) Integrasi KIA gigie) 3L ; life, learn, laugh Merupakan program kesehatan gigi internasional yang diaplikasikan di UKGS, posyandu dan puskesmas

Indikator kesehatan masyarakatIndikator kesehatan (1) :-Rate-Prevalensi-Ratio-Angka Kesakitan-Proporsi-Angka Kematian-Insiden-Angka Harapan Hidup

Indikator kesehatan (2) menurut menkes-AKI (target : 118/100.00 KH)-AKB(target : 42/1000 KH)-Angka kelahiran total-Persentase penduduk dengan akses air minum berkualitas Annual parasite index untuk penyakit malaria Cakupan persalinan oleh tenaga terlatihPenduduk dengan pengetahuan ttg HIV-AIDSUmur Harapan Hidup% Penduduk dengan jaminan sosialAKI (Angka kematian ibu ) banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya per 100.000 kelahiran hidup.Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan yang cukup penting dalam mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh : keadaan sosial ekonomi dan kesehatan menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatanAKBBanyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.Dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama.

Angka kematian bayi diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :1. Rendah jika AKB kurang dari 20.2. Sedang jika AKB antara 20 49.3. Tinggi jika AKB antara 50 99.4. Sangat Tinggi AKB lebih

Usia Harapan Hidup ( UHH)Merupakan lama hidup manusia di dunia. Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.Harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan hidup perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada2000.

Indikator Kesehatan yang Umum (3)Status Kesehatan/Morbiditas Health-related Quality of Life: Poor health days Self-rated health status Prevalensi penyakit tuberkulosis dan HIV Prevalensi diabetes, asthma dan penyakit kronik yang lain

Indikator Kesehatan yang Umum (4)Perilaku Kesehatan Tidak merokok Aktivitas fisik reguler Pola makan dan gizi Menghindari narkoba dan alkoSumber Data Indikator Kesehatan Sistem registrasi penduduk (lahir, mati,pindah) Survei (Riskesdas, Susenas, SDKI, Sakerti) Sistem surveilans penyakit Data pelayanan kesehatan (laporan puskesmas, RS, ASKES)Masalah kesehatan gigi dan mulutMasalah utama : karies gigi dan penyakit periodontal. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT,2004) : prevalensi karies di Indonesia = 90.05%, lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Di Indonesia sebanyak 89% anak dibawah usia 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut.

64,9 % anak usia 4 thn tidak menyikat gigi1 % nya menyikat pada waktu yang tepat

Anak SD23,4 % tidak menyikat gigi5,6 % menyikat gigi

89% anak di bawah usia 12 thn menderita penyakit gigi dan mulutPemecahan masalah kesehatan gigi dan mulutUpaya pencegahan meliputi 3 tahap :a.Pencegahan primerPenggunaan strategi dan bahan untuk mencegah permulaan terjadinya penyakit- untuk membalikkan proses pengembangan penyakit- untuk menghentikan penyakitex : menghindari makanan yang lengket, flouridasi air minum

b.Pencegahan sekunderPenggunaan metode-metode perawatan secara rutin untuk menghentikan proses penyakit- untuk memperbaiki kembali jaringan supaya sedapat mungkin mendekati normalex : perawatan pulpa, pencabutanPencegahan tersierPenggunaan tindakan yang diperlukan utk mengganti jaringan yang hilang dan merehabilitasi ke suatu keadaanEx : pembuatan protesa-Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benarPembinaan terhadap masyarakat (pembinaan teknis) ttg cara menyikat gigiPerawatan & pemeriksaan ke drg min 2x dalam 1 thnMembatasi konsumsi makanan diantara waktu makan seperti snack, makanan yang manis dan lengket -Screening pada anak SD-Monitoring dan survey-Pendekatan secara subjektif-Pemberian fluor (lokal & sistemik)

Aplikasi fluorSistemik : fluoridasi air minum, makanan dan obat-obatanLokal : topikal aplikasi kumur larutan fluor fluor dalam pasta gigi Hubungan gizi dengan kesehatan gigi dan mulut Peran zat gizi dalam pencapaian kesehatan gigi yang optimal adalah sebagai berikut :MineralMenyusun struktur dasar tulang dan gigi. Berikut fungsi beberapa mineral yang penting bagi kesehatan gigi dan mulut KalsiumMembantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang. Kalsium banyak terdapat padaFosforDiperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat terutama pada pembentukan dan pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi.MagnesiumMencegah terjadinya hipoplasia enamel dan membantu dalam proses mineralisasi tulang dan gigi. BesiBerperan penting dalam pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah serat jaringan mukosa mulut. Mineral ini banyak terdapat pada daging, bayam, dan sayuran berwarna hijau.

FlourMempertahankan tulang dan gigi yang kuat sehingga mencegah terjadinya karies gigi, selain itu flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga mulut. SengBerperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut.

Karbohidrat Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya sebagai katalis dalam proses metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin, dan lemak ) dan meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran sebagai imunopolisakarida dalam menangkal infeksi,berperan penting pada masa pra erupsi dan pasca erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.LemakLemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam menjaga kesehatan gigi yang mulut

Protein Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein berperan dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa mulut dan darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin menyerang jaringan periodontal

Vitamin ADiperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput lendir mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta pertahanan terhadap infeksi Vitamin DMeningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada pembentukan dan pertahanan gigi. Vitamin EMencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia). Mencegah kanker oral selain itu vitamin E juga berperan sebagai anti oksidan. Vitamin KBerperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan spontan dalam rongga mulut. Vitamin CDiperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam penyembuhan luka. Diperlukan untuk produksi kolagen. Dan mencegah perdarahan gingival..Vitamin B kompleks Membantu struktur wajah berkembang dengan benar. Selain itu fungsi vitamin B kompleks adalah mencegah timbulnya rasa sakit,warna kemerahan dan pendarahan givival, keretakan dan luka di sudut mulut dan lidah. Gizi Kesgimul6. Peran lintas sektor dan program dalam kesgimul

Intansi yang terkait dalamlintas sektoral Kesehatan1.Puskesmas pembantu2.Puskesmas keliling3.Bidan /paramedis, Dokter yang ditugaskan4.Puskesmas5.DKK Kabupaten/Kodya6.Pendidikannegri/swasta7.BKKBN/Bapermas8.Wilayah (Desa,Rt,Rw, Kecamatan,Kab)

DasarPemikiran Lintas SektoralPeraturan perundang-undanganKerja sama/MoUProtap/Standar kerjaKebijakan , kebijakan yang tersirat maupun tersuratSaling memberikan manfaat terhadap diatara keduabelahpihakKontribusi/jaminan kesepakatan.

Manfaat danTujuankerjasama lintassektoralMempermudah pencapaian keberhasilan rancangan kegiatanDapat memberikan gambaran tekhnis antar lintassektoral dan lintas programKebijakan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatanSaling menguntungkan kedua pihak antara rencana programDapat memberikan perizinan dalam rujukanDapat memberikan kontribusi fasilitas ,sarana, dandanaTerdokumentasi dalam perizinanan dan kegiatan

Terima kasih